GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA …Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik...

6
GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA SETELAH EMPAT KALI SL'NTIKAN r Yunaning Utami1, Asmar Yetti Zein2, Nanik Setiyawati3 'Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta 55143, email: yunaningutami @yahoo.com. ’Email: [email protected] Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta 55143. ’Email: [email protected] Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta 55143 ABSTRACT t Injectable has a lot of side effects, such as menstrual disorders, nausea, headaches, decreased sex drive (libido), chills, mastalgia (breast pain) and an increase in body weight. This study aims to describe the weight on injectable DMPA acceptors in Banguntapan health center II in 2010- in 2012. This research is a descriptive study cohort approach historical time. The population is all injectable DMPA acceptors who had complete medical records in health centers Banguntapan II began in January 2010- December 31, 2012 a number of 86 acceptors. Average weight gain injectable DMPA acceptors at first injection was 48,8 kg, while the fourth injection is 50,14 kg. More and more do DMPA injections, the average weight gain experienced by the higher. Most of the injectable DMPA acceptors weight gain is 83 people (96.5% after four injections), while the least weight loss is 1 person (1.2%). Changes in average body weight before and after using DMPA injections KB is 1.34 kg. Keywords: injectable DMPA acceptors, body weight f > INTISARI KB Suntik mempunyai banyak efek samping, seperti gangguan haid, mual, sakit kepala, berkurangnya gairah seks (libido), menggigil, mastalgia (nyeri payudara) dan terjadi peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran berat badan pada akseptor KB suntik DMPAdi Puskesmas Banguntapan II tahun 2010 - tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan waktu historikal kohort. Popuiasi dalam penelitian adalah semua akseptor KB Suntik DMPA yang mempunyai rekam medik lengkap di Puskesmas Banguntapan II mulai Januari 2010 - 31 Desember 2012 sejumlah 86 akseptor. Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA pada suntikan pertama adalah 48.8 kg sedangkan pada suntikan ke 4 sebesar 50,14 kg. Semakin banyak melakukan suntikan DMPAmaka rata-rata kenaikan berat badan dialami semakin tinggi. Sebagian besar akseptor KB suntik DMPA setelah empat kali suntikan mengalami kenaikan berat badan yaitu 83 orang (96,5%). Kenaikan rata-rata berat badan sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik DMPAadalah 1,34 kg. KataKunci: akseptor KB suntik DMPA, berat badan 67

Transcript of GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA …Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik...

Page 1: GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA …Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA Gambar 1.menunjukkan rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA pada

GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPASETELAH EMPAT KALI SL'NTIKAN

r Yunaning Utami1, Asmar Yetti Zein2, Nanik Setiyawati3

'Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta 55143, email: yunaningutami @yahoo.com.’Email: [email protected] Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta 55143.

’Email: [email protected] Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta 55143

ABSTRACTt

Injectable has a lot of side effects, such as menstrual disorders, nausea, headaches, decreased sex drive (libido), chills, mastalgia(breast pain) and an increase in body weight. This study aims to describe the weight on injectable DMPA acceptors in Banguntapanhealth center II in 2010- in 2012. This research is a descriptive study cohort approach historical time. The population is all injectableDMPAacceptors who had complete medical records in health centers Banguntapan II began in January 2010- December 31, 2012anumber of 86 acceptors. Average weight gain injectable DMPA acceptors at first injection was 48,8 kg, while the fourth injection is50,14 kg. More and more do DMPA injections, the average weight gain experienced by the higher. Most of the injectable DMPAacceptors weight gain is 83 people (96.5% after four injections), while the least weight loss is 1 person (1.2%). Changes in averagebody weight before and after using DMPAinjections KBis 1.34 kg.

