gE jTH/(-

74
/gE jTH/ (-/ STUD! ANALITIS PANDANGAN ...... .... A "" .... ISRA'ILIYYAT RASYID RIDHA DALAM TAFSIR AL-MANAR Olell : Ahmad Zaki Mubamk 9935016837 FAKULTAS USHULUDDINDAN FILSAFAT JURUSAN TAFSIR-HADITS UIN SYARIF I-IIDAYATULLAH JAKARTA 1424 H / 2004 M

Transcript of gE jTH/(-

/gE jTH/ (-/

STUD! ANALITIS PANDANGAN...... .... A "" ....

ISRA'ILIYYAT RASYID RIDHA DALAM TAFSIR AL-MANAR

Olell :

Ahmad Zaki Mubamk9935016837

FAKULTAS USHULUDDINDAN FILSAFATJURUSAN TAFSIR-HADITS

UIN SYARIF I-IIDAYATULLAHJAKARTA

1424 H / 2004 M

STUD! ANALITIS J>ANDANGANISRA'iLIYYAT RASYID RfDHA DALAM TAFSIR AL-MANAR

Sluipsi

Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan FilsafatUntuk memenuhi Syarat-syarat

Mencapai Gelar 5arjana 51 Jurusan Tafsir-Hadits

Oleh:

Ahmad Zaki Mubarok99350]6837

Pembimbing II

~~JlDrs.Eva Nugraha MANIP. 150289433

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFATJURUSAN TAFSIR HADIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

] 424 H 12004

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Studi analitis Pandangan Isra'iliyyat Rasyid RidhiiDalam Tafsir aI-ManaI' telah diajukan dalam Sidang Munaqasyah FakultasUshuluddin dan Filsafat "UIN Syarif Hidayatullah Jakarta" pada tanggal 27 Januari2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarsarjana Program Strata Satu (SI) padajunJsan Tafsir Hadis.

Jakarta, 27 Januari 2004

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Mcrangkap Anggota

~

Drs." ahruclclin AR.Nn. 150 202 341

~s. Bustamin, MBANIP. 150289320

Anggota

/Eva Nugraha, S.Ag., M.AgNIP. 150289433

--

r

~ rs. Kusmana, Nf.ANIP. 150275659

,.J

Drs. Zae al rifin Z. M.A

" : hr""", "f)Yr

/Dr. Faizah AI' yibromalisi, M.ANIP. 15 6331

J/./lu lianyaCaIi satu, tali a/lu utuli .

J/./lu tiaa(aapat menget:iakfln segaCanya, tali a/lu msa

mengerjakfln sesuatu. ..

'Karena a(u tiaa(aapat mengerjakfln sega[anya,

makfl a(u tiaa/lakfln menaCa(mengerjakfln "sesuatu"

yang msa a(u !(grja/lan !

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah Swt, karena atas

rahmat, hidayah dan inayah-Nya lah pcnulis dapat menyclesaikan penulisan skripsi

inL Shalawat dan salam juga sclalu kita limpahkan kcpada pcmimpin umat, Nabi

bcsar Muhammad SAW, bcscrta kcluarga, para sahabat, dan tcrutama sckali kcpada

umatnya dari Masyriq sampai Maghrib agar selalu mcmperoleh keberkalmn darinya.

Selanjutnya, pcnulis ingin berterima kasih kepada orang-orang yang telah

banyak membantu di dalam penyusunan karya tulis ini, di antaranya :

I. Bapak DR. Amtsal Bachtiar MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat.

2. Bapak Drs. Zahruddin AR.M.Msi, sciaku Kctua Jurusan Tafsir Hadits dan

Bapak Drs. Bustamin MBA, selaku Sekretaris Jurusan Tafsir Hadits.

3. Bapak Drs. Zainal Arifin Z, MA, selaku Pcmbimbing Pertama yang tclah

meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis dengan sabar.

Semoga Allah SWT mcmbalas segala budi baiknya dengan pahala yang

berlipat ganda.

4. Bapak Eva Nugraha, S.Ag, M.Ag, sclaku pembimbing kcdua yang dengan

sabar dan pcnuh dedikasi serta tanggllngjawab lclah mcmbimbing pcnlliis

sampai dengan selcsainya penulisan skriipsi ini. Scmoga Allah mcmbalas

kebaikannya.

5. Para Dosen Ushuluddin dan Filsafat yang terhormat, klmsusnya yang pernah

membimbing penlliis dari semester I sid va di UIN tercinta ini

6. Kepala perpllstakaan DIN Syarif Hidayatllllah Jakarta, kepala perpllstakaan

Fakllitas UShllluddin dan Filsafat, kepala perpllstakaan Islam Iman Jama'

yang telah memberikan fasilitas bagi penulis di dalam mencari bahan-bahan

karya tulis ini.

7. Ayahanda tereinta Abdul Khamid Baidhowi dan Ibllnda terkasih Djamilah

Kholil. Hanya keL"Uatan kasih dan doa, akhimya ananda bisa lIsai

menyelesaikan satu ujian dalam bingkai kehidupan ananda dan masih banyak

lagi lIjian-ujian hidllp laiJlIlya yang akan ananda templlh selanjutnya. Tuntun

dan bimbing ananda agar tetap menjadi manusia yang santun dan lebih bijak

dalam manjalani hidup. JazakulI1ullah khairan ahsanalJaza '.

8. Saudara-saudaraku termanis, Mbak Nadhir & Mas Aly yang harrnonis. Mas

Ahfas & Mbak Niha yang romantis, Jazil dan Gus Kalltsar yang baik hati dan

tidak sombong, keponakan-keponakan yang selalu eerah eeria Asny dan Hafy.

Tanpa kalian semlla, dunia seakan sllnyi. Serta segcnap keluarga bcsar Bani

Baidhowi dan Bani Kholil, terima kasih atas support dan do'anya.

9. Keluarga Besar TH-F '99, Abdullah al-Mahdi Sukabllmi, Ahmad Rifki STh.I

Jakarta, Ahmad Zaky Abdullah STILI Jakarta, Aan Bekasi, Askolan Padang,

Edy brekeJe Jakarta, Ervan Nllrtawaf STh.I Ciplltat Raya, Asma Batam, Ozy

Bogor, Imam Muzakki STI1.1 Gresik, Fatah STh.I Cirebon, Nasihin Cirebon,

Imas Sllbang, Fallima STh.I Lamongan, Iwan Ciplltat Raya, Jaja Mihatja

STh.I Bekasi, Umi Hani STh.I Pekalongall, Ifa Faizah STh.I PUlwakarta,

Syarif Jakarta, Pudin STh.! Subang, Muhammad Cilacap, Hcnrizal Harahap

Batak, IZlUI Auzad Banyuwangi, Ali Cilcdug, Wahyu Jakarta, FailUs

Nahidudin Tangerang, M. Muadz Fahmi Grcsik (yang belum ber-STh.I,

diharap daftar terlebih dahulu) dan segenap angkatan '99 UIN serta selulUh

mahasiswa UIN Jakarta, I love You all.

10. Teman-teman alumni Krapyak glUp Ciputat, 4 Segawon: Riyadh Azhar STh.I,

Syukron Fajar, Ahmad Fatony dan tcman-tCl1lan sc-all1lamatcr Djogdja

lainllya. Serta seluruh penghuni al-Husna tcrcinta. Teril1la kasih atas

kebersal1laan kalian.

JJ. liens Community group Ciputat, banyak petualangan berharga yang penulis

dapatkan, untuk menjadi scorang manusia pembclajar. Satu eatatan penting

"Banyak orang yang ingin merubah dllnia dan sekelilingnya, tapi sedikit dari

mereka yang mall mengllbah dirinya"

12. Serta Pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

~.. ,

PEDOMAN TRANSlITERASI

- a W fb .'y - 0 q

w t <2l - kw - ts J - I

<::: - J f' m

c: h u n

c: - kh J w..l - d D h..l - dz "...J - r tS y...J - Z

lY' S,.

{J ntll k Mad dan DiftonglY' sysh Ii = a pal1Jang

L,,""" -i = 1 panJang

ua - dh [I - u panJang.b - th ) - a\vj; - zh ) - uw

t - 'a tS1= ay

t gh tS l = ly

Pengecllalian:I. Kata, nama, istilah dan sebagainya yang telah populer di dalam bahasa Indonesia

ditulis dengan ejaan Indonesia seperti: al-Qur'an, Muhammad, Tauntt dansebagainya.

2. Arti ayat al-Qur'an dan Hadis diletakkan di dalam footnote, dcngan mcnycbutkannama surat dan ayat kemudian arti dari ayat yang dikutip.

Bab II

Daftar lsihal

Kata Pengantar """ ,.'"" .. ", .. ""." ,.. ,., " """"' , "., .. ,.. ".,', ' .. ",',.,,,'

Pedoman Transliterasi, .. ,.. ,.. "" .. ,.. , "., .. ,.. , "", .. ,.. , ,.. ',' .. ,.. ,,' ,.. ,.. , ,. IV

Daftar lsi., , , , , , , ,.. ,..", ,.,., ', .. , ,.. V

B~I : PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

b. Perumusan dan Pembatasan Masalah.................. 6

c. Tluuan Penulisan, , , , , , , 7

d, Metode Penulisan , , , " " 8

e. Sistematika Penyusunan """, ""'''' .. ,.,' .. ,." .. ,.. ,.. ,.. "" .. ,.",.,.""" .. ,.. ,.. ,.. 10

SEKILAS TENTANG TOKOH DAN ]/-JJZWR AL-MANAR

A. Sketsa Biografi Rasyld Ridhil dan Latar Belakang Intelek1:ualnya .. , 12

B. Rilsyid Ridha dan Konstelasi IntelektuaI Islam Modern 14

1. Persentuhannya dengan Muhammad'Abduh .." 14

2. Beberapa Ciri Pokok Pemikiran Rasyid Ridhii dan Karya-kmya

I1miahnya '''., ,.. , ,.. ,., .. ,., .. ,.. ,.. " ' , , ,." .. ,."."., " 16

C. Sekilas Tentang Taf~ir af-Mandr .." .." "" .........."""" "" .18

I, Realitas Historis Seputar Penyusunan Taftir af-Mand,. 19

2. Karaklerislik Penalsiran dalam Y'lli·ir al-Ivfamir 22

a. Sislemalika Penulisan 22

b. Metodologi Penatsiran .. 23

c. Corak Penafsiran 24

Bab III: GAMBARAN UMUM TENTANG lSR/NLIYYAT DALAM STUD!

TAl-SIR AL-QUR'AN

A. Pengertian lsrii'iliyydl 27

B. Latar Belakang Muncul dan Berkembangnya lsrii'iliyydl 30

C. lsrii'iliyydl dalam Litaralur Tafsir 34

D. Hukum Meriwayatkan lsrii'iliyydl 36

E. Implikasi Kisah Isrii'i1iyydl dalam Penafsiran 42

Bab IV: STUD! ANALITIS I(AJIAN ISlvi'iLIyYAT DALAM TAFSlR AL­

JllANAR

A. Reposisi Isrii'iIi).ydl dalam Pandangan Rasyid Ridhil 43

B. Aplikasi dan Analisa Penafsiran Rasyld Ridhfr tentang

Kisah lsrii'iliyydl dalam Taftir ai-Mandl' 45

Bab V : PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................... 56

Daftar Pustaka....................................................................................................... 58

Lampiran 60

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belalmng Permasalahan

Dinamika penafsiran Al-Qur'an tidak pernah mengalami kemandekan sejak

kitab suci tersebut diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sampai saat ini.

Berbagai macam corak penafsiran telah ditawarkan oleh para mufasir baik klasik

maupun modem. Aktifitas eksegetik bahkan tidak akan sampai pada titik final selama

akal masih eksis dalam diri manusia. Ketidakpuasan terhadap prinsip, pendekatan dan

hasil penafsiran seseorang merupakan bukti atas hal tersebut. J

AI-Qur'an yang menyatakan dirinya sebagai sebuah petunjuk, otomatis sarat

dengan berbagai macam ajaran. Di antaranya tertuang dalam kisah-kisah agar

manusia mengambil pelajaran, baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam

ungkapan al-Qur'an. Dalall1 kitab-kitab terdahulu baik Taurat ataupun Injil, juga

mell1uat kisah-kisah seperti al-Qur'an, namun terdapat perbedaan baik dari segi

pengungkapannya, bahkan gaya bahasanya. Penl,'Ungkapan yang dipakai dalall1 al-

Qur'an lebih bersifat global. Artinya, dalall1 mengungkapan suatu peristiwa tertentu

al-Qur'an tidak ll1erinci tempat kejadian, saat kejadian dan nama-nama tokoh yang

terlibat serta jalannya peristiwa. Al-Qur'an hanya menyajikan beberapa fragmen yang

berkaitan dengan substansi tema yang mengandung pelajaran, sedangkan kitab-kitab

1 Sahiron Samsuddin, «Metode lntratckstuulitas M. Syahrur dalam Penafsiran al-Qur1an",dalam Abdul Mustaqim, Sahiron Samsuddin (ed.), Sllidi al-Qllr'an Konlemporer; Wacana Hal'llHerbagai Melodologi Taj"ir (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2002), him. ]3 I

2

yang lain mengungkapkan secara panjang lebar dan meJ1jelaskan rincian secara detaiL

Hal ini membuka peluang besar masuknya kisah-kisah yang bersumber dari tradisi

Yahudi maupun Nasrani ke dalam khazanah Islam, baik dalam penafsiran al-Qur'an

ataupun Hadis2

Di zaman Rasulullah masih hidup, umat Islam tidak banyak menemukan

kesulitan dalam memahami "petuJ1juk", sebab manakala mereka menemukan

kesulitan dalam suatu ayat, mereka akan langsung bertanya pada Rasulullah.

Kemudian, beliau menjelaskan kandungan maksud ayat tersebut. Akan tetapi,

sepeninggal Rasulullah, umat Islam banyak menemukan kesulitan. Meskipun mereka

mengerti bahasa Arab, al-Qur'an terkadang mengandung isyarat-isyarat ysng belum

bisa dijangkau oleh pikiran orang-orang Arab. Oleh sebab itu, merekapun

membutuhkan tafsir yang dapat membimbing dan menghantarkan mereka untuk

memahami isyarat-isyarat seperti itu.

Langkah pertama yang mereka ambil ialah melihat hadis Rasulullah, karena

mereka berkeyakinan bahwa beliaulah satu-satunya orang yang banyak mengetahui

makna-makna wahyu Allah. Di samping itu, mereka mengambil langkah dengan

menafsirkan satu ayat dengan ayat lail1l1ya dan gaya penafsiran semisal ini kemudian

dikenal dengan nama Ia.f.~ir bil ma'tsu,.] Setelah Rasulullah SAW wafat, lcaum

Muslimin tidak mengalami slagnasi dal"vah atas ajaran yang telah disampaikan oleh

2 Muhammad Chirzin, al-Qur'an dan Ulu/1lu! Qur'an, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti PrimaVasa, 1998), hIm. 77

J Ibid, him. 276

3

Nabi SAW. Mereka segera memusatkan perhatiannya pada al-Qur'an dan Sunah

Nabi, baik pemahamannya, pengajarannya, pembukuannya, pengulasannya, maupun

penafsirannya. Belum ada peninggalan suatu agama manapun yang mendapat

perhatian begitu besar dari para pengikutnya seperti terhadap al-Qur'an dan Sunah

Nabi. 4

Langkah selanjutnya yang mereka tempuh ialah menanyakannya kepada

sahabat yang terlibat langsung serta memahami konteks posisi ayat tersebllt.

Manakala mereka tidak menemllkan jawaban dalam keterangan Nabi (hadis) atau

sahabat, yang memahami bentuk konteks posisi ayat itu, mereka terpaksa melakukan

ijtihad, dan lantas berpegangan pada pendapatnya sendiri, khususnya yang

mempunyai kapasitas intelektual mumpuni seperti, All bin Abl Thillib (w. 40 H),

Ubay bin Ka'ab (w. 20 H) dan Ibn Mas'lid (w. 32 H)5

Selain bertanya kepada sahabat senior sebagai sumber infonnasi bagi

penafsiran al-Qur'an, mereka juga bertanya kepada orang-orang ahli kitab, yaitu kaum

Yahudi dann Nasrani. Hal itu sahabat lakukan lantaran sebagian masalah dalam al-

Qur'an memiliki persamaan dengan yang ada dalam kitab suei mereka, terutama

berbagai tema yang menyangkut umat-umat terdahulu. Penafsiran semaeam itu terus

berkembang sejalan dengan perkembangan pemikiran manusia dan kebutuhannya

akan urgensi al-QlIr'an sebagai "pellinjuk" bagi kehidllpannya, sampai-sampai lanpa

4 Muhammad Husain adz-Dzahabl, J.,rii'i1iyydl dalam Tafsir dan Hadis, terj. Didin Hafidudin,(Bogar: Penerbit Litera Antar Nusa), 1988, hIm. 3

, Ibid

4

disadari bercampurlah hadis-hadis dengan lsra'iliyyd/. Kehadiran lsra'iliyydt dalam

penafsiran al-Qur'an itulah yang menjadi ajang polemik di kalangan para ahli tafsir

al-Qur'an6

Sebagai mana diketahui, berdasar hadis Nabi :

Dari kutipan hadis di atas, Nabi mempersilahkan mengambil berita dari Bani

Israil. Setelah tiadanya Nabi, sahabat misalnya Ibn 'Abbiis (w. 65 H), bertanya

kepada Ah! a!-Ki/db tentang hal tertentu berkaitan deangan penafsiran ayat-ayat al-

Qur'an yang dalam Taurat dan Injil diterangkan. Mereka yang ditanya adalah para Ah!

Kitdb yang telah masuk Islam.

Tindakan ini menjadi semacam acuan bagi generasi setelah sahabat, yaitu

generasi tiibi'ln. Bahkan, pengambilan /sra'iliyyd/ semakin banyak (kadarnya) di

antara sumber riwayat lainnya seiring dengan semakin banyaknya AM a!-Kitdb yang

masuk Islam pada masa Tiibi'in8 Mereka banyak menanyakan terutama kisah-kisah

6 Ialaludin Rahmat, et.al, Be/ajar nmdah UluJ11uIQur'an: Studi Khazanah AI-Qur'an, (Jakarta:Lentera, 2002), hIm 276 /

~ r

7 Bukhari, Shalrih Bukliari/; Kitab ahiidis al-anbiyii', hadis no. 3461, artinya: "Sampaikanlahdariku walau hanya satu ayat, dan <!eritakanlah dari bani Israil karena yang demikian itu tidak dilarang.Tetapi barang siapa berdusta atas nal1laku dengan sengaja, maka bersiap-siapJah menempati neraka ll

.

8 Manna' Khal1l AI-Qaththiin, Studi llmu al-Qur'an, TeJj. Mudzakir A.S (Jakarta: Litera Ant",·Nusa, 2002), him. 354

5

al-Qur'an kepada Ahl a/-Kildb didapati kisah-kisah serupa pada kitab mereka secara

terurai.

Pemakaian Isra'iliyydl terus berlanjut, sebut saja kitab-kitab tafsir masyhur

yang sering kita dengar alh-Thabarf (w. 310 H) dalam Jami' al-Baydn pada abad 3 H,

Tafsir Ibn Kasfr (w. 774 H) dan al-KMzin pada abad 8 H, Jaldl al-Dfn (w. 911 H)

dalam Taftir Jaldlain pada abad 9 H dan sederetan mufasir kondang yang turnt pula

mewarnai kajian tafsirnya dengan memasukkan cerita-cerita Isra'iliyydl. Rentang

waktu pemakaian Isra'fliyydl, sebagai mana disebutkan telah mentradisi dalam

penulisan tafsir.

