LAPORAN BULANAN SEKRETARIAT JAKARTA...
Transcript of LAPORAN BULANAN SEKRETARIAT JAKARTA...
Sekretariat Jakarta
Berketahanan (Resilient
Jakarta Secretariat) - Gedung
Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-
9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel.
(62-21) 389 01 802
LAPORAN BULANAN
SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN
NOVEMBER 2017 NO: 018/LAP/12/CO/2017
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
ii
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
UCAPAN TERIMA KASIH
Laporan bulanan berkala merangkum segenap kegiatan Sekretariat Jakarta
Berketahanan. Sekretariat mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang besar
kepada semua pihak yang telah memungkinkan dan mendukung terlaksananya
kegiatan-kegiatan dengan baik untuk Jakarta Berketahanan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
iii
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
KATA PENGANTAR
Laporan bulanan ini merupakan upaya pertanggungjawaban internal Sekretariat
Jakarta Berketahanan, merangkum dan mengkonsolidasikan seluruh laporan kegiatan
Sekretariat, baik kegiatan internal, kegiatan eksternal, maupun komunikasi publik
periode bulan November 2017. Laporan bulanan ini juga dibuat dalam rangka
mewujudkan Tata Kelola Pengetahuan (Knowledge Management). Dengan
tersusunnya laporan bulanan ini, diharapkan akan semakin memberikan gambaran
jelas dan terarah ihwal perkembangan kegiatan Jakarta Berketahanan.
Jakarta, Desember 2017
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup/Chief Resilience Officer
(CRO)
Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MURP
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
iv
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
DAFTAR ISI
Ucapan Terima Kasih ............................................................................................................ii
Kata Pengantar .......................................................................................................................iii
Daftar Isi ....................................................................................................................................iv
A. Pendahuluan ......................................................................................................................1
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan ....................................................................2
ii. Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) ...............4
iii. Kepala Sekretariat/Deputi CRO ........................................................................5
iv. Manajer Program ....................................................................................................6
v. Communication Officer ........................................................................................7
B. Kinerja Sekretariat ...........................................................................................................8
i. Capaian Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta .............................8
ii. Pertemuan Sekretariat ...........................................................................................9
iii. Kegiatan Internal ......................................................................................................62
iv. Laporan Keuangan Sekretariat............................................................................97
C. Komunikasi Publik ...........................................................................................................99
i. Media Sosial ...............................................................................................................99
ii. Laman Website .........................................................................................................102
D. Kendala dan Saran ..........................................................................................................104
i. Kendala .....................................................................................................................104
ii. Saran ..........................................................................................................................104
E. Lampiran .............................................................................................................................106
i. Tabel Pengeluaran Petty Cash Bulan November 2017 .............................106
ii. Tabel Kegiatan Bulan November 2017 ..........................................................107
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
1
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
A. PENDAHULUAN
Setelah sukses memilih 63 kota di tahun 2013 (Gelombang 1) dan 2014 (Gelombang
2), 100RC menerima 325 aplikasi dari 80 negara di 6 benua termasuk Jakarta pada
tahun 2016 (Gelombang 3). Pada bulan Mei 2016, Kota Jakarta terpilih sebagai salah
satu dari 37 kota dunia untuk bergabung dalam jejaring internasional 100RC.
Ikatan kerjasama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Rockefeller
Philanthropy Advisors/100 Resilient Cities (RPA/100RC) terkait Program 100RC
diresmikan melalui penandatanganan Surat Pernyataan Kehendak/Letter of Intent
(LOI) tentang Pengembangan dan Implementasi Strategi Ketahanan Kota antara
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Rockefeller Philanthropy Advisors/100
Resilient Cities (RPA/100RC). LOI ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta dan
Presiden 100 Resilient Cities (100RC) pada tanggal 24 Juli 2017.LOI ini menjabarkan
harapan bersama untuk bermitra dan bekerjasama dalam mengembangkan
kemampuan dalam memelihara, serta memulihkan fungsi penting Jakarta terhadap
adanya guncangan/shocks dan tekanan/stresses sehingga masyarakat, komunitas,
serta sistem kota dapat terus berkembang menjadi kota yang berketahanan.
Program 100RC memasilitasi 100 kota di dunia yang menjadi anggotanya untuk (i)
mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan sosial, ekonomi, dan fisik kota;
(ii) memasilitasi kota untuk mendapatkan bantuan jasa dari mitra 100RC dalam
membangun ketahanan kota; (iii) meningkatkan pemahaman mengenai konsep
ketahanan dan meningkatkan implementasi dari konsep tersebut secara global.
Bentuk dukungan Program 100RC berupa (i) bantuan dana untuk menyelenggarakan
sekretariat yang dipimpin oleh Chief Resilience Officer (CRO) dan bertugas menjadi
penghubung antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan The Rockefeller
Foundation dan pemangku kepentingan lainnya; (ii) memasilitasi penyusunan
Strategi Ketahanan Kota; (iii) menghubungkan anggotanya dengan organisasi City
Solutions yang dapat membantu implementasi strategi serta menghubungkan
dengan anggota lainnya dalam jaringan internasional 100RC; serta (iv) menyediakan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
2
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
bantuan teknis dan sumber daya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang
mencakup penyediaan Mitra Strategi/Strategy Partner atau konsultan sesuai
kebutuhan.
i. SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN
Berdasarkan dengan pengalaman dari kota lain yang juga tergabung dalam jejaring
100RC dan diskusi dengan Semarang sebagai sesama kota berketahanan, maka
dipandang perlu untuk membentuk Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk
mendukung efisiensi dan optimalnya upaya Koordinator Ketahanan Kota/Chief
Resilient Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Berketahanan.
Adapun sekretariat ini memiliki tiga (3) fungsi pokok, yaitu: (i) mendukung dan
membantu kinerja dan aktivitas harian dari CRO; (ii) menyampaikan hasil dari
penyusunan Strategi Ketahanan Kota kepada pihak-pihak terkait; serta (iii)
memberikan dukungan dan bantuan untuk pelaksanaan program 100RC di Jakarta.
Adapun usulan struktur kerja Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer
(CRO) dan pembentukan Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta
Secretariat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah dikonsultasikan
dengan 100RC digambarkan sebagai berikut:
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
3
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Gambar. Struktur Kerja dan Organisasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 100RC,
UCLG ASPAC, Sekretariat Jakarta Berketahanan, dan Strategy Partner.
1. Tugas dan peran koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer
(CRO), yaitu:
a. Penanggung jawab penyusunan Strategi Ketahanan Kota untuk
membangun visi ketahanan kota yang menarik; memimpin dialog terkait
ketahanan kota; bertindak sebagai kontak utama 100RC; dan menjadi
mitra kontributor yang produktif dalam jejaring kerjasama 100RC.
Resilient Jakarta Secretariat
Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Resilient Steering Committee
Koordinator Ketahanan Kota/Chief
Resilient Officer (CRO)
Deputy CRO
- Program Manager
- Communication
Officer
Working Team
Strategy Partner/ AECOM
Third Party
Grantee/
UCLG
ASPAC
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
4
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
b. Melaporkan perkembangan penyusunan Strategi Ketahanan Kota dan
memberikan masukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta secara
berkala untuk pengambilan keputusan yang bersifat strategis.
2. Dewan Pembina Ketahanan Kota/Resilient Steering Committee terdiri dari
para pakar, akademisi, praktisi, tokoh masyarakat, dan pejabat di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertugas untuk
memberikan saran dalam penyusunan Strategi Ketahanan Kota Jakarta.
3. Tim Kerja/Working Team terdiri dari SKPD/UKPD lintas sektor di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta maupun pihak/lembaga
pemerintah dan lembaga non pemerintah lainnya yang terlibat dalam
penyusunan Strategi Ketahanan Kota dengan difasilitasi oleh Wakil
Koordinator Ketahanan Kota/Deputy CRO dan staf Sekretariat Jakarta
Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat.
4. Sebagaimana tersebut dalam Surat Pernyataan Kehendak/Letter of Intent
yang telah ditandatangani mengenai penyaluran dana untuk penyusunan
Strategi Ketahanan Kota, Program 100RC memberikan bantuan dana
selama dua tahun dan menunjuk United Cities and Local Governments Asia
Pacific (UCLG ASPAC) sebagai Pihak Ketiga/Third Party Grantee yang
mengelola kebutuhan finansial dan operasional Sekretariat Jakarta
Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat untuk jangka waktu 2 (dua)
tahun.
5. Mitra Strategi/Strategy Partner adalah konsultan dan tenaga ahli yang
ditunjuk oleh Program 100RC untuk mendukung penyusunan Strategi
Ketahanan Kota. Program 100RC menunjuk AECOM sebagai Strategy
Partner untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
ii. KOORDINATOR KETAHANAN KOTA/CHIEF RESILIENCE OFFICER
(CRO)
Merujuk pada hasil konsultasi dan koordinasi dengan Sekretariat 100RC Asia-
Pasifik, Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
5
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Lingkungan Hidup diusulkan sebagai Koordinator Ketahanan Kota/Chief
Resilience Officer (CRO) untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan
pertimbangan utama sebagai berikut:
i. Pejabat senior di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
yang mempunyai akses langsung kepada Gubernur untuk
melaporkan perkembangan penyusunan Strategi Ketahanan
Kota dan memberikan masukan secara berkala untuk
pengambilan keputusan yang bersifat strategis.
ii. Selama ini aktif sebagai kontak utama Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dengan Program 100RC, dan menjadi mitra kontributor
yang produktif dalam jejaring kerjasama 100RC.
iii. Telah mengikuti Orientasi sebagai Chief Resilient Officer (CRO)
yang diselenggarakan oleh 100RC di Singapura pada tanggal 14-
18 Mei 2017.
Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilient Officer (CRO) tidak mendapatkan
remunerasi dalam bentuk gaji dan tunjangan dari 100RC, memperhatikan
status ASN yang telah mendapatkan remunerasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Terkait dengan usulan penunjukkan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup sebagai Chief Resilience Officer (CRO), telah disampaikan
Nota Dinas No 693/-1.711.5 dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta pada
tanggal 29 September 2017.
iv. KEPALA SEKRETARIAT/DEPUTY CRO
Sesuai dengan usulan, Struktur Jakarta Berketahanan yang didukung oleh
100RC dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sekretariat adalah pelaksana
harian dari kebijakan dan keputusan Chief Resilience Officer (CRO). Sekretariat
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
6
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
dipimpin oleh Kepala Sekretariat/Deputy CRO, Manajer Program, dan
Communication Officer. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekretariat adalah:
Memimpin penyusunan Strategi Ketahanan Kota dengan efektif dan inklusif.
Mengendalikan diskusi ketahanan dengan ragam para pemangku
kepentingan dan memastikan partisipasi aktif dan keterlibatan publik dalam
proses penyusunan dokumen;
Mengawasi tata keloka Strategy Partner (konsultan yang ditunjuk dan
didanai oleh 100RC) dalam proses pengembangan strategi dan memastikan
kualitas dari setiap tahapan tercapai;
Mengelola operasionalisasi Sekretariat Jakarta Berketahanan dan
memastikan kemajuan pekerjaan secara internal disampaikan kepada unsur
Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta;
Mempromosikan pesan-pesan ketahanan kepada publik melalui berbagai
saluran komunikasi;
Memberikan fasilitasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat
dalam pengembangan dan pelaksanaan strategi ketahanan.
Memimpin keterlibatan aktif Tim Kerja;
Melakukan koordinasi dan mengelola keterlibatan para pemangku
kepentingan dan memastikan keterlibatan mereka selaras dengan visi
Jakarta Berketahanan dan dilaksaknakan secara inklusif.
Melaksanakan program-program dan proyek-proyek yang ditemukenali
hasil proses pengembangan strategi
Melakukan pengawasan dan mengevaluasi kemajuan serta menyegarkan
kembali strategi dan menemukenali gagasan-gagasan baru
v. MANAJER PROGRAM
Dalam rangka menunjang peranan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam
menyusun Strategi Ketahanan Kota dan dalam menjalankan aktifitas
keseharian sekretariat, Chief Resilience Officer (CRO) perlu didukung oleh
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
7
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
beberapa orang staf yang salah satunya adalah Manajer Program. Tugas Pokok
dan Fungsi Manajer Program, yaitu:
Memantau kemajuan kinerja Sekretariat Jakarta Berketahanan serta
membantu Koordinator Ketahanan Kota dan Kepala Sekretariat dalam
mengawasi ketepatan waktu penyusunan Strategi Ketahanan Kota
Jakarta;
Mendokumentasikan proses penyusunan Strategi Ketahanan Kota dan
pelibatan pemangku kepentingan terutama dalam rangka meningkatkan
kapasitas pemangku kepentingan di internal Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta;
Menyiapkan laporan yang diperlukan oleh Koordinator Ketahanan Kota,
Kepala Sekretariat, dan 100RC;
Membantu Koordinator Ketahanan Kota dan Kepala Sekretariat dalam
mengelola pelibatan pemangku kepentingan, terutama dengan internal
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan tim kerja;
Melakukan penelitian mengenai kebijakan nasional dan lokal saat ini
yang terkait dengan program 100RC;
Memfasilitasi kegiatan pelibatan masyarakat yang dijalankan oleh
Sekretariat Jakarta Berketahanan;
Mengelola operasional, anggaran dan pembiayaan Sekretariat Jakarta
Berketahanan.
vi. COMMUNICATION OFFICER
Dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan (Resilient
Jakarta) melalui pendekatan kolaboratif, Sekretariat Jakarta Berketahanan
perlu untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang ada di Jakarta.
Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan pula komunikasi publik untuk
menanamkan ko resilience) kepada seluruh pemangku
kepentingan tersebut. Komunikasi publik ini juga bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
8
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan
(Resilient Jakarta).
Melihat pentingnya peran komunikasi publik dalam mendukung upaya
perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan, maka dibutuhkan
communication officer untuk mengoptimalkan proses meningkatkan kesadaran
(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan sebagai salah satu bentuk
komunikasi publik dan pelibatan pemangku kepentingan. Communication
Officer memilki tugas untuk
Mengangkat profil Jakarta di media (contoh: membuat
radio program, editorial opini, dsb.) dengan bekerja sama dengan Dinas
Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta.
Mengelola kehadiran digital Jakarta Berketahanan (blog, FB, twitter,
dsb.).
Mengorganisir kegiatan publik sebagai bentuk pelibatan pemangku
kepentingan yang lebih luas terhadap Jakarta Berketahanan.
Menyiapkan materi komunikasi untuk Koordinator Ketahanan
Kota/Chief Resilience Officer (CRO), Kepala Sekretariat Jakarta
Berketahanan dan Sekretariat Jakarta Berketahanan.
Mendukung pengelolaan logistik dan operasional Sekretariat Jakarta
Berketahanan.
B. KINERJA SEKRETARIAT
i. CAPAIAN PROGRAM 100 RESILIENT CITIES (100RC) JAKARTA
Salah satu dampak positif dari penyelenggaraan kegiatan-kegiatan survey
online/offline, lokakarya, sesi kerja dan Seminar di bulan September dan
Oktober telah menjadikan , Sekretariat Jakarta Berketahanan semakin dikenal
oleh SKPD dan NGO di Provinsi DKI Jakarta.Salah satu indikatornya adalah
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
9
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Sekretariat seringkali diundang dan dilibatkan dalam kegiatan para pemangku
kepentingan tersebut. Capaian yang cukup signifikan pada Bulan November
2017 adalah dilibatkannya Sekretariat Jakarta Berketahanan sebagai
narasumber sekaligus fasilitator Lokakarya Peningkatan Kapasitas Perencana
Bappeda, Perencana Bappeko/kab, dan Perencana SKPD se-Provinsi DKI
Jakarta, yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
ii. PERTEMUAN SEKRETARIAT
Selain untuk memastikan dan menjamin terjalannya program 100RC Jakarta,
Sekretariat Jakarta Berketahanan juga perlu melakukan pertemuan dengan
beberapa pihak dan pemangku kepentingan dalam rangka berkoordinasi dan
mengintegrasikan segala jenis upaya untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota
berketahanan (Resilient Jakarta). November 2017 yang berupa:
1. Pada hari Rabu, 1 November 2017, menghadiri -
di Dinas Ketahanan Pangan,
Kelautan, dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta.
Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam
Lokakarya tersebut berupa:
a. Lokakarya ini turut dihadiri oleh berbagai pihak dan pemangku
kepentingan terkait pertanian perkotaan di DKI Jakarta yang menjadi
perwakilan dari sektor Pemerintah (Pusat maupun Provinsi DKI Jakarta),
kedutaan besar, dunia usaha, akademisi, media, dan komunitas sosial.
b. Lokakarya diisi oleh sambutan dan paparan oleh beberapa pihak, yaitu:
pihak KARINA, Kedutaan Besar Belanda, dan Deputi Gubernur DKI
Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Pihak KARINA yang
menjelaskan bahwa penyusunan Desain Besar Pertanian Perkotaan ini
merupakan sebuah pendekatan kolaboratif dengan melakukan
serangkaian lokakarya. Desain Besar Pertanian Perkotaan ini bertujuan
untuk menciptakan praktek pertanian perkotaan yang baik dan
berkelanjutan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
10
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
c. Pihak Kedutaan Besar Belanda melanjutkan pembukaan lokakarya
dengan menjelaskan pertanian perkotaan merupakan solusi untuk
menghasilkan pangan berkualitas dengan lahan terbatas serta mampu
menciptakan lapangan kerja baru serta Ruang Terbuka Hijau (RTH)
alternatif bagi kota.
d. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
memberikan paparan sekaligus membuka lokakarya secara resmi
dengan menegaskan bahwa penyusunan Desain Besar Pertanian
Perkotaan ini merupakan sebuah metode kolaboratif yang melibatkan
semua pihak. Pertanian perkotaan ini juga sejalan dengan salah satu dari
23 janji kerja Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017-2022. Deputi Gubernur
DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga menjelaskan
bahwa DKI Jakarta sedang dalam proses menuju kota berketahanan
(resilient city) dan sudah tergabung dalam jejaring 100 Resilient Cities
(100RC). Desain besar pertanian perkotaan ini bisa menjadi bahan
pembahasan utama dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan.
e. Dengan telah tersusunnya draft Desain Besar Pertanian Perkotaan
Perkotaan, KARINA MURIA mengadakan Lokakarya Konsultasi Multi-
pihak Terkait Desain Besar Pertanian Perkotaan Jakarta sebagai bentuk
konfirmasi dan finalisasi desain besar tersebut dengan para pemangku
kepentingan di DKI Jakarta.
f. Lokakarya terbagi ke dalam 3 (tiga) sesi yang berupa: (i) Sesi
penjelasan Desain Besar Pertanian Perkotaan yang bertujuan untuk
memberikan gambaran umum terkait pertanian perkotaan di Jakarta, (ii)
Sesi diskusi yang akan membahas 4 (empat) topik utama di dalam
Desain Besar, dan (iii) Sesi Pleno untuk menjelaskan hasil diskusi dari
tiap-tiap topik.
g. Sebagai penutup, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa seharusnya pendekatan
kolaboratif ini bisa membantu berbagai permasalahan di DKI Jakarta
secara berkelanjutan dan komprehensif karena turut melibatkan banyak
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
11
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
pemangku kepentingan. Adanya Desain Besar Pertanian Perkotaan ini
akan membantu dari sisi konten penyusunan Strategi Ketahanan Kota
Jakarta.
h. Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa:
(i) Tim KARINA MURIA akan menambahkan masukan dari lokakarya
ke dalam draft Desain Besar Pertanian Perkotaan.
(ii) Desain besar pertanian perkotaan ini akan menjadi bahan bagi
Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta yang akan disarankan untuk turut
dimasukkan ke dalam RPJMD 2018-2022.
(iii) Tim KARINA MURIA akan bekerja sama dengan Tim Sekretariat
Jakarta Berketahanan terkait penyusunan Strategi Kota
Berketahanan yang berhubungan dengan pertanian perkotaan.
(iv) Dalam waktu dekat, Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan
melakukan pertemuan dengan berbagai rekan yang membantu
penyusunan beberapa grand design terkait permasalahan Jakarta
untuk berkoordinasi terkait penyusunan Strategi Ketahanan Kota.
2. Pada Jumat, 3 November 2017 pagi, Sekretariat Jakarta Berketahanan
(roadmap) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Focus Group
Discussion (FGD) 3 terkait kota tangguh di Hotel Cemara, Jl. KH. Wahid
Hasyim No. 69, Jakarta Pusat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi
pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Sekretariat menghadiri undangan Karina Internasional untuk
berpartisipasi sebagai peserta Lokakarya, khususnya pada FGD 3
tentang Kota Tangguh. Dalam lokakarya tersebut hadir pula Care,
UCLG Aspac, LSM APIK, Kementrian PUPR, World Bank KOTAKU
Programme dan BPBD Jakarta dan Kab. Sikka serta BNPB dengan
ketiga peserta terakhir menjadi nara sumber.
b. BNPB dalam paparannya menyampaikan banwa saat ini sedang
dilakukan pengukuran kapasitas kabupaten/kota dalam
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
12
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
ketangguhannya menghadapi bencana. Gap atau kesenjangan yang
ditemukan akan menjadi bahan masukan untuk perencanaan
pembangunan di masing-masing kabupaten/kota, Persoalannya adalah
belum adanya payung hukum di BNPB yang menjelaskan adanya dasar
penganggaran. Di sisi lain, alat ukur kesiapsiagaan bencana juga sering
berubah, mulai dari Score Card ke Urban Indicator dan kembali lagi ke
Score Card. BNPB menargetkan untuk mengukur 136 kabupaten/kota
yang beresiko bencana, hasilnya adalah tersusunnya Indeks Resiko
Bencana.
c. BPBD Kabupaten Sikka menyampaikan bahwa Kabuten Sikka
menempati urutan no. 1 di NTT yang paling rawan bencana, dan no, 59
rawan bencana tingkat nasional. Kekeringan, Banjir dan Longsor
menjadi ancaman bencana utama. Hal ini disebabkan oleh musim kering
yang panjang dan musim penghujan yang pendek dengan intensitas
hujan yang tinggi. Untuk mengantisipasi dan meningkatkan
ketangguhan masyarakat, BPBD di SIkka menggagas program Desa
Tangguh Bencana dengan harapan bahwa berawal dari Desa Tangguh,
akan didapatkan Kabupaten Tangguh.
d. BPBD DKI, Bapak Tri Indrawan, menyampaikan bahwa DKI memasukkan
paham kesadaran atas kebencanaan ke level masyarakat dengan
program First Responder Citizen. Dengan pola, menjemput bola ke
sekolah-sekolah, sekolah minggu, pengajian-pengajian. Target BPBD
DKI adalah mencetak 100 First Responder Citizens who can provide first
help when the flood or fire happen or understand about the how to
mitigate risk of disaster.
e. Bapak Tri juga menyampaikan bahwa Disaster has no boundary but
boundary in authority. Makanya diperlukan kerja sama antara daerah,
misalnya kerjasama DKI dengan wilayah-wilayah sekitarnya.
f. PMI juga memiliki program Garda Pengurangan Resiko Bencana di
sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dan bekerja sama dengan BNPB
untuk Desa Tangguh Bencana.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
13
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
g. Perlunya program Ketahanan Bencana yang dipadukan dengan
Ketahanan ekonomi, misalnya Urban Farming di Jakarta. Pak Tri juga
mengingatkan perlunya sinkronisasi program-program NGO dengan
program pemerintah.
h. Secara ringkas berikut poin poin hasil FGD:
(i) Diperlukannya payung hukum untuk dasar penganggaran di BNPB;
(ii) Diperlukannya pembagian peran antar pemerintah pusat dan
daerah untuk koordinasi;
(iii) Diperlukannya wadah lintas pelaku antar Kementerian dan
Lembaga dengan NGO agar terjadi harmonisasi program;
(iv) Konteks kebencanaan di desa dan kota berbeda;
(v) Fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan
ekonomi dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana agar jika
bencana datang, kegiatan ekonomi dapat segera pulih;
i. Perlunya menyetujui alat ukur untuk mengukur ketangguhan terhadap
bencana dan adanya hal pengembangan data.
j.
k. Saran dan Tindak Lanjut
(i) Mendapatkan perumusan akhir dari KARINA yang mencakup
semua TPB, tidak terbatas pada Tujuan 11.
