Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

53
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i akper pemkab kotim maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan. Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah Keperawatan Anak I dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.R DENGAN MASALAH GANGGUAN O2 DAN CO2”. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin. Penulis

description

makalah

Transcript of Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

Page 1: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,

makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi

mahasiswa/i akper pemkab kotim maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.

Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata

kuliah Keperawatan Anak I dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY.R DENGAN MASALAH GANGGUAN O2 DAN CO2”. Dalam penulisan

makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti

oleh para pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan

membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis juga

mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam

penyelesaian makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Amin.

Penulis

Page 2: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 TUJUAN PENULISAN 1

1.3 RUMUSAN MASALAH 2

1.4 METODE PENULISAN 2

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

GERONTIK PADA NY R DENGAN GANGGUAN O2 DAN CO2

A.  Pengertian oksigenasi

B.  Tujuan pemberian oksigenasi

C.  Anatomi fisiologi sistem pernafasan

D.  Factor yang mempengaruhi sistem pernafasan

E.  PENATALAKSANAAN

F.   MASALAH KEPERAWATAN

G.  DIAGNOSA KEPERAWATAN

H.  RENCANA KEPERAWATAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN

2.2 LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY DENGAN GANGGUAN o2 dan co2

PENGKAJIAN 15

ANALISA DATA 18

RENCANA KEPERAWATAN 19

BAB III PENUTUP

3.1  KESIMPULAN 22

3.2  SARAN 22

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang   

O2 dan CO2 merupakan bagian dari kehidupan manusia, sehingga kualitas

oksigenasi ikut menentukan kualitas hidup. Oksigenasi adalah memberikan aliran gas

oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen

meningkat dalam tubuh. memberikan pengobatan sesuai penyebab dan untuk

memperbaiki fungsi oksigenasi seperti dijelaskan dalam makalah ini.

B. Tujuan

Tujuan Instruksional Umum

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu memberikan asuhan

keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi.

Tujuan Instruksional Khusus

Setelah menyelesaikan bab ini, peserta didik akan mampu untuk :

1. Menjelaskan pengertian oksigenasi

2. Menjelaskan tujuan pemberian oksigen

3. Menguraikan stuktur anatomi sistem pernapasan serta fungsinya

4. Menguraikan fisiologi sistem pernapasan ( ventilasi, difusi dan transportasi )

5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pernapasan

6. Menjelaskan masalah-masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan oksigen

7. Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan memenuhi

kebutuhan pertukaran O2 dan CO2 :

a. Pengaturan posisi

b. Latihan nafas dalam

c. Batuk efektif

d. Hidrasi

e. Inhalasi

f. Pemberian O2

g. Fisioterapi dada (vibrasi dan perkusi)

h. Postural drainage

i. Massage punggung

j. Pengumpulan dahak

8. Menjelaskan pengkajian fungsi pernapasan

Page 4: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

9. Menjelaskan kemungkinan diagnosa keperawatan yang timbul

10. Menjelaskan perencanaan, tujuan yang akan dicapai secara umum

11. Menjelaskan intervensi keperawatan serta evaluasi

C. Manfaat

1. Bagi mahasiswa

Merupakan sumber tambahan informasi dan pengetahuan tentang permasalahan

oksigenasi pada masa usia lanjut sebagai acuan dalam memberikan pelayanan

keperawatan pada saat praktik lapangan.

2. Bagi institusi dan civitas akademika

Mengukur pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam menyusun suatu

makalah dengan mengambil dari berbagai sumber literature serta dijadikan sebagai

sumber bacaan tambahan di perpustakaan

D. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian oksigenasi?

2. Apa tujuan pemberian oksigenasi?

3. Apa saja anatomi sistem pernafasan?

4. Apa fisiologi sistem pernafasan ?

5. Apa saja factor – factor yang mempengaruhi pernafasan?

E. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu metode deskriptif

dengan menggunakan studi melalui pendekatan proses keperawatan dengan langkah-

langkah pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Tehnik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan yaitu

mempelajari Dokumentasi Keperawatan serta sumber-sumber lainnya yang

berhubungan dengan judul makalah dan masalah yang dibahas

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini yaitu Kata Pengantar, Daftar Isi, Bab I

Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,

Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. Bab II Pembahasan. Bab III Penutup

yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Daftar Pustaka.

Page 5: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

BAB II

PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN OKSIGENASI

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan

1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.

