Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah...
-
Upload
diannerosse -
Category
Documents
-
view
222 -
download
1
Transcript of Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah...
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
1/9
Fraktur colles adalah fraktur pada ujung distal tulang radius pada bagian
pergelangan tangan sesudah seseorang terjatuh, sedangkan tangan yang menahan
tubuhnya berada dalam keadaan ekstensi. Secara tipikal, fraktur ini menghasilkan
deformitas tangan yang menyerupai garpu.
Weller BF.Kamus saku perawat. Edisi ke!! E"#.!$$%.h.&%%.
Fraktur colles adalah fraktur radius tersering pada dewasa, yang bersifat ekstra
artikuler dan terjadi di !,%' cm dari sebelah proksimal permukaan artikular radius
distal. Fraktur ini terjadi dengan tangan dalam posisi dorso(eksi. Segmen fraktur
distal mengalami angulasi kea rah dorsal dan menyebabkan deformitas garpu
perak. )eduksi dapat dilakukan dengan traksi dan manipulasi. Setelah melakukan
reduksi fraktur tersebut, dipasang gips lengan pendek selama % sampai * minggu.
+ika tidak bergeser tempat, diindikasikan pemasangan gips tanpa reduksi selama
minggu.
"raber -, /oth 00, 1erting )2.3okter keluarga uni4ersitas of oiwa.Edisi ke
'.E"#.!$$.h.'&&.
2atar belakang
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau
tulang rawan.& /rauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma
langsung, misalnya benturan pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang
radius dan ulna, dan dapat berupa trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpupada tangan yang menyebabkan tulang kla4ikula atau radius distal patah.! +enis
fraktur dapat dapat dilihat dari segi kedudukan, segi kon5gurasi, segi adanya luka,
fraktur tertutup serta juga fraktur terbuka. Fraktur terbuka dibagi menjadi tiga
derajat, yaitu derajat &, bila luka kurang dari & cm, derajat kerusakan jaringan
ringan dan tidak ada tanda remuk, serta juga terjadi with outin dan with inout.
3erajat !, bila laserasi lebih dari & cm, derajat kerusakan jaringan sedang dan tidak
luas. 3erajat ', bila terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur
kulit, otot, dan neuro4ascular serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat '
dibagi atas ','B, dan '#. Fraktur derajat ', bila jaringan lunak yang menutupi
fraktur tulang adekuat atau luka kulit masih dapat ditutup. Fraktur derajat 'B
6tulang terbuka7bone e8pose9, bila kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang
yang terpapar. Fraktur derajat '#, bila terdapat luka pembuluh arteri7saraf perifer
yang harus diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak atau dapat
diamputasi primer.!,'
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
2/9
:ntuk menjelaskan keadaan fraktur, halhal yang perlu dideskripsikan adalah
komplit atau tidak komplit, bentuk garis patah dan hubungannya dengan
mekanisme trauma, jumlah garis patah, bergeser a tau tidak bergeser, terbuka atau
tertutup serta komplikasi atau tanpa komplikasi. Fraktur komplit, bila garis fraktur
melalui seluruh penampang tulang atau melebihi kedua korteks tulang, sedangkan
fraktur tidak komplit bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang,seperti hairline fracture 6patah retak rambut9, buckle fracture atau torus fracture
bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan kompresi tulang spiongiosa di
bawahnya, biasanya pada distal radius anakanak. Serta juga greenstick fracture
yang mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya yang terjadi pada
tulang panjang anak. Bentuk garis fraktur dan hubungannya dengan mekanisme
trauma yang meliputi garis patah melintang 6trauma angulasi7langsung9, garis
patah oblik 6trauma angulasi9, garis patah spiral 6trauma rotasi9, fraktur kompresi
6trauma aksial(eksi pada tulang spongiosa9 dan fraktur a4ulse 6trauma
tarikan7traksi otot pada insersinya di tulang, misalnya fraktur patella. +umlah garis
patah meliputi fraktur kominutif bila garis patah lebih dari satu dan saling
berhubungan, fraktur segmental bila garis patah lebih dari satu tetapi tidak
berhubungan. B;la dua garis patah disebut pula fraktur bifocal. Fraktur multiple bila
garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang berlainan tempatnya, misalnya
fraktur femur, fraktur kruris dan fraktur tulang belakang. 3eskripsi fraktur
berikutnya adalah bergeser atau tidak. Fraktur undisplaced 6tidak bergeser9, garis
patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser, periosteumnya masih utuh,
sedangkan fraktur displaced 6bergeser9 bila terjadi pergeseran fragmenfragmen
fraktur yang juga disebut lokasi fragmen. Berikutnya adanya komplikasi atau tanpa
komplikasi.