(ii) Hasil rumusan ini perlu disinkronkan dengan perumusan adaptasi
dan localizing SDG di tingkat pemerintah DKI.
3. Pada Jumat, 3 November 2017 pagi, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup dan Peneliti dari Universitas Cardiff di Ruang
Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup,
Jakarta, Indonesia. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa:
b. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh unsur Asisten
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
14
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang; Sekretariat
Jakarta Berketahanan; serta Peneliti dari Cardiff University, Inggris, yaitu
Dr. Andrew Flynn.
c. Peneliti dari Cardiff University menyampaikan bahwa tujuan pertemuan
ini adalah untuk menggali informasi mengenai permasalahan
pembangunan kota Jakarta, yaitu: (i) bagaimana Jakarta mengatur dan
mengelola perencanaan, dikaitkan dengan aspek lingkungan, aspek
kesehatan, dan aspek kesejahteraan; (ii) bagaimana Jakarta
mensinergikan diantara ketiga aspek tersebut dengan perencanaan
yang ada; serta (iii) bagaimana upaya mewujudkan kota yang lebih
berketahanan terhadap perubahan iklim.
d. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
membuka pertemuan dan menjelaskan hal-hal berikut:
(i) Di Indonesia ada beberapa jenis perencanaan tata ruang mulai
dari tingkat nasional hingga tingkat lokal, yaitu Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional; Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;
Rencana Tata Ruang Wilayah Kepulauan; Rencana Tata Ruang
Wilayah Jakarta-Bogor-Tanggerang-Depok-Bekasi; Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota; Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten;
serta Rencana Detil Tata Ruang Kawasan.
(ii) Segala aspek lingkungan selama ini sudah menjadi pertimbangan
dalam proses penyusunan muatan perencanaan tersebut. Namun
demikian pada prakteknya di lapangan, terjadi beberapa
permasalahan, yaitu: (i) sulitnya memonitor implementasi
perencanaan di lapangan karena tidak memiliki teknologi yang
canggih; (ii) kurang kuatnya penegakan hukum terhadap
pelanggaran implementasi perencanaan; serta (iii) terbatasnya
kapasitas sumber daya manusia.
(iii) Terkait dengan pengurangan risiko bencana banjir, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan beberapa upaya, yaitu: (i)
menormalisasi sungai dengan cara mengangkat sedimentasi
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
15
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
dalam sungai dan menambah lebar sungai sehingga kapasitas
sungai meningkat; (ii) membangun waduk-waduk kecil di
beberapa wilayah di Jakarta; dan (iii) membangun tanggul laut.
(iv) Permasalahan lainnya adalah tantangan untuk bisa bersinergi
dengan perencanaan wilayah sekitar Jakarta, yang masuk ke
dalam wilayah Jakarta Metropolitan, yaitu Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi. Hal ini juga tidak mudah karena masing-
masing Pemerintah Daerah sekitar memiliki otonomi khusus
terhadap pengelolaan pembangunan wilayahnya. Selama ini,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan dana servis
lingkungan sebagai insentif kepada wilayah sekitar Jakarta. Salah
satu contoh peruntukan dana ini adalah diberikannya insentif
kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk mengkompensasi
pengelolaan dan pengurangan dampak Tempat Pembuangan
Sampah Akhir di Bantar Gebang.
(v) Terkait dengan masalah persampahan, akan dibangun empat
buah Fasilitas Pengolahan Sampah/Intermediate Treatment
Facility (ITF) di Jakarta untuk dapat mengurangi jumlah sampah
yang dibuang ke TPA secara signifikan.
(vi) Hingga saat ini, polusi udara belum dianggap sebagai
permasalahan utama di Jakarta. Permasalahan pembangunan
kota yang saat ini menjadi prioritas di Jakarta terkait dengan
masalah air, sanitasi, sampah, dan mobilitas. Namun demikian,
pada bulan November 2017 ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
akan memulai pemetaan kondisi kualitas udara di Jakarta.
Sehingga, bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya.
(vii) Dari aspek transportasi, kondisi transportasi umum di Jakarta
sudah semakin baik. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa hal, yaitu:
(i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah armada dan
meningkatkan kualitas Busway; serta (ii) dibangunnya MRT dan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
16
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
LRT untuk dapat meningkatkan layanan transportasi kepada
masyarakat dan mengurangi kemacetan.
(viii) Isu sanitasi juga menjadi prioritas DKI Jakarta saat ini. Sekitar 800
ribu penduduk Jakarta masih Buang Air Besar Sembarangan
(BABS). Pemerintah DKI Jakarta melalui PD. PAM Jaya belum
mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta
dikarenakan keterbatasan ketersediaan air baku. Kualitas air
sungai dan air tanah dangkal DKI Jakarta tidak layak untuk
menjadi sumber air baku dikarenakan tercemar secara kimiawi
dan biologi sehingga menjadi penyebab terjangkitnya penyakit.
Pemerintah DKI Jakarta melalui PD. PAL Jaya telah melakukan
upaya pembenahan sistem sanitasi, melalui dua pendekatan,
yaitu: (i) Sistem Off Site (perpipaan) yang terdiri dari 15 Zona
dan, (ii) Sistem On Site (Non Perpipaan) dengan Layanan Sedot
Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2).
(ix) Permasalahan utama Jakarta lainnya adalah kurangnya
ketersediaan air. Beberapa upaya yang bisa dilakukan sebagai
solusi dari permasalahan tersebut adalah: (i) manajemen
kebutuhan air, yaitu dengan mengurangi pemakaian air mulai dari
skala rumah tangga; (ii) mendapatkan tambahan sumber air, yaitu
dari sumber mata air lainnya, dari pemanenan air hujan, dari hasil
pengolahan air limbah, dari proses desalinasi air laut, dan dari
waduk.
(x) Saat ini, Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup telah menginisiasi dan tengah
menyusun 8 (delapan) macam Grand Design, contohnya seperti
Grand Design Green Building dan Grand Design Air Bersih dan
Sanitasi. Grand Design tersebut membantu para pemangku
kepentingan di Jakarta untuk dapat menemukenali permasalahan
dan sumber permasalahan pembangunan kota, sehingga dapat
merumuskan solusi yang dituangkan ke dalam peta jalan dan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
17
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
rencana aksi untuk beberapa tahun ke depan. Grand Design ini
diharapkan dapat disinergikan dengan perencanaan-perencanaan
lain yang sudah ada di DKI Jakarta.
e. Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa:
(i) Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup terbuka dengan peluang kolaborasi dengan
Cardiff University di kemudian hari.
(ii) Sekretariat Jakarta Berketahanan bisa menjalin komunikasi dengan
peneliti dari Cardiff University untuk dapat saling berbagi informasi
dan pengetahuan seputar pembangunan kota Jakarta.
4. Pada Jumat, 3 November 2017 siang, Sekretariat Jakarta Berketahanan
menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup dan ICLEI di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI
Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia.
Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam
pertemuan berupa: (i) membahas persiapan keberangkatan Deputi Gubernur
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri acara Ambitious City di
Bonn, Jerman, mulai tanggal 09 sd 15 November 2017, termasuk waktu
perjalanan; (ii) selain perwakilan dari DKI Jakarta, dari Indonesia akan hadir
pula wali kota Bekasi dan Jambi.
5. Pada Jumat, 3 November 2017 siang, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
melakukan pertemuan lanjutan dengan AECOM dan Bappeda Provinsi DKI
Jakarta terkait rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam
pertemuan berupa:
a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan
SKPD di Provinsi DKI Jakarta akan dilaksanakan selama dua hari, yaitu
pada Hari Senin, 20 November 2017 dan Selasa, 21 November 2017, di
Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
18
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
b. Pihak Bappeda menyampaikan ada perubahan dari rencana yang
semula disampaikan pada rapat pertama Tanggal 30 Oktober 2017,
yaitu pihak yang membuka acara pelatihan adalah Kepala Bappeda
Provinsi DKI Jakarta. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup diminta untuk memberikan pengarahan
setelah pembukaan.
c. Pada hari pertama, pelatihan akan diikuti oleh perencana dari Bappeda
dan Bappeko di Provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 50 orang.
Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan adalah para perencana
dari masing-masing SKPD di provinsi DKI Jakarta sebanyak kurang lebih
50 orang.
d. Pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM meminta pihak
Bappeda untuk memberikan TOR kegiatan dan mengatur jadwal
pertemuan dengan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup untuk memaparkan rencana kegiatan.
e. Pihak Bappeda meminta pihak Sekretariat Jakarta Berketahanan dan
AECOM untuk membuat draft agenda kegiatan, yang mencakup materi
dan aktivitas apa saja yang akan dilakukan pada pelatihan.
f. Pertemuan selanjutnya untuk koordinasi persiapan kegiatan pelatihan ini
bersama dengan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup, direncanakan diadakan pada tanggal 16
November 2017.
6. Pada Selasa, 7 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan
pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Sekretariat 100RC Asia
Pasifik, dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah
Air dan Sanitasi di Jakarta. Sekretariat berkesempatan mendampingi Tim
100RC bertemu dengan Kepala Bappeda, Ibu Tuty Kusumawati. Ada beberapa
poin penting dari hasil pertemuan tersebut:
a. Tanggal-tanggal penting RPJMD
16 November Public Consultation
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
19
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
27 November Preliminary Draft selesai
29 November Draft disampaikan ke DPRD
Desember Final Report
b. Diselaraskan dengan 23 program prioritas Gubernur terplih: Bahagia
Warganya. Menekankan pada aspek mental. Diselaraskan pula
dengan 24 program wajib dan 8 program pilihan yang diatur oleh
Pemerintah pusat untuk gubernur terpilih sesuai dengan UU No. 43.
c. Anggaran untuk 10 IPAL sudah dianggarkan di tahun 2018. 2 lokasi
IPAL tersebut juga sudah disurvey, RPTRA Muara Condet dan
CIracas. Detail Engineering Design (DED) untuk 2 lokasi IPAL
tersebut segara diselesaikan dan diharapkan akhir November sudah
diterima. Rencananya IPAL akan dibangun di bawah tanah RPTRA
dengan lead sector adalah Dinas SDA, sedangkan lahan diatasnya
adalah RPTRA dengan lead sector Dinas Kehutanan. Area ini akan
dilengkapi dengan taman air mancur mini, dimana sumber airnya
adalah dari recycled water dan dilengkapi dengan kolam air mancur
yang akan ditanami ikan sebagai indikator polusi air. Dalam hal ini,
100RC diminta perannya untuk ikut berpartisipasi, walaupun dana
APBD bisa mencover semuanya, jika 100RC tidak berpartisipasi.
Peran Bappeda dalam hal ini sebagai coordinator atau hub,karena
alokasi anggaran melibatkan lebih dari satu dinas. Kunci Sukses dari
proyek IPAL, menurut Kepala Bappeda, adalah right sizing with
integrated approach. Untuk koordinasi lebih lanjut, bisa juga
berkomunikasi dengan Pak Subagyo dan Pak Arief selaku wakil
Kepala Bappeda.
d. Untuk masalah pipa air limbah rumah tangga. Disarankan agar
masing masing Rumah Tangga membiayai sendiri pipa dari WC nya
(household piping) ke depan rumah. Sedangkan pipa dari depan
rumah ke IPAL akan menjadi tanggungan APBD. Untuk Rumah
Tangga tidak mampu akan dicarikan hibah atau subsidi. Selanjutnya,
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
20
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
IPAL komunal ini akan dikelola oleh komunitas dengan pola
Community Action Plan.
e. Selain RPJMD, terdapat juga Rencana Strategis atau Renstra setiap
DInas yang harus sudah tersusun selambatnya 6 (enam) bulan
setelah pelantikan Gubernur atau bulan April.
7. Pada Rabu, 8 November 2017, Sekretariat Jakarta berketahanan juga
melaksanakan peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan
siang bersama dengan para tamu undangan. Pada acara ini, Deputi Gubernur
DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup meresmikan
keberadaan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebagai perwujudan upaya
membangun Ketahanan kota Jakarta (Resilient Jakarta). Kegiatan ini turut
dihadiri oleh pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Akademisi, dan Organisasi
non-pemerintah. Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan diharapkan
mampu untuk membangun ketahanan Jakarta. Dengan melakukan pendekatan
kolaboratif dalam prosesnya.
8. Pada hari Jumat, 10 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan
melakukan rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan
dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. Terdapat beberapa hal penting
yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan
dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Hari Senin, 20 November 2017
dan Selasa, 21 November 2017, di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.
b. Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah:
i. Melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Gubernur Nomor
253 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah untuk melaksanakan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
21
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
peningkatan kompetensi perencana di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta;
ii. Memberikan keterampilan kepada Perencana
Bappeda/Subanppeko/Subanppekab dan SKPD untuk menggali,
menghitung, dan menganalisa guncangan dan tekanan di Jakarta
untuk menganalisa dan menetapkan prioritas perencanaan;
iii. Memberikan referensi terkait metode yang dapat digunakan
dalam penyusunan strategi ketahanan kota menggunakan hasil
analisa guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi dan
merumuskan kebijakan dan program penanganannya;
iv. Memiliki kemampuan untuk mengkolaborasikan kebijakan-
kebijakan perencanaan pembangunan dengan strategi ketahanan
kota.
c. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas perencana di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat
menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab
permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang.
d. Ruang lingkup kegiatan ini adalah:
i. Pemaparan materi mengenai pendekatan kolaboratif dengan
studi kasus penyusunan ketahanan kota/Urban Resilience dan
Grand Design Kota Layak Anak.
ii. Pelaksanaan latihan dalam kelompok terkait dengan: (1) proses
penjaringan dan pendalaman permasalahan guncangan dan
tekanan serta kekuatan dan kelemahan kota, seperti yang
dilakukan pada program 100RC Jakarta; (2) contoh proses
analisa yang dilakukan dalam program 100RC Jakarta; serta (3)
contoh proses perumusan rencana aksi yang dilakukan pada
penyusunan Grand Design Jakarta Menuju Kota Layak Anak.
e. Pada hari pertama, pelatihan akan diikuti oleh perencana dari
Bappeda/Subanppeko/Subanppekab di Provinsi DKI Jakarta sebanyak
kurang lebih 50 orang. Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
22
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
adalah para pegawai program dan anggaran dari 34 SKPD di provinsi
DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 70 orang.
f. Narasumber kegiatan ini adalah Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan
dan AECOM.
g. Kegiatan ini dibiayai menggunakan anggaran APBD Tahun anggaran
2017 pada SKPD Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
h. Draft TOR kegiatan sudah tersedia, namun output dan indikator dari
masing-masing output belum tersedia. Perlunya run down acara
pelatihan dengan jumlah jam pelajaran (jpl) yang terukur dengan
metoda pembelajaran yang mengutamakan peran aktif peserta atau
pembelajaran orang dewasa. Alokasi waktu hanya sampai pukul 16.00,
dengan komposisi mode ceramah dan diskusi di kelas setengah hari
dilanjutkan dengan role play atau studi kasus.
i. Pihak Bappeda akan menemui Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta
bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk mengkoordinasikan
kegiatan ini.
9. Pada Senin, 13 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan
melaksanakan pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program
Youth in Action for Urban Resilince dan
Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta. Terdapat beberapa hal penting
yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dibuka oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan
menjelaskan kepada pihak IBU Foundation bahwa Program 100RC
Jakarta sedang melakukan finalisasi dokumen Penilaian Awal
Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) untuk disetujui
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan lingkungan Hidup
serta menyusun rencana untuk proese pelibatan pemangku kepentingan
dan pengerjaan Tahap II program 100RC Jakarta.
b. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen dari IBU
Foundation untuk turut terlibat dalam proses membangun ketahanan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
23
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
kota Jakarta yang telah diutarakan dalam beberapa rangkaian kegiatan
Sekretariat Jakarta Berketahanan sebelumnya.
c. Pertemuan ini bertujuan untuk berkoordinasi terkait membangun
ketahanan kota Jakarta dengan IBU Foundation sebagai implementing
agency Youth in
Action for Urban Resilince terkait advokasi
kelembagaan. Program ini mengidentifikasi kalangan pemuda (youth)
dalam kisaran umur 14-24 tahun.
d. Youth in Action for Urban
Resilince
tepatnya di Kelurahan Klender, Krendang, Duri Utara, dan Pinangsia,
telah mulai dilaksanakan dengan membentuk kelompok kerja/working
group di setiap kelurahan dan rencananya ingin mengikutsertakan
Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam prosesnya. Untuk program ini,
terdapat 4 (empat) implementing agencies yang berperan sebagai
fasilitator di bidang Informasi dan Teknologi untuk Ketahanan
(Universitas Krida Wacana/UKRIDA), eco-entrepreneurship (Yayasan
Rebana), kebencanaan (Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia), dan
advokasi kelembagaan (IBU Foundation).
e. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menyampaikan bahwa Grand
Design Jakarta sebagai Kota Layak Anak akan diluncurkan pada 14
Desember 2017 (untuk lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) di
Balai Agung, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 17 Desember 2017
(untuk penduduk dan anak-anak Jakarta) di Ruang Publik Terpadu
Ramah Anak (RPTRA). Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
menyarankan IBU Foundation untuk turut serta dalam kegiatan ini
Youth in Action for Urban
Resilience di Jakarta Barat dan Timur .
f. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menjelaskan bahwa IBU
Foundation perlu untuk berkoordinasi dengan BPBD Provinsi DKI
first responder citizens
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
24
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Youth in Action for Urban Resilince di
g. Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menyampaikan bahwa revisi
dokumen regulasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilakukan dalam
jangka waktu yang berbeda. Untuk RPJMD dan Rencana Strategis akan
ditinjau dalam kurun waktu setiap 1 (satu) tahun. Sedangkan, untuk
dokumen perencanaan kota (RTRW dan RDTR) akan ditinjau setiap 5
(lima) tahun sehingga penting untuk melihat proses revisi dokumen
regulasi agar program yang telah dijalankan bisa terus menerus
dilaksanakan untuk mewujudkan ketahanan Jakarta.
h. IBU Foundation menjelaskan bahwa UKRIDA telah memiliki Children
Urban Resilience Frameworks Youth in Action for Urban
Resilience sehingga ada baiknya
mengundang UKRIDA dalam pertemuan selanjutnya untuk bertukar
pikiran terkait kerangka ketahanan kota/City Resilience Framework
(CRF) yang dimiliki oleh 100 Resilient Cities (100RC).
i. IBU Foundation juga menyampaikan bahwa pihak Pemerintah
Bangladesh yang sempat melakukan kunjungan ke Sekretariat Jakarta
Berketahanan pada 25 Oktober 2017 mengapresiasi pengadaan jalur
evakuasi dan sistem peringatan dini (early warning system) yang dimiliki
Youth in Action for Urban
Resilince di Jak .
j. Saran dan Tindak Lanjut
i. Turut mengundang pihak UKRIDA pada pertemuan berikutnya
untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antara konsep
Children Urban Resilience Frameworks dengan kerangka
ketahanan kota/City Resilience Framework (CRF).
ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mengikutsertakan IBU
Foundation dalam salah satu kelompok kerja/working group
untuk proses Tahap II Program 100RC Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
25
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
iii. IBU Foundation akan mengundang Sekretariat Jakarta
Youth in
Action for Urban Resilince
10. Pada hari Selasa, 14 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan
melakukan rapat lanjutan dengan dan Bappeda Provinsi DKI dan AECOM
terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam
pertemuan berupa:
a. Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas perencana Bappeda dan
dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Hari Senin, 20 November 2017
dan Selasa, 21 November 2017, di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.
b. Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah:
i. Melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Gubernur Nomor
253 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah untuk melaksanakan
peningkatan kompetensi perencana di lingkungan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta;
ii. Memberikan keterampilan kepada Perencana
Bappeda/Subanppeko/Subanppekab dan SKPD untuk menggali,
menghitung, dan menganalisa guncangan dan tekanan di Jakarta
untuk menganalisa dan menetapkan prioritas perencanaan;
iii. Memberikan referensi terkait metode yang dapat digunakan
dalam penyusunan strategi ketahanan kota menggunakan hasil
analisa guncangan dan tekanan yang mungkin terjadi dan
merumuskan kebijakan dan program penanganannya;
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
26
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
iv. Memiliki kemampuan untuk mengkolaborasikan kebijakan-
kebijakan perencanaan pembangunan dengan strategi ketahanan
kota.
c. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas perencana di
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat
menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab
permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang.
d. Ruang lingkup kegiatan ini adalah:
i. Pemaparan materi mengenai pendekatan kolaboratif dengan
studi kasus Program 100RC Jakarta dan Grand Design Jakarta
menuju Kota Layak Anak
ii. Pelaksanaan latihan dalam kelompok terkait dengan: proses
identifikasi pemangku kepentingan terkait; identifikasi guncangan
dan tekanan yang dialami Jakarta; penjaringan dan pendalaman
persepsi kota; serta penilaian asset kota terhadap guncangan.
e. Pada hari pertama, pelatihan akan diikuti oleh perencana dari
Bappeda/Subanppeko/Subanppekab di Provinsi DKI Jakarta sebanyak
kurang lebih 50 orang. Sedangkan pada hari kedua, peserta pelatihan
adalah para pegawai program dan anggaran dari 34 SKPD di provinsi
DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 70 orang.
f. Pemateri kegiatan ini adalah Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta
bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Tim Sekretariat Jakarta
Berketahanan. Sedangkan fasilitator kegiatan ini adalah Tim Sekretariat
Jakarta Berketahanan dan Tim AECOM.
g. Kegiatan ini dibiayai menggunakan anggaran APBD Tahun anggaran
2017 pada SKPD Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
h. Saran dan Tindak Lanjut:
i. Pihak Bappeda akan menemui Deputi Gubernur Provinsi DKI
Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup pada tanggal
16 November 2017 untuk mengkoordinasikan kegiatan ini.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
27
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
ii. Tim fasilitator akan bekerjasama dengan pihak Bappeda untuk
mempersiapkan kelengkapan materi dan perangkat yang
digunakan saat kegiatan berlangsung
11. Pada Rabu, 15 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri
Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda
Tentang Air Limbah Domestik di Hotel Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11,
Gambir, Jakarta Pusat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. FGD Penyusunan Naskah Dinas Akademis dan Raperda tentang Air
Limbah Domestik diselenggarakan oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi
DKI Jakarta di Hotel Mercure, Jalan Sabang, Jakarta Pusat.
b. Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia selayaknya
didukung oleh infrastruktur perkotaan yang dapat mengakomodir
segala kebutuhan masyarakat kota besar, sebagaimana layaknya kota-
kota besar di dunia. Salah satu infrastruktur yang belum tersedia secara
layak untuk kota metropolitan seperti Jakarta adalah sarana dan
prasarana pengelolaan air limbah domestik. Hal ini terlihat dari air
sungai yang melintas di Kota Jakarta berwarna hitam dan berbau tidak
sedap, hampir seluruh air limbah domestik perkotaan di Jakarta
langsung mengalir ke badan air seperti air cucian (greywater) bahkan
tidak menutup kemungkinan air kotor (black water) juga.
c. Tujuan dari dilaksanakan Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan
Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik
adalah memberikan saran/masukan kepada Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta mengenai pengelolaan air limbah/air kotor domestik meliputi
hal 1). Melakukan penyusunan Naskah Akademis mengenai pengelolaan
air limbah/air kotor domestik dari semua aspek meliputi teknik, sosial
ekonomi, budaya, hukum dan aspek lainnya yang memenuhi standar
kualitas naskah akademis yang baik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan standar ilmiah. 2). Menyusun Draft
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
28
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan Air Limbah
Domestik yang berisi pengaturan pengelolaan air limbah/air kotor
domestik di Provinsi DKI Jakarta yang komprehensif, implementatif dan
sesuai dengan perundang-undangan sebagai dasar penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pengelolaan Air Limbah
Domestik.
d. Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
Tersusunnya Dokumen Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan
Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi
DKI Jakarta.
