KFC Final 2011 AB Final

143
1. Visi, Misi, Obyektif 2. Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai Perusahaan 4. Ikhtisar Keuangan 8. Sambutan Dewan Komisaris 10. Sambutan Dewan Direksi 14. Profil Perusahaan 42. Tinjauan & Analisa Manajemen 72. Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Struktur Organisasi Dewan Komisaris Dewan Direksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Riset & Pengembangan Pengawasan Mutu Jaringan Restoran KFC Indonesia Tinjauan Kegiatan Operasi Tinjauan Kinerja Keuangan Perkembangan Usaha Aktivitas Pemasaran Prospek Usaha Etika Kerja Etika Usaha Dewan Komisaris & Dewan Direksi Komite Audit Internal Audit Manajemen Risiko Sekretaris Perusahaan Risiko Usaha Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Informasi dan Data Perusahaan Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit 1. Vision, Mission, Objective 2. Corporate Strategy, Corporate Value 4. Financial Highlights 8. Message from the Board of Commissioners 10. Message from the Board of Directors 14. Company Profile 42. Management Review & Analysis 72. Corporate Governance Management Responsibility Letter Audited Financial Report Organization Structure The Board of Commissioners The Board of Directors Human Resources Development Research & Development Quality Assurance KFC Indonesia Restaurant Network Review of Operation Financial Overview Business Development Marketing Activities Business Outlook Work Ethics Business Ethics Board of Commissioners & Board of Directors Audit Committee Internal Audit Risk Management Corporate Secretary Business Risk Corporate Social Responsibility Information and Company Data table of contents

Transcript of KFC Final 2011 AB Final

Page 1: KFC Final 2011 AB Final

1. Visi, Misi, Obyektif

2. Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai Perusahaan

4. Ikhtisar Keuangan

8. Sambutan Dewan Komisaris

10. Sambutan Dewan Direksi

14. Profil Perusahaan

42. Tinjauan & Analisa Manajemen

72. Tata Kelola Perusahaan

Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan

Struktur Organisasi

Dewan Komisaris

Dewan Direksi

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Riset & Pengembangan

Pengawasan Mutu

Jaringan Restoran KFC Indonesia

Tinjauan Kegiatan Operasi

Tinjauan Kinerja Keuangan

Perkembangan Usaha

Aktivitas Pemasaran

Prospek Usaha

Etika Kerja

Etika Usaha

Dewan Komisaris & Dewan Direksi

Komite Audit

Internal Audit

Manajemen Risiko

Sekretaris Perusahaan

Risiko Usaha

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Informasi dan Data Perusahaan

Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit

1. Vision, Mission, Objective

2. Corporate Strategy, Corporate Value

4. Financial Highlights

8. Message from the Board of Commissioners

10. Message from the Board of Directors

14. Company Profile

42. Management Review & Analysis

72. Corporate Governance

Management Responsibility Letter

Audited Financial Report

Organization Structure

The Board of Commissioners

The Board of Directors

Human Resources Development

Research & Development

Quality Assurance

KFC Indonesia Restaurant Network

Review of Operation

Financial Overview

Business Development

Marketing Activities

Business Outlook

Work Ethics

Business Ethics

Board of Commissioners & Board of Directors

Audit Committee

Internal Audit

Risk Management

Corporate Secretary

Business Risk

Corporate Social Responsibility

Information and Company Data

table of contents

Page 2: KFC Final 2011 AB Final

1

Visi

Misi

Obyektif

Mempertahankan kepemimpinan KFC dalam industri

restoran cepat saji dan selalu menjadi Nomor 1

yang termodern dan terfavorit dalam segi produk,

harga, layanan, dan fasilitas restoran.

Memperkokoh citra KFC dengan strategi-

strategi dan ide-ide yang inovatif, meningkatkan

suasana bersantap yang tak terlupakan dengan terus

memberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran

yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan

selera konsumen yang terus berubah.

Terus melakukan peremajaan restoran dengan

tampilan dan desain yang termodern, sesuai dengan

masa kini, dan memberikan suasana yang

menyenangkan, nyaman, dan menyajikan produk

berkualitas tinggi yang paling digemari oleh konsumen

dengan kecepatan dan keramahtamahan yang tak

tertandingi.

brand

brand

trend

Vision

Mission

Objective

To maintain KFC's market leadership in the QSR

business in Indonesia and always be regarded as the

No. 1 brand by being the most modern and favorite

restaurant in terms of product, value, service, and

assets.

Strengthening KFC brand image through innovative

strategies and ideas, improving customers' dining

experience by continuously providing quality

products, services, and assets suited to customers'

changing needs and taste.

Continuously undertake renovation to provide the

most modern and trendy store appearance and design

offering good ambiance, the most comfortable and

serving top quality food suited to customers'

preferential taste with speed and hospitality beyond

compare.

Visi, Misi, ObyektifVision, Mission, Objective

Page 3: KFC Final 2011 AB Final

2

Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai PerusahaanCorporate Strategy, Corporate Value

Strategi Perusahaan

Nilai-Nilai Perusahaan

Selalu memberikan kepuasan “Yum!” yang tak

terhingga di wajah setiap konsumen untuk menjaga

kepemimpinan pasar dengan strategi-strategi sebagai

berikut:

Menciptakan dan mengembangkan budaya yang

kokoh di dalam organisasi dimana setiap karyawan

memberikan perbedaan dengan berinovasi dan

selalu berpikir di luar kebiasaan.

Membangun pola pikir yang berorientasi pada

dengan kesadaran

tinggi untuk memberikan kepuasan kepada

konsumen melebihi dari yang diharapkan.

Memberikan perbedaan KFC yang sangat

kompetitif dengan berbagai ide dan strategi yang

inovatif.

Mengembangkan kesinambungan dalam sumber

daya manusia dan proses yang kuat berfokus pada

pengembangan kompetensi dan kemampuan.

Mempertahankan konsistensi dalam pencapaian

prestasi yang terbaik.

Budaya Perseroan

ditanamkan dalam pemikiran setiap karyawan

untuk menciptakan rasa memiliki, yang bertujuan

untuk memberikan performa terbaik dalam

mengerjakan semua tugas dan tanggung

jawabnya, khususnya dalam menyiapkan produk

berkualitas dengan layanan yang cepat dan ramah.

Menjaga hubungan baik dan memberikan

kepuasan melebihi yang diharapkan dengan

menjalankan program CHAMPS untuk memastikan

k e b e r s i h a n r e s t o r a n

keramahtamahan dalam melayani konsumen

ketepatan dalam menerima dan

menyiapkan pesanan , memastikan

perawatan restoran yang terbaik

konsistensi dalam menyajikan produk bermutu

tinggi setiap saat dan kecepatan layanan

selalu dijalankan

Inovasi tidak semata-mata diartikan sebagai ide-

ide, langkah-langkah, strategi-strategi atau

terobosan baru untuk mencapai obyektif

seseorang, tetapi juga meliputi perubahan pola

pikir yang dimulai dari diri sendiri agar bisa sukses

menghasilkan perubahan.

“Customer and Sales Mania”

brand

“We are the Owners of KFC”

( l e a n l i n e s s ) ,

( ospitality),

( ccuracy)

( aintenance),

( roduct),

( peed of Service).

C

H

A

M

P

S

Corporate Strategy

Corporate Value

C H

A

M

P

S

Always put a big “Yum!” on every customers' face to

ensure market leadership in the QSR business in

Indonesia with the following strategies:

Create and develop a deep and strong culture

within the organization where everyone makes a

difference by being innovative and always think

“out of the box”.

Build a “Customer and Sales Mania” mindset with

high intentionality in providing customer

satisfaction beyond expectation.

Provide an exceptional competitive brand

differentiation through innovative ideas and

strategies.

Develop continuity in people and process with solid

focus on competency and capability development.

Maintain exceptional results consistently.

The Company's corporate culture “We are the

Owners of KFC” is instilled in every employees'

mind to create a sense of belonging in order to

produce a high level of performance and

excellence in all their undertakings, particularly in

providing top quality food with speed and

hospitable service.

Maintain good relationship and provide customer

satisfaction beyond their expectation by putting

the CHAMPS program into action to assure

restaurant leanliness, provide great ospitality in

serving customers, ensure ccuracy in order-taking

and packing, assure high level of aintenance,

ensure consistency in producing quality roducts,

and assure peed of service is always executed.

Innovation does not only mean new ideas,

approaches, strategies in achieving one's objective,

but also encompasses a change in mindset starting

from oneself in order to successfully effect

changes.

Page 4: KFC Final 2011 AB Final

3

Page 5: KFC Final 2011 AB Final

4

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Keuangan(dalam Jutaan Rupiah,kecuali EPS)

2008 2007 200620092010

Financial(In Million Rupiah,

except for EPS)

2,913,605

1,640,448

203,555

261,590

558,177

677,866

326,767

107,612

44,625

757,039

6.9%

16.1%

24.9%

170.8%

26.4%

8.7%

54.2%

199,597

447

1,236,043

434,379

801,664

2,454,360

1,467,828

221,241

247,148

508,641

532,768

320,778

81,526

44,625

594,481

7.4%

17.5%

28.5%

158.6%

30.8%

7.8%

62.9%

181,997

408

1,041,409

402,304

639,106

2,022,633

1,241,006

140,699

167,904

314,520

470,239

238,320

63,894

44,625

437,920

6.2%

16.0%

26.0%

132.0%

30.4%

8.1%

62.6%

125,268

281

784,759

302,214

482,545

1,589,643

972,541

133,732

144,161

240,825

388,666

187,833

64,300

44,625

332,733

6.5%

16.3%

27.2%

128.2%

29.8%

10.2%

66.8%

102,537

230

629,491

252,133

377,358

1,276,416

784,870

87,891

95,967

158,552

325,023

148,044

47,322

44,625

243,584

5.4%

14.3%

23.9%

107.1%

30.6%

9.8%

67.8%

68,929

154

483,575

195,366

288,209

Penjualan

Laba Kotor

Laba Usaha

Laba sebelum Pajak Penghasilan Badan

Aset Lancar

Aset Tidak Lancar

Kewajiban Lancar

Kewajiban Tidak Lancar

Modal Saham

Saldo Laba

Laba Bersih / Penjualan

Laba Bersih / Jumlah Aset

Laba Bersih / Ekuitas

Aset Lancar / Kewajiban Lancar

Kewajiban Lancar / Jumlah Aset

Kewajiban Tidak Lancar / Jumlah Aset

Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas

Laba Bersih

Laba Bersih Per Saham (EPS)

Jumlah Aset

Jumlah Kewajiban

Ekuitas

RASIO KEUANGAN UTAMA

Sales

Gross Profit

Operating Profit

Profit before Corporate Income Tax

Current Assets

Non-Current Assets

Current Liabilities

Non-Current Liabilities

Share Capital

Retained Earnings

Net Income / Sales

Net Income / Total Assets

Net Income / Equity

Current Assets / Current Liabilities

Current Liabilities / Total Assets

Non-Current Liabilities / Total Assets

Debt to Equity

Net Profit

Earning Per Share

Total Assets

Total Liabilities

Equity

KEY FINANCIAL RATIO

Page 6: KFC Final 2011 AB Final

5

Indikator KeuanganKey Financial Indicators

2,000,000

800,000

400,000

0

3,000,000

2,000,000

1,000,000

500,000

0

1,500,000

240,000

200,000

120,000

80,000

0

160,000

40,000

1,400,000

1,000,000

600,000

400,000

0

800,000

200,000

200,000

160,000

80,000

40,000

0

120,000

800,000

600,000

400,000

300,000

0

500,000

200,000

100,000

* Dalam Jutaan Rupiah* In Million Rupiah

20092006 2007 2008 2010

20092006 2007 2008 2010

Laba Kotor / Gross Profit

Laba Bersih / Net Profit

Jumlah Ekuitas / Total Equity

20092006 2007 2008 2010

20092006 2007 2008 2010

20092006 2007 2008 2010

Jumlah Aset / Total Assets

Penjualan / Sales

Laba Usaha / Operating Profit

20092006 2007 2008 2010

2,500,000

1,200,000

1,600,000

1,200,000 700,000

Page 7: KFC Final 2011 AB Final

6

Ikhtisar SahamShares Highlights

Grafik Harga Saham / Share Price Trend

Q4 2006 - 2010

Tertinggi / Highest

Terendah / Lowest

Tahun

Year

Harga Saham / Price of SharesJumlah Saham yang Diperdagangkan

Total Number of Shares in TradingTertinggi

Highest (Rp)

Terendah

Lowest (Rp)

2010

2009

2008

2007

2006

Triwulan I 1st Quarter 7,000 5,050 409,000

Triwulan II 2nd Quarter 7,100 6,500 2,175,500

Triwulan III 3rd Quarter 9,000 7,100 328,000

Triwulan IV 4th Quarter 10,000 8,000 264,500

Triwulan I 1st Quarter 3,000 3,000 394,500

Triwulan II 2nd Quarter 3,200 3,000 200,000

Triwulan III 3rd Quarter 3,500 3,500 43,000

Triwulan IV 4th Quarter 5,200 3,000 144,000

Triwulan I 1st Quarter 2,500 2,450 4,000

Triwulan II 2nd Quarter 3,000 2,500 112,500

Triwulan III 3rd Quarter 3,000 2,700 80,500

Triwulan IV 4th Quarter 3,200 3,000 88,000

Triwulan I 1st Quarter 1,950 1,800 1,738,000

Triwulan II 2nd Quarter 2,300 1,900 407,500

Triwulan III 3rd Quarter 2,300 2,300 -

Triwulan IV 4th Quarter 2,450 2,300 1,000

Triwulan I 1st Quarter 1,200 1,200 -

Triwulan II 2nd Quarter 1,450 1,150 470,500

Triwulan III 3rd Quarter 1,500 1,400 468,500

Triwulan IV 4th Quarter 1,950 1,500 262,500

5000

6000

4000

3000

2000

1000

0

7000

8000

9000

10,000

2006 2007 2008 2009 2010

Page 8: KFC Final 2011 AB Final

7

Pembayaran DividenPayment of Dividend

Pembayaran dividen tunai oleh Perseroan untuk tahun

buku 2000 dan tahun - tahun berikutnya adalah

sebagai berikut:

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

4,908,750,000

4,908,750,000

7,140,000,000

7,140,000,000

8,032,500,000

8,925,000,000

13,387,500,000

20,081,250,000

25,436,250,000

37,038,750,000

Tahun Buku

Year

Laba (Rugi) Bersih

Net Profit (Loss)

(Rp)

Dividen

Dividend

(Rp)

446,250,000

446,250,000

446,250,000

446,250,000

446,250,000

446,250,000

446,250,000

446,250,000

446,250,000

446,250,000

18.79%

18.96%

18.96%

19.68%

21.53%

21.61%

19.42%

19.58%

20.31%

20.35%

Pay-out

Ratio

Pay-out

Ratio

Jumlah Saham

Total Number of

Shares

11.00

11.00

16.00

16.00

18.00

20.00

30.00

45.00

57.00

83.00

Dividen / Saham

Dividend / Share

(Rp)

26,127,673,000

25,896,706,000

37,650,384,000

36,280,019,000

37,315,815,000

41,291,475,000

68,928,803,000

102,537,329,000

125,267,988,131

181,996,584,331

Cash dividend payment by the Company for the year

2000 and years thereafter are as follows:

Page 9: KFC Final 2011 AB Final

8

Pemegang Saham yang Terhormat,

Pemulihan global yang dipicu oleh krisis keuangan

global terburuk pada generasi ini terus berlanjut,

namun tidak merata, dengan pertumbuhan ekonomi

yang belum cukup kuat di negara-negara industrial.

Perekonomian-perekonomian utama di Asia berhasil

melewati resesi tahun 2007 / 2008 lebih cepat dari

negara-negara lainnya karena diuntungkan oleh posisi

fiskal yang kokoh, tingkat hutang masyarakat yang

cukup rendah, tingkat tabungan masyarakat yang

tinggi, hutang korporasi yang relatif kecil, dan hutang

eksternal yang rendah.

Pada 2010, Indonesia mencatat pertumbuhan

(GDP) sebesar 6,1%. Pada tahun

yang sama, PT Fastfood Indonesia Tbk meneruskan

kinerja yang baik, hasil dari kenaikan penjualan gerai-

gerai yang baru dibuka dan yang sudah dibuka

sebelumnya. Dari aspek biaya, Perseroan berhasil

mempertahankan harga pokok penjualan sebagai

persentase terhadap penjualan, menunjukkan upaya

berkelanjutan untuk mengendalikan biaya dan

menjadikan semakin

efisien dan efektif.

Sepanjang tahun lalu, Dewan Komisaris berperan aktif

melalui Komite Audit untuk mengawasi dan memberi

rekomendasi kepada Dewan Direksi dalam

pelaksanaan strategi, kebijakan, dan tindakan

korporasi, serta memastikan terselenggaranya

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam

setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau

jenjang organisasi. Dalam menjalankan tugasnya,

Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, suatu

unit independen yang ditunjuk oleh dan bertanggung

jawab kepada Dewan Komisaris, yang mempunyai

peran penting menjaga keseimbangan yang baik

antara fungsi pelaksana dan fungsi pengawas, dimana

setiap anggota mempunyai latar belakang dan

keahlian yang berbeda. Melalui Komite Audit ini,

Dewan Komisaris dapat memberikan penilaian

independen atas tindakan dan transaksi korporasi,

dan memastikan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

yang Baik dipatuhi.

Menyongsong 2011, kondisi perekonomian tidak akan

jauh berbeda dengan 2010. Permasalahan yang

mendominasi perekonomian di tahun lalu

kemungkinan akan berlanjut hingga ke tahun baru.

Dengan strategi-strategi yang akan dijalankan oleh

Dewan Direksi, kami yakin akan kemampuannya untuk

Gross

Domestic Product

supply chain management

Sambutan Dewan KomisarisMessage from the Board of Commissioners

Dear Valued Shareholders,

The global recovery from the worst financial crisis in a

generation has been sustained but uneven with strong

emerging market growth with a modest recovery

across industrialized countries. Key markets in Asia

have weathered the 2007 / 2008 recession and come

out of it faster than the rest of the world as the region

benefits from solid fiscal positions, relatively low

household debt levels, high personal savings,

relatively low corporate leverage and low external

debts.

In 2010, Indonesia grew its Gross Domestic Product

(GDP) by 6.1%. For the same year, PT Fastfood

Indonesia Tbk continued to show a respectable

performance, attributable to increased sales from

new outlets built, as well as increased sales from

existing outlets. On the cost side, the Company

managed to maintain its cost of good sold as a

percentage of sales reflecting the Company's

sustained effort to control cost and make more

efficient and effective its supply chain management

despite enormous cost pressure from inflation.

During the year, the Commissioners have been

actively involved through the Audit Committee in

overseeing and advising the Board of Directors in the

implementation of strategies, policies, and corporate

actions, as well as ensuring the application of Good

Corporate Governance standards in aspects of the

business and across all levels within the organization.

In performing its duties, the Board of Commissioners is

ably assisted by the Audit Committee, an independent

body appointed by and responsible to the Board of

Commissioners, which is instrumental in maintaining a

healthy balance between oversight and executive

functions, with diversified background and expertise

of its member. Through the Audit Committee, the

Commissioners were able to assess the proposed

corporate actions and transactions independently and

provide assurance that the practices of Good

Corporate Governance standards are adhered to.

As we proceed into 2011, it is likely to look and feel

very much like 2010. The issues dominating the

economic landscape last year are probably going to

continue resonating into the new year. With strategies

that will be implemented by the Board of Directors, we

are very confident that the Company can continue its

Page 10: KFC Final 2011 AB Final

9

melanjutkan kinerja pertumbuhan dan profitabilitas

yang berkelanjutan.

Kantor Akuntan Publik Ernst & Young, Purwantono,

Suherman & Surja, adalah auditor yang telah ditunjuk

dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun

lalu, telah menyelesaikan tugasnya melakukan audit

atas Laporan Keuangan tahunan dan telah

memberikan Laporan Audit yang menyajikan opini

secara wajar. Kami telah menyetujui Laporan Audit

tersebut. Selain itu, kami telah meneliti Laporan

Keuangan posisi 31 Desember 2010 dan tidak

keberatan dengan Laporan Keuangan tersebut.

Atas nama pemegang saham, kami menyampaikan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dewan

Direksi, Tim Manajemen, dan semua karyawan PT

Fastfood Indonesia Tbk atas kerja keras dan

dedikasinya untuk memberikan prestasi yang baik

tahun ini.

record of sustained growth and profitability.

The auditing firm of Ernst & Young, Purwantono,

Suherman & Surja, the auditor of the annual accounts

appointed at last year's Annual General Meeting of

Shareholders, has audited the annual financial

statements and has given an unqualified certificate.

We agree with the results of these inspections.

Moreover, we have examined the annual Financial

Statements as at 31 December 2010 and have no

objections.

On behalf of the shareholders, the Commissioners

would like to extend our highest appreciation to the

Directors, Management Team, and all employees of PT

Fastfood Indonesia Tbk for the hard work and

dedication to deliver a good performance this year.

Elizabeth Gelael

Wakil Komisaris Utama

Vice President Commissioner

Benny S. Santoso

Komisaris

Commissioner

Jakarta, April 2011

Anthoni Salim

Komisaris Utama

President Commissioner

Ken Leksono

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Rudy Tanudjaja Saputra

Komisaris

Commissioner

P.L. Gunawan Solaiman

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Page 11: KFC Final 2011 AB Final

10

Sambutan Dewan DireksiMessage from the Board of Directors

Pemegang Saham yang Terhormat,

Sepanjang 2010, terjadi pasang surut perekonomian

global yang mencoba bangkit dari keterpurukan krisis

keuangan terburuk pada generasi ini. Pemulihan yang

terjadi tidak merata di negara-negara berkembang

yang masih berjuang mengatasi kegiatan ekonomi

yang lesu dan tingkat pengangguran yang tinggi,

meskipun dengan ekonomi-ekonomi baru yang terus

berjuang mengendalikan tekanan inflasi. Kekuatiran

terhadap resesi yang berulang, dipicu oleh krisis fiskal

di Eropa dan melemahnya perekonomian di Amerika

Serikat yang diperburuk dengan menurunnya

ketersediaan lapangan kerja. Kelayakan hutang jangka

panjang di negara-negara ekonomi maju, khususnya di

Eropa, menjadi pusat perhatian sepanjang 2010, dan

kekhawatiran akan pengaruh buruknya masih meluas.

Di tengah tantangan perekonomian ini, PT Fastfood

Indonesia Tbk terus mencatat kinerja yang baik

selama 2010. Perseroan melanjutkan pertumbuhan

yang kuat dan dapat melanjutkan kemajuan-

kemajuan dan hasil-hasil yang baik dari tahun-tahun

sebelumnya. Beberapa keberhasilan yang dicapai

sepanjang tahun ini antara lain:

Hasil penjualan pada 2010 tercatat Rp2,914 triliun

atau sekitar 18,7% lebih tinggi dari hasil penjualan

pada 2009 sebesar Rp2,454 triliun. Kenaikan

Rp459,2 milyar tersebut adalah kontribusi dari

lonjakan harga jual sepanjang tahun ini sekitar

rata-rata 6%, hasil penjualan dari gerai-gerai yang

baru dibuka, pertumbuhan yang kuat dari gerai-

gerai yang sudah dibuka sebelumnya yang sudah

dilakukan peremajaan tampilannya menjadi lebih

segar dan modern, usaha pemasaran yang sukses,

dan penambahan variasi produk dan layanan yang

baru.

Laba bersih sebelum pajak 2010 naik menjadi

Rp261,59 milyar, atau naik 5,8% dari laba bersih

sebelum pajak 2009 sebesar Rp247,15 milyar.

Harga pokok penjualan sebagai persentase

penjualan naik dari 40,2% pada 2009 menjadi

42,5% pada 2010, terutama disebabkan kenaikan

harga bahan baku akibat tekanan inflasi.

Peningkatan juga terjadi pada sejumlah indikator

operasional utama lainnya. Secara keseluruhan,

transaksi naik 12,6%, konsumen naik 20,7%,

sementara rata-rata belanja naik 5,4%. Secara

, transaksi naik 5,2%,

konsumen naik 12,7%, dan rata-rata belanja naik

5,5%.

same-store sales (SSS)

Dear Valued Shareholders,

For much of 2010, there were many cross currents as

the global economy struggled to regain momentum

after emerging from the worst financial crisis in a

generation. The recovery has been uneven with

developed economies still struggling with spiritless

activity and high unemployment even as emerging

markets fight to contain inflationary pressures. Fears

for a return to recession had surfaced, sparked by a

fiscal crisis in Europe and slowing US economy

hobbled by a weak job environment. Sovereign debt

sustainability in advanced economies especially in the

European zone has held center stage for most of 2010

and contagion fears remain rife.

Against this backdrop, PT Fastfood Indonesia Tbk in

2010 did relatively well. The Company continued to

grow strongly and was able to carry forward the good

progress and major gains made in recent years. The

highlights of the result of yet another successful year

include the following:

Sales revenues in 2010 registered Rp2.914 trillion

or about 18.7% higher than 2009 sales of Rp2.454

trillion. The increase in the top line of about

Rp459.2 billion was due in part of the hike in selling

prices we made during the year which averaged

about 6% and the sales of newly built stores

coupled with the robust growth achieved by most

of our older stores invigorated by successful image

enhancements and marketing and the addition of

new products and services.

Improvements were also noted in other key

operational indicators. Transactions increased by

12.6%, customers increased by 20.7%, and ticket

average increased by 5.4%, on a system-wide basis.

On a same-store basis, transaction increased by

5.2%, customers increased by 12.7% and ticket

average increased by 5.5%.

Pre-tax profit in 2010 increased to Rp261.59 billion

or a 5.8% from the pre-tax profit in 2009 of

Rp247.15 billion.

Cost of Goods Sold as a percentage of sales

increased to 42.5% in 2010 from 2009's 40.2%

primarily due to inflationary pressures.

Page 12: KFC Final 2011 AB Final

11

Beban usaha naik menjadi Rp1,437 triliun pada

2010 dari Rp1,247 triliun pada 2009, atau sekitar

15,3%, disebabkan tekanan harga akibat inflasi dan

regulasi Pemerintah yang baru terkait upah

minimum.

Aktiva naik menjadi Rp1,236 triliun pada 2010 dari

Rp1,041 triliun pada 2009, atau naik 18,7%, hasil

dari investasi yang berkelanjutan dalam ekspansi

jaringan restoran.

Jumlah karyawan Perseroan meningkat menjadi

15.840 pada akhir 2010 dari 13.229 pada 2009,

sesuai komitmen Perseroan untuk merekrut dan

melatih tim yang handal untuk memberikan

dukungan kepada jaringan restoran KFC yang

tersebar luas di seluruh Indonesia dengan standar

layanan yang memuaskan.

Selama 2010, Perseroan meraih berbagai

penghargaan dari Yum! Restaurants International

(YRI) untuk KFC di wilayah Asia Pasifik, antara lain:

atas terlaksananya implementasi

di 2010

atas pengembangan di bidang

Perseroan meneruskan ekspansi jaringan

restorannya untuk mendominasi pangsa pasar di

Indonesia agar dapat memaksimalkan

dan meminimalkan potensi

kompetitor untuk mendirikan bisnis ayam goreng.

Selama 2010, Perseroan membuka 30 gerai baru di

Jakarta dan di kota-kota lainnya di Indonesia. Selain

itu, Perseroan melakukan dan

renovasi berskala besar

untuk meremajakan tampilan gerainya dan

meningkatkan kenyamanan konsumen. Pada akhir

2010, jaringan restoran KFC di Indonesia berjumlah

398 gerai yang tersebar di 93 kota di seluruh

Indonesia.

Perseroan menyambut datangnya 2011 dengan

kondisi perekonomian yang nampaknya sudah

membaik dan siap untuk melaju kembali. Investasi

asing dan domestik mencapai angka tertinggi seiring

dengan semakin meningkatnya pondasi ekonomi

Indonesia. Kepercayaan bisnis meningkat, permintaan

ekspor meningkat, sementara permintaan domestik

tetap kuat.

Dragon Boat Award:

Success

Profile (Assessment)

Hanoman Award:

Human

Resources

brand

opportunity KFC

image enhancement

pada sekitar 50 gerainya

Operational cost and expenses increased to

Rp1.437 trillion from Rp1.247 trillion in 2009 or

about 15.3% due to cost pressures from inflation

and new regulations on minimum wages.

The Company's workforce increased to 15,840 by

the end of 2010 from 13,229 in 2009

demonstrating the Company's commitment to

recruiting and training a team to support its

nationwide network of restaurants with the

desired level of service.

Assets grew to Rp1.236 trillion in 2010 from

Rp1.041 trillion in 2009 or an 18.7% increase driven

by the Company's continued investment in our

network.

The Company was given the following awards from

Yum! Restaurants International (YRI) for the KFC

Asia Pacific Region for 2010:

Dragon Boat Award:

for the successful implementation of

Success Profile (Assessment) in 2010

Hanoman Award:

for the development in Human Resources

aspect

The Company continued to expand its network of

restaurants to achieve critical mass in the

Indonesia market, both to maximize the KFC brand

opportunity and to minimize the potential for

competitors to establish a solid chicken business. In

2010, we built 30 new outlets in Jakarta and other

cities of Indonesia. In addition, the Company

undertook the image enhancement / major

renovation of at least 50 of our existing restaurants

to enhance the ambience and maximize the

consumer experience in the restaurants. At the end

of 2010, our network consisted of 398 outlets in 93

cities all over Indonesia.

We now look forward to 2011 with an environment

where the economy appears to be gathering

momentum and ready to take off. Investments, both

foreign and domestic are reaching an all time high on

the back of the improved economic fundamental in

the Indonesia economy. Business confidence is up,

exports have rebounded while domestic demand

remains resilient.

Page 13: KFC Final 2011 AB Final

12

Kinerja positif di 2010 semakin meyakinkan Perseroan

akan kemampuannya untuk kembali memberikan

hasil-hasil baik di 2011.

Pada 2011, Perseroan akan tetap berfokus pada

obyektif utama sebagai berikut:

Menghidupkan di restoran KFC,

agar menjadi keharusan bagi konsumen untuk

terus berkunjung ke KFC.

Meningkatkan transaksi dengan memberikan

perbedaan KFC dalam segalanya melalui

media komunikasi yang inovatif (iklan dan

), tampilan restoran (interior dan

eksterior) yang menarik, pilihan produk yang

menggugah selera yang disajikan sesuai dengan

KFC dan keinginan konsumen, serta harga

terjangkau dan ber nilai tambah.

Mengembangkan KFC dengan memastikan

bahwa percepatan pertumbuhan akan membawa

kenyamanan dan penghematan.

Target-target Perseroan cukup wajar dan dapat diraih.

Dengan kekuatan keuangan dan organisasi yang

tertata baik yang berkomitmen untuk berhasil dan

bertekad untuk melebihi ekspektasi, Perseroan yakin

bahwa kekuatan ini akan terus bertahan dalam

melanjutkan keberhasilan pertumbuhan dan

profitabilitasnya.

“Customer Mania”

brand

menuboards

brand

brand

Our 2010 result gives us the confidence that we have

the much needed momentum to deliver outstanding

results in 2011, too.

For 2011, we will remain focused on our key

objectives:

Keeping “Customer Mania” alive in our restaurants

and making it a compelling reason for our

customers to visit us again and again.

Driving transaction by differentiating KFC brand in

e v e r y w ay t h ro u g h i n n o va t i v e m ed i a

communications (ads and menuboards), great

looking restaurants (interior and exterior), mouth-

watering products delivered in a manner that fits

our brand and customers, and pricing that is

affordable and value for money.

Building the KFC brand by making sure we drive

convenience and economy of scale by accelerating

our development pace.

Our targets are reasonable and attainable. With the

financial strength and an organization in place that is

committed to succeed and determined to exceed, we

are confident that these strengths will continue to

serve as well in continuing our record of sustained

growth and profitability.

Jakarta, April 2011

Ferry Noviar Yosaputra

Wakil Direktur Utama

Vice President Director

Dick Gelael

Direktur Utama

President Director

Leonny Elimin

Direktur

Director

Justinus D.Juwono

Direktur

Director

Ricardo Gelael

Direktur

Director

Adhi Indrawan

Direktur

Director

Page 14: KFC Final 2011 AB Final

13

Page 15: KFC Final 2011 AB Final

14

Page 16: KFC Final 2011 AB Final

15

Page 17: KFC Final 2011 AB Final

16

Profil PerusahaanCompany Profile

PT Fastfood Indonesia Tbk, pemegang hak waralaba

tunggal untuk KFC di Indonesia, didirikan oleh

Keluarga Gelael pada 1978, dan pada 1979

mendapatkan akuisisi hak waralaba dengan

pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di

Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama

terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-

gerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke

sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain:

Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan

Manado. Sukses membangun ini menjadikan

KFC bisnis waralaba cepat saji yang terkenal dan

dominan di Indonesia.

Bergabungnya Salim Group pada 1990 sebagai salah

satu pemegang saham utama semakin mendorong

inisiatif ekspansi bisnis Perseroan, dan pada 1993,

Perseroan terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek

Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), satu langkah

untuk meningkatkan pertumbuhannya. Kepemilikan

saham mayoritas 80% pada saat ini terdistribusi

43,84% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group

dan 35,84% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim

Group; sementara saham minoritas (20%) terbagi

kepada Masyarakat dan Koperasi Karyawan.

Perseroan mendapatkan ijin memakai KFC dari

, Yum! Restaurants International (YRI),

sebuah badan usaha dari Yum! Brands Inc.,

perusahaan publik di Amerika Serikat dan pemilik

waralaba dari empat ternama lainnya, yaitu:

Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima

di bawah satu kepemilikan ini telah

memproklamirkan Yum! Group sebagai jaringan

restoran cepat saji terbesar dan terbaik di dunia dalam

memberikan variasi pilihan restoran ternama. Untuk

kategori ayam goreng cepat saji, KFC tidak

terkalahkan.

brand

brand

brand

franchisor

brand

brand

PT Fastfood Indonesia Tbk, the only franchise holder of

KFC brand in Indonesia, was founded in 1978 by the

Gelael Family, and in 1979, the Company acquired the

franchise with the opening of the very first restaurant

outlet in October at Jalan Melawai in Jakarta. The first

outlet proved to be successful and paved the way for

the opening of more additional outlets in Jakarta and

expansion of its regional coverage to include other

major cities in Indonesia, like Bandung, Semarang,

Surabaya, Medan, Makassar, and Manado. With

continuous success in building the brand, KFC become

a by-word and a dominant brand in fast food franchise

business in Indonesia.

The entry of Salim Group in 1990 as one of the major

shareholders reinforced Company's expansion

initiatives, and in 1993, the Company became publicly-

listed with Jakarta Stock Exchange (now Indonesia

Stock Exchange) to further enhance its development

growth. The present majority shareholding of 80% is

distributed 43.84% to PT Gelael Pratama, owned by

the Gelael Group and 35.84% to PT Megah Eraraharja,

a company under the Salim Group; while the minority

(20%) is shared by the Public and Cooperatives.

The Company was given the license to use KFC brand

by its franchisor, Yum! Restaurants International (YRI)

which is a company under Yum! Brands Inc., a publicly-

listed company in the U.S. and the franchise owner of

four other well-known brands, i.e. Pizza Hut, Taco Bell,

A&W, and Long John Silvers. With these five brands

under one roof, the Yum! Group is regarded as the

largest fast food chain in the world and the best in

providing branded restaurant choices worldwide. In

the chicken-based fast food chain, however, no other

brand can beat KFC.

First Winner in Fast Food Restaurant Category Award

dari Majalah SWA & OnBee

Superbrand 2010 Award dari Nielsen Company

Page 18: KFC Final 2011 AB Final

17

Pengalaman sukses dan peningkatan pertumbuhan

yang berkelanjutan selama 31 tahun tidak diragukan

lagi telah menjadikan KFC sebagai pemimpin

pasar restoran cepat saji di negara ini. Ekspansi

jaringan restoran terus diupayakan supaya bisa hadir

dekat dengan konsumen, baik di kota-kota

metropolitan yang sarat persaingan maupun di kota-

kota di daerah tingkat II. Sejak tiga tahun terakhir,

Perseroan lebih berfokus pada pembukaan gerai

bertipe yang memberikan fleksibilitas

yang lebih tinggi dan fasilitas yang lengkap untuk

memenuhi kebutuhan dan selera konsumen.

