Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

46
Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia Disusun oleh Kompartemen Model, Arsitektur & Teknologi Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas Jakarta, 1 Agustus 2017

Transcript of Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Page 1: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Focus Group Discussion

Model Smart City untuk Indonesia

Disusun oleh Kompartemen Model, Arsitektur & Teknologi Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas

Jakarta, 1 Agustus 2017

Page 2: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Tujuan Pertemuan

• Pada pertemuan ini akan disajikan konsep model yang bersumber pada model yang sudah ada*.

• Model tersebut akan diadopsi dan dimodifikasi bersama dan selanjutnya akan disepakati sebagai Model Referensi Smart City APIC versi 1.0 dengan tetap menyebutkan history pengembangannya.

* Model yang dikembangkan oleh SCCIC ITB

Page 3: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Agenda

1. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia

2. Definisi Smart City

3. Smart City dan e-Government

4. Model Smart City Indonesia

5. Perlunya Dewan Smart City

6. Pengukuran Smart City

7. Template Inisiatif Layanan Smart City

Page 4: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

1. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia

Page 5: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Apakah istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia?

• Kota Cerdas?

• Kota Pintar?

• Kota Cerdik?

• Kota Cergas?

Page 6: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Pemahaman Istilah Istilah Uraian KBBI Catatan

Cerdas cerdas/cer·das/ a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang -- lagi baik budi; 2 sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak kurang -- nya;-- cermat pertandingan adu ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab (pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat dan tepat; -- tangkas cerdas cermat;

Pintar pintar/pin·tar/ a 1 pandai; cakap: ia termasuk anak yang -- di kelasnya; 2 cerdik; banyak akal: rupanya pencuri itu lebih -- daripada polisi; 3 mahir (melakukan atau mengerjakan sesuatu): mereka sudah -- membuat baju sendiri;

Cerdik cerdik/cer·dik/ a 1 cepat mengerti (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencari pemecahannya dan sebagainya; panjang akal: jika jadi pedagang, selain harus pandai berdagang, harus -- pula; 2 banyak akalnya (tipu muslihatnya); licik; licin: dia seorang penipu yang -- , lima kali berhasil lolos dari penangkapan polisi;-- buruk pandai menipu; suka mengakali orang; -- busuk cerdik buruk; -- cendekia cerdik lagi pandai; terpelajar; -- pandai terpelajar; cerdik cendekia;

Cergas cergas/cer·gas/ a tangkas dan giat; gesit; cekatan: dulu dia juga anggota partai yang --; kecergasan/ke·cer·gas·an/ n ketangkasan; kegesitan

Page 7: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Diskusi dan Kesimpulan

Page 8: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

2. Definisi Smart City

Page 9: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Tantangan Kota

• Kompleksitas permasalahan kota berkembang sangat cepat.

• Solusi-solusi konvensional sering kali tidak dapat mengejar kecepatan pertumbuhan masalah

• Perlu solusi-solusi baru yang lebih inovatif untuk menyelesaikan permasalahan kota (Kota Cerdas)

• TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan salah satu teknologi yang memiliki potensi inovatif yang tinggi untuk menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan

• Namun demikian, Smart City tidak identik dengan Kota TIK (Digital City), karena TIK bukan satu satunya kunci penyelesaian masalah perkotaan.

waktu

Kompleksitas masalah

Masalah Kota

Solusi Konvensional

Solusi Inovatif

Page 10: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Definisi Smart City (1)

Kota yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan kota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.

Page 11: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Ciri-Ciri Penting Kota Cerdas

Kota yang dapat mengelola berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan kota menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.

Kata-kata kunci

– Peningkatan kualitas hidup

– Penyediaan Infrastruktur

– Layanan Kota

– Solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk mengantisipasi kecepatan pertumbuhan masalah perkotaan

– Efektif dan efisien

– Mengelola (penerapan manajemen)

Page 12: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Ciri Solusi Kota Cerdas

Ber- kelanjutan

Ter-integrasi

Inovatif

Solusi-solusi dengan pemikiran baru, menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dan memberikan kapasitas yang mencukupi kebutuhan

Solusi-solusi harus dirancang untuk dijaga keberlanjutannya, tidak hanya menjadi solusi sesaat

Solusi-solusi harus terintegrasi antar

lembaga/kementrian/ dinas, terintegrasi vertikal,

serta terintegrasi dengan pihak-pihak non-pemerintah

Integrasi mencakup: Proses Bisnis, Data, Aplikasi,

Infrastruktur TIK dan non-TIK

Page 13: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Keamanan Rumah (contoh kasus sangat sederhana)

