KFC Final 2011 AB Final
-
Upload
dharmast85 -
Category
Documents
-
view
852 -
download
2
Transcript of KFC Final 2011 AB Final
1. Visi, Misi, Obyektif
2. Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai Perusahaan
4. Ikhtisar Keuangan
8. Sambutan Dewan Komisaris
10. Sambutan Dewan Direksi
14. Profil Perusahaan
42. Tinjauan & Analisa Manajemen
72. Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Riset & Pengembangan
Pengawasan Mutu
Jaringan Restoran KFC Indonesia
Tinjauan Kegiatan Operasi
Tinjauan Kinerja Keuangan
Perkembangan Usaha
Aktivitas Pemasaran
Prospek Usaha
Etika Kerja
Etika Usaha
Dewan Komisaris & Dewan Direksi
Komite Audit
Internal Audit
Manajemen Risiko
Sekretaris Perusahaan
Risiko Usaha
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi dan Data Perusahaan
Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit
1. Vision, Mission, Objective
2. Corporate Strategy, Corporate Value
4. Financial Highlights
8. Message from the Board of Commissioners
10. Message from the Board of Directors
14. Company Profile
42. Management Review & Analysis
72. Corporate Governance
Management Responsibility Letter
Audited Financial Report
Organization Structure
The Board of Commissioners
The Board of Directors
Human Resources Development
Research & Development
Quality Assurance
KFC Indonesia Restaurant Network
Review of Operation
Financial Overview
Business Development
Marketing Activities
Business Outlook
Work Ethics
Business Ethics
Board of Commissioners & Board of Directors
Audit Committee
Internal Audit
Risk Management
Corporate Secretary
Business Risk
Corporate Social Responsibility
Information and Company Data
table of contents
1
Visi
Misi
Obyektif
Mempertahankan kepemimpinan KFC dalam industri
restoran cepat saji dan selalu menjadi Nomor 1
yang termodern dan terfavorit dalam segi produk,
harga, layanan, dan fasilitas restoran.
Memperkokoh citra KFC dengan strategi-
strategi dan ide-ide yang inovatif, meningkatkan
suasana bersantap yang tak terlupakan dengan terus
memberikan produk, layanan, serta fasilitas restoran
yang selalu berkualitas mengikuti kebutuhan dan
selera konsumen yang terus berubah.
Terus melakukan peremajaan restoran dengan
tampilan dan desain yang termodern, sesuai dengan
masa kini, dan memberikan suasana yang
menyenangkan, nyaman, dan menyajikan produk
berkualitas tinggi yang paling digemari oleh konsumen
dengan kecepatan dan keramahtamahan yang tak
tertandingi.
brand
brand
trend
Vision
Mission
Objective
To maintain KFC's market leadership in the QSR
business in Indonesia and always be regarded as the
No. 1 brand by being the most modern and favorite
restaurant in terms of product, value, service, and
assets.
Strengthening KFC brand image through innovative
strategies and ideas, improving customers' dining
experience by continuously providing quality
products, services, and assets suited to customers'
changing needs and taste.
Continuously undertake renovation to provide the
most modern and trendy store appearance and design
offering good ambiance, the most comfortable and
serving top quality food suited to customers'
preferential taste with speed and hospitality beyond
compare.
Visi, Misi, ObyektifVision, Mission, Objective
2
Strategi Perusahaan, Nilai-Nilai PerusahaanCorporate Strategy, Corporate Value
Strategi Perusahaan
Nilai-Nilai Perusahaan
Selalu memberikan kepuasan “Yum!” yang tak
terhingga di wajah setiap konsumen untuk menjaga
kepemimpinan pasar dengan strategi-strategi sebagai
berikut:
Menciptakan dan mengembangkan budaya yang
kokoh di dalam organisasi dimana setiap karyawan
memberikan perbedaan dengan berinovasi dan
selalu berpikir di luar kebiasaan.
Membangun pola pikir yang berorientasi pada
dengan kesadaran
tinggi untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen melebihi dari yang diharapkan.
Memberikan perbedaan KFC yang sangat
kompetitif dengan berbagai ide dan strategi yang
inovatif.
Mengembangkan kesinambungan dalam sumber
daya manusia dan proses yang kuat berfokus pada
pengembangan kompetensi dan kemampuan.
Mempertahankan konsistensi dalam pencapaian
prestasi yang terbaik.
Budaya Perseroan
ditanamkan dalam pemikiran setiap karyawan
untuk menciptakan rasa memiliki, yang bertujuan
untuk memberikan performa terbaik dalam
mengerjakan semua tugas dan tanggung
jawabnya, khususnya dalam menyiapkan produk
berkualitas dengan layanan yang cepat dan ramah.
Menjaga hubungan baik dan memberikan
kepuasan melebihi yang diharapkan dengan
menjalankan program CHAMPS untuk memastikan
k e b e r s i h a n r e s t o r a n
keramahtamahan dalam melayani konsumen
ketepatan dalam menerima dan
menyiapkan pesanan , memastikan
perawatan restoran yang terbaik
konsistensi dalam menyajikan produk bermutu
tinggi setiap saat dan kecepatan layanan
selalu dijalankan
Inovasi tidak semata-mata diartikan sebagai ide-
ide, langkah-langkah, strategi-strategi atau
terobosan baru untuk mencapai obyektif
seseorang, tetapi juga meliputi perubahan pola
pikir yang dimulai dari diri sendiri agar bisa sukses
menghasilkan perubahan.
“Customer and Sales Mania”
brand
“We are the Owners of KFC”
( l e a n l i n e s s ) ,
( ospitality),
( ccuracy)
( aintenance),
( roduct),
( peed of Service).
C
H
A
M
P
S
Corporate Strategy
Corporate Value
C H
A
M
P
S
Always put a big “Yum!” on every customers' face to
ensure market leadership in the QSR business in
Indonesia with the following strategies:
Create and develop a deep and strong culture
within the organization where everyone makes a
difference by being innovative and always think
“out of the box”.
Build a “Customer and Sales Mania” mindset with
high intentionality in providing customer
satisfaction beyond expectation.
Provide an exceptional competitive brand
differentiation through innovative ideas and
strategies.
Develop continuity in people and process with solid
focus on competency and capability development.
Maintain exceptional results consistently.
The Company's corporate culture “We are the
Owners of KFC” is instilled in every employees'
mind to create a sense of belonging in order to
produce a high level of performance and
excellence in all their undertakings, particularly in
providing top quality food with speed and
hospitable service.
Maintain good relationship and provide customer
satisfaction beyond their expectation by putting
the CHAMPS program into action to assure
restaurant leanliness, provide great ospitality in
serving customers, ensure ccuracy in order-taking
and packing, assure high level of aintenance,
ensure consistency in producing quality roducts,
and assure peed of service is always executed.
Innovation does not only mean new ideas,
approaches, strategies in achieving one's objective,
but also encompasses a change in mindset starting
from oneself in order to successfully effect
changes.
3
4
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Keuangan(dalam Jutaan Rupiah,kecuali EPS)
2008 2007 200620092010
Financial(In Million Rupiah,
except for EPS)
2,913,605
1,640,448
203,555
261,590
558,177
677,866
326,767
107,612
44,625
757,039
6.9%
16.1%
24.9%
170.8%
26.4%
8.7%
54.2%
199,597
447
1,236,043
434,379
801,664
2,454,360
1,467,828
221,241
247,148
508,641
532,768
320,778
81,526
44,625
594,481
7.4%
17.5%
28.5%
158.6%
30.8%
7.8%
62.9%
181,997
408
1,041,409
402,304
639,106
2,022,633
1,241,006
140,699
167,904
314,520
470,239
238,320
63,894
44,625
437,920
6.2%
16.0%
26.0%
132.0%
30.4%
8.1%
62.6%
125,268
281
784,759
302,214
482,545
1,589,643
972,541
133,732
144,161
240,825
388,666
187,833
64,300
44,625
332,733
6.5%
16.3%
27.2%
128.2%
29.8%
10.2%
66.8%
102,537
230
629,491
252,133
377,358
1,276,416
784,870
87,891
95,967
158,552
325,023
148,044
47,322
44,625
243,584
5.4%
14.3%
23.9%
107.1%
30.6%
9.8%
67.8%
68,929
154
483,575
195,366
288,209
Penjualan
Laba Kotor
Laba Usaha
Laba sebelum Pajak Penghasilan Badan
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Modal Saham
Saldo Laba
Laba Bersih / Penjualan
Laba Bersih / Jumlah Aset
Laba Bersih / Ekuitas
Aset Lancar / Kewajiban Lancar
Kewajiban Lancar / Jumlah Aset
Kewajiban Tidak Lancar / Jumlah Aset
Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas
Laba Bersih
Laba Bersih Per Saham (EPS)
Jumlah Aset
Jumlah Kewajiban
Ekuitas
RASIO KEUANGAN UTAMA
Sales
Gross Profit
Operating Profit
Profit before Corporate Income Tax
Current Assets
Non-Current Assets
Current Liabilities
Non-Current Liabilities
Share Capital
Retained Earnings
Net Income / Sales
Net Income / Total Assets
Net Income / Equity
Current Assets / Current Liabilities
Current Liabilities / Total Assets
Non-Current Liabilities / Total Assets
Debt to Equity
Net Profit
Earning Per Share
Total Assets
Total Liabilities
Equity
KEY FINANCIAL RATIO
5
Indikator KeuanganKey Financial Indicators
2,000,000
800,000
400,000
0
3,000,000
2,000,000
1,000,000
500,000
0
1,500,000
240,000
200,000
120,000
80,000
0
160,000
40,000
1,400,000
1,000,000
600,000
400,000
0
800,000
200,000
200,000
160,000
80,000
40,000
0
120,000
800,000
600,000
400,000
300,000
0
500,000
200,000
100,000
* Dalam Jutaan Rupiah* In Million Rupiah
20092006 2007 2008 2010
20092006 2007 2008 2010
Laba Kotor / Gross Profit
Laba Bersih / Net Profit
Jumlah Ekuitas / Total Equity
20092006 2007 2008 2010
20092006 2007 2008 2010
20092006 2007 2008 2010
Jumlah Aset / Total Assets
Penjualan / Sales
Laba Usaha / Operating Profit
20092006 2007 2008 2010
2,500,000
1,200,000
1,600,000
1,200,000 700,000
6
Ikhtisar SahamShares Highlights
Grafik Harga Saham / Share Price Trend
Q4 2006 - 2010
Tertinggi / Highest
Terendah / Lowest
Tahun
Year
Harga Saham / Price of SharesJumlah Saham yang Diperdagangkan
Total Number of Shares in TradingTertinggi
Highest (Rp)
Terendah
Lowest (Rp)
2010
2009
2008
2007
2006
Triwulan I 1st Quarter 7,000 5,050 409,000
Triwulan II 2nd Quarter 7,100 6,500 2,175,500
Triwulan III 3rd Quarter 9,000 7,100 328,000
Triwulan IV 4th Quarter 10,000 8,000 264,500
Triwulan I 1st Quarter 3,000 3,000 394,500
Triwulan II 2nd Quarter 3,200 3,000 200,000
Triwulan III 3rd Quarter 3,500 3,500 43,000
Triwulan IV 4th Quarter 5,200 3,000 144,000
Triwulan I 1st Quarter 2,500 2,450 4,000
Triwulan II 2nd Quarter 3,000 2,500 112,500
Triwulan III 3rd Quarter 3,000 2,700 80,500
Triwulan IV 4th Quarter 3,200 3,000 88,000
Triwulan I 1st Quarter 1,950 1,800 1,738,000
Triwulan II 2nd Quarter 2,300 1,900 407,500
Triwulan III 3rd Quarter 2,300 2,300 -
Triwulan IV 4th Quarter 2,450 2,300 1,000
Triwulan I 1st Quarter 1,200 1,200 -
Triwulan II 2nd Quarter 1,450 1,150 470,500
Triwulan III 3rd Quarter 1,500 1,400 468,500
Triwulan IV 4th Quarter 1,950 1,500 262,500
5000
6000
4000
3000
2000
1000
0
7000
8000
9000
10,000
2006 2007 2008 2009 2010
7
Pembayaran DividenPayment of Dividend
Pembayaran dividen tunai oleh Perseroan untuk tahun
buku 2000 dan tahun - tahun berikutnya adalah
sebagai berikut:
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
4,908,750,000
4,908,750,000
7,140,000,000
7,140,000,000
8,032,500,000
8,925,000,000
13,387,500,000
20,081,250,000
25,436,250,000
37,038,750,000
Tahun Buku
Year
Laba (Rugi) Bersih
Net Profit (Loss)
(Rp)
Dividen
Dividend
(Rp)
446,250,000
446,250,000
446,250,000
446,250,000
446,250,000
446,250,000
446,250,000
446,250,000
446,250,000
446,250,000
18.79%
18.96%
18.96%
19.68%
21.53%
21.61%
19.42%
19.58%
20.31%
20.35%
Pay-out
Ratio
Pay-out
Ratio
Jumlah Saham
Total Number of
Shares
11.00
11.00
16.00
16.00
18.00
20.00
30.00
45.00
57.00
83.00
Dividen / Saham
Dividend / Share
(Rp)
26,127,673,000
25,896,706,000
37,650,384,000
36,280,019,000
37,315,815,000
41,291,475,000
68,928,803,000
102,537,329,000
125,267,988,131
181,996,584,331
Cash dividend payment by the Company for the year
2000 and years thereafter are as follows:
8
Pemegang Saham yang Terhormat,
Pemulihan global yang dipicu oleh krisis keuangan
global terburuk pada generasi ini terus berlanjut,
namun tidak merata, dengan pertumbuhan ekonomi
yang belum cukup kuat di negara-negara industrial.
Perekonomian-perekonomian utama di Asia berhasil
melewati resesi tahun 2007 / 2008 lebih cepat dari
negara-negara lainnya karena diuntungkan oleh posisi
fiskal yang kokoh, tingkat hutang masyarakat yang
cukup rendah, tingkat tabungan masyarakat yang
tinggi, hutang korporasi yang relatif kecil, dan hutang
eksternal yang rendah.
Pada 2010, Indonesia mencatat pertumbuhan
(GDP) sebesar 6,1%. Pada tahun
yang sama, PT Fastfood Indonesia Tbk meneruskan
kinerja yang baik, hasil dari kenaikan penjualan gerai-
gerai yang baru dibuka dan yang sudah dibuka
sebelumnya. Dari aspek biaya, Perseroan berhasil
mempertahankan harga pokok penjualan sebagai
persentase terhadap penjualan, menunjukkan upaya
berkelanjutan untuk mengendalikan biaya dan
menjadikan semakin
efisien dan efektif.
Sepanjang tahun lalu, Dewan Komisaris berperan aktif
melalui Komite Audit untuk mengawasi dan memberi
rekomendasi kepada Dewan Direksi dalam
pelaksanaan strategi, kebijakan, dan tindakan
korporasi, serta memastikan terselenggaranya
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam
setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi. Dalam menjalankan tugasnya,
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, suatu
unit independen yang ditunjuk oleh dan bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris, yang mempunyai
peran penting menjaga keseimbangan yang baik
antara fungsi pelaksana dan fungsi pengawas, dimana
setiap anggota mempunyai latar belakang dan
keahlian yang berbeda. Melalui Komite Audit ini,
Dewan Komisaris dapat memberikan penilaian
independen atas tindakan dan transaksi korporasi,
dan memastikan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik dipatuhi.
Menyongsong 2011, kondisi perekonomian tidak akan
jauh berbeda dengan 2010. Permasalahan yang
mendominasi perekonomian di tahun lalu
kemungkinan akan berlanjut hingga ke tahun baru.
Dengan strategi-strategi yang akan dijalankan oleh
Dewan Direksi, kami yakin akan kemampuannya untuk
Gross
Domestic Product
supply chain management
Sambutan Dewan KomisarisMessage from the Board of Commissioners
Dear Valued Shareholders,
The global recovery from the worst financial crisis in a
generation has been sustained but uneven with strong
emerging market growth with a modest recovery
across industrialized countries. Key markets in Asia
have weathered the 2007 / 2008 recession and come
out of it faster than the rest of the world as the region
benefits from solid fiscal positions, relatively low
household debt levels, high personal savings,
relatively low corporate leverage and low external
debts.
In 2010, Indonesia grew its Gross Domestic Product
(GDP) by 6.1%. For the same year, PT Fastfood
Indonesia Tbk continued to show a respectable
performance, attributable to increased sales from
new outlets built, as well as increased sales from
existing outlets. On the cost side, the Company
managed to maintain its cost of good sold as a
percentage of sales reflecting the Company's
sustained effort to control cost and make more
efficient and effective its supply chain management
despite enormous cost pressure from inflation.
During the year, the Commissioners have been
actively involved through the Audit Committee in
overseeing and advising the Board of Directors in the
implementation of strategies, policies, and corporate
actions, as well as ensuring the application of Good
Corporate Governance standards in aspects of the
business and across all levels within the organization.
In performing its duties, the Board of Commissioners is
ably assisted by the Audit Committee, an independent
body appointed by and responsible to the Board of
Commissioners, which is instrumental in maintaining a
healthy balance between oversight and executive
functions, with diversified background and expertise
of its member. Through the Audit Committee, the
Commissioners were able to assess the proposed
corporate actions and transactions independently and
provide assurance that the practices of Good
Corporate Governance standards are adhered to.
As we proceed into 2011, it is likely to look and feel
very much like 2010. The issues dominating the
economic landscape last year are probably going to
continue resonating into the new year. With strategies
that will be implemented by the Board of Directors, we
are very confident that the Company can continue its
9
melanjutkan kinerja pertumbuhan dan profitabilitas
yang berkelanjutan.
Kantor Akuntan Publik Ernst & Young, Purwantono,
Suherman & Surja, adalah auditor yang telah ditunjuk
dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun
lalu, telah menyelesaikan tugasnya melakukan audit
atas Laporan Keuangan tahunan dan telah
memberikan Laporan Audit yang menyajikan opini
secara wajar. Kami telah menyetujui Laporan Audit
tersebut. Selain itu, kami telah meneliti Laporan
Keuangan posisi 31 Desember 2010 dan tidak
keberatan dengan Laporan Keuangan tersebut.
Atas nama pemegang saham, kami menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Dewan
Direksi, Tim Manajemen, dan semua karyawan PT
Fastfood Indonesia Tbk atas kerja keras dan
dedikasinya untuk memberikan prestasi yang baik
tahun ini.
record of sustained growth and profitability.
The auditing firm of Ernst & Young, Purwantono,
Suherman & Surja, the auditor of the annual accounts
appointed at last year's Annual General Meeting of
Shareholders, has audited the annual financial
statements and has given an unqualified certificate.
We agree with the results of these inspections.
Moreover, we have examined the annual Financial
Statements as at 31 December 2010 and have no
objections.
On behalf of the shareholders, the Commissioners
would like to extend our highest appreciation to the
Directors, Management Team, and all employees of PT
Fastfood Indonesia Tbk for the hard work and
dedication to deliver a good performance this year.
Elizabeth Gelael
Wakil Komisaris Utama
Vice President Commissioner
Benny S. Santoso
Komisaris
Commissioner
Jakarta, April 2011
Anthoni Salim
Komisaris Utama
President Commissioner
Ken Leksono
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Rudy Tanudjaja Saputra
Komisaris
Commissioner
P.L. Gunawan Solaiman
Komisaris Independen
Independent Commissioner
10
Sambutan Dewan DireksiMessage from the Board of Directors
Pemegang Saham yang Terhormat,
Sepanjang 2010, terjadi pasang surut perekonomian
global yang mencoba bangkit dari keterpurukan krisis
keuangan terburuk pada generasi ini. Pemulihan yang
terjadi tidak merata di negara-negara berkembang
yang masih berjuang mengatasi kegiatan ekonomi
yang lesu dan tingkat pengangguran yang tinggi,
meskipun dengan ekonomi-ekonomi baru yang terus
berjuang mengendalikan tekanan inflasi. Kekuatiran
terhadap resesi yang berulang, dipicu oleh krisis fiskal
di Eropa dan melemahnya perekonomian di Amerika
Serikat yang diperburuk dengan menurunnya
ketersediaan lapangan kerja. Kelayakan hutang jangka
panjang di negara-negara ekonomi maju, khususnya di
Eropa, menjadi pusat perhatian sepanjang 2010, dan
kekhawatiran akan pengaruh buruknya masih meluas.
Di tengah tantangan perekonomian ini, PT Fastfood
Indonesia Tbk terus mencatat kinerja yang baik
selama 2010. Perseroan melanjutkan pertumbuhan
yang kuat dan dapat melanjutkan kemajuan-
kemajuan dan hasil-hasil yang baik dari tahun-tahun
sebelumnya. Beberapa keberhasilan yang dicapai
sepanjang tahun ini antara lain:
Hasil penjualan pada 2010 tercatat Rp2,914 triliun
atau sekitar 18,7% lebih tinggi dari hasil penjualan
pada 2009 sebesar Rp2,454 triliun. Kenaikan
Rp459,2 milyar tersebut adalah kontribusi dari
lonjakan harga jual sepanjang tahun ini sekitar
rata-rata 6%, hasil penjualan dari gerai-gerai yang
baru dibuka, pertumbuhan yang kuat dari gerai-
gerai yang sudah dibuka sebelumnya yang sudah
dilakukan peremajaan tampilannya menjadi lebih
segar dan modern, usaha pemasaran yang sukses,
dan penambahan variasi produk dan layanan yang
baru.
Laba bersih sebelum pajak 2010 naik menjadi
Rp261,59 milyar, atau naik 5,8% dari laba bersih
sebelum pajak 2009 sebesar Rp247,15 milyar.
Harga pokok penjualan sebagai persentase
penjualan naik dari 40,2% pada 2009 menjadi
42,5% pada 2010, terutama disebabkan kenaikan
harga bahan baku akibat tekanan inflasi.
Peningkatan juga terjadi pada sejumlah indikator
operasional utama lainnya. Secara keseluruhan,
transaksi naik 12,6%, konsumen naik 20,7%,
sementara rata-rata belanja naik 5,4%. Secara
, transaksi naik 5,2%,
konsumen naik 12,7%, dan rata-rata belanja naik
5,5%.
same-store sales (SSS)
Dear Valued Shareholders,
For much of 2010, there were many cross currents as
the global economy struggled to regain momentum
after emerging from the worst financial crisis in a
generation. The recovery has been uneven with
developed economies still struggling with spiritless
activity and high unemployment even as emerging
markets fight to contain inflationary pressures. Fears
for a return to recession had surfaced, sparked by a
fiscal crisis in Europe and slowing US economy
hobbled by a weak job environment. Sovereign debt
sustainability in advanced economies especially in the
European zone has held center stage for most of 2010
and contagion fears remain rife.
Against this backdrop, PT Fastfood Indonesia Tbk in
2010 did relatively well. The Company continued to
grow strongly and was able to carry forward the good
progress and major gains made in recent years. The
highlights of the result of yet another successful year
include the following:
Sales revenues in 2010 registered Rp2.914 trillion
or about 18.7% higher than 2009 sales of Rp2.454
trillion. The increase in the top line of about
Rp459.2 billion was due in part of the hike in selling
prices we made during the year which averaged
about 6% and the sales of newly built stores
coupled with the robust growth achieved by most
of our older stores invigorated by successful image
enhancements and marketing and the addition of
new products and services.
Improvements were also noted in other key
operational indicators. Transactions increased by
12.6%, customers increased by 20.7%, and ticket
average increased by 5.4%, on a system-wide basis.
On a same-store basis, transaction increased by
5.2%, customers increased by 12.7% and ticket
average increased by 5.5%.
Pre-tax profit in 2010 increased to Rp261.59 billion
or a 5.8% from the pre-tax profit in 2009 of
Rp247.15 billion.
Cost of Goods Sold as a percentage of sales
increased to 42.5% in 2010 from 2009's 40.2%
primarily due to inflationary pressures.
11
Beban usaha naik menjadi Rp1,437 triliun pada
2010 dari Rp1,247 triliun pada 2009, atau sekitar
15,3%, disebabkan tekanan harga akibat inflasi dan
regulasi Pemerintah yang baru terkait upah
minimum.
Aktiva naik menjadi Rp1,236 triliun pada 2010 dari
Rp1,041 triliun pada 2009, atau naik 18,7%, hasil
dari investasi yang berkelanjutan dalam ekspansi
jaringan restoran.
Jumlah karyawan Perseroan meningkat menjadi
15.840 pada akhir 2010 dari 13.229 pada 2009,
sesuai komitmen Perseroan untuk merekrut dan
melatih tim yang handal untuk memberikan
dukungan kepada jaringan restoran KFC yang
tersebar luas di seluruh Indonesia dengan standar
layanan yang memuaskan.
Selama 2010, Perseroan meraih berbagai
penghargaan dari Yum! Restaurants International
(YRI) untuk KFC di wilayah Asia Pasifik, antara lain:
atas terlaksananya implementasi
di 2010
atas pengembangan di bidang
Perseroan meneruskan ekspansi jaringan
restorannya untuk mendominasi pangsa pasar di
Indonesia agar dapat memaksimalkan
dan meminimalkan potensi
kompetitor untuk mendirikan bisnis ayam goreng.
Selama 2010, Perseroan membuka 30 gerai baru di
Jakarta dan di kota-kota lainnya di Indonesia. Selain
itu, Perseroan melakukan dan
renovasi berskala besar
untuk meremajakan tampilan gerainya dan
meningkatkan kenyamanan konsumen. Pada akhir
2010, jaringan restoran KFC di Indonesia berjumlah
398 gerai yang tersebar di 93 kota di seluruh
Indonesia.
Perseroan menyambut datangnya 2011 dengan
kondisi perekonomian yang nampaknya sudah
membaik dan siap untuk melaju kembali. Investasi
asing dan domestik mencapai angka tertinggi seiring
dengan semakin meningkatnya pondasi ekonomi
Indonesia. Kepercayaan bisnis meningkat, permintaan
ekspor meningkat, sementara permintaan domestik
tetap kuat.
�
�
Dragon Boat Award:
Success
Profile (Assessment)
Hanoman Award:
Human
Resources
brand
opportunity KFC
image enhancement
pada sekitar 50 gerainya
Operational cost and expenses increased to
Rp1.437 trillion from Rp1.247 trillion in 2009 or
about 15.3% due to cost pressures from inflation
and new regulations on minimum wages.
The Company's workforce increased to 15,840 by
the end of 2010 from 13,229 in 2009
demonstrating the Company's commitment to
recruiting and training a team to support its
nationwide network of restaurants with the
desired level of service.
Assets grew to Rp1.236 trillion in 2010 from
Rp1.041 trillion in 2009 or an 18.7% increase driven
by the Company's continued investment in our
network.
The Company was given the following awards from
Yum! Restaurants International (YRI) for the KFC
Asia Pacific Region for 2010:
Dragon Boat Award:
for the successful implementation of
Success Profile (Assessment) in 2010
Hanoman Award:
for the development in Human Resources
aspect
The Company continued to expand its network of
restaurants to achieve critical mass in the
Indonesia market, both to maximize the KFC brand
opportunity and to minimize the potential for
competitors to establish a solid chicken business. In
2010, we built 30 new outlets in Jakarta and other
cities of Indonesia. In addition, the Company
undertook the image enhancement / major
renovation of at least 50 of our existing restaurants
to enhance the ambience and maximize the
consumer experience in the restaurants. At the end
of 2010, our network consisted of 398 outlets in 93
cities all over Indonesia.
We now look forward to 2011 with an environment
where the economy appears to be gathering
momentum and ready to take off. Investments, both
foreign and domestic are reaching an all time high on
the back of the improved economic fundamental in
the Indonesia economy. Business confidence is up,
exports have rebounded while domestic demand
remains resilient.
�
�
12
Kinerja positif di 2010 semakin meyakinkan Perseroan
akan kemampuannya untuk kembali memberikan
hasil-hasil baik di 2011.
Pada 2011, Perseroan akan tetap berfokus pada
obyektif utama sebagai berikut:
Menghidupkan di restoran KFC,
agar menjadi keharusan bagi konsumen untuk
terus berkunjung ke KFC.
Meningkatkan transaksi dengan memberikan
perbedaan KFC dalam segalanya melalui
media komunikasi yang inovatif (iklan dan
), tampilan restoran (interior dan
eksterior) yang menarik, pilihan produk yang
menggugah selera yang disajikan sesuai dengan
KFC dan keinginan konsumen, serta harga
terjangkau dan ber nilai tambah.
Mengembangkan KFC dengan memastikan
bahwa percepatan pertumbuhan akan membawa
kenyamanan dan penghematan.
Target-target Perseroan cukup wajar dan dapat diraih.
Dengan kekuatan keuangan dan organisasi yang
tertata baik yang berkomitmen untuk berhasil dan
bertekad untuk melebihi ekspektasi, Perseroan yakin
bahwa kekuatan ini akan terus bertahan dalam
melanjutkan keberhasilan pertumbuhan dan
profitabilitasnya.
“Customer Mania”
brand
menuboards
brand
brand
Our 2010 result gives us the confidence that we have
the much needed momentum to deliver outstanding
results in 2011, too.
For 2011, we will remain focused on our key
objectives:
Keeping “Customer Mania” alive in our restaurants
and making it a compelling reason for our
customers to visit us again and again.
Driving transaction by differentiating KFC brand in
e v e r y w ay t h ro u g h i n n o va t i v e m ed i a
communications (ads and menuboards), great
looking restaurants (interior and exterior), mouth-
watering products delivered in a manner that fits
our brand and customers, and pricing that is
affordable and value for money.
Building the KFC brand by making sure we drive
convenience and economy of scale by accelerating
our development pace.
Our targets are reasonable and attainable. With the
financial strength and an organization in place that is
committed to succeed and determined to exceed, we
are confident that these strengths will continue to
serve as well in continuing our record of sustained
growth and profitability.
Jakarta, April 2011
Ferry Noviar Yosaputra
Wakil Direktur Utama
Vice President Director
Dick Gelael
Direktur Utama
President Director
Leonny Elimin
Direktur
Director
Justinus D.Juwono
Direktur
Director
Ricardo Gelael
Direktur
Director
Adhi Indrawan
Direktur
Director
13
14
15
16
Profil PerusahaanCompany Profile
PT Fastfood Indonesia Tbk, pemegang hak waralaba
tunggal untuk KFC di Indonesia, didirikan oleh
Keluarga Gelael pada 1978, dan pada 1979
mendapatkan akuisisi hak waralaba dengan
pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di
Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama
terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-
gerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke
sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain:
Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan
Manado. Sukses membangun ini menjadikan
KFC bisnis waralaba cepat saji yang terkenal dan
dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group pada 1990 sebagai salah
satu pemegang saham utama semakin mendorong
inisiatif ekspansi bisnis Perseroan, dan pada 1993,
Perseroan terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek
Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), satu langkah
untuk meningkatkan pertumbuhannya. Kepemilikan
saham mayoritas 80% pada saat ini terdistribusi
43,84% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group
dan 35,84% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim
Group; sementara saham minoritas (20%) terbagi
kepada Masyarakat dan Koperasi Karyawan.
Perseroan mendapatkan ijin memakai KFC dari
, Yum! Restaurants International (YRI),
sebuah badan usaha dari Yum! Brands Inc.,
perusahaan publik di Amerika Serikat dan pemilik
waralaba dari empat ternama lainnya, yaitu:
Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima
di bawah satu kepemilikan ini telah
memproklamirkan Yum! Group sebagai jaringan
restoran cepat saji terbesar dan terbaik di dunia dalam
memberikan variasi pilihan restoran ternama. Untuk
kategori ayam goreng cepat saji, KFC tidak
terkalahkan.
brand
brand
brand
franchisor
brand
brand
PT Fastfood Indonesia Tbk, the only franchise holder of
KFC brand in Indonesia, was founded in 1978 by the
Gelael Family, and in 1979, the Company acquired the
franchise with the opening of the very first restaurant
outlet in October at Jalan Melawai in Jakarta. The first
outlet proved to be successful and paved the way for
the opening of more additional outlets in Jakarta and
expansion of its regional coverage to include other
major cities in Indonesia, like Bandung, Semarang,
Surabaya, Medan, Makassar, and Manado. With
continuous success in building the brand, KFC become
a by-word and a dominant brand in fast food franchise
business in Indonesia.
The entry of Salim Group in 1990 as one of the major
shareholders reinforced Company's expansion
initiatives, and in 1993, the Company became publicly-
listed with Jakarta Stock Exchange (now Indonesia
Stock Exchange) to further enhance its development
growth. The present majority shareholding of 80% is
distributed 43.84% to PT Gelael Pratama, owned by
the Gelael Group and 35.84% to PT Megah Eraraharja,
a company under the Salim Group; while the minority
(20%) is shared by the Public and Cooperatives.
The Company was given the license to use KFC brand
by its franchisor, Yum! Restaurants International (YRI)
which is a company under Yum! Brands Inc., a publicly-
listed company in the U.S. and the franchise owner of
four other well-known brands, i.e. Pizza Hut, Taco Bell,
A&W, and Long John Silvers. With these five brands
under one roof, the Yum! Group is regarded as the
largest fast food chain in the world and the best in
providing branded restaurant choices worldwide. In
the chicken-based fast food chain, however, no other
brand can beat KFC.
First Winner in Fast Food Restaurant Category Award
dari Majalah SWA & OnBee
Superbrand 2010 Award dari Nielsen Company
17
Pengalaman sukses dan peningkatan pertumbuhan
yang berkelanjutan selama 31 tahun tidak diragukan
lagi telah menjadikan KFC sebagai pemimpin
pasar restoran cepat saji di negara ini. Ekspansi
jaringan restoran terus diupayakan supaya bisa hadir
dekat dengan konsumen, baik di kota-kota
metropolitan yang sarat persaingan maupun di kota-
kota di daerah tingkat II. Sejak tiga tahun terakhir,
Perseroan lebih berfokus pada pembukaan gerai
bertipe yang memberikan fleksibilitas
yang lebih tinggi dan fasilitas yang lengkap untuk
memenuhi kebutuhan dan selera konsumen.
Sejumlah gerai yang sudah dibuka sebelumnya
direnovasi untuk memberikan tampilan baru yang
lebih segar dan modern sesuai dengan obyektif
Pe rs e ro a n . Pa d a a k h i r 2 0 1 0 , Pe rs e ro a n
mengoperasikan total 398 gerai, yang tersebar di 32
dari 33 propinsi, di lebih dari 93 kota-kota di seluruh
Indonesia, dan mempekerjakan sekitar 15,840
karyawan dengan hasil penjualan lebih dari Rp2,9
triliun.
Produk-produk utama Perseroan,
dan , tetap menjadi produk ayam
goreng paling disukai di antara semua restoran
cepat saji di seluruh Indonesia, yang konsisten dinilai
ayam goreng paling enak versi berbagai survei
konsumen di Indonesia. Selain produk-produk utama
ini, juga tersedia
dan . Sebagai pelengkap produk-
produk utama ini, juga tersedia produk-produk yang
disesuaikan dengan selera lokal, antara lain: Perkedel,
Nasi, Salad, dan KFC . Untuk menambahkan
variasi menu paket kombinasi dengan harga
terjangkau bernilai tambah, Super Panas dan KFC
terus ditawarkan. Untuk memberikan
brand
free-standing
Colonel's Original
Recipe Hot & Crispy
brand
Colonel Burger, Crispy Strips, Twister,
Colonel Yakiniku
Soup
Attack
With the Company's almost thirty years of continued
success and development growth, KFC brand is
undeniably the nation's market leader in the fast food
chain of restaurants. The Company has been
expanding continuously its network coverage, making
its presence felt not only in tough metropolitan areas
but in secondary cities as well. For the past three years,
the Company's focus is more on free-standing outlets
to provide more flexibility with full facilities catering to
customers' needs and preferences. Existing restaurant
outlets are continuously renovated to provide new
image and appearance in line with Company's
objective. At the end of 2010, the Company has a total
of 398 outlets covering 32 of the country's 33
provinces and spread over 93 cities nationwide. The
Company's total workforce at the end of the year is
15,840 with sales turnover of more than Rp2.9 trillion.
