Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas,...

38
Good Corporate Governance di BUMI Good Corporate Governance at BUMI Sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) tidak hanya secara penuh berkomitmen untuk berpegang teguh terhadap persyaratan-persyaratan yang diterapkan BEI, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) serta lembaga pemerintah pembuat peraturan yang lainnya, tetapi juga berdedikasi untuk menjunjung tinggi penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang sesuai dengan praktik terbaik internasional, khususnya bila hal tersebut berbeda dengan standar lokal. Selain mentaati panduan yang disusun oleh Indonesian Code of Good Corporate Governance (ICGCG) yang diterbitkan oleh National Committee on Governance pada tahun 2006, tujuan mendasar adalah untuk memberikan suatu sistem yang membantu memastikan pengelolaan perusahaan dan anak perusahaannya berjalan dengan lancar, dan membantu para investor serta pemangku kepentingan lain mendapatkan kepercayaan atas keputusan manajemen yang dilakukan melalui penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui dan meningkatkan berbagai prosedur dan kebijakannnya dan pada tahun 2008, BUMI mengambil langkah nyata dalam meningkatkan ruang lingkup dan penerapan GCG di seluruh Perseroan. Salah satu kebijakan utama Perseroan guna memperkuat dan mengakomodasi fungsi koordinasi aspek lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja (LK3), dan tanggung-jawab sosial Perusahaan (CSR) di dalam maupun antara perusahaan dengan anak perusahaan, BUMI menetapkan struktur organisai baru pada 22 September 2008. Untuk membantu manajemen dalam mengawasi dan menilai kelayakan perilaku karyawan dan juga untuk penerapan yang lebih baik dari Pedoman Perilaku yang telah diperbaharui pada Juni 2008, dibentuk Komite Pedoman Perilaku pada 15 Juli 2008. Komite ini memiliki hak, kewajiban dan tanggung- jawab untuk memastikan bahwa semua aktivitas perusahaan dan karyawan dilakukan sesuai dengan nilai utama Perseroan yaitu integritas, keunggulan, profesionalisme dan keselamatan dan perlindungan lingkungan serta sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. A listed company on the Indonesia Stock Exchange (IDX), PT Bumi Resources Tbk. (BUMI or the Company) is not only fully committed to adhering strictly to all requirements of the IDX, the Capital Monitoring Board (Bapepam) and other governmental regulatory bodies, but is also dedicated in upholding Good Corporate Governance (GCG) according to best global practices, should they differ from local standards. While we follow the guidelines set down in the Indonesian Code of Good Corporate Governance (ICGCG) published by the National Committee on Governance in 2006, the underlying objective is to provide systems that help ensure the smooth running of the Company and its subsidiaries and help investors and other stakeholders gain confidence in management decisions through explicitly following the five principles of GCG: transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. To this end, BUMI on an ongoing basis updates and enhances policies and procedures and in 2008 took concrete measures to increase the scope and implementation of GCG throughout the organization. In one major measure to further strengthen and accommodate coordination functions of health, safety, the environment and corporate social responsibilities within and between the Company and its subsidiaries, the Company issued a new organizational structure on 22 September 2008. To help management monitor and assess appropriate employee behavior and to better implement the Code of Conduct updated as of June 2008, a Code of Conduct Committee was established on 15 July 2008. This Committee is invested with the authority, duties and responsibilities to ensure that all company and employee activities are in accordance with the Company’s core values of integrity, excellence, professionalism and safety and environmental protection as well as in full compliance with prevailing laws and regulations.

Transcript of Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas,...

Page 1: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

88

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Good Corporate Governance di BUMIGood Corporate Governance at BUMI

Sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI),

PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) tidak

hanya secara penuh berkomitmen untuk berpegang teguh

terhadap persyaratan-persyaratan yang diterapkan BEI, Badan

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) serta lembaga pemerintah

pembuat peraturan yang lainnya, tetapi juga berdedikasi untuk

menjunjung tinggi penerapan Good Corporate Governance

(GCG) yang sesuai dengan praktik terbaik internasional,

khususnya bila hal tersebut berbeda dengan standar lokal.

Selain mentaati panduan yang disusun oleh Indonesian Code

of Good Corporate Governance (ICGCG) yang diterbitkan

oleh National Committee on Governance pada tahun 2006,

tujuan mendasar adalah untuk memberikan suatu sistem

yang membantu memastikan pengelolaan perusahaan dan

anak perusahaannya berjalan dengan lancar, dan membantu

para investor serta pemangku kepentingan lain mendapatkan

kepercayaan atas keputusan manajemen yang dilakukan

melalui penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas,

tanggungjawab, independen dan kewajaran.

Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

dan meningkatkan berbagai prosedur dan kebijakannnya

dan pada tahun 2008, BUMI mengambil langkah nyata

dalam meningkatkan ruang lingkup dan penerapan GCG di

seluruh Perseroan. Salah satu kebijakan utama Perseroan

guna memperkuat dan mengakomodasi fungsi koordinasi

aspek lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja (LK3),

dan tanggung-jawab sosial Perusahaan (CSR) di dalam

maupun antara perusahaan dengan anak perusahaan, BUMI

menetapkan struktur organisai baru pada 22 September 2008.

Untuk membantu manajemen dalam mengawasi dan menilai

kelayakan perilaku karyawan dan juga untuk penerapan yang

lebih baik dari Pedoman Perilaku yang telah diperbaharui

pada Juni 2008, dibentuk Komite Pedoman Perilaku pada 15

Juli 2008. Komite ini memiliki hak, kewajiban dan tanggung-

jawab untuk memastikan bahwa semua aktivitas perusahaan

dan karyawan dilakukan sesuai dengan nilai utama Perseroan

yaitu integritas, keunggulan, profesionalisme dan keselamatan

dan perlindungan lingkungan serta sesuai dengan hukum dan

peraturan yang berlaku.

A listed company on the Indonesia Stock Exchange (IDX),

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI or the Company) is not

only fully committed to adhering strictly to all requirements

of the IDX, the Capital Monitoring Board (Bapepam) and

other governmental regulatory bodies, but is also dedicated

in upholding Good Corporate Governance (GCG) according

to best global practices, should they differ from local

standards.

While we follow the guidelines set down in the Indonesian

Code of Good Corporate Governance (ICGCG) published

by the National Committee on Governance in 2006, the

underlying objective is to provide systems that help ensure

the smooth running of the Company and its subsidiaries and

help investors and other stakeholders gain confidence in

management decisions through explicitly following the five

principles of GCG: transparency, accountability, responsibility,

independence, and fairness.

To this end, BUMI on an ongoing basis updates and enhances

policies and procedures and in 2008 took concrete measures

to increase the scope and implementation of GCG throughout

the organization. In one major measure to further strengthen

and accommodate coordination functions of health, safety,

the environment and corporate social responsibilities within

and between the Company and its subsidiaries, the Company

issued a new organizational structure on 22 September

2008.

To help management monitor and assess appropriate

employee behavior and to better implement the Code

of Conduct updated as of June 2008, a Code of Conduct

Committee was established on 15 July 2008. This Committee

is invested with the authority, duties and responsibilities

to ensure that all company and employee activities are in

accordance with the Company’s core values of integrity,

excellence, professionalism and safety and environmental

protection as well as in full compliance with prevailing laws

and regulations.

Page 2: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

89

PT Bumi Resources Tbk.

Selain menerapkan beberapa metode manajemen risiko dan

program whistle-blower (akan dibahas lebih lanjut), manajemen

pada tahun 2008 membentuk dua komite untuk mengatasi

krisis ekonomi global yang terus berkembang. Komite Hedging

bertugas untuk mengelola fluktusi harga bahan bakar dan

batubara serta mata uang, dan Sub Komite Ekspansi bertugas

untuk memastikan bahwa rencana dan pelaksanaan proyek

ekspansi dilakukan secara memadai, dan memberikan hasil

yang maksimal bagi Perseroan. Semua kebijakan tersebut

menunjukkan tujuan strategis Perseroan untuk meningkatkan

produksi dengan perilaku yang terkontrol dan tetap mengikuti

praktik terbaik internasional.

Kebijakan dan Struktur Organisasi Perusahaan

Direksi BUMI bertanggung-jawab terhadap desain dan

penerapan GCG di seluruh Perseroan dan menetapkan

kebijakan GCG “Cara Kerja Yang Diharapkan Dari Kita” sebagai

panduan. Selain itu, Dewan Komisaris dan Komite Audit bertugas

membantu mengawasi Direksi dalam menerapkan GCG.

BUMI telah mentaati peraturan yang berlaku termasuk yang

ditetapkan oleh BEI –Keputusan 305/BEJ/07-2004 Lampiran II

mengenai Komisaris Independen, Komite Audit dan Sekretaris

Perusahaan serta pembentukan komite-komite terkait. Beragam

komite (seperti dibahas dibawah ini) dibentuk untuk membantu

jajaran Dewan Komisaris dan Direksi dalam menerapkan dan

menilai berbagai aspek GCG di seluruh Perseroan. Salah satu

tanggung-jawabnya adalah publikasi dan sosialisasi Pedoman

Perilaku perusahaan yang telah diperbaharui.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Sesuai dengan Undang-Undang No. 1/1995 Perseroan

Terbatas, yang kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang

No. 40/2007, BUMI menyusun manajemen perusahaannya

dengan sistem “two tier”, yang diadopsi di Indonesia, dimana

pengurus BUMI terdiri dari Direksi sebagai fungsi eksekutif

dan Dewan Komisaris sebagai fungsi pengawasan. Direksi dan

Dewan Komisaris berbagi tanggung jawab untuk menjamin

kesinambungan Perseroan dalam jangka panjang, karena itu

keduanya harus memastikan bahwa semua keputusan yang

diambil dan disepakati sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai

Perseroan serta ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.

Selain itu, semua keputusan harus sesuai Anggaran Dasar

BUMI dan seluruh anak perusahaanya.

In addition to implementing enterprise risk management

methods and a whistle-blower program (to be discussed

further below), management established two committees in

2008 to address the developing global economic crisis. Both

the Hedging Committee, for managing fuel and coal prices and

currency fluctuations, and the Expansion Sub Committee, for

ensuring that the plans and execution of expansion projects

will be carried out properly, will help maximize returns to

the Company. All of these measures reflect the Company’s

strategic direction to increase production in a controlled

manner while following global best practices.

Policies and Structure of Governing Bodies

The Board of Directors (BoD) of BUMI is ultimately responsible

for the design and implementation of corporate governance

within the Company and laid out as a guiding principle the

corporate governance policy, “The Way We Are Expected to

Work”. In addition, the Board of Commissioners and the

Audit Committee are charged with assisting in/overseeing the

BoD’s implementation of GCG.

BUMI has followed regulations including Indonesia Stock

Exchange Regulation - Kep-305/BEJ/07-2004 Attachment

II regarding Independent Commissioners, Audit Committee,

and the Corporate Secretary in the establishment of its

committees. Various committees (discussed below) are

operating to assist the Boards in implementing and assessing

the many aspects of GCG organization-wide. Part of this

responsibility includes the publication and socialization of

the Company’s updated Code of Conduct.

Boards Composition

In accordance with Law No. 1/1995 regarding Limited

Liability Companies, updated with Law No. 40/2007, BUMI

organizes its management according to the ‘two tier’ system

adopted in Indonesia, whereby BUMI’s boards consist of the

executive function, the Board of Directors (BoD); and the

supervisory function, the Board of Commissioners (BoC). As

they both share responsibility for ensuring the continuity of

Company in the long term, both the BoC and BoD ensure

that all decisions abide by and agree with the Company’s

vision, mission and values as well as all legal requirements.

As well, all decisions must fall within the various Articles of

Association of BUMI, and its subsidiaries.

Page 3: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

90

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Sejalan dengan praktik global terbaik, jabatan Presiden

Komisaris dan Presiden Direktur tidak dijabat oleh satu orang

yang sama: Presiden Komisaris dijabat oleh Bapak Suryo B.

Sulisto sementara Presiden Direktur dijabat oleh Bapak Ari

Saptari Hudaya. Anggota Dewan diangkat dan diberhentikan

oleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham setiap 4 tahun

untuk anggota Direksi dan setiap 3 tahun untuk anggota Dewan

Komisaris. Meskipun demikian, Anggota Direksi dan Dewan

Komisaris dapat ditunjuk kembali untuk peiode berikutnya.

Anggaran Dasar BUMI menjabarkan fungsi, tugas dan tanggung

jawab dari Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan lampiran

keputusan Bapepam nomor Kep-45/PM/2004 tanggal 29

Nopember 2005, perihal Direktur dan Komisaris Perusahaan

Publik. Selain itu, BUMI juga membuat Panduan Dewan yang

menyeluruh dengan menggunakan referensi lainnya seperti

ketentuan GCG yang dikeluarkan oleh New York Stock Exchange,

Blue Ribbon Report yang dikeluarkan tahun 1999 mengenai

Meningkatkan Efektifitas Komite Audit serta Prinsip Corporate

Governance yang dikeluarkan oleh OECD tahun 2004.

Panduan Dewan memberikan pedoman secara jelas mengenai

semua sistem dan prosedur yang utama termasuk ketaatan atas

peraturan serta kelancaran fungsi Dewan Komisaris, Direksi,

Komite dan Sekretariat Perusahaan. Dalam kerangka tersebut,

GCG telah memberikan target, kriteria yang telah disetujui dan

ekspektasi yang ditetapkan bagi semua anggota Dewan dan

Komite untuk ditaati.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi dan

memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris terdiri

dari 8 orang yang jumlah keanggotaannya tidak berubah dari

2007, setiap anggota memiliki keahlian dan pengalaman

yang bernilai guna keperluan berbagai pengawasan dan

manajemen Perseroan. Dengan berbagai pengalaman yang

dimiliki di bidang pemerintahan dan peraturan, keuangan,

treasuri, akuntansi, industri pertambangan, teknis operasional,

teknis mesin, komunikasi, manajemen bisnis dan pemasaran,

anggota Dewan Komisaris telah memperlihatkan keahlian yang

diperlukan untuk memastikan bahwa kegiatan operasi berjalan

sesuai dengan visi, misi dan rencana stratejik Perseroan.

Sesuai dengan peraturan dan penerapan praktik terbaik, tiga dari

anggota Dewan Komisaris merupakan komisaris independen,

In line with best global practice, the role of President

Commissioner (Chairman) and President Director (CEO) are not

exercised by the same individual: the President Commissioner is

Mr. Suryo B. Sulisto and the President Director is Mr. Ari Saptari

Hudaya. Members of the Boards are appointed and terminated

by decision at the Annual General Meeting of Shareholders

every 4 years for the members of the Board of Directors and

every 3 years for the members of the Board of Commissioners,

though members of the Boards can be re-elected.

BUMI’s Articles of Association specify the function, duties and

responsibilities of the BoD and BoC in line with Bapepam’s

attachment, Kep-45/PM/2004 dated 29 November 2005,

regarding Directors and Commissioners of public companies.

In addition, based upon the Good Corporate Governance

Rules of the New York Stock Exchange, the 1999 Blue

Ribbon Report on Improving the Effectiveness of Corporate

Audit Committee and the 2004 OECD Principles of Corporate

Governance, BUMI has developed a comprehensive Board

Manual and continues to improve upon this as part of its

corporate philosophy.

This Board Manual outlines clear guidelines on all major

systems and procedures including regulatory compliance

and smooth functioning of the BoC, BoD, Committees, and

office of the Corporate Secretary. Within this framework,

Good Corporate Governance has been assigned targets, with

agreed criteria and expectations established for all members

of the Boards and Committees for compliance.

The Board of Commissioners

The Board of Commissioners (BoC) is responsible for oversight

of and giving advice to the Board of Directors. Composed of

eight (8) persons, unchanged in number or personnel from

2007, each member brings valuable skills and experience

to accommodate the Company’s various oversight and

management requirements. With the extensive experience they

possess in government policy and regulations, finance, treasury,

accounting, mining industry expertise, technical operations,

engineering, communication, business management and

marketing, members of the BoC have the demonstrated skills

necessary to ensure that operational activities conform to

BUMI’s vision, mission and strategic plan.

In line with regulation and good practice, three of the members

of the BoC are independent commissioners, including the

Page 4: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

91

PT Bumi Resources Tbk.

termasuk Bapak Suryo Bambang Sulisto (Presiden Komisaris),

Bapak Fuad Hasan Masyhur dan Bapak Sulaiman Zuhdi Pane

yang semuanya tidak mempunyai benturan kepentingan

ataupun kepentingan lain yang akan menghambat obyektivitas

mereka, sesuai ketentuan Pasal 4 ICGCG.

Tanggung-jawab Dewan Komisaris secara umum adalah

memberikan panduan dalam pembentukan visi, misi, maksud,

tujuan dasar, kebijakan, rencana dan anggaran keuangan BUMI

dan untuk memastikan bahwa semua hal diatas diterapkan

Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi

dan Nominasi juga berhak mencalonkan Presiden Komisaris,

Presiden Direktur dan anggota dewan lainnya serta anggota

Direksi untuk disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya

melakukan evaluasi kinerja dewan itu sendiri. Indikator kinerja

utama, yang terdapat dalam Panduan Dewan, yang dibuat

melalui benchmarking diaplikasikan secara individu dalam

evaluasi kinerja Dewan Komisaris serta dipimpin oleh Presiden

Komisaris. Indikator utama penilaian kinerja anggota Dewan

Komisaris adalah:

• Dukunganterhadapnilai-nilaiPerseroan,visi,misi,maksud,

tujuan dasar, kebijakan, rencana dan anggaran keuangan

Perseroan

• Memastikan bahwa praktik GCG diatur, diterapkan dan

diawasi dengan baik

• Pembentukan dan memastikan bahwa komite yang

diperlukan dibentuk dan berfungsi dengan baik

• SarandanbimbinganyangefektifterhadapPresidenDirektur

dan anggota Direksi lainnya

• Keputusan penting dalam hal permodalan dan masalah

keuangan dipertimbangkan dengan baik

• Terpenuhinyakepuasanpemegangsahamdalamhalmenjaga

aktiva Perseroan, ketepatan informasi dan pembayaran

dividen

• Dilakukannya rapat rutin antar anggota serta rapatdengan

Direksi

• TingkatkehadiranyangtinggidalamrapatDewanKomisaris

dan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Chairman. Mr. Suryo Bambang Sulisto (Chairman of the

BoC), Fuad Hasan Masyhur, Sulaiman Zuhdi Pane are all

independent of the Company as defined in the ICGCG Sec.

4, that is, they are free of any conflict of interest or interest

which would impede objectivity.

The Board of Commissioners’ responsibilities can be broadly seen

as guiding the establishment of BUMI’s vision, mission, purpose,

basic objectives, policies, plans, and budgets and as ensuring that

these are fully implemented by the Board of Directors. In addition,

BoC through the Remuneration and Nomination Committee also

reserve the right to nominate the Chairman of the BoC, the CEO/

President Director and other members of the BoC and the BoD

for approval at the General Meeting of Shareholders.

