Gangguan Dalam Kala III Persalinan 1

16
1 Gangguan dalam Gangguan dalam kala.III dan kala kala.III dan kala IV IV 1. PERDARAHAN POST PARTUM 1. PERDARAHAN POST PARTUM Secara Normal : Secara Normal : - Lepasnya plasenta menimbulkan - Lepasnya plasenta menimbulkan perdarahan (oleh karena robeknya sinus perdarahan (oleh karena robeknya sinus marginalis di tempat insersi plasenta marginalis di tempat insersi plasenta dengan dinding uterus). dengan dinding uterus). - Biasanya perdarahan yang timbul - Biasanya perdarahan yang timbul tidak banyak oleh karena kontraksi dan tidak banyak oleh karena kontraksi dan retraksi otot-otot uterus menekan retraksi otot-otot uterus menekan pembuluh darah yang terbuka pembuluh darah yang terbuka Kedaruratan Obstetri

description

lili

Transcript of Gangguan Dalam Kala III Persalinan 1

11

Gangguan dalam Gangguan dalam kala.III dan kala IVkala.III dan kala IV

1. PERDARAHAN POST PARTUM1. PERDARAHAN POST PARTUM Secara Normal :Secara Normal : - Lepasnya plasenta menimbulkan - Lepasnya plasenta menimbulkan

perdarahan (oleh karena robeknya sinus perdarahan (oleh karena robeknya sinus marginalis di tempat insersi plasenta marginalis di tempat insersi plasenta dengan dinding uterus).dengan dinding uterus).

- Biasanya perdarahan yang timbul - Biasanya perdarahan yang timbul tidak banyak oleh karena kontraksi dan tidak banyak oleh karena kontraksi dan retraksi otot-otot uterus menekan retraksi otot-otot uterus menekan pembuluh darah yang terbukapembuluh darah yang terbuka

Kedaruratan Obstetri

22

Perdarahan Perdarahan Post partum Post partum

DefinisiDefinisi : perdarahan > 500 cc pd : perdarahan > 500 cc pd partus partus pervaginam, atau > 1000 cc pada partus pervaginam, atau > 1000 cc pada partus perabdominamperabdominam

Klassifikasi : Klassifikasi :

1. PPP dini ( PPP Primer)1. PPP dini ( PPP Primer) terjadi 24 terjadi 24 jam pertama postpartum.jam pertama postpartum.

2.PPP lambat (PPP Sekunder) 2.PPP lambat (PPP Sekunder) terjadi terjadi stlh 24 jam post partumstlh 24 jam post partum..

Kedaruratan Obsteri

33

Etiologi Etiologi perdarahan post partumperdarahan post partum

No.No. EtiologiEtiologi KeteranganKeterangan 1.1. Tone (atonia Tone (atonia

uteri).uteri).Infeksi s/d sepsisInfeksi s/d sepsis , , Partus lamaPartus lama..

Overdistensi uterus Overdistensi uterus gemelli, hidramnion, gemelli, hidramnion, anak besaranak besar, P, Paritas`tinggiaritas`tinggi, riwayat atonia, riwayat atonia

Anaestesi umum,Anaestesi umum,

Induksi partus, partus presipitatusInduksi partus, partus presipitatus

2.2. TraumaTrauma Laserasi jalan lahir (Laserasi serviks s/d ruptua Laserasi jalan lahir (Laserasi serviks s/d ruptua uteriuteri

3.3. TissueTissue Retensio plasenta (Akreta, Inkreta,Perkreta) Retensio plasenta (Akreta, Inkreta,Perkreta) Plasenta rest, kotiledon tinggal, Plasenta Plasenta rest, kotiledon tinggal, Plasenta SuksenteriataSuksenteriata

4.4. ThrombinThrombin Gangguan pembekuan darah, Gangguan pembekuan darah, koagulopatia, koagulopatia, hipofibrinogenemia ( solusio plasenta, KJDK, hipofibrinogenemia ( solusio plasenta, KJDK, emboli air ketuban) .emboli air ketuban) .

