Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

18
1 GANGGUAN PSIKOLOGI MENSTRUASI SERTA CARA MENGATASINYA Disusun oleh : Adelia Wirmasari 201207066 Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung 2014

description

makalah : karya tulis

Transcript of Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

Page 1: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

1

GANGGUAN PSIKOLOGI MENSTRUASI SERTA CARA MENGATASINYA

Disusun oleh :

Adelia Wirmasari

201207066

Akademi Kebidanan Adila

Bandar Lampung

2014

Page 2: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.

Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah

memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa

dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Bandar lampung, 27 Desember 2013

penulis

Page 3: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………….……………. 2

Daftar Isi………………………………………………........................................... 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 5

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 8

1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................. 8

1.4 Manfaat Makalah............................................................................................... 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian .......................................................................................................... 9

2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya.......................................................................... 10

2.2.1 Kelainan Siklus Haid..................................................................................... 10

2.2.2 Kelainan Banyaknya Darah dan lamanya pendarahan.................................. 11

2.2.3 Pendarahan Diluar Siklus Haid...................................................................... 12

2.2.4 Gangguan Lainnya......................................................................................... 12

2.3 Gangguan Psikologi Menstruasi...................................................................... 13

2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Menstruasi.......................................... 14

2.5 Cara Mengaatasi Gangguan Fisiologis Akibat Haid......................................... 15

Page 4: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

4

BAB III

PENUTUP

3.2Kesimpulan………………………………………………………….............. 16

3.1 Saran....………………………………………......................................... ...... 17

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

5

BAB I

Pendahuluan

1.1.Latar Belakang

Menstruasi adalah perdarahan dari uterus karena perubahan hormonal yang teratur

atau berdaur teratur, kira-kira empat minggu sekali (kamus istilah kebidanan, hal 116)

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah periodik

darah dan sel sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.mestruasi

di mulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung

anak, walau pun mungkin faktor-faktor kesehatan lain yang membatasi kapasitas ini.

Akhir dari kemampuan wanita untuk menstruasi di sebut menopause dan menandai

akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Menstruasi merupakan bagian dari

proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan.

Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yg di

keluarkan oleh hipotalamus, kelenjar bagian bawah otak depan, lapisan sel rahim

mulai berkembang dan menebal.

Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila

wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam rahim indung

telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur di lepaskan kepada

indung telur wanita mulai bergerak menuju tuba falopii terus kerahim. Bila telur tidak

di buahi oleh sperma pada saat berhubungan intim(atau saat insmenasi buatan),

lapisan rahim akan terpisah dari dinding uterus dan mulai meluruh serta akan di

keluarkan melalui vagina.periode pengeluaran darah,di sebut sebagai periodik

menstruasi ( menstruasi atau haid), berlangsung 3 hingga 7 hari. Bila seorang wanita

menjadi hamil, menghilang menstruasi bulanan merupakan tanda (walau pun tidak

selalu ) bahwa seorang wanita sedang hamil. Menstruasi merupakan siklus bulanan

yang normal pada wanita.Untuk mengenal premenstruasi lebih dalam perlu di

Page 6: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

6

mengerti juga bagaimana siklus menstruasi itu bekerja. Hal ini sangat penting

dilakukan untuk membantu memprediksi dan mengatasi gejala. Siklus menstruasi

biasanya di mulai pada wanita berumur 12-15tahun (menarche) yang terus berlanjut

sampai umur 45-50 tahun (menopause) tergantung berbagai faktor, termasuk

kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Kerja

hormon –hormon ovarium(estrogen dan progesteron) di bawah rangsang hormon

lobus anterior hipofisis menyebabkan modifikasi struktur endometrium yang di sebut

siklus menstruasi.pada umunya siklus menstruasi berlangsung sampai 28hari.Siklus

normal berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari. Panjang daur dapat bervariasi

pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari

bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik,emosi dan

nutrisi wanita tersebut. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormon

estrogen dan progesteron.