Performance Evaluation of the BoC

The BoC in applying its oversight functions conducts

performance evaluation of performance of the BoC. Key

performance indicators, contained in the Board Manual, have

been established through benchmarking and are applied

personally within the Board with leadership coming from the

President Commissioner. Key performance indicators used

for assessment include:

• Support of Company values, vision, mission, purpose,

basic objectives, policies, plans, and budgets

• AssurancethatGoodCorporateGovernancepracticesare

established, well implemented and monitored

• Establishmentandassurancethatnecessarycommittees

are well managed and operational

• EffectiveGuidanceandadvicefor thePresidentDirector

and other members of the Board of Directors

• Majordecisionsoncapitalandfinancialmattersarewell

considered

• Shareholder satisfaction as to preservation of Company

assets, accuracy of information, and dividend payments

are fulfilled

• Regular meetings amongst its members and with the

Board of Directors

• High attendance at Board of Commissioners meetings

and Joint Board of Commissioners/Board of Directors

meetings

Page 5: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

92

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Direksi

Susunan Direksi periode 2008 tidak mengalami perubahan, terdiri

dari lima posisi yaitu; Presiden Direktur yang pada periode 2008

juga merangkap sebagai Chief Operating Officer (COO); Direktur

Pengembangan Usaha; Direktur Audit, Manajemen Risiko dan

Teknologi Informasi; SVP, Chief Finance Officer; SVP Investor

Relations–Corporate Secretary.

Selain memimpin dan mengelola kegiatan sehari-hari untuk

mencapai tujuan Perseroan, Direksi juga berkewajiban untuk

menetapkan sasaran strategis Perseroan yang kemudian diajukan

untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Pada akhirnya,

Direksi bertanggung jawab penuh untuk menerapkan strategi yang

telah disetujui, menjalankan operasional Perseroan dengan baik, dan

mengelola secara efektif sistem pengendalian internal, manajemen

risiko serta pertanggungjawaban.

CEO/Presiden Direktur memimpin Perseroan menerapkan nilai-nilai

Perseroan, visi, misi, maksud, tujuan dasar, kebijakan, rencana dan

anggaran. Dalam peran kepemimpinan tersebut, Presiden Direktur

memberikan arahan dan masukan kepada anggota Direksi dan

manajemen eksekutif menyangkut pencapaian tujuan Perseroan

serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Pada akhirnya, Presiden

Direktur harus mewakili dan mempromosikan kepentingan Perseroan

di lingkungan dunia usaha, masyarakat, pemerintah, dan publik.

Chief Financial Officer (CFO) bertugas untuk membantu Presiden

Direktur dalam merancang kebijakan dan strategi keuangan Perseroan

The Board of Directors

In 2008, no changes occurred in the membership of the Board

of Directors, which is composed of five positions: namely, the

Chief Executive Office (CEO)/President Director who in 2008

also held the position of Chief Operating Officer (COO); Director,

Business Development; Director, Audit, Risk Management and

IT; Senior Vice President (SVP), Chief Financial Officer; SVP,

Investor Relations–Corporate Secretary.

Leading and managing the day to day Company activities

toward achieving its objectives, the BoD’s duties also include

establishing the strategic direction of the Company, for later

approval by the BoC. Ultimately the BoD is solely responsible

for implementation of approved strategy, smooth running of

Company operations, and effective management of internal

control, risk management and accountability systems.

The CEO/President Director leads the Company toward fulfilling

the Company’s values, vision, mission, purpose, objectives,

policies, plans and budgets. In this leadership role, the CEO/

President Director provides direction and advice both to the

other members of the Board of Directors and to executive

management in matters concerning achievement of sustainable

growth and company goals. Finally, the CEO’s role includes

representing and promoting the Company interests in business,

community, government and the public arenas.

The Chief Financial Officer is charged not only with the duty

of assisting the CEO in designing corporate financial strategy

Tanggal dan Agenda Meeting antara Dewan Komisaris dan Komite Audit Date and Meeting Agenda between BoC and Audit Committee

Tanggal Date Materi Pembahasan Agenda

24-Jan-08 Presentasi dan diskusi Laporan Komite Audit kwartal ke empat tahun 2007Presentation and discussion on the fourth quarter 2007 Audit Committee Report

6-May-08 Presentasi dan diskusi Laporan Komite Audit kwartal pertama tahun 2008Presentation and discussion on the first quarter 2008 Audit Committee Report

14-Aug-08 Presentasi dan diskusi Laporan Komite Audit kwartal kedua tahun 2008Presentation and discussion on the second quarter 2008 Audit Committee Report

13-Nov-08 Presentasi dan diskusi Laporan Komite Audit kwartal ketiga tahun 2008Presentation and discussion on the third quarter 2008 Audit Committee Report

Kehadiran Anggota Dewan Komisaris Attendance of BoC

Nama Name Kehadiran Attendance of Members

Suryo B. Sulisto 4 dari 4 4 out of 4

S. Zuhdi Pane 4 dari 4 4 out of 4

Iman Taufik 1 dari 4 1 out of 4

Kusumo A. M. 1 dari 4 1 out of 4

Nalinkant A. R. 0 dari 4 0 out of 4

Jay Abdullah A. 0 dari 4 0 out of 4

Fuad Hasan M. 0 dari 4 0 out of 4

Samel Rumende 3 dari 4 3 out of 4

Page 6: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

93

PT Bumi Resources Tbk.

serta bertanggung jawab terhadap keseluruhan masalah keuangan.

Untuk tanggung jawab keuangan, CFO melakukan fungsi kontrol

dalam hal akuntansi, perpajakan, treasuri, keuangan perusahaan,

analisa bisnis dan pelaporan. Untuk meningkatkan aset pemegang

saham dan memastikan kesinambungan Perseroan, CFO juga terlibat

dalam pengembangan usaha sesuai dengan tujuan Perseroan.

Kebijakan dan strategi operasional bisnis batubara dan pertambangan

terletak dalam kewenangan Chief Operating Officer (COO) yang

bertanggung-jawab mewujudkan tujuan Perseroan, yang dinilai

dengan evaluasi kinerja yang terukur. COO juga memberikan rencana

bisnis dan memimpin unit-unit usaha Pertambangan dan Batubara

serta membantu memastikan bahwa tujuan dan rencana usaha dibuat

oleh masing-masing unit usaha dan diterapkan secara konsisten.

Senior Vice President, Investor Relations–Corporate Secretary

bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dalam hal yang

berhubungan dengan investor. Sebagai fasilitator semua kegiatan

komunikasi internal dan eksternal perusahaan, Sekretaris Perusahaan

bertanggung-jawab untuk memastikan adanya komunikasi yang efektif

dan tepat waktu dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan

lain sesuai kebutuhan khususnya yang berkaitan dengan informasi

keuangan yang penting serta informasi lainnya yang relevan. Informasi

lebih lanjut mengenai tugas-tugas Sekretaris Perusahaan dijelaskan

secara rinci dalam laporan ini di bagian Sekretaris Perusahaan.

Direktur Pengembangan Usaha bertanggung-jawab untuk memastikan

bahwa unit-unit usaha dalam tahapan pra-operasional mengarah

secara efektif dan efisien ke tahapan operasional. Ia juga bertanggung

jawab untuk membantu memastikan proyek-proyek eksplorasi di luar

negeri dikelola dengan baik dan memiliki personel yang memadai

guna mencapai keberhasilan.

Dengan mempertahankan tingkat independensi yang tinggi, Direktur

Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur

dan bekerja sama dengan akuntan publik Perseroan dan Komite

Audit. Selain bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengkoordinasian dan pelaksanaan kontrol kegiatan audit, Direktur

Audit Internal juga bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan

yang independen dan memberikan layanan konsultasi. Peran ganda

ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan

operasi Perseroan. Informasi lebih lanjut mengenai peran Audit

Internal akan dijabarkan secara rinci dalam laporan ini di bagian Divisi

Audit Internal. Untuk sementara waktu, dalam rangka penerapan

sistem manajemen risiko korporat, sejalan dengan penerapan

and policy but also with overall financial responsibility.

In this latter role, the CFO is in control of accounting,

taxation, treasury, corporate finance, business analysis and

reporting. To enhance stakeholders’ assets and ensures

corporate sustainability, the CFO is also engaged in business

development in line with corporate objectives.

Coal and Mining business operational strategy and policy is

under the purview of the Chief Operating Officer (COO), who is

responsible for accomplishing corporate objectives, assessed

against measurable performance evaluations. The COO also

provides business plans, and overall leadership in the Coal

and Mining business units and helps ensure that corporate

objectives and plans are developed for each operating

company and that these are implemented consistently.

The Senior Vice President of Investor Relations–Corporate

Secretary, reports to the CEO on all investor related

activities. Facilitating all external and internal corporate

communications, the Corporate Secretary is responsible for

ensuring effective and timely communication of pertinent

financial and other important information to shareholders

and stakeholders, as required. More information on the role

of the Corporate Secretary is detailed below.

The Business Development Director is primarily responsible

to see that business units in pre-operational phases are

effectively and efficiently proceeding to operational phases.

He is also required to lend assistance to ensure that overseas

exploration projects are well-managed and have appropriate

personnel to bring about successful outcomes.

While maintaining a strong degree of independence, the

Internal Audit Director reports directly to the Chief Executive

Officer and works closely with the Company’s public

accounting firm and Audit Committee. Accountable for

planning, conducting, coordinating, and controlling audit

activities, the Internal Director is ultimately responsible for

providing independent assurance and consulting services.

These dual roles are designed both to add value and to

improve the organization’s operations. More information on

the role of Internal Audit is provided below. For temporary,

in relation to the implementation of the enterprise risk

management, along with the implementation of risk based

Page 7: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

94

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

metodologi audit berdasarkan risiko, Direktur Audit Internal juga

bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko korporat.

Serta guna mendukung sistem informasi bagi audit dan manajemen

risiko, Direktur Audit Internal juga bertanggung jawab atas penerapan

manajemen teknologi informasi.

Penilaian Kinerja Direksi

Panduan Dewan BUMI menguraikan indikator kinerja utama yang

digunakan untuk menilai kinerja dari tiap-tiap anggota Direksi. Evaluasi

kinerja Direksi baik secara individual maupun secara kelompok

masing-masing dilakukan oleh President Direktur dan Presiden

Komisaris. Sejumlah kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi

kinerja Direktur secara individu, termasuk diantaranya:

• Secarakonsistenberusahameningkatkannilaipemegangsaham

• MemberikankontribusiyangbermanfaatbagistrategiPerseroan

• Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap risiko utama yang

mempengaruhi perusahaan

• Memberikanarahanyangjelaskepadamanajemen

• KontribusiyangsolidterhadapkerjasamadalamDireksi

• Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan untuk

menjalankan tugasnya dengan baik

• Secara profesional mendengarkan dan menghormati ide dari

direktur lain dan anggota manajemen

Kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja Direksi

secara keseluruhan adalah:

• Diskusi dan pembahasan yang produktif dalam rapat Dewan

Komisaris dan Direksi

• HubunganyangkuatantaraDewandanmanajemen

• Kualitasdanketepatanwaktudariagendarapat,kertaskerjaDireksi

dan dukungan di bidang sekretariat

• KomposisianggotaDireksiyangefektif,yangmerupakanperpaduan

yang tepat atas keahlian dan pengalaman dari para anggota

Riwayat Hidup Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Rangkuman riwayat hidup dari para anggota Dewan Komisaris dan

Direksi terdapat di bagian Data Perusahaan pada halaman 296 dan

298 yang terdapat dalam Laporan Tahunan ini.

Program Pengembangan Yang Berkelanjutan Untuk Anggota Direksi dan

Dewan Komisaris

Tantangan baru membawa kesempatan baru dan Direksi berkomitmen

untuk tetap berada pada urutan paling atas dalam mengetahui

perkembangan hal-yang yang penting. Karena itu, anggota Direksi

diharuskan untuk menghadiri beragam seminar dalam rangka

audit methodology, Internal Audit Director is also responsible

to fully implement the enterprise risk management systems.

Furthermore, he supports the information system for audit and

risk management, and is responsible for the implementation

of management information systems.

Performance Evaluation of the BoD

BUMI’s Board Manual contains key performance indicators

used to assess the performance of each member of the

BoD. Conducted regularly, or as needed, performance

evaluation on both the Board as a whole and as individual

members is performed personally by the President Director

and President Commissioner. A range of criteria are used to

evaluate Director’s individual performance, including:

• Consistentconcernovercreatingshareholdervalue

• UsefulcontributionstoCompanystrategy

• Strong understanding of major risks affecting the

business

• Cleardirectionprovidedtomanagement

• SolidcontributiontoBoardcohesion

• Timecommitmenttofulfilltherole

• Professionalism about and respect for ideas of fellow

directors and members of management

Matters considered in the assessment of the BoD as a whole

are:

• ProductivediscussionanddebateatBoardsmeetings

• Strong relationships between the Boards and

management

• Qualityandtimelinessofmeetingagendas,Boardpapers

and secretariat support

• Effective Board composition, focusing on the blend of

skills and experience

Curriculum Vitae of the Members of BoC and BoD

Summary curriculum vitae of the members of the BoC and

BoD are detailed on the Corporate Data section on page 296

and 298 of this Annual Report.

Continuous Improvement Programs for the Members of the

Boards

New challenges present new opportunities and the Board

of Directors is committed to remaining on top of important

Page 8: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

95

PT Bumi Resources Tbk.

memperluas pengetahuan dan meningkatkan kompetensi seperti

berikut ini:

Untuk meningkatkan dan mendapatkan pengetahuan terbaru,

selama tahun 2008, anggota Komisaris juga melakukan kunjungan

ke lokasi anak perusahaan di Gorontalo Minerals, Citra Palu Minerals,

BUMI Mauritania, Herald Resources Ltd.; dan menghadiri workshop

internal – Enterprise Risk Management, Risk Based Internal Audit,

Fraud Risk Management dan Change Management.

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2008

Direksi mengadakan pertemuan dengan jajaran BoC sebanyak 2 kali

pada tahun 2008 sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Agenda rapat

dan kehadirannya ditampilkan sebagai berikut:

Sebagai tambahan terhadap pertemuan-pertemuan yang disebutkan

diatas, BoD mengadakan enam pertemuan dengan anggota BoD dan

developments. Accordingly, members of the BoD attended

seminars to expand competencies as follows:

During the year, the Board of Commissioners members

also engaged in knowledge updates and improving their

knowledge with site visits to Company subsidiaries at

Gorontalo Minerals, Citra Palu Minerals, BUMI Mauritania,

Herald Resources Ltd.; and attendance at internal workshops

– Enterprise Risk Management, Risk Based Internal Audit,

Fraud Risk Management and Change Management.

Joint BoC and BoD Meetings in 2008

The BoD met twice with the BoC in 2008 in accordance with

Company needs. Meeting agendas and attendance in 2008

are as follows:

In addition to the above meetings, the BoD conducted six

meetings amongst the members of the BoD and executive

Nama Name Conferences/Trainings/Seminars Attended

Ari Saptari HudayaKenneth P. FarrellDileep Srivastava

Konferensi Investasi Asia. Asian Investment Conference.Konferensi Global Metal, Mining & Steel. Global Metal, Mining & Steel Conference.Peresmian Metals & Mining Corporate Day. Inaugural Metals & Mining Corporate Day.Konferensi Global Basic Mining. Global Basic Mining Conference.Coaltrans. Coaltrans.Konferensi Tahunan Asia Pacific and Emerging Markets Equity. Annual Asia Pacific and Emerging Konferensi Markets Equity. Markets Equity Conference.Konferensi Tahunan Global Emerging Markets. Global Emerging Markets Conference.Kunjungan ke Site. Sites visit.Konferensi Uranium. Uranium Conference.Coaltrans, India. Coaltrans, India.Coaltrans, Indonesia. Coaltrans, Indonesia.

Andrew Beckham Peluncuran Mining Indonesia oleh PricewaterhouseCoopers Launching Mining Indonesia by PricewaterhouseCoopersCoaltrans, Indonesia. Coaltrans, Indonesia.

Eddie J. Soebari Peluncuran Mining Indonesia oleh PricewaterhouseCoopers Launching Mining Indonesia by PricewaterhouseCoopersWorkshop Internal – Enterprise Risk Management, Risk Based Internal Audit, Fraud Risk Management dan Change Management Internal Workshop – Enterprise Risk Management, Risk Based Internal Audit, Fraud Risk Management and Change Management

Tanggal Date Materi Pembahasan Agenda25/03/08 • Pembahasan Kinerja Perseroan Tahun 2007. Discussion on Company Performance in 2007.

• Konsolidasi Anggaran Tahun 2008. Consolidated Budget of 2008.• Tinjauan Kinerja 2007. 2007 Performance Overview.• Konsolidasi Anggaran Tahun 2008. 2008 Consolidated Budget.

28/11/08 • Pembahasan Kinerja Perseroan Kwartal ketiga Tahun 2008. Discussion on Company Performance on Third Quarter of 2008.• Informasi Mengenai Rencana Korporasi Perseroan. Information About Corporate Plan.• Tinjauan Kinerja Q3 2008. Q3 2008 Performance Overview. • Informasi tentang Corporate Action Plan Perseroan. Information of the Company’s Corporate Action Plan.

Tingkat kehadiran anggota dewan dalam rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris Attendance of the Members of the Boards in Joint BoC and BoD Meetings

Nama Name Kehadiran AttendanceDewan Komisaris Board of CommissionersSuryo Bambang Sulisto 2/2Sulaiman Zuhdi Pane 2/2Iman Taufik 2/2Kusumo A. Martoredjo 2/2Nalinkant A. Rathod 1/2Jay Abdullah Alatas 1/2Fuad Hasan Masyhur 0/2Samel Rumende 2/2Direksi Board of DirectorsAri Saptari Hudaya 2/2Eddie Junianto Soebari 1/2Kenneth Patrick Farrell 1/2

Page 9: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

96

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

eksekutif manajemen Perseroan beserta anak perusahaan sebagai

berikut:

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Kewenangan untuk menetapkan remunerasi para anggota Dewan

Komisaris dan Direksi untuk tahun 2007 dan 2008 didelegasikan kepada

Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham

yang dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2008. Evaluasi remunerasi

Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan setiap tahun oleh Komite

Remunerasi dan Nominasi dan diajukan kepada Dewan Komisaris.

Saat ini tidak terdapat stock option plan bagi manajemen maupun

karyawan; namun, manajemen sedang dalam proses mempersiapkan

stock option plan yang akan diajukan untuk mendapatkan persetujuan

pemegang saham sesuai dengan proses dan peraturan yang berlaku

dengan segera.

Total gaji dan honor Dewan Komnisaris dan Direksi BUMI adalah sebesar

Rp 24.112 juta pada tahun 2007dan Rp 22.592 juta pada tahun 2008.

Para direktur juga menerima tunjangan dan fasilitas yang disediakan,

termasuk tunjangan kesehatan, kendaraan, fasilitas komunikasi, biaya

cuti tahunan, hari cuti tahunan sesuai dengan kebijakan perusahaan

dan tunjangan perjalanan dinas.

management of the Company and its subsidiaries as

follows:

Remuneration of BoC and BoD

Authority to determine the remuneration for the members of the

BoC and BoD was delegated to the Board of Directors and Board

of Commissioners for the years 2007 and 2008 at the Annual

General Meeting of the Shareholders held on 12 June 2008.

Remuneration of the BoC and BoD is reviewed annually by the

Remuneration and Nomination Committee and proposed to the

BoC. At present there is no stock option plan for management or

employees; however, management is in the process of preparing

a stock option plan which will be put to shareholders for approval

following due regulatory processes soon.

