Hakikat Manusia Dalam Lingkungan

download Hakikat Manusia Dalam Lingkungan

of 5

Transcript of Hakikat Manusia Dalam Lingkungan

Hakikat manusia dalam lingkunganDalam kehidupan sehari-hari mausia tidak hanya berhubungan dengan lingkungan sosial-budaya, namun juga berhubungan erat dengan lingkungan alam. Diantara manusia, lingkungan sosial-budaya, dan lingkungan alam merupkan komponen yang salong terkait dan mempengaruhi satu sama lain.Lingkungan secara umum dibedakan menjadi lingkungan biotic dan lingkungan abiotik, sedangkan pada konsep ekologi lingkungan dibedakan atas lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya.a. Lingkungan biotic : segala makhluk hidup yang ada disekitar kita atau makhluk hidup lain yang berpengaruh terhadap kita di muka bumi seperti; hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang berpengaruh pada kehidupan manusia.b. Lingkungan abiotik : segala kondisi yang ada disekitar makhluk hidup yang bukan merupakan organism hidup seperti; batuan, tanah mineral, air, dan energy matahari, yang berpengaruh pada kehidupan kita dimuka bumi.c. Lingkungan alam : kondisi alamiah baik biotic maupun abiotik yang belum banyak dipengaruhi oleh tangan manusia yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.d. Lingkungan sosial : manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada di luar diri kita, yaitu: keluarga, teman, tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antar bangsa, ,merupakan lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan kehidupan kita.e. Lingkungan budaya : segala kondisi, baik yang berupa materi maupun non materi yang dihasilkan oleh aktivitas, kreativitas dan penciptaan yang berpengaruh yerhadap kehidupan umat manusia.Menurut soekanto, S (1997:432), jika dilihat secara sepintas akan sulit membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati, tetapi keduanya masing-masing memiliki sifat-sifat dasar berupa :

noOrganism hidupBenda mati

1Bersifat dinamisBersifat statis

2Dapat tumbuh dan berkembang biakTidak tumbuh dan berkembang biak

3Mampu mendapatkan dan menyimpan energiTidak mampu memeroleh energy secara aktif, akan tetapi dapat mengeluarkan sampai habis

4Mempunyai daya reaksi dan mampu bervariasiDaya reaksi sangat kecil dan tidak mampu bervariasi