Sejumlah gerai yang sudah dibuka sebelumnya

direnovasi untuk memberikan tampilan baru yang

lebih segar dan modern sesuai dengan obyektif

Pe rs e ro a n . Pa d a a k h i r 2 0 1 0 , Pe rs e ro a n

mengoperasikan total 398 gerai, yang tersebar di 32

dari 33 propinsi, di lebih dari 93 kota-kota di seluruh

Indonesia, dan mempekerjakan sekitar 15,840

karyawan dengan hasil penjualan lebih dari Rp2,9

triliun.

Produk-produk utama Perseroan,

dan , tetap menjadi produk ayam

goreng paling disukai di antara semua restoran

cepat saji di seluruh Indonesia, yang konsisten dinilai

ayam goreng paling enak versi berbagai survei

konsumen di Indonesia. Selain produk-produk utama

ini, juga tersedia

dan . Sebagai pelengkap produk-

produk utama ini, juga tersedia produk-produk yang

disesuaikan dengan selera lokal, antara lain: Perkedel,

Nasi, Salad, dan KFC . Untuk menambahkan

variasi menu paket kombinasi dengan harga

terjangkau bernilai tambah, Super Panas dan KFC

terus ditawarkan. Untuk memberikan

brand

free-standing

Colonel's Original

Recipe Hot & Crispy

brand

Colonel Burger, Crispy Strips, Twister,

Colonel Yakiniku

Soup

Attack

With the Company's almost thirty years of continued

success and development growth, KFC brand is

undeniably the nation's market leader in the fast food

chain of restaurants. The Company has been

expanding continuously its network coverage, making

its presence felt not only in tough metropolitan areas

but in secondary cities as well. For the past three years,

the Company's focus is more on free-standing outlets

to provide more flexibility with full facilities catering to

customers' needs and preferences. Existing restaurant

outlets are continuously renovated to provide new

image and appearance in line with Company's

objective. At the end of 2010, the Company has a total

of 398 outlets covering 32 of the country's 33

provinces and spread over 93 cities nationwide. The

Company's total workforce at the end of the year is

15,840 with sales turnover of more than Rp2.9 trillion.

The Company's core products, Colonel's Original

Recipe and Hot & Crispy Chicken, are still the widely

accepted chicken product produced by any QSR brand

nationwide and consistenly rated as the best tasting

chicken product by various Indonesian consumer

surveys. In addition to these core products, the

Company has Colonel Burger, Crispy Strips, Twister,

and Colonel Yakiniku in its product l ine.

Supplementing these core menu items are products

catering to local market taste, like Potato Croquette

(Perkedel), Rice (Indonesian staple food), Salad, and

KFC Soup. To provide customers with good value,

package meals (meal saving combinations) and value

meals, like Super Panas and KFC Attack are

Top Brand Award 2010 dari Frontier Consulting Group &

Majalah Marketing

Certificate of Appreciation dari Marketeers Club

Page 19: KFC Final 2011 AB Final

18

perbedaan KFC dan menanamkan dalam

kesadaran konsumen bahwa KFC itu bernilai tambah,

Perseroan meluncurkan sederetan produk ,

yang terdiri atas 12 pilihan menu yang dihargai

Rp5.000. Variasi pilihan menu diganti dari

waktu ke waktu untuk mengikuti perubahan selera

konsumen. Tahun ini, dua produk

mendapatkan penerimaan tertinggi dalam uji produk,

dan yang ditambahkan dalam

d e re ta n p ro d u k te r b u k t i s u ks es

menyumbangkan kenaikan tajam pada

menumix. Selain itu, pada 2010, Perseroan mulai

mengembangkan KFC Coffee, sebagai layanan baru di

semua gerai KFC bertipe , menyajikan

rangkaian produk kopi berkualitas, disajikan panas

maupun dingin, dilayani di counter terpisah dengan

ruangan duduk tersendiri untuk para pecinta kopi.

Untuk menarik konsumen pada jam-jam sepi,

Perseroan juga mengenalkan minuman bernama

dengan aneka pilihan rasa.

Perseroan selalu memonitor kondisi pasar dan citra

KFC secara keseluruhan dan mendapatkan

respons dari konsumen tentang kualitas produk,

layanan, dan fasilitas melalui survei rutin yang disebut

dengan (BITS), yang

dilakukan oleh agensi survei independen. BITS adalah

survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan citra

KFC, diukur bersama dengan utama

lainnya dalam industri restoran cepat saji. Hasil dari

BITS menunjukkan KFC secara konsisten masih

menempati posisi tertinggi “paling diingat” oleh

konsumen untuk , dan pada

kwartal ke-3 tahun 2010, KFC berhasil meraih porsi

kunjungan terbesar, yaitu: 52% dibandingkan dengan

restoran cepat saji yang lain. Sebagai pelengkap

survei ini untuk tujuan perbandingan dan kalibrasi,

dua jenis survei lainnya dilakukan,

(CMS) dan

(CER), masing-masing oleh agensi survei

independen lain dan Departemen QA. CMS adalah

survei untuk menilai langsung kualitas produk,

layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC

dibandingkan dengan yang diharapkan, sementara

CER adalah survei untuk mengkalibrasi apa yang telah

dilakukan dan dibandingkan dengan prosedur

standar.

Kinerja Perseroan dari segi pertumbuhan penjualan

menjadikannya salah satu yang terbaik di Asia selama

dua tahun berturut-turut, dengan rata-rata %

brand

Goceng

Goceng

Goceng

Spaghetti Burger Deluxe

G o ce n g

Goceng

free-standing

Krushers

brand

Brand Image Tracking Study

brand brand

Top of Mind Awareness

brand

CHAMPS

Management System CHAMPS Excellence

Review

21,3

continuously offered. To provide brand differentiation

and to instill into customers' minds that KFC provides

real value, the Company introduced product

line, consisting of 12 menu selections where each item

can be purchased at Rp5,000. To add variety ot these

menu selections, every now and then, menu

selections were changed to suit the changing

preferential taste of customers. This year, two

products obtaining highest acceptance during product

testing, Spaghetti and Burger Deluxe were added to

range of products and proven to be successful

contributing a sharp increase in menumix.

Also in 2010, the Company started expanding KFC

Coffee as a channel of service in all free-standing KFC

restaurant outlets by providing a wide range of quality

coffee menu items, both hot and cold, served in a

separate counter with designated seating for coffee

lovers. To attract customers during lean day-part of

operation, the Company also has Krushers beverage

menu item with a wide choice of flavors.

To monitor Company's market position as well as its

overall brand image and to obtain customers feedback

on the quality of KFC product, service, and facilities,

the Company continuously undertakes a regular

survey, Brand Image Tracking Study (BITS), through an

independent research agency. BITS is a study aimed to

track down consumers' perception and brand image of

KFC benchmarked with the other leading brands in the

fast food business. In BITS, consistently achieved the

highest point in “Top of Mind Awareness” compared

to other leading brands, an indication that KFC brand

accrues the highest level of saliency in the mind of

Indonesian consumers, and in 3 quarter of 2010, KFC

garnered the highest share of visit, 52% compared to

the other leading QSR brands. Complementing this

study for comparison and calibration purposes, two

other research studies are conducted, CHAMPS

Management System (CMS) and CHAMPS Excellence

Review (CER), undertaken by another independent

research agency and KFC Quality Assurance

Department, respectively. CMS is a research study to

actually experience the quality of product, service,

and facilities provided by KFC as compared to what is

expected, while CER is a study to calibrate what is

being done compared to the standard procedures.

The Company's performance in terms of sales growth

is one of the best in Asia's KFC regional market for two

years in a row, averaging % in 2009 and averaging

Goceng

Goceng

Goceng

Goceng

Goceng

rd

21.3

Page 20: KFC Final 2011 AB Final

19

pada 2009 dan rata-rata % pada 2010, dan

Perseroan berharap akan terus mempertahankan

posisi ini. Pengembangan KFC secara terus

menerus dengan berbagai strategi pemasaran yang

inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan

dua digit yang konsisten dalam penjualan dan

pengembangan restoran, telah menganugerahi

Perseroan berbagai penghargaan untuk fungsi-fungsi

tertentu dari Asia Franchise Business Unit dari YRI.

Selama dua tahun berturut-turut, 2009 dan 2010,

Perseroan menerima penghargaan

dari YRI atas kinerja semua fungsi yang luar biasa.

Komitmen Perseroan adalah mempertahankan visi

sebagai pemimpin industri restoran cepat saji dengan

terus memberikan kepuasan “Yum!” di wajah

konsumen. Dukungan pemegang saham, keahlian

manajemen yang dikelola dengan baik, dedikasi dan

loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah,

kontinuitas kunjungan konsumen, pasti berhasil

membawa Perseroan meraih visinya. Dengan visi yang

kokoh, misi, dan obyektif jangka panjang, berikut

strategi-strategi dan nilai-nilai korporasi yang jelas,

niscaya akan terus menjadikan KFC terfavorit di

seluruh Indonesia, dan PT Fastfood Indonesia Tbk

sebuah korporasi yang hebat.

18,7

brand

Franchisee of the

Year

brand

18.7 % in 2010, and the Company expects to uphold

this status through and through. With continuous

brand development through innovative marketing

strategies, operational excellence, and consistent

double-digit growth in sales performance as well as

store development, the Company has been a

consistent recipient of awards for selected function

from the Asia Franchise Business Unit of YRI. For two

consecutive years, 2009 and 2010, the Company was a

recipient of Franchisee of the Year award from YRI

because of exceptional performance in all the

functions.

The Company is very well-committed to attain its

vision of maintaining leadership in the quick service

restaurant business in Indonesia by continuously

putting a “Yum!” on customers' face. With continual

support from shareholders, well-established

management expertise, employees' dedication and

loyalty, and most importantly, customers' continuous

patronage, the Company will definitely achieve this

vision. Moreover, with this firm vision and long-term

mission and objective, coupled with clear corporate

strategies and values, will continuously build KFC, not

just the most favorite brand nationwide, but PT

Fastfood Indonesia Tbk as a great company.

Franchisee of the Year 2010 Social Entrepreneurship Achievement 2010 dari Majalah SWA

Page 21: KFC Final 2011 AB Final

20

Indonesia's Most Favorite NETIZEN Brand 2010

dari MarkPlus

The Most Favorite Youth Brand dari MarkPlusThe Best in Building and Managing Corporate Image Award

dari Frontier Consulting Group & Bloomberg / Businessweek

Indonesia’s Most Favorite WOMEN Brand 2010

dari MarkPlus & Marketeers Club

2425

Daftar Penghargaan Tahun 2010

List of Awards & Recognition in 2010

Diberikan oleh:

Awarded by:

o First Winner in Fast Food Restaurant Category Award

o The Best in Building and Managing Corporate Image

o Superbrand 2010

o Top Brand Award 2010

o Indonesia's Most Favorite WOMEN Brand 2010

o The Most Favorite Youth Brand

o Social Entrepreneurship Achievement 2010

o Certificate of Appreciation

o Indonesia's Most Favorite NETIZEN Brand 2010

o Franchisee of the Year Award 2010

o Customer Mania Award 2010

o Marketing Excellence Award 2010

o Development Excellence Award 2010

o Development Milestone Award 2010(In commemoration of the opening of the 350 restaurant outlet)

th

Majalah SWA

Marketeers Club

MarkPlus

Majalah SWA

OnBee

Nielsen Company

Frontier Consulting Group,

Bloomberg / Business Week

Frontier Consulting Group

Majalah Marketing

MarkPlus

Marketeers Club

Yum! Restaurants International

Yum! Restaurants International

Yum! Restaurants International

Yum! Restaurants International

Yum! Restaurants International

MarkPlus

Page 22: KFC Final 2011 AB Final

SHAREHOLDERS

BOARD OF

DIRECTORS

General Manager

Operations

General Manager

Business Development

Department

Managers

BOARD OF

COMMISSIONERS

Department

Managers

Department

Managers

AUDIT

COMMITTEE

INTERNAL

CONTROL

General Manager

Finance & Administration

CHIEF OPERATING

OFFICER

21

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Page 23: KFC Final 2011 AB Final

1

2

3

4

5

PT Gelael Pratama

PT Megah Eraraharja

Total:

HSBC Fund Services Clients

Koperasi

Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)

195,636,000

159,936,000

43,036,000

1,428,000

46,214,000

446,250,000

43.84%

35.84%

9.64%

0.32%

10.36%

100.00%

Pemegang SahamShareholders

1

2

3

4

5

6

Anthoni Salim

Elizabeth Gelael

Benny S. Santoso

Rudy Tanudjaja Saputra

Ken Leksono

P. L. Gunawan Solaiman

President Commissioner

Vice President Commissioner

Commissioner

Commissioner

Commissioner

Commissioner

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

1

2

3

4

5

6

Dick Gelael

Ferry Noviar Yosaputra

Ricardo Gelael

Adhi Indrawan

Leonny Elimin

Justinus D. Juwono

President Director

Vice President Director

Director

Director

Director

Director

Dewan DireksiBoard of Directors

22

Page 24: KFC Final 2011 AB Final

23

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Anthoni Salim

Warga Negara Indonesia. 62

tahun. Lulusan Ewell County

Technical College di London.

President dan CEO dari Salim

Group. Bergabung dengan PT

Fastfood Indonesia Tbk sejak

bergabungnya Salim Group pada

1990. Saat ini menjabat sebagai

Komisaris Utama PT Fastfood

Indonesia Tbk. Anthoni Salim juga

menjabat sebagai Chairman dari First Pacific Company Ltd. di

HongKong, President dan CEO dari PT Indofood Sukses

Makmur Tbk, serta Komisaris dan Direktur di berbagai

perusahaan termasuk Futuris Corporation Ltd. di Australia,

sebagai Dewan Penasehat dari Allianz Group, serta

bergabung dalam Asia Business Council sejak September

2004.

Indonesian citizen. Age 62. Graduated from

Ewell County Technical College in London.

President and CEO of Salim Group. Joined PT

Fastfood Indonesia Tbk since the entry of Salim

Group in 1990. Present ly Pres ident

Commissioner of PT Fastfood Indonesia Tbk.

Anthoni Salim is also Chairman of First Pacific

Company Ltd. in HongKong, President and CEO

of PT Indofood Sukses Makmur Tbk,

Commissioner and Director of various

companies including Futuris Corporation Ltd. in

Australia, as part of Advisory Board in a number

of multinational companies, a member of

Advisory Board of Allianz Group, and joined

Asia Business Council since September 2004.

Elizabeth Gelael

Warga Negara Indonesia. 75

tahun. Komisaris di berbagai

perusahaan Gelael Group. Saat

ini menjabat sebagai Wakil

Komisaris Utama PT Fastfood

Indonesia Tbk.

Indonesian citizen. Age 75. Commissioner of a

number of Gelael Group of Companies.

Presently Vice President Commissioner of PT

Fastfood Indonesia Tbk.

Benny S. Santoso

Warga Negara Indonesia. 53

tahun. Lulusan Department of

Business Studies, Ngee Ann

College di Singapore. Bergabung

dengan PT Fastfood Indonesia

Tbk sejak 1992. Saat ini menjabat

sebagai Komisaris PT Fastfood

Indonesia Tbk. Benny S. Santoso

juga menjabat sebagai Direktur

dan Komisaris di beberapa

perusahaan antara lain: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

dan PT Indosiar Karya Mandiri Tbk di Indonesia dan First

Pacific Company Ltd. di HongKong, dan sebagai anggota

Dewan Penasehat dari PLDT di Manila, Philipina.

Indonesian citizen. Age 53. A graduate of

Department of Business Studies, Ngee Ann

College in Singapore. Joined PT Fastfood

Indonesia Tbk since 1992. Presently a member

of the Board of Commissioners of PT Fastfood

Indonesia Tbk. Benny S. Santoso is also

Commissioner and Director of various

companies, which include: PT Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk and PT Indosiar Karya

Mandiri Tbk in Indonesia dan First Pacific

Company Ltd. in HongKong, and a member of

Advisory Board of PDLT in Manila, Philippines.

Page 25: KFC Final 2011 AB Final

Ken Leksono

Warga Negara Indonesia. 52

ta h u n . L u l u s a n Fa ku l tas

Ekonomi Jurusan Akuntansi,

Universitas Trisakti di Jakarta.

Saat ini menjabat sebagai

Komisaris Independen PT

Fast fo o d I n d o n es i a T b k .

Indonesian citizen. Age 52. A graduate of

Economics Faculty, majoring Accountancy from

Universitas Trisakti in Jakarta. Presently an

Independent Commissioner of PT Fastfood

Indonesia Tbk.

P. L. Gunawan Solaiman

Warga Negara Indonesia. 53

tahun. Lulusan Master of

Management in International

Business, Universitas Indonesia

dan Universit de Grenoble II di

Prancis. Saat ini menjabat sebagai

Komisar i s Independen PT

Fastfood Indonesia Tbk. P.L.

Gunawan Solaiman juga menjadi

Partner dari suatu Konsultan

Manajemen dan sebelumnya berpengalaman pada berbagai

perusahaan yang bergerak di bidang: manufuktur, systems &

information technology, insurances (life and non-life), real

estate, dan holding company operations.

é

Indonesian citizen. Age 53. A graduate of

Master of Management in International

Business from Universitas Indonesia and

Université de Grenoble II in France. Presently

an Independent Commissioner of PT Fastfood

Indonesia Tbk. P. L. Gunawan Solaiman is also a

Partner in a Management Consultant firm, and

had been previously connected with several

companies with operation ranging from:

manufacture, systems & information

technology, insurances (life and non-life), real

estate, and holding company operations.

Rudy Tanudjaja Saputra

Warga Negara Indonesia. 81

tahun. Direktur di berbagai

perusahaan Gelael Group. Saat

ini menjabat sebagai Komisaris

PT Fastfood Indonesia Tbk.

Indonesian citizen. Age 81. Director of a

number of Gelael Group of Companies.

Presently a member of the Board of

Commissioners of PT Fastfood Indonesia Tbk.

24

Page 26: KFC Final 2011 AB Final

Dewan DireksiBoard of Directors

Dick Gelael

Warga Negara Indonesia. 78

tahun. Komisaris Utama dan

Direktur di berbagai perusahaan

Gelael Group. Saat ini menjabat

sebagai Direktur Utama PT

Fastfood Indonesia Tbk. Dick

Gelael berperan besar dalam

mendirikan ritel pasar swalayan

pertama di Indonesia, dan

s e b a g a i y a n g p e r t a m a

menjalankan bisnis waralaba di Indonesia dengan

kepemilikan waralaba dari beberapa brand ternama dari luar

negeri.

Indonesian citizen. Age 78. President

Commissioner and Director of Gelael Group of

Companies. Presently President Director of PT

Fastfood Indonesia Tbk. Dick Gelael had been

instrumental in establishing the very first retail

supermarket in Indonesia and practically

started the franchise business in Indonesia by

having been a franchise holder of a number of

well-known foreign brands.

Ferry Noviar Yosaputra

Warga Negara Indonesia. 51

tahun. Lulusan Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Indonesia.

Bergabung untuk pertama

kalinya dengan PT Fastfood

Indonesia Tbk pada 1995 sebagai

a n g go ta t i m m a n a j e m e n .

Bergabung kembali dengan PT

Fastfood Indonesia Tbk pada

2001 sebagai Direktur. Saat ini

menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Fastfood

Indonesia Tbk.

Indonesian citizen. Age 51. A graduate of

Economics Faculty from Universitas Kristen

Indonesia. Joined PT Fastfood Indonesia Tbk for

the first time in 1995 as a member of the

management team. Ferry Noviar Yosaputra

rejoined PT Fastfood Indonesia Tbk in 2001 as

Director. Presently Vice President Director of

PT Fastfood Indonesia Tbk.

Ricardo Gelael

Warga Negara Indonesia. 51

ta h u n . L u l u s a n B u s i n es s

Administration in Finance,

University of San Fransisco di

California. Saat ini menjabat

sebagai Direktur PT Fastfood

Indonesia Tbk.

Indonesian citizen. Age 51. A graduate of

Business Administration in Finance, University

of San Fransisco in California. Presently a

member of the Board of Directors of PT

Fastfood Indonesia Tbk.

25

Page 27: KFC Final 2011 AB Final

Adhi Indrawan

Warga Negara Indonesia. 55

ta h u n . L u l u s a n Fa ku l tas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Bergabung dengan PT Fastfood

Indonesia Tbk sejak 2005. Saat

ini menjabat sebagai Direktur

PT Fastfood Indonesia Tbk.

Indonesian citizen. Age 55. A graduate of

Economics Faculty from Universitas Indonesia.

Joined PT Fastfood Indonesia Tbk since 2005.

Presently a member of the Board of Directors of

PT Fastfood Indonesia Tbk.

Leonny Elimin

Warga Negara Indonesia. 55

ta h u n . L u l u s a n Fa ku l tas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Bergabung dengan PT Fastfood

Indonesia Tbk sejak 1995. Saat

ini menjabat sebagai Direktur

PT Fastfood Indonesia Tbk.

Indonesian citizen. Age 55. A graduate of

Economics Faculty from Universitas Indonesia.

Joined PT Fastfood Indonesia Tbk since 1995.

Presently a member of the Board of Directors of

PT Fastfood Indonesia Tbk.

Justinus D. Juwono

Warga Negara Indonesia. 57

tahun. Lulusan Universitas

Krisnadwipayana di Jakarta.

Saat ini menjabat sebagai

D i rekt u r d i PT Fast fo o d

Indonesia Tbk dan Direktur di

berbagai perusahaan Gelael

Group.

Indonesian citizen. Age 57. Graduated from

Universitas Krisnadwipayana in Jakarta.

Presently a member of the Board of Directors of

PT Fastfood Indonesia Tbk and Director of a

number of Gelael Group of Companies.

26

Page 28: KFC Final 2011 AB Final

27

Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development

Tahun 2010 semakin banyak tantangan yang harus kita

hadapi bersama dalam hal kemajuan Perseroan.

Untuk tetap memacu dan memotivasi semangat kerja

karyawan, maka Perseroan membuat program dengan

mengusung tema yang dijabarkan

dalam slogan . Hal ini berarti semua

perubahan, perbaikan, dan inovasi harus dimulai dari

diri sendiri tanpa harus menunggu dari orang lain

untuk melakukannya. Alat-alat yang dipergunakan

untuk perbaikan pengembangan kemampuan dan

pengetahuan dari tiap individu dengan adanya

program WOW, dan

Resertifikasi STAR.

Ujung tombak semua keberhasilan Perseroan ini

sebenarnya terletak pada kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM), baik yang ada di restoran maupun di

(RSC). Oleh karena itu,

bagaimana meningkatkan kemampuan SDM itu

sendiri untuk meningkatkan produktivitas agar

Perseroan tetap kokoh dan dapat bertahan lama. Di

tingkat restoran adalah dengan melakukan tinjauan

ulang dan resertifikasi terhadap seluruh karyawan

STAR dan ALL STAR setiap satu tahun sekali. Sedangkan

salah satu cara untuk menjaga kekompakan dan

menumbuhkan rasa memiliki serta persaudaraan

seluruh karyawan RSC, maka sejak Oktober 2010

karyawan RSC mengenakan seragam kerja KFC setiap

hari Senin dan Rabu.

People Capability

“it starts from me”

Assessment, Mystery Shopper,

Restaurant Support Centre

The year 2010 was a challenging year we faced

together. In order to continuously focus its HR

activities to motivate and encourage everyone in the

organization, the Company conducted the People

Capability program as expressed in the slogan

The slogan encourages everyone to take

the first initiative to change, improve, and innovate

from oneself and should not wait for others to do it.

Human Resources provided appropriate tools for

individual learning and development with coaching

programs such as: WOW, Assessment, Mystery

Shopper, and STAR Recertification.

By leveraging Company's core strength, which is the

quality of the Human Resources at KFC restaurants and

Restaurant Support Centre (RSC), the question is how

to develop their capability to improve productivity so

that the Company can remain strong and sustainable.

At restaurant level, STAR and ALL STAR team members

are recertified every year, whereas at RSC level, since

October 2010, everyone is given a uniform to wear on

every Monday and Wednesday in order to develop and

to nurture a sense of being part of a team and to build

on a sense of belonging as a family.

“it starts

from me”.

Seminar Motivasi Tung Desem Waringin, Maret 2010

Page 29: KFC Final 2011 AB Final

28

Program WOW

Di tengah persaingan yang semakin tinggi dalam

memberikan layanan yang terbaik terhadap

konsumen, maka Perseroan membuat suatu program

yang dinamakan Program WOW

. Maksud dari WOW itu sendiri adalah suatu

ekspresi kepuasan konsumen yang terjadi karena

mendapatkan pelayanan yang sensasional (di luar

dugaan / di luar kebiasaan) yang diberikan oleh

karyawan kita. Program WOW 1 sudah berjalan

dengan sukses, yang diawali dengan seminar motivasi

oleh salah satu motivator ternama Tung Desem

Waringin pada 31 Maret 2010 di Hotel Bidakara,

Jakarta.

Tujuan dilakukannya kampanye WOW adalah untuk

memperkuat KFC agar tetap menjadi

pemimpin pasar melalui inovasi program dalam

meraih kepuasan konsumen tertinggi sehingga

konsumen dapat merasakan nilai kepuasan yang

dahsyat.

Pelaksanaan WOW, baik di restoran maupun di RSC,

dilakukan dengan , sebagai wacana

untuk menciptakan . Dimana pada

unit terkecil, misalnya unit restoran, dilakukan

pertandingan oleh dua tim setiap hari.

Berdasarkan hasil akhir penilaian WOW 1, didapatkan

hasil sebagai berikut:

Terkumpul kartu WOW dari konsumen sebanyak

317.475 kartu selama masa kampanye 17 minggu,

atau rata-rata per minggu 18.687 kartu, atau rata-

rata per hari 2.668 kartu, atau 7 kartu per

restoran.

(Watch Opportunity

to Win)

brand awareness

games at work

great place to work

WOW Program

Driven by the intensifying competitiveness to offer the

best services to customers, the Company launched a

program, WOW (Watch Opportunity to Win). WOW is

an expression of customers' satisfaction when they

received sensational services exceeding their

expectation by a KFC's team member. The WOW 1

program had been successfully launched, which was

first introduced through a motivation seminar by a

well-known motivator, Tung Desem Waringin, at the

Bidakara Hotel in Jakarta on March 31, 2010.

The WOW program was launched to strengthen KFC

brand awareness in order to maintain its competitive

positioning as the market leader through innovative

programs that support customers' highest

satisfaction.

The WOW program was facilitated at all KFC

restaurants and RSCs by way of games at work as a way

of creating a great place to work. In a restaurant as the

smallest unit within the organization for example, two

teams of team members were set up every day to play

a game of competition against each other.

By the end of the WOW 1 program, the following

results were achieved:

317,475 WOW cards were collected from

customers during the 17-week campaign, or an

average of 18,687 cards per week, or an average of

2,668 cards per day, or 7 cards per restaurant.

Seminar Motivasi Tung Desem Waringin, Maret 2010

Page 30: KFC Final 2011 AB Final

29

Terjadi pengurangan komplain di restoran via SMS

, dari 74 komplain pada April 2010

menjadi 26 komplain pada Agustus 2010. Rata-

rata komplain setiap bulan sebesar 94 sebelum

kampanye menjadi rata-rata 49.

Dalam rangka menjaga konsistensi pelayanan kasir

menawarkan menu-menu yang ada di KFC, maka

dijalankan Program

.

Complaint

Mystery Shopper Suggestive

Selling (S2) Check

Rata-rata CMS meningkat dari 97,3 sebelum

kampanye menjadi 98,4.

Didapatkan pemenang 10 besar karyawan terbaik

berdasarkan pilihan konsumen, dan masing-

masing mendapatkan pin WOW emas seberat 10

gram dan foto-foto pemenang juga ditampilkan di

harian Kompas Agustus 2010. Untuk tingkat RSC,

tercatat satu departemen dengan perolehan

WOW terbanyak dari konsumen, yaitu:

Departemen (GA).General Affairs

Program Mystery Shopper-Suggestive Selling (S2)

Check

Restaurant complaints via SMS were reduced from

74 complaints in April 2010 to 26 complaints in

August 2010. The average monthly 94 complaints

before the campaign were reduced to 49.

In order to maintain cashiers' service consistency in

actively offering menu items available in KFC, Mystery

Shopper Suggestive Selling (S2) Check program was

conducted.

The average CMS increased from 97.3 before the

campaign to 98.4.

Ten best employees were selected and named by

customers as winners and each of them was

awarded a 10-gram golden WOW pin and their

photographs were published in the Harian Kompas

in August 2010. At RSC level, General Affairs (GA)

Department received the most of WOW cards.

Mystery Shopper Program Suggestive Selling (S2)

Check

Pemenang WOW Award

Page 31: KFC Final 2011 AB Final

30

Pengertian S2 itu sendiri adalah cara kasir menjual dan

menawarkan dengan maksud agar konsumen

mendapatkan menu yang dibutuhkan secara lengkap,

meliputi dan

seperti CD dan lainnya.

Setiap Regional Operation Manager (ROM) harus

memastikan agar menjalankan S2

dengan baik dan benar di setiap transaksi pada jam

sibuk dan di luar jam sibuk. Perlu ditekankan bahwa

fokus dari program adalah pelaksanaan S2 secara baik

dan benar. Poin yang dicek berjumlah 13 poin,

meliputi langkah-langkah yang dilakukan oleh kasir

dalam menawarkan menu, kerjasama tim, dan

suasana restoran yang mendukung layanan

sensasional terhadap konsumen, sehingga mampu

mengundang konsumen untuk datang berbelanja

kembali.

Untuk memastikan program S2 berjalan dengan baik,

program sudah dijalankan

di sejumlah kota besar dan akan dilakukan dengan

rutin dan seksama.

Pada Mei 2010, dilakukan uji coba program S2

pertama kali di wilayah Regional VIII dengan total 27

restoran, dan pada Desember 2010, jumlah restoran

yang sudah dilakukan pengecekan adalah 352 gerai

(berlaku secara nasional).

Pada 2010, Perseroan mulai menerapkan evaluasi

untuk tingkat RM dan AM berdasarkan

main menu, side item, merchandise

team member

Mystery Shopper S2 Check

Success Profile

Assessment untuk Pemimpin Operasional Masa

Depan

The meaning of S2 is the cashiers' way of selling and

offering to ensure that customers receive a complete

meal they need, which include: main menu, side item,

and merchandise, such as CD and others.

Every Regional Operation Manager (ROM) has to

ensure that team members perform S2 the right way

everytime during peak hours and outside peak hours.

The emphasis of the program is to perform S2 the right

way. There are 13 points to be checked for this

particular service, which include steps taken by

cashiers when they are offering menu, team work, and

restaurant ambience to support sensational service to

customers, and could attract customers to revisit and

shop.

To provide assurance that the S2 program has been

successfully undertaken, the Mystery Shopper S2

Check is undertaken in a number of major cities

regularly and attentively.

In May 2010, the S2 program was put on test for the

first time in Regional VIII involving 27 restaurants, and

in December 2010, a total of 352 outlets (nationwide)

had been covered.

In 2010, the Company started with RM and AM

evaluation using a tool, Success Profile, provided by

Assessment for Future Operational Leaders

Seminar Motivasi

Page 32: KFC Final 2011 AB Final

31

dari YRI, dimana evaluasi tersebut telah dilakukan

sebanyak dua kali pada April dan September 2010.

Selama ini, evaluasi prestasi untuk para pemimpin

operasional, khususnya RM dan AM hanya melihat

pada pencapaian (KPI), dan

belum ada evaluasi terhadap perilaku kepemimpinan,

sedangkan, pengembangan kompetensi individu

sangat tergantung kepada masing-masing

pemimpinnya. Hal tersebut menunjukkan

kemampuan RM dan AM yang tidak memadai untuk

menjalankan restoran di masa mendatang.

Untuk itu, dibutuhkan suatu alat untuk mengevaluasi

perilaku kepemimpinan para pemimpin operasional,

yaitu atau istilah menurut YRI adalah

, dengan memasukkan unsur-unsur

perilaku kepemimpinan pada yaitu:

Key Performance Indicator

Assessment

Success Profile

Success Profile

Menerapkan standar yang tinggi, baik menjadi

hebat.

Membangun komunikasi (dua arah) dengan baik.

Fokus terhadap tugas dan ekspektasi konsumen.

Peran dan tanggung jawab pekerjaan.

Ketulusan memberikan penghargaan.

YRI. The evaluation was undertaken twice during the

year, in April and September.

Prior to this, operational leaders, especially RMs and

AMs, were evaluated using Key Performance Indicator

(KPI). While there was no evaluation of leadership

behavior, the development of individual's capability is

very dependent on their respective leader. The results

highlight the capability of RM and AM who are not

qualified to lead a restaurant in the future.

An evaluation tool called Assessment or referred to by

YRI as Success Profile is needed to evaluate leadership

behavior of operational leaders by putting in

leadership behavior factors in the Success Profile as

follows:

Setting high and excellent standards.

Building of an effective two-way communication.

Focusing on execution of process.

Duties and responsibilities.

Sincerity in recognition.

Training ISO 9001 : 2008, Agustus 2010

Page 33: KFC Final 2011 AB Final

32

Dengan , selain dapat dilakukan evaluasi

perilaku kepemimpinan untuk kebutuhan pelatihan

dan pengembangan, kita juga dapat memetakan

perilaku kepemimpinan para pemimpin tersebut dan

pencapaian hasil. Kemudian kita dapat merencanakan

program pengembangan selanjutnya, sesuai

kompetensi yang dimiliki, sehingga mampu

mempersiapkan calon-calon pemimpin operasional di

masa mendatang, tanpa menunggu formasi yang

tersedia.

Pelaksanaan ini dilakukan oleh atasan masing-masing

enam bulan sekali, dikirimkan ke Departemen HR,

untuk dibuatkan peta antara hasil BSC vs. hasil

kepemimpinan oleh HR. Selanjutnya

dibuatkan rencana pengetahuan pengembangan

untuk menunjang kepemimpinan. Hasil evaluasi ini

nantinya akan dikembalikan ke atasan masing-masing

untuk dapat dilakukan

oleh atasan kepada bawahan,

dengan berkoordinasi dengan Departemen

dan .

Assessment

assessment

coaching & counseling (high

impact coaching)

Training

HR

Assessment can be used for evaluating leadership

behavior for the purpose of training and development,

as well as mapping of leadership behavior of operational

leaders and driving results. The next development

program can be worked out according to individual

leader's capability and competency in order to prepare

them for future operational leaders without the need to

depend on the formation availability.

This program is carried out by heads of department

once in every six months and the results are forwarded

to HR Department for mapping purposes of comparing

BSC score vs. leadership assessment score. The next

step is to work out development plan supporting

leadership. The evaluation results will be returned to

heads of department for coaching & counseling (high

impact coaching) from managers to subordinates, in

coordination with Training and HR Departments.

HR Conference & Training, Kuala Lumpur, Juli 2010

Page 34: KFC Final 2011 AB Final

33

Berikut adalah rangkuman seminar dan kegiatan yang

dipartisipasi atau diselenggarakan oleh Perseroan

pada 2010:

Seminars and workshops attended or organized by the

Company in 2010 were as follows:

YRI10

YRI9

PT Fastfood

Indonesia Tbk

8

YRIHR, Training7

R&D6

PT Bahana Genta

Viktory

PT Bahana Genta

Viktory

R&D5

Sierad ProducePurchasing4

PT Fastfood

Indonesia Tbk

Karyawan

Perseroan

3

YRIR&D2

YRIStore Development1

PenyelenggaraPesertaTanggalKegiatanNo.

Development College di Macau

Product Excellence Conference

di Singapore

Seminar Motivasi Tung Desem

Waringin di Jakarta

Food & Beverage Show di Auckland,

New Zealand

Espresso Expert Training di Jakarta

Creativity Coffee di Jakarta

HR Conference & Training di

Kuala Lumpur

ISO 9001 : 2008 Training di Jakarta

How We Win Together (HWWT) 2

Action Planning Meeting di Singapore

Development & Marketing Conference

in Singapore

26-30 Januari

21-26 Maret

31 Maret

13-15 Juni

22-23 Juni

24-25 Juni

19-24 Juli

9-11 Agustus

14-15 Oktober

23-26 November

GMs, Semua Dept

Head & Sub-Dept

Head

BoD, GM

Store Development,

Marketing, Market

Development

Supporting materials for the Assessment program

consist of capability development materials, among

others:

Reporting System

Finance for Non Finance

Service Leadership

High Impact Coaching

Developing Champions (Leading a Shift LAS,

Leading a Restaurant LAR, Leading Multiple

Restaurant - LMR)

Building a Great Restaurant

Basic Knowledge

Materi-materi pendukung program

adalah materi Pengetahuan Kemampuan untuk

Pengembangan, antara lain:

Basic Knowledge

Assessment

Developing Champions (Leading a Shift - LAS,

Leading a Restaurant - LAR, Leading Multiple

Restaurant - LMR)

Building a Great Restaurant

Reporting System

Finance for Non Finance

Service Leadership

High Impact Coaching

Page 35: KFC Final 2011 AB Final

Dragon Boat Award

34

Penghargaan

Sebagai bentuk hasil komitmen dalam pengembangan

SDM, Perseroan membuktikan kinerjanya dengan

meraih dua penghargaan dari YRI sebagai berikut:

: penghargaan yang diberikan

oleh YRI kepada Departemen

atas terlaksananya implementasi

di KFC Indonesia pada 2010.