Pada abad ke-14 Hijriah terjadi gerakan yang mulai meninggalkan atau tidak

menggunakan Isra'fliyydl, tindakan ini dilakukan oleh Muhammad 'Abduh dan

Rasyid Ridhii. Gerakan anti Isra'fliyydl yang mereka dcngungkan sedikit banyak telah

memberi dinamika barn tentang masalah Isra'iliyyat dalam penafsiran. Ini terlihat

dalam tafsir Rasyid Ridhii, yakni Taftir al-Manar. Pengarang kitab ini secara tegas

menolak bentuk periwayatan kisah lsra'iliyydt. Ini disebabkan karena makin

maraknya periwayatan lsra'iliyyat yang sanad dan perawinya dikenal dhiiij; sehillgga

dikhawatirkan banyak cerita-cerita yang diadopsi dari Kaum Yahudi dan Nasrani

tersebut, kualitas periwayatan dan materi cerita tidak sah dan bertentangan dengan

ajaran Islam. 9

9 Menurut Quraisy S~iLJi\b, tujuan 'Abduh merasionalkan ajaran-ajaran agama sertamempersempi wilayah "ghaib" karena menllrutnya, kesemuanya itll merupakan sebab-sebab tumbllhsuburnya. !sra'iliyydt Qllraisy Shihiib, Studi Kritis Tqj'ir at-Mandr, hIm. 44

6

MeJihat fenomena sejarah di atas, jelas telah ditemukan adanya pergeseran

cara pandang tentang Isrti'lliyytit di kalangan para ahli tafsir kontemporer. Dengan

bertitik tolak di atas, pellUlis bempaya mengkaji lebih dalam sejauh mana gerakan

anti !srti'iliyydt yang dipelopori oleh 'Abduh dan Ridhii dalam Taj~ir aI-Mandl'.

B. Pembatasan dan Perulllnslln Masalah

Pembatasan kajian tentang tema ini meliputi beberapa hal, Mengingat Tafsir

ini bukan hanya ditafsiri oleh RasYld Ridhii, melainkan sebagian dari tafsir ini juga

ditafsiri oleh gum beliau Muhammad 'Abduh. Malca pembahasan ini membatasi

masalah kajian IsTti'iliyydt dari sudut pemahaman Rasyld Ridhii dalam Taj~iT al­

Mandl', dan mengkaji komentarnya dalam pe~umpaannya dengan ayat-ayat yang

membahas tentang cerita-cerita ISTti'iliyydt, dan penuilis batasi pada sebagian kisah­

kisah Nabi Nuh, Nabi Yusuf dan Nabi Musa mengingat banyaknya tema ayat-ayat

yang banyak ditafsiekan dengan !sTti'iliyydt di dalam tafsir tersebut. Di samping itu,

penulis juga membatasi pemaknaan Isrti'iliyyiit pada pengertian bahwa !sTii'iliyyiit

adalah Cerita yang berkaitan dengan sejarah Bani 1srail mengandung pengertian

seluruh manuskrip yang berkaitan dengan Bani 1srail yang berasal dari tradisi sampai

dengan masa Nabi 1sa a.s yang berdasarkan pada berbagai sumber. If)

Perumusan masalah mengenai tema yang akan kami angkat meliputi beberapa

point penting, di antaranya: menganalisis anggapan sementara orang terhadap TajliT

10 Abd. Aziz Dahlan~ Ensile/opedfa lfukum islam, (J3karla: lchtiar Baru Van [-(oeve, 1997),him. 755

7

af-Mandr yang diasumsikan sebagai penggerak dan gerakan anti Isrii'iliyydl. Hal ini

mengingat bahwa pembahasan tentang konsep lsrii'ili)ydl sendiri sampai saat ini

masih menjadi bahan kajian dan tennasuk persoalan kontroversial. l1 Adapun

pernmusan masalahnya adalah "bagaimana kisah-kisah Isrii'iliyydl yang terdapat

dalam Taft'ir af-Mandr?"

C. Tujulln dan Manfallt Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar hasilnya dapat mel11benkan

manfaat bagi slapa saJa yang l11engkajinya dan terntal11a yaitu sebagai syarat

memperoleh gelar sa~jana (S I) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Adapun manfaat yang hendak digali, yaitu:

I. Untuk Memperluas pemahaman dan wawasan yang luas terhadap

pemahal11an l11engenai kisah-kisah ahf af-kitdb tentang penafsiran

ayat-ayat al-Qur'an yang semakin berkembang.

2. Untuk memberikan cara pandang (pandangan) barn mengenai

pemahaman dan penafsiran al-Qur'an terutama penjelasan tentang

kisah-kisah Isrii'iliyydl.

11 Tcrjadi kontrovcrsi mcngenai hukum mcriwayatkan lsrli'iliyydl. Bagi yang sctujumengemukakan dalili~dalil yang membolehkan, bagi yang menolak mcngemukakan daliIi-dalil yangrnelarang hn'i'i1iyydl. Lihae Adz-Dzahabi. Op.CiI. him. 43-50

8

3, Untuk memberikan persepsi bahwa al-Qur'an adalah kitab suci yang

multi infel]Jretable yang biasa diselami dari berbagai arah dan akan

sclalu terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman,

4, Untuk memberikan pemahaman yang lebih terhadap tokoh Rasyid

Ridha yang akan dibahas yaitu dalam uraian mengenai masalah

lsrli'iliyydt,

5. Untuk dapat digunakan sebagai mestinya bagi seluruh mahasiswa

tafsir-hadits pada khususnya dan masyanlkat luas pada umunya.

D. Metodologi Penelitian

Adapun metodelogi penelitian yang dilakukan dalam penelitian il1i, yaitu

metode penelitian kepustakaan (Librmy research). Data diambiJ dari tuJisan ataupun

karya-karya para uJama Ulum al-Qur'an yang telah diterjemahkan ke daJam bahasa

Indonesia atau belum, ataupun artikel-artikel jurnal para pemikir Islam Indonesia

yang relevan dengan maksud penelitian dan mempunyai gambaran yang bagus

tentang pemikiran yang diusungnya, Hal itu di karenakan, bahwa penelitian ini lebih

bersifat empirik dan oleh karenanya langkah-Iangkah yang di gunakan pun hampir

persis sarna dengan umumnya metodelogi tersebut, seperti adanya telmik

pens'Umpulan data, teknik analisa, hasil dan laporan serta kesimpulan.

Dalam pengumpulan sumber ini, penulis membagi dua antara sumber data

primer dan sekunder, sumber primer meliputi data-data yang secant fokus

membicarakan pernbahasan penting dalam kajian terna yang penulis angkat. Oi

9

antaranya ialah: Kitab Tajvir al-Manelr l2 itu sendiri sebagai referensi utama. Selain

itu, buku karya Muhammad Husayn adz-Dzahabi yaitu IsriJ'iliyy(j1 Dalam Ta/sir dan

Hadis l3 serta at-Taf.~ir wa al-Muti·sil'l/n. Kemudianjuga Buku Studi Kritik Taf.i·ir al-

Mandl' karya M. Qurasy Shihab. 14

Sedangkan untuk sumber sekundernya, adalah data-data yang mempunyai

kapasitas sebagai penunjang dalam penyusunan skripsi ini, semisal buku Kisah-

kisah al-Qur'an dan Orang-orang Terdahulu karya Shalah al-Khalidiy I5, serta

beberapa buku yang berkaitan dengan terna skripsi.

I. Metodologi Penelitiall

a. Metode Deskriptif-Analitis.

Metode deskriptif sangatlah penting terutama dalam studi tokoh,

mengingat metode diupayakall untuk menggarnbarkan dengan jenis~jenis

penulisan biografi. Metode ini tidak saja membantu pada penuturan suatu

persoalan, mclainkan menganalisa dan mengklarifikasi. Penggunaan

metode analitis dipakai untuk mengkaji secara kritis sehingga analisa

tentang permasalahan yang dibahas lebih obyektif. Dalam metode ini

.2 M. Rasyid Ridha. Taj,ir at-Malldr. (Beirut: Dar al-Fikr)

[3 M. Husayn adz-Dzahabi !srii'iliyydt da/am Tqf.\'ir dan Hadis, tClj. Didin Hafidudin, (Bogar:Penerbit Litera Antal' Nusa, 1988)

!'I M. Quraisy Shihab. SllIdi Krilis Taj.'lr al-Malldr. (Bandllng: Pustaka Hidayah. 1994)

15 Shalah al-Khalidiy, Kisah-kisah al-Qur'an Pelajaran dari Orang-orang terdahl/llI,(Jakarta: Gema Insani Press, 1996)

10

diarahkan untuk dapat melukiskan keadaan obyek / peristiwa tanpa

pretensi membuat kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara llInum.'6

b. Metode Analitis isi.

Metode ini meliput pengumpulan dokumen dan arsip, atau disebut

juga dengan metode Content Analysis atau analitis Dokumen. Dengan

metode ini diharapkan dapat memberi pandangan umum tentang data

k ··17yang aJI.

2. Teknik penulisan

Mengenai metode penulisan, penulis mengacu pedoman pada buku

"Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi, lAIN Syarif Hidayatu!/ah,

E. Sisematika Penyusunan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini, sama dengan sistematika penulisan

pada penelitian-penelitian lainnya. Seperti : dimulai dengan kata pengantar, daftar isi

dan dibagi menjadi beberapa bab dan sub bab serta di akhiri dengan kesimpulan dan

saran.

Agar lebih jelas, penulis memberikan gambaran pembagian bab-bab tersebut,

yaitu :

16 Winarno Surahman, Melode Pelle/ilioll. (Jakarta: Puslaka, 1997), him. 23

17 Consuela G.Savilla, et.al., Pellgolllor Melod%gi Penelilioll, (Jakarta: Penerbit UniversitasIndonesia-Ul press, 1993), Cet.!, hIm. 85

BABI

11

: Merupakan bab pendahuluan yang terdiri atas alasan pemilihan judul,

latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan.

BABIl : Memuat tentang pembahasan tentang penulis Taj~ir a/-Manar, yakni

Rasyid Ridha. Mencakup peJjalanan intelektualnya dan persinggungannya dengan

kajian Islam modern serta karya-karya ilmiah yang tclah disusunnya. Selain itu,

mcmbahas tentang bagaimana realitas sejarah pada waktll tafsir ini dikarang dan

menjabarkan karakteristik penafsiran, dari sistematika pcnulisan tafsir, mctode

penafsiran dan corak khas dari tafsir ini.

BAB III : Bcrisi tentang gambaran umW11 tentang pengertian Isra'iliyyat dan

scluk beluk mengcnai lsra'fliyyiit tcrmasuk soal perkcmbangan lsrii'fliyyat dalam

khazanah penafsiran dan hal-hal yang melatar belakangi tumbuh xuburnya Isra'fliyyat

dalam kajian tafsir, di samping itu, juga mcngllpas tcntang kisah-kisah Isra'i/iyyat

yang terdapat dalam kitab-kitab tafsir. Serta mengukur implikasi Isra'fliyyat dalam

penafsiran.

BABIV : Menjabarkan tentang studi analisa tcrhadap penafsiran Rasyld Ridhii

dalam a/-ManaI'. Meliputi, aplikasi dan mcnyoal penafsiran ayat-ayat. Isrii'iliyydt

dalam Tafsir A/-ManaI'. Serta menganalisis penafsiran Rasyld Ridhii tentang

lsra'iliyyat. Dan memposisikan kembali lsrii'fliyydt.dalam penafsiran.

BAB V : Di dalam bab ini berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan.

1& Azyumardi, et.a!., Pedoman PenulisGn Skrip,,>'i, Tests, dan Diserfasi, lAIN SyartfHidayailitlah, (Jkt: Logos bekerja sarna dengan lAIN Jkt Press), 2002

BAB II

SEKILAS TENTANG TOKOH DAN TAFSIR AL-MANAR

A. Sketsa Biografi Rasyid Ridhii dan LataI' Belalrnng Intelektual

Sayyid Muhammad Rasyid Ridha lahir pada tahun 1865 M di al-Qalamun

suatu desa di Libanon yang letaknya tidak jauh dari kota Tripoli Syiria. Ia berasal dari

keturunan aI-Husain eueu Nabi Muhammad SAW. Ayahnya seorang ulama dan

penganut Tariqat Syadzlliyah. Oleh karenanya, beliau sedikit banyak mendapat

sentuhan sebagaimana kebiasaan pengikut Tarikat tersebut. Pendidikan di masa belia,

ia dimasukkan ke madrasah tradisionaI di a1-Qalarnun. Setelah dewasa (1882 M) ia

meneruskan di Madrasah al-Wathiiniyah al-Isliimiyah di Tripoli di bawah asuhan

Syekh Husayn al-Jisr. I Di samping guru tersebut, ia juga belajar pada guru-guru yang

lain meski pengamh mereka kepadanya tidak sebesar pengaruh syeikh al-Jisr. Di

antara guru-guru tersebut antara lain: Syeikh Mahmud Nasyabah seorang ahli dalam

bidang hadis, Muhammad al-Qawijiy ahli hadist, Abdul Ghani ar-Riifi, yang

mengajarkannya kitab Nail al-Aulhiir, Muhammad al-Husaini, dan Muhammad

Kiimil ar-Riifi.2 Selain belajar bahasa Arab ia juga banyak mempelajari bahasa

I Yusran Asmuni, Penganlar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan da/am DuniaIslam, (Jakarta: RajawaH Press, 1998), him. 82

2 M. Quraisy Shihab, Stud; Kr;tis Taft;r a/-Manar, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1994), him.61

13

Perancis dan Turki, di sampmg pengetahuan-pengetahuan agama juga diajarkan

pengetahuan modern.3

Setelah Madrasah al-wathaniyah itu bubar Rasyid Ridhii meneruskan

pelajarannya di salah satu sekolah agama di kota yang sal11a. Nal11un hubungan

dengan Husyain al-Jisr bcljalan terus dan guru inilah yang l11e!1iadi pel11bil11bing

baginya di l11asa l11uda. Di sal11ping itu, ia banyak dipengaruhi oleh ide-ide Jal11ii1 al-

din al-Mghiini (w. 1897 M)4 dan Muhanmlad 'Abduh (w. 1905 M) 5 l11elalui Majalah

'Urwat al- Wutsqa.

Sewaktu 'Abduh dibuang di Libanon ia l11endapat kesempatan untuk berjumpa

dan berdialog dengannya. Ide-ide Husayn al-Jisr sejalan dengan pemikiran

Jamaluddin dan Abduh sangat l11empengaruhi jiwanya. SeJain itu ia l11el11peroleh

3 Yusran Asmuni, Op.CiI, hIm. 82

4 Tak ada swnber primer yang mendukung bahwa tempat lahir dan besarnya di Afghanislan,seperli yang biasa diakuinya. Kini banyak sumber memperlihatkan bahwa dia tak mungkin orangAfghanistan, tetapi lahir dan mendapat pendidikan Syi'ah di Iran. la merupakan salah satu tokoh yangpoertama kali menyatakan kembali pada tradisi muslim dengan eara sesuai dengan berbagai problempenting yang mWlcul akibat Barat semakin mengusik Timur Tengah di abad ke-19. Lihat: Nikki R.Keddie, Sayyid Jamal ai-Din ai-Afghani, dalam Ali Rahmeena (ed.), Para Perintis Zaman Baru Islam,(Bandung: Mizan, 1998), CeUII, hlm.7.Dalam pcngembaraannya ke Paris, is mendirikan kumpulan al-Unvat al-Wutsqa. Di antara tujuanmemperkuat rasa peraudaraan umat Islam, membela Islam dan membawa Islam lebih maju. Di Parisinilah ia berlemu dengan muridnya 'Abduh. Lihat Yusran AsmWli, Pengantar Studi Pemikiran danGerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam, (Jakarta: R.~ja Grafindo Persada, 1998), Cet. II, hIm. 78

5 'Abduh lahir di desa Mahillah Mesir, ayahnya bernama 'Abdull bin Khairillah, mempunyasilsilah keturW1an dari bangsa Turki dan ibWlya mempWlyai keturunan dengan Umar bin Khaththab.Lihat: Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: PT. lchtiar Baru Van Boeve, 1997)JiIid 1, hIm. IAbduh menyadari kemWlduran masyarakat muslim bila di konlraskan dengan masyarakal Eropaa.Menurut analisisnya, kondisi lemah dan terbelakang tersebul disebabkan oleh factor eksternal, seperlihegemoni Eropa yang mengancam eksistensi masyarakat Islam, dan oleh realitas internal, sepertisituasi yang diciptakan oleh kaum muslim itu sendiri. Bersama Jamal ai-Din dan Rasyld Ridhii dalamorganisasi al~Un,'dt al-Wutsqa, ia berusaha menyuarakan ke seluruh dunia Islam supaya merekabangkit dari tidurnya. Lihat: Yvone Haddad, Muhammad 'Abduh: Perintis Pembaharuanlslam, dalamAli Rahmeena (ed.), Op. CiI, hIm. 37

14

tambahan ilmu dan semangat keagamaan melalui membaca kitab-kitab yang ditulis

al-Ghazali (w. 1111 H), antara lain Ihya' Uliim ai-Din. Dengan berbekal keilmuan di

atas, Rasyid Ridha mulai mencoba dan menerapkan ide-idenya ketika masih berada di

Syiria, tetapi usahanya mendapat tantangan dari pihak Kerajaan Usmani. Untuk itu ia

memutuskan untuk pindah ke Mesir pada tahun 1898 M, yang notabene lebih dekat

dengan Muhammad 'Abduh Dua tahull kemudian ia menerbitkall majalah yang

bernama al-Maniir untuk menyebarluaskan ide-idenya dalam usaha pembaharuan. 6

B. Rasyid Ridhfi dan Konstelasi Intelektual Islam Modern

1. Perlemllallllya dengan Muhammad 'Abdllh

Majalah Al-Urwiit al-Wutsqii yang diterbitkan oleh Jamiil ad-Din al­

Afghani dan Muhammad 'Abduh di Paris, yang tersebar ke seluruh dunia

Islam turut dibaca pula oleh Rasyid Ridhii dan memberi pengaruh yang sallgat

besar pada jiwanya, sehingga merubah siikap pemuda yang beljiwa sufi ini

me!1iadi seorang pemuda yang penuh semangat sebagaimana yang ia tulis:

Dengan membacanya (al-Urwiit al-Wutsqii), Rasyid Ridhil

berpelldapat bahwa ia menelllUkan suatu jalan barn dalam memahami ajaran

Islam, yakni bahwa Islam bukan hanya agama rohani-ukhrawi semata, tetapi

dia adalah agama rohani dan jasmani, ukhrawi dan duniawi, yang beliujuan

6 Ibid, him. 83

15

antara lain untuk memberi petunjuk kepada manusia nntuk menguasainya

dengan sungguh-sungguh.7

Kekagumannya kepada Muhammad 'Abduh bertambah mendalam

sejak 'Abduh kembali ke Beirut untuk kedua kalinya pada 1885 dan mengajar

sambil mengarang. Pertemuan antara keduanya terjadi ketika 'Abduh

berkunjung ke Tripoli untuk menemui temannya, Abdullah al-Barakah yang

mengajar di sekolah al-Khanfuiyah. Pada penemuan pertama ini Rasyid Ridha

sempat menanyakan kepada 'Abduh tentang kitab tafsir yang terbaik menurut

pengertiannya. Oleh 'Abduh dijawab bahwa Tafsir al-Kasysydf karangan

Zamakhsyari Cw. 528 H) adalah yang terbaik karena ketelitian redaksinya

serta segi-segi sastra bahasa yang diuraikannya.8

Pertemuan kedua terjadi 1312 H/1894 M, juga di Tripoli. Lima tahun

kemudian teljadi pertemuan ketiga di Mesir. Rasyid Ridhil. mengemukakan

keinginan untuk menerbitkan suatu surat kabar yang mengolah masalah

social, budaya, dan agama. Akhirnya 'Abduh menyetujui dan memilih nama

al-Mandr dari sekian banyak nama yang diusulkan oleh Ridha.9

7 Fakhrnddin Faix., Hermeneutika Qur'ani: Amara Teks, kOJ1leks dan Kontekstualisasi,(Yogyakarta: Qalam, 2003), him. 62-63

8 • M Quraisy Syihab, 01'.Cit, him. 63-65

9 Ibid

16

2. Bcbcrapa Ciri Pokok Pcmikiran Muhammad Rasy'id Ridhil dan Karya­

Imrya Ilmiahnya

Pemikiran-pemikiran pembaharuan yang diajukan Rasyid Ridha tidak

banyak berbeda dengan ide-ide Muhammad 'Abduh dan Jamal aI-din a!­

Afghani, Ia berpendapat bahwa umat Islam mundur karena tidak menganut

ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Dalam Islam telah banyak masuk bid'ah

yang merugikan bagi perkembangan dan kemajuan umat. Terhadap sikap

fanatik yang terdapat dalam zamannya ia menganjurkan supaya toleransi

bermadzhab dihidupkan. 1O

Rasyid Ridha sebagai Muhammad 'Abduh, menghargai akal manusia.