Siklus menstruasi wanita bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita

memiliki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15%yang memiliki panjang siklus 28 hari.

Namun beberapa wanita memiliki siklus tidak teratur dan hal ini bisa menjadi inikasi

adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi di hitung dari hari pertama

periode menstruasi.Hari dimana pendarahan pertama dimulai di sebut sebagai hari

pertama kemudian di hihitung sampai dengan hari terakhir yaitu 1 hari sebelum

pendarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.

Dalam prakteknya, awal siklus dicatat pada saat muncul “darah” menstruasi yaitu

desquamasi endometrium, serpihan pembuluh darah , dan darah. Fase siklus

menstruasi, sebagai berikut : hari pertama sampai hari ke empat sebagai fase

menstruasi , hari ke lima dan hari ke empat sebagai fase proliferasi dan hari ke lima

belas sampai hari ke dua puluh sebagai fase sekresi (luteal).

Hari ke 1 dalam siklus merupakan awal dari sebuah periode. Sekitar hari ke

5,estrogen membantu lapisan uterus untuk mempersiapkan proses kehamilan

sehingga lapisan uterus untuk mempersiapkan kehamilan sehingga lapisan uterus

Page 7: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

7

(endometrium) akan tumbuh dan menebal. Sekitar hari ke 14, salah satu ovarium

akan melepas sebuah telur. Hal ini dinamakn ovulasi. Setelah mencapai tahap ovulasi,

progesteron akan meningkat. Pada tahap ini ovulasi, gejala- gejala PMS mulai

nampak. Sekitar hari ke 28, telur tidak di buahi oleh sperma, maka hormon

progesteron akan menurun. Hormon progesteron yang menurun yang menurun

tersebut menyebabkan dinding uterus meluruh sehingga terjadi pendarahan yang

biasa di sebut dengan menstruasi. Pada tahap ini gejala PMS mulai menghilang. Hal

ini menandai awal dari awal dari suatu siklus yang baru. Siklus menstruasi yang akan

terus berlanjut.

Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar dalam otak di dalam otak melepaskan hormon

yang di sebut Follicle Stimulating Hormon (FSH) ke dalam aliran darah sehingga

membuat sel sel tersebut tumbuh di dalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur

kemudian tumbuh lebih cepat dari pada sel telur lainnya dan menjadi dominan hingga

kemudian mulai memproduksi hormon yang di sebut estrogen bekerja sama dengan

hormon FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian

memberi sinyal kepada rahim agar mrmpersiapkan diri untuk menerima sel telur

tersebut. Hormon estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di

vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim.

Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon di lepaskan dari dalam otak yang di

sebut dengan Luteinizing Horman (LH). Hormon ini di lepas dalam jumlah banyak

dan memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium

menuju tuba fallopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan besar

untuk di buah. Sel telur yang telah di buahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan

menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya „‟menanamkan diri‟‟ didalam

rahim. kemudian, sel telur dan memproduksi hormon Human Chorionic

Gonadotropin (HCG) yang dapat dideteksi dengan tes kehamilan. Hormon tersebut

membantu pertumbuhan embrio didalam rahim. Jika sel telur yang telah dilepaskan

tersebut tidak di buah, maka endometrium akan meluruh dan terjadinya proses

mentruasi berikutnya.

Page 8: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

8

1.2 Rumusan Masalah

1.Apakah pengertian menstruasi ?

2.Apa saja gangguan-gangguan haid dan siklusnya ?

3. Bagaimana gangguan psikologi menstruasi?

4.Bagaimana penatalaksanaan gangguan psikologi menstruasi?

5. Bagaimana pentalaksanan gangguan fisiologis akibat haid?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian menstruasi

2. Untuk mengetahui gangguan – gangguan haid dan siklusnya

3. Untuk mengetahui gangguan psikologi menstruasi

4.Untuk mengetahui penatalaksanaaan gangguan psikologi menstruasi

5. Untuk mengetahui penatalaksanaan gangguan fisiologis akibat haid

1.4 Manfaat Makalah

Manfaat Makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi saya, Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah psikologi

klinik untuk memperoleh nilai tugas.