The Company's core products, Colonel's Original
Recipe and Hot & Crispy Chicken, are still the widely
accepted chicken product produced by any QSR brand
nationwide and consistenly rated as the best tasting
chicken product by various Indonesian consumer
surveys. In addition to these core products, the
Company has Colonel Burger, Crispy Strips, Twister,
and Colonel Yakiniku in its product l ine.
Supplementing these core menu items are products
catering to local market taste, like Potato Croquette
(Perkedel), Rice (Indonesian staple food), Salad, and
KFC Soup. To provide customers with good value,
package meals (meal saving combinations) and value
meals, like Super Panas and KFC Attack are
Top Brand Award 2010 dari Frontier Consulting Group &
Majalah Marketing
Certificate of Appreciation dari Marketeers Club
18
perbedaan KFC dan menanamkan dalam
kesadaran konsumen bahwa KFC itu bernilai tambah,
Perseroan meluncurkan sederetan produk ,
yang terdiri atas 12 pilihan menu yang dihargai
Rp5.000. Variasi pilihan menu diganti dari
waktu ke waktu untuk mengikuti perubahan selera
konsumen. Tahun ini, dua produk
mendapatkan penerimaan tertinggi dalam uji produk,
dan yang ditambahkan dalam
d e re ta n p ro d u k te r b u k t i s u ks es
menyumbangkan kenaikan tajam pada
menumix. Selain itu, pada 2010, Perseroan mulai
mengembangkan KFC Coffee, sebagai layanan baru di
semua gerai KFC bertipe , menyajikan
rangkaian produk kopi berkualitas, disajikan panas
maupun dingin, dilayani di counter terpisah dengan
ruangan duduk tersendiri untuk para pecinta kopi.
Untuk menarik konsumen pada jam-jam sepi,
Perseroan juga mengenalkan minuman bernama
dengan aneka pilihan rasa.
Perseroan selalu memonitor kondisi pasar dan citra
KFC secara keseluruhan dan mendapatkan
respons dari konsumen tentang kualitas produk,
layanan, dan fasilitas melalui survei rutin yang disebut
dengan (BITS), yang
dilakukan oleh agensi survei independen. BITS adalah
survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan citra
KFC, diukur bersama dengan utama
lainnya dalam industri restoran cepat saji. Hasil dari
BITS menunjukkan KFC secara konsisten masih
menempati posisi tertinggi “paling diingat” oleh
konsumen untuk , dan pada
kwartal ke-3 tahun 2010, KFC berhasil meraih porsi
kunjungan terbesar, yaitu: 52% dibandingkan dengan
restoran cepat saji yang lain. Sebagai pelengkap
survei ini untuk tujuan perbandingan dan kalibrasi,
dua jenis survei lainnya dilakukan,
(CMS) dan
(CER), masing-masing oleh agensi survei
independen lain dan Departemen QA. CMS adalah
survei untuk menilai langsung kualitas produk,
layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC
dibandingkan dengan yang diharapkan, sementara
CER adalah survei untuk mengkalibrasi apa yang telah
dilakukan dan dibandingkan dengan prosedur
standar.
Kinerja Perseroan dari segi pertumbuhan penjualan
menjadikannya salah satu yang terbaik di Asia selama
dua tahun berturut-turut, dengan rata-rata %
brand
Goceng
Goceng
Goceng
Spaghetti Burger Deluxe
G o ce n g
Goceng
free-standing
Krushers
brand
Brand Image Tracking Study
brand brand
Top of Mind Awareness
brand
CHAMPS
Management System CHAMPS Excellence
Review
21,3
continuously offered. To provide brand differentiation
and to instill into customers' minds that KFC provides
real value, the Company introduced product
line, consisting of 12 menu selections where each item
can be purchased at Rp5,000. To add variety ot these
menu selections, every now and then, menu
selections were changed to suit the changing
preferential taste of customers. This year, two
products obtaining highest acceptance during product
testing, Spaghetti and Burger Deluxe were added to
range of products and proven to be successful
contributing a sharp increase in menumix.
Also in 2010, the Company started expanding KFC
Coffee as a channel of service in all free-standing KFC
restaurant outlets by providing a wide range of quality
coffee menu items, both hot and cold, served in a
separate counter with designated seating for coffee
lovers. To attract customers during lean day-part of
operation, the Company also has Krushers beverage
menu item with a wide choice of flavors.
To monitor Company's market position as well as its
overall brand image and to obtain customers feedback
on the quality of KFC product, service, and facilities,
the Company continuously undertakes a regular
survey, Brand Image Tracking Study (BITS), through an
independent research agency. BITS is a study aimed to
track down consumers' perception and brand image of
KFC benchmarked with the other leading brands in the
fast food business. In BITS, consistently achieved the
highest point in “Top of Mind Awareness” compared
to other leading brands, an indication that KFC brand
accrues the highest level of saliency in the mind of
Indonesian consumers, and in 3 quarter of 2010, KFC
garnered the highest share of visit, 52% compared to
the other leading QSR brands. Complementing this
study for comparison and calibration purposes, two
other research studies are conducted, CHAMPS
Management System (CMS) and CHAMPS Excellence
Review (CER), undertaken by another independent
research agency and KFC Quality Assurance
Department, respectively. CMS is a research study to
actually experience the quality of product, service,
and facilities provided by KFC as compared to what is
expected, while CER is a study to calibrate what is
being done compared to the standard procedures.
The Company's performance in terms of sales growth
is one of the best in Asia's KFC regional market for two
years in a row, averaging % in 2009 and averaging
Goceng
Goceng
Goceng
Goceng
Goceng
rd
21.3
19
pada 2009 dan rata-rata % pada 2010, dan
Perseroan berharap akan terus mempertahankan
posisi ini. Pengembangan KFC secara terus
menerus dengan berbagai strategi pemasaran yang
inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan
dua digit yang konsisten dalam penjualan dan
pengembangan restoran, telah menganugerahi
Perseroan berbagai penghargaan untuk fungsi-fungsi
tertentu dari Asia Franchise Business Unit dari YRI.
Selama dua tahun berturut-turut, 2009 dan 2010,
Perseroan menerima penghargaan
dari YRI atas kinerja semua fungsi yang luar biasa.
Komitmen Perseroan adalah mempertahankan visi
sebagai pemimpin industri restoran cepat saji dengan
terus memberikan kepuasan “Yum!” di wajah
konsumen. Dukungan pemegang saham, keahlian
manajemen yang dikelola dengan baik, dedikasi dan
loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah,
kontinuitas kunjungan konsumen, pasti berhasil
membawa Perseroan meraih visinya. Dengan visi yang
kokoh, misi, dan obyektif jangka panjang, berikut
strategi-strategi dan nilai-nilai korporasi yang jelas,
niscaya akan terus menjadikan KFC terfavorit di
seluruh Indonesia, dan PT Fastfood Indonesia Tbk
sebuah korporasi yang hebat.
18,7
brand
Franchisee of the
Year
brand
18.7 % in 2010, and the Company expects to uphold
this status through and through. With continuous
brand development through innovative marketing
strategies, operational excellence, and consistent
double-digit growth in sales performance as well as
store development, the Company has been a
consistent recipient of awards for selected function
from the Asia Franchise Business Unit of YRI. For two
consecutive years, 2009 and 2010, the Company was a
recipient of Franchisee of the Year award from YRI
because of exceptional performance in all the
functions.
The Company is very well-committed to attain its
vision of maintaining leadership in the quick service
restaurant business in Indonesia by continuously
putting a “Yum!” on customers' face. With continual
support from shareholders, well-established
management expertise, employees' dedication and
loyalty, and most importantly, customers' continuous
patronage, the Company will definitely achieve this
vision. Moreover, with this firm vision and long-term
mission and objective, coupled with clear corporate
strategies and values, will continuously build KFC, not
just the most favorite brand nationwide, but PT
Fastfood Indonesia Tbk as a great company.
Franchisee of the Year 2010 Social Entrepreneurship Achievement 2010 dari Majalah SWA
20
Indonesia's Most Favorite NETIZEN Brand 2010
dari MarkPlus
The Most Favorite Youth Brand dari MarkPlusThe Best in Building and Managing Corporate Image Award
dari Frontier Consulting Group & Bloomberg / Businessweek
Indonesia’s Most Favorite WOMEN Brand 2010
dari MarkPlus & Marketeers Club
2425
Daftar Penghargaan Tahun 2010
List of Awards & Recognition in 2010
Diberikan oleh:
Awarded by:
o First Winner in Fast Food Restaurant Category Award
o The Best in Building and Managing Corporate Image
o Superbrand 2010
o Top Brand Award 2010
o Indonesia's Most Favorite WOMEN Brand 2010
o The Most Favorite Youth Brand
o Social Entrepreneurship Achievement 2010
o Certificate of Appreciation
o Indonesia's Most Favorite NETIZEN Brand 2010
o Franchisee of the Year Award 2010
o Customer Mania Award 2010
o Marketing Excellence Award 2010
o Development Excellence Award 2010
o Development Milestone Award 2010(In commemoration of the opening of the 350 restaurant outlet)
th
Majalah SWA
Marketeers Club
MarkPlus
Majalah SWA
OnBee
Nielsen Company
Frontier Consulting Group,
Bloomberg / Business Week
Frontier Consulting Group
Majalah Marketing
MarkPlus
Marketeers Club
Yum! Restaurants International
Yum! Restaurants International
Yum! Restaurants International
Yum! Restaurants International
Yum! Restaurants International
MarkPlus
SHAREHOLDERS
BOARD OF
DIRECTORS
General Manager
Operations
General Manager
Business Development
Department
Managers
BOARD OF
COMMISSIONERS
Department
Managers
Department
Managers
AUDIT
COMMITTEE
INTERNAL
CONTROL
General Manager
Finance & Administration
CHIEF OPERATING
OFFICER
21
Struktur OrganisasiOrganization Structure
1
2
3
4
5
PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
Total:
HSBC Fund Services Clients
Koperasi
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
195,636,000
159,936,000
43,036,000
1,428,000
46,214,000
446,250,000
43.84%
35.84%
9.64%
0.32%
10.36%
100.00%
Pemegang SahamShareholders
1
2
3
4
5
6
Anthoni Salim
Elizabeth Gelael
Benny S. Santoso
Rudy Tanudjaja Saputra
Ken Leksono
P. L. Gunawan Solaiman
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
1
2
3
4
5
6
Dick Gelael
Ferry Noviar Yosaputra
Ricardo Gelael
Adhi Indrawan
Leonny Elimin
Justinus D. Juwono
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director
Dewan DireksiBoard of Directors
22
23
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Anthoni Salim
Warga Negara Indonesia. 62
tahun. Lulusan Ewell County
Technical College di London.
President dan CEO dari Salim
Group. Bergabung dengan PT
Fastfood Indonesia Tbk sejak
bergabungnya Salim Group pada
1990. Saat ini menjabat sebagai
Komisaris Utama PT Fastfood
Indonesia Tbk. Anthoni Salim juga
menjabat sebagai Chairman dari First Pacific Company Ltd. di
HongKong, President dan CEO dari PT Indofood Sukses
Makmur Tbk, serta Komisaris dan Direktur di berbagai
perusahaan termasuk Futuris Corporation Ltd. di Australia,
sebagai Dewan Penasehat dari Allianz Group, serta
bergabung dalam Asia Business Council sejak September
2004.
Indonesian citizen. Age 62. Graduated from
Ewell County Technical College in London.
President and CEO of Salim Group. Joined PT
Fastfood Indonesia Tbk since the entry of Salim
Group in 1990. Present ly Pres ident
Commissioner of PT Fastfood Indonesia Tbk.
Anthoni Salim is also Chairman of First Pacific
Company Ltd. in HongKong, President and CEO
of PT Indofood Sukses Makmur Tbk,
Commissioner and Director of various
companies including Futuris Corporation Ltd. in
Australia, as part of Advisory Board in a number
of multinational companies, a member of
Advisory Board of Allianz Group, and joined
Asia Business Council since September 2004.
Elizabeth Gelael
Warga Negara Indonesia. 75
tahun. Komisaris di berbagai
perusahaan Gelael Group. Saat
ini menjabat sebagai Wakil
Komisaris Utama PT Fastfood
Indonesia Tbk.
Indonesian citizen. Age 75. Commissioner of a
number of Gelael Group of Companies.
Presently Vice President Commissioner of PT
Fastfood Indonesia Tbk.
Benny S. Santoso
Warga Negara Indonesia. 53
tahun. Lulusan Department of
Business Studies, Ngee Ann
College di Singapore. Bergabung
dengan PT Fastfood Indonesia
Tbk sejak 1992. Saat ini menjabat
sebagai Komisaris PT Fastfood
Indonesia Tbk. Benny S. Santoso
juga menjabat sebagai Direktur
dan Komisaris di beberapa
perusahaan antara lain: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
dan PT Indosiar Karya Mandiri Tbk di Indonesia dan First
Pacific Company Ltd. di HongKong, dan sebagai anggota
Dewan Penasehat dari PLDT di Manila, Philipina.
Indonesian citizen. Age 53. A graduate of
Department of Business Studies, Ngee Ann
College in Singapore. Joined PT Fastfood
Indonesia Tbk since 1992. Presently a member
of the Board of Commissioners of PT Fastfood
Indonesia Tbk. Benny S. Santoso is also
Commissioner and Director of various
companies, which include: PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk and PT Indosiar Karya
Mandiri Tbk in Indonesia dan First Pacific
Company Ltd. in HongKong, and a member of
Advisory Board of PDLT in Manila, Philippines.
Ken Leksono
Warga Negara Indonesia. 52
ta h u n . L u l u s a n Fa ku l tas
Ekonomi Jurusan Akuntansi,
Universitas Trisakti di Jakarta.
Saat ini menjabat sebagai
Komisaris Independen PT
Fast fo o d I n d o n es i a T b k .
Indonesian citizen. Age 52. A graduate of
Economics Faculty, majoring Accountancy from
Universitas Trisakti in Jakarta. Presently an
Independent Commissioner of PT Fastfood
Indonesia Tbk.
P. L. Gunawan Solaiman
Warga Negara Indonesia. 53
tahun. Lulusan Master of
Management in International
Business, Universitas Indonesia
dan Universit de Grenoble II di
Prancis. Saat ini menjabat sebagai
Komisar i s Independen PT
Fastfood Indonesia Tbk. P.L.
Gunawan Solaiman juga menjadi
Partner dari suatu Konsultan
Manajemen dan sebelumnya berpengalaman pada berbagai
perusahaan yang bergerak di bidang: manufuktur, systems &
information technology, insurances (life and non-life), real
estate, dan holding company operations.
é
Indonesian citizen. Age 53. A graduate of
Master of Management in International
Business from Universitas Indonesia and
Université de Grenoble II in France. Presently
an Independent Commissioner of PT Fastfood
Indonesia Tbk. P. L. Gunawan Solaiman is also a
Partner in a Management Consultant firm, and
had been previously connected with several
companies with operation ranging from:
manufacture, systems & information
technology, insurances (life and non-life), real
estate, and holding company operations.
Rudy Tanudjaja Saputra
Warga Negara Indonesia. 81
tahun. Direktur di berbagai
perusahaan Gelael Group. Saat
ini menjabat sebagai Komisaris
PT Fastfood Indonesia Tbk.
Indonesian citizen. Age 81. Director of a
number of Gelael Group of Companies.
Presently a member of the Board of
Commissioners of PT Fastfood Indonesia Tbk.
24
Dewan DireksiBoard of Directors
Dick Gelael
Warga Negara Indonesia. 78
tahun. Komisaris Utama dan
Direktur di berbagai perusahaan
Gelael Group. Saat ini menjabat
sebagai Direktur Utama PT
Fastfood Indonesia Tbk. Dick
Gelael berperan besar dalam
mendirikan ritel pasar swalayan
pertama di Indonesia, dan
s e b a g a i y a n g p e r t a m a
menjalankan bisnis waralaba di Indonesia dengan
kepemilikan waralaba dari beberapa brand ternama dari luar
negeri.
Indonesian citizen. Age 78. President
Commissioner and Director of Gelael Group of
Companies. Presently President Director of PT
Fastfood Indonesia Tbk. Dick Gelael had been
instrumental in establishing the very first retail
supermarket in Indonesia and practically
started the franchise business in Indonesia by
having been a franchise holder of a number of
well-known foreign brands.
Ferry Noviar Yosaputra
Warga Negara Indonesia. 51
tahun. Lulusan Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Indonesia.
Bergabung untuk pertama
kalinya dengan PT Fastfood
Indonesia Tbk pada 1995 sebagai
a n g go ta t i m m a n a j e m e n .
Bergabung kembali dengan PT
Fastfood Indonesia Tbk pada
2001 sebagai Direktur. Saat ini
menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Fastfood
Indonesia Tbk.
Indonesian citizen. Age 51. A graduate of
Economics Faculty from Universitas Kristen
Indonesia. Joined PT Fastfood Indonesia Tbk for
the first time in 1995 as a member of the
management team. Ferry Noviar Yosaputra
rejoined PT Fastfood Indonesia Tbk in 2001 as
Director. Presently Vice President Director of
PT Fastfood Indonesia Tbk.
Ricardo Gelael
Warga Negara Indonesia. 51
ta h u n . L u l u s a n B u s i n es s
Administration in Finance,
University of San Fransisco di
California. Saat ini menjabat
sebagai Direktur PT Fastfood
Indonesia Tbk.
Indonesian citizen. Age 51. A graduate of
Business Administration in Finance, University
of San Fransisco in California. Presently a
member of the Board of Directors of PT
Fastfood Indonesia Tbk.
25
Adhi Indrawan
Warga Negara Indonesia. 55
ta h u n . L u l u s a n Fa ku l tas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Bergabung dengan PT Fastfood
Indonesia Tbk sejak 2005. Saat
ini menjabat sebagai Direktur
PT Fastfood Indonesia Tbk.
Indonesian citizen. Age 55. A graduate of
Economics Faculty from Universitas Indonesia.
Joined PT Fastfood Indonesia Tbk since 2005.
Presently a member of the Board of Directors of
PT Fastfood Indonesia Tbk.
Leonny Elimin
Warga Negara Indonesia. 55
ta h u n . L u l u s a n Fa ku l tas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Bergabung dengan PT Fastfood
Indonesia Tbk sejak 1995. Saat
ini menjabat sebagai Direktur
PT Fastfood Indonesia Tbk.
Indonesian citizen. Age 55. A graduate of
Economics Faculty from Universitas Indonesia.
Joined PT Fastfood Indonesia Tbk since 1995.
Presently a member of the Board of Directors of
PT Fastfood Indonesia Tbk.
Justinus D. Juwono
Warga Negara Indonesia. 57
tahun. Lulusan Universitas
Krisnadwipayana di Jakarta.
Saat ini menjabat sebagai
D i rekt u r d i PT Fast fo o d
Indonesia Tbk dan Direktur di
berbagai perusahaan Gelael
Group.
Indonesian citizen. Age 57. Graduated from
Universitas Krisnadwipayana in Jakarta.
Presently a member of the Board of Directors of
PT Fastfood Indonesia Tbk and Director of a
number of Gelael Group of Companies.
26
27
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development
Tahun 2010 semakin banyak tantangan yang harus kita
hadapi bersama dalam hal kemajuan Perseroan.
Untuk tetap memacu dan memotivasi semangat kerja
karyawan, maka Perseroan membuat program dengan
mengusung tema yang dijabarkan
dalam slogan . Hal ini berarti semua
perubahan, perbaikan, dan inovasi harus dimulai dari
diri sendiri tanpa harus menunggu dari orang lain
untuk melakukannya. Alat-alat yang dipergunakan
untuk perbaikan pengembangan kemampuan dan
pengetahuan dari tiap individu dengan adanya
program WOW, dan
Resertifikasi STAR.
Ujung tombak semua keberhasilan Perseroan ini
sebenarnya terletak pada kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM), baik yang ada di restoran maupun di
(RSC). Oleh karena itu,
bagaimana meningkatkan kemampuan SDM itu
sendiri untuk meningkatkan produktivitas agar
Perseroan tetap kokoh dan dapat bertahan lama. Di
tingkat restoran adalah dengan melakukan tinjauan
ulang dan resertifikasi terhadap seluruh karyawan
STAR dan ALL STAR setiap satu tahun sekali. Sedangkan
salah satu cara untuk menjaga kekompakan dan
menumbuhkan rasa memiliki serta persaudaraan
seluruh karyawan RSC, maka sejak Oktober 2010
karyawan RSC mengenakan seragam kerja KFC setiap
hari Senin dan Rabu.
People Capability
“it starts from me”
Assessment, Mystery Shopper,
Restaurant Support Centre
The year 2010 was a challenging year we faced
together. In order to continuously focus its HR
activities to motivate and encourage everyone in the
organization, the Company conducted the People
Capability program as expressed in the slogan
The slogan encourages everyone to take
the first initiative to change, improve, and innovate
from oneself and should not wait for others to do it.
Human Resources provided appropriate tools for
individual learning and development with coaching
programs such as: WOW, Assessment, Mystery
Shopper, and STAR Recertification.
By leveraging Company's core strength, which is the
quality of the Human Resources at KFC restaurants and
Restaurant Support Centre (RSC), the question is how
to develop their capability to improve productivity so
that the Company can remain strong and sustainable.
At restaurant level, STAR and ALL STAR team members
are recertified every year, whereas at RSC level, since
October 2010, everyone is given a uniform to wear on
every Monday and Wednesday in order to develop and
to nurture a sense of being part of a team and to build
on a sense of belonging as a family.
“it starts
from me”.
Seminar Motivasi Tung Desem Waringin, Maret 2010
28
Program WOW
Di tengah persaingan yang semakin tinggi dalam
memberikan layanan yang terbaik terhadap
konsumen, maka Perseroan membuat suatu program
yang dinamakan Program WOW
. Maksud dari WOW itu sendiri adalah suatu
ekspresi kepuasan konsumen yang terjadi karena
mendapatkan pelayanan yang sensasional (di luar
dugaan / di luar kebiasaan) yang diberikan oleh
karyawan kita. Program WOW 1 sudah berjalan
dengan sukses, yang diawali dengan seminar motivasi
oleh salah satu motivator ternama Tung Desem
Waringin pada 31 Maret 2010 di Hotel Bidakara,
Jakarta.
Tujuan dilakukannya kampanye WOW adalah untuk
memperkuat KFC agar tetap menjadi
pemimpin pasar melalui inovasi program dalam
meraih kepuasan konsumen tertinggi sehingga
konsumen dapat merasakan nilai kepuasan yang
dahsyat.
Pelaksanaan WOW, baik di restoran maupun di RSC,
dilakukan dengan , sebagai wacana
untuk menciptakan . Dimana pada
unit terkecil, misalnya unit restoran, dilakukan
pertandingan oleh dua tim setiap hari.
Berdasarkan hasil akhir penilaian WOW 1, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Terkumpul kartu WOW dari konsumen sebanyak
317.475 kartu selama masa kampanye 17 minggu,
atau rata-rata per minggu 18.687 kartu, atau rata-
rata per hari 2.668 kartu, atau 7 kartu per
restoran.
(Watch Opportunity
to Win)
brand awareness
games at work
great place to work
WOW Program
Driven by the intensifying competitiveness to offer the
best services to customers, the Company launched a
program, WOW (Watch Opportunity to Win). WOW is
an expression of customers' satisfaction when they
received sensational services exceeding their
expectation by a KFC's team member. The WOW 1
program had been successfully launched, which was
first introduced through a motivation seminar by a
well-known motivator, Tung Desem Waringin, at the
Bidakara Hotel in Jakarta on March 31, 2010.
The WOW program was launched to strengthen KFC
brand awareness in order to maintain its competitive
positioning as the market leader through innovative
programs that support customers' highest
satisfaction.
The WOW program was facilitated at all KFC
restaurants and RSCs by way of games at work as a way
of creating a great place to work. In a restaurant as the
smallest unit within the organization for example, two
teams of team members were set up every day to play
a game of competition against each other.
By the end of the WOW 1 program, the following
results were achieved:
317,475 WOW cards were collected from
customers during the 17-week campaign, or an
average of 18,687 cards per week, or an average of
2,668 cards per day, or 7 cards per restaurant.
Seminar Motivasi Tung Desem Waringin, Maret 2010
29
Terjadi pengurangan komplain di restoran via SMS
, dari 74 komplain pada April 2010
menjadi 26 komplain pada Agustus 2010. Rata-
rata komplain setiap bulan sebesar 94 sebelum
kampanye menjadi rata-rata 49.
Dalam rangka menjaga konsistensi pelayanan kasir
menawarkan menu-menu yang ada di KFC, maka
dijalankan Program
.
Complaint
Mystery Shopper Suggestive
Selling (S2) Check
Rata-rata CMS meningkat dari 97,3 sebelum
kampanye menjadi 98,4.
Didapatkan pemenang 10 besar karyawan terbaik
berdasarkan pilihan konsumen, dan masing-
masing mendapatkan pin WOW emas seberat 10
gram dan foto-foto pemenang juga ditampilkan di
harian Kompas Agustus 2010. Untuk tingkat RSC,
tercatat satu departemen dengan perolehan
WOW terbanyak dari konsumen, yaitu:
Departemen (GA).General Affairs
Program Mystery Shopper-Suggestive Selling (S2)
Check
Restaurant complaints via SMS were reduced from
74 complaints in April 2010 to 26 complaints in
August 2010. The average monthly 94 complaints
before the campaign were reduced to 49.
In order to maintain cashiers' service consistency in
actively offering menu items available in KFC, Mystery
Shopper Suggestive Selling (S2) Check program was
conducted.
The average CMS increased from 97.3 before the
campaign to 98.4.
Ten best employees were selected and named by
customers as winners and each of them was
awarded a 10-gram golden WOW pin and their
photographs were published in the Harian Kompas
in August 2010. At RSC level, General Affairs (GA)
Department received the most of WOW cards.
Mystery Shopper Program Suggestive Selling (S2)
Check
Pemenang WOW Award
30
Pengertian S2 itu sendiri adalah cara kasir menjual dan
menawarkan dengan maksud agar konsumen
mendapatkan menu yang dibutuhkan secara lengkap,
meliputi dan
seperti CD dan lainnya.
Setiap Regional Operation Manager (ROM) harus
memastikan agar menjalankan S2
dengan baik dan benar di setiap transaksi pada jam
sibuk dan di luar jam sibuk. Perlu ditekankan bahwa
fokus dari program adalah pelaksanaan S2 secara baik
dan benar. Poin yang dicek berjumlah 13 poin,
meliputi langkah-langkah yang dilakukan oleh kasir
dalam menawarkan menu, kerjasama tim, dan
suasana restoran yang mendukung layanan
sensasional terhadap konsumen, sehingga mampu
mengundang konsumen untuk datang berbelanja
kembali.
Untuk memastikan program S2 berjalan dengan baik,
program sudah dijalankan
di sejumlah kota besar dan akan dilakukan dengan
rutin dan seksama.
Pada Mei 2010, dilakukan uji coba program S2
pertama kali di wilayah Regional VIII dengan total 27
restoran, dan pada Desember 2010, jumlah restoran
yang sudah dilakukan pengecekan adalah 352 gerai
(berlaku secara nasional).
Pada 2010, Perseroan mulai menerapkan evaluasi
untuk tingkat RM dan AM berdasarkan
main menu, side item, merchandise
team member
Mystery Shopper S2 Check
Success Profile
Assessment untuk Pemimpin Operasional Masa
Depan
The meaning of S2 is the cashiers' way of selling and
offering to ensure that customers receive a complete
meal they need, which include: main menu, side item,
and merchandise, such as CD and others.
Every Regional Operation Manager (ROM) has to
ensure that team members perform S2 the right way
everytime during peak hours and outside peak hours.
The emphasis of the program is to perform S2 the right
way. There are 13 points to be checked for this
particular service, which include steps taken by
cashiers when they are offering menu, team work, and
restaurant ambience to support sensational service to
customers, and could attract customers to revisit and
shop.
To provide assurance that the S2 program has been
successfully undertaken, the Mystery Shopper S2
Check is undertaken in a number of major cities
regularly and attentively.
In May 2010, the S2 program was put on test for the
first time in Regional VIII involving 27 restaurants, and
in December 2010, a total of 352 outlets (nationwide)
had been covered.
In 2010, the Company started with RM and AM
evaluation using a tool, Success Profile, provided by
Assessment for Future Operational Leaders
Seminar Motivasi
31
dari YRI, dimana evaluasi tersebut telah dilakukan
sebanyak dua kali pada April dan September 2010.
Selama ini, evaluasi prestasi untuk para pemimpin
operasional, khususnya RM dan AM hanya melihat
pada pencapaian (KPI), dan
belum ada evaluasi terhadap perilaku kepemimpinan,
sedangkan, pengembangan kompetensi individu
sangat tergantung kepada masing-masing
pemimpinnya. Hal tersebut menunjukkan
kemampuan RM dan AM yang tidak memadai untuk
menjalankan restoran di masa mendatang.
Untuk itu, dibutuhkan suatu alat untuk mengevaluasi
perilaku kepemimpinan para pemimpin operasional,
yaitu atau istilah menurut YRI adalah
, dengan memasukkan unsur-unsur
perilaku kepemimpinan pada yaitu:
Key Performance Indicator
Assessment
Success Profile
Success Profile
Menerapkan standar yang tinggi, baik menjadi
hebat.
Membangun komunikasi (dua arah) dengan baik.
Fokus terhadap tugas dan ekspektasi konsumen.
Peran dan tanggung jawab pekerjaan.
Ketulusan memberikan penghargaan.
YRI. The evaluation was undertaken twice during the
year, in April and September.
Prior to this, operational leaders, especially RMs and
AMs, were evaluated using Key Performance Indicator
(KPI). While there was no evaluation of leadership
behavior, the development of individual's capability is
very dependent on their respective leader. The results
highlight the capability of RM and AM who are not
qualified to lead a restaurant in the future.
An evaluation tool called Assessment or referred to by
YRI as Success Profile is needed to evaluate leadership
behavior of operational leaders by putting in
leadership behavior factors in the Success Profile as
follows:
Setting high and excellent standards.
Building of an effective two-way communication.
Focusing on execution of process.
Duties and responsibilities.
Sincerity in recognition.
Training ISO 9001 : 2008, Agustus 2010
32
Dengan , selain dapat dilakukan evaluasi
perilaku kepemimpinan untuk kebutuhan pelatihan
dan pengembangan, kita juga dapat memetakan
perilaku kepemimpinan para pemimpin tersebut dan
pencapaian hasil. Kemudian kita dapat merencanakan
program pengembangan selanjutnya, sesuai
kompetensi yang dimiliki, sehingga mampu
mempersiapkan calon-calon pemimpin operasional di
masa mendatang, tanpa menunggu formasi yang
tersedia.
Pelaksanaan ini dilakukan oleh atasan masing-masing
enam bulan sekali, dikirimkan ke Departemen HR,
untuk dibuatkan peta antara hasil BSC vs. hasil
kepemimpinan oleh HR. Selanjutnya
dibuatkan rencana pengetahuan pengembangan
untuk menunjang kepemimpinan. Hasil evaluasi ini
nantinya akan dikembalikan ke atasan masing-masing
untuk dapat dilakukan
oleh atasan kepada bawahan,
dengan berkoordinasi dengan Departemen
dan .
Assessment
assessment
coaching & counseling (high
impact coaching)
Training
HR
Assessment can be used for evaluating leadership
behavior for the purpose of training and development,
as well as mapping of leadership behavior of operational
leaders and driving results. The next development
program can be worked out according to individual
leader's capability and competency in order to prepare
them for future operational leaders without the need to
depend on the formation availability.
This program is carried out by heads of department
once in every six months and the results are forwarded
to HR Department for mapping purposes of comparing
BSC score vs. leadership assessment score. The next
step is to work out development plan supporting
leadership. The evaluation results will be returned to
heads of department for coaching & counseling (high
impact coaching) from managers to subordinates, in
coordination with Training and HR Departments.
HR Conference & Training, Kuala Lumpur, Juli 2010
33
Berikut adalah rangkuman seminar dan kegiatan yang
dipartisipasi atau diselenggarakan oleh Perseroan
pada 2010:
Seminars and workshops attended or organized by the
Company in 2010 were as follows:
YRI10
YRI9
PT Fastfood
Indonesia Tbk
8
YRIHR, Training7
R&D6
PT Bahana Genta
Viktory
PT Bahana Genta
Viktory
R&D5
Sierad ProducePurchasing4
PT Fastfood
Indonesia Tbk
Karyawan
Perseroan
3
YRIR&D2
YRIStore Development1
PenyelenggaraPesertaTanggalKegiatanNo.
Development College di Macau
Product Excellence Conference
di Singapore
Seminar Motivasi Tung Desem
Waringin di Jakarta
Food & Beverage Show di Auckland,
New Zealand
Espresso Expert Training di Jakarta
Creativity Coffee di Jakarta
HR Conference & Training di
Kuala Lumpur
ISO 9001 : 2008 Training di Jakarta
How We Win Together (HWWT) 2
Action Planning Meeting di Singapore
Development & Marketing Conference
in Singapore
26-30 Januari
21-26 Maret
31 Maret
13-15 Juni
22-23 Juni
24-25 Juni
19-24 Juli
9-11 Agustus
14-15 Oktober
23-26 November
GMs, Semua Dept
Head & Sub-Dept
Head
BoD, GM
Store Development,
Marketing, Market
Development
Supporting materials for the Assessment program
consist of capability development materials, among
others:
Reporting System
Finance for Non Finance
Service Leadership
High Impact Coaching
Developing Champions (Leading a Shift LAS,
Leading a Restaurant LAR, Leading Multiple
Restaurant - LMR)
Building a Great Restaurant
Basic Knowledge
�
�
�
�
Materi-materi pendukung program
adalah materi Pengetahuan Kemampuan untuk
Pengembangan, antara lain:
Basic Knowledge
Assessment
Developing Champions (Leading a Shift - LAS,
Leading a Restaurant - LAR, Leading Multiple
Restaurant - LMR)
Building a Great Restaurant
Reporting System
Finance for Non Finance
Service Leadership
High Impact Coaching
�
�
�
�
Dragon Boat Award
34
Penghargaan
Sebagai bentuk hasil komitmen dalam pengembangan
SDM, Perseroan membuktikan kinerjanya dengan
meraih dua penghargaan dari YRI sebagai berikut:
: penghargaan yang diberikan
oleh YRI kepada Departemen
atas terlaksananya implementasi
di KFC Indonesia pada 2010.
Penghargaan ini baru diberikan kepada dua orang
di wilayah Asia.
Dragon Boat Award
People Development
Success Profile
(Assessment)
Hanoman Award:
HR
Team Member Readiness Inventory (TMRI)
team member Success
Profile
assessment.
penghargaan yang diberikan
oleh YRI kepada Departemen karena atas
perubahan dan penerapan program-program YRI,
yaitu:
dalam perekrutan dan
yang diterapkan di KFC Indonesia dalam
bentuk
Award & Recognition
The Company has proven its commitment to develop
the HR function of the organization by winning two
YRI awards as follows:
Dragon Boat Award: presented by YRI to the
People Development Department of the Company
for the success implementation of Success Profile
(Assessment) in KFC Indonesia in 2010. The award
was given to two people so far in Asia region.
Hanoman Award: presented by YRI to the Human
Resources Department of the Company for the
improvements and implementation of YRI
programs in KFC Indonesia, such as: Team Member
Readiness Inventory (TMRI) for team member
recruitment process and Success Profile in a form
of assessment.