/ujuan
3alam makalah ini, bertujuan untuk mengetahui anamnesis dari pasien,
pemeriksaan terhadap pasien dengan gejala fraktur, working diagnosis, di
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
3/9
0ertama, identitas yang meliputi nama, umur7usia, jenis kelamin, nama orang tua,
alamat, umur7pendidikan7pekerjaan orang tua serta juga agama dan suku bangsa.
Berikutnya menanyakan riwayat penyakit meliputi keluhan utama. Keluhan7gejala
yang menyebabkan pasien dibawa berobat dan tidak harus sejalan dengan
diagnosis utama. Selanjutnya riwayat perjalanan penyakit yang terdiri dari cerita
kronologis, rinci, jelas tentang keadaan pasien sebelum ada keluhan sampai dibawaberobat, pengobatan, sebelumnya dan hasilnya 6macam obat, dll9, tindakan
sebelumnya 6suntikan, penyinaran9, reaksi alergi, perkembangan penyakit, gejala
sisa7cacat, riwayat penyakit pada anggota keluarga. /etangga dan riwayat penyakit
lain yang pernah diderita sebelumnya. /erakhir menanyakan halhal yang perlu
ditanyakan tentang keluhan7gejala yang meliputi lama keluhan, keluhan lokal
6lokasi, menetap, pindahpindah, menyebar9, bertambah berat7 berkurang serta
upaya yang dilakukan dan hasilnya.',>
0emeriksaan 5sik
0ada pemeriksaan 5sik, kita lakukan dengan primary sur4ey dan secondary sur4ey.
0rimary sur4ey dilakukan dengan mengetahui keadaan umum pasien, sedangkan
secondary sur4ey, untuk mengetahui gerakan pasien, apakah masih dianggap
normal atau tidak. Kedua pemeriksaan diatas dapat kita lakukan dengan look
6inspeksi9, feel 6palpasi9. 3am mo4e 6gerakan9. 0erlu untuk diketahui bahwa
auskultasi tidak dapat dilakukan dalam pemeriksaan 5sik tulang karena keras.
-elihat dan bandingkan cukup dengan deskripsi yang terlihat. -isalnya dengan
berpatokan pada sisi kontralateralm dimana kita menganggap bahwa sisi
kontralateral adalah normal. 0ada inspeksi, kita dapat melihat deformitas yaitu
angulasi 6medial, lateral, posterior atau anterior9, diskrepensi 6rotasi, perpendekanatau perpanjangan9, bengkak atau kebiruan dan fungsio laesa 6hilangnya fungsi
gerak9. Berikutnya kita meraba untuk mengukur selisih panjang ekstremitas kiri dan
kanan serta juga untuk mengetahui keadaan neuro4ascular bagian distal pasien
dengan meraba arteri paling distal, misalnya pada ekstremitas bawah pasien, yaitu
arteri dorsalis pedis, dan ekstremitas atas pasien yaitu arteri radialis. /erakhir dari
pemeriksaan 5sik, yaitu dengan gerakan sendi proksimal dan distal dari tulang yang
patah. -isalnya terjadi fraktur pada antebrachii. =aitu dengan melakukan gerakan
aktif pada siku yang meliputi (eksihiperekstensi dan supinasipronasi. Berikutnya
kita mo4e untuk melihat apakah ada krepitasi bila fraktur digerakkan, tetapi ini
bukan cara yang baik dan kurang halus. Krepitasi timbul oleh pergeseran beradunyaujungujung tulang kortikal. 0ada tulang spongiosa atau tulang rawan epi5sis tidak
terasa krepitasi. Selanjutnya kita memeriksa seberapa jauh gangguan fungsi,
gerakangerakan yang tidak mampu dilakukan, range of motion, dan kekuatan serta
kita melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah ada gerakan tidak normal atau
tidak. "erakan tidak normal merupakan gerakan yang tidak terjadi pada sendi,
misalnya pertengahan femur dapat digerakkan. ;ni adalah bukti penting adanya
fraktur yang membuktikan adanya putusnya kontinuitas tulang sesuai de5nisi
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
4/9
fraktur. 1al ini penting untuk membuat 4isum, misalnya bila tidak ada fasilitas
pemeriksaan rontgen.! 0emeriksaan radiologis untuk frakturfraktur dengan tanda
tanda klasik, diagnosis dapat dibuat secara klinis, sedangkan pemeriksaan
