FUNGSI LINEAR -...
-
Upload
nguyenkiet -
Category
Documents
-
view
595 -
download
34
Transcript of FUNGSI LINEAR -...
FUNGSI LINEARPertemuan 6 dan 7
SUB PEMBAHASAN
1. PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS
2. PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINEAR
3. HUBUNGAN DUA GARIS LURUS
4. PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN LINEAR
PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS
Bentuk umum persamaan linear;
Di mana:
a = penggal garisnya pada sumbu vertikal –y
b = koefisien arah atauh lereng garis yang bersangkutan
Penggal a mencerminkan nilai y pada keududkan x = 0
Lereng b mencerminkan tangen dari sudut yang dibentuk garis –y dan s
umbu –x.
Lereng dari suatu fungsi linear selalu konstan, untuk setiap x.
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
a: penggal garis y = a + bx, yakni nilai y pada x =
0
b: lereng garis, yakni ∆𝑦
∆𝑥
Pada x = 0, ∆𝑦
∆𝑥= b
Pada x = 1, ∆𝑦
∆𝑥= b
Pada x = 2, ∆𝑦
∆𝑥= b
Lereng fungsi linear selalu konstan.
y
x0
𝑎
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
∆𝑦 = 𝑏
𝑏
𝑏
𝑏
∆𝑥
1 2 3 4
Dalam kasus-kasus tertentu, garis dari se
buah persamaan linear dapat berupa gari
s hrizontal sejajar sumbu –x atau garis ve
rtikal sejajar sumbu –y.
Hal ini terjadi jika lereng garisnya sama d
engan noll, sehingga ruas kanan persam
aan hanya tinggal sebuah konstanta yang
melambangkan penggal garis tsb.
y = a, berupa garis lurus sejajar sumbu h
orizontal x, besar kecilnya nilai x tidak me
mpengaruhi nilai y.
x = c, berupa garis lurus sejajar sumbu ve
rtikal y, besar kecilnya nilai y tidak memp
engaruhi x
y
x0
𝑦 = 𝑎
𝑥=𝑐
c
PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINEAR
Cara dwi-koordinat
Cara koordinat-lereng
Cara penggal-lereng
Cara dwi-penggal
Cara Dwi-koordinatApabila diketahui dua buah titik A dan B dengan koordinat masing-masing (𝑥1, 𝑦1 ) dan (𝑥2, 𝑦2), maka rumus persamaan linearnya adalah:
Misal, diketahui titik A (2, 3) dan titik B (6, 5), maka persamaan linearnya adalah:𝑦−𝑦1
𝑦2−𝑦1=
𝑥−𝑥1
𝑥2−𝑥1𝑦 − 3
5 − 3=𝑥 − 2
6 − 2
𝑦 − 3
2=𝑥 − 2
4
4𝑦 − 12 = 2𝑥 − 44𝑦 = 2𝑥 + 4y = 2 + 0,5
𝑦−𝑦1
𝑦2−𝑦1=
𝑥−𝑥1
𝑥2−𝑥1
Cara Koordinat-Lereng
Apabila diketahui sebuah titik A dengan koordinat (𝑥1, 𝑦1 ) dan lereng garisnya adalah b, maka rumus persamaan linearnya adalah:
Misal, diketahui bahwa titik A (2,3) dan lereng garisnya adalah 0,5 maka persamaan linear yang memenuhi kedua data ini adalah:
𝑦 − 𝑦1 = 𝑏 (𝑥 − 𝑥1)𝑦 − 3 = 0,5(𝑥 − 2)𝑦 − 3 = 0,5𝑥 − 1𝑦 = 2 + 0,5𝑥
𝑦 − 𝑦1 = 𝑏 (𝑥 − 𝑥1)
Cara Penggal-Lereng
Apabila diketahui penggalnya pada salah satu sumbu dan lereng garis yang memenuhi persamaan tersebut. Dalam hal ini rumus persamaan linearnya adalah:
Misal, jika penggal dan lereng garis y = f(x) masing-masing adalah 2 dan 0,5 maka persamaan linearnya adalah:
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥
𝑦 = 2 + 0,5𝑥
Cara Dwi-Penggal
Apabila diketahui penggal garis tersebut pada masing-masing sumbu, yaitu penggal pada sumbu vertikal (ketika x = 0) dan penggal pada sumbu horizontal (ketika y = 0).