Hanoman Award
35
Rekapitulasi karyawan Perseroan per 31 Desember
2010 adalah sebagai berikut:
The compositions of employees as at 31 December
2010 are as follows:
100.0015,840Total:
40.50
59.50
6,415
9,425
JaBoDeTaBek
Outside JaBoDeTaBek
100.0015,840Total:
92.61
7.39
14,670
1,170
Operation & Operational Support
Administration
100.0015,840Total:
70.88
29.12
11,228
4,612
Male
Female
100.0015,840Total:
100.0015,840Total:
0.68
10.31
81.82
7.18
108
1,633
12,961
1,138
100.0015,840Total:
7.92
91.21
0.69
0.18
1,255
14,447
109
29
%TotalUraian (Description)
Berdasarkan Area Fungsional (By Functional Area)
< 18
18 - 23
24 - 28
29 - 33
34 - 38
39 - 43
44 - 48
> 48
Berdasarkan Jenis Kelamin (By Sex)
Berdasarkan Usia (By Age)
108
5,866
3,948
2,651
1,466
1,089
516
196
0.68
37.03
24.92
16.74
9.26
6.88
3.26
1.24
Academy / University
Senior High School or equivalent
Junior High School or equivalent
Primary School or equivalent
Berdasarkan Tingkat Manajemen (By Management Level)
Manager
Restaurant Manager & Supervisor
Operational Crew
Staff & Crew RSC
Berdasarkan Tingkat Pendidikan (By Educational Attainment)
F.
E.
D.
C.
B.
A.
Berdasarkan Penetapan Lokasi (By Assignment Location)
36
Riset & PengembanganResearch & Development
Perseroan melanjutkan program pengembangan
produk mencakup peluncuran produk baru, eksplorasi
alternatif bahan baku dan proses. Dalam risetnya,
aspek-aspek kualitas, keamanan produk, kebutuhan
konsumen, dan kemampuan beli konsumen menjadi
pedoman dalam pengembangan produk-produk di
KFC.
Produk (Rp5.000) yang telah ada sejak 2005,
semakin dikenal oleh konsumen dan variasinya terus
menerus dikembangkan. Pada 2010, Perseroan
memperkenalkan jenis produk baru , meliputi
, minuman, dan sebagai berikut:
diluncurkan pada
bulan Februari. Produk ini merupakan yang
terbuat dari dan ,
kemudian diberikan .
Sebagaimana diketahui, ayam goreng adalah produk
unggulan di KFC. Ayam dan
telah dikenal sebagai produk favorit. Setelah
meluncurkan ayam goreng dengan cita rasa baru,
pada 2009, pada 2010, KFC
kembali meluncurkan produk ayam goreng dengan
cita rasa baru, . dibuat
dari ayam yang dibumbui dengan bumbu bercita rasa
madu dan bumbu-bumbu khusus, diberi lapisan
tepung yang renyah dan ditaburi dengan rempah-
rempah.
Goceng
Goceng
dessert snack
Brownies Sundae Strawberry
dessert
cake brownies soft ice cream
topping strawberry
Original Recipe Hot &
Crispy
Black Pepper Chicken,
Honey Chicken Honey Chicken
Bubble Float
cincau soft ice cream,
Shooter
mocha soft ice cream
cookie crumbs
Spaghetti
Goceng
Deluxe Burger
burger
Burger patty
bun
merupakan minuman berkarbonasi,
dipadukan dengan dan
sesuai dengan karakteristik cita rasa Indonesia.
adalah minuman bercita rasa sarsaparilla,
merupakan paduan yang unik antara minuman
berkarbonasi, sirup , dan , dan
ditaburi dengan .
yang mulai populer di kalangan
masyarakat Indonesia, sebelumnya telah menjadi
menu tetap di KFC, dimodifikasi untuk ditawarkan
kepada konsumen dalam bentuk dengan
harga yang lebih terjangkau namun cita rasanya
lebih enak.
Menjelang akhir tahun, diluncurkan
dengan harga Rp5.000. Produk ini sangat
digemari oleh konsumen, terutama kalangan anak-
anak dan muda-mudi. ini dibuat dari
ayam yang gurih dan renyah, disajikan dengan roti
yang lembut.
�
�
�
�
�
The Company continued with its product
development programs for new product launch, raw
material alternatives exploration, and process. In its
research activities, aspects of product quality, safety,
demand, and customers' purchasing power are
applied as guidelines in product development in KFC.
The (Rp5,000) products, which have been
offered since 2005, are becoming more popular, and
more varieties are further developed. In 2010, the
Company introduced new products, which
included: dessert, drinks, and snack as follows:
As we know, fried chicken is KFC's core product.
Original Recipe and Hot & Crispy have been known the
favorite products. Following the introduction of a new
chicken taste, Black Pepper Chicken in 2009, KFC
introduced Honey Chicken in 2010. Honey Chicken is
chicken marinated in honey-taste and special
seasonings, coated with crispy flour, and sprinkled
with spices.
Goceng
Goceng
Brownies Sundae Strawberry was launched in
February. This is a dessert item made from
brownies cake and soft ice cream with strawberry
topping.
Bubble Float is a carbonated drink mixed with
and soft ice cream, a suitable drink for
Indonesian's characteristic preference.
Shooter is a sarsaparilla flavor drink made from a
unique mixture of carbonated drink, mocha syrup,
soft ice cream, and sprinkled with cookie crumbs.
Spaghetti, which is becoming more popular with
Indonesian people, was on KFC permanent menu
items list previously but was modified and offered
to customers as a product, reasonably
priced with better taste.
Deluxe Burger at Rp5,000 was launched at year-
end. This burger product was so popular with
customers, especially kids and teens. The burger is
made of tasty and crispy chicken patty and served
with soft bun.
cincau
Goceng
�
�
�
�
�
37
Produk pertama kali dikenalkan pada 2009,
dengan enam pilihan rasa, yaitu:
dan .
Dengan berbagai inovasi bahan baku maka Perseroan
dapat meluncurkan lagi dengan harga lebih
terjangkau.
Untuk mendukung program pemberian produk
pendamping bagi konsumen KFC
Coffee, dikembangkan produk , yaitu
kue coklat yang manis dengan isi coklat meleleh, yang
sangat tepat dinikmati bersama produk-produk
minuman KFC Coffee. Dengan pemberian
ini diharapkan semakin meningkatkan
minat konsumen akan produk-produk KFC Coffee.
Pada 2010, untuk pertama kalinya Perseroan
mendapatkan Sertifikat Sistem Jaminan Halal (SJH)
dari LPPOM MUI, disamping Sertifikat Halal Restoran
yang telah dimiliki oleh Perseroan sejak 1995. Pada
audit Sistem Jaminan Halal tersebut, Perseroan
mendapatkan predikat nilai A. Pencapaian ini berkat
dukungan manajemen yang besar terhadap
kelanjutan status halal restoran. Hal ini menjadi nilai
tambah bagi Perseroan di tengah persaingan industri
restoran cepat saji.
Perseroan melakukan sosialisasi Sistem Jaminan Halal
yang dilakukan (RQA) di
setiap daerah supaya seluruh pihak terkait, seperti
dan memiliki
kesamaan pemahaman mengenai Sistem Jaminan
Halal.
Krushers
Double Chocolate,
Kookies 'n Kream, Klassic Blueberry, Mixed Berries,
Strawberry Pine Lime, Strawberry Banana
Krushers
(complimentary)
Moulten Cake
complimentary
Regional Quality Assurance
Purchasing, Logistic, Operation
Pengawasan Mutu
Krushers beverage menu was initially launched in
2009 with six flavors to offer, which included: Double
Chocolate, Kookies 'n Kream, Klassic Blueberry, Mixed
Berries, Strawberry Pine Lime, dan Strawberry
Banana. By way of various raw materials innovations,
The Company was able to relaunch Krushers with
reasonable price.
Supporting the program to provide complimentary
products to KFC Coffee customers, Moulten Cake was
developed. It is a sweet chocolate cake with melting
chocolate inside, very suitable to be enjoyed with KFC
Coffee products. By giving away this complimentary
item, KFC Coffee products are expected to be even
more appealing to customers.
The Company obtained Sertifikat Sistem Jaminan Halal
(SJH) from LPPOM MUI for the first time in 2010, in
addition to the Restaurants' Halal Certificate that has
been received since 1995. The Company acquired A
ratings during the Sistem Jaminan Halal audit. This
achievement was due to the management's support in
assuring the continuity of restaurants' halal status.
This certainly gave added value to the Company in the
midst of a tight competition in QSR industry.
The Sistem Jaminan Halal was socialized by Regional
Quality Assurance (RQA) in all the regions to ensure
that related departments, such as Purchasing, Logistic,
and Operation share a mutual understanding about
the Sistem Jaminan Halal.
Quality Assurance
Sertifikat Sistem Jaminan Halal KFC Indonesia 2010 Sertifikat Halal KFC Indonesia 2010
38
Sistem pengawasan terhadap supplier dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan. Pada awal tahun 2010,
Perseroan, melalui Departemen QA, melakukan
mengenai kepada
seluruh supplier ayam, yang merupakan pelatihan
ulang terhadap standar kualitas ayam. Tujuan
pelatihan adalah supaya bahan baku
dari seluruh supplier ayam memenuhi standar kualitas
Perseroan.
Perseroan menetapkan sistem pengawasan kualitas
terhadap seluruh supplier. Sistem pengawasan ini
dilakukan melalui audit yang disebut
(STAR Audit).
Pada Januari Juni 2010 dilakukan
(FSA) dan pada Juli Desember 2010 dilakukan
(QSA). Selama 2010, QA
mengaudit 29 supplier kelas 1 dan kelas 2, serta 5
supplier kelas 3 dan kelas 4. Untuk 18 supplier yang
belum mengetahui dengan jelas tentang STAR Audit
dilakukan . Melalui audit
diharapkan supplier dapat meningkatkan kualitas
bahan baku.
Pemahaman staff QA untuk meningkatkan kualitas
supplier dan gudang selalu dilakukan. Pada Februari
2010, staff QA mengikuti
mengenai perkembangan terbaru teknik mengaudit
supplier dan gudang yang diselenggarakan oleh QA
dari YRI.
Sebagai pengawasan kualitas Gudang Logistik,
Perseroan menetapkan sistem audit yang disebut
(DQA) yang diaudit oleh QA
pada 13 gudang di seluruh Indonesia. Di masa yang
refreshment training Cutting Sheet
Cutting Sheet
Supplier
Tracking, Assessment & Recognition
Food Safety Audit
Quality
System Assessment
Pre-Assessment Audit
refreshment training
Distribution Quality Audit
The supplier control system has been improving every
year. Early in the year, the Company through its QA
Department, carried out refreshment training to
suppliers involving Cutting Sheet, which covers
retraining on chicken quality standards. The objective
of the training was to ensure raw materials from all
chicken suppliers meet Company's established
standards.
The Company set a system of quality control to all
suppliers. The control system was carried out by way
of audit known as Supplier Tracking and Assessment
and Recognition (STAR Audit). The Food Safety Audit
(FSA) component of the STAR audit was carried out
from January to June 2010, whereas, the Quality
System Assessment (QSA) part was carried out July to
December 2010. During the year 2010, QA
Department audited 29 suppliers of class 1 & 2 and 5
suppliers of class 3 & 4. Pre-Assessment audit was
conducted for 18 suppliers who do not have a clear
understanding yet about STAR Audit. It is expected
that through this audit, suppliers will improve the
quality of raw materials supply.
QA staffs' understanding on quality improvement for
suppliers and warehouse is always emphasized. In
February 2010, QA staff were sent to undergo
refreshment training organized by YRI covering latest
development on audit techniques for auditing
suppliers and warehouses.
Distribution Quality Audit (DQA) is an audit system
implemented by the Company to ensure quality
control in the 13 logistic warehouses all over
Indonesia. It is hoped that in the future more
Training kepada SupplierCutting SheetSistem Pengawasan Kualitas terhadap Supplier
39
akan datang diharapkan semakin banyak gudang
dilakukan DQ Audit supaya Gudang Logistik mampu
meningkatkan standar kual i tas mengi kut i
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Supaya seluruh Tim QA memiliki standar yang sama
dalam mengaudit restoran, pada Juli 2010 dilakukan
Internal Kalibrasi untuk mereka. Selanjutnya, pada
Agustus 2010, QA dari YRI melakukan pelatihan dan
kalibrasi kepada beberapa staff QA yang dikenal
dengan (FSC), dan
kemudian diterapkan pada evaluasi kepada restoran
yang dilakukan oleh Departemen QA.
Perseroan sangat memperhatikan peningkatan
pemahaman dan penerapan keamanan pangan pada
restoran, sehingga Perseroan memutuskan untuk
menerapkan Program FSC. Pada Agustus September
2010, Departemen QA melakukan sosialisasi FSC
kepada tim KFC Indonesia. Dengan
Food Standard Consultation
Operation
warehouses can be audited to improve quality
standards in line with advanced knowledge and
technology.
To ensure that all QA team have the same standards
when performing restaurant audit, internal calibration
was carried out in July 2010. Later in August 2010, the
QA team from YRI organized a training and calibration
session to a number of QA staff known as Food
Standard Consultation (FSC), and same standards are
designed to be used by QA Department for restaurant
evaluation.
Driven by the Company's utmost concern about the
importance and implementation of food safety in
restaurants, the Company decided to apply the FSC
program. From August up to September, QA
Department introduced the FSC program to the
Refreshment Training
Training dan Kalibrasi kepada Staff Quality AssuranceSosialisasi Sistem Jaminan Halal
40
menanamkan pemahaman yang tinggi kepada
restoran, diharapkan standar kualitas restoran
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Sejak Oktober 2010, Audit FSC sudah dilakukan sekitar
77% dari 379 restoran KFC Indonesia dan audit ini akan
terus berlangsung sampai 2011. Sistem ini bertujuan
untuk memberikan standar pengetahuan Operation
mengenai Keamanan Pangan yang lebih baik dan
benar. Selain itu, sebagai pengawasan mutu restoran
yang merupakan lini terdepan dan berhadapan
langsung dengan konsumen, maka fokus pengawasan
terhadap restoran tetap dilakukan melalui evaluasi
(CER). Selama 2010,
evaluasi CER dilakukan dengan target perolehan nilai
minimum adalah 85%. Perolehan rata-rata nilai CER
restoran selama 2010 adalah 87,07% dengan frekuensi
rata-rata tiga kali per restoran dalam setahun.
CHAMPS Excellence Review
Operation Team in KFC Indonesia. It is expected that
through a good understanding of this program,
restaurants' quality standards will improve from time
to time.
Since October 2010, 77% of 379 KFC Indonesia
restaurants were FSC audited and the program will
continue until 2011. The objective of the system is to
provide Operation with better and correct knowledge
on food safety standards. Restaurants are frontliner
when dealing with customers and therefore, focus on
restaurant control need to be carried out through
CHAMPS Excellence Review (CER). In 2010, CER
evaluation was carried out with a minimum target
score 85%. The average CER score achieved in 2010
was 87.07%, with an average of three audits per
restaurant in a year.
Food Standard Consultation (FSC)
oleh Department Quality Assurance
Audit Food Standard Consultation (FSC)
41
42
43
44
Tinjauan Kegiatan OperasiReview of Operation
Memasuki 2010, Perseroan melihat dengan optimis
bahwa kegiatan usahanya akan lebih baik dari tahun
sebelumnya. Kondisi perekonomian Indonesia yang
terlihat stabil dan cenderung membaik, juga kondisi
politik yang mulai kondusif, memberikan harapan
tahun 2010 yang lebih baik bagi Perseroan.
Dalam perjalanan 2010, terjadi beberapa musibah di
Tanah Air, seperti bencana banjir dan longsor di
Wasior, letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah, dan
bencana gempa bumi dan tsunami di Mentawai,
memberi pengaruh terhadap kegiatan Perseroan di
wilayah-wilayah tersebut, namun tidak untuk waktu
yang lama. Kegiatan perekonomian di wilayah
tersebut cepat pulih, sehingga kegiatan Perseroan
dapat berjalan seperti biasa kembali. Hal ini dapat
terlihat dari pencapaian penjualan yang diharapkan.
Pencapaian penjualan sepanjang 2010 adalah
Rp2,914 triliun - suatu prestasi yang melampaui
proyeksi budget yang ditetapkan pada awalnya, yaitu
Rp2,897 triliun atau pertumbuhan 18,1% lebih
pertumbuhan dari tahun sebelumnya.
Pencapaian Rp1 triliun pertama pada pertengahan
Mei 2010, yaitu empat minggu lebih awal dari tahun
sebelumnya. Sedangkan, pencapaian Rp1 triliun
kedua pada pertengahan September 2010, yaitu enam
minggu lebih awal dari tahun sebelumnya, sehingga
sepanjang 2010 dapat dicapai Rp2,914 triliun.
Bulan puasa yang jatuh pada Agustus 2010, dan
dimulai pada minggu kedua, menunjukkan penurunan
aktivitas penjualan hingga akhir Agustus 2010. Ini
tidak seperti biasanya pada tahun-tahun sebelumnya,
dimana memasuki minggu ketiga puasa aktivitas
penjualan sudah kembali seperti biasanya. Hari Raya
Idul Fitri pada 2010 jatuh pada minggu kedua
September 2010, sehingga pencapaian penjualan
maksimal tercapai hanya pada minggu akhir puasa dan
dua minggu sesudah Idul Fitri.
Kekuatan KFC yang terus tumbuh melalui
kepercayaan konsumen dapat terlihat dari waktu ke
waktu, juga di sepanjang 2010.
(SSS) meningkat sebesar 10,3%, dan
untuk (SST) meningkat
sebesar 5,2%. Wilayah Jawa Tengah yang kembali
terkena musibah bencana letusan Gunung Merapi
pada Oktober 2010, dimana dampak letusannya
brand
Same-store sales
Same-store transaction
Sales Excellence
Entering the year 2010, the Company looked ahead
with clear optimism that business this year would be
better than the previous year. The Indonesian
economy was stable and stronger, and the political
condition was quite condusive, giving hope for a
better year for the Company.
During the year, a number of disasters hit the country,
such as the landslide and flood in Wasior, the eruption
of Gunung Merapi in Central Java, and the earthquake
and tsunami di Mentawai, had impacted the business
activities of the Company in these areas, but not for
long. The economy quickly recovered and brought the
business back as usual. As such, sales were achieved as
expected.
Total sales generation in year 2010 of Rp2.914 trillion
was higher than the earlier projection of Rp2.897
trillion, or a 18.1% growth from the previous year.
The first Rp1 trillion sales was generated in the middle
of May 2010, four weeks earlier than last year; while
the second Rp1 trillion was generated in the middle of
September 2010, six weeks earlier than last year, and
all in all generating a total sales of Rp2.914 trillion.
The fasting month started in the second week of
August 2010 and generated lower sales volume until
end of the month. This was rather unusual if compared
to previous years, where entering the third week of
the fasting month, sales activity was back to normal.
The Idul Fitri holiday started in the second week of
September 2010, thus, maximum sales was generated
only on the last week of the fasting month and two
weeks after Idul Fitri.
The continuing growth of KFC brand is a strong
confirmation of consumers' overwhelming confidence
from year to year, as reflected again in 2010.
Same-Store Sales (SSS) improved by 10.3% and Same-
Store Transaction (SST) strengthened by 5.2%. Central
Java was again hit by disaster with the eruption of
Gunung Merapi in October 2010. Although the
disaster affected almost all parts of Central Java, the
Sales Excellence
45
dirasakan di hampir semua kota di Jawa Tengah, tetapi
dampaknya tidak berlangsung lama, seperti terlihat
dari pertumbuhan SSS sebesar 10,63% dan SST
sebesar 6,87%. Sedangkan, untuk wilayah Jawa Timur
yang pada tahun sebelumnya sudah memperlihatkan
p e m u l i h a n e ko n o m i , p a d a 2 0 1 0 m a s i h
memperlihatkan kenaikan SSS sebesar 5% dan SST
sebesar 1,5%. Pencapaian SSS juga didukung oleh
kontribusi dari sejumlah restoran
yang sudah berjalan lima tahun dengan interior yang
menarik, dan sarana pendukung lainnya yang ternyata
sangat diminati, seperti sarana yang memberi
kemudahan bagi konsumen yang ingin merokok pada
saat selesai bersantap di KFC.
Dengan bertambahnya restoran KFC bertipe
dan , yang dioptimalkan dengan buka
lebih awal dan tutup lebih malam dari jam operasional
yang telah ditetapkan, dan bertambahnya restoran
yang beroperasi 24 jam, dengan pertimbangan yang
lebih matang, sehingga operasional tengah malam
jelang pagi dapat meraih penjualan yang optimal.
Didukung penampilan sebagian restoran yang
direnovasi dengan desain yang menarik dan inovasi
pada interior, membantu Perseroan mencapai
keberhasilan-keberhasilan dalam pencapaian
penjualan, transaksi, seperti CMS
dan menjadi lebih baik.
Layanan Pesan Antar yang bertambah dengan pesat
untuk memenuhi keinginan konsumen menggunakan
layanan ini, dan dukungan dari
yang sudah nasional, memperlihatkan peningkatan
pesanan dengan layanan ini, khususnya pada jam
sibuk makan siang dan makan malam, juga pada bulan
image enhancement
outdoor
free-
standing in-line
store performance
store audit
HD Call Center 14022
damage did not last long, as reflected in the growth of
SSS by 10.63% and SST by 6.87%. East Java, on the
other hand, demonstrated slow economic recovery
compared to the previous year with SSS growth of 5%
and SST growth of 1.5%. SSS growth was contributed
by image enhancement activities to restaurants
already in operation for five years to look modern with
trendy interior and other facilities, such as outdoor
seating, which is especially convenient to customers
who enjoy smoking after meal at KFC restaurant.
With the opening of more free-standing and in-line
types of KFC restaurants, where business hours can be
optimized by opening earlier and closing later than the
normal business hour, and restaurants opened for 24
hours with cautious consideration, sales generation is
optimized to include sales during midnight hours.
The trendy and modern looking restaurant's interior
design contributed positively in driving sales,
transaction, store performance in CMS, and better
store audit.
The rapid growth of Home Delivery (HD) service to
meet customers' needs, and the increasing use of the
nationwide HD Call Centre 14022, especially during
lunch and dinner time, fasting month, and peak
season, have prompted the Company to respond and
anticipate the condition by engaging the service of
Layanan Pesan Antar
46
puasa dan bulan-bulan sibuk, sehingga Perseroan
melakukan antisipasi dengan menggunakan
khusus untuk jam sibuk. Pada 2010,
layanan Pesan Antar memperlihatkan kenaikan
penjualan sebesar 40% lebih dan kenaikan transaksi
sebesar 30% lebih, sehingga kontribusi terhadap total
penjualan naik menjadi 7% lebih dari tahun
sebelumnya. Jaringan layanan
masih terus ditingkatkan dan diperbaiki, namun minat
konsumen untuk menggunakan layanan Pesan Antar
sebagai alternatif terus meningkat.
Pertumbuhan total penjualan juga berasal dari
pengembangan restoran menjadi 398 gerai di akhir
2010, yang berarti bertambah 30 gerai di sepanjang
2010. Sebagian besar restoran yang dibuka pada 2010
adalah yang dapat memberikan
kontribusi penjualan yang lebih besar, walaupun
sebagian besar restoran dibuka pada kwartal ke-4
2010, karena memerlukan persiapan yang lebih
panjang dalam pengurusan peri j inan dan
permasalahan dengan ketersediaan listrik.
Pertumbuhan penjualan 2010 juga didukung oleh
layanan Pesan Antar, Pesta Ulang Tahun, Pesanan
Besar, , dan Pertumbuhan
penjualan layanan Pesan Antar seperti yang dijelaskan
di atas disebabkan penambahan restoran dengan
layanan Pesan Antar sebanyak 34 gerai di tahun 2010.
Layanan untuk layanan Pesan
Antar, yang dimulai sejak dua tahun lalu, selain untuk
memenuhi permintaan konsumen yang sering
bepergian dari satu kota ke kota lainnya, sehingga sulit
untuk mengingat begitu banyak nomor layanan yang
ada, juga untuk menarik konsumen baru. Terlihat
peningkatan transaksi yang cukup besar, terutama
pada jam sibuk makan siang dan makan malam.
Penjualan dari layanan Pesanan Besar meningkat
sebesar 23% dan jumlah pesanannya meningkat
sebesar 12% lebih dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk Pesta Ulang Tahun, dengan terus
ditingkatkannya jenis dan kualitas premium,
penjualan dari Pesta Ulang Tahun meningkat 30%
lebih, dan jumlah acara meningkat 19% lebih,
membuktikan KFC adalah pilihan bagi konsumen
untuk anak-anaknya merayakan ulang tahun.
Program insentif yang diberikan kepada RM yang
memegang restoran kategori dan tetap
berjalan, karena ini bertujuan memberikan motivasi
bagi mereka dan rekan RM lain yang memegang
restoran kategori dan .
outsourced rider
HD Call Center 14022
free-standing
Chaki Club Bazaar.
HD Call Center 14022
super flagship
large, medium, small
outsourced rider at these busy periods. In 2010, HD
sales grew by more than 40% and HD transaction grew
by more than 30%, contributing more than 7% from
the previous year. The HD Call Centre 14022 network is
constantly under further improvement, but the
growing needs of customers to use this service as an
alternative are overwhelming.
The total sales growth was also contributed by the
additional 30 outlets opened during the year 2010,
bringing a total of 398 outlets by year-end. Most of the
outlets opened in 2010 were free-standings for the
purpose of driving optimum sales contribution,
despite the fact that most of the outlets were opened
only in 4 quarter of 2010 due to longer time required
for license and permit process, as well as problem in
the availability of power supply.
Other significant contributors to the total sales growth
in 2010 were Home Delivery (HD), Birthday Party,
Catering, Chaki Club, and Bazar activities. The rapid
growth in HD sales was due to new openings of
services in 34 restaurants. The Call Centre 14022 was
launched two years ago in response to the need of
customers' with high frequency of travelling from one
place to another, customers with difficulty in
remembering so many telephone numbers, and for
attracting new customers. Transaction increased
significantly, especially during lunch and dinner hours.
Catering sales in large quantity grew by 23% and the
number of orders increased by more than 12%
compared to last year.
The quality of Birthday Party service and premiums
was improved, thus contributing more than 30%
growth to Birthday Party sales. The number of events
grew by more than 19%, indicating KFC as customers'
choice for the place to celebrate children's birthday.
The program that gives incentive to RMs of super and
flagship restaurant category is still being carried out to
motivate RMs of large, medium, and small restaurant
category. The appointment of RM to lead a super and
flagship restaurant category is more selective. These
th
47
Penempatan RM di restoran kategori dan
lebih selektif. Melihat operasional restoran
kategori dan , diperlukan kemampuan
seorang RM dengan kepemimpinan yang kuat, loyal,
dan penuh tanggung jawab. Pemberian insentif ini
terlihat efektif karena RM terpacu untuk semakin
meningkatkan penjualan dan mempertahankannya,
dan bagi RM di restoran lain berusaha meningkatkan
penjualannya agar dapat naik tingkat menjadi restoran
kategori .
Perseroan melakukan kontrol keuangan secara ketat
agar peningkatan penjualan tidak diikuti dengan
peningkatan biaya. Ini sudah dilakukan sejak tahun-
tahun sebelumnya untuk beberapa item biaya, seperti
biaya tenaga kerja di tingkat restoran menggunakan
sejumlah tenaga kerja tertentu hanya untuk hari kerja
(Senin s/d Jumat), sedangkan untuk hari Sabtu,
Minggu, dan hari libur menggunakan tenaga kerja
paruh-waktu. Demikian juga pada pemakaian listrik,
air, telepon, dan gas LPG yang terus mengalami
peningkatan harga. Untuk efisiensi pemakaian listrik,
sudah dilakukan pengurangan daya listrik di restoran,
baik yang dibuka sebelum 2010, maupun yang dibuka
pada 2010. Daya listrik yang dibutuhkan sudah
disesuaikan, namun karena keterbatasan daya listrik
yang tersedia di beberapa wilayah, sebagian restoran
yang buka dikenakan tarif multi-guna dengan biaya
yang lebih mahal dari tarif biasanya.
super
flagship
super flagship
super
Kontrol Keuangan
restaurant categories would need a manager with
strong leadership, loyal, and responsible. The
incentive program has been effective because RMs of
these restaurant types are motivated to build up sales,
then maintain the sales level. Similarly, RMs in other
types of restaurant are motivated to increase their
efforts to grow sales volume required for upgrading
their restaurant to super category.
The Company continues to emphasize the importance
of strong financial controls in order to assure that
increase in sales is not always followed by increase in
cost, except for variables. Driven by this measure of
efficiency, some cost items are controlled tightly such
as labor cost at restaurant level by employing a
specified number of restaurant crew only during
weekdays (Monday to Friday) and part-time crew
during weekends (Saturday, Sunday) and holidays.
Similarly, in the use of restaurant utilities (electricity,
water, telephone, LPG) with the rising costs. To
promote efficiency on electricity consumption, power
capacity in restaurants opened before 2010 as well as
those opened in 2010 were re-evaluated and down-
graded, if necessary. Power capacity was adjusted,
however, due to electricity limitation in selected areas,
some restaurants were charged using the multi-guna
tariff, which costs more than the normal tariff.
Financial Control
Peserta Champion Club KFC Indonesia 2010
48
Selain itu, untuk efisiensi, juga dilakukan
penerangan di restoran pada siang dan malam hari,
yang sangat membantu mengurangi biaya pemakaian
listrik di restoran. Hal terpenting lainnya adalah
peningkatan pengawasan atas bahan baku agar
optimal pemakaiannya, bukan hanya pemakaian yang
sesuai prosedur, tetapi juga kontrol terhadap mutu
produk siap jual, yang tujuannya adalah agar setiap
tamu yang datang ke KFC selalu mendapatkan produk
yang bermutu.
Melalui pemeriksaan audit dari Departemen
yang melakukan kontrol terhadap keuangan,
operasi, dan persediaan barang, kontrol keuangan
semakin baik. Jumlah restoran yang mencapai nilai
semakin meningkat, bukti kepedulian RM
terhadap kontrol restoran secara keseluruhan.
Dukungan dan arahan dari manajemen senior sebagai
bentuk kepedulian ikut membantu perbaikan
terhadap kontrol keuangan, operasi, dan aspek
lainnya.
CHAMPS tetap menjadi acuan KFC Indonesia
dalam melayani konsumen. CHAMPS adalah
akronim untuk memastikan kebersihan restoran
keramahtamahan
ketepatan menerima dan menyiapkan pesanan
p e r a w a t a n y a n g t e r b a i k
produk bermutu tinggi setiap saat
dan layanan cepat
CMS adalah
peralihan dari CHAMPS yang digunakan oleh YRI di
seluruh dunia untuk lebih meningkatkan layanan
kepada konsumen. Sistem ini, yang mulai digunakan
sejak dua tahun yang lalu, ditujukan untuk “konsumen
mendapatkan lebih dari yang diharapkan”. CMS Check
berfokus lebih pada “keramahtamahan dalam
layanan” yang mengambil porsi 70% untuk layanan
ini, dan pemeriksaan dilakukan dua kali setiap bulan,
pada saat makan siang dan makan malam. Dambaan
KFC Indonesia untuk menjadi
dengan memberikan kepuasan “Yum!” yang tak
terhingga di wajah konsumen, berhasil meraih nilai
CMS 99,0 pada 2010, dengan jumlah restoran yang
mencapai nilai di atas 90 sebesar 97,7%. Ini adalah
hasil tertinggi yang pernah diraih oleh KFC Indonesia,
bukan saja di tingkat Asia Pasifik, tetapi juga tingkat
internasional. Keberhasilan ini adalah berkat
zoning
Internal
Audit
acceptable
( leanliness), ( ospitality),
( c c u r a c y ) ,
( aintenance),
( roducts), ( peed of Service).
(CHAMPS Management System)
“Customer Maniacs”
C H
A
M
P S
Customer Service Excellence
More on efficiency effort, zoning method is used in
lighting restaurants at day time and night time to help
reduce electricity consumption. Another important
factor is control to ensure optimum use of raw
materials, not only by following the procedures but
also controlling the product quality, with the end in
view of providing each customer coming to KFC with
quality products.
Financial control has improved along with more
routine audits undertaken by Internal Audit
Department to control the financial, operational, and
inventory aspects. More restaurants attained
acceptable rating, reflecting the care and concern of
RMs in the overall control of restaurants. The support
and directions from senior management further
encouraged better controls in finance, operation, and
other aspects.
CHAMPS is always the focus of the Company in
serving customers. CHAMPS is the acronym for
assuring restaurant leanliness, provide great
ospitality, ensure order taking and packing
ccuracy, achieve a high level of aintenance,
produce consistent quality roducts, and execute
Speed of Service.
In order to improve our services so that “customers
get more than their expectation”, YRI has migrated
from CHAMPS to CHAMPS Management System
(CMS) since two years ago and has used the system in
all KFC restaurants around the world to improve
services to customers. CMS check is focused more on
“hospitable service”, taking 70% of the check, and
carried out twice a month, at lunch time and dinner
time. Aspiring to be “Customer Maniacs” by putting a
“Yum!” on customers' face, the CMS score in 2010
reached 99.0, with a total number of restaurants
scored above 90 of 97.7%. This is the highest score
ever achieved by KFC restaurant, not only in the Asia
Pacific region, but internationally as well. This
achievement is evidence of the successful
implementation of WOW, a program aimed at
providing services to customers more than the usual
so that every customers visiting KFC received services
C
H
A M
P
Customer Service Excellence
49
penerapan WOW, yaitu suatu program yang bertujuan
meningkatkan pelayanan kepada tamu lebih daripada
biasanya, sehingga setiap tamu yang datang ke KFC
mendapatkan layanan yang lebih dari yang
diharapkan.
Kepedulian terhadap layanan yang ramah
bertujuan untuk mempertahankan standar layanan
yang prima dan ramah secara konsisten kepada
konsumen, dan mendidik setiap tim restoran menjadi
Kemampuan kasir untuk
menjalankan (S2) terus
ditingkatkan agar kemampuan menjual menjadi lebih
baik.
Program sertifikasi STAR dan ALL STAR kepada
crew restoran tetap Perseroan jalankan dengan
konsisten, tetapi lebih ke arah kompetensi dan
konsistensi, sehingga produktivitas tiap karyawan
dapat meningkat dan hasil pekerjaan menjadi
leb i h ba i k . Ketetapan bag i karyawan
memperoleh ALL STAR pada akhir masa kontrak
tetap be sejak tahun sebelumnya. Ini memberi
dorongan semangat kepada karyawan untuk
mencapainya sehingga tercipta stabilitas dan
konsistensi di restoran, dan pada akhirnya dapat
tercipta semangat kompetisi yang tinggi.
Program teknik menjual, (S2),
sudah dijalankan sejak beberapa tahun
sebelumnya, bertujuan untuk menjaga
konsistensi dalam melakukan teknik menjual.
Semua kasir harus mendapatkan sertifikasi S2
sebagai syarat untuk menjalankan tugas kasir.
Sertifikasi ini memberikan kebanggaan kepada
(hospitality)
“Customer Maniacs”.
Suggestive Sell ing
Suggestive Selling
People Capability First
beyond their expectation
Concerns over hospitality in service would lead to
maintaining excellent and corteous services to
customers, and teaching each and every restaurant
team members to be “Customer Maniacs”. The
capability of cashiers to carry out Suggestive Selling
(S2) is consistently improved to get better selling skill.
The Company consistently provides STAR and ALL
STAR crew certification programs to develop
employees' capacity and capability in order to
promote productivity and encourage excellent
performance. The ALL STAR certification given at
the end of employment contract is to encourage
employees to build up operational stability and
consistency, and to create high level of competition.
A selling technique, S2, has been carried out since
few years ago aimed at maintaining consistency in
suggestive selling. All cashiers are required to be
S2-certified before they take on the cashier job.
