Hajatul Insan Ila Rasul

4
KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP RASUL HAJATUL INSAN ILA RASUL gambar 1: di bawah kubah hijau ini Rasulullah SAW kekasih kita dimakamkan Tema yang akan dibahas tentang kebutuhan manusia terhadap Rasul. Tema ini akan dirangkum dalam 3 pertanyaan dasar yaitu : 1. Mengapa manusia membutuhkan seorang Rasul? 2. Apakah fungsi diutusnya Rasul terhadap manusia? 3. Bagaimana petunjuk-petunjuk Rasulullah tentang mengenal Sang Kholik (pencipta) dan aturan-aturan hidup manusia? Menjawab pertanyaan pertama teringat akan hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim “ Tidak ada seorang bayi yang lahir ke muka bumi ini kecuali ia dalam keadaan fitrah (suci) memiliki pengakuan yang tulus akan adanya Allah SWT maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi “. Di hadist yang lain Rasulullah bersabda “Seperti binatang ternak yang melahirkan binatang ternak yang sempurna. Apakah kamu hai manusia dapat menyempurnakan jika mereka melahirkan binatang ternak yang cacat?”. Dalam tafsir Imam Ibnu Katsir bahwa fitrah yang Allah berikan kepada manusia itu berupa

description

Hajatul Insan Ila Rasul

Transcript of Hajatul Insan Ila Rasul

HAJATUL INSAN ILA RASUL

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP RASUL

HAJATUL INSAN ILA RASUL

gambar 1: di bawah kubah hijau ini

Rasulullah SAW kekasih kita dimakamkanTema yang akan dibahas tentang kebutuhan manusia terhadap Rasul. Tema ini akan dirangkum dalam 3 pertanyaan dasar yaitu :1. Mengapa manusia membutuhkan seorang Rasul?

2. Apakah fungsi diutusnya Rasul terhadap manusia?

3. Bagaimana petunjuk-petunjuk Rasulullah tentang mengenal Sang Kholik (pencipta) dan aturan-aturan hidup manusia?Menjawab pertanyaan pertama teringat akan hadist Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim Tidak ada seorang bayi yang lahir ke muka bumi ini kecuali ia dalam keadaan fitrah (suci) memiliki pengakuan yang tulus akan adanya Allah SWT maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi . Di hadist yang lain Rasulullah bersabda Seperti binatang ternak yang melahirkan binatang ternak yang sempurna. Apakah kamu hai manusia dapat menyempurnakan jika mereka melahirkan binatang ternak yang cacat?. Dalam tafsir Imam Ibnu Katsir bahwa fitrah yang Allah berikan kepada manusia itu berupa pengenalan terhadap Allah, Tauhidullah (meng-esa-kan Allah) dan pengakuan bahwa sesungguhnya tiada Illah (tuhan) selain Allah.

Hadist ini yang melatarbelakangi mengapa manusia membutuhkan Rasul. Fitrah yang dimiliki al insan (manusia) mempunyai tiga tuntutan meliputi :

1. Wujuu dul khaliq (adanya penciptanya)

Manusia selalu memberikan pengakuan yang tulus akan wujudnya Sang pencipta. Dalam Surat Al Muminun ayat 84-89 yang menceritakan tentang terjadinya suatu dialog antara orang-orang kuffar yaitu orang-orang yang mengingkari adanya Allah. Dialog tersebut menunjukan bahwa manusia yang lahir mengakui dan memberikan pengakuan yang tulus akan adanya Sang Pencipta. Pengakuan itu saja tidak cukup dan dibutuhkan penghambaan dan fitrah manusia menuntut hal itu.

2. Ibadatul khaliq (beribadah kepada penciptanya)

Fitrah manusia pasti akan memberikan ketundukan, menyerahkan diri dan beribadah kepada Sang Penciptanya. Firman Allah dalam Al Quran ayat 33 Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan meraskan kepada mereka barang sedikit rahamat daripada-Nya kemudian daripada mereka mempersekutukan Tuhannya.

