Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim...

93
i UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti- Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2- Picril Hydrazil) SKRIPSI DESI SYIFA NURMILLAH HARUN NIM : 1110102000010 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA MARET 2014

Transcript of Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim...

Page 1: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

i

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-

Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia

magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-

Picril Hydrazil)

SKRIPSI

DESI SYIFA NURMILLAH HARUN

NIM : 1110102000010

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

MARET 2014

Page 2: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

ii

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-

Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia

magostana L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-

Picril Hydrazil)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi

DESI SYIFA NURMILLAH HARUN

NIM : 1110102000010

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA

MARET 2014

Page 3: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya

nyatakan dengan benar.

Nama : Desi Syifa Nurmillah H.

NIM : 1110102000010

Tanda Tangan :

Tanggal : 26 September 2014

Page 4: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Desi Syifa Nurmillah Harun

NIM : 1110102000010

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging

Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana

L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil).

Pembimbing I

Sabrina, M. Farm., Apt

NIP. 197902222007102001

Pembimbing II

Nelly Suryani, Ph. D., Apt

NIP. 196510242005012001

Mengetahui,

Kepala Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt.

Page 5: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Desi Syifa Nurmillah Harun

NIM : 1110102000010

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging

Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia magostana

L.) dengan Metode DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil).

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing 1: Sabrina, M. Farm, Apt ( )

Pembimbing 2: Nelly Suryani, Ph. D, Apt ( )

Penguji 1 : Ofa Suzanti Betha, M. Si, Apt ( )

Penguji 2 : Eka Putri, M. Si, Apt ( )

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 26 September 2014

Page 6: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

vi UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Nama : Desi Syifa Nurmillah Harun.

Program Studi : Farmasi

Judul : Formulai dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging

Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) dengan Metode DPPH (1,1 Dipenil-2

PicrilHidrazil).

Kulit buah manggis (garcinia mangostana L) memiliki aktivitas antioksidan

karena mengandung senyawa α mangostin, β mangostin, dan γ mangostin.

Senyawa tersebut mencegah radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini.

Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal

bebas DPPH dengan menghitung nilai IC50 dimana nilai IC50 ekstrak etanol 50%

kulit buah manggis yang didapatkan adalah 9,725 g/mL. Pada penelitian ini,

ekstrak etanol 50% kulit buah manggis diformulasikan menjadi sediaan krim anti-

aging dengan menggunakan variasi nilai HLB emulgator span 60 dan tween 80

(4,95; 5,7; 6,8). Krim disimpan pada tiga suhu yakni suhu ruang, suhu 30oC dan

suhu 35oC selama 10 hari. Selanjutnya dilakukan uji stabilitas fisik krim meliputi

organoleptis, pH, viskositas dan sentrifugasi yang dilakukan pada hari ke-0 dan

hari ke-10. Berdasarkan hasil uji stabilitas fisik terhadap ketiga krim anti-aging

ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.), formula krim

II dengan nilai HLB 5,7 menunjukkan formula yang terbaik. Uji aktivitas

antoksidan dilakukan pada formula krim terbaik yang telah disimpan 10 hari pada

suhu ruang, suhu 30oC dan suhu 35

oC. Nilai IC50 formula krim II pada suhu

ruang adalah (18,2338 g/mL) dengan aktivitas antioksidan yang lebih baik

dibandingkan pada suhu 30oC dan 35

oC dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar

(18,409 g/mL) dan (19,44

g/mL).

Kata kunci : ekstrak etanol 50%, garcinia mangostana L., krim, aktivitas

antioksidan, DPPH.

Page 7: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

vii UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRACT

Name : Desi Syifa Nurmillah Harun.

Program Study : Pharmacy

Title : Formulation and determination the antioxidant activity of

anti-aging cream of the 50% ethanolic extract of

mangosteen rind (Garcinia mangostana L.) by using

DPPH method

Mangosteen rind (Garcinia mangostana L.) has the antioxidant activity, because it

is rich of α mangostin, β mangostin, and γ mangostin. These compounds have the

ability to prevent free radical which can cause premature aging. The previous

study has determined the antioxidant activity of mangosteen rind (Garcinia

mangostana L.) extract and the result showed IC50 of mangosteen rind (Garcinia

mangostana L.) extract is 9.725 g

/mL. In this study, 50% ethanolic extract of

mangosteen rind (garcinia mangostana L.) formulated into anti-aging cream by

varying the value of HLB emulgators span 60 and tween 80 (4,95; 5,7; 6,8).

Cream is stored at three different temperatures ie room temperature, 30oC and

35oC temperature for 10 days. Furthermore, physical stability test of creams was

determined based on organoleptic test, pH, viscosity and centrifugation were

performed on day 0 and 10th

day. Based on test results of physical stability of

three anti-aging cream 50% ethanolic extract of mangosteen rind (Garcinia

mangostana L.), creams formula II with the HLB value of 5,7 indicated as the

best formula. Antioxidant activity test carried out on the best cream formula that

has been stored 10 days at room temperature, 30oC and 35

oC temperature. The

IC50 value of cream formula II at room temperature is (18,2338 g

/mL), which had

better antioxidant activity than at temperature 30oC and 35

oC with IC50 value

respectively of (18,409 g

/mL) and (19,44 g

/mL).

Keywords : 50% ethanolic extract, Garcinia mangostana L., anti-aging

cream, antioxidant activity,DPPH.

Page 8: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

viii UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “ Formulasi dan

Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstral Etanol 50% Kulit Buah

Manggis (Garinia mangotana L.) dengan metode DPPH (1,1-Dipinil-2-Picril

Hirazil).” Shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat serta kita sebagai umatnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak

akan terwujud tanpa adanya bantuan, pembimbing, dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Umar Mansur, M.Sc selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Sabrina, M.Farm. Apt. dan Nelly Suryani, Ph. D., Apt. sebagai dosen

pembimbing yang dengan sabar telah memberikan banyak masukan,

bimbingan dan dukungan kepada penulis.

4. Ayahanda tercinta Harun Al-rasyid dan ibunda tercinta Marpuah yang

selalu memberikan kasih sayang, semangat, dukungan baik moril maupun

materi serta doa yang tak terhingga di setiap langkah penulis.

5. Adikku tersayang Ismi Yunita H. dan Ray. Ramadhani yang telah

meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

6. nenekku tersayang yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan

hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Program Studi Farmasi

FIKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Sahabat “Ngocol” Syarifatul Mufidah, Fathmah Syafiqoh, Melia

Puspitasari, Zakiya Kamila, Diah Azizah, Dias Prakatindih, Jaga

Page 9: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

ix UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

Paramudita dan Afifah Nurul Izzah atas kebersaaman, persaudaraan,

semangat, motivasi dan dukungan sejak awal perkuliahan sampai saat ini.

9. Temen-temen seperjuangan manggis, Liana Puspita Cahyaningrum, Mira

Karisma, Nirmala Kasih, dan Hanny Narulita, terima kasih buat dukungan,

semangat, dan motivasi sejak awal penelitian sampai akhir penelitian.

10. Teman – teman Farmasi 2010 Andalusia atas persaudaraan, kebersamaan

telah banyak membantu penulis baik selama pengerjaan skripsi ini maupun

selama di bangku perkuliahan.

11. Teman-teman satu kosan, teman satu kamar Farida Kusuma Ningrum dan

Ibu kosan Ibu Selli yang banyak membantu penulisan baik selama

pengerjaan skripsi ini maupun di bangku perkuliahan.

12. Laboran Farmasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

mempersiapkan alat dan bahan selama penelitian.

13. Semua pihak yang telah membantu selama penelitian dan penyelesaian

skripsi baik secara langsung maupun tidak langsung yang namanya tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua bantuan,

dan dukungan yang diberikan.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum

sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu saran serta kritik yang

membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan pembaca. Amiin Ya Rabbal‟alamiin.

Jakarta, September 2014

Penulis

Page 10: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

x UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Desi Syifa Nurmillah Harun

NIM : 1110102000010

Program Studi : Farmasi

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah

saya, dengan judul :

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KRIM ANTI-

AGING EKSTRAK ETANOL 50% KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia

magostana L.) DENGAN METODE DPPH (1,1-Diphenil-2-Picril Hidrazil)

untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital

Library Perpustakaan Universitas islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan

sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada Tanggal : 26 September 2014

Yang menyatakan,

Desi Syifa Nurmillah Harun

Page 11: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

xi UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR ISI

JUDUL SKRIPSI ........................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILLITAS ........................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... vi

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 3

1.4 Hipotesa ......................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4

2.1 Tanaman Manggis (Garcinia mangsotana L.) .............................. 4

2.1.1 Klasifikasi Tanaman .......................................................... 4

2.1.2 Nama Latin ........................................................................ 4

2.1.3 Ekologi .............................................................................. 5

2.1.4 Morfologi ........................................................................... 5

2.1.5 Kandungan Kimia dan Manfaat ........................................ 5

2.2 Ekstraksi ........................................................................................ 7

2.2.1 Pengertian Ekstraksi .......................................................... 7

2.2.2 Metode-metode Ekstraksi .................................................. 7

2.3 Kulit ............................................................................................... 8

Page 12: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

xii UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.1 Lapisan Kulit ..................................................................... 10

2.4 Kosmetik ....................................................................................... 12

2.5 Proses Penuaan pada Kulit ............................................................ 13

2.5.1 Mekanisme Photoaging ..................................................... 14

2.6 Radikal Bebas ................................................................................ 15

2.7 Antioksidan ................................................................................... 16

2.8 Uji Aktivitas Antioksidan.............................................................. 17

2.8.1 Metode DPPH .................................................................... 17

2.8.2 Metode Reducing Power ................................................... 18

2.8.3 Metode Aktivitas Radikal Bebas Nitrogen Monookisda ... 19

2.8.4 Metode Aktivitas Radikal Bebas Ion Ferro (Pembentukkan

logam Kelat) ...................................................................... 19

2.8.5 Metode Tiosianat ............................................................... 20

2.8.6 Metode Deoksiribosa ......................................................... 21

2.9 Spektrometer UV-Vis .................................................................... 21

2.10 Krim .............................................................................................. 22

2.11 Formulasi Krim ............................................................................. 22

2.12 Stabilitas Krim............................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 27

3.1.1 Waktu Penelitian ............................................................... 27

3.1.2 Tempat Penelitian .............................................................. 27

3.2 Bahan dan Alat .............................................................................. 27

3.2.1 Bahan Penelitian ................................................................ 27

3.2.2 Alat Penelitian ................................................................... 27

3.3 Prosedur Kerja ............................................................................... 28

3.3.1 Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.) .................................. 28

3.3.2 Formulasi Krim Anti-aging Ekstrak Etanol 50% Kulit

Buah Manggis (Garcinia mangsotana L.) ........................ 29

3.3.3 Pembuatan Sediaan Krim Eekstrak Etanol 50% Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.) .................................. 30

Page 13: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

xiii UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.4 Evaluasi Krim Anti-aging .................................................. 30

3.3.5 Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Etanol 50%Kulit

Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) .......................... 31

BAB IV HASIL DAN PMBAHASAN .......................................................... 34

4.1 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah

Manggis (Gaecinia mangostana L.).............................................. 34

4.2 Evaluasi Hasil Uji Stabilitas Krim pada Penyimpanan Suhu

Ruang, Suhu 30oC, dan Suhu 35

oC ............................................... 35

4.3 Evaluasi Hasil Uji Stabilitas Cycling Test pada Suhu 4oC dan

40oC ............................................................................................... 39

4.4 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Krim Hari Ke-0.......................... 41

4.5 Hasil Uji Aktivitas Krim Terbaik Setelah Hari Ke-10 .................. 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 45

5.1 Kesimpulan.................................................................................... 45

5.2 Saran .............................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46

LAMPIRAN .................................................................................................... 51

Page 14: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

xiv UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Formula Krim Anti-aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.) ...................................................................... 30

Tabel 2. Hasil Absorbansi, % Inhibisi Dan IC50 Ekstrak Dan Vitamin C ............ 35

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Viskositas ................................................................. 36

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Sentrifugasi .............................................................. 37

Tabel 5. Hasil Pemeriksaan pH ............................................................................. 37

Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Penampilan dan Homogenitas Krim pada suhu

ruang, suhu 30oC dan suhu 35

oC............................................................. 38

Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Penampilan dan Homogenitas Krim pada Uji

Cycling Test .......................................................................................... 39

Tabel 8. Hasil Pemeriksaan Sentrifugasi Cycling Test ......................................... 40

Tabel 9. Hasil Pemeriksaan pH Cycling Test ........................................................ 40

Tabel 10. Hasil Absorbansi, % Inhibisi Dan IC50 Formula Krim I, II dan III ...... 41

Tabel 11. Hasil Absorbansi, % Inhibisi Dan IC50 Formula Krim II pada Suhu

25oC, 30

oC dan 35

oC ........................................................................... 43

Page 15: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

xv UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pohon dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) ...................... 4

Gambar 2. Inti xanthone dengan jumlah IUPAC karbon dan struktur

kimia dari xanthones yang paling banyak dipelajari .......................... 6

Gambar 3. Struktur Kulit ..................................................................................... 9

Gambar 4. Mekanisme Photoaging ...................................................................... 15

Gambar 5. Mekanisme penangkapan radikal DPPH oleh antioksian

berupa donasi proton .......................................................................... 18

Page 16: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

xvi UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Karakterisasi Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis .......... 51

Lampiran 2. CoA Asam Askorbat. ........................................................................ 52

Lampiran 3. CoA Asam Askorbat ......................................................................... 53

Lampiran 4. CoA DPPH ....................................................................................... 54

Lampiran 5. Alat Penelitian .................................................................................. 57

Lampiran 6. Alur Penelitian .................................................................................. 58

Lampiran 7. Perhitungan HLB .............................................................................. 60

Lampiran 8. Perhitungan Bahan Krim .................................................................. 61

Lampiran 9. Pembuatan Larutan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Kontrol

Positif Vitamin C ........................................................................... 63

Lampiran 10. Pembuatan Larutan Uji Aktivitas Antioksidan Formula Krim ...... 65

Lampiran 11. Skema Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 50% Kulit

Buah Manggis Menggunakan Metode DPPH ............................... 66

Lampiran 12. Perhitungan % Inhibisi, IC50 dan AAI Ekstrak dan Vitamin C .... 68

Lampiran 13. Perhitungan % Inhibisi, IC50 dan AAI Formula Krim I, II dan

III .................................................................................................. 71

Lampiran 14. Perhitungan % Inhibisi, IC50 dan AAI Formula Krim II pada Suhu

25oC, 30

oC dan 35

oC ..................................................................... 74

Lampiran 15. Panjang Gelombang DPPH ........................................................... 75

Lampiran 16. Perhitungan Dosis Sekali Pakai ..................................................... 75

Page 17: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

xvii UiN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR ISTILAH

HLB : Hydrophylic Lipophylic Balance

DPPH : 1,1-dipheny-2-lpricyl hydrazil

UV-Vis : Ultraviolet-Visible

rpm : Rotation Per Minute

AAI : Antioxidant Activity Index

Cp : CentiPoise

CO2 : Karbon Dioksida

ROS : Reaktive Oxygen Species

GML : Garcinia mangostana L

UV : Ultra Violet

DNA : Deoxyribose Nucleic Acid

IC50 : Inhibitor Concentration 50

nm : Nanometer

mM : Milimolar

BM : Berat Molekul

Page 18: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penuaan kulit yang bersifat irreversibel dimulai pada usia 20 tahun,

meskipun tanda-tanda tidak terlihat dalam waktu yang lama. Penuaan pada kulit

merupakan suatu proses biologis kompleks yang dihasilkan dari penuaan intrinsik

(dari dalam tubuh seperti genetik) dan perubahan yang berkembang seiring waktu

serta dampak ekstrinsik disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor ekstrinsik yang

sangat berperan dalam penuaan adalah ekspresi wajah repetitive, posisi tidur yang

buruk, merokok dll. Tanda-tanda eksternal dari penuaan kulit yakni kerutan halus,

kulit tipis dan transparan, bintik-bintik pigmen, kulit kendur, kulit kering dengan

atau tanpa gatal, ketidak mampuan untuk berkeringat cukup, rambut beruban,

rambut rontok, rambut yang tidak diinginkan, penipisan lempeng kuku, hilangnya

kuku setengah bulan dll. (Mackiewicz and Rimkevicius, 2008)

Dari semua faktor tersebut, teori radikal bebas merupakan teori yang

sering dikaitkan sebagai penyebab faktor-faktor penuaan dini. Radikal UV

merupakan pemicu yang sangat potensial dalam pembentukan radikal bebas ROS

(Reaktive Oxygen Species) pada kulit (Masaki, 2010). Radikal bebas adalah suatu

atom atau molekul yang sangat reaktif dengan elektron yang tidak memiliki

pasangan (Winarsi, M.S, 2007). Pada kulit, radikal bebas yang diproduksi

berlebih akan merusak kolagen pada membran sel kulit, sehingga kulit menjadi

kehilangan elastisitasnya dan menyebabkan terjadinya keriput (Pamela, 2008)

Senyawa yang dapat menangkal radikal bebas adalah antioksidan. Sebagai

bahan aktif, antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat

oksidasi sehingga dapat mencegah penuaan dini (Masaki, 2010). Antioksidan

memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya

radikal. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi

oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif,

akibatnya kerusakan sel akan dihambat. Salah satu antioksidan yang terdapat di

alam adalah kulit buah manggis.

