BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB...

14
BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus (gangguan fungsi seksual) yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu (dalam waktu yang bersamaan) dan tidak ada follow up. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu peneliti mencari hubungan antar variabel. Penelitian ini menganalisis hubungan antara variabel yaitu variabel bebas yaitu karakteristik ibu mencakup umur dan lama pernikahan serta lama pemakaian kontrasepsi DMPA dengan variabel terikat yaitu gangguan fungsi seksual. B. Alur Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari studi pendahuluan untuk mengetahui populasi wanita usia subur akseptor KB DMPA yang ada di Puskesmas II Denpasar Barat. Setelah mengetahui populasi dilanjutkan menentukan besar sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan disesuaikan dengan kriteria inklusi penelitian. Proposal yang dibuat selanjutnya dipresentasikan melalui seminar proposal. Setelah proposal diajukan dan disetujui kemudian dilakukan pengurusan izin dan ethical clearance. Izin yang telah diperoleh dilanjutkan dengan pengumpulan data. Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah lalu hasilnya diinterpretasikan.

Transcript of BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB...

Page 1: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross

sectional. Variabel sebab atau resiko dan akibat atau kasus (gangguan fungsi

seksual) yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara

simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu (dalam waktu yang

bersamaan) dan tidak ada follow up. Jenis penelitian yang digunakan adalah

observasional analitik yaitu peneliti mencari hubungan antar variabel. Penelitian ini

menganalisis hubungan antara variabel yaitu variabel bebas yaitu karakteristik ibu

mencakup umur dan lama pernikahan serta lama pemakaian kontrasepsi DMPA

dengan variabel terikat yaitu gangguan fungsi seksual.

B. Alur Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari studi pendahuluan untuk mengetahui

populasi wanita usia subur akseptor KB DMPA yang ada di Puskesmas II Denpasar

Barat. Setelah mengetahui populasi dilanjutkan menentukan besar sampel yang

memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling

non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel yang

digunakan disesuaikan dengan kriteria inklusi penelitian. Proposal yang dibuat

selanjutnya dipresentasikan melalui seminar proposal. Setelah proposal diajukan

dan disetujui kemudian dilakukan pengurusan izin dan ethical clearance. Izin yang

telah diperoleh dilanjutkan dengan pengumpulan data. Data yang sudah

dikumpulkan kemudian diolah lalu hasilnya diinterpretasikan.

Page 2: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

Gambar 3. Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Populasi Wanita usia subur akseptor KB suntik DMPA yang berada dalam wilayah kerja

di Puskesmas II Denpasar Barat

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Sampling

Teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling

Seminar Proposal

Pengurusan Izin Penelitian, Ethical Clearance

Informed consent dan Pengumpulan Data

Melakukan informed consent kepada sampel yang menjadi subjek

penelitian menggunakan kuesioner dengan pertanyaan yang telah disusun

Pengolahan Data

Sampel

Total sampling yang memenuhi kriteria inklusi penelitian

Intepretasi Hasil Penelitian

Page 3: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar

Barat yang beralamat di Jalan Gunung Soputan Gang Puskesmas 3, Pemecutan

Klod, Denpasar Barat. Pertimbangan tempat penelitian yaitu cakupan wilayah kerja

Puskesmas di Kota Denpasar dengan jumlah peserta KB suntik terbanyak kedua di

tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-

Maret 2018 lebih banyak dibandingkan ketiga Puskesmas dengan jumlah akseptor

KB suntik terbanyak Kota Denpasar. Waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada

bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2018. Jadwal penelitian yang telah

dilaksanakan terlampir (Lampiran 1).

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah wanita usia subur yang merupakan

akseptor KB suntik DMPA di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah wanita usia subur akseptor KB suntik

DMPA sesuai kriteria inklusi di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat. Besar

sampel yang dihitung menggunakan rumus untuk jenis penelitian analitik korelatif

(Anggraeni dan Saryono, 2013) hasilnya diperoleh 53 orang responden.

