grak reflek

14
Refleks primitif bayi Anak yang baru lahir mempunyai sejumlah refleks. Mereka merupakan dasar bagi bayi dalam koordinasi fisik mengadakan reaksi serta tindakan yang aktif. Beberapa dari reflek-reflek ini akan menghilang dalam waktu dalam waktu tertentu, reflek inilah yang disebut reflek primitif bayi / reflek anak menusu. Reflek primitif bersifat fisiologi / alami yang muncul secara otomatis dan akan menghilang seiring dengan bertambahnya usia anak, karena bersifat sementara reflek ini juga biasa di sebut refleks sementara. Berikut berbagai macam Refleks 1. Refleks Moro Timbul oleh rangsang yang mendadak / mengejutkan. Bayi akan mengembangkan tanganya ke samping dan melebarkan jari- jarinya kemudian menarik tangannya kembali dengan cepat seperti ingin memeluk seseorang. Muncul sejak lahir, akan mereda 1 atau 2 minggu dan minghilang setelah 6 bulan. Biasanya refleks ini diikuti dengan tangisan bayi. Jika refleks ini timbul, menunjukkan terjadinya ketidak matangan otak dan retardasi Pengertian Gerak Reflek Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

description

gerak reflek

Transcript of grak reflek

Page 1: grak reflek

Refleks primitif bayi Anak yang baru lahir mempunyai sejumlah refleks. Mereka merupakan dasar bagi bayi dalam koordinasi fisik mengadakan reaksi serta tindakan yang aktif. Beberapa dari reflek-reflek ini akan menghilang dalam waktu dalam waktu tertentu, reflek inilah yang disebut reflek primitif bayi / reflek anak menusu. Reflek primitif bersifat fisiologi / alami yang muncul secara otomatis dan akan menghilang seiring dengan bertambahnya usia anak, karena bersifat sementara reflek ini juga biasa di sebut refleks sementara. Berikut berbagai macam Refleks 1. Refleks Moro Timbul oleh rangsang yang mendadak / mengejutkan. Bayi akan mengembangkan tanganya ke samping dan melebarkan jari-jarinya kemudian menarik tangannya kembali dengan cepat seperti ingin memeluk seseorang. Muncul sejak lahir, akan mereda 1 atau 2 minggu dan minghilang setelah 6 bulan. Biasanya refleks ini diikuti dengan tangisan bayi. Jika refleks ini timbul, menunjukkan terjadinya ketidak matangan otak dan retardasi

Pengertian Gerak ReflekGerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun ada pula gerak yang terjadi

tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang,

yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak,

kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai

perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan

tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari

otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa

disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk.

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai

dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat

saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak

langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot

atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan

atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya,

gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang

belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya

refleks pada lutut. Unit dasar setiap kegiatan reflex terpadu adalah lengkung reflex.

Lengkung reflex ini terdiri dari alat indra, serat saraf aferen, satu atau lebih sinaps yang

terdapat di susunan saraf pusat atau di ganglion simpatis, serat saraf eferen, dan

Page 2: grak reflek

efektor. Pada mamalia, hubungan (sinaps) antara neuron somatil aferen dan eferen

biasanya terdapat di otak atau medulla spinalis.

Serat neuron aferen masuk susunan saraf pusat melalui radiks dorsalis medulla

spinalis atau melalui nervus kranialis, sedangkan badan selnya akan terdapat di

ganglion-ganglion homolog nervi kranialis atau melalui nervus cranial yang sesuai.

Kenyataan radiks dorsalis medulla spinalis bersifat sensorik dan radiks ventralis bersifat

motorik dikenal sebagai hokum Bell-Magendie. Kegiatan pada lengkung reflex dimulai

di reseptor sensorik, sebagai potensial reseptor yang besarnya sebanding dengan kuat

rangsang. Potensial reseptor ini akan membangkitkan potensial aksi yang bersifat gagal

atau tuntas, di saraf aferen. Frekuensi potensial aksi yang terbentuk akan sebanding

dengan besarnya potensial generator. Di system saraf pusat (SSP), terjadi lagi respons

yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang, berupa potensial eksitasi

pascasinaps (Excitatory Postsynaptic Potential=EPSP) dan potesial inhibisi postsinaps