Kulit buah manggis merupakan bagian dari buah manggis yang umumnya

dianggap tidak bermanfaat dan sering dibuang. Namun, pada beberapa penelitian

Page 19: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kulit buah manggis sebelumnya telah diketahui bahwa kulit buah manggis

mempunyai aktifitas biologis sebagai antibakteri, antifungi, antiinflamasi,

antileukimia, anti-agregasi platelet, dan juga memiliki aktivitas antituberkulosis

(Pradipta, nikodemus, & susilawati, 2009).

Dalam penelitian Weecharangsan et al (2006) disebutkan bahwa aktivitas

antioksidan ekstrak kulit buah manggis yang diekstrasi dengan pelarut air, etanol

50% dan 95% serta etil asetat memiliki aktivitas antioksidan dengan

menggunakan metode perendaman radikal bebas DPPH. Potensi antioksidan

terbesar dimiliki oleh ekstrak air dan etanol 50% dengan IC50 berturut-urut adalah

34,8 dan 30,78 ppm. Jung et al (2006) melakukan isolasi senyawa kandungan

pada kulit buah manggis. Dari hasil penelitian tersebut yang mempunyai aktivitas

antioksidan paling tinggi adalah 8-hidroksikudraxanton, gartanin, alpha-

mangostin, gamma-mangostin dan smeathxanton.

Antioksidan dapat digunakan sebagai anti-aging yang dapat mencegah

penuaan dini, untuk penggunaan yang menyenangkan maka diperlukan kosmetik

anti-aging dengan antioksidan tinggi agar dapat merawat kulit wajah (Winarsi,

M.S, 2007). Antioksidan ini dapat diformulasikan sebagai sediaan kosmetik baik

sediaan yang berbentuk krim, gel ataupun lotion.

Salah satu bentuk sediaan kosmetik yang sering digunakan adalah krim.

Krim merupakan sediaan setengah padat berupa emulsi kental yang mengandung

air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar (DepKes RI,

1978). Keuntungan penggunaan krim yakni memiliki nilai estetika yang cukup

tinggi dan tingkat kenyamanan dalam penggunaan yang cukup baik. Disamping

itu, sediaan krim ini merupakan sediaan yang mudah dicuci, bersifat tidak lengket,

memberikan efek melembabkan kulit serta memiliki kemampuan penyebaran

yang baik.

Pada penelitian ini, Ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia

mangostana L.) diformulasikan dalam bentuk sediaan krim anti-aging dengan

berbagai formulasi menggunakan variasi nilai HLB span 60 dan tween 80 (4,95;

5,7; 6,8). Formulasi krim anti-aging yang terbaik kemudian diuji aktivitas

antioksidannya dengan menggunakan metode DPPH.

Page 20: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah formulasi krim anti-aging ekstrak etanol 50% kulit buah

manggis dengan menggunakan variasi nilai HLB emulgator sorbitan

monostearat Span 60 dan Tween 80 stabil secara fisik?

2. Bagaimana aktivitas antioksidan formulasi krim anti-aging yang

terbaik dari ekstrak etanol 50% kulit buah manggis jika dibandingkan

terhadap kontrol positif dan ektrak etanol 50% kulit buah manggis?

1.3 Tujuan

1. Mendapatkan formulasi terbaik krim anti-aging ekstrak etanol 50%

kulit buah manggis yang stabil secara fisik.

2. Membandingkan aktivitas antioksidan kontrol positif vitamin C,

formulasi krim anti-aging ekstrak etanol 50% kulit buah manggis dan

ekstrak etanol 50% kulit buah manggis.

1.4 Hipotesis

Bagian kulit buah memiliki aktivitas antioksidan.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi

mengenai aktivitas antioksidan dan stabilitas fisik formulasi krim anti-aging

ekstrak etanol 50% kulit buah manggis ( Garcinia mangostana L.).

Page 21: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Manggis

2.1.1 Klasifikasi

Klasifikasi tanaman manggis sebagai berikut (USDA).

Kingdom : Planatae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliophyta

Subclass : Dilenidae

Order : Theales

Family : Clusiaceae

Genus : Garcinia L.

Jenis : Garcinia mangostana L.

Gambar 1. Pohon dan buah manggis (Garcinia mangostana L.)

(Sumber : Koleksi pribadi)

2.1.2 Nama Latin

Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti

manggoita (Aceh), manggista (Sumatera Utara), manggih (Sumatera Barat),

manggu (Jawa Barat), mangghis (Madura), kisara (Makasar), mangustang

(Halmahera) (Hutapea, 1994).

Page 22: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

5

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.3 Ekologi

Garcinia mangostana L.merupakan tanaman buah yang banyak tumbuh di

daerah iklim tropis yang hangat dan lembab. Tanaman manggis ini dapat

diemukan di negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara. Garcinia mangostana

berhubungan erat dengan daerah elevasi rendah dengan ketinggian kurang dari

500 m atau 600 diatas permukaan laut. Sehingga Garcinia mangostana L. dapat

dibudidayakan di dataran tinggi namun memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih

lambat (Osman, & Milan, 2001).

2.1.4 Morfologi

Garcinia mangostana L. merupakan pohon buah yang dapat tumbuh

hingga mencapai 7 sampai 25 meter (Al-Fattah,2011). Bentuk pohon buah

manggis yang beragam yakni bisa bentuk elliptical atau pyramidal, namun bentuk

pohon yang sering ditemukan adalah bentuk pyramidal (Mansyah et al, 2010).

Memiliki daun yang ringkas, tebal, berkilat, permukaan atas berwarna hijau zaitu,

permukaan bawah berwarna hijau kekuning-kuningan, daun muda merah, tangkai

daun pendek, susunan bertentangan, ukuran panjang daun 15-25 cm, lebar 7-13

cm. Berbunga tunggal atau berpasangan di ujung ranting. Tangkai bunga pendek

dan tebal. Sedangkan buahnya berbentuk bola, berwarna hijau muda sebelum

masak, menjadi merah atau merak keunguan setelah masak dan hitam apabila

sangat masak. Isi buah berwarna putih (Chooi, 2007).

2.1.5 Kandungan Kimia dan Manfaat

Kandungan kimia kulit buah manggis antara lain adalah derivat xanthon

yang meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostinon B,

trapezifolixanthon, tovophyllin B, α mangostin, β mangostin, garcinon B,

mangostanol, flavonoid epicatechin, gartanin (Al-fatah, 2011).

Xanton adalah pigmen fenol kuning yang reaksi warnanya serta gerakan

kromatografinya serupa dengan flavonoid, namun secara kimia xanton berbeda

dengan flavonoid dan mudah dibedakan dari spectrum yang khas hampir semua

xanton yang diketahui terdapat terbatas pada empat suku : Guttiferae,

Gentianaceae, Moraceae, dan Polygalaceae. Tetapi, satu xanton, yaitu mangiferin

yang ter-C- glikosilasi, sangat tersebar luas, terdapat baik dalam paku-pakuan

maupun dalam tumbuhan tinggi (Harbon, 1996). Saat ini telah terdapat lima puluh

Page 23: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

jenis xanton yang diisolasi dari kulit manggis, diantaranya adalah α-, β- dan γ-

mangostins, garcinone E, 8- deoxygartanin, dan gartanin. Xanton dapat diisolasi

dari pericarp, buah utuh, kulit batang, dan juga pada daun manggis. Beberapa

studi menunjukkan bahwa xanton yang diperoleh dari manggis mempunyai

efektivitas yang luar biasa. Xanton yang diisolasi dari GML dilaporkan memiliki

aktivitas sebagai antioksidan, antitumor, anti-inflamasi, antiallergi, antibakteri,

antijamur, dan antivirus (Chaverri, et al, 2008).

Gambar 2. Inti xanthone dengan jumlah IUPAC karbon dan struktur

kimia dari xanthones yang paling banyak dipelajari.

(Sumber: Chaverri, et al, 2008).

Ekstrak etanol 50% kulit buah manggis telah dilaporkan berpotensi

sebagai pelindung saraf dari stres oksidatif yang disebabkan karena kerusakan sel

pada penyakit neurodegenerative seperti penyakit Alzaimer, penyakit Parkinson

dan stroke,(Weecharangsan et al, 2005). Selain itu ekstrak kulit buah manggis

dapat menghambat produksi ROS, serta mempunyai aktivitas antioksidan yang

sangat tinggi (Chaverri, et al, 2008).

Page 24: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2 Ekstraksi

2.2.1 Pengertian Ekstraksi

Ekstraksi adalah teknik pemisahan suatu senyawa berdasarkan perbedaan

distribusi zat terlarut di antara dua pelarut yang saling bercampur. Pada umumnya

zat terlarut yang diekstraksi bersifat tidak larut atau larut sedikit dalam suatu

pelarut tetapi mudah larut dengan pelarut lain. Metode ekstraksi yang tepat

ditentukan oleh tekstur kandungan air bahan-bahan yang akan diekstrak dan

senyawa-senyawa yang akan diisolasi (Harborne, 1996). Senyawa yang aktif yang

terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan kedalam golongan miyak

atsiri, alkaloid, flavonoid, dan lain-lain. Struktur kimia yang berbeda-beda akan

mempengaruhi kelarutan serta stabilitas senyawa-senyawa tersebut terhadap

pemanasan, udara, cahaya, logam berat, dan derajat keasaman. Dengan

diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah

pemiliha pelarut dan cara ekstraksi yang tepat (Depkes RI, 2000).

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat

aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang

sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan masa atau

serbuk yang tesisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang

ditetapkan (DepKes RI, 1995)

2.2.2 Metode-metode Ekstraksi

Ditjen POM (2000), membagi beberapa metode ekstraksi dengan

menggunakan pelarut yaitu :

1) Cara dingin

a. Maserasi

Maserasi ialah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan

pelarut dengan beberapa kali pengocokkan atau pengadukkan pada temperatur

ruang (kamar). Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode

pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dlakukan

pengadukkan yang kontinyu (terus-menerus). Remaserasi berarti dilakukan

pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat

pertamma dan seterusnya.

Page 25: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai

sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada temperatur

ruang. Proses ini terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara,

tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak), terus-menerus

sampai diperoleh ekstrak (perkolat) yang jumlahnya 1-5 kali bahan.

2) Cara panas

a. Refluks

Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik

didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan

dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakuka pengulangan proses pada

residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi

sempurna.

b. Soxhletasi

Soxhletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru

yang umumnya dilakukan dnegan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinyu

dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.

c. Digesti

Digesti merupkan maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) pada

temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan (kamar), yaitu secara umum

dilakukan pada temperatur 40-50oC.

d. Infusa

Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air

mendidih, temperatur terukur 90-98oC selama waktu tertentu (15-20 menit).

e. Dekok

Dekok adalah infus yang waktunya lebih lama (lebih dari 30 menit) dan

temperatur sampai titk didih air.

2.3 Kulit

Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan

melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kult merupakan bagian

Page 26: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tubuh yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk memperindah kecantikkan,

selain itu kulit dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasien.

Kulit mencakup kulit pembungkus permukaan tubuh berikut turunannya

termasuk kuku, rambut, dan kelenjar. Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat

pada bagian luar untuk menutupi dan melindungi permukaan tubuh. Kulit

berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga lubang masuk. Pada

permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa.

Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam

jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan

pengikat (penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam). Kulit

mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus berguna untuk

merasakan sentuhan atau sebagai alat raba dan merupakan indikator untuk

memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan pada kulit (Syaifuddin,

2009).

Gambar 3. Struktur Kulit

(Sumber : Mikrajudin, Saktiyono, & Lutfi 2006)

Page 27: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.1 Lapisan Kulit

1. Epidermis

Lapisan paling luar yang terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur

utamanya adalah sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan

epidermis tumbuh terus karena lapisan sel induk yang berada dilapisan bawah

bermitosis terus-menerus, sedangkan lapisan paling luar epidermis akan

mengelupas dan gugur. Epidermis dibina oleh sel-sel epidermis terutama

serat-serat kolagen dan sedikit serat elastis.

Dari sudut kosmetik, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik

karena kosmetik dipakai pada epidermis itu. Meskipun ada beberapa jenis

kosmetik yang digunakan sampai ke dermis, namun tetap penampilan

epidermis menjadi tujuan utama. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada

berbagai tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter, misalnya ada

telapak kaki dan telapak tangan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1

milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut (Tranggono, &

Latifah, 2007).

Epidermis terdiri atas beberapa lapisan sel. Sel-sel ini berbeda dalam

beberapa tingkat pembelahn sel secara mitosis. Lapisan permukaan dianggap

sebagai akhir keaktifan sel, lapisan tersebut terdiri dari 5 lapis (Syaifuddin,

2009).

a. Stratum korneum (Stratum corneum)

Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel tanduk (keratinasi), gepeng,

kering, dan tidak berinti. Sitoplasmanya diisi dengan serat keratin, makin ke

luar letak sel makin gepeng seperti sisik lalu terkelupas dari tubuh. Sel yang

terkelupas akan digantikan oleh sel yang lain. Zat tanduk merupakan keratin

lunak yang susunan kimianya berada dalam sel-sel keratin keras. Lapisan

tanduk hampir tidak mengandung air karena adanya penguap air, elastisnya

kecil, dan sangat efektif untuk pencegahan penguapan air dari lapisan yang

lebih dalam (Syaifuddin, 2009).

b. Stratum lusidum (Stratum lucidum)

Lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang sangat gepeng dan bening.