Apabila a dan c masing-masing adalah penggal pada sumbu-sumbu vertikal dan horizontal dari sebuah garis lurus, maka persamaan garisnya adalah:
a = penggal vertikal
c = penggal horizontal
Misal, penggal sebuah garis pada sumbu vertikal dan sumbu horizontal masing-masing 2 dan -4, maka persamaan linear yang memenuhinya adalah:
𝑦 = 𝑎 +𝑎
𝑐𝑥
𝑦 = 2 +2
−4𝑥
𝑦 = 2 + 0,5𝑥
𝑦 = 𝑎 −𝑎
𝑐𝑥
Garis lurus dari persamaan linear y = 2 + 0,5x
0 1 2 3 4 5 6x
y
B
PbA
-2-4
𝑦 = 2 + 0,5𝑥
1
2
3
5
c
Lereng sebuah garis lurus tak lain adalah hasil bagi selisih antara dua ordinat(𝑦2 − 𝑦1) terhadap selisih antara dua absis (𝑥2 − 𝑥1). Menurut cara dwi-koordinat rumus persamaan linear adalah:
Menurut cara koordinat-lereng.
Berarti:
𝑦−𝑦1
𝑦2−𝑦1=
𝑥−𝑥1
𝑥2−𝑥1
𝑦 − 𝑦1 = 𝑏 (𝑥 − 𝑥1)
𝑏 =𝑦2 − 𝑦1𝑥2 − 𝑥1
HUBUNGAN DUA GARIS LURUS
Dua buah garis lurus mempunyai 4 macam kemungkinan bentuk hubungan:
1. Berimpit
2. Sejajar
3. Berpotongan
4. Tegak lurus
Sejajar
Dua buah garis akan sejajar apabila lereng garis yang satu sama dengan lereng garis yang lain.
Garis 𝑦1 = 𝑎1 + 𝑏1𝑥 akan sejajar dengan garis 𝑦2 = 𝑎2 +𝑏2𝑥 jika:
𝑏1 = 𝑏2,𝑎1 ≠ 𝑎2
y
x
Berpotongan
Dua buah garis akan berpotongan apabila lereng garis yang satu merupakan kebalikan dari lereng garis yang lain.
Garis 𝑦1 = 𝑎1 + 𝑏1𝑥 akan sejajar dengan garis 𝑦2 = 𝑎2 +𝑏2𝑥 jika:
𝑎1 ≠ 𝑎1𝑏1 ≠ 𝑏2
y
x
Tegak Lurus
Dua buah garis akan saling tegak lurus apabila lereng garis yang satu merupakan kebalikan dari lereng garis yang lain dengan tanda berlawanan.
Garis 𝑦1 = 𝑎1 + 𝑏1𝑥 akan sejajar dengan garis 𝑦2 = 𝑎2 + 𝑏2𝑥 jika:
𝑏1 = −1
𝑏2Atau
𝑏1. 𝑏2 = −1
y
x
PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN LINEAR
1. Cara Subtitusi
2. Cara Eliminasi
3. Cara Determinan
Cara SubtitusiDengan cara menyelesaikan terlebih
dahulu sebuah persamaan untuk sala
h satu bilangan, kemudian mensubtit
usikannya ke dalam persamaan yang
lain.
Misal, carilah nilai variabel-variabel x
dan y dari dua persamaan berikut:
2x + 3y = 21
x + 4y = 23
Penyelesaian:
x + 4y = 23 x = 23 – 4y
2x + 3y = 21
2 (23 – 4y) + 3y = 21
46 – 8y + 3y = 21
46 – 5y = 21
25 = 5y
y = 5
Subtitusikan nilai y ke salah satu persamaan:
x + 4y = 23
x + 4 (5) = 23
x = 23 – 20
x = 3
Sehingga akar-akar persamaan tsb adalah x = 3 dan y = 5
Cara Eliminasi
Dengan cara menghilangkan untuk sementara salah satu dari bilangan yang ada, sehingga dapat dihitung nilai dari bilangan yang lain.
Misal, carilah nilai variabel-variabel x dan y dari dua persamaan berikut:
2x + 3y = 21
x + 4y = 23
Penyelesaian:
2x + 3y = 21 x 1 2x + 3y = 21
x + 4y = 23 x 2 2x + 8y = 46
-5y = -25
y = 5
x + 4y = 23
x + 4(5) = 23
x +20 = 23
x = 23 – 20
x = 3
Sehingga akar-akar persamaan tsb adalah x = 3 dan y = 5
Cara Determinan
• Determinan secara umum dilambangkan dengan notasi:𝑎 𝑏𝑑 𝑒
• Sebuah determinan bisa saja mempunyai sejumlah besar baris dan kolom, akan tetapi banyaknya baris harus sama dengan banyaknya kolom.
• Banyaknya baris dan kolom suatu determinan menunjukkan dimensi dari determinan tersbeut, sekaligus juga merupukana derajat determinannya.
• Dengan demikian, determinan berderajat-n maksudnya ialah determinan yang berdimensi-n, yakni determinan yang terdiri atas n baris dan n kolom.
