Gout Arthritis

22
GOUT GOUT ARTHTRITIS / ARTRITIS PIRAI A. Definisi Gout adalah sekelompok penyakit heterogen yang disebabkan oleh pengendapan kristal Na-urat dalam jaringan, akibat kadar asam urat dalam cairan ekstra-seluler yang lewat jenuh. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi. B. Epidemiologi Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Hal ini terutama menyerang pria setelah pubertas, dengan usia puncak 75. Pada wanita, serangan gout biasanya terjadi setelah menopause. Banyak pasien dengan hyperuricemia tidak mengembangkan gout (hyperuricemia asimtomatik), sementara beberapa pasien dengan serangan gout berulang mempunyai kadar asam urat darah yang normal atau rendah. Di antara penduduk laki-laki di Amerika Serikat, sekitar 10% memiliki hyperuricemia. Namun, hanya sebagian kecil dari mereka yang benarbenar akan mengembangkan gout. C. Patofisiologi gout arthritis

description

rangkuman gout arthritis

Transcript of Gout Arthritis

Page 1: Gout Arthritis

 GOUT

 GOUT ARTHTRITIS / ARTRITIS PIRAI

A. Definisi

Gout adalah sekelompok penyakit heterogen yang disebabkan oleh pengendapan kristal Na-urat dalam jaringan,

akibat kadar asam urat dalam cairan ekstra-seluler yang lewat jenuh. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis

kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada

jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan

tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu

waktu, tapi bisa menjadi semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi.

B. Epidemiologi

Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Hal ini terutama menyerang pria setelah

pubertas, dengan usia puncak 75. Pada wanita, serangan gout biasanya terjadi setelah

menopause. Banyak pasien dengan hyperuricemia tidak mengembangkan gout (hyperuricemia

asimtomatik), sementara beberapa pasien dengan serangan gout berulang mempunyai kadar asam

urat darah yang normal atau rendah. Di antara penduduk laki-laki di Amerika Serikat, sekitar

10% memiliki hyperuricemia. Namun, hanya sebagian kecil dari mereka yang benarbenar akan

mengembangkan gout.

C. Patofisiologi gout arthritis

Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau

penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme

purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:

Page 2: Gout Arthritis

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu ;

1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor

nonpurin. Substrat awal ribosa-5-fosfat diubah → nukleotida purin (asam inosinat, asam

guanilat, asam adenilat). Dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan

enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan

amidofosforibosiltransferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan

balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah

pembentukan yang berlebihan.

2. Jalur penghematan (salvage pathway) adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui

basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak

melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin,

hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin

dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin

fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT).

Asam urat yang terbentuk (hasil metabolisme purin) → difiltrasi secara bebas oleh glomerulus

dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian

diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.

Page 3: Gout Arthritis

Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan

ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:

1. Penurunan ekskresi  asam urat secara idiopatik

2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal

3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkan

cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim atau

mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)

4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin

Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh.

Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung

membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal

mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui

Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:

Page 4: Gout Arthritis

1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini

bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran

sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan

leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim

lisosom yang destruktif.

2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan melakukan

aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1,

IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di

samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan

protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan.

Kristal mengendap di sinovial2 sendi seperti pd ankle dan fingers

Reaksi peradangan

Kristal >>>

Bentuk agregat

Tofi / tofus

Kematian neutrofil

Makrofag mengeluarkan IL-1, IL-6, IL-8, TNF

Enz. Lisosom keluar

Mengaktifkan sel sinovium & sel tlg rawan menghasilkan proteae

Kelarutan sodium urat << pd temp.rendah spt pd sendi2 perifer

Kec. Difusi molekul urat dari ruang sinovial ke dalam plasma ½ kec.air

Kristal monosodium urat spt jarum pinched pain

Aktivitas leukosit (fagosit,dll)

Gout (asam urat) Ikut plasma darah Terbawa ke jaringan karena kelarutan kurang, terkristalisasi

Page 5: Gout Arthritis

D. Gambaran klinis

- Hiperurisemia asimptomatik

Hiperurisemia asimptomatik adalah keadaan hiperurisemia tanpa adanya manifestasi klinik gout.

