Guided Discovery pada materi Ekosistem

download Guided Discovery pada materi Ekosistem

of 29

Transcript of Guided Discovery pada materi Ekosistem

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan suatu proses upaya yang dilakukan secara sadar dan

    sengaja untuk meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari

    kesadaran tertentu ke suatu keadaan yang lebih baik. Ungkapan ini

    mengisyaratkan bahwa pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi setiap

    manusia, terutama bagi anak-anak yang belum dewasa (Taqiyuddin, 2!" #$.

    %ualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu

    masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem

    pendidikan nasional. &alah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada

    pendidikan 'ormal (sekolah$ dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap

    peserta didik. &elain itu juga yang menjadi permasalahan yaitu tingkat kesadaran

    masyarakat terhadap pendidikan di ndonesia masih relati)e rendah (*ahidin,

    2+" $.

    Pendidikan memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber

    daya manusia. &alah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan

    melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir (epdiknas, 2$.

    %emampuan berpikir jugasebagai sarana untuk mencapai tujuanpendidikan yaitu

    agar siswa mampumemecahkan masalah tara' tinggi (asution,2!$.

    &ekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat strategis

    dalam mendeterminasi sejauh mana pendidikan itu dapat memenuhi kebutuhan

    siswa dalam mengembangkan potensi yang mereka punya, menemukan hal-hal

    1

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    2/29

    baru yang menantang melalui pengalaman belajar. %eberhasilan penyelenggaraan

    pendidikan 'ormal dapat diindikasikan apabila kegiatan pembelajaran mampu

    membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan.

    /erdasarkan obser)asi dan wawancara yang dilakukan pada tahun ajaran

    2#012#+, di &3 # Tondano, kelas 4 P3. Pembelajaran sains di sekolah

    selama ini menggunakan metode pembelajaran secara in'ormati' dan berpusat

    pada guru (teacher-centered$, yaitu guru berbicara atau bercerita dan siswa

    mendengarkan dan mencatat. &ecara tradisional, pembelajaran sains ditekankan

    pada konsep-konsep atau bentuk-bentuk problem tertentu. Pembelajaran sains,

    khususnya biologi dengan metode ini lebih menekankan pada produk dari pada

    proses-proses sains.

    5al ini mengakibatkan siswa kelas 4 pasi' dalam pembelajaran, jarang

    bertanya serta jarang menjawab pertanyaan dari guru apabila tidak ditunjuk untuk

    menjawab dan kebanyakan siswa lebih asyik menulis materi di papan tulis,

    sehinggga kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru.

    %emampuan berpikir kritis pun masih rendah, karena siswa lebih pasi' dan

    menerima materi tanpa mencernanya terlebih dahulu. 5al ini terlihat dari

    rendahnya tingkat pertanyaan siswa pada saat mata pelajaran berlangsung.

    asalah lain yang di dapat adalah sebagian besar siswa kelas 4 jarang

    melaksanakan praktikum, sehingga baik kemampuan a'ekti' maupun kemampuan

    psikomotor tidak terasah dan berkembang baik. Padahal 'asilitas-'asilitas

    pembelajaran cukup memadai, terutama pada alat-alat laboratorium masih belum

    optimal penggunaannya.

    Untuk merealisasikan hal tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran

    2

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    3/29

    yang memberikan kesempatan dan pengalaman belajar yang menyenangkanbagi

    siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa, merangsang kreati)itas

    yang berdampak padameningkatnya hasil belajar siswa.

    Pemilihan metode pembelajaran secara tepat akan memudahkan siswa

    melakukan proses belajar. Pada dasarnya, dalam satu kegiatan pembelajaran dapat

    diterapkan beberapa metode secara berkaitan, berangkai, dan berkesinambungan,

    untuk meningkatkan kualitas proses mengajar dan hasil belajar. Guided Discovery

    adalah suatu metode di mana melalui proses mental seorang siswa dapat

    menemukan suatu konsep atau prinsip, di bawah bimbingan guru (llahi, 2#2$.

    engan metode pembelajaran ini, mental siswa dapat dilatih agar bisa

    mengembangkan potensi, baik intelektual, sikap maupun kreati)itas siswa.

    Pembelajaran metode Guided Discoveryini juga, diharapkan dapat berpengaruh

    positi', pada peningkatan moti)asi dan prestasi belajar siswa.

    /erdasarkan latarbelakang yang diuraikan di atas maka penulis melakukan

    penelitian dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan

    Terbimbing Guided Discovery! Dalam Meningkatkan "etrampilan Berpikir

    "riti# Pokok Ba$a#an Eko#item Pada %i#&a "ela# ' IPA %MA N ( Tondano)

    B. Identi*ika#i Ma#ala$

    /erdasarkan analisis situasi di atas dapat diidenti'ikasikan beberapa

    permasalahan di antaranya adalah"

    #. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher-centered). 6uru

    sebagai 'igur sentral belum maksimal memerankan 'ungsinya di kelas,

    baik sebagai organisator, 'asilitator, dinamisator, maupun sebagai

    3

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    4/29

    pelayan bagi peserta didik.

