Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

14
PENGKAJIAN KELUARGA TAMBAHAKAN……………….( ILMU KEPERAWATAN KOMUNITAS 2 HAL 286-290) Diagnosa Keperawatan : 1. Gangguan nutrisi pada keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan terhadap manfaat makanan yang bergizi. 2. Intoleransi aktivitas pada keluarga berhubungan dengan metabolisme kalori di sel inadequat 3. Resiko gangguan integritas kulit pada keluarga berhubungan dengan pereubahan status metabolik. 4. Resiko infeksi pada anggoata keluarga berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh. 5. Resiko ganguan tumbuh kembang anak pada keluarga berhubungan dengan kurangya pemberian asupan nutrisi yang adekuat 6. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit gizi buruk dan perawatannya. 7. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan penata- laksanaan penyakit gizi buruk berhubungan dengan tidak tahu akibat dari penyakit gizi buruk. 8. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit sehu-bungan dengan tidak tahu cara merawat pasien dengan gizi buruk. 9. Ketidakmampuan keluarga dalam menata lingkungan ru-mah berhubungan de-ngan tidak kompak.

Transcript of Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

Page 1: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

PENGKAJIAN KELUARGA

TAMBAHAKAN……………….(ILMU KEPERAWATAN KOMUNITAS 2 HAL 286-

290)

Diagnosa Keperawatan :

1. Gangguan nutrisi pada keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

terhadap manfaat makanan yang bergizi.

2. Intoleransi aktivitas pada keluarga berhubungan dengan metabolisme kalori di sel

inadequat

3. Resiko gangguan integritas kulit pada keluarga berhubungan dengan pereubahan

status metabolik.

4. Resiko infeksi pada anggoata keluarga berhubungan dengan penurunan daya

tahan tubuh.

5. Resiko ganguan tumbuh kembang anak pada keluarga berhubungan dengan

kurangya pemberian asupan nutrisi yang adekuat

6. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah berhubungan dengan kurangnya

informasi tentang penyakit gizi buruk dan perawatannya.

7. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan penata-laksanaan penyakit gizi

buruk berhubungan dengan tidak tahu akibat dari penyakit gizi buruk.

8. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit sehu-bungan

dengan tidak tahu cara merawat pasien dengan gizi buruk.

9. Ketidakmampuan keluarga dalam menata lingkungan ru-mah berhubungan de-

ngan tidak kompak.

Fokus Intervensi

1. Diagnosa pertama

Gangguan nutrisi pada keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

terhadap manfaat makanan yang bergizi.

Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga

Ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi

keluarga

Ketidakmampuan merawat anggota keluarganya yang mengalami

gangguan

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Page 2: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

Ketidakmampuan keluarga memanfaatjan fasilitas kesehatan.

Definisi kurang nutrisi menurut Lynda Jual C (2000)kurang nutrisi merupakan

keadaan dimana seseorang individu mengalami kekurangan intake nutrient dari

kebutuhan metabolic..

Tujuan umum :

Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kelurga mengenal dan mencegah

gangguan nutrisi pada penyakit gizi buruk pada keluarganya.

Tujuan Khusus ;

a. keluarga mampu mengenal masalah kesehatanya

- kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang masalah gizi buruk

- kaji kemampuan keluarga yang sudah di lakukan untuk

mengindari gizi buruk.

- Diskusikan dengan keluarga tentang akibat yang ditimbulkan

dari gizi buruk.

b. keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

- diskusikan tindakan alternatif tindakan yang ada untuk mencegah

memperparah kondisi.

- Jelaskan resiko jika tidak mengambil tindakan.

- Bantu keluarga dalam mengambil tindakan yang ada.

c. keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan

nutrisi pada kesehatan keluarganya.

- jelaskan manfaat makanan bergizi pada tubuh

- jelakaskan pemberiannya makanan /diet yang tepat sesuai pada

usia perkembangan khususnya pada anak-anak.

- Demonstrasikan cara membuat makanan yang bergizi dengan

membuat bubur susu.

d. ketidakmampuan memodifikasi lingkungan keluarga

- Jlaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/dana dalam

keluarga

e. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

- motivasi keluarga untuk memeriksakan keluarganya ke fasilitas

kesehatan yang ada.

- rujuk keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat

2. Diagnosa kedua

Page 3: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

Intoleransi aktivitas pada keluarga berhubungan dengan metabolisme

kalori di sel inadequat

Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga

Ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi

keluarga

Ketidakmampuan merawat anggota keluarganya yang mengalami

gangguan

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Ketidakmampuan keluarga memanfaatjan fasilitas kesehatan

Definisi Intoleransi aktivitas menurut menurut Magnan (987) dalam Lynda Jual C

(2000) yaitu penurunan dalam kapasitas fisiologis seseorang untuk melakukan

aktifitas sampai tingkat yang di inginkan atau yang dibutuhkan.

Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga masalah intoleransi

aktivitas berkurang atau teratasi

Tujuan khusus:

a. keluarga mampu mengenal masalah kesehatanya

- kaji tingkat intoleransi aktivitas pada keluarga serta adanya

kelemahan fisik yang dapat terjadi

- kaji kemampuan keluarga yang sudah di lakukan untuk

menangani masalah keletihan/kelemahan fisik

- Diskusikan dengan keluarga tentang akibat ditimbulkan dari

intoleransi aktifitas.

b. keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

- diskusikan tindakan alternatif tindakan yang ada untuk

mencegah/ memperparah kondisi.

- Jelaskan resiko jika tidak mengambil tindakan.

- Bantu keluarga dalam mengambil tindakan yang ada.

c. keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan

nutrisi pada kesehatan keluarganya.

- Anjurkan pada keluarga untuk membatasi aktifitas yang berlebih.

- Anjurkan kepada keluarga untuk membantu dan selalu

mendampingi dalam setiap kegiatan.

Page 4: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

- Motivasi pada anggota keluarga untuk berhati-hati saat berjalan

dan makan-makanan yang bergizi.

- jelakaskan hubungan antara masalah asupan gizi dengan

kelemahan/keletihan fisik .

d. ketidakmampuan memodifikasi lingkungan keluarga

- Jelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/dana dalam

keluarga

e. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

- motivasi keluarga untuk memeriksakan keluarganya ke fasilitas

kesehatan yang ada.

- rujuk keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat

3. Diagnosa ketiga

Resiko gangguan integritas kulit pada keluarga berhubungan dengan pereubahan

status metabolik.

Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga

Ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi

keluarga

Ketidakmampuan merawat anggota keluarganya yang mengalami

gangguan

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Ketidakmampuan keluarga memanfaatjan fasilitas kesehatan

Definisi kerusakan integritas kulit menurut Lyanda Jual C (2000) merupakan

suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami atau berisiko terhadap

kerusakan jaringan epidermis dan dermis

Tujuan Umum :

setelah di lakukan tindakan keperawatan tidak terjadi gangguan integritas kulit

pada keluarga.

Tujuan khusus :

a. keluarga mampu mengenal masalah kesehatanya

- kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang kemungkinan masalah

kulit yang dapat terjadi.

- Mengkaji adanya perubahan pada kulit dan keadaan pada kulit

pada area yang tertekan agar selalu bersih.

Page 5: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

- kaji kemampuan keluarga yang sudah di lakukan untuk

mengindari kerusakan pada kulit.

- Diskusikan dengan keluarga tentang akibat gangguan integritas

kulit yang ditimbulkan dari gizi buruk .

b. keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

- diskusikan tindakan alternatif tindakan yang ada untuk

mencegah/ memperparah kondisi.

- Jelaskan resiko jika tidak mengambil tindakan.

- Bantu keluarga dalam mengambil tindakan yang ada.

c. keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan

nutrisi pada kesehatan keluarganya.

- jelaskan cara perawatan kulit yang benar

- jelakaskan hubungan antara masalah asupan gizi dengan

kerusakan .

d. ketidakmampuan memodifikasi lingkungan keluarga

- Jelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/dana dalam

keluarga

e. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

- motivasi keluarga untuk memeriksakan keluarganya ke fasilitas

kesehatan yang ada.

- rujuk keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat

4. Diagnosa keempat

Resiko infeksi pada anggoata keluarga berhubungan dengan penurunan daya

tahan tubuh.

Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga

Ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi

keluarga

Ketidakmampuan merawat anggota keluarganya yang mengalami

gangguan

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Ketidakmampuan keluarga memanfaatjan fasilitas kesehatan

Definisi resiko infeksi menurut ….

Tujuan Umum :

Page 6: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

setelah di lakukan tindakan keperawatan tidak terjadi ganguan infeksi pada

anggota keluarga.

Tujuan khusus :

a. keluarga mampu mengenal masalah kesehatanya

- kaji tingkat pengetahuan keluarga penyakit infeksi yang

ditimbulkan.

- kaji kemampuan keluarga yang sudah di lakukan untuk

mengindari terjadinya infeksi.

- Diskusikan dengan keluarga tentang akibat gangguan

ditimbulkan dari gizi buruk terhadap terjadinya infeksi .

b. keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

- diskusikan tindakan alternatif tindakan yang ada untuk

mencegah/ memperparah kondisi.

- Jelaskan resiko jika tidak mengambil tindakan.