Fase ini akan berakhir ketika muncul serangan akut gout arthritis, atau urolithiasis dan biasanya

setelah 20 tahun keadaan hiperurisemia asimptomatik. Terdapat 10-40% pasien dengan gout

mengalami sekali atau lebih serangan kolik renal, sebelum adanya serangan arthritis. Sebuah

serangan gout terjadi ketika asam urat yang tidak dikeluarkan dari tubuh bentuk kristal dalam

cairan yang melumasi lapisan sendi, menyebabkan inflamasi dan pembengkakan sendi yang

menyakitkan. Jika gout tidak diobati, kristal tersebut dapat membentuk tofi - benjolan di sendi

dan jaringan sekitarnya.

- Gout arthritis stadium akut

Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa.

Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat

monoartikuler dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala

sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1

yang biasanya disebut podagra. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu

pergelangan tangan/kaki, lutut, dan siku. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa

trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik

dan lain-lain.

- Gout arthritis stadium interkritikal

Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode interkritik asimptomatik. 

Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi

sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses inflamasi terus berlanjut,

walaupun tanpa ada keluhan. Keadaan ini dapat terjadi satu atau beberapa kali pertahun, atau

dapat 10 tahun tanpa ada serangan akut. Apabila tanpa penanganan yang baik dan

pengaturanasam urat yang tidak benar, maka dapat timbul serangan akut yang lebih sering,

Destruktif utk jaringan

Cedera jaringan

Page 6: Gout Arthritis

mengenai beberapa sendi dan biasanyalebih berat, kemudian dapat berlanjut menjadi stadium

kronis (menahun) dengan pembentukan tofi.

- Gout arthritis stadium menahun

Stadium ini terjadi umumnya pada pasien yang mengobati sendiri (self medication) sehingga

dalam waktu lamatidak berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout kronik ini biasanya

disertai tofi (deposit asam urat pada jaringan,misalnya pada kartilage) yang banyak dan

terdapat pada banyak sendi (poliartikular). Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh  

dengan obat, yang kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. Pada tofus yang

besar dapat dilakukanekstirpasi, namun hasilnya kurang memuaskan. Lokalisasi tofi

paling sering pada cuping telinga, MTP-1, olekranon,tendon Achilles dan jari tangan.

Pada stadium ini kadang-kadang disertai nefrolitiasis asam urat dan nefropati 

Diagnosis

Gold standard dalam menegakkan gout arthritis adalah ditemukannya kristal urat MSU

(Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus. Untuk memudahkan diagnosis gout arthritis akut,

dapat digunakan kriteria dari ACR (American College Of Rheumatology) tahun 1977 sebagai

berikut :

A. Ditemukannya kristal urat di cairan sendi, atau

B. Adanya tofus yang berisi Kristal urat, atau

C. Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai

berikut :

a. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut

b. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari

c. Arthritis monoartikuler

d. Kemerahan pada sendi

e. Bengkak dan nyeri pada MTP-1

f. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1

g. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal

h. Kecurigaan terhadap adanya tofus

i. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)

j. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)

k. Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi

Page 7: Gout Arthritis

Yang harus dicatat adalah diagnosis gout tidak bisa digugurkan meskipun kadar asam urat

normal.

Penatalaksanaan

Pencegahan penyakit gout sama penting dengan pengobatannya. Pencegahan gout dapat

ditempuh dengan cara :

1 .Menga tu r in take c a i r an yang  adekua t .

2 .Pengurangan be ra t badan (pada pas ien obes i t a s ) .

3.Perubahan pola makan dengan mengurang konsumsi makanan tinggi purin.

4.Mengurangi konsumsi alkohol.

