Gingival Enlargement
-
Upload
lutfilailinurhidayah -
Category
Documents
-
view
86 -
download
10
description
Transcript of Gingival Enlargement
GINGIVAL ENLARGEMENT
1. INFLAMMATORY ENLARGEMENT
Pembesaran gingiva dapat dihasilkan dari perubahan inflamasi kronis atau akut, perubahan
kronis yang paling sering terjadi. Pembesaran inflamasi biasanya merupakan komplikasi
sekunder terhadap tipe pembesaran yang lain.
a. Chronic Inflammatory Enlargement
Gambaran Klinis:Bermula seperti sedikit menggelembung (slight ballooning) pada
interdental papilla dan marginal gingiva. Pada tahap awal, memproduksi pelindung
berbentuk tonjolan (bulge) disekitar gigi yang terlibat.Tonjolan ini dapat meningkat
ukurannya sampai menutupi bagian mahkota. Pembesaran ini dapat localized atau
generalized dan perkembangannya lambat dan tanpa rasa sakit, kecuali jika pembesaran
diperburuk oleh infeksi akut atau trauma.
Etiologi: Disebabkan oleh ekspos yang berlangsung sangat lama terhadap dental plak.
Faktor yang menyebabkan akumulasi dan retensi plak termasuk OH yang buruk, iritasi
oleh keabnormalan anatomi, dan restorasi yang kurang baik serta pemakaian ortodontik.
Gingival Changes Associated with Mouth Breathing
Gingiva tampak merah dan edema, dengan permukaan mengkilap yang menyebar pada
area yang terekspos.Area yang terlibat biasanya region anterior maxilla.Perubahan
gingiva secara jelas dibatasi dari gingiva normal yang tidak terekspos.
b. Acute Inflammatory Enlargement
GingivalAbscess
Lokal, sakit, lesi meluas secara cepat yang biasanya serangan tiba-tiba.Secara umum
terbatas pada marginal gingiva atau interdental papilla.Pada tahap awal, muncul
pembengkakan merah dengan permukaan halus dan mengkilap.Dalam 24 sampai 48
jam, lesi biasanya menjadi fluktuan dan tajam dengan sebuah permukaan orifice dari
yang purulen eksudat keluar. Gigi yang berdekatan dering sensitif terhadap perkusi.
Lesi umumnya pecah secara spontan.
Etiologi: hasil dari bakteri membawa ke dalam jaringan ketika substansi asing
(contoh: bulu sikat gigi, potongan kecil apel, atau pecahan cangkang udang) secara
paksa masuk ke dalam gingiva.
Periodontal (lateral) Abscess
Melibatkan supporting periodontal tissue dan umumnya menghasilkan pembesaran
gingiva.
2. DRUG-INDUCED GINGIVAL ENLARGEMENT
Akibat pemberian obat antikonvulsan, Imunosupresan dan blocker canal Ca dan bisa
menimbulkan masalah berbicara , mastikasi , erupsi gigi dan estetik .
Gambaran Klinis:
Lesi berbentuk seperti bead yang tumbuh di papila interdental dan meluas ke margin
gingiva sebelah fasial dan lingual.Bila pembesaran terus berlanjut. Maka pembesaran
akan menutupi sebagian besar mahkota dan menganggu oklusi.
Bila tidak terinflamasi, lesinya berbentuk mulberry, padat, pink muda, dan kenyal
dengan permukaan yang sedikit berlobus dan cenderung tidak mudah berdarah.
Pembesaran biasanya terjadi menyeluruh,tapi lebih parah pada regio anterior maksila
dan mandibula.
Pembesaran gingiva karena obat dapat terjadi pada mulut dengan sedikit / tanpa plak dan
dapat absen pada mulut dengan deposit plak yang banyak.Jaringan yang
pertumbuhannya abnormal memiliki 2 komponen fibrotik (karena obatnya) dan
inflamatory (karena bakterinya).
Pembesaran terjadi kronis dan peningkatan ukurannya terjadi lamban. Ketika
dipindahkan secara bedah ia akan muncul lagi hingga penghentiaan obat diberhentikan
beberapa bulan.
Pembesaran diawali hiperplasia jaringan ikat pada marginal gingiva,lalu proliferasi dan
perluasannya akan melebihi puncak marginal gingiva. Pembesaran siklosporin memiliki
jaringan ikat yang kaya vaskularisasi dengan sel jaringan kronis khusunya sel plasma.
