Golongan d Kelompok 3
-
Upload
suci-indah-setiawati -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
description
Transcript of Golongan d Kelompok 3
GOLONGAN D KELOMPOK 3
Anggota :
Rizqia Ramadhani (G42131454)
Erina Sherlivia Yulanda (G42131467)
Riski Nur Indah Sari (G42131471)
Rofiqoh Nurza Imamah (G42131495)
Astrida Yolla Hidayah (G42131502)
Hesti Febriana F.F. (G42131517)
Suci Indah Setiawati (G42131526)
Sri Waseso Pamenang (G42131543)
Pertanyaan!
1) Ibu Hamil Anemia
a. Apa yang melatarbelakangi tingginya angka kejadian Anemia pada ibu hamil?
b. Apakah pemberian tablet Fe pada ibu hamil sudah merata dan tepat sasaran?
c. Adakah perbedaan dalam pemberian tablet Fe setiap trimester dan bagaimana
pengaruhnya?
d. Apa saja upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi masalah Anemia pada
ibu hamil?
e. Apakah terjadi fluktuasi angka kejadian ibu hamil Anemia dari tahun ke tahun?
f. Apakah sebelumnya telah diberikan edukasi tentang pentingnya Fe kepada para
ibu hamil?
g. Berapa angka terendah dan tertinggi kejadian ibu hamil Anemia yang pernah
dicapai hingga saat ini?
h. Adakah suatu program khusus yang dijalankan untuk mengedukasi penggunaan
tablet Fe oleh ibu hamil? Siapa yang menjalankan program tersebut? Apakah
petugas kesehatan yang bersangkutan telah melaksanakannya dengan baik dan
sesuai tujuan?
i. Apakah setelah diberikan edukasi terjadi penurunan angka ibu hamil yang
mengalami anemia? Bagaimana hasil yang diperoleh? Lalu, bagaimana feedback
dari mereka?
j. Adakah kasus/masalah yang terjadi saat proses persalinan akibat dari ibu tersebut
penderita anemia?
2) Ibu Hamil KEK
a. Apa yang menjadi latar belakang tingginya kasus ibu hamil KEK?
b. Apa saja upaya yang telah dilakukan petugas kesehatan untuk menanggulangi
masalah KEK pada ibu hamil?
c. Apakah status social ekonomi menjadi salah satu factor dari kasus ini? Jika iya,
status ekonomi yang bagaimana yang biasanya rentan untuk mengalami masalah
ini?
d. Benarkah bahwa mayoritas ibu hamil yang mengalami KEK adalah ibu-ibu yang
hamil pada usia muda? Jika tidak, lalu rata-rata pada usia berapa ibu hamil yang
mengalami KEK?
e. Adakah program khusus yang bertujuan memberikan edukasi tentang KEK pada
ibu hamil? Untuk siapa sajakah program ini ditujukan? Apa hanya untuk ibu hamil
saja? Bagaimana dengan para wanita pasca menikah? Lalu siapa saja yang
berperan dalam program ini?
f. Apakah terjadi fluktuasi angka kejadian ibu hamil KEK dari tahun ke tahun?
g. Berapa angka terendah dan tertinggi kejadian ibu hamil KEK yang pernah dicapai
hingga saat ini?
h. Apakah setelah diberikan edukasi terjadi penurunan angka ibu hamil dengan
KEK? Bagaimana hasil yang diperoleh? Lalu, bagaimana feedback dari mereka?
i. Adakah kasus/masalah yang terjadi saat proses persalinan akibat dari ibu tersebut
penderita KEK? Seperti bayi yang dilahirkan memiliki berat badan lahir rendah
(BBLR) atau lahir premature. Apakah pernah terjadi kasus seperti itu?
j. Adakah hubungan dari factor-faktor social ekonomi, konsumsi makanan,
kesehatan, dan demografi dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah ….?
Jika ada, bagaimana hubungannya?
3) Bayi BBLR
a. Apa penyebab tingginya angka bayi yang mengalami BBLR?
b. Apakah status kesehatan ibu mempengaruhi keadaan bayinya saat lahir?
c. Apakah usia ibu saat hamil mempengaruhi keadaan bayinya saat lahir?
d. Apakah semua bayi yang mengalami BBLR telah tercatat? Dan apakah secara
keseluruhan telah menerima perawatan 100%?
e. Apakah sebelumnya telah diberikan edukasi tentang bayi BBLR kepada para ibu
hamil dan wanita pasca menikah?
f. Apakah terjadi fluktuasi angka kejadian bayi BBLR dari tahun ke tahun?
g. Berapa angka terendah dan tertinggi kejadian bayi BBLR yang pernah dicapai
hingga saat ini?
h. Apa saja upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi angka terjadinya bayi
BBLR? Siapa saja yang berperan dalam menanggulangi masalah ini? Apabila
telah dilakukan upaya penanggulangan, apakah menunjukkan hasil yang
signifikan?
i. Bagaimana keadaan bayi BBLR yang telah menerima perawatan? Apakah ada
perubahan status kesehatan?
