KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN METODE FOCUS GROUP …elib.stikesmuhgombong.ac.id/327/1/NUR ROFINGAH...
Transcript of KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN METODE FOCUS GROUP …elib.stikesmuhgombong.ac.id/327/1/NUR ROFINGAH...
i
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN METODE FOCUS GROUP DISCUSSION DALAM
PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT PADA NY.S
UMUR 29 TAHUN P1A0AH1 DI BPM PUJI LESTARI S.ST
DESA PLUMBON KECAMATAN KARANGSAMBUNG
KABUPATEN KEBUMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
NUR ROFINGAH
B1301084
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2016
ii
iii
iv
v
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN METODE FOCUS GROUP DISCUSSION DALAM
PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT PADA NY.S
UMUR 29 TAHUN P1A0AH1 DI BPM PUJI LESTARI S.ST
DESA PLUMBON KECAMATAN KARANGSAMBUNG
KABUPATEN KEBUMEN1
Nur Rofingah 2, Umi Laelatul Qomar, S.ST, MPH
3
INTISARI
Latar belakang: Kurangnya pengetahuan akseptor KB baru terhadap KB Implant
dalam pemilihan alat kontrasepsi, sehingga penulis tertarik menerapkan metode
Focus Group Discussion. FGD adalah salah satu teknik pengumpulan data
kualitatif yang banyak digunakan, khususnya oleh pembuat keputusan atau
peneliti, karena relatif cepat selesai dan lebih murah. Teknik FGD mempermudah
pengambil keputusan atau peneliti dalam memahami sikap, keyakinan, ekspresi
dan istilah yang biasa digunakan oleh peserta mengenai topik yang dibicarakan,
sehingga sangat berguna untuk mengerti alasan-alasan yang tidak terungkap
dibalik respon peserta, dalam hal ini khususnya bagi akseptor alat kontrasepsi
implant.
Tujuan: Menerapkan metode Focus Group Discussion dalam pemilihan Alat
Kontrasepsi Implant pada Ny.S umur 29 tahun P1A0AH1, untuk mengetahui
kemantapan menggunakan alat kontrasepsi pada Ny.S, mengetahui keputusan
menggunakan alat kontrasepsi Implant pada Ny.S, mengetahui kepesertaan KB
Implant pada Ny.S, mengetahui efek samping KB Implant yang digunakan Ny.S.
Metode penelitian: Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif melalui pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan dari Bulan
Februari – Mei 2016. Jumlah partisipan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang.
Peneliti mendeskripsikan dan menggambarkan fakta-fakta dari pengkajian yang
didapatkan melalui diskusi, observasi langsung, dan dokumentasi.
Hasil: Setelah dilakukan metode Focus Group Discussion Ny.S memutuskan
mantap menggunakan KB Implant. Pemasangan Implant dilakukan pada tanggal
01 Mei 2016. Setelah dilakukan pemasangan KB Implant yang dialami oleh Ny.S
adalah nyeri setelah pemasangan.
Kesimpulan: Metode Focus Group Discussion dapat membantu memantapkan
pemilihan Alat Kontrasepsi Implant pada Ny.S umur 29 tahun.
Kata kunci: konseling, alat kontrasepsi implant, Focus Group Discussion.