Membran yang membatasi sel-sel tersebut sulit terlihat sehingga lapisannya

Page 28: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

secara keseluruhan seperti kesatuan yang bening. Lapisan ini ditemukan pada

daerah tubuh yang berkulit tebal (Syaifuddin, 2009). Lapisan ini terletak

dibawah stratum corneum. Antara stratum lucidum dan stratum granulosum

terdapat lapisan keratin tipis yang disebut rein’s barrier (Szakall) yang tidak

bisa ditembus (impermeable) (Tranggono, & Latifah, 2007).

c. Stratum granulosum

Lapisan ini terdiri atas 2-3 lapis sel poligonal yang agak gepeng dengan

inti ditengah dan sitoplasma berisi butiran (granula) keratohialin atau

gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini menghalangi masuknya beda

asing, kuman, dan bahan kimia masuk ke dalam tubuh (Syaifuddin, 2009).

d. Stratum spinosum

Lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel berbentuk kubus dan poligonal,

inti terdapat di tengah dan sitoplasmanya berisi berkas-berkas serat yang

terpaut pada desmosom (jembatan sel). Seluruh sel terikat rapat lewat serat-

serat tersebut sehingga secara keseluruhan lapisan sel-selnya berduri. Lapisan

ini untuk menahan gesekkan dan tekanan dari luar, tebal dan terdapat di

daerah tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan

seperti tumit dan pangkal telapak kaki (Syaifuddin, 2009).

e. Stratum malpigi

Unsur-unsur lapis taju yang mempunyai susunan kimia yang khas. Inti

bagian basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam-asam amino. Stratum

malpigi merupakan lapisan terdalam dari epidermis yang berbatasan dengan

dermis dibawahnya dan terdiri atas selapis sel berbentuk kubus (batang)

(Syaifuddin, 2009).

f. Stratum basal (Stratum germinativum atau membran basalis)

Lapisan terbawah epidermis. Di dalam stratum germinativum juga terdapat

sel-sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan

fungsinya hanya membentuk pigmen melanin dan memberikannya kepada

sel-sel keratinosit melalui dendrit-dendritnya. Satu sel melanosit melayani

sekitar 36 sel keratinosit. Kesatuan ini diberi nama unit melanin epidermal

(Tranggono, & Latifah, 2007).

Page 29: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dermis

Berbeda dengan epidermis yang tersusun oleh sel-sel dalam berbagai

bentuk dan keadaan, Dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen

dan elastin, yang berada di dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan

terbuat dari gelatin mukopolisakarida. Batas dermis sulit ditentukan karena

menyatu dengan lapisan subkutis (hipodermis), ketebalannya antara 0,5-3

mm, beberapa kali lebih tebal dari epidermis. Dermis bersifat ulet dan elastis

yang berguna untuk melindungi bagian yang lebih dalam. Serabut kolagen

dapat mencapai 72 persen dari keseluruhan berat kulit manusia bebas lemak.

Di dalam dermis terdapat adneksa-adneksa kulit seperti folikel rambut,

papila rambut, kelenjat keringat, saluran keringat, kelenjar sebasea, otot

penegak rambut, ujung pembuluh darah dan ujung saraf, juga sebagian

serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak bawah kulit (subkutis /

hipodermis) (Tranggono, & Latifah, 2007; Syaipfuddin, 2009).

3. Lapisan Subkutan

Hipodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) yang terdiri

atas jaringan pengikat longgar, komponennya serat longgar, elastis, dan sel

lemak. Sel-sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adiposa yang

terdapat susunan lapisan subkutan untuk menentukan mobilitas kulit

diatasnya, bila terdapat lobulus lemak yang merata, hipodermis membentuk

bantal lemak yang disebut pannikulus adiposa. Pada daerah perut, lapisan ini

dapat mencapai ketebalan 3 cm. Sedangkan pada kelopak mata, penis, dan

skortum, lapisan subkutan tidak mengandung lemak. Dalam lapisan

hipodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena, dan anyaman

saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit bawah dermis. Lapisan ini

mempunyai ketebalan bervariasi dan mengikat kulit secara longgar terhadap

jaringan di bawahnya (Syaifuddin, 2009).

2.4 Kosmetik

Kosmetik berasal dari kata yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan

menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI No.

Page 30: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk

digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambur, kuku, bibir, dan organ

kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah

daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,

memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau

menyembuhkan suatu penyakit.

Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modern adalah

untuk kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up,

meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut

dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah

penuaan, dan secara umum, membantu seseorang lebih menikmati hidup.

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI, penggolongan kosmetik menurut

menurut kegunaannya bagi kulit dibagi menjadi kosmetik perawatan kulit (skin-

care cosmetics) dan kosmetik riasan (dekoratif atau make-up). kosmetik

perawatan kulit (skin-care cosmetics) terdiri dari kosmetik untuk membersihkan

kulit (cleanser) (sabun, cleansing cream, cleansing milk, penyegar kulit

(freshener)), kosmetik untuk melembabkan kulit (moisturizer) (moisturizing

cream, night cream, anti wrinkle cream), kosmetik pelindung kulit (sunscreen

cream, dan sunscreen foundation, sun block cream/lotion), kosmetik untuk

menipiskan atau mengampelas kulit (peeling) (scrub cream yang berisi butiran-

butiran halus yang berfungsi sebagai pengampelas (abrasiver)). Kosmetik riasan

(dekoratif atau make-up) diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit

sehingga menghasilkan penampilan yang menarik serta menimbulkan efek

psikologis yang baik, seperti percaya diri (self confidence). Dalam kosmetik

riasan, peran zat pewarna dan zat pewangi sangat besar (Tranggono, & Latifah,

2007).

2.5 Proses Penuaan Kulit

Proses penuaan antara lain tampak dari kerutan dan keriput pada kulit atau

kemunduran lain ketika masih muda. Ada dua teori yang dapat menjelaskan

proses penuaan yakni, penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat

dihindari oleh semua mhluk hidup, dan penuaan adalah akibat kerusakan anatomi

Page 31: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

maupun fisiologi pada semua organ tubuh, mulai dari pembuluh darah dan organ

tubuh lainnya sampai kulit.

Perubahan akibat proses penuaan yang terjdi pada kulit dapat dibagai atas

perubahan anatomi, fisiologis, serta kimiawi. Beberapa perubahan anatomi dapat

terlihat langsung, seperti hilangnya elastisitas kulit dan fleksibilitas kulit yang

menyebabkan timbulnya kerut dan keriput, berkurangnya jumlah rambut dikepala

walaupun pada wanita justru sering tumbuh kumis atau rambut panjang di leher

tau pipi, hiperpigmentasi dan tumor kulit terutama diusia 40 tahun ke atas akibat

terlalu lama terpapar sinar matahari, penebalan kulit, epidermis kering dan pecah-

pecah, , perubahan bentuk kuku dan rambut dan sebagainya.

Banyak faktor yang mempengaruhi penuaan kulit, tetapi yang terkuat

adalah sinar matahari (photoaging), khususnya sinar UV yang terdapat di dalam

sinar matahari. Knox et al. Menemukan perbedaan yang nyata antara kulit yang

tidak tertutup pakaian sehingga sering terpapar sinar matahari dan kulit yang

sering tertutup pakaian. Kulit yang terbuka cepar kering, keriput, kasar, dan

menderita kerusakan lain akibat sinar UV matahari.

2.5.1 Mekanisme Photoaging

Ketika kulit terpapar oleh sinar matahari, radiasi UV yang terserap oleh

kulit yang dapat menghasilkan komponen yang berbahaya yaitu Reactive Oxygen

Species (ROS) yang dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada komponen

selular seperti dinding sel, membran lipid, mitokondria, dan DNA. Radiasi UV

menyebabkan pembentukan ROS dan menginduksi activator protein (AP)-1 yang

merupakan faktor transkripsi yang menghambat produksi kolagen dan

meningkatkan penghancuran kolagen dengan memperbanyak enzim yang disebut

matrix metalloproteinase (MMPs). Selain itu, radiasi UV juga menyebabkan

penurunan transforming growth factor (TGF)-β yang merangsang pembentukkan

kolagen, sehingga pembentukkan kolagen menurun. Peningkatan penghancuran

kolagen dan penurunan produksi kolagen akibat radiasi sinar UV inilah penyebab

dari terjadinya photoaging (Helfrich, Sachs, & Voorhees, 2008).

Page 32: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4. Mekanisme photoaging

(Sumber : Helfrich, Sachs, & Voorhees, 2008)

2.6 Radikal Bebas

Oksigen adalah atom yang sangat reaktif yang mampu menjadi bagian dari

molekul yang berpotensi merusak yang biasa disebut "radikal bebas." Radikal

bebas mampu menyerang sel-sel sehat tubuh, menyebabkan mereka kehilangan

struktur dan fungsi mereka (Percival, 1998). Radikal bebas adalah suatu atom atau

molekul yang sangat reaktif dengan elektron yang tidak memiliki pasangan

(Corwin, 2007). Radikal bebas mencari reaksi-reaksi agar dapat memperoleh

kembali elektron pasangannya. Radikal bebas sangat reaktif, secara kimiawi tidak

stabil, umumnya terdapat hanya dalam kadar yang kecil, dan cenderung ikut serta

atau mengawali reaksi rantai (Underwood, 1994). Serangkaian reaksi dapat

terjadi, yang menghasilkan serangkaian radikal bebas. Setelah itu, radikal bebas

dapat mengalami tubrukan kaya energi dengan molekul lain, yang merusak ikatan

dalam molekul (Corwin, 2007). Ketika hal tersebut terjadi di dalam tubuh, maka

dapat terjadi kerusakan pada sel, asam nukleat, protein dan lemak dikarenakan

serangan terhadap molekul biologi akan menyebabkan kerusakan jaringan sistem

imun. Radikal bebas menyebabkan lipid peroksidase yang dapat mempermudah

proses penuaan (Vimala, et al, 2003).

Page 33: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Radikal bebas dapat timbul melalui dua mekanisme utama yaitu,

penimbunan energi (ionisasi air oleh radiasi, elektron terepas, dan terjadi radikal

bebas) , dan interaksi antara oksigen (substansi lain, dan elektron bebas dengan

reaksi oksidasi-reduksi) Dalam hal ini akan terbentuk radikal superoksid

(Underwood., 1994).

Para ahli biokimia menyebutkan bahwa radikal bebas merupakan salah

satu bentuk senyawa oksigen reaktif. Senyawa ini terbentuk di dalam tubuh,

dipicu oleh bermacam-macam faktor. Radikal bebas bisa terbentuk misalnya

ketika komponen makanan diubah menjadi bentuk energi melalui proses

metabolisme. Pada proses metabolisme ini, seringkali terjadi kebocoran elektron

dan mudah terbentuknya radikal bebas. Misalnya hidrogen peroksida (Winarsi,

2007).

Radikal bebas merupakan Reaktive Oxygen species (ROS) yang akan

menyerang molekul lain disekitarnya sehingga menyebabkan reaksi berantai

terjadi dan menghasilkan radikal bebas yang beragam, seperti anion peroksida

(O2-), dan hidrogen peroksida (H2O2) yang sudah dijelaskan sebelumnya, hidrogen

bebas (OH), asam hipoklorous (HOCl), dan peroksinitrat (ONOO-) (Vimala, et

al., 2003).

2.7 Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan,

membersihkan, menahan pembentukkan ataupun memasdukan efek spesies

oksigen reaktif. Antioksidan merupakan senyawa pemberi donor (electron donor)

atau reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil, tetapi mampu

menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah

terbentuknya radikal. Penggunaan senyawa antioksidan juga anti radikal saat ini

semakin meluas seiring dengan semakin besarnya pemahaman masyarakat tentang

peranannya dalam menghambat penyakit generatif seperti penyakit jantung,

arteriosclerosis, kanker, serta gejala penuaan. Masalah-masalah ini berkaitan

dengan kemampuan antioksidan untuk bekerja sebagai inhibitor (penghambat)

reaksi oksidasi oleh radikal bebas reaktif yang menjadi salah satu pencetus

penyakit-penyakit diatas.

Page 34: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Antioksidan terbagi menjadi dua yakni antioksidan enzim (superoksida

dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase (GSH.Prx)) dan antioksidan

vitamin (alfa tokoferol/ vitamin E, beta karoten dan asam askorbat/vitamin C)

yang banyak didapatkan dari tanaman dan hewan .

Tubuh mengasilkan senyawa antioksidan, tetapi jmlahnya sering kali tidak

cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk kedalam tubuh. Sebagai

contoh tubuh dapat menghasilkan glutathione, salah satu antioksidan yang sangat

kuat, hanya tubuh memerlukan asupan vitamin C sebesar 100 mg untuk memicu

tubuh mengasilkan glutathione ini. Kekurangan antioksidan dalam tubuh yakni

memerlukan asupan dari luar (Kuncahyo & Sunardi., 2007; Winarsi 2007).

2.8 Uji Aktivitas Antioksidan

2.8.1 Metode DPPH

Pengukuran aktivitas antioksida dapat dilakukan dengan beberapa cara

antara lain dengan metode lipid peroksida, tiobarbiturat, malonaldehid,8-karoten

bleaching, DPPH, dan tiosianat. Metode DPPH adalah salah satu yang paling

populer karena praktis dan sensitif (Molyneux, 2004). DPPH merupakan senyawa

radikal bebas yang stabil dan apabila digunakan sebagai pereaksi cukup

dilarutkan,. Senyawa ini jika disimpan dalam keadaan dan kondisi penyimpanan

yang baik akan tetap stabil selama bertahun-tahun (Winarsi, 2007).

Prinsip pengujian antioksidan menggunakan DPPH adalah senyawa

antioksidan akan bereaksi dengan radikal DPPH melalui mekanisme donasi atom

hidrogen dan menyebabkan terjadinya peluruhan warna DPPH dari ungu ke

kuning yang diukur pada panjang gelombang 515,5 nm (Hanani et al.,2005).

Rumus penghambatan aktivitas radikal bebas (%)

Keterangan: % inhibisi = persentase hambat antioksidan

A0 = absorbansi blanko

A1 = absorbansi larutan uji

% inhibisi = (Ao-A1)

X 100% Ao

Page 35: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nilai IC50 (Inhibition Concentration) adalah konsentrasi antioksidan (g

/mL)

yang mampu menghambat 50% aktivitas radikal bebas. Suatu sampel dikatakan

memiliki aktivitas antioksidan bila memiliki nilai IC50< 200 g/mL. Nilai IC50

diperoleh dari perpotongan garis antara daya hambatan dan sumbu konsentrasi,

kemudian dimasukkan ke dalam persamaan y = a + bx, dimana y = 50 dan nilai x

menunjukkan IC50 (Hanani et al, 2005).

