FINA INA HAMIDAH (Modul Kedokteran Keluarga)

8
FINA INA HAMIDAH 2011730133 Jelaskan aspek-aspek hubungan dokter-pasien, prinsip, peran, fungsi, hak dan kewajiban dokter keluarga! Aspek-aspek hubungan dokter-pasien 1. Activity – passivity. Pola hubungan orangtua-anak seperti ini merupakan pola klasik sejak profesi kedokteran mulai mengenal kode etik, abad ke 5 S.M. Di sini dokter seolah-olah dapat sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasien. Biasanya hubungan ini berlaku pada pasien yang keselamatan jiwanya terancam, atau sedang tidak sadar, atau menderita gangguan mental berat. 2. Guidance – Cooperation. Hubungan membimbing-kerjasama, seperti hainya orangtua dengan remaja. Pola ini ditemukan bila keadaan pasien tidak terlalu berat misalnya penyakit infeksi baru atau penyakit akut lainnya. Meskipun sakit, pasien tetap sadar dan memiliki perasaan serta kemauan sendiri. la berusaha mencari pertolongan pengobatan dan bersedia bekerjasama. Walau pun dokter rnengetahui lebih banyak, ia tidak semata-rna ta menjalankan kekuasaan, namun meng harapkan

description

afadf

Transcript of FINA INA HAMIDAH (Modul Kedokteran Keluarga)

FINA INA HAMIDAH

2011730133Jelaskan aspek-aspek hubungan dokter-pasien, prinsip, peran, fungsi, hak dan kewajiban dokter keluarga!

Aspek-aspek hubungan dokter-pasien1.Activity passivity.

Pola hubungan orangtua-anak seperti ini merupakan pola klasik sejak profesi kedokteran mulai mengenal kode etik, abad ke 5 S.M. Di sini dokter seolah-olah dapat sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasien.

Biasanya hubungan ini berlaku pada pasien yang keselamatan jiwanya terancam, atau sedang tidak sadar, atau menderita gangguan mental berat.

2. Guidance Cooperation.

Hubungan membimbing-kerjasama, seperti hainya orangtua dengan remaja. Pola ini ditemukan bila keadaan pasien tidak terlalu berat misalnya penyakit infeksi baru atau penyakit akut lainnya. Meskipun sakit, pasien tetap sadar dan memiliki perasaan serta kemauan sendiri. la berusaha mencari pertolongan pengobatan dan bersedia bekerjasama. Walau pun dokter rnengetahui lebih banyak, ia tidak semata-rna ta menjalankan kekuasaan, namun meng harapkan kerjasama pasien yang diwujudkan dengan menuruti nasihat atau anjuran dokter.

3.Mutual participation.

Filosofi pola ini berdasarkan pemikiran bahwa setiap manusia memiliki martabat dan hak yang sarna. Pola ini terjadi pada mereka yang ingin memelihara kesehatannya seperti medical check up atau pada pasien penyakit kronis. Pasien secara sadar dan aktif berperan dalam pengobatan terhadap dirinya. Hal ini tidak dapat diterapkan pada pasien dengan latar belakang pendidikan dan sosial yang rendah, juga pada anak atau pasien dengan gangguan mental tertentu.Prinsip dokter keluarga

TerjangkauKontak medis pertama pasien jika adakeluhan mendadak/kronik.Terjangkau biaya dan lokasi (urban-rural). Holistik/menyeluruhPelayanan tidak hanya ditujukan terhadap masalah organ biologis, namun juga terhadap masalah mental-psikologikal dan sosial. Memberikan pelayanan luas dan bermacam-macam termasuk pengelolaan penyakit akut/kronik, pencegahan, pengelolaan psikososial, pelayanan diklinik, RS, perawatan atau melalui telpon.

KomprehensifPelayanan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif.

Terkoordinasi Waspada terhadap berbagai macam keluhan/masalah pasien. Sumber utama pelayanan pasien dengan konsultasi dan rujukan ke spesialis bila diperlukan. Mengelola pelayanan yang diberikan oleh tim yan-kes.

Menerjemahkan nasihat-nasihat spesialistik untuk pasien dan keluarganya.

TerpaduMemberikan pelayanan semua disiplin ilmu kedokteran, tanpa memandang usia, jenis kelamin dan jenis keluhan / penyakit. BerkesinambunganTidak hanya dalam kondisi sakit, namun juga dalam kondisi sehat , dan pada saat pasien konsultasi / dirujuk / dirawat selalu berada dalam tanggung jawab DK ( proaktif membentuk hubungan jangka panjang dengan pasien. Mempertahankan pencatatan jangka panjang mengenai masalah pasien. Meningkatkan kesehatan jangka panjang.

