Gout Arthritis
-
Upload
putricaesarrini -
Category
Documents
-
view
231 -
download
1
description
Transcript of Gout Arthritis
GOUT
GOUT ARTHTRITIS / ARTRITIS PIRAI
A. Definisi
Gout adalah sekelompok penyakit heterogen yang disebabkan oleh pengendapan kristal Na-urat dalam jaringan,
akibat kadar asam urat dalam cairan ekstra-seluler yang lewat jenuh. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis
kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada
jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan
tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu
waktu, tapi bisa menjadi semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi.
B. Epidemiologi
Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Hal ini terutama menyerang pria setelah
pubertas, dengan usia puncak 75. Pada wanita, serangan gout biasanya terjadi setelah
menopause. Banyak pasien dengan hyperuricemia tidak mengembangkan gout (hyperuricemia
asimtomatik), sementara beberapa pasien dengan serangan gout berulang mempunyai kadar asam
urat darah yang normal atau rendah. Di antara penduduk laki-laki di Amerika Serikat, sekitar
10% memiliki hyperuricemia. Namun, hanya sebagian kecil dari mereka yang benarbenar akan
mengembangkan gout.
C. Patofisiologi gout arthritis
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau
penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme
purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu ;
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor
nonpurin. Substrat awal ribosa-5-fosfat diubah → nukleotida purin (asam inosinat, asam
guanilat, asam adenilat). Dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan
enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan
amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan
balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah
pembentukan yang berlebihan.
2. Jalur penghematan (salvage pathway) adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui
basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak
melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin,
hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin
dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin
fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).
Asam urat yang terbentuk (hasil metabolisme purin) → difiltrasi secara bebas oleh glomerulus
dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian
diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.
Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan
ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:
1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik
2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkan
cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim atau
mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)
4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.
Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung
membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal
mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui
Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:
1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini
bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran
sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan
leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim
lisosom yang destruktif.
2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan melakukan
aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1,
IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di
samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan
protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan.
Kristal mengendap di sinovial2 sendi seperti pd ankle dan fingers
Reaksi peradangan
Kristal >>>
Bentuk agregat
Tofi / tofus
Kematian neutrofil
Makrofag mengeluarkan IL-1, IL-6, IL-8, TNF
Enz. Lisosom keluar
Mengaktifkan sel sinovium & sel tlg rawan menghasilkan proteae
Kelarutan sodium urat << pd temp.rendah spt pd sendi2 perifer
Kec. Difusi molekul urat dari ruang sinovial ke dalam plasma ½ kec.air
Kristal monosodium urat spt jarum pinched pain
Aktivitas leukosit (fagosit,dll)
Gout (asam urat) Ikut plasma darah Terbawa ke jaringan karena kelarutan kurang, terkristalisasi
D. Gambaran klinis
- Hiperurisemia asimptomatik
Hiperurisemia asimptomatik adalah keadaan hiperurisemia tanpa adanya manifestasi klinik gout.
Fase ini akan berakhir ketika muncul serangan akut gout arthritis, atau urolithiasis dan biasanya
setelah 20 tahun keadaan hiperurisemia asimptomatik. Terdapat 10-40% pasien dengan gout
mengalami sekali atau lebih serangan kolik renal, sebelum adanya serangan arthritis. Sebuah
serangan gout terjadi ketika asam urat yang tidak dikeluarkan dari tubuh bentuk kristal dalam
cairan yang melumasi lapisan sendi, menyebabkan inflamasi dan pembengkakan sendi yang
menyakitkan. Jika gout tidak diobati, kristal tersebut dapat membentuk tofi - benjolan di sendi
dan jaringan sekitarnya.
- Gout arthritis stadium akut
Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa.
Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat
monoartikuler dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala
sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1
yang biasanya disebut podagra. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu
pergelangan tangan/kaki, lutut, dan siku. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa
trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik
dan lain-lain.
- Gout arthritis stadium interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode interkritik asimptomatik.
Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi
sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses inflamasi terus berlanjut,
walaupun tanpa ada keluhan. Keadaan ini dapat terjadi satu atau beberapa kali pertahun, atau
dapat 10 tahun tanpa ada serangan akut. Apabila tanpa penanganan yang baik dan
pengaturanasam urat yang tidak benar, maka dapat timbul serangan akut yang lebih sering,
Destruktif utk jaringan
Cedera jaringan
mengenai beberapa sendi dan biasanyalebih berat, kemudian dapat berlanjut menjadi stadium
kronis (menahun) dengan pembentukan tofi.
