galvanik kel.8

download galvanik kel.8

of 6

Transcript of galvanik kel.8

LATAR BELAKANG Peristiwa korosi dapat terjadi dengan penyebab yang berbeda sehingga timbul bentukbentuk korosi sesuai factor yang menyebabkan terjadinya korosi.Untuk penggunaan konstruksi logam yang berbeda jenis dalam industry dapat menimbulkan korosi galvanic akibat perbedaan potensial dari kedua logam tersebut.Dengan mempelajari korosi galvanic dapat memahami proses anodic dan katodiknya serta memprediksi logam yang lebih korosif. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip korosi galvanik 2. Mahasiswa dapat menentukan logam yang berperan sebagai katodik dan anodic pada pristiwa galvanik 3. Mahasiswa dapat menghitung laju korosi logam dalam lingkungan yang berbeda LANDASAN TEORI Korosi galvanik disebut juga sebagai korosi logam tak sejenis atau korosi dwilogam. Korosi ini terjadi jika 2 buah logam atau logam paduan yang berbeda dalam suatu lingkungan yang sama dan saling berhubungan. Hal ini terjadi karena dihasilkan suatu beda potensial diantara logam tesebut. Prinsip korosi galvanik sama dengan prinsip elektrokimia yaitu terdapat elektroda (katoda dan anoda), elektrolit dan arus listrik. Logam yang berfungsi sebagai anoda adalah logam yang sebelum dihubungkan bersifat lebih aktif atau mempunyai potensial korosi lebih negatif. Pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi atau reaksi pelarutan sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi logam atau tidak terjadi reaksi apa-apa dengan cara proteksi katodik. Deret galvanik adalah suatu daftar harga-harga potensial korosi untuk berbagai logam paduan yang berguna dalam kehidupan. Selain itu deret galvanik juga mencantumkan harga-harga potensial korosi untuk logam-logam murni. Untuk meminimumkan terjadinya korosi galvanik salah satunya adalah dengan pemilihan pasangan logam dengan perbedaan potensial yang sangat kecil. Deret galvanik hanya memberikan informasi tentang kecenderungan terjadinya korosi galvanik pada pasangan dua logam atau logam paduan. Jenis korosi ini dapat diketahui dengan baik karena adanya dua logam yang kontak secara elektrik dan tercelup dalam larutan air membentuk sel elektrokimia. Dimana salah satu logam yang relatip kurang mulia akan mengalami korosi dan logam yang lebih mulia tidak akan terjadi korosi. Dasar timbulnya mekanisme reaksi korosi jenis ini karena adanya perbedaan potensial sistem logam dimedia larutan berair yang lebih dikenal dengan deret tegangan logam. Laju korosi erosi (mpy) = (K x W) / (A x T x D) K = Konstanta (3.45 x 106 ) W = Kehilangan berat ( gram) T = Waktu (jam) A = Luas permukaan logam (cm2)

D = Densitas (2.7 gr/cm3)

HASIL PERCOBAAN 1. Sel galvanik antara Fe dan Zn Larutan Fe NaCl 3,56 gpl HCl 1M Air kran 6,347 23,097 15,339

Laju korosi (mpy) Zn 19,279 26,983 9,805

2. Sel galvanik antara Fe dan Cu Larutan NaCl 3,56 gpl HCl 1M Air kran DATA PENGAMATAN

Laju korosi (mpy) Fe Cu 16,646 10,236 50,570 6,607 12,295 0,937

Logam Fe Zn Fe Cu Fe Zn Fe Cu Fe Zn Fe Cu

Panjang (mm) 47 25 41 36 47 26 59 36 41 29 45 33

Lebar (mm) 19 20 19 23 19.5 21 19 23 19 20 19 23

Luas (mm2) 1786 1000 1558 1656 1833 1092 2242 1656 1558 1160 1710 1518

Luas (cm2) 17.86 10 15.58 16.56 18.33 10.92 22.42 16.56 15.58 11.6 17.1 15.18

berat(gr) awal 8.44 1.16 8.20 9.57 8.40 1.19 8.38 9.51 8.39 1.24 8.09 8.31 akhir 8.40 1.10 8.10 9.60 8.24 1.10 7.95 9.46 8.30 1.20 8.10 8.30

Selisih Berat (gr) 0.04 0.06 0.10 -0.03 0.16 0.09 0.43 0.05 0.09 0.04 -0.01 0.01

Laju korosi (cm/jam) 0.0000018 0.0000056 0.0000048 -0.0000010 0.0000067 0.0000078 0.0000147 0.0000019 0.0000044 0.0000028 -0.0000004 0.0000003

Laju korosi (mpy) 6.347 19.279 16.646 -3.615 23.097 26.983 50.570 6.607 15.339 9.805 -1.451 0.937