Total honorarium and salaries of the BoC and BoD of BUMI

were Rp 24,112 million in 2007 and Rp 22,592 million in

2008. Directors receive a portion in allowances and facilities,

including medical expenses, car allowance, communication

facilities, annual leave allowance, annual leave days as per

policy and business travel allowances.

Pertemuan BoD BUMI dengan Manajemen Eksekutif Perseroan dan Anak Perusahaan Meetings of the BoD of BUMI with the Executive Management of the Company and Subsidiaries

Tanggal Date Materi Pembahasan Agenda31 January 2008 • Anggaran 2008. Budget 2008.

• Presentasi tentang Operasional dan Pemasaran. Presentation on Operations and Marketing.• Rencana Kerja 3 Tahun. 3 Year Company’s Plans.• Penyewaan Peralatan. Leasing of Equipments.• Pembaruan Kontrak. Update on Contracts.• Proposal Investasi. Investment Proposals.• Presentasi Audit Internal. Internal Audit Presentation.

11 March 2008 • Presentasi tentang Operasional dan Pemasaran. Presentation on Operations and Marketing.• Penyewaan Peralatan. Leasing of Equipments.• Pengesahan Perjanjian Penyewaan dan Pemeliharaan Alat. Approval for Rental Agreements and Technical Services.• Proposal Pembelanjaan Modal. Capital Expenditure Proposals.• Penerapan Akun Untuk Tahun Yang Berakhir 31/12/07. Adoption of Accounts for the Year Ended 31/12/07.

17-18 April 2008 • Life Expansion Plan KPC. Life Expansion Plan of KPC.• Presentasi tentang Operasional dan Pemasaran. Presentation on Operations and Marketing.• Pengesahan Pembelanjaan Modal dan Akun untuk 31 Maret 2008. Approval of Capital Expenditure and Accounts for 31 March 2008.• Kontrak dan Perjanjian. Contractors and Agreements.• Presentasi Audit Internal. Internal Audit Presentation.

10 June 2008 • Presentasi tentang Operasional dan Pemasaran. Presentation on Operations and Marketing.• Pengesahan Pembelanjaan Modal. Capital Expenditure Approval.• Kesepakatan Sewa. Leasing Agreements.• Menerima pengunduran diri Komisaris KPC dan AI dan menunjuk Komisaris Baru. Acceptance of Resignation of a Commissioner of KPC and AI and the Appointment of a New Commissioner.• Bank Guarantee Limit. Bank Guarantee Limit. • Persetujuan Sewa dan Perbaikan Dozer. Approval for Rental and Overhauling of Dozers. • Perubahan dalam Perjanjian Jangka Pajang. Changes in Terms of Long Term Supply Agreement. • Persetujuan Upah Manajemen. Approval of Management Service Fees.

7 & 8 August 2008 • Presentasi tentang Operasional dan Pemasaran. Presentation on Operations and Marketing.• Proposal Pengeluaran dan Lainnya. Additional Expenditure Proposals and Additional.• Update Proyek dan Rencana Ekspansi. Update Projects and Expansion Plan.• Update Kontraktor. Update on Contractors.• Bank Guarantee Limit. Bank Guarantee Limit.• Rekening Bank. Bank Accounts.

14 November 2008 • Presentasi tentang Operasional dan Pemasaran. Presentation on Operations and Marketing.• Presentasi Anggaran 2009 dan Rencana Kerja. Presentation on Budget 2009 and Business Plan.• Update Perijinan dan Ketaatan. Update on Permits and Compliance.• Persetujuan Sewa. Approval for Rental Agreements.• Laporan Keuangan per 31 Oktober 2008. Financial Statement as of 31 October 2008.• Presentasi Internal Audit. Internal Audit Presentation.

Page 10: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

97

PT Bumi Resources Tbk.

KEBIJAKAN GCG

Pernyataan Kepatuhan Terhadap Pedoman Good Corporate

Governance di Indonesia Tahun 2006

Dalam membentuk dan melaksanakan kebijakan GCG,

BUMI menggunakan the Indonesian Code of Good Corporate

Governance (ICGCG) yang diterbitkan oleh National Committee

on Governance pada tahun 2006 sebagai referensi utama. Dari

Pedoman ini terdapat lima prinsip yang menjadi panduan utama

dalam mengembangkan kebijakan GCG yaitu:

1. Transparansi – Suatu perusahaan harus memberikan

akses informasi yang tepat waktu, memadai, jelas, akurat

dan dapat diperbandingkan serta disampaikan secara

proporsional kepada para pemegang saham sesuai dengan

hak-hak yang dimiliki.

2. Akuntabilitas – Sebuah perusahaan harus memiliki uraian

pekerjaan, tanggung-jawab dan kualifikasi yang jelas bagi

seluruh karyawan, memiliki sistem pengendalian internal

yang efektif, indikator kinerja untuk seluruh anggota Dewan

dan karyawan, serta memiliki Pedoman Perilaku.

3. Tanggung Jawab – Semua bagian di dalam perusahaan

harus bersikap hati-hati dalam pengambilan keputusan dan

dalam setiap langkah-langkah yang ditempuh, memastikan

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan-peraturan

yang berlaku, anggaran dasar serta mempunyai kepekaan

terhadap kondisi lingkungan dan kepentingan sosial

masyarakat sekitar lokasi perusahaan.

4. Independensi – Setiap bagian dalam perusahaan harus

menghindari dominasi pihak lain, tidak terpengaruh oleh

kepentingan-kepentingan tertentu, bebas dari benturan

kepentingan serta bebas dari pengaruh atau tekanan,

sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggung-

jawabkan secara objektif guna kepentingan Perseroan.

5. Kewajaran – perusahaan harus memberikan kesempatan

kepada pemegang saham untuk memberikan input dan

menyediakan akses atas informasi perusahaan sesuai

dengan prinsip transparansi.

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi sangat puas

dengan penerapan GCG di BUMI yang telah mentaati prinsip-

prinsip di atas baik secara tertulis maupun yang tidak dan tetap

berkomitmen untuk memperbaharui setiap prosedur atau

kebijakan yang belum sesuai dengan prinsip di atas.

GCG POLICIES

Statement of Compliance to Indonesia’s Code of Good Corporate

Governance 2006

In establishing and implementing GCG policies, BUMI uses

the Indonesian Code of Good Corporate Governance (ICGCG),

published by the National Committee on Governance in 2006

as the primary reference. From this code are five principles

that serve as guideposts in the development of specific

policies:

1. Transparency – A company must provide timely,

appropriate, clear, accurate and comparable information

accessible to stakeholders that are commensurate

with their rights and proportionally communicated to

stakeholders.

2. Accountability – A company must have clearly defined

job descriptions, responsibilities and qualifications of all

employees, have an effective internal control system,

performance indicators for all members of the Boards

and employees, and an agreed upon code of conduct.

3. Responsibility – The organs of a company must be

prudent in decision making and in its actions, and

ensure compliance with laws and regulations, its

articles of association and bylaws as well as having an

awareness of the environmental and societal interests of

the communities in which the company operates.

4. Independence – Each company organ must avoid

domination of any other party, must not be influenced by

any certain interest, and must be free from any conflict of

interest and exercise of any undue influence or pressure,

so that the decision making can be carried out objectively

in the best interest of the Company.

5. Fairness – A company must provide opportunity for

stakeholders to give input and provide access to company

information in accordance with the transparency

principle.

The Boards of Commissioners and Directors are fully satisfied

the implementation of GCG in BUMI follows these principles

both in letter and in intent and remain committed to updating

any procedure or policy that should fail the above criteria.

Page 11: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

98

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Perlindungan Konsumen

Dengan mengacuh pada prinsip-prinsip GCG, BUMI bertekad

untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.

BUMI menjual produk-produknya kepada pemakai akhir

dan semua pelanggan BUMI adalah perusahaan, dan setiap

penjualan batubara di dukung dengan suatu kontrak, yang

memberikan perlindungan ekstra untuk hak dari tiap pihak.

Selain itu, semua pelanggan juga didorong untuk melaporkan

setiap pelanggaran Pedoman Perilaku BUMI secara langsung

melalui Speak Up System sebagaimana dijabarkan secara rinci

dalam laporan ini bagian Speak Up System.

Pengembangan Masyarakat dan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan (CSR)

Konsep CSR perusahaan adalah memberdayakan masyarakat

lokal di sekitar lokasi pertambangan dengan menggunakan

model kemitraan dalam bidang-bidang:

• Ekonomi:membantumengembangkankoperasidanUKM

• Pendidikan:memberikanhonorariumkepadagurusekolah

masyarakat sekitar dan daerah dan kepada Bakrie School of

Management; serta menyediakan beasiswa untuk mahasiswa

yang belajar di Bakrie School of Management

• Kesehatan: Memberikan pengobatan dan operasi bebas

biaya (seperti operasi katarak)

• Infrastruktur:membangunjalandanjembatan

• PengembanganKemampuanMasyarakat:untukmembantu

masyarakat dan pemerintah lokal dengan menyediakan

sumbangan untuk kegiatan sosial, masyarakat serta kegiatan

sosial nasional

• Pelestarian Alam dan Budaya: untuk melindungi alam

melalui pelaksanaan dan sosialisasi program pengolahan

sampah padat; melestarikan Taman Nasional Kutai;

memberikan kontribusi terhadap Penelitian Wana Orangutan;

dan membantu memberikan pelatihan pembuatan kerajinan

tangan untuk penduduk asli

• Program Pengembangan Agribisnis: untuk mendukung

pengembangan perkebunan kakao dan sitrus dan melakukan

pengembangan kapasitas nelayan dan petani lokal

Untuk memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi

standar nasional maupun internasional dalam hal pengelolaan

lingkungan, BUMI telah mendapat sertifikasi ISO 14001 di

bidang sistem pengelolaan lingkungan.

Perseroan mempunyai komitmen untuk menyediakan AS$ 5 juta

dan AS$ 3 juta per tahun sebagai dana pengembangan masyarakat

Consumer Protection

Leading directly from the principles of GCG, BUMI is intent on

serving its customers in the best possible way. As BUMI sells

its products to corporate end users, all sales are supported

with a contract, providing extra protection for the rights of

each party. In addition to the contract, all customers are

encouraged to report violations of BUMI’s Code of Conduct

directly through our Speak Up System as described below in

this section – Speak Up System.

Community Development and Corporate Social Responsibility

The concept of the Company’s Corporate Social Responsibility

is to empower the local communities surrounding mining

sites using a partnership model in the areas of:

• Economy: to help develop small and medium sized

enterprises and cooperatives

• Education: to provide honorariums for teachers to

community and regional schools as well as to the Bakrie

School of Management; and to provide scholarships for

students to attend the Bakrie School of Management

• Health;Provide freemedicationand treatment (suchas

cataract operation)

• Infrastructure:Buildroadsandbridges

• Capacity Building: to assist communities and local

governments with donations for social activities, community

events and national events

• Natural and Cultural Preservation: to protect nature

through solid waste management program implementation

and socialization; preserve Kutai National Park; contribute

to Wana Orangutan Research; and to assist in handicraft

training for indigenous people

• Agribusiness Development Programs: to support

development of cacao and citrus plantations, and capacity

building for local farmers and fishermen

To ensure that the Company meets national and international

standards for environmental management, BUMI mining

operations, in particular their environmental management

systems, have been certified ISO 14001.

The Company has committed to provide US$ 5 million and

US$ 3 million annually in ongoing community development

Page 12: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

99

PT Bumi Resources Tbk.

dan sumber alam yang sedang berlangsung masing-masing dari

PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin. Dan untuk tahun 2008,

PT Kaltim Prima Coal telah menyediakan lebih dari AS$ 20 juta

untuk program pengembangan masyarakat dan daerah.

Rincian laporan mengenai Tanggung Jawab Sosial Perseroan

tahun 2008 disajikan di halaman 72 dalam Laporan Tahunan ini.

PERKEMBANGAN PENERAPAN GCG

Sebagai bagian dari kegiatan rutin GCG, BUMI melaksanakan

penilaian mandiri (self assessment) penerapan GCG di seluruh

organisasi. Berdasarkan penilaian tersebut, BUMI telah sukses

melaksanakan semua prinsip dan praktik GCG seperti yang

direkomendasikan oleh Indonesian Code for GCG dan mencatat

beberapa hal yang perlu dijabarkan secara khusus.

Pertama, Special Project Committee yang dibentuk untuk

menganalisa kelayakan Bio-Diesel dan Coal Bed Methane telah

menyelesaikan tujuan awalnya dan telah ditiadakan dalam

organisasi, karena proyek-proyek ini telah memasuki fase

pengembangan yang ditangani oleh unit usaha terkait. Kedua,

sebagai hasil langsung dari penerapan sistem manajemen risiko

korporat (Enterprise Risk Management = ERM) dan metodologi

audit berbasis risiko, perhatian secara detil diberikan melalui

fase pengenalan awal untuk memastikan kepatuhan, konsistensi

dan pemahaman penuh semua anggota yang terkait.

Ketiga, penyempurnaan Pedoman Perilaku BUMI, “Cara Kita

Melaku-kan Usaha”, yang memerlukan sosialisasi dan langkah-

langkah untuk mengintegrasikan forum-forum diskusi reguler

baik yang formal maupun non formal, perlu pendekatan yang

dititikberatkan pada usaha untuk mendorong pelaksanaan dan

meningkatkan penerapannya. Perhatian khusus dalam hal

ini difokuskan untuk memastikan bahwa Speak Up System

bermanfaat dan digunakan secara maksimal.

Pedoman Perilaku dan Speak Up System

Sejak dicanangkannya ”Cara Kita Melakukan Usaha” pada

September 2006, tanggapan positif diberikan manajemen

dan staf atas kejelasan dan kepastian Pedoman ini. Pedoman

Perilaku mencakup etika berikut:

• Ketaatan terhadap Hukum dan Peraturan, Lingkungan,

Kesehatan dan Keselamatan Karyawan

• PedomantentangKerahasiaanKaryawan,KesempatanKerja

funds and resources from PT Kaltim Prima Coal and

PT Arutmin, respectively. However, in 2008, over US$ 20

million was provided for regional and community development

programs by PT Kaltim Prima Coal.

A detailed report of the Company’s Corporate Social Responsibility

in 2008 are presented on page 72 of this Annual Report.

GCG IMPLEMENTATION UPDATE

As part of its regular GCG regimen, BUMI conducts a GCG

self-assessment on the implementation of GCG across the

organization. Based on this year’s self assessment, BUMI

has succeeded in implementing all GCG principles and

practices as recommended by Indonesian Code for GCG and

various areas were noted for special mention.

First, the Special Project Committee established to analyze

feasibility in Bio-Diesel and Coal Bed Methane had outlived

its purpose and was dismissed, as these projects had

moved from feasibility into development phases handled

by the business units concerned. Secondly, as a direct

result of the enterprise risk management systems, namely

ERM and risk based audit methodology, close attention was

warranted throughout the early introduction phases to insure

compliance, consistency and full understanding amongst all

personnel concerned.

Thirdly, the update of BUMI’s Code of Conduct, “The Way

We Conduct Business”, will necessitate further socialization

and, indeed, measures to integrate regular discussion

forums, both formal and informal, need to be approached

with greater force to reinforce and solidify the Code’s full

adoption. Particular attention in this regard needs to focus

on ensuring that the Speak Up System is fully appreciated

and used.

Code of Conduct and Speak Up System

Since the publication of BUMI’s “The Way We Conduct Business”

in September 2006, the response has been positive by both

management and staff as regards to it clarity and removal of

uncertainty. The Code’s policy covers topics such as:

• Compliance with Laws and Regulations, Environmental

Practice and Employee Safety and Health Rules

• GuidelinesonEmployeeConfidentiality,EqualEmployment

Page 13: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

100

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

yang Sama, Lingkungan Kerja Yang Bebas Dari Pelecehan,

Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen, Informasi Rahasia dan

Harga Yang Sensitif, Penggunaan Aktiva Perusahaan, Akurasi

dan Integritas Pembukuan dan Pencatatan

• LaranganNarkobadanAlkohol di TempatKerja,Benturan

Kepentingan, Hadiah dan Hiburan

• Pelayanan Masyarakat, Jujur dan Perilaku Yang Etis, dan

Kontribusi Politik dan Keagamaan

Pengenalan maskot GCG ”Mr. Spirit”, telah membuat

ketentuan etika tersebut dapat dilaksanakan dan membantu

melambangkan komitmen BUMI terhadap SPIRIT yang tinggi:

Semangat, Profesional, Independen, Rajin, Integritas, Tanggung

Jawab. Seluruh Komisaris, Direktur, manajemen, karyawan

serta semua mitra usaha Perseroan mempunyai kewajiban

untuk mematuhi Pedoman ini dan setiap masyarakat Perseroan

harus mempunyai tanggung jawab pribadi untuk mendorong

pelaksanaan Pedoman Perilaku perusahaan.

Speak Up System BUMI telah diterapkan lebih dari setahun,

dan metodologi penggunaan pihak ketiga yang independen

dan rahasia menjadikannya model bagi GCG di Indonesia.

Sentralisasi dan outsourcing Speak Up System adalah sebuah

sistem terpusat dan terintegrasi dengan pihak internal maupun

eksternal perusahaan. Sistem ini akan membantu BUMI dan

anak perusahaan menerima laporan dari karyawan maupun

pihak eksternal mengenal hal-hal yang berkaitan dengan

pelanggaran Pedoman Perilaku. Speak Up System akan

memberikan kemudahan akses bagi karyawan dan pihak

eksternal untuk menghubungi Perseroan dengan cara yang lebih

terstruktur, independen dan terjamin kerahasiaannya.

Untuk memastikan terlaksananya Speak Up System secara

memadai, Dewan Komisaris dan Direksi membentuk Komite

Pedoman Perilaku. Anggota dari Komite Pedoman Perilaku

adalah beberapa manajer sumber daya manusia dari PT Bumi

Resources Tbk. dan anak perusahaannya.

Berikut ini adalah ringkasan laporan dari sistem pengawasan

independen termasuk pertemuan dalam mensosialisasikan

dan menyampaikan hasil penerapan program.

Opportunity, Harassment Free Work Place, Use of Third

Parties and Agents, Confidential and Price Sensitive

Information, Use of Company Assets, Accuracy and

Integrity of Books and Records

• RestrictionsagainstDrugsandAlcoholintheWorkplace,

Conflict of Interest, Gifts and Entertainment

• Community Service, Honest and Ethical Conduct, and

Political and Religious Contributions

The Company’s introduction of the GCG mascot, Mr.

Spirit, has helped to make these ideas approachable and

helps symbolize BUMI’s commitment to a strong SPIRIT:

for “Semangat” (Resolve), “Profesional” (Professional),

“Independen” (Independent), “Rajin” (Diligent), “Integritas”

(Integrity), “Tanggung Jawab” (Responsibility). All

Commissioners, Directors, management, employees, as

well as business partners of the Company are expected to

comply with this Code and every member of the Company’s

organization shall have a personal responsibility to promote

ethical conduct.

BUMI’s Speak Up System has been operational for just over

one year, and its third-party, independent and confidential

methodology provide a model within the Indonesian GCG

landscape. Speak Up System is an integrated contact center

system that communicates with internal and external parties.

The system will assist the Company to receive reports from

its employees and external parties regarding violations of the

Code of Conduct. The system will provide easy access to

employees and its external parties to contact the Company

in a structured, independent and confidential manner.

To ensure that the Speak Up System is implemented

properly, the Bard of Commissioners and Directors establish

the Code of Conduct Committee. The members of the Code

of Conduct Committee are human resources managers of

PT Bumi Resources Tbk. and its subsidiaries.