radiologis tetap diperlukan untuk melengkapi deskripsi fraktur dan dasar untuk
tindakan selanjutnya. :ntuk frakturfraktur yang tidak memberikan tandatanda
klasik memang diagnosanya harus dibantu pemeriksaan radiologi baik rontgenataupun dengan melakukan pemeriksaan canggih seperti, -);, misalnya untuk
fraktur tulang belakang dengan komplikasi neurologis. Foto rontgen minimal harus
! proyeksi, yaitu 0 dan lateral. 0 dan lateral harus benarbenar 0 dan lateral, jika
ada posisi yang salah akan memberikan intrepestasi yang salah. :ntuk pergelangan
tangan atau sendi panggul diperlukan posisi a8ial pengganti lateral. :ntuk
acetabulum diperlukan proyeksi khusus alar dan obturator. 0emeriksaan radiologis
dapat menggunakan bantuan 8ray image yang berdasarkan rules of two yang
meliputi ! posisi 60 dan lateral9, ! sendi 6sendi atas dan bawah tulang yang patah9
dan ! ekstremitas 6kanan dan kiri9 dan terutama pemeriksaan pada anak yang
lempeng pertumbuhan masih aktif. 0emeriksaan 8ray ini harus dilakukan ! kali
yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan. 0ada pemeriksaan radiologis ini
dengan pembuatan foto rontgen ?$ derajat didapatkan gambaran garis patah. 0ada
patah yang fragmennya mengalami dislokasi, gambaran garis patah biasanya
jelas.>,
0emeriksaan radiologi tidak dimaksudkan untuk diagnostic, karena pemeriksaan
klinisnya sudah jelas, tetapi untuk menentukan pengelolaan yang tepat dan
optimal. Foto rontgen juga harus memenuhi beberapa syarat, yaitu letak patah
tulang harus dipertengahan foto dan sinar harus menembus tempat ini secara tegak
lurus karena foto rontgen merupakan foto gambaran bayangan. Bila sinar
menembus secara miring, gambaran menjadi samar, kurang jelas, dan lainkenyataan. 1arus selalu dibuat dua lembar foto dengan arah yang saling tegak
lurus. 0ada tulang, panjang persendian proksimal maupun distal harus turut difoto.
Bila ada kesangsian atas adanya patah tulang atau tidak, sebaikbya dibuat foto
yang sama dari anggota gerak yang sehat untuk perbandingan. Bila tidak diperoleh
kepastian adanya kelainan, seperti 5sura, sebaiknya foto diulang setelah satu
minggu dimana retak akan menjadi nyata karena hyperemia setempat sekitar
tulang yang retak itu akan tampak sebagai dekalsi5kasi.&
Working diagnosis
3iagnosis fraktur antebrachii ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan 5sik
dan pemeriksaan penunjang, yaitu radiologis. 0ada anak biasanya diperoleh dengan
alloanamnesis, dimana ditemukan adanya riwayat trauma dan gejalagejala seperti
nyeri, pembengkakan, perubahan bentuk dan gangguan gerak. 0ada pasien dengan
riwayat trauma ditanyakan adalah waktu terjadinya, cara terjadinya, posisi
penderita dan lokasi trauma. Bila tidak ada riwayat trauma, berarti merupakan
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
5/9
fraktur patologis. 0ada fraktur antebrachii kita dapat menduga apakah anak
tersebut terkena fraktur monteggia ataukah fraktur galea@@i. Fraktur monteggia
merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi ke anterior, lateral
dan juga posterior dari kapitulum radius. 0enyebabnya biasanya trauma langsung
terhadap ulna. 0engobatan dengan cara konser4atif biasanya berhasil pada anak,
tetapi metode operatif sering menjadi pilihan pada orang dewasa. Sedangkanfraktur galea@@i merupakan fraktur distal radius disertai dislokasi atau subluksasi
sendi radioulnar distal. /erjadinya fraktur ini biasanya akibat trauma langsung sisi
lateral ketika jatuh. Bila ringan, nyeri dan tegang hanya dirasakan pada daerah
fraktur dan bila berat biasanya terjadi pemendekan lengan bawah. 0engobatan
secara konser4atif mungkin kurang memuaskan, dan bila demikian, terapi bedah
menjadi pilihan.