Sungguhpun penghargaannya terhadap akal tidak setinggi gurunya, akal

menumtnya dapat dipakai terhadap ajaran-ajaran mengenai hidup

bermasyarakat, tetapi tidak terhadap ibadat. Ijtihad dalam urusan ibadat tidak

diperlukan lagi. Ijtihad diperlukan hanya untuk soal-soal hidup

bermasyarakat. Sebagai pengikut al-Afghfmi, Rasyld Ridhil juga melihat

perlunya dihidupkannya kembali kesatuan umat lslanl. Salah satu sebab lain

dari kemunduran umat ialah perpecahan yang terjadi di kalangan mereka.

Meski pemikiran Rasyid Ridha banyak persamaan dengan ai-Afghani

dan 'Abduh, namun terdapat ciri yang khas dari alur pemikiran Rasyld Ridhii

dengan guru-gurunya tersebut. 'Abduh lebih liberal dibanding Rasyid Ridhii,

'Abduh tidak mau terikat pada salah satu aliran atau madzhab yang ada dalam

10 Ibid, him. 6}

17

Islam. Sedangkan Rasyid Ridhi\ sebaliknya masih memegang madzhab dan

masih terikat pada pendapat-pendapat Ibn Hanbal (w. 241 H)II dan Ibn

Taymiyah (w. 728 H).12 Serta penyokong gerakan Muhammad Abd al­

Wahab!l]

Di antara karya beliau yang cukup fenomenal adalah Taftil" al-

Mantir. Di samping itu in juga berhasil menu lis sckian banyak karya iJmiah,

antara lain adalah sebagai :berikut :14

1. AI-Hikmah Asy-Syai'iyah fi Muhdkamat al-Dadiriyah wa al-Rifti'iyah.

Buleu ini adalah bantahan kepada Abdul Hadi ash-Shayyiid yang

mengeciJkan tokoh sufi besar. 'Abd al-Qiidir al-JayJiini juga

menjelaskan kekeliruan-kekeliruan yang dilakukan yang diJalmkan oleh

para penganut tasawuf.

2. Al-Azhtir, berisi tentang sejarah al-Azhar, perkembangan dan misinya dan

beberapa bantahan terhadap uJama al-Azhar yang menentang pendapnt-

pendapatnya.

3. Ttirikh al-Usttidz aI-Imam, berisi riwayat hidup Muhammad 'Abduh dan

perkembangan masyarakat Mesir pada masanya.

11 Nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Hanbal. Beliau adalah pendiri MadxhabHanbaliyyah, lahir di Baghdad, ahli hadis, fiqih, Lil,at: Abdul Aziz Dahlan (00), Ensiklopedia ffukumIslam, (Jakarta: PT. 1ebtiar Bam Vall Hoeve, 1997), him. 55

12 Lahir di Harran dan besar di Damaskus, ia mengikuti jejak orang tuanya sebagai penglillutMadzhab Hanbali.Lihat: Ibid, him. 60

13 Lilla!: Harwi Nasution, Pembaharuan dalam Islam : Sejarah Pemikiran. dan Gerakan,(Jakarta: Bulan Bintang, 1975), him. 71-76

14 M.Quraisy Shihiib, Op.CIl, hIm. 65-66

18

4. Nida' Ii al-Jins al-Lathif, berisi uraian tentang hak dan kewajiban-

kewajiban wanita.

5. Dzikr al-Maulid an-Nabawfi.

6. Ristilatu HI/jjah aI-Islam al-Ghazalf.

7. AI-Sunnah wa al-Syi'ah.

8. AI·Wahdah al-Islamiyah.

9. Haqfqat aI-RiM

IO.Majalah aI-ManaI', yang terbit sejak 1315 HlI698 M sampai dengan

1354 Hl1935 M.

II.AI-Muhfiwarah al-Muslfh wa al-MuqalLid. 15

12. Yusr alIslfim wa UshUl at-Tasyrf' al-AIIL 16

Rasyid Ridhil wafat pada 23 Jumadil 'Ula 1354 H bertepatan dengan 22

Agustus 1935 M.17

c. Sekilas Tentang al-Manar

Tafsir ini bernama Taftir AI-Qur'an AI-Haf,:im. Tafsir ini lebih populer

dengan sebutan Tqfsir aI-ManaI', karena kandungallnya berasal dari majalah al­

Maniir yang peruah ditertibkan secara serial dan periodikl8 Tafsir ini pada

dasarnya merupakan hasil karya tiga orang tokoh Islam, yakni Jamaluddin al-

15 Abdul Aziz Dahlan, Op.Cil, hIm. 1488

16 Ibid

17 M.Quraisy Shihilb, Op.Cil, hlm.66

" Tharneem Ushama, Melodologi Taftir al-Qur'an: Kajiall Krilis Obyeklifdan KOllperensi[.terj. Hasan Basri dan Amroeni, (Jakarta: Rioraa Cipto, 2000), Cet. I, hlm.80

19

Afghani, Muhammad 'Abduh, Muhammad Rasyid Ridhii. Tokoh peltama

menanamkan gagasan-gagasan perbaikan masyarakat kepada sahabat dan

mnridnya, Muhammad 'Abduh. Oleh tokoh kedua ini gagasan-gagasan itu

dicerna, diterima dan diolah kemudian disampaikan melalui penafSiran ayat-ayat

AI-Qnr'an dan diterima oleh antara lain tokoh ketiga yang untuk selanjutnya

menulis semua yang disampaikan oleh sahabat dan gnrunya tersebut dalam

bentuk ringkasan dan penjelasan yang kemudian dimuat secara berturut-turut

dalam majalah ai-ManaI' yang dipimpin dengan judul "Taftir AI-Qur'an AI­

Hakim" - Disadnr dari kuliah Muhammad 'Abduh. 19

'Abduh sempat menyampaikan kuliah-kuliah tafsirnya dari surat al­

Hitihah sampai surah an-Nisii' ayat 126. Kemudian menafsirkan ayat-ayat secara

"sendirian" yang pada garis besarnya mengikuti metode yang dipakai 0 leh

Muhammad 'Abduh sampai dengan ayat 52 sural! Yusuf. AI-ManaI' terbit pertama

kali pada 22 Syawal 1315 H / 17 Maret 1898 M berupa mingguan sebanyak

delapan halaman dan mendapat sambutan hangat di berbagai Negara, termasnk

Eropa bahkan sampai ke Indonesia. 20

1. ReaIitas Hlstolis Seputar Penyusullan Tafsir al-MOII{ir

Pada dasarnya para penafsir adalah pengkaji yang berkarya dalanl

kerangka pemikiran dan kondisi zamannya. Tidak mengherankan jika

'9 M.Quraisy Shihab, Op.CiI, hIm. 64-65

"Ibid

20

dikaitkan dengan corak dan cara mereka menyikapi dan menafsirkan al­

Qur'an, corak al-Adab al-ljtima'f yang menjadi dasar metode dalam al-Mal1lir

merupakan satu landasan yang kuat untuk menyatakan bahwa kitab tafsir ini

sangat erat hubungannya dengan realitas historis yang terjadi di saat kitab ini

di susun.

Melihat setting sejarah ketika ditulisnya Talsir al-Manar ini, dapat

dikatakan dalam tafsir ini termuat misi dan semangat pembaharuan para

penyusunnya (baik ai-Afghani, 'Abduh ataupun Ridhii), khususnya dalanl

rangka melak.'Ukan emansipasi agar umat Islam bangkit dad kondisi

terbelakang dan kejumudannya. Situasi sosial-politik umat Islam, khususnya

Mesir patut dijadikan Iandasan untuk melihat setting yang dimaksud, karena

di sanalah poras dan pusat perhatian Rasyid Ridhii dan kedua gurunya. 21

Sebagai dikutip oIeh Fakhruddin Faiz, Abd al-Ati' Muhammad AIunad

dalam Idtabnya Fikr aI-Siyasi aI-Imam Muhammad 'Abduh, menyatakan

bahwa segala aktifitas 'Abduh tenllasuk di dalanmya keljasarnanya dengan

muridnya daIa01 menulis al-Manar pada hakekatnya bertujuan untuk

memperkukuh segi-segi mental spiritual kaum Muslim dengan cara

menghilangkan kecemasan yang meliputi pikiran mereka pada saat-saat

perubahan sosial yang dialami oleh masyarakat pada abad- I9, 22

" Fakhruddin Faiz, Op.Cit. him. 71

22 Ibid, him. 71

21

Periode saat TqfSir al-Maniir tersebut Disusun, terjadi kemunduran

Khilafah Usmani, yang kekuasaannya juga meneakup Mesir. KhiJafah Usmiini

ketika itu lebih memperhatikan ketangguhan kekuasaanya, akibatnya

kekhalifahan Usmani seeara fisik nampak kuat, namun esensinya ia Jemah

karena rendahnya taraf berpikir dan tingkat kesejahteraan rakyatnya. Kondisi

Mesir saat itu digambarkan sangatlah jelek. Mesir pada saat itu sedang

tenggelam dalam kondisi hutang yang menyebabkan eampur tangan EropaY

Menurut 'Abdub, kondisi sebagian umat Islam saat itu adalah kondisi

jnmud, statis dan tidak berkembang. Di sisi lain tradisi lokal umat Islam yang

diwarnai oleh animisme dan keenggal1an pemakaian akal turut pula

mempengaruhi kemunduran tersebut. ;>.

Meski demikian lambat laun kesadaran akan ketertinggalan itu mulai

disadari, terlebih setelah muneulnya kaul11 terdidik dan terpelajar, baik dari

pendidikan lokal atau Barat. Maka, muneul para tokoh dlffi eendikiawal1

pembaharu yang membawa misi untuk mengel1taskan l1mat Islam dari segala

keterpurukannya. Kemudian, muneul pula gelombang reformasi dan

pembaharuan dari para terpelajar. Ada dua pandangan dari kalangan

pembaharu ini: yaitu pertama mereka yang menginginkan pembaharuan

dilakukan seeara evolutifdan pelan-pelal1 dengan fokns meratakan pendidikan

2J Ibid, hIm. 74-75

24 Hanm Nasution, Op.Cit. hhn. 62-63

449

22

di kalangan bangsa Mesir. Dan kelompok kedua, mereka menginginkan

perubahan ssecara revolusioner dan cepat. 25

2. Karakteristik Penafsiran Dalam Tafsir At-Manar

Telah dikemukakan di atas, bahwa pada dasarnya Rasyid Ridhii

mengikuti metode dan corak tafsir yang digunakan oleh gum beliau. Namun

seperti yang diakui sendiri oleh Ridhii, terdapat perbedaan

Untuk mengkaji lebih tajam tentang karakteristik Qari Tafsir at-Manar

ini, berikut akan kami uraikan tiga point penting, yaitu :

a. Sistematika Penulisan

Kitab ini telah diterbitkan dalam 12 jilid. Kitab tafsir ini disusun

menurut sistematika mushaf AI-Qur'an, tetapi penafsirannya hanya sampai

surah Yusuf, ayat 101 karena penulisnya wafat. Namun yang dicetak

dalarn bentuk kitab, penafsirannya hanya sarnpai pada Surat Yusuf ayat

52. Di daJarn kitab ini, Rasyid Ridhii menganalisis masalah-masalah

pokok dan cabang ajaran agama, menjelaskan kesalahpaharnan terhadap

agama, serta menguraikan hikmah penetapan syariat dan hukum- hukum

Allah SWT (sunatullah) yang terdapat pada manusia dan alam. Semua itu

25 Mulcti Ali, Alam Pemikian Islam Modern di Timur Tengah, (Jak3rta: Jambatan, 1995), hIm.

23

disajikan daJam bahasa yang sederhana dengan menghindari istilah

keilmllan dan tanpa terikat oleh pendapat para Illllfasir26

b. Metodologi l'enajsiran

al-Farmawf membagi metode tafsir yang selmna ini dipakai 1I1ama

. d· d· nmenJa I empat mete e, ymtll:

1. metode lahllliy:2. Illetode ijmaliy;3. Illetode muqaran;4. metode maudhzi'iy

Kemlldian dari empat metode tersebllt, metode tahfliy diperinci

menjadi beberapa corak, yakni:28

1. tajsir as-shCifiy;2. ta{vir a/~fiqhiy;

3. ta/sir aljalsajiy;4. taf'·ir al- 'ibnf;5. laisir al-adab al-ijlima'f;

DaTi pembagian di atas Taisir al-Manar merujuk pada metode

Tahlily, yakni suatu metode penafsiran yang bermaksud menjelaskan

kandungan ayat-ayat al-Qur'an dan seluruh aspelmya mufasir mengikuti

susunan ayat secara lartib mushajj;.

26 www.pesantrenonline.com

27 'Abd al-Hayy al-FarmawJ, Metode 7'c!fsir Malldhll'(v, terj .. Suryan A. Jamrah, (Jakarta:Rajawali Press, 1994), hlm.IO-J J

24

c. Corak Penafsiran

Hal yang membedakall kitab tafsir ini dmi kitab tafsir lainnya

adalab bahwa di dalam kitab ini Rasyid Ridhii menganalisis secma

panjang lebar masalah-masalah sosial yang aktual pada masanya. Atas

dasar itu, metode yang digunakall dalam kitab ini, menurut Muhammad

Husayn adz-Dzalmbi . disebut metode adah al- ijlima'! (sosio-kultural).29

Corak ini menitikberatkan penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an pada

ketelitian redaksinya, kemudiall menynsun kalldullgallllya dalam suatu

redaksi yang indah dengall mellonjolkan aspek petunjuk al-Qur'an bagi

kehidupan, serta menghubungkan pengertian ayat-ayat tersebut dengan

sunatullab yang berlaku dalam masyarakat dan pembangunan dunia tanpa

mengguna1(an istilah-istilah disiplin ilmu kecuali dalam batas-batas yang

sangat dibutuhkan. 30

Tafsir jenis ini dipelopori oleh Muhammad 'Abduh sang guru dari

Rasyid Ridhii. Oleh 'Abduh al-Qur'an dilihat sebagai hidayah, petunjuk

keagamaan dan spiritual.3l Dalam pandangan 'Abduh, al-Qur'an pada

intinya bukanlah sumber hukum atau dogma belaka, tetapi al-Qur'an

merupakan kitab yang seharusnya uruat Islam dapat merumuskan

28 ibid, him. I I

29 www.pesantrenonline.com

30 Fahruddin Faiz, Op.Cit, hlm.70

31 M. Rasyid Ridhii Tqftir ol-Monor,juz I, (Beirut: Dar al-fikr) him. 17

25

jawaban~iawaban dan pemikiran-pemikirannya mengenai dunia kini dan

dunia masa depan. Dia menekankan bahwa al-Qur'an temtama hams

dibaca sebagai petunjuk moral yang dapat diterapkan pada kondisi

modern.32

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tafsir jenis ini bermaksud

memahami pemyataan-pernyataan al-Qur'an sehingga bisa membawa

kepada perbuatan dan diperolehnya hidayah yang tersembunyi dibaliknya

dalam rangka mercalisasikan misi al-Qur'an sebagai hudan wa rahmatan.

Dalam upaya mereal isasikan penafsiran dengan corak semacam

1m, 'Abduh banyak membuang pengetahuan dari tafsir-tafsir klasik. la

mengisi ruang itu dengan memberikan nasehat-nasehat yang praktis untuk

mcmecahkan problem-problem kontemporer yang dihadapi umat Islam.33

Maka menurut 'Abduh seorang mufassir setidaknya harus

memiliki lima kemampuan, yaitu: 34

1. lImu bahasa untuk memahami hakikat setiap lafadz yang

dipakai oleh al-Qur'an karena setiap lafaldz mempunyai makna

yang berbeda pada kurun dan tempat yang berbeda;

2. Ilmu balaghah, untuk mengetahui struktur bahasa;

:l2 Ihsan Ali Fauzi, Kalll11 A4us/iJ1ljJl dan Taf\'ir al-Qur'un 5;urvey J]ibliografis Alas Kwyt1­kw)'a do/am Baha.m Arab), Jurnal Ulumul Qur'an, no.05, edisi April-Juni 1990, him. 19

33 J.J.G Hansen, Diskursus Tafsir A/-Qur'all Modem, te~. Hairussalim Syarif HidayatulJah,(Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), him. 26

34 M.Rasyid Ridha, Op.Cit., Juz I, hIm. 23-24

26

3. Ilmu Humaniora untuk membantu memahami ayat yang

menyinggung tentang kemanusiaan;

4. Ilmu sejarah transformasi hidayah umat Islam dengan aI-

Qur'an;

5. !Imu sejarah Nabi Muhammad SAW.

Pada dasarnya pokok-pokok penafsiran Rasyld Ridhii dengan

Muhammad 'Abduh hampir sama, namun ada perbedaan yang cukup

signifikan antara keduanya. Secara ringkas bisa disimpulkan bahwasanya

penafsiran 'Abduh dan Rasyld Ridhii terdapat beberapa perbedaan, yakni

terletak pada: 35

I. Pemakaian metode penafsiran yang memperhatikan aspek

bahasa dan redaksional, yang lebih banyak dilakukan oleh

Rasyld Ridhii;

2. Penggunaan hadis, yang menonjoI dari penafsiran Ridha dan

sangat sedikit dari 'Abduh;

3. Perhatiannya terhadap susunan redaksi dan kosakata, yang

ditambahkan oleh Ridhii terhadap penafsiran gUfllnya;

4. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam penafsiranyang sangat

intensif dielaborasi oIeh 'Abduh.

35 Fakhruddin Faiz, Op.Cit., him. 72

BABIlI

GAMBARAN UMUM TENTANG ISRfNL/fYAT

A. Pengertian Isrft'iliyyftt

Secara epistemologi, fsrd'iliyyd/ adalah bentuk jamak dari kata tunggal

fsrfi'iliyya/. Vakni benlllk kala yang dinisbalkan pada kala fsrfi'il yang berasaJ dari

bahasa Ibrani, Ism yang berarli hamba dan if yang bennakna Tuhan. t Dalam

prespektifhistoris, Isrfi'il berkailan dengan Nabi Ya'qflb bin Jshaq bin Ibrahim a.s, di

mana ketllrunan beliau yang berjllmlah dlla belas itu disebllt Banilsra, jl 2 Terkadang

Isrfi'iliyya/ identik dengan Vahudi, kendati sebenamya tidak demikian. Bani Israil

merujuk pada garis keturuan bangsa, sedangkan Vahudi merujuk pada pola pikir,

tennasuk di dalamnya agama dan dogma. Menurul adz-Dzahabi, perbedaan Yahudi

dan Nasrani, bahwa yang terakhir disebllt ini ditujukan pada mereka yang beriman

kepada risalah Isa a.s3 Dua kelompok masyarakat ini, menurut Quraisy Shihiib yang

minimal disepakati oleh seluruh ulama, dinamakan ahl al-kildb4

I Zainul Hasan Rifa'i, "Kisah Isra'iliyat dalam Penafsiran", dalam Sukardi K.D (ed.), BelajarMudah Ulul11 al-Qur'all: Sludi Khazallah al-Qur'all, (Jakarta: Lentera, 2002, hlm.277

2 Muhammad Chirzin, AI-Qur'all dall Ululllul Qur'alI, (Yq,'Yakarta: PT. Dana BhahiPrimaYasa, 1998 hlm.78

3 Supiana, dan M. Karman, Ulul11ul Qur'all dan Pellgellalan Dasar Me/adalagi, (Bandung:Pustaka Islamika) him. 197

4 M.Quraisy Shihab, Wmvasan al-Qur'an, (Bandung: Mizan), 1996, CeLl him. 147-148.Namun perlu dieatat disini bahwa Abduh dan Rasyid Ridha memasukkanMajusi, Sahi'in, Hindu,Budha, Konfusius, Shinto dan agama lainnya sebagai ohlal-kilob. Untukjelasnyalihatol-Momir; JilidXI, (Beirut: Dar al-Fikr), him. 200

29

Setelah mereka kembali ke negeri asal mereka membawa bermacam-macam benta

keagamaan yang mereka temui dari negara-negara yang mereka jumpai.8

Shiibir Tu'aimah, seorang mufasir dari Mesir menyatakan bahwa khasanah

!srd'iliy, baik yang berkaitan dengan historis maupun keagamaan mengandung

pengertian seIuruh manuskIip yang ditinggalkan oleh atau dikaitkan kepada Bani

Israil yang berasal dari tradisi yang terus berlanjut dari generasi ke generasi lainnya,

sampai muncul Nabi Isa a.s dan sampai kepada umat Islam dalam bentuk buku

berdasarkan berbagai sumber dan PeIjanjian Lama9

Formulasi tentang !srd'iliyyat berkembang di kalangan para pakar tafsir dan

hadis sesuai dengan perkembangan pemikiran manusia. Bahkan di kalangan mereka

ada yang berpendapat bahwa ]srd'iliyydt mencakup informasi-informasi yang tidak

ada dasamya. Sarna sekali dalam manuskrip kuno dan hanya sekedar sebuah

manipulasi yang dilancarkan oleh musuh Islam yang diselundupkan pada tafsir dan

hadis untuk merusak akidah umat Islam dari dalam.

