gangguan dismorfik

download gangguan dismorfik

of 11

description

FK

Transcript of gangguan dismorfik

Gangguan Dismorfik TubuhDefinisi

Pasien dengan gangguan dismorfik tubuh memiliki perasaan subjektif yang pervasif mengenai keburukan beberapa aspek penampilan walaupun penampilan mereka normal atau hampir normal. Membuatnya bisa berlama-lama berkaca di depan cermin memandang bentuk tubuh yang dianggapnya kurang, sering pasien mendatangi spesialis bedah dan kecantikan. Inti gangguan ini adalah keyakinan atau ketakutan seseorang yang kuat bahwa ia tidak menarik atau bahkan menjijikan. Rasa takut ini jarang bisa dikurangi dengan pujian atau penentraman, meskipun pasien yang khas dengan gangguan ini cukup normal penampilannya.1,3 Epidemiologi

Awitan usia yang paling lazim ditemukan adalah antara 15 dan 30 tahun dan perempuan lebih sering terkena daripada laki-laki. Biasanya berkaitan dengan depresi, fobia social, gangguan kepribadian. Pasien yang mengalami gangguan ini cenderung tidak menikah. Gangguan dismorfik tubuh lazim timbul bersamaan dengan gangguan jiwa lain. Satu studi menemukan bahwa lebih dari 90 persen pasien dengan gangguan dismorfik tubuh pernah mengalami episode depresif berat di dalam hidup mereka; kira-kira 70 persen pernah mengalami gangguan ansietas, dan kira-kira 30 persen pernah mengalami gangguan psikotik.1,3Etiologi

Penyebab gangguan dismorfik tubuh tidak diketahui. Komorbiditas yang tinggi dengan gangguan depresif, riwayat keluarga dengan gangguan mood dan gangguan obsesif-kompulsif yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, serta responsivitas keadaan tersebut terhadap obat yang spesifik serotonin menunjukkan bahwa sedikitnya pada beberapa pasien patofisiologi gangguan ini melibatkan serotonin dan dapat terkait dengan gangguan jiwa lain. Konsep stereotipik mengenai kecantikan ditekankan pada keluarga tertentu dan di dalam budaya dapat memengaruhi pasien dengan gangguan dismorfik tubuh secara signifikan. Pada model psikodinamik, gangguan dismorfik tubuh dilihat sebagai tindakan mencerminkan pemindahan konflik seksual atau emosional ke bagian tubuh yang tidak berkaitan. Hubungan tersebut terjadi melalui mekanisme pertahanan represi, disosiasi, distorsi, simbolisasi, dan proyeksi.1DiagnosisKriteria diagnostik DSM-IV-TR gangguan dismorfik tubuh membutuhkan preokupasi mengenai defek khayalan terhadap penampilan atau penekanan yang berlebihan terhadap sedikit defek. Preokupasi ini menyebabkan distress emosional yang signifikan atau secara nyata mengganggu kemampuan mereka berfungsi dalam area penting.1Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Gangguan Dismorfik Tubuh

A. Preokupasi mengenai defek khayalan terhadap penampilan. Jika terdapat sedikit anomaly fisik, kepedulian orang tersebut sangat berlebihan.

B. Preokupasi ini menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya dalam fungsi social, pekerjaan, dan area fungsi penting lain.

C. Preokupasi ini tidak lebih mungkin disebabkan oleh gangguan jiwa lain (cth., ketidakpuasan akan bentuk tubuh dan ukuran pada anoreksia nervosa).1Gambaran Klinis

Kekhawatiran yang paling lazim mencakup ketidaksempurnaan wajah, terutama yang meliputi anggota tubuh tertentu (contohnya hidung). Gejala terkait yang lazim ditemukan mencakup gagasan atau waham rujukan (biasanya mengenai orang yang memperhatikan ketidaksempurnaan tubuh), baik mengaca berlebihan maupun menghindari permukaan yang dapat memantul, serta upaya menyembunyikan deformitas yang dianggap (dengan tata rias atau pakaian). Efeknya pada kehidupan seseorang dapat signifikan; hampir semua pasien yang mengalami gangguan ini menghindari pajanan social serta pekerjaan. Sebanyak sepertiga pasien dapat mendekam di rumah karena khawatir diejek untuk deformitas yang diduga, dan seperlima pasien mencoba bunuh diri.1Diagnosis Banding