Cashiers are proud of being S2-certified since the
certification is recognized by Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia. Cashiers'
People Capability First
Peserta Champion Club KFC Indonesia 2010
50
kasir karena mendapat pengakuan dari Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.
Pengetahuan kasir dalam produk, kemampuan
menjual , serta tekni k dapat
meningkatkan penjualan restoran, seperti terlihat
pada peningkatan (TA) sebesar
4,8% pada 2010. Sertifikasi S2 juga diberlakukan
kepada (MT) sebagai syarat
untuk lulus sebagai MT.
Penambahan 30 gerai pada 2010, masih
didominas i pada lokas i ,
menunjukkan kemampuan dan kapasitas
Perseroan dalam melakukan ekspansi restoran di
lokasi-lokasi prima yang mendukung pencapaian
hasil penjualan yang optimal, peningkatan
peluang prestasi, motivasi, dan promosi kepada
30 RM, sekitar 60 lebih ARM, posisi baru untuk
yang sangat membantu operasi
restoran, 3 AM, dan sekitar 1.000 lowongan kerja
yang tersedia untuk karyawan restoran. Ini
memperlihatkan hasil dari pengalaman kerja dan
kerjasama tim di
dan dalam menyiapkan tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam waktu yang cukup sebelum
pembukaan restoran baru.
Dengan CMS sebagai program dasar organisasi,
Perseroan tetap berfokus pada pelaksanaan
dengan benar dan konsisten,
seperti yang diuraikan sebagai berikut:
Program “ yang
dijalankan dengan konsisten untuk karyawan
di restoran, dan
yang dijalankan untuk karyawan
staff seperti RM dan ARM yang dipandu oleh
perwakilan dari YRI.
yang harus
diikuti oleh semua calon AM sebelum
dipromosikan sebagai AM. ini
diberikan kepada semua AM dan ROM, sehingga
ROM harus memberikan materi ini
pada saat mendapatkan promosi AM baru.
(CSS) sebagai
pengganti (CER),
sejalan dengan pergantian CHAMPS ke CMS, yang
dilakukan oleh pihak ketiga sebagai konsultan.
trade-up
Ticket Average
Management Trainee
free-standing
Shift Leader
Operation, Human Resources,
Training
Run
Great Restaurants
Development Champion”
team member workshop “Leading
a Restaurant”
Workshop “Leading Multi Restaurant”
Workshop
workshop
Customer Satisfaction Survey
Customer Evaluation Review
Operational Excellence
knowledge in products, selling skill, and trade-up
techniques can actually increase sales as reflected
in Ticket Average (TA) increased by 4.8% in 2010.
The certification is also required for passing
Management Trainee (MT) position.
The net increase of 30 outlets in 2010 focused on
free-standing locations, reflected the Company's
capability and capacity in supporting aggressive
store expansion in prime locations with optimum
sales. This added more opportunities for employee
recognition and motivation to 30 RMs, some 60
ARMs, new Shift Leader position to support
Operation, 3 AMs, and some 1,000 restaurant
employee positions avai lable. This is a
demonstration of a team work involving
Operation, HR, and Training in manpower planning
at sufficient lead time prior to new restaurant
opening.
In view of CMS as the fundamental program within the
organization, the Company continued its focus on
implementing properly and
consistently, as supported by the following initiatives:
Putting Development Champion program into
practice by restaurant team members, and
Leading a Restaurant workshop organized by YRI
for staff employees such as RMs and ARMs.
Leading Multi Restaurant workshop for all trainee
AMs before they are promoted to AM position.
The workshop is given to all AMs and ROMs; and
ROMs have to give this workshop material when a
new AM is Appointed.
Employing third party Customer Satisfaction
Run Great Restaurants
Survey (CSS) in replace of Customer Evaluation
Review (CER), is in line with the migration of
CHAMPS to CMS.
Operational Excellence
51
Memberikan apresiasi kepada RM terbaik dan
diperkenalkan dalam kegiatan
yang diadakan oleh YRI.
Pada 2010, Perseroan tidak berpartisipasi dalam
kegiatan
disebabkan kesibukan untuk fokus pada program
WOW sebagai program internal Perseroan.
Keberhasilan program WOW terlihat dari pencapaian
CMS untuk 2010, dimana Perseroan mendapatkan
hasil CMS tertinggi, bukan hanya di tingkat Asia Pasifik,
juga di tingkat internasional. Puncak dari kesemuanya,
Perseroan mendapatkan penghargaan
(BSC) adalah bagian yang tak
terpisahkan dalam mewujudkan
dari tingkat restoran hingga jajaran
manajemen senior. Ini adalah tahun ke enam
pelaksanaannya dan terus ditingkatkan dengan fokus
pada keramahtamahan, kontrol keuangan,
pencapaian target penjualan dan target lainnya yang
harus dicapai oleh restoran. Untuk AM dan ROM,
pencapaian BSC ditambahkan dengan pencapaian CER
yang dilakukan oleh Departemen QA.
(BYA) sebagai alat ukur untuk
menetapkan tahun ini lebih baik dari tahun lalu dalam
pencapaian penjualan untuk sss, pada 2010 diubah
menjadi yang mengukur
keberhasilan pencapaian CMS, dan digunakan oleh
Perseroan untuk menetapkan keberhasilan tim
restoran dan Perseroan. Tim restoran yang berhasil
pada 2010 adalah 3 AM di wilayah Jabodetabek dan 1
AM di wilayah Medan.
Konsistensi dan semangat tinggi adalah faktor utama
dalam menjalankan strategi-strategi dan kebijakan-
kebijakan yang ditentukan.
Champions Club
The CHAMPS Challenge Asia Pacific
Customer
Mania Award 2010.
Balance Score Card
Operational
Excellence
Beat Year Ago
Raise the Bar Award
Customer Mania Award 2010
Giving appreciation to the Company's best
performing RMs and introducing them into
Champions Club.
The Company did not participate in the 2010 Asia
Pacific CHAMPS Challenge due to the Company's busy
agenda to focus on an internal program, WOW. The
success of the program was reflected in the
achievement of the highest CMS score, not only in Asia
Pacific regions but internationally. To top it all, the
Company received
Balance Score Card (BSC) is an inseparable tool for
achieving Operational Excellence from the restaurant
level up to the senior management level. This year was
its 6 year of implementation and has been improving
continuously focusing on hospitality, strong financial
controls, and other targets to be achieved by
restaurants. For AMs and ROMs, BSC score should be
added with the CER achievement from QA
Department.
Beat Year Ago (BYA) is a measurement tool to evaluate
on this year's performance in comparison with last
year, in terms of SSS, however, in 2010 BYA was
changed to Raise the Bar Award, which measure CMS
achievement and used by the Company to evaluate
the success of restaurant team and the Company. The
successful restaurant teams in 2010 were 3 AMs in the
Jabodetabek area and 1 AM in Medan.
Consistency and drive are key factors in executing
strategies and policies set by the Company.
Customer Mania Award 2010
th
.
52
Aktiva
Kewajiban
Penjualan
Total harta Perseroan meningkat 18,7% dari Rp1,041
triliun pada 2009 menjadi Rp1,236 triliun pada 2010,
sebagai hasil pertumbuhan pembangunan secara
terus menerus. Aktiva tidak lancar meningkat Rp145,1
milyar atau 27,2% pada 2010, sebagai hasil investasi
pembukaan sejumlah gerai baru dan renovasi
sejumlah gerai yang sudah beroperasi sebelumnya,
sementara aktiva lancar meningkat meningkat Rp49,5
milyar atau 9,7% pada tahun yang sama. Diakibatkan
o l e h t e k a n a n i n f l a s i d a n p e r t u m b u h a n
pengembangan yang terus berkelanjutan, arus kas
masuk bersih yang dihasilkan pada tahun ini sebesar
Rp0,19 milyar cukup rendah dibandingkan dengan
arus kas masuk bersih yang dihasilkan pada 2009.
Total kewajiban meningkat Rp32,1 milyar atau 8,0%
dari Rp402,3 milyar pada 2009 menjadi Rp434,4
milyar pada 2010. Kewajiban lancar naik hanya
sebesar Rp6,0 milyar atau 1,9%, dan dengan
peningkatan pada aktiva lancar, secara
dramatis naik dari 158,6% pada 2009 menjadi 170,8%
pada 2010. Perbandingan hutang jangka panjang
dengan ekuitas naik dari 12,8% pada 2009 menjadi
13,4% pada 2010, pada dasarnya disebabkan oleh
kenaikan kewajiban pajak tangguhan dan provisi
tambahan untuk imbalan kerja.
Perseroan kembali memecahkan rekor penjualan
sebesar Rp2,914 triliun atau pertumbuhan penjualan
sebesar 18,7% dibandingkan dengan Rp2,454 triliun
pada 2009. Pada tahun ini, Perseroan berhasil
melampaui angka Rp1 triliun rupiah pertama pada
bulan Mei, dan angka Rp1 triliun rupiah kedua pada
bulan September. Kontribusi terhadap total
pertumbuhan penjualan 18,7% adalah 12,6%
kenaikan pada transaksi, dan 5,4% kenaikan pada rata-
rata belanja, yang terutama berasal dari kenaikan
harga jual. Berdasarkan , penjualan meningkat
sebesar 10,3%, kontribusi dari transaksi 5,2%,
sementara rata-rata belanja 5,5%.
current ratio
SSS
Tinjauan Kinerja KeuanganFinancial Overview
Assets
Liabilities
Sales
The Company's total assets increased by 18.7% from
Rp1.041 trillion in 2009 to Rp1.236 trillion in 2010, as a
result of its continuous development growth. Non-
current assets increased by Rp145.1 billion or 27.2% in
2010 resulting from investments in new outlets and
major renovations of existing outlets, while current
assets increased by Rp49.5 billion or 9.7% in the same
year. Due to inflationary pressures and sustained
development growth, the net cash inflow generated
during the year of Rp0.19 billion was quite low
compared to the net cash inflow generated in 2009.
Total liabilities increased by Rp32.1 billion or 8.0%
from Rp402.3 billion in 2009 to Rp434.4 billion in
2010. Current liabilities increased only by Rp6.0 billion
or 1.9%, and coupled with the improvement in current
assets, current ratio dramatically improved from
158.6% in 2009 to 170.8% in 2010. Long term debt to
equity increased from 12.8% in 2009 to 13.4% in 2010
basically due to the increase in deferred tax liabilities
and additional provision for employee benefits.
The Company generated another record-breaking
sales revenue of Rp2.914 trillion or 18.7% growth
compared to the Rp2.454 trillion in 2009. This year, the
Company broke the first trillion Rupiah mark in the
month of May, and second trillion Rupiah mark in the
month of September. Contributing to the total system
sales growth of 18.7% was the 12.6% increase in
transactions and 5.4% increase in ticket average,
attributed mainly to the increase in selling prices. On
same-store sales, sales growth was 10.3%, transaction
contributed 5.2% increase, while ticket average 5.5%.
53
Beban Pokok Penjualan
Beban Usaha
Pendapatan / Beban Lain-Lain
Beban pokok penjualan meningkat 29,1% dari
Rp986,5 milyar pada 2009 menjadi Rp1,273 triliun
pada 2010, dan sebagai persentase terhadap
penjualan meningkat sebesar 3,5 basis poin dari
40,2% pada 2009 menjadi 43,7% pada 2010, terutama
karena adanya tekanan inflasi. Dengan kenaikan pada
beban pokok penjualan ini, hasil dari kenaikan
penjualan sebesar 18,7% tidak sepenuhnya terefleksi
pada laba kotor, sehingga mencatat kenaikan hanya
sebesar Rp172,6 milyar.
Beban usaha meningkat hampir 15,3% dari Rp1,247
triliun pada 2009 menjadi Rp1,437 triliun pada 2010,
dan sebagai persentase terhadap penjualan menurun
sebesar 1,5 basis poin dari 50,8% pada 2009 menjadi
49,3% pada 2010. Peningkatan terjadi di hampir
semua beban usaha, terutama disebabkan oleh
tekanan harga sebagai dampak dari inflasi, dengan
kontribusi kenaikan terbesar pada biaya perbaikan
dan perawatan gedung, promosi dan beban
penjualan, listrik, telepon, air, LPG, dan imbalan kerja.
Pendapatan yang diperoleh dari insentif yang terkait
dengan perjanjian pengadaan dan dana pemasaran
mencatat kenaikan luar biasa selama tahun ini sebesar
hampir empat kali dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan ini, bersama dengan pertumbuhan dari
, serta kenaikan bunga dari investasi
dana-dana yang menganggur, menghasilkan kenaikan
yang dramatis terhadap pendapatan bersih lainnya.
Tanpa hutang jangka panjang, kecuali fasilitas
, beban bunga menurun lebih dari
setengahnya sepanjang tahun.
home delivery fee
overdraft
Cost of Goods Sold
Operating Expenses
Other Income / Expenses
Cost of sales in absolute amount increased by 29.1%
from Rp986.5 billion in 2009 to Rp1.273 trillion in
2010, while as a percentage of sales increased by 3.5
percentage points from 40.2% in 2009 to 43.7% in
2010, primarily due to inflationary pressures. With this
increase in cost of sales, the flow thru from sales
revenue increase of 18.7% was not fully realized in
gross profit, thus registering an increase of only
Rp172.6 billion.
Operating expenses increased by almost 15.3% from
Rp1.247 trillion in 2009 to Rp1.437 trillion in 2010, but
as a percentage of sales decreased by 1.5 percentage
points from 50.8% in 2009 to 49.3% in 2010. Most
expense items increased in absolute amount during
the year primarily due to cost pressure driven by
inflation with building repairs & maintenance,
promotion & selling expenses, utilities (electricity,
telephone, water, LPG), and employee benefits
registering the highest increases.
Income derived from incentives related to supply
agreement as well as from marketing fund registered a
tremendous increase during the year of almost four
times compared to the previous year. This major item
together with the growth on home delivery fee as well
as the increase in interest resulting from investment of
idle funds resulted to a dramatic increase in net other
income. With no loan exposure, except the overdraft
facility, interest expense dropped by more than half
during the year.
54
Perkembangan UsahaBusiness Development
Tahun 2010 adalah tahun yang sangat luar biasa bagi
perkembangan industri restoran cepat saji,
tradisional maupun internasional. Perkembangan dan
gebrakan baru dari industri restoran cepat saji yang
telah ada, memacu semangat KFC Indonesia yang
telah hadir sebagai pelopor restoran cepat saji di
Indonesia selama lebih dari 30 tahun, untuk terus
berinovasi menjadi yang terbaik.
Dalam strategi usahanya, Perseroan tetap
mengedepankan kenyamanan bagi konsumen yang
berkunjung ke KFC agar mendapatkan pengalaman
yang tak terlupakan. Untuk itu, KFC Indonesia terus
berinovasi dalam perkembangan setiap restorannya
dan tetap konsisten dalam pengembangan usahanya.
Seiring dengan perkembangan yang ada dan terus
memperhatikan gebrakan-gebrakan dari berbagai
jenis restoran, pada 2010 Perseroan menambah
jumlah gerainya di 93 kota yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Ada 30 gerai yang dibuka pada 2010,
mulai dari kota metropolitan, kota besar di berbagai
pulau, dan di daerah tingkat II, antara lain: KFC Gatot
Subroto, Bali. Gerai KFC ini adalah restoran bertipe
dan dengan dilengkapi fasilitas
, arena bermain, ,
pesan antar, dan tak lupa
arena untuk merayakan pesta ulang tahun. Sedangkan
pembukaan restoran bertipe lainnya
antara lain: KFC Kalimalang di Jakarta, KFC Adam Malik
di Medan, KFC Adityawarman di Surabaya, KFC Ahmad
Yani di Pontianak, KFC Setiabudi Sukawangi di
Bandung, dsbnya, terus menambah keberadaan KFC di
daerah-daerah tersebut. Di samping itu, Perseroan
juga mengadakan pembukaan restorannya di dalam
mall, antara lain: KFC Cihampelas Walk (Ciwalk) di
Bandung, KFC Gandaria City di Jakarta, KFC Manado
Trade Centre di Manado, KFC Jatiland di Ternate,
dsbnya.
brand
free-standing flagship
drive thru internet corner KFC coffee,
krushers, outdoor seating,
free-standing
Free-standing Restaurant - KFC Adityawarman, Surabaya Free-standing Restaurant - KFC Kalimalang, Jakarta
The year 2010 demonstrated outstanding growth in
quick service restaurant (QSR) industry, both
traditional and international brands. The growth rate
and breakthrough initiatives of the QSR industry had
further motivated KFC Indonesia, the pioneer in the
industry for over 30 years, to always be innovative to
be the best.
Providing comfort and unforgettable dining
experience to customers visiting KFC is always the
business strategy of the Company. KFC Indonesia has
to keep on being innovative in building its restaurants
and consistent in growing its business.
In line with the present development pace and by
observing innovation breakthrough by other
restaurants in the industry, the Company added more
outlets in 93 cities across Indonesia, from Sabang to
Merauke, in 2010. During the year, there were 30
outlets opened in metropolitan cities, major and
secondary cities in various islands, among others, is
KFC Gatot Subroto in Bali. This outlet is a free-standing
and flagship type of restaurant offering various
facilities such as: drive thru, playland, internet corner,
KFC coffee, krushers, outdoor seating, home delivery,
birthday party. Other free-standing type of restaurants
that were opened during the year, which included: KFC
Kalimalang in Jakarta, KFC Adam Malik in Medan, KFC
Adityawarman in Surabaya, KFC Ahmad Yani in
Pontianak, KFC Setiabudi Sukawangi in Bandung, and
etc., further strengthened KFC position in those areas.
Additionally, the Company also opened restaurants in
malls, such as: KFC Cihampelas Walk (Ciwalk) in
Bandung, KFC Gandaria City in Jakarta, KFC Manado
Trade Centre in Manado, KFC Jatiland in Ternate, and
etc.
55
Perubahan yang lebih inovatif terus mengiringi
pergerakan KFC Indonesia, bukan hanya dengan
pembukaan restoran yang sudah
terbukti menambah kenyamanan dan keleluasaan
konsumen ketika mereka berada di KFC, tetapi juga
konsisten memperbaharui penampilan gerai-
gerainya, sehingga terlihat lebih segar dan menambah
kenyamanan bagi konsumen yang berkunjung.
Salah satu bukti nyata dari renovasi restoran yang
begitu inovatif dapat ditemukan pada KFC Kawi di
Malang dan KFC Lembuswana di Samarinda, yang
merubah wajah dan menampilkan desain terbarunya
mengikuti perkembangan yang berjalan dan
memadukannya dengan standar desain restoran KFC.
Dari semua itu, tidak kurang dari 50 gerai KFC yang
tersebar di seluruh Indonesia telah melakukan
renovasi, yang dilakukan dari satu kota ke kota lainnya,
dan merubah tampilan restoran menjadi lebih segar
dan menarik.
Perkembangan pembukaan restoran KFC Indonesia
terus bergerak dari waktu ke waktu, hingga pada akhir
free-standing
More innovative changes were employed in the
activities of KFC Indonesia, not only opening more
free-standing restaurants that have been proven more
comfortable and flexible to customers, but also
consistently renovating and rejuvenating the
restaurants and turning them into fresh looking
restaurants providing comfort to customers visiting
KFC.
The renovation of KFC Kawi in Malang and KFC
Lembuswana in Samarinda were evident of these
innovations in action. The restaurants had gone
through image enhancements to become modern
restaurants with the latest design in line with
development updates and adhering to the required
design standards for KFC restaurant.
At least 50 KFC restaurants all over Indonesia were
renovated from one city to another and turned the
appearance into fresh and modern looking
restaurants.
KFC Indonesia's restaurant growth keeps rising from
time to time, and by year-end 2010, the Company has
Outdoor Seating - KFC Adam Malik, Medan Outdoor Seating - KFC Gatot Subroto, Bali
Outdoor Seating - KFC Adityawarman, Surabaya
56
2010 KFC telah mengoperasikan 398 gerai. Termasuk
di dalam jumlah tersebut adalah 250 gerai dengan
fasilitas layanan pesan antar menggunakan satu
nomor panggilan yaitu 14022 untuk layanan di seluruh
Indonesia, 41 gerai dengan fasilitas , 81 gerai
dengan layanan 24 jam, dan 1 unit .
Dalam jumlah tersebut juga telah diperhitungkan
beberapa restoran yang telah ditutup oleh karena
masa sewa berakhir, maupun menunggu lokasi yang
lebih berpotensi lagi.
Potensi pasar yang ada yang tersebar di berbagai
daerah merupakan suatu tantangan bagi Perseroan
untuk melakukan penetrasi pasar, membidik, dan
menyeleksinya, dimana kesemuanya ini merupakan
strategi Perseroan dalam mengembangkan
usahanya.
Sistem yang telah terstrukturisasi dengan
pengembangan metode-metode yang disesuaikan
dengan perkembangan yang ada, Perseroan mulai
melakukan tahapan-tahapan nyata yang dimulai
dengan pengembangan pasar
pengembangan restoran , dan
tidak ketinggalan manajemen aktiva
Pengembangan ini saling terkait satu
dengan yang lainnya dan saling bersinergi sehingga
menghasilkan suatu pengembangan yang
maksimal.
Dalam menerapkan sistem tersebut, tidak terlepas
dari suatu proses yang dilandasi dengan kedisiplinan,
yang disertai eksekusi nyata yang dilakukan secara
konsisten dan berkelanjutan.
Langkah awal dari pengembangan pasar yang ada
adalah dengan menyeleksi lokasi, dengan melihat dari
berbagai aspek, mulai dari potensi usahanya dengan
mempertimbangkan jumlah penduduk yang ada,
mata pencarian, pusat bisnis, pengembangan
demografi untuk masa yang akan datang, sampai
kepada ketersediaan dan memadainya jalur Logistik.
Selanjutnya adalah evaluasi terhadap pemasaran,
operasional, finansiil, sampai kepada aspek teknis
yang harus dipersiapkan secara terinci dan
terorganisasi. Setelah merampungkan semua ini
barulah diambil suatu kesimpulan apakah lokasi
tersebut layak untuk dibuka usaha baru dengan
membuka gerai di daerah tersebut.
Langkah selanjutnya setelah penentuan lokasi,
diteruskan dengan persiapan yang dimulai dengan
drive thru
mobile catering
(market development),
(store development)
(asset
management).
output
owned and operated 398 outlets. Out of which, 250
outlets provide home delivery facilities using one
telephone line 14022 for services all over Indonesia,
41 outlets provide drive-thru services, 81 outlets
provide 24-hour operation, and 1 outlet is a mobile
catering service. Included in the total were some
outlets that were closed down temporarily awaiting
new potential better sites for relocation.
It was challenging for the Company to continuously
keep track of those trade areas with business potential
to perform market penetration, identification, and
selection. These are parts of the Company's strategy to
grow its business.
With a structured system using development methods
adjusted to suit the latest development, the Company
started the actual process with market development,
followed with store development, and finally with
asset management. These systems are interconnected
and synergized with one another to produce
maximum development output.
In implementing the system, it is fundamental to have
a set of disciplined process coupled with actual
execution consistently and continuously.
The initial step in market development process
involves site selection, looking into various aspects
from business potential by considering area
population, what the population do for a living,
business centers, future demographic growth, up to
availability and condition of logistic distribution
channel.
The next step involves evaluation of marketing,
operational, financial, and technical aspects that
should be prepared in detailed and well-organized
manner. When all the information are completed,
makes a conclusion whether it is feasible or not to
open a new business in the area.
The next step after site selection is planning process,
which basically deals with the type of outlet to build,
57
rencana tipe restoran yang akan dibangun dan
diteruskan dengan perencanaan restoran,
fasilitas infrastuktur, interior, dan sebagainya. Setelah
perencanaan ini selesai, tahap berikutnya adalah
perhitungan investasi, penjadwalan proyek, proses
eksekusi, dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan /
lokasi. Setelah pekerjaan di lapangan / lokasi selesai,
dilakukan supervisi dan evaluasi untuk memastikan
hasilnya sesuai dengan perencanaan dan standar yang
ada, maka restoran KFC tersebut siap untuk
dioperasikan untuk melayani konsumen.
Restoran yang selalu tampak segar dan nyaman adalah
target penampilan yang harus dijaga dan dirawat
secara konsisten agar kepuasan konsumen ketika
berkunjung ke KFC terpenuhi, dan hal ini yang akan
menjadi nilai tambah restoran KFC dibandingkan
dengan restoran lainnya.
Dalam hal meningkatkan tampilan restoran KFC yang
ada, agar terus berinovasi secara konsisten dan
kontinu, team pengembangan dari Perseroan
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan
oleh YRI. Banyak manfaat yang diperoleh dari acara
tersebut, antara lain: pengetahuan baru tentang
strategi pembukaan restoran, peningkatan
kemampuan, sampai dengan berbagi pengalaman
dengan setiap pasar di Asia. Salah satu kegiatan yang
diikuti adalah Yum! Development and Marketing
Conference on 23 26 November 2010 in Marina Bay
Sands in Singapore.
Semua strategi dan langkah yang dilaksanakan
Perseroan bertujuan untuk tetap menjaga restoran
KFC menjadi restoran cepat saji yang terbaik.
lay-out
layout design planning, infrastructure and facilities
planning, interior planning, and so on. After planning
process is done with, it is followed by project
scheduling and project execution. When the entire
restaurant project is completed, supervision and
evaluation is necessary to ensure it confirms with the
standards before it is operationalized to serve
customers.
Maintaining the fresh image of KFC restaurants and
providing comfort to customers have to be
consistently employed in order to provide satisfaction
to customers, as it provides competitive advantage to
KFC restaurants compared to other restaurants.
In order to enhance the image of KFC restaurants and
always be innovative, the Company's development
team participated in the YRI's organized workshop,
Development & Marketing Conference from 23-26
November 2010 in Marina Bay Sands in Singapore. The
workshop was beneficial to the Company as the team
was able to discover new knowledge and
about opening restaurant, learn ways of improving
capability, share best practice with different markets
in Asia.
All the strategies and measures that were executed are
always focused on maintaining KFC's position as the
best QSR.
strategies
Cashier Counter - KFC Km 62, CikampekInternet Corner - KFC Cempaka Putih, Jakarta
The Company's promotional activities throughout the
year were enhanced with numerous
(Rp5,000) product launchings. menu item is a
product reasonably priced at Rp5,000 in KFC. Price and
product variety are the reasons customers keep
coming back to KFC.
The fresh bubbling of Bubble Float was launched to
mark the opening of the Company's promotional
activities in 2010. The early month promotion results
were tie-in with Mocha Float, the champion of the
drinks in KFC.
Adding more varieties to products was the
launching of Brownies Sundae. Ice cream was chosen
because it was a product and popular with
customers. The softness of brownies is a new
sensation when mixed together with ice cream, and
fresh strawberry topping, and sprinkled with
chocolate biscuit crumbs.
In the second half of 2010, a new fresh sensation,
Shooter, was launched. It had a similar taste with soda
and was the choice of customers who love its bold
taste. It was even more enjoyable with ice cream
topping and chocolate biscuit crumbs.
The 2010 breakthrough initiatives were not limited to
new product launchings, but there were also
promotion of Super Komplit, a combination of Super
Panas Jumbo and a product on a limited time
Goceng
Goceng
Goceng
Goceng
Goceng
Goceng
58
Aktivitas Pemasaran
Marketing Activities
Beragam peluncuran produk Goceng (Rp5.000)
mewarnai perjalanan promosi Perseroan di tahun
2010. Produk Goceng merupakan produk terjangkau
dengan harga Rp5.000 di KFC. Harga dan variasi
produknya merupakan penarik konsumen berulang
kembali datang ke KFC.
Kesegaran bulir dari ditampilkan sebagai
pembuka promosi Perseroan pada 2010. Hasilnya,
saat bulan awal promosi, posisinya berhasil menyamai
yang selama ini merupakan jawara
minuman Goceng di KFC.
Variasi produk Goceng kemudian diperkaya dengan
peluncuran . Item dipilih
karena juga merupakan favorit konsumen, selain
minuman Goceng. Paduan kelembutan
menjadikan sensasi baru ketika bersama dengan
dengan dan
kerenyahan taburan biskuit coklat.
Pada paruh kedua 2010, sebuah sensasi kesegaran
baru lain coba diluncurkan Perseroan. yang
lekat dengan sensasi soda, merupakan pilihan bagi
konsumen yang suka dengan keberanian rasanya.
Semakin bertambah nikmat dengan
dan taburan biskuit coklatnya.
Gebrakan dahsyat Perseroan pada 2010 tidak sebatas
pada peluncuran produk baru, tapi juga dengan
melalui promosi terbatas paket Super Komplit yang
merupakan gabungan Super Panas Jumbo dan menu
Bubble Float
Mocha Float
Brownies Sundae ice cream
brownies
ice
cream topping fresh strawberry
Shooter,
topping ice cream
Bubble Float Brownies Sundae
59
Goceng. Hanya dengan Rp15.000 konsumen dapat
menikmati menu lengkap 1 ayam + 1 nasi + 1 minum +
1 produk Goceng! Untuk konsumen yang ingin
tergabung dengan komunitas Hitter yang lengkap
dengan beragam keuntungannya, tersedia pula paket
Super Komplit Double (SP Jumbo + Goceng + CD =
Rp45.000).
Promosi paket lengkap ini kemudian dilanjutkan
dengan Paket Meriah (4-in-1), dengan durasi yang
sama yaitu sekitar dua bulan. PaMer merupakan
sebuah langkah edukasi kepada konsumen untuk
selalu menikmati menu lengkap 4-in-1 (ayam, nasi,
minum, dan dilengkapi dengan produk Goceng) di
KFC. Untuk mereka yang ingin menambah potongan
ayam, juga tersedia dengan harga Rp4.545!
Langkah yang terus dilaksanakan Perseroan sebagai
Jagonya Ayam adalah dengan terus melakukan inovasi
terhadap menu ayamnya. Perseroan mencoba
mengambil peluang pasar rasa ayam goreng madu
, yang dapat diminati mulai dari usia
anak hingga dewasa. Momentum liburan sekolah pada
pertengahan tahun, kemudian diambil sebagai waktu
peluncuran dari Perseroan. Walau tampil dengan
ayam rasa baru, namun Perseroan tetap mengusung
dua andalan rasa ayam gorengnya, dan
.
Ragam menu Goceng semakin kaya dengan
peluncuran dengan harga Rp5.000
pada September 2010. Dalam sekejap, permintaan
konsumen terhadap menu ini sangat melonjak.
Add-on
Honey Chicken
Original Recipe
Hot & Crispy Chicken
Colonel’s Spaghetti
offer. With only Rp15,000, customers can enjoy a
complete meal consisted of 1 pc chicken + 1 rice + 1
drink+ 1 product! For customers who are
interested in joining the Hitter community and
enjoying its various benefits, Super Komplit Double
(SP Jumbo + a Product + CD = Rp45,000) was
available.
The promotion activities continued on with the
introduction of Paket Meriah (4-in-1) for about two
months. PaMer taught KFC customers to always enjoy
a complete meal of 4-in-1 (chicken, rice, drink, and a
product) at KFC. Additional chicken can be
obtained with at Rp4,545!
As the chicken expert, the Company has to be always
innovative with its chicken products. In order to
benefit from the current market opportunity of honey
flavoured fried chicken, the Company introduced
Honey Chicken, suitable for all segments from children
to adults. The momentum of school holidays in the
middle of the year was perfect timing to launch the
product. This new flavored fried chicken was
complimentary to the Company's core products,
Original Recipe and Hot & Crispy Chicken.
The launching of Colonel’s Spaghetti in September
2010 added more variety to the product line.
There was a sharp increase in number of customers
requesting for this product. Spaghetti was the answer
Goceng
Goceng
Goceng
Add-on
Goceng
KFC Honey ChickenKFC PaMer
60
Spaghetti
patty crispy chicken
Burger Deluxe
merupakan jawaban bagi konsumen yang
ingin mengganjal perut dengan menu KFC dengan
harga yang sangat terjangkau.
Konsumen semakin dimanjakan ketika Perseroan
meluncurkan alternatif menu mengenyangkan lainnya
dengan harga Rp5.000. Bukan sekedar produk murah
yang ditawarkan Perseroan; tiap menu yang
diluncurkan Perseroan mempunyai sensasi keunikan
tersendiri. Seperti yang membuat
sensasi kerenyahan pada tiap gigitan
KFC. Harga terjangkau tetap membuat konsumen
untuk mendapatkan produk eksklusif dari KFC.
Promosi paket lengkap akhir tahun ditutup dengan
paket Super Mantap. Paket tetap ini memungkinkan
konsumen untuk dapat menikmati paket lengkap KFC
setiap hari, sepanjang hari, tanpa batasan waktu.
Setelah langkah edukasi paket lengkap dengan menu
Goceng, maka diharapkan konsumen akan
melengkapi menu makannya dengan pembelian
menu Goceng.
S e c a ra ko n s i s t e n , Pe rs e ro a n j u ga t e r u s
mengembangkan penjualan CD musik melalui jaringan
restoran KFC. Ini merupakan lanjutan dari program KFC
Music Hit List sejak tahun 2009. CD SKJ (Seniman Kota
Jogja), Keci Star (KMHL volume 4), IDP (Indah Dewi
Pertiwi), Album Religi dan Antique volume 2
merupakan sebagian CD yang dikeluarkan oleh
Perseroan di 2010. Album IDP dengan tajuk Hipnotis,
menjadi album dengan tertinggi penjualannya di KFC.
Penjualannya hingga melampaui 1,2 juta keping CD.
for customers who wish to eat something complete at
inexpensive price.
Customers were pampered even more when the
Company launched another alternative product to
enjoy at Rp5,000. The Company did not only offer
cheap product; every product that was launched had
its own unique sensation. KFC Burger Deluxe with
patty crispy chicken was sensational in every bite.
Reasonable price was offered to enable customers to
have the benefit of the exclusive product from KFC.
Year-end promotion was closed with complete
packaged meal Super Mantap. Customers can enjoy
the permanent complete packaged meal every day, all
day, for unlimited time. After introducing customers to
enjoy a complete meal with a product, the
Company will now expect customers to order a
complete meal with a product.
The Company consistently supported the music CD
sales through KFC restaurant network. This was an
extension of KFC Music Hit List program since 2009.
The SKJ (Seniman Kota Jogja), Keci Star (KMHL volume
4), IDP (Indah Dewi Pertiwi), Album Religi, and Antique
volume 2 were amongst the music CDs released by the
Company in 2010. IDP album, Hipnotis, was the
highest selling album at KFC. KFC successfully sold over
1.2 million copies of the CD.
Goceng
Goceng
Colonel’s Spaghetti KFC Burger Deluxe
61
Untuk memperkuat konsumen kelompok remaja,
maka Perseroan juga meluncurkan CD musik dari
penyanyi nasional Cinta Laura di awal 2010 dan artis
Afgan yang tampil menyanyi film layar
lebar Dalam Mihrab Cinta, kerjasama dengan rumah
produksi terbesar di Indonesia, Sinema Art. Album ini
dimeriahkan pula dengan duet artis terkenal Dude
Herlino dan Asmirandah.
Sementara untuk segmen anak-anak, Perseroan
merangkul 3 artis cilik, Cantik, Ceria, Cerdas atau 3C.
Semua warna musik yang diangkat, merupakan
penyesuaian dari keinginan pasar. Penjualan CD
ini didukung dengan beragam acara
seperti ,
, serta penampilan band-band KMHL di event
undangan pihak ketiga dan di televisi. Program ini
diharapkan semakin menanamkan citra KFC sebagai
restoran keluarga (termasuk di dalamnya remaja).
Menyadari akan kekuatan sebuah komunitas, maka
Perseroan kembali melanjutkan program
. Selama 2010, anggota komunitas semakin
bertambah hingga mencapai lebih dari 300.000 orang.
Beragam keuntungan secara konsisten disodorkan
oleh Perseroan kepada anggota, seperti pemberian
saat ulang tahun anggota, gratis produk
Goceng tiap minggu seumur hidup, gratis majalah
tiap bulannya dan undian jalan-jalan ke Bali.
