Osteoartritis Paper Ina

download Osteoartritis Paper Ina

If you can't read please download the document

description

makalah osteoarthritis

Transcript of Osteoartritis Paper Ina

15

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangOsteoarthritis(OA) jugadikenal sebagai artritis degeneratif atau penyakit sendi degeneratif,adalah sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang rawan artikular dan tulangsubchondral. OA merupakan bentuk yang paling umum dari artritis, dan menjadi penyebab utama kecacatan kronis di Amerika Serikat. Hal ini mempengaruhi sekitar 8 juta orang di Britania Raya. Osteoarthritis jugamempengaruhihampir 27juta orangdi Amerika Serikat. Diperkirakan bahwa 80% penduduk telah terbukti OA (radiografi) pada usia 65tahun, walaupunhanya 60% dari mereka yangmemilikigejala. DiAmerika Serikat, pasien yang dirawat di rumah sakit untuk osteoarthritis meningkat dari322.000padatahun 1993 menjadi735.000pada2006.

Osteoartritis merupakan salah satu masalah kedokteran yang paling sering terjadi dan menimbulkan gejala pada orang- orang usia lanjut maupunsetengah baya. Terjadi padaorang darisegala etnis, lebih sering mengenaiwanita, dan merupakan penyebab tersering disabilitas jangka panjang pada pasien dengan usia lebih dari 65 tahun. Lebih dari sepertiga orang dengan usia lebih dari 45 tahun mengeluhkan gejala persendian yang bervariasi mulai sensasi kekakuan sendi tertentu dan rasa nyeri intermiten yang berhubungan dengan aktivitas, sampai kelumpuhan anggota gerak dan nyeri hebat yang menetap, biasanya dirasakan akibat deformitas dan ketidakstabilan sendi. Degenerasi sendi yang menyebabkan sindrom klinis osteoartritis munculpaling sering pada sendi tangan, kaki, panggul, dan spine, meskipun dapat terjadi pada sendi synovial mana pun. Prevalensi kerusakan sendi synovial ini meningkat dengan bertambahnya usia.Klinis osteoartritis disertai adanya nyerisendi yangkronik. Banyak pasien dengan osteoartritis juga mengalami keterbatasan gerakan, krepitasi dengan gerakan, dan efusi sendi. Pada kondisi yang berat dapat terjadi deformitas tulang dan subluksasi. Sebagian besar pasien dengan osteoartritis datang dengan keluhan nyeri sendi. Pasien sering menggambarkan nyeri yang dalam ketidaknyamanan yang sukar dilokalisasikan, yang telah dirasakan selama bertahun-tahun. Nyeri yang berhubungan dengan aktivitas biasanya terasa segera setelah penggunaansendi dannyeri dapatmenetap selama berjam-jam setelah aktivitas.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan melemahnya otototot yang menghubungkan sendi. Osteoartritis (OA) adalah suatu kelainan sendi kronis (jangka lama) dimana terjadi proses pelemahan dan disintegrasi dari tulang rawan sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan tulang rawan baru pada sendi. Kelainan ini merupakan suatu proses degeneratif pada sendi yang dapat mengenai satu atau lebih sendi.Osteoartritis merupakan tipe paling umum dari arthritis, dan dijumpai biasanya pada orang yang usia lebih lanjut. Gangguan ini sedikit lebih banyak pada perempuan dari pada laki-laki dan terutama ditemukan pada orang-orang berusia lebih dari 45 tahun.

2.2 EpidemiologiOsteoartritis merupakan penyakit tersering yang menyebabakan timbulnya nyeri dan disabilitas (hambatan) gerakan pada populasi usia lanjut. OA merupakan kelainan yang mengenai berbagai ras dan kedua jenis kelamin. Pria dan wanita memiliki kesempatan yang sama untuk terkena OA, namun pada wanita biasanya sendi yang terkena lebih banyak. Seiring dengan bertambahnya usia, insidens OA juga semakin bertambah. Dapat dibayangkan nanti ketika seseorang sudah berusia lebih dari 60 tahun, dari seluruh populasi wanita dan 1/5 dari seluruh populasi pria dapat terkena OA. OA dapat menyerang semua sendi, namun predileksi yang tersering adalah pada sendi-sendi yang menanggung beban berat badan seperti panggul, lutut, dan sendi tulang belakang bagian lumbal bawah.