- Gout arthritis stadium menahun
Stadium ini terjadi umumnya pada pasien yang mengobati sendiri (self medication) sehingga
dalam waktu lamatidak berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout kronik ini biasanya
disertai tofi (deposit asam urat pada jaringan,misalnya pada kartilage) yang banyak dan
terdapat pada banyak sendi (poliartikular). Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh
dengan obat, yang kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. Pada tofus yang
besar dapat dilakukanekstirpasi, namun hasilnya kurang memuaskan. Lokalisasi tofi
paling sering pada cuping telinga, MTP-1, olekranon,tendon Achilles dan jari tangan.
Pada stadium ini kadang-kadang disertai nefrolitiasis asam urat dan nefropati
Diagnosis
Gold standard dalam menegakkan gout arthritis adalah ditemukannya kristal urat MSU
(Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus. Untuk memudahkan diagnosis gout arthritis akut,
dapat digunakan kriteria dari ACR (American College Of Rheumatology) tahun 1977 sebagai
berikut :
A. Ditemukannya kristal urat di cairan sendi, atau
B. Adanya tofus yang berisi Kristal urat, atau
C. Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai
berikut :
a. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut
b. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari
c. Arthritis monoartikuler
d. Kemerahan pada sendi
e. Bengkak dan nyeri pada MTP-1
f. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1
g. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal
h. Kecurigaan terhadap adanya tofus
i. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)
j. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
k. Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi
Yang harus dicatat adalah diagnosis gout tidak bisa digugurkan meskipun kadar asam urat
normal.
Penatalaksanaan
Pencegahan penyakit gout sama penting dengan pengobatannya. Pencegahan gout dapat
ditempuh dengan cara :
1 .Menga tu r in take c a i r an yang adekua t .
2 .Pengurangan be ra t badan (pada pas ien obes i t a s ) .
3.Perubahan pola makan dengan mengurang konsumsi makanan tinggi purin.
4.Mengurangi konsumsi alkohol.
Mengatur intake cairan adekuat dapat mencegah munculnya penyakit gout. Intake
cairan yang adekuat mampu mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal pada pasien
hiperurisemia. Pengurangan berat badan mampu menurunkan resikoserangan gout rekuren. Hal
ini dapat ditempuh dengan cara mengurangi konsumsi makanan berkalori tinggi ,
dikombinasikan dengan program latihan aerobic secara regular. Perubahan pola makan
dengan membatasi pengkonsumsian makanan dengan kandungan purin tinggi mampu
mengurangi kadar asam urat dalam darah. Contoh makanan tinggi purin seperti kerang, daging,
liver, otak, ginjal, gandum. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa konsumsi
daging dan seafood meningkatkan resiko serangan goutakut, sedangkan produk hasil olahan susu
mengurangi resiko tersebut. Total konsumsi alkohol sangat berkaitan dengan peningkatan resiko
penyakit gout. Alkohol mempunyai efek diuretik yang mampu berkontribusi untuk memacu
terjadinya dehidrasi sehingga memperlambat ekskresi asam urat melalui ginjal dan
menyebabkan prsipitasi kristal urat. Di samping itu, alkohol juga mempengaruhi
metabolisme asam urat dan mampumenyebabkan hiperurisemia.
Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain.
Pengobatan gout arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan
dengan obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kortikosteroid
atau hormon ACTH.
Obat penurun asam urat penurun asam urat seperti alupurinol atau obat urikosurik tidak dapat
diberikan pada stadium akut. Namun, pada pasien yang secara rutin telah mengkonsumsi obat
penurun asam urat, sebaiknya tetap diberikan. Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan
pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna mencegah
kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan
pemakaian obat alupurinol bersama obat urikosurik yang lain.
A. SENDI
1. Embriologi Sendi
Sendi mulai berkembang dengan penampakan interzonal mesenchyme pada mingguke-6, pd akhir minggu ke-8
sudah terbentuk sendi dewasa.