Bersifat proaktifTidak hanya menunggu di tempat praktek tetapi juga berkunjung ke rumah pasien untuk : Membantu mencari Faktor Risiko di dalam keluarga Screening = mencari kasus serupa di dalam keluarga Potensi Keluarga : Biaya Kesehatan langsung dan tidak langsung Peran keluarga dalam Upaya Preventif, Promotif, Kuratif, dan Rehabilitatif Dapat dipercaya Bertanggung jawab terhadap berbagai isu kesehatan dan hasil-hasil pengelolaan. Penasihat pasien dalam system pelayanan kesehatan. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai hasil pengobatan, prognosis dan harus dapat mengerti keinginan pasien.

Pembiayaan pre paid Dalam prepaid system terdapat pihak yang menjamin pembiayaan kesehatan warga sebelum warga sakit dan menggunakan pelayanan kesehatan. Jadi sistem pra-upaya berbeda dengan pembayaran langsung yang tidak menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan sebelum warga sakit dan menggunakan pelayanan kesehatan (WHO, 2005). Pembiayaan kesehatan yang dilaksanakan dimuka berdasarkan kapita atau jiwa yg diikut sertakan. Untuk melindungi warga terhadap risiko finansial dibutuhkan sistem pembiayaan kesehatan pra-upaya (prepaid system), bukan pembayaran pelayanan kesehatan secara langsung (direct payment, out-of-pocket payment, dan fee-for-service). Pendekatan KeluargaPendekatan kedokteran keluarga itu prinsip pokoknya ada 4, pelayanan yang bersifat personal (invidual) bukan keluarga, pelayanan yang bersifat primer artinya hanya melayani sebatas dokter pelayanan primer, lalu komprehensif artinya DK sebagai Dokter praktek umum melayani 4 ranah pelayanan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu, ini yang sering dilupakan para dokter prakter umum padahal hal tersebut sangat penting, the continuity of care atau kesinambungan pelayanan. Jangan sampai seseorang itu dilayani oleh banyak dokter, sehingga mengulang pelayanan lagi, pemeriksaan lagi, obatnya jadi double-double dan seterusnya. Demikian pula DK akan mengontrol, dalam tanda kutip tindakan spesialistis, mana yang perlu dan mana yang tidak.Peran dokter keluarga

Dokter keluarga berperan sebagai PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) tingkat pertama yg bermutu dan efisien, 24 serta sebagai penjaga gawang yang arif dalam mengatur agar terjadi pemanfaatan sarana yankes secara tepat oleh keluarga, tidak berlebihan/berkekurangan.Fungsi dokter keluarga

Care Provider(Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai.Juga sebagai pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan dipertangungjawabkan. Comunicator(Penghubung atau Penyampai Pesan)Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang efektif sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya. Decision Maker(Pembuat Keputusan)Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, cost effectiveness untuk kepentingan pasien sepenuhnya dan membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatik. ManagerYang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi dokter yang cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana. Community Leader(Pemimpin Masyarakat)

Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya, menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakat dan menjadi panutan masyarakat.Hak dan kewajiban dokter keluarga

Hak dokter keluarga

a.Mendiagnosis dan memberikan pelayanan aktif saat sehat dan sakit

b.Melayani individu dan keluarganya

c.Membina dan mengikut sertakan keluarga dalam upaya penanganan penyakit

d.Menangani penyakit akut dan kronik

e.Merujuk ke dokter spesialis

Kewajiban dokter keluarga :

a.Menjunjung tinggi profesionalisme

b.Menerapkan prinsip kedokteran keluarga dalam praktek

c.Bekerja dalam tim kesehatan

d.Menjadi sumber daya kesehatan

e.Melakukan riset untuk pengembangan layanan primer

Daftar pustaka Wahyuni, Arlinda Sari. 2003. Pelayanan Dokter Keluarga. Medan: USU digital library

Lestari, Anik. Presentasi: Prinsip-Pronsip Kedokteran Keluarga. Semarang

Azwar, Azrul. 1995.Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga.IDI : Jakarta

Azwar, Azrul ; Gan, Goh Lee ; Wonodirekso, Sugito. 2004.A Primer OnFamily Medicine Practice. Singapore International Foundation : Singapore

Qomariah. 2000.Sekilas Kedokteran Keluarga.FK-Yarsi : Jakarta