(Inhibitory Postsynaptic Potential=IPSP) di hubungan-hubungan saraf (sinaps). Respon

yang timbul di serat eferen juga berupa repons yang bersifat gagal atau tuntas. Bila

potensial aksi ini sampai di efektor, terjadi lagi respons yang besarnya sebanding

dengan kuat rangsang. Bila efektornya berupa otot polos, akan terjadi sumasi respons

sehingga dapat mencetuskan potensial aksi di otot polos. Akan tetapi, di efektor yang

berupa otot rangka, respons bertahap tersebut selalu cukup besar untuk mencetuskan

potensial aksi yang mampu menghasilkan kontraksi otot. Perlu ditekankan bahwa

hubungan antara neuron aferen dan eferen biasanya terdapat di system saraf pusat,

dan kegiatan di lengkung reflex ini dapat dimodifikasi oleh berbagai masukan dari

neuron lain yang juga bersinaps pada neuron eferen tersebut. Lengkung reflex. Paling

sederhana adalah lengkung reflex yang mempunyai satu sinaps anatara neuron aferen

dan eferen. Lengkung reflex semacam itu dinamakan monosinaptik, dan reflex yang

terjadi disebut reflex monosinaptik. Lengkung reflex yang mempunyai lebih dari satu

interneuron antara neuron afern dan eferen dinamakan polisanptik, dan jumlah

sinapsnya antara 2 sampai beberapa ratus. Pada kedua jenis lengkung reflex, terutama

pada lengkung reflex polisinaptik. Kegiatan refleksnya dapat dimodifikasi oleh adanya

fasilitas spasial dan temporal, oklusi, efek penggiatan bawah ambang (subliminal

fringe), dan oleh berbagai efek lain.

Page 3: grak reflek

Bila suatu otot rangka dengan persarafan yang utuh direnggangkan, akan timbul

kontraksi. Respons ini disebut reflex renggang. Rangsangannya adalah regangan pada

otot, dan responnya berupa kontraksi otot yang direnggangkan. Reseptornya adalah

kumparan otot (muscle spindle). Impuls yang timbul akibat peregangan kumparan otot

yang dihantarkan ke SSP melalui sera-serat sensorik cepat yang langsung bersinaps

dengan neuron motorik otot yang teregang itu. Neurotransmitter di sinaps yang berada

di SSP ini adalah glutamate. Reflex-refleks regang merupakan contoh reflex

monosimpatik yang paling dikenal dan paling banyak diteliti.

Jika suatu otot keseluruhan diregangkan secara pasif, serat-serat intrafusal di

dalam gelendong-gelendong otot juga teregang, terjadi peningkatan pembentukan

potensial aksi di serat saraf aferen yang ujung-ujung sensoriknya berakhir di serat-serat

gelendong yang teregang tersebut. Neuron aferen secara langsung bersinaps dengan

neuron motorik alfa yang mempersarafi serat-serat ekstrafusal otot yang sama,

sehingga terjadi kontraksi otot itu. Refleks regang (stretch reflex) ini berfungsi sebagai

mekanisme umpan balik negative untuk menahan setiap perubahan pasif panjang otot,

sehingga panjang optimal dapat dipertahankan.

Contoh klasik reflex regang adalah reflex tendon patella atau knee-jerk reflex. Otot- otot

ekstenson lutut adalah kuadriseps femoris, yang membentuk anterior paha dan melekat

ke tibia (tulang kering) tepat di bawah lutut melalui tendon patella. Pengetukan tendon

ini dengan sebuah palu karet akan secara pasif meregangkan otot-otot kuadriseps dan

mengaktifkan reseptor-reseptor gelendongnya.

Reflex regang yang terjadi menimbulkan kontraksi otot ekstensor ini, sehingga

lutut mengalami ekstensi dan mengangkat tungkai bawah dengan cara yang khas.

Pemeriksaan ini dilakukan secara rutin sebagai penilain pendahuluan fungsi system

saraf. Reflex patella yang normal mengindikasikan dokter bahwa sejumlah komponen

saraf dan otot-gelendong otot, masukan aferen, neuron motorik, keluaran eferen taut

neuromuskulus, dan otot itu sendiri-berfungsi normal. Reflex ini juga mengindikasikan

adanya keseimbangan antara masukan eksitorik dan inhibitorik ke neuron motorik dari

pusat-pusat yang lebih tinggi di otak.

Page 4: grak reflek

Tujuan utama reflex regang adalah menahan kecenderungan peregangan pasif

otot-otot ekstensor yang ditimbulkan oleh gaya gravitasi ketika seseorang berdiri tegak.

Setiap kali sendi lutut cenderung melengkung akibat gravitasi, otot-otot kuadriseps

teregang. Kontraksi yang terjadi pada otot ekstensor ini akibat reflex regang dengan

cepat meluruskan lutut, menahan tungkai tetap terkstensi, sehingga orang yang

bersangkutan tetap berdiri tegak.

