Fisiologi Kulit

25
FISIOLOGI KULIT Sistem Integumen ( Kulit ) Pada kulit bagian dermis terdapat indera yang digunakan untuk menerima berbagai rangsangan: ujung saraf bebas: menerima rangsang nyeri / sakit korpuskel Meissner: menerima rangsang sentuhan korpuskel Paccini : menerima rangsang tekanan korpuskel Ruffini: menerima rangsang panas korpuskel Krausse: menerima rangsang dingin Kulit merupakan organ terbesar tubuh, organ ini menyelimuti seluruh tubuh manusia dan melindunginya dari berbagai rangsangan pengganggu dari luar.Kulit sendiri memiliki berat 15 % dari berat badan. Luas : 1,50 – 1,75 m. Tebal rata – rata : 1,22mm. Dengan daerah yang paling tebal adalah 66 mm, pada

Transcript of Fisiologi Kulit

Page 1: Fisiologi Kulit

FISIOLOGI KULIT

Sistem Integumen ( Kulit )

Pada kulit bagian dermis terdapat indera yang digunakan untuk menerima berbagai

rangsangan:

ujung saraf bebas: menerima rangsang nyeri / sakit

korpuskel Meissner: menerima rangsang sentuhan

korpuskel Paccini : menerima rangsang tekanan

korpuskel Ruffini: menerima rangsang panas

korpuskel Krausse: menerima rangsang dingin

Kulit merupakan organ terbesar tubuh, organ ini menyelimuti seluruh tubuh manusia dan

melindunginya dari berbagai rangsangan pengganggu dari luar.Kulit sendiri memiliki berat 

15 % dari berat badan. Luas : 1,50 – 1,75 m. Tebal rata – rata : 1,22mm. Dengan daerah yang

Page 2: Fisiologi Kulit

paling tebal adalah 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis : 0,5pada daerah

penis.

Fungsi kulit sendiri secara umum adalah :

1. SEBAGAI PROTEKSI.

* Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.)

* Melindungi dari trauma yang terus menerus.

* Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.

* Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.

* Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.

Page 3: Fisiologi Kulit

2. PENGONTROL/PENGATUR SUHU.

* Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah meningkat

terjadi penguapan keringat.

3 proses hilangnya panas dari tubuh:

* Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.

* Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan

dengan tubuh.

* Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi

* Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang ditentukan oleh

peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)

3. SENSIBILITAS

* mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.

4. KESEIMBANGAN AIR

* Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta elektrolit

yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan

subcutan.

* Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.

5. PRODUKSI VITAMIN.

* Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis vitamin D.

Kulit sendiri terbagi menjadi 3 macam lapisan, yaitu :

1. EPIDERMIS

Terbagi atas 4 lapisan:

a. Lapisan basal / stratum germinativum :

* terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.

Page 4: Fisiologi Kulit

* Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.

* Lapisan terbawah dari epidermis.

* Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin( melindungi kulit

dari sinar matahari)

b. lap. Malpighi/ stratum spinosum. :

* Lapisan epidermis yang paling tebal.

* Terdiri dari sel polygonal

* Sel – sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.

c. lap. Granular / s. granulosum:

* Terdiri dari butir – butir granul keratohialinyang basofilik.

d. lapsan tanduk / korneum.

* Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti.

2. DERMIS.( korium)

* merupakan lapisan dibawah epidermis.

* Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan yaitu pars papilaris.( terdiri dari sel

fibroblast yang memproduksi kolagen dan Retikularis yang terdapat banyak pembuluh

darah , limfe,  akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

3. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS / SUBCUTIS.

* Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.

* Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot

dan tulang.

* Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.

* Sebagai bantalan terhadap trauma.

* Tempat penumpukan energi.

Rambut pada kulit :

Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari

tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Page 5: Fisiologi Kulit

Terdapat 2 jenis rambut yang tumbuh pda kulit :

a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)

b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).

Fungsi rambut sendiri adalah :

1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak

mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)

2. menyarig udara.

3. serta berfungsi sebagai pengatur suhu,

4. pendorong penguapan kerngat dan

5. indera peraba yang sensitive

KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT

1. Kelenjar Sebasea

berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang

rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.