2. Bagi para bidan maupun calon bidan (mahasiswa/mahasiswi kebidanan),

Makalah ini dapat memberikan informasi tentang bagaimana mengatasi

gangguan psikologis pada masa menstruasi.

Page 9: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus di sertai pelepasan

endometrium. Lama haid biasanya 3-5 hari, ada 1-2 hari di ikuti darah sedikit sedikit

dan ada yang 7 -8 hari. Pada setiap wanita biasa nya lama haid tetap sesuai

siklusnya.jumlah darah yang keluar kurang lebih 16 cc.

Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi

medis umum yang terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan

menimbulkan gangguan yang lebih parah atau yang sering di sebut disforia

pramenstruasi( prementural dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa

bermacam-macam, mulai dari gejala fisik, psikis, dan psikologis. Namun gejala

tersebut akan hilang saat menstruasi datang.

Haid atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan

terkadang bisa menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang,

pembengkakkan lutut, dan perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan suasana

hati , sedih, gelisah dan kecendrungan menangis tanpa sebab jelas. Pada zaman dulu

haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga tidak mengherankan bila

reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak wanita itu. Lagi pula

mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti ini juga membawa akibat

buruk pada setiap anak wanita dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya

bernasib buruk.

Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak

kurang dari 400 kali terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya.

Darah yang keluar dari menstruasi seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah

total besi yang ada pada orang dewasa.

Page 10: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

10

2.2 Gangguan Haid dan Siklusnya

Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan

mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus.

Saat mulainya haid pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakan

menopause.

Gangguan haid dapat di golongkan antara lain

1. Kelainan siklus

2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan

3. Pendarahan di luar haid

4. Gangguan lainnya

2.2.1 kelainan siklus haid

1. Oligomenore

Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari

35 hari.

2. Amenore

Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari

90 hari. Amenore adalah keadaan tidak adanya haid haid untuk sedikitnya 3 bulan

berturut turut. Pada umumnya amenore di bedakan menjadi dua yaitu :

1) Amenore primer

Dikatakan amenore primer yaitu apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas

tidak pernah haid. Amenore primer pada umumnya mempunyai sebab yang lebih

berat dan lebih sulit untuk di ketahui seperti kelainan kogenital dan kelainan genetik.

Page 11: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

11

2). Amenore sekunder

adalah penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak pernah mendapat haid

lagi. Amenore sekunder lebih banyak di sebabkan karena gangguan gizi, gangguan

metabolisme, keganasan, penyakit infeksi dan lain lain. Selain itu terdapat juga

amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat dalam masa sebelum pubertas, masa

kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.

3. Polimenore

Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya waktu siklus kurang

dari 21 hari. Pada poligomenore siklus haid lebih pendek dari biasanya yaitu kurang

dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid

biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan

gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal, adanya kongesti ovarium

karena peradangan, dan endometriosis.

2.2.2 Kelainan Banyaknya Darah dan Lamanya Perdarahan

1. Hipermenorea (menoragia)

perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8

hari). Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap

jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan

terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper plasia

endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan

pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan

(Chandranita, 2009)

Page 12: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

12

2. Hipomenorea

perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada

kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan

tetapi jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan

gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit

tertentu (Chandranita, 2009).

2.2.3 Pendarahan Di luar Haid

Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia). Pendarahan

ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada

kelainan hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium ( indung

telur ) dan rangsangan estrogen dan progesterone dengan bentuk pendarahan yang

terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus dan pendarahan

menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak seimbangan

hormon tubuh ,yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon estrogen

yang tinggi.

2.2.4 Gangguan lainya

Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena

nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim

akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol

uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah

yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Robert&David,2004;Nur,2010).

hanya dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan

Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami

dismenorea primer dan 15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat.