Klasifikasi sendi :
- Fibrous
- Cartilaginous
- Synovial
Fibrous joints
Interzonal mesenchyme di antara tulang yang sedang berkembang berdiferensiasimenjadi jaringan fibrous
padat. Contoh : sutura cranium
Cartilaginous joints
Interzonal mesenchyme menjadi hyaline cartilage (contoh: ostochrondral joints) ataumenjadi fibrocartilage
(contoh: pubic symphysis)
Synovial joints
Interzonal mesenchyme :
- Bagian perifer membentuk capsula dan ligament lain
- Bagian sentral menghilang dan ruangan kosong ini akan menjadi joint cavity dari synovial joint
- Di daerah dimana membatasi kapsul dan articular surface, terbentuksynovial membrane (yg
mensekresikan synovial fluid)
Mungkin karena pergerakan sendi, sel mesenkim lama kelamaan menghilang darisurfaces of the articular
cartilages. Suasana intrauterine yang abnormal yang menghambat pergerakan fetal danembryonic dapat
mengganggu perkembangan limb dan dapat mengakibatkan jointfixation.
B. Anatomi Sendi
Sendi/ articulatio/ arthrosis/ junctura adalah daerah tempat pertemuan dua tulang ataulebih, antara tulang
dan tulang rawan, atau antara tulang dan gigi. Baik terjadi pergerakan atau tidak terjadi pergerakan. Berdasarkan
struktur penyusun, sendi dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Fibrous Joint : hubungan antar tulang menggunakan jaringan ikat fibrosadan tidak memliki rongga
synovial.
a. Sutura : hubungan antar tulang-tulang tengkorak yang irregular danberbentuk seperti kunci → memberi
kekuatan tulang tengkorak
b. Syndesmoses : hubungan antar tulang yang cukup jauh danmenyerupai membrane/ ligament
c. Gomphoses : kantung akar gigi pada maxilla dan mandibulla
2. Cartilaginous Joint : hubungan antar dua tulang menggunakan jaringankartilago hyaline/ fibrosa
a. Synchondrosis/ carilaginousa primer : tulang dihubungkan dengankartilago hyaline Contoh : lempeng
epifiseal/ persatuan epifisis dan diafisis, antara costa Idan manubrium sterni → tidak ada pergrakan
b. Symphisis/ cartilaginousa sekunder : hubungan antar tulangmengunakan jaringan kartilago hyaline,
namun memakai juga jaringanfibro-cartilago Contoh : symphysis pubis, sendi antara corpus vertebra
3. Synovial Joint : tulang-tulang yang diliputi oleh selapis cartilage hyaline danujungnya dipisahkan oleh
rongga sendi → memungkinkan pergerakan yang luas
a. Struktur
(i) kapsula fibrosa : jaringan ikat padat untuk fleksibilitas danmenjaga agar lokasi tulang tetap pada
tempatnya
(ii) membrane synovial : jaringan ikat areolar yang melapisirongga synovial
(iii) cairan synovial : disekresi oleh membrane synovial.Berfungsi untuk mengurangi gesekan, menahan
shock, suplai O2 dan nutrisi, membuang mikroba dan debris
(iv) kartilago : terletak di permukaan artikulasi kedua ujung tulang
b. Jenis
(i) Planar joint : 1 poros, memungkinkan gerakan meluncur antar tulang Contoh : intercarpal,
intertarsal
(ii) Hinge joint (sendi engsel) :1 poros, memungkinkan gerakanflrksi dan rotasi Contoh : articulation
genu (lutut), articulation cubiti (siku)
(iii) Pivot joint (sendi pasak) : 1 poros, memungkinkan rotasi didalam tempatnya Contoh : articulatio
atlanto-axialis
(iv) Condyloid joint : 2 poros, memungkinkan gerakan fleksi,ekstensi, adduksi, abduksi, dan sedikit
rotasi Contoh : metacarpo-phalangeal
(v) Saddle joint (sendi pelana) : 2 poros, memungkinkan untukfleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, dan
rotasi Contoh : carpometacarpalispollicis ( ibu jari dan metacarpal)
(vi) Ball and Socket joint (sendi peluru) : banyak poros, kepalasendi yang berbentuk bola pada satu
tulang cocok dengan lekuksendi yang berbentuk socket pada tulang lain.
