Final Askep Ny.r
-
Upload
nurul-istiqomah -
Category
Documents
-
view
67 -
download
8
Transcript of Final Askep Ny.r
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.R DENGAN GANGGUAN
AKTIFITAS DAN ISTIRAHAT DI RUANG SOFA
RS.PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Disusun Oleh :
Group 1
Stase praktek klinik keperawatan dasar
Program keperawatan internasional
Fakultas ilmu kesehtan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum Wr.Wb.
Puji syukur kepada Allah swt yang telah melimpahkan segala rahmat dan
kasih-NYA sehingga kami berhasil menyelesaikankarya ilmiah ini.Tak lupa kami
ucapkan terimakasih pula kepada segenap pihak yang telah membantu
penyusunan laporan asuhan keperawatan ini.
Laporan dengan judul ini ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.r
DENGAN GANGGUAN AKTIFITAS DAN ISTIRAHAT DI RUANG SOFA
RS.PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA merupakan salah satu laporan
dalam rangka memenuhi tugas praktek klinik di RS PKU MUHAMMADIYAH
SUARAKARTA program keperawatan internasional Jurusan Nurse Science,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas muhamadaiyah Surakarta.
Kami menyadari laporan ini tidaklah sempurna sehingga kami dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang membangun .
Semoga laporan ini dapat member manfaat sebagai salah satu resensi
materi jurusan keperawatan pada kususnya dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis.
1
DAFTAR ISI
2
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan
aktifitas dan latihan. Seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. Kemampuan
aktifitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem pernapasan dan
musculoskeletal.( Mubarok, 2008 )
Aktifitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukannya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
B. ETIOLOGI
a. Gaya hidup
Mobilitas seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai-
nilai yang dianut, serta lingkungan tempat ia tinggal.
b. Ketidakmampuan
Kelemahan fisik dan mental akan menghalangi seseorang untuk
melakukan aktifitas hidup sehari-hari. Secara umum
ketidakmampuan dibagi menjadi dua yaitu :
a) Ketidakmampuan primer, yaitu disebabkan oleh penyakit /
trauma.
b) Ketidakmampuan sekunder, yaitu dampak dari
ketidakmampuan primer
c. Tingkat energi
Energi dibutuhkan untuk banyak hal, salah satunya mobilitas.
Dalam hal ini cadangan energi yang dimiliki masing-masing
individu bervariasi.
d. Usia
Usia berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam
melakukan mobilitas. Pada individu lansia, kemampuan untuk
3
melakukan aktifitas dan mobilitas menurun sejalan dengan
penuaan (Mubarak, 2008)
C. Faktor predisposisi (pencetus)
a. Pengobatan
b. Terapi pembatasan gerak
c. Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
d. IMT diatas 15 % sesuai dengan usia
e. Kerusakan sensori persepsi
f. Nyeri, tidak nyaman
g. Intoleransi aktifitas
h. Depresi kotor dan cemas
i. Keengganan untuk memulai gerak
j. Gaya hidup menetap, tidak fit
k. Malnutrisi umum dan spesifik
l. Kehilangan integrasi struktur tulang
m. Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
D. Patofisiologi terjadinya penyakit
a. Kaki tidak mampu menopang berat badan
b. Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat
c. Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara
mandiri
d. Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri
4
E. PATHWAYS
Muskuloskeletal
Heart
Lung
Metabolic
Blood circulation
Gastrointestinal
Psikoneurologic
Integument
F. PENATALAKSANAAN
Gejala klinis : Tidak mampu bergerak secara mandiri
1. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur / bentuk tubuh
Skeliosis
Kifosis
5
Lardosis
Cara berjalan
c. Ekstremitas
a. Kelemahan
b. Gangguan sensorik
c. Tonus otot
d. Atraci
e. Tremor
f. Gerakan tak terkendali
g. Kekuatan otot
h. Gangguan sensorik
i. Kemampuan berjalan
j. Kemampuan berdiri
k. Kemampuan duduk
l. Kekuatan sendi
m. Nyeri sendi
2. Pemeriksaan diagnostic / penunjang
a. Pemeriksaan kekuatan otot (neuthopografi)
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
I. Pengkajian
1. Tingkatan aktifitas sehari-hari
a. Pola aktifitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a. Aktifitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak nafas
3. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
6
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur bentuk tubuh
c. Ekstremitas
I. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
1. Intoleransi aktifitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan
energi fisiologi dan psikologi untuk melakukan aktifitas sehari-
hari
Kemungkinan berhubungan dengan:
a. Kelemahan umum
b. Bedrest yang lama (imobilitas)
c. Motivasi yang kurang
d. Pembatasan pergerakan
e. Nyeri
2. Keletihan
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih
yang berlebihan secara terus-menerus dan penurunan kapasitas
kerja fisik dan mental yang tidak dapat hilang dengan istirahat.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Menurunnya produksi metabolisme
b. Pembatasan diet
c. Anemia
d. Ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
7
3. Gangguan mobilitas fisik
Definisi : kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan
pergerakan secara mandiri.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Gangguan persepsi kognitif
b. Imobilisasi
c. Gangguan neuromuscular
d. Kelemahan
e. Pasien dengan traksi
4. Defisit perawatan diri
a. Gangguan neuromuscular
b. Menurunnya kekuatan otot
c. Menurunnya control otot dan koordinasi
d. Kerusakan persepsi kognitif
e. Depresi
f. Gangguan fisik
II. Rencana Tindakan dan Rasional
1. Untuk Dx. Keperawatan Intoleransi aktifitas
Intervensi :
a. Monitor keterbatasan aktifitas , kelemahan saat aktifitas
b. Bantu pasien dalam melakukan aktifitas sendiri
c. Catat tanda vital
d. Kolaborasi dengan dokter
e. Lakukan aktifitas yang adekuat
Rasional :
a. Merencanakan intervensi dengan tepat
b. Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
8
c. Mangkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama
aktifitas
2. Untuk Dx. Keperawatan Keletihan
Intervensi :
a. Monitor keterbatasan aktifitas
b. Bantu pasien dalam melakukan aktifitas sendiri
c. Catat tanda bital sebelum dan sesudah aktifitas
d. Kolabori dengan dokter dalam latihan aktifitas
e. Kolaborasi dengan dokter dalam latihan aktifitas
f. Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
g. Berikan pendidikan kesehatan pentingnya mobilisasi atau
tirah baring
Rasional :
a. Merencanakan intervensi dengan tepat
b. Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
3. Untuk Dx. Keperawatan Gangguan mobilitas fisik
Intervensi:
a. Pertahanan bodi alighment dan posisi yang nyaman
b. Cegah pasien jatuh
c. Lakukan latihan aktif maupun pasif
d. Lakukan fisioterapi dada dan postural
e. Tingkatkan aktifitas sesuai batas toleransi
Rasional :
a. Mencegah initasi dan komplikasi
b. Mempertahankan keamanan pasien
c. Meningkatkan sirkulasi dan mencegah konfraktur
d. Meningkatkan fungsi paru
e. Meningkatkan kemandirian ADL pasien
9
4. Untuk Dx.Keperawatan Defisit Perawatan Diri
Intervensi :
a. Lakukan kajian kemampuan pasien dalam perawatan diri
terutama ADL
b. Jadwalkan jam kegiatan tertentu untuk ADL
c. Jaga privasi dan keamanan pasien
d. Monitor vital sign, tekanan darah, sebelum dan sesudah
ADL
Rasional :
a. Untuk menentukan intervensi
b. Memberikan waktu yang tepat untuk latihan pada pasien
c. Menghindari risk for injury
d. Mengetahui keadaan pasien secara akurat
III. Tujuan dan Kriteria Hasil :
a. Klien akan mempertahankan rentang gerak pada sendi
ekstremitas atas
b. Klien akan mengikuti program latihan teratur 3-4 kali
sehari dengan perencaan pulang
c. Tidak ada kontraktur sendi
10
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilyn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk
Prencanaan dan Pendokumentasian. Jakarta: EGC
Nanda.2005. Nursing Diagnosa : Definition Clasificatior 2005-2006.
Philadelphia: North American Nursing Diagnosa Asosiation
.
11
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.R DENGAN GANGGUAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN DI RUANG SOFA RS PKU
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS DIRI
1. Klien
a. Nama : Ny.R
b. Tanggal lahir : Surakarta ,19 Oktober 1988
c. Umur : 24 Tahun
d. Jenis Kelamin : perempuan
e. Agama : Islam
f.Pendidikan : S1
g. Suku : Jawa
h. Status Perkawinan : Menikah
i.Alamat : Alun-alun kidul 2/4 Kartosuro , Sukoharjo
j.Tanggal Pengkajian : 12 Mei 2012
k. Tanggal masuk RS : 11 Mei 2012
l.No. CM : 223561
a.