Stretch dinamis dan statis Stretch Reflex. Itu refleks regangan dapat dibagi

menjadi dua komponen: refleks peregangan dinamis dan reflex regangan statis.

Dinamis adalah menimbulkan refleks regangan oleh menimbulkan sinyal dinamis

ditularkan dari indra utama akhiran dari spindle otot, yang disebabkan oleh peregangan

cepat atau unstretch. Artinya, ketika tiba-tiba otot diregangkan atau teregang, sinyal

kuat ditularkan ke sumsum tulang belakang; ini seketika kuat menyebabkan refleks

kontraksi (atau penurunan kontraksi) dari otot yang sama dari sinyal yang berasal. Jadi,

fungsi refleks untuk menentang perubahan mendadak pada otot panjang. Refleks

regangan yang dinamis berakhir dalam fraksi detik setelah otot telah menggeliat (atau

awalnya) untuk panjang baru, tetapi kemudian yang lebih lemah statis refleks regangan

terus untuk waktu yang lama setelahnya. Refleks ini diperoleh oleh statis terus-menerus

sinyal reseptor ditularkan oleh kedua primer dan endings.The sekunder pentingnya

peregangan statis refleks adalah bahwa hal itu menyebabkan tingkat kontraksi otot

tetap cukup konstan, kecuali jika sistem saraf seseorang secara spesifik kehendak

sebaliknya. Yang sangat penting fungsi dari refleks regangan adalah kemampuannya

untuk mencegah osilasi atau sentakan pada pergerakan mesin tubuh. Ini adalah fungsi

meredam dam memperlancar seperti yang dijelaskan dalam paragraf berikut. Sinyal

dari sumsum tulang belakang sering ditularkan ke otot dalam bentuk unsmooth,

meningkatkan intensitas untuk beberapa milidetik, kemudian menurun intensitas,

kemudian mengubah tingkat intensitas lain, dan begitu seterusnya. Refleks cahaya

pada pupil adalah refleks yang mengontrol diameter pupil, sebagai tanggapan terhadap

intensitas (pencahayaan) cahaya yang jatuh pada retina mata. Intensitas cahaya yang

lebih besar menyebabkan pupil menjadi lebih kecil (kurangnya cahaya yang masuk),

sedangkan intensitas cahaya yang lebih rendah menyebabkan pupil menjadi lebih

besar ( banyak cahaya yang masuk). Jadi, refleks cahaya pupil mengatur intensitas

Page 5: grak reflek

cahaya yang memasuki mata.  Refleks kornea, juga dikenal sebagai refleks berkedip,

adalah tanpa sadar kelopak mata berkedip dari yang diperoleh oleh stimulasi (seperti

menyentuh atau benda asing) dari kornea, atau cahaya terang, meskipun bisa akibat

dari rangsangan perifer. Harus membangkitkan rangsangan baik secara langsung dan

respons konsensual (tanggapan dari mata sebaliknya). Refleks mengkonsumsi pesat

sebesar 0,1 detik.

Tujuan evolusioner refleks ini adalah untuk melindungi mata dari benda asing

dan lampu terang (yang terakhir ini dikenal sebagai refleks optic. Pemeriksaan refleks

kornea merupakan bagian dari beberapa neurologis ujian, khususnya ketika

mengevaluasi koma. Kerusakan pada cabang oftalmik (V1) dari saraf kranial ke-5 hasil

di absen refleks kornea ketika mata terkena dirangsang. Stimulasi dari satu kornea

biasanya memiliki respons konsensual, dengan menutup kedua kelopak mata normal.

Refleks biseps tes refleks yang mempelajari fungsi dari refleks C5 busur dan

untuk mengurangi refleks C6 derajat busur. Tes ini dilakukan dengan menggunakan

sebuah tendon palu untuk dengan cepat menekan tendon biceps brachii saat melewati

kubiti fosa. Secara spesifik, tes mengaktifkan reseptor di dalam peregangan otot bisep

brachii yang berkomunikasi terutama dengan C5 dan sebagian saraf tulang belakang

dengan saraf tulang belakang C6 untuk merangsang kontraksi refleks dari otot biseps

dan menyentakkan lengan bawah.

Cara Kerja

a.    Refleks kulit perut

Orang coba berbaring telentang dengan kedua lengan terletak lurus di samping badan.