2. Kelenjar keringat

diklasifikasikan menjadi 2 kategori:

a. kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.

Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.

Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada

tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.

b. kelenjar Apokrin.

Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut. Kelenjar

ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada sklus haid.

Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri

menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus

yang disebut Kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).

1) Epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan

Page 6: Fisiologi Kulit

stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas.

Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum

korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen

melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke

arah luar.

-Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.

-Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk

-Stratum granulosum, mengandung pigmen

-Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar

2) Dermis

Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah,

kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat

(glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat

menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam

dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh

melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar

minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering.

Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah

kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.

Susunan kulit manusia

Page 8: Fisiologi Kulit

Kulit manusia tersusun atas dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis dan dermis

dapat terikat satu sama lain akibat adanya papilare dermis dan rabung epidermis.

Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-

beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm

untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel,

epidermis juga tersusun atas lapisan:

Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.

Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang

merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel

Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.

Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan

fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.

Keratinosit, yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam  sebagai

berikut:

Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang

dipenuhi keratin.

Stratum Lucidum, terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat gepeng, dan

sitoplasma terdri atas keratin padat. Antar sel terdapat desmosom.

Stratum Granulosum, terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan

granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi

perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing,

serta menyediakan efek pelindung pada kulit.

Stratum Spinosum, terdiri atas sel-sel kuboid. Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen;

filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan

Page 9: Fisiologi Kulit

melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang

berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.

Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, terdiri atas

selapis sel kuboid. Pada stratum basal terjadi aktivitas mitosis, sehingga stratum ini

bertanggung jawab dalam proses pembaharuan sel-sel epidermis secara berkesinambungan.

Dermis, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis, memiliki ketebalan yang bervariasi

bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis

terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum

reticular.

Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat

longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar

dari pembuluh (ekstravasasi).

Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat

tak teratur (terutama kolagen tipe I)

Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu

folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea

Rambut, merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel

epidermis, yaitu folikel rambut. Pada folikel ini terdapat pelebaran terminal yang berbentuk

benjolan pada sebuah papilla dermis. Papila dermis tersebut mengandung kapiler dan ditutupi

oleh sel-sel yang akan membentuk korteks rambut, kutikula rambut, dan sarung akar rambut.

Kelenjar keringat, yang terdiri atas kelenjar keringat merokrin dan kelenjar keringat apokrin

Kelenjar keringat merokrin, berupa kelenjar tubular sipleks bergelung dengan saluran

bermuara di permukaan kulit. Salurannya tidak bercabang dan memiliki diameter lebih kecil

dari bagian sekresinya 0,4 mm. Terdapat dua macam sel mioepitel yang mengelilingi bagian

sekresinya, yaitu sel gelap yang mengandung granula sekretoris dan sel terang yang tidak

mengandung granula sekretoris.

Page 10: Fisiologi Kulit

Kelenjar keringat apokrin, memiliki ukuran lebih besar (3-5 mm) dari kelenjar keringat

merokrin. Kelenjar ini terbenam di bagian dermis dan hipodermis, dan duktusnya bermuara

ke dalam folikel rambut. Terdapat di daerah ketiak dan anus.

Kelenjar sebacea, yang merupakan kelenjar holokrin, terbenam di bagian dermis dengan

jumlah bervariasi mulai dari seratus hingga sembilan ratus per centimeter persegi. Sekret dari

kelenjar sebacea adalah sebum, yang tersusun atas campuran lipid meliputi trigliserida, lilin,

squalene, dan kolesterol beserta esternya.

Pada bagian bawah dermis, terdapat suatu jaringan ikat longgar yang disebut jaringan

subkutan dan mengandung sel lemak yang bervariasi. Jaringan ini disebut juga fasia

superficial, atau panikulus adiposus. Jaringan ini mengandung jalinan yang kaya akan

pembuluh darah dan pembuluh limfe. Arteri yang terdapat membentuk dua plexus, satu di

antara stratum papilare dan retikulare, satu lagi di antara dermis dan jaringan subkutis.

Cabang-cabang plexus tersebut mendarahi papila dermis. Sedangkan vena membentuk tiga

plexus, dua berlokasi seperti arteri, satu lagi di pertengahan dermis. Adapun pembuluh limfe

memiliki lokasi sama dengan pembuluh arteri.