II. TUJUAN PEMBERIAN OKSIGENASI

1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan

2. Untuk menurunkan kerja paru-paru

3. Untuk menurunkan kerja jantung

III. ANATOMI SISTEM PERNAPASAN

A. Saluran Nafas Atas

1. Hidung

Terdiri atas bagian eksternal dan internal

Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung

dan kartilago

Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi

rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang

disebut septum

Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak

mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung

Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi

lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh

gerakan silia

Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-

paru

Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta

menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru

Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena

reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang

sejalan dengan pertambahan usia

Page 6: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

2. Faring

Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang

menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring

Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring),

dan laring (laringofaring)

Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus

respiratorius dan digestif

3. Laring

Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang

menghubungkan faring dan trakea

Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :

Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring

selama menelan

Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari

kartilago ini membentuk jakun (Adam’s apple)

Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam

laring (terletak di bawah kartilago tiroid)

Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan

kartilago tiroid

Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang

menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)

Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi

Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda

asing dan memudahkan batu

4. Trakea

Disebut juga batang tenggorok

Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina

B. Saluran Nafas Bawah

1. Bronkus

Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri

Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2

bronkus)

Page 7: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus

lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental

Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus

subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri,

limfatik dan saraf

2. Bronkiolus

Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus

Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir

yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam

jalan napas

3. Bronkiolus Terminalis

Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang

tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)

4. Bronkiolus respiratori

Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori

Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan

napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas

5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar

Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan

sakus alveolar

Dan kemudian menjadi alveoli

6. Alveoli

Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2

Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan

seluas 70 m2

Terdiri atas 3 tipe :

Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding

alveoli

Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan

mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan

dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)

Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel

fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan

PARU

Page 8: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut

Terletak dalam rongga dada atau toraks

Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan

beberapa pembuluh darah besar

Setiap paru mempunyai apeks dan basis

Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris

Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus

Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan

segmen bronkusnya

PLEURA

Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis

terbagi mejadi 2 :

- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada

- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru

Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang

berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama

pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru

Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk

mencegah kolap paru-paru

IV. FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan

lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang

(ekspirasi).

Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru

atau sebaliknya.Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada

perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi,

dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan

ekspirasi merupakan gerakan pasif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :

a. Tekanan udara atmosfir

b. Jalan nafas yang bersih

c. Pengembangan paru yang adekuat

Page 9: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan

kapiler paru-paru.Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang

bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang

lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan

pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran

respirasi.

Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran

respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan

oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40

mmHg.

Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :

a. Luas permukaan paru

b. Tebal membran respirasi

c. Jumlah darah

d. Keadaan/jumlah kapiler darah

e. Afinitas

f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan

sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.

Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida

harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 %

oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa

ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam

cairan plasma dan sel-sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :

a. Curah jantung (cardiac Output / CO)

b. Jumlah sel darah merah

c. Hematokrit darah

d. Latihan (exercise)

Page 10: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERNAPASAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah :

1. Tahap Perkembangan

Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang

sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil

dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa

kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi

terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk

oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.

2. Lingkungan

Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin

tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat

dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki

laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang

meningkat.

Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi,

sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas yang hilang

dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga

kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin

sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan

tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga

mengurangi kebutuhan akan oksigen.

3. Gaya Hidup

Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan

dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan

pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit

paru.

4. Status Kesehatan

Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat

menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi

penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya

pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem

pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu

contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia,

Page 11: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka

anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

5. Narkotika

Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam

pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila

memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan

kedalaman pernapasan.

6. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan

Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat

mempengarhi pernapasan yaitu :

a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru

b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru

c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel

jaringan.

Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi

sebagian jalan napas.

Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh

yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi,

difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi

yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi.

Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat

sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida

kadang berakumulasi didalam darah.

Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan

membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam

hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral.

Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 – 5 menit

sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya

terlihat cemas, lelah dan pucat.

7. Perubahan pola nafas

Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama

jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut

dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha

inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu

Page 12: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti

pada penderita asma.

8. Obstruksi jalan napas

Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang

saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas

meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda

asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila

individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.

Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap

dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang

terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan

tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya

suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).

VI. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Secara umum pengkajian dimulai dengan mengumpulkan data tentang :

1. Biodata pasien (umur, sex, pekerjaan, pendidikan)

Umur pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik

maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui

hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya masalah/penyakit, dan tingkat

pendidikan dapat berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang

masalahnya/penyakitnya.

2. Keluhan utama dan riwayat keluhan utama (PQRST)

Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien pada

saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya

mengandung unsur PQRST (Paliatif/Provokatif, Quality, Regio, Skala, dan Time)

3. Riwayat perkembangan

a. Neonatus : 30 – 60 x/mnt

b. Bayi : 44 x/mnt

c. Anak : 20 – 25 x/mnt

d. Dewasa : 15 – 20 x/mnt

e. Dewasa tua : volume residu meningkat, kapasitas vital menurun

Page 13: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

4. Riwayat kesehatan keluarga

Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami masalah /

penyakit yang sama.

5. Riwayat sosial

Perlu dikaji kebiasaan-kebiasaan klien dan keluarganya, misalnya : merokok,

pekerjaan, rekreasi, keadaan lingkungan, faktor-faktor alergen dll.

6. Riwayat psikologis

Disini perawat perlu mengetahui tentang :

a. Perilaku / tanggapan klien terhadap masalahnya/penyakitnya

b. Pengaruh sakit terhadap cara hidup

c. Perasaan klien terhadap sakit dan therapi

d. Perilaku / tanggapan keluarga terhadap masalah/penyakit dan therapi

7. Riwayat spiritual

8. Pemeriksaan fisik

a. Hidung dan sinus

Inspeksi : cuping hidung, deviasi septum, perforasi, mukosa (warna, bengkak,

eksudat, darah), kesimetrisan hidung.