PENGOLAHAN DATA Perhitungan laju korosi 1. Laju korosi pada larutan NaCl (3.56 gpl) Fe & Zn Fe : Laju korosi (r) : = = 1.8 x 10-6 cm/jam = 6.347 mpy Zn : Laju korosi (r) : = = 5.6 x 10-6 cm/jam = 19.279 mpy Fe & Cu Fe : Laju korosi (r) : = = 4.8 x 10-6 cm/jam = 16.646 mpy Cu : Laju korosi (r) : = = 3 x 10-6 cm/jam = 10.236 mpy 2. Laju korosi pada larutan HCl (1 M ) Fe & Zn Fe : Laju korosi (r) : = = 6.7 x 10-6 cm/jam = 23.097 mpy Zn : Laju korosi (r) : = = 7.8 x 10-6 cm/jam = 26.983 mpy Fe & Cu Fe : Laju korosi (r) : = = 1.47 x 10-5 cm/jam = 50.570 mpy Cu : Laju korosi (r) : =

= 1.9 x 10-6 cm/jam = 6.607 mpy 3. Laju korosi pada larutan air kran Fe & Zn Fe : Laju korosi (r) : = = 4.4 x 10-6 cm/jam = 15.339 mpy Zn : Laju korosi (r) : = = 2.8 x 10-6 cm/jam = 9.805 mpy Fe & Cu Fe : Laju korosi (r) : = = 3.6 x 10-6 cm/jam = 12.295 mpy Cu : Laju korosi (r) : = = 3 x 10-7 cm/jam = 0.937 mpy

PEMBAHASAN Praktikum korosi galvanik dilakukan untuk menentukan logam yang menjadi anoda dan katoda pada peristiwa galvanik dan menghitung laju korosi logam. Korosi galvanik sendiri merupakan korosi yang terjadi akibat adanya perbedaan potensial logam pada larutan elektrolit. Logam yang digunakan adalah Fe, Zn dan Cu dengan larutan HCl, NaCl dan air. Tiap logam dan larutan dipasangkan, pembahasan hasil yang didapatkan antara lain: 1. Fe dan Zn Pada sel galvanik ini, Zn memiliki potensial lebih rendah dari Fe sehingga Zn berperan sebagai anoda dan Fe katoda. Perbedaan potensial inilah yang menyebabkan korosi. Laju korosi dipengaruhi pula oleh kondisi lingkungannya (dalam hal ini pH). Berikut pengaruh perbedaan larutan pada sel galvanik Fe dan Zn Larutan NaCl 3,56 gpl HCl 1M Air kran Laju korosi (mpy) Fe Zn 6,347 19,279 23,097 26,983 15,339 9,805

Berdasarkan deret volta, Zn akan mengalami korosi terlebih dahulu (melepaskan elektron) yang menandakan Zn berperan sebagai anoda dan Fe katoda. Hal tersebut dibuktikan dengan laju korosi Zn yang lebih besar dari Fe. Konsentrasi larutan (pengaruh lingkungan) dibuktikan dengan laju korosi pada HCl > NaCl > air kran. HCl 1M yang memiliki pH sangat rendah membuat korosi berlangsung paling cepat. Kemudian NaCl yang merupakan garam membuat laju korosi lebih cepat pula bila dibandingkan dengan air (mewakili kondisi lingkungan netral). 2. Fe dan Cu Pada sel galvanik ini, Fe memiliki potensial lebih rendah dari Cu sehingga Fe berperan sebagai anoda dan Cu katoda. Perbedaan potensial inilah yang menyebabkan korosi. Laju korosi dipengaruhi pula oleh kondisi lingkungannya (dalam hal ini pH). Berikut pengaruh perbedaan larutan pada sel galvanik Fe dan Cu Larutan Fe NaCl 3,56 gpl HCl 1M Air kran 16,646 50,570 12,295 Laju korosi (mpy) Cu 10,236 6,607 0,937

Berdasarkan deret volta, Fe akan mengalami korosi terlebih dahulu (melepaskan elektron) yang menandakan Fe berperan sebagai anoda dan Cu katoda. Hal tersebut dibuktikan dengan laju korosi Fe yang lebih besar dari Cu. Konsentrasi larutan (pengaruh lingkungan) dibuktikan dengan laju korosi pada HCl > NaCl > air kran. HCl 1M yang memiliki pH sangat rendah membuat korosi berlangsung paling cepat.

Kemudian NaCl yang merupakan garam membuat laju korosi lebih cepat pula bila dibandingkan dengan air (mewakili kondisi lingkungan netral).

KESIMPULAN Korosi galvanik terjadi akibat adanya perbedaan potensial Kondisi lingkungan (dalam hal ini pH) sangat mempengaruhi laju korosi Laju korosi pada larutan HCl > NaCl > air kran (Asam > garam > air ) Pada sel galvanik antara Fe dan Zn, Zn berperan sebagai anoda dan Fe katoda Pada sel galvanik antara Fe dan Cu, Fe berperan sebagai anoda dan Cu katoda

DAFTAR PUSTAKA Achmad, Hiskia. 1992. Elektro Kimia dan Kinetika Kimia. Bandung : PT Citra aditya Bakti D.A.Jones,Principle of Corrosion