Dapat dilihat pula bagaimana sejarah manusia mencari Tuhannya. Sebagaimana yang dikisahkan pada jaman jahiliyah orang-orang kafir qurais yang membuat Tuhan dari kurma, seperti yang pernah dilakukan oleh khalifah Umar bin Khattab RA sebelum masuk Islam. Hingga suatu ketika, saat dilanda kelaparan sedangkan persediaan makanan habis kecuali sebagai Tuhan dari kurma itu yang pada akhirnya dimakanlah Tuhan kurma tersebut. Bahkan pada abad-abad kegelapan manusia dalam mencari Tuhannya sampai-sampai menyembah kemaluan wanita. Hal-hal tersebut membuktikan bahwa fitrah manusia ingin ber-ibadah atau memberikan penyembahan atau ketundukan kepada Sang Pencipta tetapi manusia tidak tahu caranya. Allah jelas dalam surat Adz Dzaariyaat ayat 56 yang menegaskan fungsi penciptaan manusia, Dan Aku tidak menciptakan jin dan manisia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

3. Al hayatul munadhamah(hidup yang teratur)

Manusia mempunyai fitrah ingin hidup secara teratur (harmonis). Kehidupan yang harmonis ialah hidup yang memiliki hubungan yang baik dengan Sang Khalik dan sesama manusia, sedangkan yang dapat mengatur hal itu hanyalah aturan Allah SWT. Ini dijelas oleh Allah dalam surat Al Qashash ayat 50 Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi prtunjuk kepada orng-orang yang dzalim.

Jika ketiga ketentuan tersebut diatas yang merupakan fitrahnya manusia tidak terpenuhi maka manusia tersebut dalam kebinasaan dan tidak teratur hidupnya.

Manusia sangat terbatas akalnya untuk mengetahui hal tentang Sang Penciptanya dan yang ghaib lainnya sedangkan untuk mengetahui hal-hal tersebut ialah melalui wahyu. Akal manusiapun terbatas untuk akan masalah yang baik dan buruk dan hal inipun hanya melalui wahyu. Untuk memenuhi tuntutan tersebut manusia membutuhkan seorang Rasul. Dengan hidayatur Rasul (petunjuk Rasul) melalui wahyu.

Fungsi Rasul diutus ditengah manusia ialah sebagai safir (duta) yang dapat menjembatani antara wahyu yang merupakan petunjuk dari Allah kepada manusia. Sesuai dalam Qs. 36 : 3-4 dan Qs. 6 : 90. Alasan mengapa manusia membutuhkan seorang Rasul adalah:

a) Tuntutan ke-fitrah-an manusia.

b) Keterbatasan akal manusia tentang hal-hal yang ghaib terutama akan zat dan sifat-sifat Allah SWT dan dalam mencerna wahyu-wahyu-Nya.

Setelah fungsi rasul sebagai duta untuk menyampaikan wahyu Allah sbg tatanan hidup kepada manusia untuk dapat diwujudkan didalam kehidupannya maka:

1. Rasulullah yang ingin sampaikan kepada umatnya ialah tentang mengenal Sang Khalik. Qs. 31 : 10 pada ayat ini Rasulullah mencoba mengenalkan Allah SWT yang ghaib melalui ayat kauniyah (kekuasaan Allah) yang ada dimuka bumi ini yang tampak. Kalau mengenali Allah sedemikian besar berarti mendapati nilai tauhid ternyata Allah hanya satu. 2. Rasulullah ingin menjelaskan pedoman hidup manusia yang akan memberikan jaminan kebahagiaan, keserasian dan kedamaian didalam hidup. Dan hanya pedoman Islam saja yang diakui Allah sesuai Qs. 5 : 3. Dinnul Islam meliputi masalah ibadah, aqidah dan muamalah. Minhaj (tatanan) yang dibimbing oleh wahyu maka akan dapatkan cara ibadah yang benar, hakekat ibadah yang benar ialah ibadah yang mengikuti tuntunan Rasulullah saw dan tidak menyekutukan Allah SWT sesuai yang dijelaskan Allah pada Qs. 33 : 21. Jadi konsep ibadah yang benar yaitu ber-uswah kepada Rasululah saw dan men-tauhid-kan Allah SWT. Minhaj al hayyah (pedoman hidup) adalah bagian yang dibawa Rasulullah yang ditawarkan kepada umat manusia untuk memberikan jaminan hidup yang bahagia dunia dan akhirat. Kebenaran ibadah disempurnakan pada beberapa ayat salah satunya pada surat Al Anbiya ayat 25. Qs. As Syura ayat 13 menerangkan bahwa Rasulullah membawa suatu syariat yang pada hakekatnya tidak berbeda secara umum dengan rasul-rasul lainnya dan menjelaskan juga pada setiap umat Allah mengutus seorang Rasul untuk membawa manusia beribadah kepada Allah dan menjauhi taghut.

Referensi:

Yasmin, Ummu, 2005, Materi Tarbiyah: Panduan Kurikulum bagi Dai dan Murabbi, Media Insani Press, Solo.