Palpasi : sinus frontalis, sinus maksilaris

b. Faring

Inspeksi : warna, simetris, eksudat ulserasi, bengkak

c. Trakhea

Palpasi : dengan cara berdiri disamping kanan pasien, letakkan jari tengah pada

bagian bawah trakhea dan raba trakhea ke atas, ke bawah dan ke samping

sehingga kedudukan trakhea dapat diketahui.

d. Thoraks

Inspeksi :

Postur, bervariasi misalnya pasien dengan masalah pernapasan kronis

klavikulanya menjadi elevasi ke atas.

Bentuk dada, pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Dada bayi berbentuk

bulat/melingkar dengan diameter antero-posterior sama dengan diameter

tranversal (1 : 1). Pada orang dewasa perbandingan diameter antero-posterior

dan tranversal adalah 1 : 2

Beberapa kelainan bentuk dada diantaranya : Pigeon chest yaitu bentuk dada

yang ditandai dengan diameter tranversal sempit, diameter antero-posterior

Page 14: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

membesar dan sternum sangat menonjol ke depan. Funnel chest merupakan

kelainan bawaan dengan ciri-ciri berlawanan dengan pigeon chest, yaitu

sternum menyempit ke dalam dan diameter antero-posterior mengecil. Barrel

chest ditandai dengan diameter antero-posterior dan tranversal sama atau

perbandingannya 1 : 1.

Kelainan tulang belakang diantaranya : Kiposis atau bungkuk dimana punggung

melengkung/cembung ke belakang. Lordosis yaitu dada membusung ke depan

atau punggung berbentuk cekung. Skoliosis yaitu tergeliatnya tulang belakang

ke salah satu sisi.

Pola napas, dalam hal ini perlu dikaji kecepatan/frekuensi pernapasan apakah

pernapasan klien eupnea yaitu pernapasan normal dimana kecepatan 16 – 24

x/mnt, klien tenang, diam dan tidak butuh tenaga untuk melakukannya, atau

tachipnea yaitu pernapasan yang cepat, frekuensinya lebih dari 24 x/mnt, atau

bradipnea yaitu pernapasan yang lambat, frekuensinya kurang dari 16 x/mnt,

ataukah apnea yaitu keadaan terhentinya pernapasan.

Perlu juga dikaji volume pernapasan apakah hiperventilasi yaitu bertambahnya

jumlah udara dalam paru-paru yang ditandai dengan pernapasan yang dalam

dan panjang ataukah hipoventilasi yaitu berkurangnya udara dalam paru-paru

yang ditandai dengan pernapasan yang lambat.

Perlu juga dikaji sifat pernapasan apakah klien menggunakan pernapasan dada

yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan dada, ataukah

pernapasan perut yaitu pernapasan yang ditandai dengan pengembangan perut.

Perlu juga dikaji ritme/irama pernapasan yang secara normal adalah reguler

atau irreguler, ataukah klien mengalami pernapasan cheyne stokes yaitu

pernapasan yang cepat kemudian menjadi lambat dan kadang diselingi apnea,

atau pernapasan kusmaul yaitu pernapasan yang cepat dan dalam, atau

pernapasan biot yaitu pernapasan yang ritme maupun amplitodunya tidak

teratur dan diselingi periode apnea.

Perlu juga dikaji kesulitan bernapas klien, apakah dispnea yaitu sesak napas

yang menetap dan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, ataukah ortopnea yaitu

kemampuan bernapas hanya bila dalam posisi duduk atau berdiri.

Perlu juga dikaji bunyi napas, dalam hal ini perlu dikaji adanya

stertor/mendengkur yang terjadi karena adanya obstruksi jalan napas bagian

atas, atau stidor yaitu bunyi yang kering dan nyaring dan didengar saat

Page 15: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

inspirasi, atau wheezing yaitu bunyi napas seperti orang bersiul, atau rales yaitu

bunyi yang mendesak atau bergelembung dan didengar saat inspirasi, ataukah

ronchi yaitu bunyi napas yang kasar dan kering serta di dengar saat ekspirasi.

Perlu juga dikaji batuk dan sekresinya, apakah klien mengalami batuk produktif

yaitu batuk yang diikuti oleh sekresi, atau batuk non produktif yaitu batuk

kering dan keras tanpa sekresi, ataukah hemoptue yaitu batuk yang

mengeluarkan darah

Status sirkulasi, dalam hal ini perlu dikaji heart rate/denyut nadi apakah

takhikardi yaitu denyut nadi lebih dari 100 x/mnt, ataukah bradikhardi yaitu

denyut nadi kurang dari 60 x/mnt.

Juga perlu dikaji tekanan darah apakah hipertensi yaitu tekanan darah arteri

yang tinggi, ataukah hipotensi yaitu tekanan darah arteri yang rendah.