    2. etode yang biasa digunakan adalah metode kon)ensional, di mana

    yaitu guru berbicara atau bercerita dan siswa mendengarkan dan

    mencatat.

    7. %emampuan berpikir kritis masih kurang, siswa masih cenderung

    kurang berpikir kritis, yang terlihat dari kurangnya antusiasme siswa

    untuk bertanya pada jam pelajaran.

    +. Bata#an Ma#ala$

    Pada penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut" Penelitian

    akan dilakukan pada siswa kelas 4 P3 &3 # Tondano, dengan menerapkan

    metode Guided Discovery (penemuan terbimbing$, untuk meningkatkan

    kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem.

    D. ,umu#an Ma#ala$

    /agaimanakah e'ekti)itas metode Guided Discovery dalam pembelajaran

    biologi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis belajar siswa kelas 4 P3

    &3 # Tondano.

    E. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara

    kemampuan berpikiran kritis siswa melalui model guided discovery learning

    dibandingkan dengan metode kon)ensional pada materi pokok ekosistem di kelas

    4 &3 # Tondano

    4

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    5/29

    E. Man*aat Penelitian

    #. /agi guru bidang studi, metode Guided Discovery dapat dijadikan

    sebagai tambahan wawasan metode pembelajaran sekaligus sebagai salah

    satu metode alternati' yang mendorong guru dalam menerapkan berbagai

    metode. etode ini diharapkan agar siswa lebih proakti' dalam proses

    belajar mengajar. &ehingga terciptanya pembelajaran yang

    menyenangkan bagi siswa. &ekaligus terciptanya proses take and givedi

    antara keduanya.

    2. /agi siswa, dengan penerapan metode Guided Discoveryini, diharapkan

    kemampuan kogniti', kemampuan a'ekti', dan kemampuan psikomotorik

    siswa dapat digali dan dikembangkan dengan baik. Proses belajarpun

    juga lebih menarik, dan berkesan sehingga siswa termoti)asi untuk lebih

    akti' dalam setiap proses pembelajaran. &elain itu memberikan

    pengalaman belajar yang baru bagi mereka.

    7. /agi peneliti lain, hasil penelitian ini berman'aat untuk menambah

    pengetahuan baru mengenai metode yang tepat dalam proses

    pembelajaran biologi. &ekaligus memberikan pengalaman baru tentang

    strategi dan metode yang tepat, yang dapat dikembangkan dalam proses

    pembelajaran.

    5

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    6/29

    BAB II

    TIN-AUAN PU%TA"A

    A. Metode Guided Discovery Learning

    (. Pengertian Metode Pembelajaran

    etode pembelajaran merupakan salah satu komponen yang sangat penting

    dalam proses pembelajaran, guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

    &elain itu metode sendiri merupakan salah satu komponen yang ikut ambil bagian

    bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. etode pembelajaran yang

    digunakan diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

    &upriatna (28" #2+$ memaparkan bahwa metode pembelajaran adalah

    suatu cara yang digunakan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada

    siswa dalam belajar. enurut 5ernawan, dkk. (28" 9$, metode adalah upaya

    untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata

    agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

    Trianto (2#" #72$ menjelaskan bahwa metode pembelajaran merupakan

    bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran ber'ungsi sebagai cara

    untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada

    siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap metode pembelajaran

    sesuai digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

    /erdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

    metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dengan tujuan untuk

    membantu siswa ataupun guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah

    direncanakan sebelumnya.

    6

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    7/29

    . Metode Di#/o0er1 Learning

    a. Pengertian MetodeDiscovery Learning

    etode discovery merupakan komponen dari praktik pendidikan yang

    meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar akti', berorientasi

    pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan re'lekti'.

    &uryosubroto (29" #8!$ menyatakan bahwa metode discovery

    diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran,

    perseorangan, manipulasi objek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai pada

    generalisasi. &ebelum siswa sadar akan pengertian, guru tidak menjelaskan

    dengan kata-kata. Penggunaan metode discovery dalam proses belajar mengajar,

    memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri in'ormasi yang secara

    tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja. Discovery adalah proses

    menemukan konsep melalui serangkaian data atau in'ormasi yang diperoleh

    melalui pengamatan atau percobaan. Pembelajaran discoverymerupakan metode

    pembelajaran kogniti' yang menuntut guru untuk lebih kreati' menciptakan situasi

    yang dapat membuat peserta didik belajar akti' menemukan pengetahuan sendiri.

    enurut &uwangsih dan Tiurlina (2+" 27$ metode discovery adalah

    metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak

    memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak

    melalui pemberitahuan: sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.