Goreslah kulit daerah abdomen dari lateral kea rah umbilicus. Respon yang terjadi

berupa kontraksi otot dinding perut.

b.    Refleks kornea

Sediakanlah kapas yang digulung menjadi bentuk silinder halus. Orang coba

menggerakkan bola mata ke lateral yaitu dengan melihat ke salah satu sisi tanpa

menggerakkan kepala. Sentuhlah dengan hati-hati sisi kontralateral kornea dengan

kapas. Respon berupa kedipan mata secara cepat.

c.    Refleks cahaya

Page 6: grak reflek

Cahaya senter dijatuhkan pada pupil salah satu mata orang coba. Respons berupa

konstriksi pupil holoateral dan kontralateral. Ulangi percobaan pada mata lain.

d.   Refleks Periost Radialis

Lengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan sedikit

dipronasikan. Ketuklah periosteum pada ujung distal os radii. Respons berupa fleksi

lengan bawah pada siku dan supinasi tangan.

e.    Refleks Periost Ulnaris

Lengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan tangan antara

pronasi dan supinasi. Ketuklah pada periost prosessus stiloideus. Respons berupa

pronasi tangan.

f.     Stretch Reflex (Muscle Spindle Reflex=Myotatic Reflex)

1)      Knee Pess Reflex (KPR)

Orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua tungkai akan

tergantung bebas atau orang coba berbaring terlentang dengan fleksi tungkai pada

sendi lutut. Ketuklah tendo patella dengan Hammer sehingga terjadi ekstensi tungkai

disertai kontraksi otot kuadrisips.

2)      Achilles Pess Reflex (ACR)

Tungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan. Ketuklah pada tendo

Achilles, sehingga terjadi plantar fleksi dari kaki dan kontraksi otot gastronemius.

3)      Refleks biseps

Lengan orang coba setengah difleksikan pada sendi siku. Ketuklah pada tendo otot

biseps yang akan menyebabkan fleksi lengan pada siku dan tampak kontraksi otot

biseps.

4)      Refleks triseps

Lengan bawah difleksikan pada sendi siku dan sedikit dipronasikan. Ketuklah pada

tendo otot triseps 5 cm di atas siku akan menyebabkan ekstensi lengan dan kontraksi

otot triseps.

5)      Withdrawl Reflex

Lengan orang coba diletakkan di atas meja dalam keadaa ekstensi. Tunggulah pada

saat orang coba tidak melihat saudara, tusuklah dengan hati-hati dan cepat kulit lengan

Page 7: grak reflek

dengan jarum suntik steril, sehalus mungkin agar tidak melukai orang coba. Respons

berupa fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.

Perlu diperhatikan:

1. Relaksasi sempurna: orang harus relaks dengan posisi seenaknya. Bagian (anggota

gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas) tanpa ada usaha

orang coba untuk mempertahankan posisinya.

2. Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila

posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.

3. Pemeriksa mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan dengan

kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

Refleks adalah jawaban motoric atas rangsangan sensorik yang diberikan pada kulit

atau respon apapun yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Dalam

pemeriksaan refleks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :

-       Relaksasi sempurna. Orasng coba harus relaks dengan posisi seenaknya. Bagian

(anggota gerak) yang akan diperiksa harus terletak sepasif mungkin (lemas) tanpa ada

usaha orang coba untuk mempertahankan posisinya.

-       Harus ada ketegangan optimal dari otot yang akan diperiksa. Ini dapat dicapai bila

posisi dan letak anggota gerak orang coba diatur dengan baik.

-       Pemeriksaan mengetukkan Hammer dengan gerakan fleksi pada sendi tangan

dengan kekuatan yang sama, yang dapat menimbulkan regangan yang cukup.

Adapun arti penting refleks yaitu :

-       Pemeriksaan refleks : bagian pemeriksaan fisis secara umum

-       Pemeriksaan khususnya : pasien dengan lesi, UMN, LMN, atau orang yang ototnya

sering lemas.

-       Pemeriksaan neurologis : pemeriksaan motorik (motorik kasar dan motorik halus),

pemeriksaan sensorik (raba, suhu, dll), pemeriksaan koordinasi tubuh, dan

pemeriksaan nervus (fungsi nervus I – XII).

2.2    Jenis - jenis Reflek

Page 8: grak reflek

Pada manusia, ada dua jenis refleks yaitu refleks fisiologis dan patologis. Refleks

fisiologis normal jika terdapat pada manusia, sebaliknya refleks patologis normal jika

tidak terdapat pada manusia.

a.      Refleks fisiologisPada percobaan refleks kulit perut, orang coba berbaring terlentang dengan kedua

lengan terletak lurus samping badan. Kulit di daerah abdomen dari lateral ke arah

umbilikus digores dan respon yang terjadi berupa kontraksi otot dinding perut. Namun

pada orang lanjut usia dan sering hamil, tidak terjadi lagi kontraksi otot dinding perut

karena tonus otot perutnya sudah kendor. Pada refleks kornea atau refleks mengedip,

orang coba menggerakkan bola mata ke lateral yaitu dengan melihat salah satu sisi

tanpa menggerakkan kepala. Kemudian sisi kontralateral kornea orang coba disentuh

dengan kapas yang telah digulung membentuk silinder halus. Respon berupa kedipan

mata secara cepat.