Perhitungan besar sampel yaitu sebagai berikut:

n = (𝑍𝛼+𝑍𝛽

0,5 𝑙𝑛 (1+𝑟

1−𝑟))

2

+ 3

Page 4: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

n = (1,96+1,64

0,5 𝑙𝑛 (1+0,47

1−0,47))

2

+ 3

n = (3,6

0,5 𝑙𝑛 2,77)

2+ 3

n = (3,6

0,51)

2+ 3

n = (7,06)2 + 3

n = 52, 84 (dibulatkan menjadi 53)

Keterangan :

n : besar sampel

α dan β : 5% (0,05)

r : koefisien korelasi (0, 47 dalam Ott et al, 2011)

Zα : tingkat kemaknaan (1,96)

Zβ : power (1,64)

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non-probability

sampling dengan metode purposive sampling. Wanita usia subur yang

menggunakan kontrasepsi metode suntik DMPA dan memiliki catatan kartu peserta

KB akan dijadikan sampel pada penelitian. Sampel yang diambil adalah wanita usia

subur akseptor suntik DMPA yang berada di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar

Barat. Pengambilan sampel di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Barat

dilakukan melalui pelayanan di dalam gedung dan di luar gedung. Pelayanan di

dalam gedung yaitu akseptor yang datang ke Puskesmas, sedangkan kegiatan luar

gedung yaitu kegiatan Posyandu dan kunjungan ke rumah (door to door).

Page 5: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

Responden sebelumnya telah diberikan penjelasan mengenai penelitian yang

dilakukan dan diberikan Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) apabila wanita usia

subur akseptor KB DMPA bersedia menjadi responden. Kriteria sampel dibagi

menjadi 2 yaitu:

a. Kriteria inklusi

Kriterian inklusi pada penelitian ini adalah wanita usia subur akseptor suntik

DMPA:

1) Bersedia menjadi responden

2) Tidak memiliki penyakit komplikasi yaitu hipertensi dan diabetes mellitus.

3) Mampu membaca dan menulis.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah wanita usia subur akseptor suntik

DMPA:

1) Baru pertama kali suntik DMPA.

2) Memiliki riwayat pernah berobat ke psikiater.

3) Tidak melanjutkan mengisi kuesioner karena merasa tidak nyaman dengan

pertanyaan yang tersedia.

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan

1. Jenis data yang dikumpulkan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data

yang diperoleh secara langsung oleh peneliti terhadap responden penelitian dengan

menggunakan pedoman kuesioner pengumpulan data. Secara umum pedoman

kuesioner berisi tentang kode responden, umur, lama pernikahan dan lama

Page 6: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

pemakaian KB suntik DMPA serta pertanyaan tentang gangguan yang dialami

selama aktivitas seksual yang terdiri dari 10 pertanyaan.

2. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar kuesioner yang sudah

disebarkan, diinformasikan tujuan penelitian dan manfaat dari dilakukannya

penelitian terkait dengan pelayanan yang berhak diperoleh untuk fungsi reproduksi

dan seksual wanita yang sehat. Setelah itu meminta persetujuan kepada responden

untuk dijadikan subjek penelitian secara sukarela. Responden yang bersedia

menjadi subjek penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden. Responden diberi penjelasan mengenai cara menjawab kuesioner serta

diminta untuk mengkoreksi kembali kebenaran dan kelengkapan jawaban setiap

butir pertanyaan yang telah diisi.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

yang disusun memuat tentang kode responden, umur lama pemakaian KB, lama

pernikahan serta 10 pertanyaan tentang perubahan fungsi seksual wanita terhadap

aktivitas seksual berdasarkan acuan dari kuesioner Female Sexual Fuction Index

(FSFI) oleh Rosen et al (2000). Pengelompokkan kategori gangguan fungsi seksual

dilakukan berdasarkan perhitungan jawaban responden. Setiap jawaban dari masing

– masing pertanyaan dikalikan sesuai domain lalu dijumlahkan pada tiap domain,

setelah itu dihitung secara keseluruhan. Skor untuk cut off point kategori gangguan

fungsi seksual yaitu 26,55 dengan 19 pertanyaan FSFI (Rosen et al, 2000). Oleh

karena kuesioner yang digunakan pada penelitian ini telah dimodifikasi dengan 10

pertanyaan sesuai pedoman FSFI maka gangguan fungsi seksual dikelompokkan

Page 7: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

berdasarkan cut off point median yaitu 12,10 karena menggunakan uji statistik non

parametrik yaitu uji chi square dengan skala nominal.