    /elajar bermakna hanya dapat terjadi melalui belajar penemuan (discovery

    learning$. 3gar belajar menjadi bermakna dan memiliki struktur in'ormasi yang

    kuat, siswa harus akti' mengidenti'ikasi prinsip-prinsip kunci yang ditemukannya

    sendiri, bukan hanya sekedar menerima penjelasan dari guru saja. /runer yakin

    7

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    8/29

    bahwa belajar penemuan (discovery learning$ adalah proses belajar di mana guru

    harus menciptakan situasi belajar yang problematik, menstimulus siswa dengan

    pertanyaan-pertanyaan, mendorong siswa mencari jawaban sendiri, dan

    melakukan eksperimen. /entuk lain dari belajar penemuan (discovery learning$

    adalah guru menyajikan contoh-contoh dan siswa bekerja dengan contoh tersebut

    sampai dapat menemukan sendiri hubungan antarkonsep.

    ;ichard (dalam ;oestiyah, 2!" 2$ berpendapat bahwa discovery

    learning ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses

    kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca

    sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar.

    /erdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

    metode discoverymerupakan proses belajar di mana siswa berperan akti' untuk

    menemukan in'ormasi dan memperoleh pengetahuannya sendiri dengan

    pengamatan atau diskusi dalam rangka mendapatkan pembelajaran yang lebih

    bermakna.

    b. -eni#2jeni# MetodeDiscovery Learning

    Proses pembelajaran atau proses belajar mengajar menggunakan metode

    discoverydapat melibatkan bimbingan guru secara penuh maupun tidak.

    enurut &apriati (29" #2!$ ada dua macam atau jenis pembelajaran

    penemuan, yaitu pembelajaran penemuan murni (free discovery$ dan

    pembelajaran penemuan terarah atau penemuan terbimbing (guided discovery$.

    Pembelajaran penemuan murni (free discovery$ merupakan pembelajaran

    penemuan tanpa adanya petunjukatau arahan. &edangkan pembelajaran penemuan

    8

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    9/29

    terarah1terbimbing (guided discovery$ merupakan pembelajaran yang

    membutuhkan peran guru sebagai 'asilitator dalam proses pembelajarannya.

    emikian juga menurut &uwangsih dan Tiurlina (2+" 2-20$, metode

    penemuan atau pengajaran penemuan dibagi menjadi dua jenis, yaitu" (#$

    penemuan murni, pada pembelajaran dengan penemuan murni pembelajaran

    terpusat pada siswa dan tidak terpusat pada guru, kegiatan penemuan ini hampir

    tidak mendapatkan bimbingan guru: dan (2$ penemuan terbimbing, pada

    pengajaran dengan penemuan terbimbing guru mengarahkan tentang materi

    pelajaran, berupa: petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog, sehingga diharapkan

    siswa dapat menyimpulkan sesuai dengan rancangan guru.

    /erdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat dua jenis

    metode discovery yaitu" metode penemuan murni (free discovery$ dan metode

    penemuan terbimbing (guided discovery$.

    /. Metode 3uided Di#/o0er1 Learning

    etode guided discovery atau penemuan terbimbing merupakan metode

    pembelajaran yang menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa belajar

    secara akti' dan mandiri dalam menemukan suatu konsep atau teori, pemahaman,

    dan pemecahan masalah. Proses penemuan tersebut membutuhkan guru sebagai

    'asilitator dan pembimbing. /anyaknya bantuan yang diberikan guru tidak

    mempengaruhi siswa untuk melakukan penemuan sendiri.

    &elanjutnya, 5amalik (20" #!!$ mengungkapkan bahwaguideddiscovery

    melibatkan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaanguru. &iswa melakukan

    discovery, sedangkan guru membimbing mereka ke arah yang benar1tepat. &ejalan

    9

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    10/29

    dengan uraian di atas, 5ana'iah dan &uhana (2#" 88$ mengungkapkan bahwa

    guided discoveryyaitu pelaksanaan penemuan dilakukan atas petunjuk dari guru.

    Pembelajarannya dimulai dari guru mengajukan berbagai pertanyaan yang

    melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik kepada titik kesimpulan

    kemudian siswa melakukan percobaan untuk membuktikan pendapat yang

    dikemukakan.

    /ertolak pada pendapat para ahli di atas, dapat dilihat bahwa metode guided

    discoverymerupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara akti'

    untuk mencoba menemukan sendiri in'ormasi maupun pengetahuan yang

    diharapkan dengan bimbingan dan petunjuk yang diberikan guru.

    d. "elebi$an dan "ekurangan Metode Guided Discovery Learning

    etode guided discoverymempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan

    sehingga perlu adanya pemahaman dalam melaksanakan metode tersebut.

    &uryosubroto (29" #!0$ memaparkan beberapa kelebihan metode penemuan

    sebagai berikut"

    a$ ianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak

    persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kogniti' siswa.

    b$Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi si'atnya dan

    mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh: dalam arti

    pendalaman dari pengertian: retensi, dan trans'er.

    c$ &trategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa

    merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan

    kadang-kadang kegagalan.

    d$etode ini memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai

    dengan kemampuannya sendiri.

