Gedung Kesenian Jakarta

3
Gedung Kesenian Jakarta Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Gedung Kesenian Jakarta Gedung Kesenian Jakarta pada tahun 1880-1910 Gedung Kesenian Jakarta merupakan bangunan tua peninggalan bersejarah pemerintah Belanda yang hingga sekarang masih berdiri kokoh di Jakarta. Terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat. Gedung tersebut merupakan tempat para seniman dari seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya. [1] Gedung ini memiliki bangunan bergaya neo-renaisance yang dibangun tahun 1821 di Weltevreden yang saat itu dikenal dengan nama Theater Schouwburg Weltevreden, juga disebut dengan Gedung Komedi. [2] Daftar isi [sembunyikan ] 1Pendiri Gedung Kesenian Jakarta 2Sejarah Gedung Kesenian Jakarta 3Fasilitas Gedung 4Alamat Gedung Kesenian Jakarta 5Kegiatan Utama 6Pencapaian dan Prestasi 7Referensi 8Pranala luar

description

Unit-unit massa Stasiun Jakarta Kota terbagi dalam unit massa kepala, unit massa sayap, gerbang masuk utama dan peron, unit massa menara (utama/depan, samping, dan gerbang samping). Konfigurasi massa bangunan linier secara keseluruhan membentuk huruf “T”. Peron menggunakan rangka atap frame berbentuk butterfly shed (kupu-kupu) dengan penyangga kolom baja profil dipakai pada stasiun ini. Dinding bagian dalam hall diselesaikan dengan keramik berwarna coklat bertekstur kasar, sedangkan dinding luar bagian bawah seluruh bangunan ditutup dengan plesteran berbutir berwarna hitam.Dinding yang sama pada concourse diselesaikan dengan ubin pola waffle berwarna kuning kehijauan. Lantai stasiun menggunakan ubin berwarna kuning dan abu-abu, dan untuk lantai peron dipakai ubin pola waffle berwarna kuning.Atap barrel-vault yang digunakan pada stasiun Jakarta Kota terlihat jelas pada hall utama. Dinding bagian dalam hall diselesaikan dengan keramik berwarna coklat bertekstur kasar. Bukaan terbesar terdapat pada lunette yang berfungsi sebagai jendela. Lunette berbentuk busur semi sirkular dengan unit bukaan vertikal sebanyak tujuh buah pada lunette utama.Bukaan pintu pada Stasiun Jakarta Kota terbentuk akibat penggunaan kolom-kolom penyangga atap (kanopi) yang menghasilkan suatu unit massa sendiri. Pengolahan bidang di sekitar bukaan dengan penggunaan bata kerawang di atas pintu dan ubin waffle pada dinding bagian bawah serta daun pintu tambahan yang berfungsi sebagai pintu angin.Frans Johan Louwrens Ghijsels

Transcript of Gedung Kesenian Jakarta

Page 1: Gedung Kesenian Jakarta

Gedung Kesenian JakartaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gedung Kesenian Jakarta

Gedung Kesenian Jakarta pada tahun 1880-1910

Gedung Kesenian Jakarta merupakan bangunan tua peninggalan bersejarah pemerintah Belanda yang hingga sekarang masih berdiri kokoh di Jakarta. Terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat.

Gedung tersebut merupakan tempat para seniman dari seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya.[1]

Gedung ini memiliki bangunan bergaya neo-renaisance yang dibangun tahun 1821 di Weltevreden yang saat itu dikenal dengan nama Theater Schouwburg Weltevreden, juga disebut dengan Gedung Komedi. [2]

Daftar isi  [sembunyikan] 

1Pendiri Gedung Kesenian Jakarta 2Sejarah Gedung Kesenian Jakarta 3Fasilitas Gedung 4Alamat Gedung Kesenian Jakarta 5Kegiatan Utama 6Pencapaian dan Prestasi 7Referensi 8Pranala luar

Pendiri Gedung Kesenian Jakarta[sunting | sunting sumber]

Ide munculnya gedung ini berasal dari Gubernur Jenderal Belanda, Daendels. Kemudian direalisasikan oleh Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. [3] Gedung yang bersejarah ini dibentuk dengan gaya empire oleh arsitek Arsitek Para perwira Jeni VOC, Mayor Schultze. [4]

Sejarah Gedung Kesenian Jakarta[sunting | sunting sumber]

Page 2: Gedung Kesenian Jakarta

Gedung yang berpenampilan mewah ini pernah digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama (1926). Dan, di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini [5] Kemudian dipakai oleh Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi & Hukum (1951), dan sekitar tahun 1957-1961 dipakai sebagai Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI).

Selanjutnya tahun 1968 dipakai menjadi bioskop “Diana” dan tahun 1969 Bioskop “City Theater”. Baru pada akhirnya pada tahun 1984 dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian (Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 24 tahun 1984). [6] Gedung ini direnovasi pada tahun 1987 dan mulai menggunakan nama resmi Gedung Kesenian Jakarta. Sebelumnya gedung ini dikenal juga sebagai Gedung Kesenian Pasar Baru dan Gedung Komidi. [7] Untuk penerangan digunakan lilin dan minyak tanah dan kemudian pada tahun 1864 digunakan lampu gas. Pada tahun 1882 lampu listrik mulai digunakan untuk penerangan dalam gedung. [8]

Fasilitas Gedung[sunting | sunting sumber]

Sebagai sebuah tempat pertunjukan seni, gedung Kesenian Jakarta memiliki fasilitas yang bagus dan memadai, di antaranya ruang pertunjukan berukuran 24 x 17.5 meter dengan kapasitas penonton sekitar 475 orang, panggung berukuran 10,75 x 14 x 17 meter, peralatan tata cahaya, kamera (CCTV) di setiap ruangan, TV monitor, ruang foyer berukuran 5,80 x 24 meter, serta fasilitas outdoor berupa electric billboard untuk keperluan publikasinya. [9]

Alamat Gedung Kesenian Jakarta[sunting | sunting sumber]

GEDUNG KESENIAN JAKARTA

Jalan Gedung Kesenian 1

Jakarta 10710-Indonesia

Tel : (021)3808283-3441892

Fax : (021)3810924[10]

Kegiatan Utama[sunting | sunting sumber]

1. Melaksanakan kerja sama dengan negara dan pusat kebudayaan asing

2. Mengadakan kerja sama dengan lembaga, organisasi, dan grup kesenian tradisional

3. Menyelenggarakan festival seni pertunjukan

4. Membuat dokumentasi audio visual [11]

Pencapaian dan Prestasi[sunting | sunting sumber]

1. Meraih penghargaan Adikarya Wisata tahun 1995

2. Meraih penghargaan Adikarya Wisata tahun 1996

3. Meraih penghargaan Adikarya Wisata tahun 1997

4. Meraih penghargaan Adikaryottama Wisata tahun 2001 [12]

Page 3: Gedung Kesenian Jakarta