Penghargaan ini baru diberikan kepada dua orang

di wilayah Asia.

Dragon Boat Award

People Development

Success Profile

(Assessment)

Hanoman Award:

HR

Team Member Readiness Inventory (TMRI)

team member Success

Profile

assessment.

penghargaan yang diberikan

oleh YRI kepada Departemen karena atas

perubahan dan penerapan program-program YRI,

yaitu:

dalam perekrutan dan

yang diterapkan di KFC Indonesia dalam

bentuk

Award & Recognition

The Company has proven its commitment to develop

the HR function of the organization by winning two

YRI awards as follows:

Dragon Boat Award: presented by YRI to the

People Development Department of the Company

for the success implementation of Success Profile

(Assessment) in KFC Indonesia in 2010. The award

was given to two people so far in Asia region.

Hanoman Award: presented by YRI to the Human

Resources Department of the Company for the

improvements and implementation of YRI

programs in KFC Indonesia, such as: Team Member

Readiness Inventory (TMRI) for team member

recruitment process and Success Profile in a form

of assessment.

Hanoman Award

Page 36: KFC Final 2011 AB Final

35

Rekapitulasi karyawan Perseroan per 31 Desember

2010 adalah sebagai berikut:

The compositions of employees as at 31 December

2010 are as follows:

100.0015,840Total:

40.50

59.50

6,415

9,425

JaBoDeTaBek

Outside JaBoDeTaBek

100.0015,840Total:

92.61

7.39

14,670

1,170

Operation & Operational Support

Administration

100.0015,840Total:

70.88

29.12

11,228

4,612

Male

Female

100.0015,840Total:

100.0015,840Total:

0.68

10.31

81.82

7.18

108

1,633

12,961

1,138

100.0015,840Total:

7.92

91.21

0.69

0.18

1,255

14,447

109

29

%TotalUraian (Description)

Berdasarkan Area Fungsional (By Functional Area)

< 18

18 - 23

24 - 28

29 - 33

34 - 38

39 - 43

44 - 48

> 48

Berdasarkan Jenis Kelamin (By Sex)

Berdasarkan Usia (By Age)

108

5,866

3,948

2,651

1,466

1,089

516

196

0.68

37.03

24.92

16.74

9.26

6.88

3.26

1.24

Academy / University

Senior High School or equivalent

Junior High School or equivalent

Primary School or equivalent

Berdasarkan Tingkat Manajemen (By Management Level)

Manager

Restaurant Manager & Supervisor

Operational Crew

Staff & Crew RSC

Berdasarkan Tingkat Pendidikan (By Educational Attainment)

F.

E.

D.

C.

B.

A.

Berdasarkan Penetapan Lokasi (By Assignment Location)

Page 37: KFC Final 2011 AB Final

36

Riset & PengembanganResearch & Development

Perseroan melanjutkan program pengembangan

produk mencakup peluncuran produk baru, eksplorasi

alternatif bahan baku dan proses. Dalam risetnya,

aspek-aspek kualitas, keamanan produk, kebutuhan

konsumen, dan kemampuan beli konsumen menjadi

pedoman dalam pengembangan produk-produk di

KFC.

Produk (Rp5.000) yang telah ada sejak 2005,

semakin dikenal oleh konsumen dan variasinya terus

menerus dikembangkan. Pada 2010, Perseroan

memperkenalkan jenis produk baru , meliputi

, minuman, dan sebagai berikut:

diluncurkan pada

bulan Februari. Produk ini merupakan yang

terbuat dari dan ,

kemudian diberikan .

Sebagaimana diketahui, ayam goreng adalah produk

unggulan di KFC. Ayam dan

telah dikenal sebagai produk favorit. Setelah

meluncurkan ayam goreng dengan cita rasa baru,

pada 2009, pada 2010, KFC

kembali meluncurkan produk ayam goreng dengan

cita rasa baru, . dibuat

dari ayam yang dibumbui dengan bumbu bercita rasa

madu dan bumbu-bumbu khusus, diberi lapisan

tepung yang renyah dan ditaburi dengan rempah-

rempah.

Goceng

Goceng

dessert snack

Brownies Sundae Strawberry

dessert

cake brownies soft ice cream

topping strawberry

Original Recipe Hot &

Crispy

Black Pepper Chicken,

Honey Chicken Honey Chicken

Bubble Float

cincau soft ice cream,

Shooter

mocha soft ice cream

cookie crumbs

Spaghetti

Goceng

Deluxe Burger

burger

Burger patty

bun

merupakan minuman berkarbonasi,

dipadukan dengan dan

sesuai dengan karakteristik cita rasa Indonesia.

adalah minuman bercita rasa sarsaparilla,

merupakan paduan yang unik antara minuman

berkarbonasi, sirup , dan , dan

ditaburi dengan .

yang mulai populer di kalangan

masyarakat Indonesia, sebelumnya telah menjadi

menu tetap di KFC, dimodifikasi untuk ditawarkan

kepada konsumen dalam bentuk dengan

harga yang lebih terjangkau namun cita rasanya

lebih enak.

Menjelang akhir tahun, diluncurkan

dengan harga Rp5.000. Produk ini sangat

digemari oleh konsumen, terutama kalangan anak-

anak dan muda-mudi. ini dibuat dari

ayam yang gurih dan renyah, disajikan dengan roti

yang lembut.

The Company continued with its product

development programs for new product launch, raw

material alternatives exploration, and process. In its

research activities, aspects of product quality, safety,

demand, and customers' purchasing power are

applied as guidelines in product development in KFC.

The (Rp5,000) products, which have been

offered since 2005, are becoming more popular, and

more varieties are further developed. In 2010, the

Company introduced new products, which

included: dessert, drinks, and snack as follows:

As we know, fried chicken is KFC's core product.

Original Recipe and Hot & Crispy have been known the

favorite products. Following the introduction of a new

chicken taste, Black Pepper Chicken in 2009, KFC

introduced Honey Chicken in 2010. Honey Chicken is

chicken marinated in honey-taste and special

seasonings, coated with crispy flour, and sprinkled

with spices.

Goceng

Goceng

Brownies Sundae Strawberry was launched in

February. This is a dessert item made from

brownies cake and soft ice cream with strawberry

topping.

Bubble Float is a carbonated drink mixed with

and soft ice cream, a suitable drink for

Indonesian's characteristic preference.

Shooter is a sarsaparilla flavor drink made from a

unique mixture of carbonated drink, mocha syrup,

soft ice cream, and sprinkled with cookie crumbs.

Spaghetti, which is becoming more popular with

Indonesian people, was on KFC permanent menu

items list previously but was modified and offered

to customers as a product, reasonably

priced with better taste.

Deluxe Burger at Rp5,000 was launched at year-

end. This burger product was so popular with

customers, especially kids and teens. The burger is

made of tasty and crispy chicken patty and served

with soft bun.

cincau

Goceng

Page 38: KFC Final 2011 AB Final

37

Produk pertama kali dikenalkan pada 2009,

dengan enam pilihan rasa, yaitu:

dan .

Dengan berbagai inovasi bahan baku maka Perseroan

dapat meluncurkan lagi dengan harga lebih

terjangkau.

Untuk mendukung program pemberian produk

pendamping bagi konsumen KFC

Coffee, dikembangkan produk , yaitu

kue coklat yang manis dengan isi coklat meleleh, yang

sangat tepat dinikmati bersama produk-produk

minuman KFC Coffee. Dengan pemberian

ini diharapkan semakin meningkatkan

minat konsumen akan produk-produk KFC Coffee.

Pada 2010, untuk pertama kalinya Perseroan

mendapatkan Sertifikat Sistem Jaminan Halal (SJH)

dari LPPOM MUI, disamping Sertifikat Halal Restoran

yang telah dimiliki oleh Perseroan sejak 1995. Pada

audit Sistem Jaminan Halal tersebut, Perseroan

mendapatkan predikat nilai A. Pencapaian ini berkat

dukungan manajemen yang besar terhadap

kelanjutan status halal restoran. Hal ini menjadi nilai

tambah bagi Perseroan di tengah persaingan industri

restoran cepat saji.

Perseroan melakukan sosialisasi Sistem Jaminan Halal

yang dilakukan (RQA) di

setiap daerah supaya seluruh pihak terkait, seperti

dan memiliki

kesamaan pemahaman mengenai Sistem Jaminan

Halal.

Krushers

Double Chocolate,

Kookies 'n Kream, Klassic Blueberry, Mixed Berries,

Strawberry Pine Lime, Strawberry Banana

Krushers

(complimentary)

Moulten Cake

complimentary

Regional Quality Assurance

Purchasing, Logistic, Operation

Pengawasan Mutu

Krushers beverage menu was initially launched in

2009 with six flavors to offer, which included: Double

Chocolate, Kookies 'n Kream, Klassic Blueberry, Mixed

Berries, Strawberry Pine Lime, dan Strawberry

Banana. By way of various raw materials innovations,

The Company was able to relaunch Krushers with

reasonable price.

Supporting the program to provide complimentary

products to KFC Coffee customers, Moulten Cake was

developed. It is a sweet chocolate cake with melting

chocolate inside, very suitable to be enjoyed with KFC

Coffee products. By giving away this complimentary

item, KFC Coffee products are expected to be even

more appealing to customers.

The Company obtained Sertifikat Sistem Jaminan Halal

(SJH) from LPPOM MUI for the first time in 2010, in

addition to the Restaurants' Halal Certificate that has

been received since 1995. The Company acquired A

ratings during the Sistem Jaminan Halal audit. This

achievement was due to the management's support in

assuring the continuity of restaurants' halal status.

This certainly gave added value to the Company in the

midst of a tight competition in QSR industry.

The Sistem Jaminan Halal was socialized by Regional

Quality Assurance (RQA) in all the regions to ensure

that related departments, such as Purchasing, Logistic,

and Operation share a mutual understanding about

the Sistem Jaminan Halal.

Quality Assurance

Sertifikat Sistem Jaminan Halal KFC Indonesia 2010 Sertifikat Halal KFC Indonesia 2010

Page 39: KFC Final 2011 AB Final

38

Sistem pengawasan terhadap supplier dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan. Pada awal tahun 2010,

Perseroan, melalui Departemen QA, melakukan

mengenai kepada

seluruh supplier ayam, yang merupakan pelatihan

ulang terhadap standar kualitas ayam. Tujuan

pelatihan adalah supaya bahan baku

dari seluruh supplier ayam memenuhi standar kualitas

Perseroan.

Perseroan menetapkan sistem pengawasan kualitas

terhadap seluruh supplier. Sistem pengawasan ini

dilakukan melalui audit yang disebut

(STAR Audit).

Pada Januari Juni 2010 dilakukan

(FSA) dan pada Juli Desember 2010 dilakukan

(QSA). Selama 2010, QA

mengaudit 29 supplier kelas 1 dan kelas 2, serta 5

supplier kelas 3 dan kelas 4. Untuk 18 supplier yang

belum mengetahui dengan jelas tentang STAR Audit

dilakukan . Melalui audit

diharapkan supplier dapat meningkatkan kualitas

bahan baku.

Pemahaman staff QA untuk meningkatkan kualitas

supplier dan gudang selalu dilakukan. Pada Februari

2010, staff QA mengikuti

mengenai perkembangan terbaru teknik mengaudit

supplier dan gudang yang diselenggarakan oleh QA

dari YRI.

Sebagai pengawasan kualitas Gudang Logistik,

Perseroan menetapkan sistem audit yang disebut

(DQA) yang diaudit oleh QA

pada 13 gudang di seluruh Indonesia. Di masa yang

refreshment training Cutting Sheet

Cutting Sheet

Supplier

Tracking, Assessment & Recognition

Food Safety Audit

Quality

System Assessment

Pre-Assessment Audit

refreshment training

Distribution Quality Audit

The supplier control system has been improving every

year. Early in the year, the Company through its QA

Department, carried out refreshment training to

suppliers involving Cutting Sheet, which covers

retraining on chicken quality standards. The objective

of the training was to ensure raw materials from all

chicken suppliers meet Company's established

standards.

The Company set a system of quality control to all

suppliers. The control system was carried out by way

of audit known as Supplier Tracking and Assessment

and Recognition (STAR Audit). The Food Safety Audit

(FSA) component of the STAR audit was carried out

from January to June 2010, whereas, the Quality

System Assessment (QSA) part was carried out July to

December 2010. During the year 2010, QA

Department audited 29 suppliers of class 1 & 2 and 5

suppliers of class 3 & 4. Pre-Assessment audit was

conducted for 18 suppliers who do not have a clear

understanding yet about STAR Audit. It is expected

that through this audit, suppliers will improve the

quality of raw materials supply.

QA staffs' understanding on quality improvement for

suppliers and warehouse is always emphasized. In

February 2010, QA staff were sent to undergo

refreshment training organized by YRI covering latest

development on audit techniques for auditing

suppliers and warehouses.

Distribution Quality Audit (DQA) is an audit system

implemented by the Company to ensure quality

control in the 13 logistic warehouses all over

Indonesia. It is hoped that in the future more

Training kepada SupplierCutting SheetSistem Pengawasan Kualitas terhadap Supplier

Page 40: KFC Final 2011 AB Final

39

akan datang diharapkan semakin banyak gudang

dilakukan DQ Audit supaya Gudang Logistik mampu

meningkatkan standar kual i tas mengi kut i

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Supaya seluruh Tim QA memiliki standar yang sama

dalam mengaudit restoran, pada Juli 2010 dilakukan

Internal Kalibrasi untuk mereka. Selanjutnya, pada

Agustus 2010, QA dari YRI melakukan pelatihan dan

kalibrasi kepada beberapa staff QA yang dikenal

dengan (FSC), dan

kemudian diterapkan pada evaluasi kepada restoran

yang dilakukan oleh Departemen QA.

Perseroan sangat memperhatikan peningkatan

pemahaman dan penerapan keamanan pangan pada

restoran, sehingga Perseroan memutuskan untuk

menerapkan Program FSC. Pada Agustus September

2010, Departemen QA melakukan sosialisasi FSC

kepada tim KFC Indonesia. Dengan

Food Standard Consultation

Operation

warehouses can be audited to improve quality

standards in line with advanced knowledge and

technology.

To ensure that all QA team have the same standards

when performing restaurant audit, internal calibration

was carried out in July 2010. Later in August 2010, the

QA team from YRI organized a training and calibration

session to a number of QA staff known as Food

Standard Consultation (FSC), and same standards are

designed to be used by QA Department for restaurant

evaluation.

Driven by the Company's utmost concern about the

importance and implementation of food safety in

restaurants, the Company decided to apply the FSC

program. From August up to September, QA

Department introduced the FSC program to the

Refreshment Training

Training dan Kalibrasi kepada Staff Quality AssuranceSosialisasi Sistem Jaminan Halal

Page 41: KFC Final 2011 AB Final

40

menanamkan pemahaman yang tinggi kepada

restoran, diharapkan standar kualitas restoran

mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

Sejak Oktober 2010, Audit FSC sudah dilakukan sekitar

77% dari 379 restoran KFC Indonesia dan audit ini akan

terus berlangsung sampai 2011. Sistem ini bertujuan

untuk memberikan standar pengetahuan Operation

mengenai Keamanan Pangan yang lebih baik dan

benar. Selain itu, sebagai pengawasan mutu restoran

yang merupakan lini terdepan dan berhadapan

langsung dengan konsumen, maka fokus pengawasan

terhadap restoran tetap dilakukan melalui evaluasi

(CER). Selama 2010,

evaluasi CER dilakukan dengan target perolehan nilai

minimum adalah 85%. Perolehan rata-rata nilai CER

restoran selama 2010 adalah 87,07% dengan frekuensi

rata-rata tiga kali per restoran dalam setahun.

CHAMPS Excellence Review

Operation Team in KFC Indonesia. It is expected that

through a good understanding of this program,

restaurants' quality standards will improve from time

to time.

Since October 2010, 77% of 379 KFC Indonesia

restaurants were FSC audited and the program will

continue until 2011. The objective of the system is to

provide Operation with better and correct knowledge

on food safety standards. Restaurants are frontliner

when dealing with customers and therefore, focus on

restaurant control need to be carried out through

CHAMPS Excellence Review (CER). In 2010, CER

evaluation was carried out with a minimum target

score 85%. The average CER score achieved in 2010

was 87.07%, with an average of three audits per

restaurant in a year.

Food Standard Consultation (FSC)

oleh Department Quality Assurance

Audit Food Standard Consultation (FSC)

Page 42: KFC Final 2011 AB Final

41

Page 43: KFC Final 2011 AB Final

42

Page 44: KFC Final 2011 AB Final

43

Page 45: KFC Final 2011 AB Final

44

Tinjauan Kegiatan OperasiReview of Operation

Memasuki 2010, Perseroan melihat dengan optimis

bahwa kegiatan usahanya akan lebih baik dari tahun

sebelumnya. Kondisi perekonomian Indonesia yang

terlihat stabil dan cenderung membaik, juga kondisi

politik yang mulai kondusif, memberikan harapan

tahun 2010 yang lebih baik bagi Perseroan.

Dalam perjalanan 2010, terjadi beberapa musibah di

Tanah Air, seperti bencana banjir dan longsor di

Wasior, letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah, dan

bencana gempa bumi dan tsunami di Mentawai,

memberi pengaruh terhadap kegiatan Perseroan di

wilayah-wilayah tersebut, namun tidak untuk waktu

yang lama. Kegiatan perekonomian di wilayah

tersebut cepat pulih, sehingga kegiatan Perseroan

dapat berjalan seperti biasa kembali. Hal ini dapat

terlihat dari pencapaian penjualan yang diharapkan.

Pencapaian penjualan sepanjang 2010 adalah

Rp2,914 triliun - suatu prestasi yang melampaui

proyeksi budget yang ditetapkan pada awalnya, yaitu

Rp2,897 triliun atau pertumbuhan 18,1% lebih

pertumbuhan dari tahun sebelumnya.

Pencapaian Rp1 triliun pertama pada pertengahan

Mei 2010, yaitu empat minggu lebih awal dari tahun

sebelumnya. Sedangkan, pencapaian Rp1 triliun

kedua pada pertengahan September 2010, yaitu enam

minggu lebih awal dari tahun sebelumnya, sehingga

sepanjang 2010 dapat dicapai Rp2,914 triliun.

Bulan puasa yang jatuh pada Agustus 2010, dan

dimulai pada minggu kedua, menunjukkan penurunan

aktivitas penjualan hingga akhir Agustus 2010. Ini

tidak seperti biasanya pada tahun-tahun sebelumnya,

dimana memasuki minggu ketiga puasa aktivitas

penjualan sudah kembali seperti biasanya. Hari Raya

Idul Fitri pada 2010 jatuh pada minggu kedua

September 2010, sehingga pencapaian penjualan

maksimal tercapai hanya pada minggu akhir puasa dan

dua minggu sesudah Idul Fitri.

Kekuatan KFC yang terus tumbuh melalui

kepercayaan konsumen dapat terlihat dari waktu ke

waktu, juga di sepanjang 2010.

(SSS) meningkat sebesar 10,3%, dan

untuk (SST) meningkat

sebesar 5,2%. Wilayah Jawa Tengah yang kembali

terkena musibah bencana letusan Gunung Merapi

pada Oktober 2010, dimana dampak letusannya

brand

Same-store sales

Same-store transaction

Sales Excellence

Entering the year 2010, the Company looked ahead

with clear optimism that business this year would be

better than the previous year. The Indonesian

economy was stable and stronger, and the political

condition was quite condusive, giving hope for a

better year for the Company.

During the year, a number of disasters hit the country,

such as the landslide and flood in Wasior, the eruption

of Gunung Merapi in Central Java, and the earthquake

and tsunami di Mentawai, had impacted the business

activities of the Company in these areas, but not for

long. The economy quickly recovered and brought the

business back as usual. As such, sales were achieved as

expected.

Total sales generation in year 2010 of Rp2.914 trillion

was higher than the earlier projection of Rp2.897

trillion, or a 18.1% growth from the previous year.

The first Rp1 trillion sales was generated in the middle

of May 2010, four weeks earlier than last year; while

the second Rp1 trillion was generated in the middle of

September 2010, six weeks earlier than last year, and

all in all generating a total sales of Rp2.914 trillion.

The fasting month started in the second week of

August 2010 and generated lower sales volume until

end of the month. This was rather unusual if compared

to previous years, where entering the third week of

the fasting month, sales activity was back to normal.

The Idul Fitri holiday started in the second week of

September 2010, thus, maximum sales was generated

only on the last week of the fasting month and two

weeks after Idul Fitri.

The continuing growth of KFC brand is a strong

confirmation of consumers' overwhelming confidence

from year to year, as reflected again in 2010.

Same-Store Sales (SSS) improved by 10.3% and Same-

Store Transaction (SST) strengthened by 5.2%. Central

Java was again hit by disaster with the eruption of

Gunung Merapi in October 2010. Although the

disaster affected almost all parts of Central Java, the

Sales Excellence

Page 46: KFC Final 2011 AB Final

45

dirasakan di hampir semua kota di Jawa Tengah, tetapi

dampaknya tidak berlangsung lama, seperti terlihat

dari pertumbuhan SSS sebesar 10,63% dan SST

sebesar 6,87%. Sedangkan, untuk wilayah Jawa Timur

yang pada tahun sebelumnya sudah memperlihatkan

p e m u l i h a n e ko n o m i , p a d a 2 0 1 0 m a s i h

memperlihatkan kenaikan SSS sebesar 5% dan SST

sebesar 1,5%. Pencapaian SSS juga didukung oleh

kontribusi dari sejumlah restoran

yang sudah berjalan lima tahun dengan interior yang

menarik, dan sarana pendukung lainnya yang ternyata

sangat diminati, seperti sarana yang memberi

kemudahan bagi konsumen yang ingin merokok pada

saat selesai bersantap di KFC.

Dengan bertambahnya restoran KFC bertipe

dan , yang dioptimalkan dengan buka

lebih awal dan tutup lebih malam dari jam operasional

yang telah ditetapkan, dan bertambahnya restoran

yang beroperasi 24 jam, dengan pertimbangan yang

lebih matang, sehingga operasional tengah malam

jelang pagi dapat meraih penjualan yang optimal.

Didukung penampilan sebagian restoran yang

direnovasi dengan desain yang menarik dan inovasi

pada interior, membantu Perseroan mencapai

keberhasilan-keberhasilan dalam pencapaian

penjualan, transaksi, seperti CMS

dan menjadi lebih baik.

Layanan Pesan Antar yang bertambah dengan pesat

untuk memenuhi keinginan konsumen menggunakan

layanan ini, dan dukungan dari

yang sudah nasional, memperlihatkan peningkatan

pesanan dengan layanan ini, khususnya pada jam

sibuk makan siang dan makan malam, juga pada bulan

image enhancement

outdoor

free-

standing in-line

store performance

store audit

HD Call Center 14022

damage did not last long, as reflected in the growth of

SSS by 10.63% and SST by 6.87%. East Java, on the

other hand, demonstrated slow economic recovery

compared to the previous year with SSS growth of 5%

and SST growth of 1.5%. SSS growth was contributed

by image enhancement activities to restaurants

already in operation for five years to look modern with

trendy interior and other facilities, such as outdoor

seating, which is especially convenient to customers

who enjoy smoking after meal at KFC restaurant.

With the opening of more free-standing and in-line

types of KFC restaurants, where business hours can be

optimized by opening earlier and closing later than the

normal business hour, and restaurants opened for 24

hours with cautious consideration, sales generation is

optimized to include sales during midnight hours.

The trendy and modern looking restaurant's interior

design contributed positively in driving sales,

transaction, store performance in CMS, and better

store audit.

The rapid growth of Home Delivery (HD) service to

meet customers' needs, and the increasing use of the

nationwide HD Call Centre 14022, especially during

lunch and dinner time, fasting month, and peak

season, have prompted the Company to respond and

anticipate the condition by engaging the service of

Layanan Pesan Antar

Page 47: KFC Final 2011 AB Final

46

puasa dan bulan-bulan sibuk, sehingga Perseroan

melakukan antisipasi dengan menggunakan

khusus untuk jam sibuk. Pada 2010,

layanan Pesan Antar memperlihatkan kenaikan

penjualan sebesar 40% lebih dan kenaikan transaksi

sebesar 30% lebih, sehingga kontribusi terhadap total

penjualan naik menjadi 7% lebih dari tahun

sebelumnya. Jaringan layanan

masih terus ditingkatkan dan diperbaiki, namun minat

konsumen untuk menggunakan layanan Pesan Antar

sebagai alternatif terus meningkat.

Pertumbuhan total penjualan juga berasal dari

pengembangan restoran menjadi 398 gerai di akhir

2010, yang berarti bertambah 30 gerai di sepanjang

2010. Sebagian besar restoran yang dibuka pada 2010

adalah yang dapat memberikan

kontribusi penjualan yang lebih besar, walaupun

sebagian besar restoran dibuka pada kwartal ke-4

2010, karena memerlukan persiapan yang lebih

panjang dalam pengurusan peri j inan dan

permasalahan dengan ketersediaan listrik.

Pertumbuhan penjualan 2010 juga didukung oleh

layanan Pesan Antar, Pesta Ulang Tahun, Pesanan

Besar, , dan Pertumbuhan

penjualan layanan Pesan Antar seperti yang dijelaskan

di atas disebabkan penambahan restoran dengan

layanan Pesan Antar sebanyak 34 gerai di tahun 2010.

Layanan untuk layanan Pesan

Antar, yang dimulai sejak dua tahun lalu, selain untuk

memenuhi permintaan konsumen yang sering

bepergian dari satu kota ke kota lainnya, sehingga sulit

untuk mengingat begitu banyak nomor layanan yang

ada, juga untuk menarik konsumen baru. Terlihat

peningkatan transaksi yang cukup besar, terutama

pada jam sibuk makan siang dan makan malam.

Penjualan dari layanan Pesanan Besar meningkat

sebesar 23% dan jumlah pesanannya meningkat

sebesar 12% lebih dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk Pesta Ulang Tahun, dengan terus

ditingkatkannya jenis dan kualitas premium,

penjualan dari Pesta Ulang Tahun meningkat 30%

lebih, dan jumlah acara meningkat 19% lebih,

membuktikan KFC adalah pilihan bagi konsumen

untuk anak-anaknya merayakan ulang tahun.

Program insentif yang diberikan kepada RM yang

memegang restoran kategori dan tetap

berjalan, karena ini bertujuan memberikan motivasi

bagi mereka dan rekan RM lain yang memegang

restoran kategori dan .

outsourced rider

HD Call Center 14022

free-standing

Chaki Club Bazaar.

HD Call Center 14022

super flagship

large, medium, small

outsourced rider at these busy periods. In 2010, HD

sales grew by more than 40% and HD transaction grew

by more than 30%, contributing more than 7% from

the previous year. The HD Call Centre 14022 network is

constantly under further improvement, but the

growing needs of customers to use this service as an

alternative are overwhelming.

The total sales growth was also contributed by the

additional 30 outlets opened during the year 2010,

bringing a total of 398 outlets by year-end. Most of the

outlets opened in 2010 were free-standings for the

purpose of driving optimum sales contribution,

despite the fact that most of the outlets were opened

only in 4 quarter of 2010 due to longer time required

for license and permit process, as well as problem in

the availability of power supply.

Other significant contributors to the total sales growth

in 2010 were Home Delivery (HD), Birthday Party,

Catering, Chaki Club, and Bazar activities. The rapid

growth in HD sales was due to new openings of

services in 34 restaurants. The Call Centre 14022 was

launched two years ago in response to the need of

customers' with high frequency of travelling from one

place to another, customers with difficulty in

remembering so many telephone numbers, and for

attracting new customers. Transaction increased

significantly, especially during lunch and dinner hours.

Catering sales in large quantity grew by 23% and the

number of orders increased by more than 12%

compared to last year.

The quality of Birthday Party service and premiums

was improved, thus contributing more than 30%

growth to Birthday Party sales. The number of events

grew by more than 19%, indicating KFC as customers'

choice for the place to celebrate children's birthday.

The program that gives incentive to RMs of super and

flagship restaurant category is still being carried out to

motivate RMs of large, medium, and small restaurant

category. The appointment of RM to lead a super and

flagship restaurant category is more selective. These

th

Page 48: KFC Final 2011 AB Final

47

Penempatan RM di restoran kategori dan

lebih selektif. Melihat operasional restoran

kategori dan , diperlukan kemampuan

seorang RM dengan kepemimpinan yang kuat, loyal,

dan penuh tanggung jawab. Pemberian insentif ini

terlihat efektif karena RM terpacu untuk semakin

meningkatkan penjualan dan mempertahankannya,

dan bagi RM di restoran lain berusaha meningkatkan

penjualannya agar dapat naik tingkat menjadi restoran

kategori .

Perseroan melakukan kontrol keuangan secara ketat

agar peningkatan penjualan tidak diikuti dengan

peningkatan biaya. Ini sudah dilakukan sejak tahun-

tahun sebelumnya untuk beberapa item biaya, seperti

biaya tenaga kerja di tingkat restoran menggunakan

sejumlah tenaga kerja tertentu hanya untuk hari kerja

(Senin s/d Jumat), sedangkan untuk hari Sabtu,

Minggu, dan hari libur menggunakan tenaga kerja

paruh-waktu. Demikian juga pada pemakaian listrik,

air, telepon, dan gas LPG yang terus mengalami

peningkatan harga. Untuk efisiensi pemakaian listrik,

sudah dilakukan pengurangan daya listrik di restoran,

baik yang dibuka sebelum 2010, maupun yang dibuka

pada 2010. Daya listrik yang dibutuhkan sudah

disesuaikan, namun karena keterbatasan daya listrik

yang tersedia di beberapa wilayah, sebagian restoran

yang buka dikenakan tarif multi-guna dengan biaya

yang lebih mahal dari tarif biasanya.

super

flagship

super flagship

super

Kontrol Keuangan

restaurant categories would need a manager with

strong leadership, loyal, and responsible. The

incentive program has been effective because RMs of

these restaurant types are motivated to build up sales,

then maintain the sales level. Similarly, RMs in other

types of restaurant are motivated to increase their

efforts to grow sales volume required for upgrading

their restaurant to super category.

The Company continues to emphasize the importance

of strong financial controls in order to assure that

increase in sales is not always followed by increase in

cost, except for variables. Driven by this measure of

efficiency, some cost items are controlled tightly such

as labor cost at restaurant level by employing a

specified number of restaurant crew only during

weekdays (Monday to Friday) and part-time crew

during weekends (Saturday, Sunday) and holidays.

Similarly, in the use of restaurant utilities (electricity,

water, telephone, LPG) with the rising costs. To

promote efficiency on electricity consumption, power

capacity in restaurants opened before 2010 as well as

those opened in 2010 were re-evaluated and down-

graded, if necessary. Power capacity was adjusted,

however, due to electricity limitation in selected areas,

some restaurants were charged using the multi-guna

tariff, which costs more than the normal tariff.

Financial Control

Peserta Champion Club KFC Indonesia 2010

Page 49: KFC Final 2011 AB Final

48

Selain itu, untuk efisiensi, juga dilakukan

penerangan di restoran pada siang dan malam hari,

yang sangat membantu mengurangi biaya pemakaian

listrik di restoran. Hal terpenting lainnya adalah

peningkatan pengawasan atas bahan baku agar

optimal pemakaiannya, bukan hanya pemakaian yang

sesuai prosedur, tetapi juga kontrol terhadap mutu

produk siap jual, yang tujuannya adalah agar setiap

tamu yang datang ke KFC selalu mendapatkan produk

yang bermutu.

Melalui pemeriksaan audit dari Departemen

yang melakukan kontrol terhadap keuangan,

operasi, dan persediaan barang, kontrol keuangan

semakin baik. Jumlah restoran yang mencapai nilai

semakin meningkat, bukti kepedulian RM

terhadap kontrol restoran secara keseluruhan.

Dukungan dan arahan dari manajemen senior sebagai

bentuk kepedulian ikut membantu perbaikan

terhadap kontrol keuangan, operasi, dan aspek

lainnya.

CHAMPS tetap menjadi acuan KFC Indonesia

dalam melayani konsumen. CHAMPS adalah

akronim untuk memastikan kebersihan restoran

keramahtamahan

ketepatan menerima dan menyiapkan pesanan

p e r a w a t a n y a n g t e r b a i k

produk bermutu tinggi setiap saat

dan layanan cepat

CMS adalah

peralihan dari CHAMPS yang digunakan oleh YRI di

seluruh dunia untuk lebih meningkatkan layanan

kepada konsumen. Sistem ini, yang mulai digunakan

sejak dua tahun yang lalu, ditujukan untuk “konsumen

mendapatkan lebih dari yang diharapkan”. CMS Check

berfokus lebih pada “keramahtamahan dalam

layanan” yang mengambil porsi 70% untuk layanan

ini, dan pemeriksaan dilakukan dua kali setiap bulan,

pada saat makan siang dan makan malam. Dambaan

KFC Indonesia untuk menjadi

dengan memberikan kepuasan “Yum!” yang tak

terhingga di wajah konsumen, berhasil meraih nilai

CMS 99,0 pada 2010, dengan jumlah restoran yang

mencapai nilai di atas 90 sebesar 97,7%. Ini adalah

hasil tertinggi yang pernah diraih oleh KFC Indonesia,

bukan saja di tingkat Asia Pasifik, tetapi juga tingkat

internasional. Keberhasilan ini adalah berkat

zoning

Internal

Audit

acceptable

( leanliness), ( ospitality),

( c c u r a c y ) ,

( aintenance),

( roducts), ( peed of Service).

(CHAMPS Management System)

“Customer Maniacs”

C H

A

M

P S

Customer Service Excellence

More on efficiency effort, zoning method is used in

lighting restaurants at day time and night time to help

reduce electricity consumption. Another important

factor is control to ensure optimum use of raw

materials, not only by following the procedures but

also controlling the product quality, with the end in

view of providing each customer coming to KFC with

quality products.

Financial control has improved along with more

routine audits undertaken by Internal Audit

Department to control the financial, operational, and

inventory aspects. More restaurants attained

acceptable rating, reflecting the care and concern of

RMs in the overall control of restaurants. The support

and directions from senior management further

encouraged better controls in finance, operation, and

other aspects.

CHAMPS is always the focus of the Company in

serving customers. CHAMPS is the acronym for

assuring restaurant leanliness, provide great

ospitality, ensure order taking and packing

ccuracy, achieve a high level of aintenance,

produce consistent quality roducts, and execute

Speed of Service.

In order to improve our services so that “customers

get more than their expectation”, YRI has migrated

from CHAMPS to CHAMPS Management System

(CMS) since two years ago and has used the system in

all KFC restaurants around the world to improve

services to customers. CMS check is focused more on

“hospitable service”, taking 70% of the check, and

carried out twice a month, at lunch time and dinner

time. Aspiring to be “Customer Maniacs” by putting a

“Yum!” on customers' face, the CMS score in 2010

reached 99.0, with a total number of restaurants

scored above 90 of 97.7%. This is the highest score

ever achieved by KFC restaurant, not only in the Asia

Pacific region, but internationally as well. This

achievement is evidence of the successful

implementation of WOW, a program aimed at

providing services to customers more than the usual

so that every customers visiting KFC received services

C

H

A M

P

Customer Service Excellence

Page 50: KFC Final 2011 AB Final

49

penerapan WOW, yaitu suatu program yang bertujuan

meningkatkan pelayanan kepada tamu lebih daripada

biasanya, sehingga setiap tamu yang datang ke KFC

mendapatkan layanan yang lebih dari yang

diharapkan.

