Anatomi Ab

8
Hip joint merupakan triaxial joint, karena me-miliki 3 bidang gerak. Hip joint juga merupakan hubungan proksimal dari extremitas inferior. Dibandingkan dengan shoulder joint yang konstruksinya untuk mobilitas, hip joint sangat stabil yang konstruksinya untuk menumpuh berat badan. Selama berjalan, gaya dari extremitas inferior ditransmisikan keatas melalui hip ke pelvis dan trunk, dan aktivitas extremitas inferior lainnya. Karena hip joint merupakan triaxial joint maka terdapat 3 pasang gerakan yang terjadi pada hip joint. B. GERAKAN PADA HIP JOINT Gerakan tersebut adalah fleksi – ekstensi, abduksi – adduksi, external rotasi – internal rotasi. Gerakan yang paling luas adalah fleksi hip dan yang paling terbatas adalah ekstensi/hipereks-tensi hip. Fleksi hip adalah gerakan femur ke depan dalam bidang sagital. Jika lutut lurus, maka gerakan fleksi hip dibatasi oleh ketegangan otot hamstring. Pada gerak fleksi yang luas, pelvis akan back-ward tilt untuk melengkapi/menyempurnakan gerakan pada hip joint. Extensi adalah gerakan kembali dari fleksi. Hiperekstensi adalah gerakan femur ke belakang dalam bidang sagital.Gerakan ini sangat terbatas, kecuali para dancer dan akrobat yang memungkinkan terjadi rotasi femur keluar sehingga gerakannya cukup luas. Faktor penghambat hiperekstensi hip adalah ketegangan ligamen iliofemoral pada bagian depan sendi. Keuntungan dari keterbatasan gerak ini adalah sendi menjadi sangat stabil untuk weight bearing (menumpuh berat badan) tanpa membutuhkan kontraksi otot yang kuat. Abduksi adalah gerakan femur ke samping dalam bidang frontal sehingga paha bergerak jauh dari midline tubuh. Range Of Motion Abduksi yang lebih besar dapat terjadi jika femur berotasi keluar. Abduksi dibatasi oleh otot-otot adduktor dan ligamen pubofemoral .Adduksi adalah gerakan kembali dari abduksi. Hiperadduksi hanya dapat terjadi jika tungkai sisi kontralateral digerakkan keluar. Pada hiperadduksi yang luas, ligamen teres femoris menjadi tegang. External rotasi adalah suatu rotasi femur disekitar axis longitudinal sehingga lutut terputar keluar. External rotasi juga merupakan suatu rotasi femur disekitar axis sagital sehingga lutut terputar kedalam. External rotasi biasanya lebih besar daripada

description

hdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsbhdsfjhgdhfghafhdsb

Transcript of Anatomi Ab

Hip joint merupakan triaxial joint, karena me-miliki 3 bidang gerak. Hip joint juga merupakan hubungan proksimal dari extremitas inferior. Dibandingkan dengan shoulder joint yang konstruksinya untuk mobilitas, hip joint sangat stabil yang konstruksinya untuk menumpuh berat badan. Selama berjalan, gaya dari extremitas inferior ditransmisikan keatas melalui hip ke pelvis dan trunk, dan aktivitas extremitas inferior lainnya. Karena hip joint merupakan triaxial joint maka terdapat 3 pasang gerakan yang terjadi pada hip joint.

B. GERAKAN PADA HIP JOINT

Gerakan tersebut adalah fleksi – ekstensi, abduksi – adduksi, external rotasi – internal rotasi. Gerakan yang paling luas adalah fleksi hip dan yang paling terbatas adalah ekstensi/hipereks-tensi hip. Fleksi hip adalah gerakan femur ke depan dalam bidang sagital. Jika lutut lurus, maka gerakan fleksi hip dibatasi oleh ketegangan otot hamstring. Pada gerak fleksi yang luas, pelvis akan back-ward tilt untuk melengkapi/menyempurnakan gerakan pada hip joint. Extensi adalah gerakan kembali dari fleksi.

Hiperekstensi adalah gerakan femur ke belakang dalam bidang sagital.Gerakan ini sangat terbatas, kecuali para dancer dan akrobat yang memungkinkan terjadi rotasi femur keluar sehingga gerakannya cukup luas. Faktor penghambat hiperekstensi hip adalah ketegangan ligamen iliofemoral pada bagian depan sendi. Keuntungan dari keterbatasan gerak ini adalah sendi menjadi sangat stabil untuk weight bearing (menumpuh berat badan) tanpa membutuhkan kontraksi otot yang kuat.

Abduksi adalah gerakan femur ke samping dalam bidang frontal sehingga paha bergerak jauh dari midline tubuh. Range Of Motion Abduksi yang lebih besar dapat terjadi jika femur berotasi keluar. Abduksi dibatasi oleh otot-otot adduktor dan ligamen pubofemoral.Adduksi adalah gerakan kembali dari abduksi. Hiperadduksi hanya dapat terjadi jika tungkai sisi kontralateral digerakkan keluar. Pada hiperadduksi yang luas, ligamen teres femoris menjadi tegang.External rotasi adalah suatu rotasi femur disekitar axis longitudinal sehingga lutut terputar keluar. External rotasi juga merupakan suatu rotasi femur disekitar axis sagital sehingga lutut terputar kedalam. External rotasi biasanya lebih besar daripada internal rotasi.Internal rotasi adalah gerak rotasi femur disekitar axis longitudinal sehingga lutut terputar kedalam. Internal rotasi juga merupakan gerak rotasi femur disekitar axis sagital sehingga lutut terputar keluar. Internal dan external rotasi dipengaruhi oleh derajat torsi femoral (terputarnya femur pada axis longitudinal sehingga salah satu ujungnya berotasi kedalam terhadap ujung lainnya).

Diagonal adduksi adalah suatu gerakan ke depan dari posisi abduksi paha dalam bidang horizontal, yang diikuti oleh penurunan external rotasi. Diagonal abduksi adalah suatu gerakan ke samping dari posisi fleksi hip dalam bidang horizontal, yang diikuti oleh external rotasi

:

Daftar pustaka :

Putz, R. and Pabst, R., 2006. Ekstremitas Bawah. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Batang Badan, Panggul, Ekstremitas Bawah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC