GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
-
Upload
muhammad-andii -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
LAPORAN PENDAHULUAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN TUMBUH KEMBANG (SPEECH DELAYED)
DI POLI TUMBUH KEMBANG
RSUD SOEJARWADI
KLATEN
DISUSUN OLEH :
1. IMAN ARI WIBOWO P150126
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
PROGRAM PROFESI NERS
2015/2016
A. Pengertian
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses dari manusia normal mulai
janin hingga meninggal. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan terjadi sepanjang usia
manusia, akan tetapi perkembangan yang signifikan hanya terjadi pada fase janin hingga
anak-anak 0 tahun hingga 21 tahun. Pertumbuhan mencakup segala hal yang berhubungan
dengan peningkatan jumlah maupun sel dari seluruh sistem dalam tubuh manusia. Sedangkan
perkembangan cenderung ditujukan pada makin matangnya kemampuan aktivitas motorik
halus dan kasar, makin meningkatnya kemampuan sosial anak dengan orang maupun
lingkungan disekitarnya serta makin banyaknya kemampuan anak dalam menguasai
perbendaharaan kata maupun mengertikan dan menyusun suatu tata bahasa yang bisa
diterima sesuai dengan lingkungan tempat anak tumbuh. Sebagai contoh anak yang terbiasa
berkomunikasi dengan bahasa Jawa maka diharapkan anak bisa mendengar dan
berkomunikasi dengan bahasa jawa.
B. etiologi
Penyebab Gangguan Bicara dan Bahasa menurut Blager BF(1981)
.
Penyebab Efek Pada Perkembangan Bicara
1. Lingkungan
a. Sosial ekonomi kurang a. Terlambat
b. Tekanan keluarga b. Gagap
c. Keluarga bisu c. Terlambat pemerolehan bahasa
d. Dirumah menggunakan bahasa d. Terlambat pemerolehan struktur bahasa bilingual
2. Emosi
a. Ibu yang tertekan a. Terlambat pemerolehan bahasa
b. Terlambat atau gangguan b. Gangguan serius pada orang tua
c. Gangguan serius pada anak c. Terlambat atau gangguan perkembangan bahasa
3. Masalah pendengaran
a. Kongenital a. Terlambat atau gangguan bicara permanen
b. Didapat b. Terlambat atau gangguan bicara permanen
4. Perkembangan terlambat
a. Perkembangan lambat a. Terlambat bicara
b. Retardasi mental b. Pasti terlambat bicara
5. Cacat bawaan
a. Palatoschizis a. Terlambat dan terganggu kemampuan bicara
b. Sindrom Down b. Kemampuan bicaranya lebih rendah
6. Kerusakan otak
a. Kelainan neuromuscular a. Mempengaruhi kemampuan menghisap,
menelan, mengunyah dan akhirnya timbul
gangguan bicara dan artikulasi seperti disartria
b. Kelainan sensorimotor b. Mempengaruhi kemampuan menghisap,
menelan, akhirnya menimbulkan gangguan
artikulasi, seperti dispraksia
c. Palsi serebral c. Berpengaruh pada pernapasan, makan
dan timbul juga masalah artikulasi yang
dapat mengakibatkan disartria dan
dispraksia
d. Kelainan persepsi d. Kesulitan membedakan suara, mengerti
bahasa, simbolisaasi, mengenal konsep,
akhirnya menimbulkan kesulitan belajar
di sekolah
Dalam literatur lain, disebutkan beberapa penyebab keterlambatan bicara dan
berbahasa yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Penyebab
Kemampuan
Bahasa Bahasa pemecahan Pola
reseptif ekspresif masalah perkembangan
visuomotor
Keterlambata
nNormal Kurang normal Normal Hanya ekspresif
fungsional yang terganggu
Gangguan Kurang normal Kurang normal Normal Disosiasi
pendengaran
Redartasi Kurang normal Kurang normal Kurang normal Keterlambatan
mental global
Gangguan Kurang normal Kurang normal Normal Disosiasi,
komunikasi deviansi
sentral
Kesulitan Normal, Normal Normal, Disosiasi
belajar Kurang normal Kurang normal
Autis Kurang normal Normal, Tampaknya Disosiasi,
Kurang normal normal, normal, deviansi
selalu lebih baik
dari bahasa
Mutisme
elektifNormal Normal Normal,
Kurang normal
C. Patofisiologi
D. Perkembangan bahasa secara normal pada anak dapat dibagi dalam beberapa fase yaitu:
1. Umur 1 tahun : dapat berbicara dua atau tiga kata yang sudah bermakna. Contoh
menirukan suara binatang, menyebutkan nama “papa”, “mama”. Dalam berbicara 25 %
kata-katanya tidak jelas dan kedengarannya tidak biasa (unfimiliar).
2. Umur 2 tahun : dapat menggunakan 2 sampai 3 phrase serta memiliki
perbendaharaan bahasa kurang-lebih 300 kata, serta mampu menggunakan kata “saya”,
“milikku”. 50 % kata-kata konteksnya masih belum jelas.
3. Umur 3 tahun : berbicara 4 hingga 5 kalimat serta memiliki sekitar 900 kata. Dapat
menggunakan kata siapa, apa, dan dimana dalam menanyakan suatu pertanyaan. 75 %
kata-kata dan kalimat jelas.
4. Umur 4-5 tahun ; memiliki 1500 - 2100 kosa kata. Dapat menggunakan grammar
dengan benar terutama yang berhubungan dengan waktu. Dapat menggunakan kalimat
dengan lengkap baik, kata-kata, kata kerja, kata depan, kata sifat maupun kata
sambung. 100 % kata-kata sudah jelas dan beberapa ucapan masih belum sempurna.
5. Umur 5 - 6 tahun ; memiliki 3000 kata, dapat menggabungkan kata jika, sebab, dan
mengapa.
E. Kegagalan yang sering ditemukan pada komunikasi selama perkembangan anak adalah:
1. Kesalahan dalam bahasa
a. Kesalahan dalam mengartikan suatu kata :
b. Kesalahan dalam mengorganisir kata dalam kalimat
c. Kesalahan bentuk kata
2. Kegagalan bicara
a. Gagap
b. Kekurangan dalam artikulasi
c. Kerusakan alat artikulasi
F. Macam-macam kegagalan bicara yang sering ditemukan pada anak-anak adalah:
1. Umur 2 tahun ; kesalahan dalam mengartikan kata-kata , kesulitan dalam mengikuti
ucapan, gagal dalam berespon terhadap suara.
2. Umur 3 tahun ; bicara yang tidak jelas, kegagalan menggunakan 2 atau 3 kata, lebih
banyak menggunakan vocal dibanding konsonan.
3. Umur 5 tahun ; Struktur kata tidak benar.
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
A. Keluhan utama : anak anak 2- 3 tahun belum bisa bicara
B. Riwayat keperawatan :
C. D. Pemeriksaan Fisik
1. Data Subyektif :
a. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:
Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu kalimat ?
Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru ?
Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat yang diucapkan.
Siapa yang mengasuh dirumah
Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah
Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata
Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-kata
b. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata
Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin mengungkapkan suatu
ide ?
Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata, menggoyangkan kepala,
atau mengulang suatu frase jika diberikan kata-kata baru yang sulit diucapkan ?
Apa yang anda lakukan jika hal diatas ditemukan. ?
Apakah anak anda pernah/sering mengilangkan bunyi dari suatu kata.
Apakah anak anda sering menggunakan akata-kata yang salah tetapi mempunyai bunyi
yang hampir sama dalam suatu kata ?
Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi SSP seperti
infeksi antenatal (rubbela syndrome), perinatal (trauma persalinan), post natal (infeksi
otak, trauma kepala, tumor intra kranial, konduksi elektrik otak)
2. Data obyektif :
Kemampuan menggunakan kata – kata
Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan bahasa, malas
bicara ).
Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa
Umur anak
Kemampuan membuat kalimat
Kemampuan mempertahankan kontak mata
Kehilangan pendengaran (kerusakan indera pendengaran)
Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi
Gangguan fungsi neurologis.
B. Diagnose keperawatan :
Diagnose keperawatan yang muncul pada anak yang mengalami gangguan bicara
meliputi:
1. Gangguan komunikasi verbal Sehubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa
2. Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat artikulasi
3. Gangguan komunikasi verbal Sehubungan dengan gangguan pendengaran
4. Gangguan komunikasi Sehubungan dengan hambatan bahasa
5. Kecemasan orang tua Sehubungan dengan ketidakmampuan anak berkomunikasi
6. Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kecemasan
7. Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kurangnya kemampuan memori dan
kerusakan sistem saraf pusat.
I. Tindakkan Keperawatan
Diagnose Tindakan RasionalGangguan komunikasi verbal Sehubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan komunikasi verbal dapat teratasi :1. Lakukan latihan
komunikasi dengan memperhatikan perkembangan mental anak
2. Lakukan komunikasi secara komprehensif baik verbal maupun non verbal.
3. Berbicara sambil bermain dengan alat untuk mempercepat persepsi anak tentang suatu hal.
4. Berikan lebih banyak kata meskipun anak belum mampu mengucapkan dengan benar.
5. Lakukan sekrening lanjutan dengan mengggunakan Denver Speech Test.
- Latihan bicara yang sesuai dengan perkembangan anak akan menghindari ekploatasi yang berakibat penekanan fungsi mental anak.
- Komunikasi yang komprehensif akan memperbanyak jumlah stimulasi yang diterima anak sehingga akan memperkuat memori anak terhadap suatu kata.
- Bermain akan menigkatkan daya tarik anak sehingga frekwensi dan durasi latihan bisa lebih lama.
Anak lebih suka mendengarkan kata-akat dari pada mengucapkan karena biasanya kesulitan dalam mengucapkan.
Untuk mengetahui jenis dan beratnya gangguan serta keterlambatan dalam berbicara pada anak.
Gangguan komunikasi verbal Sehubungan dengan gangguan pendengaran
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan komunikasi verbal dapat teratasi :1. Lakukan latihan
komunikasi, dan
Agar stimulasi tetap diterima anak sesuai dengan perlembangan mental anak yang didasarkan atas kemampuan penerimaan anak terhadap informasi yang diberikan
Ganguan pendengaran sering
stimulasi dini dengan benda-benda atau dengan menggunakan bahasa isyarat serta biasakan anak melihat artikulasi orang tua dalam berbicara.
- Perhatikan kebersihan telinga anak
2. Kolaborasi dengan rehabilitasi untuk penggunaan alat bantu dengar
disebabkan oleh adanya hambatan pendengaran akibat adanya kotoran ditelinga.
Alat bantu dengar diharapkan mampu mengatasi hambatan pendengaran pada telinga anak.
Gangguan komunikasi Sehubungan dengan hambatan bahasa
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan komunikasi verbal dapat teratasi :1. Gunakan bahasa yang
sederhana dan umum digunakan dalam komunikasi sehar-hari.
2. Gunakan verifikasi bahasa sesuai dengan tingkat kematangan dan pengetahuan anak.
Untuk memudahkan pema-haman menghindari stress dan kebingungan anak yang akibat bahasa yang berubah-ubah.
Difersifikasi bahasa dapat diberikan jika kemampuan mental anak sudah matang seperti setelah umur 9 tahun, karena perkembangan selsel otak anak sudah mulai maksimal.
Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat tikulasi
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan komunikasi verbal dapat teratasi :
1. Stimulasi bahasa dan latihn bicara tetap dilakukan sesuai dengan perkembangan mentak anak.
2. Kolaborasi: dengan ahli bedah untuk perbaikan alat-alat artikulasi.
Untuk mengindari keter-lambatan perkembangan mental, bahasa maupun bicara ketika alat artikulasi sudah bisa diperbaiki.
Perbaikan alat-alat artikulasi hanya bisa dilakukan secara optimal dengan pembedahan.
Kecemasan orang tua Sehubungan dengan ketidakmampuan
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan
- Untuk dapat menggali efektivitas dan kemampuan serta usaha yang telah dilakukan oleh
anak berbicara komunikasi verbal dapat teratasi :
1. Gali kebiasaan komunikasi dan stimulasi orang tua terhadap anak.
2. Berikan penjelasan tentang kondisi anaknya secara jelas, serta kemungkinan penanganan lanjutan, prognose serta lamanya tindakan atau pengobatan.
orang tua, untuk mengindari overlaping tindakan yang berakibat orang tua menjadi bosan.
- Pengikutsertaan keluarga terhadap perawatan anak secara langsung akan mampu mengurangi tingat kecemasan orang tua terhadap keadaan anaknya.
Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kecemasan
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan komunikasi verbal dapat teratasi :
1. Hindari bicara pada saat kondisi bising.
2. Lakukan komunikasi dengan posisi lawan bicara setinggi badan anak.
3. Lakukan latihan bicara sambil bermain dengan mainan kesukaan anak.
Komunikasi tidak efektif sehingga anak menjadi irritabel.
Untuk meningkatkan pandangan mata dan efektivitas komunikasi sehingga anak merasa lebih nyaman.
Agar anak lebih tertarik dan tidak lekas bosan.
Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kurangnya kemampuan memori dan kerusakan sistem saraf pusat.
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan gangguan komunikasi verbal dapat teratasi :
1. Lakukan observasi dan pemeriksaan fisik neurologi secara mendetail.
2. Kolaborasi pemeriksaan EEG
- Untuk mengetahui kemungkinan posisi kelainan dalam otak.
- Untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada SSP anak.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.D (1997), Nursing Diagnois; Application to Clinical Practice, 7th. Edition,
Lippincott, Philadelpia, New York.
Kozier Barbara et.al (1995), Fundamental Of Nursing ; Concept, Process and Practice , 5 th
Edition, Addison Wesley Nursing, Cuming Publishing, New York.
Whaley and Wong (1997), Pediatric Nursing; Clinical Manual, Mosby Year Book,
Philadelpia.
Whaley and Wong (1996), Nursing Care of Infants and Children, 5 th Edition, Mosby Year
Book, Philadelpia.