Kepedulian terhadap layanan yang ramah

bertujuan untuk mempertahankan standar layanan

yang prima dan ramah secara konsisten kepada

konsumen, dan mendidik setiap tim restoran menjadi

Kemampuan kasir untuk

menjalankan (S2) terus

ditingkatkan agar kemampuan menjual menjadi lebih

baik.

Program sertifikasi STAR dan ALL STAR kepada

crew restoran tetap Perseroan jalankan dengan

konsisten, tetapi lebih ke arah kompetensi dan

konsistensi, sehingga produktivitas tiap karyawan

dapat meningkat dan hasil pekerjaan menjadi

leb i h ba i k . Ketetapan bag i karyawan

memperoleh ALL STAR pada akhir masa kontrak

tetap be sejak tahun sebelumnya. Ini memberi

dorongan semangat kepada karyawan untuk

mencapainya sehingga tercipta stabilitas dan

konsistensi di restoran, dan pada akhirnya dapat

tercipta semangat kompetisi yang tinggi.

Program teknik menjual, (S2),

sudah dijalankan sejak beberapa tahun

sebelumnya, bertujuan untuk menjaga

konsistensi dalam melakukan teknik menjual.

Semua kasir harus mendapatkan sertifikasi S2

sebagai syarat untuk menjalankan tugas kasir.

Sertifikasi ini memberikan kebanggaan kepada

(hospitality)

“Customer Maniacs”.

Suggestive Sell ing

Suggestive Selling

People Capability First

beyond their expectation

Concerns over hospitality in service would lead to

maintaining excellent and corteous services to

customers, and teaching each and every restaurant

team members to be “Customer Maniacs”. The

capability of cashiers to carry out Suggestive Selling

(S2) is consistently improved to get better selling skill.

The Company consistently provides STAR and ALL

STAR crew certification programs to develop

employees' capacity and capability in order to

promote productivity and encourage excellent

performance. The ALL STAR certification given at

the end of employment contract is to encourage

employees to build up operational stability and

consistency, and to create high level of competition.

A selling technique, S2, has been carried out since

few years ago aimed at maintaining consistency in

suggestive selling. All cashiers are required to be

S2-certified before they take on the cashier job.

Cashiers are proud of being S2-certified since the

certification is recognized by Badan Nasional

Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia. Cashiers'

People Capability First

Peserta Champion Club KFC Indonesia 2010

Page 51: KFC Final 2011 AB Final

50

kasir karena mendapat pengakuan dari Badan

Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.

Pengetahuan kasir dalam produk, kemampuan

menjual , serta tekni k dapat

meningkatkan penjualan restoran, seperti terlihat

pada peningkatan (TA) sebesar

4,8% pada 2010. Sertifikasi S2 juga diberlakukan

kepada (MT) sebagai syarat

untuk lulus sebagai MT.

Penambahan 30 gerai pada 2010, masih

didominas i pada lokas i ,

menunjukkan kemampuan dan kapasitas

Perseroan dalam melakukan ekspansi restoran di

lokasi-lokasi prima yang mendukung pencapaian

hasil penjualan yang optimal, peningkatan

peluang prestasi, motivasi, dan promosi kepada

30 RM, sekitar 60 lebih ARM, posisi baru untuk

yang sangat membantu operasi

restoran, 3 AM, dan sekitar 1.000 lowongan kerja

yang tersedia untuk karyawan restoran. Ini

memperlihatkan hasil dari pengalaman kerja dan

kerjasama tim di

dan dalam menyiapkan tenaga kerja yang

dibutuhkan dalam waktu yang cukup sebelum

pembukaan restoran baru.

Dengan CMS sebagai program dasar organisasi,

Perseroan tetap berfokus pada pelaksanaan

dengan benar dan konsisten,

seperti yang diuraikan sebagai berikut:

Program “ yang

dijalankan dengan konsisten untuk karyawan

di restoran, dan

yang dijalankan untuk karyawan

staff seperti RM dan ARM yang dipandu oleh

perwakilan dari YRI.

yang harus

diikuti oleh semua calon AM sebelum

dipromosikan sebagai AM. ini

diberikan kepada semua AM dan ROM, sehingga

ROM harus memberikan materi ini

pada saat mendapatkan promosi AM baru.

(CSS) sebagai

pengganti (CER),

sejalan dengan pergantian CHAMPS ke CMS, yang

dilakukan oleh pihak ketiga sebagai konsultan.

trade-up

Ticket Average

Management Trainee

free-standing

Shift Leader

Operation, Human Resources,

Training

Run

Great Restaurants

Development Champion”

team member workshop “Leading

a Restaurant”

Workshop “Leading Multi Restaurant”

Workshop

workshop

Customer Satisfaction Survey

Customer Evaluation Review

Operational Excellence

knowledge in products, selling skill, and trade-up

techniques can actually increase sales as reflected

in Ticket Average (TA) increased by 4.8% in 2010.

The certification is also required for passing

Management Trainee (MT) position.

The net increase of 30 outlets in 2010 focused on

free-standing locations, reflected the Company's

capability and capacity in supporting aggressive

store expansion in prime locations with optimum

sales. This added more opportunities for employee

recognition and motivation to 30 RMs, some 60

ARMs, new Shift Leader position to support

Operation, 3 AMs, and some 1,000 restaurant

employee positions avai lable. This is a

demonstration of a team work involving

Operation, HR, and Training in manpower planning

at sufficient lead time prior to new restaurant

opening.

In view of CMS as the fundamental program within the

organization, the Company continued its focus on

implementing properly and

consistently, as supported by the following initiatives:

Putting Development Champion program into

practice by restaurant team members, and

Leading a Restaurant workshop organized by YRI

for staff employees such as RMs and ARMs.

Leading Multi Restaurant workshop for all trainee

AMs before they are promoted to AM position.

The workshop is given to all AMs and ROMs; and

ROMs have to give this workshop material when a

new AM is Appointed.

Employing third party Customer Satisfaction

Run Great Restaurants

Survey (CSS) in replace of Customer Evaluation

Review (CER), is in line with the migration of

CHAMPS to CMS.

Operational Excellence

Page 52: KFC Final 2011 AB Final

51

Memberikan apresiasi kepada RM terbaik dan

diperkenalkan dalam kegiatan

yang diadakan oleh YRI.

Pada 2010, Perseroan tidak berpartisipasi dalam

kegiatan

disebabkan kesibukan untuk fokus pada program

WOW sebagai program internal Perseroan.

Keberhasilan program WOW terlihat dari pencapaian

CMS untuk 2010, dimana Perseroan mendapatkan

hasil CMS tertinggi, bukan hanya di tingkat Asia Pasifik,

juga di tingkat internasional. Puncak dari kesemuanya,

Perseroan mendapatkan penghargaan

(BSC) adalah bagian yang tak

terpisahkan dalam mewujudkan

dari tingkat restoran hingga jajaran

manajemen senior. Ini adalah tahun ke enam

pelaksanaannya dan terus ditingkatkan dengan fokus

pada keramahtamahan, kontrol keuangan,

pencapaian target penjualan dan target lainnya yang

harus dicapai oleh restoran. Untuk AM dan ROM,

pencapaian BSC ditambahkan dengan pencapaian CER

yang dilakukan oleh Departemen QA.

(BYA) sebagai alat ukur untuk

menetapkan tahun ini lebih baik dari tahun lalu dalam

pencapaian penjualan untuk sss, pada 2010 diubah

menjadi yang mengukur

keberhasilan pencapaian CMS, dan digunakan oleh

Perseroan untuk menetapkan keberhasilan tim

restoran dan Perseroan. Tim restoran yang berhasil

pada 2010 adalah 3 AM di wilayah Jabodetabek dan 1

AM di wilayah Medan.

Konsistensi dan semangat tinggi adalah faktor utama

dalam menjalankan strategi-strategi dan kebijakan-

kebijakan yang ditentukan.

Champions Club

The CHAMPS Challenge Asia Pacific

Customer

Mania Award 2010.

Balance Score Card

Operational

Excellence

Beat Year Ago

Raise the Bar Award

Customer Mania Award 2010

Giving appreciation to the Company's best

performing RMs and introducing them into

Champions Club.

The Company did not participate in the 2010 Asia

Pacific CHAMPS Challenge due to the Company's busy

agenda to focus on an internal program, WOW. The

success of the program was reflected in the

achievement of the highest CMS score, not only in Asia

Pacific regions but internationally. To top it all, the

Company received

Balance Score Card (BSC) is an inseparable tool for

achieving Operational Excellence from the restaurant

level up to the senior management level. This year was

its 6 year of implementation and has been improving

continuously focusing on hospitality, strong financial

controls, and other targets to be achieved by

restaurants. For AMs and ROMs, BSC score should be

added with the CER achievement from QA

Department.

Beat Year Ago (BYA) is a measurement tool to evaluate

on this year's performance in comparison with last

year, in terms of SSS, however, in 2010 BYA was

changed to Raise the Bar Award, which measure CMS

achievement and used by the Company to evaluate

the success of restaurant team and the Company. The

successful restaurant teams in 2010 were 3 AMs in the

Jabodetabek area and 1 AM in Medan.

Consistency and drive are key factors in executing

strategies and policies set by the Company.

Customer Mania Award 2010

th

.

Page 53: KFC Final 2011 AB Final

52

Aktiva

Kewajiban

Penjualan

Total harta Perseroan meningkat 18,7% dari Rp1,041

triliun pada 2009 menjadi Rp1,236 triliun pada 2010,

sebagai hasil pertumbuhan pembangunan secara

terus menerus. Aktiva tidak lancar meningkat Rp145,1

milyar atau 27,2% pada 2010, sebagai hasil investasi

pembukaan sejumlah gerai baru dan renovasi

sejumlah gerai yang sudah beroperasi sebelumnya,

sementara aktiva lancar meningkat meningkat Rp49,5

milyar atau 9,7% pada tahun yang sama. Diakibatkan

o l e h t e k a n a n i n f l a s i d a n p e r t u m b u h a n

pengembangan yang terus berkelanjutan, arus kas

masuk bersih yang dihasilkan pada tahun ini sebesar

Rp0,19 milyar cukup rendah dibandingkan dengan

arus kas masuk bersih yang dihasilkan pada 2009.

Total kewajiban meningkat Rp32,1 milyar atau 8,0%

dari Rp402,3 milyar pada 2009 menjadi Rp434,4

milyar pada 2010. Kewajiban lancar naik hanya

sebesar Rp6,0 milyar atau 1,9%, dan dengan

peningkatan pada aktiva lancar, secara

dramatis naik dari 158,6% pada 2009 menjadi 170,8%

pada 2010. Perbandingan hutang jangka panjang

dengan ekuitas naik dari 12,8% pada 2009 menjadi

13,4% pada 2010, pada dasarnya disebabkan oleh

kenaikan kewajiban pajak tangguhan dan provisi

tambahan untuk imbalan kerja.

Perseroan kembali memecahkan rekor penjualan

sebesar Rp2,914 triliun atau pertumbuhan penjualan

sebesar 18,7% dibandingkan dengan Rp2,454 triliun

pada 2009. Pada tahun ini, Perseroan berhasil

melampaui angka Rp1 triliun rupiah pertama pada

bulan Mei, dan angka Rp1 triliun rupiah kedua pada

bulan September. Kontribusi terhadap total

pertumbuhan penjualan 18,7% adalah 12,6%

kenaikan pada transaksi, dan 5,4% kenaikan pada rata-

rata belanja, yang terutama berasal dari kenaikan

harga jual. Berdasarkan , penjualan meningkat

sebesar 10,3%, kontribusi dari transaksi 5,2%,

sementara rata-rata belanja 5,5%.

current ratio

SSS

Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Overview

Assets

Liabilities

Sales

The Company's total assets increased by 18.7% from

Rp1.041 trillion in 2009 to Rp1.236 trillion in 2010, as a

result of its continuous development growth. Non-

current assets increased by Rp145.1 billion or 27.2% in

2010 resulting from investments in new outlets and

major renovations of existing outlets, while current

assets increased by Rp49.5 billion or 9.7% in the same

year. Due to inflationary pressures and sustained

development growth, the net cash inflow generated

during the year of Rp0.19 billion was quite low

compared to the net cash inflow generated in 2009.

Total liabilities increased by Rp32.1 billion or 8.0%

from Rp402.3 billion in 2009 to Rp434.4 billion in

2010. Current liabilities increased only by Rp6.0 billion

or 1.9%, and coupled with the improvement in current

assets, current ratio dramatically improved from

158.6% in 2009 to 170.8% in 2010. Long term debt to

equity increased from 12.8% in 2009 to 13.4% in 2010

basically due to the increase in deferred tax liabilities

and additional provision for employee benefits.

The Company generated another record-breaking

sales revenue of Rp2.914 trillion or 18.7% growth

compared to the Rp2.454 trillion in 2009. This year, the

Company broke the first trillion Rupiah mark in the

month of May, and second trillion Rupiah mark in the

month of September. Contributing to the total system

sales growth of 18.7% was the 12.6% increase in

transactions and 5.4% increase in ticket average,

attributed mainly to the increase in selling prices. On

same-store sales, sales growth was 10.3%, transaction

contributed 5.2% increase, while ticket average 5.5%.

Page 54: KFC Final 2011 AB Final

53

Beban Pokok Penjualan

Beban Usaha

Pendapatan / Beban Lain-Lain

Beban pokok penjualan meningkat 29,1% dari

Rp986,5 milyar pada 2009 menjadi Rp1,273 triliun

pada 2010, dan sebagai persentase terhadap

penjualan meningkat sebesar 3,5 basis poin dari

40,2% pada 2009 menjadi 43,7% pada 2010, terutama

karena adanya tekanan inflasi. Dengan kenaikan pada

beban pokok penjualan ini, hasil dari kenaikan

penjualan sebesar 18,7% tidak sepenuhnya terefleksi

pada laba kotor, sehingga mencatat kenaikan hanya

sebesar Rp172,6 milyar.

Beban usaha meningkat hampir 15,3% dari Rp1,247

triliun pada 2009 menjadi Rp1,437 triliun pada 2010,

dan sebagai persentase terhadap penjualan menurun

sebesar 1,5 basis poin dari 50,8% pada 2009 menjadi

49,3% pada 2010. Peningkatan terjadi di hampir

semua beban usaha, terutama disebabkan oleh

tekanan harga sebagai dampak dari inflasi, dengan

kontribusi kenaikan terbesar pada biaya perbaikan

dan perawatan gedung, promosi dan beban

penjualan, listrik, telepon, air, LPG, dan imbalan kerja.

Pendapatan yang diperoleh dari insentif yang terkait

dengan perjanjian pengadaan dan dana pemasaran

mencatat kenaikan luar biasa selama tahun ini sebesar

hampir empat kali dibandingkan tahun sebelumnya.

Pendapatan ini, bersama dengan pertumbuhan dari

, serta kenaikan bunga dari investasi

dana-dana yang menganggur, menghasilkan kenaikan

yang dramatis terhadap pendapatan bersih lainnya.

Tanpa hutang jangka panjang, kecuali fasilitas

, beban bunga menurun lebih dari

setengahnya sepanjang tahun.

home delivery fee

overdraft

Cost of Goods Sold

Operating Expenses

Other Income / Expenses

Cost of sales in absolute amount increased by 29.1%

from Rp986.5 billion in 2009 to Rp1.273 trillion in

2010, while as a percentage of sales increased by 3.5

percentage points from 40.2% in 2009 to 43.7% in

2010, primarily due to inflationary pressures. With this

increase in cost of sales, the flow thru from sales

revenue increase of 18.7% was not fully realized in

gross profit, thus registering an increase of only

Rp172.6 billion.

Operating expenses increased by almost 15.3% from

Rp1.247 trillion in 2009 to Rp1.437 trillion in 2010, but

as a percentage of sales decreased by 1.5 percentage

points from 50.8% in 2009 to 49.3% in 2010. Most

expense items increased in absolute amount during

the year primarily due to cost pressure driven by

inflation with building repairs & maintenance,

promotion & selling expenses, utilities (electricity,

telephone, water, LPG), and employee benefits

registering the highest increases.

Income derived from incentives related to supply

agreement as well as from marketing fund registered a

tremendous increase during the year of almost four

times compared to the previous year. This major item

together with the growth on home delivery fee as well

as the increase in interest resulting from investment of

idle funds resulted to a dramatic increase in net other

income. With no loan exposure, except the overdraft

facility, interest expense dropped by more than half

during the year.

Page 55: KFC Final 2011 AB Final

54

Perkembangan UsahaBusiness Development

Tahun 2010 adalah tahun yang sangat luar biasa bagi

perkembangan industri restoran cepat saji,

tradisional maupun internasional. Perkembangan dan

gebrakan baru dari industri restoran cepat saji yang

telah ada, memacu semangat KFC Indonesia yang

telah hadir sebagai pelopor restoran cepat saji di

Indonesia selama lebih dari 30 tahun, untuk terus

berinovasi menjadi yang terbaik.

Dalam strategi usahanya, Perseroan tetap

mengedepankan kenyamanan bagi konsumen yang

berkunjung ke KFC agar mendapatkan pengalaman

yang tak terlupakan. Untuk itu, KFC Indonesia terus

berinovasi dalam perkembangan setiap restorannya

dan tetap konsisten dalam pengembangan usahanya.

Seiring dengan perkembangan yang ada dan terus

memperhatikan gebrakan-gebrakan dari berbagai

jenis restoran, pada 2010 Perseroan menambah

jumlah gerainya di 93 kota yang tersebar dari Sabang

sampai Merauke. Ada 30 gerai yang dibuka pada 2010,

mulai dari kota metropolitan, kota besar di berbagai

pulau, dan di daerah tingkat II, antara lain: KFC Gatot

Subroto, Bali. Gerai KFC ini adalah restoran bertipe

dan dengan dilengkapi fasilitas

, arena bermain, ,

pesan antar, dan tak lupa

arena untuk merayakan pesta ulang tahun. Sedangkan

pembukaan restoran bertipe lainnya

antara lain: KFC Kalimalang di Jakarta, KFC Adam Malik

di Medan, KFC Adityawarman di Surabaya, KFC Ahmad

Yani di Pontianak, KFC Setiabudi Sukawangi di

Bandung, dsbnya, terus menambah keberadaan KFC di

daerah-daerah tersebut. Di samping itu, Perseroan

juga mengadakan pembukaan restorannya di dalam

mall, antara lain: KFC Cihampelas Walk (Ciwalk) di

Bandung, KFC Gandaria City di Jakarta, KFC Manado

Trade Centre di Manado, KFC Jatiland di Ternate,

dsbnya.

brand

free-standing flagship

drive thru internet corner KFC coffee,

krushers, outdoor seating,

free-standing

Free-standing Restaurant - KFC Adityawarman, Surabaya Free-standing Restaurant - KFC Kalimalang, Jakarta

The year 2010 demonstrated outstanding growth in

quick service restaurant (QSR) industry, both

traditional and international brands. The growth rate

and breakthrough initiatives of the QSR industry had

further motivated KFC Indonesia, the pioneer in the

industry for over 30 years, to always be innovative to

be the best.

Providing comfort and unforgettable dining

experience to customers visiting KFC is always the

business strategy of the Company. KFC Indonesia has

to keep on being innovative in building its restaurants

and consistent in growing its business.

In line with the present development pace and by

observing innovation breakthrough by other

restaurants in the industry, the Company added more

outlets in 93 cities across Indonesia, from Sabang to

Merauke, in 2010. During the year, there were 30

outlets opened in metropolitan cities, major and

secondary cities in various islands, among others, is

KFC Gatot Subroto in Bali. This outlet is a free-standing

and flagship type of restaurant offering various

facilities such as: drive thru, playland, internet corner,

KFC coffee, krushers, outdoor seating, home delivery,

birthday party. Other free-standing type of restaurants

that were opened during the year, which included: KFC

Kalimalang in Jakarta, KFC Adam Malik in Medan, KFC

Adityawarman in Surabaya, KFC Ahmad Yani in

Pontianak, KFC Setiabudi Sukawangi in Bandung, and

etc., further strengthened KFC position in those areas.

Additionally, the Company also opened restaurants in

malls, such as: KFC Cihampelas Walk (Ciwalk) in

Bandung, KFC Gandaria City in Jakarta, KFC Manado

Trade Centre in Manado, KFC Jatiland in Ternate, and

etc.

Page 56: KFC Final 2011 AB Final

55

Perubahan yang lebih inovatif terus mengiringi

pergerakan KFC Indonesia, bukan hanya dengan

pembukaan restoran yang sudah

terbukti menambah kenyamanan dan keleluasaan

konsumen ketika mereka berada di KFC, tetapi juga

konsisten memperbaharui penampilan gerai-

gerainya, sehingga terlihat lebih segar dan menambah

kenyamanan bagi konsumen yang berkunjung.

Salah satu bukti nyata dari renovasi restoran yang

begitu inovatif dapat ditemukan pada KFC Kawi di

Malang dan KFC Lembuswana di Samarinda, yang

merubah wajah dan menampilkan desain terbarunya

mengikuti perkembangan yang berjalan dan

memadukannya dengan standar desain restoran KFC.

Dari semua itu, tidak kurang dari 50 gerai KFC yang

tersebar di seluruh Indonesia telah melakukan

renovasi, yang dilakukan dari satu kota ke kota lainnya,

dan merubah tampilan restoran menjadi lebih segar

dan menarik.

Perkembangan pembukaan restoran KFC Indonesia

terus bergerak dari waktu ke waktu, hingga pada akhir

free-standing

More innovative changes were employed in the

activities of KFC Indonesia, not only opening more

free-standing restaurants that have been proven more

comfortable and flexible to customers, but also

consistently renovating and rejuvenating the

restaurants and turning them into fresh looking

restaurants providing comfort to customers visiting

KFC.

The renovation of KFC Kawi in Malang and KFC

Lembuswana in Samarinda were evident of these

innovations in action. The restaurants had gone

through image enhancements to become modern

restaurants with the latest design in line with

development updates and adhering to the required

design standards for KFC restaurant.

At least 50 KFC restaurants all over Indonesia were

renovated from one city to another and turned the

appearance into fresh and modern looking

restaurants.

KFC Indonesia's restaurant growth keeps rising from

time to time, and by year-end 2010, the Company has

Outdoor Seating - KFC Adam Malik, Medan Outdoor Seating - KFC Gatot Subroto, Bali

Outdoor Seating - KFC Adityawarman, Surabaya

Page 57: KFC Final 2011 AB Final

56

2010 KFC telah mengoperasikan 398 gerai. Termasuk

di dalam jumlah tersebut adalah 250 gerai dengan

fasilitas layanan pesan antar menggunakan satu

nomor panggilan yaitu 14022 untuk layanan di seluruh

Indonesia, 41 gerai dengan fasilitas , 81 gerai

dengan layanan 24 jam, dan 1 unit .

Dalam jumlah tersebut juga telah diperhitungkan

beberapa restoran yang telah ditutup oleh karena

masa sewa berakhir, maupun menunggu lokasi yang

lebih berpotensi lagi.

Potensi pasar yang ada yang tersebar di berbagai

daerah merupakan suatu tantangan bagi Perseroan

untuk melakukan penetrasi pasar, membidik, dan

menyeleksinya, dimana kesemuanya ini merupakan

strategi Perseroan dalam mengembangkan

usahanya.

Sistem yang telah terstrukturisasi dengan

pengembangan metode-metode yang disesuaikan

dengan perkembangan yang ada, Perseroan mulai

melakukan tahapan-tahapan nyata yang dimulai

dengan pengembangan pasar

pengembangan restoran , dan

tidak ketinggalan manajemen aktiva

Pengembangan ini saling terkait satu

dengan yang lainnya dan saling bersinergi sehingga

menghasilkan suatu pengembangan yang

maksimal.

Dalam menerapkan sistem tersebut, tidak terlepas

dari suatu proses yang dilandasi dengan kedisiplinan,

yang disertai eksekusi nyata yang dilakukan secara

konsisten dan berkelanjutan.

Langkah awal dari pengembangan pasar yang ada

adalah dengan menyeleksi lokasi, dengan melihat dari

berbagai aspek, mulai dari potensi usahanya dengan

mempertimbangkan jumlah penduduk yang ada,

mata pencarian, pusat bisnis, pengembangan

demografi untuk masa yang akan datang, sampai

kepada ketersediaan dan memadainya jalur Logistik.

Selanjutnya adalah evaluasi terhadap pemasaran,

operasional, finansiil, sampai kepada aspek teknis

yang harus dipersiapkan secara terinci dan

terorganisasi. Setelah merampungkan semua ini

barulah diambil suatu kesimpulan apakah lokasi

tersebut layak untuk dibuka usaha baru dengan

membuka gerai di daerah tersebut.

Langkah selanjutnya setelah penentuan lokasi,

diteruskan dengan persiapan yang dimulai dengan

drive thru

mobile catering

(market development),

(store development)

(asset

management).

output

owned and operated 398 outlets. Out of which, 250

outlets provide home delivery facilities using one

telephone line 14022 for services all over Indonesia,

41 outlets provide drive-thru services, 81 outlets

provide 24-hour operation, and 1 outlet is a mobile

catering service. Included in the total were some

outlets that were closed down temporarily awaiting

new potential better sites for relocation.

It was challenging for the Company to continuously

keep track of those trade areas with business potential

to perform market penetration, identification, and

selection. These are parts of the Company's strategy to

grow its business.

With a structured system using development methods

adjusted to suit the latest development, the Company

started the actual process with market development,

followed with store development, and finally with

asset management. These systems are interconnected

and synergized with one another to produce

maximum development output.

In implementing the system, it is fundamental to have

a set of disciplined process coupled with actual

execution consistently and continuously.

The initial step in market development process

involves site selection, looking into various aspects

from business potential by considering area

population, what the population do for a living,

business centers, future demographic growth, up to

availability and condition of logistic distribution

channel.

The next step involves evaluation of marketing,

operational, financial, and technical aspects that

should be prepared in detailed and well-organized

manner. When all the information are completed,

makes a conclusion whether it is feasible or not to

open a new business in the area.

The next step after site selection is planning process,

which basically deals with the type of outlet to build,

Page 58: KFC Final 2011 AB Final

57

rencana tipe restoran yang akan dibangun dan

diteruskan dengan perencanaan restoran,

fasilitas infrastuktur, interior, dan sebagainya. Setelah

perencanaan ini selesai, tahap berikutnya adalah

perhitungan investasi, penjadwalan proyek, proses

eksekusi, dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan /

lokasi. Setelah pekerjaan di lapangan / lokasi selesai,

dilakukan supervisi dan evaluasi untuk memastikan

hasilnya sesuai dengan perencanaan dan standar yang

ada, maka restoran KFC tersebut siap untuk

dioperasikan untuk melayani konsumen.

Restoran yang selalu tampak segar dan nyaman adalah

target penampilan yang harus dijaga dan dirawat

secara konsisten agar kepuasan konsumen ketika

berkunjung ke KFC terpenuhi, dan hal ini yang akan

menjadi nilai tambah restoran KFC dibandingkan

dengan restoran lainnya.

Dalam hal meningkatkan tampilan restoran KFC yang

ada, agar terus berinovasi secara konsisten dan

kontinu, team pengembangan dari Perseroan

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan

oleh YRI. Banyak manfaat yang diperoleh dari acara

tersebut, antara lain: pengetahuan baru tentang

strategi pembukaan restoran, peningkatan

kemampuan, sampai dengan berbagi pengalaman

dengan setiap pasar di Asia. Salah satu kegiatan yang

diikuti adalah Yum! Development and Marketing

Conference on 23 26 November 2010 in Marina Bay

Sands in Singapore.

Semua strategi dan langkah yang dilaksanakan

Perseroan bertujuan untuk tetap menjaga restoran

KFC menjadi restoran cepat saji yang terbaik.

lay-out

layout design planning, infrastructure and facilities

planning, interior planning, and so on. After planning

process is done with, it is followed by project

scheduling and project execution. When the entire

restaurant project is completed, supervision and

evaluation is necessary to ensure it confirms with the

standards before it is operationalized to serve

customers.

Maintaining the fresh image of KFC restaurants and

providing comfort to customers have to be

consistently employed in order to provide satisfaction

to customers, as it provides competitive advantage to

KFC restaurants compared to other restaurants.

In order to enhance the image of KFC restaurants and

always be innovative, the Company's development

team participated in the YRI's organized workshop,

Development & Marketing Conference from 23-26

November 2010 in Marina Bay Sands in Singapore. The

workshop was beneficial to the Company as the team

was able to discover new knowledge and

about opening restaurant, learn ways of improving

capability, share best practice with different markets

in Asia.

All the strategies and measures that were executed are

always focused on maintaining KFC's position as the

best QSR.

strategies

Cashier Counter - KFC Km 62, CikampekInternet Corner - KFC Cempaka Putih, Jakarta

Page 59: KFC Final 2011 AB Final

The Company's promotional activities throughout the

year were enhanced with numerous

(Rp5,000) product launchings. menu item is a

product reasonably priced at Rp5,000 in KFC. Price and

product variety are the reasons customers keep

coming back to KFC.

The fresh bubbling of Bubble Float was launched to

mark the opening of the Company's promotional

activities in 2010. The early month promotion results

were tie-in with Mocha Float, the champion of the

drinks in KFC.

Adding more varieties to products was the

launching of Brownies Sundae. Ice cream was chosen

because it was a product and popular with

customers. The softness of brownies is a new

sensation when mixed together with ice cream, and

fresh strawberry topping, and sprinkled with

chocolate biscuit crumbs.

In the second half of 2010, a new fresh sensation,

Shooter, was launched. It had a similar taste with soda

and was the choice of customers who love its bold

taste. It was even more enjoyable with ice cream

topping and chocolate biscuit crumbs.

The 2010 breakthrough initiatives were not limited to

new product launchings, but there were also

promotion of Super Komplit, a combination of Super

Panas Jumbo and a product on a limited time

Goceng

Goceng

Goceng

Goceng

Goceng

Goceng

58

Aktivitas Pemasaran

Marketing Activities

Beragam peluncuran produk Goceng (Rp5.000)

mewarnai perjalanan promosi Perseroan di tahun

2010. Produk Goceng merupakan produk terjangkau

dengan harga Rp5.000 di KFC. Harga dan variasi

produknya merupakan penarik konsumen berulang

kembali datang ke KFC.

Kesegaran bulir dari ditampilkan sebagai

pembuka promosi Perseroan pada 2010. Hasilnya,

saat bulan awal promosi, posisinya berhasil menyamai

yang selama ini merupakan jawara

minuman Goceng di KFC.

Variasi produk Goceng kemudian diperkaya dengan

peluncuran . Item dipilih

karena juga merupakan favorit konsumen, selain

minuman Goceng. Paduan kelembutan

menjadikan sensasi baru ketika bersama dengan

dengan dan

kerenyahan taburan biskuit coklat.

Pada paruh kedua 2010, sebuah sensasi kesegaran

baru lain coba diluncurkan Perseroan. yang

lekat dengan sensasi soda, merupakan pilihan bagi

konsumen yang suka dengan keberanian rasanya.

Semakin bertambah nikmat dengan

dan taburan biskuit coklatnya.

Gebrakan dahsyat Perseroan pada 2010 tidak sebatas

pada peluncuran produk baru, tapi juga dengan

melalui promosi terbatas paket Super Komplit yang

merupakan gabungan Super Panas Jumbo dan menu

Bubble Float

Mocha Float

Brownies Sundae ice cream

brownies

ice

cream topping fresh strawberry

Shooter,

topping ice cream

Bubble Float Brownies Sundae

Page 60: KFC Final 2011 AB Final

59

Goceng. Hanya dengan Rp15.000 konsumen dapat

menikmati menu lengkap 1 ayam + 1 nasi + 1 minum +

1 produk Goceng! Untuk konsumen yang ingin

tergabung dengan komunitas Hitter yang lengkap

dengan beragam keuntungannya, tersedia pula paket

Super Komplit Double (SP Jumbo + Goceng + CD =

Rp45.000).

Promosi paket lengkap ini kemudian dilanjutkan

dengan Paket Meriah (4-in-1), dengan durasi yang

sama yaitu sekitar dua bulan. PaMer merupakan

sebuah langkah edukasi kepada konsumen untuk

selalu menikmati menu lengkap 4-in-1 (ayam, nasi,

minum, dan dilengkapi dengan produk Goceng) di

KFC. Untuk mereka yang ingin menambah potongan

ayam, juga tersedia dengan harga Rp4.545!

Langkah yang terus dilaksanakan Perseroan sebagai

Jagonya Ayam adalah dengan terus melakukan inovasi

terhadap menu ayamnya. Perseroan mencoba

mengambil peluang pasar rasa ayam goreng madu

, yang dapat diminati mulai dari usia

anak hingga dewasa. Momentum liburan sekolah pada

pertengahan tahun, kemudian diambil sebagai waktu

peluncuran dari Perseroan. Walau tampil dengan

ayam rasa baru, namun Perseroan tetap mengusung

dua andalan rasa ayam gorengnya, dan

.

Ragam menu Goceng semakin kaya dengan

peluncuran dengan harga Rp5.000

pada September 2010. Dalam sekejap, permintaan

konsumen terhadap menu ini sangat melonjak.

Add-on

Honey Chicken

Original Recipe

Hot & Crispy Chicken

Colonel’s Spaghetti

offer. With only Rp15,000, customers can enjoy a

complete meal consisted of 1 pc chicken + 1 rice + 1

drink+ 1 product! For customers who are

interested in joining the Hitter community and

enjoying its various benefits, Super Komplit Double

(SP Jumbo + a Product + CD = Rp45,000) was

available.

The promotion activities continued on with the

introduction of Paket Meriah (4-in-1) for about two

months. PaMer taught KFC customers to always enjoy

a complete meal of 4-in-1 (chicken, rice, drink, and a

product) at KFC. Additional chicken can be

obtained with at Rp4,545!

As the chicken expert, the Company has to be always

innovative with its chicken products. In order to

benefit from the current market opportunity of honey

flavoured fried chicken, the Company introduced

Honey Chicken, suitable for all segments from children

to adults. The momentum of school holidays in the

middle of the year was perfect timing to launch the

product. This new flavored fried chicken was

complimentary to the Company's core products,

Original Recipe and Hot & Crispy Chicken.

The launching of Colonel’s Spaghetti in September

2010 added more variety to the product line.

There was a sharp increase in number of customers

requesting for this product. Spaghetti was the answer

Goceng

Goceng

Goceng

Add-on

Goceng

KFC Honey ChickenKFC PaMer

Page 61: KFC Final 2011 AB Final

60

Spaghetti

patty crispy chicken

Burger Deluxe

merupakan jawaban bagi konsumen yang

ingin mengganjal perut dengan menu KFC dengan

harga yang sangat terjangkau.

Konsumen semakin dimanjakan ketika Perseroan

meluncurkan alternatif menu mengenyangkan lainnya

dengan harga Rp5.000. Bukan sekedar produk murah

yang ditawarkan Perseroan; tiap menu yang

diluncurkan Perseroan mempunyai sensasi keunikan

tersendiri. Seperti yang membuat

sensasi kerenyahan pada tiap gigitan

KFC. Harga terjangkau tetap membuat konsumen

untuk mendapatkan produk eksklusif dari KFC.

Promosi paket lengkap akhir tahun ditutup dengan

paket Super Mantap. Paket tetap ini memungkinkan

konsumen untuk dapat menikmati paket lengkap KFC

setiap hari, sepanjang hari, tanpa batasan waktu.

Setelah langkah edukasi paket lengkap dengan menu

Goceng, maka diharapkan konsumen akan

melengkapi menu makannya dengan pembelian

menu Goceng.

S e c a ra ko n s i s t e n , Pe rs e ro a n j u ga t e r u s

mengembangkan penjualan CD musik melalui jaringan

restoran KFC. Ini merupakan lanjutan dari program KFC

Music Hit List sejak tahun 2009. CD SKJ (Seniman Kota

Jogja), Keci Star (KMHL volume 4), IDP (Indah Dewi

Pertiwi), Album Religi dan Antique volume 2

merupakan sebagian CD yang dikeluarkan oleh

Perseroan di 2010. Album IDP dengan tajuk Hipnotis,

menjadi album dengan tertinggi penjualannya di KFC.

Penjualannya hingga melampaui 1,2 juta keping CD.

for customers who wish to eat something complete at

inexpensive price.

Customers were pampered even more when the

Company launched another alternative product to

enjoy at Rp5,000. The Company did not only offer

cheap product; every product that was launched had

its own unique sensation. KFC Burger Deluxe with

patty crispy chicken was sensational in every bite.

Reasonable price was offered to enable customers to

have the benefit of the exclusive product from KFC.