Meskipun !srd'iliyyat banyak diwamai oleh kalangan Yahudi, kaum Nasrani

juga turut ambil bagian dalam konstelasi penafsiran versi ini. Hanya ]srd'iliyydt saja,

dalam hal ini, Imum Yahudi lebih populer dan Iebih dominan. Karenanya, kata

Yahudi lebih dimenangkan (daIam kajian semantik bahasa Arab dikenaI sebagai

8 M. Quraisy Shihiib, Membul1likall AI-Qur'all, (Bandung : Mizan, 1993), hIm. 46

, Abdul Aziz Dahlan (et.al.),Eilklopedia Hllkllm Islam, (Jakarta: PT. lehtiar Baru Van Hoeve,1997), him. 755

30

laqlib lantaran kaum Yahudi lebih lama berinteraksi dengan umat Islam di kalangan

mereka banyak juga yang masuk Islam. 10

ISl'd'fliyydt bersumber pada Taurat dan Injil, yang dimaksud Taurat di sini

adalah seluruh kitab yang ada di kalangan umat Yahudi tem1asuk kitab Zabur dan

lainnya. Selain itu ISl'a 'fliyydt juga bersumber pada tradisi, nasehat-nasehat dan

syarah yang diriwayatkan orang Yahudi dari Nabi Musa a.s secara tidak tertulis dan

diterima masyarakat Yahudi sampai dibukukan dalam sebuah kitab yang diberi nama

Talmud. lJ Bahkan sebagian Ulama tafsir dan hadis telah memperluas makna dengan

ISl'd'fliyyal cerita yang dimasukkan di luar kalangan Islam secara keseluruhan l2

B. Latar Belakang Muneul dan Berkembangnya Isrii'iliyyiit

Sejak tahoo 70 Masehi kaum Ahl al-ki/ab yang sebagian besar orang-orang

Yahudi telah berimigrasi ke jazirah Arab untuk menghindari tekanan dari pimpinan

Romawi yakni Hilus. Mereka juga sering melakukan perjalanan, baik ke Yaman

ataupun Syiria. Dengan demikian, disadari atau tidak terjadilah proses percampuran

antara tradisi bangsa Arab dengan khasanah Yahudi tersebut. 13 Dengan kata lain,

10 Zainul Hasan Rifa'i, Op.Cit, him. 277

II Demikian juga halnya dengan berbagai etika Yahudi, kisah, sejarah, syari'at, dan hikayatyang ada pada masyarakat Yahudi. Begitupun dengan kisah, sejarah, syari'at dan syarah berbagai Injiljuga termasuk sumber ISl'd'i1iyyat. Abdul Aziz Dahlan (ed.), Op.Cit, hlm.755

12 M. Husayn adz-Dzahabi, Op.Cit, him. 17

13 Manna' al-Qaththiin, Studi 1111Iu-ilmual-Qur 'am, Bogar: Litera Antar Nusa, 2000, him. 42

31

adanya kisah lsra'fliyydt merupakan konsekuensi logis dari proses akulturasi budaya

dan ilmu pengetahuan antara umat Islam dan kaum Yahudi serta Nasrani. 14

Di samping itu harus diakui bahwa masyarakat Madinah dan sekitarnya -

tempat Islam berkembang - termasuk masyarakat yang heterogen, dengan Yahudi

dan Arab sebagai etnis yang paling dominan. Mereka yang masuk Islam dari

kalangan Yahudi (suku Bani Qainuqa', suku Quraizah, a/-Nazfr, Khaibar, Taima, dan

Fadak) dan Nasrani serta Majusi masih tetap membawa kesan-kesan kepercayaan

agama mereka dahulu. 15

Selain itu, hal penting yang mendorong tumbuh suburnya lsrd'fliyyat dalam

dunia Islam adalah ketika Nabi SAW dan sahabatnya berinteraksi dengan orang-

orang Yahudi untuk menyampaikan Islam kepada tokoh Yahudi dan secara sosial,

Nabi SAW menyusun sebuah tatanan masyarakat heterogen dalam peJ:ianjian Piagam

Madinah. Dalam persinggungan faham dan kemasyarakatan ini tidak luput dari

perdebatan, bertukar pikiran dan penjelasan-penjelasan yang diperlukan dalam hidup

kemasyarakatan ketika itu, hingga melahirkan sejumlah besar pendeta Yahudi

memeluk Islam, seperti 'Abdullah bin Salam (w. 43 H),16 'Abdullah bin Suriya, Ka'ab

" M. Quraisy Shihab, Op.Cit, him. 46

15 Supiana - M. Karman, U/ul11ul Qur'an dan Pengenakm Metodo!ogi 'l'ql'iir, (Bandung:Pustaka Islamika, 2002), hlm.199

16 Nama scbenarnya Abu Yusuf 'Abdullah ibn Haris dari Bani ()aiJ1lmah kcturunan NabiYilsuf a.s, nama Jahilinya al-Hasyln, setelah masuk Islam Nabi SAW menmlantinya d'engan 'Abdullah.Dia termasuk pemimpin Balli 'A 1{(dari suku Khadn?j. Lihat: adz-Dzahabi, Op.Cit, him. 101-105

32

al-Akhbiir (w. 32 H)17 dan lain-lain. Merekalah yang mel11beri andil dalam

menyumbangkan kebudayaan Israil terhadap budaya Islam.

Pada era Rasulullah, informasi dad kaul11 Yahudi tidak banyak berkembang

dalam penafsiran, sebab beliaulah penjeJas berbagai masaJah atau pengertian yang

berhubungan dengan ayat-ayat aJ-Qur'an. Permasalahan yang kemudian muneuJ

adaJah bahwa sepeninggaJ Rasulullah, para Sahabat dituntut kehati-hatiannya daJam

l11elakukan ijtihad manakala mereka l11enjumpai masalah tentang kisah-kisah orang-

orang terdahuJu. Hal ini terjadi l11engingat kadang-kadang ada persamaan antara aJ-

Qur'an, Taurat dan Injil. Pada l11asa sahabat inilah kisah fsrii'ili;ydf l11ulai

berkembang dan tumbuh subur. Kisah ini semakin berkembang pesat di kalangan

Tiibi'in dan mencapai puncaknya pada masa Tiibi'i at-Tiibi'in. lni disebabkan pada

masa itu teIjadi keeenderungan mengambiJ eerita tersebut seeara kurang selektif.

DaJam artian banyak periwayatan hadis tidak melalui jalur kode etik metodologi

penelitian ilmu-ilmu hadis. 18

Pada masa sahabat fsrii'iliyyaf diseleksi sedemikian rupa, sehingga sedikit

sekali yang diterima mereka. Itupun terbatas pada kisah-kisah masa laJu yang

tidak menyangkut akidah dan hukul11. Kemudian kehati-hatian yang dimiliki dan

17 Nama lengkapnya Abu Isbaq Ka'ab Ibn Ali' al-Himyari, yang dipanggil dengan Abu Ishaq,Semasa hidup ia sudah dewasa dan beragama Yahudi. Ia banyak tahu tentang kitabnya, sehinggadigelari Ka'ab al-Akhbar. Mengenai masuk Islamnya, sebagian menyebut pada masa 'Umar r.a,sebagian menyebut pada masa Abu Bakar 3.S. Sesungguhnya banyak cerita yang diriwayatkan dandinisbatkan kepadanya cerita-cerita Isrd'i1iyyat. Scbagian daTi penisbahan itu ada yang jelaskebenarannya dan sebagian lagi diyakini ada yang lidak benar. Namun jumhur uIama dalam larh a al­Ta'dil menyalakan bahwa ia lermasuk orang yang terpercaya. Lihat: adz-Dzahabi, !srailiyyat, him.110-121

IS!hid. him. 20

33

tradisi para sahabat dalam menerima Isra'iliyyat di zaman tilbi'ln mulai longgar.

Sehingga banyak cerita-cerita Isra'iliyyat yang menyebar. Selanjutnya sesudah

masa tabiin pem1asaslahan Isra'iliyydt melebar dan meluas ke dalam tafsir al-

Qur'an, sehingga banyak ditemukan kisah d lsra'iliyyat alam kitab-kitab tafsir. 19

Menurut Ylisuf al-Qaradhawl, ada dua hal yang mendasari mcngapa umat

Islam dengan mudahnya mengambil kisah-kisah tersebut. Pertama, mengingat

hadis riwayat Bukhari tentang diperbolehkannya mengambil eerita dari Bani

Israil. Kedua, mereka meriwayatkan kisah-kisah tersebut di alam tafsir, karena

mayoritas kisah itu berkaitan dengan masalah-masalah yang memang tidak

banyak dibicarakan yang akurasinya tidak diketahui orang-orang Muslim20

Pendapat lain menyatakan bahwa timbulnya Isrd'iliyyat adalah, pertama,

karena semakin banyaknya orang-orang Yahudi yang masuk Islam. Sebelumnya

mereka adalah kaum yang berperadaban tinggi. Tatkala masuk Islam mereka tidak

melepaskan seluruh ajaran-ajaran yang mereka anut terlebih dulu, sehingga dalam

pemahamannya sering kali tereampur antara ajaran yang mereka anut terdahulu

dengan ajaran Islam. Ditambah lagi dengan masuknya para ulama Yahudi ke

dalam Islam. Mereka dianggap punya andil besar terhadap tersebamya kisah

Isrd'iliyydt dalam kalangan Islam. Kedua, adanya keinginan dari kaum Muslim

19 Abdul Aziz Dahlan (ed.), Op.CiI, hIm. 756

20 Lihat: Yusuf Qaradhawl, BagaimanG bejnleraksi dengall al-Qur'alJ, terj. Khatuf Suhardi.(Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2000), him. 390-391

34

sendiri untuk mengetahui sepenuhnya dan memasukkan kisah-kisah dari Bangsa

Yahudi dan Nasrani dalam tafsir-tafsir mereka.21

C. !sra'iliyyiit Dalam Litcmtur Tarsir

Pada perkembangan selanjutnya, terjadilah pentadwinan tafsir seeara besar-

besaran oleh para tabi'in. Banyak karya yang muneul pada masa ini, seperti yang

telah kami paparkan pada bab pertama. Namun, di antara karya-karya tersebut terjadi

keraneuan periwayatan !srii'iliyyiit Keberagaman kitab tafsir yang memuat itu

!srd'1!iyyat berbeda kuantitas dan kualitasnya antara satu dengan yang lainnya. Ada

yang memberi komentar tentang kisah !sra'iliyyat ada pula yang tidak. Dalam hal ini,

adz-Dzahabi mengklasifikasi kitab tafsir yang memuat !sra'iliyydt sebagai berikut :22

I. Kitab yang meriwayatkan lengkap dengan sanad tapi ada sedikit kritikan di

dalall1nya. Kitab yang masuk dalall1 kategori ini adalah: ath-l1Jabari 23 dengan

kitabnya, Jami' al-Bayan jf Tafi;ir al-Qur'an.

2. Kitab tafsir yang ll1eriwayatkan !srd'iliyyat lengkap dengan sanad tapi

menjelaskan kebatilan yang ada dalam sanad tersebut. Yang termasuk dalam

21 M. Khalil Arsyad, Op.Cit, hlm ..62

22 Lihat: M. Husayn adz-Dzahabl, Op.Cit, him. 136-240

23 Bcliau adalah Abu Ja1far Muhammad bin Jarlr bin Yazld bin Katsir bin Ghalib ath­Thabariy. Imam yang agung, pongarang tafsir dan tarikh. Dilahirkan pada tahun 224 H dan wafat tahun310 H. LihatIbui, him. 139

35

klasifikasi ini ada1ah Ibn Kalsfr24 dengan nama kitabnya Taft;ir al-Qur'an al-

Adhfm.

3. Kitab yang menyodorkan Isrd'fliyydl tanpa menyebutkan sanad atau memberi

komentar apapun tentangnya, atau tidak menjelaskan mana riwayat yang

benar dan mana yang salah. Yang tergolong demikian adalah kitab laftir

Muqdlil karyalbn Sulaimdn (w. 150 H).

4. Kitab yang meriwayatkan Isrd'fliyydl tanpa sanad dan kadang-kadang

menunjukkan ke1emahan atau menyatakan dengan ketidak shahihannya,

namun dalam meriwayatkan tidak memberi kritik ataupun komentar kendati

riwayat yang dibawanya itu bertentangan dengan syariat ls1am. Kitab yang

masuk dalam klasifikasi ini adalah karya al-Khdzin25 yang berjuduI Lubdb al-

Ta'wflfl Ma'dni al-Tanzfl.

5. Kitab yang meriwayatkan Isrd'fliyydl tanpa sanad dan menjelaskan kepalsuan

dan kebatilannya. Tafsir ini sangat pedas mengkritik Isrd'fliyydl. Yakni karya

al-Alusf6 yang bemama Rzih al-Ma'dni if Taftir al-Qur'an wa as-Sab' al-

Ma'dn/.

24 Ibn Katsir adalab seorang imam, hafidz, Imaduddin, Abu al-Fida', Ismail bin Amr binKatsir bin Dhaw bin Kasir bin Zar'a al-Bishri (orang Bashra) kemudian ad-Damsyiqi, ahli tafsir, ahlihadist dan fiqh madzhab Syafi'i. Ia dilahirkn tahun 700 H, dan walut pada tahun 774. Lihatotobiografinya di kitab Dural'll! Kamillahfi A'yallil Ma'ah ars-1:vomillah dan dalam Kitab 1flabaqa/ al­Ml(/m:virill karya ad-Daudi. Lihat: Nur Faizin Maswan, K(!iiall Diskrip/!f 1(if.,ir 11m Karsir,(Yogyakarta: Menara Kudus) 2002, hJm. 35

25 Ia adalah Ishaq Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Tsa'iabi an-Naisabur!. Walut tahun427 H. Liha!: adz-Dzahabi, Gp. Cit, him. 182

26 Khiizin adalah Ala'uddin Abu ai-Hasan Ali bin Muhammad bin Ibrahim bin amr binKhalili asy-Syathi, dinisbatkan kepada Syaibah tukang pemeras susu, ai-Baghdadi asy-Syafi'i, terkenal

36

6. Kitab tafsir yang dengan pedas dan tegas menyerang para mufassir yang

memuat lsrd'fliyydt dalam tafsirnya. Meskipun del11ikian, l11enurut adz-

Dzahabi pengarang kitab ini tanpa disadari dia telah menal11pilkan kisah

Israiliayat dalam karangannya tesebut. Di antara kitab yang demikian tadi

adalah Taj~ir al-}.;fandr karya Rasyfd Ridhd.

Klasifikasi literatur tafsir tentang kajian lsrd'ilzvydt yang diteliti oleh adz-

Dzahabl ini. Masih perIu pengkajian lebih dalam bagi para pakar tafsir. Hal ini

mengingat pengaruh lsrd'fliyyat cukup besar terhadap perkembangan tafsir yang

terus berkel11bang.

D. Hukum Meriwayatlmn lsrii'fliyyiit

Dari segi kandungannya secara garis besar, lsrd'fliyydt terbagi menjadi

tiga bagian. Pertal11a, kisah lsrd'fliyydt yang benar isinya dan sesuai dengan al-

Qur'an dan Hadis. Kedua, kisah lsrd'iliyydt yang bertentangan dengan al-Qur'an

dan Hadis. Ketiga, kisah lsrd'fliyydt yang tidak diketahui benar tidaknya. Dari

ketiga kategori itu, Ibn Taymiyyah (w. 728 B) berpendapat bahwa cerita

lsrd'fliyydt yang shahih boleh diteril11a, cerita yang dusta harus ditolak dan yang

tidak diketahui kebenarannya tidak dibenarkan dan tidak disalahkan (tawaqquf).

dengan nama Khazin, karena ia adalah seorang penjaga (khazin) buku-buku yang berada di percetakanSami'as-sathiyah di Damaskus. Ia dilahirkan di Baghdad tahun 678 H, wafht di Halb tahun 741 H.Liha!: adz-Dzahabi, Op.CU, him. 192

35

klasifikasi ini adaJah Ibn Katsir24 dengan nama kitabnya Taf\'ir al-Qur'an al-

Adhfm.

3. Kitab yang menyodorkan Isrd'fliyydt tanpa menyebutkan sanad atau memberi

komentar apapun tentangnya, atau tidak menjeJaskan mana riwayat yang

benar dan mana yang salah. Yang tergolong demikian adalah kitab ta/sir

Muqdtil karya Ibn Sulaimdn (w. 150 1-1).

4. Kitab yang meriwayatkan Isrd'fliyydt tanpa sanad dan kadang-kadang

menunjukkan keJemahan atau menyatakan dengan ketidak shahihannya,

namun dalam meriwayatkan tidak memberi kritik ataupun komentar kendati

riwayat yang dibawanya itu bertentangan dengan syariat Islam. Kitab yang

masuk daJam klasifikasi ini adaJah karya al_Khdzin25 yang berjudul LuMb at-

Ta'wflfi Ma'dni at-Tanzi!.

5. Kitab yang meriwayatkan Isrd'iliyydt tanpa sanad dan menjelaskan kepalsuan

dan kebatiJannya. Tafsir ini sangat pedas mengkritik Isrd'iliyydt. Yakni karya

al-Alusf6 yang bernama Rail al-Ma'c1ni fi Tafsir al-Qur'an wa as-Sab' al-

Jvfa'c1ni.

24 Ibn Katsir adalah seorang imam, hafidz, Imaduddin, Abu al-Fida', Ismail bin Amr binKatsir bin Dhaw bin Kasir bin Zar'a al-Bishri (orang Bashra) kemudian ad-Damsyiqi, ahli tafsir, ahlihadist dan fiqh madzhab Syafi'i. Ia dilahirkn tahun 700 H, dan wafat pada tahun 774. Lihatotobiografinya di kitab Durand Kaminahji A'yanil Ma'ah als-Tsaminah dan dalam Kitab Thabaqat a1­Mujassirin karya ad-Daudi. Lihat: Nur Faizin Maswan, Kajian Diskripl!! Taf";r Ibn Katsir,(Yogyakarta: Menara Kudus) 2002, him. 35

2$ Ia adalah lshaq Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Tsa'iabi an-Naisaburi. \Vafat tahun427 H. Lihat: adz-Dzahabi, Op.CiI., him. 182

26 Khfrzin adalah Ala'uddin Abu ai-Hasan All bin Muhammad bin Ibrahim bin amr binKhallli asy-Syathi, dinisbatkan kepada Syaibah tukang pemeras susu, ai-Baghdadi asy-Syafi'i, terkenaldengan nama Khilzin, karena ia adalah seorang penjaga (khazin) buku~buku yang berada di percetakanSami'as-sathiyah di Damaskus. Ia dilahirkan di Baghdad tahun 678 H, wafat di Halb tahun 741 H.Lihat: adz-Dzahabi, 01'.Cit., him. 192

36

6. Kitab tafsir yang dengan pedas dan tegas menyerang para mufassir yang

memuat Isl'd'iliyydt dalam tafsimya. Meskipun demikian, menumt adz­

Dzahabi pengarang kitab ini tanpa disadari dia telah menampilkan kisah

Israiliayat dalam karangannya tesebut. Di antara kitab yang demikian tadi

adalah Taj~il' eil-Mandl' karya Rasyid Ridhd.