Keywords: injectable DMPAacceptors, body weight

f

>

INTISARI

KB Suntik mempunyai banyak efek samping, seperti gangguan haid, mual, sakit kepala, berkurangnya gairah seks (libido),menggigil, mastalgia (nyeri payudara) dan terjadi peningkatan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaranberat badan pada akseptor KB suntik DMPAdi Puskesmas Banguntapan II tahun 2010 - tahun 2012. Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif dengan pendekatan waktu historikal kohort. Popuiasi dalampenelitian adalah semua akseptor KB Suntik DMPAyang mempunyai rekam medik lengkap di Puskesmas Banguntapan II mulai Januari 2010 - 31 Desember 2012 sejumlah 86akseptor. Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA pada suntikan pertama adalah 48.8 kg sedangkan padasuntikan ke 4 sebesar 50,14 kg. Semakin banyak melakukan suntikan DMPAmaka rata-rata kenaikan berat badan dialami semakintinggi. Sebagian besar akseptor KB suntik DMPA setelah empat kali suntikan mengalami kenaikan berat badan yaitu 83 orang(96,5%).Kenaikan rata-rata berat badan sebelumdan sesudah menggunakanKB suntik DMPAadalah 1,34 kg.

KataKunci: akseptor KB suntik DMPA, beratbadan

67

Page 2: GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA …Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA Gambar 1.menunjukkan rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA pada

Jumal Kesehalan Ibu dan Anak, VoI. 6, No.2, November 2014. Hal. 67-72

akseptor (6,45%) dan kondom 12 akseptor (9,67%).Dari studi pendahuluan padalO orang akseptor KBSuntik DMFA dengan wawancara yang mengakumengalami kenaikan berat badan selamapemakaian KB suntik adalah 90%.

Tujuan peneiltian adalah mengetahuigambaran berat badan pada akseptor KB suntikDMPA setelah 4 kali suntikan di PuskesmasBanguntapan II tahun2010- tahun 2012.

PENDAH'JLUANPemakaian alat kontrasepsi suntik

merupakan cara yang banyak digunakan oleh kaumibu karena kontrasepsi suniik efektif, sederhana,murah, memiliki angka kegagalan yang rendah dantidak perlu dikonsumsi setiap hari. Cara ini mulaidisukai oleh masyarakat kita dan diperkirakansetengah juta pasangan memakai kontrasepsisuntik untuk mencegah kehamilan. Namundemikian KB Suntik juga mempunyai banyak efeksamping, seperti gangguan haid, mual, sakit kepala,berkurangnya gairah seks (libido), menggigii,mastalgia (nyeri payudara) dan yang seringdirasakan adalah terjadipeningkatan berat badan1.

Data yang diperoleh melalui SurveiDemografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2009dapat diketahui jumlah akseptor KB 5.147.500dengan akseptor KB IUD 451.462 akseptor(8,77%), MOP/MOW 357.489 akseptor (6,95%),Implant 490.536 akseptor (9,53%), Suntik2.890.860 akseptor (56,16%), Pil 863.602 akseptor(30,1%), Kondom 93.551 akseptor (1,82%)2.Sedangkan jumlah akseptor KB pada tahun 2011 diProvinsi DIY sebanyak 262.544 akseptor yangterdiri atas peserta IUD sebanyak 91.824 akseptor(21,1%), MOP/MOW sebanyak 21.967 akseptor(5,0%), implant sebanyak 24.438 akseptor (5,6%),suntik sebanyak 189.692 akseptor (43,5%), pilsebanyak 52473 akseptor (12,0%), kondomsebanyak 20.379 akseptor (4,7%)3.

Berdasarkan data yang diperoleh dariBKK6N Kabupaten Bantul diketahui bahwa angkacakupan masyarakat dalam pemakaian kontrasepsidi Kabupaten Bantul tahun 2011 mencapai 79,4%atau 120.697 akseptor, dengan jumlah akseptorsuntik 59.404 akseptor, Implant 5.775 akseptor, IUD27.169 akseptor, Pil 13.307 akseptor, MOP 80akseptor, MOW 624 akseptor, dan kondom 1.339akseptor. Kecamatan Banguntapan sebagai salahsatu wilayah dalam Kabupaten Bantul yang terdiridari 17 Desa, pada bulan Desember tahun 2011cakupan masyarakat dalam pemakaian kontrasepsimencapai 77,93% atau 13.334 akseptor, denganjumlah akseptor suntik 5.344 akseptor, Implant 295akseptor, IUD 3.805 akseptor, Pil 1.847 akseptor,MOP 80 akseptor, MOW 624 akseptor, dan kondom1.339 akseptor4.