Untuk mendukung fungsi kulit sebagai penerima stimulus, maka terdapat banyak ujung saraf,

antara lain di epidermis, folikel rambut, kelenjar kutan, jaringan dermis dan subkutis, serta

papila dermis. Ujung saraf ini tanggap terhadap stimulus seperti rabaan-tekanan, sensasi

taktil, suhu tinggi/rendah, nyeri, gatal, dan sensasi lainnya. Ujung saraf ini meliputi ujung

Ruffini, Vaterpacini, Meissner, dan Krause.

Selain itu turunan kulit yang lain adalah kuku. Kuku merupakan lempeng sel epitel berkeratin

pada permukaan dorsal setiap falang distal. Lempeng kuku terletak pada stratum korneum,

sedangkan dasar kuku terletak pada stratum basal dan spinosum.

Untuk mengetahui bagaimana fungsi kulit manusia dalam menunjang homeostasis, lihat

juga Fisiologi Kulit

Page 11: Fisiologi Kulit

Fungsi kulit

Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Ketebalan pada setiap

bagian tubuh berbeda-beda (0,5-5 mm) dan rata-rata ketebalanNYA 1-2 mm. Kulit terdiri

dari lapisan Epidermis di bagian luar yang merupakan lapisan jaringan epitel dan lapisan

dermis di bagian bawahnya yang merupakan lapisan jaringan ikat. Di bawah jaringan dermis

terdapat jaringan hipodermis atau subkutis.

1 Struktur Kulit

a. Epidermis

Lapisan epidermis terdiri dari epitel squamosa, dan tidak mengandung pembuluh darah.

Lapisan ini terdiri atas lima lapisan yaitu:

1) Stratum Korneum

2) Stratum Lusidum

3) Stratum Granulosum

4) Stratum Spinosum

5) Stratum Basale

Stratum spinosum dan basale keduanya disebut dengan stratum germinatifum karena

menghasilkan sel-sel baru. Selain di telapak tangan dan kaki, lapisan epidermis biasanya

hanya terdapat stratum korneum dan germinatifum.

1) Stratum Korneum

Lapisan ini merupakan lapisan tipis dari sel-sel mati, mengandung soft keratin untuk

mempertahankan elastisitas kulit dan melindungi lapisan dibawahnya dari udara dan

kekeringan. Normalnya lapisan ini mengalami abrasi setiap harinya.

2) Stratum Lusidum

Lapisan ini tembus cahaya, terdiri dari sel-sel mati, mengandung eleidin (protein peralihan

antara soft keratin dengan keratohyaline), hanya tampak di telapak tangan dan kaki. Lapisan

ini berperan dalam melindungi kulit dari sinar Ultra Violet.

Page 12: Fisiologi Kulit

3) Stratum granulosum

Stratum granulosum m engandung granula keratohyalin yang merupakan awal awal proses

keratinisasi dan berkaitan dengan proses kematian sel.

4) Startum Spinosum

Stratum spinosum terdiri dari sel polihedral (banyak sisi) , sel-sel saling berikatan dan

mengunci. Pada lapisan ini terjadi proses sintesis protein secara aktif dan pembentukan sel-

sel baru dan didorong ke permukaan untuk mengganti sel-sel mati pada stratum korneum

5) Stratum Basale

Lapisan ini berbatasan dengan lapisan dermis, biasanya terdapat sel kolumnar/sel kuboid dan

pada lapisan ini terjadi produksi sel-sel baru.

b. Dermis

Lapisan dermis merupakan bagian tersbesar dari komposisi kulit, merupakan lapisan yang

kuat dan memiliki jaringan ikat yang fleksibel yang mengandung serabut kolagen. Retikular

dan serabut-serabut elastis. Serabut kolagen dibentuk dari protein kolagen yang sangat tipis.

Serabut retukular, merupakan serabut paling tipis sebagai jaringan penyokong. Serabut elastis

menjadikan kulit lebih fleksibel. Kebanyakan sel pada dermis adalah fibroblast, sel lemak

dan makrofag Pada lapisan ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, ujung syaraf,

folikel rambut dan kelenjar-kelenjar. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan

papila dan lapisan retikular.