Osteoartritis merupakan penyakit sendi pada orang dewasa yang paling umum di dunia. Telah dilakukan penelitian bahwa satu dari tiga orang dewasa memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA. OA pada lutut merupakan tipe OA yang paling umum dijumpai pada orang dewasa. Penelitian epidemiologi dari Joern et al (2010) menemukan bahwa orang dewasa dengan kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 22% . Pada pria dengan kelompok umur yang sama, dijumpai 23% menderita OA pada lutut kanan, sementara 16,3% sisanya didapati menderita OA pada lutut kiri. Berbeda halnya pada wanita yang terdistribusi merata, dengan insiden OA pada lutut kanan sebanyak 24,2% dan pada lutut kiri sebanyak 24,7%.

2.3 EtiologiBerdasarkan pathogenesis dari osteoartritis dibedakan menjadi dua, yaitu osteoartritis primer dan osteoartritis sekunder. Osteoartritis primer disebut juga osteoartritis idiopatik yaitu osteoartritis yang kausanya tidak diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan local pada sendi. Osteoartritis sekunder adalah osteoarthritis yang didasari oleh adanya kelainan endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, herediter, jejas mikro dan makro serta imobilisasi yang terlalu lama.

2.4 Faktor ResikoBerikut ini adalah beberapa faktor resiko yang terkait terjadinya osteoartritis :Usia

Usia merupakan determinan utama pada osteoartritis. Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor ketuaan adalah yang terkuat.Jenis Kelamin

Baik pria maupun wanita bisa menderita penyakit ini. Perbedaan utama insidensi antara pria dengan wanita tersebut terkait dengan area yang dipengaruhi oleh osteoartritis. Pada wanita, sendi yang sering terkena adalah sendi intraphalangeal distal, sendi intraphalangeal proksimal, sendi carpometacarpal pertama, sendi metatarsophalangeal, pinggul (pada usia 55-64 tahun) dan lutut (pada usia 65-74 tahun). Sedangkan pada pria yang berusia 65-74 tahun, pinggul dan lutut lebih sering terkena.Trauma, yaitu patah tulang yang mengenai permukaan sendi.Pekerjaan yang menimbulkan beban berulang pada sendi.Obesitas (kegemukan), yang menyebabkan peningkatan beban pada sendi, terutama sendi lutut.Riwayat OA pada keluarga.Densitas (kepadatan) tulang yang rendah

2.5 Tanda dan Gejala KlinisPada umumnya, pasien OA mengatakan bahwa keluhan-keluhan yang dirasakannya telah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan. Berikut adalah keluhan yang dapat dijumpai pada pasien OA :

a. Nyeri Sendi Keluhan ini merupakan keluhan utama pasien. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan dan tertentu terkadang dapat menimbulkan rasa nyeri yang melebihi gerakan lain. Perubahan ini dapat ditemukan meski OA masih tergolong dini ( secara radiologis ). Umumnya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit sampai sendi hanya bias digoyangkan dan menjadi kontraktur, hambatan gerak dapat konsentris ( seluruh arah gerakan ) maupun eksentris ( salah satu arah gerakan saja ).Kartilago tidak mengandung serabut saraf dan kehilangan kartilago pada sendi tidak diikuti dengan timbulnya nyeri. Sehingga dapat diasumsikan bahwa nyeri yang timbul pada OA berasal dari luar kartilago.Pada penelitian dengan menggunakan MRI, didapat bahwa sumber dari nyeri yang timbul diduga berasal dari peradangan sendi ( sinovitis ), efusi sendi, dan edema sumsum tulang.Osteofit merupakan salah satu penyebab timbulnya nyeri. Ketika osteofit tumbuh, inervasi neurovaskular menembusi bagian dasar tulang hingga ke kartilago dan menuju ke osteofit yang sedang berkembang, hal ini menimbulkan nyeri.