Pembesaran pheytoin yang dewasa memiliki rasio fibroblastis atau kolagen yang serupa
dengan jaringan normal gingiva.Serat oxytalan banyak terdapat dibawah epitel dan
diarea inflamasi.
Pembesaran phenytoin rekuren nampak sebagai jaringan granulasi yang terdiri dari
banyak kapiler dan fibroblas muda dan serat kolagen yang tersusun tak beraturan dengan
limfosit.
a. Anti Convulsants
Contoh obat:
- Dilantin: obat epilepsi, kecuali petit mal
- Ethotain (paganone),merupakan hydontoin
- Mephenytoin (Mesantoin) merupakan hydontoin
- Succinimes(ethosuximide(zerontin), methusuximide(celantin))
- Valproic acid
Pembesaran gingiva terjadi pada 50%pasien,lebih sering terjadi pada pasien
muda.Administrasi sistemik pheytoin mempercepat penyembuhan luka gingiva pada
orang yang tidak menderita epilepsi.Pheytoin merancang proliferasi sel mirip fibroblas
dan epitel, pheytoin juga bisa mengurangi degradasi kolagen karena produksi kolagenase
inaktif ditingkatkan . Pembesaran gingiva akibat pheytoin diduga akibat mampu/tidaknya
host mengatasi pemakaian jangka panjang dari obat secara genetik.
b. Imunosupresan
o Salah satu contoh imunosupresan yang poten adalah siklosporin yang digunakan
untuk mencegah penolakan transplantasi organ dan untuk mengobati beberapa
penyakit autoimun. Mekanisme kerjanya adalah secara selektif menghambat sel T
helper.
o Pembesaran akbiat siklosporin lebih bervaskularisasi dibanding pembesaran akibat
phenytoin . Pembesarannya lebih bergantung pada konsentrasi plasma obat.
o Pembesraan akibat siklosporin diduga merupakan aksi hipersensivits terhadap obat
itu.
o Selain menyebabkan pembesaran gingiva, siklosporin juga memiliki beberapa efek
samping seperti nefrotoksisitas, hipertensi dn hipertrikosis(pertumbuhan rambut
berlebih).
c. Blocker canal Ca+
o Obat yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kardiovaskular sperti
hipertensi,agina pectoris, spasme arteri koroner dan aritmia.
o Bekerja dengan menghambat influx ion ca melewati membran sel jantung dan sel
otot polos.hal ini menimbulkan dilatasi arteri koroner dan arteriole, meningkatkan
suplai oksigen ke otot jantung.
o Obat ini mengurangi hipertensi dengan cara mendilatasi vaskular perifer.
o Contoh blocker canal ca adalah turunan
dihidropiridin(amiodipine,felodipine,nicardipine,nifedipine), turunan benzo
thiazine(diltiazem) dan turunan fenilakilamine (veropamile). Beberapa obat seperti
nifedipine yang banyak dipakai mampu menimbulkan pembesraan gingiva.
o Nifedipine juga digunakan bersama siklosporin untuk resipien transplantasi
ginjal,dan kombinasi kedua obat ini menyebabkan pembesaran yang lebih besar.
Pembesaran gingiva akibat nifedipine spertinya bergantung terhadap dosis yang
digunakan.
3. IDIOPATHIC GINGIVAL ENLARGEMENT
Merupakan kondisi langka yang penyebabnya belum bisa ditentukan.Punya beberapa istilah
yaitu gingivostomatitis, elephantiasis, fibromatosis idiopatil, hiperplasia gingiva herediter,
dan congenital familial fibromatosis.
Gambaran Klinis: Lesi melibatkan attached gingiva, marginal gingiva, dan papilla
interdental. Permukaan fasial dan lingual pada RA dan RB juga bisa terkena, namun pada
umumnya hanya melibatkan satu rahang saja.Gingiva yang membesar berwarna pink, padat,
dan konsistensi kasar serta permukaannya seperti berkerikil.Pada kasus yang parah, hampir
seluruh gigi bisa tertutupi, dan pembesaran mengisi vestibulum.Pembesarannya juga
bulbous.Inflamasi sekunder kerap terjadi di marginal gingiva.
