Fisika Kelas XII Kisi Difraksi
-
Author
ilham-akbar -
Category
Documents
-
view
796 -
download
4
Embed Size (px)
description
Transcript of Fisika Kelas XII Kisi Difraksi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
“KISI - KISI DIFRAKSI”
O l e h :
Nama : Ilham Akbar
No. Absen : 08
Kelas : XII IPA 2
SMA 1 KEDUNGWUNI
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Alamat: Jalan Paesan Utara Kedungwuni Kab. Pekalongan 51173
Website: www.sman1kedungwuni.sch.id e-mail : [email protected]

KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum Wr. Wb.
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat
serta Hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Fisika dengan
baik dan tanpa halangan apapun.
Penulisan Laporan Praktikum Fisika ini dimaksudkan untuk dapat memenuhi Tugas
Praktikum Fisika dan dapat memberikan analisis tentang kisi – kisi difraksi.
Kemudian tugas ini juga tidak mungkin bisa terselesaikan dengan baik tanpa adanya
pihak-pihak yang membantu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendukung dalam menyelesaikan tugas ini.
2. Bapak Kusmugo Waluyo, S.Pd, M.MPd selaku Guru Fisika yang selalu membimbing kami.
3. Teman-teman yang juga membantu kami di dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami sebagai penyusun menyadari dalam penyusunan Laporan Praktikum Fisika ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami dengan terbuka hati akan menerima segala
saran dan kritik yang bersifat membangun.
Kami berharap semoga Laporan Praktikum Fisika ini dapat memenuhi Tugas Fisika
Tidak Terstruktur dengan baik serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan Ilmu Fisika
kita semua. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi proses belajar mengajar.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kedungwuni, 11 Desember 2012
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Salah satu manfaatnya adalah sebagai hiburan .Di dalam teater
wayang, boneka-boneka wayang yang pipih membentuk
bayangan-bayangan pada layar. Bayangan-bayangan itu semua
tajam karena boneka dan layarnya saling berdekatan. Jika
boneka digerakkan agak jauh dari layar, bayangan-
bayangannya menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dilihat juga
dengan menggunakan lampu meja. Jika suatu benda di pegang
di dekat meja, bayangan-bayangannya tajam. Jika benda itu di
gerakkan kea rah lampu ( cahaya ), bayangan-bayangannya
menjadi kurang jelas ( kabur ).
Oleh karena itu, maka dalam proses pembelajaran, kita
selingi dengan suatu kegiatan praktikum agar para siswa tidak
jenuh. dengan materi-materi saja. disamping itu para siswa juga
bisa menyaksikan dalam suatu kenyataan bukan suatu sekedar
suatu bayangan atau angan-angan saja.
B. Tujuan
Menentukan panjang gelombang cahaya merah dengan kisi.
C. Landasan Teori
Peristiwa pembelokan cahaya ke belakang penghalang
disebut peristiwa difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan
oleh Fransesco Grimaldi (1618-1663), walaupun Newton tidak

menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya,
sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi ini walaupun
dia yakin akan kebenaran teori gelombang cahaya . Huygen
berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya efektif pada
titik-titik singgung dengan selubungnya saja, sehingga tidak
memungkinkan terjadinya difraksi (Suparmono, 2005 : 27).
Perhitungan difraksi pada prakteknya sulit dilakukan,
walaupun prinsipnya sederhana. Oleh karena itu, perhitungan
difraksi harus dilakukan berkali-kali untuk semua titik pada
layar yang ingin diketahui intensitasnya (Sutrisno, 1983: 43).
Dalam difraksi terdapat dua teori difraksi yang terkenal ,
yaitu difraksi Fresnel dan difraksi Fraunhofer. Difraksii
Fraunhofer merupakan penyederhanaan dari difraksi Fresnel
(Zaelani,2006: 253).
Sejumlah besar celah parallel yang berjarak sama disebut
kisi difraksi.Kisi dapat dibuat dengan mesin presisi berupa garis-
garis paralel yang sangat halus dan teliti di atas pelat kaca.
Jarak yanag tidak tergores di antara garis-garis tersebut
berfungsi sebagai celah.Kisi difraksi yang berisi celah-celah
disebut kisi transmisi (Giancoli, 2001 : 302-303).
Kisi difraksi terdiri atas sebaris celah sempit yang saling
berdekatan dalam jumlah banyak. Jika seberkas sinar
dilewatkan kisi difraksi akan terdifraksi dan dapat menghasilkan
suatu pola difraksi di layar. Jarak antara celah yang berurutan
(d) disebut tetapan kisi. Jika jumlah celah atau goresan tiap
satuan panjang (cm) dinyatakan dengan N, maka : d = 1/N.
Seberkas sinar tegak lurus kisi dan sebuah lensa konvergen
digunakan untuk mengumpulkan sinar-sinar tersebut ke titik P
yang dikehendaki pada layar. Distribusi intensitas yang diamati
pada layar merupakan gabungan dari efek interferensi dan
difraksi. Setiap celah menghasilkan difraksi seperti yang telah