Kepustakaan: 18 pustaka (2004 – 2015)
Jumlah halaman: x + 61 halaman + 7 lampiran
1 Judul
2 Mahasiswa DIII Kebidanan Stikes Muhammadiyah Gombong
3 Dosen DIII Kebidanan Stikes Muhammadiyah Gombong
vi
SCIENTIFIC PAPER
THE APPLICATION FOCUS GROUP DISCUSSION METHOD IN
DETERMINING IMPLANT AS THE CONTRACEPTIVE OF
MRS. S 29 YEARS OLD MOTHER P1A0AH1 IN PRIVATE
MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE PUJI LESTARI S.ST
AT PLUMBON, KARANGSAMBUNG, KEBUMEN 1
Nur Rofingah 2, Umi Laelatul Qomar, S.ST, MPH
3
ABSTRACT
Background: Lack of knowledge of family planning for new acceptors in using
implant as the chosen contraceptive the writer interested in applying Focus Group
Discussion method. This method is done by collecting qualitative data. It is
widely used particularly by decision-makers or researchers. This is because of the
relatively cheap and rapid in completion. That method also facilitates decision-
makers or researchers in understanding the attitudes, beliefs, expressions and
terms that are frequently used by participants of the topic. Therefore, it is useful to
understand the reasons unrevealed behind the participants' responses. In this case,
it is particularly for the acceptor of implant contraceptive.
Purpose: To apply Focus Group Discussion method in choosing contraceptive
(implant), to know the decision in choosing contraceptives, to know implant
contraceptive participation, and to know the side effects of implant contraceptive.
Method: This scientific paper uses qualitative descriptive method through a case
study approach. This study was conducted from February to May 2016. The
participants in this study are 4 people. The writer describes and illustrates the facts
of the assessment obtained through discussions, direct observation, and
documentation
Result: By knowing Focus Group Discussion method, Mrs.S decided to use
implant contraceptive. Installation of the implant was performed on May 1, 2016.
After the installation, Mrs. S got pain.
Conclusion: Focus Group Discussion method can help Mrs. S feel certain to
choose implant as her contraceptive.
Keywords: Counseling, implant contraceptive, Focus Group Discussion method.
Literature: 18 libraries (2004-2015)
Number of pages: x + 61 pages + 7 Appendices
1 Title.
2 Student of DIII Program of Midwifery Dept.
3 Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu watatta’ala yang senantiasa
melimpahkan taufiq dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir berupa studi kasus dengan judul ” Karya Tulis Ilmiah
Metode Focus Group Discussion dalam pemilihan Alat Kontrasepsi Implant
pada Ny.S umur 29 tahun P1A0AH1 di BPM Puji Lestari S.ST Desa
Plumbon Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen ”. Laporan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat mencapai gelar Ahli Madya
Kebidanan.
Selama penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat
bimbingan, masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga laporan Karya
Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Studi
Kebidanan.
2. Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT, M.P.H, selaku Ketua Program Studi Diploma
Tiga Kebidanan STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Siti Mutoharoh, S.ST, MPH, selaku Penguji I yang telah banyak memberikan
masukan.
4. Umi Laelatul Qomar, S.ST, MPH, selaku Penguji II dan Pembimbing
Akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama
pemberian asuhan dan pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah.
5. Bidan Puji Lestari S.ST, selaku Penguji III dan Pembimbing Klinik yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Kedua Orang Tua serta semua keluarga yang telah memberikan dukungan
baik materil maupun moril, dorongan semangat dan doa yang tiada henti.
7. Semua teman-teman Diploma Tiga Kebidanan kelas B, terima kasih atas
kebaikan dan bantuan yang diberikan dalam penyelesaian laporan Karya Tulis
Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyusunan laporan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik
pengetahuan maupun pengalaman tentunya laporan komprehensif ini masih
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan. Semoga Allah Subhanahuwata’ala senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah yang tidak berkesudahan dan semoga dapat bermanfaat bagi
kita semua (Amin).