Below is summarized a report by the independent monitor of

the system including a briefing on socialization mechanisms

and results of implementation.

Page 14: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

101

PT Bumi Resources Tbk.

Sosialisasi “Speak Up System”

Sosialisasi Speak Up System kepada karyawan dilakukan

melalui:

• Penulisan artikel mengenai Speak Up System di buletin

internal KPC dan Arutmin, “Kabara dan Serasi”

• Mengirimpesan(SMS)kepadakaryawandibulanSeptember

untuk mengingatkan kembali agar mereka melapor kepada

Speak Up System

• Presentasi kepada karyawan tingkatan managerial di

PT Bumi Resources Tbk, PT Arutmin Indonesia, dan

PT Kaltim Prima Coal dan anak perusahaan lainnya oleh

Ketua Komite Pedoman Perilaku, yang diselenggarakan di

Jakarta, Balikpapan dan Sangatta, sebagai berikut:

Pada kesempatan presentasi tersebut, Ketua Komite Pedoman

Perilaku juga memberikan informasi terkini kepada peserta

mengenai:

• Jumlahdanstatuslaporanyangtelahditerima

• KendalayangdihadapidalampenerapanSpeakUpSystem

beserta solusi yang telah diambil

• Pemetaanjenispelanggaran,statuskasus,danmediayang

digunakan dalam melapor ke Speak Up System

Jumlah dan Status Laporan yang Diterima

Per 31 Desember 2008, terdapat 73 laporan yang diterima oleh

Speak Up System, dengan kategori status tindak-lanjut seperti

di bawah ini:

Communicating the “Speak Up System”

The updated Speak Up System was given to employees by

the following:

• Issuing thefirst article onSpeakUpSystem in “Kabara

dan Serasi ” (internal magazine of KPC and Arutmin)

• SendingSMS(textmessages)inSeptembertoemployees

to remind them to report to the Speak Up System

• Conducting presentation to employees of PT Bumi

Resources Tbk., PT Arutmin Indonesia, and PT Kaltim

Prima Coal and other subsidiaries. The presentation was

done by the Head of Code of Conduct Committee to all

managerial levels in Jakarta, Balikpapan, and Sangatta

with the following details:

On these occasions, the Head of the Code of Conduct

Committee also updated the attendants the following:

• Thenumberandstatusofthereceivedreports

• The handicaps faced during the implementation of the

Speak Up System and problem solving undertaken

• A chart describing kinds of violation, case status, and

media reporting

The Number and Status of the Received Reports

As of 31 December 2008, there were 73 total received reports

by the Speak Up System within the following categories:

Tanggal dan Tempat Date and Venue Karyawan Yang Hadir Attending employees from:

26 November 2008, Jakarta PT Arutmin Indonesia

27 November 2008, Balikpapan PT Arutmin Indonesia

28 November 2008, Sangatta PT Kaltim Prima Coal

1 December 2008, Jakarta PT Bumi Resources Tbk, Gallo Oil (Jersey), PT Gorantalo Minerals, PT Citra Palu Minerals, Bumi Mauritania SA

No. of Report Status Note

0 Tidak Lengkap Incomplete

Operator Speak Up System masih harus menyelesaikan laporan yang masuk. The operator of Speak Up System still had to complete the report handed in.

0 Siap DilaksanakanReady to Proceed

Operator Speak Up System telah menyelesaikan laporan yang masuk. Semua laporan yang masuk telah diperiksa oleh Komite Pedoman Perilaku dan telah disampaikan kembali oleh operator Speak Up System kepada pelapor. The operator of Speak Up System had completed the received reports. All the handed-in reports had been reviewed by Code of Conduct Committee and had been reported back by Speak Up System Operator to the initial reporter.

8 Dalam Penyelidikan In Investigation

Komite Pedoman Perilaku telah mengirimkan laporan dari unit bisnis terkait sehingga penyelidikan atas laporan tersebut dapat dilaksanakan. Code of Conduct Committee had submitted the report obtained from the related business units so that investigation the report can be carried out.

65 SelesaiCompleted

Untuk sementara, status laporan adalah telah diselesaikan, dalam arti semua pertanyaan telah dijawab operator Speak Up System (berdasarkan information/answers from Code of Conduct Committee).For the moment, the report status is complete meaning that all questions were answered by the operator of Speak Up System (based on the information/answers from Code of Conduct Committee).

Page 15: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

102

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Ketaatan Terhadap Perundangan dan Peraturan Pasar Modal

Sebagai perusahaan publik, BUMI secara konsisten merujuk

dan mematuhi seluruh aturan, hukum dan peraturan-peraturan,

termasuk Regulasi dari Indonesia Stock Exchange (BEJ) - Kep-

305/BEJ/07-2004, tertangal 19 Juli 2004 mengenai Peraturan

No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Sekuritas tipe-Ekuitas.

Dengan mematuhi hukum dan peraturan-peraturan serta

Pedoman Perilaku perusahaan, BUMI percaya bahwa hal ini

akan membuat Perseroan mampu secara berkesinambungan

meningkatkan kualitas penerapan GCG di semua aspek

operasinya.

Mencegah Benturan Kepentingan

Pedoman Perilaku “Cara Kita Melakukan Usaha” BUMI

mengatur kebijakan tentang benturan kepentingan sesuai

dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal &

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX. E. 1 dan Anggaran

Dasar Perusahaan.

Dengan Pedoman Perilaku BUMI dan Panduan Dewan yang

sesuai dengan ICGCC bagian 4, BUMI telah secara eksplisit

meletakkan panduan untuk mencegah terjadinya benturan

kepentingan, untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan

pribadi, baik yang terjadi maupun yang mempunyai potensi

benturan kepentingan dengan BUMI secara keseluruhan. Semua

Komisaris, Direktur, manajemen dan karyawan harus dengan

sangat hati-hati menghindari benturan kepentingan apapun

antara kepentingan pribadi, profesional, atau kepentingan

usaha mereka dengan kepentingan Perseroan, dalam setiap

tindakan yang diambil mereka dalam mewakili Perseroan sesuai

dengan kapasitas mereka. Salah satu ukuran untuk mencegah

terjadinya benturan kepentingan adalah adanya keharusan bagi

setiap karyawan yang memiliki kepentingan langsung maupun

tidak langsung dalam hubungan dengan individu atau organisasi

yang ingin melakukan transaksi dengan BUMI, orang tersebut

harus memberitahukan benturan kepentingan dan tidak boleh

ikut serta untuk berdiskusi atau pengambilan keputusan

terhadap transaksi tersebut.

Transaksi Material

Peraturan Perseroan berdasarkan Peraturan Bapepam-LK

No. IX.E.2 dan Anggaran Dasar Perseroan menyatakan bahwa

transaksi material adalah pembelian dan penjualan saham, dan/

atau pembelian, penjualan, transfer atau pertukaran aset atau

porsi dari usaha yang sama dengan atau lebih dari 10% dari

pendapatan atau 20% ekuitas. Transaksi material tersebut harus

Compliance with Capital Market Rules and Regulations

As a public company, BUMI consistently refers to and

complies with all prevailing rules, laws and regulations,

including Indonesia Stock Exchange (BEJ) Regulation - Kep-

305/BEJ/07-2004, dated 19 July 2004 regarding Regulation

No. I-A on The Listing of Shares and Equity-type Securities.

By complying with the prevailing laws and regulations as

well as its own code of conduct, BUMI believes that this will

enable the Company to continuously improve the quality of

GCG practices throughout its entire aspects of operations.

Preventing Conflict of Interest

BUMI’s Code of Conduct “The Way We Conduct Business”

governs policy on conflicts of interest pursuant to both Capital

Market Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulations No.

IX.E.1 and the Articles of Association of the Company.

With BUMI’s Code of Conduct and Board Manual in line

with ICGCG Sec 4, BUMI has put in place explicit guidelines

to avoid any conflict of interest, to prevent an individual’s

private interest not only interfering but also even appearing

to interfere with the interest of BUMI as a whole. All

Commissioners, Directors, management and employees shall

scrupulously avoid any conflict between their own respective

personal, professional or business interests and the interests

of the Company, in any and all actions taken by them on

behalf of BUMI in their respective capacities. One measure

to prevent such conflict of interest is the requirement that

in the event of any employee having any direct or indirect

interest in or relationship with any individual or organization

proposing to enter into any transaction with BUMI, such

person shall give notice of such interest or relationship and

shall thereafter refrain from discussing or voting on the

particular transaction.

Material Transactions

BUMI rules state that, pursuant to Capital Market Regulation

No. IX.E.2 and the Articles of Association, material transactions

are the purchase or sale of or participation in shares, and/

or the purchase, sale transfer or exchange of assets or

portions of the business equal to or greater than 10% of

revenue or 20% of equity. These material transactions must

Page 16: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

103

PT Bumi Resources Tbk.

disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh

pemegang saham atau proxy, yang mewakili lebih dari 50% dari

total saham sesuai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.

Di tahun 2008, Perseroan telah mentaati peraturan, hukum

dan regulasi yang terkait dengan transaksi material tersebut.

Perseroan juga menunjuk pihak independen untuk memeriksa

dan memberikan opini yang tepat mengenai jumlah transaksi

yang cukup serta mempublikasi setiap transaksi material di tiga

koran (Jakarta Post, Investor Daily, dan Bisnis Indonesia).

Pengungkapan atas informasi dan transaksi material yang

dikirimkan ke Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia selama

tahun 2008 adalah:

Kepatuhan Terhadap Perjanjian Surat Hutang

Sejalan dengan dikeluarkannya surat hutang Perseroan,

BUMI harus menjamin ketaatan perjanjian surat hutang pada

setiap peraturan bursa efek di mana surat tersebut terdaftar,

termasuk peraturan BEJ – Kep-305/BEJ/07-2004. Selama

tahun 2008, Perseroan telah melakukan pembayaran kupon

be approved at a General Meeting of Shareholders attended

by shareholders, or their proxies, representing more than

50% of the total shares with lawful voting rights issued by the

Company. In 2008, BUMI complied with these rules and with

all other laws and regulations regarding material transactions.

BUMI also routinely appoints an independent party to review

and provide opinion of the materiality of transaction amounts

and announces every material transaction in 3 newspapers

(Jakarta Post, Investor Daily, and Business Indonesia).

Disclosure of information (and material transactions)

submitted to Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange for

2008 are as follows:

Compliance with Bond Covenants

As a bond-issuing company, BUMI ensures compliance with

the bonds covenants and any stock exchange regulations

where the bonds are listed, including following BEJ Regulation

- Kep-305/BEJ/07-2004. During the year, the Company paid

all coupon payments and these payments were reported to

Pengungkapan Informasi dan Transaksi Material Tahun 2008

Tanggal Date Perihal Subject

09/01/08 Penawaran Ke Dua Herald Resources Ltd. Second Supplementary Bid Offer-Herald Resources Ltd

16/01/08 Penawaran Ke Tiga Herald Resources Ltd. Third Supplementary Bid Offer-Herald Resources Ltd

14/01/08 Laporan Keuangan Per 31 Oktober 2007 Financial Report As Per 31 October 2007

17/03/08 Penawaran Ke Empat dan Ke Lima Herald Resources Ltd. Fourth and Fifth Supplementary Bid Offer-Herald Resources Ltd

31/03/08 Arutmin & KPC CBM

10/04/08 Perpanjangan Periode Penawaran Herald Resources Ltd. Extend the offer period - Herald Resources Ltd

21/04/08 Penawaran Ke Enam dan Ke Tujuh Herald Resources Ltd. Sixth and Seventh Supplementary Bid Offer-Herald Resources Ltd

02/05/08 Penawaran Ke Delapan Herald Resources Ltd. Eight Supplementary Bid Offer Herald Resources Ltd

13/05/08 Perpanjangan Periode Penawaran Herald Resources Ltd. Extend the Offer Period Herald Resources Ltd

21/05/08 Penawaran Ke Sembilan Herald Resources Ltd. Ninth Supplementary Bid Offer Herald Resources Ltd

27/05/08 Penawaran Ke Sepuluh Herald Resources Ltd. Tenth Supplementary Bid Offer Herald Resources Ltd

05/06/08 Perpanjangan Periode Penawaran Herald Resources Ltd. Extend the Offer Period Herald Resources Ltd

09/06/08 Tambahan Cadangan Batubara di KPC. Additional Coal Reserves KPC.

10/6/2008 Penawaran Ke Sebelas, Perpanjangan Periode, dan Kenaikan Harga Penawaran Herald Resources Ltd.Eleventh Supplementary Extend the Offer Period Increase Price Herald Resources Ltd

18/06/08 Perpanjangan Periode Penawaran Herald Resources Ltd. Extend the Offer Period - Herald Resources Ltd

25/06/08 Penawaran Bebas Kondisi Herald Resources Ltd. Free Offer From Condition Herald Resources Ltd

03/07/08 Perpanjangan Periode Penawaran Herald Resources Ltd. Extend the Offer Period - Herald Resources Ltd

11/08/08 Perubahan Komposisi Direksi Herald Resources Ltd. Change in Composition of BoD Herald Resources Ltd

19/08/08 Laporan BUMI ke IDX Mengenai Perjanjian Kredit Dengan Credit Suisse. BUMI to IDX Disclosure Report Credit Agreement Credit Suisse.

29/09/08 Perjanjian Kredit Dengan Credit Suisse First Boston. Credit Agreement Credit Suisse First Boston (“CSFB”).

08/10/08 Pembelian Kembali Saham Perseroan Sebesar 10% Untuk Meningkatkan Nilai Pemegang Saham. The Company Buyback 10% Shares to Increase Shareholder’s Value.

08/10/08 Pengungkapan Informasi ke IDX Bapepam Treasuri II (2). Disclosure IDX Bapepam Treasury II (2).

10/11/08 Perjanjian Opsi Bellagio. Bellagio Option Agreement.

13/11/08 Tambahan Pembelian Kembali Saham Sebesar 17%. Additional 17% Shares Buyback.

18/11/08 BUMI Membeli Kembali Saham Perseroan Sebesar Rp 8,25 T. BUMI Buy Back Shares Rp 8.25 T.

18/11/08 Target Pembelian Kembali Saham Pada Harga Rata-Rata Rp 2.500. Average Target Price for Share Buyback Rp 2,500.

19/11/08 Medium Term Notes (“MTN”) Rp 6 T

25/11/08 Revisi Atas Tambahan 17% Pembelian Kembali Saham Perseroan. Revision for Additional 17% Buyback.

09/12/08 Perjanjian Kredit. Credit Agreement.

23/12/08 Perubahan Persetujuan Fasilitas Kredit. Amending Agreement Credit Facility.

30/12/08 Perjanjian Pembelian Saham oleh Zurich Assets International. Shares and Purchase Agreement (“SPA”) of Zurich Assets International

Disclosure of information and Material Transactions in 2008

Page 17: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

104

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

dan pembayaran tersebut telah dilaporkan tepat waktu kepada

bursa efek yang bersangkutan. Setiap pembelian kembali surat

hutang dan tujuannya dilaporkan secara baik. Dalam menjaga

rasio keuangan, BUMI juga menjamin rasio tersebut berada

pada kisaran yang sesuai dalam perjanjian tersebut.

Kasus Hukum yang Dihadapi oleh Perusahaan

Pada 2008, BUMI menghadapi beberapa kasus hukum. Lihat

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi (Aktiva Kontinjensi

dan Kewajiban Kontinjensi) untuk tahun yang berakhir 31

Desember, 2008 dan 2007 untuk informasi rinci mengenai

kasus hukum yang dihadapi Perseroan.

TRANSPARANSI DAN KETERBUKAAN

Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan adalah Bapak Dileep Srivastava,

yang ditunjuk sebagai Senior Vice President, Investor

Relations – Corporate Secretary pada 24 September 2007.

Beliau bergabung dengan BUMI pada bulan Desember

2006 dan bertanggung jawab atas hubungan investor

termasuk fungsi sekretaris perusahaan dan komunikasi

perusahaan. Sebelumnya bergabung dengan kelompok usaha

PT Bakrie & Brothers Group pada tahun 1997 dan telah

menjabat di berbagai posisi senior di perusahaan-perusahaan

dalam Group, terakhir sebagai Group Investor Relations di

PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom).

Sebelum bergabung dengan kelompok usaha Bakrie, Bapak

Srivastava adalah CEO dari PT Kalindo Deka Griya (pemilik

Menara Kadin Indonesia) dan beberapa proyek real estate lainnya

di Indonesia, dan pernah bekerja di Bennet & Coleman, Delhi

(pemilik Times of India Group) dan ICI Limited, India. Memiliki

gelar Master’s of Business Administration dari Indian Institute of

Management (IIMA), Ahmedabad, India. Lahir di Kanpur, India

pada tanggal 27 Oktober 1952, warganegara India.

Bertanggung jawab dalam mempertahankan komunikasi

yang baik dan efektif, Sekretaris Perusahaan pada 2008

mempersiapkan dan mengelola daftar khusus saham yang

dimiliki oleh para anggota Dewan Komisaris, Direktur dan keluarga

mereka; dan mengorganisir, menghadiri dan mengelola risalah

rapat Dewan Komisaris dan Direksi. Sesuai dengan peraturan

Bapepam Kep-63/PM/1996, peraturan No. IX.I.4-1996,

Sekretaris Perusahaan juga menyimpan dan memutakhirkan

daftar pemegang saham, serta memfasilitasi Rapat Umum

appropriate regulators on or before due dates. Any bond buy

backs and their purposes will always be reported properly. In

terms of maintaining financial ratios, BUMI also ensures that

the ratios fall within those required in the covenants.

Law Cases Faced by the Company

In 2008, BUMI faced several law cases. Refer to the notes

to the consolidated financial statements (Contingent Assets

and Liabilities) for the year ended December 31, 2008 and

2007 for detailed information of the law cases faced by the

Company.

TRANSPARENCY AND DISCLOSURE

Corporate Secretary

The Corporate Secretary is Mr. Dileep Srivastava, who was

appointed as the Company’s Senior Vice President, Investor

Relations – Corporate Secretary on 24 September 2007. Mr.

Srivastava joined BUMI in December 2006 and is responsible

for investor management and all corporate communication

functions. Before joining the Company, he served in a

number of senior positions at PT Bakrie & Brothers Group

since 1997 including Director, PT Trans-Bakrie and most

recently as Vice President, Group Investor Relations for

PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie Telecom).

Prior to joining the Bakrie Group, he was CEO of PT Kalindo

Deka Griya (owners of Menara Kadin Indonesia) and

other real estate projects in Indonesia, headed the Delhi

establishment of Bennett & Coleman (owners of the Times of

India Group) and ICI Limited in India. Mr. Srivastava holds a

Master’s of Business Administration from the Indian Institute

of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Born in Kanpur,

India on October 27, 1952 of Indian nationality.

In charge of maintaining strong and effective communications,

the Corporate Secretary in 2008 prepared and maintained a

special register of shares owned by the members of the Board

of Commissioners, Directors and their families; and organized,

attended and maintained minutes of meetings of the Board of

Commissioners and Board of Directors. Established following

Bapepam regulation Kep-63/PM/1996, Regulation No. IX.I.4-

1996, the office of the Corporate Secretary also maintained the

updated list of shareholders, facilitated the General Meeting

Page 18: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

105

PT Bumi Resources Tbk.