Gambar 5.Mekanisme penangkapan radikal DPPH oleh antioksian berupa donasi

proton

(Sumber: Prakash, Rigelhof, & Miller,2001)

2.8.2 Metode Reducing Power

Pada metode reducing power, antioksidan yang terdapat pada sampel akan

mereduksi senyawa Fe3+

menjadi senyawa Fe2+

dengan cara memberikan satu

elektron yang dimilikinya. Banyaknya jumlah Fe2+

selanjutnya dapat diamati pada

spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang maksimum (588-598 nm).

Peningkatan absorbansi atau penyerapan yang terjadi menunjukkan peningkatan

reduksi yang bagus. Peningkatan reduksi yang bagus pada metode reducing power

berbanding lurus dengan konsentrasinya.

Artinya semakin besar konsentrasi sampel maka semakin besar pula

tingkat reduksinya. Fe3+

yang berwarna hijau akan mengalami reduksi menjadi

Fe2+

yang berwarna kuning (Aiyegoro, 2009).

Metode ini menggunakan kompleks Fe(CN)63-

sebagai pereaksi. Kompleks

anion Fe(CN)63-

yang berwarna hijau akan berfungsi sebagai zat pengoksidasi dan

akan mengalami reduksi menjadi Fe(CN)64-

yang berwarna kuning dengan reaksi

sebagai berikut :

Page 36: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Benzie dan Strain (1996), menggunakan Fe(TPTZ)23+

kompleks besi-ligan

2,4,6-tripiridil-triazin sebagai pereaksi. Kompleks biru Fe(TPTZ)23+

akan

berfungsi sebagai zat pengoksidasi dan akan mengalami reduksi menjadi

Fe(TPTZ)22+

yang berwarna kuning dengan reaksi berikut:

2.8.3 Metode Aktivitas Radikal Bebas Nitrogen Monoksida

Metode Garrat telah diadopsi untuk menentukan aktivitas radikal bebas

dari ekstrak air H. pedunculatum.Sodium Nitroprusside di dalam pelarut air pada

pH psikologis secara spontan menghasilkan nitrogen monoksida yang berinteraksi

dengan oksigen untuk membentuk ion nitrit yang ditentukan dengan pereaksi

Grisses.

Selanjutnya dianalisis nilai absorbansinya dengan menggunakan

spektrofotometri ultraviolet dan sinar tampak pada panjang gelombang 540 nm.

Jumlah radikal bebas nitrogen monoksida yang dihitung berdasarkan nilai

absorbansinya yaitu :

% inhibisi = (Ao-A1)

X 100% Ao

Dimana % inhibisi merupakan persentase hambat antioksidan,Ao

merupakan absorbansi sebelum reaksi dan A1 merupakan absorbansi sesudah

reaksi (Aiyegoro, 2009).

2.8.4 Metode Aktivitas Radikal Bebas Ion Ferro (Pembentukan Logam

Kelat)

Aktivitas pembentukan khelat pada ion ferro diukur menurut Zao ().

Campuran pereaksi yang mengandung ekstrak, air destilasi, FeCl2 dan ferrozine

yang kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 40oC dan diukur

absorbansinya pada panjang gelombang 562 nm. Setelah itu aktivitas

pembentukan khelat dihitung menggunakan rumus :

Fe(TPTZ)23+

+ AROH → Fe(TPTZ)22+

+ H+

+ AR=O

Fe(CN)63-

+ A-OH → Fe(CN)64-

+ H+

+ A=O

Page 37: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rata-rata Khelat = [1- (A1-A2)

] X 100 (Ao)

dimana Ao merupakan nilai absorbansi kontrol positif tanpa tambahan

eksrak, A1 merupakan nilai absorbansi campuran reaksi, A2 merupakan nilai

absorbansi tanpa penambahan FeCl2 (Arora, 2011).

2.8.5 Metode Tiosianat

Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode ini didasarkan pada

kemampuan senyawa antioksidan dalam menghambat terbentuknya radikal yang

reaktif.Pembentukan radikal bebas disebabkan oleh oksidasi asam

linoleat.Oksidasi lipid sering disebut autooksidasi karena reaksi tetap berlangsung

walaupun tidak ada zat pengoksidasi.

Hasil oksidasi asam linoleat adalah malonaldehida dan radikal peroksida

yang reaktif. Radikal bebas yang terbentuk akan berubah menjadi senyawa

karbonil, yaitu aldehida dan keton. Oksidasi asam linoleat membentuk

malonaldehid merupakan indikasi adanya oksidasi lemak (Fardiaz, 1996). Selain

itu, asam linoleat yang mengalami kerusakan akan menghasilkan senyawa

peroksida yang sangat reaktif dan bersifat radikal bebas. Penambahan antioksidan

menyebabkan oksidasi asam linoleat terhenti (Schulz, 1985).

Aktivitas antioksidan yang ditentukan dengan metode tiosianat

membutuhkan suatu kontrol positif, pembanding ini biasanya merupakan senyawa

yang telah diketahui sifat antioksidannya seperti vitamin C, butil hidroksi toluen

(BHT) atau tokoferol (vitamin E). Oksidasi asam linoleat dalam kondisi buffer

yang diinkubasi pada suhu 37oC menggunakan FeCl2 dan amonium tiosianat

sebagai pereaksi oksodator dapat mengoksidasi Fe2+

menjadi Fe3+

sehingga

menghasilkan warna merah darah yang menyerap sinar tampak pada panjang

gelombang 500 nm. Intensitas warna dinyatakan sebagai nilai absorbansi dengan

pengukuran menggunakan spektrofotometer UV/Vis. Peroksida lemak

meningkatkan bilangan oksidasi Fe2+

menjadi Fe3+

yang kemudian bereaksi

dengan ligan CNS- membentuk kompleks berwarna merah darah [Fe(CSN)6)

3-.

Page 38: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.8.6 Metode Deoksiribosa

Reaksi degradasi gula deoksiribosa akan menghasilkan suatu produk

karbonil dan dikarbonil di antaranya malonaldehid (MDA). Adanya MDA dapat

dideteksi dengan asam tiobarbiturat (TBA) dalam suasana asam membentuk suatu

kromogen yang berwarna merah muda.Jumlah kromogen MDA-TBA yang

terbentuk sangat bergantung dari jumlah deoksiribosa yang didegradasi. Semakin

tinggi konsentrasi deoksiribosa yang ditambahkan akan menyebabkan

peningkatan absorbansi kromogen MDA-TBA (Halliwell, 1999).

Uji kemampuan antioksidan suatu sampel untuk menghalangi jalan

katalitik dari biosintesis pigmen melanin, pigmen yang membuat kulit putih.

Tirosin mengatur tiga tahap di dalam jalan biosintesis melanin, dengan perubahan

tirosin menjadi dopa, dopa menjadi dopaquinone dan DHI menjadi indole-5,6-

quinone (Vimala, et al., 2003).

2.9 Spektrometer UV-Vis

Spektrofotometer UV-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur

serapan yang dihasilkan dari interaksi kimia antara radiasi elektromagnetik

dengan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada daerah ultraviolet (200-400

nm) dan sinar tampak (400-800 nm).

Spektrofotometer yang sesuai untuk pengukuraan di daerah spektrum

ultraviolet dan cahaya tampak terdiri dari suatu sistem optik dengan kemampuan

menghasilkan cahaya monokromatik dalam jangkauan 200 nm hingga 800 nm dan

suatu alat yang sesuai untuk menetapkan serapan. Kedua sel yang digunakan

untuk larutan yang diperiksa dan larutan pembanding harus mempunyai

karakteristik spektrum yang sama. Bila digunakan instrumen bekas ganda dengan

perekan, sel yang berisi pelarut ditempatkan pada jalur berkas pembanding.

Jika tidak dinyatakan lain, serapan diukur pada panjang gelombang yang

ditetapkan degan menggunkan kuvet yang panjangnya 1 cm pada suhu 19oC

hingga 20oC. Jika hal tersebut tidak sesuai untuk instrumen tertentu, panjang

gelombang kuvet dapat diubah atau sebagai gantinya kadar dapat diubah, asalkan

telah ditunjukkan bahwa Hukum Beer dipenuhi untuk jangkauan kadar tersebut.

Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan terhadap pelarut yang digunakan

Page 39: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk membuat larutan uji sebagai pembanding. Dalam hal tertentu, pengukuran

dilakukan terhadap suatu campuran pereaksi sebagai pembanding.

Suatu pernyataan dalam suatu penetapan kadar atau pengujian mengenai

panjang gelombang serapan maksimum mengandung implikasi bahwa maksimum

tersebut tepat pada atau dalam batas 2 nm dari panjang gelombang yang

ditetapkan (Soemitro, et al., 1995). Suatu spektrofotometri UV-Vis tersusun dari

sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk

larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absobsi

antara sampel dan blanko ataupun pembanding (Khopkar, 2003).

2.10 Krim

Definisi krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau

lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Sediaan

ini merupakan sediaan setengan padat (semisolid) dari emulsi yang terdiri dari

campuran antara fase minyak dan fase air (DepKes RI, 1995).

Krim umunya kurang kental dan lebih ringan daripada salep, sehingga

krim lebih disukai daripada salep. Umumnya krim mudah menyebar rata dan

karena krim merupakan emulsi minyak dalam air, maka akan lebih mudah

dibersihkan daripada sebagian besar salep. Krim dianggap mempunyai daya tarik

estetik lebih besar karena sifatnya yang tidak berminyak dan kemampuannya

berpenetrasi dengan cepat ke dalam kulit (Ansel, 1989).

2.11 Formulasi Krim

Sebagai bahan emulgator, yang digunakan dalam penelitian ini adalah

emulgator nonionik (dalam medium air tidak membentuk ion).Pemilihan

emulgator nonionik ini karena emulgator ini bereaksi netral, dapat sedikit

dipengaruhi oleh elektrolit dan selanjutnya netral terhadap pengaruh

kimia.Aktivitasnya relatif tidak dipengaruhi oleh suhu (Voigt, 1995), selain itu

digunakan juga bahan tambahan yang meliputi emolien, humektan, antioksidan,

dan pengawet. Profil dari bahan-bahan yang digunakan dalam formula krim pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 40: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

23

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Bahan pengemulsi

1. Sorbitan monostearate (span 60)

Pada formulasi farmasetik, sorbitan monostearat biasa digunakan sebagai

bahan pegemulsi untuk krim, emulsi, dan salep untuk penggunaan topikal.

Sorbitan monostearate berbentuk padatan malam berwarna kuning pucat dengan

minyak yang lemah. Bahan ini larut dalam minyak, dan juga sebagian besar

pelarut organik. Meskipun tidak larut dalam air, namun akan cepat terdispersi.

Umumnya bahan ini tidak toksik dan tidak mengiritasi. Konsentrasi yang biasa

digunakan untuk emulasi air dalam minyak adalah 1-15% jika dikombinaikan 1-

10%.

2. Tween 80

Sebagai pengemulsi untuk mendapatkan sediaan emulsi yang stabil, biasa

digunakan tween 80 yang merupakan surfaktan hidrofilik nonionik. Tween 80

berbentuk cairan berminyak berwarna kuning. Bahan ini larut dalam etanol dan

air. Umumnya bahan ini tidak toksik dan tidak mengiritasi. Konsetrasi yang biasa

digunakan adalah 1-10%. (Wade, & Weller, 1994).

b. Bahan emolien

1. Dimethicon

Dimethicon biasa digunaka dalam kosmetik dan formulasi farmasi.

Dimethicon bersifat hidrofobik dan sering digunakan dalam sediaan topikal.

Dimethicon merupakan cairan berwarna jernih atau bening, dan tersedia dalam

berbagai macam viskositas. Bahan ini sangat mudah larut dalam dalam etil asetat,

metil etil keton, minyak mineral, eter, kloroform, dan toluena, larut dalam

isopropil miristat, sedikit larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam gliserin,

propilenglikol dan air. Konsentrasi yang biasa digunakan untuk emolien adalah

10-30%.

2. Vaselin Album

Vaselin mempunyai masa yang lunak, lengket, bening, putih, sifat vaselin

ini tetap setelah zat dileburkan dan didiamkan hingga dingin tanpa diaduk.

Kelarutan vaselin yakni praktis tidak larut dalam air an etanol (95%), larut dalam

Page 41: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

kloroform, eter, dan eter minyak tanah. Vaselin sering digunakan sebagai

emollien.

3. Lanolin anhidrat

Lanolin digunakan sebagai bahan pengemulsi yang biasanya digunakan

dalam formulasi farmasi topikal dan kosmetik. Lanolin juga dapat digunakan

sebagai hydrophobic vehicle dalam pembuatan krim air dalam minyak dan salep.

Lanolin berwarna kuning pucat, mempunyai rasa yang manis, dan berbentuk lilin

dengan bau khas yang lemah, lanolin yang dicairkan berupa cairan jernih atau

hampir jernih, cairan kuning. Bahan ini sangat mudah larut dalam benzen,

kloroform, eter, dan minyak bumi (petrolatum), sedikit larut dalam etanol dingin

(95%), lebih mudah larut dalam etanol mendidih (95%), praktis tidak larut dalam

air.

c. Bahan Humektan

1. Propilenglikol

Selain sebagai humektan, propilen glikol biasa digunakan sebagai pelarut

untuk ekstrak dan juga pengawet pada berbagai formulasi kosmetik.Bahan ini

nontoksik dan sedikit mengiritasi.Propilen glikol merupakan larutan jernih, tidak

berwarna, dan praktk tidak berbau.Propilen glikol pada sediaan topikal biasa

digunakan sebagai humektan dengan konsentrasi hingga 15%.

2. Gliserin

Dalam formuasi sediaan topikal dan kosmetik, gliserin biasa digunakan sebagai

humektan dan emolien. Gliserin merupakan larutan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau, kental, dan higroskopis. Bahan ini sedikit larut dalam aseton, praktis tidak

larut dalam benzene, kloroform, dan minyak, dapat bercampur dengan etanol,

metanol, dan air. Konsentrasi gliserin yang biasa digunakan sebagai humektan

bisa digunakan kurang dari 30% (Wade, & Weller, 1994).

d. Bahan pengental (Stiffening agent)

1. Asam Stearate

Asam stearat biasa digunakan dalam formulasi sediaan oral dan topikal. Dalam

sediaan topikal asam stearat biasa digunakan sebagai emulsifying agent dan

Page 42: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

solubilizing agent. Asam stearat merupakan bubuk putih keras, berwarna putih

atau agak kuning, sedikit mengkilap, kristal padat putih atau kekuningan. Bahan

ini sangat larut dalam benzene, kloroform, eter, dan larut dalam etanol (95%),

heksana, dan propilenglikol, praktis tidak larut dalam air. Konsentrasi asam

stearatyang biasa digunakan sebagai solubilizing agent 1-20%.

e. Bahan pengawet

1. Metilparaben

Dalam formulasi farmasetika, produk makanan, dan terutama dalam

kosmetik biasanya digunakan metil paraben sebagai bahan pengawet, dengan

aktivitas paling efektif untuk jamur dan kapang. Metilparaben larut dalam air,

etanol 95%, eter (1:10), dan metanol. Bahan ini dapat digunakan tunggal maupun

kombinasi dengan jenis paraben lain. Efektifitas pangawet ini memili rentang pH

4-8. Dalam sediaan topikal, konsentrasi yang umum digunakan adalah 0,02-0,3%.