    10

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    11/29

    e$ etode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya,

    sehingga ia lebih merasa terlibat dan termoti)asi sendiri untuk belajar.

    '$ etode ini dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan

    bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses

    penemuan.

    g$&trategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan kepada

    mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide.

    h$embantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk

    menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

    &elain itu &uryosubroto (29" #!+$ juga memaparkan beberapa kelemahan

    metode penemuan sebagai berikut"

    a$ ipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.

    b$ etode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.

    c$ 5arapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru

    dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara

    tradisional.

    d$ engajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu

    mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan

    diperolehnya sikap dan keterampilan.

    e$ alam beberapa ilmu (misalnya P3$ 'asilitas yang dibutuhkan untuk

    mencoba ide-ide mungkin tidak ada, seperti laboratorium.

    '$ &trategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk ber'ikir

    kreati', kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi

    terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah

    pembinaannya tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang

    penuh arti.

    11

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    12/29

    /erdasarkan penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa metode guided

    discovery tidak hanya memiliki banyak kelebihan, tetapi juga beberapa

    kelemahan.

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    13/29

    statement(mengidenti'ikasi masalah$, (7$ data collection(pengumpulan data$, ($

    dataprocessing(pengolahan data$, (0$ )eri'ikasi, dan (+$ generalisasi.

    /erdasarkan kajian di atas, dapat dilihat bahwa metode guided discovery

    learningdilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut" (#$

    stimulus (memberikan pertanyaan atau menganjurkan siswa untuk mengamati

    gambar maupun membaca buku mengenai materi$, (2$ problem statement

    (memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidenti'ikasi sebanyak

    mungkin masalah yang rele)an dengan bahan pelajaran, kemudian memilih dan

    merumuskannya dalam bentuk hipotesis$, (7$ data collection (memberikan

    kesempatan kepada siswa mengumpulkan in'ormasi$, ($ data processing

    (mengolah data yang telah diperoleh oleh siswa$, (0$ )eri'ikasi (mengadakan

    pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis$, dan (+$

    generalisasi (mengadakan penarikan kesimpulan$.

    B. Belajar

    (. Pengertian Belajar

    /elajar adalah sebuah proses yang akan terus dialami oleh manusia

    sepanjang hidupnya. Perubahan seseorang yang asalnya tidak tahu menjadi tahu

    merupakan hasil dari proses belajar. 5amalik (2+" #0$ mengemukakan bahwa

    belajar adalah perubahan tingkah laku yang relati' mantap berkat latihan dan

    pengalaman.

    ilihat dari segi pendidikan, apabila seseorang telah belajar sesuatu, maka ia

    akan berubah kesiapannya dalam menghadapi lingkungannya. enurut *inkel

    (dalam %urnia, 28" #.7$ mende'inisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan

    mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi akti' indi)idu

    13

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    14/29

    dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relati'

    menetap1bertahan dalam kemampuan ranah kogniti', a'ekti', dan psikomotorik.

    &usanto (2#7" $ menyatakan bahwa belajar adalah suatu akti)itas yang

    dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh

    suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan

    seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relati' tetap baik dalam berpikir,

    merasa, maupun dalam bertindak. / adalah suatu proses akti)itas mental

    seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan

    perubahan tingkah laku yang bersi'at posi'it, baik perubahan dalam aspek

    pengetahuan, a'ekti', maupun psikomotorik. enurut ;usman (2#2" #7$ belajar

    adalah proses perubahan tingkah laku indi)idu sebagai hasil dari pengalamannya

    dalam berinteraksi dengan lingkungan. /elajar bukan hanya sekadar menghapal,

    melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang.

    /erdasarkan pengertian tentang belajar yang telah dikemukakan di atas,

    belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa secara sengaja dalam keadaan

    sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik dari yang

    sederhana ke yang kompleks, perubahan tingkah laku tersebut merupakan akibat

    dari adanya akti)itas, pengalaman dan latihan yang meliputi tiga aspek, yaitu"

    kogniti', a'ekti' dan psikomotor.

    . Akti0ita# Belajar

    3kti)itas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

    menghasilkan perubahan mengenai pengetahuan, nilai sikap, dan keterampilan

    sehingga menjadi manusia yang mandiri dalam aspek kehidupan.

    14

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    15/29

    5ana'iah (2#" 27$ menjelaskan bahwa proses akti)itas pembelajaran

    harus melibatkan seluruh aspek psiko'isis peserta didik, baik jasmani maupun

    rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat,

    tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kogniti', a'ekti', maupun

    psikomotor.

    &elain itu 5ana'iah (2#" 2$ menyatakan bahwa akti)itas dalam belajar

    dapat memberikan nilai tambah (addedvalue)bagi peserta didik, berupa hal-hal

    berikut"

    #. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness$ untuk belajar sebagai

    wujud adanya moti)asi internal (driving force$ untuk belajar sejati.

    2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri,

    yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang

    integral.

    7. Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya.

    . enumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang

    demokratis di kalangan peserta didik.