1) Lapisan Papila

Lapisan papila hampir tidak mengandung jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang tipis.

Lapisan ini dikenal dengan lapisan subepitel karena dibawah lapisan epitel epidermis.

Lapisan ini disebut juga lapisan papila karena terdapat papila (kecil, seperti jari-jari) yang

berikatan dengan epidermis. Kebanyakan papila mengandung kapiler untuk memberi nutrisi

pada epidermis. Pada lapisan ini pula terdapat ujung-ujung syaraf husus (meissner untuk

sentuhan). Papila dengan serabut dobel ditelapak tangan dan kaki membentuk sidik jari.

2) Lapisan retikular

Lapisan retikuler terdiri dari jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang kasar dan berkas

serabut yang saling bersilangan membentuk seperti jaring. Garis-garis serabut tersebut

Page 13: Fisiologi Kulit

membentuk Cleavage yang penting dalam proses pembedahan. Sayatan bedah yang

memotong garis cleavage lebih sulit sembuh daripada yang paralel dengan garis ini.

Lapisan reticular sangat banyak mengandung pembuluh darah, syaraf, ujung-ujung syaraf

bebas, sel-sel adiposa(lemak), kelenjar minyak dan akar rambut, reseptor untuk tekanan

dalam. Bagian terbawah lapisan ini mengandung serabut otot polos (hususnya di genital dan

putting susu) dan folikel rambut.

c. Hipodermis/Subkutan

Lapisan hypodermis atau lapisan subkutan terdiri dari jaringan adipose, banyak mengandung

pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan

dasar dari folikel rambut. Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan

ini tidak jelas.

Pada bagian yang banyak bergerak jaringan hipodermis kurang, pada bagian yan melapisi

otot atau tulang mengandung anyaman serabut yang kuat. Pada area tertentu yng berfungsi

sebagai bantalan (payudara dan tumit) terdapat lapisan sel-sel lemak yang tipis. Distribusi

lemak pada lapisan ini banyak berperan dalam pembentukan bentuk tubuh terutama pada

wanita.

2 Fungsi kulit

Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya adalah:

a. Menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya

b. Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing yang dapat

membahayakan tubuh. Fungsi ini merupakan fungsi perlindungan pasif. Selain fungsi

perlindungan pasif, lapisan dermis berperan dalam proses menyiapkan limfosit yang di

produksi oleh sumsum tulang sebelum benar-benar dipakai untuk menyerang berbagai

mikroorganisme penyebab penyakit. Peran kulit dalam hal ini merupakan peran aktif dalam

perlindungan tubuh.

c. Pengaturan suhu. Kulit, jaringan sub kutan dan lemak merupakan penyekat panas dari

tubuh. Lemak menyalurkan panas sepertiga kecepatan jaringan lain atau dalam kata lain

lemak menghambat pengeluaran panas dari tubuh. . Kecepatan aliran darah ke kulit

Page 14: Fisiologi Kulit

menyebabkan konduksi panas sangat efisien. Konduksi panas ke kulit diatur oleh sistem

syaraf simpatis. Syaraf simpatis mengatur kecepatan lairan darah dengan menstimulasi vaso

konstriksi dan vaso dilatasi.

d. Ekskresi: Melalui perspirasi/berkeringat, membuang sejumah kecil urea.

e. Sintesis: Konversi 7-dehydrocholesterol menjadi Vit D3(cholecalciferol) dengan bantuan

sinar U.V. Kekurangan UV dan Vit D mengakibatkan absorpsi Ca dari intestinal ke darah

menurun.

f. Sensori persepsi: mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan /raba,

tekanan. Juga mengandung ujung-ujung syaraf bebas yang berfungsi sebagai homeostatis

Ciri – ciri kulit

Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan. organ terberat dan terbesar dari tubuh.

Seluruh kulit beratnya sekitar 16 % berat tubuh,

pada orang dewasa sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi.

Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin.

Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas.

kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.

Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda,

lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm

lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.

Fungsi Kulit

1. Fungsi Proteksi

Page 15: Fisiologi Kulit

Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam, atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau dingin, gangguan sinar radiasi tau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus.

Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kilit, dan serabut penunjang yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh. Gangguan sinar UV diatasi oleh sel melanin yang menyerap sebagian sinar tersebut. Gangguan kimiawi ditanggulangi dengan adanya lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit kulit yang mempunyai pH 5,0 – 6,5. Lemak permukaan kulit juga berperan dalam mengatasi banyak mikroba yang ingin masuk ke dalam kulit.

Proses keratinisasi juga merupakan sawar mekanis karena sel-sel tanduk melepaskan diri secara teratur dan diganti oleh sel muda di bawahnya. Sawar kulit berfungsi ganda yaitu mencegah keluar atau masuknya zat yang berada di luar ke dalam tubuh atau dari dalam ke luar tubuh. Fungsi sawar kulit terutama berada di sel-sel epidermis dan kemampuan kulit sebagai sawar berbeda pada satu tempat kulit dengan tempat kulit lainnya bergantung pada kondisi epidermis di tempat tersebut. Skrotum adalah kulit dengan tinggi sawar paling rendah sehingga paling permeabel, disusul oleh kulit wajah dan punggung tangan. Sebaliknya telapak tangan dan telapak kaki adalah daerah kulit yang paling baik sawarnya sehingga hampir tidak dapat dilalui komponen apapun.

2. Fungsi Absorpsi

Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda padat. tetapi cairan yang mudah menguap lebih mungkin diserap kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak. Peremeabilitas kulit terhadap gas CO2 atau O2 mengungkapkan kemungkinan kulit mempunyai peran dalam fungsi respirasi.

Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zata yang menempel di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau saluran keluar rambut.

3. Fungsi Ekskresi

Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, amonia, dan sedikit lemak. Kelenjar lemak. Kelenjar lemak pada fetus, atas pengaruh hormon androgen dari ibunya, akan menghasilkan sebum untuk melindungi kulitnya terhadap cairan amnion yang pada waktu lahir disebut vernix caseosa. Sebum yang diproduksi kelenjar palit kulit melindungi kulit dengan cara meminyaki kulit dan menahan penguapan yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produk kelenjar lemak dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5 – 6,5. Penguapan air dari dalam tubuh dapat pula terjadi secara difusi melaui sel-sel epidermis, tetapi karena sel epidermis baik fungsi sawarnya, maka kehilangan air melalui sel epidermis (transepidermal water loss) dapat dicegah agar tidak melebihi kebutuhan tubuh.

Page 16: Fisiologi Kulit

4. Fungsi Pengindra (Sensori)

Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Badan Ruffini yang terletak di dermis, menerima rangasangan dingin dan rangsangan panas diperankan oleh badan Krausse. Badan taktil Meissner yang terletak di papil dermis menerima rangsang rabaan, demikian pula badan Merkel-Renvier yang terletak di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah erotik.

5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)

Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit. Pada keadaan suhu meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan banyak keringat ke permukaan kulit dan dengan penguapan keringat tersebut terbuang pula kalori/panas tubuh. Vasokonstriksi pembuluh darah kapiler kulit menyebabkan kulit melindungi diri dari kehilangan panas pada waktu dingin. Kulit kaya akan pembuluh darah kapiler sehingga cara ini cukup efektif. Mekanisme termoregulasi ini diatur oleh sistem saraf simpatis yang mengeluarkan zat perantara asetilkolin. Dinding pembuluh darah kulit pada bayi belum berfungsi secara sempurna sehingga mekanisme termoregulasi belum berjalan dengan baik.

6. Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis)

Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan asal epidermis. Sel ini berasal dari rigi saraf, jumlahnya 1:10 dari sel basal. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin yang terbentuk menentukan warna kulit. Melanin dibuat dari sejenis protein, tirosin, dengan bantuan enzim tirosinase, ion Cu dan oksigen oleh sel melanosit di dalam melanosom dalam badan sel melanosit. Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanin. Bila pajanan bertambah, produksi melanin akan meningkat. Pigmen disebarkan ke dalam lapisan atas sel epidermis melalui tangan-tangan yang mirip kaki cumi-cumi pada melanosit. Ke arah dermis pigmen, disebar melalui melanofag. Selain oleh pigmen, warna kulit dibentuk pula oleh tebal tipisnya kulit, Hb-reduksi, Hb-oksidasi, dan karoten.