Salah satu unit bisnis yang baru akan terus
dikembangkan oleh Perseroan adalah KFC Coffee.
soundtrack
KFC
Music Hit List off
air Nge-Jam Bareng KMHL KMHL Goes to
School
member
Hitter
Wing Bucket
Life
Style
In order to strengthen the youth segmen of KFC
customers, the Company launched early 2010 Cinta
Laura's music CD, a national singer, and Afgan's
soundtrack of a big screen movie,
, in colaboration with the biggest production
house in Indonesia, Sinema Art. This album was
supported also by two popular artists, Dude Herlino
and Asmirandah, in a duet song.
In the kids segment, the Company worked with three
kid artists, 3C (Cantik, Ceria, Cerdas). All colours of
music in the CD had been adjusted to suit market
demand. The KFC Music Hit List CD sales were
supported with various off air events such as: Nge-Jam
Bareng KMHL, KMHL Goes to School, and KMHL bands
appearances on television and at third parties'
invitation. It is expected that the image of KFC as a
family (including teenagers) restaurant can be further
encouraged through these programs.
Recognizing the power of a community, the Company
continued the member Hitter program. The total
number of Hitter in 2010 reached over 300,000
members. There are plenty of benefits consistently
given to customers, which included: free Wing Bucket
on member's birthday, free product every
week for a life time, free issue of Life Style magazine
every month and trip to Bali prize to win.
A new business unit being continuously developed is
KFC Coffee. The first KFC Coffee was opened in
Dalam Mihrab
Cinta
Goceng
Shooter Album IDP bertajuk Hipnotis
62
Lokasi pertama KFC Coffee adalah Jimbaran, Bali pada
akhir 2008. Kemudian merambah ke Jakarta dan kota
besar lainnya, hingga telah mencapai lebih dari 30
gerai. Sebagai langkah awal, menu yang ditawarkan
KFC Coffee lebih berfokus pada menu minuman
. Permintaan menu ringan atau dari KFC
Coffee terjawab ketika Perseroan meluncurkan
produk baru, , pada akhir 2010. ini
diberikan kepada konsumen dengan melakukan
pembelian produk di KFC Coffee. Promosi gratis ini
kemudian berhasil menaikkan transaksi dan penjualan
KFC Coffee. Beragam fasilitas juga diberikan KFC
Coffee untuk memanjakan konsumennya. Salah
satunya adalah dengan jaringan internet gratis atau
.
Untuk jaringan restoran 24 jam, Perseroan
memberikan aktivitas tambahan yang bertujuan
mengikat hati konsumen. Salah satunya, dengan
program Nge-Jam dan Nonton Bareng. Untuk
meramaikan, maka digelar pula hadiah kuis untuk
penonton NoBar seperti motor dan LCD TV. Lebih dari
50 gerai KFC menjalankan program NoBar ini. Ke
depan, kegiatan malam hari semacam ini akan terus
digulirkan, untuk menaikkan transaksi dan penjualan
restoran 24 jam.
coffee snack
Molten Cake Cake
free wi-fi
Jimbaran in Bali at the end of 2008. The first opening
was followed by more than 30 openings in other major
cities. During its introduction, KFC Coffee offerred
menus that were focused more on coffee drinks. The
need for a complimentary snack item at KFC Coffee
was responded when the Company launched a new
product, Molten Cake, at the end of 2010. This cake
was given away for free to customers buying a product
at KFC Coffee. The free promotion had successfully
increased transaction and sales of KFC Coffee. There
are many other facilities offerred by KFC Coffee to its
customers, such as: free use of internet network or
free wi-fi.
In support to its 24-hour restaurant network, the
Company provided additional services to pamper its
customers, such as: Nge-Jam and Nonton Bareng. In
order to spice up these events, prizes such as:
motorbike and LCD TV were put up for grabs. There
were around 50 KFC restaurants participated in these
events. This kind of night time program will
continuously be carried out in the future in order to
increase transaction and sales of 24-hour restaurants.
Kegiatan Nonton Bareng di KFC Sam Ratulangi, Makassar
63
Pemasaran untuk Konsumen Anak
Perseroan membuka Pemasaran untuk Konsumen
Anak dengan promosi premium
pada triwulan ke-1 pada 2010. Dilanjutkan
dengan tokoh dan
dengan 4 karakter super hero, yaitu:
dan . Perseroan
sengaja mengangkat tokoh kartun yang terkenal untuk
membantu menaikkan angka penjualan premium.
Selain premium tokoh kartun terkenal, Perseroan juga
berusaha mengangkat sisi edukasi kepada konsumen
anak melalui peluncuran Buku Dongeng KFC,
menjelang akhir 2010.
Pengembangan paket pesta juga dilakukan oleh
Perseroan melalui dan .
Kedua paket pesta ini memberikan hadiah khusus
seperti halnya paket pesta ulang tahun anak. Untuk
menjawab permintaan konsumen, Perseroan juga
meluncurkan paket ulang tahun dengan harga sangat
terjangkau di KFC, yaitu dengan memisahkan paket
souvenir dan makanan. Dengan demikian, konsumen
tetap dapat melaksanakan pesta ulang tahun di KFC
dengan harga terjangkau.
Dari tahun ke tahun, Perseroan melalui Divisi Kids
menggulirkan berbagai program menarik bagi
konsumen usia anak, terutama bagi para anggota
(CKC). Pada 2010, CKC terus
mengembangkan program (CEC)
dengan menambah jumlah dan jenis kelas, serta
ragam materi pelajaran. T idak seperti tahun
sebelumnya, pada tahun ini kelas CEC lebih variatif
dengan hadirnya kelas khusus bagi anak usia
dan kelas usia (usia antara dan
remaja). Ditambah pula jenis kelas baru lainnya
Looney Tunes on
Space
Ben 10, Avatar, The Last Benderner,
DC75 Superman,
Batman, the Flash, Wonder Woman
Khitanan Fiesta Farewell Party
Chaki Kids Club
Chaki Exclusive Class
pre-
school teenager
Kids Marketing
At the opening of kids marketing in the 1 quarter of
2010, the Company featured Looney Tunes on Space
premium promotion. The promotion was followed by
other characters such as: Ben 10, Avatar, The Last
Benderner, and DC75 with four super hero characters:
Superman, Batman, the Flash, and Wonder Woman.
Famous cartoon characters were used intentionally to
help increasing premium sales. Other promotion apart
from the famous cartoon characters was an attempt of
the Company to promote education aspect to kids
customers by the launching of KFC Story Book at the
end of 2010.
The Company upgraded its party package offer
through (circumcision celebration)
and Farewell Party. Both party package offers provided
kid customers with presents just like birthday party
package. In response to customers' need, the
Company also provided birthday party package very
reasonably priced in KFC, by separating souvenir
package from food. This way, customers can still
celebrate birthday party at KFC at affordable price.
Every year, the Company through its Kids Division,
embarks on programs most appealing to kid
customers, particularly members of the Chaki Kids
Club (CKC). During the year, CKC continuously
developed the Chaki Exclusive Class (CEC) by adding
more classes and types, as well as subject varieties.
Unlike in the previous year, CEC classes this year had
more variety of classes with the opening of pre-school
and teenager age groups. Other new classes were
added covering subjects other than those taught in
school such as: drum class, in colaboration with Studio
st
Khitanan Fiesta
Farewell PartyKhitanan Fiesta
64
dengan materi di luar pelajaran sekolah, seperti kelas
drum, yang merupakan hasil kerjasama dengan Studio
Drum Gilang Ramadhan di wilayah Jawa Tengah dan
Makassar, serta kelas , dan lain
sebagainya.
Program Divisi Kids yang disesuaikan dengan kondisi
pasar anak saat ini dapat terlihat dari berbagai
kegiatan yang bersifat tematik, antara lain: perayaan
hari besar nasional umat beragama, seperti:
pada saat perayaan Tahun Baru Imlek,
untuk umat Kristiani dalam
perayaan Natal, dan untuk
umat muslim dalam perayaan Idul Fitri. Tak hanya itu,
Divisi Kids juga menggelar berbagai acara guna
memeriahkan hari besar nasional, seperti: Perayaan
17 Agustus dan Lomba Busana Daerah di Hari Kartini.
Dengan memanfaatkan animo masyarakat terhadap
kegiatan yang bersifat modern, Divisi Kids
meluncurkan program yang
digelar di seluruh Indonesia. Salah satu ketentuan
adalah tarian yang dibawakan
harus diiringi dengan lagu dari penyanyi cilik, Umay.
Hal ini merupakan strategi pemasaran yang jitu dalam
memasarkan album perdana Umay.
Pada 2010, CKC juga mengembangkan program
(CSR) melalui program
edukasi dan
. Tujuan dari kegiatan ini antara lain
mengenalkan kepada anak sejak dini akan pentingnya
menjaga lingkungan serta memahami peraturan lalu
lintas yang ada.
traditional dance
Lomba
Koko & Cici
Story Telling Natal
Story Telling Ramadhan
Dance Competition
Dance Competition
Corporate Social Responsibility
Chaki Peduli Lingkungan Chaki Goes to
School with Police
Drum Gilang Ramadhan in Jawa Tengah dan Makassar,
traditional dance class, and etc.
The Kids Division Programs were updated with the
current kids market condition as can be seen in various
themes launched such as: Lomba Koko & Cici (Koko &
Cici Competition) in celebration of Chinese New Year,
Christmas story telling for christians in celebration of
Christmas, and Ramadhan story telling for moslem in
celebration of Idul Fitri. Additionally, Kids Division also
launched various programs to make national holidays
more colorful such as: 17 August Independence Day
celebration and Lomba Busana Daerah (Local Culture
Costume Competition) on Kartini Day.
Taking advantage of the market's preference to
modern activities, Kids Division launched Dance
Competition nationwide. One of the rules of the
competition is to perform a dance along with any of
Umay's (a kid artist singer) songs. It is a smart
marketing strategy to sell Umay's first song album.
In 2010, CKC also developed Corporate Social
Responsibility (CSR) program by means of promoting
educational programs such as: Chaki Peduli
Lingkungan and Chaki Goes to School with Police. One
of the objectives of the programs is to introduce to
kids from the early age of the importance of protecting
the environment and understanding traffic
regulations.
Lomba Koko & Cici Dance Competition
65
Chaki City Tour program is periodically organized in
order to fill up CKC members' times during school
holidays by educative sightseeing to places of interest,
such as: Taman Wisata Matahari, Taman Safari, and
Hutan Wisata Kaliurang. During these activites, CKC
members can also enjoy other activities such as:
outbound and games.
Program juga dilaksanakan berkala
dalam rangka mengisi waktu para anggota CKC pada
musim liburan sekolah dengan mengunjungi tempat-
tempat wisata edukatif, seperti: Taman Wisata
Matahari, Taman Safari, dan Hutan Wisata Kaliurang.
Dalam kegiatan ini, para peserta juga dapat mengikuti
aktivitas lainnya, seperti: dan bermain
bersama.
Chaki City Tour
outbound
Chaki Peduli Lingkungan
Chaki City Tour
66
Playland - KFC Kalimalang, Jakarta
Premium Karakter Super Hero
67
Prospek UsahaBusiness Outlook
Tahun 2010 merupakan tahun yang optimistis bagi
Indonesia. Kinerja perekonomian Indonesia menonjol
daripada negara-negara regional lainnya di tengah
pemulihan global yang sangat lemah, dimana krisis
keuangan global berdampak pada perekonomian yang
terhenti sama sekali di beberapa negara berkembang
dan pemulihan yang berjalan sangat lamban di
beberapa negara berkembang lainnya. Indonesia
kembali membuktikan daya tahan yang tangguh
terhadap dampak krisis ekonomi dan tetap terlindung
dari kondisi eksternal yang tidak menentu.
Perhatian dan minat yang semakin tinggi terhadap
perkonomian Indonesia terus mendorong masuknya
aliran modal asing yang semakin menggerakkan
pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh konsumsi
domestik yang kuat. Hanya selama tiga kwartal
pertama 2010, investasi langsung asing melebihi tiga
kali lipat dibandingkan periode yang sama di 2009, dan
bersama dengan aliran modal dari pasar keuangan
mencatat tertinggi US$23 milyar, atau sekitar
3% dari total perekonomian keseluruhan. Pemerintah
sejauh ini berhasil menjaga apresiasi rupiah tetap
stabil pada Rp9.000 per US dollar sepanjang tahun.
Perdagangan eksternal mencatat peningkatan yang
luar biasa pada 2010 dengan impor dan ekspor yang
melambung tinggi. Pertumbuhan ekspor dicapai oleh
hampir semua komoditas ekspor karena permintaan
kuat dari China dan India yang sangat giat dalam
ekspansi perekonomian di kedua negara tersebut dan
kebangkitan kembali industri pembuatan mobil di
Amerika Serikat. Setahun sebelumnya, dunia
perbankan masih dalam proses pemulihan dari
dampak krisis keuangan pada 2008 dengan
pertumbuhan satu digit 9,6%, tetapi 2010 akan
dikenang sebagai tahun yang spektakuler bagi dunia
perbankan. Pertumbuhan tahunan untuk pinjaman
industri perbankan berlipat ganda menjadi 21,9%
pada September 2010, sementara laba terdorong naik
menjadi 3% dari 2,6% setahun sebelumnya.
Meskipun dengan pencapaian yang baik ini, tahun
2010 bukannya tanpa tantangan-tantangan dalam
perekonomian domestik. Hasil panen yang anjlok
karena iklim buruk mendorong naik harga kebutuhan
pangan pada pertengahan tahun dan lonjakan harga
beras pada akhir tahun. Hasil pertanian yang menurun
berdampak pada inflasi, khususnya bagi masyarakat
miskin.
Melangkah ke depan, demikian pula 2011 akan
menjadi tahun yang baik bagi perekonomian
record
Year 2010 was a very optimistic year for Indonesia.
Indonesia's economic performance stood out within
the region amidst the backdrop of a muted global
recovery, where some developed countries still at
standstill and some recovering at a snail pace from the
effects of the global financial crisis. Indonesia has
again proven its resiliency to the impact of economic
crisis and remains well-shielded against external
volatilities.
With the rising interest in Indonesian Economy,
foreign capital inflows kept coming fueling real
economic growth supported by robust domestic
consumption. During the first three quarters of 2010
alone, foreign direct investment more than tripled
compared to the same period in 2009, and together
with financial market capital inflows reached a record
high of US$23 billion, around 3% of the size of the
economy. Government had so far manage to keep
rupiah's appreciation stabilizing at Rp9,000 per US
dollar during the year. External trade registered a
tremendous improvement in 2010 with both imports
and exports rebounding vigorously. Export growth
was achieved by almost all export commodities with
strong demand from China and India due to robust
economic expansions and the revival of car production
in the US. A year earlier, banks were still recovering
from the effects of the 2008 global financial crisis
growing at a single digit of 9.6%, but 2010 is
remembered as a spectacular year for banks. The
industry's loan growth doubled to 21.9% by
September 2010 on year-on year basis, while profits
nudged up to 3% from 2.6% a year earlier.
Despite this respectable achievement, year 2010 has
not been without domestic economic challenges. Low
harvest yield due to weather-related problems pushed
food prices up in mid-year and rice prices rising
towards the end of the year. This reduced agricultural
output created an inflationary effect, particularly felt
by the poor.
Going forward, the year 2011 would be another very
good one for the Indonesian economy as many
68
Indonesia sebagaimana diprediksi oleh kalangan
ekonom dengan pertumbuhan 6,2%. Investasi
bersama dengan konsumsi domestik yang kuat
diharapkan dapat memicu pertumbuhan di 2011.
Sampai tercapainya pertumbuhan pemulihan di
perekonomian maju, aliran likuiditas kepada
perekonomian baru akan terus berlanjut. Dengan
terhambatnya peluang investasi di perekonomian
maju dikarenakan keterbatasan untuk menyelesaikan
kewajiban, pengangguran, dan pasar perumahan yang
lemah, para investor mengalihkan dana investasi ke
perekonomian baru. Semakin banyak investor melirik
Indonesia sebagai sasaran investasi pilihan karena
pertumbuhan demografik yang pesat, posisinya yang
dekat dengan perekonomian berkembang terkuat
dunia, dan parameter investasi lainnya.
Ekspor tetap positif seiring dengan permintaan
komoditas Indonesia yang tetap kuat, tetapi
prospeknya sangat bergantung pada prospek
pertumbuhan rekanan perdagangannya. Investasi
baru di segmen batu bara, minyak sawit, gas alam, dan
segmen-segmen proses manufaktur akan mendorong
sektor ekspor. Ada kemungkinan ekspor Indonesia
tahun depan dihadapkan pada risiko-risiko akibat
kondisi darurat cuaca yang tidak dapat diprediksi yang
dapat mengganggu kelangsungan produksi pertanian,
pertambangan, minyak sawit, dan kayu-kayuan yang
sangat terganggu oleh tekanan dari aktivis lingkungan
hidup yang menginginkan penangguhan penebangan
hutan. Peningkatan pada investasi dan permintaan
domestik akan ikut mendorong impor untuk terus
menguat.
Economists expect a growth of 6.2%. Investment is
expected to spearhead the growth in 2011 coupled
with robust domestic consumption. Until the growth
recovery in major matured economies takes hold, flow
of liquidity towards emerging markets will continue
on. With investment opportunities in matured
markets limited by deleveraging, unemployment and
weak housing markets, investors are shifting their
funds to emerging markets. Investors are increasingly
looking at Indonesia as an alternative investment
destination due to its rapid demographic growth,
proximity to the world's strongest growing economies
and other investment parameters.
Export remains favorable as demand for Indonesia's
commodities remain strong, however, its prospects
largely depends on the growth outlook of its trading
partners. New investments in coal, palm oil, natural
gas as well as segments of the manufacturing process
will propel the export sector. Indonesian exports may
face some risks next year as exigencies from
unpredictable weather could disrupt production of
agricultural and mining products as well as production
of palm oil and timber may be adversely affected by
the pressures from environmental groups to impose a
moratorium on deforestation. Driven by rising
investments and increases in domestic demand,
imports will equally continue to rise strongly.
69
Pertumbuhan kuat industri perbankan pada 2010
menumbuhkan optimisme pada prospek 2011.
Kalangan optimistis memproyeksikan pertumbuhan
pinjaman akan bertahan pada 20%, sementara
kalangan konservatif memproyeksikan lebih rendah
pada kisaran 15 hingga 18%. Permasalahannya adalah
perbankan akan mengalami kenaikan pada
(LDRs) secara mendadak jika
pertumbuhan simpanan pada tahun ini, yang
diperlukan untuk membiayai kenaikan pinjaman, tidak
dapat mengimbangi tingginya tingkat pertumbuhan
pinjaman. Ini juga akan menekan tingkat
(CAR) industri tersebut, yang mana
pada September 2010 mencapai 18,3%. Jika pada
tahun lalu industri ini berjuang dengan pinjaman yang
terus meningkat, pada 2011 akan berjuang dengan
kewajiban atau simpanan yang terus meningkat dan
penguatan tingkat permodalan.
Loan
Deposit Ratio
Capital
Adequacy Ratio
With the strong growth posted in year 2010 by the
banking industry, there is growing optimism on the
prospects in 2011. Optimists are projecting that loan
growth will be kept at 20%, while the more
conservative ones are discounting it at a range of 15 to
18%. The downside, however, is that most banks will
experience a surge in Loan Deposit Ratio (LDRs) should
this year's deposit growth needed to fund the loan
surge cannot keep pace with the high loan growth.
This will also put pressure on the Industry's Capital
Adequacy Ratio (CAR) levels which stood at 18.3% in
September 2010. While last year's battleground was
on growing loans, 2011 will be on growing liabilities or
deposits and strengthening capital levels.
70
Untuk mencapai ekspektasi pertumbuhannya dan
mempercepatnya hingga ke tingkat 7% ke atas,
dimana ada potensi untuk merealisasikannya,
Indonesia perlu berinvestasi lebih pada area-area
penting, seperti: infrastruktur dan kegiatan-kegiatan
perekonomian yang membuka lapangan kerja. Hal ini
dapat diupayakan melalui initiatif Pemerintah atau
sektor swasta selama didukung oleh perbaikan-
perbaikan terhadap kebijakan yang tepat untuk
menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
Percepatan proyek-proyek infrastruktur utama adalah
prioritas utama karena pentingnya meningkatkan
hubungan dalam dan antar pulau, sehingga
mengurangi biaya transportasi dan logistik; tetapi juga
menyediakan daya listrik yang sangat dibutuhkan
untuk menghindari gangguan produksi, sehingga
memastikan roda perekonomian terus berjalan.
Diperlukan upaya koordinasi yang efektif di seluruh
jajaran Pemerintah agar negara ini menjadi tujuan
investasi yang lebih menggiurkan dan menjadi
Indonesia yang kuat dan stabil agar dapat
mempercepat potensi pertumbuhannya untuk
mengurangi angka kemiskinan secara signifikan dan
meningkatkan penghasilan secara merata.
Mengacu pada gambaran perekonomian tahun depan
yang optimistis, semua sektor usaha memiliki peluang
pertumbuhan yang luar biasa. Sektor usaha ritel
kembali diharapkan mencapai pertumbuhan dua digit
disebabkan kenaikan konsumsi domestik. Ini
memberikan peluang tiada akhir kepada Perseroan
untuk melampaui pencapaian tahun lalu; akan tetapi,
untuk mempertahankan kepemimpinannya di usaha
restoran cepat saji, Perseroan pasti akan berhadapan
dengan banyak tantangan dari kompetisi yang
semakin berkembang. Sebagai antisipasi situasi
persaingan yang ketat, Perseroan akan terus berfokus
pada ekspansi jaringan restorannya, tidak hanya di
kota-kota utama yang ada sekarang, juga di kota-kota
baru dan berpotensi di daerah tingkat II. Selalu
sebagaimana biasanya, inovasi akan menjadi fokus
utama untuk menghadirkan KFC dimanapun dengan
membuka restoran berpenampilan modern, mudah
dicapai, nyaman, dan berbeda dari persaingannya.
Perseroan akan selalu berfokus khususnya pada area
metropolitan dan tidak akan membiarkan kompetisi
masuk ke dalam wilayah pasarnya dengan
memberikan pengalaman bersantap yang berbeda
dan tak terlupakan dibandingkan dengan pesaingnya.
Mempertahankan kepemimpinan pasti bukan tugas
To achieve its growth expectation and further
accelerate it to 7% plus level that it has the potential to
realize, Indonesia needs to invest more in critical
areas, like infrastructure and job-creating economic
activities. These can be government-catalyzed
initiatives or private sector-driven as long as
supported by the right policy improvements to make
investment climate more conducive. Accelerating key
infrastructure projects is the top priority as it is quite
critical not just in enhancing connectivity within and
between islands, thereby reducing transport and
logistic costs; but also in providing much needed
power supply to avoid production disruption, thus
ensuring that the economic wheel keep going. There
is a need for effective coordinated efforts across the
multiple levels of government to make the country a
more attractive investment destination moving
towards a stronger and stable Indonesia that can
accelerate its growth potential in a way that brings
about sustained and significant reductions in poverty
and broad-based increases in income.
Following next year's optimistic economic scenario, all
business sectors are facing an enormous opportunity
for growth. Again, the retail business sector is
expected to achieve a double digit growth due to
increased domestic consumption. This presents an
endless opportunity for the Company to surpass last
year's achievement; however, as the leading brand in
the fastfood business, will definitely face numerous
challenges from the growing competition to maintain
its leadership. To address this tough competitive
situation, the Company will continuously focus on
expanding its existing restaurant network not only in
existing primary cities, but also in new and viable
secondary cities nationwide as well. As always,
innovation will be the key focus in making our
presence everywhere by providing good looking,
easily accessible and comfortable outlets different
from the competition. The Company will always
remain focus particularly in metropolitan areas and
will not allow competition to share on its existing
market by providing a different customers' dining
experience compared to the competition.
Maintaining market leadership is definitely not just a
simple task of making your presence everywhere, but
should always be coupled with innovative ways of
71
serving customers with a variety of uncompromising
quality products, providing value for money and
unmatched speed of service such that every visit will
be a new dining experience for customers.
The Company will always be guided by its overall aim
of putting a big “Yum!” on everyone's faces. To
achieve this, the Company will continue with its
proven strategies of creating and developing a deep
and strong culture where everyone makes a difference
by being innovative and always thinking “out of the
box”, building “Customer and Sales Mania” mindset
with high intentionality in providing customer
satisfaction beyond expectation, operational
excellence through CMS, continuously providing
brand differentiation through innovation, developing
continuity in people and processes with solid focus on
competency and capability development, and
consistently maintaining exceptional results.
mudah dengan sekedar hadir dimana-mana, tetapi
harus disertai cara-cara yang inovatif setiap saat
dalam memberikan layanan kepada konsumen
dengan keragaman produk yang berkualitas, yang
memberikan nilai tambah dan kecepatan layanan
yang tak tertandingi sehingga setiap kunjungan di KFC
merupakan pengalaman bersantap yang baru.
Perseroan selalu mengacu pada tujuannya
memberikan kepuasan “Yum!” yang tak terhingga di
wajah setiap konsumen. Untuk mencapai tujuan ini,
Perseroan secara kontinu menjalankan strategi-
strategi yang telah terbukti berhasil dengan
menciptakan dan mengembangkan budaya yang
kokoh dimana setiap karyawan memberikan
perbedaan dengan berinovasi dan selalu berpikir di
luar kebiasaan, membangun pola pikir yang
berorientasi pada
dengan kesadaran tinggi untuk memberikan kepuasan
kepada konsumen melebihi dari yang diharapkan,
keunggulan operasional dengan CMS, memberikan
perbedaan melalui inovasi, mengembangkan
kesinambungan dalam sumber daya manusia dan
proses yang kuat berfokus pada pengembangan
kompetensi dan kemampuan, dan mempertahankan
konsistensi dalam pencapaian prestasi yang terbaik.
“Customer and Sales Mania”
brand
72
73
74
Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance
Sebagai bagian dari komitmen Perusahaan kepada
publik, PT Fastfood Indonesia Tbk memastikan
penerapan kebijakan dan pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik. Perusahaan sangat menyadari
pentingnya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
yang Baik, antara lain keterbukaan informasi,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, perlakukan yang
adil, dan kemandirian sebagai faktor penting untuk
melindungi aset perusahaan dan nilai jangka panjang
dari .
Struktur internal, kebijakan, dan prosedur yang
berjalan pada saat ini, pada dasarnya dibuat untuk
menjawab tuntutan pemenuhan standar Tata Kelola
Perusahaan yang Baik. Struktur internal, kebijakan,
dan prosedur, direvisi dari waktu ke waktu untuk
disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan
perluasan wilayah cakupan yang selalu berubah,
tetapi dengan selalu mematuhi prinsip-prinsip dasar
Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Etika Kerja adalah sistem nilai dan norma yang berlaku
bagi seluruh karyawan Perusahaan, termasuk
pimpinannya, dalam menjalankan tugas masing-
masing. Etika Kerja yang wajib dijalankan oleh seluruh
karyawan dan manajemen Perusahaan adalah sebagai
berikut:
Menjaga serta memelihara dengan baik semua
milik Perusahaan.
Memelihara dan memegang teguh rahasia
Perusahaan terhadap siapapun.
Memelihara dan menjaga kebersihan di
lingkungan kerja masing-masing.
Menjaga hubungan kerja yang baik dalam setiap
aspek di Perusahaan.
Menjaga kualitas layanan dan produk yang baik
kepada setiap konsumen dengan menjalankan
program CMS.
Jujur dan bertanggung jawab, baik terhadap pihak
internal maupun eksternal Perusahaan.
Menjalankan setiap tugas dengan integritas dan
kedisplinan yang tinggi.
stakeholder
mematuhi dan melaksanakan petunjuk atau
instruksi yang diberikan oleh pimpinannya.
Etika Kerja
As part of Company's commitment to the public, PT
Fastfood Indonesia Tbk ensures the implementation
of Good Corporate Governance policies and practices.
The Company places prime importance to Good
Corporate Governance principles, such as
transparency, accountability, responsibility, fairness,
and independence as significant factors in protecting
Company's assets and stakeholders' long-term value.
Existing internal structures, policies, and standard
operating procedures of the Company are all designed
to meet the standards of Good Corporate Governance.
These internal structures, policies, and procedures are
revised every now and then in response to changing
operation needs and expansion coverage, but always
ensuring adherence to the basic principles of Good
Corporate Governance.
Work Ethics is a system consisting of values and norms
to be followed by all Company employees, from
superiors to subordinates in carrying out their duties.
The Work Ethics that are compulsory to all employees
and the management are as follows:
Ensure all assets of the Company are well
maintained.
Protect confidential data and information of the
Company.
Maintain cleanliness of working area.
Maintain good working relationships in every
aspect of the Company.
Maintain product quality and service to customers
by following the CMS program.
Be honest and responsible to all internal and
external parties of the Company.
Perform duties with integrity and high discipline.
Abide to and carry out directions and instructions
givenby their respective leader.
Work Ethics
75
Etika Usaha
Dewan Komisaris dan Direksi
Etika Usaha merupakan norma yang wajib dianut
Perusahaan, baik oleh karyawan maupun manajemen,
dalam hubungannya dengan lingkungan usaha. Etika
Usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
Menjaga hubungan yang baik dengan dan
rekanan lainnya sebagai mitra usaha yang saling
menguntungkan dalam membina usaha untuk
menciptakan hubungan kerjasama jangka panjang.
Mengakui pentingnya kejujuran, keadilan, dan
integritas dalam menjalankan usaha.
Mematuhi hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Bertekad meningkatkan nilai pemegang saham
dan memenuhi tanggung jawab sebagai
Perusahaan yang baik.
Para anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT Fastfood
Indonesia Tbk adalah profesional yang dipilih melalui
Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris
terdiri dari enam anggota, dua diantaranya adalah
Komisaris Independen, dan Dewan Direksi terdiri dari
enam anggota.
Dewan Komisaris berfungsi mengawasi kebijakan yang
dibuat oleh Dewan Direksi. Dalam mengambil
t indakan hukum tertentu, Dewan Direks i
mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris.
Setiap pengambilan keputusan mengutamakan
kepentingan umum, dengan mempertimbangkan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat dalam
setahun.
Dewan Direksi mengadakan rapat bulanan untuk
membahas kinerja operasional Perusahaan,
kebijakan-kebijakan baru termasuk perubahan-
perubahan terhadap kebijakan yang berlaku, dan
permasalahan penting lainnya, dalam upaya
mencapai obyektif Perusahaan. Anggota Dewan
Direksi secara rutin mengikuti seminar, konferensi,
lokakarya yang diadakan oleh dan institusi
lain di dalam dan di luar negeri.
supplier
franchisor
Mengungkapkan informasi secara transparan,
tepat waktu, dan akurat kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Business Ethics
Board of Commissioners and Board of Directors
Business Ethics is a system of norms that have to be
followed at all times by Company's employees and
management in relation to business environment. The
Business Ethics of the Company are as follows:
Always treat and consider suppliers and other
business associates as the Company's trustworthy
business partners in order to build long-term
business relationship.
Believe in the importance of honesty, fairness, and
integrity in all business dealings.
Abide to all prevailing laws and regulations
applicable to the Company.
Work hard to improve shareholders' value and at
the same time carry out responsibility as a well-
managed Company.
Provide transparent, timely, and accurate
information to business-related parties.
Members of the Board of Commissioners and the
Board of Directors of PT Fastfood Indonesia Tbk are
professionals appointed during the Company's Annual
General Meeting of Shareholders. The Board of
Commissioners consists of six members, of which two
members are Independent Commissioners, while the
Board of Directors consists of six members.
Duties of the Board of Commissioners include
monitoring of the policies made by the Board of
Directors. When taking certain legal action, the Board
of Directors obtains prior approval from the Board of
Commissioners. All decision making processes by the
the Board of Commissioners always take into
consideration public interest by following the
principles of Good Corporate Governance. The Board
of Commissioners conducted four meetings during the
year.
The Board of Directors has been holding a monthly
meeting to discuss the Company's operational
performance, new policies as well as changes on
existing policies, and other important issues to achieve
the Company's desired objectives. The Board of
Directors has regularly taken part in seminars,
conferences, and workshops held by the franchisor
and other institutions abroad or in the country.
76
Komite Audit
Internal Audit
Manajemen Risiko
Komite Audit adalah pihak independen yang dibentuk
mengacu pada Peraturan BAPEPAM-LK dan Peraturan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Komite ini diangkat dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan
diberikan pedoman kerja sebagai panduan dalam
melakukan tugasnya. Komite Audit bertugas
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya. Setiap minuta hasil
rapat Komite Audit dilaporkan kepada Dewan
Komisaris, disertakan pendapat dan usulan, jika
terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian
Dewan Komisaris. Komite Audit memiliki wewenang
untuk mengakses catatan atau informasi Perusahaan.
Komite Audit telah melakukan tinjauan atas Laporan
Keuangan Perusahaan selama 2010 dan menghadiri
rapat akhir tahun dengan auditor eksternal.
Internal Audit sebagai satu unit organisasi Perusahaan
yang membantu Dewan Direksi melakukan
pengawasan internal untuk memastikan efektivitas
pengendalian yang dilakukan dan memastikan
pengelolaan operasional internal Perusahaan berjalan
sesuai dengan kebijakan dan sistem yang telah
ditetapkan. Internal Audit secara berkala
melaksanakan fungsinya melalui pemeriksaan audit
ke seluruh restoran KFC dan kantor-kantor regional di
Indonesia, dan selalu melaporkan hasil audit kepada
dan terkait untuk
ditanggapi. Laporan akhir dari hasil audit disampaikan
kepada Dewan Direksi dengan masukan-masukan
untuk meningkatkan kontrol operasional, efektivitas,
dan efisiensi.
Salah satu unsur penunjang pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik adalah manajemen risiko yang
dapat mempengaruhi tercapainya tujuan Perusahaan.
Manajemen Perusahaan melakukan identifikasi serta
memperkirakan potensi risiko beserta dampaknya,
dan menentukan tingkat risiko tersebut. Kemudian,
menelaah kecukupan pengendalian internal dalam
mengurangi dampak risiko yang sudah diidentifikasi,
serta menyusun rencana untuk meningkatkan
pengendalian risiko yang dirasakan masih belum
efektif.
Department Head General Manager
Audit Committee
Internal Audit
Risk Management
The Audit Committee is an independent body
organized as required by BAPEPAM-LK and Indonesia
Stock Exchange (IDX). This committee is appointed by
and responsible to the Board of Commissioners and is
provided with a set of guidelines. It is tasked to provide
assistance to the Board of Commissioners in carrying
out its duties. All minutes drawn up in Audit
Committee meetings are reported to the Board of
Commissioners, complete with opinions and
suggestions for matters requiring the Board of
Commissioners's attention. The Audit Committee has
the authority to access Company's data and
information. For the Company's 2010 financial
reports, the Audit Committee was involved in
reviewing the reports and attending the closing
engagement meeting with the external auditors.
The Internal Audit is an organization unit within the
Company providing assistance to the Board of
Directors in monitoring the effectiveness of controls
and to ascertain that operational management
procedures are in accordance with existing policies.
Internal Audit performs regular audits of all KFC
restaurant outlets, as well as Regional Offices
throughout Indonesia, and reports their findings to
the Department Head and General Manager
concerned for review and comments. Final report of
their findings is submitted to the Board of Directors
with inputs for improving operational controls,
effectiveness, and efficiency.
One of the elements supportive to Good Corporate
Governance is managing risks that could affect
Company's target objectives. Management identifies
potential risks and their effects on the Company,
specifies the level of the risks, verifies whether
sufficient control could reduce the effect of the risks
identified, and makes a plan to improve on existing risk
management.