- Bantu keluarga dalam mengambil tindakan yang ada.

c. keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan

nutrisi pada kesehatan keluarganya.

- jelaskan cara pencegahan infeksi.

- Tekankan pada keluarga untuk menjaga dan mempertahankan

kebersihan tubuh dengan melakukan cucu tangan secara teratur

dengan menggunakan sabun antiseptic.

- jelakaskan hubungan antara masalah asupan gizi yang adekuat

dengan infeksi .

d. ketidakmampuan memodifikasi lingkungan keluarga

- Jelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/dana dalam

keluarga

e. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

- Motivasi keluarga untuk memeriksakan keluarganya ke fasilitas

kesehatan yang ada.

- Rujuk keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat

5. Diagnosa kelima

Resiko ganguan tumbuh kembang anak pada keluarga berhubungan dengan

kurangya pengetahuan pemberian asupan nutrisi yang adekuat.

Page 7: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga

Ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi

keluarga

Ketidakmampuan merawat anggota keluarganya yang mengalami

gangguan

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Ketidakmampuan keluarga memanfaatjan fasilitas kesehatan

Definisi gangguan tumbuh kembang …………

Tujuan umum :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi masalah gangguan tumbuh

kembang pada anggota keluarga.

Tujuan khusus :

a. keluarga mampu mengenal masalah kesehatanya

- kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang gangguan tumbuh

kembang yang dapat terjadi.

- kaji kemampuan keluarga yang sudah di lakukan untuk

mengindari mencegah terjadinya gangguan tumbuh kembang.

- Diskusikan dengan keluarga tentang akibat gangguan tumbuh

kembang dengan masalah asupan gizi yang kurang.

b. keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

- diskusikan tindakan alternatif tindakan yang ada untuk mencegah

memperparah kondisi.

- Bantu keluarga dalam mengambil tindakan yang ada.

- Berikan reinforcement dari hasil diskusi dari hasil diskusi pada

jawaban yang benar dan penjelasan akibat infeksi.

c. keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan

tumbuh kembang pada anggota keluarganya.

- Jelaskan kepada orang tua dampak gizi kurang terhadap

terjadinya tumbuh kembang.

- Ajarkan kepada orang tua terjhadap proses tumbuh kembang

pada anak.

- Tekankan kepada orang tua untuk memberikan bimbingan

edukatif dan stimulasi dini sesuai usia perkembanganya.

d. ketidakmampuan memodifikasi lingkungan keluarga

Page 8: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

- Jelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/dana dalam

sistem keluarga.

e. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

- motivasi keluarga untuk memeriksakan keluarganya ke fasilitas

kesehatan yang ada.

- rujuk keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat

6. Diagnosa enam.

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah berhubungan dengan kurangnya

informasi tentang penyakit gizi buruk dan perawatannya.

Ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan keluarga

Ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi

keluarga

Ketidakmampuan merawat anggota keluarganya yang mengalami

gangguan

Ketidakmampuan memodifikasi lingkungan

Ketidakmampuan keluarga memanfaatjan fasilitas kesehatan

Tujuan umum :

Setelah dilakukan tindakan kunjugan rumah dan penyuluhan tentang gizi buruk

keluarga mampu melakukan upaya pencegahan gizi buruk.

Tujuan khusus :

a. keluarga mampu mengenal masalah kesehatanya

- kaji dan jelaskan tentang penyakit akibat kekurangan gizi yang di

timbulkan (pengertian, penyebab, dan cara mengatasi)

- kaji ulang pemahaman keluarga setelah di berikan penyuluhan

tentang gizi buruk.

- Diskusikan dengan keluarga tentang akibat yang ditimbulkan

dengan masalah gizi kurang.

f. keluarga mampu memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga

- diskusikan tindakan alternatif tindakan yang ada untuk mencegah

memperparah kondisi.

- Bantu keluarga dalam mengambil tindakan yang ada.

- Berikan reinforcement dari hasil diskusi dari hasil diskusi pada

jawaban yang benar dan penjelasan akibat infeksi.

Page 9: Fokus Intervensi Gizi Buruk 1

g. keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan

pada anggota keluarganya.

- Jelaskan pencegahan agar tidak menjadi parah dengan

memberikan makanan yang bergizi.

- Bila perlu demonstrasikan kepada keluarga cara memasak yang

benar agar vitamin dan zat bergizi lain tidak hilang.

h. ketidakmampuan memodifikasi lingkungan keluarga

- Jelaskan dan dukung pemanfaatan sumber daya/dana dalam

sistem keluarga.

i. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

- Motivasi keluarga untuk memeriksakan keluarganya ke fasilitas

kesehatan yang ada.

- Rujuk keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat yang ada di

wilayahnya.