Juga perlu dikaji tentang oksigenasi pasien apakah terjadi anoxia yaitu suatu

keadaan dengan jumlah oksigen dalam jaringan kurang, atau hipoxemia yaitu

suatu keadaan dengan jumlah oksigen dalam darah kurang, atau hipoxia yaitu

berkurangnya persediaan oksigen dalam jaringan akibat kelainan internal atau

eksternal, atau cianosis yaitu warna kebiru-biruan pada mukosa membran, kuku

atau kulit akibat deoksigenasi yang berlebihan dari Hb, ataukah clubbing finger

yaitu membesarnya jari-jari tangan akibat kekurangan oksigen dalam waktu

yang lama.

Palpasi :

Untuk mengkaji keadaan kulit pada dinding dada, nyeri tekan, massa,

peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil vremitus.

Taktil vremitus adalah vibrasi yang dapat dihantarkan melalui sistem

bronkhopulmonal selama seseorang berbicara. Normalnya getaran lebih terasa

pada apeks paru dan dinding dada kanan karena bronkhus kanan lebih besar.

Pada pria lebih mudah terasa karena suara pria besar

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

2. Pola napas tidak efektif

3. Gangguan pertukaran gas

Page 16: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

4. Penurunan kardiak output

5. Rasa berduka

6. Koping tidak efektif

7. Perubahan rasa nyaman

8. Potensial/resiko infeksi

9. Interaksi sosial terganggu

10. Intoleransi aktifitas, dll sesuai respon klien

1. Bersihan jalan napas tidak efektif

Yaitu tertumpuknya sekresi atau adanya obstruksi pada saluran napas.

Tanda-tandanya :

Bunyi napas yang abnormal

Batuk produktif atau non produktif

Cianosis

Dispnea

Perubahan kecepatan dan kedalaman pernapasan

Kemungkinan faktor penyebab :

Sekresi yang kental atau benda asing yang menyebabkan obstruksi

Kecelakaan atau trauma (trakheostomi)

Nyeri abdomen atau nyeri dada yang mengurangi pergerakan dada

Obat-obat yang menekan refleks batuk dan pusat pernapasan

Hilangnya kesadaran akibat anasthesi

Hidrasi yang tidak adekuat, pembentukan sekresi yang kental dan sulit

untuk di expektoran Immobilisasi

Penyakit paru menahun yang memudahkan penumpukan sekresi

2. Pola napas tidak efektif

Yaitu respon pasien terhadap respirasi dengan jumlah suplay O2 kejaringan

tidak adekuat

Tanda-tandanya :

Dispnea

Peningkatan kecepatan pernapasan

Napas dangkal atau lambat

Retraksi dada

Pembesaran jari (clubbing finger)

Page 17: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

Pernapasan melalui mulut

Penambahan diameter antero-posterior

Cianosis, flail chest, ortopnea

Vomitus

Ekspansi paru tidak simetris

Kemungkinan faktor penyebab :

Tidak adekuatnya pengembangan paru akibat immobilisasi, obesitas, nyeri

Gangguan neuromuskuler seperti : tetraplegia, trauma kepala, keracunan

obat anasthesi

Gangguan muskuloskeletal seperti : fraktur dada, trauma yang

menyebabkan kolaps paru

CPPO seperti : empisema, obstruksi bronchial, distensi alveoli

Hipoventilasi akibat kecemasan yang tinggi

Obstruksi jalan napas seperti : infeksi akut atau alergi yang menyebabkan

spasme bronchial atau oedema

Penimbunan CO2 akibat penyakit paru

3. Gangguan pertukaran gas

Yaitu perubahan asam basa darah sehingga terjadi asidosis respiratori dan

alkalosis respiratori.

4. Penurunan kardiak output

Tanda-tandanya :

Kardiak aritmia

Tekanan darah bervariasi

Takikhardia atau bradikhardia

Cianosis atau pucat

Kelemahan, vatigue

Distensi vena jugularis

Output urine berkurang

Oedema

Masalah pernapasan (ortopnea, dispnea, napas pendek, rales dan batuk)

Page 18: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

Kemungkinan penyebab :

Disfungsi kardiak output akibat penyakit arteri koroner, penyakit jantung

Berkurangnya volume darah akibat perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi dan

reaksi kegagalan jantung

Cardiak arrest akibat gangguan elektrolit

Ketidakseimbangan elektrolit seperti kelebihan potassiom dalam darah

VIII. RENCANA KEPERAWATAN

1. Mempertahankan terbukanya jalan napas

A. Pemasangan jalan napas buatan

Jalan napas buatan (artificial airway) adalah suatu alat pipa (tube) yang

dimasukkan ke dalam mulut atau hidung sampai pada tingkat ke-2 dan ke-3

dari lingkaran trakhea untuk memfasilitasi ventilasi dan atau pembuangan

sekresi

Rute pemasangan :

Orotrakheal : mulut dan trakhea

Nasotrakheal : hidung dan trakhea

Trakheostomi : tube dimasukkan ke dalam trakhea melalui suatu insisi

yang diciptakan pada lingkaran kartilago ke-2 atau ke-3

Intubasi endotrakheal

B. Latihan napas dalam dan batuk efektif

Biasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasi.