    0. Pembelajaran dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat

    menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta

    menghindarkan terjadinya )erbalisme.

    +. enumbuhkembangkan sikap kooperati' di kalangan peserta didik

    sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan

    masyarakat di sekitarnya.

    enurut ierich (dalam 5ana'iah, 2#" 2$ menyatakan, akti)itas belajar

    dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu: (#$ kegiatan-kegiatan )isual, (2$

    kegiatan-kegiatan lisan (oral$, (7$ kegiatan-kegiatan mendengarkan, ($ kegiatan-

    kegiatan menulis, (0$ kegiatan-kegiatan menggambar, (+$ kegiatan-kegiatan

    metrik, (8$ kegiatan-kegiatan mental, dan (!$ kegiatan-kegiatan emosional.

    15

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    16/29

    Proses pembelajaran dikatakan sedang berlangsung, apabila ada akti)itas di

    dalamnya. 3kti)itas belajar merupakan 'aktor yang menentukan keberhasilan

    proses belajar siswa. &etiap orang yang belajar harus berakti)itas, tanpa ada

    akti)itas maka proses belajar tidak akan terjadi secara maksimal.

    5al tersebut sesuai dengan pendapat a)e eier (dalam ;usman, 2#2"

    7!9$ yang mengemukakan bahwa belajar harus dilakukan dengan akti)itas, yaitu

    menggerakkan 'isik ketika belajar, dan meman'aatkan indera siswa sebanyak

    mungkin, dan membuat seluruh tubuh1pikiran terlibat dalam proses belajar.

    3kti)itas siswa sendiri harus sudah dilibatkan mulai dari perumusan tujuan

    pembelajaran yang hendak dicapai serta kegiatan yang harus dilakukan dalam

    mencapai tujuan pembelajaran tersebut. 3kti)itas belajar siswa adalah keterlibatan

    siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan akti)itas dalam kegiatan

    pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dalam

    memperoleh man'aat dari kegiatan tersebut.

    /erdasarkan de'inisi dari para ahli di atas, akti)itas belajar merupakan suatu

    kegiatan yang dilakukan indi)idu untuk memperoleh perubahan perilaku yang

    relati' menetap dalam seluruh aspek (kogniti', a'ekti', dan psikomotor$ yang

    diperoleh melalui interaksi antar indi)idu dan antara indi)idu dengan

    lingkungannya.

    3dapun indikator akti)itas yang akan dikembangkan dalam penelitian ini

    adalah (#$ berperan akti' meresume teks bacaan, (2$ ikut serta dalam pengajuan

    soal, (7$ antusias dalam menjawab soal yang diberikan temannya,($

    menyampaikan pendapat di depan teman-temannya, (0$ mengikuti semua tahapan

    pembelajaran menggunakan metode guided discovery learning, (+$ bekerja sama

    16

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    17/29

    dalam diskusi, (8$ tidak mengganggu teman, dan (!$ menyimpulkan pembelajaran.

    B. Materi eko#i#tem

    Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi

    berkebangsaan Inggris bernama A. G. Tansley pada tahun 1935. Beberapa definisi

    tentang ekosistem, yaitu:

    a) Menurut Arlita, dkk (2013), ekosistem yaitu suatu unit ekologi yang di

    dalamnya terdapat struktur dan fungsi.b) Ekosistem yaitu tataran kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat

    habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit

    kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai

    siklus materi dan aliran energi.

    c) Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya

    tercakup organisme dan lingkungannya dan di antara keduanya saling

    mempengaruhi.

    d) Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap

    unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.

    e) Ekosistem yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal

    balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan keduanya saling

    mempengaruhi.

    Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ekosistem adalah

    hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dan di antara

    keduanya saling mempengaruhi.

    a. Satuan-satuan Ekosistem

    1) Komponen-komponen ekosistem

    17

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    18/29

    Berdasarkan atas segi struktur dasar ekosistem, maka komponen

    ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu:

    i. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya

    binatang, tumbuhan, dan mikroba.

    ii. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara,

    tanah dan energi.

    Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotic dalam ekosistem

    terdiri atas dua jenis, yaitu:

    a) Komponen autotrof, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau

    mensintesis makanannya sendiri. Yang termasuk ke dalam komponen

    autotrof adalah golongan tetumbuhan.

    b)Komponen heterotrof, yaitu organisme yang hidupnya selalu

    memanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh organisme lain. Yang

    termasuk ke dalam komponen heterotrofik adalah binatang, jamur dan

    jasad renik.

    Berdasarkan dari segi penyusunnya, ekosistem terdiri dari empat komponen,

    yaitu:

    a. Komponen abiotik (benda mati, atau nonhayati), yaitu komponen fisik

    dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari dan lain

    sebagainya.

    b. Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya

    berupa tumbuhan hijau.

    c. Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang

    dan manusia yang makan organisme lain.

    1. Konsumen pertama adalah golongan herbivora.

    2. Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora.

    3. Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat

    18

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    19/29

    tinggi).