Komplikasi
Komplikasi dapat berupa komplikasi umum, lokal atau sistemik meliputi komplikasi
dini atau lambat, oleh trauma atau akibat pengobatan. Komplikasi umum meliputicrush syndrome, deep 4enosus thrombosis, gas gangrene dan emboli lemak. #rush
syndrome terjadi karena trauma keras yang menyebabkan otot hancur. 0enderita
yang terkena crush syndrome, deep 4enosus thrombosis, gas gangrene dan emboli
lemak. #rush syndrome terjadi karena trauma keras yang menyebabkan otot
hancur. 0enderita yang terkena crush syndrome dapat menderita kontinensia urin
akibar dari otot yang hancur mengeluarkan acid myohaetamin yang akan
menyebabkan kebuntuan pada tubulus sehingga penderita dapat menderita
acutetubular necrosis. :ntuk terapi kita harus melakukan amputasi atau rena
dialysis untuk menyelamatkan nyawa penderita. "as gangrene dapat terjadi karena
infeksi dari clostridium perfringens yang terpaksa bagian tubuh orang yang terkena
infeksi ini harus diamputasi. Berikutnya emboli lemak yang timbul setelah patah
tulang, terutama tulang panjang. Embolus lemak dapat timbul akibat pajanan
sumsum tulang, atau dapat terjadi akibat akti4asi system saraf simpatis yang
menimbulkan stimulasi mobilisasi asam lemak bebas setelah trauma. Embolus
lemak yang timbul setelah patah tulang panjang sering tersangkut disirkulasi paru
karena ada robekan dari pembuluh balik yang mempunyai daya tarik kembali
terhadap darahdarah kotor yang keluar dari pembuluh balik yang juga
mengikutsertakan lemak yang dapat menimbulkan gawas napas dan gagal napas.
Berikutnya, komplikasi lokal yang meliputi komplikasi dini dan lambat. Komplikasi
dini meliputi komplikasi dini tulang, dini jaringan lunak dan dini sendi. Komplikasi
dini tulang misalnya dapat terjadi infeksi pada tulang. Komplikasi dini jaringan lunakmisalnya adanya kelepuhan pada kulit, luka akibat plester, terjadi robekan pada
otot serta tendon dan sindrom kompartemen yang ditandai oleh kerusakan atau
destruksi saraf dan pembuluh darah yang disebabkan oleh pembengkakan dan
edema di daerah fraktur. Komplikasi dini sendi misalnya terjadi haemarthrosis dan
infeksi. Sedangkan komplikasi lambat meliputi lambat tulang, lambat jaringan lunak
dan lambat sendi. Komplikasi lambat tulang misalnya terjadi a4askular nekrosis,
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
6/9
nonunion, delayed union, atau malunion yang menimbulkan deformitas atau
hilangnya fungsi. Komplikasi lambat jaringan lunak misalnya terjadi bed sores
karena tidur lama yang menyebabkan luka ulkus pada bagian gluteus, myositis
ossi5kasi dimana otot mengalami perkapuran, tendinitis 6iritasi dan pembengkakan9
serta juga rupture tendon 6tendon pecah9, penyempitan saraf misalnya
ketidakstabilan pada sendi, kekakuan pada sendi dan algodistro5 6nyeri padasendi9.&,'
Komplikasi lambat yang tersering adalah salah taut dan apabila salah tautnya
berupa angulasi disertai dengan ketidaksejajaran radius dan ulna, akan terjadi
gangguan gerak pronasi dan supinasi, Komplikasi lain adalah terbentuknya
sinostosis atau jembatan kalus, yaitu kalus antara radius dan ulna sehingga
kemungkinan supinasi dan pronasi hilang. 0erlu diketahui bahwa kalus merupakan
hyperkeratosis setempat yang umumnya berbentuk kurang lebih bundar akibat
gesekan kronik. Biasanya kelainan ini timbul di atas penonjolan tulang dan akan
hilang sendiri bila gesekan kronik tadi dihentikan. 0ada anak, dengan timbulnya
kalus ini akan disertai proses pengaturan kembali pertumbuhan epi5sis sehingga
sudut patahan akan pulih sampai derajat tertentu.!