Solusi Konvensional • Menambah petugas keamanan yang

berkonsekuensi ke biaya

Smart Solution • Memperkenalkan solusi efektif dan

efisien (murah) untuk keamanan rumah sederhana kepada masyarakat

Page 14: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan (contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)

Solusi Konvensional • Membangun sebanyak mungkin

Rumah Sakit baru

• Menyiapkan Dokter dan Tenaga Medis lainnya

• Memerlukan waktu, biaya, dan effort yang besar

Smart Solution • Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapasitas

PUSKESMAS dengan memanfaatkan TIK sehingga dapat terhubung ke Dokter Ahli di RS

• Memanfaatkan e-KTP dan standar rekam medis yang memungkinkan pelayanan terintegrasi antara PUSKESMAS, laboratorium, dan RS

• Integrasi e-KTP, status social, BPJS untuk pembayaran di PUSKESMAS, RS (pemerintah maupun swasta), laboratorium, serta apotik

• Dengan integrasi ke e-KTP (asumsi alamat selalu uptodate), sehingga dapat dilakukan: – Analisis potensi wabah – Analisis hubungan lingkungan dengan wabah

Page 15: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan (contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)

Kelurahan

Update Tempat Tinggal

Update Online

Puskesmas

Layanan Kesehatan Cukup Membawa e-KTP

Database Kependudukan

Database Transaksi Layanan Kesehatan &

Rekam Medis

Rumah Sakit Pemerintah

Asuransi Bank

Rumah Sakit Swasta

Apotik

Laboratorium

Analitic Center

* Ilustrasi gambaran system yang disederhanakan

• Analisis Potensi Wabah • Analisis Kondisi Lingkungan

vs Wabah

Page 16: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Diskusi dan Kesimpulan

Page 17: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

3. Smart City vs E-government

Page 18: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

SMART CITY & e-GOVERNMENT

E-Government

• Main Objective: Better public services, Better Internal Management in Government Institution

• Coverage: Government institution

• Span of control: fully controlled

• Customer: Citizen

• Initiatives & Implementation: Government

Smart City

• Main Objective: Better City

• Coverage: The whole City

• Span of control: not fully controlled by Government

• Customer: Citizen

• Initiatives & Implementation: Government and Non-Government

Page 19: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Smart City dan E-Gov

NON-

GOV

NON-

GOV

NON-

GOV

CITY

GOV

Gov-

Services

Gov-Services

REGULATE

SMART CITY

E-Government

DINAS

or

Sector DINAS

or

Sector

DINAS

or

Sector

Face to face

Services

IT-Services

Online

Services

Institusi

Pemerintah Kota

E-GOVERNMENT

DISKOM

INFO

Page 20: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Diskusi dan Kesimpulan

Page 21: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

4. Model Smart City Indonesia

Page 22: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Model Kota Cerdas

Smart

People

Smart

Infrastructure

& Technology

Smart

Governance

SMART ECONOMY

SMART SOCIETY SMART ENVIRONMENT

RESOURCES

• Smart Health

• Smart Education

• Smart Government

(Public Services)

• Safe & Secure

• Smart Generation

Garuda Smart City Model 2.0 • Smart Industry

• Smart Small Business

• Smart & Creative Startup

• Smart Tourism

• Layanan 1

• Layanan 2

• Smart Maritime

• Smart Transport

• Smart Payment & Banking

• Smart Energy

• Smart Water/Air/Land

• Smart Waste Management

• Smart Region Management

Enabler

Process

Domain Cluster

Service

Page 23: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Model

Kota Cerdas

Smart

People

Smart

Infrastructure

& Technology

Smart

Governance

SMART ECONOMY

SMART SOCIETY SMART

ENVIRONMENT

RESOURCES

• Smart Industry

• Smart Small Business

• Smart & Creative Startup

• Smart Tourism

• Layanan 1

• Layanan 2

• Smart Maritime

• Smart Transport

• Smart Payment & Banking

Enabler

Process

Domain Cluster

Service

Domain

Cluster

Service

Process Hierarchy

Plan

Build

Operate

Monitor

Service Life Cycle

Page 24: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Deksripsi Model Kota Cerdas

Resources

Enabler: - Smart People - Smart Governance - Smart Infrastructure, Information

& Information Related Technology

Process: - Smart Social (domain) - Smart Economy (domain) - Smart Environment (domain)