Instrumen ini telah di uji validitas oleh pakar yaitu dosen yang ahli di bidang

KB/Kespro, kemudian di uji reliabelitas menggunakan aplikasi SPSS. Hasilnya

kuesioner telah disusun dan dimodifikasi sesuai situasi dan kondisi setempat.

Proses uji reliabilitas kuesioner penelitian, peneliti menggunakan subyek

diluar penelitian yang memiliki karakteristik hampir sama dengan subyek penelitian

yaitu wanita usia subur akseptor KB suntik DMPA di Puskesmas Pembantu Dauh

Puri. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan pada bulan Mei 2018.

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji kuesioner dalam penelitian yaitu

untuk menguji apakah pertanyaan – pertanyaan pada kuesioner sudah sesuai atau

tidak. Jika sesuai bisa dipakai jika tidak harus dibuang/diganti karena dianggap

tidak relevan.

Hasil uji validitas kuesioner berdasarkan pengujian validitas konten/isi

kuesioner telah selesai dan disetujui oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Kesehatan

Reproduksi dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Pelayanan Keluarga Berencana,

kemudian dilanjutkan dengan uji menggunakan rumus teknik korelasi product

moment yang dibantu dengan program SPSS. Hasil uji validitas dengan

menggunakan rumus teknik korelasi product moment didapatkan hasil dari 10 soal

kuesioner r hitung > r table 0,4973. Simpulan hasil yang didapatkan semua soal dari

kuesioner telah valid karena r hitung > r table.

b. Uji reliabilitas

Page 8: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

Uji reliabilitas menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Butir pertanyaan

dikatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha ≥ 0,6 (Sugiyono, 2016). Uji

reliabilitas dengan 16 responden diperoleh nilai Cronbach’s Alpha pada 10 item

pertanyaan kuesioner sebesar 0,832. Nilai tersebut lebih besar dari 0,6 sehingga 10

item pertanyaan kuesioner dianggap reliabel.

F. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

a. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa ulang data mengenai kelengkaan

kuesioner yang telah terisi. Proses editing meliputi kelengkapan data dan

kesesuaian data yang diisi responden.

b. Coding

Coding dilakukan untuk memberikan kode dalam mengolah data pada setiap

poin di dalam kuesioner. Coding berfungsi untuk mempermudah pada saat proses

analisis data serta mempercepat memasukan data.

Coding data dilakukan dengan cara memberikan kode terhadap setiap

jawaban yang diberikan dengan tujuan untuk memudahkan dalam proses entry data.

Coding yang digunakan dalam penelitian ini yaitu responden dengan kode R1, R2

dan seterusnya. Karakterisitik responden dibuat kategori yaitu umur, lama

pernikahan, lama pemakaian kontrasepsi suntik DMPA dan gangguan fungsi

seksua.

Page 9: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

Kategori untuk umur yaitu kode 1 untuk <20 tahun, kode 2 untuk 20-35

tahun dan kode 3 untuk > 3 tahun. Kategori untuk lama pernikahan yaitu kode 1

untuk < 8 tahun, kode 2 untuk ≥ 8 tahun. Kategori untuk lama pemakaian suntik

DMPA yaitu kode 1 untuk < 3 tahun, kode 2 untuk ≥ 3 tahun. Kategori gangguan

fungsi seksual dengan kode 1 untuk gangguan fungsi seksual dan 2 untuk tidak

gangguan fungsi seksual.