Pemegang Saham dan mengkoordinasikan penerbitan Laporan

Tahunan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga mengkoordinir

keikutsertaan Perseroan dalam berbagai kegiatan yang

diselenggarakan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia untuk

mempromosikan pasar modal kepada masyarakat luas. Serta

mengkoordinir kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab

perusahaan dan pengembangan masyarakat.

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan meliputi:

Fungsi Penghubung

Bertindak sebagai penghubung dan memelihara hubungan

yang baik antara Perusahaan dengan Bapepam-LK dan Bursa

Efek Indonesia, pemodal, analis, media dan publik; Mengelola

informasi yang berkaitan dengan kinerja Perusahaan (khususnya

atas keuangan, misalnya laporan keuangan perusahaan) untuk

disebarkan kepada pihak berkepentingan guna menciptakan

citra positif Perusahaan.

Kepatuhan Organisasi

Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti semua peraturan

yang berkaitan dengan pasar modal dan Bursa Efek Indonesia,

khususnya hukum dan peraturan yang berlaku; dan mengambil

tindakan yang sesuai dan memberikan saran dan masukan

kepada Direksi guna memastikan bahwa Perusahaan telah

mentaati Undang-undang Perusahaan Terbatas, ketentuan

Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, serta hukum dan

peraturan lainnya.

Mendukung Administrasi Dewan Komisaris dan Direksi

Sekretaris Perusahaan membantu pekerjaan kesekretariatan untuk

mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan

tugas mereka dengan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris

dan Direksi dan rapat umum pemegang saham dan menyiapkan

agenda yang relevan; Mengawasi pengelolaan dokumentasi

Dewan Komisaris dan Direksi; Mengkoordinasi dan menindak

lanjuti penugasan komite Dewan Komisaris dan Direksi dengan

anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta manajemen senior.

Kerahasiaan

Mengambil tindakan yang memadai dalam menjaga kerahasiaan

informasi untuk mengelola kepercayaan investor dan melindungi

kepentingan Perseroan.

of Shareholders and coordinated the issuance of the Annual

Reports. In addition, the Corporate Secretary also coordinates

the Company’s involvement in a variety of activities held

by Capital Market Supervisory Board and Indonesia Stock

Exchange to promote capital market activities to the public and

also coordinates the Company’s activities related to corporate

social responsibility and community development.

Duties and responsibilities of the Corporate Secretary include:

Liaison Function

Act as a liaison and maintains good relationships between the

Company and the Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange,

investors, analysts, media and the public. Foremost in this

task is to manage information related to the Company’s

performance (particularly over corporate financial reports) to

be distributed to the stakeholders; all aimed at creating a

positive corporate image.

Organizational Compliance

The Corporate Secretary must keep abreast of all regulations

relating to capital markets and the Indonesia Stock Exchange,

in particular its prevailing laws and regulations; and take

appropriate actions and provide appropriate advice and

input to the BoD to ensure that the Company complies with

Company Law, Capital Market, Indonesia Stock Exchange

and other laws and regulations.

Board Administrative Support

The Corporate Secretary will also assist the Boards’

secretariats in support of BoC and BoD duties by coordinating

the Boards’ meetings and Annual General Meetings and the

relevant agendas; by controlling the Boards’ documentation

management; and by coordinating and following up

with Board members and senior management on Board

committee assignments.

Confidentiality

Appropriate measures will be taken to keep information

confidential to maintain customer confidence and protect

Company interests.

Page 19: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

106

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

AKSES INFORMASI & PUBLIKASI INFORMASI PERSEROAN

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa

Sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku,

BUMI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan, dan pada tahun 2008 rapat tersebut diselenggarakan

pada 12 Juni 2008. Selain itu pada 2008, diadakan tiga kali

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29

Januari 2008, 30 April 2008 dan 12 Juni 2008. Dalam rapat

tersebut, para pemegang saham dapat bertanya kepada Dewan

Komisaris dan Direksi untuk setiap informasi Perseroan dan

para pemegang saham akan dimintakan pendapat untuk

pengambilan keputusan dalam hal yang berhubungan dengan

kepentingan Perseroan seperti untuk memutuskan suatu

transaksi material.

Penyampaian Laporan Periodik

BUMI selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan akurasi

dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap perundangan,

hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek. Laporan

periodik tersebut termasuk Laporan pengembangan kegiatan

eksplorasi, Laporan kegiatan pembelian kembali saham BUMI,

laporan keuangan kwartal, semester maupun tahunan.

Pengungkapan Informasi Perseroan

BUMI berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi atas

pengungkapan informasi Perseroan guna memastikan bahwa

semua investor dan calon investor mempunyai akses yang sama

atas informasi yang berkualitas dan relevan. BUMI membuat

kebijakan atas Pengungkapan Informasi Kepada Publik dan

Regulator guna menjaga informasi yang sensitif dan secara

efektif menyebarkan data Perseroan yang bernilai dan informatif.

Informasi Perseroan yang diungkapkan Sekretaris Perusahaan

selama tahun 2008 meliputi iklan, informasi keuangan/

pernyataan kepada publik, press release, konferensi media,

public exposes, pertemuan dengan analis, dan wawancara

dengan media (formal maupun informal), juga korespondensi

dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.

INFORMATION ACCESSIBILITY & PUBLICATION OF CORPORATE INFORMATION

Annual General Meeting of Shareholder and Extraordinary

Meeting of Shareholders

In compliance with the Articles of Association and regulations,

BUMI holds an Annual General Meeting of Shareholders,

and in 2008 it was held on 12 June 2008. In addition in

2008, three (3) Extraordinary Meetings of Shareholders were

held: 29 January 2008, 30 April 2008, and 12 June 2008.

At these meetings, shareholders are able to ask BoC and

BoD members for any reasonable Company information and

shareholders will be asked to decide on matters reserved

for shareholders, for example, to decide upon material

transactions.

Submission of Periodic Reports

BUMI makes every attempt to publish timely and accurate

reports in compliance with the rules, regulations and laws of

Capital Market and Indonesia Stock Exchange regulations.

These regular reports include: report on the development

of exploration activities, report on BUMI’s share buyback

activities, quarterly financial reports, half yearly reports and

annual report.

Disclosure of Company’s Information

BUMI is committed to maintaining the highest standards

of disclosure, thus ensuring that all investors and potential

investors have equal and timely access to high-quality and

relevant information. BUMI’s written policy on Disclosure

of Company Information to the Public and Regulator both

safeguards sensitive information and effectively disseminates

valuable and informative Company data. Company information

is disclosed through the office of the Corporate Secretary

and in 2008 included company advertisements, financial

information/statement publications, press releases, press

conferences, public exposes, analyst meetings, and media

interviews (formal or informal), as well as correspondences

to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange.

Page 20: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

107

PT Bumi Resources Tbk.

Dibawah ini adalah informasi mengenai public exposes, press

releases, pertemuan dengan analis dan road show yang

dilakukan oleh BUMI selama 2008:

Laporan Tahunan BUMI’s diterbitkan setiap tahun dalam

dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan tersebut

memberikan informasi mengenai kinerja BUMI, baik kinerja

keuangan maupun operasional. Laporan Tahunan memberikan

informasi mengenai usaha Perseroan yang berkelanjutan guna

mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, praktik

Good Corporate Governance serta tanggung jawab sosial

perusahaan.

Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi, misi,

strategi, operasi dan produk, anak perusahaan, serta tinjauan

ke depan Perseroan dan informasi Perseroan juga tersedia

untuk publik. Bagi yang ingin mendapatkan informasi

mengenai Perseroan, salinan atas informasi yang dikirimkan

Perseroan ke Bursa Efek Indonesia, press release, public

exposes atau pertemuan dengan analis, laporan keuangan

Below is a list of public exposes, press releases, analyst

meetings, and road shows conducted by BUMI during

2008:

BUMI’s Annual Report is published every year in two

languages, Bahasa Indonesia and English. The Report

provides information on BUMI’s performance results, both

in financial and operational terms. The Annual Report also

provides information on the Company’s continuous efforts in

developing its human resources capacity, Good Corporate

Governance practices and corporate social responsibility.

A regularly produced Company profile, consisting of Company

vision, mission, corporate strategy, operations, products,

subsidiaries, future outlook and corporate information, is

also available to the public. For any person wishing to obtain

information of the Company, copies of announcements to the

Indonesia Stock Exchange, press releases, public exposes

or analyst meetings, quarterly and half yearly financial

Press Release Tanggal Date Perihal SubjectPress Release 26/05/08 Peningkatan Harga Penawaran Herald Increase of Herald's Price OfferingPress Release 30/05/08 Kinerja Perseroan Kwartal Pertama 2008 1st Quarter 2008 Result Press Release 09/06/08 Penemuan Baru Batubara New Coal DiscoveryPress Release 02/07/08 BUMI Menaikkan Harga Penawaran Heral Menjadi A$2.85 per Saham BUMI Increases Herald Offer to A$2.85 per SharePress Release 17/07/08 Kepemilikan BUMI di Herald Melebihi 50% BUMI's interest in Herald exceeds 50%Press Release 28/07/08 Siaran Pers KPC / KPC's Press ReleasePress Release 31/07/08 Penawaran BUMI Terhadap Herald Telah Berhasil BUMI Offer for Herald Closes SuccessfullyPress Release 31/07/08 Hasil Perseroan Kwartal Kedua dan Semester Pertama 2008 Second Quarter & First Half 2008 ResultPress Release 06/10/08 BUMI Mengumumkan Tambahan 10% Pembelian Kembali Saham Untuk Meningkatkan Nilai Pemegang Saham BUMI

Announces Additional 10 % Share Buy Back to Enhance Shareholder ValuePress Release 12/10/08 Skema Pembelian Kembali Saham Perseroan Company Share Buy Back SchemePress Release 13/10/08 Kinerja Perseroan Tahun 2008 Full Year 2008 Result

Analyst Meeting 08/04/08 Analisa Berbagai Data Analis Analysis of Various Analyst ExpectationsAnalyst Meeting 22/08/08 Kinerja Perseroan Semester Pertama 2008 BUMI Performance 1st Half 2008

Road Show 14-17/01/08 CLSA, Asia's Investor Forum, Las VegasRoad Show '25/01/08 Macquarie, Indo 1 on 1 Conference, JakartaRoad Show 25-26/02/08 ABN AMRO, 5th Annual Back to Basics Conference, LondonRoad Show 3-4/03/08 UBS, Indo Conference 2008, JakartaRoad Show 12-14/03/08 Edelweiss Capital India, Edelweiss India Conference 2008, MumbaiRoad Show 17/03/08 JP Morgan, Investor Day, SingaporeRoad Show 18-19/03/08 Goldman Sachs, Corporate Day, Hong Kong & SingaporeRoad Show 31/03-04/04/08 Credit Suisse, Asian Investment Conference, Hong KongRoad Show 24-25/04/08 Daiwa Securities Japan, Non-Deal Roadshow, TokyoRoad Show 01-02/05/08 CLSA, Non-Deal Roadshow, LondonRoad Show 05-08/05/08 CLSA, Non-Deal Roadshow, Boston & NYCRoad Show 13-15/05/08 Merrill Lynch, Global Metals, Mining & Steel Conference (CEO), Miami, FloridaRoad Show 19-20/05/08 Deutsche Bank, Indonesian Corporate Day, LondonRoad Show 22-23/05/08 Deutsche Bank, Indonesian Corporate Day, New YorkRoad Show 02-03/06/08 Morgan Stanley, Inaugural Metals & Mining Corporate Day, Singapore & Hong KongRoad Show 05-06/06/08 Deutsche Bank, Indonesian Day, JakartaRoad Show 11-12/06/08 UBS, Global Basic Mining Conference 2008, LondonRoad Show 10/07/008 DBS Vickers, Pulse of Asia 2008, SingaporeRoad Show 04-05/08/08 ABN AMRO, 6th Annual ASEAN/India Investor Event, SingaporeRoad Show 25-26/08/08 Citi, Indonesia Investor Conference, JakartaRoad Show 03-05/09/08 JP Morgan, Annual Asia Pacific and Emerging Markets Equity Conference 2008, New YorkRoad Show '03-05/09/08 Deutsche Bank, The Annual Global Emerging Markets 1 on 1 Conference, New YorkRoad Show 08-09/09/08 JP Morgan, Asia Pacific Corporate Access Day 2008, LondonRoad Show 22-26/09/08 CLSA, Investors' Forum 2008, Hong Kong

Page 21: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

108

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

kwartal dan semester, Laporan Tahunan, profil Perseroan

dan informasi terkait lainnya dapat di akses di website BUMI

www.bumiresources.com.

Selain itu, mereka juga dapat menghubungi:

Bapak Dileep Srivastava

Senior Vice President, Investor Relations – Sekretaris

Perusahaan

PT Bumi Resources Tbk.

Wisma Bakrie 2, 7th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2

Jakarta 12920

Indonesia

e-mail: [email protected]

Tel. : 62 21 57942080

Fax. : 62 21 57942070

KERANGKA KERJA KOMITE EKSEKUTIF

Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi

pengawasan, Perseroan telah membentuk tiga komite di bawah

pengawasan Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite

Remunerasi dan Nominasi dan Komite Manajemen Risiko.

Selain itu, untuk membantu Direksi, BUMI membentuk Komite

Hedging dan Sub Komite Ekspansi. Komite Hedging bertugas

untuk mengelola fluktusi harga bahan bakar dan batubara

serta mata uang, dan Sub Komite Ekspansi bertugas untuk

memastikan bahwa rencana dan pelaksanaan proyek ekspansi

dilakukan secara memadai, dan memberikan hasil yang

maksimal bagi Perseroan. Komite Hedging terdiri dari para CFO

BUMI, KPC dan Arutmin dan VP Marketing BUMI sedangkan

anggota Sub Komite Ekspansi adalah dua Direktur KPC dan

Arutmin, dan CFO BUMI dan KPC. Komite Hedging melakukan

pertemuan setiap dua mingguan dan Sub Komite Ekspansi

melakukan pertemuan bulanan serta pertemuan adhoc sesuai

kebutuhan.

Komite Audit

Untuk mendukung Dewan Komisaris dalam melaksanakan

fungsi pengawasannya, dibentuk Komisi Audit pada tanggal

12 Desember 2001, dengan mengacu pada peraturan terkait

statements, the Annual Report, company profile and/or other

relevant information can be accessed at BUMI’s website:

www.BUMIresources.com.

Interested parties are also invited to contact:

Mr. Dileep Srivastava

Senior Vice President, Investor Relations – Corporate

Secretary

PT Bumi Resources Tbk.

Wisma Bakrie 2, 7th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2

Jakarta 12920

Indonesia

e-mail : [email protected]

Tel. : 62 21 57942080

Fax. : 62 21 57942070

EXECUTIVE COMMITTEE FRAMEWORK

To assist the Board of Commissioners, in the monitoring

of Company functions, BUMI has set up three committees

under the direct control of the Board of Commissioners: Audit

Committee, Remuneration and Nomination Committee, and

Risk Management Committee.

In addition, to assist the Board of Directors BUMI established

the Hedging Committee and Expansion Sub Committee.

Both the Hedging Committee, for managing fuel and coal

prices and currency fluctuations, and the Expansion Sub

Committee, for ensuring that the plans and execution of

expansion projects will be carried out properly, will help

maximize returns to the Company. The members of the

Hedging Committee consists of the CFOs of BUMI, KPC

and Arutmin and VP Marketing BUMI while the members

of the Expansion Sub Committee are 2 Directors of KPC and

Arutmin, and CFO of BUMI and KPC. Hedging Committee

meets every two weeks and Expansion Sub Committee holds

monthly meeting as well as adhoc meeting as needed.

Audit Committee

To assist the BoC in executing it oversight function, the

Audit Committee was established on December 12, 2001,

and follows subsequent guidelines including Bapepam

Page 22: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

109

PT Bumi Resources Tbk.

meliputi Peraturan Bapepam: SE-07/PM/2004 dan Peraturan

Bapepam Kep-29/PM/2004 No. IX.I.5. Seluruh anggota dari

Komite Audit adalah independen terhadap perusahaan,

termasuk Ketua Komite Audit yang juga merupakan Komisaris

Independen. Mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku,

fungsi utama dari Komite Audit adalah untuk mendukung

Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya

dan, berdasarkan prinsip ini, peran utama dari Komite Audit

adalah untuk memastikan bahwa:

• Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan telah

memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku termasuk

diterapkannya Standar Akuntansi yang berlaku secara

umum,

• Fungsi audit yang dilaksanakan Auditor Eksternal maupun

Auditor Internal telah dilaksanakan sebagaimana mestinya,

• Aktivitas usaha telah dilaksanakan dengan beretika dan

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dalam menjalankan peran tersebut, Komite Audit BUMI

berkomunikasi secara intensif dengan Direksi, Manajemen,

Auditor Internal, dan Auditor Eksternal BUMI. Akan tetapi,

Komite Audit tidak melakukan duplikasi pekerjaan mereka

melainkan mengacu pada informasi yang diberikan berbagai

pihak tersebut kepada Komite.

Komite Audit mendiskusikan dan mengkaji rencana Audit Internal

maupun Eksternal Audit dan secara berkala mengkonsultasikan

temuan temuan mereka. Komite Audit melaporkan aktivitas dan

temuannya setiap tiga bulan kepada Dewan Komisaris.

Komite Audit bertemu sebanyak 21 kali pada tahun 2008

dengan kehadiran sebagai berikut: Zuhdi Pane, 4 kali (19%);

Kanaka Puradiredja, 20 kali (95%); Mawar Napitupulu, 19

kali (90%); dan Indra Safitri, 21 kali (100%). Dari pertemuan

tersebut, empat diantaranya diadakan secara gabungan dengan

Dewan Komisaris pada: 24 Januari 2008, 6 Mei 2008, 14

Agustus 2008, dan 13 Nopember 2008.

Selain peran utamanya seperti tersebut di atas, Komite Audit

juga mendukung dan secara intensif mengawasi usaha

Perseroan dalam menerapkan sistem manajemen risiko

regulation: SE-07/PM/2004 and Bapepam Regulation Kep-

29/PM/2004 No. IX.I.5. All members of the Audit Committee

are independent of the Company, including the Chairman

who is also an Independent Commissioner. Referring to

current regulation, the primary function of Audit Committee is

to assist Board of Commissioners in executing its supervisory

functions and, based on this principle, the main roles of

Audit Committee are to assure that:

• The Company’s published financial statements have

been presented in accordance with prevailing regulations

including accounting standards,

• Audit functionsconductedbybothInternalandExternal

Auditors, have been adequately performed,

• Businessactivitieshavebeenconductedethicallyandin

compliance with the prevailing laws and regulations.

In executing these roles, the Audit Committee of BUMI

intensively communicates with the Board of Directors,

Management, Internal Auditors, and External Auditors of

BUMI. However, the Audit Committee, do not duplicate their

work but rely upon information passed to them, by these

various parties.

The Audit Committee discusses and reviews both Internal and

External Audit plans and regularly consults upon their findings.

The Audit Committee reports its activities and findings once

every 3 (three) months to the Board of Commissioners.

The Audit Committee met a total of 21 times in 2008, with

the following attendance: Zuhdi Pane, 4 times (19%);

Kanaka Puradiredja, 20 times (95%); Mawar Napitupulu, 19

times (90%); and Indra Safitri, 21 times (100%). Of these

meetings, four were held jointly with the BoC: 24 January

2008, 6 May 2008, 14 August 2008, and 13 November

2008.