Layer Deskripsi

Resources Sesuatu yang tersedia, dapat digunakan sebagai sumber

Enabler Suatu sumber daya, teknik, metoda, perangkat, teknologi, infrastruktur atau apapun yang dapat digunakan sebagai pemungkin untuk membantu melakukan suatu aktivitas

Process Inisiatif atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan dukungan enabler

Improve Quality of Life

Page 25: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Model Integrasi Untuk Layanan ICT:

Adopsi Model Enterprise Architecture

Business

Data

Application

Infrastructure

Ada konsep Enterprise Architecture yang memodelkan system sebagai lapisan-lapisan Business, Data, Application,and Infrastructure secara terintegrasi. Konsep tersebut dapat diterapkan dalam SmartCity. Sebuah Smart City dapat dianggap sebagai Mega-Enterprise dengan banyak komponen pembentuknya yang akan menjaga integrasinya. Dengan demikian, Arsitektur Enterprise dari sebuah SmartCity harus didefinisikan dan disepakati bersama untuk menjadi referensi bersama sejak awal, sehingga integrasi data, aplikasi, dan infrstruktur dapat terjaga.

Page 26: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Diskusi dan Kesimpulan

Page 27: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

5. Perlunya Dewan Smart City

Page 28: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Mengapa Perlu Dewan Smart City

• E-Government relatif mudah dilakukan karena lingkupnya adalah institusi pemerintah kota yang semua kendali ada di tangan walikota

• Namun, untuk mengintegrasikan semua komponen kota, seorang walikota tidak memiliki kewenangan penuh terhadap seluruh komponen kota dalam rangka integrasi: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur

• Integrasi dilakukan dalam bentuk “koordinasi” atau kesepakatan yang mengutamakan kepentingan semua pihak (seluruh komponen kota, termasuk masyarakat), agar dicapai sinergi.

• Koordinasi dilakukan melalui suatu forum komunikasi atau Dewan Smart City. Dewan sebaiknya dipimpin oleh walikota secara aktif, karena kunci keberhasilannya adalah trust semua pihak kepada pemerintah kota.

Page 29: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Lingkup Pekerjaan DSC • Koordinasi antara semua komponen kota (pemerintah, institusi non-pemerintah,

dan masyarakat) • Menyusun Enterprise Architecture Smart City (sebagai acuan bersama untuk

integrasi sistem: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur) • Menyusun Program Kerja Smart City (bukan RPJx, tapi sejalan dengan RPJx) • Mengevaluasi Pencapaian Program Kerja Smart City

• Catatan

– DSC tidak meng-eksekusi proyek – Eksekusi proyek dan pembiayaan dilakukan oleh semua pihak (komponen kota), baik

pemerintah, swasta, maupun masyarakat – Pemerintah dan setiap pihak lainnya masing-masing menyusun rencana kerja yang

disesuaikan dengan Program Kerja Smart City

Page 30: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Hubungan Berbagai Rencana

RPJx Rencana

Perusahaan (Misal: Telkomsel,

Rumah Sakit Swasta, dll)

Rencana

Pihak-Pihak Lain nya

(komunitas)

Rencana Smart City

disepakati bersama,

Eksekusinya dilakukan

masing-masing pelaku

sinergi

sinergi

sinergi

Eksekusi RPJx

oleh Pemerintah Eksekusi oleh setiap

perusahaan

Eksekusi oleh setiap

pihak

Page 31: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Dewan

Smart City

NON-

GOV

NON-

GOV

NON-

GOV

GOV

Gov-Services Gov-Services

Dewan Smart City: Bagaimana men-sinergi-kan semua komponen kota. Catatan: Mensinergikan dengan cara koordinasi dan kesepakatan, karena pemerintah kota tidak memiliki kewenangan control secara penuh.

DEWAN

SMART

CITY

REGULATE

(incl. Smart City related)

SMART CITY masyarakat

Page 32: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

6. Pengukuran Kota Cerdas Indonesia

Page 33: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Dua Indikator utama

• Terdapat dua indikator utama untuk mengukur Kota Cerdas

1. Indikator Kualitas Hidup. Indikator ini mengukur hasil akhir dari berbagai upaya yang diharapkan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup.

2. Indikator Tingkat Kematangan Pengembangan Kota Cerdas. Indikator ini mengukur sejauh mana tingkat kematangan kota (pemerintah kota dan stakeholders lain nya) secara efektif, efisien, terintegrasi, berkelanjutan, dan terukur untuk menghasilkan layanan-layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga nya.

Page 34: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Model Pengukuran Kota Cerdas

Sumber Daya

dan Enabler

Berapa banyak potensi sumber daya kota yang sudah

dimanfaatkan oleh kota?