Cara kerja :

Pasien dalam posisi duduk atau baring

Letakkan tangan di atas dada

Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang

Tahan napas untuk beberapa detik

Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada berkontraksi

Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali

Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik

lalu keluarkan secara cepat disertai batuk yang bersuara

Ulangi sesuai kemampuan pasien

Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal pada

daerah bekas operasi dan menekannya secara perlahan ketika pasien batuk,

untuk menghindari terbukanya luka insisi dan mengurangi nyeri

Page 19: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

C. Posisi yang baik

Posisi semi fowler atau high fowler memungkinkan pengembangan paru

maksimal karena isi abdomen tidak menekan diafragma

Normalnya ventilasi yang adekuat dapat dipertahankan melalui perubahan

posisi, ambulasi dan latihan

D. Pengisapan lendir (suctioning)

Adalah suatu metode untuk melepaskan sekresi yang berlebihan pada jalan

napas, suction dapat dilakukan pada oral, nasopharingeal, trakheal,

endotrakheal atau trakheostomi tube.

E. Pemberian obat bronkhodilator

Adalah obat untuk melebarkan jalan napas dengan melawan oedema mukosa

bronkhus dan spasme otot dan mengurangi obstruksi dan meningkatkan

pertukaran udara.

Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra vena, rektal dan nebulisasi

atau menghisap atau menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.

2. Mobilisasi sekresi paru

A. Hidrasi

Cairan diberikan secara oral dengan cara menganjurkan pasien 2 – 2,5 liter

perhari, tetapi dalam±mengkonsumsi cairan yang banyak batas

kemampuan/cadangan jantung.

B. Humidifikasi

Pengisapan uap panas untuk membantu mengencerkan atau melarutkan lendir.

C. Postural drainage

Adalah posisi khuus yang digunakan agar kekuatan gravitasi dapat membantu

di dalam pelepasan sekresi bronkhial dari bronkhiolus yang bersarang di dalam

bronkhus dan trakhea, dengan maksud supaya dapat membatukkan atau dihisap

sekresinya.

Biasanya dilakukan 2 – 4 kali sebelum makan dan sebelum tidur / istirahat.

Tekniknya :

Sebelum postural drainage, lakukan :

- Nebulisasi untuk mengalirkan sekret

- Perkusi sekitar 1 – 2 menit

- Vibrasi 4 – 5 kali dalam satu periode

Lakukan postural drainage, tergantung letak sekret dalam paru.

Page 20: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

3. Mempertahankan dan meningkatkan pengembangan paru

A. Latihan napas

Adalah teknik yang digunakan untuk menggantikan defisit pernapasan melalui

peningkatan efisiensi pernapasan yang bertujuan penghematan energi melalui

pengontrolan pernapasan

Jenis latihan napas :

• Pernapasan diafragma

• Pursed lips breathing

• Pernapasan sisi iga bawah

• Pernapasan iga dan lower back

• Pernapasan segmental

B. Pemasangan ventilasi mekanik

Adalah alat yang berfungsi sebagai pengganti tindakan pengaliran /

penghembusan udara ke ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat

mempertahankan ventilasi secara otomatis dalam periode yang lama.

Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan ventilasi tekanan positif.

C. Pemasangan chest tube dan chest drainage

Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah prosedur

thorakik, satu atau lebih chest kateter dibuat di rongga pleura melalui

pembedahan dinding dada dan dihubungkan ke sistem drainage.

Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks, pneumothoraks, open

pneumothoraks, flail chest.

Tujuannya :

Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga pleura atau

rongga thoraks dan rongga mediastinum

Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali fungsi normal

kardiorespirasi pada pasien pasca operasi, trauma dan kondisi medis dengan

membuat tekanan negatif dalam rongga pleura.

Tipenya :

a. The single bottle water seal system

b. The two bottle water

c. The three bottle water

4. Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan kompensasi tubuh akibat hipoksia

Dengan pemberian O2 dapat melalui :

Page 21: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

• Nasal canule

• Bronkhopharingeal khateter

• Simple mask

• Aerosol mask / trakheostomy collars

• ETT (endo trakheal tube)

5. Meningkatkan transportasi gas dan Cardiak Output

Dengan resusitasi jantung paru (RJP), yang mencakup tindakan ABC, yaitu :

A. Air way adalah mempertahankan kebersihan atau membebaskan jalan napas

B. Breathing adalah pemberian napas buatan melalui mulut ke mulut atau mulut ke

hidung

C. Circulation adalah memulai kompresi jantung atau memberikan sirkulasi buatan

Jadi secara umum intervensi keperawatan mencakup di dalamnya :

a. Health promotion

• Ventilasi yang memadai

• Hindari rokok

• Pelindung / masker saat bekerja

• Hindari inhaler, tetes hidung, spray (yang dapat menekan nervus 1)