7. Fungsi Keratinisasi

Lapisan epidermis kulit orang dewasa mempunyai tiga jenis sel utama: keratinosit, melanosit dan sel Langerhans. Keratinisasi dimulai dari sel basal yang kuboid, bermitosis ke atas berubah bentuk lebih poligonal yaitu sel spinosum, terangkat lebih ke atas menjadi lebih gepeng, dan bergranula menjadi sel granulosum. Kemudian sel tersebut terangkat ke atas lebih gepeng, dan granula serta intinya hilang menjadi sel spinosum dan akhirnya sampai di permukaan kulit menjadi sel yang mati, protoplasmanya mengering menjadi keras, gepeng, tanpa inti yang disebut sel tanduksel tanduk secara kontinu lepas dari permukaan kulit dan diganti oleh sel yang terletak di bawahnya. Proses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama 14-21 hari. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi kulit agar selalu dapat melaksanakan fungsinya secara baik. Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal, dan kering.

8. Fungsi Produksi Vitamin D

Page 17: Fisiologi Kulit

Ternyata kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari. Namun produksi ini masih lebih rendah dari kebutuhan tubuh akan vitamin D sehingga diperlukan tambahan vitamin D dari luar melaui makanan.

9. Fungsi Ekspresi Emosi

Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk mentakan emosi yang terdapat dalam jiwa manusia. Kegembiraan dpat dinyatakan oleh otot kulit muka yang relaksasi dan tersenyum, kesedihan diutarakan pleh kelenjar air mata yang meneteskan air matanya, ketegangan dengan otot kulit dan kelenjar keringat, ketakutan oleh kontraksi pembuluh darah kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan rasa erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga kulit tampak semakin merah, berminyak, dan menyebarkan bau khas.

Gatal / Pruritus

Pruritus merupakan salah satu dari sejumlah keluhan yang paling sering dijumpai pada gangguan dermatologic. Keadaan tersebut menimbulkan gangguan rasa nyaman dan perubahan integritas kulit. Rasa gatal yang berat mengganggu penampilan pasien. Pruritus yang tidak disertai kelainan kulit disebut pruritus esensial atau pruritus sine materia.

Mekanisme gatal dapat berasal dari

(1) sistem saraf, yaitu akibat akumulasi bahan perangsang gatal dan akibat kerusakan saraf yang ditimbulkan oleh berbagai penyakit seperti tumor otak dan kencing manis,

(2) faktor psikologis yang berhubungan dengan gejala kelainan jiwa seperti halusinasi, dan

(3) rangsangan pada reseptor saraf kulit.

Mekanisme Gatal

Dalam keadaan gatal ,sel pada kulit melepaskan senyawa kimia yang dinamakan histamine. Sensor syaraf tertentu kemudian merespons histamine lalu menyampaikan pesan rasa gatal ke spinal cord. Selanjutnya pesan tersebut diteruskan lagi ke seluruh bagian otak yang disebut

Page 18: Fisiologi Kulit

thalamus. Syaraf-syaraf ini merupakan bagian dari sekumpulan syaraf spinal bernama spinothalamic tract atau STT. Dari thalamus, pesan rasa gatal itu diteruskan lagi ke bagian cerebral cortex yang menerjemahkan sinyal dan menghasilkan sensasi rasa gatal. Kemudian agar rasa gatal menjadi ringan, tubuh melakukan gerakan menggaruk

Beberapa kelainan pada kulit yang sering menyebabkan gatal antara lain:

1. Xerosis (kulit kering). Gatal-gatal pada kulit kering sering terjadi pada orang dewasa dan lansia, terutama di daerah dengan cuaca dingin. Bagian tubuh yang terasa gatal meliputi tungkai bawah, punggung, perut, dan pinggang.

2. Dermatitis (ekzem). Merupakan peradangan kulit sebagai respons terhadap faktor yang berasal dari dalam (seperti pada dermatitis atopik) maupun luar (dermatitis kontak akibat berbagai bahan yang mengenai kulit, antara lain bahan kimia, sinar, suhu, dan mikroorganisme).