Coding untuk setiap butir pertanyaan pada kuesioner FSFI yang terdiri dari

10 pertanyaan yang telah dimodifikasi dari kuesioner aslinya agar sesuai dengan

kondisi dan situasi dimana penelitian dilakukan, yaitu:

Tabel 2

Coding Kuesioner FSFI

No pertanyaan Kode

1,2,3 0 = tidak ada hubungan suami istri

1 = tidak pernah/tidak menginginkan

2 = sesekali/sedikit menginginkan

3 = kadang-kadang/biasa saja

4 = seringkali/menginginkan

5 = selalu/sangat menginginkan

4,5,6 0 = tidak ada hubungan suami istri

1 = tidak pernah/sangat tidak puas

2 = sesekali/cukup tidak puas

3 = kadang-kadang

4 = seringkali/cukup

5 = selalu/sangat puas

7,8,9,10 1 = tidak pernah/sangat nyeri

2 = sesekali/nyeri

3 = kadang-kadang/sedang

4 = seringkali/sedikit nyeri

5 = selalu/sangat rendah

c. Entry

Page 10: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

Entry data adalah memasukan data yang telah diberi kode untuk dilakukan

analisis data dengan menggunakan bantauan program pengolah data di komputer.

d. Tabulating

Tabulating adalah langkah memasukan data dari hasil penelitian ke dalam

tabel sesuai dengan kriteria untuk disajikan dan dianalisis.

e. Cleaning

Cleaning adalah mengecek kembali data yang sudah dimasukan ke dalam

program pengolah data di komputer, kemudian membandingkan standar penelitian

yang sudah ditetapkan. Peneliti memeriksa kembali apakah terjadi kesalahan atau

tidak ketika memasukkan data ke dalam komputer.

2. Analisis data

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis yang merupakan langkah

terakhir dalam penelitian ini. Data dimasukkan ke dalam komputer dan diuji secara

statistik. Langkah ini terdiri dari:

a. Analisis univariat

Analisis univariat adalah teknik analisis data terhadap satu variabel secara

mandiri, tiap variabel dianalisis tanpa dikaitkan dengan variabel lainnya. Analisis

ini bertujuan mendeskripsikan masing – masing variabel yang diteliti sesuai dengan

data yang didapat. Data dianalisa menggunakan statistik deskriptif yang digunakan

untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase (%) dari

masing – masing item. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan pada umur,

lama pernikahan, lama pemakaian suntik DMPA dan gangguan fungsi seksual.

b. Analisis bivariat

Page 11: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

Analisis bivariat berguna untuk menganalisis hubungan antara dua variabel

Analisis ini digunakan untuk menganalisis hubungan antara lama pemakaian suntik

DMPA dengan gangguan fungsi seksual di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar

Barat. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji nonparametrik

karena skala yang digunakan adalah kategorik. Uji yang digunakan adalah Chi-

Square, karena dapat digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua

variabel nominal. Untuk mengetahui hubungan antara lama pemakaian suntik

DMPA dengan gangguan fungsi seksual pada wanita usia subur digunakan taraf

signifikan yaitu α (0,05).

Karakteristik umur dan lama pernikahan responden juga dilakukan analisis

bivariat untuk mengetahui hubungannya dengan gangguan fungsi seksual.

Hubungan lama pernikahan dengan gangguan fungsi seksual diuji menggunakan uji

Chi-Square. Uji analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara umur

dengan gangguan fungsi seksual menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji ini

digunakan karena kategori umur menggunakan tabel 2 x k dan syarat untuk

menggunakan uji Chi-Square tidak terpenuhi. Syarat uji Chi-Square adalah sel yang

mempenyaui nilai expected kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Alternatif

uji Chi-Square untuk tabel 2 x k adalah uji Kolmogorov-Smirnov (Dahlan, 2014).

Taraf siginifikan untuk variabel umur dan lama pernikahan dengan gangguan fungsi

seksual adalah α (0,05).

1. Apabila p<0,05 = Ho ditolak berarti ada hubungan antara lama pemakaian

suntik DMPA dengan kejadian gangguan fungsi seksual pada wanita usia subur.

2. Apabila p ≥ 0,05 = Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara lama

pemakaian suntik DMPA dengan gangguan fungsi seksual pada wanita usia subur.

Page 12: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

G. Etika Penelitian

1. Ethical Clearance (kelayakan etik)

Penelitian dilakukan dengan melibatkan responden manusia serta

khususnya terkait dengan fungsi seksual wanita. Penelitian ini telah diuji

kelayakannya oleh Komisi Etik Penelitian dengan hasil layak. Hasil dari uji

kelayakan ini dipergunakan sebagai mestinya selama penelitian.