b. Hambatan gerakan sendi Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat secara perlahan sejalan dengan pertambahan rasa nyeri.

c. Kaku pagiRasa kaku pada sendi dapat timbul setelah pasien berdiam diri atau tidak melakukan banyak gerakan, seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup lama, bahkan setelah bangun tidur di pagi hari.

d. Krepitasi Krepitasi atau rasa gemeratak yang timbul pada sendi yang sakit. Gejala ini umum dijumpai pada pasien OA lutut. Pada awalnya hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu.

e. Pembesaran sendi ( deformitas ) Sendi yang terkena secara perlahan dapat membesar.

f. Pembengkakan sendi yang asimetris Pembengkakan sendi dapat timbul dikarenakan terjadi efusi pada sendi yang biasanya tidak banyak ( < 100 cc ) atau karena adanya osteofit, sehingga bentuk permukaan sendi berubah.

g. Tanda tanda peradangan Tanda tanda adanya peradangan pada sendi ( nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata, dan warna kemerahan ) dapat dijumpai pada OA karena adanya synovitis. Biasanya tanda tanda ini tidak menonjol dan timbul pada perkembangan penyakit yang lebih jauh. Gejala ini sering dijumpai pada OA lutut.

h. Perubahan gaya berjalan Gejala ini merupakan gejala yang menyusahkan pasien dan merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien OA, terlebih pada pasien lanjut usia. Keadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri karena menjadi tumpuan berat badan terutama pada OA lutut.