Year-end promotion was closed with complete

packaged meal Super Mantap. Customers can enjoy

the permanent complete packaged meal every day, all

day, for unlimited time. After introducing customers to

enjoy a complete meal with a product, the

Company will now expect customers to order a

complete meal with a product.

The Company consistently supported the music CD

sales through KFC restaurant network. This was an

extension of KFC Music Hit List program since 2009.

The SKJ (Seniman Kota Jogja), Keci Star (KMHL volume

4), IDP (Indah Dewi Pertiwi), Album Religi, and Antique

volume 2 were amongst the music CDs released by the

Company in 2010. IDP album, Hipnotis, was the

highest selling album at KFC. KFC successfully sold over

1.2 million copies of the CD.

Goceng

Goceng

Colonel’s Spaghetti KFC Burger Deluxe

Page 62: KFC Final 2011 AB Final

61

Untuk memperkuat konsumen kelompok remaja,

maka Perseroan juga meluncurkan CD musik dari

penyanyi nasional Cinta Laura di awal 2010 dan artis

Afgan yang tampil menyanyi film layar

lebar Dalam Mihrab Cinta, kerjasama dengan rumah

produksi terbesar di Indonesia, Sinema Art. Album ini

dimeriahkan pula dengan duet artis terkenal Dude

Herlino dan Asmirandah.

Sementara untuk segmen anak-anak, Perseroan

merangkul 3 artis cilik, Cantik, Ceria, Cerdas atau 3C.

Semua warna musik yang diangkat, merupakan

penyesuaian dari keinginan pasar. Penjualan CD

ini didukung dengan beragam acara

seperti ,

, serta penampilan band-band KMHL di event

undangan pihak ketiga dan di televisi. Program ini

diharapkan semakin menanamkan citra KFC sebagai

restoran keluarga (termasuk di dalamnya remaja).

Menyadari akan kekuatan sebuah komunitas, maka

Perseroan kembali melanjutkan program

. Selama 2010, anggota komunitas semakin

bertambah hingga mencapai lebih dari 300.000 orang.

Beragam keuntungan secara konsisten disodorkan

oleh Perseroan kepada anggota, seperti pemberian

saat ulang tahun anggota, gratis produk

Goceng tiap minggu seumur hidup, gratis majalah

tiap bulannya dan undian jalan-jalan ke Bali.

Salah satu unit bisnis yang baru akan terus

dikembangkan oleh Perseroan adalah KFC Coffee.

soundtrack

KFC

Music Hit List off

air Nge-Jam Bareng KMHL KMHL Goes to

School

member

Hitter

Wing Bucket

Life

Style

In order to strengthen the youth segmen of KFC

customers, the Company launched early 2010 Cinta

Laura's music CD, a national singer, and Afgan's

soundtrack of a big screen movie,

, in colaboration with the biggest production

house in Indonesia, Sinema Art. This album was

supported also by two popular artists, Dude Herlino

and Asmirandah, in a duet song.

In the kids segment, the Company worked with three

kid artists, 3C (Cantik, Ceria, Cerdas). All colours of

music in the CD had been adjusted to suit market

demand. The KFC Music Hit List CD sales were

supported with various off air events such as: Nge-Jam

Bareng KMHL, KMHL Goes to School, and KMHL bands

appearances on television and at third parties'

invitation. It is expected that the image of KFC as a

family (including teenagers) restaurant can be further

encouraged through these programs.

Recognizing the power of a community, the Company

continued the member Hitter program. The total

number of Hitter in 2010 reached over 300,000

members. There are plenty of benefits consistently

given to customers, which included: free Wing Bucket

on member's birthday, free product every

week for a life time, free issue of Life Style magazine

every month and trip to Bali prize to win.

A new business unit being continuously developed is

KFC Coffee. The first KFC Coffee was opened in

Dalam Mihrab

Cinta

Goceng

Shooter Album IDP bertajuk Hipnotis

Page 63: KFC Final 2011 AB Final

62

Lokasi pertama KFC Coffee adalah Jimbaran, Bali pada

akhir 2008. Kemudian merambah ke Jakarta dan kota

besar lainnya, hingga telah mencapai lebih dari 30

gerai. Sebagai langkah awal, menu yang ditawarkan

KFC Coffee lebih berfokus pada menu minuman

. Permintaan menu ringan atau dari KFC

Coffee terjawab ketika Perseroan meluncurkan

produk baru, , pada akhir 2010. ini

diberikan kepada konsumen dengan melakukan

pembelian produk di KFC Coffee. Promosi gratis ini

kemudian berhasil menaikkan transaksi dan penjualan

KFC Coffee. Beragam fasilitas juga diberikan KFC

Coffee untuk memanjakan konsumennya. Salah

satunya adalah dengan jaringan internet gratis atau

.

Untuk jaringan restoran 24 jam, Perseroan

memberikan aktivitas tambahan yang bertujuan

mengikat hati konsumen. Salah satunya, dengan

program Nge-Jam dan Nonton Bareng. Untuk

meramaikan, maka digelar pula hadiah kuis untuk

penonton NoBar seperti motor dan LCD TV. Lebih dari

50 gerai KFC menjalankan program NoBar ini. Ke

depan, kegiatan malam hari semacam ini akan terus

digulirkan, untuk menaikkan transaksi dan penjualan

restoran 24 jam.

coffee snack

Molten Cake Cake

free wi-fi

Jimbaran in Bali at the end of 2008. The first opening

was followed by more than 30 openings in other major

cities. During its introduction, KFC Coffee offerred

menus that were focused more on coffee drinks. The

need for a complimentary snack item at KFC Coffee

was responded when the Company launched a new

product, Molten Cake, at the end of 2010. This cake

was given away for free to customers buying a product

at KFC Coffee. The free promotion had successfully

increased transaction and sales of KFC Coffee. There

are many other facilities offerred by KFC Coffee to its

customers, such as: free use of internet network or

free wi-fi.

In support to its 24-hour restaurant network, the

Company provided additional services to pamper its

customers, such as: Nge-Jam and Nonton Bareng. In

order to spice up these events, prizes such as:

motorbike and LCD TV were put up for grabs. There

were around 50 KFC restaurants participated in these

events. This kind of night time program will

continuously be carried out in the future in order to

increase transaction and sales of 24-hour restaurants.

Kegiatan Nonton Bareng di KFC Sam Ratulangi, Makassar

Page 64: KFC Final 2011 AB Final

63

Pemasaran untuk Konsumen Anak

Perseroan membuka Pemasaran untuk Konsumen

Anak dengan promosi premium

pada triwulan ke-1 pada 2010. Dilanjutkan

dengan tokoh dan

dengan 4 karakter super hero, yaitu:

dan . Perseroan

sengaja mengangkat tokoh kartun yang terkenal untuk

membantu menaikkan angka penjualan premium.

Selain premium tokoh kartun terkenal, Perseroan juga

berusaha mengangkat sisi edukasi kepada konsumen

anak melalui peluncuran Buku Dongeng KFC,

menjelang akhir 2010.

Pengembangan paket pesta juga dilakukan oleh

Perseroan melalui dan .

Kedua paket pesta ini memberikan hadiah khusus

seperti halnya paket pesta ulang tahun anak. Untuk

menjawab permintaan konsumen, Perseroan juga

meluncurkan paket ulang tahun dengan harga sangat

terjangkau di KFC, yaitu dengan memisahkan paket

souvenir dan makanan. Dengan demikian, konsumen

tetap dapat melaksanakan pesta ulang tahun di KFC

dengan harga terjangkau.

Dari tahun ke tahun, Perseroan melalui Divisi Kids

menggulirkan berbagai program menarik bagi

konsumen usia anak, terutama bagi para anggota

(CKC). Pada 2010, CKC terus

mengembangkan program (CEC)

dengan menambah jumlah dan jenis kelas, serta

ragam materi pelajaran. T idak seperti tahun

sebelumnya, pada tahun ini kelas CEC lebih variatif

dengan hadirnya kelas khusus bagi anak usia

dan kelas usia (usia antara dan

remaja). Ditambah pula jenis kelas baru lainnya

Looney Tunes on

Space

Ben 10, Avatar, The Last Benderner,

DC75 Superman,

Batman, the Flash, Wonder Woman

Khitanan Fiesta Farewell Party

Chaki Kids Club

Chaki Exclusive Class

pre-

school teenager

Kids Marketing

At the opening of kids marketing in the 1 quarter of

2010, the Company featured Looney Tunes on Space

premium promotion. The promotion was followed by

other characters such as: Ben 10, Avatar, The Last

Benderner, and DC75 with four super hero characters:

Superman, Batman, the Flash, and Wonder Woman.

Famous cartoon characters were used intentionally to

help increasing premium sales. Other promotion apart

from the famous cartoon characters was an attempt of

the Company to promote education aspect to kids

customers by the launching of KFC Story Book at the

end of 2010.

The Company upgraded its party package offer

through (circumcision celebration)

and Farewell Party. Both party package offers provided

kid customers with presents just like birthday party

package. In response to customers' need, the

Company also provided birthday party package very

reasonably priced in KFC, by separating souvenir

package from food. This way, customers can still

celebrate birthday party at KFC at affordable price.

Every year, the Company through its Kids Division,

embarks on programs most appealing to kid

customers, particularly members of the Chaki Kids

Club (CKC). During the year, CKC continuously

developed the Chaki Exclusive Class (CEC) by adding

more classes and types, as well as subject varieties.

Unlike in the previous year, CEC classes this year had

more variety of classes with the opening of pre-school

and teenager age groups. Other new classes were

added covering subjects other than those taught in

school such as: drum class, in colaboration with Studio

st

Khitanan Fiesta

Farewell PartyKhitanan Fiesta

Page 65: KFC Final 2011 AB Final

64

dengan materi di luar pelajaran sekolah, seperti kelas

drum, yang merupakan hasil kerjasama dengan Studio

Drum Gilang Ramadhan di wilayah Jawa Tengah dan

Makassar, serta kelas , dan lain

sebagainya.

Program Divisi Kids yang disesuaikan dengan kondisi

pasar anak saat ini dapat terlihat dari berbagai

kegiatan yang bersifat tematik, antara lain: perayaan

hari besar nasional umat beragama, seperti:

pada saat perayaan Tahun Baru Imlek,

untuk umat Kristiani dalam

perayaan Natal, dan untuk

umat muslim dalam perayaan Idul Fitri. Tak hanya itu,

Divisi Kids juga menggelar berbagai acara guna

memeriahkan hari besar nasional, seperti: Perayaan

17 Agustus dan Lomba Busana Daerah di Hari Kartini.

Dengan memanfaatkan animo masyarakat terhadap

kegiatan yang bersifat modern, Divisi Kids

meluncurkan program yang

digelar di seluruh Indonesia. Salah satu ketentuan

adalah tarian yang dibawakan

harus diiringi dengan lagu dari penyanyi cilik, Umay.

Hal ini merupakan strategi pemasaran yang jitu dalam

memasarkan album perdana Umay.

Pada 2010, CKC juga mengembangkan program

(CSR) melalui program

edukasi dan

. Tujuan dari kegiatan ini antara lain

mengenalkan kepada anak sejak dini akan pentingnya

menjaga lingkungan serta memahami peraturan lalu

lintas yang ada.

traditional dance

Lomba

Koko & Cici

Story Telling Natal

Story Telling Ramadhan

Dance Competition

Dance Competition

Corporate Social Responsibility

Chaki Peduli Lingkungan Chaki Goes to

School with Police

Drum Gilang Ramadhan in Jawa Tengah dan Makassar,

traditional dance class, and etc.

The Kids Division Programs were updated with the

current kids market condition as can be seen in various

themes launched such as: Lomba Koko & Cici (Koko &

Cici Competition) in celebration of Chinese New Year,

Christmas story telling for christians in celebration of

Christmas, and Ramadhan story telling for moslem in

celebration of Idul Fitri. Additionally, Kids Division also

launched various programs to make national holidays

more colorful such as: 17 August Independence Day

celebration and Lomba Busana Daerah (Local Culture

Costume Competition) on Kartini Day.

Taking advantage of the market's preference to

modern activities, Kids Division launched Dance

Competition nationwide. One of the rules of the

competition is to perform a dance along with any of

Umay's (a kid artist singer) songs. It is a smart

marketing strategy to sell Umay's first song album.

In 2010, CKC also developed Corporate Social

Responsibility (CSR) program by means of promoting

educational programs such as: Chaki Peduli

Lingkungan and Chaki Goes to School with Police. One

of the objectives of the programs is to introduce to

kids from the early age of the importance of protecting

the environment and understanding traffic

regulations.

Lomba Koko & Cici Dance Competition

Page 66: KFC Final 2011 AB Final

65

Chaki City Tour program is periodically organized in

order to fill up CKC members' times during school

holidays by educative sightseeing to places of interest,

such as: Taman Wisata Matahari, Taman Safari, and

Hutan Wisata Kaliurang. During these activites, CKC

members can also enjoy other activities such as:

outbound and games.

Program juga dilaksanakan berkala

dalam rangka mengisi waktu para anggota CKC pada

musim liburan sekolah dengan mengunjungi tempat-

tempat wisata edukatif, seperti: Taman Wisata

Matahari, Taman Safari, dan Hutan Wisata Kaliurang.

Dalam kegiatan ini, para peserta juga dapat mengikuti

aktivitas lainnya, seperti: dan bermain

bersama.

Chaki City Tour

outbound

Chaki Peduli Lingkungan

Chaki City Tour

Page 67: KFC Final 2011 AB Final

66

Playland - KFC Kalimalang, Jakarta

Premium Karakter Super Hero

Page 68: KFC Final 2011 AB Final

67

Prospek UsahaBusiness Outlook

Tahun 2010 merupakan tahun yang optimistis bagi

Indonesia. Kinerja perekonomian Indonesia menonjol

daripada negara-negara regional lainnya di tengah

pemulihan global yang sangat lemah, dimana krisis

keuangan global berdampak pada perekonomian yang

terhenti sama sekali di beberapa negara berkembang

dan pemulihan yang berjalan sangat lamban di

beberapa negara berkembang lainnya. Indonesia

kembali membuktikan daya tahan yang tangguh

terhadap dampak krisis ekonomi dan tetap terlindung

dari kondisi eksternal yang tidak menentu.

Perhatian dan minat yang semakin tinggi terhadap

perkonomian Indonesia terus mendorong masuknya

aliran modal asing yang semakin menggerakkan

pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh konsumsi

domestik yang kuat. Hanya selama tiga kwartal

pertama 2010, investasi langsung asing melebihi tiga

kali lipat dibandingkan periode yang sama di 2009, dan

bersama dengan aliran modal dari pasar keuangan

mencatat tertinggi US$23 milyar, atau sekitar

3% dari total perekonomian keseluruhan. Pemerintah

sejauh ini berhasil menjaga apresiasi rupiah tetap

stabil pada Rp9.000 per US dollar sepanjang tahun.

Perdagangan eksternal mencatat peningkatan yang

luar biasa pada 2010 dengan impor dan ekspor yang

melambung tinggi. Pertumbuhan ekspor dicapai oleh

hampir semua komoditas ekspor karena permintaan

kuat dari China dan India yang sangat giat dalam

ekspansi perekonomian di kedua negara tersebut dan

kebangkitan kembali industri pembuatan mobil di

Amerika Serikat. Setahun sebelumnya, dunia

perbankan masih dalam proses pemulihan dari

dampak krisis keuangan pada 2008 dengan

pertumbuhan satu digit 9,6%, tetapi 2010 akan

dikenang sebagai tahun yang spektakuler bagi dunia

perbankan. Pertumbuhan tahunan untuk pinjaman

industri perbankan berlipat ganda menjadi 21,9%

pada September 2010, sementara laba terdorong naik

menjadi 3% dari 2,6% setahun sebelumnya.

Meskipun dengan pencapaian yang baik ini, tahun

2010 bukannya tanpa tantangan-tantangan dalam

perekonomian domestik. Hasil panen yang anjlok

karena iklim buruk mendorong naik harga kebutuhan

pangan pada pertengahan tahun dan lonjakan harga

beras pada akhir tahun. Hasil pertanian yang menurun

berdampak pada inflasi, khususnya bagi masyarakat

miskin.

Melangkah ke depan, demikian pula 2011 akan

menjadi tahun yang baik bagi perekonomian

record

Year 2010 was a very optimistic year for Indonesia.

Indonesia's economic performance stood out within

the region amidst the backdrop of a muted global

recovery, where some developed countries still at

standstill and some recovering at a snail pace from the

effects of the global financial crisis. Indonesia has

again proven its resiliency to the impact of economic

crisis and remains well-shielded against external

volatilities.

With the rising interest in Indonesian Economy,

foreign capital inflows kept coming fueling real

economic growth supported by robust domestic

consumption. During the first three quarters of 2010

alone, foreign direct investment more than tripled

compared to the same period in 2009, and together

with financial market capital inflows reached a record

high of US$23 billion, around 3% of the size of the

economy. Government had so far manage to keep

rupiah's appreciation stabilizing at Rp9,000 per US

dollar during the year. External trade registered a

tremendous improvement in 2010 with both imports

and exports rebounding vigorously. Export growth

was achieved by almost all export commodities with

strong demand from China and India due to robust

economic expansions and the revival of car production

in the US. A year earlier, banks were still recovering

from the effects of the 2008 global financial crisis

growing at a single digit of 9.6%, but 2010 is

remembered as a spectacular year for banks. The

industry's loan growth doubled to 21.9% by

September 2010 on year-on year basis, while profits

nudged up to 3% from 2.6% a year earlier.

Despite this respectable achievement, year 2010 has

not been without domestic economic challenges. Low

harvest yield due to weather-related problems pushed

food prices up in mid-year and rice prices rising

towards the end of the year. This reduced agricultural

output created an inflationary effect, particularly felt

by the poor.

Going forward, the year 2011 would be another very

good one for the Indonesian economy as many

Page 69: KFC Final 2011 AB Final

68

Indonesia sebagaimana diprediksi oleh kalangan

ekonom dengan pertumbuhan 6,2%. Investasi

bersama dengan konsumsi domestik yang kuat

diharapkan dapat memicu pertumbuhan di 2011.

Sampai tercapainya pertumbuhan pemulihan di

perekonomian maju, aliran likuiditas kepada

perekonomian baru akan terus berlanjut. Dengan

terhambatnya peluang investasi di perekonomian

maju dikarenakan keterbatasan untuk menyelesaikan

kewajiban, pengangguran, dan pasar perumahan yang

lemah, para investor mengalihkan dana investasi ke

perekonomian baru. Semakin banyak investor melirik

Indonesia sebagai sasaran investasi pilihan karena

pertumbuhan demografik yang pesat, posisinya yang

dekat dengan perekonomian berkembang terkuat

dunia, dan parameter investasi lainnya.

Ekspor tetap positif seiring dengan permintaan

komoditas Indonesia yang tetap kuat, tetapi

prospeknya sangat bergantung pada prospek

pertumbuhan rekanan perdagangannya. Investasi

baru di segmen batu bara, minyak sawit, gas alam, dan

segmen-segmen proses manufaktur akan mendorong

sektor ekspor. Ada kemungkinan ekspor Indonesia

tahun depan dihadapkan pada risiko-risiko akibat

kondisi darurat cuaca yang tidak dapat diprediksi yang

dapat mengganggu kelangsungan produksi pertanian,

pertambangan, minyak sawit, dan kayu-kayuan yang

sangat terganggu oleh tekanan dari aktivis lingkungan

hidup yang menginginkan penangguhan penebangan

hutan. Peningkatan pada investasi dan permintaan

domestik akan ikut mendorong impor untuk terus

menguat.

Economists expect a growth of 6.2%. Investment is

expected to spearhead the growth in 2011 coupled

with robust domestic consumption. Until the growth

recovery in major matured economies takes hold, flow

of liquidity towards emerging markets will continue

on. With investment opportunities in matured

markets limited by deleveraging, unemployment and

weak housing markets, investors are shifting their

funds to emerging markets. Investors are increasingly

looking at Indonesia as an alternative investment

destination due to its rapid demographic growth,

proximity to the world's strongest growing economies

and other investment parameters.

Export remains favorable as demand for Indonesia's

commodities remain strong, however, its prospects

largely depends on the growth outlook of its trading

partners. New investments in coal, palm oil, natural

gas as well as segments of the manufacturing process

will propel the export sector. Indonesian exports may

face some risks next year as exigencies from

unpredictable weather could disrupt production of

agricultural and mining products as well as production

of palm oil and timber may be adversely affected by

the pressures from environmental groups to impose a

moratorium on deforestation. Driven by rising

investments and increases in domestic demand,

imports will equally continue to rise strongly.

Page 70: KFC Final 2011 AB Final

69

Pertumbuhan kuat industri perbankan pada 2010

menumbuhkan optimisme pada prospek 2011.

Kalangan optimistis memproyeksikan pertumbuhan

pinjaman akan bertahan pada 20%, sementara

kalangan konservatif memproyeksikan lebih rendah

pada kisaran 15 hingga 18%. Permasalahannya adalah

perbankan akan mengalami kenaikan pada

(LDRs) secara mendadak jika

pertumbuhan simpanan pada tahun ini, yang

diperlukan untuk membiayai kenaikan pinjaman, tidak

dapat mengimbangi tingginya tingkat pertumbuhan

pinjaman. Ini juga akan menekan tingkat

(CAR) industri tersebut, yang mana

pada September 2010 mencapai 18,3%. Jika pada

tahun lalu industri ini berjuang dengan pinjaman yang

terus meningkat, pada 2011 akan berjuang dengan

kewajiban atau simpanan yang terus meningkat dan

penguatan tingkat permodalan.

Loan

Deposit Ratio

Capital

Adequacy Ratio

With the strong growth posted in year 2010 by the

banking industry, there is growing optimism on the

prospects in 2011. Optimists are projecting that loan

growth will be kept at 20%, while the more

conservative ones are discounting it at a range of 15 to

18%. The downside, however, is that most banks will

experience a surge in Loan Deposit Ratio (LDRs) should

this year's deposit growth needed to fund the loan

surge cannot keep pace with the high loan growth.

This will also put pressure on the Industry's Capital

Adequacy Ratio (CAR) levels which stood at 18.3% in

September 2010. While last year's battleground was

on growing loans, 2011 will be on growing liabilities or

deposits and strengthening capital levels.

Page 71: KFC Final 2011 AB Final

70

Untuk mencapai ekspektasi pertumbuhannya dan

mempercepatnya hingga ke tingkat 7% ke atas,

dimana ada potensi untuk merealisasikannya,

Indonesia perlu berinvestasi lebih pada area-area

penting, seperti: infrastruktur dan kegiatan-kegiatan

perekonomian yang membuka lapangan kerja. Hal ini

dapat diupayakan melalui initiatif Pemerintah atau

sektor swasta selama didukung oleh perbaikan-

perbaikan terhadap kebijakan yang tepat untuk

menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.

Percepatan proyek-proyek infrastruktur utama adalah

prioritas utama karena pentingnya meningkatkan

hubungan dalam dan antar pulau, sehingga

mengurangi biaya transportasi dan logistik; tetapi juga

menyediakan daya listrik yang sangat dibutuhkan

untuk menghindari gangguan produksi, sehingga

memastikan roda perekonomian terus berjalan.

Diperlukan upaya koordinasi yang efektif di seluruh

jajaran Pemerintah agar negara ini menjadi tujuan

investasi yang lebih menggiurkan dan menjadi

Indonesia yang kuat dan stabil agar dapat

mempercepat potensi pertumbuhannya untuk

mengurangi angka kemiskinan secara signifikan dan

meningkatkan penghasilan secara merata.

Mengacu pada gambaran perekonomian tahun depan

yang optimistis, semua sektor usaha memiliki peluang

pertumbuhan yang luar biasa. Sektor usaha ritel

kembali diharapkan mencapai pertumbuhan dua digit

disebabkan kenaikan konsumsi domestik. Ini

memberikan peluang tiada akhir kepada Perseroan

untuk melampaui pencapaian tahun lalu; akan tetapi,

untuk mempertahankan kepemimpinannya di usaha

restoran cepat saji, Perseroan pasti akan berhadapan

dengan banyak tantangan dari kompetisi yang

semakin berkembang. Sebagai antisipasi situasi

persaingan yang ketat, Perseroan akan terus berfokus

pada ekspansi jaringan restorannya, tidak hanya di

kota-kota utama yang ada sekarang, juga di kota-kota

baru dan berpotensi di daerah tingkat II. Selalu

sebagaimana biasanya, inovasi akan menjadi fokus

utama untuk menghadirkan KFC dimanapun dengan

membuka restoran berpenampilan modern, mudah

dicapai, nyaman, dan berbeda dari persaingannya.

Perseroan akan selalu berfokus khususnya pada area

metropolitan dan tidak akan membiarkan kompetisi

masuk ke dalam wilayah pasarnya dengan

memberikan pengalaman bersantap yang berbeda

dan tak terlupakan dibandingkan dengan pesaingnya.

Mempertahankan kepemimpinan pasti bukan tugas

To achieve its growth expectation and further

accelerate it to 7% plus level that it has the potential to

realize, Indonesia needs to invest more in critical

areas, like infrastructure and job-creating economic

activities. These can be government-catalyzed

initiatives or private sector-driven as long as

supported by the right policy improvements to make

investment climate more conducive. Accelerating key

infrastructure projects is the top priority as it is quite

critical not just in enhancing connectivity within and

between islands, thereby reducing transport and

logistic costs; but also in providing much needed

power supply to avoid production disruption, thus

ensuring that the economic wheel keep going. There

is a need for effective coordinated efforts across the

multiple levels of government to make the country a

more attractive investment destination moving

towards a stronger and stable Indonesia that can

accelerate its growth potential in a way that brings

about sustained and significant reductions in poverty

and broad-based increases in income.

Following next year's optimistic economic scenario, all

business sectors are facing an enormous opportunity

for growth. Again, the retail business sector is

expected to achieve a double digit growth due to

increased domestic consumption. This presents an

endless opportunity for the Company to surpass last

year's achievement; however, as the leading brand in

the fastfood business, will definitely face numerous

challenges from the growing competition to maintain

its leadership. To address this tough competitive

situation, the Company will continuously focus on

expanding its existing restaurant network not only in

existing primary cities, but also in new and viable

secondary cities nationwide as well. As always,

innovation will be the key focus in making our

presence everywhere by providing good looking,

easily accessible and comfortable outlets different

from the competition. The Company will always

remain focus particularly in metropolitan areas and

will not allow competition to share on its existing

market by providing a different customers' dining

experience compared to the competition.

Maintaining market leadership is definitely not just a

simple task of making your presence everywhere, but

should always be coupled with innovative ways of

Page 72: KFC Final 2011 AB Final

71

serving customers with a variety of uncompromising

quality products, providing value for money and

unmatched speed of service such that every visit will

be a new dining experience for customers.

The Company will always be guided by its overall aim

of putting a big “Yum!” on everyone's faces. To

achieve this, the Company will continue with its

proven strategies of creating and developing a deep

and strong culture where everyone makes a difference

by being innovative and always thinking “out of the

box”, building “Customer and Sales Mania” mindset

with high intentionality in providing customer

satisfaction beyond expectation, operational

excellence through CMS, continuously providing

brand differentiation through innovation, developing

continuity in people and processes with solid focus on

competency and capability development, and

consistently maintaining exceptional results.

mudah dengan sekedar hadir dimana-mana, tetapi

harus disertai cara-cara yang inovatif setiap saat

dalam memberikan layanan kepada konsumen

dengan keragaman produk yang berkualitas, yang

memberikan nilai tambah dan kecepatan layanan

yang tak tertandingi sehingga setiap kunjungan di KFC

merupakan pengalaman bersantap yang baru.

Perseroan selalu mengacu pada tujuannya

memberikan kepuasan “Yum!” yang tak terhingga di

wajah setiap konsumen. Untuk mencapai tujuan ini,

Perseroan secara kontinu menjalankan strategi-

strategi yang telah terbukti berhasil dengan

menciptakan dan mengembangkan budaya yang

kokoh dimana setiap karyawan memberikan

perbedaan dengan berinovasi dan selalu berpikir di

luar kebiasaan, membangun pola pikir yang

berorientasi pada

dengan kesadaran tinggi untuk memberikan kepuasan

kepada konsumen melebihi dari yang diharapkan,

keunggulan operasional dengan CMS, memberikan

perbedaan melalui inovasi, mengembangkan

kesinambungan dalam sumber daya manusia dan

proses yang kuat berfokus pada pengembangan

kompetensi dan kemampuan, dan mempertahankan

konsistensi dalam pencapaian prestasi yang terbaik.

“Customer and Sales Mania”

brand

Page 73: KFC Final 2011 AB Final

72

Page 74: KFC Final 2011 AB Final

73

Page 75: KFC Final 2011 AB Final

74

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Sebagai bagian dari komitmen Perusahaan kepada

publik, PT Fastfood Indonesia Tbk memastikan

penerapan kebijakan dan pelaksanaan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik. Perusahaan sangat menyadari

pentingnya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan

yang Baik, antara lain keterbukaan informasi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, perlakukan yang

adil, dan kemandirian sebagai faktor penting untuk

melindungi aset perusahaan dan nilai jangka panjang

dari .

Struktur internal, kebijakan, dan prosedur yang

berjalan pada saat ini, pada dasarnya dibuat untuk

menjawab tuntutan pemenuhan standar Tata Kelola

Perusahaan yang Baik. Struktur internal, kebijakan,

dan prosedur, direvisi dari waktu ke waktu untuk

disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan

perluasan wilayah cakupan yang selalu berubah,

tetapi dengan selalu mematuhi prinsip-prinsip dasar

Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Etika Kerja adalah sistem nilai dan norma yang berlaku

bagi seluruh karyawan Perusahaan, termasuk

pimpinannya, dalam menjalankan tugas masing-

masing. Etika Kerja yang wajib dijalankan oleh seluruh

karyawan dan manajemen Perusahaan adalah sebagai

berikut:

Menjaga serta memelihara dengan baik semua

milik Perusahaan.

Memelihara dan memegang teguh rahasia

Perusahaan terhadap siapapun.

Memelihara dan menjaga kebersihan di

lingkungan kerja masing-masing.

Menjaga hubungan kerja yang baik dalam setiap

aspek di Perusahaan.

Menjaga kualitas layanan dan produk yang baik

kepada setiap konsumen dengan menjalankan

program CMS.

Jujur dan bertanggung jawab, baik terhadap pihak

internal maupun eksternal Perusahaan.

Menjalankan setiap tugas dengan integritas dan

kedisplinan yang tinggi.

stakeholder

mematuhi dan melaksanakan petunjuk atau

instruksi yang diberikan oleh pimpinannya.

Etika Kerja

As part of Company's commitment to the public, PT

Fastfood Indonesia Tbk ensures the implementation

of Good Corporate Governance policies and practices.

The Company places prime importance to Good

Corporate Governance principles, such as

transparency, accountability, responsibility, fairness,

and independence as significant factors in protecting

Company's assets and stakeholders' long-term value.

Existing internal structures, policies, and standard

operating procedures of the Company are all designed

to meet the standards of Good Corporate Governance.

These internal structures, policies, and procedures are

revised every now and then in response to changing

operation needs and expansion coverage, but always

ensuring adherence to the basic principles of Good

Corporate Governance.

Work Ethics is a system consisting of values and norms

to be followed by all Company employees, from

superiors to subordinates in carrying out their duties.

The Work Ethics that are compulsory to all employees

and the management are as follows:

Ensure all assets of the Company are well

maintained.

Protect confidential data and information of the

Company.

Maintain cleanliness of working area.

Maintain good working relationships in every

aspect of the Company.

Maintain product quality and service to customers

by following the CMS program.

Be honest and responsible to all internal and

external parties of the Company.

Perform duties with integrity and high discipline.

Abide to and carry out directions and instructions

givenby their respective leader.

Work Ethics

Page 76: KFC Final 2011 AB Final

75

Etika Usaha

Dewan Komisaris dan Direksi

Etika Usaha merupakan norma yang wajib dianut

Perusahaan, baik oleh karyawan maupun manajemen,

dalam hubungannya dengan lingkungan usaha. Etika

Usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:

Menjaga hubungan yang baik dengan dan

rekanan lainnya sebagai mitra usaha yang saling

menguntungkan dalam membina usaha untuk

menciptakan hubungan kerjasama jangka panjang.

Mengakui pentingnya kejujuran, keadilan, dan

integritas dalam menjalankan usaha.

Mematuhi hukum dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Bertekad meningkatkan nilai pemegang saham

dan memenuhi tanggung jawab sebagai

Perusahaan yang baik.

Para anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Fastfood

Indonesia Tbk adalah profesional yang dipilih melalui

Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris

terdiri dari enam anggota, dua diantaranya adalah

Komisaris Independen, dan Dewan Direksi terdiri dari

enam anggota.

Dewan Komisaris berfungsi mengawasi kebijakan yang

dibuat oleh Dewan Direksi. Dalam mengambil

t indakan hukum tertentu, Dewan Direks i

mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris.

Setiap pengambilan keputusan mengutamakan

kepentingan umum, dengan mempertimbangkan

prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat dalam

setahun.

Dewan Direksi mengadakan rapat bulanan untuk

membahas kinerja operasional Perusahaan,

kebijakan-kebijakan baru termasuk perubahan-

perubahan terhadap kebijakan yang berlaku, dan

permasalahan penting lainnya, dalam upaya

mencapai obyektif Perusahaan. Anggota Dewan

Direksi secara rutin mengikuti seminar, konferensi,

lokakarya yang diadakan oleh dan institusi

lain di dalam dan di luar negeri.

supplier

franchisor

Mengungkapkan informasi secara transparan,

tepat waktu, dan akurat kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

Business Ethics

Board of Commissioners and Board of Directors

Business Ethics is a system of norms that have to be

followed at all times by Company's employees and

management in relation to business environment. The

Business Ethics of the Company are as follows:

Always treat and consider suppliers and other

business associates as the Company's trustworthy

business partners in order to build long-term

business relationship.

Believe in the importance of honesty, fairness, and

integrity in all business dealings.

Abide to all prevailing laws and regulations

applicable to the Company.

Work hard to improve shareholders' value and at

the same time carry out responsibility as a well-

managed Company.

Provide transparent, timely, and accurate

information to business-related parties.

Members of the Board of Commissioners and the

Board of Directors of PT Fastfood Indonesia Tbk are

professionals appointed during the Company's Annual

General Meeting of Shareholders. The Board of

Commissioners consists of six members, of which two

members are Independent Commissioners, while the

Board of Directors consists of six members.

Duties of the Board of Commissioners include

monitoring of the policies made by the Board of

Directors. When taking certain legal action, the Board

of Directors obtains prior approval from the Board of

Commissioners. All decision making processes by the

the Board of Commissioners always take into

consideration public interest by following the

principles of Good Corporate Governance. The Board

of Commissioners conducted four meetings during the

year.

The Board of Directors has been holding a monthly

meeting to discuss the Company's operational

performance, new policies as well as changes on

existing policies, and other important issues to achieve

the Company's desired objectives. The Board of

Directors has regularly taken part in seminars,

conferences, and workshops held by the franchisor

and other institutions abroad or in the country.

Page 77: KFC Final 2011 AB Final

76

Komite Audit

Internal Audit

Manajemen Risiko

Komite Audit adalah pihak independen yang dibentuk

mengacu pada Peraturan BAPEPAM-LK dan Peraturan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Komite ini diangkat dan

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan

diberikan pedoman kerja sebagai panduan dalam

melakukan tugasnya. Komite Audit bertugas

membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya. Setiap minuta hasil

rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan

Komisaris, disertakan pendapat dan usulan, jika

terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian

Dewan Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang

untuk mengakses catatan atau informasi Perusahaan.

Komite Audit telah melakukan tinjauan atas Laporan

Keuangan Perusahaan selama 2010 dan menghadiri

rapat akhir tahun dengan auditor eksternal.

Internal Audit sebagai satu unit organisasi Perusahaan

yang membantu Dewan Direksi melakukan

pengawasan internal untuk memastikan efektivitas

pengendalian yang dilakukan dan memastikan

pengelolaan operasional internal Perusahaan berjalan

sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah

ditetapkan. Internal Audit secara berkala

melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan audit

ke seluruh restoran KFC dan kantor-kantor regional di

Indonesia, dan selalu melaporkan hasil audit kepada

dan terkait untuk

ditanggapi. Laporan akhir dari hasil audit disampaikan

kepada Dewan Direksi dengan masukan-masukan

untuk meningkatkan kontrol operasional, efektivitas,

dan efisiensi.