• Pakaian yang nyaman

b. Health restoration and maintenance

Mempertahankan jalan napas dengan upaya mengencerkan sekret

Teknik batuk dan postural drainage

Suctioning

Menghilangkan rasa takut dengan penjelasan, posisi fowler/semi fowler,

significant other

Mengatur istirahat dan aktifitas dengan memberikan HE yang bermanfaat,

fasilitasi lingkungan, tingkatkan rasa nyaman, terapi yang sesuai, ROM

Mengurangi usaha bernapas dengan ventilasi yang memeadai, pakaian tipis dan

hangat, hindari makan berlebih dan banyak mengandung gas, atur posisi

Mempertahankan nutrisi dan hidrasi juga dengan oral hygiene dan makanan

yang mudah dikunyah dan dicerna

Mempertahankan eliminasi dengan memberikan makanan berserat dan ajarkan

latihan

Mencegah dan mengawasi potensial infeksi dengan menekankan prinsip

medikal asepsis

Page 22: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

Terapi O2

Terapi ventilasi

Drainage dada

IX. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI

Implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi dan evaluasi dilakukan sesuai

tujuan dan kriteria termasuk di dalamnya evaluasi proses.

Page 23: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

FORMAT PENGKAJIAN INDIVIDU

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2012

A. DATA BIOGRAFI

Nama : Ny ”R”

TTL : 26 November 1939

Jenis Kelamin : perempuan

Gol.Darah : O

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Status Perkawinan : Janda

TB/BB : 160 cm, 44 kg

Penampilan : Rapi, berjilbab

Ciri-ciri tubuh : Kurus, kulit sawo matang

Alamat : Kel.Kota Besi Hulu RT 02/RW 05 Kec. Kota Besi

Kab. Kotamadya

Telp/HP : 08125086514

Orang Yang Dekat : Anak

Hubungan : Ibu dan anak

Alamat/ Telpon : Kel.Kota Besi Hulu RT 02/RW 05

B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1. Genogram

Keterangan : : Laki – laki : Garis Keturunan

: Perempuan ....... : Tinggal Serumah

: Garis Hubungan : Meninggal

2. Riwayat Keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang mnderita penyakit menurun seperti

DM,hipertensi, asma, dll. Tidak ada pula yang mnderita penyakit menular seperti

TBC.

C. RIWAYAT PEKERJAAN

Pekerjaan saat ini : Saat ini klien bekerja sebagai petani

Page 24: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

Alamat pekerjaan : -

Jarak dari rumah : 1km

Alat transportasi : Jalan kaki

Pekerjaan sebelumnya : sebelumnya klien bekerja sebagai petani juga

Jarak dari rumah : 1km

Alat transportasi : Jalan kaki

Sumber-sumber pendapatan & kecukupan terhadap kebutuhan: Pendapatan klien di

dapat dari hasil panen, dan juga biasanya didapat dari anak-anaknya yang sudah

bekerja.

D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP

Jenis lantai rumah : Kayu

Kondisi lantai : Kering

Tangga rumah : Ada : aman (ada pegangan)

Penerangan : cukup

Tempat tidur : aman (pagar pembatas,tidak terlalu tinggi)

Alat dapur : tertata rapi

WC : Ada : aman (posisi duduk ,ada pegangan)

Kebersihan lingkungan : bersih (tidak ada barang membahayakan)

Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 5 orang

Tetangga Terdekat : Ada

E. RIWAYAT REKREASI

Hobby atau Minat : berkebun, bertani, menjahit, memasak

Keanggotaan organisasi : ketua arisan kampong, anggota arisan keluarga

Liburan atau Perjalanan : pernah memunaikan ibadah Haji

F. SISTEM PENDUKUNG

Perawat/Bidan/Dokter/Fisioterafi* : Perawat

Jarak dari rumah : 500 meter

Rumah Sakit : tidak ada

Klinik : ada, jarak 1 km

Pelayanan Kesehatan Di rumah : tidak ada

Makanan yang dihantarkan : tidak ada

Page 25: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : tidak ada

G. DESKRIPSI KEKHUSUSAN

Kebiasaan Ritual : klien biasa nya tiap malam jumat menyiapkan sesajian untuk

leluhur

Yang lainnya : -

H. STATUS KESEHATAN

Status Kesehatan umum Selama setahun yang lalu: asma, rematik, vertigo

Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : asma, batuk – batuk

Keluhan Utama : asma

1. Provocative / Paliative : sesak nafas

2. Quality/ Quantity : seperti tertusuk – tusuk

3. Region : ulu hati

4. Severity Scale : 5 (skala sedang)

5. Timing : hilang timbul

Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan : biasa nya bila timbul klien

minum obat yang telah di anjurkan dan sering minum air hangat.