Pengembangan dan Pengelolaan

Kota

Bagaimana pemerintah kota mengelola kota, menggerakan

semua potensi kota, dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah kota

secara efektif dan efisien?

Layanan Kota

Layanan (dan kualitas layanan) apa saja yang dapat diberikan

oleh pemerintah kota serta komponen kota lain nya untuk meningkatkan kualitas hidup

warga nya?

Tingkat Kualitas Hidup

Apakah layanan efektif & efisien meningkatkan kualitas hidup

Apakah Manajemen efektif & efisien

menciptakan layanan yang berkualitas?

Apakah seluruh sumber daya dan enabler sudah

dimanfaatkan secara efektif dan efisien?

Page 35: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Indikator Pengukuran Kota Cerdas

Sumber Daya

dan Enabler

Berapa banyak potensi sumber daya kota yang sudah

dimanfaatkan oleh kota?

Pengembangan dan Pengelolaan

Kota

Bagaimana pemerintah kota mengelola kota, menggerakan

semua potensi kota, dan mencari solusi inovatif untuk menyelesaikan masalah kota

secara efektif dan efisien?

Layanan Kota

Layanan apa saja yang dapat diberikan oleh pemerintah

kota serta komponen kota lain nya untuk meningkatkan

kualitas hidup warga nya?

Bagaimana persepsi masyarakat terhadapt layanan

kota?

1. Daftar Sumber Daya Utama 2. Utilisasi Sumber Daya 3. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk

pemanfaatan Sumber Daya

1. Manajemen, Integrasi, dan Keberlanjutan

2. E-Government 3. Strategi dan

Rencana SmartCity 4. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk

pemanfaatan Pengelolaan

1. Layanan Pemerintah Kota 2. Layanan Kota (non-Pemerintah) 3. Layanan Cerdas & Inovatif

1. Indeks Kualitas Hidup dan indeks pendukung lain nya

2. Persepsi Masyarakat terhadap Layanan Kota

3. Penilaian khusus untuk masalah umum perkotaan di Indonesia

Pengukuran

Page 36: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Penilaian Kota Cerdas

A. Sumber Daya 1. Daftar Sumber Daya Utama 2. Utilisasi Sumber Daya

B. Pengembangan dan Pengelolaan Kota 1. Manajemen (PDCA), Integrasi,

dan Keberlanjutan 2. E-Government 3. Strategi dan

Rencana SmartCity

C. Layanan Kota dan Kualitas Hidup 1. Layanan Pemerintah Kota 2. Layanan Kota (non-Pemerintah) 3. Layanan Cerdas & Inovatif

D. Pengukuran Layanan & Kualitas Hidup 1. Indeks Kualitas Hidup dan indeks

pendukung lain nya 2. Persepsi Masyarakat

terhadap Layanan Kota 3. Penilaian khusus untuk masalah

umum perkotaan di Indonesia

Tingkat Kematangan Menuju Kota Cerdas Kondisi Kota & Kualitas Hidup

Penilaian Kota Cerdas

Page 37: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (1)

Smart Integrated Scattered Initial Ad-hoc

Ad-hoc Belum ada inisiatif formal SmartCity.

Initial Sudah mulai ada inisiatif formal SmartCity yang tercantum dalam rencana formal kota, dilakukan oleh pemerintah kota.

Scattered Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity, tetapi inisiatif-inisiatif tersebut tidak dijamin terintegrasi satu sama lain (mungkin belum ada forum resmi untuk koordinasi dan belum tentu ada rencana formal Smart City)

Integrated Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity yang terintegrasi, didukung oleh forum resmi (mis: Dewan Smart City) yang melibatkan seluruh komponen kota, dan menyepakati Rencana (formal) pengembangan Smart City yang memperlihatkan rencana yang terintegrasi

Smart Kota yang sudah mencapai kondisi "Integrated" dan melakukan pengukuran kinerja pencapaian target serta melakukan improvement program-program SmartCity.