Histopatologi: Terjadi peningkatan jaringan ikat yang relatif avaskuler dan terdiri dari serat
kolagen tersusun padat serta fibroblas yang banyak. Epitel permukaan menebal dan
mengalami acanthosis serta mengalami rete peg yang memanjang
Etiologi:Disebut idiopathic gingiva enlargement karena penyebabnya yang belu diketahui.
Pada beberapa kasus mungkin penyebabnya adalah herediter.Pembesaran juga dikaitkan
dengan cacat perkembangan fisik, contohnya pada penyakit tuberous sclerosis (epilepsi,
cacat mental, angiofibroma kutaneus).Pembesaran dimulai setelah erupsi gigi sulung ataupun
permanen dan bisa hilang setelah ekstraksi (menunjukkan bahwa mungkin faktor
penyebabnya adalah gigi geligi atau plak yang menempel di gigi).Adanya plak bisa menjadi
faktor yang memperberat.
4. ENLARGEMENTS ASSOCIATED WITH SYSTEMIC DISEASES
Penyakit sistemik mempengaruhi jaringan periodonsium dengan 2 mekanisme :
Magnifikasi dari inflamasi yang telah ada yang disebabkan oleh plak
Manifestasi penyakit sistemik terhadap status inflamasi dari gingival
Conditioned Enlargement
- Penyakit sistemik mengganggu respon gingiva terhadap dental plak
- Bakteri plak diperlukan untuk inisiasi pembesaran gingiva
- 3 macam conditioned enlargement :
1) Hormonal (kehamilan & pubertas)
2) Nutrisional (defisiensi vitamin C)
3) Gingivitis sel plasma
4) Nonspesifik
a) Enlargement in Pregnancy (Angiogranuloma)
- Dapat terjadi di marginal & generalized, massa tunggal/ganda seperti tumor.
- Selama kehamilan terjadi peningkatan level progesteron dan estrogen yang
menyebabkan perubahan permeabilitas vaskular, edema gingiva, peningkatan
respon inflamasi terhadap dental plak, dan peningkatan jumlah Prevotela
Intermedia.
- Gingiva hormonal enlargement adalah suatu pembesaran gingiva terkait
denganketidakseimbangan hormon selama kehamilan atau masa puber.
Marginal Enlargement:
- Akibat memperberat inflamasi yang sebelumnya terjadi (memerlukan bakteri
plak)
- Gambaran klinis: generalized, terjadi pada interproksimal. Berwarna merah
cerah/magenta, lunak, permukaan licin & mengkilap, perdarahan spontan, atau
mudah dipicu dengan sedikit rangsangan.
Tumorlike Gingival Enlargement:
- Bukan neoplasma, akibat hasil respon inflamasi gingiva terhadap plak (dapat
diperparah dengan kondisi pasien)
- Umumnya muncul setelah bulan ketiga kehamilan (lebih awal)
- Dapat dicegah dengan pembuangan plak & kalkulus
- Insidens 1-8.5%
Gambaran Klinis:
- Diskret, seperti jamur, memanjang dari margin gingiva/dari ruang
interproksimal meluas secara lateral
- Berwarna merah buram/magenta
- Berupa lesi superfisial, tidak sampai menyerang jaringan tulang
- Konsistensinya bervariasi (umumnya semifirm)
- Tidak terasa sakit (kecuali ada penumpukan debris pada margin
gingiva/pembesaran sudah mengganggu oklusi/ada ulkus)
Histopatologi:Baik marginal enlargement maupun tumorlike enlargement
mengandung masa inti jaringan ikat, dengan kapiler-kapiler yang baru terbentuk,
yang disusun terdifusi, yang dibatasi oleh sel endotel kuboidal, sekaligus stroma
fibrosa dengan edema derajat bervariasi dan infiltrat peradangan kronis. Epitel
squamosa terstratifikasi menebal, dengan rete pegs yang jelas terlihat dan beberapa
derajat edema intraseluler dan ekstraseluler, jembatan intraseluler, dan infiltrasi
leukositik.
b) Enlargement in Puberty
- Terjadi selama pubertas, baik laki-laki maupun perempuan, pada daerah akumulasi
plak.
- Pubertas sering disertai dengan meningkatnya respon gingiva terhadap iritasi local.
Gejala inflamasi yaitu warna merah kebiruan, odema, dan pembesaran dihasilkan
dari factor local yang merupakan respon ringan.