2. Propilparaben

Bahan pengawet propilparaben secara luas digunakan dalam kosmetik,

makanan, dan produk farmasetika. Aktivitas antimikroba ditunjukkan pada pH

antara 4-8. Propilparaben sangat efektif terhadap jamur dan kapang. Di samping

itu, propil paraben propil paraben lebih aktif terhadap bakteri gram positifdaripada

gram negatif. Penggunaan kombinasi paraben dapat meningkatkan aktifitas

antimikroba. Bahan ini sangat larut dalam aseton, ester dan minyak, mudah larut

dalam etanol dan metanol, sangatsedikit larut dalam air. Konsentrasi yang biasa

digunakan untuk sediaan topikal adalah 0.001-0.6 (Wade, & Weller, 1994).

f. Aquadest

Air murni yang diperoleh dengan cara penyulingan disebut aquadest. Air

murni ini dapat diperoleh dengan cara penyulingan, pertukaran ion, osmosis

terbalik, atau dengan cra yang cara yang sesuai. Air murni lebih bebas dari

kotoran maupun mikroba.Air murni digunkan dalam sediaan-sediaan yang

membutuhkan air, terkecuali untuk parenteral, aquadest tidak padat digunakan

(Ansel, 1989).

Page 43: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.12 Stabilitas Krim

Umumnya suatu emulsi diangkap tidak setabil secara fisika jika, fase

dalam atau fase terdispersi pada pendiaman cenderung untuk membentuk agregat

dari bulatan-bulatan, jika bulatan-bulata atau agregat dari agregat naik ke

permukaan atau turun kedasar emulsi tersebut akan membentuk suatu lapisan

bekat dari fase dalam, dan jika semua atau sebagian dari cairan fase dalam tidak

teremulsikan dan membentuk suatu lapisan yang berbeda pada permukaan atau

pada dasar emulsi, yang merupakan hasil dari bergabungnya bulatan-bulatan fase

dalam. Disamping itu suatu emulsi mungkin sangat dipegaruhi oleh kontaminasi

dan pertumbuhan mikroba (Ansel,.2005).

Ketidakstabilan fisika dari sediaan ditandai dengan adanya pemucatan

warna atau munculnya warna, timul bau, perubahan atau emisahan fase, pecahnya

emulsi, pengendapan suspensi atau caking, perubahan konsistensi, pertumbuhan

kristal, terbentuknya gas, dan perubahan fisik lainnya. Kestabilan dari emulsi

ditandai dengan tidak adanya penggabungan fase dalam, tidak adanya creaming,

dan memberikan penampilan, bau, warna dan fisik lainnyayang baik (Martin, et

al., 1983) Ketidakstabilan dalam emulsi farmasi dapat digolongkan sebagai

berikut :

a. Flokulasi dan creaming

‘Creaming’ merupakan pemisahan dari emulsi menjadi beberapa lapis

cairan, dimana masing-masing lapis mengandung fase dispersi yang berbeda

(Anief., 1987). Creaming ke arah atas terjadi dalam suatu emulsi a/m atau m/a

yang tidak stabil dimana fase terdispersi mempunyai kerapatan lebih kecil

daripada kerapatan fase luar. Creaming ke arah bawah dalam emulsi yang tidak

stabil dimana kerapatan fase dalam lebih besar daripada kerapatan fase luar

(Ansel,.2005).

b. Koalesen dan pecahnya emulsi (crecking atau breaking)

Creaming adalah suatu proses yang bersifat dapat kembali, berbeda

dengan proses creaking (pecahnya emulsi) yang bersifat tidak dapat kembali

(Anief.,1987). Hal ini dikarenakan lapisan pelindung disekitar bulatan-bulatan

fase terdispersi tidak ada lagi (Ansel.,2005).

Page 44: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Maret 2014 hingga September 2014.

3.1.2 Tempat Penelitian

Untuk proses ekstraksi kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dan

uji aktivitas dilakukan di laboratorium penelitian 1 sedangkan formulasi dilakukan

di laboratorium penelitian 2 Program Strudi Famasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan Penelitian

Ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang

telah dikarakterisasi oleh Narulita (2014), Vitamin C, Lanolin anhidrat (Bratako),

Vaselin (Bratako), Asam stearat (Bratako), Dimeticon (Bratako), Gliserin

(Bratako), Span 60, Tween 80, Propilenglikol (Bratako), Metylparaben (Bratako),

Propylparaben (Bratako), DPPH (Sigma), Metanol P.A (Merck), aquadest.

3.2.2 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah rotary evaporator

(EYELA digital water bath), gelas ukur 100 ml (Pyrex), batang pengaduk besar,

corong besar, erlenmeyer 500 ml (Schot Duran), spatula besar, botol maserasi,

cawan penguap besar, gelas kimia 100 ml (Pyrex), refrigerator (Panasonic),

corong buchner (Pyrex), neraca analitik digital (Wiggen Hauser), hot plate,

lumpag, alu, spektrofotometer UV-Vis (Hitachi), pH meter, erlenmayer 2000 ml

(Schot Duran), gelas ukur, pipet tetes, batang pengaduk, cawan penguap,

termometer, sentrifugator, vakum, kertas saring, Homogenizer, pH meter (Navi),

micropipet effendrof reference 100 L, 200 L, dan 1000 L, Viskometer

Brookfield (Haake), Sentrifugator.

Page 45: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangsotana L.) (Sharon Nela, Aman Syariful, & Yuliet.,

2013)

1) Pembuatan larutan DPPH (0,1 mM)

Ditimbang seksama lebih kurang 1,98 mg DPPH (BM 394,32). Lalu

dilarutkan dengan metanol pro analisis hingga 50 mL, kemudian

ditempatkan dalam botol gelap. Cukupkan pelarutnya hingga tanda batas

kemudian kocok hingga homogen

2) Pembuatan larutan blanko dan optimasi panjang gelombang DPPH

Dipipet 2 mL larutan DPPH (0,1 mM) ke dalam tabung reaksi. Lalu

ditambahkan metanol sebanyak 2 ml. Dan homogenkan dengan vortex.

Mulut tabung ditutup dengan alumunium foil. kemudian diinkubasi dalam

ruangan gelap selama 30 menit (Molyneux, 2004). Tentukan spektrum

serapannya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang

gelombang 400-800 nm dan tentukan pajang gelombang maksimumnya.

3) Pembuatan larutan vitamin C

Ditimbang vitamin C pro analisis sebanyak 1 mg. Dilarutkan dengan

metanol pro analisis, dimasukkan dalam labu ukur lalu ditambahkan

metanol pro analisis hingga 10 ml (100 g

/mL). Selanjutnya dibuat seri

konsentrasi 2,5; 5; 7,5; 10 dan 12,5 g

/mL.

Pada masing-masing konsentrasi dimasukkan dalam labu ukur dan

ditambanhkan metanol p.a hingga tanda batas. Masing masing larutan uji

di pipet sebanyak 2 mL, dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan

DPPH 0,1mM sebanyak 2 mL, kemudian dikocok degan vortex hingga

homogen dan diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Selanjutnya

larutan uji diukur serapannya menggunakan alat spektrofotometer UV-

Vispada panjang gelombang 515,5 nm.

4) Pembuatan larutan uji ekstrak

Ditimbang lebih kurang 50 mg ekstrak, lalu dilarutkan dalam 50 ml

metanol pro analisis (konsentrasi 1000 g

/mL), larutan ini merupakan

larutan induk. Dibuat beberapa konsentrasi yakni 5; 7,5; 10; 12,5 dan

Page 46: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

15g

/mL. Dari beberapa konsentrasi tadi kemudian dipipet sebanyak 2 ml

kedalam tabung reaksi, didalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan

larutan DPPH (0,1 mM) dengan rasio 1:1 kemudian tunggu 30 menit pada

suhu ruang (25oC). Selanjurnya diukur dengan menggunakan

spekrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 515,5 nm.

3.3.2 Formulasi Krim (Fatmawaty, at al, 2012)

Tabel 1. Formulasi Krim Anti-aging Ekstral Etanol 50% Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.)

Bahan Formula

A B C

Vaselin Album 15% 15% 15%

Lanolin 13% 13% 13%

Dimeticon 10% 10% 10%

Asam Stearat 10% 10% 10%

Nipagin 0,18% 0,18% 0,18%

Nipasol 0,05% 0,05% 0,05%

Span 60 10%

(HLB

4,95)

10%

(HLB

5,7)

10%

(HLB

6,8) Tween 80

Propilenglikol 8% 8% 8%

Gliserin 10% 10% 10%

Ekstrak Kulit

buah Manggis

(Garcinia

mangostana

L.)

2% 2% 2%

Aquadest

Add

100%

Add

100%

Add

100%

Page 47: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.3 Pembuatan Sediaan Krim Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangstana L.) (Sharon Nela, Aman Syariful, & Yuliet.,2013)

a. Fase minyak (Vaselin, Lanolin, Dimeticon, Asam Stearat, Span 60,

Nipasol) dipanaskan hingga temperatur 70oC (Campuran pertama).

b. Fase air ( Tween 80, Propilenglikol, gliserin, Aquadest). dipanaskan

hingga temperatur 70oC (Campuran kedua)

c. Campuran kedua (fase air) sedikit demi sedikit dimasukkan kedalam

campuran pertama (fase minyak) pada suhu 70oC. Kemudian

dihomogenkan dengan homogenizer dengan keceatan 2000 rpm selama 15

menit. Setelah 15 menit masukkan ekstrak etanol 50% kulit buah manggis

(Garcinia mangostana L).yang dilarutkan dengan etanol 50%,kemudian

homogenkan kembali menggunakan homogenizer selama 10 menit.

3.3.4 Evaluasi Sediaan Krim Anti-aging (Sharon Nela, Aman Syariful, &

Yuliet., 2013).

Evaluasi sediaan krim yang dilakukan meliputi pengamatan organoleptik

krim, uji PH, uji viskositas, uji stabilitas dengan sentrifugasi dan pengukuran

aktivitas antioksidan sediaan krim pada hari ke 1 dan setelah 10 hari disuhu 25,

30, dan 35oC.

1. Pengamatan Organoleptis

Pengamatan organoleptis dapat dinilai dari tekstur sediaan yang stabil

meliputi perubahan warna dan bau krim. Pengamatan dilakukan terhadap krim

yang baru dibuat dan telah disimpan.

2. Homogenitas

Pengujian homogenitas ini dilakukan dengan cara mengoleskan krim yang

telah dibuat pada kaca objek, kemudian dikatupkan dengan kaca objek yag

lainnya dan dilihat apakah basis tersebut homogen dan apakah permukaannya

halus merata. Pengukuran dilakukan pada krim yang baru dibuat dan yang telah

disimpan.

Page 48: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

31

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Pengukuran pH

Krim dimasukkan kedalam wadah, lalu diukur pHnya dengan pH meter

yang sebelumnya telah dikalibrasi dengan dapar standar (pH 4,5 dan pH 6,5).

Pengukuran dilakukan pada krim yang baru dibuat dan krim telah disimpan.

4. Uji Viskositas

Penentuan viskositas sediaan krim dilakukan dengan menggunakan alat

viskometer Brookfield (Haake) digital dengan menggunakan spindel R7 dan

dengan mengetahui adanya perubahan kekentalan pada tiap formula krim.

Pembacaan hasil viskositas dalam Cp. Pengukuran dilakukan pada krim yang baru

dibuat dan krim telah disimpan.

5. Sentrifugasi

Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan sediaan krim kedalam

tabung sentrifugasi, kemudian diputar pada 5000 rpm selama 10 menit, kemudian

diamati perubahan fisiknya apakah terjadi pemisahan. Pengukuran dilakukan pada

krim yang baru dibuat dan krim telah disimpan.

6. Cycling Test

Tiga formula krim diletakkan pada refigerator (suhu 4oC) selama 24 jam,

kemudian ketiga formula krim dipindahkan ke dalam oven (suhu 40oC) selama 24

jam (1 siklus). Pada penelitian ini pemeriksaan dilakukan selama 1 siklus dan

diamati terjadinya perubahan fisik dari sediaan krim sebelum dan sesudah cycling

test.

3.3.5 Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah

Manggis (Garcinia mangostana L.)

1) Pembuatan larutan DPPH (0,1 mM)

Ditimbang seksama lebih kurang 1,98 mg DPPH (BM 394,32). Lalu

dilarutkan dengan metanol pro analisis hingga 50 mL, kemudian

ditempatkan dalam botol gelap. Cukupkan pelarutnya hingga tanda batas

kemudian kocok hingga homogen

2) Pembuatan larutan blanko dan optimasi panjang gelombang DPPH

Dipipet 2 mL larutan DPPH (0,1 mM) ke dalam tabung reaksi. Lalu

ditambahkan metanol sebanyak 2 ml. Dan homogenkan dengan vortex.

Page 49: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mulut tabung ditutup dengan alumunium foil. kemudian diinkubasi dalam

ruangan gelap selama 30 menit (Molyneux, 2004). Tentukan spektrum

serapannya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang

gelombang 400-800 nm dan tentukan pajang gelombang maksimumnya.

3) Pembuatan larutan uji krim

Ditimbang lebih kurang 2,5 gram krim, lalu dilarutkan dalam 50 ml

metanol pro analisis (konsentrasi 1000 ppm), larutan ini merupakan larutan

induk. Kemudan dibuat beberapa seri konsentrasi (5; 7,5; 10; 12,5 dan 15

g/mL). Dari beberapa konsentrasi tadi kemudian dipipet sebanyak 2 ml

kedalam tabung reaksi, didalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan

larutan DPPH (0,1 mM) dengan rasio 1:1 kemudian tunggu 30 menit

dalam pada suhu ruang (25oC). Selanjutnya diukur menggunakan

spektofotometri UV-Vis.

4) Pengukuran serapan

Larutan uji dan kontrol positif dengan beberapa konsentrasi diinkubasi

pada suhu ruang selama 30 menit, selanjutnya diukur serapannya pada

panjang gelombang maksimum 515,5 nm menggunakan spektrofotometer

cahaya tampak. Sebagai kontrol positif digunakan vitamin C. Hal ini

dilakukan sebanyak tiga kali (triplo)

5) Penentuan persen inhibisi, nilai IC50 dan AAI

Presentasi inhibisi adalah presentasi yang mennujukan aktivitas radikal

tersebut. Persentasi inhibisi terhadap radikal DPPH dari masing-masing

konsentrasi larutan sampel dapat dihitung dengan rumus:

% Inhibisi =

Setelah didapatkan presentase inhibisi dari masing-masing konsentrasi,

konsentrasi sampel dan persen inhibisi yang didapat diplotkan masing-

masing pada sumbu x dan y dalam persamaan regresi linear y = a ± bx.

Persamaan tersebut digunakan untuk menentukan nilai IC50 dari masing-

masing sampel (Marinova. G & Batchvarov. V, 2011)..

Page 50: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

NilaiIC50 adalaah konsentrasi sampel yang dapat meredam radikal DPPH

sebanyak 50% konsentraasi awal. Nilai IC50 didapatkan dari nilai x setelah

mengganti nilai y dengan 50 (Murni, 2012)

Perhitungan nilai AAI (Antioxidant Activity Index) digunakan untuk

mengetahui index aktivitas antioksidan dengan rumus:

Nilai AAI:

Menurut Scherer dan Godoy (2009) aktivitas antioksidan berdasarkan nilai

AAI (Antioxidant Activity Index), dikatakan lemah sebagai antioksidan jika

nilai AAI < 0.5, aktivitas antioksidan sedang jika 0,5 < AAI < 1.0,

aktivitas antioksidan kuat 1.0 < AAI < 2.0 dan aktivitas antioksidan sangat

kuat jika nilai AAI > 2.0 (Faustino, et al, 2010).