Memungkinkanpergerakan luas (fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi lateral,rotasi medial,
sirkumduksi) Contoh : articulation humeri (gelang bahu), articulation coxae(pelvic gridle)
(vii) Ellipsoidea joint : facies articularis berbentuk konveks elipssesuai dengan facies articularis konkav
elips. Memungkinkangerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, kecuali rotasi. Contoh :
radiocarpalis (pergelangan tangan)
C. Histologi Sendi
Dalam hsitologi, sendi dapat dikelompokkan sebagai ;
1. Sinartrosis → sendi yang tidak memungkinkan untuk bergerak ataumemungkinkan sedikit gerak
terdapat 3 tipe sinartrosis, yaitu :
a. Sinostosis : pada sendi ini tulang dihubungkan oleh jaringantulang, tidak ada pergerakan sama sekali.
Pada orang tua, jenis sendiini menghubungkan tulang-tulang tengkorak. Pada anak dan orangdewasa
muda tulang tengkorak ini dihubungka jaringan ikat padafibrosa disebut sendi fibrosa atau sutura
b. Sinkondrosis : pada sendi ini tulang-tulang dihubungkan plehtulang rawan hyaline, pergerakan masih
dimungkinkansedikit. Contohnya pada lempeng epifisis pada tulanng yang sedangtumbuh. Pada
manusia dewasa sinkondrosismenghubungkan igapertama ke sternum dan corpus-corpus vertebrayang
berdekatan.
c. Sindesmosis : seperti sinkondrosis pada sendi ini pergerakanmasih dimungkinkan sedikit. Tulang
dihubungkan oleh ligament jaringanikat padat (fibrosa) yang lebih banyak daripada
sinkondrosis.Contohnya adalah symphisis pubis, sendi radio-ulnar dab sendi tibio-fibular.
2. Diartrosis → sendi yang memungkinkan gerak bebas
- Sendi ini pada umumnya menghubungkan tulang-tulang panjang dan memungkinkan gerak bebas,
misalnya sendi lutut dansiku.
- Pada diartrosis, ligament dan kapsula jaringan ikatmempertahankan hubungan ujung-ujung tulang.
- Dalam kapsula terdapat rongga sendi yang berisicairan synovial yang tidaj berwarna, transparent, kental,
maka disebut jgaruang synovial.
- Permukaan ulang yang berhadapan dilapisi tulangrawan (tulang rawan hyaline)
- Tulang rawan sendi tidak memiliki perikondrium,pembuluh darah dan saraf
- Membrane synovial adalah lapisan dalam kapsulasendi yang memproduksi cairan synovial, membrane
tipis ini mengandungkapilar darah dan banyak mengandung sel lemak dan sel synovial.
II. SYNOVIAL FLUID/CAIRAN SENDI
A. Definisi : cairan pelumas yang terdapat dalam rongga sendi/tendo
B. Asal : terbentuk dari dialisa plasma melewati membrane sinovial + sekresikompleks protein-hyaluronat
dari membrane
C. Fungsi : pelumas dan nutrisi tulang rawan sendi
D. Dapat diperoleh dengan pungsi + antikoagulansia heparin
E. Indikasi pungsi cairan sinovial (arthrocentesis)
1. dugaan infeksi (transudat/eksudat)
2. mencari penyebab akumulasi cairan sendi
3. membedakan rtritis (gout, supuratif, sinovitis)
4. memasukkan obat
5. mengeluarkan cairan (mengurangi nyeri)
F. Cairan sendi normal :
1. Physical examination : total volume : 0,1-3,5 ml
colour : pale yellow
viscosity : string 3 — 6 cm long
2. Microscopic : erythrocyte count : <2000/µl
leucocyte count : < 200/µl
diff. count : monocyte/macrophage 60%, lymphocyte 30%,neutrophil 10%
crystal : 0
III. HYPERURICEMIA
A. Definisi : Keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat (AU) darah diatas normal.
Hiperuricemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme AU (overproduction),penurunan
pengeluaran AU urin (underexcretion), atau gabungan keduanya. Hyperuricemia berkepanjangan dapat
menyebabkan Gout, namun tidak semuahyperuricemia akan menimbulkankelainan patologi berupa
gout.