2.6 PatogenenisSelama ini OA sering dipandang sebagai akibat dari proses penuaan dan tidak dapat dihindari. Namun telah diketahui bahwa OA merupakan gangguan keseimbangan dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur yang penyebabnya masih belum jelas diketahui. Kerusakan tersebut diawali oleh kegagalan mekanisme perlindungan sendi serta diikuti oleh beberapa mekanisme lain sehingga pada akhirnya menimbulkan cedera.Mekanisme pertahanan sendi diperankan oleh pelindung sendi yaitu : Kapsula dan ligamen sendi, otot-otot, saraf sensori aferen dan tulang di dasarnya . Kapsula dan ligamen-ligamen sendi memberikan batasan pada rentang gerak (Range of motion) sendi.Cairan sendi (sinovial) mengurangi gesekan antar kartilago pada permukaan sendi sehingga mencegah terjadinya keletihan kartilago akibat gesekan. Protein yang disebut dengan lubricin merupakan protein pada cairan sendi yang berfungsi sebagai pelumas. Protein ini akan berhenti disekresikan apabila terjadi cedera dan peradangan pada sendi.Ligamen, bersama dengan kulit dan tendon, mengandung suatu mekanoreseptor yang tersebar di sepanjang rentang gerak sendi. Umpan balik yang dikirimkannya memungkinkan otot dan tendon mampu untuk memberikan tegangan yang cukup pada titik-titik tertentu ketika sendi bergerak.Otot-otot dan tendon yang menghubungkan sendi adalah inti dari pelindung sendi. Kontraksi otot yang terjadi ketika pergerakan sendi memberikan tenaga dan akselerasi yang cukup pada anggota gerak untuk menyelesaikan tugasnya. Kontraksi otot tersebut turut meringankan stres yang terjadi pada sendi dengan cara melakukan deselerasi sebelum terjadi tumbukan (impact). Tumbukan yang diterima akan didistribusikan ke seluruh permukaan sendi sehingga meringankan dampak yang diterima. Tulang di balik kartilago memiliki fungsi untuk menyerap goncangan yang diterima.Kartilago berfungsi sebagai pelindung sendi. Kartilago dilumasi oleh cairan sendi sehingga mampu menghilangkan gesekan antar tulang yang terjadi ketika bergerak. Kekakuan kartilago yang dapat dimampatkan berfungsi sebagai penyerap tumbukan yang diterima sendi. Perubahan pada sendi sebelum timbulnya OA dapat terlihat pada kartilago sehingga penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang kartilago.Terdapat dua jenis makromolekul utama pada kartilago, yaitu Kolagen tipe dua dan Aggrekan. Kolagen tipe dua terjalin dengan ketat, membatasi molekul molekul aggrekan di antara jalinan-jalinan kolagen. Aggrekan adalah molekul proteoglikan yang berikatan dengan asam hialuronat dan memberikan kepadatan pada kartilago.Kondrosit, sel yang terdapat di jaringan avaskular, mensintesis seluruha elemen yang terdapat pada matriks kartilago. Kondrosit menghasilkan enzim pemecah matriks, sitokin {Interleukin-1 (IL-1), Tumor Necrosis Factor (TNF)}, dan faktor pertumbuhan. Umpan balik yang diberikan enzim tersebut akan merangsang kondrosit untuk melakukan sintesis dan membentuk molekul-molekul matriks yang baru. Pembentukan dan pemecahan ini dijaga keseimbangannya oleh sitokin faktor pertumbuhan, dan faktor lingkungan.Kondrosit mensintesis metaloproteinase matriks (MPM) untuk memecah kolagen tipe dua dan aggrekan. MPM memiliki tempat kerja di matriks yang dikelilingi oleh kondrosit. Namun, pada fase awal OA, aktivitas serta efek dari MPM menyebar hingga ke bagian permukaan (superficial) dari kartilago.Stimulasi dari sitokin terhadap cedera matriks adalah menstimulasi pergantian matriks, namun stimulaso IL-1 yang berlebih malah memicu proses degradasi matriks. TNF menginduksi kondrosit untuk mensintesis prostaglandin (PG), oksida nitrit (NO), dan protein lainnya yang memiliki efek terhadap sintesis dan degradasi matriks. TNF yang berlebihan mempercepat proses pembentukan tersebut. NO yang dihasilkan akan menghambat sintesis aggrekan dan meningkatkan proses pemecahan protein pada jaringan. Hal ini berlangsung pada proses awal timbulnya OA.Kartilago memiliki metabolisme yang lamban, dengan pergantian matriks yang lambat dan keseimbangan yang teratur antara sintesis dengan degradasi.Namun, pada fase awal perkembangan OA kartilago sendi memiliki metabolisme yang sangat aktif. Pada proses timbulnya OA, kondrosit yang terstimulasi akan melepaskan aggrekan dan kolagen tipe dua yang tidak adekuat ke kartilago dan cairan sendi. Aggrekan pada kartilago akan sering habis serta jalinan-jalinan kolagen akan mudah mengendur.Kegagalan dari mekanisme pertahanan oleh komponen pertahanan sendi akan meningkatkan kemungkinan timbulnya OA pada sendi.

2.7 KlasifikasiMenurut Kellgren dan Lawrence, secara radiologis osteoartritis diklasifikasikan menjadi :Grade 0 : normal.Grade 1 : ragu-ragu, tanpa osteofit, penyempitan sendi meragukan.Grade 2 : minimal, osteofit sedikit pada tibia dan patella dan permukaan sendi menyempit asimetris.Grade 3 : moderate, adanya osteofit moderate pada beberapa tempat, permukaan sendi menyempit, dan tampak sklerosis subkondral.Grade 4 : berat, ada osteofit yang besar, permukaan sendi menyempit secara komplit, sklerosis subkondral berat, dan kerusakan permukaan sendi.

2.7.1 Perbedaan Osteoartritis dengan Reumatoid ArtritisPerbedaanOsteoatritisReumatoid ArtritisFaktor PredisposisiUmur >50 th.Nyeri berhubungan dengan gerak dan menghilang/berkurang dengan istirahat.Umur 35-50 th.Nyeri biasa berhubungan dengan cuaca/udara dingin.Faktor Penyebab

Trauma / pengausan sendi.Faktor imunologi lebih berperan.Sendi yang terlibatSendi yang terlibat hanya 1 sendi saja.Sendi yang terlibat adalah sendi-sendi besar penyokong tubuh.Sendi yang terlibat biasanya simetris (keduanya).Sendi yang terlibat adalah sendi-sendi kecil.