Dari data yang diambil oleh peneliti diPuskesmas Banguntapan II, Pasangan Usia Subur(PUS) berjumlah 5.067 orang dengan peserta KBaktif 3.274 akseptor (64,6%) dan peserta KB Suntik1.403 akseptor (42,9%). Pada bulan Januari-November 2012, jumlah akseptor KB yangberkunjung di Puskesmas Banguntapan IIberjumlah 124 akseptor, dengan jumlah akseptorKB Suntik 79 akseptor (63,7%), pil 15 akseptor(12,09%), IUD 10 akseptor (8,6%), Implant 8

METODEJenis penelitian deskriptif dengan

menggunakan metode historikal kohort. Subyekpenelitian ini adalah semua akseptor KB SuntikDMPA yang mempunyai rekam medik lengkap diPuskesmas Banguntapan )l mulai Januari 2010 -31 Desember 2012 sejumlah 86 akseptor.Instrumen yang digunakan pada penelitian iniadalah format (formulir) pengumpulan data danmaster tabel. Analisa data menggunakan rumusprosentase dan rata-rata.

HASILKarakteristik Umur Responden

Tabel 1.Distribusi Frekuensi menurut Golongan Umur Responden

F INo Umuri< 20 thn

20-30 thn30-40 thn>40 thn

25.612 22

48 55.8315 17.44

Jumlah 86 100

Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwaresponden yang paling banyak berusia 30-40 tahunyaitu 48 orang (55,6%), sedangkan yang palingsedikit berumur < 20 tahun yaitu 1 orang (1,2%).

Karakteristik Paritas RespondenTabel 2.

Distribusi Frekuensi menurut Paritas RespondenParitas F %No.

15,113•1 12 53 67.42

3 3 15 17A_86_ TooJumlah

Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui bahwaresponden yang paling banyak mempunyai paritas2 yaitu 58 orang (67,4%), sedangkan yang palingsedikit mempunyai paritas 1 yaitu 13 orang (15,1%).

Karakteristik Pendidikan RespondenTabel 3

Distribusi Frekuensi menurut Tingkat Pendidikan RespondenNo Pendidikan F •/.

V 7'SD25 29,12 SLTP

SLTA 54 62,83PT 1 1,24

86 100Jumlah

68

Page 3: GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA …Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA Gambar 1.menunjukkan rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA pada

Warm. Zain, Satiytmati, Gambaran Baral Badan Akseptor KB Suntik....

Rata-rata kenaikan berat badanakseptor KB suntik DMPA

Berdasarkan tabel 3. dapatdiketahui bahwaresponden yang paling banyak berpendidikan SLTAyaitu 54 crang (62,8%), sedangkan yang palingsedikit berpendidikan PT yaitu 1 orang (1,2%). 1.4 ■/

>'H

1,1Karakteristik Pekerjaan RespondenTabel 4._Distribusi Frekuensi menurut Pekerjaan Responden

0.881: I 10,8 aSNo Pekerjaan F0.0,610 IBuruh1 11.6

'

IRT2 46 53.5 0,43 PNS 1 11,2 ••0,24 Swasta 22 25,6

5 Wiraswasta 7 8,1 0f Jumlah 86s2 aii s4f. Suntikan keBerdasarkan tabel 4. dapat dik.etahui bahwa

sebagian besar responden bekerja sebagai IRT(iburumah tangga) yaitu 46 orang (53,5%), sedangkanyang paling sedikit bekerja sebagai PNS yaitu 1orang (1,2%)

Gambaran Rata-rata Berat Badan Respondensebelum dan sesudah 4kali suntikan DMPA

»Gambarl.

Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA

Gambar 1. menunjukkan rata-rata kenaikanberat badan akseptor KB suntik DMPA padasuntikan pertama adalah 0,18 kg sedangkan padasuntikan ke 4 sebesar 1,33 kg. Semakin banyakmelakukan suntikan DMPAmaka rata-rata kenaikanberat badandialami semakin tinggl.

k

I

Tabel 5.Rata-rata Berat Badan Responden sebelum dan sesudah__4 kali suntikan DMPA Gambaran Perubahan Berat Badan Responden

Setelah 4 Kali Suntik Berdasarkan UmurTabel 7.

Perubahan Berat Badan Setelah 4 Kali Suntik Berdasarkan Umur

No Variabel1 BB sebelum2 BB sesudah

(suntikan ke 4)

Rata-rata Berat badan (kg) Kenaikan rata-rata48,850,14 1.34

Berat badan Naik Tetap Turun% f % f %

No. Umur f'1 1,221 24,446 53,515 17,4

0 01 1,20 00 0

1. <20tahun2. 20-30 tahun3. 31-40 tahun4. > 40 tahun

0 00 02 2,30 0

Berdasarkan tabel 5. dapat diketahui bahwasebelum menggunakan kontrasepsi suntik DMPArata-rata berat badan responden adalah 45,8 kg dansetelah menggunakan kontrasepsi suntik DMPAsuntikan ke 4, rata-rata berat badan respondenadalah 50,14 kg. Kenaikan rata-rata berat badansesudah menggunakan kontrasepsi suntik DMPA 4kali suntikan adalah 1,34 kg.

Gambaran Perubahan Berat Badan Responden4 Kaii Suntikan DMPA

Jumlah 83 96,5 2 2,3 1 1,2

Tabel 7. memperlihatkan bahwa respondenyang paling banyak mengalami kenaikan beratbadan berumur 31-40 tahun yaitu 46 orang (53,5%),sedangkan yang paling sedikit mengalami kenaikanberat badan pada responden berumur kurang dari20 tahun 1,2%.

Gambaran Perubahan Berat Badan RespondenSetelah 4 Kali Suntik Berdasarkan Paritas

Tabel 6.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Perubahan Berat Badan setelah 4 kali suntikanTabel 8.

Perubahan Berat Badan Setelah 4 Kali Suntik Berdasarkan ParitasNo Perubahan Berat badan F %83 96,51 Naik

2 Tetap3 Turun

Tetap TurunNaikBerat badan2 2,3 No- Paritas _%%f % f1 1,21 1.20 00 0

12 14 6 0'57 66,3 1 1.214 16,3 1 1.2

1. Paritas 12. Paritas 23. Paritas 3

Jumlah 86 J00

Berdasarkan tabel 6. dapatdiketahui bahwasebagian besar responden mengalami kenaikanberat badan yaitu 83 orang (96,5%), sedangkanyang paling sedikit mengalami penurunan beratbadan yaitu 1 orang (1,2%).

12-83 96,5 2 2,3 1Jumlah

Tabel8. memperlihatkan bahwa respondenyang paling banyak mempunyai paritas 2 danmengalami kenaikan berat badan yaitu 57 orang(66,3%).

69

Page 4: GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA …Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA Gambar 1.menunjukkan rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA pada

Jumal Kesehatan Ibu ban Anak, VoI. 6, No.2, November 2014, Hal. 67-72

iertentu dapat mempengaruhi kensikan badaakseptor KB suntik. Penelilian ini sesuai denganpendapatl yang menyebutkan bahwa KB Suntikmempunyai banyak efek samping, sepertigangguan haid, mual, sakit kepala, berkurangnyagairah seks (libido), menggigil, mastalgia (nyeripayudara) dan yang sering dirasakan adalah terjadipeningkatan beratbadan.