Mengatur intake cairan adekuat dapat mencegah munculnya penyakit gout. Intake

cairan yang adekuat mampu mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal pada pasien

hiperurisemia. Pengurangan berat badan mampu menurunkan resikoserangan gout rekuren. Hal

ini dapat ditempuh dengan cara mengurangi konsumsi makanan berkalori tinggi ,

dikombinasikan dengan program latihan aerobic secara regular. Perubahan pola  makan

dengan membatasi pengkonsumsian makanan dengan kandungan purin tinggi  mampu

mengurangi kadar asam urat dalam darah. Contoh makanan tinggi purin seperti kerang, daging,

liver, otak, ginjal, gandum. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa konsumsi

daging dan seafood meningkatkan resiko serangan goutakut, sedangkan produk hasil olahan susu

mengurangi resiko tersebut. Total konsumsi alkohol sangat berkaitan dengan peningkatan resiko

penyakit gout. Alkohol mempunyai efek diuretik yang mampu berkontribusi untuk memacu

terjadinya dehidrasi sehingga memperlambat ekskresi asam urat melalui ginjal dan

menyebabkan prsipitasi kristal urat. Di samping itu, alkohol juga mempengaruhi

metabolisme asam urat dan mampumenyebabkan hiperurisemia.

Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain.

Pengobatan gout arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan

dengan obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kortikosteroid

atau hormon ACTH.

Page 8: Gout Arthritis

Obat penurun asam urat penurun asam urat seperti alupurinol atau obat urikosurik tidak dapat

diberikan pada stadium akut. Namun, pada pasien yang secara rutin telah mengkonsumsi obat

penurun asam urat, sebaiknya tetap diberikan. Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan

pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna mencegah

kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan

pemakaian obat alupurinol bersama obat urikosurik yang lain.

Page 9: Gout Arthritis
Page 10: Gout Arthritis

A. SENDI

1. Embriologi Sendi

 Sendi mulai berkembang dengan penampakan interzonal mesenchyme pada mingguke-6, pd akhir minggu ke-8

sudah terbentuk sendi dewasa.

 Klasifikasi sendi : 

- Fibrous

- Cartilaginous

- Synovial

Fibrous joints

 Interzonal mesenchyme di antara tulang yang sedang berkembang berdiferensiasimenjadi jaringan fibrous

padat. Contoh : sutura cranium

Cartilaginous joints

Interzonal mesenchyme menjadi hyaline cartilage (contoh: ostochrondral joints) ataumenjadi fibrocartilage

(contoh: pubic symphysis)

Synovial joints

 Interzonal mesenchyme :

- Bagian perifer membentuk capsula dan ligament lain

- Bagian sentral menghilang dan ruangan kosong ini akan menjadi joint cavity dari synovial joint

- Di daerah dimana membatasi kapsul dan articular surface, terbentuksynovial membrane (yg

mensekresikan synovial fluid)

Mungkin karena pergerakan sendi, sel mesenkim lama kelamaan menghilang darisurfaces of the articular

cartilages. Suasana intrauterine yang abnormal yang menghambat pergerakan fetal danembryonic dapat

mengganggu perkembangan limb dan dapat mengakibatkan jointfixation.

B. Anatomi Sendi

Page 11: Gout Arthritis

 Sendi/ articulatio/ arthrosis/ junctura adalah daerah tempat pertemuan dua tulang ataulebih, antara tulang

dan tulang rawan, atau antara tulang dan gigi. Baik terjadi pergerakan atau tidak terjadi pergerakan. Berdasarkan

struktur penyusun, sendi dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Fibrous Joint : hubungan antar tulang menggunakan jaringan ikat fibrosadan tidak memliki rongga

synovial.

a. Sutura : hubungan antar tulang-tulang tengkorak yang irregular danberbentuk seperti kunci → memberi

kekuatan tulang tengkorak

b. Syndesmoses : hubungan antar tulang yang cukup jauh danmenyerupai membrane/ ligament

c. Gomphoses : kantung akar gigi pada maxilla dan mandibulla

2. Cartilaginous Joint : hubungan antar dua tulang menggunakan jaringankartilago hyaline/ fibrosa

a. Synchondrosis/ carilaginousa primer : tulang dihubungkan dengankartilago hyaline Contoh : lempeng

epifiseal/ persatuan epifisis dan diafisis, antara costa Idan manubrium sterni → tidak ada pergrakan 

b. Symphisis/ cartilaginousa sekunder : hubungan antar tulangmengunakan jaringan kartilago hyaline,

namun memakai juga jaringanfibro-cartilago Contoh : symphysis pubis, sendi antara corpus vertebra 

3. Synovial Joint : tulang-tulang yang diliputi oleh selapis cartilage hyaline danujungnya dipisahkan oleh

rongga sendi → memungkinkan pergerakan yang luas 

a. Struktur

(i) kapsula fibrosa : jaringan ikat padat untuk fleksibilitas danmenjaga agar lokasi tulang tetap pada

tempatnya 

(ii) membrane synovial : jaringan ikat areolar yang melapisirongga synovial

(iii) cairan synovial : disekresi oleh membrane synovial.Berfungsi untuk mengurangi gesekan, menahan

shock, suplai O2 dan nutrisi, membuang mikroba dan debris 

(iv) kartilago : terletak di permukaan artikulasi kedua ujung tulang 

b. Jenis

(i) Planar joint : 1 poros, memungkinkan gerakan meluncur antar tulang Contoh : intercarpal,

intertarsal

(ii) Hinge joint (sendi engsel) :1 poros, memungkinkan gerakanflrksi dan rotasi Contoh : articulation

genu (lutut), articulation cubiti (siku)

(iii) Pivot joint (sendi pasak) : 1 poros, memungkinkan rotasi didalam tempatnya Contoh : articulatio

atlanto-axialis

Page 12: Gout Arthritis

(iv) Condyloid joint : 2 poros, memungkinkan gerakan fleksi,ekstensi, adduksi, abduksi, dan sedikit

rotasi Contoh : metacarpo-phalangeal

(v) Saddle joint (sendi pelana) : 2 poros, memungkinkan untukfleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, dan

rotasi Contoh : carpometacarpalispollicis ( ibu jari dan metacarpal)

(vi) Ball and Socket joint (sendi peluru) : banyak poros, kepalasendi yang berbentuk bola pada satu

tulang cocok dengan lekuksendi yang berbentuk socket pada tulang lain.

Memungkinkanpergerakan luas (fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi lateral,rotasi medial,

sirkumduksi) Contoh : articulation humeri (gelang bahu), articulation coxae(pelvic gridle)

(vii) Ellipsoidea joint : facies articularis berbentuk konveks elipssesuai dengan facies articularis konkav

elips. Memungkinkangerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, kecuali rotasi. Contoh :

radiocarpalis (pergelangan tangan)

C. Histologi Sendi

Dalam hsitologi, sendi dapat dikelompokkan sebagai ; 

1. Sinartrosis → sendi yang tidak memungkinkan untuk bergerak ataumemungkinkan sedikit gerak

terdapat 3 tipe sinartrosis, yaitu : 

a. Sinostosis : pada sendi ini tulang dihubungkan oleh jaringantulang, tidak ada pergerakan sama sekali.

Pada orang tua, jenis sendiini menghubungkan tulang-tulang tengkorak. Pada anak dan orangdewasa

muda tulang tengkorak ini dihubungka jaringan ikat padafibrosa disebut sendi fibrosa atau sutura 

b. Sinkondrosis : pada sendi ini tulang-tulang dihubungkan plehtulang rawan hyaline, pergerakan masih

dimungkinkansedikit. Contohnya pada lempeng epifisis pada tulanng yang sedangtumbuh. Pada

manusia dewasa sinkondrosismenghubungkan igapertama ke sternum dan corpus-corpus vertebrayang

berdekatan.

c. Sindesmosis : seperti sinkondrosis pada sendi ini pergerakanmasih dimungkinkan sedikit. Tulang

dihubungkan oleh ligament jaringanikat padat (fibrosa) yang lebih banyak daripada

sinkondrosis.Contohnya adalah symphisis pubis, sendi radio-ulnar dab sendi tibio-fibular.

