Financial due diligence 101 (draf)

6
www.futurumcorfinan.com Page 1 Financial Due Diligence 101 Bagian 1 : Pengantar (DRAF) Apa itu Financial Due Diligence (FDD)? FDD adalah suatu penyelidikan pada tingkat memadai untuk lingkup keuangan yang memiliki dampak material terhadap prospek bisnis. Dalam pengertian lain, FDD berarti suatu analisa atas proses evaluasi berbagai risiko yang dapat mempengaruhi transaksi bisnis. FDD menganalisa dan mengevaluasi temuan dari berbagai informasi dan data-data yang relevan seperti data perusahaan, data industri perusahaan, dan data lingkungan bisnis perusahaan. Proses evaluasi meliputi data keuangan perusahaan seperti data yang tersaji dalam laporan keuangan (neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas), laporan manajemen, dokumen transaksi, data pajak, serta kebijakan dan pengendalian internal yang berhubungan dengan keuangan. Selain fokus pada data historis keuangan, FDD pun mengevaluasi proyeksi keuangan secara umum. Keseluruhan proses kerja tersebut digunakan untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam keputusan investasi, akuisisi, dan transaksi lain yang sejenis. Muhammad Arriza DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com

Transcript of Financial due diligence 101 (draf)

Page 1: Financial due diligence 101 (draf)

www.futurumcorfinan.com

Page 1

Financial Due Diligence 101

Bagian 1 : Pengantar (DRAF)

Apa itu Financial Due Diligence (FDD)?

FDD adalah suatu penyelidikan pada tingkat memadai untuk lingkup keuangan yang memiliki

dampak material terhadap prospek bisnis. Dalam pengertian lain, FDD berarti suatu analisa

atas proses evaluasi berbagai risiko yang dapat mempengaruhi transaksi bisnis. FDD

menganalisa dan mengevaluasi temuan dari berbagai informasi dan data-data yang relevan

seperti data perusahaan, data industri perusahaan, dan data lingkungan bisnis perusahaan.

Proses evaluasi meliputi data keuangan perusahaan seperti data yang tersaji dalam laporan

keuangan (neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas), laporan manajemen, dokumen

transaksi, data pajak, serta kebijakan dan pengendalian internal yang berhubungan dengan

keuangan. Selain fokus pada data historis keuangan, FDD pun mengevaluasi proyeksi

keuangan secara umum. Keseluruhan proses kerja tersebut digunakan untuk menghasilkan

informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam keputusan investasi, akuisisi, dan

transaksi lain yang sejenis.

Muhammad Arriza

DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,

ATAU MENDISTRIBUSIKAN

SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN

INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS

DARI PENULIS

Untuk pertanyaan atau komentar bisa

diposting melalui website

www.futurumcorfinan.com

Page 2: Financial due diligence 101 (draf)

www.futurumcorfinan.com

Page 2

FDD berdasarkan sudut pandang pemilik kepentingan dibagi menjadi dua jenis yaitu FDD sisi

penjualan (sell side FDD) dan FDD sisi pembelian (buy side FDD). FDD pada kedua sisi tetap

melakukan proses yang sama seperti pengumpulan fakta, evaluasi atas informasi, serta

mengidentifikasi potensi manfaat (value driver) dan risiko (risk driver). Pertama, perbedaan

terletak pada pihak yang menugaskan FDD. Pada sell side, FDD ditugaskan oleh penjual

sedangkan buy side, FDD ditugaskan oleh pembeli . Kedua, terletak pada pemanfaatan dan

penggunaan hasil FDD yang telah dilakukan. Pada sisi penjualan FDD digunakan untuk

mendampingi penjual agar dapat membantu penjual dalam berhasil dalam melakukan transaksi

dengan pihak pembeli. Sedangkan pada sisi pembelian, FDD digunakan untuk mendampingi

pembeli agar membantu pembeli melakukan keputusan pembelian atau tidak atas bisnis suatu

perusahaan.

FDD dapat dilakukan secara terbatas (limited FDD) atau secara keseluruhan (full scale FDD)

untuk FDD sisi pembelian maupun FDD sisi penjualan. Pada FDD secara terbatas, lingkup

(scope) analisa dan evaluasi terbatas pada bagian bisnis yang akan ditransaksikan sedangkan

pada FDD secara keseluruhan, lingkup analisa dan evaluasi lebih luas (fokus analisa yang

banyak dibandingkan limited FDD dan menyangkut lebih banyak aspek). Namun keduanya

tetap disesuaikan dengan permintaan klien (pembeli atau penjual).

Secara umum, proses FDD yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Pengumpulan informasi dan data yang relevan

Memahami bisnis perusahaan, industry, dan lingkungan bisnis.

Evaluasi model dan praktik bisnis.

Evaluasi data-data historis, sekarang, dan proyeksi dari bisnis

Menilai manfaat dan risiko yang ada dan yang mungkin terjadi.

Mengkomunikasikan laporan FDD kepada pembuat keputusan (pihak pembeli

atau penjual)

Dengan demikian FDD adalah proses evaluasi –interpretasi dan komunikasi.

Page 3: Financial due diligence 101 (draf)

www.futurumcorfinan.com

Page 3

Fokus Analisa Financial Due Diligence

Secara garis besar susunan hal-hal yang menjadi fokus pada FDD adalah sebagai berikut :

1. Aspek fundamental

Understanding the business. Sebelum memasuki tahapan analisa yang lain. Pemahaman dasar

atas bisnis dan lingkungan bisnis perusahaan yang meliputi aspek penjualan perusahaan,

kondisi pasar, kompetisi (kompetitor), regulasi, ekspektasi investor, dan stakeholder terkait. Hal

ini menjadi titik tolak untuk membangun pemahaman yang benar atas bisnis perusahaan.

