Filsafat Ilmu Pengetahuan

download Filsafat Ilmu Pengetahuan

of 27

description

Filsafat Ilmu Pengetahuan Kedokteran

Transcript of Filsafat Ilmu Pengetahuan

  • Filsafat Ilmu PengetahuanFX Bambang Sukilarso Sakiman081229644202E-mail: [email protected] Parasitologi FK UNS0271-655695

  • Adalah penyelidikan atau kajian tentang ciri2 pengetahuan ilmiah dan cara memperolehnya.menggunakan metoda/hukum ilmu pengetahuan itu sendiri;merupakan refleksi sekunder (pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan; refleksi primernya adalah penyelidikan ilmiah terhadap obyek/penyelenggaraan kegiatan ilmiah).

    Beerling, Kwee, Mooij dan van Peursen. 1970. Pengantar Filsafat Ilmu. Tiara Wacana, Yogyakarta.van Peursen, C. dan Drost, J. 1985. Susunan Ilmu Pengetahuan, Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu. Gramedia, Jakarta.Verhaak, C. & Imam, H. 1989. Filsafat Ilmu Pengetahuan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

  • Filsafat Ilmu memberi tekanan perhatian pada metodika ( metodologi) dan sistem, dan berusaha memperoleh pemahaman mengenai azas2, latarbelakang2 dan hubungan2 yg dipunyai kegiatan2 ilmiah.dalam arti luas: filsafat ilmu mengkaji hubungan keluar ilmu pengetahuan seperti implikasi2, konsekuensi dsb.dalam arti sempit (atau sering disebut sebagai Filsafat Ilmu saja): filsafat ilmu mengkaji sifat pengetahuan ilmiah (= Filsafat Pengetahuan atau epistemologis, yg secara umum menyelidiki syarat serta bentuk pengetahuan manusia) dan cara mengusahakan pengetahuan ilmiah (berkaitan dengan logika dan metodologi)

    Beerling, Kwee, Mooij dan van Peursen. 1970. Pengantar Filsafat Ilmu. Tiara Wacana, Yogyakarta.van Peursen, C. dan Drost, J. 1985. Susunan Ilmu Pengetahuan, Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu. Gramedia, Jakarta.Verhaak, C. & Imam, H. 1989. Filsafat Ilmu Pengetahuan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

  • Tujuan Pembelajaran Filsafat Ilmu adalah:Memberikan dasar filsafati ilmu pengetahuan mahasiswa dapat mengembangkan wawasan keilmuan secara komprehensif dan meningkatkan ketrampilan menggunakan metoda ilmiah secara tepat dan membangun sikap ilmiah yang bertanggung jawab bagi kesejahteraan manusia dalam mempelajari ilmu termasuk penelitian dan dalam penerapan ilmu (sewaktu praktek).Agar pemikiran ilmiah mahasiswa tidak terjebak dalam pengkotak-kotakan cabang ilmu secara terisolasi, tetapi menyadari bahwa cabang-cabang ilmu terbentuk karena diferensiasi sehingga mahasiswa menyadari letak cabang ilmu pengetahuannya dalam ilmu pengetahuan secara keseluruhan, dan lebih luas lagi letak cabang ilmunya pada pengetahuan dalam arti luas.IntegrasiKedokteran Keluarga

  • Setelah melewati Blok Budaya Ilmiah, mampu :Menerapkan mawas diriMempraktekkan belajar sepanjang hayat :Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru.Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan (PPPKB) dan pengalaman belajar lainnya. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti (Evidence-Based Medicine).Mengambil keputusan apakah akan memanfaatkan informasi atau evidence untuk penanganan pasien dan justifikasi alasan keputusan yang diambil.Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya terhadap pasiennyaMenyadari kinerja professionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan belajarnya.

    Menerapkan berfikir kritis dan bersikap skeptis yang sehat.

  • Ilmu Pengetahuan:Adalah kumpulan dari pengalaman2 dan pengetahuan2 dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam suatu bangunan yang teratur.Pengalaman2 dan pengetahuan2 tsb berupa teori yg ditarik secara ketat (dg menggunakan metoda tertentu) dari fakta2 pengalaman (= empiris) yg diperoleh lewat observasi & eksperimen, dg meniadakan pendapat atau kesukaan subyektif dan dugaan2 spekulatif perseorangan sehingga diperoleh teori yg obyektif dan telah terbukti kebenarannya.