44

Gej.klinis/diagnosis :Gej.klinis/diagnosis :

1.Terjadi perdarahan akut/kronis1.Terjadi perdarahan akut/kronis

Perdarahan > 20 % volume darah : TD ↓, Nadi Perdarahan > 20 % volume darah : TD ↓, Nadi meningkat, Nafas sesak meningkat, Nafas sesak syok syok

Perdarahan + plasenta belum lahir Perdarahan + plasenta belum lahir retensi retensi plasentaplasenta

Perdarahan + plasenta telah lahir Perdarahan + plasenta telah lahir dibedakan dibedakan atoni atau laserasi jalan lahir atoni atau laserasi jalan lahir* atoni : uterus lembek, fundus uteri naik, jika * atoni : uterus lembek, fundus uteri naik, jika darah tidak keluardarah tidak keluar* laserasi jalan lahir : uterus berkontraksi baik.* laserasi jalan lahir : uterus berkontraksi baik.

Untuk menentukan diagnosa dgn cepat Untuk menentukan diagnosa dgn cepat inspekulo jalan lahir, dan eksplorasi kavum uteri.inspekulo jalan lahir, dan eksplorasi kavum uteri.

55

Faktor Rsiko PPPFaktor Rsiko PPP

66

Prognosis : wanita dgn PPP sebaiknya tidak Prognosis : wanita dgn PPP sebaiknya tidak

meninggal,bila perlu dapat dilakukan histerektomimeninggal,bila perlu dapat dilakukan histerektomi

Komplikasi : Komplikasi : 1. Syndroma sheehan akibat insufisiensi hipofise 1. Syndroma sheehan akibat insufisiensi hipofise

kegagalan laktasi, amenorea, atrofi payudara, rontok kegagalan laktasi, amenorea, atrofi payudara, rontok rambut pubis dan aksila, superinvolusi uterus, rambut pubis dan aksila, superinvolusi uterus, hipotiroidi, dan insuffisiensi kortek adrenal.hipotiroidi, dan insuffisiensi kortek adrenal.

2. Diabetes insipidus, tanpa diserta insuff hipofise 2. Diabetes insipidus, tanpa diserta insuff hipofise anterior.anterior.

3. Kematian maternal,infeksi puerperal.3. Kematian maternal,infeksi puerperal.

77

PenangananPenanganan 1. Pencegahan pada antepartum 1. Pencegahan pada antepartum pengobatan anaemia, periksa kadar pengobatan anaemia, periksa kadar

fibrinogen.,pembekuan darah.fibrinogen.,pembekuan darah. Persalinan di RS utk profilaksis, pasien dgn faktor predisposisi Persalinan di RS utk profilaksis, pasien dgn faktor predisposisi

Atonia uteri spt :Atonia uteri spt : - riw. PPP- riw. PPP - grandemultigravida- grandemultigravida -partus lewat waktu.-partus lewat waktu. - bekas SC.- bekas SC. - SC, EF, EV.- SC, EF, EV. - Over distensi - Over distensi gemelli, hidramnion, anak besar, mioma. gemelli, hidramnion, anak besar, mioma. - Partus lama - Partus lama - setelah anaesthesi. - setelah anaesthesi.

88

•2. Dalam Kala III2. Dalam Kala III 1. Masase Uterus1. Masase Uterus 2. Uterotonika (oksitosin 10 iu im, ergometrin 0,2 mg im)2. Uterotonika (oksitosin 10 iu im, ergometrin 0,2 mg im) Jika plasenta belum lahir Jika plasenta belum lahir segera lahirkan segera lahirkan Jika plasenta telah lahir Jika plasenta telah lahir atonia atau laserasi atonia atau laserasi

* atoni * atoni message uterus, ergometrin 0,2 mg iv message uterus, ergometrin 0,2 mg iv kompresi bimanual uterus atau perasat “Dickinson”kompresi bimanual uterus atau perasat “Dickinson”

tamponade utero vaginal (diangkat 24 jam tamponade utero vaginal (diangkat 24 jam kemudian)kemudian) ligasi a.hipogastrika dekstra, sinistra ligasi a.hipogastrika dekstra, sinistra histerekatomi. histerekatomi.