2. Informed consent (lembar persetujuan)

Informed consent dilakukan sebelum pengumpulan data dilakukan. Masalah

kesehatan seksual merupakan masalah yang sensitif dan beberapa orang juga masih

enggan untuk mengungkapkan masalah kesehatan seksual yang dialaminya.

Penjelasan yang diberikan kepada responden terdiri dari tujuan dan manfaat

penelitian, serta pentingnya masalah terkait gangguan fungsi seksual wanita yang

juga diatur dalam peraturan menteri kesehatan. Berdasarkan hal tersebut informed

consent sebelum responden diminta berpartisipasi dalam penelitian sangat penting

dilakukan.

Penelitian yang telah dilakukan dimulai dengan memberikan penjelasan

sebelum persetujuan penelitian. Penjelasan yang diberikan mengenai efek samping

yang bisa terjadi pada akseptor suntik DMPA yaitu penurunan libido/mood, vagina

kering, dan nyeri saat berhubungan. Keluhan – keluhan yang dirasakan tersebut

dijelaskan kaitannya dengan gangguan fungsi seksual wanita. Peraturan menteri

kesehatan, hak-hak reproduksi serta tujuan dari SDGs mengenai pelayanan

kesehatan reproduksi dan seksual yang sehat berhak diperoleh bagi wanita yang

termasuk di dalamnya berkaitan dengan gangguan fungsi seksual. Petugas

kesehatan juga memiliki peran untuk mengatasi masalah yang dialami wanita

Page 13: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

terkait fungsi seksualnya. Semua penjelasan dapat diterima oleh responden dan

dilanjutkan dengan persetujuan menjadi responden dengan menandatangani lembar

persetujuan.

Lembar persetujuan diberikan kepada calon responden setelah mendapatkan

penjelasan sebelum persetujuan yang memenuhi kriteria sebagai bukti

kesediaannya menjadi responden penelitian. Penjelasan yang diberikan sebelum

persetujuan pada penelitian ini adalah tujuan dan manfaat penelitian, serta isi dari

pertanyaan yang akan diajukan, sehingga responden yakin untuk berpartisipasi

dalam penelitian secara sukarela.

3. Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang sensitif dalam setiap penelitian,

salah satunya adalah berhubungan dengan identitas. Penelitian ini yang memiliki

informasi – informasi yang bersifat pribadi dan rahasia akan dilakukan sesuai

dengan persetujuan responden terutama berhubungan dengan hal pribadi yaitu

fungsi seksual wannita. Pengumpulan data yang dilakukan telah sesuai dengan etika

penelitian yaitu peneliti tidak akan mencantumkan identitas berupa nama terang

dari responden, melainkan setiap responden telah diberi kode-kode misalnya kode

R untuk responden yaitu R1, R2, R3 dan seterusnya pada lembar kuesioner dan

hanya diketahui peneliti saja juga atas persetujuan responden.

4. Confidentiality (kerahasiaan)

Penelitian dilakukan dengan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian

baik informasi maupun masalah – masalah lainnya yang diperoleh dari responden.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian. Masalah pada

Page 14: BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitianrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/1075/12/BAB IV.pdf · tahun 2017 dan jumlah kunjungan untuk metode suntik DMPA pada bulan Januari-Maret

fungsi seksual wanita termasuk masalah yang pribadi dan beberapa wanita masih

enggan memberikan informasi terhadap masalah yang dialami. Peneliti telah

memberi penjelasan kepada responden bahwa data yang diperoleh akan digunakan

sesuai aturan untuk kemudian diolah tanpa merugikan ataupun menyebarluaskan

informasi yang sudah disepakati bersifat rahasia.

5. Justice (Keadilan)

Penelitian ini dilakukan dengan berlaku adil pada semua responden tanpa

memandang suku, ras, agama, dan status sosial. Seluruh responden mendapatkan

perlakuan yang sama selama pengambilan data. Peneliti tidak akan mengambil

sampel sesuai suku, agama, ras ataupun adat yang dianut oleh responden. Setiap

wanita usia subur akseptor suntik DMPA sesuai dengan kriteria inklusi akan

dijadikan responden tanpa membeda-bedakan perlakuan yang diberikan.