    Hadi S. 1980. Metodologi Research, Jilid 1. Yay. Penerbitan Psikologi UGM, Yogyakarta.Verhaak, C. & Imam, H. 1989. Filsafat Ilmu Pengetahuan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Chalmers, A. F.1982. Apa itu yang di-namakan Ilmu ? University of Queensland Press Hasta Mitra, Queenslad Jakarta.

  • Pengetahuan yang menyusun Ilmu Pengetahuan harus didapat dengan suatu metoda, yaitu metoda ilmiah, ilmu pengetahuan di-sempadani ( dibatasi) oleh metodologi ilmiah.Lingkup kajian ilmu pengetahuan adalah semua hal yang bisa diverifikasi secara empiris.Bertens, K. 1975. Ringkasan Sejarah Filsafat. Penerbit Kanisus, Yogyakarta.Delfgaauw, B. 1992. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Tiara Wacana,Yogyakarta.Kerlinger F.N. (1964) Foundation of Behavioural Research. 2nd ed., Holt, Reinehart and Winston, Inc. New York.van Peursen, C. dan Drost, J. 1985. Susunan Ilmu Pengetahuan, Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu. Gramedia, Jakarta.

  • Dimensi Fenomenal Ilmu Pengetahuan: Ilmu Pengetahuan dilihat dari tampakannya.Masyarakat.Proses.Produk.

  • Masyarakat Ilmiah:Yaitu suatu masyarakat elit, yg dalam hidup kesehariannya sangat konsern pada kaidah2 universalisme, komunalisme, disinterestedness dan skeptisisme yg terarah dan teratur.

  • Elit: suatu kelompok kecil yang terpilih dari masyarakatnya dan terpandang, dianggap memiliki kedudukan lebih tinggi ilmuwan bukanlah orang kebanyakan.

  • Seseorang menjadi ilmuwan karena dia diterima dan diakui dalam suatu komunitas dari rekan-rekan yang bekerja dalam bidang ilmu yang sama.Legitimasi seorang ilmuwan tidak diberikan oleh khalayak ramai, tetapi oleh rekan-rekan sejawatnya berdasarkan pencapaian dalam bidang ilmu yang digeluti.

  • Dalam kerja memproduksi pengetahuan, seorang ilmuwan atau peneliti mengusahakan lahirnya pengetahuan baru berupa temuan dan hasil penelitian, melalui suatu proses yang bisa ditelusuri tahapan-tahapannya;Ilmuwan harus terbuka, harus mau membuka metoda yang digunakan.

  • Dalam Ilmu Pengetahuan prosedur yang ditempuh dalam menghasilkan pengetahuan dianggap sama pentingnya dengan pengetahuan yang dihasilkan Ilmu Pengetahuan disempadani oleh metoda:Diperoleh melalui metoda ilmiahBisa diverifikasi dengan metoda ilmiahProsedur ilmiah ini merupakan dasar bagi berlakunya azas komunalitas setiap temuan ilmiah wajib dipublikasikan agar para ilmuwan lain tahu dan memberikan pendapat mereka.

  • Universalisme: Universalisme berarti bahwa semua ilmuwan dapat berkontribusi untuk ilmu pengetahuan tanpa memandang ras, kebangsaan, budaya, atau jenis kelamin.Komunalisme: hasil ilmiah adalah milik umum dari seluruh komunitas ilmiah.

  • Disinterestedness: tidak ada keinginan, pamrih pribadi objektiv.Skeptisisme (organized scepticism, scientific sceptisim): bahwa klaim ilmiah harus terkena pengawasan kritis sebelum diterima.

  • Meskipun ilmu, diharapkan, disyaratkan netral, tetapi di tangan manusia Ilmu dan teknik tidak netral; dan penerapannya akhirnya tergantung pada pilihan nilai.Berpengaruh terhadap dampak yang terjadi atas kehidupan manusia nilai-nilai kehidupan harus menjadi dasar kebijakan penentuan masalah dan penerapan hasil2 ilmu pengetahuan.Kadang di manipulasi/dipelintir menyesatkan untuk pembenaran suatu claim.