3. Laserasi jalan lahir 3. Laserasi jalan lahir repair. repair. 4. 4. HHipofibrinogenemia ipofibrinogenemia transfusi darah segar, pemberian transfusi darah segar, pemberian

fibrinogenfibrinogen .. 5. Perdarahan karena sisa plasenta 5. Perdarahan karena sisa plasenta kuretase hr ke V, setelah kuretase hr ke V, setelah

pemberian injeksi methergin 3 hari.pemberian injeksi methergin 3 hari.

99

Kompressi bimanualKompressi bimanual

1010

Retensio plasentaRetensio plasenta

Definisi : Plasenta belum lahir setelah ½ jam Definisi : Plasenta belum lahir setelah ½ jam anak lahir.anak lahir.

Etiologi :Etiologi : 1. Fungsional :1. Fungsional : - his kurang kuat.- his kurang kuat. - Plasenta adhesiva ( plasenta membra - Plasenta adhesiva ( plasenta membra

nasea, plasenta anularis, plasenta kecil).nasea, plasenta anularis, plasenta kecil). 2. Patologi anatomi 2. Patologi anatomi plasenta akreta; inkreta, plasenta akreta; inkreta,

perkreta.perkreta.

Kedaruratan Obstetri

1111

Oleh karena tidak ada usaha melahirkan Oleh karena tidak ada usaha melahirkan plasenta/salah penanganan kala III plasenta/salah penanganan kala III lingkaran konstriksi lingkaran konstriksi inkarserasio plasentainkarserasio plasenta

Penanganan :Penanganan :1.1. Perasat Crede Perasat Crede inversio uteri inversio uteri

2.2. Perasat BrandtPerasat Brandt

3.3. Manual plasentaManual plasenta

4.4. Histerektomi (plasenta inkreta)Histerektomi (plasenta inkreta)

5.5. Pada inkarserasio plasenta Pada inkarserasio plasenta dikeluarkan dikeluarkan

1212

Manual plasentaManual plasenta

1313

INVERSIO UTERIINVERSIO UTERI

Definisi : Bagian atas uterus masuk ke kavum uteri, Definisi : Bagian atas uterus masuk ke kavum uteri, sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam kavum uteridalam kavum uteri

Ada 3 tingkat :Ada 3 tingkat :1.1. Fundus uteri menonjol ke dalam kavum uteri, tapi Fundus uteri menonjol ke dalam kavum uteri, tapi

belum keluar dari ruang tersebutbelum keluar dari ruang tersebut2.2. Korpus uteri yang terbalik sudah masuk ke dalam Korpus uteri yang terbalik sudah masuk ke dalam

vaginavagina3.3. Uterus dengan vagina semuanya terbalikUterus dengan vagina semuanya terbalik

1414

Gejala KlinikGejala Klinik - Nyeri (karena adneksa tertarik) - Nyeri (karena adneksa tertarik) - Syok, dapat terjadi perdarahan bila - Syok, dapat terjadi perdarahan bila

plasenta belum lepasplasenta belum lepas

Diagnosis :Diagnosis :1.1. PerdarahanPerdarahan

2.2. SyokSyok

3.3. Fundus uteri tidak dapat dirabaFundus uteri tidak dapat diraba

4.4. Pemeriksaan dalam : tumor lunak di atas Pemeriksaan dalam : tumor lunak di atas serviks uteri atau dalam vaginaserviks uteri atau dalam vagina

1515

Prognosis Prognosis - Angka kematian : 15 – 70 %- Angka kematian : 15 – 70 %- Reposisi cepat - Reposisi cepat ↑ keselamatan penderita↑ keselamatan penderita

Penanganan :Penanganan :

Tarikan tali pusat tidak dilakukan bila plasenta belum Tarikan tali pusat tidak dilakukan bila plasenta belum lepaslepas

Syarat-syarat perasat Crede harus dipenuhiSyarat-syarat perasat Crede harus dipenuhi Atasi syok : infus IV, darahAtasi syok : infus IV, darah Reposisi (dalam narkose umum)Reposisi (dalam narkose umum) Laparatomi : cara HaulteinLaparatomi : cara Haultein Pada inversio kronik Pada inversio kronik pembedahan pervaginam pembedahan pervaginam

(Spineli)(Spineli)

1616

Inversio uteriInversio uteri

Inversi uteriInversi uteri Reposisi inversio uteriReposisi inversio uteri