Distorsi citra tubuh terjadi pada anoreksi nervosa, gangguan identitas gender, dan beberapa jenis kerusakan otak tertentu; gangguan dismorfik tubuh jangan didiagnosis pada situasi ini. Gangguan dismorfik tubuh juga harus dibedakan dengan kepedulian normal seseorang mengenai penampilan. Pada gangguan dismorfik tubuh, seseorang mengalami distres emosional yang signifikan serta hendaya fungsi karena kekhawatiran tersebut. Walaupun pembedaan antara gagasan yang dipegang erat dengan waham sulit dilakukan, jika preokupasi pasien akan defek tubuh yang dirasakan pada kenyataannya memiliki intensitas waham, diagnosis yang sesuai adalah gangguan waham tipe somatic. Pertimbangan diagnostic lain adalah gangguan kepribadian narsisistik, gangguan depresif, gangguan obsesif-kompulsif, dan skizofrenia. Pada gangguan kepribadian narsisistik, kepedulian mengenai bagian tubuh hanya gambaran kecil di dalam kumpulan umum ciri kepribadian. Pada gangguan depresif, skizofrenia, dan gangguan obsesif-kompulsif, gejala lain gangguan ini biasanya terlihat segera, bahkan ketika gejala awalnya adalah kepedulian yang berlebihan akan bagian tubuh.1Perjalanan Gangguan dan Prognosis

Awitan gangguan dismorfik tubuh biasanya bertahap. Orang yang mengalami gangguan ini dapat mengalami kekhawatiran yang bertambah mengenai bagian tubuh tertentu sampai orang tersebut memperhatikan bahwa fungsinya terganggu. Kemudian orang tersebut dapat mencari pertolongan medis atau bedah untuk menyelesaikan masalah yang diduga. Tingkat kekhawatiran mengenai masalah ini dapat memburuk dan membaik seiring waktu, walaupun gangguan ini biasanya menjadi kronis jika tidak ditangani.1Terapi

Terapi pada pasien dengan gangguan dismorfik tubuh dengan prosedur bedah, dermatologis, dental, atau prosedur medis lain untuk menyelesaikan defek yang diduga hampir selalu tidak berhasil. Walaupun obat trisiklik, monoamine oxidase inhibitors (MAOI), dan pimozide (Orap) dilaporkan berguna pada kasus tertentu, data yang lebih besar menunjukkan bahwa obat yang spesifik serotonin contohnya clomipramine (Anafranil) dan fluoxetine (Prozac) efektif dalam mengurangi gejala pada sedikitnya 50 persen pasien. Pada pasien manapun dengan gangguan jiwa yang terjadi bersamaan, seperti gangguan depresif atau gangguan ansietas, gangguan yang juga ada ini harus diterapi dengan farmakoterapi dan psikoterapi yang sesuai. Berapa lama terapi harus dilanjutkan setelah gejala gangguan dismorfik tubuh mengalami remisi tidak diketahui.1LAPORAN INDIVIDU MODUL 3GANGGUAN TIDURBLOK NEUROPSIKIATRI

DISUSUN OLEH :

Nama

: Nurul Mukhlisah Ismail

No. Registrasi

: 13 777 094Kelompok

: Tiga (III)Pembimbing

: dr. Magfirah Al-amriFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

PALU

2015

LAPORAN INDIVIDU MODUL 3GANGGUAN TIDURBLOK NEUROPSIKIATRI

DISUSUN OLEH :

Nama

: Joe StenlyNo. Registrasi

: 13 777 050

Kelompok

: Pembimbing

: dr. Maria Rosa Dalima RFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

PALU

2015

LAPORAN INDIVIDU MODUL 3GANGGUAN TIDURBLOK NEUROPSIKIATRI

DISUSUN OLEH :

Nama

: FadliahNo. Registrasi

: 13 777 024Kelompok

: Tiga (III)Pembimbing

: dr. Magfirah Al-amriFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

PALU

2015

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGIBLOK NEUROPSIKIATRI

DISUSUN OLEH :

Nama

: Nurul Mukhlisah Ismail

No. Registrasi

: 13 777 094Kelompok

: Tiga (III)Pembimbing

: Indriani, S.Farm, Apt, M.ScFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

PALU

2015

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGIBLOK NEUROPSIKIATRI

DISUSUN OLEH :

Nama

: FadliahNo. Registrasi

: 13 777 024Kelompok

: Tiga (III)Pembimbing

: Indriani, S.Farm, Apt, M.ScFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

PALU

2015

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGIBLOK NEUROPSIKIATRI

DISUSUN OLEH :

Nama

: Joe StenlyNo. Registrasi

: 13 777 050

Kelompok

: Pembimbing

: dr. Achmad ZaifullahFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

PALU

2015LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGIBLOK NEUROPSIKIATRI

DISUSUN OLEH :

Nama

: Joe StenlyNo. Registrasi

: 13 777 040

Kelompok

: Delapan (VIII)Pembimbing

: dr. Achmad ZaifullahFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

PALU

2015