Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

7
Small Act, Huge Impact GARUDA Youth Community February 2012

Transcript of Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

Page 1: Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

Small Act, Huge Impact

GARUDA Youth Community February 2012

Page 2: Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

“Green Washing” TOP ISSUE Hi Garuda! Masih ingatkah kapan pertama kalinya isu lingkungan mulai dibicarakan di Indonesia? Yup, ketika diadakannya UNFCCC di Bali, Desember 2007. Sejak itu, isu permasalahan lingkungan menjadi hal baru yang diperbincangkan. Ada yang acuh, ada yang peduli dan bahkan berkomitmen untuk memperbaiki kerusakan lingkungan. Untuk yang acuh, sadarlah. Untuk kamu yang berkomitmen, berhati-hatilah. Karena ternyata kepedulian banyak orang akan isu lingkungan dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang hendak mencari keuntungan diri sendiri. Masyarakat seakan dicuci otaknya, diarahkan untuk mengubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup hijau, namun dengan maksud yang terselubung. Inilah yang disebut dengan “Green Washing”. Sebuah website mendefinisikan “Green Washing” sebagai berikut:

Kebayang tidak seperti apa maksud terselubung tersebut? Terrachoice dalam websitenya www.sinsofgreenwashing.org memperlihatkan kepada kita 7 buah kesalahan dibalik “green washing” yang saat ini secara sadar/tidak, kita sedang terlibat di dalamnya. Check this out!

1. Sin of the Hidden Trade-off Klaim yang menyebutkan bahwa sebuah produk dikatakan “green” berdasarkan sudut pandang tertentu tanpa mempertimbangkan isu lingkungan yang lebih penting. Kertas misalnya, tidak bisa dikatakan ramah lingkungan hanya karena berasal dari hutan yang sustainably-harvested. Pertimbangan-pertimbangan dalam proses pembuatan kertas, seperti emisi gas rumah kaca atau penggunaan klorin dalam proses bleaching adalah lebih relevan.

2. Sin of No Proof Klaim ramah lingkungan tidak bisa disubstansikan dengan sertifikasi pihak ketiga atau informasi tertentu saja. Contoh paling umum adalah facial tissue atau tisu toilet yang di klaim bahwa tisu tersebut berasalah dari produk daur ulang tanpa ada menyediakan bukti akurat.

3. Sin of Vagueness Klaim yang didefinisikan dengan bias daripada arti sebenarnya dapat mengarahkan konsumen ke arti yang berbeda. “All Natural” adalah salah satu contohnya. Arsen, uranium, merkuri adalah bahan-bahan alami, dan beracun tentunya. Segala sesuatu yang alami belum tentu ramah lingkungan.

4. Sin of Worshiping False Labels Produk yang melalui kalimat maupun logonya, memberikan kesan adanya pengesahan oleh pihak ketiga, padahal sebenarnya tidak. Atau dengan kata lain, label tersebut palsu.

Page 3: Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

5. Sin of Irrelevance

Klaim ramah lingkungan memang memungkinkan untuk dipercaya, tetapi menjadi tidak penting dan tidak menolong konsumen dalam memilih produk yang lebih baik. “CFC-free” misalnya, muncul karena banyaknya klaim dibanding dengan fakta bahwa CFC memang dilarang secara hukum.

6. Sin of Lesser of Two Evils Klaim yang bisa jadi benar karena kategori produk tersebut. Tetapi ada resiko yang muncul terhadap konsumen dari dampak lingkungan yang lebih besar jika dilihat dari kategori secara keseluruhan. Rokok organik contohnya, disamping keberadaan dari “fuel-efficient sport-utility vehicle”.

7. Sin of Fibbing

Klaim yang benar-benar salah. Contoh paling umum adalah produk dengan klaim sertifikasi “Energy Star”.