In addition to its main roles, the Audit Committee also

supported and intensively monitored the Company’s effort in

the implementation of the enterprise risk management system

Anggota Komite Audit pada tahun 2008 adalah: The members of Audit Committee in 2008 are:

Nama Name Posisi Position

Zuhdi Pane (ZP) Ketua dan Komisaris Independen Chairman and an Independent Commissioner

Kanaka Puradiredja (KP) Anggota Member

Mawar Napitupulu (MN) Anggota Member

Indra Safitri (IS) Anggota Member

Page 23: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

110

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

korporat dan Speak Up System (wishtle blower); berpartisipasi

dalam perekrutan VP Audit Internal; dan melapor kepada

Dewan Komisaris dalam kaitan dengan berbagai tindakan

korporasi yang dilakukan selama 2008 dan merekomendasikan

Perseroan untuk selalu mentaati peraturan dan hukum yang

berlaku, termasuk peraturan pasar modal.

Rincian laporan Komite Audit dan riwayat hidup singkat dari

masing-masing anggota Komite Audit pada tahun 2008 disajikan

di halaman 30 dan 300 dalam Laporan Tahunan ini.

Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi adalah Komite yang dibentuk

pada tanggal 15 Maret 2007. Fungsi utama Komite Remunerasi

dan Nominasi adalah untuk memberikan pendapat profesional

kepada Dewan Komisaris guna meyakini bahwa proses

remunerasi dan pencalonan anggota Dewan Komisaris, Direksi

serta para eksekutif Perseroan sesuai dengan praktik dan prinsip

Good Corporate Governance.

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah Bapak Suryo

B. Sulisto (juga menjadi Presiden Komisaris), Bapak Fuad

Hasan Masyhur dan Bapak Ari S Hudaya. Bapak Sulisto dan

Bapak Masyhur independen terhadap perusahaan. Sepanjang

tahun 2008 hanya sekali rapat diselenggarakan pada bulan

September 2008 untuk membahas masalah-masalah struktur

organisasi.

Daftar Riwayat Hidup

Rangkuman daftar riwayat hidup masing-masing anggota

Komite Remunerasi dan Nominasi disampaikan pada halaman

296 - 298 dari Laporan Tahunan ini.

Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko telah berfungsi sejak 15 Maret 2007

untuk memastikan efektifitas dari sistem manajemen risiko

perusahaan. Pada tahun 2008, dua upaya utama dilakukan

untuk meningkatkan pengukuran, pelaporan dan usaha mitigasi

risiko. Yang pertama melibatkan penerapan metodologi audit

berdasarkan risiko, dimana risiko diukur dan dipertimbangkan

selama seluruh proses audit. Kedua, didukung oleh konsultan

eksternal, BUMI menerapkan sistem Manajemen Risiko

Korporat (ERM). Dengan analisis audit yang lebih mendalam dan

and the Speak Up System (wishtle blower); participated in

the selection of the recruitment of VP of Internal Audit; and

report to the Board of Commissioners in relations with the

Company’s various corporate actions conducted in 2008 and

suggested the Company to always comply with the prevailing

laws and regulations, including capital market laws.

A detailed report of the Audit Committee’s activities and the

curriculum vitae of each member of the Audit Committee in

2008 are presented on page 30 and 300 of this Annual Report.

Remuneration and Nomination Committee

The Remuneration and Nomination Committee has been

functioning since March 15, 2007. Primary in its duties is the

assurance that personnel selection and compensation are

optimized in relation to industry norms and are in accordance

with Good Corporate Governance practices and principles.

The member of the Remuneration and Nomination

Committee are Mr. Suryo B. Sulisto (also Chairman of the

Board of Commissioners), Mr. Fuad Hasan Masyhur and

Mr. Ari S Hudaya. Both Mr. Sulisto and Mr. Masyhur are

independent of the Company. During 2008, one (1) meeting

was held in September 2008 to address all organizational

structure issues.

Curriculum Vitae of the Remuneration and Nomination

Committee

Summary curriculum vitae of each member of the

Remuneration and Nomination Committee are presented on

page 296 - 298 of this Annual Report.

Risk Management Committee

The Risk Management Committee has been functioning

since March 15, 2007 to ensure the effectiveness of the

Company’s enterprise risk management systems. In 2008,

two major endeavors were undertaken to improve risk

assessments, reporting and mitigation. The first involves

implementing a risk based audit methodology, whereby risk is

assessed and considered during the entire course of audits.

Secondly, assisted by external consultants, BUMI instituted an

Enterprise Risk Management system (ERM). With the more

Page 24: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

111

PT Bumi Resources Tbk.

evaluasi risiko yang terpadu, kesempatan untuk analisis yang

lebih menyeluruh dimungkinkan, mengurangi kemungkinan

terjadinya masalah yang disebabkan faktor risiko inheren.

Selain itu pertukaran antara informasi serta proses audit dan

risiko, dalam praktiknya, menghasilkan koordinasi yang terkait

antara Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit. Hal ini jelas

terlihat dalam penerapan proyek Manajemen Risiko Korporat

dan penetapan metodologi audit berdasarkan risiko.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko pada saat ini adalah

Bapak Nalinkant A. Rathod dan Bapak Kanaka Puradiredja.

Bapak Nalinkant A. Rathod adalah juga anggota Dewan

Komisaris dan Bapak Kanaka Puradiredja adalah anggota

Komite Audit dan independen terhadap perusahaan. Sepanjang

tahun 2008 Komite Manajemen Risiko melakukan empat kali

rapat untuk menilai perkembangan penerapan proyek ERM.

Daftar Riwayat Hidup Anggota Komite Manajemen Risiko

Rangkuman dari daftar riwayat hidup masing-masing anggota

Komite Manajemen Risiko disampaikan pada halaman 297 dan

300 dari Laporan Tahunan ini.

Manajemen Risiko

Sistem manajemen risiko korporat di BUMI akan memungkinkan

Perseroan mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko

dengan mengembangkan sistem pengelolaan dan pengawasan

risiko yang handal. Untuk semua pemangku kepentingan,

sistem pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal akan

menjadikan Perseroan lebih produktif, lebih efektif dalam

mengelola perusahaan serta mencapai tujuannya guna

meningkatkan nilai Perseroan.

Diantara risiko yang paling signifikan yang dihadapi Perseroan

dan yang paling membutuhkan perhatian dan upaya pencegahan

adalah: risiko mata uang, risiko yang mempengaruhi kinerja

Perseroan - risiko fluktuasi harga batubara, risiko curah hujan,

berkurangnya kepercayaan investor - AMDAL untuk rencana

ekspansi, risiko perluasan usaha di luar Indonesia, risiko

transformasional dan manajemen proyek yang kurang memadai.

Untuk mencegah Risiko tersebut BUMI telah melaksanakan dan

menyiapkan tindakan mitigasi termasuk membentuk Komite

Hedging dan Sub Komite Ekspansi yang membantu mengelola

fluktuasi harga bahan bakar dan batubara serta mata uang dan

membantu memastikan rencana ekspansi dan penerapannya.

in-depth audit analysis and the integrated risk evaluations,

opportunities for more comprehensive analyses have become

possible, reducing possible fall-out from inherent risk factors.

Also, the cross-over between auditing and risk has, in

practice, resulted in a close coordination between the Risk

Management Committee and the Audit Committee. This was

clearly visible in the implementation of the ERM project and

the establishment of the risk based audit methodology.

The current membership of the Risk Management

Committee is: Mr. Nalinkant A. Rathod and Mr. Kanaka

Puradiredja. Mr. Nalinkant A. Rathod is also a member of

the BoC and Mr. Kanaka Puradiredja is also a member of the

Audit Committee and independent of the Company. In 2008

the Risk Management Committee conducted 4 meetings to

review the progress of the ERM projects.

Curriculum Vitae of the Risk Management Committee

Summary curriculum vitae of each member of Risk

Management Committee are presented on page 297 and

300 of this Annual Report.

Risk Management

BUMI’s enterprise risk management system will enable the

Company to better recognize and more readily manage risk

within an established and sound system of risk comprehensive

oversight and management. For all stakeholders, this sound

system of risk oversight and management will lead to better

productivity, more effective management of corporate and

community goals, and increased returns.

Amongst the most significant risks faced by the Company

demanding attention and mitigation efforts are: currency

risk, those which impact performance - market risk, coal

price volatility risk, potential short-term liquidity risk, rain

fall risk, and thereby investor confidence - AMDAL for

mine expansion plan, risk for expanding of Indonesia,

transformational risk and inadequate project management.

To mitigate those risks, BUMI has carried out and prepared

the mitigation action plans including the establishment of the

Hedging Committee and Expansion Sub Committee, which

will respectively help manage volatility of the coal and fuel

prices as well as the currency needs and help ensure the

effectiveness of expansion plans and their implementation.

Page 25: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

112

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Untuk menjamin produksi tidak akan terpengaruh oleh curah

hujan, Perseroan menyiapkan rencana cadangan penambangan

memperbaiki rancangan dan kondisi jalan, pengelolalan surface

water yang lebih baik dan meningkatkan model prakiraan curah

hujan dengan bekerjasama dengan lembaga Meteorologi dan

Geofisika.

Informasi lebih lanjut tentang manajemen risiko BUMI dijelaskan

secara rinci di bagian Manajemen Risiko pada halaman 118

dari Laporan Tahunan ini.

Divisi Audit Internal

Divisi Audit Internal menyediakan jasa assurance dan

konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang

untuk memberikan nilai tambah dan membantu manajemen

BUMI dalam mencapai sasarannya melalui pendekatan yang

sistematis dan terarah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan

pada efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan

tata kelola (governance). Untuk tujuan ini, Direktur Audit

Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden

Direktur dan bekerja erat dengan akuntan publik, konsultan,

dan Komite Audit secara independen. Beliau bertanggung

jawab untuk merencanakan, menjalankan, mengkoordinasikan

dan mengendalikan kegiatan audit dalam rangka mencapai

sasaran Divisi Audit Internal.

Dalam memenuhi tanggung jawab mereka, Auditor Internal

BUMI merujuk kepada Standar Internasional untuk Praktik

Profesional Audit Internal (International Standards for the

Professional Practice of Internal Auditing) yang diterbitkan oleh

Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk mengikuti Kode Etik

Audit Internal yang juga dikeluarkan oleh IIA. Semua kegiatan

Divisi Audit Internal bebas dari pengaruh komponen apapun di

BUMI dalam pemilihan area, metodologi, cakupan, tata cara,

frekuensi, timing audit dalam rangka memastikan independensi

dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas Audit Internal.

Semua Auditor Internal BUMI dilarang:

• Untukmelaksanakantugasoperasionaltermasukmenerapkan

rekomendasi audit internal;

• Untukterlibatdalamtransaksioperasionalharian;dan

• Untukberadadidalamgaristugas(command line) kegiatan

operasional, kecuali dalam kegiatan yang berhubungan

dengan audit internal

To ensure that production will not be adversely impacted

by rainfall, the Company has prepared contingency mining

plans, upgraded road designs and road conditions, better

managed surface water, and improved rainfall estimation

modeling in conjunction with the Meteorology and

Geophysical Institution.

Further information on BUMI’s risk management is detailed

in the Risk Management section on page 118 of this Annual

Report.

The Internal Audit Division

The Internal Audit Division provides an independent, objective

oriented assurance and consulting service designed to add

value and improve BUMI’s operations and to help BUMI

accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined

approach to evaluating and improving the effectiveness

of risk management, control, and governance processes.

For this purpose, the Director of the Internal Audit reports

directly to the President Director and works closely with the

BUMI’s public accounting firm, independent consultants as

well as Audit Committee in a highly independent fashion.

He is accountable to plan, conduct, coordinate, and control

audit engagement activities in order to achieve management

objectives of the Internal Audit Division.

In fulfilling their responsibilities, BUMI’s Internal Auditors

refer to the International Standards for the Professional

Practice of Internal Auditing issued by The Institute of

Internal Auditors, including following the Internal Audit Code

of Ethics. All Internal Audit Division activities are free from

influence of any components within BUMI in choosing the

audit areas, methodologies, scope, procedures, frequency,

timing for ensuring independency and objectivity in carrying

out the Internal Audit duty. All BUMI’s Internal Auditors are

prohibited:

• To carry out operational duties in BUMI including

implementing internal audit recommendations

• Tobeinvolvedindailyoperationaltransactions;and

• To be within the command line of operational activities,

except in activities related to internal audit

Page 26: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

113

PT Bumi Resources Tbk.

Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua fungsi,

catatan, aset fisik dan personil BUMI.

Divisi Audit Internal mempunyai tugas sebagai berikut:

• Merancangdanmenjalankanrencanaauditinternaltahunan

untuk memastikan pengendalian internal telah dirancang

dan beroperasi secara tepat. Sasaran pengendalian internal

ini adalah keandalan dan ketepatan informasi keuangan dan

operasi, efektivitas dan efisiensi dalam operasi, perlindungan

aset fisik dan kepatuhan pada semua undang-undang,

peraturan dan kontrak yang relevan.

• Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal,

manajemen risiko dan praktik tata kelola sesuai dengan

kebijakan BUMI serta menyediakan masukan untuk

memperbaiki praktik sistem pengendalian internal,

manajemen risiko dan tata kelola.

• Menganalisadanmengevaluasipengendalian internalyang

berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasional atas

area keuangan, akuntansi, operasi, sumber daya manusia,

pemasaran, teknologi informasi dan area penting lainnya.

• Menyediakanrekomendasiobyektifatasprosesdankegiatan

yang dievaluasi kepada manajemen dengan tujuan untuk

memperbaiki kondisi yang ada secara berkelanjutan.

• MenyediakandanmenjelaskanlaporanauditkepadaDireksi,

Dewan Komisaris, termasuk Komite Audit BUMI.

• Memantau status penerapan rekomendasi audit internal

sebelumnya.

• BekerjaeratdenganKomiteAuditdalammenjalankanfungsi

pengawasannya sehubungan dengan kegiatan audit internal

serta quality assurance atas kegiatan audit internal.

• Melaksanakan investigasi khusus jika diperlukan oleh

manajemen BUMI.

• Berdasarkanpermintaan,menyediakanjasakonsultasiuntuk

membantu manajemen BUMI dalam mencapai target dan

sasaran mereka.

• MenyediakandukungankepadaCodeofConductCommittee

dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran Pedoman

Perilaku melalui Speak-Up System.

Selama tahun 2008, Divisi Audit Internal menjalankan kegiatan

sebagai berikut:

• Menghadiri pertemuan dengan Komite Audit untuk

membahas Rencana Audit Internal Berbasis Risiko/Risk

Based Internal Audit (RBIA) dan revisi Piagam Audit Internal

agar selaras dengan peraturan Bapepam terakhir.

The Internal Audit Division has full access to all functions,

records, property and personnel of BUMI.

The Internal Audit Division has the following tasks:

• Designingandcarryingouttheannualinternalauditplan

to ensure internal control objectives at BUMI have been

designed and operated appropriately. These internal

control objectives are reliability and accuracy of financial

and operational information, effectiveness and efficiency

in operation, safeguarding of assets and compliance with

all relevant laws, regulations and contracts.

• Testing and evaluating the internal control systems, risk

management and corporate governance practices in

accordance with BUMI’s policies as well as providing input

for enhancing practices over internal control systems, risk

management and corporate governance practices.

• Analysing and evaluating internal controls related to

operational effectiveness and efficiency over financial,

accounting, operations, human resource, marketing,

information technology and other key areas within BUMI.

• Providing objective recommendations about processes

and activities that are being evaluated to management with

a view to continuously improving the existing conditions.

• Providing and explaining audit reports to the Board of

Directors (BoD), Board of Commissioners (BoC), including

BUMI’s Audit Committee.

• Monitoring the implementation status of the previous

internal audit recommendations.

• Closelyworkingwith theAuditCommittee incarrying its

oversight function in relation to internal audit activities as

well as quality assurance over the internal audit activities

• Carrying out special investigations if required by BUMI

management

• Upon request, providing consulting services to assist

management in achieving their targets and objectives.

• Providing support to the Code of Conduct Committee

in following-up reports on the code of conduct violation

through the Speak-Up Systems

During the year 2008, the Internal Audit Division conducted

the following activities:

• AttendedAuditCommitteemeetingstodiscussRiskBased

Internal Audit (RBIA) Plan and updated Internal Audit

Charter to be in line with the latest Bapepam regulation.

Page 27: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

114

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

• Melaporkan hasil penugasan Audit Internal kepada Direksi

dan Dewan Komisaris.

• Memastikanefektivitasreview pengendalian internal di BUMI

(yaitu pemasaran, akuntansi pendapatan dan teknologi

informasi), PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin

Indonesia (Arutmin) (yaitu manajemen aset tetap, rekonsiliasi

kuantitas batu bara dan tindak lanjut atas review pengendalian

internal atas manajemen dan analisa bahan bakar tahun

2007).

• Merevisi struktur organisasi dan uraian pekerjaan Audit

Internal.

Sehubungan dengan manajemen risiko, BUMI telah menunjuk

konsultan untuk menerapkan Enterprise Risk Management

System (ERM). Di tahun 2008, BUMI telah menyelesaikan

fase pertama proyek ERM dengan hasil utama berupa daftar

dan peta risiko (risk registers and risk maps) BUMI, KPC dan

Arutmin. Sebagai tanggapan terhadap inisiatif ERM, Divisi Audit

Internal telah menyelaraskan hasil ERM dengan rencana audit

internal, yaitu menyusun rencana audit berbasis risiko/ RBIA

yang obyektif. Area dengan risiko signifikan yang teridentifikasi

di dalam proyek ERM dimasukkan di dalam rencana RBIA

untuk tahun 2009. Dengan demikian, Divisi Audit Internal akan

terlibat secara aktif dalam memantau kegiatan manajemen

risiko yang dilakukan oleh divisi yang relevan di dalam BUMI,

KPC dan Arutmin.

Sehubungan dengan staffing audit internal di tahun 2008, BUMI

telah mengangkat seorang VP Audit Internal. VP Audit Internal

diharapkan dapat membantu Direktur Audit Internal dengan

pengalaman dan keahlian praktik audit internal yang dibawanya.

Selanjutnya, Divisi Audit Internal telah menempatkan Manajer

Audit Internal KPC untuk membantu dalam kegiatan audit

internal pada tingkat BUMI. Oleh sebab itu, anak perusahaan

BUMI lainnya akan memperoleh manfaat dari pengalaman dan

keahliannya di dalam praktik audit internal.

Untuk tahun 2009, Divisi Audit Internal berencana untuk

menjalankan kegiatan audit internal yang difokuskan pada area

berikut berdasarkan atas rencana audit internal berbasis risiko/

RBIA:

• Lingkungan pengendalian (termasuk GCG, Pedoman

Perilaku/COC, perencanaan strategis dan pengembangan/

pembaharuan Standar Prosedur Operasi/SOP); hubungan

pemerintah; manajemen kas; pengadaan; komunikasi

• Reportedtheresultsof internalauditassignmentstothe

BoD and BoC

• Ensured the effectiveness of internal control review at

BUMI (i.e. marketing, revenue accounting and information

technology), PT Kaltim Prima Coal (KPC) and PT Arutmin

Indonesia (Arutmin) (i.e. fixed assets management, coal

quantity movement reconciliation and follow-up over

internal control review over fuel management and analysis

2007)

• UpdatedtheInternalAuditOrganizationstructureandjob

descriptions

In relation to risk management, BUMI engaged the services

of a consultant to establish Enterprise Risk Management

System (ERM). In 2008, BUMI completed the first phase of

the ERM project with the main output being risk registers

and risk maps of BUMI, KPC and Arutmin. As a response

to the ERM initiative, the Internal Audit Division has linked

the results of ERM to the internal audit plan, i.e. developing

an objective RBIA plan. Areas with significant risk events as

identified in the ERM project were included in the RBIA plan

for 2009. By doing so, the Internal Audit Division will actively

be involved in monitoring risk mitigations activities performed

by the relevant divisions within BUMI, KPC and Arutmin.