12. Pada Rabu, 15 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI
Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta,
Cililitan, Jakarta Timur. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis
yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa
prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,
rencana, dan/atau program.
b. Dasar hukum penyusunan KLHS ini adalah UU No32/2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang menyebutkan
bahwa pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana dan program.
c. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi
kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Pembangunan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
29
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
berkelanjutan harus memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan
kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga.
Kelestarian lingkungan yang tidak terjaga, akan menyebabkan daya
dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilang.
d. Tujuan dari dilaksanakannya diskusi publik KLHS adalah untuk
mengakomodasi keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan
dalam menghimpun masukan terkait identifikasi dan perumusan isu
pembangunan berkelanjutan. Keterlibatan masyarakat dan pemangku
kepentingan terebut dimaksudkan untuk memberikan masukan, saran
dan usul serta menyampaikan informasi yang terkait isu-isu lingkungan
hidup yang dialami di lingkungan sekitar.
e. Acara di buka oleh Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bpk. Ali
Maulana Hakim, S.IP dan dimoderatori oleh Kabid Tata Lingkungan Dan
Kebersihan, Ibu Erni Pelita Fitratunnisa. Diskusi publik ini melibatkan
banyak pihak dari berbagai kalangan, yaitu Pemerintah Pusat
(Kementerian PU PR., Kemendagri., Kementerian LHK), Pemerintah
Daerah (Kedeputian Gubernur bidang TRLH., Bappeda., Dinas
Perhubungan, Dinas Bina Marga., Dinas Sumber Daya Air, Dinas KPKP,
Diskominfotik., Dinas Kehutanan., Dinas Kesehatan., Biro
Tapem), BUMD (PD. PAL JAYA., PD PAM JAYA), Dewan Riset Daerah,
Akademisi, Praktisi, Pemerhati Lingkungan serta Asosiasi (Sekretariat
Jakarta Berketahanan 100 RC., ICLEI., Green peace., GBCI.,
C40., Ciliwung Institute).
f. Dinas Lingkungan Hidup melalui Pokja penyusun KLHS telah berhasil
merumuskan daftar panjang isu strategis pembangunan berkelanjutan
Prov.DKI Jakarta dari hasil FGD Teknokratik yang telah diadakan pada
tanggal 28 April 2017 lalu. Isu strategis tersebut dikelompokkan
menjadi 5 Aspek utama dengan isu-isunya; (i) Aspek Fisik Lingkungan
(penataan ruang, polusi udara); (ii) Aspek Ekonomi Financial
(perekonomian daerah, iklim investasi, ekonomi kerakyatan); (iii) Aspek
Fisik Lingkungan (perubahan iklim, perumahan dan permukiman, limbah
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
30
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
dan sampah, transportasi, energi, air bersih, pangan); (iv) Aspek Sosial-
Budaya (pendidikan dan IPTEK, Kesehatan, pembangunan sosial
budaya); (v) Aspek Legal Kelembagaan (reformasi birokrasi, kerjasama
antar daerah jabotadebekpunjur).
g. Peserta diskusi diminta memberikan tambahan dan masukan dari isu-isu
strategis pembangunan berkelanjutan yang telah di saring oleh POKJA.
Beberapa usulan, masukan dari peserta secara garis besar, adalah:
i. Perlu untuk menyamakan janji dari Gubernur dan Wakil Gubernur
terpilih yang akan direalisasikan ke dalam bentuk program
RPJMD dalam mengkaji, paakah sudah terakomodir atau belum
beberapa aspek dalam isu-isu strategis pembangunan
berkelanjutan yang telah disaring oleh Pokja dari Dinas
Lingkungan Hidup.
ii. Pembagian permasalah/isu strategis sebaiknya dibagi
berdasarkan substansinya. Tidak di generalisasikan menjadi
sebuah isu yang banyak interpretasinya (tidak fokus). Misalnya
jika mengenai pencemaran, isu strategisnya harus dibedakan
antara pencemaran sampah padat, limbah cair, polusi udara.
iii. Dalam pembagian aspek isu strategis yang telah terkelompokkan
menjadi 5 aspek utama, tidak terjaring secara detail mengenai
pengelolaan air bersih (water management) dan sanitasi,
peruntukan target untuk ruang terbuka hijau juga tidak tersentuh,
sementara hal-hal tersebut adalah bagian dari target yang
strategis.
iv. Dinas Lingkungan Hidup perlu melampirkan kegiatan/program
Pemprov. DKI Jakarta yang telah berjalan dalam RPJMD 2012-
2017, terutama program-program yang berkaitan dengan isu-isu
strategis pembangunan berkelanjutan yang telah disaring oleh
Pokja. Pelampiran program ini penting untuk dijadikan sebagai
tolak ukur dari kegiatan apa saja yang telah terlaksana,
keberhasilannya dan sejauh mana sudah mencapai target.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
31
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
v. Dokumen KLHS final hendaknya disusun dengan menganut
prinsip dari hulu ke hilir sehingga dihasilkan suatu solusi yang
komprehensif. Untuk mencapai hal ini, diperlukan keterlibatan
semua sektor untuk mensinergikan kegiatan, sehingga tidak ada
yang terlewat dan menghindari pengerjaan yang sifatnya sendiri-
sendiri.
vi. Masalah penyediaan air bersih merupakan masalah yang
kompleks, hendaknya dalam penyusunan KLHS pembangunan
berkelanjutan, tim Pokja harus memiliki indikator/target
pencapaian dari isu air bersih. Sehingga jelas bobot prioritasnya.
vii. Isu-isu strategis yang sudah terbagi menjadi 5 aspek tersebut,
terlalu general. Untuk masalah polusi udara, perlu dibedakan juga
isu strategis dari polusi kendaraan bermotor, dari industri,
persampahan dan lainnya.
viii. Isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan yang disaring oleh
tim Pokja adalah mirip dengan target dari SDGs (Sustainable
Development Goals), sebaiknya menselaraskan dengan SDGs.
ix. Sebelum difinalkan kembali isu-isu strategis pembangunan
berkelanjutan, perlu adanya kesepakatan dari semua
stakeholders.
x. Perlu adanya kejelasan target atau indikator dan waktu yang
diharapkan untuk tercapainya solusi dari isu-isu strategis
tersebut.
h. Kesimpulan, Saran dan Tindak Lanjut
i. Hasil masukan dari diskusi publik ini akan diolah oleh Tim Pokja
KLHS dari Dinas Lingkungan Hidup untuk di identifikasi lebih
lanjut mengenai materi muatan kebijakannya, rencana dan
program dari Pemerintah DKI Jakarta yang berpotensi sebagai
solusi untuk mengatasi isu-isu pembangunan berkelanjutan
sehingga menghasilkan suatu susunan rekomendasi perbaikan
untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana dan program.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
32
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
ii. Pengelompokkan isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan
kedalam 5 aspek utama, terlalu umum. Tim Pokja perlu
merumuskan kembali isu-isu strategis tersebut kedalam substansi
yang lebih detail. Perlu juga dimasukkan target dan time line yang
dibutuhkan serta indikator untuk mencapai kesuksesannya.
iii. Perumusan isu-isu strategis ini sebaiknya diselaraskan dengan
SDGs yang sudah mempunyai 17 goals, 169 targets dan indikator.
13. Pada Kamis, 16 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri
Acara Hari Kesehatan Nasional ke-53 Tingkat Kota Administrasi Jakarta
Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl. Raya Kembangan No. 2, Jakarta
Barat. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam
pertemuan berupa:
a. Acara dibuka oleh Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Barat dan
dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan (sektor pemerintahan
pusat dan daerah provinsi DKI Jakarta, akademisi, sekolah, serta
komunitas) terkait kesehatan di wilayah Jakarta Barat.
b. Acara ini diadakan selama 3 (tiga) hari yang dimulai dari Rabu, 15
November 2017 yang sekaligus mendeklarasikan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) di Kota Administrasi Jakarta Barat.
c. Pada acara ini, pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat menjelaskan
bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kota
Administrasi Jakarta Barat telah dilakukan di berbagai lampu merah
(pembagian buah gratis), sekolah, dan kantor pemerintahan dengan
bantuan dari Camat, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, tenaga kesehatan,
dan pelajar di wilayah Jakarta Barat.
d. Pada Acara ini, pihak Kementerian Kesehatan turut menjelaskan bahwa
DKI Jakarta telah mengalami kenaikan peringkat terkait Deklarasi STBM
dari seluruh provinsi yang ada, dari posisi 34 (terakhir) naik ke posisi 26
dalam 6 (enam) bulan. Hal ini juga turut didorong dengan pencapaian
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
33
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Kelurahan Pekoan yang berhasil mencapai 100% STBM dan perilaku
tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
e. Pada acara ini, Walikota Administrasi Jakarta Barat turut mengapresiasi
kecamatan terdiri dari 1 (satu) dokter, 1 (satu) perawat, 1 (satu) bidan,
dan 1 (satu) tenaga kesehatan untuk melakukan pendataan dan
penyuluhan kesehatan ke masyarakat di Jakarta Barat.
f. Pada acara ini turut dilakukan juga deklarasi GERMAS bersama dengan
seluruh tamu undangan yang dipimpin oleh Camat Tambora. Deklarasi
GERMAS sendiri berbunyi:
i. Melakukan Aktivitas Fisik
ii. Mengkonsumsi Sayur dan Buah
iii. Tidak Merokok
iv. Tidak Mengkonsumsi Alkohol
v. Memeriksa Kesehatan secara Rutin
vi. Membersihkan Lingkungan
vii. Menggunakan Jamban
g. Pada acara ini turut dijelaskan bahwa persentase kematian akibat
kecelakaan dan penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, stroke,
dsb.) yang diderita oleh penduduk Indonesia meningkat, sedangkan
persentase kematian akibat penyakit menular (HIV/AIDS, cacar, tifus,
dsb.) tetap. Tren ini diperkirakan akan terus berlangsung seiring dengan
pergeseran pola hidup yang semakin meninggalkan pola hidup sehat.
h. Pada acara ini, juga dilakukan senam bersama yang disarankan untuk
terus dilakukan sebanyak 2 (dua) kali sehari (tepatnya pada pukul 10.00
dan 14.00) untuk menjaga tubuh agar tetap sehat.
i. Acara ini juga menghadirkan sebuah talkshow yang menekankan
pentingnya konsumsi sayur dan buah di sekolah. Hal ini dilakukan untuk
membentuk kebiasaan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
sejak usia dini.
j. Saran dan Tindak Lanjut
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
34
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
i. Untuk menjaga keberlanjutan dari program STBM dan GERMAS,
diperlukan sebuah regulasi yang menjadi landasan hukum bagi
program tersebut.
ii. Diperlukan edukasi yang berkelanjutan terkait pola hidup sehat
dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk
mengembangkan pola hidup sehat di DKI Jakarta
14. Pada Kamis, 16 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
melakukan pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup dan Saudari Istifarini dari Foresight
Association LLC terkait Peluang Membangun Ketahanan (Resilience) melalui
Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Program Garden and
Green Space in Jakarta Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup menerima kunjungan Sdr, Nur Istifarini dari Foresight
Consultant Associate yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup. Turut hadir Sekretariat Jakarta Berketahanan dan
Ibu Dian berasal dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian
Provinsi DKI Jakarta,
b. Foresight Internasional adalah lembaga konsultan pembangunan
internasional yang berkantor pusat di Amerika Serikat bermaksud untuk
melakukan kolaborasi dengan Kedeputian dalam rangka mengajukan
proposal ke donor-donor di Amerika Serikat dan lembaga internasional.
Proposal yang dimaksud adalah dalam bidang Urban Greenery and
Greenspace Governance Development yang tekait erat dengan Grand
Design Ruang Terbuka Hijau dan Urban Farmng yang sedang disusun
oleh Kedeputian;
c. Menanggapi usulan kolaborasi, Bapak Deputi menyarankan Foresight
untuk meminta jadwal presentasi proposal kepada Bapak Deputi. Dalam
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
35
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
acara presentasi, ada kemungkinan Bapak Deputi juga akan
mengundang pihak-pihak terkait, termasuk donor yang tertarik.
Berangkat dari hasil presentasi, Foresight nanti akan diminta untuk
melakukan revisi proposal berdasarkan masukan. Selain itu, jika
dianggap memenuhi kriteria tertentu maka Foresight dipersilakan
menyampaikan draft Surat Pernyataan yang intinya berisi pernyataan
bahwa Kedeputian mengakui keahlian dan pengalaman Foresight yang
dapat berkontribusi dalam pencapaian penyusunan Grand Design
Ruang Terbuka Hijau dan atau Pertanian Perkotaan. Sebaliknya,
Kedeputian dapat membantu memberikan fasilitas kepada Foresight
untuk berhubungan dengan SKPD terkait.
d. Saran dan Tindak Lanjut
i. Foresight merevisi proposal dan menyampaikan permohonan
untuk melakukan presentasi di hadapan Kedeputian dan Tim
penllai;
ii. Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Deputi Gubernur
adalah bentuk maksimum dukungan kedeputian terhadap usulan
Program, walaupun bentuk surat tersebut tidak terdapat dalam
nomenklatur. Bentuk ideal adalah Memorandum of Understanding
yang prosesnya memakan waktu yang sangat lama dan tidak
terukur.
15. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan
melaksanakan Pertemuan dengan KARINA terkait rencana pelibatan
Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam side event pada World Urban
Forum 2018 yang akan berlangsung pada bulan Februari 2018 di Kuala
Lumpur, Malaysia. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan
dengan dihadiri oleh Saudari Diyah Perwitosari dari pihak KARINA.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
36
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas rencana partisipasi
Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam World Urban Forum dalam
salah satu side events di Kuala Lumpur, Malaysia.
c. Kepala Sekretariat Jakarta Berketahanan membuka pertemuan dengan
menjelaskan bahwa rencana partsipasi Sekretariat Jakarta Berketahanan
ini telah dilaporkan kepada Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup. Deputi memberikan arahan untuk
menekankan pentingnya melakukan pendekatan kolaboratif dalam
proses pembangunan berkelanjutan.
d. Pada pertemuan ini, Pihak KARINA menjelaskan bahwa Sekretariat
Jakarta Berketahanan diharapkan untuk mengisi side events yang
talkshow upscaling small scale
initiatives enyasar 5 (lima) Sustainable Development Goals
(SDGs) yaitu Tujuan 1: No Poverty; Tujuan 11: Sustainable Cities and
Communities; Tujuan 12: Responsible Production and Consumption;
Tujuan 13: Climate Action; dan Tujuan 17: Partnerships.
e. Pihak KARINA juga menjelaskan bahwa hal ini bisa dikaitkan dengan
gagasan pertanian perkotaan dari MURIA yang bisa berkembang
(upscaling) menjadi Grand Design Pertanian Perkotaan Provinsi DKI
Jakarta.
f. Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa dengan tema
tersebut, Sekretariat Jakarta Berketahanan bisa berkontribusi dengan
penjelasan metode pendekatan kolaboratid dalam rangka upscaling
initiatives. Selain itu, upaya upscaling initiatives bisa juga dikaitkan
dengan area temuan/discovery areas Jakarta. Sebagai contoh, Grand
Design Pertanian Perkotaan yang sudah dilaksanakan MURIA yang
penduduk Jakarta kepada bahan pangan yang berkualitas.
g. Pihak KARINA menjelaskan bahwa untuk kegiatan ini akan dibiayai oleh
KARINA dan UCLG ASPAC. Meskipun begitu, KARINA merasa bahwa
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
37
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
diperlukan narasumber lain yang berasal dari luar Asia untuk
mencerminkan bahwa World Urban Forum bukan hanya untuk negara-
negara di Asia.
h. Sekretariat Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa 100 Resilient
Cities (100RC) memiliki beberapa kota di luar Asia sehingga Sekretariat
Jakarta Berketahanan bisa mencoba menghubungi 100RC terkait
narasumber.
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melihat bahwa ada baiknya
berkomunikasi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta yang telah memiliki
program First Responder Citizen untuk di-upscale.
j. Saran dan Tindak Lanjut
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menghubungi pihak
dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait upscaling program
First Responder Citizen.
ii. Pihak KARINA akan memberikan draft konsep side events pada
acara World Urban Forum di Kuala Lumpur, Malaysia kepada
Sekretariat Jakarta Berketahanan.
iii. Akan dilakukan pertemuan lanjutan antara Sekretariat Jakarta
Berketahanan, KARINA, dan UCLG ASPAC untuk membicarakan
lebih lanjut terkait konsep side events pada acara World Urban
Forum di Kuala Lumpur, Malaysia kepada Sekretariat Jakarta
Berketahanan.
16. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
melaksanakan Pertemuan dengan ICLEI terkait rencana program lokakarya
Ambitious Cities Promises yang akan berlangsung pada minggu ke-4
November 2017. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup melakukan pertemuan dengan ICLEI yang dihadiri
juga oleh unsur dari Dinas Lingkungan Hidup dan Sekretariat Jakarta
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
38
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Berketahanan. Pertemuan ini dipimpin oleh Deputi Gubernur Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Sebelum rapat
dimulai, Bapak Deputi juga menggunakan kesempatan ini untuk
memperkenalkan tim ICLEI kepada tim Plan Internasional yang baru saja
selesai rapat di tempat yang sama.
b. ICLEI adalah jaringan global untuk pemerintah sub-nasional dengan
komitmen pembangunan masa depan yang berkelanjutan dan
beranggotakan lebih dari 1.500 kota dan metropolitan di dunia.
c. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas tindak lanjut persiapan
Launching dan Lokakarya Ambitious Cities Promises. Slamet Daroyni,
Project Officer ICLEI, memimpin delegasi beranggotakan 3 orang dan
didampingi oleh Ibu Fitri dan rekannya dari Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi DKI Jakarta. Slamet menyampaikan awalnya kegiatan launching
dan lokakarya akan disatukan demi efektifitas. Namun mengingat
konfirmasi kehadiran Pak Gubernur belum didapatkan sampai saat ini,
maka acara launching yang sedianya akan dibuka oleh Gubernur pada
minggu ketiga November diundurkan menjadi minggu ke-2 December.
Tetapi kegiatan Lokakarya sehari akan tetap dilaksanakan pada hari
Kamis, 25 November 2017 dengan memohon perkenan Deputi Gubernur
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk membuka.
d. Menanggapi hal ini, Bapak Deputi menyampaikan bahwa acara
launching adalah bagian dari kegiatan publikasi kepada masyarakat luas.
Publikasi yang maksimal akan tercapai jika Bapak Gubernur berkenan
membuka dengan dukungan penuh kehadiran dan liputan rekan-rekan
media. Plan A, Pak Gubernur berkenan membuka pada jadwal yang
telah ditentukan, walaupun diundur. Namun, jika karena satu dan lain
hal, Pak Gubernur berhalangan makaPlan B, Bapak Deputi Gubernur
beliau siap menggantikan posisi Gubernur untuk membuka acara. Agar
publikasi tetap mencapai sasarannya, undangan kepada rekan-rekan
wartawan harus maksimal.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
39
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
e. Selanjutnya, terkait rencana pelaksanaan lokakarya sehari, Bapak Deputi
menyampaikan bahwa beliau siap membuka acara serta menyarankan
hanya mengundang maksimum 30 orang peserta saja Selaras dengan
pendapat Pak Deputi, Ibu Fitri dari Dinas Lingkungan HIdup juga
mengatakan bahwa lokakarya ini lebih bersifat brainstorming atau curah
pendapat. Menurut Bapak Deputi, yang diundang adalah mereka yang
dikenal sebagai die-harder atau dikenal luas komitmen dan
kompetensinya dalam bidang terkait. Sekretariat Jakarta Berketahanan,
Asisten Deputi Tata Ruang dan Asisten Deputi Lingkungan Hidup juga
perlu diundang.
f. Bapak Deputi juga meminta ICLEI untuk membagi dokumen 10 kota
berketahanan yang mereka presentasikan di Bonn. Presentasi ICLEI di
acara Bonn juga mohon dibagi ke Sekretariat.
g. Menutup acara pertemuan, Bapak Deputi juga menyarankan bahwa
undangan disebarkan hari ini, kebutuhan logistik dan ruang pertemuan
dan diselesaikan hari ini (Jumat, 17 November 2017). Bapak Deputi juga
mempersilakan ICLEI untuk menggunakan ruang kerja Deputi untuk
menyelesaikan tugas-tugas administratif.
h. Saran dan Tindak Lanjut
i. Tim ICLEI menyelesaikan persiapan administratif lokakarya, yaitu
memastikan ruangan pertemuan (Ruang Rapat I Deputi
Gubernur), konsumsi, menyepakati daftar undangan dan
menyebarluaskannya dengan disertai dengan Kerangka Acuan
Kerja. Pada saat laporan ini ditulis, ruangan sudah disediakan.