2. Penanggung Jawab
a. Nama : Nanang
b. Umur : 25 tahun
c. Alamat : Alun-alun kidul 2/4 Kartosuro , Sukoharjo
d. Hub. Dengan klien: Suami
B. Riwayat Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama masuk RS ; Nyeri di pantat sebelah kanan
2. Faktor pencetus : 1 minggu setelah partus pasien di curetage merasa sakit
setelah diberi IM
3. Lama Keluhan : 1 Minggu
12
4. Timbul Keluhan: Bertahap
5. Faktor yang memperberat : Post partum,curetage
6. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi : Dengan cara
modern( pemberian IV remopain, teknik relaksasi,distraksi)
7. Pemariksaan menunjang : Lumbal sakral AP/LT
8. Diagnosa medic : Artralgia
C. Pengkajian yang lalu
a.Riwayat yang pernah dialami
- kanak-kanak : tidak ada riwayat penyakit saat anak-anak
- kecelakaan : tidak ada riwayat kecelakaan
- Pernah dirawat : Ya, 2 minggu yang lalu di klinik abu salim
b. Alergi : tidak ada riwayat alergi
c. Imunisasi : tidak ada riwayat imunisasi
d. kebiasaan/gaya hidup : Pasien tidak merokok,meminum alkohol,minum
kopi
e. obat-obatan : Pasien mengtakan hanya meminum vitamin kehamilan pada
saat hamil
Riwayat Keluarga Keluarga tidak ada yang ada yang mengalami penyakit serupa
KEBUTUHAN FISIOLOGI DASAR
1. Aktivitas dan latihan
a. Pekerjaan : Wiraswasta
b. Olah raga : Pasien mengatakan jarang olah raga
c. Alat bantu : Pasien tidak menggunakan alat bantu seperti
walker,kruk,kirsi roda, ataupun tongkat
d. Terapi : Pasien tidak mnggunakan terapi seperti gips ataupun traksi
e. Kemampuan melakukan ROM : paien tidak dapat melakukan aktifitas
dengan mandiri
f. Kemampuan Ambulasi : Dengan bantuan
2. Tidur dan Istirahat
a. Lama tidur < 6 jam
b. Kesulitan tidur di RS : Ya
c. Alasan : Nyeri
13
d. Kesulitan tidur : Mudah atau sering bangun
3. Kenyamanan nyeri
a. Nyeri : YA
• Place : Gluteus kanan
• Quality : Senut-senut
• Radiation : Menjalar ke kaki sebelah kanan
• Severity : Skala nyeri 7
• Time : terus - menerus
b. Ambulasi di tempat tidur : Dengan bantuan
4. Nutrisi
a. Fekuensi Makan : 3x1 hari
b. BB/TB : 50 kg/156 cm
c. BB dalam 1 Bulan Terakhir : Menurun 3 kg
d. Jenis makanan : Nasi dengan lauk pauk biasa
e. Makanan yang disukai : Pedas
f. Makanan yang dipantang : Tidak ada makanan yang dipantang
g. Alergi Makanan : Tidak mempunyai riwayat alergi
h. Nafsu Makan : menurun
i. Masalah pencernaan
• Mual ( ya)
• Muntah( - )
• Sulit menelan ( - )
• Sariawan ( - )
j. Trauma GI : tidak mempunyai riwayat trauma GI
k. Diit RS : BN
l. Pemenuhan ADL makanan : Dengan Bantuan
5. Cairan dan Elektrolit
a. Frekuensi minum : 4-5 x per hari
b. Konsumsi air per hari 600 lt/hari
c. Turgor kulit : Normal
d. Support IV line : RL 20 tpm
6. Oksigenasi
14
a. Sesak nafas : Tidak sesak nafas
b. Frekuensi : Konstan
c. Kapan terjadi : x
d. Kemungkinan faktor pencetus : x
e. Faktor yang memperberat : x
f. Faktor yang memperingan : x
g. Batuk : x
h. Sputum: x
i. Nyeri dada: x
j. Hal yang dilakukan untuk mengurangi nyeri dada : x
k. Riwayat penyakit : x
l. Riwayat merokok : pasif
7.ELIMINASI BOWEL
a. Frekuensi : 1 kali perhari
b. Penggunaan pencahar : tidak menggunakan pencahar