In relation to internal audit staffing in 2008, Bumi has hired

a new VP - Internal Audit. The new VP - Internal Audit is

expected to assist the Director of Internal Audit with the

knowledge and skills in internal audit practices he brings

with him within BUMI. Furthermore, the Internal Audit

Division has allocated KPC’s Internal Audit Manager to assist

in internal audit activities at the BUMI level. As such, other

BUMI’s subsidiaries may benefit from his knowledge and

skills in internal audit practices.

For the year 2009, the Internal Audit Division plans to carry

out internal audit activities focusing on the following areas

based on a risk based internal audit plan:

• Control environment (including Good Corporate

Governance/GCG, code of conduct/COC, strategic planning

and standard operating procedures/SOP development/

update); government relations; cash management;

procurement; corporate communication; administration

Page 28: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

115

PT Bumi Resources Tbk.

perusahaan; penelaahan administrasi atas bagian hukum;

dan sumber daya manusia pada PT Bumi Resources, Tbk.

• Lingkunganpengendalian(termasukGCG,COC,perencanaan

strategis dan pengembangan/pembaharuan SOP); hubungan

pemerintah; manajemen kas; perluasan infrastruktur

tambang; penelaahan administrasi atas bagian hukum; dan

sumber daya manusia di KPC.

• Lingkunganpengendalian(termasukGCG,COC,perencanaan

strategis dan pengembangan/pembaharuan SOP); hubungan

pemerintah; manajemen kas; perluasan infrastruktur

tambang; penelaahan administrasi atas bagian hukum; dan

sumber daya manusia di Arutmin.

Divisi Audit Internal juga berencana untuk memperbaharui

kebijakan dan prosedur Audit Internal serta memperbaharui

rencana strategis Audit Internal agar selaras dengan rencana

strategis BUMI. Untuk memperkuat praktik audit internal

yang ada, Divisi Audit Internal akan merekrut auditor internal

tambahan, mengembangkan pengetahuan dan kemampuan

auditor internal secara berkelanjutan dengan cara menghadiri

konferensi dan seminar audit internal dan memperbaiki struktur

organisasinya secara berkelanjutan untuk memelihara efektivitas

dan efisiensi penyampaian jasa audit bernilai tambah kepada

BUMI.

Ringkasan profil VP Audit Internal Bapak Lufti Julian, QIA, CIA. Ia

membantu Direktur Audit Internal dalam operasi Audit Internal

sehari-hari, bertugas sebagai Kepala Internal Audit.

Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas

Indonesia, Jakarta. Meraih S2 dari Program Bersama Magister

Management Universitas Indonesia dan Université de Montpélier

II, Perancis.

Berpengalaman lebih dari 17 tahun sebagai Akuntan Publik,

Audit Internal serta Akuntansi dan Keuangan: Delapan tahun

memimpin fungsi Internal Audit di Group Media Terbesar di

Indonesia, dan beberapa tahun sebagai konsultan dan auditor di

Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

dan KAP Drs Santoso Harsokusumo member of Ernst & Young

International.

review over legal department; human resources at PT

Bumi Resources, Tbk.

• Control environment (including GCG, COC, strategic

planning and SOP development/update); government

relation; cash management; mining infrastructure

expansion; administration review over legal department;

human resources at KPC.

• Control environment (including GCG, COC, strategic

planning and SOP development/update); government

relation; cash management; mining infrastructure

expansion; administration review over legal department;

human resources at Arutmin.

The Internal Audit Division also plans to update the

Internal Audit policies and procedures as well as updating

the IA strategic plan to be in line with BUMI’s strategic

plan. To strengthen the existing internal audit practices,

the Internal Audit Division will recruit additional internal

auditors, continuously develop knowledge and skills of its

internal auditors by attending internal audit conferences

and seminars and continuously enhancing its organization

structure to maintain effective and efficient delivery of value

added services to BUMI.

Brief profile of VP Internal Audit Mr. Lufti Julian, QIA, CIA. He

assists the Internal Audit Director in daily operations of the

Internal Audit, acting as the Head of Internal Audit.

Graduated from Faculty of Economics University of Indonesia,

Jakarta, majoring in Accountancy and hold Joint Program

Master Degree from Magister Management University of

Indonesia and Université de Montpélier II, French.

Experienced in public accountant, Internal Auditor and

Finance Accounting related for more than 17 years: For eight

years, he led Internal Audit function in the biggest Media

Group in Indonesia and for several years as consultant

and auditor of Management Institute Faculty of Economics

University of Indonesia and Drs Santoso Harsokusumo Audit

Firm member of Ernst & Young International.

Page 29: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

116

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Memiliki 2 sertifikasi profesi Internal Audit yaitu:

1. Certified Internal Auditor (CIA) yang dikeluarkan oleh The

Institute of Internal Auditors, Altamonte Spring, Florida,

USA.

2. Qualified Internal Auditor (QIA) yang dikeluarkan oleh Dewan

Sertifikasi Qualified Internal Auditor, Yayasan Pendidikan

Internal Audit, Jakarta, Indonesia.

Sistem PENGENDALIAN INTERNAL

Tinjauan atas praktik dan usaha perbaikan pengendalian internal

BUMI adalah sebagai berikut:

• Komponenlingkunganpengendalian(control environment):

BUMI telah mengedepankan pentingnya pedoman praktik

perilaku secara berkelanjutan atas seluruh organisasi BUMI

untuk memastikan bahwa personilnya memiliki integritas

kuat dan sangat menghargai etika di dalam semua kegiatan

mereka. Pelatihan dan program pengembangan relevan telah

disediakan kepada karyawan BUMI dan anak perusahaannya

untuk memastikan bahwa semua personil telah kompeten

dan dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan yang

cukup dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab

mereka. Direksi dan Dewan Komisaris telah menyediakan

perhatian dan arahan penuh untuk memastikan lingkungan

pengendalian berlaku sebagai suatu landasan yang kuat

untuk semua komponen lain dari pengendalian internal.

• Komponen penilaian risiko (risk assessment): BUMI telah

menugaskan konsultan untuk membangun suatu rangka

ERM bagi BUMI. Di tahun 2008, fase pertama proyek ini

telah diselesaikan dengan hasil utama berupa daftar dan peta

risiko untuk BUMI, KPC dan Arutmin. Hasil proyek ERM ini

telah digunakan sebagai dasar untuk menentukan rencana

audit internal berbasis risiko/ rencana RBIA untuk 2009.

• Komponenkegiatanpengendalian(control activity): Sebagai

bagian dari identifikasi kejadian berisiko (risk events) di dalam

proyek ERM, rencana manajemen risiko (risk mitigation

plan) telah ditentukan pada BUMI, KPC dan Arutmin.

Dokumentasi dan rancangan kegiatan pengendalian internal

juga selalu diperbaiki sebagai bagian dari pengembangan

dan pembaharuan SOP berkelanjutan pada BUMI dan anak

perusahaannya.

• Komponen informasi dan komunikasi (information and

communication): Manajemen operasi memiliki tanggung

jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal

beroperasi secara efektif melalui identifikasi, pencatatan dan

Awarded 2 professional Internal Auditor certificates:

1. Certified Internal Auditor (CIA), issued by The Institute of

Internal Auditor, Altamonte Spring, Florida, USA.

2. Qualified Internal Auditor (QIA), issued by Dewan

Sertifikasi Nasional Qualified Internal Auditor, Yayasan

Pendidikan Internal Audit, Jakarta, Indonesia

INTERNAL CONTROL SYSTEMS

An overview of BUMI’s internal control practices and

enhancements are as follows:

• Controlenvironmentcomponent:BUMIhascontinuously

promoted good code of conduct practices over the entire

BUMI organization to ensure that its personnel have strong

integrity and display value ethics in all their activities.

Relevant training and development programs have been

provided to BUMI and subsidiary employees to ensure that

all personnel are competent and have been equipped with

adequate knowledge and skills in performing their roles

and responsibilities. The BoD and BoC have provided full

attention and direction to ensure the control environment

serves as a strong foundation for all other components of

internal control.

• Risk assessment component: BUMI has engaged a

consultant to establish an ERM framework for BUMI. In

2008, the first phase of the project was completed with

the main output the risk registers and risk maps for BUMI,

KPC and Arutmin. These ERM outputs have been used as

the basis to define the RBIA plan for 2009.

• Control activity component: As part of the risk event

identification in the ERM project, risk mitigation plans have

been defined at BUMI, KPC and Arutmin. Documentation

and design of control activities have also been enhanced

as part of continuous development and update of existing

SOP’s at BUMI and its subsidiaries.

• Information and communication component: Operations

management has the responsibility to ensure that

internal control systems are operating effectively through

identifying, capturing and communicating pertinent

information in a form and timeframe that enable people

to carry out their responsibilities. In addition, BUMI has

fully implemented the Speak-up System to ensure that any

significant violation of the Code of Conduct are investigated

and followed-up properly.

Page 30: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

117

PT Bumi Resources Tbk.

komunikasi informasi relevan dalam bentuk dan jangka

waktu yang memadai sehingga mereka dapat menjalankan

tanggung jawab mereka secara baik. Selanjutnya, BUMI

telah sepenuhnya menerapkan Speak-up System untuk

memastikan bahwa semua pelanggaran signifikan atas

Pedoman Perilaku akan diselidiki dan ditindaklanjuti secara

tepat.

• Komponenpemantauan(monitoring): BUMI telah menunjuk

konsultan independen untuk melakukan review pengendalian

internal atas area terpilih pada BUMI, KPC dan Arutmin. Divisi

Audit Internal telah memantau secara aktif proses review

pengendalian internal untuk memastikan efektivitas review

dalam menangani isu pengendalian internal yang potensial.

Hasil review ini telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan

Komisaris. Pembahasan telah dilakukan secara rutin dengan

Komite Audit atas persoalan audit internal untuk memastikan

bahwa Komite Audit memperoleh cukup informasi untuk

menjalankan fungsi pengawasannya. Selanjutnya, BUMI telah

menerima seorang VP Audit Internal baru dan menugaskan

Manajer Audit Internal KPC ke tingkat BUMI guna memastikan

bahwa Divisi Audit Internal dilengkapi dengan pengetahuan

dan kemampuan audit internal yang memadai.

Divisi Audit Internal telah memantau secara berkelanjutan

praktik pengendalian internal dan bekerja erat dengan Komite

Audit dan fungsi lain di organisasi BUMI untuk memastikan

bahwa kegiatan pengendalian telah dirancang dan beroperasi

secara efektif di semua proses bisnis utama di dalam BUMI dan

anak perusahaannya.

• Monitoring component: BUMI has hired independent

consultants to perform internal control reviews over

selected high priority areas at BUMI, KPC and Arutmin.

The Internal Audit Division has actively monitored the

internal control review process to ensure effectiveness of

the reviews in addressing potential internal control issues.

The results of the reviews have been reported to the BoD

and BoC. Discussions have been regularly conducted with

the Audit Committee over internal audit matters to ensure

that the Audit Committee is well informed, enabling it to

perform its oversight function. Furthermore, BUMI has

hired a new VP - Internal Audit and assigned the KPC

Internal Audit Manager to BUMI in order to ensure the

Internal Audit Division is equipped with strong internal

audit knowledge and skills.

The Internal Audit Division has continuously monitored the

internal control practices and works closely with the Audit

Committee and other functions in the BUMI organization to

ensure that the control activities have been designed and

are operated effectively in all key business processes within

BUMI and its subsidiaries.

Page 31: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

118

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Sebagai bagian dari komitmen PT Bumi Resources Tbk.

(“Perseroan” atau “BUMI”) dalam menerapkan praktik Good

Corporate Governance, BUMI selalu menempatkan manajemen

risiko sebagai bagian penting dalam kegiatan bisnisnya. Karena

itu sejak 30 April 2008 dengan bantuan konsultan independen,

BUMI mulai menerapkan sistem Manajemen Risiko Korporat

(Enterprise Risk Management atau untuk singkatnya “ERM”).

Tujuan penerapan sistem ERM adalah agar BUMI mampu

mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan mengembangkan

sistem pengelolaan dan pengawasan risiko yang handal. Hal

ini akan meningkatkan praktik dan struktur penyelenggaraan

risiko Perseroan. Pada akhirnya, suatu sistem pengelolaan dan

pengawasan risiko yang handal akan menjadikan Perseroan

lebih mampu dalam mencapai tujuannya guna meningkatkan

nilai para pemangku kepentingan Perseroan.

Penerapan proyek ERM dibagi dalam 3 fase sebagaimana

ditunjukkan dalam gambar dibawah ini. Per 31 Desember

2008, Perseroan berada dalam fase 3.

As part of the commitment of PT Bumi Resources Tbk.

(“Company” or “BUMI”) towards Good Corporate Governance

practices, BUMI has always regarded risk management as

an important element of its business activities. Therefore

since 30 April 2008, BUMI started the implementation of the

Enterprise Risk Management (“ERM”) system, assisted by

an independent consultant.

The objective of the implementation of an ERM system

is to enable the Company to recognize and manage risks

by establishing a sound system of risk oversight and

management. It will enhance the Company’s risk governance

practices and structures. Ultimately, a sound system of risk

oversight and management will lead the Company to be

better able to achieve its objective of adding value to the

Company’s stakeholders.

The implementation of the ERM project is divided into 3

phases as described in the chart below. As of 31 December

2008, the Company is at phase 3.

Implementasi Manajemen Risiko Korporat di BUMIThe Implementation of Enterprise Risk Management at BUMI

We are here

Sept ‘08 - Apr ‘09Phase 3

Methodology

Risk Management Improvement:

Pilot Project ERM Roll-Out

People

Knowledge

Technology

May - Sept ‘08 Phase 1

Enterprise Risk

Assestment

Sept - Nov ‘08 Phase 2

Risk ManagementCompetence

Scheme

Page 32: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

119

PT Bumi Resources Tbk.

Meningkatkan Organisasi Manajemen Risiko

Dibawah ini adalah bagan organisasi ERM.

Tanggung jawab untuk memantau dan mengevaluasi risiko di

BUMI berada pada Dewan Komisaris, Direksi, dan eksekutif

manajemen melalui suatu struktur organisasi ERM termasuk

keberadaan komite-komite penunjang di tingkat Dewan

Komisaris dan Direksi.

Awalnya, tanggal 5 Desember 2006 BUMI membentuk grup

manajemen risiko di bawah tanggung jawab fungsi Corporate

Governance Officer. Sejak 30 April 2008, BUMI menerapkan

ERM dengan dibantu oleh konsultan independen. Karena itu,

dalam kaitan dengan penerapan ERM, sejak 22 September

2008, fungsi manajemen risiko menjadi bagian dari tanggung

jawab Direksi. Tanggung jawab untuk mengelola risiko stratejik

berada pada Direksi. Namun, Grup Manajemen Risiko akan

membantu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengawasi

risiko-risiko tersebut.

Disamping itu, Perseroan telah membentuk Komite Manajemen

Risiko pada tanggal 15 Maret 2007. Peran Komite Manajemen

Risiko sebagai fungsi pengawasan adalah untuk memberikan

rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka memastikan

keberadaan dan efektifitas operasi proses manajemen risiko yang

Strengthening Risk Governance Organization

Below is the chart of the enterprise risk management

organization.

The responsibility for risk monitoring and evaluation at BUMI

lies with the Board of Commissioners, Board of Directors,

and executive management through an Enterprise Risk

Management Governance structure that includes a number

of committees at the Boards’ level.

Initially BUMI established a risk management unit under

the Corporate Governance Officer function on 5 December

2006. Since 30 April 2008, BUMI has implemented an

Enterprise Risk Management System (“ERM”), assisted

by an independent consultant. Therefore, in relation to the

implementation of ERM, since 22 September 2008, the risk

management function has become part of the responsibilities

of the Board of Directors. The responsibility to manage

strategic risks lies with the Board of Directors. However, the

Risk Management Group will assist with the identification,

assessment, and monitoring of these risks.

In addition, a Risk Management Committee was established on

15 March 2007. The role of the Risk Management Committee

as an oversight function is to provide recommendations to

the Board of Commissioners in order to ensure the existence

and effective operation of an integrated risk management

Board of Commissioners

BUMI and Business Units (BU)

BUMI and Business Units (BU)

Risk Management Committee Risk Management Group

Remuneration & Nomination Committee

Audit Committee Internal Audit Group

Board of Directors

SVP BUMI

Risk Officer

Risk Officer

Risk Officer

Risk Officer

CEO BU

CEO BU

CEO BU

Page 33: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

120

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

terintegrasi. Komite Manajemen Risiko mengawasi penerapan

proyek ERM dan memberikan rekomendasi guna memastikan

penerapan ERM yang memadai.

Risk officer di BUMI dan unit usahanya bertanggung jawab untuk

membantu Grup Manajemen Risiko dalam mengkoordinasi

kegiatan manajemen risiko serta mengkonsolidasikan dan

melakukan analisa semua informasi risiko di BUMI dan unit

usahanya.

Kerangka Manajemen Risiko BUMI

Di bawah ini adalah diagram manajemen risiko BUMI.

Penjelasan dari diagram diatas adalah sebagai berikut:

Tujuan Manajemen Risiko

• Untuk mendefinisikan prinsip dan konsep manajemen

risiko yang akan menjadi arahan dasar bagi semua

tingkatan karyawan dalam menerapkan, mengevaluasi, dan

mengembangkan efektifitas ERM di BUMI.

• Untuk memberikan arahan atas proses dan kegiatan

manajemen risiko di BUMI guna mendukung tercapainya

visi, misi dan tujuan Perseroan.

Filosofi Manajemen Risiko

BUMI memahami perlunya komitmen untuk melindungi

bisnisnya, termasuk sumber daya manusia, aset fisik dan

keuangan dengan mengembangkan suatu kerangka ERM yang

proaktif dan berkelanjutan guna mendukung usahanya dalam

menjaga pertumbuhan Perseroan dalam suatu lingkungan

yang dikendalikan dengan baik guna meningkatkan nilai para

pemangku kepentingan.

process. The Risk Management Committee oversees the

implementation of the ERM project and provides suggestions

to ensure proper ERM implementation.

Risk officers at BUMI and its business units are responsible

for assisting the Risk Management Group in coordinating risk

management activities as well consolidating and conducting

analysis of all risk information in BUMI and its business

units.

BUMI Risk Management Framework

Below is the diagram of BUMI risk management framework.

Descriptions of the above diagram is as follows:

Risk Management Objectives

• Todefine the riskmanagementprinciplesandconcepts

which will serve as the basic guidance for all levels of

personnel in implementing, evaluating, and enhancing the

effectiveness of BUMI’s ERM.

• ToprovidedirectionforBUMIriskmanagementprocesses

and activities such that it is able to support the achievement

of the Company’s vision, mission and objective.