2. Diartrosis → sendi yang memungkinkan gerak bebas

- Sendi ini pada umumnya menghubungkan tulang-tulang panjang dan memungkinkan gerak bebas,

misalnya sendi lutut dansiku.

- Pada diartrosis, ligament dan kapsula jaringan ikatmempertahankan hubungan ujung-ujung tulang.

Page 13: Gout Arthritis

- Dalam kapsula terdapat rongga sendi yang berisicairan synovial yang tidaj berwarna, transparent, kental,

maka disebut jgaruang synovial.

- Permukaan ulang yang berhadapan dilapisi tulangrawan (tulang rawan hyaline) 

- Tulang rawan sendi tidak memiliki perikondrium,pembuluh darah dan saraf  

- Membrane synovial adalah lapisan dalam kapsulasendi yang memproduksi cairan synovial, membrane

tipis ini mengandungkapilar darah dan banyak mengandung sel lemak dan sel synovial.

II. SYNOVIAL FLUID/CAIRAN SENDI

A. Definisi : cairan pelumas yang terdapat dalam rongga sendi/tendo

B. Asal : terbentuk dari dialisa plasma melewati membrane sinovial + sekresikompleks protein-hyaluronat

dari membrane

C. Fungsi : pelumas dan nutrisi tulang rawan sendi 

D. Dapat diperoleh dengan pungsi + antikoagulansia heparin

E. Indikasi pungsi cairan sinovial (arthrocentesis) 

1. dugaan infeksi (transudat/eksudat) 

2. mencari penyebab akumulasi cairan sendi

3. membedakan rtritis (gout, supuratif, sinovitis)

4. memasukkan obat

5. mengeluarkan cairan (mengurangi nyeri) 

F. Cairan sendi normal :

1. Physical examination : total volume : 0,1-3,5 ml

colour : pale yellow

viscosity : string 3 — 6 cm long

2. Microscopic : erythrocyte count : <2000/µl

leucocyte count : < 200/µl

diff. count : monocyte/macrophage 60%, lymphocyte 30%,neutrophil 10%

crystal : 0

III. HYPERURICEMIA 

A. Definisi : Keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat (AU) darah diatas normal.

Hiperuricemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme AU (overproduction),penurunan

Page 14: Gout Arthritis

pengeluaran AU urin (underexcretion), atau gabungan keduanya. Hyperuricemia berkepanjangan dapat

menyebabkan Gout, namun tidak semuahyperuricemia akan menimbulkankelainan patologi berupa

gout.

B. Kadar Normal

- Pria : > 7 mg%

- Wanita : > 6 mg%

C. Penyebab Hyperuricemia

1. Hypeuricemia Primer

- Def : peningkatan AU tanpa disebabkan olehpenyakit/penyebab lain

- Ada 2 jenis hyperuricemia primer :

a. Hyperuricemia primer dengan kelainan molecular yang belum jelas

- terbanyak (99%)

- terdiri dari  

1. underexcretion (80-90%) → kemungkinan karena fak.genetik.menyebabkan gangguan pengeluaran

AU di tubuli ginjal yang akhirnyamenyebabkan hyperuricemia

2. overproduction (10-20%)

b. Hyperuricemia primer karena adanya kelainan enzim spesifik 

- 1% 

- Terdiri dari :