2. Kualitas laba, laba kotor, dan arus kas

Dalam FDD dua hal yang menjadi faktor utama yang dilihat dalam proses FDD adalah kualitas

laba dan kualitas aset. Hal lain seperti kewajiban, risiko yang mungkin muncul, akan

diperhitungkan setelahnya. Untuk melihat kualitas laba pemahaman terhadap penjualan

diperlukan (aspek fundamental). Pada tahapan ini aspek penjualan akan dirinci lebih dalam lagi

seperti akan dilihatnya seasonality of sales atau waktu dimana penjualan banyak terjadi setiap

tahunnya; ketergantungan penjualan kaitannya dengan pelanggan (contoh : adanya kontrak

pembelian)dan juga kaitannya dengan supplier ; pengakuan pendapatan dan prosedur cut-off ;

dan perkembangan penjualan setiap tahunnya.

Aspek biaya (biaya tetap dan biaya variable) akan dievaluasi juga pada tahap ini. Analisa biaya

yang dilakukan seperti sensitivitas perubahan biaya terhadap laba perusahaan dan signifikansi

pengaruh masing-masing biaya terhadap bisnis perusahaan. Setelah penjualan dan biaya yang

dianalisa dengan seksama, analisa laba diperinci satu per satu.

Pada analisa laba hal yang akan dievaluasi seperti trend pertumbuhan laba dari tahun ke tahun

dan normalized/adjusted EBITDA (Earnings before interest, tax, depreciation, and amortization).

Arus kas yang dievaluasi lebih kepada arus kas dari aktifitas operasi namun bukan berarti kas

dari aktifitas investasi dan pendanaan tidak diperhitungkan (stabilitas kas, masalah waktu dan

kepastian).

Page 4: Financial due diligence 101 (draf)

www.futurumcorfinan.com

Page 4

3. Kualitas aset

Untuk kualitas aset diperhatikan dua hal yaitu kualitas aset tetap dan kualitas modal kerja. Pada

aspek aset tetap hal-hal seperti capex (capital expenditure), kapasitas aset untuk memenuhi

pertumbuhan operasi, metode depresiasi, kapitalisasi biaya terhadap aset, semua itu akan

dilihat dan dievaluasi pengaruhnya terhadap bisnis. Terkadang perusahaan membeli aset tetapi

tidak (belum) digunakan atau menggunakan aset tetapi tidak memiliknya (leasing misalnya) itu

pun termasuk pembahasan FDD pada lingkup kualitas aset.

Pada sisi modal kerja, kebutuhan modal kerja kaitannya dengan pendanaan berikut besaran

dan waktu kapan pendanaan akan dilihat; kualitas piutang misalnya: berapa persen piutang

tidak tertagih dan periode pembayarannya ;kualitas persediaan seperti inventory turnover.

4. Potensi kewajiban dan risiko

Hal-hal yang dianalisa seperti kewajiban yang mungkin muncul akibat peristiwa masa lalu

(contingent liabilities), off-balance sheet item, kewajiban pensiun, kesesuaian restrukturisasi

hutang jangka panjang, transaksi dengan “cash free basis”

5. Pajak

Untuk aspek pajak hal-hal yang dievaluasi seperti kesesuaian laporan pajak dengan peraturan

perpajakan, litigasi pajak, isu transfer pricing, pembayaran yang tertunda.

6. Lain-lain ( transaksi entitas terkait, segregasi, HR)

Seperti Audit?

FDD dan Audit memiliki kesamaan, keduanya memiliki proses pengumpulan bukti (informasi)

dan pengevaluasian bukti . Namun dalam FDD tujuan dari pengumpulan informasi tidak untuk

menyatakan kesesuaian informasi dengan kriteria atau standar yang ada sebagaimana audit

mengacu kepada GAAS (Generally Accepted Auditing Standar). Audit harus melaporakan

kesesuaian informasi dengan standar yang ada melalui pernyataan yang disebut dengan opini

audit, tetapi FDD tidak memberikan opini kesesuaian yang dimaksud. Tujuan pengumpulan dan

pengevaluasian informasi dalam FDD adalah untuk pengambilan keputusan dalam keputusan

investasi, akuisisi, dan transaksi lain yang sejenis.

Page 5: Financial due diligence 101 (draf)

www.futurumcorfinan.com

Page 5

FDD Audit

Prosedur dan Lingkup FDD bergantung pada

klien

Prosedur dan Lingkup Audit mengacu kepada

GAAS

Tidak menilai akurasi atas informasi yang

ada

Menilai akurasi informasi yang ada

Mencakup periode masa depan (proyeksi) Hanya mencakup periode historis; tidak

mencakup proyeksi

Fokus pada kualitas laba Fokus pada pelaporan laporan keuangan

Tidak ada laporan baku atas laporan FDD Laporan disiapkan atas prinsip akuntansi yang

berlaku umum (GAAP)

Menggunakan laporan audit -

Lingkup materialists dapat diatur sesuai

preferensi klien

-

~~~~~~ ####### ~~~~~~

Page 6: Financial due diligence 101 (draf)

www.futurumcorfinan.com

Page 6

Disclaimer

This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of

writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been

compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any

representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from

the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not

intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors

for specific advice.

This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the

authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com

© FUTURUM. All Rights Reserved