c. warna : kuning
d. darah : tidak terdapat darah
e.konsistensi : Setengah padat
f.Gangguan eliminasi bowel : tidak ada gangguan eliminasi bowel
h.Kebutuhan pemenuhan ADL bowel : Dengan bantuan
8.ELIMINASI BLADDER
a.frekuensi : Lebih dari 5 kali
b. Penggunaan pencahar : x
c. warna : kuning
d. darah : x
e. Gangguan eliminasi bladder
- nyeri saat BAK : x
- burning sensasition : x
- bladder terasa penuh setelah BAK : x
f. Riwayat dahulu
- Penyakit ginjal : x
- batu ginjal : x
15
- injuri / trauma: x
g.Penggunaan kateter : tidak
h. Kebutuhan pemenuhan ADL bladder : tergantung
9. SENSORI, PERSEPSI DAN KOGNITIF
a. Gangguan penglihatan : pasien tidak memiliki gangguan penglihatan,
jarak penglihatan pasien normal 6 meter
b. Gangguan pendengaran : pasien tidak memiliki gangguan pendengaran
c. Gangguan penciuman : pasien tidak memiliki gangguan penciuman
d. Gangguan sensasi taktil : pasien tiddak memiliki gangguan sensasi taktil,
pasien dapat merasakan sensasi taktil yang positive
e. Gangguan pengecapan : pasien tidak memiliki gangguan pengecapan
f. Riwayat penyakit : paasien tidak memiliki riwayat penyakit
VI. PENGKAJIAN FISIK
kepala : Bentuk mesochepal
mata : Pupil isokor , reaksi cahaya bereaksi dengan baik, konjungtiva ananemis
Fungsi penglihatan baik
Hidung
- Reaksi alergi x
- Cara mengatasi x
- Sinus normal tidak mengalami sinusitis
Mulut dan tenggorokan
- Kesulitan gangguan bicara x
- Kesulitan menelan x
Pernapasan
- Suara paru :Vesikuler
- Pola nafas :Konstan RR : 18 x permenit
- batuk x
- darah x
- Sputum x
- Nyeri dada x
reproduksi : Pasien post partum
neurosis :
16
Tingkat kesadaran : composmetris GCS: 15
Pergerakan ekstremitas bawah kurang kaki tidak bisa untuk berjalan , ekstrimitas
atas baik untuk beraktivitas
muskulokeletal
Nyeri Ya
P : Gluteus kanan
Q : Senut-senut
R : Menjalar ke kaki sebelah kanan
S : Skala nyeri 7
T :terus - menerus
Kemampuan latihan gerak kurang
Kulit
- Warna Coklat
- Intregitas : baik
- turgor : baik
17
HASIL PEMERIKSAAN DARAH
jenis normal hasil Interpretasi
HEMATOLOGI
Leukosit
eritrosit
Hemaglobin
hematrokit
trombosit
HITUNG JENIS
Leukosit
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
KIMIA DARAH
S G O T
S G P T
Ureut
Kreatinin
GDS
4000- 12000
4,0 – 5.1
12,8 – 15,0
150.000 – 400.000
25,40 %
2-8 %
2-4 %
0-1
< 31 u/L
< 31 u/L
10 - 50
0.6 -1.1
70 – 115 mg/dl
7300
3,51
7,5
25,6
567.000
75,4
17,7
5,9
0.3
17
13
20,9
0.8
119,3
Normal
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
DAFTAR OBAT
PENGOBATAN DOSIS
18
RL
Novalgin
Remopain
Myonep
Hemobion
Gastroter
20 Tpm
500 mg
1 ampule
50 mg
1 kapsul/ hari
150mg
Hasil pemeriksaan diagnostik lain :
19
lumbal sacral AP/LT dicus intervert normal, voramen intervert normal,
pedicle baik, corpus vert intact: tidak ada lesi maupun osteofit, sudut lumbal
sacral normal, kesan: vert lumbal sacral tampak normal
Persepsi klien terhadap penyakitnya
- Gambaran diri :klien tidak ingin merubah apa yang ada pada diri klien
- Harga diri : klien merasa masih berharga dalam keluarga dan tidak malu
apabila keadaannya tidak sesempurna dulu.