1.karena peningkatan varian dari enzimphoribosylpyrophosphate (PRPP) sythetase →

menyebabkan pembentukkan purine nucleotide melalui synthesis de novo sehingga terjadi hyperuricemia

tipe overproduction 

2. karena kekurangan sebagian dari enzim hypoxanthinephosphoribosyltransferase (HPRT) →

disebut sindroma Keley-Seegmiller 

- enzim HPRT berperan dalam mengubah basa purin menjadipurin nukleotida, dengan bantuan PRPP

dalam prosespemakaian ulang dari metabolisme purin

- kekurangan enzim HPRT menyebabkan overproduction AUsebagai akibat peningkatan de novo

biosynthesis

❖3 mekanisme over production AU : 

Page 15: Gout Arthritis

1.kekurangan enzim inosine mono phosphate (IMP) / purine nukceotide yang mempunyai efek feedback

inhibition proses de novo 

2. penurunan pemakaian ulang menyebabkan peningkatan jumlah PRPP yang tidak dipergunakan sehingga

menyebabkan bisynthesis de novo meningkat 

3. kekurangan enzim HPRT → menyebabkan hypoxanthine tidak bisa diubah kembali menjadi IMP, sehingga

terjadi peningkatan oksidasihypoxanthine menjadi AU 

2. Hyperuricemia Sekunder

 Dibagi beberapa kelompok : 

a. Krn kelainan yg menyebabkan peningkatan de novo biosynthesis → tdd :

- kelainan krn kekuragan menyeluruh enzim HPRT padasyndrome Lesh-Nyhan → menyebabkan

peningkatanpeningkatan de novo biosynthesis sehingga terjadi hyperuricemiatipe overproduction 

- kekurangan enzim glucosa-6-phosphate pada glycogenstorage disease (Von-Gierkee) →

hyperuricemia trjadi karenakombinasi overproduction dan underexcretion krn peningkatanpemecahan

ATP.

- kelainan karena ekurangan enzim fructose-1-phosphatealdolase

b. Krn kelainan yg menyebabkan peningkatan degradasi

 ATP/pemecahan asam nukleat dr inti sel → peningkatan pemecahan ATPakan membentuk

AMP dan akan berlanjut membentuk IMP atau purinenucleotide dalam metabolisme purin. Keadaan ini

terjadi pada penyakit akut yg berat seperti infark myocard, statusepileptikus, atau pd penghisapan asap

rokok yg mendadak 

c. Kelainan yg menyebabkan underexcretion → gangguan pengeluaran AU melalui ginjal

(filtrasi, reabsorpsi, sekresi, dan reabsorpsi pasca sekresi) Terjadi pada keadaan : 

- penurunan masa ginjal (CKD → gangguan filtrasi AU)

- penurunan fungsi glomerolus (dehidrasi, diabetes insipidus)

- penurunan fractional uric acid clearance (hipertensi, myxodema,hiperparatiroid, down syndrome, latihan

berat, kelaparan, peminum alcohol,ketoasidosis, dll)

- pemakaian obat-obatan ( diuretic dosis terapeutik, salisilat dosis rendah,pirazinamid, etambutol, asam

nikotinat, siklosporin)

Page 16: Gout Arthritis

3. Hyperuricemia Idiopatik → hyperuricemia yg tidak jelas penyebab primer, kelainan genetic, dan

tidakterdapat kelainan anatomi/fisiologi yang jelas.

IV. BIOKIMIA PURIN

- Basa Purin & Pirimidin terdapat dlm nukleotida DNA/RNA & Koenzim

- Derivate purin: Adenin, Guanin, Hipoxantin, Xantin

- Derivate Pirimidin: Sitosin, Timin dan Urasil

Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein)

Enzim Proteolitik ------ di usus

Asam nukleat

Nuklease (DNAae dan RNAase) ---- di getah

pankreas

Nukleotida

Polinukleotidase=Fosfoesterase --- di usus

Mononukleotida

Nukleatidase dan Fosfatase

Nukleosida

Fosforilase ---- di usus

Basa purin & pirimidin

Guanin Adenosin

Xantin Inosin, Hipoxantin

Asam urat

Page 17: Gout Arthritis

Absorbsi di usus Ekskresi sebagai asam urat