- Meskipun prevalensi dan keparahan penyakit gingiva meningkat seiring dengan
pubertas, gingivitis bukan merupakan kejadian yang universal selama periode ini,
dengan oral hygiene yang baik, maka hal tersebut dapat dicegah.
- Sering pada permukaan fasial dan jarang pada permukaan lingual. Hal ini terjadi
karena pergerakan lidah dan ekskursi makanan mencegah akumulasi iritan local
pada permukaan lingual.
- Gambaran klinisnya mirip dengan chronic inflammatory gingiva disease
- Setelah melewati pubertas enlargement berkurang dan hilang bila iritasi lokal
dihilangkan.
Gambaran Klinis:
- Marginal dan interdental
- Bengkak pada papila interdental (gingiva facial bengkak, gingiva lingual baik)
karena mekanisme pembersihan dari lidah
- Berhubungan dengan penyakit gingiva kronis, derajat pembesaran dan
kecenderungan untuk rekuren dipengaruhi keberadaan plak & kalkulus
- Setelah lewat masa pubertas, pembesaran berkurang, tapi tidak akan hilang sampai
plak & kalkulus dibuang
Histopatologi: inflamasi kronis dengan edema yang jelas dan perubahan degeneratif.
c) Enlargement in Vitamin C Deficiency
- Gambaran umum penyakit seurvy
- Defisiensi vitamin C à hemoragia, degenerasi kolagen, edema pada jaringan ikat
gingiva à mengubah respon gingiva (respon pertahanan normal terhambat, respon
inflamasi meningkat) terhadap plak
- Defisiensi vit C + inflamasi à enlargement
Gambaran Klinis:
- Marginal, warna merah kebiruan, lunak, permukaan halus & mengkilap
- Hemoragia dapat terjadi secara spontan/dengan sedikit rangsang
- Ada nekrosis permukaan dengan pembentukkan pseudomembran
Histopatologi:
- Infiltrasi selular inflamasi kronis dengan respon akut superfisial
- Area hemoragia tersebar dengan kapiler
- Edema difus, degenerasi kolagen, kekurangan fibroblas
d) Plasma Cell Gingivitis
- Pembesaran pada marginal gingiva (mild) yang meluas ke attached gingiva /
localized lesion (granuloma sel plasma).
- Disebutkan bahwa plasma cell gubguvutus merupakan reaksii alergi terhadap
permen karet, dentrifices, atau salah satu komponen diet.
- Penanganan dilakukan dengan menghilangkan paparan allergen.
Gambaran Klinis:
- Gingiva merah, rapuh, kadang-kadang bergranular, tidak menyebabkan hilang
perlekatan, mudah berdarah, lesi terlokalisasi di aspek oral pada attached gingiva
sehingga membedakannya dari gingivitis yang disebabkan plak
- Ada hubungan dengan chelitis dan glositis, dapat disebabkan alergi (permen karet,
bahan makanan, dentrifice). Proses revolusi dipicu dengan menghilangkan alergen.
Histopatologi:
- Spongiosis dan infiltrasi sel inflamasi pada jaringan epitel, kerusakan pada stratum
spinosum dan stratum basalis
- Infiltrasi padat sel plasma pada jaringan ikat yang meluas ke jaringan epitel
e) Nonspecific Conditioned Enlargement (Granuloma Pyogenicum)
Trauma minor yang direspon berlebihan seperti pembesaran gingiva seperti tumor
Gambaran Klinis:
- Bermacam-macam à sferis & diskret
- Merah cerah/ungu, kaku
- Ada ulkus pada permukaan & eksudat purulen
- Lesi dapat berubah menjadi fibroepitelial papilloma/tidak berubah jadi apapun
Histopatologi:
- Massa jaringan granulasi dengan infiltrasi selular kronis
- Proliferasi endotel & pembentukkan banyak rongga vaskular
- Permukaan epitel à atrofi di satu area, hyperplasia di daerah lain
- Ada ulkus & eksudasi pada permukaan
Systemic Diseases That Causes Gingival Enlargement
1. Leukemia
Pembesaran gingiva karena leukemia bisa difus atau marginal,localizedatau generalized.
Pembesaran karena leukemia umumnya terjadi pada penderita leukemia akut, tapi
terkadang terlihat juga pada leukemia sub akut.Pembesaran jarang terjadi pada leukemia
kronis.