Pada percobaan tentang refleks cahaya akan dilihat bagaimana respon pupil mata

ketika cahaya senter dijatuhkan pada pupil. Ternyata repon yang terjadi berupa

kontriksi pupil homolateral dan kontralateral. Jalannya impuls cahaya sampai terjadi

kontriksi pupil adalah berasal dari pupil kemudian stimulus diterima oleh N. Opticus, lalu

masuk ke mesencephalon, dan kemudian melanjutkan ke N . Oculomotoris dan sampai

ke spingter pupil.

·         Refleks cahaya ini juga disebut refleks pupil.

·         Pada percobaan refleks periost radialis, lengan bawah orang coba difleksikan pada

sendi tangan dan sedikit dipronasikan kemudian dilakukan pengetukan periosteum

pada ujung distal os radii. Jalannya impuls pada refleks periost radialis yaitu dari

processus styloideus radialis masuk ke n. radialis kemudian melanjutkan ke N. cranialis

6 sampai Thoracalis 1 lalu masuk ke n. ulnaris lalu akan menggerakkan m. fleksor

ulnaris. Respon yang terjadi berupa fleksi lengan bawah pada siku dan supinasi tangan.

·         Respon dari refleks periost ulnaris berupa pronasi tangan. Jalannya impuls saraf

berasal dari processus styloideus radialis masuk ke n. radialis kemudian melanjutkan ke

N. cranialis 5-6 lalu masuk ke n. radialis lalu akan menggerakkan m. brachioradialis.

Bila suatu otot rangka dengan persarafan yang utuh diregangkan akan timbul kontraksi.

Respon ini disebut refleks regang. Rangsangannya adalah regangan pada otot, dan

Page 9: grak reflek

responnya berupa kontraksi otot yang diregangkan. Reseptornya adalah kumparan otot

(muscel spindle). Yang termasuk muscle spindle reflex (stretcj reflex) yaitu Knee Pess

Reflex (KPR), Achilles Pess Reflex (APR), Refleks Biseps, Refleks Triceps, dan

Withdrawl refleks.

·         Pada Knee Pess Reflex (KPR), tendo patella diketuk dengan palu dan respon yang

terjadi berupa ekstensi tungkai disertai kontraksi otot kuadriseps. Pada Achilles Pess

Refleks (APR), tungkai difleksikan pada sendi lutu dan kaki didorsofleksikan. Respon

yang terjadi ketika tendo Achilles diketuk berupa fleksi dari kaki dan kontraksi otot

gastroknemius. Ketika dilakukan ketukan pada tendo otot biseps terjadi respon berupa

fleksi lengan pada siku dan supinasi. Sedangkan jika tendo otot triseps diketuk, maka

respon yang terjadi berupa ekstensi lengan dan supinasi.

·         Untuk mengetahui fungsi nervus, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan, misalnya

untuk memeriksa nervus IX (nervus glossopharingeus) dapat dilihat pada saat spatula

dimasukkan ke dalam mulut, maka akan timbul refleks muntah, sedangkan nervus XII

dapat dilakukan pemeriksaan pada lidah, dan beberapa nervus dapat diperiksa dengan

malihat gerakan bola mata. Nervus penggerak mata antara nervus IV, abduscens, dan

oculomotoris. Nervus XI (nervus accesoris) dapat diuji dengan menekan pundak orang

coba, jika ada pertahanan, artinya normal.

·         Respon motorik kasar melibatkan seluruh koordinasi sistem saraf. Respon ini dapat

dilihat saat orang diminta menunjuk anggota secara bergantian. Orang normal akan

menunjuk dengan tepat, sebaliknya orang yang koordinasi sistem sarafnya tidak normal

maka dia tidak akan menunjuk dengan tepat.

·         Pemeriksaan Neurologi

1.      Fungsi Cerebral

Keadaan umum, tingkat kesadaran yang umumnya dikembangkan dengan Glasgow

Coma Scala (GCS) :

• Refleks membuka mata (E)

4 : Membuka secara spontan

3 : Membuka dengan rangsangan suara

2 : Membuka dengan rangsangan nyeri

1 : Tidak ada re