• Prinsip kerja determinan ialah dengan mengalikan unsur-unsurnya secara diagonal, dari kir-atas menurun ke kanan-bawah dan dari kiri-bawah menaik ke kanan atas; kemudian hasil perkalian menurun dikurangi dengan hasil perkalian naik.
𝑝 −𝑞𝑠 𝑡
= 𝑝𝑡 − 𝑠(−𝑞)
𝑎 𝑏𝑑 𝑒
= 𝑎𝑒 − 𝑏𝑑
Untuk determinan berderajat 3:
𝑎 𝑏 𝑐𝑑 𝑒 𝑓𝑔 ℎ 𝑖
= 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐ℎ𝑑 − 𝑔𝑒𝑐 − 𝑑𝑏𝑖 − 𝑎𝑓ℎ
Contoh:
Penyelesaian:
𝐷 =2 31 4
= 2 4 − 3 1 = 5
𝐷𝑥 =21 323 4
= 21 4 − 23 3 = 15
𝐷𝑦 =2 211 23
= 2 23 − 1 21 = 25
𝑥 =𝐷𝑥𝐷
=15
5= 3
𝑦 =𝐷𝑦
𝐷=25
5= 5
2𝑥 + 3𝑦 = 21𝑥 + 4𝑦 = 23
Jika kita memiliki tiga persamaan dengan tiga bilangan:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝑘𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 + 𝑓𝑧 = 𝑙𝑔𝑥 + ℎ𝑦 + 𝑖𝑧 = 𝑚
Maka:
𝐷 =
𝑎 𝑏 𝑐𝑑 𝑒 𝑓𝑔 ℎ 𝑖
= 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐ℎ𝑑 − 𝑔𝑒𝑐 − 𝑑𝑏𝑖 − 𝑎𝑓ℎ
𝐷𝑥 =𝑘 𝑏 𝑐𝑙 𝑒 𝑓𝑚 ℎ 𝑖
= 𝑘𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑚 + 𝑐ℎ𝑙 − 𝑚𝑒𝑐 − 𝑙𝑏𝑖 − 𝑘𝑓ℎ
𝐷𝑦 =𝑎 𝑘 𝑐𝑑 𝑙 𝑓𝑔 𝑚 𝑖
= 𝑎𝑙𝑖 + 𝑘𝑓𝑔 + 𝑐𝑚𝑑 − 𝑔𝑙𝑐 − 𝑑𝑘𝑖 − 𝑎𝑓𝑚
𝐷𝑧 =𝑎 𝑏 𝑘𝑑 𝑒 𝑙𝑔 ℎ 𝑚
= 𝑎𝑒𝑚 + 𝑏𝑙𝑔 + 𝑘ℎ𝑑 − 𝑔𝑒𝑘 − 𝑑𝑏𝑚 − 𝑎𝑙ℎ
• Selanjutnya
𝑥 =𝐷𝑥𝐷
𝑦 =𝐷𝑦
𝐷
𝑧 =𝐷𝑧𝐷
Penyelesaian:
𝐷 =1 2 −12 5 20 1 −3
= 1 5 −3 + 2 2 0 + −1 1 2 − 0 5 −1 − 2 2 −3 − 1 2 1 = −7
𝐷𝑥 =0 2 −114 5 2−7 1 −3
= 0 5 −3 + 2 2 −7 + −1 1 14 − −7 5 −1 − 14 2 −3 − 0 2 1 = −7
𝐷𝑦 =1 0 −12 14 20 −7 −3
= 1 14 −3 + 0 2 0 + −1 −7 2 − 0 14 −1 − 2 0 −3 − 1 2 −7 = −14
𝐷𝑧 =1 2 02 5 140 1 −7
= 1 5 −7 + 2 14 0 + 0 1 2 − 0 5 0 − 2 2 −7 − 1 14 1 = −21
𝑥 + 2𝑦 − 𝑧 = 02𝑥 + 5𝑦 + 2𝑧 = 14𝑦 − 3𝑧 = −7
𝑥 =𝐷𝑥𝐷
=7
−7= −1 𝑦 =
𝐷𝑦
𝐷=−14
−7= 2 𝑧 =
𝐷𝑧𝐷
=−21
−7= 3
Contoh:
Latihan soal:
1. Carilah persamaan yang membentuk kurva linear berimpit, sejajar, berpotongan dan tegak lurus?
2. Selesaikan determinan-determinan berikut:
a.7 3 24 8 56 4 9
b.1 12 −310 7 6−5 4 3
c.1 2 34 5 67 8 9
3. Hitunglah nilai-nilai x dan y apabila 8x = 4 + 4y dan 2x + 3y – 21 = 0
4. Kerjakan soal nomor (3) dengan cara determinan
5. Carilah nilai a, b dan c dengan cara determinan jika:
a + b + c = 3
5a – 9b – 2c = 8
3a + 5b – 3c = 45