Page 38: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (2) Perencana Smart City

Pelaksana Smart City

Dewan SmartCity (mekanisme kolaborasi)

Rencana Pemerintah Kota (RPJxD)

Rencana Smart City

Adhoc Belum ada Belum ada Belum ada Ada Tidak ada

Initial Pemerintah Kota Pemerintah Kota Belum ada Ada Tidak ada

Scattered Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya

Mungkin sudah ada, tapi belum berjalan

secara efektif

Ada, belum tentu sejalan dengan Rencana

SmartCity

Ada, tidak dijamin terintegrasi antar sektor

dan tidak dijamin terintegrasi dengan RPJxD

Integrated Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya Sudah ada, hanya untuk

menyepakati rencana

Ada, sesuai (align) dengan Rencana

SmartCity

Ada, terintegrasi antar sektor dan sesuai (align)

dengan RPJxD

Smart Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya Pemerintah Kota +

Stake holders lainnya

Sudah ada, berperan bersama untuk monev

dan improvement

Ada, sesuai (align) dengan Rencana

SmartCity

Ada, terintegrasi antar sektor dan sesuai (align)

dengan RPJxD dan mencantumkan target

kinerja yang jelas

Page 39: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Tingkat Kematangan Kota Cerdas (3)

Smart Integrated Scattered Initial Ad-hoc

Inisiatif formal SmartCity dari pemerintah kota (saja)

Melibatkan pihak-pihak non pemerintah sbg komponen kota

Solusi yang terintegrasi lintas sektor, Ada Dewan SmartCity, Rencana SmartCity yang align dengan RJPxD

Monitoring, Evaluasi, Continues Improvement

Page 40: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Diskusi dan Kesimpulan

Page 41: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

7. Template Inisiatif Layanan Smart City

Page 42: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Solusi

Solusi

Smart City

Solusi dapat berupa solusi konseptual (model, framework),

rekomendasi, standar, atau solusi praktis (layanan)

Page 43: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Key Players Key Activities

Key Resources

Value Prepositions

Customer Relationships

Channels

Customer Segments

Cost & Structures Revenue Streams

• Daftar pihak-pihak yang terkait dengan inisiatif tersebut

• Aktivitas-aktivitas utama dalam inisiatif tersebut

• Sumber daya utama (kunci) yang diperlukan agar inisiatif tersebut dapat berjalan

• Value apa yang ditawarkan dari inisiatif tersebut

• Bagaimana strategi berinteraksi dengan customer (lihat Customer Segment)

• Daftar customer, misal: warga kota, pendatang domestik, pendatang asing, pengusaha, dsb

• Channel-channel yang digunakan untuk hubungan dengan customer (lihat Customer relationship)

• Komponen-komponen biaya. Mungkin akan mencakup: (1) Biaya Survey Untuk Data Awal; (2) Biaya Pengembangan; (3) Biaya Operasional; (4) Biaya Sosialisasi

• Iklan

Quality of Life Indicators

• Daftar indikator yang diharapkan akan diperbaiki, cara mengukurnya

SERVICES: APLIKASI INFO KOTA CLUSTER: SMART PEOPLE

Sustainability Strategy

• Bagaimana strategi untuk menjamin bahwa inisiatif ini akan berlanjut terus? SDM? Biaya operasional?

Investors

Government Roles

• Peran yang harus dijalankan oleh pemerintah, misalnya membuat peraturan, sosialisasi, dsb

Revenue Streams

• Sumber biaya. Pemerintah? Swasta?

• Jika ada keuntungan, jelaskan disini.

SMART CITY SERVICE CANVAS (SCSS)

Diagram ini mungkin perlu dilengkapi dengan: 1) Gambar sistem 2) Model Bisnis 3) Penjelasan tambahan

dari tiap komponen diagram/canvas ini

Service Measurement

• Cara mengukur layanan, dan batas atau kriteria layanan dapat dikatakan baik

Page 44: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Diskusi dan Kesimpulan

Page 45: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Acknowledgement & Intelectual Property Right • Konsep-konsep awal yang disajikan dalam dokumen ini dikembangkan oleh SCCIC (Smart

City & Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung) berdasarkan hasil diskusi internal yang berkelanjutan, serta berbagai masukan dari berbagai pihak lainnya, terutama para pakar dari Kelompok Kelimuan Teknologi Informasi STEI ITB.

• Konsep-konsep ini dapat “diadopsi secara penuh” atau “diadopsi dan dimodifikasi” dengan tetap mencantumkan sumber awal dan proses perubahannya.

• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini tidak didaftarkan sebagai hak cipta, sehingga setiap pihak dapat menggunakan dan mendapatkan manfaat dari konsep-konsep tersebut.

• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini sedang dalam proses untuk dijadikan publikasi ilmiah. Mohon untuk tidak menggunakan konsep-konsep tersebut sebagai karya ilmiah atau bagian dari karya ilmiah tanpa koordinasi dengan sccic-itb.

Page 46: Focus Group Discussion Model Smart City untuk Indonesia

Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas

Didukung oleh

Smart City & Community Innovation Center Institut Teknologi Bandung