Begitu pula dengan konsumsi yang akan disediakan oleh ICLEI.
ii. ICLEI akan membagi dokumen 10 Kota Ketahanan versi ICLEI,
dengan kota Bogor dan Balikpapan sebagai dokumen terbaik.
Selain itu, ICLEI juga akan membagikan file presentasi mereka di
Bonn serta perangkat dalam mewujudkan Ketahanan Kota.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
40
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
17. Pada hari Senin dan Selasa, 20 dan 21 November 2017, Sekretariat Jakarta
Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator
dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan
oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan Penyusunan Perencanaan
. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi
pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini diinisiasi oleh
Bappeda Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan
mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa
mendatang.
b. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini mengusung tema
mengundang Sekretariat Jakarta Berketahahanan dan AECOM sebagai
nara sumber dan fasilitator.
c. Kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan ini berlangsung selama
2 (dua) hari, yaitu pada hari Senin dan Selasa pada tanggal 20 dan 21
November 2017 di Ruang Pola, Blok G Lantai 4Gedung Balai Kota
Provinsi DKI Jakarta. Pada hari pertama, Senin, 20 November 2017,
peserta Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan yang hadir adalah
perencana di Bappeda dan staff perencana di Subbanppekab. SKPD.
Sedangkan, peserta Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan pada hari
kedua, Selasa, 21 November 2017 adalah staf perencana dari SKPD
Provinsi DKI Jakarta.
d. Pada hari pertama (Senin, 20 November 2017), kegiatan pendidikan
dan pelatihan dibuka oleh Wakil Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta,
Bapak Subagyo,. Bapak Subagiyo membacakan arahan dari Ibu Tuti K,
Kepala Bappeda. Dalam sambutannya, Pak Subagyo menjelaskan
bahwa terdapat 3 (tiga) masalah utama di Jakarta yaitu: urbanisasi,
globalisasi, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, diperlukan proses
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
41
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
perencanaan yang lebih baik dari sebelumnya. Proses perencanaan
dengan pendekatan kolaboratif menjadi salah satu alternatif lain bagi
Bappeda Provinsi DKI Jakarta, dibanding dengan dua pendekatan
lainnya, yaitu pendekatan teknokratis dan pendekatan terpadu.
e. Sedangkan pada hari kedua (Selasa, 21 November 2017), kegiatan
pendidikan dan pelatihan ini dibuka oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator
Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan
yang menjelaskan bahwa penting untuk melakukan proses
collaborative governance). Collaborative
governance dimaknai sebagai bersatunya institusi publik dan pihak
terkait (stakeholders) non-pemerintah dalam proses pengambilan
keputusan melalui konsensus dan partisipasi yang hasilnya ditanggung
bersama dalam pelaksanaan kebijakan atau program. Kepemerintahan
Kolaboratif dibutuhkan agar sasaran perencanaan pembangunan
pemerintah sesuai dengan kebutuhan dan tidak salah sasaran. Sebab,
selama ini pemerintah hanya bekerja berdasarkan tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) dan bukan berdasarkan isu utama. Bahkan
terperangkap di dalam silo sehingga sering terjadi mispersepsi antara
pemerintah dan masyarakat, bahkan dengan sesama SKPD.
f. Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini terbagi dalam 2 (dua) sesi besar,
yaitu: (i) Pemaparan materi yang terbagi dalam 2 (dua) topik (Topik
dengan studi kasus
Pendekatan Kolaboratif dalam Program 100 Resilient Cities (100RC)
Jakarta dan Penyusunan Grand Design
Kegiatan exercise metode perencanaan dengan pendekatan kolaboratif
yang mendorong peserta pendidikan dan pelatihan melakukan bermain
peran (role-play) serta menggunakan perangkat pendekatan
kolaboratif untuk menemukenali dan menyetujui aspek-aspek
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
42
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
ketahanan kota. Perangkat yang akan digunakan dalam pelatihan ini
adalah:
i. Identifikasi Pemangku Kepentingan
ii. Survey untuk Penilaian Persepsi Kota
iii. Penilaian Guncangan (shocks) dan Tekanan (stresses) Kota
iv. Penilaian Aset Kota
v. Penilaian Kerentanan Aset Kota
vi. Konfirmasi Penilaian Persepsi Kota
g.
beberapa hal berupa:
i. Perencanaan kolaboratif adalah sebuah proses interaktif dari
perwujudan konsensus (Healey, 2006), penyusunan rencana, dan
implementasinya (Margerum, 2002) sebagai sebuah cara untuk
membangun jaringan dan untuk meningkatkan penyampaian
pemahaman diantara para pemangku kepentingan terkait (Innes
and Booher, 2000)
ii. Dalam konteks Indonesia, perencanaan kolaboratif
mengkonseptualisasikan partisipasi dari perspektif pemerintah
daerah dan masyarakat (Beard, 2002)
iii. Dalam konteks mewujudkan Jakarta Berketahanan, Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta menyadari bahwa masih belum
terintegrasinya Proses Kerja dari Unit Kerja Perangkat Daerah
(UKPD) sehingga tidak bisa menyelesaikan masalah secara
menyeluruh dan tidak ada yang mau bertanggung jawab
menyelesaikan masalah tersebut.
iv. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara UKPD dan berbagai
pemangku kepentingan lainnya yang ada di Jakarta untuk
menyelesaikan masalah di Jakarta.
h.
Kolaboratif dalam Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
43
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Penyusunan Grand Design menjelaskan beberapa hal
berupa:
i. Dalam program 100RC Jakarta, proses kolaborasi yang dilakukan
akan melibatkan 4 (empat) pemangku kepentingan, yaitu:
pemerintah, swasta, akademisi, dan komunitas sosial yang
berfokus pada kerangka ketahanan kota/City Resilience
Frameworks.
ii. Kerangka ketahanan kota/City Resilience Frameworks terdiri dari
4 (empat) dimensi, masing masing memiliki 3 (tiga) faktor
penggerak atau seluruhnya ada 12 faktor penggerak kota
berketahanan:
iii. Dimesi Kesehatan dan Kesejahteraan terdiri dari 3 faktor
penggerak, yaitu: (i) Pemenuhan Kebutuhan Dasar, (ii)
Penghidupan dan Pekerjaan yang Layak, dan (iii) Menjamin
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
iv. Dimensi Ekonomi dan Kemasyarakatan,terdiri dari 3 faktor
penggerak, yaitu: (i) Mendorong partisipasi masyarakat yang
terpadu, (ii) Menjamin Kestabilan Sosial, Keamanan, dan Keadilan,
dan (iii) Mendorong Kemakmuran Ekonomi.
v. Dimensi Infrastruktur dan Lingkungan Hidup terdiri dari: 3 faktor
penggerak, yaitu (i) Menyediakan dan Meningkatkan
Perlindungan pada Aset Alam dan Buatan, (ii) Menjamin
Ketersediaan Pelayanan Publik, dan (iii) Komunikasi dan Mobilitas
yang dapat Diandalkan.
vi. Dimensi Kepemimpinan dan Strategi terdiri dari3 faktir
penggerak, yaitu: (i) Meningkatkan Kepemimpinan dan
Pengelolaan yang Efektif, (ii) Memberdayakan Seluruh Pemangku
Kepentingan, dan (iii) Perencanaan Jangka Panjang yang
Terpadu.
i. Untuk lebih jelasnya, silakan cermati Gambar 1.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
44
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Gambar. Kerangka ketahanan kota/City Resilience Frameworks
i. Proses kolaborasi ini diawali dengan proses menemukenali
pemangku kepentingan yang tepat dengan konteks Jakarta.
ii. Setelah menemukenali pemangku kepentingan, proses pelibatan
dilakukan dengan berbagai metode yang disesuaikan dengan
latar belakang dari pemangku kepentingan tersebut, yaitu:
1. Survei untuk melibatkan pemangku kepentingan yang
lebih luas.Wawancara, untuk melibatkan pemangku
kepentingan yang memiliki pengaruh yang tinggi terhadap
proses penyelesaian isu.
2. Sesi Kerja (working session), untuk berdiskusi dengan para
pakar terkait penyelesaian isu.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
45
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
3. Focus Group Discussion (FGD), untuk melibatkan
pemangku kepentingan yang lebih luas dan berdiskusi
tentang penyelesaian isu.
4. Lokakarya, proses pelibatan dengan melibatkan pemangku
kepentingan yang lebih beragam dalam penyelesaian isu.
j. Seminar sebagai bentuk konfirmasi dari output yang didapat setelah
melalui proses diskusi kolaboratif.Sedangkan dalam penyusunan grand
design Kota Layak Anak, proses kolaborasi yang dilakukan lebih
spesifik, yaitu dengan mengacu pada indikator yang telah dirancang
oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia.
k. Indikator tersebut terbagi ke dalam:
Gambar. Indikator Kota Layak Anak
l. Pemangku kepentingan yang dilibatkan pada proses penyusunan grand
design Kota Layak Anak juga telah diidentifikasi terlebih dahulu, yaitu:
UKPD terkait, NGO/INGO, Sektor Swasta, Kelompok Anak, Akademisi,
dan Media Massa.
m. Proses pelibatan pemangku kepentingan juga sudah spesifik dengan
membagi kelompok pemangku kepentingan sesuai dengan klaster
yang ada pada indikator kota layak anak.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
46
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
n. Proses pelibatan pemangku kepentingan dalam penyusunan grand
design Kota Layak Anak dilakukan melalui:
i. Focus Group Discussion (FGD), untuk melibatkan pemangku
kepentingan yang lebih luas dan berdiskusi tentang penyelesaian
isu.
ii. Lokakarya, melibatkan pemangku kepentingan yang lebih
beragam dalam penyelesaian isu.
iii. Seminar sebagai bentuk konfirmasi dari output yang didapat
setelah melalui proses diskusi kolaboratif.
o. Sesi Tanya Jawab dan Tanggapan
i. Pendekatan Kolaboratif ini memang sangat bagus, akan tetapi
bagaimana jika hasil dari pendekatan Kolaboratif ini bertentangan
dengan apa yang sudah direncanakan di awal?
Jawaban: Tentu hal tersebut bisa dilakukan pengukuran di antara
dua hasil yang sudah ada, jika memang nantinya yang memiliki
peluang berhasil adalah dari pendekatan kolaboratif, maka pihak
pemerintah harus merevisi rencana sebelumnya.
ii. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya selama ini sudah
menerapkan pendekatan kolaboratif, namun seringkali tidak
efektif karena banyak pihak yang tidak mau menjadi
penanggungjawab, padahal telah disepakati bahwa itu adalah
tugasnya. Nah, bagaimana mengatasi permasalahan tersebut?
Jawaban: Kalau sudah disepakati harusnya ada pihak yang
menjadi penaggungjawab, akan tetapi apabila tidak ada maka
harus ada pihak ketiga sebagai pemberi sanksi, baik untuk
dilaporkan kepada gubernur ataupun pemangku kepentingan
lainnya yang berasal dari kalangan non-pemerintah.
iii. Pendekatan kolaboratif dengan metode cakram dan tempel
menempel ini sangat tidak efektif, karena pada praktiknya ketika
membicarakan permasalahan kota Jakarta tidak semudah ini.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
47
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Jawaban: Sebenarnya hasil riset dan pengelompokan
permasalahan yang dihadirkan pada kegiatan ini bersifat
scientific dan adanya keterwakilan berbagai pemangku
kepentingan. Peran Bapak dan Ibu di sini adalah menyuarakan
pendapatnya untuk memilih dari semua isu ini, isu apa yang
paling membutuhkan perhatian lebih di DKI Jakarta.
p. Saran dan Tindak Lanjut
i. Agar segera dibuatkan DIKLAT metode pendekatan kolaboratif
untuk beberapa perwakilan SKPD dengan Bappeda sebagai
fasilitator.
ii. Mohon memberikan instruksi kepada seluruh SKPD agar
menggunakan pendekatan kolaboratif dalam penyusunan
rencana strategis ataupun perencanaan pembangunan.
18. Pada Rabu, 22 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri
Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI
Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan
dalam pertemuan berupa:
a. Acara dimulai dengan Laporan Kegiatan dari Ketua Bappeda, Ibu Tuty
Kusumawati. Dalam laporannya, Ibu Tuty menyampaikan bahwa
Konsultasi Publik RPJMD secara tatap muka selama satu hari adalah
amanah Undang-Undang. Namun jika waktu tatap muka tersebut masih
dipandang kurang, maka masukan dapat disampaikan ke laman
website Bappeda.
b. Rapat Konsultasi Publik ini dibuka secara oleh Bapak Gubernur Anies R.
Baswedan, Ph.D sekaligus memberikan arahan. Berikut disampaikan
poin-poin penting dari arahan beliau:
i. Rancangan RPJMD 2018-2022 disusun sesuai visi, misi dan
program prioritas Gubernur terpilih. VIsi: Jakarta kota maju,
lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
48
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua. Visi ini
kemudian dijabarkan dalam 5 misi.
ii. Visi dan Misi ini kemudian dituangkan dalam Kerangka Strategis
Gubernur 2018-2022: Terbangunnya warga dan ekosistem kota
yang setara, sejahtera dan bahagia dengan dilandasi semangat
gotong royong. Kerangka ini kemudian dijabarkan lebih lanjut ke
dalam 3 Strategi: Strategi 1: Keadilan dan Keberpihakan; Strategi
2 Orientasi pada Warga dan Ruang Interaksi; Strategi 3) Birokrasi
Efektif dan Penguatan Tata Kelola. Strategi 1 Memuat komponen:
Kesempatan yang setara, Suara Warga, Kota Global dan
Kelestarian Kota. Strategi 2 memuat komponen: Pola Perilaku dan
Ruang Interaksi, Ekosistem Sosial, Pelibatan Warga. Sedangkan
Strategi 3 mengandung komponen: Kepercayaan Publik,
Profesionalisme Birokrasi; Sistem dan Institutionalisasi Solusi.
iii. Pada intinya Bapak Gubernur menegaskan bahwa ada 3 landasan
perencanaan: Gagasan, Narasi dan Aksi. Dengan pendekatan
Gerakan, artinya semua pihak terlibat.
iv. Menurut Gubernur, ada 4 (empat) tingkat Partisipasi Publik, yang
paling rendah adalah Sosialisasi, disusul oleh Konsultasi dan
Partisipasi serta yang paling tinggi adalah kolaborasi. Saat ini
yang ingin dipakai adalah kolaborasi atau bahasa sederhananya
adalah Gotong Royong. Selain itu, ada juga 4(empat) tingkat:
City 01: Pemerintah Kota sebagai Administrator, warga sebagai
Penghuni; City 02: Pemerintah Kota sebagai Penyedia Jasa,
Warga sebagai Konsumen; City 03: Pemerintah Kota sebagai
Administrator, Warga sebagai Partisipan dan City 04: Pemerintah
Kota sebagai Kolaborator, Warga sebagai ko-kreator. City04 ini
yang akan dipraktikan di Jakarta , salah satunya melalui acara
Konsultasi Publik. Jadi Bantulah pemerintah (sesuai dengan
arahan dari Pres Sukarno, ketika kampanye pemberantasan buta
huruf). Dengan menggunakan pendekatan kolaboratif, kita lihat
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
49
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
hasilnya adalah tingkat melek huruf di Indonesia telah mencapai
95 persen dari angka 5% di awal kemerdekaan. Bandingkan
dengan Mesir dan India di mana angka melek hurufnya saat ini
masih berkisar di angka 85%.
v. Selain itu, Bapak Gubernur juga menegaskan bahwa sebelumnya
para pemimpin melihat Jakarta sebagai Land City, bukan Coastal
City yang berakibat pembangunan di Kepulauan Seribu agak
terbengkalai dengan indikator bahwa pertumbuhan ekonomi di
Kepulauan Seribu hanya 0.23%, bandingkan dengan Jakarta
daratan yang mencapai 6.8%. Bahkan Indeks Pebangunan
Manusia (IPM) di Kepulauan Seribu ada di angka 68.84 atau di
bawah IPM Kabupaten Mimika dan Kabupaten Jayapura.
vi. Persoalan utama lainnya di Jakarta adalah: Sampah (7,000 ton
per hari), kemudian masalah hunian, data mengungkapkan
bahwa ada 1,300,000 Rumah Tangga di Jakarta tidak memiliki
rumah, padahal mereka sudah beranak pinak beberapa generasi
di Jakarta. Kemudian akses air bersih. Hanya 57% warga yang
memiliki akses ke air bersih pipa, sisanya mereka membeli air
bersih Rp. 20,000 per hari (mayoritas warga kurang mampu),
sedangkan yang warga yang memiliki akses air bersih membayar
langganan hanya sebesar Rp. 120,000 per bulan.
vii. Persoalan lainnya adalah Angka Partisipasi Sekolah 12 tahun 68%,
dengan angka terendah di Jakarta Utara di angka 51-58 %. Angka
Kesenjangan ekonomi dengan Gini Ratio 0.39 yang menunjukkan
ketimpangan. Jumlah warga yang berpendapatan Rp.1.000.000
per bulan sebanyak 3 juta jiwa dan ada 384.300 warga yang
masih berpendapatan Rp. 510.000 per bulan
viii. Pak Gubernur mengakhiri arahan dengan menonjolkan
pendekatan kolaboratif dalam pengelolaan pembangunan di
Jakarta dan menekankan 3 kata: gagasan, narasi dan aksi dalam
perencanaan pembangunan. RJPMD adalah narasi yang
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
50
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
memerlukan masukan secara kolaboratif dari semua pemangku
kepentingan.
ix. Selanjutnya peserta dibagi ke dalam 4 kelompok kerja terpisah
untuk membahas dengan lebih mendalam sesuai dengan keahlian
dan kepentingannya masing-masing. Setiap kelompok dipimpin
oleh minimal Echelon 3 dari bidang terkait dan menampilkan
paparan dari beberapa ahli untuk mengkritisi RPJMD.
c. Saran dan Tindak Lanjut
i. Seharusnya materi Rancangan RPJMD diberikan jauh jauh hari
untuk memberikan kesempatan para pemangku kepentingan
mempelajarinya terlebih dahulu
19. Pada Rabu, 22 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
berkesempatan mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief
Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dalam wawancaara dengan
Michael Taylor dari Thomson Reuters terkait upaya membangun ketahanan
Kota Jakarta. Wawancara tersebut dilakukan secara teleconferensi melalui
saluran telepon yang disediakan oleh 100RC Asia Pasifik. Terdapat beberapa
hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam wawancara berupa:
a. Peranan dan tanggung jawab Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan
Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan yang
bertanggung jawab atas penyusunan Strategi Ketahanan Kota.
b. Sekretariat Jakarta Berketahanan dibentuk pada tanggal 6 September
2017 untuk mendukung efisiensi dan optimalnya upaya Chief Resilience
Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta yang berketahanan.
Sekretariat ini memiliki tiga (3) fungsi pokok, yaitu: (i) mendukung dan
membantu kinerja dan aktivitas harian dari CRO; (ii) menyampaikan
hasil dari penyusunan Strategi Ketahanan Kota kepada pihak-pihak
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
51
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
terkait; serta (iii) memberikan dukungan dan bantuan untuk
pelaksanaan program 100RC di Jakarta.
c. Permasalahan utama yang dihadapi Kota Jakarta yang merupakan
guncangan dan tekanan yang sudah diidentifikasi dan dinilai pada
Tahap I Penyusunan Strategi Ketahanan Kota, yaitu Penilaian Awal
Ketahanan. Guncangan yang dialami Jakarta diantaranya meliputi:
banjir karena curah hujan, kebakaran, dan wabah penyakit. Tekanan
yang dialami Jakarta sehari-hari diantaranya meliputi: masalah
kemacetan dan penurunan muka tanah.
d. Sebagai beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan Kota Jakarta,
Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup menyusun beberapa Grand Design yang disusun dengan
pendekatan kolaboratif.
e. Sekretariat Jakarta Berketahanan yang disupervisi oleh CRO dan
100RC, telah membuat draft dokumen Penilaian Awal Ketahanan Kota
Jakarta yang memuat Area Temuan berikut:
i. Bagaimana Jakarta bisa meningkatkan kapasitas tata kelola
pemerintahan dan Manajemen Kota?
ii. Bagaimana Jakarta bisa membangun
dalam menghadapi berbagai masalah bencana?
iii. Bagaimana kesehatan dan kesejahteraan di Jakarta bisa
ditingkatkan melalui pengelolaan air dan limbah yang lebih
baik?
iv. Bagaimana meningkatkan mobilitas dan konektivitas warga
Jakarta?
f. Kendala penyusunan Strategi Ketahanan Kota adalah: (1) sulitnya
mendapatkan pemangku kepentingan yang tepat dan konsisten
menghadiri kegiatan 100RC Jakarta; dan (ii) tidak semua pemangku
kepentingan terkait bisa menghadiri kegiatan 100RC Jakarta.
g. Jakarta juga belajar dari Kota Megapolitan lainnya, yaitu Seoul, Mexico
City, dan Santiago.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
52
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
h. Saran dan Tindak Lanjut:
i. Artikel hasil wawancara yang sudah dipublikasikan dapat
diunggah juga di portal knowledge management Sekretariat
Jakarta Berketahanan dan Kedeputian Gubernur Provinsi DKI
Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.
20. Pada Kamis, 23 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan menjadi
peserta dalam lokakarya Ikhtiar Kota Ambisius/Ambitious City Promises
(ACP) yang diselenggarakan oleh ICLEI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam
pertemuan berupa:
Pendahuluan
a. Program ACP diawali dari Promise of Seoul tahun 2015 untuk
menurunkan emisi gas secara ambisius. Program ini bertujuan untuk
membangun secara berkelanjutan dengan pendekatan bottom-up,
yaitu masyarakat dilibatkan secara aktif untuk menyampaikan gagasan
serta ide-idenya sehingga menghasilkan pembangunan yang ramah
lingkungan, berkelanjutan, dan dapat menurunkan emisi gas.
b. Program ini sesuai dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI
Jakarta yang telah berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi gas
rumah kaca hingga 30% di tahun 2030 berlandaskan instrumen
Peraturan Gubernur Nomor 131 tahun 2012 tentang Rencana Aksi
Daerah Penurunan emisi gas rumah kaca DKI Jakarta.
c. Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun 2017 ini ICLEI Local
Governments for Sustainability tengah mengembangkan program ACP.
Melalui program ini, ICLEI akan memberikan asistensi teknis dan
berbagai pelatihan pengembangan kapasitas kerja kepada kota Jakarta
untuk membuat komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca yang
disertai aksi keterlibatan aktif para pemangku kepentingan yang
berasal dari masyarakat dan sektor swasta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
53
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
d. Sehingga, program ACP ini merupakan solusi untuk Pemprov DKI
Jakarta untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat untuk
bersama-sama mengatasi masalah emisi gas dengan bantuan dana
sebesar 41% dari Pemerintah Jerman.