diuraikan sebelumnya, dan sinar-sinar yang terdifraksi
sebelumnya tersebut berinterferensi pada layar yang
menghasilkan pola akhir (Soekarno,1996: 150-155).
Pola interferensi yang diuraikan pada suatu arah α
sembarang, sebelum mencapai titik yang diamati. Masing-
masing sinar berasal dari celah yang berbeda pula. Untuk dua
celah yang berbeda, beda lintasan yang terjadi ialah d sin α.
Dengan demikian persyaratan umum pola interferensi ialah :
d sin α = nλ (n = 1,2,3,..)
Persyaratan tersebut dapat dinyatakan untuk
menentukan panjang gelombang dengan mengukur α jika
tetapan kisi d diketahui dengan bilangan bulat, n menyatakan
orde difraksi. Jiak gelombang yang datang pada kisi terdiri atas
beberapa panjang gelombang masing-masing akan
menyimpang atau akan membentuk maksimum pada arah yang
berbeda. Kecuali untuk n=0 yang terjadi pada arah α = 0.
Maksimum pusat (n = 0) meliputi berbagai panjang sedangkan
maksimum ke-1, ke-2 dan seterusnya memenuhi (η m +1) * λ/2
menurut panjang gelombang masing-masing (Hikam,2005: 20-
21).
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan
memproyeksikan bayangan terang yang sebentuk dengan celah
tersebut di belakangnya. Tetapi di samping itu, terbentuk juga
bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di
sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke
tepi, terangnya semakin merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya
yang lolos lawat celah itu ada yang dilenturkan atau
didifraksikan kea rah menyamping. Gejala difraksi demikian tak
lain ialah interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik
cahaya dari masing-masing bagian medan gelombang sebagai
sumber gelombang cahaya (Soedojo,2004 : 123).

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan
Menentukan panjang gelombang cahaya merah dengan kisi.
B. Alat
1. catu daya 4. lensa cembung
2. lampu 12 V 5. filter warna
3. kisi difraksi 6. Mistar
C. Cara Kerja
1. Tentukan tetapan kisi dengan membaca angka yang tertulis
pada masing – masing kisi d1 = 3,3 ∙10-6 m.

PS
2. Susunlah alat seperti pada gambar berikut !
3. Sebelum dipasang kisi, aturlah lampu dan lensa hingga pada
layar terjadi bayangan tajam dan terang dari filamen lampu.
Putarlah lampu agar bayangan filamen vertical.
4. Pasanglah kisi ! apa yang tampak pada layar?
5. Agar mendapat sinar yang mendekati monokromatik,
gunakanlah filter (misalnya filter merah)!
Kalau tidak ada bungkuslah lampu dengan kertas merah!
6. Ukurlah jenis jarak kisi ke layar!
7. Ukurlah jarak terang pusat ke terang kiri dan kanannya !
Bacaan kiri, p1 = 1,5 cm = 1,5 ∙10-2 m.
Bacaan kiri, p2 = 3 cm = 3 ∙10-2. m.
Jarak rata – rata, p = 1,5∙10−2+3 ∙ 10−2
2 m = 2,25 ∙ 10−2 m.
8. Ulangi kegiatan di atas untuk orde ke-2, ke-3, …!
9. Isikanlah hasil pengukuran Anda pada tabel berikut !
Filter = merah Tetapan kisi, d = 3,3∙ 10−6 m.
Ord
e ke
Jarak kisi
layar
Bacaan Rata -
rata λ¿ dpnl
Kiri Kanan
K 1 (m) Pq (m) P (m) P (m)
1 5∙ 10−2 1∙ 10−2 1∙ 10−2 1∙ 10−2 6.7 ∙10-7
2 5∙ 10−2 2∙ 10−2 2∙ 10−2 2∙ 10−2 6.7 ∙10-7
3 5∙ 10−2 3 ∙ 10−2 3 ∙ 10−2 3 ∙ 10−2 6.7 ∙10-7
10. Tentukan panjang gelombang rata – rata !
(6.7 ∙10-7)

Bandingkan hasil percabaanmu dengan panjang gelombang di
buku ! samakah ? ( sama )
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Panjang gelombang cahaya selalu tetap walaupun melalui kisi yang berbeda
2. Kisi difraksi hanya melenturkan cahaya, sehingga terdapat jarak antar titik
cahaya
3. Semakin banyak celah, maka jarak antar titik makin jauh begitu pula
sebaliknya
4. Panjan g gelombang hasil praktikum menggunakan filter merah dengan panjan
g gelombang yang tertera di buku adalah sama yaitu 6,7 x 10-7 m
B. Saran

Dalam kegiatan praktikum, waktu pelaksanaan, alat dan bahan serta
kelengkapan prakikum lainnya sebaiknya dipersiapkan dengan lebih matang.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli.2001. Fisika Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Hikam.2005. Eksperimen Fisika Dasar untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.
Soedojo, Peter, B.Sc.2004. Fisika Dasar. Yogyakarta : Andi.
Sutrisno. 1989. Fisika Dasar 1. Bandung: ITB.

DAFTAR GAMBAR