Page 51: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L. ) dan Vitamin C dengan metode DPPH.

Dilakukan uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak etanol 50% kulit buah

manggis (Garcinia mangostana L.) yang telah dikarakterisasi oleh Narulita (2014)

dapat dilihat pada lampiran 1. Uji aktivitas antioksidan ini dilakukan

menggunakan metode perendaman radikal bebas DPPH. Metode perendaman

radikal bebas DPPH dipilih karena sederhana, cepat dan tidak memerlukan

banyak reagen (Juniarti, et al, 2009). Pemeriksaan antioksidan ekstrak etanol 50%

kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dilakukan untuk mengetahui

aktivitas antioksidan yang ada pada ekstrak etanol 50% kulit buah manggis, dalam

hal ini menggunakan vitamin C sebagai kontrol positif.

Pengujian absorbansi peredaman radikal bebas DPPH dilakukan dengan

cara ekstrak dibuat pada beberapa seri konsentrasi yakni 5; 7,5; 10; 12,5 dan

15g

/mL, Lalu dikukur pada panjang gelombang 515,5 nm. Hasil absorbansi, %

inhibisi dan IC50 dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Absorbansi, % Inhibisi dan IC50 Ekstrak dan Vitamin C

Sampel Konsentrasi

(ppm)

Absorbansi

%

Inhibisi

IC50

(ppm)

5 0.525 27.686

9.725

Ekstrak etanol 7.5 0.426 41.322

50% Kulit Buah 10 0.354 51.239

Manggis 12.5 0.285 60.744

15 0.174 73.344

Vitamin C

2.5 0.44 22.398

6.0258

5 0.326 42.504

7.5 0.219 61.375

10 0.105 81.481

12.5 0.007 98.765

Page 52: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari hasil absorbansi dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi

sampel maka akan semakin kecil nilai absorbansi yang didapat, dan nilai

persentase inhibisinya akan semakin besar. Jika diamati berdasarkan nilai IC50

yang dimiliki oleh ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana

L.) maka nilai IC50 ekstrak etanol 50% kulit buah manggis adalah 9.725 g

/mL dan

nilai IC50 vitamin C adalah 6.0258 g

/mL. Hasil dari nilai IC50 yang didapat bahwa

aktivitas ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) lebih

rendah dibandingkan dengan kontrol positif vitamin C, namun tergolong sangat

kuat. Hal ini karena menurut Scherer dan Godoy (2009) aktivitas antioksidan

berdasarkan nilai AAI (Antioxidant Activity Index), dikatakan lemah sebagai

antioksidan jika nilai AAI < 0.5, aktivitas antioksidan sedang jika 0,5 < AAI <

1.0, aktivitas antioksidan kuat 1.0 < AAI < 2.0 dan aktivitas antioksidan sangat

kuat jika nilai AAI > 2.0 (Faustino, et al, 2010).

Nilai AAI vitamin C sebagai pembanding diperoleh sebesar 6,638. Nilai AAI

yang diperoleh ekstrak etanol 50% kulit buah manggis memiliki aktivitas

antioksidan sangat kuat dengan nilai AAI 4.113.

4.2 Evaluasi hasil uji stabilitas krim pada peyimpanan suhu kamar

(25oC), Suhu 30

oC dan suhu 35

oC.

Krim yang dibuat terdiri dari 3 formula dengan variasi nilai HLB

emulgator tween 80 dan span 60 (4,95; 5,7; 6,5). Emulgator adalah eksipien yang

berfungsi menjembatani kedua fase minyak dan air (tipe M/A), dan fase air dalam

minyak (A/M), tanpa adanya eksipien tersebut maka dalam campuran akan terjadi

pemisahan fase dimana minyak akan terdapat di atas cairan dan air di bagian

bawahnya (Anwar Effionora, 2012). Tujuan dari memvariasikan nilai HLB

emulgator ini yaitu untuk mendapatkan formula krim dengan kualitas dan

stabilitas fisik yang terbaik.

Krim dibuat dengan metode pencampuran dua fase, yaitu fase minyak

dengan fase air. Kedua fase dipanaskan terpisah, setelah melebur keduanya

dicampur menjadi satu dimana fase minyak ditambahkan kedalam fase air dalam

keadaan panas-panas. Setelah itu masa campuran di homogenkan dengan

menggunakan homogenizer dengan kecepatan 2000 rpm selama 25 menit.

Page 53: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Formula krim yang dibuat dibedakan berdasarkan nilai HLB emulgator yaitu

terbagi dalam tiga nilai HLB (4,95; 5,7 dan 6,8) ini didasarkan pada rentang nilai

HLB butuh krim air dalam minyak antara 3-8 (Anwar Effionora, 2012).

Evaluasi krim meliputi pemeriksaan organoleptis, pemeriksaan

homogenitas, pemeriksaan derajat keasaman (pH), pemeriksaan kekentalan

(viskositas), pemeriksaan pengaruh sentrifugasi, pemeriksaan aktivitas

antioksidan, serta pemeriksaan pengaruh suhu (Suhu 25oC, 30

oC dan 35

oC)

terhadap ketiga formula. Sebelumnya telah dilakukan uji stabilitas penyimpanan

pada suhu 40oC namun pada hari ke-2 krim mengalami pemisahan sehingga tidak

dilanjutkan ketahap berikutnya.

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Viskositas Peyimpanan Suhu Kamar (25oC)

Formula Viskositas Hari ke-

0 10 (25oC)

FI 101800 186500

FII 118000 192300

FIII 116600 188200

Pemeriksaan viskositas krim menggunakan viskometer Brookfield (Haake)

dengan spindel R7 dan kecepatan 20 rpm. Hasil pengukuran viskositas ketiga

formula menunjukkan semua sediaan krim memiliki viskositas yang tinggi

terutama pada krim II, pada hari ke-10 viskositas ketiga krim meningkat dan krim

II memiliki viskositas yang paling tinggi dibandingkan dengan krim I dan III

dapat terlihat pada tabel 3. Perubahan viskositas dapat dipengaruhi oleh beberapa

hal seperti kondisi fase dispers, medium dispers, emulgator, bahan tambahan lain

atau lingkungan (Swastika, Mufrod, dan Purwanto, 2013). Ketiga formula ini

mempunyai komposisi yang sama kecuali nilai HLB emulgator.

Page 54: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan pH Peyimpanan Suhu Kamar (25oC), Suhu 30

oC dan

Suhu 35oC.

Formula Hari ke- 0 Hari ke- 10 Hari ke- 10 Hari ke- 10

(25oC) (30

oC) (35

oC)

FI 5.459 4.57 4.563 4.604

FII 4.998 4.661 4.625 4.648

FIII 5.06 4.723 4.586 4.533

Nilai pH ketiga krim ekstrak etanol 50% kulit buah manggis pada hari ke-0

sesuai dengan pH kulit, setelah penyimpanan pada hari ke-10 pH sediaan

mengalami penurunan tetapi masih direntang pH normal dapat terlihat pada tabel

4. Penurunan pH dapat terjadi akibat pengaruh CO2, karena CO2 bereaksi dengan

air sehingga membentuk asam (Anonim, 2007). Namun perbedaan nilai pH tidak

terlalu berpengaruh selama masih direntang 4,5-6-5 (Tranggono dan latfah, 2007).

Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Sentrifugasi Peyimpanan Suhu Kamar (25oC), Suhu

30oC dan Suhu 35

oC.

Formula Hari ke- 0 Hari ke- 10 Hari ke- 10 Hari ke- 10

(25oC) (30

oC) (35

oC)

FI - - ++ ++

FII - - + +

FIII - - +++ +++

Keterangan : (-) = tidak ada pemisahan

(+) = sedikit

(++) = sedang

(+++) = banyak

Pada pemeriksaan hari ke-0 dengan metode sentrifugasi dengan kecepatan

5000 rpm selama 10 menit menunjukkan tidak terjadi pemisahan, kemudian

diujikan kembali pada hari ke-10 setelah penyimpanan pada suhu ruang, suhu

30oC dan 35

oC. Pada suhu ruang tidak terjadi pemisahan pada semua krim, namun

terjadi pemisahan pada penyimpanan disuhu 30oC dan 35

oC terjadi pemisahan

pada semua krim. Derajat pemisahan cukup berbeda pada beberapa formula krim I

derajat pemisahan cukup tinggi, sedangkan krim II derajat pemisahannya kecil,

Page 55: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan krim III memiliki derajat pemisahan yang sangat tinggi , hal ini menujukkan

kurang stabil pada suhu 30oC dan 35

oC. Hal ini dapat dihubungkan dengan

viskositas krim. Hubungan viskositas sendiri dengan kecepatan pemisahan dapat

dilihat dari hukum stokes, yakni kecepatan pemisahan berbanding terbalik dengan

viskositas. Semakin tinggi viskositas krim maka kecepatan pemisahan akan

semakin lambat dan krim akan semakin stabil.

Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Penampilan Dan Homogenitas Peyimpanan Suhu

Kamar (25oC), Suhu 30

oC dan Suhu 35

oC.

Hari Ke-0

Sediaan Warna Bau Bentuk Tekstur Homogenitas

FI Coklat + + + +

FII Coklat + + + +

FIII Coklat + + + +

Hari Ke-10 suhu ruang

Sediaan Warna Bau Bentuk Tekstur Homogenitas

FI Kecoklatan + + + +

FII Coklat + + + +

FIII

Agak

Coklat + + + +

Hari Ke-10 suhu 30oC

Sediaan Warna Bau Bentuk Tekstur Homogenitas

FI Kecoklatan + + + +

FII Coklat + + + +

FIII

Agak

Coklat + + + +

Hari Ke-10 suhu 35oC

Sediaan Warna Bau Bentuk Tekstur Homogenitas

FI Kecoklatan + + + +

FII Coklat + + + +

FIII

Agak

Coklat + + + +

Keterangan : + = Homogen, Kental sekali, Khas Aromatik, Agak Keras

- = tidak homogen, tidak kental, bau tidak enak, encer

Semua formula memiliki homogenitas yang baik, dibuktikan dengan tidak

adanya granul-granul kasar pada kaca objek. Hal ini dikarenakan sifat zat aktif

dari ekstrak kulit buah manggis mudah bercampur dengan basis A/M sehingga

Page 56: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tidak terjadi penggumpalan dan pemisahan fase. Secara organoleptis dari wujud

dan warna krim menunjukkan warna yang baik yakni coklat, warna coklat ini

diperoleh dari ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)

yang berwarna coklat. Setelah dilakukan uji stabilitas pada beberapa suhu selama

10 hari, semua formula menunjukan homogenitas yang baik. Pada uji organoleptis

warna di suhu ruang, suhu 30oC, dan 35

oC menunjukkan warnanya agak sedikit

memudar. Hal ini dikarenakan tidak ditambahkannya antioksidan luar oleh karena

itu ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) berperan

untuk melindungi krim (Sharon, Anam. Yuliet, 2013). Hal itu juga dapat

disebabkan karena penyimpanan pada suhu tinggi sehingga proses oksidasi yang

ada lebih cepat sehingga membuat krim tidak stabil.

4.3 Evaluasi Hasil Uji Stabilitas Cycling Test pada suhu 4oC dan 40

oC.

Uji ini dilakukan sebanyak satu siklus yang terdiri dari 1 hari pada suhu

4oC dan 1 hari pada 40

oC. Pemeriksaan uji stabilitas fisik terhadap sediaan

dilakukan pada sebelum dan di sesudah siklus.

Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Penampilan dan Homogenitas Krim Cycling Test

Sebelum

Sediaan Warna Bau Bentuk Tekstur Homogenitas

FI Coklat + + + +

FII Coklat + + + +

FIII Coklat + + + +

Sesudah

Sediaan Warna Bau Bentuk Tekstur Homogenitas

FI Coklat Tua + - - -

FII Coklat Tua + - - -

FIII Coklat Tua + - - -

Keterangan : + = Homogen, Kental sekali, Khas Aromatik, Agak Keras

- = tidak homogen, cair dengan endpan, bau tidak enak, encer

Page 57: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 8. Hasil Pemeriksaan Sentrifugasi Cycling Test

Formula Sentrifugasi

Sebelum Sesudah

FI * -

FII * -

FIII * -

Keterangan :(*) = tidak ada pemisahan

(-) = terpisah (mencair)

Pada uji cycling test sebanyak 1 siklus pada suhu 4oC selama 24 jam dan

40oC selama 24 jam. Di awal sebelum siklus krim mempunyai homogenitas yang

baik dan warna coklat sesuai dengan ekstrak etanol 50% kulit buah manggis dan

uji stabilitas fisik sentrifugasi baik. Namun, setelah cycling test sebanyak 1 siklus,

terjadi pemisahan antara fase sehingga setelah akhir cycling test krim sudah tidak

stabil dan tidak dapat diujikan kembali. Ini terjadi bisa dikarenakan ada bahan

yang tidak tahan panas sperti lanolin, vaselin mempunyai titik didih kurang dari

50oC. Pada penelitian yang dilakukan oleh Shovyana et al (2013) mengatakan

bahwa krim A/M stabil pada suhu ruang dan tidak terjadi pemisahan, sedangkan

pada saat uji freeze-thaw terjadi pemisahan pada semua krim.

Tabel 9. Hasil Pemeriksaan pH Cycling Test

Formula pH

Sebelum Sesudah

FI 5.459 5,047

FII 4.998 4,987

FIII 5.060 4,992

Dilakukan pemeriksaan pada pH pada sediaan krim pada awal dan akhir

siklus. Sediaan mengalami penurunan tetapi masih direntang pH normal dapat

terlihat pada tabel 9. Penurunan pH dapat terjadi akibat pengaruh CO2, karena

CO2 bereaksi dengan air sehingga membentuk asam (Anonim, 2007). Namun

perbedaan nilai pH tidak terlalu berpengaruh selama masih direntang 4,5-6-5

(Tranggono dan latfah, 2007).

Page 58: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.4 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Krim Hari Ke-0

Pengujian absorbansi peredaman radikal bebas DPPH dilakukan terhadap

krim anti-aging ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana

L.). Krim dibuat pada beberapa seri konsentrasi yakni 5;7,5; 10; 12,5 dan 15 g

/mL,

kemudian diukur pada panjang gelombang 515,5 nm. Hasil IC50 ketiga Formula

krim dibandingkan dengan IC50 kontrol positif berupa vitamin C dan ekstrak

etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dari hasil pengujian

sebelumnya. Hasil absorbansi, % inhibisi dan IC50 dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Hasil Absorbansi, % Inhibisi dan IC50 Formulasi krim I, II dan III

Sampel Konsentrasi

(ppm) Absorbansi % Inhibisi

IC50

(ppm)

Formulasi Krim I

5 0.428 14.6292

16.1372

7.5 0.375 24.8497

10 0.351 29.6593

12.5 0.307 38.4769

15 0.268 47.4949

17.5 0.231 53.7074

Formulasi Krim

II

5 0.393 21.2424

10.580

7.5 0.333 33.2665

10 0.244 51.1022

12.5 0.186 62.7254

15 0.147 70.541

17.5 0.098 80.3607

Formulasi Krim

III

5 0.419 16.032

11.383

7.5 0.343 31.2625

10 0.268 46.2925

12.5 0.229 54.1082

15 0.169 66.1322

17.5 0.089 82.1647

Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radial

bebas DPPH, menunjukkan bahwa nilai IC50 formula krim I, II dan III berturut

adalah 16.1372 g

/mL, 10.580 g

/mL dan 11.383 g

/mL. Hasil dari nilai IC50 dapat

dikatan bahwa aktivitas ekstrak etanol 50% kulit buah manggis lebih rendah jika

dibandingkan dengan ekstrak etanol 50% kult buah manggis (9,725 g

/mL) dan

kontrol positif vitamin C (6.0258 g

/mL) yang telah diuji sebelumnya.