Obat-obatan :

NO NAMA OBAT DOSIS KETERANGAN

1. Salbutamol 2mg 3 x 1

2. dexametason 3 x 1

3. Vit. C 3 X 1

Alergi (Catatan Agent dan Reaksi Spesifik) :

Obat-obatan : tidak ada

Makanan : tidak ada

Faktor Lingkungan : cuaca dingin, debu, polusi

Penyakit yang diderita : asma, rematik, vertigo

I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)

Indeks KATZ : A

Oksigenasi :

Cairan dan Elektrolit : klien minum air putih 1500ml per hari,di dampingi teh

Page 26: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

dan kopi

Nutrisi : klien makan nasi, lauk, dan sayur 3kali sehari

Eliminasi : BAK 3kali perhari , BAB 1 kali perhari

Aktivitas : tiap hari klien pergi ke sawah untuk bertani

Istirahat dan Tidur : istirahat klien cukup, tidur sehari kira2 10 jam

Personal Hygiene : klien mampu mandi, BAB,BAK sendiri tanpa bantuan

Seksual : kebutuhan seksual tidak terpenuhi karena suami klien

sudah lama meninggal

J. PSIKOLOGI,KOGNITIF DAN PERSEPTUAL

Konsep Diri : klien mampu menerima bahwa dirinya seorang lansia

Emosi : stabil

Adaptasi : klien mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar

Status mental : baik

Tingkat Kesadaran : compos mentis

Dimensia : tidak

Orientasi : normal

Bicara : normal

Bahasa yang digunakan : Jawa, Indonesia

Kemampuan membaca : bias

Kemampuan interaksi : sesuai

Vertigo : ya

Short Porteble Mental Status Questionaire (SPMSQ) =

Mini – Mental State Exam (MMSE) =

Geriatrik Depresion Scale =

APGAR =

K. TINJAUAN SISTEM

Keadaan Umum : Baik

Tingkat Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital : TD 130 /90 mmHg Nadi : 88 x/menit

RR 26 X/menit Suhu : 36,2 0c

TB :160 cm BB : 44 Kg

PENGKAJIAN PERSISTEM

Page 27: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

PERNAFASAN (B1: BREATHING)

1. Bentuk dada : Simetris

2. Sekresi dan Batuk

Batuk : ya

Sputum : tidak ada

Nyeri waktu bernafas : ya

3. Pola nafas

a. Frekwensi Nafas : 28 x/menit

Irguler

Hiper Ventilasi

4. Bunyi nafas

a. Normal

vesikuler di..................................................

Bronchial di.................................................

Broncho vesikuler di.....................................

b. Abnormal

Stridor lokasi..............................................

Streror lokasi..............................................

Wheezing lokasi..........................................

Rales lokasi.................................................

Ronchi lokasi..............................................

Krepitasi lokasi...........................................

Friction Rap lokasi.......................................

c. Resonen Lokal

Pectoreloguy

Bronchofoni

Egofoni

5. Pergerakan dada

Intercostal Supra Clavicula Tracheal Tag Lain lain

Substernal Suprasternal Flail Chest

6. Tractil Fremitis/Fremitus Vokal

7. Meningkat lokasi

Menurun lokasi

Lain-lain

Page 28: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

8. Alat Bantu Pernafasan

Nasal Bag and Mask Tracheostomi

Masker Respirator

CARDIOVASKULER ( B2 : BLEEDING )

1. Nadi

Frekuensi 88 x/menit

Reguler Kuat

2. Bunyi Jantung

Normal

3. Letak Jantung

Ictus cordis teraba pada.................

4. Pembesaran Jantung

tidak

5. Nyeri Dada

Ya

6. Edema : Tidak Ada

7. Clubbing Finger

Tidak

PERSYARAFAN (B3 : BRAIN )

Tingkat Kesadaran :

Compos Mentis

1. GCS :

Eye :4 Verbal :5 Motorik :6

Total GCS :15

2. Refleks

Normal

3. Koordinasi Gerak : Ya

4. Kejang : Tidak

5. Lain-lain..........................................

PENGINDERAAN ( PERSEPSI SENSORI )

Page 29: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

1. Mata ( Penglihatan )

a. Bentuk

Normal

b. Visus.....................

Pupil :

Isokor

c. Gerak bola Mata :

Normal

d. Medan Penglihatan :

Normal

e. Buta Warna

Tidak

f. Tekanan intra okuler

Meningkat

2. Hidung (Penciuman)

a. Bentuk : Normal

b. Gangguan Penciuman : Tidak

3. Telinga (Pendengaran)

a. Aurikel : Normal

b. Membran tympani

Terang

c. Otorrhoea :

Ya,jenis....................... Tidak

d. Gangguan Pendengaran : Tidak

e. Tinitus : Tidak

4. Perasa

Normal

5. Peraba

Normal

PERKEMIHAN-ELIMINASI URI (B4 : BLADDER)

Masalah Kandung Kemih : Tidak ada masalah

Produksi Urine 250 ml/hari Frekuensi 5.x/hari

Warna kuning pekat, Bau amoniakLain-lain....................................

Page 30: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

PENCERNAAN – ELIMINASI ALVI ( B5 : BOWEL)

1. Mulut dan Tenggorokan

a. Mulut

Selaput Lendir Mulut

Lembab

b. Lidah

bersih

c. Kebersihan Rongga Mulut

Tidak Berbau Gigi Bersih

d. Tenggorokan : tidak ada sakit menelan

e. Abdomen

Kenyal

Nyeri tekan, tidak ada

Benjolan, tidak ada

f. Pembesaran hepar tidak

g. Pembesaran Lien tidak

h. Asites tidak

i. Lain – lain.............................