Pada penelitian ini didapatkan 1,2%responden yang mengalami penurunan beratbadan setelah menggunakan kontrasepsi suntikDMPA. Penurunan berat badan pada akseptorsuntik DMPA dapat terjadi bila respondenmengalami suatu keadaan dimana asupan nutrisitidak dapat terserap oleh tubuh. Kondisi tersebutterjadi karena responden mengalami kurang giziatau dalam keadaan sakit. Pada keadaan tersebut,asupan nutrisi yang dimiliki tubuh tidak mencukupikebutuhan sehingga tubuh mengambil nutrisi daricadangan lemak dalam tubuh. Semakin banyaklemak yang diambil maka berat badan akansemakin turun.

Gambaran Perubahan Berat Badan RespondenSetelah4 Kali Suntik Berdasarkan Pendidikan

Tabel 9.Perubahan Berat Badan Setelah 4 Kali Suntik Berdarkan Penaidikan

TurunBerat badan Naik TetapNo- Pendidikan f_% f_% f_%1. SD2. SLTP3. SLTA

6 7'25 29,151 59,31_1,2

<7 6 0 00 0 0 02 2,3 1 1,20_04._PT 0 0

Jumlah 83 96,5 2 2,3 1_U

Tabel 9. memperlihatkan bahwa sebagianbesar responden berpendidikan, SLTA danmengalami kenaikan berat badan yaitu 51 orang(59,3%) dan yang paling sedikit berpendidikan PTyang mengalami kenaikan berat badan danberpendidikan SLTA yang mengalami penurunanberat badan yaitu masing-masing 1 orang (1,2%).

Gambaran Perubahan Berat Badan RespondenSetelah4Kali Suntik Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 10.Perubahan Berat Badan Setelah 4 Kali Suntik Berdasarkan Pekerjaan

Gambaran Perubahan Berat Badan RespondenBerdasarkanUmur

Tabel 7. memperlihatkan bahwa respondenyang paling banyak berumur 31-40 tahun danmengalami kenaikan berat badan yaitu 46 orang(53,5%) sedangkan yang paling sedikit berumurkurang dari 20 tahun yang mengalami kenaikanberat badan dan berumur 20-30 tahun yangmengalami penurunan berat badan yaitu masing-masing 1 orang (1,2%).

Penelitian ini menunjukkan bahwaresponden yang mengalami kenaikan berat badanberumur 31-40 tahun. Menurut6 umur respondenyang dihitung dari sejak lahir sampai ulang tahunterakhir. Umur berpengaruh terhadap lamanyapemakaian alat kontrasepsi yang digunakan untukmengatur kehamilan. Responden yang telahberumur antara 31-40 tahun tentunya telah lamamenggunakan alat kontrasepsi. Lamanyapenggunakan kontrasepsi berpengaruh terhadapefek samping penggunaan kontrasepsi terutamakenaikan berat badan, dimana semakin lamapenggunaan kontrasepsi suntik DMPA makakenaikan berat badan akan semakin besar.Penelitian ini sesuai dengan penelitian7 tentangHubungan lama penggunaan KB suntik depoprogestin dengan kenaikan berat badan di BPS SriEddy Kulonprogo Tahun 2006. Hasil penelitiannyamenunjukkan ada Hubungan yang kuat antaraLama Pemakaian Kontrasepsi KB Suntik DMPAdengan Kenaikan Berat Badan.

Berat badan Naik Tetap TurunNo~ Pekerjaan f % f % f %1. Buruh2. IRT3. PNS4. Swasta5. Wiraawasta

10 11,646 53,5

6 6o o0 01 1,21_T2

0 60 00 01 1,20_0

1 1.220 23,36 7

Junr.lah 83 96,5 2 2,3 1 1,2

Tabel 10. memperlihatkan bahwa sebagianbesar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga(IRT) dan mengalami kenaikan berat badan yaitu 46orang (53,5%).