B. Kadar Normal
- Pria : > 7 mg%
- Wanita : > 6 mg%
C. Penyebab Hyperuricemia
1. Hypeuricemia Primer
- Def : peningkatan AU tanpa disebabkan olehpenyakit/penyebab lain
- Ada 2 jenis hyperuricemia primer :
a. Hyperuricemia primer dengan kelainan molecular yang belum jelas
- terbanyak (99%)
- terdiri dari
1. underexcretion (80-90%) → kemungkinan karena fak.genetik.menyebabkan gangguan pengeluaran
AU di tubuli ginjal yang akhirnyamenyebabkan hyperuricemia
2. overproduction (10-20%)
b. Hyperuricemia primer karena adanya kelainan enzim spesifik
- 1%
- Terdiri dari :
1.karena peningkatan varian dari enzimphoribosylpyrophosphate (PRPP) sythetase →
menyebabkan pembentukkan purine nucleotide melalui synthesis de novo sehingga terjadi hyperuricemia
tipe overproduction
2. karena kekurangan sebagian dari enzim hypoxanthinephosphoribosyltransferase (HPRT) →
disebut sindroma Keley-Seegmiller
- enzim HPRT berperan dalam mengubah basa purin menjadipurin nukleotida, dengan bantuan PRPP
dalam prosespemakaian ulang dari metabolisme purin
- kekurangan enzim HPRT menyebabkan overproduction AUsebagai akibat peningkatan de novo
biosynthesis
❖3 mekanisme over production AU :
1.kekurangan enzim inosine mono phosphate (IMP) / purine nukceotide yang mempunyai efek feedback
inhibition proses de novo
2. penurunan pemakaian ulang menyebabkan peningkatan jumlah PRPP yang tidak dipergunakan sehingga
menyebabkan bisynthesis de novo meningkat
3. kekurangan enzim HPRT → menyebabkan hypoxanthine tidak bisa diubah kembali menjadi IMP, sehingga
terjadi peningkatan oksidasihypoxanthine menjadi AU
2. Hyperuricemia Sekunder
Dibagi beberapa kelompok :
a. Krn kelainan yg menyebabkan peningkatan de novo biosynthesis → tdd :
- kelainan krn kekuragan menyeluruh enzim HPRT padasyndrome Lesh-Nyhan → menyebabkan
peningkatanpeningkatan de novo biosynthesis sehingga terjadi hyperuricemiatipe overproduction
- kekurangan enzim glucosa-6-phosphate pada glycogenstorage disease (Von-Gierkee) →
hyperuricemia trjadi karenakombinasi overproduction dan underexcretion krn peningkatanpemecahan
ATP.
- kelainan karena ekurangan enzim fructose-1-phosphatealdolase
b. Krn kelainan yg menyebabkan peningkatan degradasi
ATP/pemecahan asam nukleat dr inti sel → peningkatan pemecahan ATPakan membentuk
AMP dan akan berlanjut membentuk IMP atau purinenucleotide dalam metabolisme purin. Keadaan ini
terjadi pada penyakit akut yg berat seperti infark myocard, statusepileptikus, atau pd penghisapan asap
rokok yg mendadak
c. Kelainan yg menyebabkan underexcretion → gangguan pengeluaran AU melalui ginjal
(filtrasi, reabsorpsi, sekresi, dan reabsorpsi pasca sekresi) Terjadi pada keadaan :
- penurunan masa ginjal (CKD → gangguan filtrasi AU)
- penurunan fungsi glomerolus (dehidrasi, diabetes insipidus)
- penurunan fractional uric acid clearance (hipertensi, myxodema,hiperparatiroid, down syndrome, latihan
berat, kelaparan, peminum alcohol,ketoasidosis, dll)
- pemakaian obat-obatan ( diuretic dosis terapeutik, salisilat dosis rendah,pirazinamid, etambutol, asam
nikotinat, siklosporin)
3. Hyperuricemia Idiopatik → hyperuricemia yg tidak jelas penyebab primer, kelainan genetic, dan
tidakterdapat kelainan anatomi/fisiologi yang jelas.
IV. BIOKIMIA PURIN
- Basa Purin & Pirimidin terdapat dlm nukleotida DNA/RNA & Koenzim
- Derivate purin: Adenin, Guanin, Hipoxantin, Xantin
- Derivate Pirimidin: Sitosin, Timin dan Urasil
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein)
Enzim Proteolitik ------ di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAae dan RNAase) ---- di getah
pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase=Fosfoesterase --- di usus
Mononukleotida
Nukleatidase dan Fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ---- di usus
Basa purin & pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Inosin, Hipoxantin
Asam urat
Absorbsi di usus Ekskresi sebagai asam urat