Klasifikasi literatur tafsir tentang kajian fsl'd'iliyydt yang diteliti oleh adz­

Dzahabi ini. Masih perlu pengkajian lebih dalam bagi para pakar tafsir. Hal ini

mengingat pengamh Isl'd'iliyyat cukup besar terhadap perkembangan tafsir yang

terus berkembang.

D. Hukum Meriwayatkan lsl'fi'il~vyiit

Dari segi kandungannya secara garis besar, fsl'd'iliyydt terbagi menjadi

tiga bagian. Pertama, kisah Isl'd'iliyydl yang benar isinya dan sesuai dengan al­

Qur'an dan Hadis. Kedua, kisah Isl'd'iliyydl yang bertentangan dengan al-Qur'an

dan Hadis. Ketiga, kisah Isl'd'iliyydl yang tioak diketahui benar tidaknya. Dari

ketiga kategori itu, Ibn Taymiyyah (w. 728 H) berpendapat bahwa cerita

Isl'd'iliyydt yang shahih baleh diterima, cerita yang dusta hams ditolak dan yang

tidak diketahui kebenarannya tidak dibenarkan dan tidak disalahkan (tawaqquf).

37

Demikian pula dengan pendapat jumhur ulama tentang hukum periwayatan

!sra'iliyyal.27 Hal ini didasarkan pada I-Iadis Nabi :

Secara umum ada dua pendapat ulama yang memberikan pendapat tentang

diakui atau tidaknya !sra'fliyyal. Pertama adalah kelompok yang membolehkan

!sra'fliyyaf untuk diceritakan. Dalil mereka yang paling populer adalah hadis

sebagai berikut:

Di samping itu, akan diuraikan beberapa ayat al-Qur'an yang ayat-ayat al-Qur'anyang dijadikan dalil.

27 Supiana - M. Karman, Op.Cif, hIm. 202

28 Bukhari, Shah!h Bukillir!, Kitab Tafsir, (Beirut: Dar al-Fikr), hadis no. 4485, artinya:"Janganlah kamu kalian membenarkan AM al-Kitob dan jangan pula mendustakannya, ucapkanlah:"kami beriman kepada Allah dan kepada kitab yang diturunkan kepadamu"

29 Ibid, Kitab al-Ahadis al-Anbiya', hadis no. 3461, artinya: "Sampaikanlah dariku walauhanya satu ayat, dan ceritakanlah dari bani Israil karena yang demikian itu tidak dilarang. Tetapibarang siapa berdusta at8s namaku dengan sengaja, maka bersiap-siaplah menempati neraka".

30 QS. al-A'raf ayat 163, Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negen yang terletak didekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan(yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu,

38

JlS9 rA"'~ ~l JJJ1...r-u'J ~ JLIj wl4! wYI".~ ';S""'Y" 4i1;. ~-931I.J~ (.S"'"y"y .dl.J;';l <}J UJC.J9 4..1

Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang melarang meriwayatkan

fsrd'fliyydt. Dalil-daHI yang mereka pakai untuk menguatkan pendapat mereka

adalah: 33

I. Penyelewengan kaum Yahudi terhadap ucapan yang sebenarnya, Allah SWT

berftrman

ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Dernikianlah Kami rnencoba mereka disebabkan merekaberlaku fasik.

31 QS. AI-Isra ayat 101, Dan sesungguhnya Kami telah membenkan kepada Musa sembilanbuah mu'jizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada merekalulu Fir'aun berkata kepadanya: llSesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir ll

32 QS. Yunus ayat 94, artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil ditempat kcdiaman yang baf,'US dan kami ben mereka rezki dan yang haik-baik. Maka mercka tidakbcrselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersehut dalam Taurat).Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di had kiamat tentang apa yang rnerekaperselisihkan itu. II

33 Shalah al-Khalidiy, Kisah-kisah al-Qllr'on: Pelajaran dari Orang-orang TerdaJmllt, teIj.Setiawan Budi Utomo, (Jakarta: Gema Press Ins.ni, 1999), him. 57-62

39

2. Orang-orang Yahudi adalah kaum pendusta terhadap apa yang mereka

riwayatkan, Allah Ta'dld berfinnan:

3. Kaum Yahudi sangat berambisi untuk mengacaukan akidah umat Islam dan

merealisasikan melalui lsrd'iliyydl, sesuai dengan Finnan Allah SWT:

34 QS. al-Mii'idah ayat 41, artinya: "Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan olehorang-orang yang bersegera (memperJihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yangmengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan(juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita)bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datangkepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Merekamengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah dirobah-robah oleh mereka) kepada kamu, makaterimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah" Barangsiapa yang Allahmenghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yangdatang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan halimereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar."

35 QS.al-Mii'idah ayat 13, artinya: " (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutukmereka, dan Kami jadikan hati mcreka keras membatu. Mercka suka merobah perkataan (Allah) daritempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telahdiperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari merekakecuali sedikit di antara mercka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mercka dan biarkanlahmereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baiJc"

36 QS. An-Nisii' ayat 156, artinya: "Dan karena kekafiran mercka (tcrhadap ·Isa), dan tuduhanmereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zioa), tI

40

4. Orang-orang Yahudi menutup-nutupi kebenaran sedangkan mereka

mengetahui dan mengubah kepeda kebathilan, Allah Ta'(jfd berfinnan:

5. Ilmu pengetahuan kaum Yahudi sebenarnya hanyalah berupa dugaan belaka,

sesuai Finnan Allah:

6. Sesungguhnya kisah orang-orang dahulu adalah termasuk hal-hal ghaib di

masa lampau dan hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui, sebagaimana

Firman Allah SWT:

37 QS. al-Baqarah ayat J09, artinya: "Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agarmereka dapal mengembalikan kamu kepada kekafiran selelah kamu beriman, karena dengki yang(timbul) dari diri mcreka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah danbiarkanlah mereka, sampai Allah mendalangkan perinlah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atassegala sesuatu. If

JU Os. al-Baqarah ayat 75, artinya: "Apakah karnu masih mengharapkan mcreka alean percayakepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mellf,'Ubahnyasetelah mereka memahaminya, sedang mereka mengelahui?"

39 QS. al-Baqarah ayal 78, artinya: "Dan di anlara mereka ada yang bula huruf, lidakmengelahui Al Kilab (Taural), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga".

41

7. Orang-orang Yahudi meninggalkan kebenaran secara sengaJa, mengikuti

kebathilan dengan sadar dan lsra 'fliyyat mereka sarat dengan kemungkaran.

Allah 1'a'ala berfirman dalam al-Qur'an:

40 QS. al-Baqarah ayat 101-103, artimya: " Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasuldari sisi Allah yang membcnarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orangyang dibed Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggung) nya seolah-olah merekatidak mengetahui (bahwa itu adalah Kitab Allah). Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh sya;tan­syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan hal1Wa Sulaiman itu mengerjakansihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir(rnengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dUll

orang malaikat di negeri BaMl yaitu Harul dan MaruI, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu)kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cohaan (bagimu), sebab itujanganlah kamu kafir lt

• Maka mereka mcmpeJajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihif itu,rnereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidakmemberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun keeunli dengan izin Allah. Dan merckamempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat Demi,sesungguhnya mercka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihiritu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mercka menjual dirinyadengan sihir, kalau mereka mengetahui. Sesungguhnya kalau mereka bedman dan bertakwa, (niscayamereka akan mendapat pahala), dan sesungl,'Uhnya pahala dad sisi Allab adalah lebih baik, kalaumereka mengetahui. U

41 QS. Yusuf ayat 102, artinya: "Demikian itu (adalah) di antara berita-berita yang ghaib yangKami wahyukan kepadamu (Muhammad); padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika merekamemutuskan reneananya (untuk memasukkall Yusuf ke dalam sumur) dan mereka sedang mengaturtipu daya."

42

E. Implikasi Kisah Isra'iliyyat dalam Pemahaman al-Qur'an

Campur baurnya periwayatan lsrd'fliyydt yang sanad dan periwayatannya

diketahui dhdif akan memberi dampak yang sangat besar dalam perkembangan

tafsir dan kemurnian ajaran Islam.

Setidaknya ada empat point yang diakibatkan maraknya lsrd'fliyydt dalam

kajian tafsir dan Hadis, seperti yang dikutip Zainul Hasan Rifa'i dari adz­

Dzahabi di antaranya : 42

1. lsrd'fliyydt akan merusale aqidah lealli11 Muslimin, seperti yang

dikemukakan oleh Muqiitil tentang kisah Nabi Dawud dengan istri

panglima Uria. Dan Kisah Nabi Muhammad dengan Zainab binti Jabsyl,

yang jelas-jelas mendiskriditkan pribadi Nabi SAW yang ma'shum serta

menggambarkan Nabi sebagai pemburu seksual.

2. Merusak citra agama Islam, bahwa memberi kesan Islam adalah agama

khurafat, tahayul, dan menyesatkan

3. Dapat menghilangkan kepercayaan pada ulama salaf, baik dari kalangan

sahabat ataupun Tiibi'ln.

4. lsrd'fliyyiit dapat memalingkan manUSla dari maksud dan tujuan yang

terkandung dalam al-Qur'an.

42 Adz-dzahab~Gp. Cit., him. 22

BABN

STUD! ANALITIS TAFSIRAL-lI1ANAR TENTANG

KISAH-KISAH ISR/i'iLIYYAT

A. Posisi ]sra'fliyyiit Menurut Pandangan Rasyid Ridha

Rasyid Ridhil seperti halnya 'Abduh sangat berhati-hati terhadap riwayat­

riwayat yang mengemukakan pendapat-pendapat sahabat. Apalagi jika pendapat

sahabat itu berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga untuk mengllatkannya salah

satllnya dibutuhlcan pemilciran yang mendalam. Yalcni pemilciran yang bulcannya

tertuju pada al-Qur'an tetapi tertuju pada pendapat seseorang tentang ayat al-Qur'an.

Hal ini dianggap tidalc sejalan dengan tuntutan aI-Qur'an.

Ulama-ulama tafsir mengaklli bahwa banyalc sekali riwayat-riwayat yang

mengemulcakan pendapat-pendapat sahabat yang nilainya jauh dari predikat shahih,

lchususnya yang mengatas namalcan Ali Ibn Abi Thillib (w. 40 H) dan Ibn 'Abbas

(w.68 H). Dari sini, Rasyid Ridha dijllmpai sangat hati-hati dalam riwayat-riwayat

sahabat terutama Ibn 'Abbas, sehingga ia menggunakan berbagai argumentasi untuk

menolalcnya.

Sikap Rasyid Ridha terhadap lsrd'iliyydt dikemukakannya dalam

muqqadimah tafsimya dengan mengutip pendapat Ibn Taymiyah (728 H).

Menurut Ibn Taymiyah seperti yang dinukil Rasyld Ridhii dalamjuz I, hIm. 9;

44

Jii u~, '::IL.3 , ~ ~J~ ..iiI~ ~\ ue by> ,,' )W '::I~ u\S 1..0

lf~y\·:g:!~ ue W§J ~JJ l.;.l.lt5.S '-;-llliJl )\AI ue

[Artinya: "Apa yang disampaikan secara shahih dari Nabi SAW, maka iaditerima, tapi apap-apa yang tidak (disampaikan secara shahih) misalnya yangdisampaikan dari ahl al-kiUlb semacam Ka'ab atau Wahab (maka seorangbetawaqquf dalam membenarkan (menerima) atau mendllstakannya]."

Selanjutnya Ridhii menuliskan:

[artinya: Bertawaqquf hanyalah dalam hal-hal yang disampaikan secarashahih dari kitab-kitab para Nabi seperti Taurat dan Injll yang berada ditangan mereka. Kita tidak membenarkan mereka dalam hal tersebut karenakemungkinan ia termasuk hal-hal yang telah diubah, tidak jugamendustakannya karena kemungkinan hal-hal tadi termasuk yang merekapelihara]

Dalam mengomentari pendapat di atas Rasyld Ridhii menulis:

Anda melihat bahwa Imam ini (Ibn Taymiyah) telah menetapkan llntukbertawaquf dalam hal membenarkan semua apa yang dikenal dengan sebagaiIsrii'iliyyiit - ini selain dalam masalah-masalah yang telah terbuh.'iikekeliruannya melalui isi redaksinya sendiri. Beliau menyatakan secara tegasdalam hal ini, riwayat-riwayat Ka'ab al-Akhbar dan Wahab, walaupun ulama­ulama Al1arh wa al-Ta'dil telah terpedaya dengan keduanya hinggakeadaannya bila terbukti bagi mereka apa yang terbukti bagi kita sekarangmenyangkut kebohongan Ka'ab dan Wahab, dan bahwa keduanya telahmenisbatkan kepada Taurat dan kitab rasul-rasul dan apa-apa yang tennaktubdi dalamnya atau berkisar padanya " 2

Dalam sikap Muhammad Rasyld Ridhii ini terdapat beberapa catatan yang

perlu digaris bawahi, yaitu: Menurut adz-Dzahabl dalam al-l'aj~ir wa al-

, M. Rasyld Ridhii, Talsir al-Mandr, Jilid 1, him. 9

2 Ibid.

45

Mujassiri'm, terdapat kekeliruan dalam pemahaman Rasyid Ridhil terhadap

redaksi Ibn Taymiyah yang dinukilnya ini, karena Rasyid Ridhii menduga bahwa

Ibn Taymiyah menetapkan untuk beltawaqquf menyangkut segala sesuatu yang

diketahui bersumber dari Isra'iliyya!- hal ini tentunya selain yang telah jelas

kekeliruannya. Sedang Ibnu Taymiyah menetapkan bertawaquf dalam hal-hal

yang tidak diketahui kekeliruan atau kebenarannya dengan Islam dapat diterima

dan yang bertentangan hams ditolak3

Selanjutnya walallplln Rasyid Ridha dengan gigih menolak

dikemllkakannya Isril'iliyyilt, khususnya dalam penafsiran al-Qur'an, namun

ditemukan sekian banyak Isra'iliyya! dalam tafsirannya. Penjelasan tambahan

tersebut akan diuraikan pada sub-bab di bawah ini.

u. Aplikasi Penafsiran Rasyid Ridhil Tentang Kisah ISl'fi'iliyyfi( Dalam Al-

ManJiJ·

Dalam tafsir ini terdapat beberapa pembahasan ayat-ayat yang berbicara

tentang pemahaman Isra 'fliyya! menurut sudut pandang pengarang kitab In!.

Misalnya ketika Rasyid Ridhii mengemukakan tafsir terhadap finnan Allah:

3 Liha! adz-Dzahabl, at-Tafsir \Va al-M/!fassinin, (Mesir: Maklabah Wahbah, 1985), Jilid I,him. 191-192

4 QS. AI-A'riif ayat: 69 Artinya: "Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datangkepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oJeh seorang laki-Jaki di antaramu untuk memberiperingatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai

46

Rasyid Ridhii menafsirkan "!Jal1 Tuhal1 /elah melehihkal1 /uhuh dan

perawakanmu" sebagai berikut:

[artinya: Bahwasanya Allah SWT menambah mereka keluasan dengankekuatan dalam kerajaan dan kebudayaan dibanding dengan makhluk lain.Atau menambah keluasan tubuh mereka, karena sesungguhlllya mereka itutinggi dan kuat tubuhnya. Kellludian ia menyatakan: bahwa di dalalll Taj~ir

al-Ma'/sur terdapat riwayat-riwayat Isrci'fliyyd/ yang Illelebih-Iebihkanpanjang dan kuatnya tubuh mereka, akan tetapi riwayat mereka itu tidak bisadijadikan pegangan, serta tidak bisa dijadikan hujjah].

Di sini kita bisa menel11ukan cerita Isrd'Wyyd/ dan beliau l11encukupkan dengan

berisyarah kepadanya serta menerangkan kebatilannya.

Kadang pula ia mengel11ukakan riwayat-riwayat Isrti'fliyyd/ yang dinukil

oleh para mufasir, kemudian dibandingkan dengan yang terdapat di dalam kitab

Taurat, sebagai dahl untuk l11endustakan riwayat tersebut. Baginya Kitab Tawriit,

seakan-akan dijadikan pokok sandaran untuk menganalogikan riwayat-riwayat

Isrd 'Wyyd/. Seperti dalam Surah Al-Mii'idah :22:

pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah Ienyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkankekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada Kaum Nuh itu). Maka ingatIah nikmat-nikmat AIIahsupaya kamu mendapat keberuntungan. 1I

5 M. Rasyld Ridhii, Op. Cit, Jilid 8, hIm. 498

47

1'.'':. \ }J '. - .- L 1'::iJ ".1 13\- -. LJ;,. L:.' • L d. \ - , G\ Jc;~ -.?-..?:!~ '+"'" (.J' ,...9 lJ:tJ ' . .J9 ~ u, ~.>",' y

6-.{: \j U(3L',. \ ' , '. - '. (37uY:?'- < T'=" -.?-~ U<

lJA ·ftU U:!-,4J1 ;:.'}y. ~J U" -,JjWI ~I ~ tiJj\";' t..'1

.Ji:- lJA lA.JJ-P, U.)4\",o\1 ~ .:l~1 ~ UlS. ~I ~lyJl u1.,)t1 y.u'} I

;:.ljJ \..., ~I lS'-"Y'~ 0.!ill y:uc ~';il u~1 d ~~, f"~13jC

, "-"~ 4J:;....l,) J ~~ lJAJ L.Y:>j'il cill:i J~ 'Jy.:'-,!J Iy >">')·;)\ U.:l-,'il

UlS. ~IJj ~3, <U~ ~) <\.i6S ~~~~ LJ:u4J1 hi F I-,4..AS ~~J u~1 ;:. '}y. lJA IhiJ yL..",\ LJS U\S.9 ¥WI~ F hl

- S'A .. ~WI...--&-' t-"

[atiinya: "Adapun apa yang diriwayatkan dalam Tal,i';r al-Ma'tslir tentangsifat orang-orang yang gagah perkasa, pada LUl1umnya adalah ceritalsrd 'ffiyycit. yang penuh dengan kufarat yang disebarkan oleh Yahudi kepadakaum muslim, lalu mereka meriwayatkannya tanpa disandarkan kepadaYahudi-Yahudi tersebut. Seperti ucapan mereka: Sesungguhnya mata air yangberjumlah dua beJas yang diutus oleh Musa sampai ke Undun, agar merekamenyelidikinya dan mel11beritahukan kepadanya tentang keadaan daerah ituserta keadaan orang-orangnya sebelul11 mereka mel11asukinya. Salah seorangyang gagah perkasa itu l11elihat mereka lalu semua diletakkan di dalampalmiannya. Dalam satu riwayat dikemukakan bahwa salah seorang di antaraorang-orang Musa mendekati buah-buahan, maim ketika mereka menangkaporang-orang Musa itu disimpan bersama buahnya di lengan bajunya"]

6 QS. AI-Ma'idah ayat: 22 Artinya: Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeriitu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinyasebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya"

8 M. Rasyid Ridha, Op.Cit, Jilid I, hIm. 331 Lihat: Perjanjian Lama, Bilangan, Pasal 13-14,(Jakarta, Lembaga al-Kitab Indonesia: 1983), hIm. 172-175

48

"y~1 ~ U:¢.L..JI ~I u1yt- tA,y{; 1~3 ( )L..,c.3 ~ j.l.J ~\..;

9.GUc l~ ~\ /J 4!\j3~ :\"'), "''> U..w13

[artinya: "Kisah ini diuraikan secara terperinci pada pasal tiga belas dan ernpatbelas dalarn kitab Sifru al-Adad, yang rnerupakan lernbaran keempat darilembaran-Iembaran yang terdapat di dalam Taurat. Dikemukakan bahwasanyapara penyelidik rnelakukan penyelidikan di daerah Kan'an, sebagaimana yangdiperintahkan. Ketika mereka kernbali mematahkan pohon kurma yang adauntaian buahnya, lalu dipikul oleh dua orang. Mereka berkata kepada Musayang sedang berada di tengah Bani Israil: Kami telah sampai pada daerahyang kal11i tuju, temyata ia merupakan daerah yang mengandung susu panmadu dan ini buahnya. Hanya saja penduduk di sana sangat kuat dan kotanyadibentengi dengan benteng yang sangat kuat. Semua penduduk yang karnilihat adalah tinggi badannya. Di sini kami melihat orang yang gagah darikalangan Bani Inaq. "]

Menurut Dzahabi, Kitab Taurat adalah kitab yang banyak dimasuki oleh

perubahan dan penggantian, oleh karena itu jika berhukum kepadanya maka tidak

sah. Dzahabi juga beranggapan bahwa earn del11ikian seyo!''Yanya tidak diikuti

oleh Rasyid Ridhii. lO

Kemudian tak kalah menariknya, Ridhii meneoba l11enetapkan bahwa

Taurat eukup pantas dijadikan tafsir terhadap sebagian nash-nash al-Qur'an.