77
Perusahaan terus melakukan implementasi program
manajemen risiko, yaitu
(HACCP). Untuk mendapatkan cara-cara
yang terstrukturisasi dalam mengendalikan risiko,
Perusahaan membentuk sebuah unit yang disebut
, yang dipimpin oleh
(PR) , dengan perwakilan dari setiap
departemen di Perusahaan. Semua yang terlibat
dalam pengelolaan usaha turut serta dalam
menentukan, menilai, dan mengendalikan risiko,
dengan tujuan untuk menciptakan komitmen
bersama dalam mengelola risiko dari proses usaha
yang dijalankan. Tujuannya adalah agar manajemen
risiko yang telah dilakukan selama ini menjadi lebih
baik melalui sistem yang terstrukturisasi dan
terdokumentasi.
Sekretaris Perusahaan adalah jendela informasi PT
Fastfood Indonesia Tbk yang memberikan informasi
penting terkait dengan Perusahaan yang perlu
diketahui oleh publik, serta memberikan masukan
kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
mengenai peraturan dan ketentuan yang berlaku agar
dapat dipatuhi sepenuhnya. Saat ini, jabatan
Sekretaris Perusahaan dirangkap oleh salah seorang
Direktur Perusahaan. Sesuai Peraturan BAPEPAM-LK
No.IX.1.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia
tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan, maka
sejak tahun 2006, Sekretaris Perusahaan telah
mengelola Daftar Khusus dari seluruh anggota Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi beserta anggota
keluarganya, untuk mendeteksi agar jangan sampai
terdapat transaksi benturan kepentingan
Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga
membuat daftar pemegang saham, termasuk
kepemilikan 5% atau lebih, dan mengkoordinasikan
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang telah dilaksanakan pada Juni 2010 dan
Paparan Publik yang telah dilaksanakan pada
November 2010, termasuk konferensi pers pada
kesempatan tersebut.
Semua perusahaan rentan terhadap risiko usaha yang
dapat merugikan kelangsungan usaha, atau yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan penjualan,
Hazard Analysis Critical
Control Point
Crisis Centre Unit Public Relation
Manager
(conflict of
interest).
Sekretaris Perusahaan
Risiko Usaha
The Company is continuously implementing risk
management program known as Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP). To achieve a structured
approach to risk aversion, the Company created a
Crisis Centre Unit headed by the Public Relations (PR)
Manager with representation from each department
in the Company. All those involved in the business
process take part in risks identification and control
requirements, in order to build the same commitment
in risk management of the business. The objective is to
improve the existing risk management to a higher level
by means of a structured and documented system.
The Corporate Secretary provides the public with all
relevant information related to the Company and
provides input to the Board of Commissioners and the
Board of Directors on the existing rules and
regulations to be complied with. The Corporate
Secretary position at present is handled concurrently
by a member of the Board of Directors. Based on the
regulations of BAPEPAM-LK Number IX.1.4 and the
regulations of Indonesia Stock Exchange regarding the
appointment of Corporate Secretary, the Company's
Corporate Secretary since 2006 has maintained a
special record of all members of the Board of
Commissioners, the Board of Directors and their
family members to ensure that there is no conflict of
interest. In addition, Corporate Secretary provides a
listing of shareholders with 5% ownership and above.
The Corporate Secretary facilitated the conduct of
Annual General Meeting of Shareholders in June 2010
and Public Expose in November 2010 including the
press conference in those meetings.
Business risks jeopardizing continuity of operation of a
Company or affecting its development growth in terms
of sales, profitability, and restaurant unit expansion
Corporate Secretary
Business Risk
78
keuntungan, dan pengembangan restoran.
Pengalaman menunjukkan bahwa meskipun sebuah
perusahaan besar dan ternama, jika risiko usaha tidak
dikontrol dengan baik, pada akhirnya akan
mempengaruhi stabilisasi dan kelangsungan usaha
perusahaan.
Sebagai pemimpin usaha restoran cepat saji,
Perseroan juga tak luput dari berbagai risiko usaha.
Penanganan risiko usaha sangat bergantung pada
seberapa efektif mekanisme pengelolaan risiko dan
bagaimana cara Perseroan mengembangkan dan
menjalankan strategi-strategi dan keputusan-
keputusan yang tepat pada waktu yang tepat.
Beberapa risiko terbesar antara lain:
Perseroan diberi hak untuk membangun dan
mengoperasikan restoran menggunakan “KFC”
di seluruh Indonesia, dengan mengikuti panduan dan
standar yang ditentukan oleh YRI. Dalam Perjanjian
Waralaba yang telah diperbaharui pada Januari 2003,
setiap gerai yang baru dibuka diatur dalam
, yang memberikan hak waralaba
beroperasi selama sepuluh tahun, yang dapat
diperpanjang untuk sepuluh tahun berikutnya. Jika
setelah perpanjangan sepuluh tahun kedua gerai
tersebut masih beroperasi, maka hak waralaba tidak
dapat diperpanjang lagi, tetapi akan diperlakukan
sebagai gerai baru mengikuti syarat dan ketentuan
untuk gerai baru.
Perjanjian Waralaba dapat dibatalkan jika Perseroan
tidak mengikuti ketentuan, aturan main, dan standar
yang ditentukan oleh . Pembatalan ini dapat
secara langsung mempengaruhi kelangsungan
operasional Perseroan.
Untuk memastikan bahwa Perjanjian Waralaba
dipatuhi dengan baik, khususnya syarat dan ketentuan
yang terkait dengan standar mutu dan layanan, maka
Perseroan harus melakukan kontrol ketat terhadap
operasional restoran, dengan menggunakan berbagai
metode yang dirancang dan direkomendasikan oleh
YRI untuk mengawasi, mempertahankan, dan
meningkatkan operasional restoran untuk
menghasilkan tingkat kebersihan
brand
Deemed
Franchise Agreement
franchisor
(Cleanliness),
Pencabutan Hak Waralaba
are likely to be confronted by any business enterprise.
Experience shows that even big and well-known
companies, business risks that are left uncontrolled
led to their untimely.
As the leading brand in the fast food business, the
Company is not at all free from any of these business
risks. Addressing these risks significantly depends on
how effective the risk management mechanism is and
how the Company can develop and implement the
right strategies and decisions at the right time.
Most notable of these risks are as follows:
As the licensed franchisee of KFC brand in Indonesia,
PT Fastfood Indonesia Tbk was given the right to
establish and operate restaurant outlets using “KFC“
brand nationwide following the guidelines and
standards set by YRI. Under the New Franchise
Agreement signed in January 2003, every new outlet
opened by the Company is covered by a Deemed
Franchise Agreement, and is given a franchise to be
operated for a period of ten years and renewable for
another ten-year term. If after the second ten-year
term the restaurant outlet is still operating, it can no
longer be renewed but will be treated as a new store
again subject to the same terms and conditions for
new store.
The Franchise Agreement, however, is subject to
termination in the event of unsatisfactory
performance by the franchisee and non-compliance
with the policies, guidelines and standards established
by the franchisor. This termination clause may directly
affect the continuity of the Company's business
operation.
To ensure that the Franchise Agreement is being
complied with, management sees to it that all
covenants of the agreement are adhered to.
Particularly on matters related to standards, the
Company keeps a tight control on restaurant
operations using various tools designed and
recommended by YRI as basis for monitoring,
maintaining, and improving operational excellence to
achieve the desired level of Cleanl iness,
Termination of Franchise Agreement by the
Franchisor
79
keramahtamahan ketepatan ,
kualitas produk , perawatan restoran
, dan kecepatan layanan
yang diinginkan. Di atas semua ini, Perseroan
selalu menerapkan standar tinggi dan program-
program keamanan pangan, berkoordinasi dengan
supplier ayam untuk memastikan perlindungan
terhadap konsumen dan KFC.
Seiring dengan maraknya nama-nama baru
bermunculan di dunia usaha restoran cepat saji, serta
berkembangnya nama-nama lama yang telah hadir
lebih dulu, menciptakan masa depan yang cukup
suram bagi pengelola usaha yang tidak mampu
bertahan dalam kompetisi yang sangat ketat, sehingga
terjadi penurunan pangsa pasar, khususnya di kota-
kota metropolitan.
Sebagai antisipasi, Perseroan tetap berkomitmen
untuk terus menciptakan perbedaan dengan
terus berinovasi dalam promosi KFC, seperti
melanjutkan program KMHL dengan target konsumen
KFC dari kategori anak-anak, remaja, muda-mudi dan
keluarga, yang memberikan sesuatu yang berbeda
dari produk-produk KFC, dan terus meningkatkan
layanan untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen.
Selain itu, Perseroan juga menjalankan strategi-
strategi sebelumnya, antara lain menyajikan produk
dan layanan berkualitas, mengembangkan jaringan
restoran, menggalakkan kegiatan kehumasan untuk
promosi citra , dan menjalankan program-
program pemasaran yang berfokus pada promosi
berkala, penawaran produk bernilai tambah,
pengenalan produk baru, dan perpanjangan promosi
produk lainnya.
Selain itu, Perseroan terus berupaya menciptakan
desain restoran yang mutahir, inovatif, dan
untuk menghadirkan tampilan restoran yang segar
dan modern, tanpa kehilangan identitas KFC.
Untuk menarik manfaat dari peluang usaha yang
sedemikian besarnya, dan semakin mempopulerkan
KFC kepada konsumennya di seluruh Indonesia,
Perseroan terus melakukan ekspansi jaringan
restorannya hingga ke daerah tingkat II, tanpa
mengabaikan beratnya persaingan pasar, dengan
terus melakukan peremajaan dan
di kota-kota metropolitan.
(Hospitality), (Accuracy)
(Product quality)
(Maintenance) (Speed of
Service)
brand
brand
brand
brand
trendy
brand
brand
image
enhancement
Persaingan
Hospitality,Accuracy, Maintenance, Product and
Speed of Service. On top of this, the Company has
been putting high priority on food safety and product
program quality by ensuring chicken suppliers'
adherence to prescribed specifications and standards
for the protection of KFC consumers and KFC Brand, in
general.
The competitive situation in the QSR business is
becoming tight not only because of the proliferation of
more fast food brands in the market, but also with the
store growth and expansion of existing brands.
Companies that cannot cope with this rigid
competitive scenario will surely encounter a very
bleak future creating a decline in market share,
particularly in metropolitan areas.
In anticipation of this possibility, the Company is
committed to continuously implement exceptional
brand differentiation through innovation in marketing
the brand. Programs targeting the kids, teens, young
adults and family categories will be launched
continuously with strong focus on diversification in
terms of products and raising the bar in providing
customer satisfaction.
Supplementing this effort are the traditional strategies
of providing quality products and service, business
network expansion, promoting brand image through
PR activities, as well as effective marketing programs
focused on periodic promotion, value offer, new
products, and product extension.
Moreover, the Company continuously strives to come
up with new, innovative and trendy designs to make
the restaurants more attractive, lively, and
entertaining, but without losing the basic elements of
the brand. To avail of the vast business opportunities
and to make the brand more accessible to customers
nationwide with strong focus on free-standing
restaurant outlets, the Company will constantly
expand its restaurant network to secondary cities but
without neglecting its tough competitive markets in
the metropolitan areas through renovation and image
enhancement.
Competition
80
Pasokan Bahan Baku
Harga Bahan Baku
Perseroan memasok ayam karkas segar dan ayam
potong beku dari sekitar lima belas supplier di seluruh
Indonesia. Banyaknya supplier di dalam negeri tidak
menjamin kelangsungan pasokan. Pasokan sering
terputus pada hari-hari libur seperti Idul Fitri, Natal &
Tahun Baru, dan liburan sekolah. Untuk menganitipasi
gangguan pasokan selama hari-hari tersebut,
Perseroan membuat kontrak jangka panjang dengan
merencanakan pesanan lebih awal dan menyimpan
persediaan ayam yang cukup sebelum hari-hari libur
tersebut.
Beberapa bumbu untuk produk-produk utama KFC,
khususnya dan S diimpor
dari Amerika Serikat, Singapura, dan Malaysia melalui
beberapa importir yang wajib mengikuti standar YRI.
Bahkan untuk produk-produk baru, beberapa bahan
bakunya biasanya diimpor. Dengan kemajuan yang
telah dicapai oleh supplier lokal dalam memproduksi
substitusi produk-produk impor mengikuti standar
yang diberikan, Perseroan secara bertahap dapat
mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku
impor.
Pengadaan ayam karkas segar atau ayam potong beku
dalam jumlah besar sudah diharapkan dari restoran
cepat saji yang mengoperasikan hampir 400 gerai di
seluruh Indonesia yang menyajikan produk ayam
sebagai produk utama. Walaupun kebutuhan dalam
jumlah besar ini umumnya tersedia di pasar sepanjang
tahun, terkecuali pada hari-hari libur ketika pasokan
sering terputus, namun harga ayam berfluktuasi
setiap minggu tergantung pada ketersediaan ayam
potong dari peternak di Indonesia. Untuk
menstabilkan kondisi ini, Perseroan melakukan
kontrak pembelian dengan supplier terpilih untuk
periode tetentu. Selain itu, Perusahaan juga
memanfaatkan peluang untuk menyimpan
persediaan produk ayam dari pasar terbuka pada saat
harga rendah atau pada saat pasokan melebihi
permintaan.
Original Recipe Hot & picy
Supplies of Raw Materials
Raw Material Prices
Frozen-cut and fresh dressed chickens are the basic
raw materials for KFC and are supplied by no more
than 15 chicken suppliers nationwide. The abundance
of chicken suppliers, however, is not really a guarantee
for continuity of supply. Supply interruptions are stll
encountered especially during peak season, like Idul
Fitri (moslem new year), Christmas & New Year and
school holidays. To address the chicken supply
problem during these periods, the Company usually
resorts to advance ordering, coupled with building up
chicken stock inventory prior to peak season.
In addition, some raw material ingredients of KFC core
products, particularly Original Recipe and Hot & Spicy
breading, are imported from the United States,
Singapore, and Malaysia, through several importers,
and it is obligatory for all of them to adhere to YRI
standards. Even for new products, some of the
ingredients are usually imported. With further
improvements in suppliers' ability to produce import
substitutes adhering to prescribed standards, by and
large, the Company was able to reduce its dependence
on imports.
With about 400 outlets serving chicken as its core
product, expectedly fresh dressed chickens are
procured in large quantities. Except during peak
season where normally there is interruption of supply,
this volume requirement is usually available in the
market throughout the year; however, market price of
chicken fluctuates quite frequently, sometimes on a
weekly basis depending on the availability of broilers
from existing farms in Indonesia. To stabilize this
condition, the Company usually enters into supply
contract with selected suppliers for a specified period.
Also, the Company usually avails of the opportunity to
stock pile chicken products from the open market
during periods when the price is low or when the
supply is exceeding demand.
81
Komitmen Perseroan dalam kepedulian lingkungan
pada 2010 terus dilakukan dengan memberikan
bantuan penghijauan di daerah gersang dan kumuh.
Membangun kesadaran akan pentingnya hidup di
lingkungan yang asri nan hijau, dan menjadikan
lingkungan sehat serta nyaman bagi masyarakat
setempat, menjadi tujuan dari program Peduli
Lingkungan yang telah dirintis sejak 2007 ini. Selama
lebih dari tiga tahun, Perseroan telah menanam lebih
dari 100.000 pohon yang tersebar di seluruh wilayah
di Indonesia.
Pada tahun yang sama, Perseroan juga kembali
memberikan bantuan sosial kemanusiaannya melalui
program proyek jaringan air bersih di wilayah Gunung
Kidul dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Melalui
program ini, Perseroan secara langsung membantu
program Pemerintah Daerah dalam mengatasi krisis
air di wilayah tandus, terutama di Indonesia bagian
timur. Manfaat yang sangat besar telah dirasakan oleh
masyarakat setempat. Melalui penyediaan jaringan air
bersih, penduduk miskin dapat melakukan aktivitas
sehari-hari tanpa dibebani masalah krisis air. Pasokan
air yang cukup telah memberikan perkembangan yang
baik bagi dunia usaha di wilayah tersebut.
Bencana alam Gunung Merapi yang dialami saudara-
saudara kita di Yogyakarta telah menggugah
kesadaran Perseroan untuk membantu mengulurkan
tangan. Melalui sumbangan secara kolektif yang
berhasil dihimpun dari karyawan maupun konsumen,
Perseroan berhasil memberikan bantuan dana senilai
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
In 2010, as part of the Company's commitment to
environmental concerns, green living aids were
distributed to waterless and depraved areas. Making
society aware of the importance of green living and
making it a healthy way of living have become the
objective of the Company's environmental concerns
program since it was started in 2007. For over three
years now, the Company has planted more than
100,000 trees in all over Indonesia.
In the same year, the Company continued giving
corporate social aids and this year it was by means of
“Proyek Jaringan Air Bersih” program which provides
clean water for the people living in the Gunung Kidul
and Kupang areas in Nusa Tenggara Timur. Through
this program the Company actually helped out the
local government in taking care of the water crisis in
waterless areas, especially in the eastern part of
Indonesia. The local society is greatly benefited from
this program. Because of this program, those people
lived in poverty can now do their daily activities
without having to worry about water crisis. Sufficient
water supply has led to a growing economy in the
areas.
The natural calamity in the eruption of Gunung Merapi
that hit our brothers and sisters in Yogyakarta had
moved the Company to help out. By means of
collective donation from the Company's employees
and customers, a total money donation worth of
Rp510,000,000 was handed over in person to
KFC Peduli Lingkungan Proyek Jaringan Air Bersih di Nusa Tenggara Timur
82
Rp510.000.000 yang diserahkan secara langsung
kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri
Sultan Hamengkubuwono X. Pada tahun-tahun
sebelumnya, Perseroan telah menyalurkan bantuan
serupa kepada beberapa wilayah yang terkena
dampak bencana alam, seperti gempa di Yogyakarta,
Tasikmalaya, dan Padang.
Bekerjasama dengan PT Biotech Inti Organik,
Perseroan membentuk kegiatan pembinaan bagi 400
petani kec i l da lam pemberdayaan usaha
di wilayah Pulau Jawa dan
Sumatera Selatan. Program ini telah menghantarkan
Perseroan meraih penghargaan dari Majalah SWA
sebagai perusahaan yang peduli terhadap petani kecil
di Indonesia.
Tidak berbeda dari tahun sebelumnya, Perseroan
bekerjasama dengan
kembali melakukan penggalangan dana
bagi anak-anak yang kekurangan gizi melalui
(WHRP). Namun tidak seperti
sebelumnya, pada tahun ini jumlah sumbangan yang
terkumpul cukup besar hingga mencapai
Rp1.089.017.586. Sejak 2009, Program ini telah
memberi kesempatan kepada Perseroan untuk
menyaksikan langsung penyerahan dana bantuannya,
yang ditujukan untuk anak-anak kekurangan gizi di
Nusa Tenggara Barat.
Pada 2010, Perseroan secara konsisten melaksanakan
program KFC Peduli Plus di beberapa wilayah di
Indonesia, antara lain: Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa
(entrepreneurship)
The United World Food
Programme
World
Hunger Relief Program
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan
Hamengkubuwono X. The Company had also been
giving money donation in the previous years to help
out areas that were hit by the earthquake in
Yogyakarta, Tasikmalaya, and Padang.
In cooperation with PT Biotech Inti Organik, the
Company set up a unit of 400 small farmers in Pulau
Jawa and Sumatera Selatan to teach the farmers about
social entrepreneurship. This program had won the
Company a recognition from majalah SWA for the care
of small farmers in Indonesia.
As in the previous years, the Company was involved
again in another fund raising program with the United
World Food Programme to lend a hand to under-
nourished children through World Hunger Relief
Program (WHRP). Unlike before, the total fund raised
this year was significantly higher Rp1,089,017,586.
Since 2009, the Company has been given the
opportunity to witness the fund raised handover to
the under-nourished children in Nusa Tenggara Barat.
During the year, the Company was consistent with the
KFC Peduli Plus program in several parts of Indonesia,
such as: Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, and
Serah Terima Bantuan Bencana Alam Gunung Merapi dari KFC
Indonesia kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Social Entrepreneurship Award dari Majalah SWA
83
Tengah, dan Jawa T imur. Kegiatan ini telah
dilaksanakan sejak lima tahun terakhir, yang bertujuan
membantu biaya pendidikan sekolah bagi siswa-siswi
SMP dan SMA dari keluarga yang sangat tidak mampu,
miskin dari yang termiskin, orang tua jompo. Hingga
saat ini jumlah penerima bantuan sudah mencapai
lebih 1.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain melaksanakan tanggung jawab sosial kepada
masyarakat, Perseroan juga melakukan berbagai
kegiatan internal guna menjalin keharmonisan dan
memelihara ikatan kekeluargaan antar karyawan,
serta memacu semangat dalam bekerja. Kegiatan ini
digelar dalam bentuk buka puasa bersama, halal bi
halal, natal bersama, donor darah, lomba mancing,
Jawa Timur. The program was started since five years
ago to help funding students of secondary and senior
high grades from less-fortunate and poor of the
poorest family to continue their education, money
contribution to aged and old citizens. The total
number of dependents of this program reached more
than 1,000 this year in all over Indonesia.
Aside from involving in various corporate social
responsibility activities to the public, the Company
also organized internal activities to build a harmonious
relationship amongst employees and to motivate
enthusiasm at work. Some of the activities included:
break-fasting, halal bi halal, christmas celebration,
blood donation, fishing competition, Anniversary of
World Hunger Relief Program (WHRP) 2010
84
HUT Gojukai, Rakernas Serikat Pekerja PT Fastfood
Indonesia Tbk, Rapat Tahunan Koperasi Karyawan
K2KFC, serta perayaan HUT ke-31 PT Fastfood
Indonesia Tbk pada 18 Oktober 2010, dimeriahkan
dengan kegiatan .Fun Bike
Gojukai, Employee Union National Meeting,
Employee Cooperatives Annual Meeting, 31
Anniversary of PT Fastfood Indonesia Tbk on 18
October 2010, which was celebrated wih Fun Bike
program.
st
KFC Fun Bike KFC Peduli Orang Tua Jompo
KFC Peduli Pendidikan
KFC Peduli Orang Miskin
HUT Gojukai
85
Informasi dan Data Perusahaan
Sebagai Perusahaan yang terdaftar sebagai emiten di
PT Bursa Efek Indonesia, PT Fastfood Indonesia Tbk
menyediakan data dan informasi berupa Laporan
Keuangan, Laporan Tahunan kepada BAPEPAM-LK dan
BEI untuk keperluan publik. Perseroan juga
menyelenggarakan tahunan, biasanya
setelah kwartal ke-3, untuk memaparkan kepada para
prospektif investor dan publik pada umumnya, hasil
operasi interim Perusahaan. Selain itu, Perseroan juga
m e n g a d a k a n k o n f e r e n s i p e r s s e t e l a h
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
untuk memberikan informasi hasil rapat dan
menjawab pertanyaan dari pers.
Selain itu, informasi tentang Perseroan, produk-
produk dan jaringannya dapat diakses melalui:
KFC Website:
Facebook account: Facebook.com/kfcindonesia
Twitter account: @kfcindonesia
Contact Centre: 0807-16-77777
Perseroan juga telah menyediakan saluran khusus
untuk menerima masukan dari konsumen di SMS
Hotline KFC Indonesia dengan nomor telepon:
0812.1000.5050.
Perseroan berharap dengan tersedianya akses yang
semakin luas, KFC Indonesia semakin dapat
memenuhi dan melayani keinginan-keinginan
konsumennya.
Public Expose
www.kfcindonesia.com
Information and Company Data
As a company listed in the Indonesia Stock Exchange,
PT Fastfood Indonesia Tbk provides data and
information in the form of Financial Report, Annual
Report to BAPEPAM-LK and IDX for public use. On an
annual basis, the Company conducts Public Expose,
usually after the 3 quarter of the year to present to
prospective investors and to the public in general the
interim results of Company's operation. In addition, a
press release is conducted after the Annual General
Meeting of Shareholders to provide information of the
results of the meeting and to answer questions from
the press.
More information about the Company, its products
and network is accessible at:
The Company provides a special line for customers'
inputs at SMS Hotline KFC Indonesia with telephone
number: 0812.1000.5050.
It is the expectation of the Company that by providing
as wide access as possible, KFC Indonesia can better
accommodate and serve customers' needs.
rd
KFC Website:
Facebook account: Facebook.com/kfcindonesia
Twitter account: @kfcindonesia
Contact Centre: 0807-16-77777
www.kfcindonesia.com
Rapat Tahunan Koperasi Karyawan K2KFC
Rakernas Serikat Pekerja PT Fastfood Indonesia Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN KEUANGAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi Table of Contents Halaman/Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca ……………………………………………….. 1 - 2 ……………....…………………. Balance Sheets Laporan Laba Rugi …………………...……………. 3 ……………..…………… Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas …………………..….. 4 ……………... Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas …………………….……………. 5 ……………………… Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan..….…………….. 6 - 51 ………………Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial
statements. 1
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NERACA
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. BALANCE SHEETS
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated) Catatan/ 2010 Notes 2009
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS 2b,2j,2q, Kas dan setara kas 374.207.101 3,27,29 374.432.253 Cash and cash equivalents Piutang 13.881.251 2j,2q,4,27,29 7.505.630 Accounts receivable Piutang pihak-pihak yang 2o,2q,25, mempunyai hubungan istimewa 26.920.516 27,33 15.331.451 Due from related parties Persediaan 117.652.784 2c,5 95.221.572 Inventories Biaya dibayar di muka 17.749.097 2h,6,31d 10.815.033 Prepaid expenses Aset lancar lainnya 7.766.584 6 5.335.503 Other current assets
Jumlah aset lancar 558.177.333 508.641.442 Total current assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets - net of sebesar Rp205.731.120 accumulated depreciation pada tahun 2010 of Rp205,731,120 in 2010 (2009: Rp177.207.945) 220.934.520 2e,2f,7 187.610.617 (2009: Rp177,207,945) Biaya renovasi bangunan Renovation costs of rented sewa - bersih 238.366.483 2g,8 166.431.861 buildings - net Sewa jangka panjang dibayar di muka - bersih 96.097.058 2h,9,31d 90.801.414 Long-term prepaid rent - net Biaya yang ditangguhkan - bersih 49.124.644 2i,10 46.313.422 Deferred charges - net Aset tidak lancar lainnya 73.343.006 2q,11,27 41.610.078 Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar 677.865.711 532.767.392 Total non-current assets
JUMLAH ASET 1.236.043.044 1.041.408.834 TOTAL ASSETS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial
statements. 2
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NERACA (lanjutan)
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated) Catatan/ 2010 Notes 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka pendek 1.079.829 2q,12,27 3.601.077 Short-term bank loan Hutang usaha 2q,13,27 Trade payables Pihak ketiga 101.194.228 107.640.229 Third parties Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 26.715.338 2o,25 26.041.525 Related parties Hutang lain-lain 2q,27 Other payables Pihak ketiga 83.210.716 14 56.169.662 Third parties Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.779.556 2o,25 13.675.127 Related parties Hutang pajak 48.906.770 2l,15 58.406.900 Taxes payable 2q,16,27, Biaya masih harus dibayar 43.113.671 31a,31d 38.351.009 Accrued expenses Uang muka yang diterima 14.676.165 17 15.166.639 Advances received Kewajiban sewa pembiayaan jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun 1.469.086 2f,18 1.236.731 obligation under finance leases Kewajiban lancar lainnya 2.621.394 2q,27 488.825 Other current liabilities
Jumlah kewajiban lancar 326.766.753 320.777.724 Total current liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian jatuh Obligation under finance leases - tempo dalam waktu satu tahun 2.033.918 2f,18 1.254.152 net of current maturities Kewajiban pajak tangguhan - bersih 35.293.436 2l,15 29.614.802 Deferred tax liabilities - net Kewajiban imbalan kerja 69.781.935 2n,19 50.382.812 Employee benefit liabilities Kewajiban tidak lancar lainnya 503.043 2q,27 273.812 Other non-current liabilities
Jumlah kewajiban tidak lancar 107.612.332 81.525.578 Total non-current liabilities
Jumlah kewajiban 434.379.085 402.303.302 Total liabilities
EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp100 Share capital - Rp100 (full (angka penuh) per saham amount) par value per share Modal dasar - 600.000.000 saham Authorized - 600,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Subscribed and fully paid - penuh - 446.250.000 saham 44.625.000 20 44.625.000 446,250,000 shares Saldo laba Retained earnings Cadangan umum 7.041.659 21 5.221.693 Appropriated for general reserve Belum ditentukan penggunaannya 749.997.300 589.258.839 Unappropriated
Jumlah ekuitas 801.663.959 639.105.532 Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.236.043.044 1.041.408.834 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial
statements. 3
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN LABA RUGI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF INCOME
Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Catatan/ 2010 Notes 2009
PENJUALAN 2.913.604.568 2k,22 2.454.359.779 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 1.273.156.720 2k,23 986.532.175 COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR 1.640.447.848 1.467.827.604 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2k,2n,24 OPERATING EXPENSES Penjualan dan pemasaran 1.201.503.132 31a 1.036.303.149 Selling and marketing Umum dan administrasi 235.389.869 210.283.446 General and administrative
Jumlah beban usaha 1.436.893.001 1.246.586.595 Total operating expenses
LABA USAHA 203.554.847 221.241.009 INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME/(EXPENSES) Jasa layanan antar 16.921.469 13.899.988 Home delivery fee Insentif sehubungan dengan Incentives related to supply perjanjian pemasokan 16.758.161 31b,31c 4.511.249 agreements Pendapatan bunga 14.175.681 13.083.420 Interest income Laba/(rugi) kurs - bersih 190.330 2j (1.820.298) Gain/(loss) on foreign exchange - net Beban bunga (251.647 ) (603.746) Interest expense Lain-lain - bersih 10.240.971 (3.163.672) Others - net
Pendapatan lain-lain - bersih 58.034.965 25.906.941 Other income - net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOME PENGHASILAN 261.589.812 247.147.950 TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2l,15 INCOME TAX EXPENSE Pajak kini 56.314.001 61.785.911 Current tax Pajak tangguhan - bersih 5.678.634 3.365.455 Deferred tax - net
Jumlah beban pajak penghasilan 61.992.635 65.151.366 Total income tax expense
LABA BERSIH 199.597.177 181.996.584 NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE (angka penuh) 447 2m 408 (full amount) \;
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial
statements. 4
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
Saldo Laba/ Modal Saham Retained Earnings Ditempatkan
dan Disetor Cadangan Penuh/ Umum/ Belum Jumlah Share Capital Appropriated Ditentukan Ekuitas/ Catatan/ Issued and for General Penggunaannya/ Total Notes Fully Paid Reserve Unappropriated Equity
Saldo 1 Januari 2009 44.625.000 3.969.013 433.951.185 482.545.198 Balance as of January 1, 2009 Laba bersih untuk tahun 2009 - - 181.996.584 181.996.584 Net income for 2009 Cadangan umum 21 - 1.252.680 (1.252.680 ) - Appropriation for general reserve Dividen tunai 21 - - (25.436.250 ) (25.436.250 ) Cash dividends
Saldo 31 Desember 2009 44.625.000 5.221.693 589.258.839 639.105.532 Balance as of December 31, 2009 Laba bersih untuk tahun 2010 - - 199.597.177 199.597.177 Net income for 2010 Cadangan umum 21 - 1.819.966 (1.819.966 ) - Appropriation for general reserve Dividen tunai 21 - - (37.038.750 ) (37.038.750 ) Cash dividends
Saldo 31 Desember 2010 44.625.000 7.041.659 749.997.300 801.663.959 Balance as of December 31, 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial
statements. 5
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. LAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah,
Unless Otherwise Stated)
2010 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 2.913.604.568 2.454.359.779 Receipts from customers Penerimaan bunga 13.314.514 12.449.767 Interest received Pembayaran kepada pemasok (1.301.360.122) (970.789.241) Payments to suppliers Pembayaran beban usaha (898.380.192) (757.209.854) Payments of operating expenses Pembayaran kepada karyawan (364.581.297) (321.632.078) Payments to employees Pembayaran pajak penghasilan badan (68.773.192) (48.889.976) Payments of corporate income tax Pembayaran beban bunga (251.647) (603.746) Payments of interest
Kas bersih yang diperoleh Net cash provided by operating dari aktivitas operasi 293.572.632 367.684.651 activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Penerimaan dari penjualan aset tetap 9.650 39.500 Proceeds from sale of fixed assets Additional renovation costs of Penambahan biaya renovasi bangunan sewa (104.920.905 ) (64.772.789) rented building Penambahan biaya ditangguhkan (82.777.614 ) (71.436.655) Additional deferred charges Perolehan aset tetap (61.454.747 ) (36.428.544) Acquisitions of fixed assets Penambahan uang jaminan (2.665.111) (2.136.606) Additional security deposits
Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in investing aktivitas investasi (251.808.727) (174.735.094) activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Pembayaran dividen tunai (37.038.750) (25.218.766) Payments of cash dividends Pembayaran hutang jangka pendek (2.521.248) (913.751) Payments of short-term bank loans Payments of obligations under Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (2.014.776) (2.047.982) finance leases
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (41.574.774) (28.180.499) Net cash used in financing activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND SETARA KAS 189.131 164.769.058 CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 374.432.253 211.495.305 AT BEGINNING OF YEAR Pengaruh perubahan kurs atas Effects of changes in exchange kas dan setara kas (414.283) (1.832.110) rate on cash and cash equivalents
CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 374.207.101 374.432.253 AT END OF YEAR Aktivitas tidak mempengaruhi kas: Non-cash activity: Penambahan aset tetap yang diperoleh Additions to fixed assets through
dengan hutang 3.026.897 2.633.855 incurrence of liabilities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
6
1. U M U M 1. GENERAL PT Fast Food Indonesia (“Perusahaan”) didirikan
berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19 Juni 1978 yang dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979, dan didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 4491 tanggal 1 Oktober 1979, serta diumumkan dalam Tambahan No. 682 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1979.
PT Fast Food Indonesia (the “Company”) was incorporated based on the Notarial Deed No. 20 dated June 19, 1978 of Sri Rahayu, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. Y.A.5/245/12 dated May 22, 1979, was registered in the District Court of Jakarta under Registry No. 4491 dated October 1, 1979, and was published in supplement No. 682 of State Gazette of the Republic of Indonesia No. 90 dated November 9, 1979.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 32 tanggal 8 Agustus 2008, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-76847.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Oktober 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 32 dated August 8, 2008 of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., concerning the changes to conform with the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007. This amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-76847.AH.01.02.Year 2008, dated October 23, 2008.
Perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1979.
The Company is engaged in food and restaurant activities. The Company started its commercial operations in 1979.
Pada tanggal 31 Maret 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 4.462.500 saham dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp4.462.500. Sejak tanggal 11 Mei 1993, saham Perusahaan yang telah ditawarkan kepada masyarakat telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2000, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (angka penuh) per saham menjadi Rp100 (angka penuh) per saham. Dengan demikian jumlah dari saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh bertambah menjadi 446.250.000 saham.
On March 31, 1993, the Capital Market Supervisory Agency or “BAPEPAM” approved the Company’s offering of 4,462,500 shares to the public at a total nominal value of Rp4,462,500. Since May 11, 1993, the Company’s shares offered to the public have been listed on the Indonesia Stock Exchange. In 2000, the Company implemented a stock split from Rp1,000 (full amount) per share to Rp100 (full amount) per share. As a result, the number of the Company’s subscribed and fully paid shares have since increased to 446,250,000 shares.
Berdasarkan catatan Perusahaan, Perusahaan mempunyai 15.840 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 13.229 karyawan). Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia.