Page 59: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menurut Scherer dan Godoy (2009) aktivitas antioksidan berdasarkan nilai

AAI (Antioxidant Activity Index), dikatakan lemah sebagai antioksidan jika nilai

AAI < 0.5, aktivitas antioksidan sedang jika 0,5 < AAI < 1.0, aktivitas

antioksidan kuat 1.0 < AAI < 2.0 dan aktivitas antioksidan sangat kuat jika nilai

AAI > 2.0 (Faustino, et al., 2010). Nilai vitamin C dan ekstrak etanol 50% kulit

buah manggis sebagai pembanding berturut-turut adalah 6,6381 dan 4,11. Nilai

AAI yang dipereroleh formula krim I, II dan III memiliki aktivitas antioksidan

yang sangat kuat dengan nilai AAI berturut-turut sebesar 2,478, 3,780 dan 3,51.

4.5 Hasil Uji Aktivitas Krim Terbaik Setelah Hari ke-10

Pada hari ke-10 diuji kembali aktivitas antioksidan namun hanya pada

krim yang terbaik. Hal tersebut dilihat dari hasil evaluasi organoleptis, evaluasi

pH, homogenitas, viskositas, sentrifugasi dan uji aktivitas antioksidan terhadap

ketiga krim, maka formulasi krim II dengan nilai HLB 5,7 yang terbaik yakni

formula krim II. Krim dibuat dengan beberapa seri konsentrasi yakni 7,5; 10;

12,5; 15; 17,5 dan 20 g

/mL, lalu diukur pada panjang gelombang 515,5 nm. Hasil

IC50 dibandingkan dengan IC50 kontrol positif berupa vitamin C dan Ekstrak

etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang telah diuji

sebelumnya. Hasil absorbansi dapat dilihat pada tabel 11.

Page 60: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 11. Hasil Absorbansi, % Inhibisi dan IC50 Formula Krim II Pada Suhu

25oC, 30

oC, dan 35

oC

Sampel Konsentrasi

(ppm) Absorbansi % Inhibisi

IC50

(ppm)

Formulasi Krim II

Suhu 25oC

7.5 0.473 22.0757

18.2338

10 0.468 22.8995

12.5 0.425 29.9835

15 0.342 43.6573

17.5 0.321 47.1169

20 0.268 55.8484

Formulasi Krim II

Suhu 35oC

7.5 0.526 13.3442

18.409

10 0.489 19.4398

12.5 0.445 26.6886

15 0.360 40.6919

17.5 0.310 40.9291

20 0.281 53.7067

Formulasi Krim III

Suhu 35oC

7.5 0.448 26.1944

19.440

10 0.415 31.6309

12.5 0.396 34.7611

15 0.364 40.0329

17.5 0.322 46.9520

20 0.295 51.4003

Pada hasil pengamatan uji aktivitas antioksidan dengan metode radikal

bebas DPPH pada krim II dengan beberapa penyimpanan disuhu ruang, suhu

30oC, dan suhu 35

oC (lihat tabel 11). diketahui bahwa semakin besar konsentrasi

sampel maka akan semakin kecil nilai absorbansi yang didapat. Namun nilai

persentase inhibisinya semakin besar. Jika diamati berdasarkan nilai IC50 yang

dimiliki oleh formula krim II, dengan keadaan suhu yang bereda maka nilai IC50

krim II penyimpanan pada suhu ruang adalah 18,2338 g

/mL, nilai IC50 krim II

pada suhu 30oC adalah 18,409

g/mL, dan nilai IC50 krim II pada penyimpanan

suhu 35oC adalah 19,44

g/mL. Hasil dari uji aktivitas krim II pada penyimpanan

ditiga suhu yang berbeda mengalami penurunan aktivitas antioksidan setelah hari

ke-10. Adanya penurunan aktivitas antioksidan krim karena dalam formula tidak

terdapat antioksidan tambahan sehingga ekstrak etanol 50% kulit buah manggis

dalam krim berperan untuk melindungi krim, alasan tidak ditambahkan

antioksidan (Garcinia mangostana L.) tambahan karena jika terdapat antioksidan

Page 61: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

lain di dalam krim ekstrak etanol 50% kulit buah manggis, senyawa tersebut dapat

mengganggu dalam penetapan aktivitas antioksidan krim ekstrak etanol 50% kulit

buah manggis. Pada krim yang penyimpanannya disuhu ruang dan suhu 30oC

memiliki nilai IC50 yang tidak terpaut jauh sedangkan pada krim yang

penyimpannya disuhu 35oC aktivitas antioksidannya lumayan menurun, ini dapat

disebabkan karena jika antioksidan disimpan di suhu tinggi maka akan lebih cepat

teroksidasi.

Menurut Scherer dan Godoy (2009) aktivitas antioksidan berdasarkan nilai

AAI (Antioxidant Activity Index), dikatakan lemah sebagai antioksidan jika nilai

AAI < 0.5, aktivitas antioksidan sedang jika 0,5 < AAI < 1.0, aktivitas

antioksidan kuat 1.0 < AAI < 2.0 dan aktivitas antioksidan sangat kuat jika nilai

AAI > 2.0 (Faustino, et al., 2010). Nilai vitamin C dan ekstrak etanol 50% kulit

buah manggis sebagai pembanding berturut-turut adalah 6,6381 dan 4,11. Nilai

AAI yang dipereroleh formula krim II suhu 25oC, 30

oC dan 35

oC memiliki

aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai AAI berturut-turut sebesar

2,19, 2,17 dan 2,05.

Page 62: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

45 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan analisa data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa.

1. Berdasarkan hasil uji stabilitas fisik terhadap ketiga krim anti-aging

ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.),

formula krim II dengan nilai HLB 5,7 menunjukkan formula yang

terbaik.

2. Aktivitas antioksidan sediaan krim anti-aging ekstrak etanol 50% kulit

buah manggis yang terbaik lebih rendah dengan nilai IC50 dan AAI

berturut-turut 18, 2338 dan 2,193 jika dibandingkan dengan nilai IC50

dan AAI ekstrak etanol 50% kulit buah manggis dan kontrol positif

berutur-turut sebesar 9,725 dan 4,11 ; 6,0258 dan 6,681.

5.2 SARAN

1. Dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan sediaan krim

yang stabil pada suhu tinggi.

2. Dilakukan standarisasi yang menyeluruh pada ekstrak etanol 50%

kulit buah manggis (garcinia mangostana L.)

Page 63: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi keempat. Jakarta:

UI Press, 107-513.

Anief, Moh. (2006). Ilmu Meraik Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 147-148.

Anonim. 2007. The Significance of Surface pH in Chronic Wounds. Wounds uk. 3

(3). Hal. 53

Anwar, Effionora. (2012). Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Jakarta: Dian

Rakyat, 197-229.

Arora Daljit Singh and Chandra Priyanka. 2011. Antioxidant Activity of

Aspergillus fumigates. Research Article of Pharmacology. 10. 1-11.

Aiyegoro Olayinka A dan Okoh Anthony I. 2009. Phytochemical Screening and

Polyphenolic Antioxidant Activity of Aqueous Crade Leaf Extract of

Helichrysum pedunculatum. International Journal of Molecular Science. 10.

4990-5001.

Al-Fattah, M.H, (2011). Mukzizat Pengobatan Herbal dalam Al-qur’an. Jakarta :

Mirqat.

Chaverri J.P, Rodriguez,N.C., Ibarra, M.O., Perez-Rojas, J.M., 2008. Medical

properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food and Chemical

Toxicology. 46. 3227-3239.

Chooi O.H. (2004). Buah Khasiat Makanan & Ubatan. Utusan Publications &

Distributor Sdn Bhd. 103-105.

Elizabeth J. Corwin. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya

Media

Farmakope Indonesia Edisi IV.Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta. 1995.

Page 64: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fatmawaty Aisyah, Tjendra Apolarosa, Riski Radhia, Nisa Michrun., 2012.

Formulasi, Evaluasi Fisik dan Permeasi Krim Pemutih Asam Kojat dengan

Variasi Enhancer. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 16 (3), 139-142.

Fardiaz, S. 1996. Prinsip HACCP dalam industri pangan. Pengantar Antar

Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: IPB

Faustino, H., et al. 2010. Antioxidant Activity of Lignin Phenolic Compounds

Extracted from Kraft and Sulphite Black Liquors. ISSN 1420-3049.

Molecules 15, 9308-9322.

Halliwell B, Gutteridge. Oxygen is a toxic gas an introduction to oxygen toxixity

and reactive oxygen species.In: Free radical in biology and medicine. New

York : Oxford University Press inc. 1999: 1-35

Hanani, E. Mun’im, A. & Sekarini, R. (2005). Identifikasi Senyawa Antioksidan

dalam Spons Callyspongia Sp Dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu

Kefarmasian. 11 (3). 127-133.

Harborne, J B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara modern Menganalisis

Tumbuhan. Terjemahan oleh Kosasih P dan Soediro Iwang. Bandung:

Penerbit Institut Teknologi Bandung. 6-17.

Helfrich, Y.R, Sachs, D.L, & Vorhees, J.J (2008).Overview of skin aging and

photoaging. Dermatology Nursing, 20 (30), 177-183.

Hutapea, J.R. (1994). Invventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Jakarta:

Departemen Kesehatan RI Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan.

69.

Hyun-Ah., Bao-ning, S., Keller, W.J. & Dauglas, A.K. (2006). Antioxidant

xanthon from the pericarp of Garcinia mangostana (mangosteen). Journal

of Agricultural and Food Chemical, 56 (6), 2077-2082.

Page 65: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jung, H. A., Su, B. N. Keller, W. J. Mehta, R. G. Kinghorn, A. D. Antioxidant

Xanthones from The Pericarp of Garcinia mangostana (Mangosteen). J

Agric. Food. Chem. 2006, 54, 2077-2082.

Juniarti, Osmeli Delvi dan Yuhernita. 2009. Kandungan Senyawa Kimia, Uji

Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test) Dan Antioksidan (1,1-diphenyl-

2pikrilhidrazyl) Dari Ekstrak Daun Saga (Abrus precatorius L.). Makara

Sains. 13 (1). 50-54.

Khopkar S M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia

Press.

Kosasih, E.N., Tony S. dan Hendro H. (2006). Peran Antioksidan pada Lanjut

Usia. Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia. Jakarta.

Lachman, L. Herbert, A. Lieberman and Joseph L. Kang. (1994). Teori dan

Praktek Farmasi Industri. Edisi ketiga. Jakarta: UI Press, hal. 1029-1090.

Mackiewicz.Z and Rimkevicius, A. (2008).Skin aging. Gerontologija, 9(2): 103–

108.

Marinova, G. & Batchvarov, V. (2011). Evaluation of the Methods for

Determination of the Free Radical Scavenging Activity by DPPH. Bulgaria

Journal of Agricultural Science, 17(1) : 11-24.

Martin, A., Awarbick J., & Cammarata, A. (1983). Farmasi Fisik. Jilid II edisi

ketiga terj. Dari Physical Pharmacy oleh Joshita. Jakarta: UI Press, 1154,

1077-1096.

Masaki, H. (2010) Role of antioxidants in the skin: Anti-aging effects. Journal of

Dermatological Science, 58, 85-90.

Molyneux, P. (2004). The use of the stable free radical diphenylpicryl-hydrazil

(DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin Journal Science

Tecnology. 26 (2) : 211-219.

Page 66: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Narulita, H. (2014). Studi Praformulasi Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.). Skripsi. Jakarta: Program Strudi Farmasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Osman, M., & Milan, A.R. (2001).Mangosteen-Garcinia mangostana L. England:

R.P.M. Printed and Design.

Pradipta, I.S, Nikodemus, T.W, & Susilawati, Y. (209). Isolasi & Identifikasi

Senyawa Golongan Xanton dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana

L.), 64-67.

Percival M. 1998. Antioxidants. Clinical Nutrition Insight : 1-4.

Rowe, C.R. Sheskey, J.P. Quinn, E.M. (2009). Hand Book of Pharmaceutical

Exipients 6nd

edition. London : The Pharmaceutical Press and America

Pharmacicts Association.

Scherer, R.; Godoy, H.T. Antioxidant activity index (AAI) by the 2,2-diphenyl-1-

picrylhydrazyl method. Food Chem. 2009, 112, 654-658.

Schulz V, Hanzel R, Tyler VE, Rational Phytotherapy 3rd ed, Berlin-Heidelberd-

New York, 1998,6.

Sharon Nela, Aman Syariful, & Yuliet. (2013). Formulasi Krim Antioksidan

Ekstrak Etanol Bawang Hutan (Eleutherine pulmifolia L. Merr). Online

Jurnal of Natural Science, 2(3) : 111-122.

Soemitro et al,. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen

Kesehatan.

Swastika Alissya, Mufrod, & Purwanto. (2013). Antioksidant Activity of Cream

Dosage Form of Tomato Extract (Solanum lycopersicum L.). Traditional

Medicine Journal, 18(3) : 132-140.

Syaifuddin.(2009). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medica, 393-395.

Page 67: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tranggono, R.I., & Latifah, F. (2007). Buku Pengantar Ilmu Kosmetik. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 6-8, 11-13, 30-31, 129.

USDA. Natural Resources Consevation Service. Januari 28, 2014.

Plants.usda.gov/core/profile?symbol = Gama10 .

Vimala S, Adenan Mohd Ilham, Ahmad Abdull Rashih and Shahdan Rohana.

2003. Nature`s Choice To Wellness: Antioxidant Vegetables/Ulam.

Malaysia, Kuala Lumpur: Forest Research Institut.

Voigt, R. (1995). Buku Pelajaran Teknolog Farmasi edisi kelima terj. Soendani

N. Yogyakarta: Gajah Mada University, 418.

Weecharangsan, W. Opanasopit, P. Sukma, M. Ngawhirunpat, T. Sotanaphun, U.

Siripong, P. (2005). Antioxidative and Neuroprotective Activities of

Extracts from the Fruit Hull of Mangosteen (Garcinia mangostana Linn.).

Medical Priciples and Practice, 15 : 281-287.

Winarsi Herry.(2007). Antioksidan Alami dan radikal Bebas.Yogyakarta :

Kanisus.