0ato5siologi
a. 0atogenesis/ulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas
untuk menahan tekanan. /api apabila tekanan eksternal yang datang lebih
besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang
yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. Setelah
terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks,
marrow dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. 0erdarahanterjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga
medulla tulang. +aringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang
patah. +aringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon
in(amasi yang ditandai dengan 4asodilatasim, eksudasi plasma dan leukosit
serta in5ltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari
proses penyembuhan tulang nantinya.!,>b. 0roses penyembuhan
/ulang bias beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur
merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan jalan
membentuk tulang baru diantara ujung patahab tulang. /ulang baru dibentuk
oleh akti4itas selsel tulang.
>. Stadium penyembuhan tulang&. kerusakan jaringan dan pembentukan1ematoma pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar darah
fraktur. Selsel darah membentuk 5brin guna melindungi tulang yang rusak
dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan 5broblast. Stadium ini
berlangsung !>>* jam dan perdarahan berhenti sama sekali.'
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
7/9
!. ;n(amasi dan proliferasi seluler0ada stadium ini dalam * jam terjadi in(amasi akut dan terjadi proliferasi
serta diferensiasi sel menjadi 5bro kartilago yang berasal dari periosteum,
endoesteum dan bonemarrow yang telah mengalami trauma. Selsel yang
mengalami proliferasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan
disanalah osbetoblast beregenerasi dan terjadilah proses osteogenesis.3alam beberapa haru terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua
fragmen tulang yang patah. Fase ini berlangsung selama * jam setelah
fraktur sampai selesai, tergantung frakturnya.'
'. 0embentukan kallus 6tulang muda9Selsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik,
bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan
juga kartilago. 0opulasi sel ini dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan
osteoklast mulai berfungsi dengan mengabsorpsi selsel tulang yang mati.
-assa sel yang tebal dengan tulang yang immature dan kartilago,
membentuk kallus atau bebat pada permukaan endosteal dan periosteal.Sementara tulang yang immature 6anyaman tulang9 menjadi lebih padat
sehingga gerakan pada tempat fraktur berkurang pada > minggu setelah
fraktur menyatu.'>. KonsolidasiBila akti4itas osteoclast dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang berubah
menjadi lamellar. Sistem ini sekarang cukup kaku dan memungkinkan
osteoclast menerobos melalui reruntuhan pada garis fraktur dan tepat
dibelakangnya osteoclast mengisi celahcelah yang tersisa diantara fragmen
dengan tulang yang baru. ;ni adalah proses yang lambat dan mungkin perlu
beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa bebanyang normal.'
%. )emodellingFraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama
beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses
resorbsi dan pembentukan tulang yang terus menerus. 2amellae yang lebih
tebal diletakkan pada tempat yang tekanannya lebih tinggi, dinding yang
tidak dikehendaki di buang, rongga sumsum dibentuk dan akhirnya dibentuk
struktur yang mirip dengan normalnya.'. EtiologiFraktur dapat disebabkan oleh trauma, non trauma, dan stress. /rauma dapat
dibagi menjadi trauma langsung dan trauma tidak langsung. /rauma
langsung berarti benturan pada tulang dan mengakibatkan fraktur di tempat
itu. Sedangkan trauma tidak langsung bila titik tumpuan benturan dengan
terjadinya fraktur bergantian. Aon trauma fraktur terjadi karena kelemahan
tulang akibat kelainan patologis didalam tulang, non trauma ini bisa karena
kelainan metabolic atau infeksi. Fraktur stress terjadi karena trauma yang
terus menerus pada suatu tempat tertentu.>. "ejala klinis
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
8/9
Fraktur antebrakius pada anak paling sering berupa patah dahan hijau7muda.