Based on the Company’s record, the Company has 15,840 employees as of December 31, 2010 (2009: 13,229 employees). The head office of the Company is located at Jl. M.T. Haryono, Jakarta, Indonesia.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
7
1. U M U M (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Anthony Salim : President Commissioner Wakil Komisaris Utama : Elizabeth Gelael : Vice President Commissioner Komisaris : Rudy Tanudjaja Saputra : Commissioner Komisaris : Benny Setiawan Santoso : Commissioner Komisaris Independen : Ken Leksono : Independent Commissioner Komisaris Independen : P.L. Gunawan Solaiman : Independent Commissioner Direksi Directors Direktur Utama : Dick Gelael : President Director Wakil Direktur Utama : Ferry Noviar Yosaputra : Vice President Director Direktur : Ricardo Gelael : Director Direktur : Leonny Elimin : Director Direktur : Justinus Dalimin Juwono : Director Direktur : Adhi Indrawan : Director Komite Audit Audit Committee Ketua : Ken Leksono : Chairman Anggota : Paulus Thio : Member
Gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris
berjumlah sebesar Rp43.577.636 pada tahun 2010 (2009: Rp34.866.508).
Directors’ and Commissioners’ salaries and allowances amounted to Rp43,577,636 in 2010 (2009: Rp34,866,508).
Dalam tahun 2010, Perusahaan telah membuka 30 gerai restoran, sehingga sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mengoperasikan 398 gerai restoran. Seluruh gerai restoran Perusahaan berada di Indonesia, dimana 146 di antaranya berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (“Jabodetabek”) dan sisanya berada di luar Jabodetabek.
In 2010, the Company opened 30 restaurant outlets and up to December 31, 2010, the Company operates 398 restaurant outlets. All the Company’s restaurant outlets are located in Indonesia, 146 of which are located in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (“Jabodetabek”) and the rest are located outside Jabodetabek.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan oleh Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Company conform to generally accepted accounting principles in Indonesia, which comprise of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and the Guidelines for Financial Statement Presentation and Disclosures Guidance issued by Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or “BAPEPAM-LK”. The following significant accounting policies have been applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2010 and 2009:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial
statements
Laporan keuangan yang disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain, disusun atas dasar akrual (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain, sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut.
The financial statements presented in thousands of Rupiah, unless otherwise stated, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which have been values on another measurement basis as explained in the accounts policy for such accounts.
Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dan setara kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method, which classifies the receipts and payments of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities.
b. Kas dan setara kas b. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan kas di bank serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak dibatasi atau dijadikan jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with maturities of three months or less at the time of placement or purchase and not restricted or pledged as collateral to loans and other borrowings.
c. Persediaan c. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai
terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan meliputi seluruh biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisinya yang sekarang.
Cost is determined using the average method and comprises all costs of purchases, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Persediaan (lanjutan) c. Inventories (continued)
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kondisi bisnis yang umum, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk menjual.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada tanggal neraca.
Allowance for stock obsolescence is provided based on the physical conditions of the inventories at balance sheet date.
d. Investasi dalam saham d. Investments in shares of stock
Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% baik langsung maupun tidak langsung disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
Investments with direct or indirect share ownership of less than 20% are carried at cost.
e. Aset tetap e. Fixed assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya reparasi dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statement of income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated on a straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/ Years
Bangunan 20 Buildings Mesin dan peralatan 10 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 5 Motor vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Aset tetap (lanjutan) e. Fixed assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of a fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the statement of income at the year when the item is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
masa manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
f. Sewa pembiayaan f. Finance lease
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases.
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Under a finance lease, the Company recognizes assets and liabilities in its balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased assets or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease terms so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the statement of income. Capitalized leased assets (presented as part of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Sewa pembiayaan (lanjutan) f. Finance lease (continued)
Penyusutan aset sewaan melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan estimasi masa manfaat aset sewaan.
Depreciation of leased asset under finance lease is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets.
g. Biaya renovasi bangunan sewa g. Renovation cost of rented building
Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul
sehubungan dengan pembuatan interior dan lain-lain atas bangunan yang disewa serta diamortisasi selama 10 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
This account represents the costs incurred relating to the construction of interior and other improvements of rented buildings, which are being amortized over 10 years using the straight-line method.
h. Sewa dibayar di muka h. Prepaid rent
Akun ini merupakan biaya sewa bangunan
yang dibayar di muka serta diamortisasi sesuai dengan masa sewa.
This account represents rent of buildings paid in advance and amortized over the rental period.
i. Biaya yang ditangguhkan i. Deferred charges
Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul
sehubungan dengan initial franchise fee atas restoran baru, renewal franchise fee atas perpanjangan hak waralaba, program komputer dan hak guna bangunan.
This account represents expenses incurred in connection with initial franchise fee paid for opening new outlets, renewal franchise fee for franchise given, costs of computer program and landrights.
Biaya yang ditangguhkan diamortisasi
dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan masa manfaat, sebagai berikut:
Deferred charges are amortized using the straight-line method, over the estimated beneficial periods, as follows:
Tahun/ Years
Initial dan renewal franchise fee 10 tahun/years Initial and renewal franchise fee Program komputer 4 tahun/years Computer program Hak Guna Bangunan (“HGB”) 30 tahun/years Landrights (“HGB”)
j. Transaksi dalam mata uang asing j. Foreign currency transactions
Perusahaan melaksanakan pencatatan dan pelaporan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Semua transaksi dalam mata uang selain Rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi tersebut.
The Company maintains the Indonesian Rupiah currency as its recording and reporting currency. All transactions in currencies other than the Indonesian Rupiah are recorded at the rates of exchange in effect on the date of the transaction.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Transaksi dalam mata uang asing
(lanjutan) j. Foreign currency transactions (continued)
Pada tanggal neraca, semua aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut, yaitu masing-masing Rp8.991 dan Rp9.400 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Laba dan rugi kurs dibukukan dalam hasil operasi tahun berjalan.
At balance sheet dates, all monetary assets and liabilities denominated in currencies other than the Indonesian Rupiah are translated into Rupiah using the middle exchange rates in effect at that date, as published by Bank Indonesia. The exchange rates used at December 31, 2010 and 2009 were Rp8,991 and Rp9,400 to United States Dollar (US$) 1, respectively. The resulting exchange gains and losses are included in current year operations.
k. Pengakuan pendapatan dan beban k. Revenue and expense recognition
Pendapatan diakui berdasarkan penerimaan
tunai yang dicatat oleh cash register, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Revenue from sales is recognized based on cash receipts from cash register, and expenses are recognized on an accrual basis.
l. Perpajakan l. Taxation
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan
taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between financial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur
pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheets date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Laba bersih per saham dasar m. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung
dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang (weighted average) dari jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah 446.250.000 saham pada tahun 2010 dan 2009.
Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year. The weighted average number of shares outstanding totaled 446,250,000 shares each in 2010 and 2009.
n. Penyisihan atas imbalan kerja karyawan n. Provision for employee service entitlements
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004),
biaya atas imbalan kerja karyawan, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan dan beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti karyawan dan nilai wajar aset program, jika ada pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja tersebut.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under the Labor Law No. 13 Year 2003 is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeds the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of plan asset if any, at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
o. Transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa o. Transactions with related parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan
pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has transactions with certain parties, which are regarded as having special relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi ini dilakukan dengan persyaratan
yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
The transactions are made with terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between wholly unrelated parties.
Semua transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Segmen usaha p. Business segments
Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000),
“Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”, business segments provide information on products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide information on products or services within particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Informasi segmen disusun sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah wilayah pemasaran, sedangkan segmen sekunder adalah pengelompokan umum produk.
Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the financial statements. The Company’s primary reporting segment information is based on marketing region, while its secondary reporting segment information is based on product category.
q. Instrumen keuangan q. Financial instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan
mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2010, the Company adopted the PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and the PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara
prospektif dan tidak menimbulkan penyesuaian transisi pada tanggal 1 Januari 2010.
These revised PSAKs have been applied prospectively. The adoption of these revised PSAKs did not result in transition adjustment as of January 1, 2010.
PSAK No. 50 (revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
The PSAK No. 50 (revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
PSAK No. 55 (revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
The PSAK No. 55 (revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan.
The adoption of these revised PSAKs did not result in a significant effect on the Company’s financial statements.
i. Aset Keuangan i. Financial Assets
Pengakuan awal Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang terdiri atas kas dan setara kas, piutang, piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan uang jaminan.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. The Company’s financial assets are classified as loans and receivables include cash and cash equivalents, accounts receivable, due from related parties and security deposit.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
ii. Kewajiban Keuangan ii. Financial Liabilities
Pengakuan awal Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan mencakup hutang bank jangka pendek, hutang usaha dan hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, dan kewajiban lancar lainnya dan tidak lancar lainnya.
The Company’s financial liabilities include short-term bank loan, trade and other payables, accrued expenses, and other current and non-current liabilities.
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.
As at the balance sheet date, the Company has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
• Hutang dan pinjaman • Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
• Hutang usaha dan hutang lain-lain • Trade and other payables
Kewajiban untuk hutang usaha, hutang lain-lain dan biaya masih harus dibayar dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilities for current trade and other accounts payable and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
v. Biaya perolehan yang diamortisasi
dari instrumen keuangan v. Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
vi. Penurunan nilai aset keuangan vi. Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company assesses at each balance sheet dates whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
vi. Penurunan nilai aset keuangan
(lanjutan) vi. Impairment of financial assets
(continued)
Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
vi. Penurunan nilai aset keuangan
(lanjutan) vi. Impairment of financial assets
(continued)
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the statement of income.
vii. Penghentian pengakuan aset dan
kewajiban keuangan vii. Derecognition of financial assets and
liabilities
Aset keuangan Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu di antara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
vii. Penghentian pengakuan aset dan
kewajiban keuangan (lanjutan) vii. Derecognition of financial assets and
liabilities (continued)
Kewajiban keuangan Financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of income.
r. Penggunaan estimasi r. Use of estimates
Laporan keuangan disusun sesuai dengan
prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mengharuskan manajemen untuk menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, termasuk pelaporan beban dan pendapatan pada periode berjalan. Hasil aktual mungkin bisa berbeda dari estimasi dan asumsi yang digunakan.
The financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia that require the management to make estimations and assumptions which will affect the amount of assets and liabilities reported, including reported expenses and revenues of the current period. The actual results could be different from the estimations and assumptions made.
3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010 2009
Kas 15.305.815 18.862.828 Cash on hand
Bank Cash in banks Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 53.947.501 44.475.857 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 11.132.114 10.677.321 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 4.144.624 6.515.555 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 3.194.941 2.920.054 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 3.148.997 2.275.242 (Persero) Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. 2.259.287 1.452.910 PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 1.643.379 2.722.692 PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 1.055.353 2.334.157 Others (below Rp1 billion each)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010 2009
Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. AS$12.917 (2009: AS$158.869) 116.137 1.493.363 US$12,917 (2009: US$158,869)
Sub-jumlah 80.642.333 74.867.151 Sub-total
Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 94.000.000 129.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 86.000.000 61.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 38.000.000 10.084.774 (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 31.000.000 51.000.000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mega Tbk. 20.000.000 20.000.000 PT Bank Mega Tbk. Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. AS$1.029.802 US$1,029,802 (2009: AS$1.023.138) 9.258.953 9.617.500 (2009: US$1,023,138)
Sub-jumlah 278.258.953 280.702.274 Sub-total
Jumlah kas dan setara kas 374.207.101 374.432.253 Total cash and cash equivalents
2010 2009
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Interest rates per annum on time deposits Rupiah 5,50% - 8,00% 6,50% - 13,25% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,40% - 1,25% 1,25% - 4,00% US Dollar Perusahaan tidak memiliki hubungan istimewa
dengan bank di mana kas dan setara kas ditempatkan.
The Company does not have related party relationship with the banks where cash and cash equivalents are placed.
4. PIUTANG 4. ACCOUNTS RECEIVABLE Piutang merupakan tagihan kepada pengelola
foodcourt atas hasil penjualan makanan dan minuman, serta pinjaman karyawan.
Accounts receivables mainly represent receivables from foodcourt managements for the sales of foods and beverages, and also employee loans.
5. PERSEDIAAN 5. INVENTORIES 2010 2009
Bahan baku 46.082.315 43.008.466 Raw materials Makanan dan minuman 14.278.816 12.083.841 Foods and beverages Bahan pembungkus 29.718.557 24.776.761 Packing materials Persediaan lain-lain 27.573.096 15.352.504 Other inventories
Jumlah persediaan 117.652.784 95.221.572 Total inventories
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23
5. PERSEDIAAN (lanjutan) 5. INVENTORIES (continued) Persediaan dipergunakan sebagai jaminan
atas fasilitas kredit yang diperoleh dari bank (Catatan 12).
Inventories are pledged as collateral to the Company's credit facility obtained from a bank (Note 12).
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa
semua persediaan di atas akan dapat dijual/digunakan, sehingga penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.
The Company’s management believes that all of the above inventories are salable/usable, thus an allowance for obsolescence is considered not necessary.
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp72.051.597 (2009: Rp44.673.860). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2010, inventories are covered by insurance against losses by fire and other risks under blanket policies with total coverage amounting to Rp72,051,597 (2009: Rp44,673,860). Management believes that the said amounts of insurance coverage are adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.
6. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET
LANCAR LAINNYA 6. PREPAID EXPENSES AND OTHER CURRENT
ASSETS
Biaya dibayar di muka terdiri dari biaya dibayar di muka untuk sewa, jasa dan iklan pada papan reklame. Aset lancar lainnya terutama merupakan uang muka pemesanan bahan baku.
Prepaid expenses consist of prepaid rental, service and advertising billboard. Advance payments mainly represent advance payments for raw materials.
7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS Aset tetap terdiri dari: The details of fixed assets are as follows: Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending 2010 Balance Additions Disposals Reclassification Balance 2010
Biaya Perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 14.194.803 - - - 14.194.803 Land Bangunan 31.431.053 540.000 (918.476 ) - 31.052.577 Buildings Mesin dan peralatan 283.309.223 58.496.552 (1.224.972) - 340.580.803 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 29.292.743 1.987.241 (60.164) - 31.219.820 Motor vehicles Aset sewa pembiayaan Assets under finance leases Kendaraan bermotor 6.590.740 3.026.897 - - 9.617.637 Motor vehicles
Jumlah nilai tercatat 364.818.562 64.050.690 (2.203.612) - 426.665.640 Total carrying value
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Bangunan 14.841.391 1.320.533 (918.476) - 15.243.448 Buildings Mesin dan peralatan 136.170.922 25.520.735 (878.134) - 160.813.523 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 24.488.656 1.901.659 (60.164 ) - 26.330.151 Motor vehicles Aset sewa pembiayaan Assets under finance leases Kendaraan bermotor 1.706.976 1.637.022 - - 3.343.998 Motor vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan 177.207.945 30.379.949 (1.856.774) - 205.731.120 Total accumulated depreciation
Jumlah tercatat 187.610.617 220.934.520 Carrying amount
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24
7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued) Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending 2009 Balance Additions Disposals Reclassification Balance 2009
Biaya Perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 14.194.803 - - - 14.194.803 Land Bangunan 28.653.311 2.777.742 - - 31.431.053 Buildings Mesin dan peralatan 244.663.732 40.126.026 (1.480.535) - 283.309.223 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 26.232.786 2.628.302 (100.095) 531.750 29.292.743 Motor vehicles Aset sewa pembiayaan Assets under finance leases Kendaraan bermotor 4.488.635 2.633.855 - (531.750) 6.590.740 Motor vehicles
Jumlah nilai tercatat 318.233.267 48.165.925 (1.580.630) - 364.818.562 Total carrying value
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Bangunan 13.495.742 1.345.649 - - 14.841.391 Buildings Mesin dan peralatan 115.216.586 21.370.898 (416.562) - 136.170.922 Machinery and equipment Kendaraan bermotor 21.770.393 2.405.078 (100.095 ) 413.280 24.488.656 Motor vehicles Aset sewa pembiayaan Assets under finance leases Kendaraan bermotor 1.060.226 1.060.030 - (413.280) 1.706.976 Motor vehicles
Jumlah akumulasi penyusutan 151.542.947 26.181.655 (516.657) - 177.207.945 Total accumulated depreciation
Jumlah tercatat 166.690.320 187.610.617 Carrying amount Beban penyusutan disajikan dalam laporan laba
rugi sebagai berikut: Depreciation expense is presented in the statements
of income as follows: 2010 2009
Beban penjualan dan pemasaran 22.530.413 14.257.254 Sales and marketing expenses Beban umum dan administrasi 7.849.536 11.924.401 General and administrative expenses
Jumlah beban penyusutan 30.379.949 26.181.655 Total depreciation expense
Sebagian tanah dan bangunan Perusahaan
dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit (Catatan 12).
Certain land and building are used as collateral to the Company’s credit facility (Note 12).
Perusahaan memiliki hak atas tanah berupa Hak
Guna Bangunan (HGB) sampai dengan tahun 2016-2037 beserta bangunan yang berada di atasnya, yang berlokasi di Jakarta dan Bogor. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa hak atas tanah tersebut akan dapat diperpanjang.
The Company has rights in forms of Hak Guna Bangunan (HGB) on land lots located in Jakarta and Bogor where its buildings are situated, with remaining legal terms that are valid through 2016-2037. The Company’s management believes that the covering landright ownership titles can be extended upon their expiration.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa
estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatat aset tetap dan tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.
The Company’s management believes that the estimated recoverable amounts of fixed assets exceed their carrying values and, hence, no impairment of fixed assets should be recorded.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25
7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
telah mengasuransikan aset tetap dan renovasi atas bangunan yang di sewa, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.068.172.705 (2009: Rp504.541.963). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari resiko tersebut.
As of December 31, 2010, the Company has insured its fixed assets and renovation cost of rented buildings, with total coverage of Rp1,068,172,705 (2009: Rp504,541,963). Management believes that the said amount of insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks.
8. BIAYA RENOVASI BANGUNAN SEWA 8. RENOVATION COSTS OF RENTED BUILDINGS 2010 2009
Biaya perolehan 345.516.925 247.006.294 Cost Akumulasi amortisasi (107.150.442) (80.574.433) Accumulated amortization
Bersih 238.366.483 166.431.861 Net
9. SEWA JANGKA PANJANG DIBAYAR
DI MUKA 9. LONG-TERM PREPAID RENTS
Sewa jangka panjang dibayar di muka terutama
merupakan sewa untuk gerai Perusahaan. Long-term prepaid rents represent rentals for
Company’s outlets. 2010 2009
Biaya perolehan 293.068.831 257.840.786 Cost Akumulasi amortisasi (196.971.773) (167.039.372) Accumulated amortization
Bersih 96.097.058 90.801.414 Net
10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN 10. DEFERRED CHARGES 2010
Akumulasi Harga Amortisasi/ Perolehan/ Accumulated Nilai Bersih/ Acquisition Cost Amortization Net Book Value
Initial dan renewal fee 83.016.621 38.684.133 44.332.488 Initial and renewal fees Program komputer 6.097.314 1.751.292 4.346.022 Computer program HGB 495.705 49.571 446.134 HGB
Jumlah 89.609.640 40.484.996 49.124.644 Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26
10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN (lanjutan) 10. DEFERRED CHARGES (continued) 2009
Akumulasi Harga Amortisasi/ Perolehan/ Accumulated Nilai Bersih/ Acquisition Cost Amortization Net Book Value
Initial dan renewal fee 77.569.550 33.254.055 44.315.495 Initial and renewal fee Program komputer 2.303.116 767.847 1.535.269 Computer program HGB 495.705 33.047 462.658 HGB
Jumlah 80.368.371 34.054.949 46.313.422 Total
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Aset tidak lancar lainnya terdiri dari mesin dan peralatan yang belum digunakan, uang muka renovasi bangunan sewa serta uang jaminan.
Other non-current assets consist of unused machinery and equipment, advance payments for renovation of rented building and refundable deposits.
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM BANK LOAN Akun ini merupakan fasilitas modal kerja yang
diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp5.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, hak atas tanah dan bangunan (SHGB No. 3139) serta dikenakan tingkat bunga sebesar 12,00% - 13,50% per tahun (2009: 13,50% - 14,50% per tahun).
This account represents working capital loan facility obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. with a maximum credit limit of Rp5,000,000. This loan is secured by inventories, landrights and building (covered by ownership certificate or “SHGB” No. 3139), and subject to interest at the rate of 12.00% - 13.50% per annum (2009: 13.50% - 14.50% per annum).
13. HUTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES Akun ini terdiri dari kewajiban kepada para
pemasok di bawah ini yang timbul terutama dari pembelian bahan baku dan seluruhnya dalam mata uang rupiah.
This account consists of liabilities to the following suppliers mainly arising from purchase of raw materials. All trade payables are dominated in rupiah.
2010 2009
Pihak ketiga Third parties PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 13.613.698 7.601.483 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. RPA Saliman Riyanto 7.231.722 6.959.053 RPA Saliman Riyanto PT Sukanda Djaya 7.042.816 6.804.871 PT Sukanda Djaya PT Sierad Produce Tbk. 5.225.087 5.601.060 PT Sierad Produce Tbk. UD Putra Mandiri 4.271.074 7.138.536 UD Putra Mandiri PT Detpack Indonesia 3.522.458 3.454.742 PT Detpack Indonesia PD Kartika Eka Dharma 3.473.997 9.509.860 PD Kartika Eka Dharma PT Foodindo Dwivestamas 3.473.989 3.551.219 PT Foodindo Dwivestamas PT Primafood International 3.388.657 9.267.150 PT Primafood International UD Prima Supplier 3.121.328 3.369.205 UD Prima Supplier PT Aku Indonesia 2.842.408 2.681.337 PT Aku Indonesia PT Pura Barutama 2.463.069 1.739.290 PT Pura Barutama PT Wonokoyo Jaya Corp. 2.405.443 - PT Wonokoyo Jaya Corp. UD Mualim Broiler 2.196.084 1.866.372 UD Mualim Broiler
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27
13. HUTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued) 2010 2009
UD Sumber Utama 2.153.953 1.477.711 UD Sumber Utama PT Prambanan Kencana 1.604.345 2.223.848 PT Prambanan Kencana PT Bina Sukses Mulia 71.444 4.647.002 PT Bina Sukses Mulia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) 33.092.656 29.747.490 Others (below Rp2 billion each)
Jumlah pihak ketiga 101.194.228 107.640.229 Total third parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25) 26.715.338 26.041.525 Related parties (Note 25)
Jumlah hutang usaha 127.909.566 133.681.754 Total trade payables
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai
berikut: The aging of analysis trade payables is as follows:
2010 2009
Lancar 98.777.279 101.427.846 Current Jatuh tempo 30 - 90 hari 25.268.035 30.149.496 Overdue 30 - 90 days Jatuh tempo > 90 hari 3.864.252 2.104.412 Overdue > 90 days
Jumlah 127.909.566 133.681.754 Total
14. HUTANG LAIN-LAIN 14. OTHER PAYABLES
Hutang lain-lain merupakan hutang atas pembelian mesin dan peralatan, renovasi bangunan sewa, sewa gudang, pembelian perlengkapan pemasaran dan promosi.
Other payables represent payable for purchases of machinery and equipment, renovation of rented buildings, rental of warehouse, purchases of marketing and promotion supplies.
15. PERPAJAKAN 15. TAXATION
Hutang pajak Taxes payable
2010 2009
Pajak pembangunan (PB I) 25.083.935 23.813.797 Development tax (PB I) Pajak penghasilan badan 4.700.505 15.863.937 Corporate income tax Pajak penghasilan pasal 21 5.474.506 5.744.950 Income tax article 21 Pajak penghasilan pasal 25 4.120.487 5.416.246 Income tax article 25 Pajak penghasilan pasal 23 3.937.508 3.350.608 Income tax article 23 Pajak penghasilan pasal 26 2.941.687 2.504.510 Income tax article 26 Pajak pertambahan nilai 2.648.142 1.712.852 Value-added tax
Jumlah hutang pajak 48.906.770 58.406.900 Total taxes payable
Beban pajak penghasilan Income tax expense
2010 2009
Pajak kini 56.314.001 61.785.911 Current tax Pajak tangguhan - bersih 5.678.634 3.365.455 Deferred tax - net
Jumlah beban pajak penghasilan 61.992.635 65.151.366 Total income tax expense
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax expense, as shown in the statements of income, to the estimated taxable income is as follows:
2010 2009
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan Income before income tax expense laba rugi 261.589.812 247.147.950 per statements of income Koreksi pajak: Tax correction: Beda tetap Permanent differences Sumbangan 652.503 237.464 Donation Beban pajak 43.180 25.095 Tax expenses Pendapatan bunga (14.175.681) (13.083.420) Interest income Pendapatan sewa (139.272) (201.302) Rent income
Beda temporer Temporary differences Penyisihan atas imbalan kerja 19.399.123 13.500.769 Provision for employee benefits Amortisasi biaya renovasi Amortization of renovation cost of bangunan sewa (30.678.229) (17.284.170) rented building Penyusutan aset tetap (10.475.214) (7.835.256) Depreciation of fixed assets Amortisasi biaya yang ditangguhkan (582.461) (855.261) Amortization of deferred charges Aset sewa pembiayaan (377.755) (987.903) Assets under finance leases
Taksiran penghasilan kena pajak 225.256.006 220.663.966 Estimated taxable income
Perhitungan hutang pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:
The computations of corporate income tax payable is as follows:
2010 2009
Beban pajak kini 56.314.001 61.785.911 Current tax expense
Dikurangi: Pajak dibayar di muka Less: Prepaid taxes Pajak penghasilan pasal 25 50.672.437 45.728.883 Income tax article 25 Pajak penghasilan pasal 23 941.059 193.091 Income tax article 23
Jumlah pajak dibayar di muka 51.613.496 45.921.974 Total prepaid taxes
Hutang pajak penghasilan badan 4.700.505 15.863.937 Corporate income tax payable
Perusahaan akan melaporkan taksiran penghasilan kena pajak dan hutang pajak penghasilan tahun berjalan untuk tahun 2010, sebagaimana disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh Badan) ke Kantor Pajak. Taksiran penghasilan kena pajak dan hutang pajak penghasilan tahun 2009 di atas, telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam SPT PPh Badan tahun 2009.
The Company will report estimated taxable income and corporate income tax payable for 2010, as stated above, in its income tax return (SPT PPh Badan) to be submitted to the Tax Office. The 2009 estimated taxable income and corporate income tax payable as stated above conformed to the amount shown in 2009 income tax return.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi, adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the income before income tax expense and the income tax expense as shown in the statements of income, is as follows:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued) 2010 2009
Laba sebelum beban pajak penghasilan Income before income tax expense menurut laporan laba rugi 261.589.812 247.147.950 per statements of income
Beban pajak penghasilan pada tarif pajak yang berlaku 65.397.453 69.201.426 Income tax expense at applicable tax rate Pengaruh pajak atas beda tetap (3.404.818) (3.646.205) Tax effect on permanent differences Manfaat pajak penghasilan Income tax benefit from dari penurunan tarif pajak - (403.855) tax rate reduction
Jumlah beban pajak penghasilan 61.992.635 65.151.366 Total income tax expense
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat dengan tarif maksimum 30% menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp403.855 sebagai pengurang beban pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate of 30% to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounting to Rp403,855 as deduction of deferred income tax expense for the year ended December 31, 2009.
Aset/(kewajiban) pajak tangguhan terdiri dari: Deferred tax assets/(liabilities) consist of:
2010 2009
Kewajiban imbalan kerja 17.445.484 12.595.703 Employee benefit liabilities Biaya renovasi bangunan sewa (30.094.633) (22.425.076) Renovation cost of rented buildings Aset tetap (15.098.290) (12.479.486) Fixed assets Biaya yang ditangguhkan (5.560.727) (5.415.112) Deferred charges Aset sewa pembiayaan (1.985.270) (1.890.831) Assets under finance leases
Kewajiban pajak tangguhan - bersih (35.293.436) (29.614.802) Deferred tax liabilities - net
Analisa perubahan kewajiban pajak tangguhan: Analysis of changes in deferred tax liabilities:
2010 2009
Kewajiban pajak tangguhan - Deferred tax liabilities - balance at saldo awal tahun (29.614.802) (26.249.347) beginning of year Manfaat/(beban) pajak tangguhan bersih Net deferred tax benefit/(expense) tahun berjalan for the current year Kewajiban imbalan kerja 4.849.781 3.375.192 Employee benefit liabilities Biaya renovasi bangunan sewa (7.669.557) (4.321.042) Renovation cost of rented buildings Aset tetap (2.618.804) (1.958.814) Fixed assets Biaya yang ditangguhkan (145.615) (213.815) Deferred charges Aset sewa pembiayaan (94.439) (246.976) Assets under finance leases
Beban pajak tangguhan Deferred tax expense for the untuk tahun berjalan - bersih (5.678.634) (3.365.455) current year - net
Kewajiban pajak tangguhan - Deferred tax liabilities - saldo akhir tahun (35.293.436) (29.614.802) balance at end of year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30
15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)
Umum General Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.
The Company submits tax returns on the basis of self-assessment. Based on the latest changes on Law on General Rules and Procedures in 2007, the Tax Authorities may assess or amend taxes within five years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and prior may be assessed by the Tax Authorities at the latest at the end of 2013.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
On December 28, 2007, the President of the Republic of Indonesia stipulated the Government Regulation No. 81 Year 2007 (“Gov. Reg. No. 81/2007”) on “Reduction of the Rate of Income Tax on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.
This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that resident publicly-listed companies in Indonesia can obtain the reduced income tax rate i.e., 5% lower than the highest income tax rate Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e., companies whose shares or other equity instruments are listed in the Indonesia Stock Exchange, whose shares owned by the public is 40%, or more of the total paid shares and such shares are owned by at least 300 parties, each party owning less than 5% of the total paid-up shares. These requirements should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of six-months in one tax year.
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective on January 1, 2008. As of December 31, 2010 and 2009, the Company did not fulfill the prescribed criteria in this government regulation.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 16. ACCRUED EXPENSES 2010 2009
Sewa dan service charges 16.870.853 17.311.490 Rent and service charges Jasa waralaba 16.190.732 13.541.364 Franchise fees Listrik, air dan telepon 10.052.086 7.498.155 Electricity, water and telephone
Jumlah biaya masih harus dibayar 43.113.671 38.351.009 Total accrued expenses
17. UANG MUKA YANG DITERIMA 17. ADVANCES RECEIVED Akun ini merupakan uang muka yang diterima
dari calon mitra usaha yang akan menjadi lessor atas gerai restoran baru.
This account represents advances received from prospective business partners which will be lessors of new restaurant outlets.
18. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN 18. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE
Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Orix Indonesia Finance, dengan jangka waktu sewa selama 3 tahun, dan dilunasi melalui angsuran bulanan. Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku bunga yang berkisar antara 11,32% - 24,65% per tahun.
The Company has several finance leases agreements with PT Orix Indonesia Finance, covering vehicles with lease terms of 3 years and is being repaid through monthly installments. The aforementioned lease commitments bear interest at rates ranging from 11.32% to 24.65% per annum.
Rincian kewajiban sewa pembiayaan adalah
sebagai berikut: Details of the related obligations under finance
leases are as follows: 2010 2009
Kurang dari satu tahun 1.613.013 1.397.932 Not later than one year Antara satu dan dua tahun 461.721 1.274.261 Between one and two years Lebih dari dua tahun 1.616.899 - More than two years
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan 3.691.633 2.672.193 Total minimum future lease payments Dikurangi: Beban bunga di masa mendatang 188.629 181.310 Less: Future interest charges
Nilai tunai kewajiban sewa Net present value of minimum pembiayaan 3.503.004 2.490.883 future lease payment Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.469.086 1.236.731 Less: Current maturities
Bagian jangka panjang 2.033.918 1.254.152 Long-term portion
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32
19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 19. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
Perusahaan mengakui penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan laporan aktuaria independen PT Binaputera Jaga Hikmah, sebagaimana disebutkan dalam laporannya masing-masing tertanggal 18 Maret 2011 dan 1 April 2010. Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam laporan tersebut untuk tahun 2010 dan 2009 antara lain adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the Company provided a provision for employee benefits based on the independent actuarial report of PT Binaputera Jaga Hikmah, as set out in their reports dated March 18, 2011 and April 1, 2010, respectively. The key assumptions, among others, used in 2010 and 2009, for the said report are as follows:
2010 2009
Usia pensiun normal : 55 tahun/years 55 tahun/years : Normal retirement age Usia pensiun direksi : 80 tahun/years 80 tahun/years : Directors retirement age Tingkat diskonto : 9,50% per tahun/per annum 10,80% per tahun/per annum : Discount rate Tingkat kenaikan gaji : 10,00% per tahun/per annum 10,00% per tahun/per annum : Salary increase rate Tabel kematian : TMI-99 TMI-99 : Mortality table Tingkat pengunduran diri : 18-29 tahun/years =10,00% 18-29 tahun/years =10,00% : Resignation rate 30-39 tahun/years = 5,00% 30-39 tahun/years = 5,00% 40-44 tahun/years = 3,00% 40-44 tahun/years = 3,00% 45-49 tahun/years = 2,00% 45-49 tahun/years = 2,00% 50-54 tahun/years = 1,00% 50-54 tahun/years = 1,00% 55 tahun/years = 0,00% 55 tahun/years = 0,00%
a. Beban imbalan kerja a. Employee benefits expense
2010 2009
Beban bunga 12.155.556 7.497.422 Interest cost Beban jasa kini 9.910.831 9.449.648 Current service cost Amortisasi kerugian aktuaria 2.281.333 710.281 Amortization of actuarial loss Amortisasi biaya jasa lalu 578.666 166.912 Amortization of past service costs Kurtailmen dan penyelesaian (2.315.700) (898.735) Curtailment and settlement
Beban imbalan kerja 22.610.686 16.925.528 Employee benefit expense
b. Kewajiban imbalan kerja b. Employee benefits liabilities
2010 2009
Nilai kini kewajiban imbalan kerja 175.101.827 121.340.056 Present value of the obligation Kerugian aktuarial yang belum diakui (95.681.302) (67.376.566) Unrecoqnized actuarial loss Biaya jasa lalu yang belum menjadi hak (9.638.590) (3.580.678) Non-vested past service cost
Kewajiban imbalan kerja 69.781.935 50.382.812 Employee benefit liabilities
Tabel berikut menyajikan komponen dari beban imbalan kerja bersih yang diakui dalam laporan laba rugi dan jumlah yang diakui dalam neraca untuk penyisihan imbalan kerja karyawan seperti yang tercantum dalam laporan aktuaria tersebut:
The tables summarize the components of net benefits expense recognized in the statements of income and amounts recognized in the balance sheets for the benefits provision as determined by the said independent actuary report as follows:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33
19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
c. Mutasi kewajiban imbalan kerja c. Movements in employee benefit liabilities 2010 2009
Saldo awal tahun 50.382.812 36.882.042 Balance at beginning of year Pembayaran imbalan kerja (3.211.563) (3.424.758) Benefit paid Beban imbalan kerja 22.610.686 16.925.528 Employee benefit expense
Saldo akhir tahun 69.781.935 50.382.812 Balance at end of year
20. MODAL SAHAM 20. SHARE CAPITAL Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
rincian pemegang saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the details of share capital based on the record maintained by PT Raya Saham Registra, Share Administration Agency, are as follows:
2010
Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Jumlah Percentage of Number of Nominal/ Ownership Shares Nominal Value
PT Gelael Pratama 43,84% 195.636.000 19.563.600 PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja 35,84% 159.936.000 15.993.600 PT Megah Eraraharja HSBC Fund Services Clients 9,64% 43.036.000 4.303.600 HSBC Fund Services Clients Koperasi 0,32% 1.428.000 142.800 Cooperatives Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 10,36% 46.214.000 4.621.400 Public (each less than 5%)
Jumlah 100,00% 446.250.000 44.625.000 Total
2009
Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/ Jumlah Percentage of Number of Nominal/ Ownership Shares Nominal Value
PT Gelael Pratama 43,84% 195.636.000 19.563.600 PT Gelael Pratama PT Megah Eraraharja 35,84% 159.936.000 15.993.600 PT Megah Eraraharja Pershing LLC Main Custody 10,31% 46.000.000 4.600.000 Pershing LLC Main Custody Koperasi 0,32% 1.428.000 142.800 Cooperatives Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 9,69% 43.250.000 4.325.000 Public (each less than 5%)
Jumlah 100,00% 446.250.000 44.625.000 Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak
ada Komisaris maupun Direksi yang memiliki saham Perusahaan.