  • Contoh:Sebuah iklan obat E meng-klaim bahwa:Berdasarkan suatu penelitian yang dimuat disebuah jurnal ilmiah, antibiotika E mengeliminasi 98% Streptococcus haemolyticus grup A.Berdasarkan suatu clinical trial yang juga dimuat dalam suatu jurnal ilmiah, mampu menyembuhkan radang tenggorokan yang disebabkan oleh Streptococcus haemolyticus grup A dengan angka kesembuhan 95%.Menggiring opini, seolah-olah obat E adalah obat yang paing tpat/baik utuk semua radang tenggorokan.Woods WA, Carter CT, Stack M, et al: Group A streptococcal pharyngitis in adults 30 to 65 years of age. South Med J 1999, 92(5):491492.Infectious Diseases and Immunization Committee, Canadian Paediatric Society: Group A Streptococcus: a re-emergent pathogen. Can Med Assoc J 1993, 148:19091911.Gwaltney JM, Bisno AL: Pharyngitis. In Mandell, Douglas and Bennett's Principles and Practice of Infectious Diseases. 5th edition. Edited by Mandell GL, Bennett JE, Dolin R. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2000:656661

  • Padahal:Sebagian besar penyebab faringitis adalah viral, hanya 5-15% yang disebabkan oleh bakteri. obat E hanya efektif pada kurang dari15% radang tenggorokan.Woods WA, Carter CT, Stack M, et al: Group A streptococcal pharyngitis in adults 30 to 65 years of age. South Med J 1999, 92(5):491492.Infectious Diseases and Immunization Committee, Canadian Paediatric Society: Group A Streptococcus: a re-emergent pathogen. Can Med Assoc J 1993, 148:19091911.Gwaltney JM, Bisno AL: Pharyngitis. In Mandell, Douglas and Bennett's Principles and Practice of Infectious Diseases. 5th edition. Edited by Mandell GL, Bennett JE, Dolin R. Philadelphia: Churchill Livingstone; 2000:656661

  • Proses Ilmiah:Yaitu olah krida, aktivitas masyarakat elit yg melalui refleksi, kontemplasi, imajinasi, observasi, eksperimental, komparasi dan sebagainya dengan tidak pernah mengenal titik henti untuk mencari dan menemukan kebenaran ilmiah.

  • Proses ilmiah adalah suatu proses tanpa henti, karena merasa belum menemukan kebenaran, karena dalam ilmu pengetahuan tidak ada sesuatupun yang dianggap pasti; semuanya dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memang dipersoalkan.Ciri khas ilmu pengetahuan adalah: dapat dibuktikan salah memiliki satu karakteristik yg tidak dimiliki oleh metoda lain, yaitu: self-correction*.

    Bertens, K. 1975. Ringkasan Sejarah Filsafat. Penerbit Kanisus, Yogyakarta.Delfgaauw, B. 1992. Sejarah Ringkas Filsafat Barat. Tiara Wacana,Yogyakarta.Kerlinger F.N. (1964) Foundation of Behavioural Research. 2nd ed., Holt, Reinehart and Winston, Inc. New York.van Peursen, C. dan Drost, J. 1985. Susunan Ilmu Pengetahuan, Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu. Gramedia, Jakarta.

  • Produk Ilmiah:Yaitu hasil dari aktivitas tadi berupa dalil2, teori2, dan paradigma2 beserta hasil penerapannya, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.

  • Dampak Ilmu Pengetahuan terhadap Masyarakat.Dampak terhadap intelektual manusia langsung.Dampak di bidang teknik.

  • Dampak Ilmu Pengetahuan terhadap intelektual manusia langsung:Ditanggalkannya kepercayaan tradisional; misal: penyakit terjadi akibat guna-guna, kesalahan terhadap makhluk supra-/para-naturalPengamatan mengalahkan otoritas.Otonomi dunia fisik.Disingkirkannya konsep tujuan.Tempat manusia dalam Alam Semesta.

  • Dampak di bidang teknik. Produksi:bisa lebih massal lebih murah.Lebih sedikit menggunakan tenaga manusia dampak sosial.Kekuatan:Sampai abad 20 negara-negara yang lebih menguasai teknologi menjadi lebih kuat.Komunikasi dan transportasi:Kendali pusat kekuasaan lebih efektif.Batas negara menjadi kabur.Biologi:Rekayasa genetika.

  • Profesi yang diramalkan akan terhapus dengan kemjuan teknologi:Teller Bank.Kasir.Resepsionis.Operator telpon.Tukang Pos.Travel agen.Juru ketik.Reporter.Penginput data.Telemarketer.

  • Bagaimana dengan dokter ?

  • Penutup.Ilmu Pengetahuan berkembang karena ilmuwan berfikir kritis dan kreativ.Didasarkan pada dialektika: tesa antitesa sintesa.Semua hal bisa dan harus dipersoalkan, ilmuwan harus bersikap skeptis.Ilmuwan harus terbuka.Lahirnya pengetahuan baru yangrevlusoner lebih sering karena berfikir kreativ.