PEMBAHASANGambaran Perubahan Berat Badan RespondenSetelah 4 Kali Suntik

Berdasarkan tabel 6. dapat diketahui bahwasebagian besar responden mengalami kenaikanberat badan yaitu 83 orang (96,5%). Hasil penelitianini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh5tentang Kejadian peningkatan berat badan padaakseptor KB suntik DMPAdi Puskesmas DanurejanI Tahun 2008-Tahun 2010. Hasil penelitiannyamenunjukkan ada k.ecenderungan hubunganpemakaian kontrasepsi depo progestin denganperubahan berat badan. Responden yangmengalami kenaikan berat badan pada KB SuntikDMPAsebesar 82,4 %.

Adanya kecenderungan hubungan antarapemakaian konstrasepsi suntik DMPA dengankenaikan berat badan menunjukkan bahwapenggunaan kontrasepsi suntik dalam waktu

70

Page 5: GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA …Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA Gambar 1.menunjukkan rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA pada

Utami. lain. Seliyawali, Gambaran Bara! Badan Akseptor KB Suntik....

Gambaran Perubahan Berat Badan RespondenBerdasarkanParitas

label 8. memperlihatkan bahwa respondenyang paling banyak mempunyai paritas 2 danmengalami kenaikan berat badan yaitu 57 orang(66,3%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaresponden dengan paritas 2 mengalami kenaikanberat badan. Kenaikan berat badan pada ibudengan paritas 2 disebabkan karena lamanyapemakaian kontrasepsi suntik DMPA. Adanyapembatasan kelahiran anak sampai 2 orangmenjadikan responden menggunakan alatkontrasepsi yang sesuai bagi dirinya. Respondendengan paritas 2 menunjukkan bahwa respondeningin membatasikelahiran anak sampai2 orang.

Peningkatan BB pada penggunaan suntikKB DMPA selama satu tahun pertama bisa terjadimencapai 5 kg. hal ini disebabkan oleh karenaadanya hormone progesterone yangmempengaruhi pengendalian napsu makandihypothalamus sehingga mempengaruhikandungan gula dan karbohidrat dalam tubuh yangkemudian menjadi lemak8.

Gambaran Perubahan Berat Badan RespondenBerdasarkanPendidikan

Tabel 9. memperlihatkan bahwa sebagianbesar responden berpendidikan SLTA danmengalami kenaikan berat badan yaitu 51 orang(59,3%) dan yang paling sedikit berpendidikan PTyang mengalami kenaikan berat badan danberpendidikan SLTA yang mengalami penurunanberatbadan yaitumasing-masing1 orang (1,2%).

Penelitian ini menunjukkan bahwaresponden yang berpendidikan SLTA mengalamikenaikan berat badan selama menggunakankontrasepsi suntik DMPA. Tingkat pendidikanmerupakan salah satu indikator sosial dalammasyarakat karena melalui pendidikan, sikap dantingkah laku manusia dapat meningkat serta citrasosialnya dapat berubah. Disamping itu, tingkatpendidikan dapat juga dijadikan sebagai cerminkeadaansosial ekonomi didalam masyarakat9.

Pendidikan berkaitan erat denganpengetahuan seseorang terhadap sesuatu hal.Responden yang berpendidikan SLTA danmengalami kenaikan berat badan selamamengunakan kontrasepsi suntik dapat memahamibahwa kenaikan berat badan merupakan efeksamping penggunakan kontrasepsi suntik DMPA.Kesadaran responden terhadap efek kontrasepsisuntik DMPA menjadikan responden dapatmenerima kenaikan berat badan yang dialaminya

dan tidak mengeluhkannya. Kenaikan ataupenurunan berat badan merupakan efek sampingdari pemakaian suntikan, tetapi tidak selaluperubahan berat badan tersebut diakibatkan daripemakaian suntik. Pengaturan diet merupakanpilihan yang utama untuk mengatasi masalahtersebut10.IGambaran Perubahan Berat Badan RespondenBerdasarkanPekerjaan

Tabel 10. memperlihatkan bahwa sebagianbesar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga(IRT) dan mengalami kenaikan berat badan yaitu 46orang (53,5%). Pekerjaan adalah suatu kegiatanatau aktivitas seseorang untuk memperolehpenghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupsehari-hari. Pekerjaan bisa digolongkan menjadiIbu Rumah Tangga (IRT), buruh (petani),wiraswasta,PegawaiNegeriSipil (PNS)9.