Misalnya dalarn Finnan Allah Ta 'ala:

9 Ibid

10 M. Husayn adz-Dzahabi, lsrd'iliyydt, op. Cit, him. 225

49

Ia mengemukakan bahwa riwayat-riwayat yang dikemukakan sebagian

mufasir tentang keadaan taufan, kemudian ia memberikan komentar untuk

membatalkanya sebagai berikut:

wI.!):. loG1wI L.JA jCl4W1 ~IyJl Jj;ll lY'\.,tc 0!1 J~ J.Ji9l4 )w';J1~)3L.JA LJ\.;JI w.ll.::..;! ';lL, J.Ji9l4 LA ';l)3 (JI)/(y.o'11 ~ illl~ 1.:l\.cL.3, jb.JI

12.4k- <\JjW L, yl>3~ .1 jjiJl j\.h.,\

[Artinya: "Atsar yang utama untuk diterima adalah ucapan Thnu 'Abbas yangpertama, karena sesuai dengan apa yang dapat ditangkap dari bahasa yaitutaufan hujan, sedang selain dari itu adalah tennasuk lsra 'fliyyat. Riwayatyang paling utama untuk diteril11a adalah yang tidak bertentangan dengan al­Qur'an dan lel11baran-lembaran Taurat itu sendiri yang telah ditukilnya."]

Dan l11isalnya ketika Ridhii menafsirkan ayat-ayat yang berhubungan

dengan kisah Nabi Yusuf, mulai dari awal surah sampai kepada finnan-Nya:

Ia menutup tafsir ayat-ayat tersebut dengan pemyataan:

~ ~I L;=J L.JA <3=JI .~ yl>3 <.....iw.J;!:L~ LJ.o J;'11 ~Iyl> I~

~ :ijl/"y..o';ll wyy,..J13 -.»1L..o';l1 .13.) 4A.~ ~3, .~13 :J..9ClJI L.JA ~• 14~I.! ;>L:u L.JA3~ yl> L,3 .ljjiJl j~1 L.JA .ul~

II QS. al-A'raf ayat: 133 Artinya: "Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang,kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan merekaadalah kaum yang berdosa".

12 M. Rnsyld Ridhii, Op. Cit, , Jilid 9, him. 90

13 QS. Yusuf ayat: 18 Artinya: "Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran)dengan darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenamya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan(yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohonpertolongan-Nya terhadap apa yang kaIl1\l ceritakan. "

14 M. Rasyld Ridhil, Op.Cit, Jilid 12, him. 267

50

[Artinya: "lni adalah pasal permulaan dari kisah Nabi Yusuf yang merupakansuguhan yang hak, karena di dalamnya mengandung makna yang tinggi danpelajaran. Sesungguhnya telah menganggap keji kepadanya para tukangriwayat cerita-cerita lama dan orang-orang yang membuat cerita ]srd 'fliyydt,sebab mereka beranggapan bahwa itu termasuk berita Kitab Taurat, padahalbukan."]

Ketika ia menafsirkan Surah Yusuf :20

(':!.li\1 &.J\:i.\1 ..We...l~ J ~I i.Y» ')\]\4 U:U..:uc. ULS .wI U:!fiill ~ -)J

\.iy...=- -) WJyuJl ~I ($y:u.,JI uj)1 i.Y> L,P ~~ J§L:uJ1

i'~1 1.kA,1.J..l i.Y> W,.J.:I}4 i.Y> yy:l ~J, ~I i.Y> L,p 300 ~ UJ¥U:!y:u,J1 Ul~ ..l~~I ue~ 41JJ w..J..l UJ~ 4,j1 ..l~ lJ,l1 ueJ.

•16y yJI .i~ F>1.J..l.l1 ~ F>..l.ic

[Artinya: "Adapun Yusuf dijualnya dengan harga yang murah, di dalam Sifruat-Takwin dikemukakan dua puluh misqal dari emas. Ulama' tarlkh dahulutelah menetapkan ukuran misqal dengan lima belas gram dengan timbanganyang dikenal pada zaman kita saat ini, sehingga harga menjadi tiga ratus gramemas dan hampir mendekati sembiIan puluh empat dirham. Diriwayatkan dariIbn Mas'ud bahwa harga tersebut adalah dua puluh dirham. Kemungkinan IbnMas'lid mendengar dari Yahudi"]

lni adalah tafsiran Rasyid Ridhil dengan tanpa mencocokkan pengertian

"harga kurang" dengan apa yang dinyatakan dalam Siji'u al Takwin, padahal itu

tidak bisa dijadikan pegangan. Terkesan Ridha berupaya mengkompromikan apa

yang terdapat dalam Sifru al-Takwin dengan riwayat Ibn Mas'lid Cw. 32 H).

J5 QS. YGsuf ayat: 20 Aliinya: ''Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitubeberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatillya kepada Yusuf."

51

Begitu juga ketika ia menafsirkan

[Artinya: "Di dalam Taftir al-Ma'tsCtr terdapat riwayat-riwayat tentang sifatular yang merupakan perubahan dari tongkat Nabi Musa dan menggerakkanular itu di hadapan Fir'aun. Tidaklah semua riwayat itu cerita Isra 'iliyyat yangtidak shahih sanadnya, kemudian ia mengemukakan riwayat dari Wahab binMunabbih, yaitu: Sesungguhnya tongkat ketika berubah menjadi ular dandatang kepada orang-orang maka mereka lari darinya. Matilah ketika itu duapuluh lima orang saling berbunuhan di antara mereka dan Fir'aun puntermasuk orang yang lari."]

Dari tanggapan Ridha tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rasyud Ridha

menganggap lemah periwayatan Tafsir-tafsir al-Ma'tsCtr dalam menafsiri ayat

tersebut yang membenarkan keshahihan Wahab bin Munabbih. Sebab, Ridha

telah mengklaim bahwa riwayat Wahab tidak diketahui sumbernya, baik secara

aql dan naq[19

16 M. Rasyld Ridha, Op.CiI, Jilid 12, him. 271 Lihat: Perjanjilm Lama, Op.CiI, KitHbKejadian, pasal 37, ayat 28

17 Q.S. al-A'raf ayat: 107 Artinya: "Maka Musa menjatuhkan tongkatnya, lalu sekctika itujuga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya,lJ

"M. Rasyld Ridha, Op.CiI, Jilid 9, him. 99

19 M. Busayn adz-Dzahabi, !srd'i1iyydl,Op.CiI, him. 239

52

Dan dalam Firman Allah Ta 'ala lainnya,

Kita tahu ia menafsirkan : "Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang

lautan" sebagai berikut:

Sesungguhnya mereka menyeberang lautan itu dengan pertolongan AllahSWT dan memperkut posisi mereka dengan cara mcmbelah lautan danmemudahkan urusan. Seolah-olah Dzat Allah SWT bersama mereka. Denganmaksud, bahwa kami memperkuat mereka dengan sebagian malaikat kami,lalu dengannya mereka dapat menyeberang lautan itu.

Kemudian Rasyid Ridhii mengemukakan bukti sahihnya kedua makna

tersebut dengan keterangan yang terdapat dalam Sifru al-KhurzJj, sebagai dalil

terhadap makna yang pertama ia mengemukakan:

J.;.jly..ol ~ J1.::..:l) y:,. p~ i::: ..U.;jI~ lY' y;,c WlUlI ~\ yJ ~.3

~.3 0:l.;.bl\ f+;l~~ rL,c lY' .:ly:>C ~ \ j4J ~L,I .J:!-'-":! y)1 uLS( JU.3.21~.3lj4J.3 ~~ 1.s4 ~li lY'.:ly:>C ~

'0 QS.al-A'riif ayat: 138 Artinya: "Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu,maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani Israilberkata: "Rai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyaibeberapa tuhan (berhala)". Musa menjawab: Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidakmengetahui (sifat-sifat Tuhan)".

21 Lihat: Perjanjian Lama, Keluaran, Pasal 13, Ayat 21, hIm. 82

53

[Artinya: "Dan pada akhir pasal tiga belas di dalam SiFu al-Khurllj,disebutkan tentang berangkatnya Bani Israil. Ia menyatakan (Tuhan berjalandi hadapan meelea pada waktu siang, pada gumpalan awan, untukmemberitahu mereka tentang jalan yang akan ditempuh. Pada waktu malamhari gumpalan cahaya api untuk menerangi mereka, agar mereka bisa be~jalan

pada waktu siang maupun malam."]

Lalu sebagai dalil terhadap makna yang kedua, ia menyatakan:

[Artinya: "Kemudian pada pasal empat belas Sifru al-Khuruj, Malaikat­malaikat Allah memindahkan di hadapan bala tentara Bani Israil sehinggamereka berada di belakangnya. Dipindahkan pula gumpalan awan dari depanbelakang dan masuk di antara bala tentara Mesir dengan bala tentara lsrail,kemudian dari sana timbullah awan gelap. Di sana malam diterangi, sehinggatidak ada seorang pun di antara dua golongan itu yang mendekat di sepanjangmalam"]

Setelah ia menukil dua hal dalam Sifi'u al-Khurii) tersebut, ia menyatakan:

"!tu adalah sebagian dar} . isi ki~ab t~w;:at,. yan~ shahih untuk mejadi tafsirterhadap firman Allah: j¥1 (J;,i1Y-"J <Pi UJJG).-9 ,,2. .

Dari uraian di atas dapat kita lihat bersama, bahwa Ridha mengambil

sebagian Iembaran-Iembaran Taumt yang dijadikannya sebagai tafsiran terhadap

sebagian ayat-ayat al-Qur'an. Dan leita temukan pula ia menolak sebagian hadis-

hadis yang shahih serta menyangka hadis-hadis tersebut termasuk kisah

Isrd 'fliyydl, padahal tidak bertentangan dengan dalil aql dan naql.

Berlanjut pada penafsiran Ridhii pada ayat yang lain,

22 Ibid, Pasal 14, ayat 20, him. 83

54

i.Y' 4.lS.9, ~jC)/3 ~Iyc .l::.WI LJ.o~I 11l. ~ iS3') L,.., ~~ Ul:US )/3

~ ~ (y.. u1 3. ~1...iA 1'\"')/1 ~\.::w,)/I .ulj loS, 4.,.~)1 dJ1J\Iy.u)/1

U.!"J", oIl ~ t..,syJI o.J:!yl> lff"1 ~.b..S 1.c..,sY'J UJi-"", ~13 C'Y'''OI\

u.."b,J:! I.."h.~) JJ:..:,.1)Ji3 I~ yl.,tll I.."h...ll( 4JIJ"Iy.,1 ~ ~ W.J:!CJ

i.,?)_:..,tll oIJ.). o~ ~IJ..) ~3. op ~~, JJ:..:,.: 1)IjJ ~\.::w,1 Jet.,-UI yJI 4=:-Lo W 3 <...,-IJl> 3 ~i "'+i.a 0! I'W L9:i..rb lY> U:i'.).."..JI ~I ~

<\.ii ~) u""C ~I lY> I~ t~ oyjA yl C~ rJ3. wWly.u)/1 ~25<lie isJ.) <\.ii L.J.,U ~I .)4=:-':11~ lY>~

[Artinya: "Tidak ada riwayat yang bisa kita percaya tentang penggantianperkataan ini, baik lafadz Ibrani maupun Arabi. Semuanya termasuk ceritaIsra 'fliyyd/ yang dibuat-buat, sebagaimana telah dikemukakan Ustadz 26

Meski demikian sebagian Hadis itu terdapat dalam kitab Shahih dan Sunan,baik Hadis Mauquf ataupun Marfil', Seperti Hadis Abu Hurayrah yang marfu'yang terdapat dalam dua kitab Shahih maupun kitab-kitab lainnya,"Diperintahkan kepada Bani Israil: Masuklah kamu ke pintu sambiI bersujuddan ucapkanlah perkataan Hilla/un. l-ladis ini diriwayatkan oleh Bukhariketika ia menafsirkan dua surah27 melalui jalan Hamam bin Munabbihsaudara Wahab, Kedua orang ini adalah pemilik cerita-cerita Isrd 'iliyyd/ yanganeh-aneh. Abu Hurayrah tidak menjelaskan bahwa ia telah mendengar Hadisdad Rasulullah SAW. Kemungkinan Abu Hurayrah mendengamya dari Ka'abal-Akhbiir, karena telah tetap bahwa Abu Hurayrah menerima riwayattersebut darinya"].

23 M. Rasyid Ridhii, Op.CiI, Jilid 9, him. 107

24 QS. N-A'riif ayat: 163 Artinya: "Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itumengganti (perkataan itu) dengan perkataaa yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kamitimpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka."

25 M. Rasyid Ridhii, Op.CiI, Jilid 9, him. 373

26 Maksudnya apa yang dikemukakannya pada jilid pertama dari Tafsil' al-Mall"I' him. 324,ketika ia menafsirkan ayat 95 Surah al-Baqarah

27 Yakni Surah al-Baqarah ayat 59 dan Surah al-A'riif ayat 162

55

Dari komentar Ridha terhadap Hadis riwayat AbU Hurayrah (w. 58 H)

tersebut dapat dianalisa bahwa l-ladis tersebut datang dalam rangka menafsirkan

surah al-Baqarah dan Imam Bukhari dengan jeIas memakai redaksi 'an

Rasulullah. Menurut Bukhari ketika menafsirkan Surah al-A'riif datang pula

riwayat ini dengan redaksi gala Rasiilulldh. lni sebagai bukti ballWa hadis itu

adalah marfu' kepada Nabi SAW.

BABV

PENUTUP

Kesimplllall

Kecenderungan pemakaian fsdi'fliyyal dalam penafsiran sudah dilakukan

sejak masa sahabat. Kecenderungan ini terus berlanjut dan mentradisi dalam

penulisan tafsir sampai abad 14 H. pada abad ini disebut-sebut sebagai masa

yang mulai meninggalkan Isra'iliyyal sebagai salah satu sumber tafsir atau

menolak fsra'fliyyal sebagai tambahan penjelasan dalam rangka menguatkan

penafsiran. Adapun kecerendungan menolak fsra'fIi).yal pada dua abad terakhir

ini (abad 14 dan 15 H), terutama yang dilakukan oleh Muhammad 'Abduh dan

Rasyid Ridha yang diasumsikan bersih dari Isra'fliyyal ternyata masih memuat

fsra'fliyyal dalam Tafsir al-Manar.

Di sini penulis dapat memberi kesimpulan sebagai berikut:

1. Kisah fsra'fliyyat yang terdapat dalam Tafl'ir al-Manar kebanyakannya

diambil dari kitab Taurat secara langsung. Pengarang kitab ini pun

menolak para tokoh periwayatan fsra'fliyyal, sepertiu Ka'ab ibn

Munabbih sebagai orang yang tidak dapat dipercaya. Meski jumhur

ulama telah sepakat menyatakan bahwa Ka'ab ibn Munabbih, Isiqah.

2. Kehati-hatian Rasyid Ridhii terhadap riwayat Isra'fliyyal, menjadikan

Taj~ir al-Manar sedikit berbeda dengan tafsir-tafsir lainnya yang ada

pada zamannya. Jika mufassir lainnya dengan mudah'memasukkan riwayat

57

lsrd'fliyydl dalam tafsirnya, tidak demikian dengan Rasyld Ridhii. Belian

lebih mengaeu pada kitab Taurat dalam menghadapi eerita-eerita zaman

dahulu daripada l1lemakai jalur periwayatan. Kekhawatiran diterimanya

lsrd'fliyydl oleh kaum Muslim sangat keeil, karena pembaea Tafsir al­

Mandl' akan lebih berhati-hati dalam menerima kisah lsra'fliyyal yang

bersumber dan PeIjanjian Lama atau Perjanjian Baru.