    4. Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya

    sebagai parasit atau saproba.

    d. Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung

    kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan dan

    manusia yang telah mati).

    +. "emampuan berpikir kriti#

    /erpikir merupakan salah satu akti)itas mental yang tidak dapat dipisahkan

    dari kehidupan manusia. %emampuan berpikir kritis setiap indi)idu berbeda

    antara satu dengan lainnya sehingga perlu dipupuk sejak dini. /erpikir terjadi

    dalam setiap akti)itas mental manusia ber'ungsi untuk mem'ormulasikan atau

    menyelesaikan masalah, membuat keputusan serta mencari alasan.

    /erpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa

    untuk merumuskan dan menge)aluasi keyakinan dan pendapat mereka sendiri.

    /erpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa

    menge)aluasi bukti, asumsi, logika dan bahasa yang mendasari pernyataan orang

    lain. /erpikir kritis juga merupakan berpikir dengan baik, dan merenungkan

    tentang proses berpikir merupakan bagian dari berpikir dengan baik.

    enurut &yah (29$, >berpikir kritis adalah perwujudan perilaku belajar

    terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang

    berpikir kritis akan menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian di

    dalam menjawab pertanyaan?. &esungguhnya kemampuan berpikir kritis adalah

    suatu proses berpikir yang terjadi pada seseorang yang bertujuan untuk membuat

    keputusan-keputusan yang rasional mengenai sesuatu yang dapat ia yakini

    kebenarannya. alam pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis juga

    19

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    20/29

    diperlukan karena dapat merumuskan, mem'ormulasikan dan menyelesaiakan

    masalah.

    enurut 5idayat (2#2$, >berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan

    dan re'lekti' dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus

    dipercayai atau dilakukan?. /erpikir kritis dapat dicapai dengan lebih mudah

    apabila seseorang itu mempunyai disposisi dan kemampuan yang dapat dianggap

    sebagai si'at dan karakteristik pemikir yang kritis. /erpikir kritis dapat dengan

    mudah diperoleh apabila seseorang memiliki moti)asi atau kecenderungan dan

    kemampuan yang dianggap sebagai si'at dan karakteristik pemikir kritis.

    &eseorang yang berpikir kritis memiliki karakter khusus yang dapat

    diidenti'ikasi dengan melihat bagaimana seseorang menyikapi suatu masalah.

    n'ormasi atau argumen karakter-karakter tersebut tampak pada kebiasaan

    bertindak, beragumen dan meman'aatkan intelektualnya dan pengetahuannya.

    /erikut beberapa pendapat tentang karakter atau ciri orang yang berpikir kritis.

    enurut @acione, ada enam kecakapan berpikir kritis utama yang terlibat di dalam

    proses berpikir kritis. %ecakapan-kecakapan tersebut adalah interpretasi, analisis,

    e)aluasi, in'erence, penjelasan dan regulasi diri.

    /erikut adalah deskripsi dari ke enam kecakapan berpikir kritis utama"

    a$ nterpretasi, adalah memahami dan mengekspresikan makna atau

    signi'ikan dari berbagai macam pengalaman, situasi, data,

    kejadian-kejadian, penilaian, kebiasaan atau adat, kepercayaan-

    kepercayaan, aturan-aturan, prosedur atau kriteria-kriteria.

    b$ 3nalisis, adalah mengidenti'ikasi hubungan-hubungan

    in'erensional yang dimaksud dan aktual diantara pernyataan-

    20

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    21/29

    pernyataan, pertanyaan-pertanyaan, konsep-konsep, deskripsi-

    deskripsi.

    c$ A)aluasi, adalah menaksir kredibilitas pernyataan-pernyataan atau

    representasi-representasi yang merupakan laporan-laporan atau deskripsi-

    deskripsi dari persepsi, pengalaman, penilaian, opini dan menaksir

    kekuatan logis dari hubungan-hubungan in'erensional atau dimaksud

    diantara pernyataan-pernyataan, deskripsi-deskripsi, pertanyaan-

    pertanyaan atau bentuk-bentuk representasi lainnya.

    d$ n'erence, mengidenti'ikasi dan memperoleh unsur-unsur yang masuk

    akal, membuat dugaan-dugaan dan hipotesis, dan menyimpulkan

    konsekuensi-konsekuensi dari data.

    e$ Penjelasan, mampu menyatakan hasil-hasil dari penjelasan seseorang,

    mempresentasikan penalaran seseorang dalam bentuk argumen-argumen

    yang kuat.