Semua komponen tang terkait antara manusia dan lingkungan adalah sebuah rangkaian yang tidak bisa terpisahkan. Hubungan manusia atau sikap manusia/individu terhadapa lingkungan dalam psikologi sosial terbagi kedalam tiga bagian menurut bimo walgito 2002, yaitu :1. Individu menolak lingkungan2. Individu menerima lingkungan3. Individu yang netral terhadap lingkungan atau status kuoIndividu menolak lingkunga maksudnya apabila individu tidak sesuai dengan lingkungannya. Pada kondisi tersebut maka individu akan memberi waran pada lingkungannya sesuai dengan apa yang diharapkan individu tersebut.Individu menerima lingkungan maksudnya apabila lingkungan sesuai dengan apa yang diharapkan individu sehingga individu merasa cocok menerima lingkungannya. Individu bersikap netral atau statuskuo maksudnya apabila individu tidak sesuai dengan linkungannya tetapi individu tersebut tidak melakukan upaya untuk mencari jalan terbaik. Sikap individu seperti ini tidak diharapkan karena sebagai individu harus menentukan sikap dan melakukan upaya yang terbaik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya.Demi kelangsungan kehidupannya manusia memerlukan lingkungan sosial yang serasi. Keserasian baru dapat tercapai apabila di dalam lingkungan sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan norma yang mengatur secara serasi dan seimbang hubungan antar anggotanya, termasuk dengan lingkungan alamnya.Meskipun telah dibentuk nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat, namun permasalahan sosial dalam kehidupan masyarakat kemungkinan tetap saja dapat terjadi.Contoh dari permasalahan sosial dalam kehidupan masyarakat pada saat ini, utamanya adalah :a. Berkembangnya konflik dengan atau tanpa kekerasan yang disebabkan oleh berbagai hal, antara lain persaingan dan konflik kepetingan serta premanisme tanpa atau menggunakan simbol-simbol suku, agama, ras, dan golongan.b. Ketidakmerataan akses sosial dan ekonomic. Meningkatnya jumlah penganggurand. Meningkatnya angka kemiskinane. Meningkatnya kesenjangan sosial ekonomif. Ketimpangan akses pengelolaan sumber dayag. Meningkatnya gaya hiduph. Kurangnya perlinfungan pada hak-hak masyarakat locali. Kurangnya perlindungan dan penghormatan oada modal sosial, seperti etika, kearifan lingkungan serta pranata sosial tradisional.j. Perubahan nilai, yaitu perubahan nilai-nilai agraris pada nilai industryk. Meningkatnya jumlah anggota masyarakat rentan, seperti munculnya hunian kumuh, hunian di bantaran dan kawasan rawan bencanal. Memudarnya masyrakat adatm. Lemahnya control sosialn. Menungkatnya jumlah penduduko. Distribusi atau persebaran penduduk yang tidak merata p. Perubana dinamika pendudukq. Masalah kesehatan, danr. Perusakan dan pencemaran lingkungan hidup.Berkembangya konflik dengan atau tanpa kekerasan, ketidakmerataan akses sosial dan ekonomi, meningkatnya kesenjangan sosial ekonomi, merupakan contoh dari permasalahan sosial yang dapat memperburuk kondisi ekosistem.Dengan demikian perlu adanya pengelolaan secara tepat terhadap lingkungan sosial-budaya dan lingkungan alam.Manusia sangat berperan dalam lingkungannya, adapun beberapa peranan manusia dalam lingkungan dipaparkan berikut ini:a. Manusia sebagai makhluk yang dominan secara ekologiMaksudnya manusia dapat berkompetisi secara lenih baik untuk memenuhi kebutuhan hidpunya terutama dalam hal makanan, dan manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan temoat hidupnya atau terhadap organism yang lain.b. Manusia sebagai makhluk pembuat alatbila dibandingkan dengan hewan besar lainnya, manusia tidak bergerak cepar. Pancaindera, penciuman dan pendengaran terbatas, tidak memiliki kulit pelindung untuk menghadapi cuaca ekstrim. Kekurangan ini diatasi dengan membuat alat bantu.c. Manusia sebagai makhluk perampokSapi, kerbau dan gajah merupakan contoh hewan pemakan tumbuhan (herbivore). Harimau, singa dan serigala adalah contoh dari hewan yang memakan daging (karnivora). Sedangkan manusia menghabiskan makanan makhluk lainnya, atau dengan kata lain memakan keduanya (omnivore). d. Manusia sebagai makhluk penyebab evolusiTanaman anggrek yang tadinya merupakan tanaman hutan tanpa perlu disiram dan dipupuk tetap akan berbunga bila waktu berbunga tiba, tetapi setelah anggrek ditanam di dalam rumah bila tidak disiram dan dipupuk tidak mau berbunga lagi. Hal ini menunjukkan telah terjadi perubahan pada anggek.e. Manusia sebagai makhluk pengotorKotoran hewan atau daun dari tumbuhan yang gugur dapat hancur secara alami sedangkan buangan manusia ada yang bisa hancur secara alami dan ada yang tidak dapat hancur secara alami. Dengan kata lain, manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori ekosistem.

Manusia merupakan makhluk dimuka bumi ini yang daoat mempunyai pengaruh penting terhadap lingkungan, terutama terhadap lingkungan alamnya. Dengan demikian manusia wajib untuk menjaga lingkungannya tersebut demi kelangsungan kehidupan.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang telah ikut menandatangani beberapa kesepakatan internasional mengenai lingkungan hidup pembangunan sosial contohnya : united nations conference on the human environment di Stockholm pada tahun 1972; dan kesepakatn united nations conference on environment and development (UNCED) di rio de jainero pada tahun 1994. Oleh karena itu, Indonesia memiliki kewajiban untuk memegang dan menjalankan komitmen mengenai pembangunan berkelanjutan dengan memerhatikan keberlangsungan keterkaitan antara manusia, sumber daya dan pembangunan.

Meskipun Indonesia telah berkomitmen mengenai lingkungan hidup dan pembangunan sosial, namun sayangnya hingga saat ini pengelolaan lingkungan masih belum memadai. Bahkan dalam beberapa pembangunan yang ada, pengelolaan terhadap lingkungan sosial-budaya terabaikan yang kemudian berdampak pada kerusakan lingkungan sosial-budaya dan lingkungan alam sendiri.