Peserta yang hadir
a. Green Building Council Indonesia (GBCI); JAKPRO (LRT); Dinas
Perhubungan (DISHUB); Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI
Jakarta; Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang; Dinas Lingkungan
Hidup Kota Bekasi; Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan
(DKPKP); Dinas Perindustrian (DPA); Badan Perencanaan Nasional
(Bappenas); Biro Hukum Setda Provinsi DKI Jakarta; Dinas Sumber
Daya Air (DSDA); Plan International; Dinas Kehutanan; Bappeda Kota
Tangerang dan PT. Transportasi Jakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan
a. Di awali dengan pembukaan oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Asisten Deputi
Bidang Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta dan dilanjutkan pemaparan
singkat program ACP oleh ICLEI yang bertemakan engaging citizens
and driving climate action.
b. Berikutnya ada presentasi dari Dinas Lingkungan Hidup tentang
program mitigasi perubahan iklim DKI Jakarta seperti menyediakan
feeder busway dan penyediaan jalur sepeda. Lalu menceritakan Pergub
Nomor 131 tahun 2012 sebagai acuan dasar untuk program penurunan
gas emisi dan penjabaran faktor penghambat untuk mencapai target
penurunan gas emisi rumah kaca, seperti kekurangan lahan untuk hutan
kota, pelebaran pedestrian, dan bangunan gedung lama yang belum
menjadi bangunan hijau.
c. Selanjutnya, ada diskusi tanya jawab dan juga pemetaan aksi-aksi dan
penyusunan Road Map sebagai pengantar program ACP 2017-2020.
Terakhir, Asisten Deputi bidang Tata Ruang dan ICLEI menceritakan
hasil kesimpulan yang telah dicapai di dalam Lokakarya kepada Deputi
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
54
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.
Lokakarya ditutup oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup.
Hasil yang dicapai
a. Program ini membantu tercapainya target Pemprov DKI Jakarta untuk
menurunkan 30% emisi gas.
b. Program ini berjalan selama tiga tahun (2017-2020).
c. Sebesar 41% dari total pembiayaan program ini ditanggung oleh
Pemerintah Jerman.
d. ICLEI siap memfasilitasi Pemprov DKI Jakarta untuk pelatihan
peningkatan kapasitas.
e. Dokumen mekanisme pelibatan stakeholder dalam pengembangan
implementasi Pemprov DKI Jakarta.
f. Dokumen kerangka institusional dalam pelibatan masyarakat.
g. Platform komunikasi dengan masyarakat.
h. Dokumen hasil identifikasi aktor potensial untuk menunjang program
ACP.
i. Inventarisasi gas rumah kaca secara scientific.
j. Perda nomor 5 tahun 2014 menghambat penurunan emisi gas.
k. Target gerakan dimulai dari Desember 2017.
Kesimpulan dan saran
a. Mengingat cukup besarnya masalah peningkatan suhu akibat gas
rumah kaca di DKI Jakarta. Maka, kami perlu menegaskan agar
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk kooperatif dan mau
berkolaborasi di dalam diskusi yang ada agar segera dibuatkan
pemetaan masalah untuk menunjang program pengurangan emisi gas
rumah kaca ACP.
b. Selanjutnya agar ditinjau kembali Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Transportasi karena dapat menghambat program-program yang
berkaitan dengan target pengurangan emisi gas rumah kaca.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
55
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
21. Pada hari Jumat, 24 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
mengadakan Pertemuan dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The
Children terkait upaya penyelarasan agenda dengan Sekretariat Jakarta
Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. Terdapat
beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan
berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sektretariat
Jakarta Berketahanan dan pihak Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The
Children.
b. Tujuan pertemuan adalah untuk memperkenalkan program Yayasan
Sayangi Tunas Cilik/Save The Children yang telah berkontribusi dalam
proses edukasi dan pengurangan risiko bencana pada kelompok usia
dini dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta serta Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100
Resilient Cities (100RC) Jakarta.
c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer
(CRO) membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta juga sedang menyusun Grand Design Kota Layak
Anak dengan Plan International Indonesia. Dalam hal ini, yayasan
Sayangi Tunas Cilik/Save The Children bisa ikut berkolaborasi dalam
penyusunan dan implementasi grand design nantinya.
d. Pada pertemuan ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children
menjelaskan beberapa hal berupa:
i. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children merupakan
sebuah yayasan yang telah berumur hampir 100 tahun dan
berfokus pada kesejahteraan anak. Di Indonesia, Yayasan Sayangi
Tunas Cilik/Save The Children telah berkontribusi untuk
membantu anak usia dini selama 40 tahun dan 4 (empat) tahun
di Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
56
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
ii. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children lebih banyak
memiliki program yang menargetkan anak-anak di Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
(RPTRA).
iii. Saat ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children tidak
hanya fokus terhadap kesejahteraan anak namun juga mulai
menyadari bahwa penting untuk memberikan edukasi terkait
penanggulangan bencana pada kelompok usia dini serta edukasi
terkait persampahan.
iv. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga tengah
dalam proses kerja sama dengan FORTUM, perusahaan dari
Finlandia yang mengurusi pengelohan sampah dan sedang dalam
proses pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di
Sunter, terkait edukasi persampahan dan life skills di Sunter,
Cilincing, Koja, dan Bantar Gebang.
v. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga fokus pada
edukasi anak terkait literasi dengan Sekolah Dasar Rorotan 05
sebagai sekolah rujukan untuk literasi.
vi. Selain itu, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga
tengah menginisiasi program youth resilience yang dilihat bisa
dikolaborasikan dengan program 100RC Jakarta.
vii. Saat ini, Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children juga
tengah dalam proses onboarding untuk menjadi salah satu
Platform Partners dari 100RC.
e. Terkait hal ini, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa program yang baik seperti yang
dilakukan oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children perlu
diinternalisasi ke dalam dokumen perencanaan dan implementasi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Untuk itu, diperlukan rapat lanjutan
untuk menjelaskan program Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The
Children kepada SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
57
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
f. Saran dan Tindak Lanjut
i. Akan ada pertemuan lanjutan antara Yayasan Sayangi Tunas
Cilik/Save The Children dengan SKPD Provinsi DKI Jakarta untuk
penjelasan program sebagai upaya dalam menginternalisasi
program ke dalam dokumen perencanaan dan implementasi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
ii. Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children akan diundang
dalam rapat persiapan lokakarya Desain Besar Penanggulangan
Risiko Bencana Berbasis Masyarakat yang akan diadakan pada
hari Selasa, 28 November 2017.
22. Pada hari Senin, 27 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan
melakukan Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait evaluasi
kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan SKPD Provinsi DKI Jakarta
tentang Pendekatan Kolaboratif. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi
pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dibuka oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan
menjelaskan bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan akan
mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience
Officer (CRO) dalam acara Metropolitan Network Exchange Program di
Santiago, Chile. Oleh karena itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan akan
berdiskusi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Provinsi DKI Jakarta terkait mekanisme kerja sama dengan
wilayah sekitar Jakarta.
b. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dan evaluasi dari Kegiatan
pada 20 dan 21 November 2017.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
58
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
c. Bappeda Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa terdapat beberapa
hal yang bisa disampaikan terkait kegiatan lokakarya, pendidikan, dan
pelatihan tersebut, yaitu:
i. Peserta pada hari pertama kegiatan (Bappeda, Banppeko) lebih
antusias dalam pembahasan materi paparan kegiatan sedangkan,
peserta pada hari kedua (SKPD Provinsi DKI Jakarta) lebih
antusias dalam mengikuti kegiatan exercises.
ii. Perlu ditelaah lagi sejauh mana pendekatan kolaboratif perlu
dilakukan dalam penyusunan perencanaan mengingat proses
pendekatan kolaboratif yang tidak bisa dilakukan dalam waktu
singkat.
iii. Collaborative planning perlu dipelajari lebih dalam karena in-line
dengan cara kerja Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang
menekankan collaborative approach.
d. Pada pertemuan ini, Bappeda Provinsi DKI Jakarta turut menjelaskan
beberapa mekanisme kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dengan kota-kota yang ada di sekitarnya, berupa:
i. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan wilayah
Bekasi terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang
dengan menyerahkan sejumlah dana untuk pembangunan
komunitas (community development) di sekitar wilayah tersebut
yang memiliki dasar hukum berupa Surat Keputusan (SK)
Gubernur yang diperbaharui di setiap tahunnya.
ii. Untuk penyediaan air baku, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
melalui BUMD membeli air baku dari wilayah sekitar. Kerja sama
ini murni bersifat bisnis sehingga berbeda dengan mekanisme
kerja sama persampahan dengan Bekasi.
iii. Sedangkan, untuk koordinasai beberapa badan (Badan Pengelola
Transportasi Jabodetabek, BPTJ; Badan Pengatur Jalan Tol,
BPJT; Badan Kerja Sama Pembangunan Jabodetabekjur, BKSP;
dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, BBWSCC)
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
59
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
berada di kewenangan pemerintah pusat yang berkoordinasi
dengan pemerintah daerah.
iv. Penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Jabodetabekjur juga
berada di kewenangan pemerintah pusat (Kementerian
ATR/BPN) yang berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
e. Saran dan Tindak Lanjut
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan segera menyelesaikan
prosiding kegiatan lokakarya, pendidikan, dan pelatihan setelah
mendapat materi tambahan dari Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
ii. Akan diadakan diskusi lanjutan terkait pendekatan kolaboratif
antara Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan Bappeda
Provinsi DKI Jakarta.
23. Pada hari Selasa, 28 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
menghadiri Rapat Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko
Bencana Berbasis Komunitas. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi
pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh unsur Badan Penanggulangan
Bencana Ddaerah Provinsi DKI Jakarta; Dinas Perindustrian dan Energi
Provinsi DKI Jakarta; Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta; Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta;
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta; Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta; Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan
Provinsi DKI Jakarta; Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Setda
Provinsi DKI Jakarta; Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi DKI
Jakarta, Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta; pihak
Sektretariat Jakarta Berketahanan; Plan International Indonesia;
Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children; Yayasan IBU; Palang
Merah Indonesia; dan American Red Cross.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
60
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas Persiapan Lokakarya
Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas
yang disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dibantu oleh
American Red Cross dan Palang Merah Indonesia (PMI).
c. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup
membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa Kedeputian
Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
sedang menyusun Desain Besar (Grand Design) Penanggulangan Risiko
Bencana Berbasis Komunitas yang prosesnya akan dilakukan melalui
pendekatan kolaboratif sehingga melibatkan berbagai pemangku
kepentingan.
d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) pentingnya
Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas dan
(ii) rencana Lokakarya untuk diskusi antar pemangku kepentingan.
e. Pada rapat ini, Pihak American Red Cross dan PMI menjelaskan latar
belakang disusunnya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana
Berbasis Komunitas yang berupa:
i. Dengan telah disusunnya peta kebencanaan DKI Jakarta oleh
BPBD Provinsi DKI Jakarta dan teridentifikasinya Jakarta Utara
sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi
kedua di Indonesia, diperlukan sebuah upaya penanggulangan
bencana yang lebih komprehensif.
ii. Belum adanya Peraturan Daerah mengenai kebencanaan yang
terjadi di DKI Jakarta.
iii. Oleh karena itu, diperlukan sebuah payung besar yang bisa
memayungi segala upaya penanggulangan risiko bencana.
f. Rapat ini juga membahas tentang rencana lokakarya Desain Besar
Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas berupa:
i. Lokakarya ini berupa sebuah upaya melakukan pendekatan
kolaboratif dalam menyusun Desain Besar Penanggulangan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
61
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang akan dilaksanakan pada
Rabu, 13 Desember 2017.
ii. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup
menyarankan agar mengirimkan surat permohonan kepada
Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk membuka acara lokakarya.
iii. Kegiatan lokakarya akan melibatkan BPBD Provinsi DKI Jakarta,
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta, dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta
sebagai narasumber dalam lokakarya ini.
iv. Pada lokakarya ini, diperlukan pakar terkait kebencanaan dan
BPBD Provinsi DKI Jakarta yang menjadi aktor utama dalam
lokakarya nantinya.
v. Kegiatan lokakarya ini akan memiliki diskusi terkait: (i) Koordinasi
pengelolaan berbasis komunitas secara formal dan terstruktur,
(ii) pelibatan kelurahan secara aktif, dan (iii) perumusan kebijakan
penanggulangan bencana berorientasi pada kebutuhan
komunitas dan kelurahan.
vi. Sedangkan, yang menjadi output dari lokakarya ini adalah: (i)
Target dan Strategi Kebencanaan, (ii) Rumusan regulasi untuk
Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis
Komunitas, dan (iii) Rencana implementasi Desain Besar
Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas.
g. Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Lingkungan Hidup
menyarankan agar pihak American Red Cross dan Palang Merah
Indonesia melakukan diskusi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait
data awal kebencanaan yang akan menjadi bahan pembahasan dalam
lokakarya nantinya.
h. Saran dan Tindak Lanjut
i. Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup akan menyiapkan nota dinas untuk meminta
Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk membuka lokakarya ini.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
62
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
ii. Pihak American Red Cross dan Palang Merah Indonesia
melakukan diskusi dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta terkait data
awal kebencanaan yang akan menjadi bahan pembahasan dalam
lokakarya nantinya
iii. Akan diadakan rapat lanjutan terkait pembahasan bahan diskusi
pada lokakarya pada Selasa, 5 Desember 2017.
iii. KEGIATAN INTERNAL
Sekretariat Jakarta Berketahanan juga melakukan beberapa kegiatan internal
untuk mengembangkan kapasitas dalam menjalankan program 100RC Jakarta
dan berkoordinasi terkait kemajuan program 100RC Jakarta. Kegiatan internal
Sekretariat Jakarta Berketahanan di bulan November 2017 ini berupa:
1. Pada hari Kamis, 2 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan
rapat mingguan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup, AECOM, dan UCLG ASPAC terkait kemajuan program
100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang
menjadi pokok pembahasan dalam rapat berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh
Sekretatariat Jakarta Berketahanan, UCLG ASPAC, dan AECOM.
b. Sebelum pertemuan dimulai, telah dilaksanakan weekly call
dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM yang
membicarakan tentang kemajuan revisi dokumen Penilaian
Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) dan
Persiapan untuk kunjungan Sekretariat program 100 Resilient
Cities (RC) Singapura pada tanggal 6-8 November 2017 terkait
persiapan Tahap II program 100RC Jakarta. Dalam weekly call
tersebut, ditekankan bahwa perlu untuk mendiskusikan tentang
aspek kohesi sosial yang telah dituangkan pada dokumen PRA
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
63
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
serta melakukan kategorisasi pemangku kepentingan untuk
dilibatkan sesuai dengan area temuan (discovery area).
c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa keluaran
dari seluruh rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC ini harus
dilaporkan ke Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu,
diperlukan sebuah tenggat waktu untuk penyelesaian dokumen
PRA yang disepakati pada tanggal 10 November 2017.
d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Proses
penyusunan dasar hukum untuk program 100RC Jakarta
Berketahanan, (ii) Kemajuan terkait program Jakarta 100RC
Jakarta Berketahanan, (iii) Kegiatan Sekretariat Jakarta
Berketahanan, dan (iv) Kegiatan komunikasi program 100RC
Jakarta..
e. Terkait proses penyusunan dasar hukum program 100RC Jakarta,
diputuskan bahwa bentuk legalitas untuk program 100RC Jakarta
akan berupa Surat Keputusan Gubernur (SK Gub). Dalam hal ini,
akan disusun 3 (tiga) SK Gub berupa: SK Gub tentang Penugasan
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup sebagai Chief Resilience Officer (CRO), (ii) SK Gub tentang
Tim Teknis program 100RC Jakarta, dan (iii) SK Gub tentang Tim
Pengarah (Steering Committtee) Program 100RC Jakarta yang
akan mengatur susunan dewan pengarah. Dewan Pengarah ini
akan terdiri dari jumlah yang ganjil dan ditunjuk berdasarkan latar
belakang yang sesuai dengan area temuan/discovery areas.
f. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program
100RC Jakarta berupa:
i. Revisi Dokumen PRA yang akan diselesaikan pada akhir
minggu pertama November 2017 dengan menghilangkan
Dokumen PRA yang telah direvisi akan diterjemahkan oleh
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
64
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Sekretariat. Seluruh rangkaian proses revisi Dokumen
harus selesai pada 10 November 2017.
ii. Masih terdapat beberapa hal yang perlu ditambahkan
dalam Interim report terkait permasalahan air dan sanitasi
di Jakarta yang disusun oleh AECOM berupa: (i)
Memasukkan konteks solusi dari permasalahan air Jakarta
saat ini (contoh: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Grand
Design Air Minum dan Sanitasi, dan 16 Zona Instalasi
Pengolahan Air Limbah), dan (ii) Proses survey lokasi yang
belum dijelaskan secara komprehensif sehingga bisa
menimbulkan ketidakjelasan
g. Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut
disampaikan pada pertemuan ini. Beberapa hal penting yang
menjadi bahan pembahasan adalah:
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan masih menunggu
disposisi gubernur terkait izin perjalanan Deputi Gubernu
DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
untuk mengikuti Networking Learning antar kota
metropolitan anggota jaringan 100RC ke Santiago, Chile
terkait kota berketahanan (resilient city). Terkait dengan
acara di Chile, Sekretariat Jakarta Berketahanan diminta
untuk menyiapkan presentasi terkait isu utama Jakarta,
proses penyelesaian masalahnya, serta pentingnya tata
kelola pemerintahan (governance) yang turut melibatkan
kota-kota satelit di sekitar Jakarta untuk menyelesaikan
masalah secara menyeluruh. Bahan terkait presentasi ini
bisa diminta ke Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut mengikuti
network call 100RC Asia Pasifik yang menggambarkan
bahwa Jakarta merupakan kota tercepat dalam
menyelesaikan tahap I program 100RC. Pada network call
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
65
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
ini, terdapat pula pembahasan mengenai solusi terkait
ketahanan pangan di Chennai, India yang menginisiasi
pertanian perkotaan.
iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga menghadiri rapat
dengan JICA terkait kegiatan peningkatan kapasitas untuk
tim teknis sanitasi di Jakarta. Pertemuan ini bertujuan
untuk menjelaskan pentingnya proses peningkatan
kapasitas untuk menyelesaikan permasalahan sanitasi di
Jakarta.
h. Terkait kegiatan komunikasi, terdapat beberapa hal yang
dibahas berupa:
i. Laman website harus memiliki kalender kegiatan yang bisa
di-edit sepanjang waktu.
ii. Perlu pula untuk menampilkan sitemap website di dalam
tampilan website agar memudahkan navigasi pengunjung
website.
iii. Sekretariat sudah harus mulai melakukan kliping terhadap
berita-berita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa
dilakukan dengan menggunakan Rich Site Summary (RSS),
sebuah program yang bisa memberikan update secara
reguler. Kliping ini juga bisa memuat tentang best
practices terkait praktek ketahanan kota.
iv. Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap minggu
dengan konten yang menjelaskan tentang kegiatan
sekretariat, kliping, serta bahan pustaka baru yang
didapatkan pada minggu tersebut. Newsletter ini bisa
disebarkan melalui milis untuk salah satu upaya pelibatan
pemangku kepentingan.
v. Perlu pula untuk menghubungi Kementerian PUPR,
Kementerian PPN/Bappenas, dan Kementerian ATR/BPN
untuk menjadi narasumber terkait kota berketahanan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
66
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
vi. Sekreteriat Jakarta Berketahanan juga perlu melakukan
pertemuan khusus terkait komunikasi dengan mengundang
beberapa narasumber.
vii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga perlu untuk
mengadakan pertemuan dengan pihak media, setidaknya
dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan sekali, untuk mulai
membahas tentang kota berketahanan dan memulai
membangun koneksi untuk penyebaran informasi yang
lebih luas.
i. Selain itu, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup turut membahas beberapa hal berupa:
i. Perlu mulai mengundang Kota-kota di sekitar Jakarta ke
dalam rapat membahas program 100RC Jakarta dan
pentingnya ketahanan (resilience) bagi sebuah kota. Dalam
pertemuan ini, juga perlu ditekankan pentingnya
pendekatan kolaboratif dalam menyelesaikan suatu
masalah.
ii. Strategi Ketahanan Kota yang akan disusun diharapkan
bisa menjadi masukan untuk RPJMD 2018-2022. Namun,
apabila proses penyusunan masih belum selesai pada saat
itu, Strategi Ketahanan Kota bisa juga menjadi masukan
dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD
Provinsi DKI Jakarta.
j. Terdapat beberapa saran dan tindak lanjut berupa:
i. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan
melakukan penyelesaian dokumen PRA dengan tenggat
waktu tanggal 10 November 2017.
ii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyelesaikan
draft SK Gub pada minggu ke-2 November 2017.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
67
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
iii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan meminta data
kepada Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait materi
presentasi untuk studi banding ke Santiago, Chile.
iv. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menghubungi
pihak komunikasi 100RC terkait website.
v. Tim Sekretariat akan mendiskusikan mekanisme
pertemuan dengan pihak media untuk penyebaran
informasi Jakarta Berketahanan.
vi. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan akan
menyelenggarakan pertemuan dengan UCLG ASPAC
terkait pelatihan komunikasi.
vii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan
menyelenggarakan rapat dengan kota-kota di sekitar
Jakarta untuk penjelasan program 100RC Jakarta pada
minggu ke-3 November 2017.
2. Pada Senin, 6 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan
pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik terkait terkait pengenalan
kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam Tahap II dan Tahap III
Program 100RC Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. CRO dan tim sekretariat dapat memperoleh bantuan dari organisasi
City Solutions dan dari jaringan 100RC untuk dapat terhubung dengan
mitra penyedia jasa dan keahlian yang dibutuhkan dalam penyusunan
strategi ketahanan; serta dapat saling berbagi dan mempelajari
pengalaman untuk mengatasi permasalahan kota secara kolektif.
b. Disamping itu, CRO dapat memperoleh bantuan 100RC untuk
terhubung dengan jaringan CRO lainnya/100 RC Network yang
memiliki beberapa kegiatan, seperti: aksi individual dan kolektif, saling
berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta peningkatan hubungan
dan kerjasama interpersonal.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
68
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
c. CRO dan Tim sekretariat juga bisa menggunakan perangkat-perangkat
100RC yang dapat mendukung proses penyusunan dan implementasi
Strategi Ketahanan Kota. Perangkat-perangkat tersebut terbagi ke
dalam tiga klasifikasi berdasarkan fungsinya, yaitu:
i. Perangkat untuk mendiagnosa kebutuhan ketahanan, yaitu:
Inventarisasi Aksi/Actions Inventory
Penilaian Persepsi/Perceptions Assessment
Perangkat Aset dan Risiko/Assets & Risk Tool
Indeks Ketahanan Kota/City Resilience Index (CRI)
Pembingkaian Masalah/Problem Framing
ii. Perangkat untuk memaksimalkan nilai ketahanan yang potensial,
yaitu:
Garasi Ketahanan/Resilience Garage
Akademi Ketahanan/Resilience Academy
iii. Perangkat untuk melindungi dan menyampaikan nilai ketahanan,
yaitu:
Realisasi Nilai Ketahanan/resilience Value Realization (RVR)
Ketahanan Taktis/Tactical Resilience
d. Pada pertemuan ini, pihak 100RC Asia Pasifik menekankan pentingnya
penggunaan perangkat dari 100RC dan menggunakan jasa mitra dalam
penyusunan strategi ketahanan kota. Mitra yang dimaksud adalah SMA
(individual expert) dan Platform Partner Services (institution). SMA atau
individual expert adalah partner 100RC yang siap memberikan
kontribusi pemikiran sesuai dengan bidang kepakarannya. Kontribusi ini
berupa pro bono jam kerja mereka untuk memberikan advise atau
remarks terhadap dokumen ketahanan. Bantuan jasa dari mitra 100RC
tersebut dapat diakses melalui katalog Solusi Kota/City Solutions.