Meski demikian, lsra'fliyyal yang dikemukakan Rasyld Ridhii bukanlah

sebagai dasar penafsiran tetapi sekedar sebagai tambahan Penjelasan dalal1l

rangkaian menguatkan penafsirannya. Bukan bermii pada saat ini kecenderungan

untuk menolak lsra'fliyydl merupakan sllatll langkah yang terbaik. Hal ini dapat

kita rasakan bahwa perkembangan pandangan terhadap lsrd'fliyyal adalah sllatll

perkel1lbangan ill11u pengetahuan yang dinal11is, tidak pernah nnal, sebab

kebenarannya adalah kebenaran lenialil

Demikianlah Tafsir al ManaI' dengan segala kekurangan dan

kelebihannya, merupakan salah satu pelopor tafsir modem, ai-ManaI' telah

memberi warna segar dalam kajian dunia tafsir. Walltiahu a 'lam

58

DAFTAR PUSTAKA

AI-Qur'an & Terjemahnya, Departemen Agama R.I, Semarang: CV. Toha Putera,1989

Abu Syahbah, Muhammad bin Muhammad, AI-Israiliyyat Wa al-Maudhu'at Fi Kutubat-TaftiI', Maktabah as-Sunnah,

Ali, Mukti, Alam PemikianIslam Modem di Timur l'engah, Jambatan, Jakarta: 1995

Asmuni, Yusran, Pengantar Studi Pemikiran dun Gerukun Pembuharuun dalamDunia Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998,. Cel. II

Baidan, Nashiruddin, Metodologi Penaftiran AI-Qur'an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2002, Cel. II

Chirzin, Muhammad, AI-Qur'un dan Ulumul Qur'an, Yogyakarta: Dana Bhakti PrimaYasa, 1998

Dahlan,. Abd. Rahma, Kaidah-kaidah Penafsiran al-Qur'an, Bandung: Mizan,1998

Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedia Hukum Islam, Jakarta: PI. Ichtiar Baru VanHoeve,1997

adz-Dzahabl, Muhammad Husain, Israiliyat Dalam Tal~ir dan Hadis, alih bahasaDidin Hafidzuddin, Pustaka National Pte Ltd , Singapore, 1988

___, at-Taj.~ir wa al-Mufassirun, Mesir: Maktabah Wahbah, 1985

Faiz, Fahruddin, Hermeneutika Qur'ani: Antara Teks, Konteks dan Kontekstual,Yogyakarta: Penerbit Qalam, 2003

al-Farmiiwi, 'Abd al-Hayy, Metode Taftir Maudhu'i, penerJ. Suryan A. Jamrah,Jakarta: Rajawali Press, 1994

Galib, Muhamad, Ahl al-Kitab : Makna dan Cakzpannya, Jakarta: Paramadina,: 1998

al-Ghazali, Muhammad, Berdialog dengal1 AI-Qur'an, Bandung: Mizan, 1999, Cet.V

Gibb, H.A.R., Aliral1 Modern Islam, Jakarta:PI. Raja Grafindo Persada, 1996, Cel.VI

59

Haddad, Yvonne et.al, Para PerilJtis Zaman Bam Islam, Ali Rahnema(ed.),Bandung: Mizan, 1998, Cet.llI

Hanse, J.J.G, Diskursus Tafsir AI-Qur'an Modem, terj. Hairussalim, SyarifHidayatullah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997

Jala1uddin, et.a!., Belajar Mudah 'Ulum al-Qur'an : Studi Khasanah Ilmu Al-Qur'an,Lentera, Jakarta: 2002

al-Khalidy, Shalah, Kisah-kisah al-Qur'an Pelajaran dari Orang-orang terdahulu,Jakarta: Gema Insani Press, 1996

Maswan, Nur Faizin, Kajian DiskrtftifTafi'ir llmu Kasir, Yogyakarta :Menara Kudus,2002

al-Muhtas, Abdul Majid Abd as-Salam, Visi dan paradigma Tafsir al-al-Qur'anKonlemporer, terj. Maghfur Wachid, Bangil: al-Izzah, 1997

Nasution, Harun, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Pergerakan,Jakarta: Bulan Bintang, 1975

Nikki R. Keddie, Sayyid Jamal aI-Din aI-Afghani, dalam Ali Rahmeena (ed.), ParaPerintis Zaman Baru Islam, Bandung: Mizan, 1998, Cet.III,

a1-Qaththan, Khalil Manna', Studi llmu-ilmu Al-Qur'an, Bogor: Litera Antar Nusa,2000

Qardhawi, Yusuf, Kaifa Nata'amalu ma'a al-Qur'an al-Adhim, Kairo: Dar asy­Syaruq, 2000

___-', Bagaimana Berileraksi Dengan Al-Qur'an, Jakarta: Pustaka al-Kautsar,2000, Cet. II

Ridhii Muhammad Rasyid, Tafsir aI-Mandl', Beirut: Dar al-Fikr, 1353 H, Jilid I, 8, 9,12

Savilla, Consuelo G., et.a!., Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia, 1993, Cet. I

ash-Shiddiqiy M. Hasbi, Sejarah dan Pengantar llmu AI-Qur'anl Tafsir, Jakarta:Bulan Bintang, 1990

Shihab, Quraisy, Membumikan Al-Qur'an, Bandung: Mizan, 997 Cet. :A.'1X

60

__-" Studi Kritis Tafsir af-Mandr, Bandung: Pustaka Hidayat, 1994, Cet. I

Supiana - M. Karman, Ulumuf Qur'an dan Pengantar Dasar Metodofogi, Bandung:Pustaka Islamika, 2002

Ushama, Thameem, Metodofogi Tafsir af-Qur 'an: Kajian Kritis Obyektif danKonperhensij, terj. Hasan Basri dan Amroeni, Jakarta: Rioraa Cipto,2000, Cet. I

Wibowo, Wahyu, Otonomi Bahasa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001

Jurnal:Fauzi, Ihsan Ali, Kaum lvluslimin dan Tafsir al-Qur'an (Survey Bibliografis Alas

Karya-kmya dalam Bahasa Arab), JurnaJ Ulumul Qur'an, no. 05, edisiApriJ-Juni, 1990

Website:www.PesantrenonJine.com

l2 KELUARAN 13, 14

lilng kelUjuh akan c1iacJak:.ln hari rayulagi TUHAN. 7 ROli yang licJak beragilaruslah,dinHikan selama ,Iujuh"hari ilu;esualupun. yang beragi licJak bolchlilihat padal1lu,'bahkan ragi,licJak bolchlilihal padamu cJi scluruh dacrahmu.:..8, PacJa hari ilu harus kauberilahukan,cpaua anakmu laki-Iaki: ibadah inicJalah, karcna mengingal apa yangibuat TUHAN kcpadak,u pacJa waktuku keluar dari Mcsir. 9 Hal ilU bagimuarus 'nicnjacJi lancJa pada lan'ganmudanlenjadi pcringalan cJi I pahinlu, supayaukum·TUHAN.acJa di bibirmu; scbabeliganlangaii yang kuat TUHAN lelahlcmbawa' ,'cngkau keluar' dari· Mcsir.) Haruslah ; k'aupcgang keli~lapan iniacJa'ivaklllliya yang sucJah dilcntuk'an,ari lahtiil ke tahun. '

II Apabila ,engkau lelah dibawaUHANlc ncgeri orang J-:anaan, sepenilnt! lelah clijanjikilnNya cJcngan sumpah:pauamu cJan kcpilcla nenek moyang·u, dan ncgcri ilu lelah'diberlkanNya:pa'dr,niu, I:! milka haruslah kaupersom­lhkan bagi TUHAN segala yang lahirrcJahulu, cJari kancJungan; jugil seliapIii ada hewan yang kaurunyai bcranaknama' kall, anak janlan yang sulunglalah bagi TUHAN. 13 TClari sellapak keledai. yang lahir, lerdahulu kau­JusIah dengan scekor, d0mba; alau,,a engkau lidak mcncbusnya, cngkau,us mematahkan batang ,lehernya.lapi mcngcnai manusia,' sCliap anaklung di' anlara anak-anakmu lelaki,nislah' : kautebus. ' 14 Danarabilaakmu' akan benanya keradarnu' dimudian' hari: . ArakaharLinyaitu?Ikaharuslalf engkaiJ berkala kepada­a:' Dengan kekualan' langanNyaIHAN Iclah mcmbawa kila keluar dari~sir;' dari rumah perbudakan. IS Sebabika Firaun dengan legar menolak un-

membiarkan kila pergi, makaHAN membunuh semua anak sulunganah Mesir, dari anak sulung manusialpai anak sulung hewan. Itulah sebab­"maka aku biasa mempersembahkanada TUHAN segala binalang jan tang lahir lerdahulu dari kandungan,,ng semua' anak' sulung di anlarak-anakku lelaki ku'tebus. -16 Hal, ituus menjadi lancla pada tanganmu danljadi lambang didahimu, sebabgan kekualan tanganNya TUHANnbawa kita keluar dari Mesir;'" '.BiI3.:13. Lux 2:23 ay 12: Lux 2:23

AII"h Illenlllliun ulnutNyu13:17-22

17, SClciah Firaun membiurkun bargsailu pergi, Allah lidak menuntun mcrckamclalui jalun ke negcri orang Filislin,walullrun jalan ini yang ruling dekul;

'$cbab J'irman Allah: "Jangun-janganbangsa illl mcnycsal, apabila mcrckamenghacJapi pcpcrangan, schinggamereka kembali· ke Mesir." IX TelapiAllah menllnlun bang$a ilu berpularmelalui jalan cJi padang gurun mcnuju keLaul Tcberau. Dengan siap sedia bcr.perang berjalanlah orang Israel dar!lanah Mesir. 19 Musa membawa·lulanp,­lulang Yusuf, scbab ladinya Yusuf lelahrncnyuruh anak-anak Israel bersumrahdengan sungguh-$unggul1: "Allah lcnlUakan mengindahkan kamll, maka kamuharus mcmb"wa ItJiang-lulangku darisini." 20 Demikianlah mercka bcrangkalduri Sukol dan bcrkcmah di Elam, di leripadang gurun. 21 TUHAN bcrjalan dicJcpan [,lcrda, pada siang hari dalam(iang awarl UlllUk mcnunlllll mereka dijalun, dan pad" waklu malam dalamliang api unluk Illcnerangi mereka,sellingg" mereka cJapal bcrjalan siangdan malam. 22 Dcngan lidak bcralihtiang awan ilU Iclap acla pada siang haridan liang api pacJa waklll malam cJidepan bangsa ilu.ay 19: Kcj 50:25, Yos 24:32

Firaun bcrlindak unlukpcnghabisun kali

14:1-]4

14 Berfirmanlah TUHAN kepada. . MU$a, demikian: 2 "Katakanlah

kcpada orang l$raeI, supaya rnerekabalik kembali dan berkemah di depan Pi­Hahirot, an lara Migdol dan laut; lepal didcpan Baal-Zcfon bcrkemahlah karnu, dilepi Iau!. 3 Maka Flraun akan berkatatenlang orang Israel: Mereka telah sesatdi negeri ini, padang gurun tclah mcngu·rung rnereka. 4 Aku akan mengeraskanhall Firaun, sehingga ia rnengejar mere­ka. Dan lcrhadap Firaun dan seluruhpasukannya Aku akan menyatakan ke­muliaanKu, sehingga orang Meslr me­ngelahui, bahwa Akulah TUHAN,"Lalu mereka berDual demikian.

5 Kelika diberltahukan kepada rajaMesir, bahwa bangsa ilU lelah Jeri, makaberubahlah hati Firaun dan pegawai­pegawainya lerhadap o'ungsa ilU, dan

KEJADIAN 37,38

,ng dipakainya illi. 24 Dan mcrekaembawa dia dan melemparkan dia kedam sumur. Sumur ilu kosong, tidak,rair. 25 Kemudian duduklah merckaIluk makan. Ketika mercka meng­gkat muka, kelihalanlah kepada mere-

suatu kafilah orang Ismael dawngri Gilead dengan unlanya yang mem­lOa damar, balsam dan damar ladan,lam perjalanannya mengangkut ba­ng-barang itu ke Mesir. 26 Lalu kata,11Uda kepada saudara-saudaranya itu:~pakah untungnya kalau kila .mem­nuh .adik kita. itu dan mcnyembunyi­n darahnya? 27 Marilah kita jual diapada orang Ismael inl, tetapi janganlaha apa-apakan dia, karena ia saudaraa, darah daging kita." Dan saudara­Jdaranya mendengarkan pcrkataannya.28 Ketika ada saudagar-saudagar Mi­In Icwat, Yusuf diangkat ke alas darilam sumur. ilU, kemudian dijualpada orang lsmael itu dengan hargaa puluh syikal perak. Lalu Yusuf diba-

mereka 1e Mesir. 29 Ketika Rubcnl1bali ke sumur ilU, ternyata Yusufak ada lagi di dalamnya. Lalu diko­kkannyalah bajunya, 30 dan kem­lilah ia. kepaela saudara-saudara'lya,tanya: "Anak itu tidak adalagi, keI.nat.ah aku in I? "I.t Kemudian mereka mengambil jubahsuf, dan menyembelih seekor kam­Ig,. lalu meneelupkan jubah. itu keam darahnya. J2 Jubah maha indahmereka suruh anlarkan kepada ayah

rcka dengan pesan: "lni kami dapati.,kanlah bapa periksa apakah jubah iniiik anak bapa atau tidak?" 33 Ketikakub memcriksa jubah ilU, ia berkata:1i jubah 'anakku; binatang buas telahmakannya; tentulah Yusuf telah diter­n." 34 Dan Yakub mcngoyakkan,ahnya, lalu mcngenakan kain kabungfa pinggangnya dan berkabunglah iahari-hari· lamanya karena anaknya. ,35 Sekalian anaknya laki-Iaki danempuan berusaha menghiburkan dia,lpi ia menolak dihiburkan, .sena kata­1:.'~.Tidakl Aku akan berkabung, sam-aku lurun mendapatkan anakku, ke

am duniaorang· matil" Demikianlah.suf dilangisi oleh ayahnya. 36 Adapunsuf, ia dijual oleh orang Midian itu kesir, kepada Potifar, seorang 'pegawaina Firaun,.kepala pengawal raja"s. Ki, 7'9

Yclluda dan Tamar38:1-30

3. 8 Pacla waklu ilu Yelluda mc­ninggalkan saudara-saudaranya

dan mcnumpang pad a seorang Adulam,yang namanya Hira. 2 Di silu Yehudamclihal anak perempuan seorang l(a­naan; nama orang ilu ialah Syua. LaluYehuda kawin dengan perempuan itu danmenghampirinya. 3 Percmpuan ilU me­ngandung, lalu melahirkan seorang anaklaki-Iaki dan menamai anak itu Er. 4 Se­suJah ilU perempuan ilu mengandunglagi, lalu melahirkan seorang anak laki­laki dan menamai anak itu Onan. 5 Ke­mudiiln perempuan ilu melahirkanseorang anak laki-Iaki sekali lagi, danmenamai anak ilu Sycla. Yehuda scdanghcrada di Kczib. kClika anak ilu dilahir­karl.

6 Sesudah ilu Yehuda mengambil ba,;iBr, anak sulungnya, seorang iSleri, yangbcrnama Tamar. 7 TClapi Er, anak su­lung Yehuda illl, aelalah jahat di malaTUHAN, maka TUHAN membunuh dia.S Lalu berkalalah Yehuda .kepada Onan:"Hampirilah iSlcri kakakmu ilU, kawin·lah elengan elia sebagai ganti kakakmudan bangkilkanlah kelurunan bagikakakmu." 9 Tetapi Onan tahu, bahwabukan ia yang empllnya keturunannyananli, sebab ilU seliap kali ia mengham­p;ri isleri kakaknya ilU, ia membiarkanll1aninya lcrbuang, supaya ia janganmemberi keturllnan kepada kakaknya.10 TClapi yang elilakllkannya ilu adalahjahal.di mata TUHAN; maka TUHANmembunuh dia juga. II Lalu berkalalahYehuda kepada Tamar, menanlunya ilU:"Tinggallah sebagai janda di rumahayahmu, sampai anakku Syela ilU be­sar," sebab pikirnya: "J angan-jangan iamali seperti keelua kakaknya iIU." Makapergilah Tamar dan tinggal di rumahayahnya.

i2 Selelah beberapa lama malilah anakSyun, isterl Yehuda. Habis berkabungpergilah Yehuda ke Timna, kepadaorang-orang yang. mcnggunting buludom ba-dom banya, bcrsama d..enganHira, sahabatnya, orang Adulall1 ilU.i3 Kedka dikabarkan kepada Tamar:"Bapa rnenuamu sedang di jalan ke Tim­na unluk menggllnling bulu domba­dOll1banya," i4 maka dilanggalkannya­lah pakaian kejandaannya, ia ber-

lJlI.,\NUAN IJ, hi I1J

~.ll1 dcmlklan harnbaKu MUIIl,:llll y;lIlg s~lia dllla'l1 ¥eg~nip rurnah·I Ilcrhadap·hadapan Aku bcrbkaraHI dill., IcrUI lernng, buknn denp,unlCU, dan ia numllndll.nl rup. 'TV·I. Mcngap.hh klmu lidnk lakul'.Illal hnmbll.Ku Musa?" P Scbab IIllkldlla murka TUHAN lerh\dtp :'lIe·

lalu pergllah la, 10 Dlln kCliklllelah n~lk darl 'IU kemah, mllka

a,dllh Miryam kenl kusl', pUllhII laljuj kellh Harun bcrpali/lala Miryllm, makl dilihalnYIl, buhwama kUSlal":JIll k.tlll U.run kep.da Mun: "Ah~, janaan!nh UranYl llmpakau \;;c­kaml dou Jnl, yang kaml perbUBlI kebodohan kaml, U Jan.anlnhI' dJblarkan dIll. JebasaJ Ilnak, Pili) pllll. w.klu kelullr dlul kiln.n lbunya Judl\h selengah !.>uluk,lira." U Lalu beuerulah Mun" TUIlAN: '.'Ya Allah, scmbuh·1 ~lrnn)'a dl.... l~ Kemudlall b~r.llah TUHAN kcpada Muu: "Sdj.ayahUYI mell1dnhl mukany., d·

Ii ia mcndapal malu seJuma luju,'l.1;larla.h dia ~Iamll tujuh hari dil:.u·

1:e lunr lempllt pC(k~rnahan, h·n bo\ehlllh la dherin:a ht.luaH,"i ,jiku..:ilkllnlah Miryum ke lUarI J>('d;~'lllahan tujuh had bmar;YI,IIlgln ilu lidal:: b<rangl::al scb<hlnln ,jill.'dma kembaJJ. 16 K~n1Udi,.n

l,ililah merd:a dad tlu.erol dan11.1' IIi padanl/. 5:urun Purlln,I',' .y I~; hil'::·)

Kcllu~ bdws pfntlnl~l

lJ:I·JJlUIIAN berrirll11111 kfpad" Mu.$11.; l "~uruhlah bc:bcrllpa omuS

,:ai 111110111 ~arlllln. yang akan Ku­I 1:ep.\dn Orllll! Israel; dar! SCi lapl,'flek mO)':lnlt rn~r~~1\ harmlol.uh 1eurnllll, lcmuallya pClIlllllllln.Ilin di nr;Ura nl(;rcka," J Lallin.:r,)'urull mereka dud p:ldan~ AU­tIIll, ~elual dengan Ihah TUHAN;e,ra;'\llltu adaJah l:.~pala,keJlala <11oran& hrad. ~ J):1lI inilah nama_lcrda: [}:Hi suku Ruben: S)'amull,ur; S dad luku Simeon: Saral billI dad luku Vehulla: Kalcb bin; J dall $ul:.u hakhar: \ igal binC dari suku Efraim: Hosca binIlal i ~uku Uenyamin: Palli bin

lJ dad iuku Zebulon: Gadid bill

Sodi; II dan ~ukll yuwr, yakui dn'i $ul:.uMall~~ye: (jadi bill Susl: 12 dar, sul:.uIJllnt Amici bin Gcmali: :J dnr; sublA~yer: SelU: 0111 Mil:.had: H dar I sukuNnftll,l; Naho~ 'JIll \\'I\l~ii II uan ,\ukuG\tl; Gud tin Ma~hL 16 IlUllih llllillaorans·orang yung disurllh Musa Ulllul:..,'etlGlnlaJ Ilellerl Itll; dun Musn mel;JmalHOWl bin Nlln llll YOll/a.

n Mllka MUla menyuruh muel:a un­luI:: mengllllal lanah Kanaan, I:awnyakepnda mereka: "Peralluh dar! slnl I:eTanah N~geb dan nalldah kI: pegunung.nn, U din Ilm:lt'lllllllrllnh buglllrlllllla I:e·.dun neged hu, Illltlkoh ballgsa )'~ngmendillmlnya kuat ainu lemnh, "l'al.:al,merekll scdikll 1l1l1U banyak; v danbasalmana neger! yang dldiaminya,apakah baik 1l1au buruk, ballllimanakOl••I;ota Yilns dldlamlnya, ,plll.:ah me·rekl dillm dJlempaH~mplll yang terbu\:aallU dl tempnl·lemput yunS bnkubu,10 dan bllaahnanll lanah ltu, nraknh gc·mlik alau kurus, Ilplll:ah Ida d unll po.hon.pohonlln Slau :id4\:, Tabahkanlahhall'lIU dlll t>llw31~h sedll:ll d;Hi hull·\tJ~r; bu," \V.31:lU llu lalolh mUiil"l buluhu;lanSilul,

11 Merel:a persl hUM, lalu mCIlS'Intal /ICier! Itu mulal dld padang surunZin sampa! ke RehoO. 1:0: J1Jan YIlI'.S me­nuju h' ~bmal.ll ""erd" llcrjallll' mela'lui Tanllh Negeb, blu lamlJal ke H~broll:di una Idl Ahimar., SC~>i1 d;ln T>ilmai,I:eturunln Ena\:. ~kbr')ll "Htllrlk~n lujuhIlhun lebih d.hulu dar! So~n di Mcsir,)J Kelila merd, a l,u11I>Jl ke kmhahEsl:ol, dipolOni m~rekalah Ji (,ana $ualUeuuanl dcngan leundan buall al1jlj(ur.nya, Illlu bc:rdlla!lIh m"reb mcuj(Fntlnr.ny.: jUJa merdu Il\clllbown hd'~lapll

bu.h de-Jima dan bUllh .:lU. H Tc."p:llIlUdllJlmal orL.ng lembah £sl:c.l, \:ur~na Ian··1.n buah 411g&lIr yanr dip\)long orangIsrael tll ~nn:l.