Zuhra,C.F., Juliati Br. Dan Herlince S, 2008, Aktivitas Antioksidan senyawa

Flavonoid dari Daun Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr.). Jurnal

Biologi Sumatera, 7-10

Page 68: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak
Page 69: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

51

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1. Data Karakterisasi Eksrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis

(Naruita, 2014)

Jenis Karakterisasi Hasil

Parameter Spesifik

a. Identitas

Nama ekstrak

Nama latin

Bagian tanaman

b. Organoleptik

c. Kadar senyawa larut

etanol

d. Kadar senyawa larut air

Ekstrak etanol 50% kulit buah manggis

Garcinia mangostana L.

Kulit buah

Memiliki bentuk padat seperti

caramel, berwarna coklat keunguan,

bau aromatik dan rasa pahit.

87,05±0,43%

62,54±1,09%

Jenis Karakterisasi Hasil

Parameter Non Spesifik

a. Bobot jenis ekstrak 5%

Bobot jenis ekstrak 10%

b. Susut pengeringan (b/b)

c. Kadar abu (b/b)

d. Kadar abu tidak larut

asam (b/b)

1,036

1,074

6,66±0,11%

5,07±0,23%

0,13±0,02%

Page 70: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. CoA Asam Askorbat

Page 71: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. CoA Asam Askorbat

Page 72: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. CoA DPPH

Page 73: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Alat Penelitian

pH meter Viskometer Sentrifugasi

Peleburan fase Minyak Peleburan fase Air Melarutkan Ekstrak dengan

Metanol P.A

Proses Inkubasi Formula

Krim I selama 30 Menit

Proses Inkubasi Formula

Krim II selama 30 Menit

Page 74: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Proses Inkubasi Formula

Krim III selama 30 Menit Formula Krim Hari Ke-0

Formula Krim Hari Ke-10 suhu 35oC

Formula Krim Hari Ke-10 suhu ruang

Formula Krim Hari Ke-10 suhu 30oC

Sentrifuse Formula Krim Hari Ke-10

suhu 30oC

Page 75: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sentrifuse Formula Krim

Hari Ke-10 suhu 35oC

Sentrifuse Formula Krim

Hari Ke-10 suhu ruang

Sentrifuse Formula Krim

Hari Ke- 0

Hasil Cycling Test Satu Siklus Proses Inkubasi Formula Krim II

penyimpanan ke-10 (suhu 30oC) selama

30 Menit

Proses Inkubasi Formula Krim II

penyimpanan ke-10 (suhu ruang) selama

30 Menit Proses Inkubasi Formula Krim II

penyimpanan ke-10 (suhu 35oC) selama

30 Menit

Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah

Manggis

Page 76: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Alur Penelitian

Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah

Manggis

Penentuan Panjang Gelombang

DPPH

Uji Aktivitas Antioksdan

Ekstrak

Metode DPPH

Pembuatan Krim Ekstrak Etanol 50% Kulit

Buah Manggis dengan Perbedaan nilai HLB

tween 80 dan span 60

DENGAN Perbedaan Emulgator sorbitan

monooleat Evaluasi Stabilitas Krim

Krim yang Baik Stabilitasnya di

Uji Aktivitas Antioksidan

Metode DPPH

Analisa Data

Page 77: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7. Perhitungan HLB

HLB yang digunakan pada tiga formulasi krim adalah 4,95; 5,7 dan 6,8

Emulgator yang digunakanTween 80 dan Span 60 dengan konsentrasi 10%

Diketahui nilai HLB Span 60 = 4,7 dan nilai HLB Tween 80 = 15

HLB Formulasi Krim I (4,95)

Misalkan : Berat Tween 80 =

Berat Span 60 = (10 - )

( x 15) + (10 - ) x 4,7 = 10 x 4,95

15 + (47 – 4,7) = 49,5

10,3 = 2,5

= 0,243 (Tween 80)

Span 60 = 10-0,242 = 9,758

HLB Formulasi Krim II (5,7)

Misalkan : Berat Tween 80 =

Berat Span 60 = (10 - )

( x 15) + (10 - ) x 4,7 = 10 x 5,5

15 + (47 – 4,7) = 55

10,3 = 10

= 0,97 (Tween 80)

Span 60 = 10-0,97 = 9,03

Page 78: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

HLB Formulasi Krim III (6,8)

Misalkan : Berat Tween 80 =

Berat Span 60 = (10 - )

( x 15) + (10 - ) x 4,7 = 10 x 6,8

15 + (47 – 4,7) = 68

10,3 = 21

= 2,03(Tween 80)

Span 60 = 10 - 2,03 = 7,97

Page 79: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Perhitungaan Bahan Krim

Vaselin = 15% x 250 = 37,5 b/b

Lanolin = 13% x 250 = 32,5 b/b

Dimeticon = 10% x 250 = 25 b/b

Asam stearat = 10% x 250 = 25 b/b

Propilenglikol = 8% x 250 = 20 b/b

Gliserin = 10% x 250 = 25 b/b

Metylparaben = 0,18% x 250 =0,45 b/b

Propylparaben = 0,05% x 250 = 0,125

Ekstrak = 2% x 250 = 5 b/b

Span 60

Tween 80

Span 60

Tween 80

Span 60

Tween 80

Aguadest = 250 – 195,575 = 54,425

Formula I dengan HLB

4,95

Formula I dengan HLB

5,7

Formula I dengan HLB

6,8

10%

10%

10%

Page 80: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9. Pembuatan Larutan Uji Antioksidan Ekstrak dan Kontrol Positif

1. Pembuatan Larutan DPPH (0,1 mM)

Banyak DPPH yang ditimbang

0,1mM =

X =

X = 1,97 mg

2. Pembuatan Larutan Induk Ekstrak dan Krim

1000 ppm =

3. Pembentukan Larutan ekstrak dan kontrol positif

Konsentrasi larutan 2,5 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 2,5 ppm

V1 = 0,025 ml = 25 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 5 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 5 ppm

V1 = 0,05 ml = 50 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 7,5 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 7,5 ppm

V1 = 0,075 ml = 75 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 10 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 10 ppm

Page 81: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

V1 = 0,1 ml = 100 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 12,5 ppm

V1M1 = V2M2

V12000 ppm = 10 ml 12,5 ppm

V1 = 0,125 ml = 125 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 15 ppm

V1M1 = V2M2

V12000 ppm = 10 ml 15 ppm

V1 = 0,15 ml = 150 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Page 82: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10. Pembuatan Larutan Uji Antioksidan Krim

3. Pembuatan Larutan DPPH (0,1 mM)

Banyak DPPH yang ditimbang

0,1mM =

X =

X = 1,97 mg

4. Pembuatan Larutan Induk Ekstrak dan Krim

Dalam 250 gram krim ada 5 gram ekstrak

x = 2,5 gram krim

1000 ppm =

4. Pembentukan Larutan ekstrak dan kontrol positif

Konsentrasi larutan 5 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 5 ppm

V1 = 0,05 ml = 50 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 7,5 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 7,5 ppm

V1 = 0,075 ml = 75 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 10 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 10 ppm

V1 = 0,1 ml = 100 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Page 83: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Konsentrasi larutan 12,5 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 12,5 ppm

V1 = 0,125 ml = 125 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 15 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 15 ppm

V1 = 0,15 ml = 150 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 17,5 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 17,5 ppm

V1 = 0,15 ml = 175 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Konsentrasi larutan 20 ppm

V1M1 = V2M2

V11000 ppm = 10 ml 20 ppm

V1 = 0,2 ml = 200 l(jumlah yang dipipet dari larutan induk 1000 ppm)

Kemudian di tambahkan dapar posfat hingga 10 mL pada labu ukur.

Page 84: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 11. Skema Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis

Sebagai Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

Uji aktivitas antioksidan

Larutan uji ekstrak etanol 50% kulit buah

manggis 50 mg ad 50 mL (1000 ppm)

Larutan kontrol positif vitamin C 1 mg ad

10 mL (100 ppm)

50 L

Triplo

75 L

Triplo

100 L

Triplo

125 L

Triplo

150 L

Triplo

50 L

Triplo

75 L

Triplo

100 L

Triplo

125 L

Triplo

150 L

Triplo

25 L

Triplo

5 g

/mL 7,5 g

/mL 10

g/mL

12,5 g

/mL

15 g

/mL 5

g/mL

7,5 g

/mL 10

g/mL

12,5 g

/mL

15 g

/mL

2,5 g

/mL

Serapan

%Inhibisi

Y= a+bx

IC50

Analisa

Data

Page 85: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 12. Perhitungan % Inhibisi, IC50 dan AAI Ekstrak dan Kontrol Positif

Vitamin C.

Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis

Rumus : % Inhibisi =

Diketahui Absorbansi blanko = 0,726

% Inhibsi 5 ppm = = 27, 686

% Inhibsi 7,5 ppm = = 41,322

% Inhibsi 10 ppm = = 51,239

% Inhibsi 12,5 ppm = = 60,744

% Inhibsi 15 ppm = = 75,344

Rumus : IC50 = a + bx

Diketahui a = 5,3718, b= 4,589x

IC50 = a + bx

50 = 5.3718 + 4.589x

50 – 5.3718 = 4.589x

IC50 = 9.725 g

/mL

Rumus: AAI =

Diketahui konsentrasi DPPH = 40 g

/mL

Ekstrak Etanol 50% : = 4,11

Page 86: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Vitamin C

Rumus : % Inhibisi =

Diketahui Absorbansi blanko = 0,567

% Inhibsi 2,5 ppm = = 22,398

% Inhibsi 5 ppm = = 42,504

% Inhibsi 7,5 ppm = = 61,375

% Inhibsi 10 ppm = = 81,481

% Inhibsi 12,5 ppm = = 98,765

Rumus : IC50 = a + bx

Diketahui a = 3.791, b= 7.668x

IC50 = a + bx

50 = 3.791 + 7.668x

50 – 3.791 = 7.668x

IC50 = 6.0258 g

/mL

Rumus: AAI =

Diketahui konsentrasi DPPH = 40 g

/mL

Ekstrak Etanol 50% : = 6,6381

Page 87: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 13. Perhitungan % Inhibisi, IC50 dan AAI Formula Krim I, II dan III

Formula Krim I

Rumus : % Inhibisi =

Diketahui Absorbansi blanko = 0,499

% Inhibsi 5 ppm = = 14,6292

% Inhibsi 7,5 ppm = = 24,8497

% Inhibsi 10 ppm = = 29,6593

% Inhibsi 12,5 ppm = = 38,4769

% Inhibsi 15 ppm = = 47,4949

% Inhibsi 15 ppm = = 53,7074

Rumus : IC50 = a + bx

Diketahui a = -0.187, b= 3.110x

IC50 = a + bx

50 = -0.187 + 3.110x

50 + 0.187 = 3.110x

IC50 = 16.1372 g

/mL

Rumus: AAI =

Diketahui konsentrasi DPPH = 40 g

/mL

Ekstrak Etanol 50% : = 2,478

Page 88: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

- Formula Krim II

Rumus : % Inhibisi =

Diketahui Absorbansi blanko = 0,499

% Inhibsi 5 ppm = = 21,2424

% Inhibsi 7,5 ppm = = 33,2665

% Inhibsi 10 ppm = = 51,1022

% Inhibsi 12,5 ppm = = 62,7254

% Inhibsi 15 ppm = = 70,5410

% Inhibsi 17,5 ppm = = 80,3607

Rumus : IC50 = a + bx

Diketahui a = -0.669, b= 4.789x

IC50 = a + bx

50 = -0.669 + 4.789x

50 + 0.669 = 4.789x

IC50 = 10.580 g

/mL

Rumus: AAI =

Diketahui konsentrasi DPPH = 40 g

/mL

Ekstrak Etanol 50% : = 3,780

Page 89: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

- Formula Krim III

Rumus : % Inhibisi =

Diketahui Absorbansi blanko = 0,499

% Inhibsi 5 ppm = = 16,0320

% Inhibsi 7,5 ppm = = 31,2625

% Inhibsi 10 ppm = = 46,2925

% Inhibsi 12,5 ppm = = 54,1082

% Inhibsi 15 ppm = = 66,1322

% Inhibsi 17,5 ppm = = 82,1647

Rumus : IC50 = a + bx

Diketahui a = -7.636, b= 5.063x

IC50 = a + bx

50 = -7.636 + 5.063x

50 + 7.636= 5.063x

IC50 = 11.383 g

/mL

Rumus: AAI =

Diketahui konsentrasi DPPH = 40 g

/mL

Ekstrak Etanol 50% : = 3,51

Page 90: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 14. Perhitungan % Inhibisi, IC50 dan AAI Formula Krim II suhu 25oC,

30oC dan 35

oC

Formula Krim II Suhu 25oC

Rumus : % Inhibisi =

Diketahui Absorbansi blanko = 0,607

% Inhibsi 7,5 ppm = = 22,0757

% Inhibsi 10 ppm = = 22,8995

% Inhibsi 12,5 ppm = = 29,9835

% Inhibsi 15 ppm = = 43,6573

% Inhibsi 17,5 ppm = = 47,1169

% Inhibsi 20 ppm = = 55,8484

Rumus : IC50 = a + bx

Diketahui a = -3.170, b= 2.915x

IC50 = a + bx

50 = -3.170 + 2.915x

50 + 3.170= 2.915x

IC50 = 18.2338 g

/mL

Rumus: AAI =

Diketahui konsentrasi DPPH = 40 g

/mL

Ekstrak Etanol 50% : = 2,19

Page 91: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Formula Krim II Suhu 30oC

Rumus : % Inhibisi =

Diketahui Absorbansi blanko = 0,607

% Inhibsi 7,5 ppm = = 13,3442

% Inhibsi 10 ppm = = 19,4398

% Inhibsi 12,5 ppm = = 26,6886

% Inhibsi 15 ppm = = 40,6919

% Inhibsi 17,5 ppm = = 40,9291

% Inhibsi 20 ppm = = 53,7067

Rumus : IC50 = a + bx

Diketahui a = -14,01, b= 3,477x

IC50 = a + bx

50 = -14,01 + 3,477x

50 + 14,01 = 3,477x

IC50 = 18.409g

/mL

Rumus: AAI =

Diketahui konsentrasi DPPH = 40 g

/mL

Ekstrak Etanol 50% : = 2,17

Page 92: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Formula Krim II Suhu 35oC

Rumus : % Inhibisi =

Diketahui Absorbansi blanko = 0,607

% Inhibsi 7,5 ppm = = 26,1944

% Inhibsi 10 ppm = = 31,6309

% Inhibsi 12,5 ppm = = 34,7611

% Inhibsi 15 ppm = = 40,0329

% Inhibsi 17,5 ppm = = 46,952

% Inhibsi 20 ppm = = 51,4003

Rumus : IC50 = a + bx

Diketahui a = 10.63, b= 2.025x

IC50 = a + bx

50 = 10.63 + 2.025x

50 – 10.63= 2.025x

IC50 =19,44 g

/mL

Rumus: AAI =

Diketahui konsentrasi DPPH = 40 g

/mL

Ekstrak Etanol 50% : = 2,05

Page 93: Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Antirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25752/1/DESI... · Formulasi dan Uji Aktivitas An. t. ioksidan Krim Anti- ... ekstrak

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 15. Panjang Gelombang DPPH

Lampiran 16. Perhitungan dosis sekali pakai

IC50 ekstrak etanol 50% kulit buah manggis

= 9,725 g

/mL = 0,009725 mg per 1 ml

Dosis sekali pakai krim

= 0,01 gram atau 10 mg dosis sekali pakai krim