Nah Garuda, coba kamu ingat kembali, produk apa yang kamu konsumsi dengan tanpa sadar akan adanya salah satu dari kesalahan diatas? Luar biasa bukan? Niat baik kita mengubah gaya hidup menjadi lebih baik, ternyata dimanfaatkan oleh pihak tertentu. Ayo, mulai teliti dengan apa yang kamu konsumsi. Jangan sampai usaha kita untuk memperbaiki lingkungan pada akhirnya berujung pada kerusakan lingkungan yang lebih parah.

Disadur dan diterjemahkan dari www.sinsofgreenwashing.org

More than 95% of consumer products claiming to be green were found to commit AT LEAST ONE of the “Sins of Greenwashing”

GREENWASHING

GREENWASHING

Page 4: Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

LAKUKAN HAL KECIL

MULAI DARI

DIRIMU SEKARANG

JUGA!

SMALL ACT

HUGE IMPACT

Page 5: Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

KONSUMEN CERDAS

Teman-teman GYC yang luar biasa, murah itu memang nikmat, namun belum tentu sehat. Itulah kata-kata yang dapat mengantar kita pada satu fenomena yang sudah menjadi hal yang menyatu dengan kehidupan kita setiap pagi, malam, sore, ataupun malam hari, yaitu

MINUM ES BALOK ASAL CILIWUNG.

Wah, ini terdengar biasa? Saya yakin YA, karena kebanyakan dari anak-anak muda, cenderung memilih yang murah, namun melupakan kesehatan diri mereka. Mayoritas dari penjual Es di Jakarta, menggunakan es balok sebagai pendinginnya. Fyi, Es tersebut merupakan es yang biasa digunakan sebagai pengawet ikan di pasar… Lalu kita mengonsumsinya????

Es Balok ini berasal dari kali Ciliwung. Jika teman-teman pernah melihat kali Ciliwung, pasti teman-teman dapat membayangkan betapa “Jernih” nya kali tersebut. Sampai-sampai kebersihannya membuat ikan pun sulit tinggal disana.

Proses Penjernihan Es Balok Para penjual mengambil air kali ciliwung, tanpa dimasak pastinya, dikasih kaporit berulang kali sampai airnya keliatan bening, setelah itu langsung didinginkan dan dicetak, dan jadilah es balok “asli Ciliwung”.

Terdapat ribuan bakteri di dalam Es Balok Beberapa peneliti mengambil sampel secara acak di beberapa penjual yang menggunakan es ini pada aneka minuman yg mereka jual, dan kemudian mengetesnya di laboratorium, terbukti dalam es itu mengandung bakteri E-COLI jauh diatas batas normal (10.000 - 20.000 per 100 ML). Dengan kata lain es ini mengandung bakteri hampir setara dengan (maaf) kotoran manusia.

1

2

3

Wah, masih mau? Jika anda memang konsumen yang cerdas, mulailah

dari sekarang, ketika anda membaca artikel ini, segera hindari minuman-minuman yang

menggunakan Es Balok “Asli Ciliwung” tersebut. Lebih baik membayar sedikit lebih mahal, bukan?

Dari pada kita harus meminum es dengan sejumlah bakteri selayaknya kita memakan kotoran manusia.

It’s up to you! Think Smart, Act Smart!

Salam Konsumen Cerdas!