Gambaran Klinis:Permukaan mengkilat berwarna merah kebiruan. Konsistensi kaku
namuna ada kecenderungan rapuh dan hemorrhage yang terjadi secara spontan atau
karena sedikit iritasi.Terdapat keterlibatan acute painful necrotizing ulcerative
inflammatory yang dapat terjadi pada junction gingiva yang mengalami pembesaran.
Histopatologis: Pasien menunjukkan variasi inflamasi kronis. Infiltrasi massa padat
leukosit imatur dan sedang berproliferasi dengan leukosit matur dan jaringan ikat.
Ditemukan juga kapiler-kapiler yang membesar, edema, dan degenerasi jaringan ikat.
Area permukaan yang terisolasi dari inflamasi nekrosis akut dengan pseudomembran
(fibrin, PMN, dan bakteri)
2. Granulomatus Diseases
Wegener’s Disease
Adalah penyakit langka yang memiliki ciri khas lesi granulomatus akut pada sistem
pernapasan, meliputi hidung dan mulut.Belum diketahui penyebabnya. Ketika terbentuk
lesi renal, acute necrotizing vasculitis akan memberi efek pada pembuluh darah.
Manifestasi awal dai penyakit ini melibatkan regio orofasial termask ulserasi pada
mukosa oral, pembesaran gingiva, mobilitas gigi abnormal, eksfoliasi gigi, dan respon
penyembuhan yang melambat.
Gambaran Klinis:Gingiva berwarna ungu kemerahan dan mudah berdarah ketika
distimulasi
Histopatologi:Inflamasi kronis dengan giant cell tersebar dan titik-titik inflamasi akut,
mikroabses yang tertutup lapisan tipis epitel achantolic.Tidak ada perubahan vascular.
Sarcoidosis
Sarcoidosis adalah penyakit granulomatus dengan etiologi yang belum diketahui.Terjadi
pada individu berusia 20-30 tahun, dan lebih dominan pada individu berkulit
hitam.Penampakan klinis terlihat gingiva yang merah, halus dan pembesaran tanpa rasa
sakit.
Histopatologi:Sarcoid granuloma yang mengandung sel epiteloid yang diskret dan
leukosit PMN.
5. NEOPLASTIC ENLARGEMENT (GINGIVAL TUMORS)
a. Benign Tumors of the Gingiva
Epulis adalah istilah generik yang digunakan secara klinis untuk menandakan semua
tumor dan massa seperti tumor yang memiliki ciri khusus pada gingiva. Kebanyakan
lesinya berupa lesi inflamasi dibanding lesi neoplastik. Insidens tumor yang tercatat
adalah karsinoma, fibroma, giant cell tumor, papilloma, leukoplakia, mixed tumor,
angioma, osteofibroma, sarcoma, melanoma, myxoma, fibropapilloma, adenoma, dan
lipoma.
1) Fibroma
Pembesarannya berasal dari jaringan konektif gingiva atau PDL.Bertumbuhnya
lambat dan merupakan tumor spherical yang dapat menjadi kuat dan nodular tapi
juga bisa menjadi lunak dan vaskular.Biasanya bertangkai.Kebanyakan lesinya
berupa lesi inflamasi.
2) Papilloma
Merupakan proliferasi jinak dari permukaan epitel yang pada kebanyakan kasus
berasosiasi dengan Human Papilloma Virus.Terlihat sebagai tonjolan seperti kutil
yang tersendiri atau kembang kol.Ukurannya bisa kecil dan memiliki ciri khusus
ataupun luas dan terdapat elevasi dengan permukaan yang irregular.Biasanya
hiperkeratotik dengan inti pusat jaringan konektif fibrovaskular.
3) Peripheral Giant Cell Granuloma
Pembesarannya berasal dari interdental atau margin gingiva.Paling sering terjadi
pada permukaan labial, bisa tak bertangkai ataupun bertangkai. Kenampakannya
beragam mulai dari halus, massa dengan outline teratur sampai tidak teratur,
tonjolannya multilobul dengan indentasi permukaan dan kadang terlihat ulserasi
margin. Lesinya tidak sakit, ukurannya beragam, dan dapat menutupi beberapa
gigi.Konsistensinya bisa kuat atau spongy, warnanya beragam dari pink sampai
merah tua atau biru keunguan.Memiliki sejumlah foci giant cell multinuklear dan
partikel hemosiderin dalam jaringan jonektif stroma.Epitel yang melapisi biasanya
hiperplastik dengan ulserasi di dasarnya.