Risk Management Philosophy

BUMI recognizes the commitment needed to protect its

business, including the human, physical and financial

resources by establishing a pro-active and continuous

ERM framework in support of maintaining its growth in a

controllable environment in order to enhance stakeholder

values.

BUMISTRATEGY

Risk Policies

Risk Management Processes

Risk Mitigation

Operations Management

Identify &

Define

Monitor&

Report

Asses&

Measure

Treatment &

Manage

Company Culture

Page 34: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

121

PT Bumi Resources Tbk.

Risk Appetite

Seberapa besar risiko yang dapat diterima Perseroan agar

mampu memaksimalkan hasil dari risiko yang ada ataupun

yang mungkin akan terjadi.

Toleransi Risiko

Toleransi risiko BUMI direfleksikan dalam suatu evaluasi risiko

berupa dampak dan kemungkinan terjadinya risiko yang telah

disepakati yang dihasilkan dalam proyek ERM. Aspek dalam

kriteria yang berdampak lebih besar dari HIGH tidak dapat

ditoleransi dan perlu ditangani dengan segera.

Visi dan Misi Manajemen Risiko

Visi manajemen risiko BUMI adalah untuk menjadi perusahaan

kelas dunia yang melalui penerapan ERM mampu memastikan

adanya evaluasi, pemahaman, dan mitigasi risiko secara

konsisten, efektif, dan efisien dalam mendukung tercapainya

visi Perseroan.

Misi manajemen risiko BUMI adalah untuk menjaga dan

melanjutkan operasi Perseroan dengan memahami dan

memitigasi ancaman guna:

• Meningkatkanhasilinvestasipemegangsaham

• Meningkatkankesejahteraankaryawan

• MencegahkecelakaankematiandalamoperasiPerseroan

• Meningkatkan kemakmuran masyarakat sekitar lokasi

operasi, dan

• Meningkatkankelestarianlingkungandisekitarlokasioperasi

Proses Manajemen Risiko

Kajian risiko yang dilakukan umumnya berdasar pada tujuan

stratejik utama BUMI yang dijabarkan oleh manajemen senior

dan eksekutif. Dua tujuan utama Perseroan adalah untuk

meningkatkan produksi batubara dan melakukan diversifikasi

produk tambang diluar batubara.

Risk Appetite

To be slightly weighted on the risk taking side in order to

be able to maximize the returns from current and potential

risks.

Risk Tolerance

BUMI risk’s tolerance is reflected in the agreed risk

assessment impact and likelihood criteria adopted resulting

from the ERM project. Any aspect in the criteria that have an

impact greater than HIGH can not be tolerated and needs to

be treated with great urgency.

Risk Management Vision and Mission

BUMI’s risk management vision is to be a world-class

company that through its enterprise risk management

capabilities ensures a consistent, efficient, and effective

assessment, recognition, and mitigation of risk in support of

the achievement of BUMI corporate vision.

BUMI Risk Management Mission is to maintain and sustain

the Company’s operations by recognizing and mitigating

threats to:

• Increasereturnoninvestmenttotheshareholders

• Improvewelfareofemployees

• PreventfatalitiesintheCompany’soperations

• Enhancepublicprosperityinthesurroundingareasofthe

operating sites

• Promote environmental sustainability at all surrounding

areas of the operating sites

Risk Management Process

Review of risk is mainly based on BUMI’s key strategic

objectives address by BUMI’s senior and executive

management. The two key Company’s objectives are the

increase in coal production and diversification to other

mining area besides coal.

Page 35: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

122

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

Proses manajemen risiko Perseroan terdiri dari 4 langkah utama

sebagaimana digambarkan dalam bagan di bawah ini:

Perseroan mengidentifikasi risiko yang signifikan secara

berkesinambungan. Setelah tujuan bisnis atau tujuan stratejik

ditetapkan, risiko signifikan yang mungkin berdampak buruk

terhadap Perseroan diidentifikasi.

BUMI memeringkat risiko berdasarkan konsekuensi atau akibat

dan kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko. Setelah risiko

di identifikasi dan dievaluasi, manajemen memutuskan tindakan

apa yang harus diambil untuk mengeliminasi, mengurangi,

menerima atau memindahkan risiko yang telah di identifikasi

sehingga nilai risiko masih dalam tingkat toleransi yang diterima

BUMI. Pembuatan rencana mitigasi risiko akan membantu

mengidentifikasi, mengawasi dan melaporkan status tindakan

pengawasan terhadap masing-masing risiko. Selain itu, rencana

mitigasi risiko membantu Perseroan untuk mengarahkan sumber

daya yang tersedia untuk mengelola risiko yang utama/kritikal.

Guna mendapatkan informasi terkini dan akurat mengenai

risiko agar mampu membuat keputusan yang lebih baik, BUMI

melakukan pengawasan dan pelaporan risiko. Pengawasan dan

pelaporan risiko merupakan tujuan utama guna memotivasi

pemilik risiko untuk bertanggung jawab dalam mengelola risiko

dengan menjadikannya bagian utama dari aktivitas mereka

sehari-hari.

Dalam tahun 2008, BUMI mengidentifikasi dan mengevaluasi

risiko berdasarkan 2 tujuan utama Perseroan yaitu meningkatkan

kapasitas produksi batubara dan diversifikasi produk tambang

lainnya diluar batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen

risiko diatas terhadap dua tujuan stratejik utama, BUMI telah

mengidentifikasi 38 risiko yang dihadapi Perseroan dengan

BUMI risk management processes comprise of four key

steps as described in the chart below:

The Company conducts on going risk management tasks of

identifying significant risks. Once business or strategic objectives

are established, significant risks that may have an adverse effect

on the achievement of the business objectives are identified.

BUMI ranks the risks based on consequence or impact

and likelihood or frequency of occurrence. Once the risks is

identified and assessed, management decide what action

can be taken to eliminate, reduce, accept, or transfer the

identified risk such that the level of risk is still within the

tolerable levels accepted by BUMI. Development of an action

plan will help identify, monitor and report on the status of risk

management controls treatment initiatives related to each

risk. In addition, action plan formulation helps to redirect

resources to key/ critical risks.

To obtain current and accurate information about risks to

enable better decision making, BUMI conduct risk monitoring

and reporting. Risk monitoring and reporting have as the

main goal to motivate risk owners to take responsibility for

risk management by making it a key part of their normal day

to day activities.

In 2008, our risk identification and assessment are based

on the 2 main strategic objectives, which were the increase

in coal production and diversification to other mining area

besides coal. As a result of the above risk management

process on the two strategic objectives, BUMI has identified

38 risks that are faced by the Company categorized as 26

Monitor& Report

Treatment & Manage

Assess & Measure

Identify& Define

Page 36: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

123

PT Bumi Resources Tbk.

kategori 26 merupakan risiko signifikan, 8 risiko tinggi, 3 risiko

medium, dan 1 risiko rendah.

Diantara risiko signifikan yang dihadapi Perseroan yang harus

dipahami dan dimitigasi adalah sebagai berikut:

Risiko Mata Uang

Perseroan tidak melakukan transaksi lindung nilai mata uang

pada saat ini mengingat semua penerimaan dan hampir semua

pengeluaran Perseroan dalam mata uang dolar Amerika Serikat.

Beberapa pengeluaran, termasuk biaya karyawan, mempunyai

denominasi dalam mata uang rupiah, namun manajemen

berpendapat bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika Serikat tidak akan berdampak signifikan terhadap

Perseroan.

Risiko Pasar

Usaha memberdayakan kembali pemasaran telah menghasilkan

berkurangnya risiko ini dengan menandatangani kontrak penjualan

jangka panjang.

Risiko Fluktuasi Harga Batubara

Perubahan harga batubara ditentukan oleh faktor makro ekonomi,

dengan kondisi perubahan penawaran dan permintaan secara

global yang mengakibatkan fluktuasi harga. Penurunan harga

batubara akan menghasilkan penjualan yang kecil. Perseroan

telah mengambil langkah untuk mengurangi risiko dengan

membuat beberapa model pengaruh perubahan harga batubara,

menandatangani kontrak penjualan jangka panjang dan mengawasi

secara ketat komponen biaya. Perseroan juga telah membentuk

Komite Hedging untuk mengelola harga bahan bakar dan batubara,

serta mata uang.

Potensial Risiko Likuiditas Jangka Pendek

Perseroan menerapkan pengelolaan risiko terhadap likuiditas

dengan hati-hati guna menjamin kecukupan likuiditas jangka

pendek, dan pada saat yang sama memastikan cadangan kas

digunakan dengan baik melalui aktivitas investasi, termasuk

akuisisi, pembayaran dividen dan pembelian kembali saham.

Perseroan mengatur likuiditas dengan berbagai macam metode

termasuk memelihara fasilitas kredit.

Risiko Curah Hujan

Masalah pemanasan global yang terjadi mengakibatkan tingkat

curah hujan yang tinggi diluar normal sepanjang tahun 2008 yang

berakibat pada terjadinya banjir dan mempengaruhi pencapaian

significant risks, 8 high risks, 3 medium risks, and 1 low

risk.

Among the most significant risks faced by the Company that

have to be aware of and mitigate are the following:

Currency Risk

The Company does not currently enter into currency

hedges considering that all of the Company’s revenues are

denominated in US dollars, and most of the Company’s

expenditures are denominated in US dollars. Certain

expenditures, including employee costs, are denominated in

Indonesian Rupiah, however management is of the opinion

that volatility in the Rupiah/US$ exchange rate is not likely to

have a significant impact on the Company.

Market Risk

BUMI reinvigorated marketing efforts have resulted in a

lessening of this risk with the signing of longer term supply

contracts.

Coal Price Volatility Risk

The movement in coal price is determined by macro-

economic factors, with global supply and demand conditions

further adding to volatility. A decrease in coal price would

result in lower sales proceeds. The Company has taken steps

to mitigate the risk by modeling the impact of movements in

coal prices, entering into long term supply contracts, and

closely monitoring the cost components. The Company has

also established a Hedging Committee for managing fuel and

coal prices and currency

Potential Short-Term Liquidity risk

The Company maintains a policy of prudent liquidity risk

management to ensure adequate short-term liquidity, while

at the same time ensuring the best use of cash reserves

through investment activities, including acquisitions,

payment of dividends and share buy-backs. The Company

manages liquidity through a variety of methods including

maintaining credit facilities.

Rain Fall Risk

Global warming has resulted in high levels of rain fall outside

of the normally period for 2008 resulted in flooding and

impacted the achievement of Company’s target. To ensure

Page 37: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

124

Laporan Tahunan 2008 Annual Report

beberapa target produksi Perseroan. Untuk memastikan bahwa

produksi tidak akan terpengaruh sangat buruk oleh curah hujan

yang tinggi, Perseroan telah menyiapkan rencana darurat tambang,

memperkirakan curah hujan secara lebih baik dengan bekerjasama

dengan Badan Meteorologi dan Geofisika, merancang kondisi jalan

dengan baik, dan melakukan pengelolaan air permukaan.

Kepercayaan Investor

Masalah ini merupakan kombinasi dari berbagai faktor yang

mengakibatkan berkurangnya kepercayaan investor, khususnya

dalam masa krisis keuangan saat ini. Berkurangnya kepercayaan

investor juga tergantung dari informasi yang dipublikasikan oleh

BUMI, atau disebabkan oleh tidak tercapainya target produksi yang

diharapkan, atau kegagalan untuk mencapai target dan berkurangnya

kredibilitas Perseroan. Pengaruh langsung atas risiko ini terlihat pada

harga saham dan reputasi Perseroan. Tindakan yang dapat dilakukan

untuk mengurangi risiko adalah dengan menyiapkan rencana

stratejik dari Investor Relations yang dirumuskan dan terstruktur,

mengungkapkan informasi secara transparan dan terorganisir

dengan baik kepada pihak eksternal, target produksi yang sesuai

dengan hasil kinerja dan secara proaktif merespon publikasi atau

informasi negatif dari media/analis/pihak eksternal.

AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) Untuk Rencana

Ekspansi

Beberapa loksi tambang yang berpotensi belum mendapatkan

persetujuan pemerintah untuk AMDAL. Terdapat beberapa

penyebab terkait risiko ini. Dalam beberapa hal, pemerintah ingin

memastikan bahwa ekosistem mampu menanggung dampak

buruk lingkungan yang disebabkan oleh peningkatan produksi

batubara. Untuk mengatasi risiko ini, Perseroan telah menyiapkan

dan mempresentasikan rencana AMDAL kepada masyarakat yang

terkena dampaknya dan kepada pemerintah daerah terkait, yang

akan mengawasi kegiatan operasi Perseroan. BUMI menjaga

hubungan baik dengan masyarakat setempat dan menerapkan

standar internasional atas keselamatan dan lingkungan. Untuk

memastikan bahwa Perseroan memenuhi standar nasional dan

internasional atas manajemen lingkungan, operasi tambang BUMI

khususnya sistem manajemen lingkungan, telah mendapatkan

sertifikasi ISO 14001.

Risiko Ekspansi di Luar Indonesia (Risiko Budaya, Risiko Integrasi,

Risiko Hukum, Risiko Teknikal)

Risiko yang melekat secara mendasar pada suatu negara asing

adalah adanya perbedaan atas kondisi budaya, hukum dan politik

serta keahlian teknis dan pekerja tambang. Ekspansi yang dilakukan

that the production will not adversely impacted by the rain

fall, the Company has prepared a contingency mine plan,

better estimate rain fall in cooperation with the Meteorology

and Geophysical Institution, better design of road condition,

and surface water management.

Investor’s Confidence

This particular issue is a combination of many factors

contributing to the actual level or investor confidence risk,

in particular during the current financial crisis. Investor’s

confidence may also be dependant on the current published

information of BUMI, or due to unmet budgetary production

expectations, or failure to meet guidance and an erosion of

credibility. An immediate impact of this risk is reflected in

the share price of the Company and its reputation. Actions

that can be taken to mitigate this risk are having structured

formulation of strategic Investor Relations plans, organize

and transparent disclosure to external parties, deliver

guidance matched by delivery of performance, and proactive

response to negative media/analyst/external rumors or

misinformation.

AMDAL For Mine Expansion Plan

Several of the potential mine sites have not acquired the

government’s approval for AMDAL. There are several

reasons tied to this risk. In some cases, government wants

to ensure that the ecosystem can still enable to bear the

environmental adverse impact caused by coal production

increase. To mitigate this risk, the Company has prepared

and presented the AMDAL plan to the community who

will be impacted and to relevant local government, who

will control the operation activity. BUMI maintains good

relationship with local communities and maintain globally

accepted safety environmental standards. To ensure that

the Company meets national and international standards for

the environmental management, BUMI mining operational

in particular environmental management systems, has been

certified by ISO 14001.

Risk of Expanding of Indonesia (Cultural Risk, Integration risk,

Legal risk, Technical Risk)

The basis of this risk is that inherently foreign environment

possesses differences in culture, legal and political

conditions, in climate and geography, as well as technical

Page 38: Good Corporate Governance di BUMI penerapan lima prinsip GCG; transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, independen dan kewajaran. Sampai saat ini, BUMI secara terus menerus memperbaharui

125

PT Bumi Resources Tbk.

di luar Indonesia pada umumnya akan menghadapi tantangan

tersebut. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dan mempunyai

sumberdaya yang mencukupi akan mengakibatkan hilangnya

kesempatan untuk mendapatkan proyek di luar Indonesia. Untuk

mengatasi risiko ini, Perseroan mempekerjakan para profesional

setempat yang mempunyai pengetahuan atas budaya, politik

dan hukum setempat, mengangkat mitra kerja stratejik yang baru

dan sesuai yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang

tidak dipahami Perseroan maupun kemampuan teknikal lainnya

yang diperlukan dengan lebih baik, serta membuat peringkat

sistem berdasarkan skema risiko untuk memprioritaskan rencana

pengembangan proyek.

Risiko Transformasi

Sehubungan dengan pertumbuhan Perseroan, struktur

internal Perseroan akan berkembang secara paralel. Hal ini

termasuk pertambahan jumlah pekerja (baik jumlah maupun

kemampuannya), penerapan sistem informasi yang memadai,

serta ketersediaan manajemen eksekutif. Ketidakmampuan

untuk mewujudkan hal di atas akan mengakibatkan turunnya

efisiensi operasi, ketidakmampuan untuk mendapatkan proyek

yang mempunyai potensi menguntungkan, dan ketidakmampuan

manajemen yang ada dalam menghadapi masa depan Perseroan.

Rencana mitigasi yang dibuat termasuk mempekerjakan tambahan

personil yang mempunyai kualifikasi memadai di setiap tingkatan,

juga menerapkan suatu sistem informasi yang terintegrasi di

seluruh Perseroan dan selalu menyesuaikan / memperbaharui

struktur organisasi.

Manajemen Proyek Yang Kurang Memadai

Ekspansi proyek memerlukan rencana manajemen yang intensif

dan tangguh guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ekspansi

ini seringkali kompleks dan sulit untuk dijalankan kecuali didukung

dan difasilitasi dengan sistem manajemen yang terstruktur dan

efektif. Komunikasi merupakan salah satu faktor utama dalam

memastikan efektifitas manajemen dalam menangani ekspansi

dan bila tidak dilakukan akan mengakibatkan rencana manajemen

tidak akan dilaksanakan diseluruh unit usaha secara menyeluruh.

Suatu rencana manajemen yang rinci dan menyeluruh akan

meningkatkan proses keseluruhan, dan harus diikuti dengan suatu

komunikasi yang terkendali dengan pihak unit usaha. BUMI juga

telah membentuk Sub Komite Ekspansi untuk memastikan bahwa

rencana dan pelaksanan proyek ekspansi dilakukan dengan

baik dan akan menghasilkan hasil yang paling maksimal bagi

Perseroan, khususnya dalam kondisi krisis keuangan ini dimana

harga batubara mengalami penurunan.

and labor expertise. Any expansion outside Indonesia would

most likely face these challenges. Inability to adapt and

to be resourceful will result in opportunity loss to pursue

projects abroad. To mitigate this risk, the Company has hired

local professionals with knowledge of the regional cultures

and political/legal attitudes, appointing a new and suitable

strategic partner that can better assist in solving unfamiliar or

new technical issues arising, and setting up a ranking system

based on risks schemes to prioritize the project development

plans.

Transformational Risk

Again, as the Company grows in size, the internal structure of

the Company will grow in parallel. This includes labor (both

size and capabilities), appropriate information system for

its current size, and availability of executive management.

Failure to do this may result in a decrease in operational

efficiency, inability to pursue potentially profitable projects,

and inability of current management to cope with the future

size of the Company. Proposed mitigation plan include hiring

more personnel with proper qualification at all levels, as well

as establishing an integrated information system through out

the Company and keep updating the organization structure.

Inadequate Project Management

Project expansion would require intensive and robust

management plans in order to achieve the target goals.

These expansions are often complex in nature and difficult

to execute unless supported and facilitated by an effective

management structure and system. Communication is one

of the key factors in ensuring effective management of the

expansion and in the absence of this management plans may

not be executed through out the unit as a whole. A detailed

and comprehensive management plan would improve the

overall process, and has to be followed with a controlled

communication between parties of the business units. BUMI

also established an Expansion Sub Committee to ensure

that the plans and the execution of expansion project swill

be carried out properly and result maximum returns to the

Company, in particular in the present financial crisis where

coal prices decreased.