2. Masalah usus besar dan rektum/anus

BAB 1 X/hari

Tidak ada masalah

OTOT,TULANG DAN INTEGUMENT ( B6 : BONE )

1. Otot dan Tulang

Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai ( ROM )

Terbatas

Kemampuan kekuatan otot

Fraktur

Tidak

Dislokasi

Tidak

Haemotom

Tidak

Page 31: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

2. Integumen

Warna Kulit :sawo matang Akral : hangat

Turgor : Tidak Elastic

REPRODUKSI

Perempuan :

Payudara

Bentuk Simetris

Benjolan tidak

Kelamin

Bentuk normal

Keputihan tidak

ENDOKRIN

1. Faktor Alergi

Tidak

Manifestasi : tidak ada

Cara Mengatasi : tidak ada

2. Kelainan endokrin: tidak ada

PENGETAHUAN :

Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya: klien mengetahui jika dirinya mempunyai

penyakit asma biasanya minum obat yang dianjurkan dan juga minum air hangat saat

terasa nyeri

Sampit, 25 Maret 2012

Mahasiswa yang mengkaji,

.........................................

NIM.

Page 32: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1.DS-:Klien mengatakan “saya sesak

nafas bila cuaca dingin dan ada

debu”

DO:-Klien Nampak sesak nafas

disertai batuk kering

-tidak ada sputum

-frekuensi nafas 28x/mnt

-type pernafasan kusmaul

- terdengar bunyi ronchi pada

apex paru kiri/kanan

kerusakan

membrane alveoli

Gangguan

pertukaran gas O2

dan CO2

 

Page 33: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

RENCANA KEPERAWATAN

No. Dx. Kep. Tujuan Intervensi Rasional

1.        1 Gangguan pertukaran O2 dan CO2

teratasi dengan kriteria:

a. Kilen mengatakan sesak nafas

berkurang atau hilang

b. Klien tidak batuk lagi

c. Frekuensi nafas dalam batas

normal (16 – 18 x/mnt)

1. Kaji dan monitor frekuensi

nafas

2. Beri posisi yang menyenangkan

sesuai dengan keinginan klien.

(posisi semi fowler)

3. Ajarkan klien untuk batuk

efektif

4. Klien untuk membatasi aktifitas

5. Pertahankan sirkulasi O2 dalam

ruangan

1. Sebagai indicator adanya gangguan nafas

dan indicator dalam tindakan selanjutnya

2. Berkurangnya tekanan diafragma keatas

sehingga ekspresi paru maksimal sehingga

klien dapat bernafas dengan leluasa

3. Batuk yang efektif merupakan salah satu

cara yang baik dan efektif untuk

mengeluarkan secret.

4. Menurunkan jumlah konsumsi atau

kebutuhan selama periode penurunan

pernafasan sehingga dapat menurunkan

gejala gangguan pertukaran gas O2 dan

CO2.

5. Untuk mempertahankan sirkulasi O2 dan

CO2

Page 34: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

No

.Dx. Kep. Implementasi Evaluasi

1.  

1.

1 1. Mengkaji dan monitor frekuensi

nafas

2. Memberi posisi yang

menyenangkan sesuai dengan

keinginan klien. (posisi semi

fowler)

3. Mengajarkan klien untuk batuk

efektif

4. Menganjurkan klien untuk

membatasi aktifitas

5. Mempertahankan sirkulasi O2

dalam ruangan

S : Klien mengatakan “saya masih sering sesak nafas”

O : Klien Nampak sesak nafas disertai batuk kering

- Tidak ada sputum

- Frekuensi nafas 28x/mnt

- Type pernafasan kusmaul

- Terdengar bunyi ronchi pada apex paru

kiri/kanan

Page 35: Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.r Dengan Masalah Gangguan o2 Dan Co2

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Lansia mengalami persoalan khusus tentang gangguan O2 dan CO2 , itu tidak

jauh dari penyebab penurunan fungsi tubuh dan factor usia. Kita tentunya

mengetahui fungsi tubuh sangat memerlukan O2 dan CO2 yang disurvey melalui

system Kardiovaskuler, apabila dalam sytem kardiovaskuler tergganggu tentu akan

mengganggu dalam pertukaran gas O2 dan CO2 keberbagai jaringan tubuh. Akhir –

akhir ini banyak masalah yang terjadi di kota – kota besar dalam masalah kesehatan

udara, terutama polusi yang semakin hari semakin mengkhawtirkan karena merusak

kesehatan terutama terhadap manula.

3.2 SARAN

Perlu diingat dalam masalah kesehatan pernapasan dalam hal O2 dan CO2

sangat penting dijaga karena 2 hal ini sangat penting dan diperlukan dalam system

hidup. Maka dari itu Kita harus menjaga sejak dini. Banyak cara agar kita hidup

selalu sehat baik itu dengan gaya hidup yang tidak sehat perlu ditinggalkan,

konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, dan olahraga teratur. Semua yang

kita akukan pada masa muda akan kita petik saat tua.