Page 13: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

13

a) dimenorea primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah

menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya

waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada Rahim setelah

menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang (Kasdu,2005).

b) dismenorea sekunder, gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang

berhubungan dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip,

tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ

dan jaringan disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi

panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi, pelengketan

abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon. Kondisi

demikian (Kasdu,2005).

2.3 Gangguan Psikologis Menstruasi

Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik

maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan

tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi

tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu

1. kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia

terhadap menstruasi. Maksudnya disini jika keregangan dan kecemasan ini secara

terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan

fobia pada menstruasi.

2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya

menstruasi. Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi

ini misalnya saja wanita akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari

contohnya ia tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-

aktivitas lainnya.

Page 14: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

14

3. emosi meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk

menangis karena hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri khas spada

masa menstruasi. Pada masa ini anak wanita akan merasa khawatir dan mudah marah.

4. hilangnya kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin

pada diri sendiri, tetapi pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan

akan merasa takut gagal karena daya tahan tubuh atau fisiknya akan menurun.

Keluhan yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit perut, sakit

pinggang, dan pusing.

5. Merasa gelisah dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan

mengalami gangguan atau masala susah tidur atau insomnia.

2.4 Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Menstruasi

Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan

melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan

sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau

tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai berikut:

1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu

proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap

wanita yang subur.

2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang

rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang

akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu

mencegah terjadinya gangguan fisiologis.

Page 15: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

15

3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses

menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan

melakukan kompres air hangat pada bagian perut.

4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat

membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga

mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.

4. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan

tidak merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.

2.5 Cara Mengatasi Gangguan Fisiologis Akibat Haid

Untuk mengatasi gangguan fisiologis harus menciptakan kondisi yang rileks karena

antara tubuh dan fikiran saling memengaruhi pikiran yang tenang akan membuat

sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah

terjadinya gangguan fisiologis. Cara lain untuk mengatasi gangguan fisiologis yaitu

yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri otot, nyeri

sendi, dan sakit punggung bagian bawh, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung

dan jengkel.

Page 16: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

16

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik

maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan

tergangguanya aktivitas-aktivitas dari wanita yang mengalami gangguan menstruasi

tersebut.

Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan

mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus.

Saat mulainya haid pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakan

menopause.

Gangguan haid dapat di golongkan antara lain

1. Kelainan siklus

2. Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan

3. Pendarahan di luar haid

4. Gangguan lainnya.

Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari

segi fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat

menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami

gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi

yaitu :

1. kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi.

2. Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya

menstruasi.

Page 17: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

17

3. emosi meninggi.

4. hilangnya kepercayaan diri

5. Merasa gelisah dan gangguan tidur.

Peran atau tugas tenaga kesehatan sebagai konselor untuk membantu klien

mengatasi gangguan psikologis menstruasi yaitu sebagai berikut:

1. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu

proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap

wanita yang subur.

2. Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang

rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang

akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu

mencegah terjadinya gangguan fisiologis.

3. Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses

menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan

melakukan kompres air hangat pada bagian perut.

4. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat

membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga

mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.

4. Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan

tidak merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.

3.2 Saran

Setelah mempelajari materi ini di harapkan tenaga kesehatan khususnya bidan agar

dapat membantu klien dalam mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa

menstruasi dengan cara memberikan konseling kepada klien bahwa menstruasi

merupakan hal yang fisiologis di alami oleh seorang wanita.

Page 18: Gangguan Psikologi Menstruasi Serta Cara Mengatasinya

18

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka cipta.

Sarwono, Sarlito W.2003. pengantar umum psikologi. Jakarta : PP IBI.

Tyastuti, Siti. 2009. Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayan

Kebidanan.Yogyakarta : Fitra Maya.

Dahro. 2012. Psikologi Kebidanan : Analisis Perilaku Wanita untuk kesehatan.

Jakarta : Salemba Medika,hal 70