PatogenesisKelainan terletak pada rawan sendi (kartilago).Terjadinya penipisan rawan sendi itulah yang menyebabkan inflamasi.Kelainan terletak pada sinovial.Proses imun lebih berperan dalam terjadinya inflamasi sinovial.

Pemeriksaan FisikBelum tentu ada tanda peradangan (sendi bengkak, merah, hangat).Ada krepitasi (bunyi gemeretak saat sendi digerakan).Ada pembesaran tulang di sekitar sendi.Lebih jelas tanda radangnya.Sendi terlihat kaku / saat digerakan.

2.8 DiagnosisDiagnosis OA didasarkan pada gambaran klinis yang dijumpai dan hasil radiografis.2.8.1 Pemeriksaan DiagnostikPada penderita OA, dilakukannya pemeriksaan radiografi pada sendi yang terkena sudah cukup untuk memberikan suatu gambaran diagnostik. Gambaran Radiografi sendi yang menyokong diagnosis OA adalah : a.Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris ( lebih berat pada bagian yang menanggung beban seperti lutut ). b.Peningkatan densitas tulang subkondral ( sklerosis ). c.Kista pada tulang d.Osteofit pada pinggir sendi e.Perubahan struktur anatomi sendi. Berdasarkan temuan-temuan radiografis diatas, maka OA dapat diberikan suatu derajat. Kriteria OA berdasarkan temuan radiografis dikenal sebagai kriteria Kellgren dan Lawrence yang membagi OA dimulai dari tingkat ringan hingga tingkat berat. Perlu diingat bahwa pada awal penyakit, gambaran radiografis sendi masih terlihat normal.2.8.2 Pemeriksaan LaboratoriumHasil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya tidak banyak berguna. Pemeriksaan darah tepi masih dalam batas batas normal. Pemeriksaan imunologi masih dalam batas batas normal. Pada OA yang disertai peradangan sendi dapat dijumpai peningkatan ringan sel peradangan ( < 8000 / m ) dan peningkatan nilai protein.

2.9 TerapiPenanganan osteoartritis memiliki 4 tujuan berikut ini (NIAMS, 2002) :Mengontrol nyeri.Memperbaiki fungsi sendi.Mempertahankan berat badan normal.Mencapai suatu gaya hidup yang sehat.

2.9.1 Terapi Non-Farmakologisa. Edukasi Edukasi atau penjelasan kepada pasien perlu dilakukan agar pasien dapat mengetahui serta memahami tentang penyakit yang dideritanya, bagaimana agar penyakitnya tidak bertambah semakin parah, dan agar persendiaanya tetap terpakai.

b. Terapi fisik atau rehabilitasi Pasien dapat mengalami kesulitan berjalan akibat rasa sakit. Terapi ini dilakukan untuk melatih pasien agar persendianya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit.

c. Penurunan berat badan Berat badan yang berlebih merupakan faktor yang memperberat OA. Oleh karena itu, berat badan harus dapat dijaga agar tidak berlebih dan diupayakan untuk melakukan penurunan berat badan apabila berat badan berlebih.

2.9.2 Terapi FarmakologisPenanganan terapi farmakologi melingkupi penurunan rasa nyeri yang timbul, mengoreksi gangguan yang timbul dan mengidentifikasi manifestasi-manifestasi klinis dari ketidakstabilan sendi.

Obat Antiinflamasi Nonsteroid ( AINS ), Inhibitor Siklooksigenase-2 (COX-2), dan Asetaminofen

Untuk mengobati rasa nyeri yang timbul pada OA lutut, penggunaan OAINS dan Inhibitor COX-2 dinilai lebih efektif daripada penggunaan asetaminofen. Namun karena risiko toksisitas OAINS lebih tinggi daripada asetaminofen, asetaminofen tetap menjadi obat pilihan pertama dalam penanganan rasa nyeri pada OA. Cara lain untuk mengurangi dampak toksisitas dari OAINS adalah dengan cara mengombinasikannnya dengan menggunakan inhibitor COX-2.Sebagai golongan obat luas yang berguna melawan nyeri maupun inflamasi (peradangan), OAINS merupakan obat pokok dalam menangani artritis. Semua OAINS bekerja dengan cara yang serupa, dengan memblokir substansi yang disebut prostaglandin yang berperan dalam inflamasi dan nyeri.