    '$ ;egulasi diri, berarti secara sadar diri memantau kegiatan-kegiatan

    kogniti' seseorang, unsur-unsur yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan

    tersebut dan hasil-hasil yang diperoleh, terutama dengan menerapkan

    kecakapan-kecakapan di dalam analisis dan e)aluasi untuk penelitian

    penilaian in'erensial sendiri dengan memandang pada pertanyaan,

    kon'irmasi, )aliditas atau mengoreksi baik penalarannya atau hasil-

    hasilnya.

    ulyana (2!$ menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah

    kemampuan berpikir yang ditandai dengan kemampuan mengidenti'ikasi asumsi

    yang diberikan, kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan,

    21

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    22/29

    kemampuan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil, kemampuan

    mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda,

    kemampuan yang mengungkap data1 de'inisi1 teorema dalam menyelesaikan

    masalah, dan kemampuan menge)aluasi argumen yang rele)an dalam

    penyelesaian suatu masalah.

    ari beberapa pendapat para ahli tentang kemampuan berpikir kritis di atas

    dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis (critical thinking$ adalah proses mental

    untuk menganalisis atau menge)aluasi in'ormasi. n'ormasi tersebut bisa

    didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi.

    enurut Annis indikator kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari

    akti)itas kritis siswa meliputi"

    a$ mencari pernyataan yang jelas dari pertanyaan:

    b$ mencari alasan:

    c$ berusaha mengetahui in'ormasi dengan baik:

    d$ memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya:

    e$ memerhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan:

    '$ berusaha tetap rele)an dengan ide utama:

    g$ mengingat kepentingan yang asli dan mendasar:

    h$ mencari alternati': i$ bersikap dan berpikir terbuka:

    j$ mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu:

    k$ mencari penjelasan sebanyak mungkin:

    l$ bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian dari keseluruhan

    masalah.

    &elanjutnya terdapat #2 indikator berpikir kritis yang dikelompokannya

    22

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    23/29

    dalam lima besar akti)itas sebagai berikut"

    a$ emberikan penjelasn sederhana, yang berisi: mem'okuskan pertanyaan,

    menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan

    tentang suatu penjelasan atau pernyataan

    b$ embangun keterampilan dasar, yang terdiri atas mempertimbangkan

    apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengenai serta

    mempertimbangkan suatu laporan hasil obser)asi.

    c$ enyimpulkan yang terdiri atas kegiatan mendeduksi atau

    mempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi atau mempertimbangkan

    hasil induksi, dan membuat serta menentukan nilai pertimbangan

    d$ emberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mengidenti'ikasi istilah-

    istilah dan deinisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidenti'ikasi

    asumsi

    e$ engatur strategi dan teknik, yang terdiri atas menentukan tindakan dan

    berinteraksi dengan orang lain.

    /erdasarkan penjelasan indikator-indikator berpikir kritis diatas. 3spek

    kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut"

    a$ %eterampilan untuk menolak in'ormasi yang tidak benar dan tidak

    rele)anb$ %eterampilan untuk mendeteksi kekeliruan dan memperbaiki kekeliruan

    konsep

    c$ %eterampilan untuk mengambil keputusan atau kesimpulan setelah

    seluruh 'akta dikumpulkan dan mempertimbangkan

    d$ %eterampilan untuk mencari solusi baru.

    23

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    24/29

    D. Hipote#i#

    /erdasarkan uraian kajian pustaka di atas, dapat dirumuskan hipotesis

    penelitian eksperimen yaitu >Penerapan metode pembelajaran guided discovery

    dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas 4 P3 &3 egeri #

    Tondano?.

    BAB III

    MET4DE PENELITIAN

    A. 5aktu dan tempat penelitian

    Penelitian berlangsung di &3 # Tondano pada bulan aret - 3pril 2#+,

    sesuai dengan kurikulum jadwal pokok bahasan Akosistem.

    B. -eni# dan ,an/angan Penelitian

    Penelitian ini termasuk kategori penelitian eksperimental. ;ancangan

    penelitian yang digunakan adalah one shot case study design. ;ancanagan ini

    merupakan salah satu bentuk metode pre experiment. ;ancangan tersebut

    berbentuk seperti pada tabel 7.# berikut"

    Tabel 7.# ,an/angan Penelitian One Shot Case Study

    "elompok Perlakuan Te#t

    Ek#perimen Guided discovery

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    25/29

    D. 6ariabel Penelitian

    Penelitian ini mempunyai dua )ariabel yaitu" metode guided discovery

    learningsebagai )ariabel independen ()ariabel bebas$ yang selanjutnya disebut

    'aktor 4, dan keterampilan berpikir kritis belajar P3-/iologi dalam pokok

    bahasan ekosistem sebagai )ariabel dependen ()ariabel terikat$ yang selanjutnya

    disebut 'aktor B.

    E. Popula#i dan %ampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 &3 # Tondano

    berjumlah 2#siswa yang terbagi dalam + kelas (kelas 4 P3 #,2,7,,0, dan +$.

    &ampel dalam penelitian ini hanyalah terdiri atas dua kelas, diambil secara

    acak (random$, sehingga menghasilkan satu kelas eksperimen dan satu kelas

    kontrol.