Biasanya tampak angulasi anterior dan biasanya kedua ujung tulang yang
patah masih berhubungan satu sama lain. Secara klinis anak mengeluh sakit
pada lengan bawahnya sehingga tidak mau menggerakkan tangannya.&
%. 0enanganan0atah tulang pada anak termasuk dalam golongan relati4e stability yaitu
hanya dilakukan penanganan tindakan pemasangan gips '> minggu atau
imobilisasi dari luar karena pada anak epi5sis tulang pertumbuhan dan
osteoblast masih sangat aktif sehingga memungkinkan terbentuknya kalus.
0ada fraktur yang tidak berubah posisinya dilakukan pemasangan gibs di atas
siku selama '> minggu. 0ada fraktur yang posisinya berubah harus dilakukan
reposisi tertutup untuk kemudian dipasang gibs diatas siku. /indakan reposisi
dilakukan untuk mengembalikan tulang yang patah kearah7alignment yang
benar, pengembalian fragmen distal terhadap proksimal dan mengembalikan
kedudukannya ke arah yang benar serta untuk menjamin keadaan
neuro4ascular terjamin baik kembali. :ntuk fraktur radius ulnar proksimal,lengan bawah diimobilisasi dalam gips pada posisi supinasi. 0osisi ini
dimaksudkan untuk mengatasi rotasi radius dan mengendurkan otot
supinator. Fraktur bagian distal umumnya diimobilisasi dalam posisi pronasi
dan patah tulang bagian tengah dalam posisi netral. kan tetapi, pada
umumnya fraktur kedua tulang radius dan ulna sulit untuk di lakukan reposisi
tertutup dengan baik sehingga diperlukan operasi reposisi terbuka dan 5kasi
internal. /indakan 5ksasi internal dilakukan dengan pemasangan irschner
wire, plate dan screw serta nail. )eposisi terbuka juga lebih sering diperlukan
pada patah tulang yang disertai dislokasi sendi.&,'
. 0rognosis0ada kasus fraktur, prognosisnya bergantung dari tingkat keparahan serta
tata laksana dari tim medis terhadap pasien dengan korban fraktur. +ika
penanganannya cepat, maka prognosisnya akan lebih baik. Begitu juga
sebaliknya. Sedangkan dari tingkat keparahan, jika fraktur yang dialami
ringan, maka proses penyembuhan akan berlangsung dengan cepat dengan
prognosis yang baik. /api jikalau pada kasus yang berat prognosisnya, juga
akan buruk. Bahkan jikalau parah, tindakan yang dapat diambil adalah cacat
5sik hingga amputasi. Selain itu penderita dengan usia yang lebih muda akan
lebih bagus prognosisnya di banding penderita dengan usia lanjut.
. KesimpulanBerdasarkan hasil pembelajaran yang dikaji, dapat disimpulkan bahwa hasil
hipotesis yang disepakati dapat diterima. 0engujian hipotesis dilakukan
dengan analisa terhadap anamnesis, pemeriksaan 5sik, pemeriksaan
penunjang, working diagnosis, di
-
7/25/2019 Fraktur Colles Adalah Fraktur Pada Ujung Distal Tulang Radius Pada Bagian Pergelangan Tangan Sesudah Seseorang Terjatuh
9/9
3aftar pustaka&. 0rice S, Wilson 2-. 0ato5siologi. Edisi ke. +akartaC E"#D !$$.h.&'%
&.!. +onathan ". namnesis dan pemeriksaan 5sik. +akartaC ErlanggaD
!$$.h.&.'. #orwin E+. Buku saku pato5siologi. Edisi ke'. +akartaC E"#D !$$?.h.&?.>. 3epartement farmakologi dan terapeutik FK:;. Farmakologi dan terapi.
Edisi ke%. +akartaC FK:;D !$$?.h.!&$>!.%. )asjad #. Buku pengantar ilmu bedah ortopedi. Edisi ke'. -akassarC =arsif
WatamponeD !$$.h.'%!>*?.. "unawan S", Aafrialdi )S, Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Edisi ke%.
+akartaC FK:;D !$$.h.!&$>.