Salah satu unsur penunjang pelaksanaan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik adalah manajemen risiko yang

dapat mempengaruhi tercapainya tujuan Perusahaan.

Manajemen Perusahaan melakukan identifikasi serta

memperkirakan potensi risiko beserta dampaknya,

dan menentukan tingkat risiko tersebut. Kemudian,

menelaah kecukupan pengendalian internal dalam

mengurangi dampak risiko yang sudah diidentifikasi,

serta menyusun rencana untuk meningkatkan

pengendalian risiko yang dirasakan masih belum

efektif.

Department Head General Manager

Audit Committee

Internal Audit

Risk Management

The Audit Committee is an independent body

organized as required by BAPEPAM-LK and Indonesia

Stock Exchange (IDX). This committee is appointed by

and responsible to the Board of Commissioners and is

provided with a set of guidelines. It is tasked to provide

assistance to the Board of Commissioners in carrying

out its duties. All minutes drawn up in Audit

Committee meetings are reported to the Board of

Commissioners, complete with opinions and

suggestions for matters requiring the Board of

Commissioners's attention. The Audit Committee has

the authority to access Company's data and

information. For the Company's 2010 financial

reports, the Audit Committee was involved in

reviewing the reports and attending the closing

engagement meeting with the external auditors.

The Internal Audit is an organization unit within the

Company providing assistance to the Board of

Directors in monitoring the effectiveness of controls

and to ascertain that operational management

procedures are in accordance with existing policies.

Internal Audit performs regular audits of all KFC

restaurant outlets, as well as Regional Offices

throughout Indonesia, and reports their findings to

the Department Head and General Manager

concerned for review and comments. Final report of

their findings is submitted to the Board of Directors

with inputs for improving operational controls,

effectiveness, and efficiency.

One of the elements supportive to Good Corporate

Governance is managing risks that could affect

Company's target objectives. Management identifies

potential risks and their effects on the Company,

specifies the level of the risks, verifies whether

sufficient control could reduce the effect of the risks

identified, and makes a plan to improve on existing risk

management.

Page 78: KFC Final 2011 AB Final

77

Perusahaan terus melakukan implementasi program

manajemen risiko, yaitu

(HACCP). Untuk mendapatkan cara-cara

yang terstrukturisasi dalam mengendalikan risiko,

Perusahaan membentuk sebuah unit yang disebut

, yang dipimpin oleh

(PR) , dengan perwakilan dari setiap

departemen di Perusahaan. Semua yang terlibat

dalam pengelolaan usaha turut serta dalam

menentukan, menilai, dan mengendalikan risiko,

dengan tujuan untuk menciptakan komitmen

bersama dalam mengelola risiko dari proses usaha

yang dijalankan. Tujuannya adalah agar manajemen

risiko yang telah dilakukan selama ini menjadi lebih

baik melalui sistem yang terstrukturisasi dan

terdokumentasi.

Sekretaris Perusahaan adalah jendela informasi PT

Fastfood Indonesia Tbk yang memberikan informasi

penting terkait dengan Perusahaan yang perlu

diketahui oleh publik, serta memberikan masukan

kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

mengenai peraturan dan ketentuan yang berlaku agar

dapat dipatuhi sepenuhnya. Saat ini, jabatan

Sekretaris Perusahaan dirangkap oleh salah seorang

Direktur Perusahaan. Sesuai Peraturan BAPEPAM-LK

No.IX.1.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia

tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan, maka

sejak tahun 2006, Sekretaris Perusahaan telah

mengelola Daftar Khusus dari seluruh anggota Dewan

Komisaris dan Dewan Direksi beserta anggota

keluarganya, untuk mendeteksi agar jangan sampai

terdapat transaksi benturan kepentingan

Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga

membuat daftar pemegang saham, termasuk

kepemilikan 5% atau lebih, dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan yang telah dilaksanakan pada Juni 2010 dan

Paparan Publik yang telah dilaksanakan pada

November 2010, termasuk konferensi pers pada

kesempatan tersebut.

Semua perusahaan rentan terhadap risiko usaha yang

dapat merugikan kelangsungan usaha, atau yang

dapat mempengaruhi pertumbuhan penjualan,

Hazard Analysis Critical

Control Point

Crisis Centre Unit Public Relation

Manager

(conflict of

interest).

Sekretaris Perusahaan

Risiko Usaha

The Company is continuously implementing risk

management program known as Hazard Analysis

Critical Control Point (HACCP). To achieve a structured

approach to risk aversion, the Company created a

Crisis Centre Unit headed by the Public Relations (PR)

Manager with representation from each department

in the Company. All those involved in the business

process take part in risks identification and control

requirements, in order to build the same commitment

in risk management of the business. The objective is to

improve the existing risk management to a higher level

by means of a structured and documented system.

The Corporate Secretary provides the public with all

relevant information related to the Company and

provides input to the Board of Commissioners and the

Board of Directors on the existing rules and

regulations to be complied with. The Corporate

Secretary position at present is handled concurrently

by a member of the Board of Directors. Based on the

regulations of BAPEPAM-LK Number IX.1.4 and the

regulations of Indonesia Stock Exchange regarding the

appointment of Corporate Secretary, the Company's

Corporate Secretary since 2006 has maintained a

special record of all members of the Board of

Commissioners, the Board of Directors and their

family members to ensure that there is no conflict of

interest. In addition, Corporate Secretary provides a

listing of shareholders with 5% ownership and above.

The Corporate Secretary facilitated the conduct of

Annual General Meeting of Shareholders in June 2010

and Public Expose in November 2010 including the

press conference in those meetings.

Business risks jeopardizing continuity of operation of a

Company or affecting its development growth in terms

of sales, profitability, and restaurant unit expansion

Corporate Secretary

Business Risk

Page 79: KFC Final 2011 AB Final

78

keuntungan, dan pengembangan restoran.

Pengalaman menunjukkan bahwa meskipun sebuah

perusahaan besar dan ternama, jika risiko usaha tidak

dikontrol dengan baik, pada akhirnya akan

mempengaruhi stabilisasi dan kelangsungan usaha

perusahaan.

Sebagai pemimpin usaha restoran cepat saji,

Perseroan juga tak luput dari berbagai risiko usaha.

Penanganan risiko usaha sangat bergantung pada

seberapa efektif mekanisme pengelolaan risiko dan

bagaimana cara Perseroan mengembangkan dan

menjalankan strategi-strategi dan keputusan-

keputusan yang tepat pada waktu yang tepat.

Beberapa risiko terbesar antara lain:

Perseroan diberi hak untuk membangun dan

mengoperasikan restoran menggunakan “KFC”

di seluruh Indonesia, dengan mengikuti panduan dan

standar yang ditentukan oleh YRI. Dalam Perjanjian

Waralaba yang telah diperbaharui pada Januari 2003,

setiap gerai yang baru dibuka diatur dalam

, yang memberikan hak waralaba

beroperasi selama sepuluh tahun, yang dapat

diperpanjang untuk sepuluh tahun berikutnya. Jika

setelah perpanjangan sepuluh tahun kedua gerai

tersebut masih beroperasi, maka hak waralaba tidak

dapat diperpanjang lagi, tetapi akan diperlakukan

sebagai gerai baru mengikuti syarat dan ketentuan

untuk gerai baru.

Perjanjian Waralaba dapat dibatalkan jika Perseroan

tidak mengikuti ketentuan, aturan main, dan standar

yang ditentukan oleh . Pembatalan ini dapat

secara langsung mempengaruhi kelangsungan

operasional Perseroan.

Untuk memastikan bahwa Perjanjian Waralaba

dipatuhi dengan baik, khususnya syarat dan ketentuan

yang terkait dengan standar mutu dan layanan, maka

Perseroan harus melakukan kontrol ketat terhadap

operasional restoran, dengan menggunakan berbagai

metode yang dirancang dan direkomendasikan oleh

YRI untuk mengawasi, mempertahankan, dan

meningkatkan operasional restoran untuk

menghasilkan tingkat kebersihan

brand

Deemed

Franchise Agreement

franchisor

(Cleanliness),

Pencabutan Hak Waralaba

are likely to be confronted by any business enterprise.

Experience shows that even big and well-known

companies, business risks that are left uncontrolled

led to their untimely.

As the leading brand in the fast food business, the

Company is not at all free from any of these business

risks. Addressing these risks significantly depends on

how effective the risk management mechanism is and

how the Company can develop and implement the

right strategies and decisions at the right time.

Most notable of these risks are as follows:

As the licensed franchisee of KFC brand in Indonesia,

PT Fastfood Indonesia Tbk was given the right to

establish and operate restaurant outlets using “KFC“

brand nationwide following the guidelines and

standards set by YRI. Under the New Franchise

Agreement signed in January 2003, every new outlet

opened by the Company is covered by a Deemed

Franchise Agreement, and is given a franchise to be

operated for a period of ten years and renewable for

another ten-year term. If after the second ten-year

term the restaurant outlet is still operating, it can no

longer be renewed but will be treated as a new store

again subject to the same terms and conditions for

new store.

The Franchise Agreement, however, is subject to

termination in the event of unsatisfactory

performance by the franchisee and non-compliance

with the policies, guidelines and standards established

by the franchisor. This termination clause may directly

affect the continuity of the Company's business

operation.

To ensure that the Franchise Agreement is being

complied with, management sees to it that all

covenants of the agreement are adhered to.

Particularly on matters related to standards, the

Company keeps a tight control on restaurant

operations using various tools designed and

recommended by YRI as basis for monitoring,

maintaining, and improving operational excellence to

achieve the desired level of Cleanl iness,

Termination of Franchise Agreement by the

Franchisor

Page 80: KFC Final 2011 AB Final

79

keramahtamahan ketepatan ,

kualitas produk , perawatan restoran

, dan kecepatan layanan

yang diinginkan. Di atas semua ini, Perseroan

selalu menerapkan standar tinggi dan program-

program keamanan pangan, berkoordinasi dengan

supplier ayam untuk memastikan perlindungan

terhadap konsumen dan KFC.

Seiring dengan maraknya nama-nama baru

bermunculan di dunia usaha restoran cepat saji, serta

berkembangnya nama-nama lama yang telah hadir

lebih dulu, menciptakan masa depan yang cukup

suram bagi pengelola usaha yang tidak mampu

bertahan dalam kompetisi yang sangat ketat, sehingga

terjadi penurunan pangsa pasar, khususnya di kota-

kota metropolitan.

Sebagai antisipasi, Perseroan tetap berkomitmen

untuk terus menciptakan perbedaan dengan

terus berinovasi dalam promosi KFC, seperti

melanjutkan program KMHL dengan target konsumen

KFC dari kategori anak-anak, remaja, muda-mudi dan

keluarga, yang memberikan sesuatu yang berbeda

dari produk-produk KFC, dan terus meningkatkan

layanan untuk memberikan kepuasan kepada

konsumen.

Selain itu, Perseroan juga menjalankan strategi-

strategi sebelumnya, antara lain menyajikan produk

dan layanan berkualitas, mengembangkan jaringan

restoran, menggalakkan kegiatan kehumasan untuk

promosi citra , dan menjalankan program-

program pemasaran yang berfokus pada promosi

berkala, penawaran produk bernilai tambah,

pengenalan produk baru, dan perpanjangan promosi

produk lainnya.

Selain itu, Perseroan terus berupaya menciptakan

desain restoran yang mutahir, inovatif, dan

untuk menghadirkan tampilan restoran yang segar

dan modern, tanpa kehilangan identitas KFC.

Untuk menarik manfaat dari peluang usaha yang

sedemikian besarnya, dan semakin mempopulerkan

KFC kepada konsumennya di seluruh Indonesia,

Perseroan terus melakukan ekspansi jaringan

restorannya hingga ke daerah tingkat II, tanpa

mengabaikan beratnya persaingan pasar, dengan

terus melakukan peremajaan dan

di kota-kota metropolitan.

(Hospitality), (Accuracy)

(Product quality)

(Maintenance) (Speed of

Service)

brand

brand

brand

brand

trendy

brand

brand

image

enhancement

Persaingan

Hospitality,Accuracy, Maintenance, Product and

Speed of Service. On top of this, the Company has

been putting high priority on food safety and product

program quality by ensuring chicken suppliers'

adherence to prescribed specifications and standards

for the protection of KFC consumers and KFC Brand, in

general.

The competitive situation in the QSR business is

becoming tight not only because of the proliferation of

more fast food brands in the market, but also with the

store growth and expansion of existing brands.

Companies that cannot cope with this rigid

competitive scenario will surely encounter a very

bleak future creating a decline in market share,

particularly in metropolitan areas.

In anticipation of this possibility, the Company is

committed to continuously implement exceptional

brand differentiation through innovation in marketing

the brand. Programs targeting the kids, teens, young

adults and family categories will be launched

continuously with strong focus on diversification in

terms of products and raising the bar in providing

customer satisfaction.

Supplementing this effort are the traditional strategies

of providing quality products and service, business

network expansion, promoting brand image through

PR activities, as well as effective marketing programs

focused on periodic promotion, value offer, new

products, and product extension.

Moreover, the Company continuously strives to come

up with new, innovative and trendy designs to make

the restaurants more attractive, lively, and

entertaining, but without losing the basic elements of

the brand. To avail of the vast business opportunities

and to make the brand more accessible to customers

nationwide with strong focus on free-standing

restaurant outlets, the Company will constantly

expand its restaurant network to secondary cities but

without neglecting its tough competitive markets in

the metropolitan areas through renovation and image

enhancement.

Competition

Page 81: KFC Final 2011 AB Final

80

Pasokan Bahan Baku

Harga Bahan Baku

Perseroan memasok ayam karkas segar dan ayam

potong beku dari sekitar lima belas supplier di seluruh

Indonesia. Banyaknya supplier di dalam negeri tidak

menjamin kelangsungan pasokan. Pasokan sering

terputus pada hari-hari libur seperti Idul Fitri, Natal &

Tahun Baru, dan liburan sekolah. Untuk menganitipasi

gangguan pasokan selama hari-hari tersebut,

Perseroan membuat kontrak jangka panjang dengan

merencanakan pesanan lebih awal dan menyimpan

persediaan ayam yang cukup sebelum hari-hari libur

tersebut.

Beberapa bumbu untuk produk-produk utama KFC,

khususnya dan S diimpor

dari Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia melalui

beberapa importir yang wajib mengikuti standar YRI.

Bahkan untuk produk-produk baru, beberapa bahan

bakunya biasanya diimpor. Dengan kemajuan yang

telah dicapai oleh supplier lokal dalam memproduksi

substitusi produk-produk impor mengikuti standar

yang diberikan, Perseroan secara bertahap dapat

mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku

impor.

Pengadaan ayam karkas segar atau ayam potong beku

dalam jumlah besar sudah diharapkan dari restoran

cepat saji yang mengoperasikan hampir 400 gerai di

seluruh Indonesia yang menyajikan produk ayam

sebagai produk utama. Walaupun kebutuhan dalam

jumlah besar ini umumnya tersedia di pasar sepanjang

tahun, terkecuali pada hari-hari libur ketika pasokan

sering terputus, namun harga ayam berfluktuasi

setiap minggu tergantung pada ketersediaan ayam

potong dari peternak di Indonesia. Untuk

menstabilkan kondisi ini, Perseroan melakukan

kontrak pembelian dengan supplier terpilih untuk

periode tetentu. Selain itu, Perusahaan juga

memanfaatkan peluang untuk menyimpan

persediaan produk ayam dari pasar terbuka pada saat

harga rendah atau pada saat pasokan melebihi

permintaan.

Original Recipe Hot & picy

Supplies of Raw Materials

Raw Material Prices

Frozen-cut and fresh dressed chickens are the basic

raw materials for KFC and are supplied by no more

than 15 chicken suppliers nationwide. The abundance

of chicken suppliers, however, is not really a guarantee

for continuity of supply. Supply interruptions are stll

encountered especially during peak season, like Idul

Fitri (moslem new year), Christmas & New Year and

school holidays. To address the chicken supply

problem during these periods, the Company usually

resorts to advance ordering, coupled with building up

chicken stock inventory prior to peak season.

In addition, some raw material ingredients of KFC core

products, particularly Original Recipe and Hot & Spicy

breading, are imported from the United States,

Singapore, and Malaysia, through several importers,

and it is obligatory for all of them to adhere to YRI

standards. Even for new products, some of the

ingredients are usually imported. With further

improvements in suppliers' ability to produce import

substitutes adhering to prescribed standards, by and

large, the Company was able to reduce its dependence

on imports.

With about 400 outlets serving chicken as its core

product, expectedly fresh dressed chickens are

procured in large quantities. Except during peak

season where normally there is interruption of supply,

this volume requirement is usually available in the

market throughout the year; however, market price of

chicken fluctuates quite frequently, sometimes on a

weekly basis depending on the availability of broilers

from existing farms in Indonesia. To stabilize this

condition, the Company usually enters into supply

contract with selected suppliers for a specified period.

Also, the Company usually avails of the opportunity to

stock pile chicken products from the open market

during periods when the price is low or when the

supply is exceeding demand.

Page 82: KFC Final 2011 AB Final

81

Komitmen Perseroan dalam kepedulian lingkungan

pada 2010 terus dilakukan dengan memberikan

bantuan penghijauan di daerah gersang dan kumuh.

Membangun kesadaran akan pentingnya hidup di

lingkungan yang asri nan hijau, dan menjadikan

lingkungan sehat serta nyaman bagi masyarakat

setempat, menjadi tujuan dari program Peduli

Lingkungan yang telah dirintis sejak 2007 ini. Selama

lebih dari tiga tahun, Perseroan telah menanam lebih

dari 100.000 pohon yang tersebar di seluruh wilayah

di Indonesia.

Pada tahun yang sama, Perseroan juga kembali

memberikan bantuan sosial kemanusiaannya melalui

program proyek jaringan air bersih di wilayah Gunung

Kidul dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Melalui

program ini, Perseroan secara langsung membantu

program Pemerintah Daerah dalam mengatasi krisis

air di wilayah tandus, terutama di Indonesia bagian

timur. Manfaat yang sangat besar telah dirasakan oleh

masyarakat setempat. Melalui penyediaan jaringan air

bersih, penduduk miskin dapat melakukan aktivitas

sehari-hari tanpa dibebani masalah krisis air. Pasokan

air yang cukup telah memberikan perkembangan yang

baik bagi dunia usaha di wilayah tersebut.

Bencana alam Gunung Merapi yang dialami saudara-

saudara kita di Yogyakarta telah menggugah

kesadaran Perseroan untuk membantu mengulurkan

tangan. Melalui sumbangan secara kolektif yang

berhasil dihimpun dari karyawan maupun konsumen,

Perseroan berhasil memberikan bantuan dana senilai

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

In 2010, as part of the Company's commitment to

environmental concerns, green living aids were

distributed to waterless and depraved areas. Making

society aware of the importance of green living and

making it a healthy way of living have become the

objective of the Company's environmental concerns

program since it was started in 2007. For over three

years now, the Company has planted more than

100,000 trees in all over Indonesia.

In the same year, the Company continued giving

corporate social aids and this year it was by means of

“Proyek Jaringan Air Bersih” program which provides

clean water for the people living in the Gunung Kidul

and Kupang areas in Nusa Tenggara Timur. Through

this program the Company actually helped out the

local government in taking care of the water crisis in

waterless areas, especially in the eastern part of

Indonesia. The local society is greatly benefited from

this program. Because of this program, those people

lived in poverty can now do their daily activities

without having to worry about water crisis. Sufficient

water supply has led to a growing economy in the

areas.

The natural calamity in the eruption of Gunung Merapi

that hit our brothers and sisters in Yogyakarta had

moved the Company to help out. By means of

collective donation from the Company's employees

and customers, a total money donation worth of

Rp510,000,000 was handed over in person to

KFC Peduli Lingkungan Proyek Jaringan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur

Page 83: KFC Final 2011 AB Final

82

Rp510.000.000 yang diserahkan secara langsung

kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri

Sultan Hamengkubuwono X. Pada tahun-tahun

sebelumnya, Perseroan telah menyalurkan bantuan

serupa kepada beberapa wilayah yang terkena

dampak bencana alam, seperti gempa di Yogyakarta,

Tasikmalaya, dan Padang.

Bekerjasama dengan PT Biotech Inti Organik,

Perseroan membentuk kegiatan pembinaan bagi 400

petani kec i l da lam pemberdayaan usaha

di wilayah Pulau Jawa dan

Sumatera Selatan. Program ini telah menghantarkan

Perseroan meraih penghargaan dari Majalah SWA

sebagai perusahaan yang peduli terhadap petani kecil

di Indonesia.

Tidak berbeda dari tahun sebelumnya, Perseroan

bekerjasama dengan

kembali melakukan penggalangan dana

bagi anak-anak yang kekurangan gizi melalui

(WHRP). Namun tidak seperti

sebelumnya, pada tahun ini jumlah sumbangan yang

terkumpul cukup besar hingga mencapai

Rp1.089.017.586. Sejak 2009, Program ini telah

memberi kesempatan kepada Perseroan untuk

menyaksikan langsung penyerahan dana bantuannya,

yang ditujukan untuk anak-anak kekurangan gizi di

Nusa Tenggara Barat.

Pada 2010, Perseroan secara konsisten melaksanakan

program KFC Peduli Plus di beberapa wilayah di

Indonesia, antara lain: Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa

(entrepreneurship)

The United World Food

Programme

World

Hunger Relief Program

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan

Hamengkubuwono X. The Company had also been

giving money donation in the previous years to help

out areas that were hit by the earthquake in

Yogyakarta, Tasikmalaya, and Padang.

In cooperation with PT Biotech Inti Organik, the

Company set up a unit of 400 small farmers in Pulau

Jawa and Sumatera Selatan to teach the farmers about

social entrepreneurship. This program had won the

Company a recognition from majalah SWA for the care

of small farmers in Indonesia.

As in the previous years, the Company was involved

again in another fund raising program with the United

World Food Programme to lend a hand to under-

nourished children through World Hunger Relief

Program (WHRP). Unlike before, the total fund raised

this year was significantly higher Rp1,089,017,586.

Since 2009, the Company has been given the

opportunity to witness the fund raised handover to

the under-nourished children in Nusa Tenggara Barat.

During the year, the Company was consistent with the

KFC Peduli Plus program in several parts of Indonesia,

such as: Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, and

Serah Terima Bantuan Bencana Alam Gunung Merapi dari KFC

Indonesia kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Social Entrepreneurship Award dari Majalah SWA

Page 84: KFC Final 2011 AB Final

83

Tengah, dan Jawa T imur. Kegiatan ini telah

dilaksanakan sejak lima tahun terakhir, yang bertujuan

membantu biaya pendidikan sekolah bagi siswa-siswi

SMP dan SMA dari keluarga yang sangat tidak mampu,

miskin dari yang termiskin, orang tua jompo. Hingga

saat ini jumlah penerima bantuan sudah mencapai

lebih 1.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain melaksanakan tanggung jawab sosial kepada

masyarakat, Perseroan juga melakukan berbagai

kegiatan internal guna menjalin keharmonisan dan

memelihara ikatan kekeluargaan antar karyawan,

serta memacu semangat dalam bekerja. Kegiatan ini

digelar dalam bentuk buka puasa bersama, halal bi

halal, natal bersama, donor darah, lomba mancing,

Jawa Timur. The program was started since five years

ago to help funding students of secondary and senior

high grades from less-fortunate and poor of the

poorest family to continue their education, money

contribution to aged and old citizens. The total

number of dependents of this program reached more

than 1,000 this year in all over Indonesia.

Aside from involving in various corporate social

responsibility activities to the public, the Company

also organized internal activities to build a harmonious

relationship amongst employees and to motivate

enthusiasm at work. Some of the activities included:

break-fasting, halal bi halal, christmas celebration,

blood donation, fishing competition, Anniversary of

World Hunger Relief Program (WHRP) 2010

Page 85: KFC Final 2011 AB Final

84

HUT Gojukai, Rakernas Serikat Pekerja PT Fastfood

Indonesia Tbk, Rapat Tahunan Koperasi Karyawan

K2KFC, serta perayaan HUT ke-31 PT Fastfood

Indonesia Tbk pada 18 Oktober 2010, dimeriahkan

dengan kegiatan .Fun Bike

Gojukai, Employee Union National Meeting,

Employee Cooperatives Annual Meeting, 31

Anniversary of PT Fastfood Indonesia Tbk on 18

October 2010, which was celebrated wih Fun Bike

program.

st

KFC Fun Bike KFC Peduli Orang Tua Jompo

KFC Peduli Pendidikan

KFC Peduli Orang Miskin

HUT Gojukai

Page 86: KFC Final 2011 AB Final

85

Informasi dan Data Perusahaan

Sebagai Perusahaan yang terdaftar sebagai emiten di

PT Bursa Efek Indonesia, PT Fastfood Indonesia Tbk

menyediakan data dan informasi berupa Laporan

Keuangan, Laporan Tahunan kepada BAPEPAM-LK dan

BEI untuk keperluan publik. Perseroan juga

menyelenggarakan tahunan, biasanya

setelah kwartal ke-3, untuk memaparkan kepada para

prospektif investor dan publik pada umumnya, hasil

operasi interim Perusahaan. Selain itu, Perseroan juga

m e n g a d a k a n k o n f e r e n s i p e r s s e t e l a h

penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

untuk memberikan informasi hasil rapat dan

menjawab pertanyaan dari pers.

Selain itu, informasi tentang Perseroan, produk-

produk dan jaringannya dapat diakses melalui:

KFC Website:

Facebook account: Facebook.com/kfcindonesia

Twitter account: @kfcindonesia

Contact Centre: 0807-16-77777

Perseroan juga telah menyediakan saluran khusus

untuk menerima masukan dari konsumen di SMS

Hotline KFC Indonesia dengan nomor telepon:

0812.1000.5050.

Perseroan berharap dengan tersedianya akses yang

semakin luas, KFC Indonesia semakin dapat

memenuhi dan melayani keinginan-keinginan

konsumennya.

Public Expose

www.kfcindonesia.com

Information and Company Data

As a company listed in the Indonesia Stock Exchange,

PT Fastfood Indonesia Tbk provides data and

information in the form of Financial Report, Annual

Report to BAPEPAM-LK and IDX for public use. On an

annual basis, the Company conducts Public Expose,

usually after the 3 quarter of the year to present to

prospective investors and to the public in general the

interim results of Company's operation. In addition, a

press release is conducted after the Annual General

Meeting of Shareholders to provide information of the

results of the meeting and to answer questions from

the press.

More information about the Company, its products

and network is accessible at:

The Company provides a special line for customers'

inputs at SMS Hotline KFC Indonesia with telephone

number: 0812.1000.5050.

It is the expectation of the Company that by providing

as wide access as possible, KFC Indonesia can better

accommodate and serve customers' needs.

rd

KFC Website:

Facebook account: Facebook.com/kfcindonesia

Twitter account: @kfcindonesia

Contact Centre: 0807-16-77777

www.kfcindonesia.com

Rapat Tahunan Koperasi Karyawan K2KFC

Rakernas Serikat Pekerja PT Fastfood Indonesia Tbk

Page 87: KFC Final 2011 AB Final
Page 88: KFC Final 2011 AB Final
Page 89: KFC Final 2011 AB Final
Page 90: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Daftar Isi Table of Contents Halaman/Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca ……………………………………………….. 1 - 2 ……………....…………………. Balance Sheets Laporan Laba Rugi …………………...……………. 3 ……………..…………… Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas …………………..….. 4 ……………... Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas …………………….……………. 5 ……………………… Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan..….…………….. 6 - 51 ………………Notes to the Financial Statements

***************************

Page 91: KFC Final 2011 AB Final
Page 92: KFC Final 2011 AB Final
Page 93: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial

statements. 1

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NERACA

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. BALANCE SHEETS

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated) Catatan/ 2010 Notes 2009

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS 2b,2j,2q, Kas dan setara kas 374.207.101 3,27,29 374.432.253 Cash and cash equivalents Piutang 13.881.251 2j,2q,4,27,29 7.505.630 Accounts receivable Piutang pihak-pihak yang 2o,2q,25, mempunyai hubungan istimewa 26.920.516 27,33 15.331.451 Due from related parties Persediaan 117.652.784 2c,5 95.221.572 Inventories Biaya dibayar di muka 17.749.097 2h,6,31d 10.815.033 Prepaid expenses Aset lancar lainnya 7.766.584 6 5.335.503 Other current assets

Jumlah aset lancar 558.177.333 508.641.442 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets - net of sebesar Rp205.731.120 accumulated depreciation pada tahun 2010 of Rp205,731,120 in 2010 (2009: Rp177.207.945) 220.934.520 2e,2f,7 187.610.617 (2009: Rp177,207,945) Biaya renovasi bangunan Renovation costs of rented sewa - bersih 238.366.483 2g,8 166.431.861 buildings - net Sewa jangka panjang dibayar di muka - bersih 96.097.058 2h,9,31d 90.801.414 Long-term prepaid rent - net Biaya yang ditangguhkan - bersih 49.124.644 2i,10 46.313.422 Deferred charges - net Aset tidak lancar lainnya 73.343.006 2q,11,27 41.610.078 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 677.865.711 532.767.392 Total non-current assets

JUMLAH ASET 1.236.043.044 1.041.408.834 TOTAL ASSETS

Page 94: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial

statements. 2

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NERACA (lanjutan)

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated) Catatan/ 2010 Notes 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka pendek 1.079.829 2q,12,27 3.601.077 Short-term bank loan Hutang usaha 2q,13,27 Trade payables Pihak ketiga 101.194.228 107.640.229 Third parties Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 26.715.338 2o,25 26.041.525 Related parties Hutang lain-lain 2q,27 Other payables Pihak ketiga 83.210.716 14 56.169.662 Third parties Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.779.556 2o,25 13.675.127 Related parties Hutang pajak 48.906.770 2l,15 58.406.900 Taxes payable 2q,16,27, Biaya masih harus dibayar 43.113.671 31a,31d 38.351.009 Accrued expenses Uang muka yang diterima 14.676.165 17 15.166.639 Advances received Kewajiban sewa pembiayaan jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun 1.469.086 2f,18 1.236.731 obligation under finance leases Kewajiban lancar lainnya 2.621.394 2q,27 488.825 Other current liabilities

Jumlah kewajiban lancar 326.766.753 320.777.724 Total current liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian jatuh Obligation under finance leases - tempo dalam waktu satu tahun 2.033.918 2f,18 1.254.152 net of current maturities Kewajiban pajak tangguhan - bersih 35.293.436 2l,15 29.614.802 Deferred tax liabilities - net Kewajiban imbalan kerja 69.781.935 2n,19 50.382.812 Employee benefit liabilities Kewajiban tidak lancar lainnya 503.043 2q,27 273.812 Other non-current liabilities

Jumlah kewajiban tidak lancar 107.612.332 81.525.578 Total non-current liabilities

Jumlah kewajiban 434.379.085 402.303.302 Total liabilities

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp100 Share capital - Rp100 (full (angka penuh) per saham amount) par value per share Modal dasar - 600.000.000 saham Authorized - 600,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Subscribed and fully paid - penuh - 446.250.000 saham 44.625.000 20 44.625.000 446,250,000 shares Saldo laba Retained earnings Cadangan umum 7.041.659 21 5.221.693 Appropriated for general reserve Belum ditentukan penggunaannya 749.997.300 589.258.839 Unappropriated

Jumlah ekuitas 801.663.959 639.105.532 Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.236.043.044 1.041.408.834 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Page 95: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial

statements. 3

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN LABA RUGI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF INCOME

Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

PENJUALAN 2.913.604.568 2k,22 2.454.359.779 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 1.273.156.720 2k,23 986.532.175 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 1.640.447.848 1.467.827.604 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2k,2n,24 OPERATING EXPENSES Penjualan dan pemasaran 1.201.503.132 31a 1.036.303.149 Selling and marketing Umum dan administrasi 235.389.869 210.283.446 General and administrative

Jumlah beban usaha 1.436.893.001 1.246.586.595 Total operating expenses

LABA USAHA 203.554.847 221.241.009 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME/(EXPENSES) Jasa layanan antar 16.921.469 13.899.988 Home delivery fee Insentif sehubungan dengan Incentives related to supply perjanjian pemasokan 16.758.161 31b,31c 4.511.249 agreements Pendapatan bunga 14.175.681 13.083.420 Interest income Laba/(rugi) kurs - bersih 190.330 2j (1.820.298) Gain/(loss) on foreign exchange - net Beban bunga (251.647 ) (603.746) Interest expense Lain-lain - bersih 10.240.971 (3.163.672) Others - net

Pendapatan lain-lain - bersih 58.034.965 25.906.941 Other income - net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME PENGHASILAN 261.589.812 247.147.950 TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2l,15 INCOME TAX EXPENSE Pajak kini 56.314.001 61.785.911 Current tax Pajak tangguhan - bersih 5.678.634 3.365.455 Deferred tax - net

Jumlah beban pajak penghasilan 61.992.635 65.151.366 Total income tax expense

LABA BERSIH 199.597.177 181.996.584 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE (angka penuh) 447 2m 408 (full amount) \;

Page 96: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial

statements. 4

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

Saldo Laba/ Modal Saham Retained Earnings Ditempatkan

dan Disetor Cadangan Penuh/ Umum/ Belum Jumlah Share Capital Appropriated Ditentukan Ekuitas/ Catatan/ Issued and for General Penggunaannya/ Total Notes Fully Paid Reserve Unappropriated Equity

Saldo 1 Januari 2009 44.625.000 3.969.013 433.951.185 482.545.198 Balance as of January 1, 2009 Laba bersih untuk tahun 2009 - - 181.996.584 181.996.584 Net income for 2009 Cadangan umum 21 - 1.252.680 (1.252.680 ) - Appropriation for general reserve Dividen tunai 21 - - (25.436.250 ) (25.436.250 ) Cash dividends

Saldo 31 Desember 2009 44.625.000 5.221.693 589.258.839 639.105.532 Balance as of December 31, 2009 Laba bersih untuk tahun 2010 - - 199.597.177 199.597.177 Net income for 2010 Cadangan umum 21 - 1.819.966 (1.819.966 ) - Appropriation for general reserve Dividen tunai 21 - - (37.038.750 ) (37.038.750 ) Cash dividends

Saldo 31 Desember 2010 44.625.000 7.041.659 749.997.300 801.663.959 Balance as of December 31, 2010

Page 97: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial

statements. 5

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 2.913.604.568 2.454.359.779 Receipts from customers Penerimaan bunga 13.314.514 12.449.767 Interest received Pembayaran kepada pemasok (1.301.360.122) (970.789.241) Payments to suppliers Pembayaran beban usaha (898.380.192) (757.209.854) Payments of operating expenses Pembayaran kepada karyawan (364.581.297) (321.632.078) Payments to employees Pembayaran pajak penghasilan badan (68.773.192) (48.889.976) Payments of corporate income tax Pembayaran beban bunga (251.647) (603.746) Payments of interest

Kas bersih yang diperoleh Net cash provided by operating dari aktivitas operasi 293.572.632 367.684.651 activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penerimaan dari penjualan aset tetap 9.650 39.500 Proceeds from sale of fixed assets Additional renovation costs of Penambahan biaya renovasi bangunan sewa (104.920.905 ) (64.772.789) rented building Penambahan biaya ditangguhkan (82.777.614 ) (71.436.655) Additional deferred charges Perolehan aset tetap (61.454.747 ) (36.428.544) Acquisitions of fixed assets Penambahan uang jaminan (2.665.111) (2.136.606) Additional security deposits

Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in investing aktivitas investasi (251.808.727) (174.735.094) activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Pembayaran dividen tunai (37.038.750) (25.218.766) Payments of cash dividends Pembayaran hutang jangka pendek (2.521.248) (913.751) Payments of short-term bank loans Payments of obligations under Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (2.014.776) (2.047.982) finance leases

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (41.574.774) (28.180.499) Net cash used in financing activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND SETARA KAS 189.131 164.769.058 CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 374.432.253 211.495.305 AT BEGINNING OF YEAR Pengaruh perubahan kurs atas Effects of changes in exchange kas dan setara kas (414.283) (1.832.110) rate on cash and cash equivalents

CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 374.207.101 374.432.253 AT END OF YEAR Aktivitas tidak mempengaruhi kas: Non-cash activity: Penambahan aset tetap yang diperoleh Additions to fixed assets through

dengan hutang 3.026.897 2.633.855 incurrence of liabilities

Page 98: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

6

1. U M U M 1. GENERAL PT Fast Food Indonesia (“Perusahaan”) didirikan

berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19 Juni 1978 yang dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979, dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 4491 tanggal 1 Oktober 1979, serta diumumkan dalam Tambahan No. 682 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1979.