As of December 31, 2010 and 2009, none of the Company’s Commissioners or Directors own shares of the Company.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34
21. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS
21. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham tanggal 17 Juni 2010 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 41 tertanggal 17 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba sebesar Rp1.819.966 serta menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp37.038.750 atau Rp83 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba bersih tahun 2009.
During the Annual General Meeting of Shareholders, held on June 17, 2010, which were covered by Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 41 dated June 17, 2010, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,819,966, and approved the distribution of cash dividends of Rp37,038,750 or Rp83 (full amount) per share, which was taken from the net income in 2009.
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham tanggal 18 Juni 2009 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 37 tertanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui penambahan cadangan umum atas saldo laba yang sebesar Rp1.252.680 serta menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp25.436.250 atau Rp57 (angka penuh) per saham yang diambil dari laba bersih tahun 2008.
During the Annual General Meeting of Shareholders, held on June 18, 2009, which were covered by Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 37 dated June 18, 2009, the shareholders approved additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp1,252,680, and approved the distribution of cash dividends of Rp25,436,250 or Rp57 (full amount) per share, which was taken from the net income in 2008.
22. PENJUALAN 22. SALES 2010 2009
Makanan 2.552.554.067 2.104.171.771 Foods Minuman 214.753.376 267.936.184 Beverages Lain-lain 146.297.125 82.251.824 Others
Jumlah penjualan 2.913.604.568 2.454.359.779 Total sales
23. BEBAN POKOK PENJUALAN 23. COST OF GOODS SOLD 2010 2009
Saldo awal persediaan 89.806.049 81.185.694 Beginning balance of inventories Pembelian 1.288.947.692 995.152.530 Purchases
Barang tersedia untuk dijual 1.378.753.741 1.076.338.224 Inventories available for sale
Saldo akhir persediaan (105.597.021) (89.806.049) Ending balance of inventories
Beban pokok penjualan 1.273.156.720 986.532.175 Cost of goods sold
Beban pokok penjualan meliputi pemakaian persediaan bahan baku, makanan, minuman, barang dagangan dan bahan pembantu lainnya.
Cost of good sold represents consumption of raw materials, foods, beverages, merchandise and other indirect materials
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35
23. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 23. COST OF GOODS SOLD (continued)
Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada pembelian dari pemasok secara individual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan.
During the years ended December 31, 2010 and 2009, there were no purchases from individual suppliers with annual cumulative amount in excess of 10% of sales.
Pembelian bahan baku dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp190.195.913 (2009: Rp142.721.290) atau sebesar 14,76% (2009: 14,33%) dari jumlah pembelian untuk tahun 2010 dan 2009.
Purchases of raw materials from related parties for 2010 amounted to Rp190,195,913 (2009: Rp142,721,290) or consituted of 14.76% (2009: 14.33%) of total purchases for 2010 and 2009 respectively.
24. BEBAN USAHA 24. OPERATING EXPENSES 2010 2009
Beban Penjualan dan Pemasaran Selling and Marketing Expenses Gaji 258.030.994 220.584.741 Salaries Promosi dan penjualan 221.596.997 205.928.148 Promotion and sales Jasa waralaba 192.295.448 161.986.117 Franchise fee Sewa 181.310.221 158.868.553 Rent Penyusutan dan amortisasi 118.038.203 95.442.996 Depreciation and amortization Listrik, telepon dan air 109.635.550 85.184.133 Electricity, telephone and water Pengangkutan 35.018.854 29.765.387 Transportation Perbaikan dan perawatan 25.680.729 23.445.048 Repair and maintenance Perjalanan 19.521.880 16.935.606 Travelling Imbalan kerja karyawan 13.250.669 8.609.389 Employee benefit Administrasi 7.859.682 13.263.798 Administration Lain-lain 19.263.905 16.289.233 Others
Jumlah beban penjualan dan pemasaran 1.201.503.132 1.036.303.149 Total selling and marketing expenses
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Gaji 125.258.350 114.993.363 Salaries Perjalanan 22.304.364 18.310.424 Travelling Pengangkutan 18.752.892 15.494.296 Transportation Perbaikan dan perawatan 16.235.831 12.917.546 Repair and maintenance Listrik, telepon dan air 13.485.166 10.255.717 Electricity, telephone and water Penyusutan dan amortisasi 12.473.466 16.410.618 Depreciation and amortization Administrasi 12.132.943 10.620.435 Administration Imbalan kerja karyawan 6.148.454 4.891.380 Employee benefit Lain-lain 8.598.403 6.389.667 Others
Jumlah beban umum dan administrasi 235.389.869 210.283.446 Total general and administrative expenses
Jumlah beban usaha 1.436.893.001 1.246.586.595 Total operating expenses
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-
PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
In the ordinary course of business, the Company engages into transactions with related parties.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Rincian piutang pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah sebagai berikut: The details of due from related parties are as
follows: Persentase dari Jumlah Aset/ Percentage to Total of Assets
2010 2009 2010 2009
Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Due from related parties PT Gelael Indotim 9.400.453 7.104.453 0,76% 0,68% PT Gelael Indotim PT Gelael Lampung 7.937.098 1.561.733 0,64% 0,15% PT Gelael Lampung PT Buana Distrindo 4.458.523 1.913.481 0,36% 0,18% PT Buana Distrindo PT Aneka Satwitra Sari Food 2.457.413 2.581.442 0,20% 0,25% PT Aneka Satwitra Sari Food PT Gelael Supermarket 1.482.068 693.418 0,12% 0,07% PT Gelael Supermarket Direksi dan Komisaris 1.184.927 1.476.876 0,10% 0,14% Directors and Commissioners PT Finindo Food 34 48 0,00% 0,00% PT Finindo Food
Jumlah 26.920.516 15.331.451 2,18% 1,47% Total Perusahaan memberikan jasa manajemen
kepada PT Gelael Indotim dan PT Gelael Lampung. Pendapatan yang diterima Perusahaan dari jasa tersebut selama tahun 2010 adalah masing-masing sebesar Rp1.718.322 dan Rp471.422 (2009: Rp1.503.470 dan Rp294.077), disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan/(Beban) Lain-lain - Lain-lain” pada laporan laba rugi.
The Company provides management services to PT Gelael Indotim and PT Gelael Lampung. Total fees earned by the Company in 2010 amounted to Rp1,718,322 and Rp471,422 (2009: Rp1,503,470 and Rp294,077), respectively, are presented as part of “Other Income/(Expenses) - Others” account in the statements of income.
Perusahaan juga melakukan transaksi lain
dengan pihak-pihak tersebut, seperti penggantian biaya dan beban lainnya.
The Company also has other transactions with the respective parties, such as reimbursements of expenses and other charges.
Piutang dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa tidak dibebani bunga dan tidak memiliki jadwal pelunasan kembali.
Accounts due from related parties are not subject to interest and have no fixed repayment period.
Rincian hutang usaha - pihak-pihak yang memilki
hubungan istimewa adalah sebagai berikut: The details of trade payables - related parties are as
follows: Persentase dari Jumlah Kewajiban/ Percentage to Total of Liabilities
2010 2009 2010 2009
Hutang usaha Trade payables PT Buana Distrindo 11.720.878 12.604.026 2,70% 3,13% PT Buana Distrindo PT Salim Ivomas Pratama 4.151.545 - 0,96% 0,00% PT Salim Ivomas Pratama PT Indomarco Adi Prima 3.825.384 3.047.570 0,87% 0,76% PT Indomarco Adi Prima PT Music Factory Indonesia 3.350.197 8.386.407 0,77% 2,08% PT Music Factory Indonesia PT Finindo Food 2.644.940 1.881.331 0,61% 0,47% PT Finindo Food PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 717.833 - 0,17% 0,00% Makmur Tbk. PT Aneka Satwitra Sari Food 194.741 122.191 0,04% 0,03% PT Aneka Satwitra Sari Food PT Indofood CBP Sukses PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 109.820 - 0,03% 0,00% Makmur Tbk.
Jumlah 26.715.338 26.041.525 6,15% 6,47% Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Rincian hutang lain-lain - pihak-pihak yang
memilki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of other payables - related parties are as follows:
Persentase dari Jumlah Kewajiban/ Percentage to Total of Liabilities
2010 2009 2010 2009
Hutang lain-lain Other payables PT Gelson’s Trijaya Utama 3.329.730 13.139.105 0,77% 3,26% PT Gelson’s Trijaya Utama PT Gelael Megah Raharja 74.830 74.830 0,02% 0,02% PT Gelael Megah Raharja PT Gelael Supermarket 26.059 62.856 0,01% 0,02% PT Gelael Supermarket Lain-lain 348.937 398.336 0,11% 0,10% Others
Jumlah 3.779.556 13.675.127 0,89% 3,40% Total Rincian pembelian bahan baku, barang promosi,
dan jasa dari pihak-pihak yang memilki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of purchases of raw materials, promotion goods, and services from related parties are as follows:
Persentase dari Jumlah Pembelian/ Percentage to Total Purchase
2010 2009 2010 2009
Pembelian bahan baku Purchases of raw material PT Buana Distrindo 73.792.416 63.904.319 5,73% 6,42% PT Buana Distrindo PT Music Factory Indonesia 41.096.338 42.140.482 3,19% 4,23% PT Music Factory Indonesia PT Finindo Foods 24.658.987 21.042.836 1,91% 2,11% PT Finindo Foods PT Salim Ivomas Pratama 22.418.199 1.321.584 1,74% 0,13% PT Salim Ivomas Pratama PT Indomarco Adi Prima 21.606.536 9.717.149 1,68% 0,98% PT Indomarco Adi Prima PT Indofood CBP Sukses PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 2.568.895 - 0,20% 0,00% Makmur Tbk. PT Indofood Sukses PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2.188.481 - 0,17% 0,00% Makmur Tbk. PT Aneka Satwitra Sari Food 1.866.061 4.594.920 0,14% 0,46% PT Aneka Satwitra Sari Food
Jumlah 190.195.913 142.721.290 14,76% 14,33% Total Persentase dari Jumlah Beban Usaha/ Percentage to Total Operating Expenses
2010 2009 2010 2009
Pembelian barang promosi Purchases of promotion dan jasa goods and services PT Gelson's Trijaya Utama 103.757.698 83.627.634 7,22% 6,71% PT Gelson's Trijaya Utama PT Fabian Design Arsitek 2.325.468 1.382.905 0,16% 0,11% PT Fabian Design Arsitek PT Gelael Indotim 1.774.786 1.848.145 0,12% 0,15% PT Gelael Indotim PT Fabian Abdi Manunggal 1.676.569 1.520.734 0,12% 0,12% PT Fabian Abdi Manunggal PT Gelael Supermarket 1.562.418 - 0,11% 0,00% PT Gelael Supermarket PT Gelael Lampung 8.613 30.832 0,00% 0,00% PT Gelael Lampung
Jumlah 111.105.552 88.410.250 7,73% 7,09% Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
38
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Nature of Relationship Nature of Transactions
PT Gelael Indotim Kesamaan pemegang saham utama Jasa manajemen dan pembelian tidak langsung/ barang promosi/ Common ultimate main shareholders Management services and purchases of promotion goods PT Buana Distrindo Kesamaan manajemen kunci/ Insentif penjualan dan waralaba, Common key management promosi bersama dan pembelian bahan baku/ Sales and franchise incentives, joint promotion and purchases of raw material PT Finindo Food Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material PT Aneka Satwitra Sari Food Kesamaan pemegang saham utama Pembelian bahan baku/ tidak langsung/ Purchases of raw material Common ultimate main shareholders PT Gelson’s Trijaya Utama Dikelola oleh keluarga dekat Jasa periklanan/ Direktur dan Komisaris/ Advertising services Managed by close family member of Director and Commissioner PT Music Factory Indonesia Dikelola oleh keluarga dekat Pembelian barang promosi/ Direktur dan Komisaris/ Purchases of promotion goods Managed by close family member of Director and Commissioner PT Gelael Supermarket Kesamaan pemegang saham utama/ Penggantian biaya/ The same main shareholders Expense reimbursement PT Gelael Lampung Kesamaan manajemen kunci/ Jasa manajemen dan pembelian Common key management barang promosi/ Management services and purchases of promotion goods PT Gelael Dewata Kesamaan pemegang saham utama Penggantian biaya/ tidak langsung/ Expense reimbursement Common ultimate main shareholders PT Salim Ivomas Pratama Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material PT Fabian Abdi Manunggal Dikelola oleh keluarga dekat Desain interior/ Direktur dan Komisaris/ Interior designs Managed by close family member of Director and Commissioner PT Fabian Design Arsitek Dikelola oleh keluarga dekat Desain interior/ Direktur dan Komisaris/ Interior designs Managed by close family member of Director and Commissioner PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
39
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Nature of Relationship Nature of Transactions
PT Indomarco Adi Prima Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material PT Indofood Sukses Makmur Tbk Kesamaan manajemen kunci/ Pembelian bahan baku/ Common key management Purchases of raw material 26. PENYERTAAN SAHAM 26. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Sejak tanggal 11 Agustus 2005, kepemilikan
saham Perusahaan pada PT Gelael Indotim turun dari 50,00% menjadi 12,50%. Sehingga sejak tanggal tersebut, penyertaan saham dicatat dengan menggunakan metode biaya.
On August 11, 2005, the Company’s shareholding in PT Gelael Indotim was diluted from 50.00% to 12.50%. Accordingly, since that date, the investment is accounted for using the cost method.
Sejak tanggal 28 April 2000, kepemilikan saham
Perusahaan pada PT Gelael Dewata turun dari 20,00% menjadi 0,78%. Sehingga sejak tanggal tersebut penyertaan saham dicatat dengan menggunakan metode biaya.
On April 28, 2000, the Company’s shareholding in PT Gelael Dewata was diluted from 20.00% to 0.78%. Accordingly, since that date, the investment is accounted for using the cost method.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai
tercatat penyertaan saham adalah nihil, yang merupakan nilai pada saat penyertaan saham tersebut mulai dicatat dengan menggunakan metode biaya.
As of December 31, 2010 and 2009, the carrying values of the investments in shares of stock are nil, which represent their values at that time when such investments started to be accounted for using the cost method.
27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010.
The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2010.
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values
Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loan and receivables Kas dan setara kas 374.207.101 374.207.101 Cash and cash equivalents Piutang 13.881.251 13.881.251 Accounts receivables Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 26.920.516 26.920.516 Due from related parties Uang jaminan 19.834.659 19.834.659 Security deposit
Jumlah 434.843.527 434.843.527 Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40
27. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
27. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Carrying Values Fair Values
Kewajiban Keuangan Financial Liabilities Kewajiban yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Liabilities at fair value or amortized cost Hutang bank jangka pendek 1.079.829 1.079.829 Short-term bank loans Hutang usaha 127.909.566 127.909.566 Trade payable Hutang lain-lain 86.990.272 86.990.272 Other payables Biaya masih harus dibayar 43.113.671 43.113.671 Accrued expenses Kewajiban lancar lainnya 2.621.394 2.621.394 Other current liabilities Kewajiban tidak lancar lainnya 503.043 503.043 Other non-current liabilities
Jumlah 262.217.775 262.217.775 Total
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui satu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan adalah instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya.
The method and assumption used to estimate the fair value of each class of financial instruments is financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values.
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang dan piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hutang usaha dan hutang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar, dan kewajiban lancar lainnya mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari hutang bank jangka pendek dan kewajiban lancar dan tidak lancar lainnya dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The fair value of cash and cash equivalents, accounts receivable and due from related parties, trade payables and other payables, short-term bank loan, accrued expenses, and other current liabilities approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of obligation under finance leases and other current and non-current liabilites with floating interest rates approximate their fair values as they are repriced frequently.
28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Instrumen keuangan utama Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang dan piutang pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan hutang bank jangka pendek. Instrumen keuangan tersebut terutama langsung berasal dari kegiatan usaha Perusahaan atau untuk tujuan pembiayaan bagi kegiatan operasional Perusahaan.
The Company's principal financial instruments comprise of cash and cash equivalent, receivables and due from related parties and short-term bank loans. These financial instruments mainly originate directly from the Company’s operations or are to finance Company's operations.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
41
28. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
28. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.
It is and has been the Company's policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang dan risiko kredit. Manajemen menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko keuangan sebagai berikut:
The main risks arising from the Company's financial instruments are foreign currency risk and credit risk. The management review and approve policies for managing each of these financial risks, which are described in more detail as follows:
Risiko mata uang asing Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah dalam Rupiah. Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing karena sebagian pembelian dan beban perusahaan, yang meliputi franchise fee, initial fee dan renewal fee harus dibayar dalam Dolar AS. Kewajiban untuk melunasi pembelian atau beban-beban yang dinyatakan dalam Rupiah biasanya dapat dipenuhi dari penerimaan piutang dagang dalam Rupiah. Perusahaan menjual Rupiah hanya secara periodik untuk memenuhi kebutuhan akan Dolar AS.
The Company’s reporting currency is in Rupiah. Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because the changes in foreign exchange rates. The Company faces foreign exchange risk as a portion of its purchases and expenses, such as franchise fee, initial fee and renewal fee are denominated in US Dollar. The requirement to pay purchases or expenses denominated in Rupiah usually can be met from collection of Rupiah trade receivable. The Company only sells its Rupiah in periodical basis to meet their requirement for US Dollar.
Perusahaan tidak mempunyai kebijakan formal
lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. The Company does not have a formal hedging
policy for foreign currency exposures. Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dapat timbul dari instrumen keuangan dapat mengimbangi gagal bayar dari kewajibannya. Risiko kredit Perusahaan terutama berkaitan dengan piutang hubungan istimewa. Merupakan kebijakan Perusahaan untuk memantau posisi keuangan piutang-piutang ini secara terus menerus untuk meminimalisir risiko kredit Perusahaan. Kas dan setara kas yang belum jatuh tempo maupun tidak mengalami penurunan nilai ditempatkan dalam institusi keuangan terkemuka atau perusahaan dengan dengan prestasi kredit yang baik dan tidak memiliki sejarah gagal bayar.
Credit risk is the risk of loss that may arise on outstanding financial instruments should counterpart default on its obligations. The Company’s exposures to credit risk are primarily attributable to receivables due from related parties. It is the Company’s policy to monitor the financial standing of these receivables on an on-going basis to ensure that the Company is exposed to minimal credit risk. Cash and cash equivalents that are neither past due nor impaired are placed with or entered into with reputable financial institutions or companies with high credit ratings and no history of default.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42
29. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING 29. MONETARY ASSETS DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Perusahaan mempunyai aset moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Company has monetary assets in foreign currency as follows:
2010 2009
Mata Setara Mata Setara Uang Asing/ dalam Rupiah/ Uang Asing/ dalam Rupiah/ Foreign Rupiah Foreign Rupiah Currency Equivalent Currency Equivalent
Aset Assets Kas dan setara kas US$ 1.042.719 9.375.090 US$ 1.182.007 11.110.863 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain US$ - - US$ 15.000 141.000 Other receivables
Aset Moneter US$ 1.042.719 9.375.090 US$ 1.197.007 11.251.863 Monetary Assets
Jika posisi aset bersih dalam mata uang asing
pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2011 (tanggal penyelesaian laporan keuangan) (Rp8.708 (nilai penuh) untuk AS$1), maka jumlah aset bersih akan menurun kira-kira sebesar Rp295.089.
If the net position of assets denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 is reflected using the Bank Indonesia’s middle rate as of March 25, 2011 (the completion of financial statement) (Rp8,708 (full amount) to US$1), the net assets will decrease by approximately Rp295,089.
30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION
Segmen Primer Primary Segment Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam
divisi geografis yang terdiri dari Restaurant Support Center (“RSC”) Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang dan Balikpapan. Divisi usaha yang disajikan terpisah dalam pelaporan informasi segmen geografis adalah RSC Jakarta (terdiri dari Jakarta, Bogor, Lampung, Pontianak dan Cilegon), RSC Medan dan Batam (“Mdn&Btm”) (terdiri dari Medan, Pekanbaru, Batam, Banda Aceh dan Tanjung Pinang), dan RSC Makassar dan Balikpapan (“Mks&Bpn“) (terdiri dari Makassar, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Kendari dan Ambon).
The Company is managed and grouped into geographical divisions, which consists of Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang and Balikpapan Restaurant Support Center (“RSC”). Jakarta RSC (consisting of Jakarta, Bogor, Lampung, Pontianak and Cilegon), Medan and Batam RSC (“Mdn&Btm”) (consisting of Medan, Pekanbaru, Batam, Banda Aceh and Tanjung Pinang), and Makassar and Balikpapan RSC (“Mks&Bpn”) (consisting of Makassar, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Kendari and Ambon) are presented separately as segments in geographical segment information.
Informasi bentuk segmen primer yang berupa
segmen geografis Perusahaan adalah sebagai berikut:
The primary segments, which represent the Company’s geographical segment are as follows:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
43
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Primer (lanjutan) Primary Segment (continued) 2010 RSC Mdn& RSC Btm/ Mks&Bpn/ RSC Jakarta/ Mdn&Btm Mks&Bpn RSC Lainnya/ Jumlah/ Jakarta RSC RSC RSC Other RSC Total
Penjualan 1.251.969.811 344.391.216 436.763.352 880.480.189 2.913.604.568 Sales Harga pokok penjualan (555.488.378) (146.781.396 ) (180.217.357) (390.669.589 ) (1.273.156.720 ) Cost of good sold
Laba kotor 696.481.433 197.609.820 256.545.995 489.810.600 1.640.447.848 Gross profit Beban usaha yang dapat dialokasikan (600.749.966) (128.389.245 ) (153.475.007) (318.888.914 ) (1.201.503.132) Allocated operating expenses
Hasil segmen 95.731.467 69.220.575 103.070.988 170.921.686 438.944.716 Segment result Beban usaha tidak dapat dilokasikan (235.389.869) Unallocated operating expenses
Laba usaha - bersih 203.554.847 Income from operation Pendapatan lain-lain - bersih 58.034.965 Other income - net
Laba sebelum beban pajak penghasilan 261.589.812 Income before income tax expense Beban pajak penghasilan (61.992.635) Income tax expense
Laba bersih 199.597.177 Net income
Aset segmen 713.463.881 89.113.930 123.027.160 261.869.722 1.187.474.693 Segment assets Aset tidak dapat dialokasikan 48.568.351 Unallocated assets
Jumlah aset 1.236.043.044 Total assets Kewajiban segmen (184.176.842) (9.499.418 ) (12.209.117) (45.654.874 ) (251.540.251) Segment liabilities Kewajiban tidak dapat dialokasikan (182.838.834) Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban (434.379.085) Total liabilities
Infomasi segmen lainnya Other segment information Belanja modal 35.131.381 6.288.757 7.241.710 15.388.842 64.050.690 Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi 62.610.268 11.128.755 14.469.412 42.303.234 130.511.669 Depreciation and amortization 2009 RSC Mdn& RSC Btm/ Makassar/ RSC Jakarta/ Mdn&Btm Makassar RSC Lainnya/ Jumlah/ Jakarta RSC RSC RSC Other RSC Total
Penjualan 1.039.666.748 299.913.101 365.871.774 748.908.156 2.454.359.779 Sales Harga pokok penjualan (428.825.087) (114.158.708 ) (139.131.480) (304.416.900 ) (986.532.175) Cost of good sold
Laba kotor 610.841.661 185.754.393 226.740.294 444.491.256 1.467.827.604 Gross profit Beban usaha yang dapat dialokasikan (514.261.455) (115.571.847 ) ( 128.922.967) (277.546.880 ) (1.036.303.149) Allocated operating expenses
Hasil segmen 96.580.206 70.182.546 97.817.327 166.944.376 431.524.455 Segment result
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
44
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued) 2009 RSC Mdn& RSC Btm/ Makassar/ RSC Jakarta/ Mdn&Btm Makassar RSC Lainnya/ Jumlah/ Jakarta RSC RSC RSC Other RSC Total
Beban usaha tidak dapat dialokasikan (210.283.446) Unallocated operating expenses
Laba usaha 221.241.009 Income from operation Pendapatan lain-lain - bersih 25.906.941 Other income - net
Laba sebelum beban pajak penghasilan 247.147.950 Income before income tax expense Beban pajak penghasilan (65.151.366) Income tax expense
Laba bersih 181.996.584 Net income
Aset segmen 624.009.634 70.084.327 98.174.843 220.967.447 1.013.236.251 Segment assets Aset tidak dapat dialokasikan 28.172.583 Unallocated assets
Jumlah aset 1.041.408.834 Total assets Kewajiban segmen (153.121.143) (7.466.808 ) (8.896.368) (38.787.431 ) (208.271.750) Segment liabilities Kewajiban tidak dapat dialokasikan (194.031.552) Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban (402.303.302) Total liabilities
Infomasi segmen lainnya Other segment information Belanja modal 31.007.257 2.954.223 4.764.336 9.440.109 48.165.925 Capital expenditures Penyusutan dan amortisasi 50.874.287 9.261.279 11.211.657 40.506.391 111.853.614 Depreciation and amortization
Segmen Sekunder Secondary Segment Segmen sekunder Perusahaan adalah segmen
usaha berdasarkan jenis produk, sebagai berikut:
The Company’s secondary segment is based on product categories, as follows:
2010 2009
Makanan 2.552.554.067 2.104.171.771 Foods Minuman 214.753.376 267.936.184 Beverages Lain-lain 146.297.125 82.251.824 Others
Jumlah penjualan 2.913.604.568 2.454.359.779 Total sales
31. KOMITMEN 31. COMMITMENTS
a. Perusahaan memperoleh hak untuk mendirikan dan mengoperasikan gerai “Kentucky Fried Chicken (“KFC”)” sesuai dengan panduan dan standar yang ditetapkan oleh Kentucky Fried Chicken International Holdings, Inc., sebagai franchisor, untuk semua franchisee merek KFC. Dalam perjanjian waralaba yang ditandatangani pada tanggal 10 Januari 2003, semua gerai baru diberikan hak waralaba untuk beroperasi
a. The Company obtained the right to establish and operate Kentucky Fried Chicken (“KFC”) outlets following the guidelines and standards set by Kentucky Fried Chicken International Holdings, Inc., as the franchisor, for all franchisees of KFC brand. Under the franchise agreement signed on January 10, 2003, all new outlets opened are given a franchise to operate for a period of ten (10) years and renewable for another 10-year term. However, those existing outlets that had been renewed or to be renewed
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
45
31. KOMITMEN (lanjutan) 31. COMMITMENTS (continued)
selama periode sepuluh (10) tahun dan dapat diperpanjang untuk periode sepuluh (10) tahun berikutnya. Namun, untuk gerai yang sudah ada pada saat perjanjian tersebut ditandatangani yang telah atau akan diperpanjang untuk periode sepuluh (10) tahun berikutnya, dibebaskan dari perpanjangan selanjutnya dan akan diperlakukan sebagai gerai baru setelah periode sepuluh (10) tahun yang kedua. Sebagai kompensasi, Perusahaan diwajibkan untuk membayar franchise fee secara bulanan kepada franchisor sebesar 6% dari penjualan (setelah dikurangi pajak). Perusahaan juga diwajibkan untuk membayar initial fee atas setiap gerai restoran baru dan renewal fee atas setiap gerai restoran yang diperpanjang. Initial fee dan renewal fee akan ditinjau kembali berdasarkan US CPI Index efektif setiap tanggal 1 April setiap tahunnya, dan perubahan terakhir dilakukan pada bulan April 2010 masing-masing dari AS$43.600 menjadi AS$44.800 untuk initial fee setiap gerai dan dari AS$21.800 menjadi AS$22.400 untuk renewal fee setiap gerai. Selain itu untuk gerai ekspres, sejak 1 April 2010, initial fee untuk setiap gerai juga meningkat dari AS$21.800 menjadi AS$22.400 untuk setiap gerai, sedangkan renewal fee meningkat dari AS$10.900 menjadi AS$11.200 untuk setiap gerai. Selanjutnya, Perusahaan juga diberikan hak untuk memberikan sub-lisensi kepada gerai KFC yang dimiliki oleh PT Gelael Indotim dan PT Gelael Lampung yang masing-masing beroperasi di Indonesia Timur dan Lampung.
for another ten (10) years are not subject to further renewal and would be treated as new outlet after the second 10-year term. As compensation, the Company is obliged to pay to franchisor a monthly franchise fee of 6% of revenue (net of tax). The Company is also obliged to pay initial fee for every new outlet opened and renewal fee for every existing outlet renewed. The initial and renewal fees are subject to adjustment effective every 1st of April of each year based on US CPI Index, and the last adjustment was made in April 2010 from US$43,600 to US$44,800 initial fee per outlet and from US$21,800 to US$22,400 renewal fee per outlet, respectively. At the same time, initial fee for express outlet was increased from US$21,800 to US$22,400 per outlet and renewal fee for express outlet was increased from US$10,900 to US$11,200 per outlet. Further, the Company was granted the right to provide sub-licensing to KFC outlets owned by PT Gelael Indotim and PT Gelael Lampung which are in operations in East Indonesia and Lampung, respectively.
b. Perusahaan mempunyai perjanjian eksklusif
untuk produk Carbonated Soft Drink (“CSD”) tertanggal 1 Agustus 2002 dengan PepsiCo Beverages International (“PBI”). Berdasarkan perjanjian tersebut, PBI menyuplai sirup dan kemasan yang digunakan dan dijual oleh Perusahaan. PBI memberikan insentif kepada Perusahaan dengan tingkat tertentu untuk jumlah pembelian tertentu dan untuk kegiatan promosi tertentu.
b. The Company entered into an exclusive Carbonated Soft Drink (“CSD”) agreement with PepsiCo Beverages International (“PBI”) on August 1, 2002. Pursuant to the said agreement, PBI supplies all syrup used by the Company and all packaged products sold by the Company. PBI also gives the Company incentives at specific rate for specific purchased volume and specific promotion activity.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
46
31. KOMITMEN (lanjutan) 31. COMMITMENTS (continued)
Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan dan PBI telah memperpanjang perjanjian tersebut sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Dalam perjanjian ini, PBI juga memberikan sign on bonus dan one-time bonus berdasarkan jumlah gerai restoran yang memenuhi syarat.
On August 1, 2007, the Company and PBI agreed to extend the agreement up to July 31, 2012. In this agreement, PBI also provides sign on bonus and one-time bonus based on the number of restaurant outlets which meet certain criteria.
c. Perusahaan memiliki perjanjian eksklusif
dengan PT Coca-Cola Distribution Indonesia (“CCDI”) yang mewajibkan Perusahaan untuk menjual produk Frestea sebanyak yang telah disepakati. Sebagai kompensasi, CCDI memberikan dana untuk mendukung kegiatan pemasaran Perusahaan. Perjanjian ini mulai berlaku sejak 1 Desember 2009 dan akan berakhir pada 30 November 2012.
c. The Company entered into an exclusive agreement with PT Coca-Cola Distribution Indonesia (“CCDI”) whereby the Company is required to sell Frestea product as stated in agreement. As compensation, CCDI provides funding supports for the Company marketing activities. This agreement is effective starting December 1, 2009 and for a period up to November 30, 2012.
d. Perusahaan mempunyai berbagai perjanjian
sewa operasi atas gerai restoran dengan komitmen pembayaran sewa yang tetap untuk setiap periode atau berdasarkan persentase penjualan pada gerai tersebut.
d. The Company enters into operating lease agreements for its restaurant outlets. Rental payments are either fixed for a certain period or based on certain percentage of sales of the respective outlet.
e. Perusahaan mengadakan program
keanggotaan “Music Hitter” untuk pembeli album musik “KFC Music Hitlist”. Setiap anggota berhak atas “Produk KFC Goceng” setiap minggu, dan juga “Wing Bucket KFC” pada saat anggota tersebut berulang tahun secara cuma-cuma. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah peserta program ini sekitar 300.000 orang.
e. The Company offers “Music Hitter” membership program for buyers of “KFC Music Hitlist” album. Each member is entitled to get free “Produk KFC Goceng” weekly, and free “Wing Bucket KFC” on the member’s birthday. As of December 31, 2010, this program has approximately 300,000 members.
32. KONTINJENSI 32. CONTINGENCY
Pada tanggal 23 April 2010, Perusahan menghadapi tuntutan hukum yang diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan sengketa tanah yang terletak di M.T. Haryono, Jakarta, dengan jumlah tuntutan sebesar Rp50.000.000. Berdasarkan Putusan Pengadilan No. 342/PDT.G/2010/PN.Jkt.Sel tertanggal 6 Januari 2011, pengadilan memutuskan memenangkan Perusahaan.
On April 23, 2010, the Company received a lawsuit in South Jakarta State Court (Pengadilan Negeri Jakarta Selatan) related to the land dispute located in M.T. Haryono, Jakarta, with total claim of Rp50,000,000. Based on Court Decision (Hasil Putusan Perkara) No. 342/PDT.G/2010/PN.Jkt.Sel dated January 6, 2011, the court basically ruled out in favor of the Company.
Menanggapi hal tersebut, pihak penggugat mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2011, Pengadilan Tinggi belum memberikan putusan atas upaya banding tersebut. Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa Pengadilan Tinggi akan memenangkan Perusahaan.
In response thereto, the plaintiff elevated the case to the Jakarta High Court (Pengadilan Tinggi Jakarta). Until March 25, 2011, the High Court has not yet responded to the said appeal. The Company’s management believes that the High Court’s decision will also be in its favor.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
47
33. REKLASIFIKASI AKUN 33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan
tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun dalam laporan keuangan tahun 2010.
Certain accounts in the 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2010 financial statements.
Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai
berikut: The reclassified accounts are summarized as
follows: 2009 Dilaporkan 2009 Sebelumnya/ Setelah As Reported Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Previously Reclassifications As Reclassified Aset lancar Current assets Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 15.331.451 15.331.451 Due from related parties Aset tidak lancar Non-current assets Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 15.331.451 (15.331.451) - Due from related parties Beban usaha Operating expenses Penjualan dan pemasaran (1.032.411.337) (3.891.812) (1.036.303.149) Selling and marketing Pendapatan/(beban) lain-lain Other income/(expenses) Insentif sehubungan dengan Incentives related to supply perjanjian pemasokan 619.437 3.891.812 4.511.249 agreements 34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN
TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF 34. STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar Akuntansi Keuangan yang telah
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) tetapi belum efektif pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
The Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) but not yet effective in 2010 are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
• PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian
Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
• PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
• PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus
Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
• PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
48
34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2011 (lanjutan): Effective on or after January 1, 2011 (continued):
• PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan
Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
• PSAK No. 3 (Revised 2010),”Interim Financial Reporting“, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
• PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen
Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
• PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
• PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
• PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
• PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah
Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
• PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
• PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada
Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
• PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
49
34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2011 (lanjutan): Effective on or after January 1, 2011 (continued):
• PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak
Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
• PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
• PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”,
mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
• PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
• PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
• PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and corrections of errors.
• PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai
Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
• PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
• PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,
Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
• PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
• PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak
Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
• PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
50
34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
• PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh
Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
• PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
• PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,
mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
• PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.
• PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak
Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
• PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
• PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
• PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
• PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
• PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
• ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset
Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
• ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
PT FAST FOOD INDONESIA TBK. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
51
34. STANDAR YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
34. STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on or after January 1, 2012 (continued):
• ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan
Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
• ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang baru dan yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these new and revised Standards on its financial statements.
35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 35. COMPLETION OF THE FINANCIAL
STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on March 25, 2011.