4) Central Giant Cell Granuloma
Pembesarannya berasal dari dalam rahang dang menyebabkan kavitasi
sentral.Kadang menyebabkan deformitas rahang sehingga gingiva terlihat
membesar.
5) Leukoplakia
Penyebabnya belum pasti, namun berasosiasi dengan penggunaan tembakau.Faktor
lainnya adalah Candida albicans, HPV-16, dan HPV-18, serta
trauma.Kenampakannya beragam dari putih keabuan, datar dan bersisik, bentuk
tidak teratur, dan berkeratin.80% nya jinak, 20% nya ganas atau pre-ganas, 3% nya
invasif karsinoma.Menunjukkan hiperkeratosis dan akantosis.
6) Kista Gingiva
Secara klinis terlihat sebagai pembesaran terlokalisasi yang dapat melibatkan
margin dan attached gingiva. Terjadi pada kaninus dan premolar bawah, paling
sering pada permukaan lingual.Pasien tidak merasakan sakit, tapi apabila mengalami
ekspansi dapat menyebabkan erosi permukaan tulang alveolar.
7) Massa jinak lainnya
Contoh tumor-tumor jinak lainnya adalah nevus, myoblastoma, hemangioma,
neurilemoma, neurofibroma, mucoceles, dan ameloblastoma.
b. Malignant Tumors of the Gingiva
1) Karsinoma
Squamous cell carsinoma merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan
pada gingiva.Bisa exophytic dengan irregular outgrowth atau ulseratif, terlihat
sebagai lesi datar dan erosif.Biasanya tidak bergejala, tidak disadari sampai terjadi
komplikasi oleh perubahan inflamasi yang dapat menutupi neoplasma tapi
menyebabkan sakit.Secara lokal invasif, melibatkan tulang dibawahnya dan PDL
dari gigi dan mukosa di sekitarnya.
2) Malignant melanoma
Dapat terjadi pada palatum keras dan gingiva maxilla orang tua.Biasanya pigmentasi
hitam dan didahului oleh pigmentasi lokal.Bentuknya bisa datar atau nodular dan
ditandai dengan pertumbuhan cepat dan metastasis dini.Pembesarannya berasal dari
melanoblast di gingiva, pipi, dan palatum.Sering terjadi infiltrasi ke tulang
dibawahnya dan metastasis ke servikal dan nodus limfatik.
3) Sarkoma
Sarkoma seperti fibrosarcoma, lymphosarcoma, dan retikulum cell sarcoma pada
gingiva jarang terjadi.Kaposis’s sarcoma juga sering terjadi pada rongga mulut
pasien dengan AIDS, khususnya di palatum dan gingiva.
4) Metastasis
Metastasi tumor ke gingiva jarang terjadi.
6. FALSE ENLARGEMENT
Pembesaran semu bukan merupakan pembesaran dari jaringan gingiva melainkan merupakan
hasil dari meningkatnya ukuran tulang osseous atau jaringan dentin.Gingiva biasanya tampak
normal secara klinis kecuali ukurannya yang raksasa.
a. Underlying Osseous Lessions
o Pembesaran tulang yang terletak di bawah daerah gingiva paling sering terjadi pada
tori dan exostoses, tetapi bisa juga terjadi pada Paget’s desease, fibrous dysplasia,
cherubism, pusat sel granuloma raksasa, ameloblastoma, osteoma, dan
osteosarcoma. Jaringan gingiva akan tampak normal, tetapi dapat juga mengalami
perubahan jika terinflamasi oleh faktor lain.
b. Underlying Dental Tissues
o Selama berbagai tahap dari erupsi gigi, terutama saat awal pertumbuhan gigi sulung,
gingiva bagian labial akan terlihat distorsi marjinal membulat yang disebabkan oleh
penumpukan jaringan gingiva di 1/3 gingiva enamel mahkota. Pembesaran ini
disebut sebagai developmental enlargement (pembesaran perkembangan) dan hilang
saat junctional epithelium bermigrasi ke CEJ.
o Pembesaran ini merupakan fisiologis dan biasanya menunjukkan tidak adanya
masalah. Namun, pembesaran ini akan bermasalah ketika diperparah dengan
inflamasi marginal gingiva. Perawatan untuk meredakan inflamasi marginal gingiva,
daripada reseksi pada pembesaran, sangat cukup pada kasus tersebut.