Chondroprotective Agent

Chondroprotective Agent adalah obat obatan yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan dari kartilago pada pasien OA. Obat obatan yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah : tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat, glikosaminoglikan, vitamin C, dan sebagainya

2.9.3 Terapi PembedahanOperasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi yang nyata dan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi. Tindakan yang dilakukan adalah osteotomi untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidaksesuaian, debridement sendi untuk menghilangkan fragmen tulang rawan sendi, pembersihan osteofit. Terapi ini diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang mengganggu aktivitas sehari hari.Ada 2 tipe terapi pembedahan : Realignment osteotomi dan replacement jointRealignment osteotomi

Permukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang dan merubah sudut dariweightbearing. Tujuan : Membuat karilago sendi yang sehat menopang sebagian besar berat tubuh.Dapat pula dikombinasikan dengan ligamen atau meniscus repair.

Arthroplasty

Permukaan sendi yang arthritis dipindahkan, dan permukaan sendi yang baru ditanam. Permukaan penunjang biasanya terbuat dari logam yang berada dalam high-density polyethylene.

Macam-macam operasi sendi lutut untuk osteoarthritis :Partial replacement/unicompartementalHigh tibial osteotmy : orang mudaPatella &condyle resurfacingMinimally constrained total replacement : stabilitas sendi dilakukan sebagian oleh ligament asli dan sebagian oelh sendi buatanConstrained joint : fixed hinges : dipakai bila ada tulang hilang&severe instability

BAB IIIKESIMPULAN

Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan melemahnya otototot yang menghubungkan sendi.Tanda dan gejala klinis nya adalah : nyeri sendi, hambatan gerakan sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi (deformitas), pembengkakan sendi yang asimetris, perubahan gaya berjalan.Etiopatogenesis osteoartritis sampai saat ini belumdapat dijelaskan melalui satu teori yang pasti. Telah diketahui bahwa tidak ada satupun pemeriksaan tunggal yang dapat menjelaskan proses kerusakan rawan sendi pada OA. OA diduga merupakan interaksi antara faktor intrinsikdan ekstrinsikdan OA merupakan keseimbangan di antara faktor. Diagnosis dan terapi yang tepat, termasuk edukasi pasien, dapat meminimalkan gejala dan membantu pasien mempertahankan kualitas hidup. Untuk mencapai tujuan ini dokter harus mengerti patofisiologi degenerasi sendi dan hubungan antara degenerasi sendi dan sindrom klinis osteoarthritis. Kerusakan tulang rawan sendi disebabkan oleh gangguan intregitas struktur kartilago sendi disertai ketidakseimbangan aktivitas anabolik dan katabolik jaringan. Proses degenerasi sendi bervariasi pada tiap pasien, pada beberapa pasien degenerasi berlangsung cepat dan ada juga yang berlangsung lambat, tetapi ada juga yang stabil.

DAFTAR PUSTAKA

Subagjo, Harry. 2000. Struktur rawan sendi dan perubahannya. Sub bagian Reumatologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran No.129. Jakarta.

Tjokroprawiro, Askandar, 2007. Buku AjarIlmu Penyakit Dalam. Surabaya : Airlangga University Press.

Wiken. 2009. Osteoartritis.http://www.health&medicine.com/share.Diakses tanggal 5 Juni 2013.Setyohadi B, 2000. Panduan Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis.www.technoratifavorites.com.Diaksestanggal5 Juni2013

Adam, W. 2006. Osteoarthritis and How Is It. http://arthritis.about.com/od/oa/a/osteoarthritis. htm , diakses tanggal 5 Juni2013.