FAKTA TENTANG

ES BALOK

Page 6: Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

Letter to Share Small Act, Huge Impact untuk SEA Games XXVI di Palembang

Siapa yang tidak tahu SEA Games XXVI yang diadakan bulan November lalu? Merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Indonesia menjadi tuan rumah event olahraga terbesar se-Asia Tenggara. Hal yang lebih membanggakan lagi bahwa tak hanya Jakarta, tetapi Palembang pun menjadi tuan rumah untuk SEA Games yang lalu. Persiapan pelaksanaan SEA Games XXVI pun dilakukan secara maksimal oleh panitia INASOC (Indonesia SEA Games Organizing Committee) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Venue Jakabaring Sport City (JSC) lengkap dengan segala fasilitasnya pun dibangun khusus oleh Pemprov Sumatera Selatan untuk menunjukkan dukungan bagi atlet nasional yang bertanding di Kota Pempek tersebut. Beruntungnya saya ketika ditugaskan oleh kantor untuk menjadi tim konsultan public relations Sumatera Selatan selama SEA Games. Ya, saya bekerja di kantor Public Relations Consultant yang di-hire oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk membantu menyukseskan SEA Games XXVI khususnya yang diadakan di Palembang. Menjaga citra salah satu propinsi besar di Indonesia melalui event internasional bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Ada banyak pihak yang harus dijaga hubungannya dengan baik; mulai dari masyarakat Sumatera Selatan, pemerintah daerah, komunitas, sampai dengan masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional. Salah satu pihak yang juga berperan sangat penting adalah media.

Menjaga hubungan dengan media memang merupakan bagian dari lingkup kerja saya sebagai public relations. Apalagi untuk event sebesar SEA Games, saya dan tim harus mampu menjadi first hand information yang terpercaya bagi wartawan lokal, nasional, serta internasional. Tidak hanya mengenai hasil pertandingan saja, tapi kami juga harus mengetahui segala sesuatu yang terjadi selama momen SEA Games berlangsung. Mengapa penting untuk menjadi sumber first hand information? Karena sebagai public relations, kita menjadi pihak yang ‘tahu semua fakta’ yang ada di lapangan. Apabila bukan dari kita, wartawan akan mencari informasi dari sumber-sumber lain yang belum tentu bisa dipercaya keakuratan dan kebenaran beritanya. Salah-salah, apabila informasi yang didapat oleh wartawan tidak dipantau, bisa menjadi bumerang bagi citra Sumatera Selatan sendiri.

Small act, huge impact. Menjaga hubungan baik dengan wartawan

untuk menyukseskan SEA Games XXVI. Pelaksanaannya cukup menantang dan menjadi pengalaman berharga bagi saya sendiri dan tim. Karena bukan hanya nama Sumatera Selatan yang kami jaga, tetapi juga nama Indonesia di mata internasional. Alhamdulillah, berkat doa, bantuan, dan dukungan semua pihak, event SEA Games XXVI dinilai sukses oleh semua pihak. Indonesia mendapat gelar juara umum dengan perolehan emas terbanyak, serta pelaksanaan eventnya sendiri yang membuahkan senyuman bangga masyarakat Indonesia. Tak hanya berhenti di SEA Games saja, Pemprov Sumatera Selatan siap untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya. Pembangunan JSC sudah direncanakan secara matang untuk penggunaan jangka panjangnya. Rencana terdekat adalah pelaksanaan lomba kejuaraan sepak takraw se-dunia di bulan Februari ini. Tahun 2013 JSC juga direncanakan akan menjadi sekolah olahraga terbesar pertama se-Asia Tenggara. Tak lupa rencana JSC sebagai tuan rumah Asian Games yang akan dilaksanakan tahun 2018 mendatang. Jaya terus Indonesia di tingkat Internasional!

Kali ini Diana Rianasari, Vice Marketing Communication GYC akan berbagi pengalaman selama SEA Games

Page 7: Garuda Youth Comunity Newsletter Februari 2012

THOUGHTS?

Punya saran dan kritik untuk GYC?

Punya ide event bertema lingkungan?

Kirim opinimu ke [email protected]

MAIL US!

Jalan Jeruk Manis 2 No.10, Duri Kepa,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat., 11510. Twitter : @GYCforchange

Fb : GARUDA Youth Community [email protected]

www.gycforchange.org

DONATE NOW ! Untuk membantu kelancaran program

GYC kami menerima bantuan dalam bentuk materiil dan non

materiil. Bantuan berupa dana dapat disalurkan

melalui : Rek. CIMB Niaga a.n. Sirly Widyaningrum 3050101716184

SMALL ACT, HUGE IMPACT