- Ideal diri : klien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang
- Identitas diri : klien menyadari sepenuhnya identitas diri klien
Aspek spiritual dan dukungan sosial
- Pasien beragama islam,seorang muslim yang taat dan pasien mengatakan
sholat dijalankan dengan berbaring
- Dukungan sosial possitif
Dukungan keluarga terhadap klien
Keluarga selalu mendampingi
ANALISIS DATA
20
No Tgl data etiologi Problem
1
11 /5
2012
S: pasien mengatakan kaki tidak bisa
untuk berjalan
O: keadaan umum lemah, kaki kanan
tidak bisa untuk berjalan, ekspresi
lemah
ADL dibantu
Kelemahan fisik
Gangguan fungsi
motorik
Intoleransi
aktifitas
DIAGNOSIS
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan
ADL dibantu
dx Intervensi (NIC) kriteria hasil (NOC) rasional
1 a. Observasi keadaan Setelah dilakukan a. Enentukan treatment
21
umum pasien
b. Cegah pasien jatuh
c. Lakukan latihan aktif
maupun pasif
d. Lakukan fisioterapi
dada dan postural
e. Tingkatkan aktifitas
sesuai batas toleransi
f. Edukasi pasien untuk
tetap melakukan latihan
pasif secara mandiri
g. Colaborasi dengan
dokter pemberian hemobion
asuhan keperawatan
3X24 jam pasien dapat
meningkatkan ADL
Dengan KH:
1. Pasien dapat
melakukan
mobilisasi
2. Kaki kanan
pasien dapat
digerakkan
dengan
normal
selanjutnya
b. Mempertahankan
keamanan pasien
c. Meningkatkan sirkulasi
dan mencegah konfraktur
d. Meningkatkan fungsi
paru
e. Meningkatkan
kemandirian ADL pasien
f. Meninggakykan ADL
pasien
g. Mempercepat
peningkatan ADL secara
farmakologi
CATATAN PERKEMBANGAN
no tgl dx implementasi Respon paraf
1 11 mei 2012
12.30
1 1. Komunikasi
terapeutik
S : pasien mengatakan
susah tidur dan tidak
22
12.30
13.00
14.00
17.00
17.15
17.30
2. Melakukan
pengkajian
3. Motivasi relaksasi
4. Menciptakan
suasana nyaman
untuk tidur
5. Monitor vital sign
bisa bergerak
O : keadaan umum
pasien lemah
2 12mei 2012
09/50
10.30
11.00
12.00
12.00
1
2
1. Monitor vital sign
2. Melatih latihan
aktif
3. Pemberian Obat
hemobion (minum)
4. Melatih duduk semi
fowler
S : pasien mengatakan
lebih relax
O : keadaan umum
pasien sedang, kaki
kanan mulai dapat
digerakkan, paien
tampak duduk semi
fowler tanpa pusing
Hasil TTV :
TD : 100/70
S : 37
RR : 24
N : 90
3 13 mei 2012
12.30
17.00
17.00
2 1. Motivasi tingkat
ADL
2. Melatih mobilisasi
ditempat tidur
3. Melakukan latihan
fisik untuk kaki
sebelah kanan
S : pasien mengatakan
sudah bisa miring kanan
dan kiri
O : keadaan umum
pasien sedang , pasien
mulai mobilisasi aktif di
tempat tidur, kaki kanan
dapat di gerakkan
EVALUASI
No Diagnosa Evaluasi
1 Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik ditandai
dengan ADL dibantu
S: pasien mengatakan lebih relax, mulai bisa bergerak
dengan leluasa
O: keadaan umum pasien sedang, ekspresi pasien lebih
relax
23
VS: TD: 100/70, S: 37C, RR: 24, N: 90
A: diagnosa 1 teratasi sebagian
P: ajarkan latihan fisik yang adekuat, menggerakkan kaki
kanan, mobilisasi duduk
2 Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik ditandai
dengan ADL dibantu
S: pasien mengatakan sudah bisa miring kanan miring kiri,
dan duduk semi fowler
O: ku: baik, ekspresi pasien lebih tenang,pasien tampak
mobilisasi dengan baik
A: diagnose 1 teratasi
P: intervensi dilanjutkan
3 Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan fisik ditandai
dengan ADL dibantu
S: pasien mengatakan kaki kanan bisa digerakkan leluasa
O: ku: baik, ekspresi pasien lebih tenang,pasien tampak
mobilisasi dengan baik
A: diagnose 1 teratasi
P: intervensi dilanjutkan
24