PT Fast Food Indonesia (the “Company”) was incorporated based on the Notarial Deed No. 20 dated June 19, 1978 of Sri Rahayu, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. Y.A.5/245/12 dated May 22, 1979, was registered in the District Court of Jakarta under Registry No. 4491 dated October 1, 1979, and was published in supplement No. 682 of State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 9, 1979.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 32 tanggal 8 Agustus 2008, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-76847.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Oktober 2008.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 32 dated August 8, 2008 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., concerning the changes to conform with the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007. This amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-76847.AH.01.02.Year 2008, dated October 23, 2008.

Perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1979.

The Company is engaged in food and restaurant activities. The Company started its commercial operations in 1979.

Pada tanggal 31 Maret 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 4.462.500 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp4.462.500. Sejak tanggal 11 Mei 1993, saham Perusahaan yang telah ditawarkan kepada masyarakat telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2000, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp100 (angka penuh) per saham. Dengan demikian jumlah dari saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh bertambah menjadi 446.250.000 saham.

On March 31, 1993, the Capital Market Supervisory Agency or “BAPEPAM” approved the Company’s offering of 4,462,500 shares to the public at a total nominal value of Rp4,462,500. Since May 11, 1993, the Company’s shares offered to the public have been listed on the Indonesia Stock Exchange. In 2000, the Company implemented a stock split from Rp1,000 (full amount) per share to Rp100 (full amount) per share. As a result, the number of the Company’s subscribed and fully paid shares have since increased to 446,250,000 shares.

Berdasarkan catatan Perusahaan, Perusahaan mempunyai 15.840 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 13.229 karyawan). Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia.

Based on the Company’s record, the Company has 15,840 employees as of December 31, 2010 (2009: 13,229 employees). The head office of the Company is located at Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia.

Page 99: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7

1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Anthony Salim : President Commissioner Wakil Komisaris Utama : Elizabeth Gelael : Vice President Commissioner Komisaris : Rudy Tanudjaja Saputra : Commissioner Komisaris : Benny Setiawan Santoso : Commissioner Komisaris Independen : Ken Leksono : Independent Commissioner Komisaris Independen : P.L. Gunawan Solaiman : Independent Commissioner Direksi Directors Direktur Utama : Dick Gelael : President Director Wakil Direktur Utama : Ferry Noviar Yosaputra : Vice President Director Direktur : Ricardo Gelael : Director Direktur : Leonny Elimin : Director Direktur : Justinus Dalimin Juwono : Director Direktur : Adhi Indrawan : Director Komite Audit Audit Committee Ketua : Ken Leksono : Chairman Anggota : Paulus Thio : Member

Gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris

berjumlah sebesar Rp43.577.636 pada tahun 2010 (2009: Rp34.866.508).

Directors’ and Commissioners’ salaries and allowances amounted to Rp43,577,636 in 2010 (2009: Rp34,866,508).

Dalam tahun 2010, Perusahaan telah membuka 30 gerai restoran, sehingga sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mengoperasikan 398 gerai restoran. Seluruh gerai restoran Perusahaan berada di Indonesia, dimana 146 di antaranya berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (“Jabodetabek”) dan sisanya berada di luar Jabodetabek.

In 2010, the Company opened 30 restaurant outlets and up to December 31, 2010, the Company operates 398 restaurant outlets. All the Company’s restaurant outlets are located in Indonesia, 146 of which are located in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (“Jabodetabek”) and the rest are located outside Jabodetabek.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan oleh Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The accounting and reporting policies adopted by the Company conform to generally accepted accounting principles in Indonesia, which comprise of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and the Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosures Guidance issued by Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or “BAPEPAM-LK”. The following significant accounting policies have been applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2010 and 2009:

Page 100: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial

statements

Laporan keuangan yang disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain, disusun atas dasar akrual (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain, sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut.

The financial statements presented in thousands of Rupiah, unless otherwise stated, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which have been values on another measurement basis as explained in the accounts policy for such accounts.

Laporan arus kas disusun dengan

menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dan setara kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method, which classifies the receipts and payments of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities.

b. Kas dan setara kas b. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak dibatasi atau dijadikan jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of three months or less at the time of placement or purchase and not restricted or pledged as collateral to loans and other borrowings.

c. Persediaan c. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai

terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan meliputi seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisinya yang sekarang.

Cost is determined using the average method and comprises all costs of purchases, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition.

Page 101: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Persediaan (lanjutan) c. Inventories (continued)

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kondisi bisnis yang umum, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk menjual.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated cost necessary to make the sale.

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada tanggal neraca.

Allowance for stock obsolescence is provided based on the physical conditions of the inventories at balance sheet date.

d. Investasi dalam saham d. Investments in shares of stock

Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% baik langsung maupun tidak langsung disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).

Investments with direct or indirect share ownership of less than 20% are carried at cost.

e. Aset tetap e. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya reparasi dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statement of income as incurred.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan

metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is calculated on a straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/ Years

Bangunan 20 Buildings Mesin dan peralatan 10 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and not depreciated.

Page 102: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Aset tetap (lanjutan) e. Fixed assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

The carrying amount of a fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the statement of income at the year when the item is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,

masa manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

f. Sewa pembiayaan f. Finance lease

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases.

Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease terms so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statement of income. Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term.

Page 103: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Sewa pembiayaan (lanjutan) f. Finance lease (continued)

Penyusutan aset sewaan melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan estimasi masa manfaat aset sewaan.

Depreciation of leased asset under finance lease is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets.

g. Biaya renovasi bangunan sewa g. Renovation cost of rented building

Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul

sehubungan dengan pembuatan interior dan lain-lain atas bangunan yang disewa serta diamortisasi selama 10 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

This account represents the costs incurred relating to the construction of interior and other improvements of rented buildings, which are being amortized over 10 years using the straight-line method.

h. Sewa dibayar di muka h. Prepaid rent

Akun ini merupakan biaya sewa bangunan

yang dibayar di muka serta diamortisasi sesuai dengan masa sewa.

This account represents rent of buildings paid in advance and amortized over the rental period.

i. Biaya yang ditangguhkan i. Deferred charges

Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul

sehubungan dengan initial franchise fee atas restoran baru, renewal franchise fee atas perpanjangan hak waralaba, program komputer dan hak guna bangunan.

This account represents expenses incurred in connection with initial franchise fee paid for opening new outlets, renewal franchise fee for franchise given, costs of computer program and landrights.

Biaya yang ditangguhkan diamortisasi

dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan masa manfaat, sebagai berikut:

Deferred charges are amortized using the straight-line method, over the estimated beneficial periods, as follows:

Tahun/ Years

Initial dan renewal franchise fee 10 tahun/years Initial and renewal franchise fee Program komputer 4 tahun/years Computer program Hak Guna Bangunan (“HGB”) 30 tahun/years Landrights (“HGB”)

j. Transaksi dalam mata uang asing j. Foreign currency transactions

Perusahaan melaksanakan pencatatan dan pelaporan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Semua transaksi dalam mata uang selain Rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi tersebut.

The Company maintains the Indonesian Rupiah currency as its recording and reporting currency. All transactions in currencies other than the Indonesian Rupiah are recorded at the rates of exchange in effect on the date of the transaction.

Page 104: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Transaksi dalam mata uang asing

(lanjutan) j. Foreign currency transactions (continued)

Pada tanggal neraca, semua aset dan

kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut, yaitu masing-masing Rp8.991 dan Rp9.400 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Laba dan rugi kurs dibukukan dalam hasil operasi tahun berjalan.

At balance sheet dates, all monetary assets and liabilities denominated in currencies other than the Indonesian Rupiah are translated into Rupiah using the middle exchange rates in effect at that date, as published by Bank Indonesia. The exchange rates used at December 31, 2010 and 2009 were Rp8,991 and Rp9,400 to United States Dollar (US$) 1, respectively. The resulting exchange gains and losses are included in current year operations.

k. Pengakuan pendapatan dan beban k. Revenue and expense recognition

Pendapatan diakui berdasarkan penerimaan

tunai yang dicatat oleh cash register, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Revenue from sales is recognized based on cash receipts from cash register, and expenses are recognized on an accrual basis.

l. Perpajakan l. Taxation

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan

taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between financial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur

pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheets date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

Page 105: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Laba bersih per saham dasar m. Basic earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung

dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang (weighted average) dari jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah 446.250.000 saham pada tahun 2010 dan 2009.

Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. The weighted average number of shares outstanding totaled 446,250,000 shares each in 2010 and 2009.

n. Penyisihan atas imbalan kerja karyawan n. Provision for employee service entitlements

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),

biaya atas imbalan kerja karyawan, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan dan beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti karyawan dan nilai wajar aset program, jika ada pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja tersebut.

Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Labor Law No. 13 Year 2003 is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeds the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of plan asset if any, at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.

o. Transaksi dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa o. Transactions with related parties

Perusahaan melakukan transaksi dengan

pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company has transactions with certain parties, which are regarded as having special relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Transaksi ini dilakukan dengan persyaratan

yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.

The transactions are made with terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between wholly unrelated parties.

Semua transaksi yang signifikan dengan

pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

Page 106: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Segmen usaha p. Business segments

Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000),

“Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, business segments provide information on products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide information on products or services within particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.

Informasi segmen disusun sesuai dengan

kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah wilayah pemasaran, sedangkan segmen sekunder adalah pengelompokan umum produk.

Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the financial statements. The Company’s primary reporting segment information is based on marketing region, while its secondary reporting segment information is based on product category.

q. Instrumen keuangan q. Financial instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan

mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Effective January 1, 2010, the Company adopted the PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and the PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.

Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara

prospektif dan tidak menimbulkan penyesuaian transisi pada tanggal 1 Januari 2010.

These revised PSAKs have been applied prospectively. The adoption of these revised PSAKs did not result in transition adjustment as of January 1, 2010.

PSAK No. 50 (revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.

The PSAK No. 50 (revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

Page 107: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)

PSAK No. 55 (revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

The PSAK No. 55 (revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan.

The adoption of these revised PSAKs did not result in a significant effect on the Company’s financial statements.

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang terdiri atas kas dan setara kas, piutang, piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan uang jaminan.

Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. The Company’s financial assets are classified as loans and receivables include cash and cash equivalents, accounts receivable, due from related parties and security deposit.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.

Page 108: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

ii. Kewajiban Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Kewajiban keuangan Perusahaan mencakup hutang bank jangka pendek, hutang usaha dan hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, dan kewajiban lancar lainnya dan tidak lancar lainnya.

The Company’s financial liabilities include short-term bank loan, trade and other payables, accrued expenses, and other current and non-current liabilities.

Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.

As at the balance sheet date, the Company has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings.

Page 109: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)

ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

• Hutang dan pinjaman • Loans and borrowings

Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in the statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

• Hutang usaha dan hutang lain-lain • Trade and other payables

Kewajiban untuk hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

Liabilities for current trade and other accounts payable and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.

iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Page 110: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

v. Biaya perolehan yang diamortisasi

dari instrumen keuangan v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company assesses at each balance sheet dates whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Page 111: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company.

Page 112: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)

vi. Penurunan nilai aset keuangan

(lanjutan) vi. Impairment of financial assets

(continued)

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of income.

vii. Penghentian pengakuan aset dan

kewajiban keuangan vii. Derecognition of financial assets and

liabilities

Aset keuangan Financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu di antara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Page 113: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)

vii. Penghentian pengakuan aset dan

kewajiban keuangan (lanjutan) vii. Derecognition of financial assets and

liabilities (continued)

Kewajiban keuangan Financial liabilities

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of income.

r. Penggunaan estimasi r. Use of estimates

Laporan keuangan disusun sesuai dengan

prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mengharuskan manajemen untuk menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, termasuk pelaporan beban dan pendapatan pada periode berjalan. Hasil aktual mungkin bisa berbeda dari estimasi dan asumsi yang digunakan.

The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia that require the management to make estimations and assumptions which will affect the amount of assets and liabilities reported, including reported expenses and revenues of the current period. The actual results could be different from the estimations and assumptions made.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010 2009

Kas 15.305.815 18.862.828 Cash on hand

Bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 53.947.501 44.475.857 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 11.132.114 10.677.321 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 4.144.624 6.515.555 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 3.194.941 2.920.054 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 3.148.997 2.275.242 (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. 2.259.287 1.452.910 PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 1.643.379 2.722.692 PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 1.055.353 2.334.157 Others (below Rp1 billion each)

Page 114: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010 2009

Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. AS$12.917 (2009: AS$158.869) 116.137 1.493.363 US$12,917 (2009: US$158,869)

Sub-jumlah 80.642.333 74.867.151 Sub-total

Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 94.000.000 129.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 86.000.000 61.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 38.000.000 10.084.774 (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 31.000.000 51.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mega Tbk. 20.000.000 20.000.000 PT Bank Mega Tbk. Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. AS$1.029.802 US$1,029,802 (2009: AS$1.023.138) 9.258.953 9.617.500 (2009: US$1,023,138)

Sub-jumlah 278.258.953 280.702.274 Sub-total

Jumlah kas dan setara kas 374.207.101 374.432.253 Total cash and cash equivalents

2010 2009

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Interest rates per annum on time deposits Rupiah 5,50% - 8,00% 6,50% - 13,25% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,40% - 1,25% 1,25% - 4,00% US Dollar Perusahaan tidak memiliki hubungan istimewa

dengan bank di mana kas dan setara kas ditempatkan.

The Company does not have related party relationship with the banks where cash and cash equivalents are placed.

4. PIUTANG 4. ACCOUNTS RECEIVABLE Piutang merupakan tagihan kepada pengelola

foodcourt atas hasil penjualan makanan dan minuman, serta pinjaman karyawan.

Accounts receivables mainly represent receivables from foodcourt managements for the sales of foods and beverages, and also employee loans.

5. PERSEDIAAN 5. INVENTORIES 2010 2009

Bahan baku 46.082.315 43.008.466 Raw materials Makanan dan minuman 14.278.816 12.083.841 Foods and beverages Bahan pembungkus 29.718.557 24.776.761 Packing materials Persediaan lain-lain 27.573.096 15.352.504 Other inventories

Jumlah persediaan 117.652.784 95.221.572 Total inventories

Page 115: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

23

5. PERSEDIAAN (lanjutan) 5. INVENTORIES (continued) Persediaan dipergunakan sebagai jaminan

atas fasilitas kredit yang diperoleh dari bank (Catatan 12).

Inventories are pledged as collateral to the Company's credit facility obtained from a bank (Note 12).

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa

semua persediaan di atas akan dapat dijual/digunakan, sehingga penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.

The Company’s management believes that all of the above inventories are salable/usable, thus an allowance for obsolescence is considered not necessary.

Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan

diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp72.051.597 (2009: Rp44.673.860). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2010, inventories are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to Rp72,051,597 (2009: Rp44,673,860). Management believes that the said amounts of insurance coverage are adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.

6. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET

LANCAR LAINNYA 6. PREPAID EXPENSES AND OTHER CURRENT

ASSETS

Biaya dibayar di muka terdiri dari biaya dibayar di muka untuk sewa, jasa dan iklan pada papan reklame. Aset lancar lainnya terutama merupakan uang muka pemesanan bahan baku.

Prepaid expenses consist of prepaid rental, service and advertising billboard. Advance payments mainly represent advance payments for raw materials.

7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS Aset tetap terdiri dari: The details of fixed assets are as follows: Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending 2010 Balance Additions Disposals Reclassification Balance 2010

Biaya Perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 14.194.803 - - - 14.194.803 Land Bangunan 31.431.053 540.000 (918.476 ) - 31.052.577 Buildings Mesin dan peralatan 283.309.223 58.496.552 (1.224.972) - 340.580.803 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 29.292.743 1.987.241 (60.164) - 31.219.820 Motor vehicles Aset sewa pembiayaan Assets under finance leases Kendaraan bermotor 6.590.740 3.026.897 - - 9.617.637 Motor vehicles

Jumlah nilai tercatat 364.818.562 64.050.690 (2.203.612) - 426.665.640 Total carrying value

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Bangunan 14.841.391 1.320.533 (918.476) - 15.243.448 Buildings Mesin dan peralatan 136.170.922 25.520.735 (878.134) - 160.813.523 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 24.488.656 1.901.659 (60.164 ) - 26.330.151 Motor vehicles Aset sewa pembiayaan Assets under finance leases Kendaraan bermotor 1.706.976 1.637.022 - - 3.343.998 Motor vehicles

Jumlah akumulasi penyusutan 177.207.945 30.379.949 (1.856.774) - 205.731.120 Total accumulated depreciation

Jumlah tercatat 187.610.617 220.934.520 Carrying amount

Page 116: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

24

7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued) Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending 2009 Balance Additions Disposals Reclassification Balance 2009

Biaya Perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 14.194.803 - - - 14.194.803 Land Bangunan 28.653.311 2.777.742 - - 31.431.053 Buildings Mesin dan peralatan 244.663.732 40.126.026 (1.480.535) - 283.309.223 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 26.232.786 2.628.302 (100.095) 531.750 29.292.743 Motor vehicles Aset sewa pembiayaan Assets under finance leases Kendaraan bermotor 4.488.635 2.633.855 - (531.750) 6.590.740 Motor vehicles

Jumlah nilai tercatat 318.233.267 48.165.925 (1.580.630) - 364.818.562 Total carrying value

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Bangunan 13.495.742 1.345.649 - - 14.841.391 Buildings Mesin dan peralatan 115.216.586 21.370.898 (416.562) - 136.170.922 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 21.770.393 2.405.078 (100.095 ) 413.280 24.488.656 Motor vehicles Aset sewa pembiayaan Assets under finance leases Kendaraan bermotor 1.060.226 1.060.030 - (413.280) 1.706.976 Motor vehicles

Jumlah akumulasi penyusutan 151.542.947 26.181.655 (516.657) - 177.207.945 Total accumulated depreciation

Jumlah tercatat 166.690.320 187.610.617 Carrying amount Beban penyusutan disajikan dalam laporan laba

rugi sebagai berikut: Depreciation expense is presented in the statements

of income as follows: 2010 2009

Beban penjualan dan pemasaran 22.530.413 14.257.254 Sales and marketing expenses Beban umum dan administrasi 7.849.536 11.924.401 General and administrative expenses

Jumlah beban penyusutan 30.379.949 26.181.655 Total depreciation expense

Sebagian tanah dan bangunan Perusahaan

dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit (Catatan 12).

Certain land and building are used as collateral to the Company’s credit facility (Note 12).

Perusahaan memiliki hak atas tanah berupa Hak

Guna Bangunan (HGB) sampai dengan tahun 2016-2037 beserta bangunan yang berada di atasnya, yang berlokasi di Jakarta dan Bogor. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa hak atas tanah tersebut akan dapat diperpanjang.

The Company has rights in forms of Hak Guna Bangunan (HGB) on land lots located in Jakarta and Bogor where its buildings are situated, with remaining legal terms that are valid through 2016-2037. The Company’s management believes that the covering landright ownership titles can be extended upon their expiration.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa

estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatat aset tetap dan tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.

The Company’s management believes that the estimated recoverable amounts of fixed assets exceed their carrying values and, hence, no impairment of fixed assets should be recorded.

Page 117: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25

7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan

telah mengasuransikan aset tetap dan renovasi atas bangunan yang di sewa, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.068.172.705 (2009: Rp504.541.963). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari resiko tersebut.

As of December 31, 2010, the Company has insured its fixed assets and renovation cost of rented buildings, with total coverage of Rp1,068,172,705 (2009: Rp504,541,963). Management believes that the said amount of insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks.

8. BIAYA RENOVASI BANGUNAN SEWA 8. RENOVATION COSTS OF RENTED BUILDINGS 2010 2009

Biaya perolehan 345.516.925 247.006.294 Cost Akumulasi amortisasi (107.150.442) (80.574.433) Accumulated amortization

Bersih 238.366.483 166.431.861 Net

9. SEWA JANGKA PANJANG DIBAYAR

DI MUKA 9. LONG-TERM PREPAID RENTS

Sewa jangka panjang dibayar di muka terutama

merupakan sewa untuk gerai Perusahaan. Long-term prepaid rents represent rentals for

Company’s outlets. 2010 2009

Biaya perolehan 293.068.831 257.840.786 Cost Akumulasi amortisasi (196.971.773) (167.039.372) Accumulated amortization

Bersih 96.097.058 90.801.414 Net

10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN 10. DEFERRED CHARGES 2010

Akumulasi Harga Amortisasi/ Perolehan/ Accumulated Nilai Bersih/ Acquisition Cost Amortization Net Book Value

Initial dan renewal fee 83.016.621 38.684.133 44.332.488 Initial and renewal fees Program komputer 6.097.314 1.751.292 4.346.022 Computer program HGB 495.705 49.571 446.134 HGB

Jumlah 89.609.640 40.484.996 49.124.644 Total

Page 118: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

26

10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) 10. DEFERRED CHARGES (continued) 2009

Akumulasi Harga Amortisasi/ Perolehan/ Accumulated Nilai Bersih/ Acquisition Cost Amortization Net Book Value

Initial dan renewal fee 77.569.550 33.254.055 44.315.495 Initial and renewal fee Program komputer 2.303.116 767.847 1.535.269 Computer program HGB 495.705 33.047 462.658 HGB

Jumlah 80.368.371 34.054.949 46.313.422 Total

11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS

Aset tidak lancar lainnya terdiri dari mesin dan peralatan yang belum digunakan, uang muka renovasi bangunan sewa serta uang jaminan.

Other non-current assets consist of unused machinery and equipment, advance payments for renovation of rented building and refundable deposits.

12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM BANK LOAN Akun ini merupakan fasilitas modal kerja yang

diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp5.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, hak atas tanah dan bangunan (SHGB No. 3139) serta dikenakan tingkat bunga sebesar 12,00% - 13,50% per tahun (2009: 13,50% - 14,50% per tahun).

This account represents working capital loan facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. with a maximum credit limit of Rp5,000,000. This loan is secured by inventories, landrights and building (covered by ownership certificate or “SHGB” No. 3139), and subject to interest at the rate of 12.00% - 13.50% per annum (2009: 13.50% - 14.50% per annum).

13. HUTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES Akun ini terdiri dari kewajiban kepada para

pemasok di bawah ini yang timbul terutama dari pembelian bahan baku dan seluruhnya dalam mata uang rupiah.

This account consists of liabilities to the following suppliers mainly arising from purchase of raw materials. All trade payables are dominated in rupiah.

2010 2009

Pihak ketiga Third parties PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 13.613.698 7.601.483 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. RPA Saliman Riyanto 7.231.722 6.959.053 RPA Saliman Riyanto PT Sukanda Djaya 7.042.816 6.804.871 PT Sukanda Djaya PT Sierad Produce Tbk. 5.225.087 5.601.060 PT Sierad Produce Tbk. UD Putra Mandiri 4.271.074 7.138.536 UD Putra Mandiri PT Detpack Indonesia 3.522.458 3.454.742 PT Detpack Indonesia PD Kartika Eka Dharma 3.473.997 9.509.860 PD Kartika Eka Dharma PT Foodindo Dwivestamas 3.473.989 3.551.219 PT Foodindo Dwivestamas PT Primafood International 3.388.657 9.267.150 PT Primafood International UD Prima Supplier 3.121.328 3.369.205 UD Prima Supplier PT Aku Indonesia 2.842.408 2.681.337 PT Aku Indonesia PT Pura Barutama 2.463.069 1.739.290 PT Pura Barutama PT Wonokoyo Jaya Corp. 2.405.443 - PT Wonokoyo Jaya Corp. UD Mualim Broiler 2.196.084 1.866.372 UD Mualim Broiler

Page 119: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27

13. HUTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued) 2010 2009

UD Sumber Utama 2.153.953 1.477.711 UD Sumber Utama PT Prambanan Kencana 1.604.345 2.223.848 PT Prambanan Kencana PT Bina Sukses Mulia 71.444 4.647.002 PT Bina Sukses Mulia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) 33.092.656 29.747.490 Others (below Rp2 billion each)

Jumlah pihak ketiga 101.194.228 107.640.229 Total third parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25) 26.715.338 26.041.525 Related parties (Note 25)

Jumlah hutang usaha 127.909.566 133.681.754 Total trade payables

Analisis umur hutang usaha adalah sebagai

berikut: The aging of analysis trade payables is as follows:

2010 2009

Lancar 98.777.279 101.427.846 Current Jatuh tempo 30 - 90 hari 25.268.035 30.149.496 Overdue 30 - 90 days Jatuh tempo > 90 hari 3.864.252 2.104.412 Overdue > 90 days

Jumlah 127.909.566 133.681.754 Total

14. HUTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES

Hutang lain-lain merupakan hutang atas pembelian mesin dan peralatan, renovasi bangunan sewa, sewa gudang, pembelian perlengkapan pemasaran dan promosi.

Other payables represent payable for purchases of machinery and equipment, renovation of rented buildings, rental of warehouse, purchases of marketing and promotion supplies.

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

Hutang pajak Taxes payable

2010 2009

Pajak pembangunan (PB I) 25.083.935 23.813.797 Development tax (PB I) Pajak penghasilan badan 4.700.505 15.863.937 Corporate income tax Pajak penghasilan pasal 21 5.474.506 5.744.950 Income tax article 21 Pajak penghasilan pasal 25 4.120.487 5.416.246 Income tax article 25 Pajak penghasilan pasal 23 3.937.508 3.350.608 Income tax article 23 Pajak penghasilan pasal 26 2.941.687 2.504.510 Income tax article 26 Pajak pertambahan nilai 2.648.142 1.712.852 Value-added tax

Jumlah hutang pajak 48.906.770 58.406.900 Total taxes payable

Beban pajak penghasilan Income tax expense

2010 2009

Pajak kini 56.314.001 61.785.911 Current tax Pajak tangguhan - bersih 5.678.634 3.365.455 Deferred tax - net

Jumlah beban pajak penghasilan 61.992.635 65.151.366 Total income tax expense

Page 120: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statements of income, to the estimated taxable income is as follows:

2010 2009

Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan Income before income tax expense laba rugi 261.589.812 247.147.950 per statements of income Koreksi pajak: Tax correction: Beda tetap Permanent differences Sumbangan 652.503 237.464 Donation Beban pajak 43.180 25.095 Tax expenses Pendapatan bunga (14.175.681) (13.083.420) Interest income Pendapatan sewa (139.272) (201.302) Rent income

Beda temporer Temporary differences Penyisihan atas imbalan kerja 19.399.123 13.500.769 Provision for employee benefits Amortisasi biaya renovasi Amortization of renovation cost of bangunan sewa (30.678.229) (17.284.170) rented building Penyusutan aset tetap (10.475.214) (7.835.256) Depreciation of fixed assets Amortisasi biaya yang ditangguhkan (582.461) (855.261) Amortization of deferred charges Aset sewa pembiayaan (377.755) (987.903) Assets under finance leases

Taksiran penghasilan kena pajak 225.256.006 220.663.966 Estimated taxable income

Perhitungan hutang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:

The computations of corporate income tax payable is as follows:

2010 2009

Beban pajak kini 56.314.001 61.785.911 Current tax expense

Dikurangi: Pajak dibayar di muka Less: Prepaid taxes Pajak penghasilan pasal 25 50.672.437 45.728.883 Income tax article 25 Pajak penghasilan pasal 23 941.059 193.091 Income tax article 23

Jumlah pajak dibayar di muka 51.613.496 45.921.974 Total prepaid taxes

Hutang pajak penghasilan badan 4.700.505 15.863.937 Corporate income tax payable

Perusahaan akan melaporkan taksiran penghasilan kena pajak dan hutang pajak penghasilan tahun berjalan untuk tahun 2010, sebagaimana disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh Badan) ke Kantor Pajak. Taksiran penghasilan kena pajak dan hutang pajak penghasilan tahun 2009 di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2009.

The Company will report estimated taxable income and corporate income tax payable for 2010, as stated above, in its income tax return (SPT PPh Badan) to be submitted to the Tax Office. The 2009 estimated taxable income and corporate income tax payable as stated above conformed to the amount shown in 2009 income tax return.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi, adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before income tax expense and the income tax expense as shown in the statements of income, is as follows:

Page 121: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

29

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) 2010 2009

Laba sebelum beban pajak penghasilan Income before income tax expense menurut laporan laba rugi 261.589.812 247.147.950 per statements of income

Beban pajak penghasilan pada tarif pajak yang berlaku 65.397.453 69.201.426 Income tax expense at applicable tax rate Pengaruh pajak atas beda tetap (3.404.818) (3.646.205) Tax effect on permanent differences Manfaat pajak penghasilan Income tax benefit from dari penurunan tarif pajak - (403.855) tax rate reduction

Jumlah beban pajak penghasilan 61.992.635 65.151.366 Total income tax expense

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat dengan tarif maksimum 30% menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp403.855 sebagai pengurang beban pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate of 30% to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounting to Rp403,855 as deduction of deferred income tax expense for the year ended December 31, 2009.

Aset/(kewajiban) pajak tangguhan terdiri dari: Deferred tax assets/(liabilities) consist of:

2010 2009

Kewajiban imbalan kerja 17.445.484 12.595.703 Employee benefit liabilities Biaya renovasi bangunan sewa (30.094.633) (22.425.076) Renovation cost of rented buildings Aset tetap (15.098.290) (12.479.486) Fixed assets Biaya yang ditangguhkan (5.560.727) (5.415.112) Deferred charges Aset sewa pembiayaan (1.985.270) (1.890.831) Assets under finance leases

Kewajiban pajak tangguhan - bersih (35.293.436) (29.614.802) Deferred tax liabilities - net

Analisa perubahan kewajiban pajak tangguhan: Analysis of changes in deferred tax liabilities:

2010 2009

Kewajiban pajak tangguhan - Deferred tax liabilities - balance at saldo awal tahun (29.614.802) (26.249.347) beginning of year Manfaat/(beban) pajak tangguhan bersih Net deferred tax benefit/(expense) tahun berjalan for the current year Kewajiban imbalan kerja 4.849.781 3.375.192 Employee benefit liabilities Biaya renovasi bangunan sewa (7.669.557) (4.321.042) Renovation cost of rented buildings Aset tetap (2.618.804) (1.958.814) Fixed assets Biaya yang ditangguhkan (145.615) (213.815) Deferred charges Aset sewa pembiayaan (94.439) (246.976) Assets under finance leases

Beban pajak tangguhan Deferred tax expense for the untuk tahun berjalan - bersih (5.678.634) (3.365.455) current year - net

Kewajiban pajak tangguhan - Deferred tax liabilities - saldo akhir tahun (35.293.436) (29.614.802) balance at end of year

Page 122: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Umum General Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.

The Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Based on the latest changes on Law on General Rules and Procedures in 2007, the Tax Authorities may assess or amend taxes within five years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and prior may be assessed by the Tax Authorities at the latest at the end of 2013.

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.

On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 Year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”.

PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.

This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six-months in one tax year.

PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.

This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2010 and 2009, the Company did not fulfill the prescribed criteria in this government regulation.

Page 123: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31

16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES 2010 2009

Sewa dan service charges 16.870.853 17.311.490 Rent and service charges Jasa waralaba 16.190.732 13.541.364 Franchise fees Listrik, air dan telepon 10.052.086 7.498.155 Electricity, water and telephone

Jumlah biaya masih harus dibayar 43.113.671 38.351.009 Total accrued expenses

17. UANG MUKA YANG DITERIMA 17. ADVANCES RECEIVED Akun ini merupakan uang muka yang diterima

dari calon mitra usaha yang akan menjadi lessor atas gerai restoran baru.

This account represents advances received from prospective business partners which will be lessors of new restaurant outlets.

18. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN 18. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE

Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Orix Indonesia Finance, dengan jangka waktu sewa selama 3 tahun, dan dilunasi melalui angsuran bulanan. Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku bunga yang berkisar antara 11,32% - 24,65% per tahun.

The Company has several finance leases agreements with PT Orix Indonesia Finance, covering vehicles with lease terms of 3 years and is being repaid through monthly installments. The aforementioned lease commitments bear interest at rates ranging from 11.32% to 24.65% per annum.

Rincian kewajiban sewa pembiayaan adalah

sebagai berikut: Details of the related obligations under finance

leases are as follows: 2010 2009

Kurang dari satu tahun 1.613.013 1.397.932 Not later than one year Antara satu dan dua tahun 461.721 1.274.261 Between one and two years Lebih dari dua tahun 1.616.899 - More than two years

Jumlah pembayaran sewa pembiayaan 3.691.633 2.672.193 Total minimum future lease payments Dikurangi: Beban bunga di masa mendatang 188.629 181.310 Less: Future interest charges

Nilai tunai kewajiban sewa Net present value of minimum pembiayaan 3.503.004 2.490.883 future lease payment Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.469.086 1.236.731 Less: Current maturities

Bagian jangka panjang 2.033.918 1.254.152 Long-term portion

Page 124: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32

19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 19. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,

Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan laporan aktuaria independen PT Binaputera Jaga Hikmah, sebagaimana disebutkan dalam laporannya masing-masing tertanggal 18 Maret 2011 dan 1 April 2010. Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam laporan tersebut untuk tahun 2010 dan 2009 antara lain adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the Company provided a provision for employee benefits based on the independent actuarial report of PT Binaputera Jaga Hikmah, as set out in their reports dated March 18, 2011 and April 1, 2010, respectively. The key assumptions, among others, used in 2010 and 2009, for the said report are as follows:

2010 2009

Usia pensiun normal : 55 tahun/years 55 tahun/years : Normal retirement age Usia pensiun direksi : 80 tahun/years 80 tahun/years : Directors retirement age Tingkat diskonto : 9,50% per tahun/per annum 10,80% per tahun/per annum : Discount rate Tingkat kenaikan gaji : 10,00% per tahun/per annum 10,00% per tahun/per annum : Salary increase rate Tabel kematian : TMI-99 TMI-99 : Mortality table Tingkat pengunduran diri : 18-29 tahun/years =10,00% 18-29 tahun/years =10,00% : Resignation rate 30-39 tahun/years = 5,00% 30-39 tahun/years = 5,00% 40-44 tahun/years = 3,00% 40-44 tahun/years = 3,00% 45-49 tahun/years = 2,00% 45-49 tahun/years = 2,00% 50-54 tahun/years = 1,00% 50-54 tahun/years = 1,00% 55 tahun/years = 0,00% 55 tahun/years = 0,00%

a. Beban imbalan kerja a. Employee benefits expense

2010 2009

Beban bunga 12.155.556 7.497.422 Interest cost Beban jasa kini 9.910.831 9.449.648 Current service cost Amortisasi kerugian aktuaria 2.281.333 710.281 Amortization of actuarial loss Amortisasi biaya jasa lalu 578.666 166.912 Amortization of past service costs Kurtailmen dan penyelesaian (2.315.700) (898.735) Curtailment and settlement

Beban imbalan kerja 22.610.686 16.925.528 Employee benefit expense

b. Kewajiban imbalan kerja b. Employee benefits liabilities

2010 2009

Nilai kini kewajiban imbalan kerja 175.101.827 121.340.056 Present value of the obligation Kerugian aktuarial yang belum diakui (95.681.302) (67.376.566) Unrecoqnized actuarial loss Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak (9.638.590) (3.580.678) Non-vested past service cost

Kewajiban imbalan kerja 69.781.935 50.382.812 Employee benefit liabilities

Tabel berikut menyajikan komponen dari beban imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi dan jumlah yang diakui dalam neraca untuk penyisihan imbalan kerja karyawan seperti yang tercantum dalam laporan aktuaria tersebut:

The tables summarize the components of net benefits expense recognized in the statements of income and amounts recognized in the balance sheets for the benefits provision as determined by the said independent actuary report as follows:

Page 125: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

33

19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

c. Mutasi kewajiban imbalan kerja c. Movements in employee benefit liabilities 2010 2009

Saldo awal tahun 50.382.812 36.882.042 Balance at beginning of year Pembayaran imbalan kerja (3.211.563) (3.424.758) Benefit paid Beban imbalan kerja 22.610.686 16.925.528 Employee benefit expense

Saldo akhir tahun 69.781.935 50.382.812 Balance at end of year

20. MODAL SAHAM 20. SHARE CAPITAL Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,

rincian pemegang saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the details of share capital based on the record maintained by PT Raya Saham Registra, Share Administration Agency, are as follows:

2010

Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Jumlah Percentage of Number of Nominal/ Ownership Shares Nominal Value

PT Gelael Pratama 43,84% 195.636.000 19.563.600 PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja 35,84% 159.936.000 15.993.600 PT Megah Eraraharja HSBC Fund Services Clients 9,64% 43.036.000 4.303.600 HSBC Fund Services Clients Koperasi 0,32% 1.428.000 142.800 Cooperatives Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 10,36% 46.214.000 4.621.400 Public (each less than 5%)

Jumlah 100,00% 446.250.000 44.625.000 Total

2009

Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Jumlah Percentage of Number of Nominal/ Ownership Shares Nominal Value

PT Gelael Pratama 43,84% 195.636.000 19.563.600 PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja 35,84% 159.936.000 15.993.600 PT Megah Eraraharja Pershing LLC Main Custody 10,31% 46.000.000 4.600.000 Pershing LLC Main Custody Koperasi 0,32% 1.428.000 142.800 Cooperatives Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 9,69% 43.250.000 4.325.000 Public (each less than 5%)

Jumlah 100,00% 446.250.000 44.625.000 Total

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak

ada Komisaris maupun Direksi yang memiliki saham Perusahaan.