3. Pada Senin, 6 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
69
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di
Jakarta. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok pembahasan
dalam pertemuan berupa:
a. Saudara Andre dari AECOM memberikan presentasi hasil Pre-feasibility
Study: Community Scale Waste Water and Recycled Water Business
Case. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa nilai polusi air sungai
Ciliwung adalah Nol di hulu Talaga Warna Bogor dan meningkat di
angka 10 di daerah Depok kemudian secara tajam naik di kisaran 20 di
hilir daerah Jakarta. Artinya semakin ke hilir, khususnya di daerah
Jakarta, tingkat pencemaran mencapai puncaknya. Ini akibat dari Grey
dan Black water limbah rumah tangga dan pabrik yang tidak diolah atau
langsung dibuang ke sungai. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
komunal adalah jawaban untuk mengurangi pencemaran sungai,
khususnya bagi mereka yang tinggal di permukiman padat dimana jarak
antara septic tank makin sempit bahkan masih banyak yang membuang
langsung ke sungai (open defecation). Sedangkan jaringan perpipaan
sewerage tidak mencapai daerah mereka. Persoalannya di mana IPAL
Komunal bisa dibangun? Sulitnya mencari lahan kosong di Jakarta.
Akhirnya lahan yang dijadikan sasaran adalah lahan milik pemerintah,
berupa RPTRA.
b. Selain studi yang dilakukan AECOM, Sskretariat Jakarta Berketahanan
mengetahui bahwa ada juga kegiatan-kegiatan sejenis yang berskala
luas atau ruang lingkupnya adalah kebijakan. Kegiatan kegiatan
tersebut harus dijelaskan agar kegiatan pilot project ini selaras dan
saling melengkapi. Berikut kegiatan-kegiatan dimaksud:
1. Penyusunan Grand Design Pelayanan Air Minum dan Air Limbah
Domestik, diprakarsai oleh USAID IUWASH PLUS dan melibatkan
SKPD terkait. Grand Design ini akan launching pada pertengahan
November ini.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
70
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
2. The Project for improving Planning Capacity for the Sewerage
System in DKI dan JICA New Master Plan (2012-2030) dan
Decentralised Waste Water Management.
3. Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah
program dari Kementrian Kesehatan dengan Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas). Unsur pertama STBM adalah stop
defecation. Contohnya adalah di Kecamatan Makasar Jakarta
Timur, dari 5 kelurahan sudah tercapai 2 kelurahan yang bebas
open defecation pada bulan Oktober 2017 dari based line lebih
dari 1000 KK dengan pratik BAB sembarangan.
4. Ada 15 Zona atau kawasan IPAL di Jakarta untuk menanggulangi
open defecation. Satu zona adalah satu IPAL yang melayani
sekitar 300 KK. Khususnya terkait pemilihan lokasi IPAL.
4. Pada Selasa, 7 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
melakukan pertemuan dengan Saudari Mery Ana, mahasiswi semester akhir
Institut teknologi Bandung (ITB), terkait kemungkinan magang di Sekretariat
Jakarta Berketahanan. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi pokok
pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Saudari Mery Ana menyampaikan keinginan yang kuat untuk dapat
terlibat dalam kegiatan 100RC Jakarta. Ia menyampaikan
pengalamannya dalam menjalankan penelitian terkait dengan Resilient
City, manajemen kawasan pesisir, serta pengalaman magang lainnya
terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
b. Sekretariat Jakarta Berketahanan menyampaikan bahwa untuk saat ini
memang dibuka peluang untuk magang. Staf magang tersebut akan
mendapatkan peningkatan kapasitas sekaligus perluasan jaringan secara
tidak langsung, karena kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan
seringkali melibatkan berbagai pemangku kepentingan kunci di Jakarta,
yang terkait dengan ketahanan kota.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
71
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
c. Pihak sekretariat meminta Saudari Mery Ana untuk membuat Kerangka
Acuan Kerja (KAK) sederhana yang memuat, latar belakang, tujuan
kegiatan magang, target capaian kegiatan magang, ketersediaan waktu
dan lamanya magang, serta profil singkat yang mencakup pengalaman
penelitian dan pengalaman kerja. KAK sederhana ini nanti perlu
disampaikan dan dipresentasikan di hadapan CRO Sekretariat Jakarta
Berketahanan.
d. Saudari Mery Ana menyampaiakan kesediaannya dan akan meminta
waktu untuk bertemu CRO pada awal Bulan Desember 2017,
dikarenakan ingin menyelesaikan sidang Tugas Akhir terlebih dahulu di
Bulan November 2017
5. Sekretariat Jakarta berketahanan juga mendapatkan pelatihan dan Orientasi
tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan
AECOM terkait identifikasi cakupan kerja untuk tahap II program 100RC
Jakarta pada hari Selasa, 7 November 2017, siang. Terdapat beberapa hal
penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Kegiatan pelatihan dan orientasi dibuka dengan merumuskan
pembagian domain pekerjaan antara Sekretariat Jakarta Berketahanan
(CRO), AECOM, dan 100RC.
b. Pemateri dan fasilitator pada kegiatan orientasi ini adalah Will Symons
dari AECOM Melbourne, Sam Kernaghan dan Yumi dari 100RC Asia
Pasifik.
c. Will Symons menyampaikan materi mengenai Rencana Kerja pada
Tahap II Penyusunan Strategi Ketahanan Kota. Rencana kerja ini
mencakup pembahasan mengenai (i) bagaimana proses penyusunan
strategi; (ii) apa saja hasil yang akan dicapai; serta (iii) siapa saja yang
berperan dan apa perannya dalam penyusunan strategi.
d. Adapun proses penyusunan strategi meliputi tahapan-tahapan, yaitu:
identifikasi dan pendalaman permasalahan; keterkaitan antar
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
72
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
permasalahan; identifikasi solusi; memprioritaskan solusi; dan
penyusunan strategi.
e. Hasil yang akan dicapai adalah: laporan Area Temuan; laporan
keterkaitan antar Area Temuan; identifikasi peluang; kerangka strategi;
strategi ketahanan; dan peluncuran strategi ketahanan.
f. Terkait dengan peranan dan tanggung jawab tim, dikemukakan bahwa
Sekretariat Jakarta Berketahanan (CRO) yang memimpin penyusunan
strategi ketahanan kota di Tahap II. Sedangkan tim AECOM dan tim
100RC menjadi tim pendukung yang mendampingi dan mendukung
terselesaikannya strategi ketahanan kota.
g. Pihak 100RC Asia Pasifik menyampaikan perlunya integrasi Strategi
Ketahanan dengan RPJMD. Untuk itu pertemuan dengan Bappeda, perlu
dilakukan.
6. Pada Rabu, 8 November 2017, Sekretariat Jakarta berketahanan kembali
mendapatkan pelatihan dan Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta
dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope
of Works dan tenggat waktunya. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi
pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Kegiatan pelatihan dan orientasi dibuka dengan menemukenali
pemangku kepentingan yang tepat untuk setiap Area Temuan
(Discovery Areas) yang dipimpin oleh Will Symons dari AECOM
Australia.
b. Pada proses ini, penting untuk menemukenali Champions (pemimpin
dari setiap kelompok kerja/working group), Decision Makers (manajer
dari setiap kelompok kerja/working group yang akan lebih banyak
berperan dalam mengimplementasikan seluruh hasil diskusi dalam ranah
pemerintahan di masa depan), technical experts (untuk memberikan
pandangan teknis bagi setiap kelompok kerja/working group), affected
parties (pemangku kepentingan yang akan terkena dampak dari hasil
diskusi tiap kelompok kerja/working group), Non-governmental
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
73
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Organization/NGO (untuk memberikan pandangan lain terkait area
temuan masing-masing kelompok kerja/working group), dan Donors
(untuk mempermudah proses implementasi pada tahap III program
100RC Jakarta).
c. Pelatihan dan Orientasi ini juga menekankan bahwa 100RC memiliki
mitra dan perangkat yang dapat membantu dalam Tahap II dan Tahap
III Program 100RC Jakarta. Namun, perlu diperhatikan untuk memilih
mitra dan perangkat yang tepat untuk disesuaikan dengan jadwal dan
tenggat waktu yang dimiliki oleh Jakarta dalam penyelesaian tahap II.
d. Pertemuan ini juga membahas tentang pendekatan dan metode yang
akan dilakukan untuk menyelesaikan tahap II Program 100RC Jakarta.
Dalam hal ini, akan ada 2 (dua) metode yang dibahas yaitu:
i. Metode dalam mendefinisikan masalah di setiap kelompok
kerja/working group dan area temuan yang membahas
diperlukannya beberapa proses untuk mendefinisikan masalah,
yaitu:
1. Untuk memperjelas area temuan/discovery areas.
2. Menemukenali pemahaman awal dari setiap anggota
kelompok kerja/working group terkait area temuan
tersebut.
3. Menyusun kembali pertanyaan analisis (diagnostic
questions) yang telah ditemukenali sebelumnya.
4. Menentukan tenggat waktu dan memperkuat komitmen
dari setiap anggota kelompok kerja/working group.
5. Menemukenali standar dan/atau indikator yang telah ada
terkait area temuan di setiap kelompok kerja/working
group.
6. Menemukenali studi dan penelitian yang relevan dengan
setiap area temuan.
7. Semua kegiatan ini akan dilakukan dalam format
Lokakarya yang akan dilanjutkan dengan → Focus Group
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
74
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Discussion (FGD) yang akan dilanjutkan dengan →
wawancara dan survey terhadap pemangku kepentingan
terkait yang hasilnya akan dibawa ke dalam → Rapat
terbatas untuk para pakar/expert meeting yang akan
berlanjut dengan → Pertemuan dengan pihak swasta untuk
memperudah implementasi yang selanjutnya menghasilkan
→ Ringkasan dari Proses Mendefinisikan Masalah Tahap II
untuk kemudian dikonfirmasi dalam → Rapat
Konfirmasi/Konsinyering.
ii. Metode dalam menemukenali solusi untuk setiap kelompok
kerja/working group dan area temuan yang membahas
diperlukannya beberapa proses untuk mendefinisikan masalah,
yaitu:
1. Pendekatan lintas sektoral (cross-cutting approach)
untuk menemukan solusi terbaik yang bisa didapatkan.
2. Diperlukan 5 (lima) kelompok kerja/working group untuk
membahas setiap area temuan dan 1 (satu) kelompok
kerja/working group untuk melakukan pendekatan lintas
sektoral.
3. Kegiatan menemukenali solusi dilakukan dengan format
FGD yang dilakukan paralel dengan FGD untuk
pendekatan lintas sektoral dengan skema: Focus Group
Discussion (FGD) Area Temuan yang akan dilanjutkan
dengan → FGD Pendekatan Lintas Sektoral yang hasilnya
akan dibahas kembali pada → FGD Area Temuan dan
kembali dibahas ke dalam FGD Pendekatan Lintas Sektoral
yang akan menghasilkan → Laporan untuk Area Temuan dan
Pendekatan Lintas Sektoral yang akan dikonfirmasi dalam →
Rapat Konfirmasi/Konsinyering.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
75
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
e. Selain itu, pelatihan dan orientasi ini juga menjelaskan tentang
penulisan Scope of Works (SoW) yang akan bertujuan untuk
pembagian cakupan kerja dan menjelaskan tahapan dalam
menyelesaikan tahap II Program 100RC Jakarta.
f. SoW ini akan terdiri dari 5 (lima) bagian yang berupa:
i. Pendahuluan dan Konteks yang akan berisi penjelasan tentang
tujuan dari Program 100RC Jakarta, visi penulisan dari SoW,
ringkasan dari Tahap I Program 100RC Jakarta, ringkasan dari
Area Temuan/Discovery Areas (DA), serta peluang dan kendala
dalam program 100RC Jakarta.
ii. Tata Kelola dan Pembagian Tanggung Jawab yang mencakup
tentang formasi inti dari Steering Committee (SC), Tim Kerja,
kelompok kerja/working group dari setiap area temuan, mitra dan
perangkat dari 100RC yang akan digunakan dalam tahap II.
iii. Pendekatan yang dilakukan untuk memperjelas langkah untuk
menyelesaikan tahap II mulai dari masukan, keluaran, hasil,
metode pengerjaan, serta tenggat waktu.
iv. Lampiran yang akan berisi pembagian peran dari Sekretariat
Jakarta Berketahanan, AECOM, dan 100RC; Term of Reference
(ToR); dan Template dalam penyusunan strategi ketahanan kota
pada tahap II.
g. Sebagai tindak lanjut, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
berupa:
i. Template dari dokumen SoW akan disediakan oleh AECOM pada
17 November 2017.
ii.
menjadi tanggung jawab dari Sekretariat Jakarta Berketahanan
yang akan selesai pada 16 November 2017.
iii.
disusun oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dukungan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
76
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
100RC untuk memberi masukan terkait mitra dan perangkat
100RC yang akan selesai pada 30 November 2017.
iv.
Jakarta Berketahanan, AECOM, dan 100RC yang akan selesai
pada 15 Desember 2017.
v. Lampiran yang akan termasuk dengan communication plan akan
dilengkapi oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan pada 15
Desember 2017.
7. Pada Kamis, 16 November 2017 sore, Sekretariat Jakarta Berketahanan
mengadakan rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities
(100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup, AECOM, serta UCLG ASPAC. Terdapat beberapa hal
penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sektretariat
Jakarta Berketahanan; UCLG ASPAC; dan pihak AECOM.
b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan dari program
100R Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta.
c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa keluaran dari seluruh
rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC ini akan dilaporkan ke
Gubernur Provinsi DKI Jakarta di minggu ke-4 November 2017. Oleh
karena itu, Dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience
Assessment (PRA) Jakarta harus sudah diberikan pada Senin, 20
Oktober 2017.
d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Proses
penyusunan dasar hukum untuk program 100RC Jakarta Berketahanan,
(ii) Kemajuan terkait program Jakarta 100RC Jakarta Berketahanan, (iii)
Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan, dan (iv) Rencana
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
77
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama
Bappeda Provinsi DKI Jakarta.
e. Terkait proses penyusunan dasar hukum program 100RC Jakarta,
Sekretariat Jakarta Berketahanan telah menyusun draft konsideran dan
konsep untuk Surat Keputusan Gubernur terkait Tim Kerja dan
Kelompok Kerja Program 100RC Jakarta untuk kemudian dibahas
bersama dalam rapat dengan SKPD terkait.
f. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC
Jakarta berupa:
i. Dokumen PRA perlu direvisi dengan penambahan dari 100RC dan
komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup yang harus selesai pada awal minggu ke-4
November 2017.
ii. Telah ada 2 (dua) mock-up design laman website yang
mengakomodir komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, namun masih memiliki
beberapa kekurangan. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan
berencana untuk melakukan conference call dengan pihak APCO
Worldwide (mitra komunikasi 100RC) dan 100RC terkait website
pada Jumat, 17 November 2017.
iii. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup menyampaikan beberapa komentar terkait dokumen PRA
terutama terkait konsistensi penulisan yang perlu diperbaiki.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup juga menjelaskan bahwa komentar dari 100RC perlu
dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam dokumen PRA.
iv. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup juga menjelaskan bahwa website harus membedakan
antara pustaka dengan produk dari program 100RC Jakarta.
Diperlukan satu sesi khusus bagi internal Sekretariat Jakarta
Berketahanan dan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
78
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Ruang dan Lingkungan Hidup terkait website dan operasional
internal sekretariat.
v. Untuk Tahap II program 100RC Jakarta, perlu untuk melibatkan
SKPD Provinsi DKI Jakarta untuk memudahkan penyusunan
strategi dan impelementasi dari strategi tersebut di tahap III.
vi. Perlu pula untuk melibatkan pemerintah kota sekitar Jakarta
terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi
ketahanan yang terintegrasi.
vii. Perlu sebuah timeline yang jelas untuk Tahap II program 100RC
Jakarta dan dijelaskan pula dalam tabel yang memperlihatkan
hubungan dari proses dan output yang diharapkan.
viii. Perlu pula untuk melihat proses dari berbagai kota lain di dalam
jejaring 100RC untuk kemudian diadaptasi oleh Jakarta untuk
dikembangkan sesuai dengan konteks kota Jakarta.
g. Kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan juga turut disampaikan pada
pertemuan ini. Beberapa hal penting yang menjadi bahan pembahasan
adalah:
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan masih menunggu disposisi
gubernur terkait izin perjalanan Deputi Gubernur DKI Jakarta
Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup untuk studi banding
ke Santiago, Chile terkait kota berketahanan (resilient city).
Terkait studi banding ini, Sekretariat Jakarta Berketahanan
diminta untuk menyiapkan presentasi terkait isu utama Jakarta,
proses penyelesaian masalahnya, serta pentingnya tata kelola
pemerintahan (governance) yang turut melibatkan daerah-daerah
di sekitar kota untuk menyelesaikan masalah secara menyeluruh.
Bahan terkait presentasi ini bisa diminta ke Bappeda Provinsi DKI
Jakarta.
ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan juga mengikuti beberapa
kegiatan yang dijelaskan dalam tabel berikut.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
79
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Tanggal Aktivitas
6/11/2017 Melakukan pertemuan dengan 100RC Asia Pasifik, terkait
pengenalan kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam
tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta
Melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik
dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang
Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta
7/11/2017 Pertemuan dengan Saudari Mery Ana terkait kemungkinan
magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan
Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat
100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait identifikasi cakupan kerja
untuk tahap II program 100RC Jakarta
8/11/2017 Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat
100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope of
Works dan tenggat waktunya
Peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan
siang bersama dengan para tamu undangan
10/11/2017 Rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan
dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.
13/11/2017 Pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program
Youth in Action for Urban Resilince
dan Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta.
14/11/2017 Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait
rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI
Jakarta.
15/11/2017 Menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Naskah
Akademis dan Raperda Tentang Air Limbah Domestik di Hotel
Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11, Gambir, Jakarta Pusat.
Menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur.
16/11/2017 Menghadiri Acara Hari Kesehatan Nasional ke 53 Tingkat Kota
Administrasi Jakarta Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl.
Raya Kembangan No. 2, Jakarta Barat.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
80
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
h. Terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI
Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Deputi Gubernur DKI
Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menekankan bahwa
pelatihan ini harus lebih fokus pada proses kolaboratif dalam
menentukan kebijakan dan bukan pada output dari Jakarta
Berketahanan.
i. Selain itu, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup turut membahas beberapa hal berupa:
i. Sekretariat perlu untuk membuat paparan terkait program 100RC
Jakarta yang berisi tentang Latar Belakang, konsep dan
pemahaman kota berketahanan, proses kolaboratif yang
dilakukan, serta output yang dihasilkan untuk dipaparkan oleh
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu untuk membuat database
pemangku kepentingan dari program 100RC Jakarta.
j. Saran dan Tindak Lanjut
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan
menyelesaikan revisi dari dokumen PRA (komentar Deputi
Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
dan 100RC) pada Senin, 20 November 2017.
ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun timeline yang
jelas untuk Tahap II program 100RC Jakarta dan dijelaskan pula
dalam tabel yang memperlihatkan hubungan dari proses dan
output yang diharapkan. Timeline ini diperkirakan untuk selesai
pada minggu ke-4 November 2017.
iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan membuat paparan terkait
program 100RC Jakarta yang berisi tentang Latar Belakang,
konsep dan pemahaman kota berketahanan, proses kolaboratif
yang dilakukan, serta output yang dihasilkan untuk dipaparkan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
81
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
iv. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan conference call
dengan pihak APCO Worldwide (mitra komunikasi 100RC) dan
100RC terkait website pada Jumat, 17 November 2017.
v. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan sesi khusus
dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup terkait website dan operasional internal
sekretariat pada minggu ke-4 November 2017.
8. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan juga
menyelenggarakan Weekly call terkait kemajuan program 100RC Jakarta
dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM. Terdapat beberapa hal
penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Pihak Sekretariat 100 Resilient Cities (100RC)
Asia Pasifik serta turut dihadiri oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan
dan AECOM.
b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan dari program
100R Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta.
c. Pihak Sekretariat 100RC Asia Pasifik membuka pertemuan dengan
mengapresiasi tim Jakarta Berketahanan (AECOM dan Sekretariat) atas
penyusunan dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary Resilience
Assessment, PRA). Meskipun begitu, tetap masih ada perbaikan di
beberapa hal yang harus diselesaikan sesegera mungkin.
d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan
proses penyusunan dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary
Resilience Assessment, PRA) Jakarta dan (ii) Rencana pendidikan dan
pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama Bappeda Provinsi
DKI Jakarta.
e. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC
Jakarta berupa:
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
82
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
i. Dokumen PRA perlu direvisi dengan penambahan dari 100RC dan
komentar dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup yang harus selesai pada awal minggu ke-4
November 2017.
ii. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup menyampaikan beberapa komentar terkait dokumen PRA
terutama terkait konsistensi penulisan yang perlu diperbaiki.
Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup juga menjelaskan bahwa komentar dari 100RC perlu
dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam dokumen PRA.
f. Terdapat beberapa pembahasan terkait kemajuan program 100RC
Jakarta terkait Tahap II program 100RC Jakarta berupa:
i. Perlu pula untuk melibatkan pemerintah kota sekitar Jakarta
terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi
ketahanan yang terintegrasi.
ii. Perlu sebuah timeline yang jelas untuk Tahap II program 100RC
Jakarta dan dijelaskan pula dalam tabel yang memperlihatkan
hubungan dari proses dan output yang diharapkan.
iii. Perlu pula untuk melihat proses dari berbagai kota lain di dalam
jejaring 100RC untuk kemudian diadaptasi oleh Jakarta untuk
dikembangkan sesuai dengan konteks kota Jakarta.
g. Terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI
Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Deputi Gubernur DKI
Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menekankan bahwa
pelatihan ini harus lebih fokus pada proses kolaboratif dalam
menentukan kebijakan dan bukan pada output dari Jakarta
Berketahanan. Pelatihan sendiri akan diawali dengan paparan mengenai
pendekatan kolaboratif dan konsep ketahanan yang akan dilanjutkan
dengan exercise metode kolaboratif.
h. Sekretariat Jakarta Berketahanan turut membahas beberapa hal berupa:
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
83
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
i. Rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI
Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta ini akan
ditindaklanjuti dengan pelatihan lebih detail kepada Bappeda
Provinsi DKI Jakarta di tahun 2018.
ii. Chief Resilience Officer (CRO) Sekretariat Jakarta Berketahanan
perlu untuk membuat database pemangku kepentingan dari
program 100RC Jakarta.
iii. Untuk Tahap II program 100RC Jakarta, perlu untuk melibatkan
SKPD Provinsi DKI Jakarta serta pemerintah kota sekitar Jakarta
terutama Bappeda dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
untuk mulai membangun koneksi untuk menciptakan strategi
ketahanan yang terintegrasi untuk memudahkan penyusunan
strategi dan implementasi dari strategi tersebut di tahap III
sehingga timeline tahap II yang telah disusun sebelumnya akan
berubah.
i. AECOM juga meminta kejelasan terkait pembayaran cetak dokumen
PRA karena budget AECOM tidak mencukupi untuk mencetak
dokumen tersebut.
j. Saran dan Tindak Lanjut
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan
menyelesaikan revisi dari dokumen PRA (komentar Deputi
Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
dan 100RC) pada Senin, 20 November 2017.
ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menyusun timeline yang
jelas untuk Tahap II program 100RC Jakarta dan dijelaskan pula
dalam tabel yang memperlihatkan hubungan dari proses dan
output yang diharapkan. Timeline ini diperkirakan untuk selesai
pada minggu ke-4 November 2017.
iii. Biaya cetak dokumen PRA akan ditanggung oleh Sekretariat 100
Resilient Cities (100RC) Asia Pasifik.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
84
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
9. Pada hari Jumat, 17 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut
melaksanakan Gladiresik untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk
SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama dengan AECOM.. Terdapat beberapa hal
penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Gladiresik ini bertujuan untuk mempersiapkan Sekretariat Jakarta
Berketahanan dan AECOM yang akan menjadi pemateri dan fasilitator
dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI
Jakarta.
b. Pada gladiresik ini, disepakati bahwa paparan dari kegiatan pendidikan
dan pelatihan ini akan dibawakan oleh Kepala Sekretariat Jakarta
Berketahanan dan Program Manager Sekretariat Jakarta Berketahanan.
c. Materi yang disampaikan akan memilki topik: (i) Pendekatan kolaboratif
dalam proses perencanaan dan (ii) Pendekatan kolaboratif dalam
mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan dalam program 100
Resilient Cities (100RC) Jakarta.
d. Gladiresik ini juga akan memberikan exercise terhadap perangkat dalam
melakukan pendekatan kolaboratif pada program 100RC Jakarta.
Exercise menggunakan perangkat berupa:
i. Survey Penilaian Persepsi Kota
ii. Penilaian Guncangan (shocks) dan Tekanan (stresses) Kota.
iii. Konfirmasi Penilaian Persepsi Kota
iv. Penilaian Aset Kota
v. Penilaian Kerentanan Aset Kota
e. Saran dan Tindak Lanjut
i. Akan dilakukan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi
DKI Jakarta bersama Bappeda Provinsi DKI Jakarta pada Senin
dan Selasa, 20 dan 21 November 2017.
ii. Tim Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan berada
di Balai Kota Provinsi DKI Jakarta pada pukul 07.30 untuk
mempersiapkan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD
Provinsi DKI Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
85
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
10. Pada hari Senin, 20 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan
melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal
Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Terdapat beberapa hal
penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sekretariat
Jakarta Berketahanan dan pihak AECOM.
b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas dokumen Penilaian
Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta
sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.
c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO)
membuka pertemuan dengan menegaskan bahwa dokumen PRA ini
tidak bisa diterima (unacceptable) sebagai dokumen yang
menggambarkan situasi Jakarta saat ini.
d. Karena hal tersebut, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup memutuskan untuk menghentikan seluruh proses
Tahap II program 100RC Jakarta sampai dokumen PRA ini
disempurnakan.
e. Terdapat beberapa hal yang harus disempurnakan mengenai penulisan
dokumen PRA berupa:
i. Dokumen PRA ini merupakan ringkasan dari seluruh output
rangkaian kegiatan Tahap I program 100RC Jakarta. Meskipun
berupa ringkasan, bukan berarti dokumen ini memiliki konten
ii. Dokumen PRA perlu ditulis ulang dengan Bahasa Indonesia
(refinement). Kemudian jika dokumen sudah dianggap final dan
disetujui oleh CRO, langkah selanjutnya adalah diterjemahkan ke
dalam Bahasa Inggris. Bukan sebaliknya.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
86
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
iii. Dalam penulisan ulang dokumen, Sekretariat Jakarta
Berketahanan dan AECOM harus berdiskusi untuk menentukan
poin-poin utama apa saja yang perlu dimunculkan dalam
dokumen. Dengan demikian, Sekretariat Jakarta Berketahanan
juga turut berkontribusi dalam proses penulisan dan bukan
sekedar sebagai penterjemah.
iv. Agar komunikasi antara AECOM dan Sekretariat Jakarta
Berketahanan berjalan dengan lebih kondusif, AECOM diminta
untuk bekerja di kantor Sekretariat minimal 2 (dua) hari dalam 1
(satu) minggu. Tindak lanjut, daPenulisan dokumen PRA harus
lebih fokus kepada konten daripada layout.
v. Konsistensi antara Area Temuan (Discovery Areas) dan
Pertanyaan Analisis (Diagnostic Questions) dengan seluruh
konten dokumen PRA juga perlu diperhatikan.
f. Melihat dokumen PRA yang tidak sesuai dengan harapan, Deputi
Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup juga
menekankan bahwa dokumen prosiding yang telah disusun selama ini
juga dilihat kembali.
g. Untuk selanjutnya, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup menegaskan bahwa versi asli dari seluruh output dan
dokumen program 100RC Jakarta harus ditulis dengan Bahasa
Indonesia.
h. Saran dan Tindak Lanjut
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menulis
minutes of meeting yang akan disepakati oleh kedua belah pihak
pada hari Rabu, 22 November 2017 untuk kemudian
disebarluaskan kepada Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan tim
AECOM yang berhalangan hadir.
ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menyusun
timeline yang jelas dan terukur untuk penulisan ulang dokumen
PRA pada hari Jumat, 24 November 2017. Sedangkan, beberapa
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
87
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan timeline ini adalah:
(i) pembagian dan pembelajaran ulang data mentah hasil seluruh
rangkaian kegiatan tahap I program 100RC Jakarta, (ii) proses
pengolahan data mentah, (iii) proses penentuan poin utama yang
akan masuk ke dalam dokumen PRA, (iv) proses penulisan ulang
dokumen PRA, dan (v) Siapa yang mengerjakan bagian mana
dengan kalkulasi man-days nya.
iii. AECOM akan bekerja di kantor sekretariat minimal 2 (dua) hari
dalam 1 (satu) minggu.
iv. AECOM akan memberikan hasil (serta menjelaskan proses) dari
seluruh kegiatan program 100RC Jakarta selama ini kepada
Sekretariat Jakarta Berketahanan.
11. Pada hari Jumat, 24 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan
melaksanakan Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities
(100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup serta AECOM. Terdapat beberapa hal penting yang menjadi
pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup serta dihadiri oleh pihak Sekretariat
Jakarta Berketahanan dan pihak AECOM.
b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan program 100
Resilient Cities (100RC) dan rencana revisi dokumen Penilaian
Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta
sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.
c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO)
membuka pertemuan dengan mengingatkan bahwa Sekretariat Jakarta
Berketahanan harus menyiapkan nota dinas kepada Gubernur Provinsi
DKI Jakarta terkait penetapan Dewan Pengarah (Steering Committee)
dari program 100RC Jakarta yang berisi kriteria dari anggota dewan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
88
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
pengarah, jumlah dewan pengarah, serta saran terkait anggota dewan
pengarah.
d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan
rencana revisi dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary
Resilience Assessment, PRA) Jakarta, (ii) kemajuan website dan portal
Jakarta Berketahanan, dan (iii) persiapan untuk berpartisipasi dalam
The 100RC Network Exchange Program di Santiago, Chile.
e. Terkait rencana revisi dokumen PRA, Sekretariat Jakarta Berketahanan
dan AECOM akan membentuk rencana kerja revisi dokumen dengan
menjelaskan konten yang perlu ditambahkan dan penanggung
jawabnya.
f. Terkait kemajuan website dan portal Jakarta Berketahanan, terdapat
beberapa hal yang dibahas berupa:
i. Penyusunan laman website akan diambil alih oleh Sekretariat
Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya handover website
pada Selasa, 28 November 2017 dan pihak APCO Worldwide
(konsultan komunikasi 100RC) harus memberikan source code
dari website tersebut kepada Sekretariat Jakarta Berketahanan.
ii. Laman website harus memiliki kalender kegiatan yang bisa di-edit
sepanjang waktu.
iii. Perlu pula untuk menampilkan sitemap website di dalam tampilan
website agar memudahkan navigasi pengunjung website.
iv. Sekretariat sudah harus mulai melakukan kliping terhadap berita-
berita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa dilakukan
dengan menggunakan RSS. Kliping ini juga bisa memuat tentang
best practices terkait praktek ketahanan kota.
v. Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap bulan dengan
konten yang menjelaskan tentang kegiatan sekretariat, kliping,
serta bahan pustaka baru yang didapatkan pada minggu
tersebut. Newsletter ini bisa disebarkan melalui milis sebagai
salah satu upaya pelibatan pemangku kepentingan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
89
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
g. Terkait persiapan untuk berpartisipasi dalam The 100RC Network
Exchange Program di Santiago, Chile, terdapat beberapa hal yang
dibahas berupa:
i. Tiket pesawat untuk Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta
Berketahanan telah dibelikan oleh pihak 100RC.
ii. PIhak Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera mengurus
asuransi perjalanan bagi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat
Jakarta Berketahanan.
iii. Untuk kegiatan The 100RC Network Exchange Program di
Santiago, Chile, pihak Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang
Tata Ruang dan Lingkungan Hidup akan menyiapkan 2 (dua)
merchandise untuk diberikan kepada CRO dan walikota Santiago,
Chile.
iv. Pre-work questionnaire telah disiapkan.
v. Pre-work presentation sedang dilengkapi oleh Sekretariat Jakarta
Berketahanan. Perlu untuk menambahkan informasi dari Badan
Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Badan Kerja
Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur terkait koordinasi
antarwilayah yang telah dilakukan. Perlu pula untuk
menambahkan informasi terkait Rencana Tata Ruang (RTR)
Jabodetabek.
vi. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan
Hidup turut mengingatkan bahwa Sekretariat Jakarta
Berketahanan perlu segera menyelesaikan penyusuan Standard
Operational Procedures (SOP) dengan turut menambahkan
mekanisme pemberian surat tugas dan naskah dinas.
h. Saran dan Tindak Lanjut
i. Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM akan menyusun
timeline yang jelas untuk penulisan ulang dokumen PRA pada
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
90
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
hari Jumat, 24 November 2017. Sedangkan, beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan timeline ini adalah: (i)
pembagian dan mempelajari kembali data mentah hasil seluruh
rangkaian kegiatan tahap I program 100RC Jakarta, (ii) proses
pengolahan data mentah, (iii) proses penentuan poin utama yang
akan masuk ke dalam dokumen PRA, dan (iv) proses penulisan
ulang dokumen PRA.
ii. Penyusunan laman website akan diambil alih oleh Sekretariat
Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya handover website
pada Selasa, 28 November 2017 dan pihak APCO Worldwide.
iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mulai menerbitkan
newsletter online Jakarta Berketahanan pada bulan Desember
2017
iv. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan menambahkan informasi
dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan
Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur terkait
koordinasi antarwilayah yang telah dilakukan. Perlu pula untuk
menambahkan informasi terkait Rencana Tata Ruang (RTR)
Jabodetabekjur.
12. Pada hari Selasa, 28 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan
melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal
Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Terdapat beberapa hal
penting yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Sekretariat Jakarta Berketahanan bersepakat dengan pihak AECOM
untuk menulis ulang dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary
Resilience Assessment (PRA) agar dapat lebih mudah dimengerti oleh
pembaca.
b. Pihak AECOM bersepakat untuk bekerja bersama dengan Sekretariat
Jakarta Berketahanan di kantor sekretariat minimal 2 (dua) hari dalam 1
(satu) minggu dan memberikan hasil (serta menjelaskan proses) dari
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
91
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
seluruh kegiatan program 100RC Jakarta selama ini kepada Sekretariat
Jakarta Berketahanan.
c. Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa Penulisan dokumen PRA
ditulis dalam Bahasa Indonesia dan harus lebih fokus kepada konten dan
sintesa dari masing-masing konten daripada layout dari dokumen.
Dokumen Paket 6 yaitu dokumen Konteks Kota menjadi fokus utama
yang diperbaiki strukturnya.
d. Struktur penulisan masing-masing dokumen mulai dari Paket 1 hingga
Paket 6 termasuk juga kebutuhan untuk melakukan rapat pemantauan
kemajuan penulisan, peninjauan penulisan, dan proses layouting, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Paket Sub List Dokumen
1 Pendahuluan (+ringkasan eksekutif)
2 Konteks Kota
2.1 Pengantar
2.2 Karakteristik Wilayah
2.2.1 Kepemerintahan
2.2.1.1 Wilayah Jabodetabek
2.2.1.2 Wilayah Administrasi Kota Jakarta
2.2.1.3 Tata Kelola Pemerintahan
2.2.2 Demografi
2.2.2.1 Demografi Kependudukan
2.2.2.2 Demografi Ekonomi
2.2.2.3 Demografi Sosial
2.2.3 Klimatologi dan Hidrologi
2.2.3.1 Iklim (Curah Hujan, Matahari, Kelembaban, suhu dll)
2.2.3.2 Hidrologi (Sungai, DAS, Waduk, dll)
2.2.4 Tata Guna Lahan (*jelaskan perubahan fungsi lahannya)
2.2.4.1 Permukiman
2.2.4.2 Ruang Terbuka Hijau
2.3 Kesehatan dan Kesejahteraan
2.3.1 Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
92
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Paket Sub List Dokumen
2.3.2 Penghidupan dan Pekerjaan yang Layak
2.3.3 Pelayanan Kesehatan
2.4 Ekonomi dan Masyarakat
2.4.1 Partisipasi Masyarakat
2.4.2 Stabilitas Sosial, Ekonomi dan Keadilan
2.4.3 Kemakmuran Ekonomi
2.5 Infrastruktur dan Lingkungan
2.5.1 Aset Infrastruktur (Alam dan Buatan)
2.5.2 Fasos dan Fasum
2.5.3 Mobilitas
2.5.4 Komunikasi
2.6 Kepemimpinan dan Strategi
2.6.1 Tata Kelola Kota (OPD)
2.6.2 Jenis Perencanaan
2.6.2.1 Rencana Pembangunan
2.6.2.1.1 RPJP
2.6.2.1.2 RPJMD
2.6.2.1.3 Renstra
2.6.2.2 Rencana Tata Ruang
2.6.2.2.1 RTR Jabodetabekjur
2.6.2.2.2 RTRW DKI Jakarta
2.6.2.2.3 RDTR PZ
2.6.3 Proses Perencanaan Pembangunan di DKI Jakarta
2.6.3.1 Pendekatan untuk Perencanaan
2.7 Kerentanan terhadap Guncangan dan Tekanan
2.7.1 Guncangan
2.7.1.1 Kerentanan terhadap Banjir (karena hujan, rob dll)
2.7.1.2 Kerentanan terhadap Kebakaran
2.7.1.3 Kerentanan terhadap Gempa Bumi
2.7.1.4 Kerentanan terhadap Penurunan Muka Tanah
2.7.1.5 Kerentanan terhadap Serangan Teroris
2.7.2 Tekanan
2.7.2.1 Urbanisasi yang tinggi
2.7.2.2 Kualitas Pangan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
93
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Paket Sub List Dokumen
2.7.2.3 Degradasi Lingkungan (Air, sampah, sanitasi, udara)
2.7.2.4 Kapasitas Tata Kelola Kepemerintahan dan perencanaan
terpadu
2.7.2.5 Kemacetan
2.8 Pengarusutamaan Pengurangan Risiko
2.8.1 Risiko
2.9 Daftar Pustaka
2.1 Daftar Istilah
3 Inventarisasi Aksi Kota
4 Penilaian Persepsi Kota
5 Aset Kota, Guncangan, dan Tekanan
6 Area Temuan
Progress Monitoring Meeting
Proof Reading
Layouting
e. Berdasarkan kerangka penulisan dokumen tersebut di atas, diperlukan
waktu sebanyak 7 (tujuh) minggu, yaitu terhitung sejak minggu ke-4
Bulan November 2017 hingga minggu ke-2 Bulan Januari 2018, untuk
menyelesaikan penulisan ulang dokumen PRA.
f. Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa masing-masing personil tim
Sekretariat Jakarta Berketahanan (tiga orang) dan tim AECOM (dua
orang) mendapatkan jatah sebanyak rata-rata 10-11 hari untuk
mengerjakan penulisan dokumen PRA. Draft dokumen PRA kemudian
diperiksa penulisannya oleh Kepala Sekretariat sebelum disampaikan
kepada CRO untuk direview dan disetujui.
13. Pada Rabu, 29 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan
Conference Call dengan 100RC dan APCO Worldwide (Mitra 100RC terkait
komunikasi) terkait pengembangan laman website Jakarta Berketahanan.
Conference Call ini bertujuan untuk memberikan pelatihan terkait pengelolaan
website dan mengembangkan website secara komprehensif kepada
Sekretariat Jakarta Berketahanan. Pihak 100RC dan APCO Worldwide
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
94
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
merencanakan untuk melakukan hand-over laman website kepada Sekretariat
Jakarta Berketahanan pada Minggu pertama Desember 2017.
14. Pada Kamis, 30 November 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan Sekretariat
Jakarta Berketahanan, melakasanakan Rapat mingguan terkait kemajuan
Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-
Feasibility Study Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Terdapat beberapa hal penting
yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan berupa:
a. Pertemuan dipimpin oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience
Officer (CRO) serta dihadiri oleh pihak Sektretariat Jakarta Berketahanan
dan pihak AECOM.
b. Tujuan pertemuan adalah untuk membahas kemajuan program 100
Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-Feasibility
Jakarta.
c. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO)
membuka pertemuan dengan menjelaskan bahwa dokumen Waste Water
Treatment Pre-Feasibility Jakarta perlu untuk melihat dan mempelajari
rencana pengembangan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Sistem
Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) lain yang telah ada di Jakarta.
d. Pada pertemuan ini, beberapa hal yang dibahas adalah: (i) Kemajuan
penyusunan dokumen Waste Water Treatment Pre-Feasibility Jakarta, (ii)
Kemajuan rencana revisi dokumen penilaian awal ketahanan (Preliminary
Resilience Assessment, PRA) Jakarta, (iii) kemajuan website, portal, dan
newsletter Jakarta Berketahanan, dan (iv) persiapan untuk berpartisipasi
dalam The 100RC Network Exchange Program di Santiago, Chile.
e. Terkait kemajuan penyusunan dokumen Waste Water Treatment Pre-
Feasibility Jakarta, Dokumen tengah disusun dengan menambahkan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
95
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
masukan dari Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup untuk turut memperhatikan rencana pengembangan
instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan Sistem Pengolahan Air Limbah
Domestik (SPALD) lain yang telah ada di Jakarta. Namun, tetap terdapat
beberapa hal yang perlu ditambahkan berupa:
i. Tim AECOM perlu melakukan klarifikasi terhadap data yang
dihadirkan dalam dokumen Waste Water Treatment Pre-Feasibility
Jakarta.
ii. Tim AECOM perlu pula menjelaskan alasan pemilihan lokasi yang
diajukan untuk menjadi lahan instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD).
iii. Tim AECOM perlu untuk melakukan korrdinasi dengan PLAN
International Indonesia yang telah melaksanakan proyek BERSIH di
Kelurahan Jelambar terkait teknologi potensial untuk
pengembangan SPALD.
f. Terkait rencana revisi dokumen PRA, Sekretariat Jakarta Berketahanan dan
AECOM telah membentuk rencana kerja revisi dokumen dengan
menjelaskan konten yang perlu ditambahkan dan penanggung jawabnya
serta telah mulai mengerjakan revisi dokumen. Deputi Gubernur DKI
Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa
setidaknya diperlukan waktu 2 (dua) minggu untuk melakukan proof-
reading dokumen PRA yang telah direvisi. Proses finalisasi dkumen PRA
akan dilaksanakan pada minggu pertama Januari 2018.
g. Terkait kemajuan website dan portal Jakarta Berketahanan, Sekretariat
Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa penyusunan laman website akan
diambil alih oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan dengan dilakukannya
handover website pada Kamis, 30 November 2017. Namun hingga rapat ini
dilaksanakan, pihak APCO Worldwide (konsultan komunikasi 100RC) belum
memberikan kemajuan pengerjaan website kepada Sekretariat Jakarta
Berketahanan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
96
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
h. Sekretariat juga sudah harus mulai melakukan kliping terhadap berita-
berita yang terkait ketahanan kota. Kliping ini bisa dilakukan dengan
menggunakan RSS. Kliping ini juga bisa memuat tentang best practices
terkait praktek ketahanan kota. Kliping ini bisa menjadi bahan untuk
newsletter Jakarta Berketahanan.
i. Newsletter diupayakan untuk diterbitkan tiap bulan dengan konten yang
menjelaskan tentang kegiatan sekretariat, kliping, serta bahan pustaka baru
yang didapatkan pada minggu tersebut. Newsletter ini bisa disebarkan
melalui milis untuk salah satu upaya pelibatan pemangku kepentingan.