Untuk melakukan aktivitas fisik, manusiamemerlukan sejumlah energi. Berkurangnyaaktifitas fisik mungkin merupakan faktor utamapeningkatan kasus obesitas. Orang-orang denganpeningkatan aktifitas fisik yang iebih banyakmenyebabkan berat badan berkurang karena jikaenergi yang diberikan makanan tidak cukup, makaenergi diperoleh dari hasil pemecahan lemak didalam tubuh.

'ri

ir

!ÿ

Responden yang bekerja sebagai ibu rumahtangga (IRT) Iebih banyak beraktifitas ringandibandingkan responden yang bukan !RT. Haltersebut memungkinkan terjadinya kenaikan beratbadan selama menggunakan kontrasepsi suntikDMPA. Ibu yang tidak bekerja atau dikatakansebagai ibu rumah tangga Iebih cenderungmengalami kenaikan berat badan, dibandingkan ibuyang bekerja (buruh, pedagang, PNS,dll)11.

KESIMPULANRata-rata berat badan akseptor KB suntik

DMPA pada suntikan pertama adalah 48,8 kgsedangkan pada suntikan ke 4 sebesar 50,14 kg.Sebagian besar akseptor KB suntik DMPA setelahempat kali suntikan mengalami kenaikan beratbadan yaitu 83 orang (96,5%), sedangkan yangpaling sedikit mengalami penurunan berat badanyaitu 1 orang (1,2%). Perubahan rata-rata beratbadan sesudah 4kali suntik DMPAadalah1,34kg.

t

SARANDisarankan kepada petugas kesehatan

khususnya bidan agar dapat meningkatkankonseling yang berkaitan dengan alat kontrasepsi

71

Page 6: GAMBARAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA …Rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA Gambar 1.menunjukkan rata-rata kenaikan berat badan akseptor KB suntik DMPA pada

Jumal Kesehatan Ibu danAnak, Vol. 6, No.2, November 2014, Hal. 67-72

khususnya kontrasepsi suntik DMPA danpengaruhnya terhadap kenaikan berat badan.Danbagi peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkanpenelitian dengan mencari faktor-faktor yangmempengaruhi berat badan pada akseptor KBsuntik DMPAmelalui pengujian secara statistik.

DAFTAR PUSTAKA1. Muchtar. Sinopsis Obstetri, Jilid 1 Edisi 2. EGC:

Jakarta; 2002.2. BKKBN. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

Melalui Program Keluarga BerencanaNasional,BKKBN;2009.

3. BKKBN. Laporan Umpan Balik PelayananKontrasepsi bulan September 2011, DirektoratPelaporan danStatistik; 2011.

4. Dinkes Bantul. Profil Kesehatan KabupatenBantultahun2011,Dinkes Bantul; 2011.

5. Rumantiningsih Kriswiyani. KejadianPeningkatan Berat Badan Pada Akseptor KBSuntik DMPAdi Puskesmas Danurejan I Tahun2008-Tahun 2010. Skripsi, tidakdipublikasikan;2011.

6. Saifuddin, Prof., dr. A. B. Buku Panduan PraktisPelayanan Kontrasepsi, Ed. 1, Cet. 5, YayasanBinaPustaka Sarwono Praworohardjo, Jakarta;2006.

7. Nurul Mairika. Hubungan Lama PenggunaanKB Suntik Depo Progestin dengan KenaikanBerat Badan di BPS Sri Eddy Kulonprogo Tahun2006. Skripsi, tidak dipublikasikan; 2006.

8. Hanafi, Hartanto. Keluarga Berencana danKontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan;2004.

9. Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan danPerilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;2003.

10. Suratun.dkk. Pelayanan Keluarga Berencanadan Pelayanan Kontrasepsi. jakarta:[email protected];2008.

11 Roesli. Mengenal ASI Eksklusif, PT ElexKomputindo:Jakarta; 2007.

72