As of December 31, 2010 and 2009, none of the Company’s Commissioners or Directors own shares of the Company.

Page 126: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

34

21. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS

21. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDENDS

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang

Saham tanggal 17 Juni 2010 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 41 tertanggal 17 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba sebesar Rp1.819.966 serta menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp37.038.750 atau Rp83 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba bersih tahun 2009.

During the Annual General Meeting of Shareholders, held on June 17, 2010, which were covered by Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 41 dated June 17, 2010, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,819,966, and approved the distribution of cash dividends of Rp37,038,750 or Rp83 (full amount) per share, which was taken from the net income in 2009.

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang

Saham tanggal 18 Juni 2009 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 37 tertanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba yang sebesar Rp1.252.680 serta menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp25.436.250 atau Rp57 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba bersih tahun 2008.

During the Annual General Meeting of Shareholders, held on June 18, 2009, which were covered by Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 37 dated June 18, 2009, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,252,680, and approved the distribution of cash dividends of Rp25,436,250 or Rp57 (full amount) per share, which was taken from the net income in 2008.

22. PENJUALAN 22. SALES 2010 2009

Makanan 2.552.554.067 2.104.171.771 Foods Minuman 214.753.376 267.936.184 Beverages Lain-lain 146.297.125 82.251.824 Others

Jumlah penjualan 2.913.604.568 2.454.359.779 Total sales

23. BEBAN POKOK PENJUALAN 23. COST OF GOODS SOLD 2010 2009

Saldo awal persediaan 89.806.049 81.185.694 Beginning balance of inventories Pembelian 1.288.947.692 995.152.530 Purchases

Barang tersedia untuk dijual 1.378.753.741 1.076.338.224 Inventories available for sale

Saldo akhir persediaan (105.597.021) (89.806.049) Ending balance of inventories

Beban pokok penjualan 1.273.156.720 986.532.175 Cost of goods sold

Beban pokok penjualan meliputi pemakaian persediaan bahan baku, makanan, minuman, barang dagangan dan bahan pembantu lainnya.

Cost of good sold represents consumption of raw materials, foods, beverages, merchandise and other indirect materials

Page 127: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

35

23. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 23. COST OF GOODS SOLD (continued)

Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada pembelian dari pemasok secara individual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan.

During the years ended December 31, 2010 and 2009, there were no purchases from individual suppliers with annual cumulative amount in excess of 10% of sales.

Pembelian bahan baku dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp190.195.913 (2009: Rp142.721.290) atau sebesar 14,76% (2009: 14,33%) dari jumlah pembelian untuk tahun 2010 dan 2009.

Purchases of raw materials from related parties for 2010 amounted to Rp190,195,913 (2009: Rp142,721,290) or consituted of 14.76% (2009: 14.33%) of total purchases for 2010 and 2009 respectively.

24. BEBAN USAHA 24. OPERATING EXPENSES 2010 2009

Beban Penjualan dan Pemasaran Selling and Marketing Expenses Gaji 258.030.994 220.584.741 Salaries Promosi dan penjualan 221.596.997 205.928.148 Promotion and sales Jasa waralaba 192.295.448 161.986.117 Franchise fee Sewa 181.310.221 158.868.553 Rent Penyusutan dan amortisasi 118.038.203 95.442.996 Depreciation and amortization Listrik, telepon dan air 109.635.550 85.184.133 Electricity, telephone and water Pengangkutan 35.018.854 29.765.387 Transportation Perbaikan dan perawatan 25.680.729 23.445.048 Repair and maintenance Perjalanan 19.521.880 16.935.606 Travelling Imbalan kerja karyawan 13.250.669 8.609.389 Employee benefit Administrasi 7.859.682 13.263.798 Administration Lain-lain 19.263.905 16.289.233 Others

Jumlah beban penjualan dan pemasaran 1.201.503.132 1.036.303.149 Total selling and marketing expenses

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Gaji 125.258.350 114.993.363 Salaries Perjalanan 22.304.364 18.310.424 Travelling Pengangkutan 18.752.892 15.494.296 Transportation Perbaikan dan perawatan 16.235.831 12.917.546 Repair and maintenance Listrik, telepon dan air 13.485.166 10.255.717 Electricity, telephone and water Penyusutan dan amortisasi 12.473.466 16.410.618 Depreciation and amortization Administrasi 12.132.943 10.620.435 Administration Imbalan kerja karyawan 6.148.454 4.891.380 Employee benefit Lain-lain 8.598.403 6.389.667 Others

Jumlah beban umum dan administrasi 235.389.869 210.283.446 Total general and administrative expenses

Jumlah beban usaha 1.436.893.001 1.246.586.595 Total operating expenses

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan

melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

In the ordinary course of business, the Company engages into transactions with related parties.

Page 128: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

36

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian piutang pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa adalah sebagai berikut: The details of due from related parties are as

follows: Persentase dari Jumlah Aset/ Percentage to Total of Assets

2010 2009 2010 2009

Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Due from related parties PT Gelael Indotim 9.400.453 7.104.453 0,76% 0,68% PT Gelael Indotim PT Gelael Lampung 7.937.098 1.561.733 0,64% 0,15% PT Gelael Lampung PT Buana Distrindo 4.458.523 1.913.481 0,36% 0,18% PT Buana Distrindo PT Aneka Satwitra Sari Food 2.457.413 2.581.442 0,20% 0,25% PT Aneka Satwitra Sari Food PT Gelael Supermarket 1.482.068 693.418 0,12% 0,07% PT Gelael Supermarket Direksi dan Komisaris 1.184.927 1.476.876 0,10% 0,14% Directors and Commissioners PT Finindo Food 34 48 0,00% 0,00% PT Finindo Food

Jumlah 26.920.516 15.331.451 2,18% 1,47% Total Perusahaan memberikan jasa manajemen

kepada PT Gelael Indotim dan PT Gelael Lampung. Pendapatan yang diterima Perusahaan dari jasa tersebut selama tahun 2010 adalah masing-masing sebesar Rp1.718.322 dan Rp471.422 (2009: Rp1.503.470 dan Rp294.077), disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan/(Beban) Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi.

The Company provides management services to PT Gelael Indotim and PT Gelael Lampung. Total fees earned by the Company in 2010 amounted to Rp1,718,322 and Rp471,422 (2009: Rp1,503,470 and Rp294,077), respectively, are presented as part of “Other Income/(Expenses) - Others” account in the statements of income.

Perusahaan juga melakukan transaksi lain

dengan pihak-pihak tersebut, seperti penggantian biaya dan beban lainnya.

The Company also has other transactions with the respective parties, such as reimbursements of expenses and other charges.

Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai

hubungan istimewa tidak dibebani bunga dan tidak memiliki jadwal pelunasan kembali.

Accounts due from related parties are not subject to interest and have no fixed repayment period.

Rincian hutang usaha - pihak-pihak yang memilki

hubungan istimewa adalah sebagai berikut: The details of trade payables - related parties are as

follows: Persentase dari Jumlah Kewajiban/ Percentage to Total of Liabilities

2010 2009 2010 2009

Hutang usaha Trade payables PT Buana Distrindo 11.720.878 12.604.026 2,70% 3,13% PT Buana Distrindo PT Salim Ivomas Pratama 4.151.545 - 0,96% 0,00% PT Salim Ivomas Pratama PT Indomarco Adi Prima 3.825.384 3.047.570 0,87% 0,76% PT Indomarco Adi Prima PT Music Factory Indonesia 3.350.197 8.386.407 0,77% 2,08% PT Music Factory Indonesia PT Finindo Food 2.644.940 1.881.331 0,61% 0,47% PT Finindo Food PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 717.833 - 0,17% 0,00% Makmur Tbk. PT Aneka Satwitra Sari Food 194.741 122.191 0,04% 0,03% PT Aneka Satwitra Sari Food PT Indofood CBP Sukses PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 109.820 - 0,03% 0,00% Makmur Tbk.

Jumlah 26.715.338 26.041.525 6,15% 6,47% Total

Page 129: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

37

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Rincian hutang lain-lain - pihak-pihak yang

memilki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The details of other payables - related parties are as follows:

Persentase dari Jumlah Kewajiban/ Percentage to Total of Liabilities

2010 2009 2010 2009

Hutang lain-lain Other payables PT Gelson’s Trijaya Utama 3.329.730 13.139.105 0,77% 3,26% PT Gelson’s Trijaya Utama PT Gelael Megah Raharja 74.830 74.830 0,02% 0,02% PT Gelael Megah Raharja PT Gelael Supermarket 26.059 62.856 0,01% 0,02% PT Gelael Supermarket Lain-lain 348.937 398.336 0,11% 0,10% Others

Jumlah 3.779.556 13.675.127 0,89% 3,40% Total Rincian pembelian bahan baku, barang promosi,

dan jasa dari pihak-pihak yang memilki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The details of purchases of raw materials, promotion goods, and services from related parties are as follows:

Persentase dari Jumlah Pembelian/ Percentage to Total Purchase

2010 2009 2010 2009

Pembelian bahan baku Purchases of raw material PT Buana Distrindo 73.792.416 63.904.319 5,73% 6,42% PT Buana Distrindo PT Music Factory Indonesia 41.096.338 42.140.482 3,19% 4,23% PT Music Factory Indonesia PT Finindo Foods 24.658.987 21.042.836 1,91% 2,11% PT Finindo Foods PT Salim Ivomas Pratama 22.418.199 1.321.584 1,74% 0,13% PT Salim Ivomas Pratama PT Indomarco Adi Prima 21.606.536 9.717.149 1,68% 0,98% PT Indomarco Adi Prima PT Indofood CBP Sukses PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2.568.895 - 0,20% 0,00% Makmur Tbk. PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2.188.481 - 0,17% 0,00% Makmur Tbk. PT Aneka Satwitra Sari Food 1.866.061 4.594.920 0,14% 0,46% PT Aneka Satwitra Sari Food

Jumlah 190.195.913 142.721.290 14,76% 14,33% Total Persentase dari Jumlah Beban Usaha/ Percentage to Total Operating Expenses

2010 2009 2010 2009

Pembelian barang promosi Purchases of promotion dan jasa goods and services PT Gelson's Trijaya Utama 103.757.698 83.627.634 7,22% 6,71% PT Gelson's Trijaya Utama PT Fabian Design Arsitek 2.325.468 1.382.905 0,16% 0,11% PT Fabian Design Arsitek PT Gelael Indotim 1.774.786 1.848.145 0,12% 0,15% PT Gelael Indotim PT Fabian Abdi Manunggal 1.676.569 1.520.734 0,12% 0,12% PT Fabian Abdi Manunggal PT Gelael Supermarket 1.562.418 - 0,11% 0,00% PT Gelael Supermarket PT Gelael Lampung 8.613 30.832 0,00% 0,00% PT Gelael Lampung

Jumlah 111.105.552 88.410.250 7,73% 7,09% Total

Page 130: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

38

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Nature of Relationship Nature of Transactions

PT Gelael Indotim Kesamaan pemegang saham utama Jasa manajemen dan pembelian tidak langsung/ barang promosi/ Common ultimate main shareholders Management services and purchases of promotion goods PT Buana Distrindo Kesamaan manajemen kunci/ Insentif penjualan dan waralaba, Common key management promosi bersama dan pembelian bahan baku/ Sales and franchise incentives, joint promotion and purchases of raw material PT Finindo Food Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material PT Aneka Satwitra Sari Food Kesamaan pemegang saham utama Pembelian bahan baku/ tidak langsung/ Purchases of raw material Common ultimate main shareholders PT Gelson’s Trijaya Utama Dikelola oleh keluarga dekat Jasa periklanan/ Direktur dan Komisaris/ Advertising services Managed by close family member of Director and Commissioner PT Music Factory Indonesia Dikelola oleh keluarga dekat Pembelian barang promosi/ Direktur dan Komisaris/ Purchases of promotion goods Managed by close family member of Director and Commissioner PT Gelael Supermarket Kesamaan pemegang saham utama/ Penggantian biaya/ The same main shareholders Expense reimbursement PT Gelael Lampung Kesamaan manajemen kunci/ Jasa manajemen dan pembelian Common key management barang promosi/ Management services and purchases of promotion goods PT Gelael Dewata Kesamaan pemegang saham utama Penggantian biaya/ tidak langsung/ Expense reimbursement Common ultimate main shareholders PT Salim Ivomas Pratama Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material PT Fabian Abdi Manunggal Dikelola oleh keluarga dekat Desain interior/ Direktur dan Komisaris/ Interior designs Managed by close family member of Director and Commissioner PT Fabian Design Arsitek Dikelola oleh keluarga dekat Desain interior/ Direktur dan Komisaris/ Interior designs Managed by close family member of Director and Commissioner PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material

Page 131: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

39

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Nature of Relationship Nature of Transactions

PT Indomarco Adi Prima Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material PT Indofood Sukses Makmur Tbk Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material 26. PENYERTAAN SAHAM 26. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Sejak tanggal 11 Agustus 2005, kepemilikan

saham Perusahaan pada PT Gelael Indotim turun dari 50,00% menjadi 12,50%. Sehingga sejak tanggal tersebut, penyertaan saham dicatat dengan menggunakan metode biaya.

On August 11, 2005, the Company’s shareholding in PT Gelael Indotim was diluted from 50.00% to 12.50%. Accordingly, since that date, the investment is accounted for using the cost method.

Sejak tanggal 28 April 2000, kepemilikan saham

Perusahaan pada PT Gelael Dewata turun dari 20,00% menjadi 0,78%. Sehingga sejak tanggal tersebut penyertaan saham dicatat dengan menggunakan metode biaya.

On April 28, 2000, the Company’s shareholding in PT Gelael Dewata was diluted from 20.00% to 0.78%. Accordingly, since that date, the investment is accounted for using the cost method.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai

tercatat penyertaan saham adalah nihil, yang merupakan nilai pada saat penyertaan saham tersebut mulai dicatat dengan menggunakan metode biaya.

As of December 31, 2010 and 2009, the carrying values of the investments in shares of stock are nil, which represent their values at that time when such investments started to be accounted for using the cost method.

27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010.

The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2010.

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loan and receivables Kas dan setara kas 374.207.101 374.207.101 Cash and cash equivalents Piutang 13.881.251 13.881.251 Accounts receivables Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 26.920.516 26.920.516 Due from related parties Uang jaminan 19.834.659 19.834.659 Security deposit

Jumlah 434.843.527 434.843.527 Total

Page 132: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

40

27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values

Kewajiban Keuangan Financial Liabilities Kewajiban yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Liabilities at fair value or amortized cost Hutang bank jangka pendek 1.079.829 1.079.829 Short-term bank loans Hutang usaha 127.909.566 127.909.566 Trade payable Hutang lain-lain 86.990.272 86.990.272 Other payables Biaya masih harus dibayar 43.113.671 43.113.671 Accrued expenses Kewajiban lancar lainnya 2.621.394 2.621.394 Other current liabilities Kewajiban tidak lancar lainnya 503.043 503.043 Other non-current liabilities

Jumlah 262.217.775 262.217.775 Total

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui satu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.

Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan adalah instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya.

The method and assumption used to estimate the fair value of each class of financial instruments is financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values.

Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang dan piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hutang usaha dan hutang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, dan kewajiban lancar lainnya mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari hutang bank jangka pendek dan kewajiban lancar dan tidak lancar lainnya dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.

The fair value of cash and cash equivalents, accounts receivable and due from related parties, trade payables and other payables, short-term bank loan, accrued expenses, and other current liabilities approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of obligation under finance leases and other current and non-current liabilites with floating interest rates approximate their fair values as they are repriced frequently.

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES

AND POLICIES

Instrumen keuangan utama Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang dan piutang pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan hutang bank jangka pendek. Instrumen keuangan tersebut terutama langsung berasal dari kegiatan usaha Perusahaan atau untuk tujuan pembiayaan bagi kegiatan operasional Perusahaan.

The Company's principal financial instruments comprise of cash and cash equivalent, receivables and due from related parties and short-term bank loans. These financial instruments mainly originate directly from the Company’s operations or are to finance Company's operations.

Page 133: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

41

28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.

It is and has been the Company's policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang dan risiko kredit. Manajemen menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko keuangan sebagai berikut:

The main risks arising from the Company's financial instruments are foreign currency risk and credit risk. The management review and approve policies for managing each of these financial risks, which are described in more detail as follows:

Risiko mata uang asing Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Perusahaan adalah dalam Rupiah. Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing karena sebagian pembelian dan beban perusahaan, yang meliputi franchise fee, initial fee dan renewal fee harus dibayar dalam Dolar AS. Kewajiban untuk melunasi pembelian atau beban-beban yang dinyatakan dalam Rupiah biasanya dapat dipenuhi dari penerimaan piutang dagang dalam Rupiah. Perusahaan menjual Rupiah hanya secara periodik untuk memenuhi kebutuhan akan Dolar AS.

The Company’s reporting currency is in Rupiah. Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because the changes in foreign exchange rates. The Company faces foreign exchange risk as a portion of its purchases and expenses, such as franchise fee, initial fee and renewal fee are denominated in US Dollar. The requirement to pay purchases or expenses denominated in Rupiah usually can be met from collection of Rupiah trade receivable. The Company only sells its Rupiah in periodical basis to meet their requirement for US Dollar.

Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal

lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. The Company does not have a formal hedging

policy for foreign currency exposures. Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dapat timbul dari instrumen keuangan dapat mengimbangi gagal bayar dari kewajibannya. Risiko kredit Perusahaan terutama berkaitan dengan piutang hubungan istimewa. Merupakan kebijakan Perusahaan untuk memantau posisi keuangan piutang-piutang ini secara terus menerus untuk meminimalisir risiko kredit Perusahaan. Kas dan setara kas yang belum jatuh tempo maupun tidak mengalami penurunan nilai ditempatkan dalam institusi keuangan terkemuka atau perusahaan dengan dengan prestasi kredit yang baik dan tidak memiliki sejarah gagal bayar.

Credit risk is the risk of loss that may arise on outstanding financial instruments should counterpart default on its obligations. The Company’s exposures to credit risk are primarily attributable to receivables due from related parties. It is the Company’s policy to monitor the financial standing of these receivables on an on-going basis to ensure that the Company is exposed to minimal credit risk. Cash and cash equivalents that are neither past due nor impaired are placed with or entered into with reputable financial institutions or companies with high credit ratings and no history of default.

Page 134: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

42

29. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING 29. MONETARY ASSETS DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY

Perusahaan mempunyai aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

The Company has monetary assets in foreign currency as follows:

2010 2009

Mata Setara Mata Setara Uang Asing/ dalam Rupiah/ Uang Asing/ dalam Rupiah/ Foreign Rupiah Foreign Rupiah Currency Equivalent Currency Equivalent

Aset Assets Kas dan setara kas US$ 1.042.719 9.375.090 US$ 1.182.007 11.110.863 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain US$ - - US$ 15.000 141.000 Other receivables

Aset Moneter US$ 1.042.719 9.375.090 US$ 1.197.007 11.251.863 Monetary Assets

Jika posisi aset bersih dalam mata uang asing

pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2011 (tanggal penyelesaian laporan keuangan) (Rp8.708 (nilai penuh) untuk AS$1), maka jumlah aset bersih akan menurun kira-kira sebesar Rp295.089.

If the net position of assets denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 is reflected using the Bank Indonesia’s middle rate as of March 25, 2011 (the completion of financial statement) (Rp8,708 (full amount) to US$1), the net assets will decrease by approximately Rp295,089.

30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION

Segmen Primer Primary Segment Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam

divisi geografis yang terdiri dari Restaurant Support Center (“RSC”) Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang dan Balikpapan. Divisi usaha yang disajikan terpisah dalam pelaporan informasi segmen geografis adalah RSC Jakarta (terdiri dari Jakarta, Bogor, Lampung, Pontianak dan Cilegon), RSC Medan dan Batam (“Mdn&Btm”) (terdiri dari Medan, Pekanbaru, Batam, Banda Aceh dan Tanjung Pinang), dan RSC Makassar dan Balikpapan (“Mks&Bpn“) (terdiri dari Makassar, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Kendari dan Ambon).

The Company is managed and grouped into geographical divisions, which consists of Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang and Balikpapan Restaurant Support Center (“RSC”). Jakarta RSC (consisting of Jakarta, Bogor, Lampung, Pontianak and Cilegon), Medan and Batam RSC (“Mdn&Btm”) (consisting of Medan, Pekanbaru, Batam, Banda Aceh and Tanjung Pinang), and Makassar and Balikpapan RSC (“Mks&Bpn”) (consisting of Makassar, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Kendari and Ambon) are presented separately as segments in geographical segment information.

Informasi bentuk segmen primer yang berupa

segmen geografis Perusahaan adalah sebagai berikut:

The primary segments, which represent the Company’s geographical segment are as follows:

Page 135: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

43

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen Primer (lanjutan) Primary Segment (continued) 2010 RSC Mdn& RSC Btm/ Mks&Bpn/ RSC Jakarta/ Mdn&Btm Mks&Bpn RSC Lainnya/ Jumlah/ Jakarta RSC RSC RSC Other RSC Total

Penjualan 1.251.969.811 344.391.216 436.763.352 880.480.189 2.913.604.568 Sales Harga pokok penjualan (555.488.378) (146.781.396 ) (180.217.357) (390.669.589 ) (1.273.156.720 ) Cost of good sold

Laba kotor 696.481.433 197.609.820 256.545.995 489.810.600 1.640.447.848 Gross profit Beban usaha yang dapat dialokasikan (600.749.966) (128.389.245 ) (153.475.007) (318.888.914 ) (1.201.503.132) Allocated operating expenses

Hasil segmen 95.731.467 69.220.575 103.070.988 170.921.686 438.944.716 Segment result Beban usaha tidak dapat dilokasikan (235.389.869) Unallocated operating expenses

Laba usaha - bersih 203.554.847 Income from operation Pendapatan lain-lain - bersih 58.034.965 Other income - net

Laba sebelum beban pajak penghasilan 261.589.812 Income before income tax expense Beban pajak penghasilan (61.992.635) Income tax expense

Laba bersih 199.597.177 Net income

Aset segmen 713.463.881 89.113.930 123.027.160 261.869.722 1.187.474.693 Segment assets Aset tidak dapat dialokasikan 48.568.351 Unallocated assets

Jumlah aset 1.236.043.044 Total assets Kewajiban segmen (184.176.842) (9.499.418 ) (12.209.117) (45.654.874 ) (251.540.251) Segment liabilities Kewajiban tidak dapat dialokasikan (182.838.834) Unallocated liabilities

Jumlah kewajiban (434.379.085) Total liabilities

Infomasi segmen lainnya Other segment information Belanja modal 35.131.381 6.288.757 7.241.710 15.388.842 64.050.690 Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi 62.610.268 11.128.755 14.469.412 42.303.234 130.511.669 Depreciation and amortization 2009 RSC Mdn& RSC Btm/ Makassar/ RSC Jakarta/ Mdn&Btm Makassar RSC Lainnya/ Jumlah/ Jakarta RSC RSC RSC Other RSC Total

Penjualan 1.039.666.748 299.913.101 365.871.774 748.908.156 2.454.359.779 Sales Harga pokok penjualan (428.825.087) (114.158.708 ) (139.131.480) (304.416.900 ) (986.532.175) Cost of good sold

Laba kotor 610.841.661 185.754.393 226.740.294 444.491.256 1.467.827.604 Gross profit Beban usaha yang dapat dialokasikan (514.261.455) (115.571.847 ) ( 128.922.967) (277.546.880 ) (1.036.303.149) Allocated operating expenses

Hasil segmen 96.580.206 70.182.546 97.817.327 166.944.376 431.524.455 Segment result

Page 136: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

44

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) 2009 RSC Mdn& RSC Btm/ Makassar/ RSC Jakarta/ Mdn&Btm Makassar RSC Lainnya/ Jumlah/ Jakarta RSC RSC RSC Other RSC Total

Beban usaha tidak dapat dialokasikan (210.283.446) Unallocated operating expenses

Laba usaha 221.241.009 Income from operation Pendapatan lain-lain - bersih 25.906.941 Other income - net

Laba sebelum beban pajak penghasilan 247.147.950 Income before income tax expense Beban pajak penghasilan (65.151.366) Income tax expense

Laba bersih 181.996.584 Net income

Aset segmen 624.009.634 70.084.327 98.174.843 220.967.447 1.013.236.251 Segment assets Aset tidak dapat dialokasikan 28.172.583 Unallocated assets

Jumlah aset 1.041.408.834 Total assets Kewajiban segmen (153.121.143) (7.466.808 ) (8.896.368) (38.787.431 ) (208.271.750) Segment liabilities Kewajiban tidak dapat dialokasikan (194.031.552) Unallocated liabilities

Jumlah kewajiban (402.303.302) Total liabilities

Infomasi segmen lainnya Other segment information Belanja modal 31.007.257 2.954.223 4.764.336 9.440.109 48.165.925 Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi 50.874.287 9.261.279 11.211.657 40.506.391 111.853.614 Depreciation and amortization

Segmen Sekunder Secondary Segment Segmen sekunder Perusahaan adalah segmen

usaha berdasarkan jenis produk, sebagai berikut:

The Company’s secondary segment is based on product categories, as follows:

2010 2009

Makanan 2.552.554.067 2.104.171.771 Foods Minuman 214.753.376 267.936.184 Beverages Lain-lain 146.297.125 82.251.824 Others

Jumlah penjualan 2.913.604.568 2.454.359.779 Total sales

31. KOMITMEN 31. COMMITMENTS

a. Perusahaan memperoleh hak untuk mendirikan dan mengoperasikan gerai “Kentucky Fried Chicken (“KFC”)” sesuai dengan panduan dan standar yang ditetapkan oleh Kentucky Fried Chicken International Holdings, Inc., sebagai franchisor, untuk semua franchisee merek KFC. Dalam perjanjian waralaba yang ditandatangani pada tanggal 10 Januari 2003, semua gerai baru diberikan hak waralaba untuk beroperasi

a. The Company obtained the right to establish and operate Kentucky Fried Chicken (“KFC”) outlets following the guidelines and standards set by Kentucky Fried Chicken International Holdings, Inc., as the franchisor, for all franchisees of KFC brand. Under the franchise agreement signed on January 10, 2003, all new outlets opened are given a franchise to operate for a period of ten (10) years and renewable for another 10-year term. However, those existing outlets that had been renewed or to be renewed

Page 137: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

45

31. KOMITMEN (lanjutan) 31. COMMITMENTS (continued)

selama periode sepuluh (10) tahun dan dapat diperpanjang untuk periode sepuluh (10) tahun berikutnya. Namun, untuk gerai yang sudah ada pada saat perjanjian tersebut ditandatangani yang telah atau akan diperpanjang untuk periode sepuluh (10) tahun berikutnya, dibebaskan dari perpanjangan selanjutnya dan akan diperlakukan sebagai gerai baru setelah periode sepuluh (10) tahun yang kedua. Sebagai kompensasi, Perusahaan diwajibkan untuk membayar franchise fee secara bulanan kepada franchisor sebesar 6% dari penjualan (setelah dikurangi pajak). Perusahaan juga diwajibkan untuk membayar initial fee atas setiap gerai restoran baru dan renewal fee atas setiap gerai restoran yang diperpanjang. Initial fee dan renewal fee akan ditinjau kembali berdasarkan US CPI Index efektif setiap tanggal 1 April setiap tahunnya, dan perubahan terakhir dilakukan pada bulan April 2010 masing-masing dari AS$43.600 menjadi AS$44.800 untuk initial fee setiap gerai dan dari AS$21.800 menjadi AS$22.400 untuk renewal fee setiap gerai. Selain itu untuk gerai ekspres, sejak 1 April 2010, initial fee untuk setiap gerai juga meningkat dari AS$21.800 menjadi AS$22.400 untuk setiap gerai, sedangkan renewal fee meningkat dari AS$10.900 menjadi AS$11.200 untuk setiap gerai. Selanjutnya, Perusahaan juga diberikan hak untuk memberikan sub-lisensi kepada gerai KFC yang dimiliki oleh PT Gelael Indotim dan PT Gelael Lampung yang masing-masing beroperasi di Indonesia Timur dan Lampung.

for another ten (10) years are not subject to further renewal and would be treated as new outlet after the second 10-year term. As compensation, the Company is obliged to pay to franchisor a monthly franchise fee of 6% of revenue (net of tax). The Company is also obliged to pay initial fee for every new outlet opened and renewal fee for every existing outlet renewed. The initial and renewal fees are subject to adjustment effective every 1st of April of each year based on US CPI Index, and the last adjustment was made in April 2010 from US$43,600 to US$44,800 initial fee per outlet and from US$21,800 to US$22,400 renewal fee per outlet, respectively. At the same time, initial fee for express outlet was increased from US$21,800 to US$22,400 per outlet and renewal fee for express outlet was increased from US$10,900 to US$11,200 per outlet. Further, the Company was granted the right to provide sub-licensing to KFC outlets owned by PT Gelael Indotim and PT Gelael Lampung which are in operations in East Indonesia and Lampung, respectively.

b. Perusahaan mempunyai perjanjian eksklusif

untuk produk Carbonated Soft Drink (“CSD”) tertanggal 1 Agustus 2002 dengan PepsiCo Beverages International (“PBI”). Berdasarkan perjanjian tersebut, PBI menyuplai sirup dan kemasan yang digunakan dan dijual oleh Perusahaan. PBI memberikan insentif kepada Perusahaan dengan tingkat tertentu untuk jumlah pembelian tertentu dan untuk kegiatan promosi tertentu.

b. The Company entered into an exclusive Carbonated Soft Drink (“CSD”) agreement with PepsiCo Beverages International (“PBI”) on August 1, 2002. Pursuant to the said agreement, PBI supplies all syrup used by the Company and all packaged products sold by the Company. PBI also gives the Company incentives at specific rate for specific purchased volume and specific promotion activity.

Page 138: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

46

31. KOMITMEN (lanjutan) 31. COMMITMENTS (continued)

Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan dan PBI telah memperpanjang perjanjian tersebut sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Dalam perjanjian ini, PBI juga memberikan sign on bonus dan one-time bonus berdasarkan jumlah gerai restoran yang memenuhi syarat.

On August 1, 2007, the Company and PBI agreed to extend the agreement up to July 31, 2012. In this agreement, PBI also provides sign on bonus and one-time bonus based on the number of restaurant outlets which meet certain criteria.

c. Perusahaan memiliki perjanjian eksklusif

dengan PT Coca-Cola Distribution Indonesia (“CCDI”) yang mewajibkan Perusahaan untuk menjual produk Frestea sebanyak yang telah disepakati. Sebagai kompensasi, CCDI memberikan dana untuk mendukung kegiatan pemasaran Perusahaan. Perjanjian ini mulai berlaku sejak 1 Desember 2009 dan akan berakhir pada 30 November 2012.

c. The Company entered into an exclusive agreement with PT Coca-Cola Distribution Indonesia (“CCDI”) whereby the Company is required to sell Frestea product as stated in agreement. As compensation, CCDI provides funding supports for the Company marketing activities. This agreement is effective starting December 1, 2009 and for a period up to November 30, 2012.

d. Perusahaan mempunyai berbagai perjanjian

sewa operasi atas gerai restoran dengan komitmen pembayaran sewa yang tetap untuk setiap periode atau berdasarkan persentase penjualan pada gerai tersebut.

d. The Company enters into operating lease agreements for its restaurant outlets. Rental payments are either fixed for a certain period or based on certain percentage of sales of the respective outlet.

e. Perusahaan mengadakan program

keanggotaan “Music Hitter” untuk pembeli album musik “KFC Music Hitlist”. Setiap anggota berhak atas “Produk KFC Goceng” setiap minggu, dan juga “Wing Bucket KFC” pada saat anggota tersebut berulang tahun secara cuma-cuma. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah peserta program ini sekitar 300.000 orang.

e. The Company offers “Music Hitter” membership program for buyers of “KFC Music Hitlist” album. Each member is entitled to get free “Produk KFC Goceng” weekly, and free “Wing Bucket KFC” on the member’s birthday. As of December 31, 2010, this program has approximately 300,000 members.

32. KONTINJENSI 32. CONTINGENCY

Pada tanggal 23 April 2010, Perusahan menghadapi tuntutan hukum yang diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan sengketa tanah yang terletak di M.T. Haryono, Jakarta, dengan jumlah tuntutan sebesar Rp50.000.000. Berdasarkan Putusan Pengadilan No. 342/PDT.G/2010/PN.Jkt.Sel tertanggal 6 Januari 2011, pengadilan memutuskan memenangkan Perusahaan.

On April 23, 2010, the Company received a lawsuit in South Jakarta State Court (Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) related to the land dispute located in M.T. Haryono, Jakarta, with total claim of Rp50,000,000. Based on Court Decision (Hasil Putusan Perkara) No. 342/PDT.G/2010/PN.Jkt.Sel dated January 6, 2011, the court basically ruled out in favor of the Company.

Menanggapi hal tersebut, pihak penggugat mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2011, Pengadilan Tinggi belum memberikan putusan atas upaya banding tersebut. Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa Pengadilan Tinggi akan memenangkan Perusahaan.

In response thereto, the plaintiff elevated the case to the Jakarta High Court (Pengadilan Tinggi Jakarta). Until March 25, 2011, the High Court has not yet responded to the said appeal. The Company’s management believes that the High Court’s decision will also be in its favor.

Page 139: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

47

33. REKLASIFIKASI AKUN 33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan

tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun dalam laporan keuangan tahun 2010.

Certain accounts in the 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2010 financial statements.

Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai

berikut: The reclassified accounts are summarized as

follows: 2009 Dilaporkan 2009 Sebelumnya/ Setelah As Reported Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Previously Reclassifications As Reclassified Aset lancar Current assets Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 15.331.451 15.331.451 Due from related parties Aset tidak lancar Non-current assets Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 15.331.451 (15.331.451) - Due from related parties Beban usaha Operating expenses Penjualan dan pemasaran (1.032.411.337) (3.891.812) (1.036.303.149) Selling and marketing Pendapatan/(beban) lain-lain Other income/(expenses) Insentif sehubungan dengan Incentives related to supply perjanjian pemasokan 619.437 3.891.812 4.511.249 agreements 34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN

TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF 34. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Standar Akuntansi Keuangan yang telah

dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) tetapi belum efektif pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

The Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) but not yet effective in 2010 are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

• PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian

Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

• PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

• PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus

Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

• PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

Page 140: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

48

34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2011 (lanjutan): Effective on or after January 1, 2011 (continued):

• PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan

Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

• PSAK No. 3 (Revised 2010),”Interim Financial Reporting“, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.

• PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen

Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

• PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

• PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

• PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

• PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah

Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

• PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

• PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada

Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

• PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.

Page 141: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

49

34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2011 (lanjutan): Effective on or after January 1, 2011 (continued):

• PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak

Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

• PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.

• PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”,

mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

• PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

• PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and corrections of errors.

• PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai

Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

• PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

• PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,

Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

• PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

• PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

• PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

Page 142: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

50

34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

Effective on or after January 1, 2012:

• PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

• PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

• PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,

mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

• PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.

• PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak

Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

• PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

• PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

• PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

• PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

• PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

• ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset

Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

• ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

Page 143: KFC Final 2011 AB Final

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT FAST FOOD INDONESIA TBK.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

51

34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2012 (continued):

• ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan

Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

• ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang baru dan yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya.

The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these new and revised Standards on its financial statements.

35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 35. COMPLETION OF THE FINANCIAL

STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.

The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on March 25, 2011.