Newsletter ini juga harus memiliki konten: (i) Berita terkini, (ii) pojok
pengetahuan: Buku, Literatur, Resilience Strategies, (iii) Penjelasan
mengenai 100RC, (iv) kliping terkait kota berketahanan, dan (v) agenda
kegiatan yang mengacu pada website dan/atau portal.
j. Terkait persiapan untuk berpartisipasi dalam The 100RC Network
Exchange Program di Santiago, Chile, terdapat beberapa hal yang dibahas
berupa:
i. Tiket pesawat untuk Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta
Berketahanan telah dibelikan oleh pihak 100RC.
ii. PIhak Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera mengurus
asuransi perjalanan bagi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata
Ruang dan Lingkungan Hidup serta Kepala Sekretariat Jakarta
Berketahanan.
iii. Untuk kegiatan The 100RC Network Exchange Program di Santiago,
Chile, pihak Kedeputian Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang
dan Lingkungan Hidup akan menyiapkan 2 (dua) merchandise untuk
diberikan kepada CRO dan walikota Santiago, Chile.
iv. Pre-work questionnaire telah disiapkan.
v. Pre-work presentation sedang dilengkapi oleh Sekretariat Jakarta
Berketahanan. Perlu untuk menambahkan informasi detail terkait
proses kerja sama dan koordinasi antarwilayah Jabodetabekjur.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
97
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
k. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
turut mengingatkan bahwa Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu segera
menyelesaikan penyusuan Standard Operational Procedures (SOP) dengan
turut menambahkan mekanisme pemberian surat tugas dan naskah dinas.
l. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
juga meminta agar Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan kontak
dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik untuk memastikan kelancaran
kerjasama antara CRO (bersama Sekretariat Jakarta Berketahanan) dengan
Strategy Partner dalam program 100RC Jakarta.
m. Saran dan Tindak Lanjut
i. Tim AECOM akan melakukan korrdinasi dengan PLAN International
Indonesia yang telah melaksanakan proyek BERSIH di Kelurahan
Jelambar terkait teknologi potensial untuk pengembangan SPALD.
ii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan mempersiapkan newsletter
dan laporan bulanan yang akan selesai dalam minggu ke-5
November 2017.
iii. Sekretariat Jakarta Berketahanan akan melakukan conference call
dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik setelah rapat ini selesai.
iv. LAPORAN KEUANGAN SEKRETARIAT
100RC memberikan bantuan dana selama dua tahun dan menunjuk United
Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) sebagai Pihak
Ketiga/Third Party Grantee yang mengelola kebutuhan finansial dan
operasional Sekretariat Jakarta Berketahanan/Resilient Jakarta Secretariat
untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
Kebijakan Pembukuan Keuangan berlaku di Sekretariat Jakarta Berketahanan
untuk transaksi keuangan sesuai perincian di bawah ini:
a. Sekretariat Jakarta Berketahanan mengelola catatan akuntansi internal dan
melaporkannya kepada CRO dan UCLG ASPAC
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
98
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
b. UCLG ASPAC mengelola keuangan secretariat secara keseluruhan dan
pencatatannya
Sebagai perwujudan pengelolaan keuangan internal, Sekretariat Jakarta
Berketahanan mengelola uang kas bulanan yang digunakan untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan kegiatan. Rincian alokasi uang kas tersebut diusulkan
kepada UCLG ASPAC melalui persetujuan dari CRO. Laporan keuangan
dilaporkan kepada CRO dan UCLG ASPAC pada setiap bulannya. Laporan
Penggunaan Uang Kas Bulan November 2017 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel Laporan Penggunaan Uang Kas Bulan November 2017
Tanggal Keperluan Harga
per Unit
Usulan Aktual
Jumlah Total (Rp)
Jumlah Total (Rp)
2/11/2017 Snacks for secreatariat's
weekly meeting (2 Nov
2017)
15000 16 240000 5 75000
6/11/2017 Snacks for 100RC Meeting 15000 16 240000 7 105000
7/11/2017 Merchandise (Recycle
Bag)
23000 50 x 25000 1250000 75 1725000
7/11/2017 Delivery for goodie bag - - - - 100000
7/11/2017 Additional Snacks for
meeting
- - - 5 81000
8/11/2017 Paket 4 Lunch - - - 1 100000
13/11/2017 Nestle 330 ml 1600 - - 48 76800
13/11/2017 Gofood for nestle 330ml - - - - 10000
17/11/2017 Gofood for meeting - - - - 101000
TOTAL 2373800
Sekretariat Jakarta Berketahanan juga dapat melakukan permintaan
pembelian/Purchase Request barang atau jasa yang dibutuhkan untuk
kegiatan operasional sekretariat dan untuk penyusunan Strategi Ketahanan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
99
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Kota. Permintaan tersebut disampaikan kepada UCLG ASPAC melalui
persetujuan dari CRO. Laporan Permintaan Pembelian Bulan November 2017
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel Laporan Permintaan Pembelian Bulan November 2017
Tanggal Nomor Kebutuhan Total Biaya
(Rp)
08/11/2017 UCLG ASPAC/PR/0206 Paket prasmanan 49 pax untuk
soft launching kantor
sekretariat
4900000
TOTAL 4900000
C. KOMUNIKASI PUBLIK
Sekretariat Jakarta Berketahanan menyadari bahwa diperlukan partisipasi aktif
dari seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan pula
resilience) kepada
seluruh pemangku kepentingan di Jakarta. Komunikasi publik ini juga bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku
kepentingan di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota
berketahanan (Resilient Jakarta).
i. MEDIA SOSIAL
Sekretariat Jakarta Berketahanan menggunakan media sosial untuk
meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan
di Jakarta terkait upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan
(Resilient Jakarta). Meskipun begitu, target utama dari komunikasi publik
menggunakan media sosial merupakan penduduk Jakarta di tingkat komunitas
mengingat konten dari media sosial yang ringan sehingga mudah dicerna oleh
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
100
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
semua kalangan. Media sosial yang digunakan oleh Sekretariat Jakarta
Berketahanan untuk kegiatan komunikasi publik adalah Facebook, Instagram,
dan Twittter.
1. Facebook
Penggunaan laman Facebook sebagai sarana meningkatkan kesadaran
(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan di Jakarta dilakukan
dengan tujuan menyebarkan informasi dan pemahaman terkait konsep
ketahanan serta kemajuan dari program 100RC Jakarta dengan
menjangkau pemangku kepentingan yang lebih luas. Saat ini, akun
Facebook Sekretariat Jakarta Berketahanan (@JakBerketahanan) telah
memilki 151 followers pada tanggal 30 November 2017. Hal ini
menunjukkan peningkatan dari followers yang berjumlah 139 pada 31
Oktober 2017.
Gambar. Akun Facebook @JakBerketahanan sebagai sarana penyebearan informasi
kegiatan sekretariat (kiri) dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising
awareness seluruh pemangku kepentingan di Jakarta (kanan)
Hal ini menunjukkan bahwa akun Facebook @JakBerketahanan mulai
mampu menjangkau pemangku kepentingan yang lebih luas dari
sebelumnya. Diharapkan dengan adanya akun facebook ini, akan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
101
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
semakin banyak pemangku kepentingan di Jakarta yang paham dan
berpartisipasi dalam mewujudkan Jakarta Berketahanan.
2. Instagram
Sekretariat Jakarta Berketahanan mulai menggunakan Instagram
sebagai salah satu media sosial sebagai sarana meningkatkan kesadaran
(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan pada tanggal 13
Oktober 2017. Sampai saat ini, akun instagram Sekretariat Jakarta
Berketahanan (@jakberketahanan) sudah memiliki 40 followers.
Gambar. Akun Instagram @jakberketahanan sebagai sarana penyebearan informasi
kegiatan sekretariat dan sebagai sarana meningkatkan kesadaran/raising awareness
seluruh pemangku kepentingan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
102
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
3. Twitter
Sekretariat Jakarta Berketahanan juga memiliki akun Twitter
(@ResilientJKT) yang aksesnya belum diberikan oleh 100RC sehingga
masih belum dapat digunakan sebagai sarana meningkatkan kesadaran
(raising awareness) seluruh pemangku kepentingan.
ii. LAMAN WEBSITE
Sekretariat Jakarta Berketahanan juga mengembangkan laman website
sebagai perangkat komunikasi publik. Selain sebagai sarana untuk
meningkatkan kesadaran (raising awareness) seluruh pemangku kepentingan,
laman website ini juga dikembangkan dengan tujuan untuk menjadi sumber
informasi terkait ketahanan kota (urban resilience) sehingga akan memiliki
konten terkait pustaka terkait ketahanan kota, kliping berita terkait ketahanan,
kegiatan dari Sekretariat Jakarta Berketahanan, kemajuan program 100RC
Jakarta, serta penjelasan mengenai 100RC dan kondisi ketahanan Jakarta.
Laman website ini juga akan menyebarluaskan cara untuk menghubungi
Sekretariat Jakarta Berketahanan bagi yang para pemangku kepentingan yang
ingin turut bergabung dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota
berketahanan (Resilient Jakarta).
Saat ini, laman website masih dalam tahap pengembangan dengan dibantu
oleh pihak APCO Worldwide (mitra 100RC terkait komunikasi). Telah ada 2
(dua) desain mock-up laman website yang akan terus dikembangkan.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
103
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
Gambar. Desain mock-up laman website Jakarta Berketahanan. Desain mock-up satu
(kiri) dan Desain mock-up dua (kanan).
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
104
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
D. KENDALA DAN SARAN
i. KENDALA
Dengan telah aktifnya Sekretariat Jakarta Berketahanan, upaya membangun
ketahanan Jakarta kini dilaksanakan oleh: (i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,
(ii) CRO, (iii) Sekretariat Jakarta Berketahanan, (iv) Strategy Partner/AECOM,
dan (v) UCLG ASPAC yang berperan untuk mengurusi hal-hal terkait finansial
dan administrasi. Banyaknya pihak yang terlibat dalam proses membangun
ketahanan Jakarta tidak hanya membawa dampak positif di dalam prosesnya.
Koordinasi yang belum baik antara berbagai pihak membuat proses
penyusunan output yang tidak optimal sehingga memperlambat proses
perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan.
Kondisi Sekretariat Jakarta Berketahanan yang baru terbentuk juga
memberikan kendala tersendiri dalam proses mewujudkan Jakarta sebagai
kota berketahanan. Tim sekretariat Jakarta Berketahanan juga masih harus
mengurus hal-hal administratif serta logistik kantor sekretariat sedangkan
output juga harus segera dicapai dengan hasil yang optimal.
ii. SARAN
Untuk memperbaiki koordinasi dari berbagai pihak yang terlibat secara
langsung dalam upaya membangun ketahanan Jakarta, diperlukan pertemuan
koordinasi rutin antara (i) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, (ii) CRO, (iii)
Sekretariat Jakarta Berketahanan, (iv) Strategy Partner/AECOM, dan (v)
UCLG ASPAC untuk mengoptimalkan proses perwujudan Jakarta sebagai
kota berketahanan. Pertemuan rutin juga perlu dilakukan antara Sekretariat
Jakarta Berketahanan dan Strategy Partner dengan pemangku kepentingan
terkait di Jakarta, untuk menambah rasa ikut memiliki terhadap proses
perwujudan Jakarta sebagai kota berketahanan.
Selain itu, Strategy Partner/AECOM sebaiknya mulai bekerja di satu ruangan
yang sama dengan tim Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
105
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
mempermudah koordinasi sehingga mengoptimalkan output yang akan
dicapai.
Selain itu, patut pula untuk mempertimbangkan penambahan personel pada
tim Sekretariat Jakarta Berketahanan untuk mencapai output secara lebih
optimal.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl.
Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110, Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802
106
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta
E. LAMPIRAN
i. TABEL PENGELUARAN PETTY CASH BULAN NOVEMBER 2017
Gambar. Tabel Pengeluaran Petty Cash Sekretariat Bulan November 2017
Detail Expenses: Petty Cash Report
Date : 29/11/17
Date Description Qty Unit Price Total Price Project Code Remark
2/11/2017 Snacks for secreatariat's weekly meeting (2 Nov 2017) 5 15,000 75,000 9710
6/11/2017 Snacks for 100RC Meeting 7 15,000 105,000 9710
7/11/2017 Merchandise (Recycle Bag) 75 23,000 1,725,000 9710
7/11/2017 Delivery for goodie bag - - 100,000 9710
7/11/2017 Additional Snacks for meeting 5 - 81,000 9710
8/11/2017 Paket 4 Lunch 1 - 100,000 9710
13/11/2017 Nestle 330 ml 48 1,600 76,800 9710
13/11/2017 Gofood for nestle 300ml - - 9,000 9710
17/11/2017 Gofood for meeting - - 101,000 9710
Total 2,372,800
Detail Summary :
Total Budget 3,000,000
Total Expenses 2,372,800
Saldo 627,200
Prepared By / Reviewed By / Approved By /pemohon Diketahui Disetujui
( Tri Mulyani Sunarharum ) ( ____________________) ( ____________________ )
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
ii. TABEL KEGIATAN BULAN NOVEMBER 2017
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-1 BULAN NOVEMBER 2017
Kegiatan
Hari
No. Rabu
(1 November 2017) Kamis
(2 November 2017) Jumat
(3 November 2017) 1.
Sekretariat Jakarta Berketahanan menghadiri Lokakarya “Konsultasi Multi-pihak Desain Besar Pertanian Perkotaan” di Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan Provinsi DKI Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta. Waktu: 08.30 – 16.00 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait
Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat mingguan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, AECOM, dan UCLG ASPAC terkait kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta. Waktu: 13.00 – 15.00 Tujuan: membahas kemajuan program 100RC Jakarta,
Menghadiri Lokakarya “Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Peta Jalan (roadmap) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Focus Group Discussion (FGD) 3 terkait kota tangguh di Hotel Cemara, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 69, Jakarta Pusat. Waktu: 08.30 – 13.30 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 107
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Desain Besar Pertanian Perkotaan Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
terutama terkait finalisasi dokumen final PRA
gambaran terkait Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Peta Jalan (roadmap) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
2. Menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Peneliti dari Universitas Cardiff di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia. Waktu: 09.30 – 11.00 Tujuan: untuk menggali informasi mengenai permasalahan pembangunan kota Jakarta
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 108
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
3. Menghadiri pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan ICLEI di Ruang Kerja Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Indonesia Waktu: 13.30 – 14.30 Tujuan: untuk membahas persiapan keberangkatan Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menghadiri acara Ambitious City Promises di Bonn, Jerman
4. Melakukan pertemuan lanjutan dengan AECOM dan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 109
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 15.30 – 16.30 Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan kolaboratif.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 110
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-2 BULAN NOVEMBER 2017
Kegiatan
Hari
No. Senin
(6 November 2017) Selasa
(7 November 2017) Rabu
(8 November 2017) Kamis
(9 November 2017) Jumat
(10 November 2017) 1.
Melakukan pertemuan dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait kemajuan Pembahasan Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta. Waktu: 09.00-11.00 Tujuan: untuk membahas Laporan tentang Masalah Air dan Sanitasi di Jakarta.
Pertemuan dengan Saudari Mery Ana terkait kemungkinan magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan Waktu: 08.00-09.00 Tujuan: untuk membahas kemungkinan magang di Sekretariat Jakarta Berketahanan.
Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait penulisan Scope of Works dan tenggat waktunya. Waktu: 08.30 – 18.00 Tujuan: untuk membahas penulisan Scope of Works dan tenggat waktu penyelesaiannya.
Sekretariat Jakarta Berketahanan melakukan rapat dengan Bappeda Provinsi DKI terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 15.00 - 16.00 Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan kolaboratif.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 111
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
2. Melakukan pertemuan dengan 100RC Asia Pasifik, terkait pengenalan kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta. Waktu: 13.00-15.00 Tujuan: untuk mengenali kembali mitra dari 100RC yang bisa membantu dalam tahap II dan Tahap III Program 100RC Jakarta.
Orientasi tahap II Program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM terkait identifikasi cakupan kerja untuk tahap II program 100RC Jakarta. Waktu: 11.00-16.00 Tujuan: untuk merumuskan pembagian domain pekerjaan antara Sekretariat Jakarta Berketahanan (CRO), AECOM, dan 100RC.
Peresmian Sekretariat Jakarta Berketahanan sekaligus makan siang bersama dengan para tamu undangan. Waktu: 11.30 – 13.30 Tujuan: untuk meresmikan keberadaan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebagai perwujudan upaya membangun Ketahanan kota Jakarta (Resilient Jakarta).
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 112
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-3 BULAN NOVEMBER 2017
Kegiatan
Hari
No. Senin
(13 November 2017) Selasa
(14 November 2017) Rabu
(15 November 2017)
Kamis (16 November 2017)
Jumat (17 November 2017)
1.
Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan IBU Foundation terkait Kemajuan Program “Youth in Action for Urban Resilince di Jakarta Barat dan Timur” dan Penyelarasan dengan Program 100RC Jakarta Waktu: 09.00-11.00 Tujuan: untuk membahas tindak lanjut komitmen dari IBU Foundation untuk turut
Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait rencana pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 15.30 – 16.00 Tujuan: untuk membahas persiapan rencana pendidikan dan pelatihan SKPD Provinsi DKI Jakarta terkait pendekatan
Menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Tentang Air Limbah Domestik di Hotel Mercure, Jl. H. Agus Salim No.11, Gambir, Jakarta Pusat. Waktu: 08.30 – 16.30 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait Raperda Tentang Air
Menghadiri Acara Hari Kesehatan Nasional ke-53 Tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat di Kantor Walikota Jakarta Barat, Jl. Raya Kembangan No. 2, Jakarta Barat. Waktu: 08.00 – 13.00 Tujuan: untuk mewakili Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta
Pertemuan dengan KARINA terkait rencana pelibatan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam side event pada World Urban Forum 2018 yang akan berlangsung pada bulan Februari 2018 di Kuala Lumpur, Malaysia. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: untuk membahas rencana partisipasi Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam World Urban
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 113
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
terlibat dalam proses membangun ketahanan kota Jakarta yang telah diutarakan dalam beberapa rangkaian kegiatan Sekretariat Jakarta Berketahanan sebelumnya.
kolaboratif. Limbah Domestik untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
mendapatkan gambaran tentang program kesehatan dan sanitasi di Jakarta
Forum dalam salah satu side events di Kuala Lumpur, Malaysia.
2.
Menghadiri Diskusi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta 2018-2022 di Gedung Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Cililitan, Jakarta Timur. Waktu: 08.30 - 13.30 Tujuan: Untuk
Melakukan pertemuan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Saudari Istifarini dari Foresight Association LLC terkait Peluang Membangun Ketahanan (Resilience) melalui Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Program “Garden and Green Space in Jakarta”. Waktu: 08.00 - 09.00 Tujuan: untuk membahas
Pertemuan dengan ICLEI terkait rencana program lokakarya Ambitious Cities Promises yang akan berlangsung pada minggu ke-4 November 2017 Waktu: 10.30 - 12.00 Tujuan: untuk membahas tindak lanjut persiapan Launching dan Lokakarya Ambitious Cities Promises.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 114
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait RPJMD 2018-2022 DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
kemungkinan kolaborasi dalam bidang RTH
3.
Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Waktu: 17.30 - 20.00 Tujuan: untuk membahas kemajuan dari program 100R Jakarta yang akan menjalani tahap II
Weekly call terkait kemajuan program 100RC Jakarta dengan Sekretariat 100RC Asia Pasifik dan AECOM. Waktu: 11.00 - 12.00 Tujuan: membahas kemajuan dari program 100RC Jakarta yang akan menjalani tahap II program 100RC Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 115
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
program 100RC Jakarta.
4.
Gladiresik untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta bersama dengan AECOM. Waktu: 16.30 - 19.00 Tujuan: untuk mempersiapkan Sekretariat Jakarta Berketahanan dan AECOM yang akan menjadi pemateri dan fasilitator dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 116
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-4 BULAN NOVEMBER 2017
Kegiatan
Hari
No. Senin
(20 November 2017) Selasa
(21 November 2017) Rabu
(22 November 2017) Kamis
(23 November 2017) Jumat
(24 November 2017) 1.
Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan Pendekatan Kolaboratif” pada hari Senin dan Selasa, 20 November 2017 dengan peserta seluruh perencana dari Pemerintah Provinsi
Sekretariat Jakarta Berketahanan bersama dengan AECOM menjadi narasumber dan fasilitator dalam kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi DKI Jakarta dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan Pendekatan Kolaboratif” pada hari Senin dan Selasa, 21 November 2017 dengan sasaran peserta SKPD Provinsi DKI Jakarta.
Menghadiri Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022 di Balai Agung, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 10.30 – 14.30 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait RPJMD 2018-2022 DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC
Sekretariat Jakarta Berketahanan, menjadi peserta dalam lokakarya Ikhtiar Kota Ambisius/Ambitious City Promises yang diselenggarakan oleh ICLEI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Waktu: 09.00 – 17.00 Tujuan: Untuk memberikan masukan dan mendapatkan gambaran terkait upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) DKI Jakarta untuk dikaitkan dengan program 100RC Jakarta
Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: membahas kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) dan rencana revisi dokumen Penilaian Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta sebagai
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 117
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
DKI Jakarta. Waktu: 08.00 – 16.30 Tujuan: untuk meningkatkan kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang.
Waktu: 08.00 – 16.30 Tujuan: untuk meningkatkan kualitas perencana di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat menghasilkan perencanaan yang efektif, efisien, dan mampu menjawab permasalahan yang terjadi di Jakarta di masa mendatang.
Jakarta akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.
2.
Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA).
Mendampingi Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan dalam wawancara dengan Michael Taylor dari Thomson Reuters Foundation terkait upaya membangun ketahanan kota
Pertemuan dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children terkait upaya penyelarasan agenda dengan Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 118
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Waktu: 17.30 - 19.00 Tujuan: untuk membahas dokumen Penilaian Ketahanan Awal/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta sebagai akhir dari tahap I program 100RC Jakarta.
Jakarta. Waktu: 15.00 – 16.00 Tujuan: berbagi pengalaman Jakarta terkait upaya membangun ketahanan kota
Waktu: 13.30 – 15.30 Tujuan: untuk memperkenalkan program Yayasan Sayangi Tunas Cilik/Save The Children yang telah berkontribusi dalam proses edukasi dan pengurangan risiko bencana pada kelompok usia dini dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Sekretariat Jakarta Berketahanan dalam program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 119
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
TABEL KEGIATAN MINGGU KE-5 BULAN OKTOBER 2017
Kegiatan
Hari
No. Senin
(27 November 2017)
Selasa (28 November 2017)
Rabu (29 November 2017)
Kamis (30 November 2017)
1.
Pertemuan dengan Bappeda Provinsi DKI Jakarta terkait evaluasi kegiatan Lokakarya, Pelatihan, dan Pendidikan SKPD Provinsi DKI Jakarta tentang Pendekatan Kolaboratif Waktu: 09.00 -10.00 Tujuan: Membahas tindak lanjut dan evaluasi dari Kegiatan Lokakarya, Pendidikan, dan Pelatihan dengan tema “Penyusunan Perencanaan dengan
Sekretariat Jakarta Berketahanan melaksanakan pertemuan dengan AECOM terkait dokumen Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Waktu: 07.30 – 08.30 Tujuan: membahas pembagian kerja pengerjaan revisi dokumen PRA.
Conference Call dengan 100RC dan APCO Worldwide (Mitra 100RC terkait komunikasi) terkait pengembangan laman website. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: melakukan pelatihan terkait pengelolaan website dan mengembangkan website secara komprehensif
Rapat mingguan terkait kemajuan Program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-Feasibility Study Jakarta dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup serta AECOM. Waktu: 09.00 – 10.00 Tujuan: membahas kemajuan program 100 Resilient Cities (100RC) Jakarta dan Waste Water Treatment Pre-Feasibility Jakarta.
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 120
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Pendekatan Kolaboratif” yang telah dilakukan pada 20 dan 21 November 2017
2.
Menghadiri Rapat Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. Waktu: 09.00 – 11.30 Tujuan: membahas Persiapan Lokakarya Desain Besar Penanggulangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang disusun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dibantu oleh American Red Cross dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Sekretariat Jakarta Berketahanan (Resilient Jakarta Secretariat) - Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta 10110,
Indonesia, Tel. (62-21) 389 01 802 121