4) Gizi Buruk
a. Apa penyebab prosentase anak gizi buruk di daerah tersebut menjadi tinggi?
b. Apakah angka kejadian gizi buruk telah tercatat seluruhnya?
c. Bagaimana latar belakang status ekonomi dari keseluruhan anak gizi buruk yang
tercatat? Apakah mayoritas sama? Mungkinkah status ekonomi ini menjadi factor
yang paling utama dalam kasus gizi buruk?
d. Apakah sebelumnya telah dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat setempat
mengenai gizi buruk? Dengan cara apa sosialisasi tersebut dilakukan? Dan siapa
saja yang berperan dalam sosialisasi ini? Apakah telah digerakkan upaya
preventif?
e. Apakah terjadi fluktuasi angka kejadian gizi buruk dari tahun ke tahun?
f. Berapa angka terendah dan tertinggi kejadian gizi buruk yang pernah dicapai
hingga saat ini?
g. Bagiamana upaya para petugas kesehatan untuk menangani masalah ini? Adakah
program khusus yang telah dijalankan untuk mengurangi angka kejadian gizi
buruk?
h. Setelah dilakukan upaya penanggulangan, bagaimana hasilnya? Apakah terjadi
penurunan angka kejadian gizi buruk yang signifikan?
i. Apakah para penderita gizi buruk mendapat perawatan dari Puskesmas setempat
atau dari pelayanan kesehatan yang lain? Lalu bagaimana perkembangan status
kesehatannya setelah mendapat perawatan?
j. Rata-rata pada usia berapa anak yang menderita gizi buruk?
k. Berapa rata-rata berat dari bayi BBLR yang telah tercatat? Berapa berat normal
yang seharusnya dimiliki oleh bayi baru lahir?
5) Balita Stunting
a. Hal apa saja yang melatarbelakangi tingginya angka balita stunting?
b. Apakah status social ekonomi juga berperan dalam masalah ini? Jika iya,
bagaimana pengaruhnya?
c. Apakah sebelumnya telah diberikan edukasi kepada masyarakat setempat tentang
balita stunting? Dan apakah telah digerakkan upaya preventif?
d. Apakah angka kejadian balita stunting telah tercatat seluruhnya?
e. Apakah terjadi fluktuasi angka kejadian balita stunting dari tahun ke tahun?
f. Berapa angka terendah dan tertinggi kejadian balita stunting yang pernah dicapai
hingga saat ini?
g. Tindakan apa saja yang telah dilakukan para petugas kesehatan untuk menangani
masalah ini?
h. Adakah upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kejadian balita stunting?
Jika ada, bagaimana hasilnya? Apakah menunjukkan hasil sesuai dengan yang
ditargetkan?
i. Rata-rata pada usia berapa anak yang menderita gizi buruk?
6) KVA
a. Apakah angka kejadian KVA yang tercatat di Puskesmas tinggi? Apa saja hal-hal
yang melatarbelakangi tingginya angka tersebut?
b. Apakah pemberian kapsul vitamin A sudah merata dan tepat sasaran? Siapa saja
yang seharusnya mendapatkan kapsul vitamin A?
c. Adakah perbedaan dalam pemberian dosis kapsul vitamin A kepada masyarakat
setempat sesuai dengan golongan umur?
d. Apakah pemberian kapsul vitamin A hanya pada bulan Februari dan Agustus?
Mungkinkah tenaga kesehatan seperti dokter anak juga memberikan kapsul
vitamin A selain pada kedua bulan tersebut?
e. Apakah sebelumnya telah diberikan edukasi kepada masyarakat setempat tentang
pentingnya vitamin A?
f. Apakah angka kejadian KVA telah tercatat seluruhnya?
g. Apakah terjadi fluktuasi angka kejadian KVA dari tahun ke tahun?
h. Berapa angka terendah dan tertinggi kejadian KVA yang pernah dicapai hingga
saat ini?
i. Apa saja upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi masalah KVA?
Bagaimana peran serta para petugas kesehatan dalam menangani masalah ini?
j. Apakah setelah diberikan edukasi terjadi penurunan angka penderita KVA?
Bagaimana hasil yang diperoleh?
k. Adakah penderita KVA yang mengalami komplikasi sehingga perlu mendapat
perawatan kusus dari Puskesmas atau dari RS?
l. Rata-rata berapa usia penderita KVA yang telah tercatat?
7) Cakupan ASI Eksklusif
a. Berapa jumlah bayi baru lahir yang tercatat? Apakah dari jumlah tersebut 100%
mendapatkan ASI Eksklusif?
b. Apa saja yang menjadi factor penyebab ibu tidak memberikan ASI Eksklusif pada
bayinya?
c. Adakah perbedaan status gizi dari bayi yang diberikan ASI Eksklusif dengan yang
tidak diberikan ASI Eksklusif?
d. Apakah sebelumnya telah diberikan edukasi tentang pentingnya ASI Eksklusif
pada ibu hamil?
e. Adakah upaya yang dilakukan para petugas kesehatan agar pemberian ASI
Eksklusif pada bayi bisa mencapai 100%? Jika ada, apa saja upaya yang dilakukan
tersebut? Dan bagaimana hasilnya?
Pertanyaan Wajib!
1. Berapa jumlah bayi baru lahir yang ditimbang?
2. Berapa jumlah balita yang berat badannya berada di bawah garis merah?
3. Berapa jumlah bayi yang mengalami BBLR?
4. Berapa jumlah anak yang memiliki gizi baik?
5. Berapa jumlah anak yang mengalami gizi kurang?
6. Berapa jumlah anak yang mengalami gizi buruk?
7. Bagaimana upaya kesehatan pemberian tablet Fe pada ibu hamil?
8. Bagaimana upaya pemberian kapsul vitamin A pada bayi, balita, dan ibu nifas?
9. Berapa jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif?
10. Apakah pemberian MPASI pada BADUTA dari keluarga miskin telah tersebar
merata?
11. Berapa jumlah tenaga kesehatan yang berada di Kelurahan dan daerah sekitar?