    7. Teknik Pengambilan data

    a. engambil data kelas yang termasuk dalam populasi dan mengambil

    data nilai ujian kelas 4 &3 # Tondano

    b. /erdasarkan point #, ditentukan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen

    # dan kelas kontrol. &ebagai kelas eksperimen dan kelas sampel

    ditentukan secara acak dari kelas 4 P3 2 sampai +.

    c. elakukan tes awal pada sampel penelitian untuk menguji normalitas

    dan homogenitas:

    d. enganalisis data nilai tes awal pada sampel penelitian untuk diuji

    normalitas dan homogenitas:

    e. elaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

    i. Guided discovery learningpada kelas eksperimen yaitu kelas 4 P3 2

    ii. Pembelajaran kon)ensional pada kelas kontrol, yaitu 4 P3 7:

    '. elaksanakan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol:

    25

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    26/29

    g. enganalisis data hasil tes akhir:

    h. enyusun hasil penelitian.

    3. In#trumen Penelitian

    Pada penelitian ini, kelompok yang dijadikan sebagai subjek penelitian

    diberikan pembelajaran mengguanakan model guided Inuiry pada materi

    ekosistem. &etelah itu dilakukan pengukuran pro'il keterampilan berpikir kritis

    siswa yang mencakup lima indiktaor keterampilan berpikir kritis yang kemudian

    dikembangkan menjadi #2 sub-indikator. nstrumen tes yang digunakan berupa

    soal essay berjumlah #2 soal.

    H. Anali#i# In#trumen Penelitian

    3nalisis instrumen penelitian digunakan untuk menganalisis tes sebagai

    instrumen dalam penelitian ini. &etelah instrumen dalam bentuk tes tersebut

    disusun kemudian diuji cobakan dan dianalisis. 3lat ukur dikatakan baik jika

    syarat-syarat )aliditas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga

    baik.

    I. De*ini#i opera#ional

    #. %emampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

    kemampuan berpikir kritis yang memuat lima kelompok keterampilan

    berpikir kritis. %elima kelompok tersebut mengacu pada kelompok

    keterampilan berpikir kritis menurut Annis (Costa, #9!0$ yaitu"

    !lementary clari'ication (memberikan penjelasan sederhana$: "asic

    #upport (membangun keterampilan dasar$:Inference (membuat in'erensi$:

    $dvance clarification (membuat penjelasan lebih lanjut$: #trategy and

    26

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    27/29

    tactics (mengatur strategi dan taktik$. %emampuan berpikir kritis

    dalam penelitian ini merupakan kemampuan berpikir kritis siswa yang

    dapat diukur dengan tes berupa soal essay yang berjumlah #2 soal.2. etode guided discovery atau penemuan terbimbing merupakan

    metode pembelajaran yang menciptakan situasi belajar yang

    melibatkan siswa belajar secara akti' dan mandiri dalam menemukan

    suatu konsep atau teori, pemahaman, dan pemecahan masalah. Proses

    penemuan tersebut membutuhkan guru sebagai 'asilitator dan

    pembimbing. /anyaknya bantuan yang diberikan guru tidak

    mempengaruhi siswa untuk melakukan penemuan sendiri.

    -. Teknik Anali#i# Data

    Untuk mencapai tujuan penelitian, maka data yang telah terkumpul diolah

    dengan cara analisis data, dengan menggunakan beberapa metode statistik

    kuantitati', yaitu dengan uji-t satu arah untuk membandingkan kemampuan

    berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

    27

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    28/29

    DA7TA, PU%TA"A

    3rlita =D, &yarie' &5, Eosyim 3. (2#7$ mplementasi Pembelajaran Penemuan

    Terbimbing Pada ateri Pencemaran =ingkungan Untuk elatihkan

    %eterampilan Proses &ains &iswa i &P egeri 7 *aru. &kripsi" @P3

    Unesa.

    5amalik

  • 7/24/2019 Guided Discovery pada materi Ekosistem

    29/29

    &ukmadinata &. 27. =andasan psikologi proses pendidikan. Fakarta" ;emaja

    ;osdakarya.

    &upriatna . 28. %onstruksi Pembelajaran &ejarah %ritis. /andung" U6.

    &uryosubroto. 29. Proses /elajar engajar i &ekolah. Fakarta" Penerbit

    ;ineka Cipta

    &usanto, 3hmad. 2#7. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Fakarta"

    %encana Prenada edia 6roup

    &uwangsih A, Tiurlina. 2+ .odel Pembelajaran atematika. /andung" UP

    Press

    &yah @;. 29. Pembelajaran odel Problem /ased =earning untuk

    eningkatkan %emampuan /erpikir %ritis dan 5asil /elajar. &kripsi.

    Tersedia di http"11'isika. um. ac. id1skripsi1#7+-'aiKal-rahman-syah. html

    Idiakses 2#-#-2#+J

    Taqiyuddin, . 2!. Pendidikan Untuk &emua. Bogyakarta" 6anesha.

    Trianto. 2#. odel Pembelajaran Terpadu. Fakarta" /umi 3ksara

    *ahidin. 2+. etode Pendidikan lmu Pengetahuan 3lam. /andung " &angga

    /uana *isudawati.

    *inataputra U&. 2!. Teori belajar dan Pembelajaran. Fakarta" Uni)ersitas

    Terbuka (2!$