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Gombong, Mei 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
INTISARI………………………………………………………………… ... v
ABSTRACT………………………………………………………………... .. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
B. Tujuan ........................................................................................... 5
C. Manfaat ........................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori................................................................................ 7
1. Keluarga berencana................................................................... 7
2. Akseptor ................................................................................... 8
3. Kontrasepsi ............................................................................... 9
4. Kontrasepsi Implant.................................................................. 11
5. Konseling KB ....................................... ................................... 19
6. Pemilihan alat kontrasepsi........................... ............................. 23
7. Focus Group Discussion (FGD) . ............................................. 26
B. Kerangka teori................................................................................ 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………….......... 39
B. Tempat dan waktu……………………………………………… . 40
C. Subjek…………………………………………………................ 40
D. Instrument ……………..……………………………………… .. 42
E. Teknik analisis data………………………………………. .......... 43
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil …………………………………………………………… .. 45
B. Pembahasan …………………………………………………… .. 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 60
B. Saran …..………………………………………………………... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka teori ............................................................................ 38
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Konsultasi
Lampiran 2 Surat Pernyataan Bidan
Lampiran 3 Informed Consent Pasien Inovasi
Lampiran 4 Informed Consent Pemasangan Implant
Lampiran 5 Daftar Hadir Peserta FGD
Lampiran 6 Dokumentasi Pelaksanaan FGD
Lampiran 7 Kartu KB
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat menjadi masalah utama yang
sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini, apabila tidak dikendalikan
maka akan terjadi ledakan penduduk yang cukup tinggi pada beberapa tahun
mendatang. Ledakan penduduk tersebut tentu dapat menimbulkan ancaman
seperti kemiskinan serta kelaparan (BKKBN, 2013).
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia dapat dikendalikan dengan
mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu
melalui program Keluarga Berencana untuk mengendalikan fertilitas.
Keluarga Berencana merupakan suatu program untuk meningkatkan
kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pengaturan jumlah kelahiran,
pembinaan kesejahteraan keluarga dalam upaya untuk mewujudkan keluarga
kecil, bahagia dan sejahtera. Program Keluarga Berencana mempunyai tujuan
untuk mengendalikan angka kelahiran sehingga dapat meningkatkan kualitas
penduduk (BKKBN, 2013).
Implant adalah alat kontrasepsi yang digunakan pasangan usia subur
serta dipasang dibawah kulit lengan atas bagian dalam dari lipatan siku.
Keuntungan dari penggunaan alat kontrasepsi implant yaitu: efektivitas
tinggi, perlindungan jangka panjang, pengembalian kesuburan yang cepat
setelah pencabutan, dapat dicabut sesuai kebutuhan, tidak memerlukan
2
pemeriksaan dalam, bebas dari pengaruh hormon estrogen, tidak mengganggu
kegiatan senggama serta tidak mengganggu produksi ASI (Air Susu Ibu).
Kerugian dari penggunaan alat kontrasepsi implant yaitu akseptor perlu
kembali ke klinik atau puskesmas apabila ada keluhan, apabila ingin berhenti
menggunakan implant, mempengaruhi haid serta tidak dapat melindungi diri
dari IMS (Infeksi Menular Seksual) seperti kontrasepsi kondom (BKKBN,
2013).
Salah satu cara yang dianggap efektif untuk mensukseskan program
Keluarga Berencana adalah dengan pendidikan kesehatan. Pendidikan
kesehatan bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat/perilaku baik secara
langsung/tidak langsung ke arah yang lebih baik dengan mengikuti saran,
gagasan/inovasi yang diajarkan, yang dilakukan selaras dengan faktor
pendukung lain yaitu metode, media, materi, waktu dan tempat dilaksanakan
pendidikan kesehatan. Perbaikan pelayanan dengan penyediaan konseling
yang terpusat pada kebutuhan klien dan pilihan berbagai metode Keluarga
Berencana, serta penyediaan pelayanan yang terjangkau bagi siapa saja yang
membutuhkan merupakan komponen paling penting sebagai penunjang dalam
menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) (Kartika, 2010).
Jumlah peserta KB aktif sampai Bulan Desember 2015 menurut
tempat pelayanan, yaitu pelayanan di Pemerintah sebanyak 19.724.228
peserta dan pelayanan di Swasta sebanyak 16.071.332 peserta. Berikut
informasi mengenai jumlah peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi
yang digunakan, yaitu 35.795.560, dengan peserta IUD 3.840.156 (10,73%),
3
peserta MOW 1.294.364 (3,49%), peserta MOP 234.206 (0,65%), peserta
kondom 1.131.373 (3,16%), peserta implant 3.788.149 (10,58%), peserta
suntik 17.104.340 (47,78%) dan 8.447.972 (23,60%) peserta pil (BKKBN,
2015). Peserta KB aktif di Provinsi Jawa Tengah sampai bulan Desember
2015 sebanyak 5.270.734 peserta, dengan presentase sebagai berikut 476.701
(9,04%) peserta IUD, 278.427 (5,28%) peserta MOW, 47.950 (0,91%)
peserta MOP, 126.958 (2,41%) peserta kondom, 632.526 (12,00%) peserta
implant, 2.964.201 (56,24%) peserta suntikan dan 743.971 (14,12%) peserta
pil (BKKBN, 2015).
Tidak semua fasilitas kesehatan memiliki kesempatan untuk
memberikan informasi atau pelayanan keluarga berencana. Kemungkinan
fasilitas kesehatan tidak memanfaatkan kesempatan untuk memberikan
informasi dan motivasi kepada wanita yang belum menggunakan KB untuk
menjadi peserta KB. Informasi mengenai penggunaan kontrasepsi diperlukan
untuk mengukur keberhasilan Program Keluarga Berencana (BKKBN, 2013).
Informasi dapat disampaikan melalui interpersonal dengan cara
komunikasi secara tatap muka, kunjungan rumah dan menggunakan media
cetak. Dengan adanya pemberian informasi tentang KB maka akan
menambah pengetahuan masyarakat khususnya wanita usia subur dan
kemudian mempunyai sikap positif terhadap informasi yang didapat, dan
pada akhirnya memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi (Tumini,
2010).
4
Diperlukan suatu teknik pengumpulan data dimana partisipan
dibebaskan untuk saling berdiskusi tanpa ada rasa takut atau khawatir
terhadap pendapat yang akan dikeluarkannya. Salah satu teknik pengumpulan
data yang cocok dalam hal ini adalah teknik Focus Group Discussion (FGD)
atau Diskusi Kelompok Terarah. FGD adalah salah satu teknik pengumpulan
data kualitatif yang banyak digunakan, khususnya oleh pembuat keputusan
atau peneliti, karena relatif cepat selesai dan lebih murah. Teknik FGD
mempermudah pengambil keputusan atau peneliti dalam memahami sikap,
keyakinan, ekspresi dan istilah yang biasa digunakan oleh peserta mengenai
topik yang dibicarakan, sehingga sangat berguna untuk mengerti alasan-
alasan yang tidak terungkap dibalik respons peserta, dalam hal ini khususnya
bagi akseptor alat kontrasepsi implant (Paramita, 2013).
Banyaknya pasangan usia subur, semakin banyak pula permintaan
untuk berKB. Akan tetapi, masih banyak peserta KB yang tidak tertangani
karena kurangnya informasi yang tenaga kesehatan berikan. Adanya keluhan-
keluhan penggunaan alat kontrasepsi yang berakhir dengan gagal KB. Hal ini
bisa saja terjadi karena informasi yang di berikan kurang mengena pada klien.
Dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan KB, penulis tertarik
melakukan penerapan metode Focus Group Discussion pada Ny.S umur 29
tahun P1A0AH1 dalam pemilihan alat kontrasepsi implant di BPM Puji
Lestari S.ST, Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten
Kebumen. Studi kasus ini di lakukan di wilayah Kebumen dengan harapan
penulis dapat berperan serta secara aktif mengelola pasien sesuai standar dan
5
prosedur, terutama untuk melakukan penerapan metode Focus Group
Discussion (FGD) dalam pemilihan alat kontrasepsi implant.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan metode Focus Group Discussion dalam pemilihan
Alat Kontrasepsi Implant pada Ny.S umur 29 tahun P1A0AH1 di BPM
Puji Lestari S.ST, Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung Kabupaten
Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kemantapan menggunakan alat kontrasepsi pada Ny.S.
b. Mengetahui keputusan menggunakan alat kontrasepsi Implant pada
Ny.S.
c. Mengetahui kepesertaan KB Implant pada Ny.S.
d. Mengetahui efek samping KB Implant yang digunakan Ny.S.
C. Manfaat
1. Bagi klien
Menambah pengetahuan klien tentang alat kontrasepsi implant.
2. Bagi Bidan
Studi kasus ini dapat digunakan sebagai bahan masukan yang
digunakan untuk penerapan pelayanan asuhan kebidanan pada keluarga
berencana.
6
3. Bagi Institusi
Studi kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan
bagi Stikes Muhammadiyah Gombong, khususnya program Studi
Diploma Tiga Kebidanan.
4. Bagi Penulis
Studi kasus ini sebagai pedoman dalam memberikan konseling
Keluarga Berencana sesuai dengan teori yang ada dan bahan tambahan
wawasan dengan penerapan metode Focus Group Discussion dalam
pemilihan Alat Kontrasepsi Implant.
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y. 2008. Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai
metode pengumpulan data penelitian kualitatif . Jurnal Keperawatan
Indonesia, Volume 12, No. 1, Maret 2008; hal 58-62
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V.
Jakarta: Rineka Cipta.
BKKBN. 2009. Evaluasi Pembangunan Kependudukan dan KB BKKBN Provinsi
Jawa Tengah. Jawa tengah: BKKBN Provinsi.
BKKBN. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesian 2012. Jakarta:
Depkes.
BKKBN. 2015. Laporan hasil pengendalian lapangan desember 2015. Jakarta:
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Direktorat
Pelaporan dan Statis.
Hanifah, Winkjosastro. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Irianto, K. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana Dua Anak Cukup. Bandung:
Alfabeta.
Kartika, S, dkk. 2010. Hubungan Konseling Keluarga Berencana (KB) dengan
Pengambilan Keputusan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam
Penggunaan Alat Kontrasepsi. Purwokerto: Akademi Kebidanan YLPP
Purwokerto.
Manuaba, I.A.C. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Nina, dkk. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
Paramita, A. 2013. Focus Group Discussion Tehnique in Qualitative Research.
Buletin penelitian sistem kesehatan- Vol. 16 No.2 April 2013: 117-127.
Prawiroharjo, S. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.
Retno, S. 2014. Modul-14 Teknik Konseling LDU. Jakarta: Depkes.
Saifudin. A. B. 2006. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2. Jakarta:
YBPSP.
Sugiyono, 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabetha.
Tumini. 2010 . Tesis Pengaruh Pemberian Konseling Terhadap Pengetahuan
Tentang KB Dan Kemantapan Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada
Calon Akseptor KB. Surakarta: Program Pasca Sarjana Kedokteran
Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
LAMPIRAN
Pembukaan & perkenalan masing-
masing peserta
Menceritakan pengalaman KB masing-
masing peserta
Menceritakan pengalaman akseptor
lama KB Implant
Tanggapan calon akseptor KB mengenai
KB Implant
Fasilitator menjelaskan/meluruskan
kembali pendapat mengenai KB Implant
Penutupan FGD
Dokumentasi Pelaksanaan Focus Group Discussion ( 30 April 2016 )
Pemeriksaan tanda-tanda vital Ny.S
Suntikan anestesi lokal sebelum
tindakan pemasangan implant
Pemasangan KB Implant pada Ny.S
Penutupan luka bekas insersi dan
konseling pasca pemasangan KB
Implant
Pemasangan KB Implant ( 01 Mei 2016 )
Evaluasi luka bekas insersi sudah tidak terlihat,
tidak ada tanda-tanda infeksi
KB Implant dapat diraba dengan tangan dan letaknya
sesuai dengan daerah insersi
Evaluasi Setelah Pemasangan ( 07 Mei 2016 )