1) S.:mdllb lewlll ClIIl>lll pub:l harlllli'lanalah mud,l dati ~t:llllinlaiall n':licditu, U dan lant,lUns d~lans k~pildaMun, Harun dan segenap lImal Israel diKade$y, dj padnug gurun Parlln. l\-krrknmenlbawil pulang kubar kcpudn k<'dH~­

lIya dan lepada $esenilp umal i~·J l!;\nmcmperlihlllkun I:.rpada lekali:lnnyohasil ncgerl ilu. 17 Mcrekll menccri(akanhpadanya: ""amlluuah mll$ul:. kc n~pc,ri, ke mana bu,~uruh knmi, dan mcmanl(Il~~cri llu berlimpllh.lilnpah susu danIlladuuya, llan inllllh !>ll:ilnyn, 1~ Ilull}'a,

b::upa rall~ di,lIll di IlCl:cri ilu Lual·k\l~1UUII kl\I:J-~"lulira lwr~ubll dan lllllll~l

Dnar, jusa J;.C\lIrUnllll [nulc ldah knmlIih~l di luna. ~~ Orun~ AU\illd; diam di111llllh Nc~c\J, ollln~ l1~l, I1I11n~ Ycbultlan orllnl! Allltlrl dlalll dl pCWLJIlUni,On,Mana KUlillun ~liam srpilnjllnw luuI d~1IIrpanjan~ lepl Sllnllui Yordun." J\l Kc.rul'uiun Kalel, IlIcll\:llba nWlll.'IllCrumkunh~ll bOlnl/~n I u Ili I>udapan /'.lusa, kUla.ll}'U: "Tidakl Kila aklln moju dall men.lIullu'>l nCl/trl i!u, scbnb killl pOlS11 akllnml'nl!ulahkanll}'~J" Jl TClnl\1 orllnl/'orang yunll per&l ke una bCIsama.samlldcnllun d:a bcr~ula: "I(ila lidal: dallalmaju luenrcrllng ballgsll 11U, I:arw~ me.rda lel.>ih lUUI d~ri padll killl," 11 J\,&UIllucka men)'amllaiJ;.ao kcpuda orunalsracl \:abar bU5Uk leillanll ne~cd yangrJilmul mcrckll. dcnllan tlCrLala: "Nell~r!i'anll lcluh kllml lalul unruk dlinlal ada.lah sualu Ilc~erl yang mcmakan pcn.cllltlul:llya, dan ulllua oranll yang hmilihul di 5ll/l1l atlaluh oronl/.oranl'ynnglingl:l·rln&~1 pcrllwakllnnrt. J Jugabllli llhul dl lOllS orani·orang raks,1sa,orang Enak' yUIl:i ~rusuf dud orani'urang ruLsnsa, dun ~aOli Iihul did bmllcpcni bdal~ng, d:w demil:illu jugamcrdu lerhodap I:.urni."'1' I.)): UI 1:1~,JJ

r~mbcrunlut.:un 110>01 IHUd

1.t:I·Jll

14 Lnlu lcgenap Ulnnl JIU m~ng~.Jualk~n luara ni'~rlll& d,ln bOIll!:'

1,1 ilu mCIWIlI\il pada If\Jlalll illl. 1 [ler.IUnl\UI·lunllullnh l~mua orang IsraelI:.epada MUla dan Hunm: dan l~~,enapUIlWI ilu hcrbla h'l'adn Ilwrd~: "Ah,H'~ilIlIlYU Lami 1IliHi tli IUlluh <~I~llr. nlHUIli pudallil l:(urUIl iui! ) /'.lcllllapnkuh TU·11,\N nrembawa komi k~ lIegcr! lni, IUp3.ya kami lcwas llkh p~tlall~,dJll lurlsCrlillI11;\k'llllllk luml 1IIl·Ujlll!i lllwunan1 Ihl'lllnkuh kl.>lh baik lumi llul;lIlg le Me.11(1" l Dan rncfckn bcrblu ICllrunll':I:epnda yung lain: "Ua'lklali kila IlIrnlt.allt:~ul,~ror:1Il1l PClllilllpin, 1~lll pulunG ke/'.k~lf,

I Lulu ~ujlld(ah /lImn dUll Il000ull dl dc.pan lIIala lcluruh j~1l1aah hlud yllng bn_lUlllPllt di shu, ~ TCl~JlI VOI~~ bill Nunllan Kak1.l bin YdUIl':, y~nl/ IcrmU$ul:.llrnull-M:UII/ ~ung 1~1'.lh mCllllim:li nq;cr1ilU, mCllgu}'aHan p;lLaiullnyu, 1 d:lllb~r':II11 LCllJda 1<·J:~·nap llm:1l IHUel:"N~'g~'rl yaul:( L~lIli lului unlUI:. diinrai ilu

nllalah luur bia~n bnil:.nyn.• Jib Ttl.!JAN bcrkell~n lepullu LIIU, mul~. I~

akan membawa I:.ila mawl: ke ncg<,ri iludal1., Iku'l Illem!'<ribnnyu lcpada lila,luulu nel/<'ri yunl/ berlimpuh·lillll'uh \1l\1I

oan mudullYll, ~ Buuyn. j#n~unluh 1Il~1l1'

bcrol\lllk ~epuda l'UilAN, dan jUIIl:(~I1'Jah luLul k~/luda blllljl.lU nCjl.ed !In, sddJmercko Ilkan \,.a \tlun h~bil, Ya"~ lilt·linounlti mercka $uda,l, lllenin~t::ilk~1lmerekll, Sfdallil TUHi\N fllellrCrlm lila;

j'anannlah lakul kep!ldu mcrck;." HI La.u l~t:cnnp Ulllal Iru mCil~anCallI IwnduLmelolllarl k~oua urunll llu dcn~un I' !lU.Telapi I8mpal,l~h ~l!lllulia;"n lUliAN dlJ.:emuh I'cflcmu.n kf[ludu ~..m\la wanahlllcl.

II TUHAN berfirman L~pada MUla:"I)crapa lamll lual b~uall Ini mcnlUllAku, dan berllpll lama la¥1 mcrekillidal:.Illau per.:ay. kepadaKn. scLalipun Hld~hada segalII- lllntla mujlznl yang Knlll';u.ksn di lensa.\>lcnjlah mercknl U A~uIkal' memukul mcrckll densarl pcny~l:.hlampllr dan melcnyapk~n merel:a, lelapienl/kau akan J.:ubual menjadi banpaYOrlg lebih besar dan lebih \:Ulll dad p~damer(ka." U Lalu bCrLl\lalah MUSilkepaJa TUI-IAN: "Jikolau hal Ilu I:.e.dengnran kepnda orang Meslr, podahal,Engl:au ldah mcnuntun bilnglll ini d:·n~lln kekualanMu dad lengah'leo>~hmerekn. l~ mr"\!\;;a ukan bero,:erilcra kepa.III jXllduduk neseri inl. yung le1.lh mcn·dellgllf bahwlI Erlgknn, TUHA'I, ada dil~ngah.l~llsah bal1iSll ini, dan bahwaEns\:;lu. TUHAN, ml'nllmpakLan diri·Mu kcpllda n,crcka del\gan berhlld~pan

muka. wallu aWllnil1u berdiri dl .tllllIIercl:.n d~lI waklu En~kllu bcrjnlllll men·dahulul mcrdu III duhllli Ihnll U\I,III

pada IlIUkiu siungllllo dl dliiall. lil>llg .11,ipndll waklu ml!!Um. U Jatll jil:..-JauEns~au men,bunub bllllg.la ini l:ullpalhllhh, IUlllu Ilulipu hUI'I/\1I )"Hl\¥ UII'llll\',ugar Lubar lcI11Ul1lt CUf.lau ilu n3111l hCI.lala; 16 Oleh kurcn~ ';UllAN liu~k h,'r·kUIl~a membaw;1 bungn lni mll~uk I:.cnescrl yani dj"r jikanNyu dcngun ber·sumpah kcpada mcr.:ka, malu la 1\:<'_1I1~lIlbdih nlercl-.n di 1\~1l1:1Il1/ )~Illl,ll.I Jadi ~ckafllng, biurlah llrllllYu ldll,'l'an TUl-lAN !lu lIyala l:.~b~'Jarannya, IC'pcnl Yllng h:aufirl1l.:ll\kiln: II TUHAN ilubcrpanjallglln Jabar dan kasill seliaNyabcrJilllpah·lin\puh. la n.ent:ampuni k':,\a.luhan tlall pcl~Ugllarun, IClapi sekali·L.• lirillak mClllheb~,\kan or~l1g y;lll& bcr.aluh

lllLANGAN i4 lllLANGAN 14, IS '"Iltllll<lll, bahkan la mCl1lbnlll~bn

Ian bapa k~pad,l Ituk.nnalnyakelurunan yang kClil/a dan kc:

19 Ampunllllh kiranya keslllahnnlnl se~ual denian kehelaran kalihJ, $epcrl1 Enllkau Iclah menzam.IllfSl Inl mulal dari Me$ir umpai

~;lrmanJahWHANt "Aku mcng_nya le$u~1 dcngan f><rmlnlaan.Hallya; deml' Aku yani lildup

nullann TUHAN mcmcnuhl selu.Ill!: 2J: Sernul' orllna Yllni lelllh

I::cmuliaanXu' dan landll'landayanlJ KuperbUlll,dl Mellr dan dlaUI1J1l,:namun tdah SQPuluh ~alJ

aI Aku dan tidal: mau mendo­nunr.Ku,,~ pUlllah tidak IkanInCjJerl, y.nl Kujanjihn densan\ilh':~tpldl'nellekmoyang mero­lUI' yans nenlUI Aku lnl lidakIc!ihatnya;,.H Tetllpl hambaKu;arenllIllin' jiwa yang ndll pUlla.h nWlaikllt Aku dengan Hpe.Ill:.an' Kurbllla ilia: uk ke nrged

lh dlmasuldnya ltu. dan I:.elufun.(;In mell,l,ikinya. lJ Orans Ami.oranlJ Kllnnan diam di lcmbah.

IU bero:.IhllJlllh bcsok llan ber.;h kt; Jdans I/urun. ke auh laul," a Lag! btrrJrmanlah TVIIANMUll dan Harun: 17 "I)~rllpa

I umal yang jllha( Inl Ilkan b.:r·,If.gut krpadaKu? Seaala JC$uaIUlungul·sunsulkan orang Israelu lela.h KUdengar, U Kalakan.lda merel:a: OemJ ·Aku y.1nglcmiki.1nlah (irmiln TUH,\N~ya Icperti Yllng kamu katllk!l~,1nJ(u, demikianlah akan Kula.padamu,19 01 plldang iurun Jnl~ani\:aimu aklll' bcrhanlnran,~ua orani dlanlar. kIlmu Yllng~mu. lanpa terke..:ua!l Yllna ber.,'puluh labun ko alas. knrcnllIh bersuniul.mnj'ul kfpaduKu,lallya kamu In tlda\: ;"l:annel/ed y.ng den;llln mel8ang.

all leldl Kujafljikan ak In Ku.IU dlaml, kt,:ullll Kbleb 1.>1nrn YOSUli bill Nunl II Tenlan/>.:mu Yinjlelan kamu knlakan:k~n m~l.l ~dl tawanan, mereka.

a~an Il1cnj:~lHbara Hl';lSlli p~n£gclllbilr..•dl pado.uj( \lurun clll!'al pulul, (~hull :',manya dan akan mcnanl/sung al:lbal ~r.

lidabeliaan, uillpai lJangk<!i.bangbimuhllbh di padang aurun, H SCiliai dcngll:l

/umlnh har! yang hmu men£inlai n~geriIU, yaknJ cmpat puluh had, salU had di.

hilung salU lahlln, jadl empal puluh laohU,n lamanya kamu harus menanggunglll;rbalk~sllinhanmu. lupay3. kamu tahurasanYll. jll:a Aku buballk dar! padamu:JJ Aku, TUBAN, yllng buka13 d~mi.klan. Selungguhnya Abl IIknn melaku.kiln IcmullnYIl llu kcpada J;~llCnllp umalyanS jahal 101 yanll lelah bencpllklllmeillwan Al:.u, OJ J.llldang aurun Inl m~rc.I:.a Ilkan hllbls dan dl dniluh merck a nkallmall,"

a Adapun orllna·orlln~ yang lelah dl·luruh MUIIl unluk mCnlllnllli ncgcri ltu,Ylnl! Judah puiang diln menyebllbkall se­aenl1p umat !tu bn$unllul'IUnI:Ul l.:cpudnMuu. dcnlllln mcnyamplliknn knbar bu·luI: lenlans negcri Itu, J1 orang·orang IIUmali, kena lulah dl hldupnn TUHAN.11 Telnpl yllng llnggnl hidup dar! orllng­oranS yang lelnh persl rnengllllal ncgalilu hanynlah Yosua bin 'NI'n dnn Kalebbin Yetune,.y~:lbt)'16 'l'l)·'~,K<lH'II.I~

Iylt, I(rJ Ul:l~, 3~'6<1. Ul J,9-IO, 1:9-HllyU},H:UIl:J.j..olO ly2I,ll:lbt):11~y14: y". 1.:9-11 'Yl9'lbr';.:~

"r )J: lo:i11:J6

SUIlIlr:;all ke bn):!un lelnlun J:~gul14:J9-45

)9 ScteJah MU5a menya/Jlpaiknn pcrka.Inan lnl kepada semua orans Israel, ma.I:a bcrkablJnglah bnngsa ilU d~nsanJanaa.I• .w Dan keeJokan hllrJny~ bantun.lah merch pasl,pagl hendak n~ik I:epuneale lIununi IIlmbil berl:llln: "Stka.r~nJl klla hendak mll)u ke ncgerl yllllg di.rlrmnnhn TUBAN Ilu: m~manll I:.luleJah berbual dOSll." ~I Telllpi kalaMUSll: "Mcngnpaknh knmu hendal: me'langcat lllllh TUIIAN? Hal Ilu tldakakan berhull• .o Jan?llnlah maju, sebabTUHAN lidal:: ada dl lengllh.lcflgahmu.$upaya Jilngan knmu dikalllh\:an olchmusuhnlU, .J sebab ornng Amlliek danOrllnlr KAnu,n 1<1~ <11 "n. "I ,'~_. .

'~Iapi l~lJul rClj.,"ji~n TUIIAN dun ~Iu,

13 JUt:3 lidal-.lull IlItu;nHUllal1 lelllp;>1pcrkcm~hlln ... I Lalli llltUtllah oranllAmakk dan ornni Kanalill yang m~nlli·

allli p~~unun&all ilu dan mcny~r.tng mc·Icka; kcmudian orang,orang itu mence·lai.bcraikan rn~rcka $ampal Lc lloma,'1 J9·41, UII:~\-kl

Korhllll lIpl·lIvlaa15:1·11

15 TUHAN bcrllrman kC;'lad~ Mu·la: l"Ocrbkaralah kcpalla Otani

hillel dan I:lIlakllnlah hpall~ merel:.ll;Apablla I:.llmu muuk ke nqer! yani3kan Kubcri\:an kepallJ.mu m~njudllcrn.

pat kcdlamanmu, 1 dun bmu hClldalernemp~rHmbahkan korbnn api·aplanbagi TUilAN, darllembu salllnlall hOI.bil\~ doml.>~. baik korban babran alllUkorb~n Icmbdlhnl', buik unrok m~rnba.yar iualu n,uar l.:hulul, ulau ~cbllgal pcr·$~l\Ibahan $ubrda Ulau palla w#l:.lu pc'fuyallWI\CraYllllnm<l, dan d~n£an demi·kian mcnyclliakan tal\! yani mcnyclIllog.I:.lln bagi TUllAN, ~ Illika orana yanal\l~mp~uembahkall perHmbnhannyn huI:.epl\dll TUHAN, haruslah mcmpcnem·hahbn ~ebllgal kOlbnn ,ajian lepcuepu·'w, . 'w"".,u ,lng lelbalk.. ~iolllhdcngull $~pCrClllplll u", .I""J J", Olinbn.:tla kurhan bablnn, nlHU I:olbanlcmbdihan f:" ~~~~~'l haml jUgu mem·pnscmbllh...." ::;c;::erc::'lpnl hin, Ilng~ur

$cbagai kore-an ;lJr:li'~II, \lU'I... l~""I'ckor dOlllbn yang dipers~mbahkflll, 0 lc·lapl jil:alau p~ncmbahanmu llU ~e<:kor

domba jilnllln, enl\!;au haru, mCl1lper'$cmbah1.:an lcbaaal korban ujian duapCr5cpuluh cra I~puns )Ilng t~rbaik,cliolah dengan scpcniga.. bin minya\:,1 dan :;ebngai korban curi:.:hnn harullahI:nupc(l~mbahkan l~p~rllill hln anggur,mcnjadi b,lU yallg nlcllYflllnlll:an bagtrUBAN, 10M apll1.lila cngLlu meng'olah leC\:Or ICOlbu, icbul\ai I:orbnllbnkaran tHIIU l~bl\galkotball scmbdihan,balk unluk IIlcmbayar ~ualU natar kilu·$UI maupun $eballai korban i:c~damalnn

ba~i TUHAN, ~ mah 1.lc~rrlu Jembu lluharu~lah llipcrsemlJah~an icbat:l\; I:orban

;~n:~" ti~t,p'cl~~~~~:~I~ ~:?~~~~n~:!::'I~

$el'lap ~Lor le:nbu ,bn UllluL Icilap ~lur

dompa j'Man dan unwk leli~p el\lrdllmba alall kambing, 11 UeUral\UII jum­lah hewlo yani lumu ol~h, unluk \eliapIwwlln ltu harui kamu pcrbual demil:ianjugn,

I) ScI tap orans hillel IIIIl hUUllah ber·bual demiUan, apablla ia mcmpen~'Ill'bahkan korblln api'ApiJn yani baunylmenyellaniklo,l bAal TUBAN. H Dallapabila $Corang ulns 1~lah mCn~tallpadlllllu, 'l~U lCorau¥ lain yang lina~llidi anl~ra kamu alau dllllliara kc:urunur,'mu kdlll:, hendal:. m~mp"rlcmbahkankorban Ipl'llpl.n yalill bounyll menye­nallgkan bagl TUIiAN, makl l~pcrllyani kamu pcrbuat, demikillnl.h l'~fu$diperbuatuya. U Mengenal jemaah ilU,huullah Idl uu kelcillpan bllgl klllllUllan bagl orang allng Yllna IlnSllal pada.mu; ilUlah luulu 1:.~1~laplln unlu'> sdama.1~lllanya bagl \:alllu lu(un·lemurun:kamu dan or:l')ll nsin/ huruJlah samn dlhadapan TUUAN, I Salu hukum (iansalU peruturan berlllku baJ:i kamu dnnbagi oung asins yuni linn.l padllmll,"

H Laji berfirm.nla!l TUUAN kepndaMU$a: I "llerbkaraloh kepadll oran, Is·rnd dan kIllll\:llllah kepada mere].:a:Apabill kamu muuk ke n~acrl, ke mrnllkamu Il\:an Kubawl, It mak; apnbil. \:n_mu mnhn roIl hlllll nel/ed hu haruJlahkamu m.:",pdl~lIlb/lhkan penernbahankhuiUJ b"lli TUHAN, '0 Tcpunll jelail1luy~ni: Inula·rr.llIA hllrm]an ~ll1lU per~clll'bnhkan scbaglll PC!\' lIlbahan khuiUl l"~lupa roli bundu; lJ"l1ll lcp~rri p~nem·

bahnn khu.\U~ d~rll'lIsil tcmplll pcngiril:.Ilnmu, demikianlah hUus kamu mcmpcr·wnbnhkannya. 1I Dan lepung jelaimuyang mula_mula 11Hullah kalllu mcnye­rahkan pcrlemb"hnn I::hUIUI kepad.TUHAN,lurlln.lcmurun."'r\6:1m H:U

1>011 YUIIR lid'" dlHllgij).15:11·JI

n "Apabila knmu d:n~an lid;]" ,enga·ja mclalaikun IJIllh 1alU d.:lri, s,cl:llia pc.rinlah lnt, yanll" lelah dlflrmnnkHf!TUHAN I:~padll Mu~u, 13 }'4\:1l1 d~n

scsilia )'ang diperlnlnhkan TUHAN~~ .... ,j~ .... " ,1~n~,,, ...... ~'H.,"~ u ....