Farmakologi Drug Abuse

73
Drug abuse Dr. dra. Risdawati Djohan, M.Kes, Apt

description

read me

Transcript of Farmakologi Drug Abuse

  • Drug abuse

    Dr. dra. Risdawati Djohan, M.Kes, Apt

  • Risda_drug abuse Dec 14 2

    Istilah

    Drug abuse: penyalah-gunaan obat,

    penggunaan obat bukan untuk tujuan

    medis dan ditolak oleh masyarakat

    Drug misuse: pengguna-salahan obat,

    penggunaan obat untuk tujuan medis,

    tetapi dengan prosedur yang salah

    Drug addiction: penyalahgunaan obat

    yang sudah disertai ketergantungan obat

  • Risda_drug abuse Dec 14 3

    Drug dependence: ketergantungan obat

    Psychological dependence: dorongan/keinginan

    yang sangat kuat untuk menggunakan obat secara berulang-ulang agar dapat memenuhi kepuasan

    jiwa

    Physical dependence: dorongan menggunakan obat

    untuk menghidarkan timbulnya gejala fisik akibat

    putus obat

    Tolerance: penurunan respon terhadap efek obat

    dan memerlukan dosis yang lebih tinggi untuk

    memperoleh respon seperti sebelumnya

  • Risda_drug abuse Dec 14 4

    Istilah ini seringkali membingungkan. Adiksi sukar u/ didefinisikan, ketergantungan lebih mudah

    Istilah adiksi sering digunakan o/ orang-orang diluar ahli psikofarmakologi untuk pengertian ketergantungan.

    Akibat ketergantungan:

    yi: cross dependence, tolerance dan cross- tolarance withdrawal dan rebound.

    Adiksi dan ketergantungan

    (Addiction and Dependence)

  • Risda_drug abuse Dec 14 5

    Adiksi

    pola tingkah laku dari individu penyalah-gunaan obat (drug abuse) yang ditandai o/dorongan yang sangat kuat menggunakan obat (compulsive use), untuk mempertahankan tersedianya obat dalam tubuh, dan mempunyai kecenderungan kuat terjadinya relapse jika penggunaannya dihentikan

    Ketergantungan

    kondisi fisiologis karena neuroadaptasi yang timbul akibat penggunaan obat yang berulang, sehingga harus selalu menggunakan obat u/ mencegah terjadinya gejala putus obat.

    Mnrt definisi DMS-IV : membutuhkan plg sedikit memenuhi 3 dari 7 item dan terjadi dalam masa 12 bulan

  • Risda_drug abuse Dec 14 6

    Withdrawal - Rebound

    Withdrawal adalah istilah yang memperlihatkan reaksi psikologik dan fisiologik yang merugikan/tidak dikehendaki karena penghentian mendadak dari pemakaian obat yang sudah menimbulkan ketergantungan

    reaksi muncul apabila sdh terjadi reaksi toleransi

    gejala putus obat, yang sering :craving, disforia dan tanda-tanda aktivitas berlebih dari system saraf simpatis

    Penting dibedakan antara withdrawal dengan rebound yang sering membingungkan, termasuk psikofarmakologis, sebab keduanya berhubungan dengan perubahan neurokimia yg memperantarai ketergantungan.

  • Risda_drug abuse Dec 14 7

    Table 24-1

    Multiple Simultaneous Variables Affecting Onset and Continuation of Drug

    Abuse and Addiction

    Agent(drug)

    Availability

    Cost

    Purity/potency

    Mode of administration

    Chewing (absorption' via oral mucous membranes)

    Gastrointestinal

    Intranasal

    Subcutaneous and intramuscular

    Intravenous

    Inhalation

    Speed of onset and termination of effects Pharmacokinetics: combination of agent and host

    Host (user) Heredity

    Innate tolerance

    Speed of developing acquired tolerance

    Likelihood of experiencing intoxication as pleasure

    Psychiatric symptoms

    Prior experiences/expectations

    Propensity for risk-taking behavior

    Environment Social setting

    Community attitudes

    Peer influence, role models

    Availability of other reinforcers (sources of pleasure or recreation)

    Employment or educational opportunities

    Pharmacological phenomena Tolerance

  • Risda_drug abuse Dec 14 8

    Table 24-1

    Multiple Simultaneous Variables Affecting Onset and

    Continuation of Drug Abuse and Addiction

    Agent(drug)

    Availability

    Cost

    Purity/potency

    Mode of administration

    Chewing (absorption' via oral mucous membranes)

    Gastrointestinal

    Intranasal

    Subcutaneous and intramuscular

    Intravenous

    Inhalation

    Speed of onset and termination of effects Pharmacokinetics:

    combination of agent and host

  • Risda_drug abuse Dec 14 9

    Table 24-1 (contid) Multiple Simultaneous Variables Affecting Onset and

    Continuation of Drug Abuse and Addiction

    Host (user)

    Heredity

    Innate tolerance

    Speed of developing acquired tolerance

    Likelihood of experiencing intoxication as pleasure

    Psychiatric symptoms

    Prior experiences/expectations

    Propensity for risk-taking behavior

  • Risda_drug abuse Dec 14 10

    Table 24-1 (contid) Multiple Simultaneous Variables Affecting Onset and

    Continuation of Drug Abuse and Addiction

    Environment

    Social setting

    Community attitudes

    Peer influence, role models

    Availability of other reinforcers (sources of pleasure or

    recreation)

    Employment or educational opportunities

    Pharmacological phenomena

    Tolerance

  • Risda_drug abuse Dec 14 11

    Table 24-2

    Types of Tolerance

    Innate (preexisting sensitivity or insensitivity) Acquired

    Pharmacokinetic (dispositional or metabolic)

    Pharmacodynamic

    Learned tolerance

    Behavioral

    Conditioned

    Acute tolerance

    Reverse tolerance (sensitization)

    Cross-tolerance

    Sources: Goodman & Gilman 9th ed

  • Istilah di Indonesia utk bahan obat yg

    disalahgunakan adalah NAPZA

    NAPZA: Narkotika, alkohol, psikotropika dan

    zat-zat adiktif yang ketika dikonsumsi akan

    mempengaruhi sistem saraf pusat

    3 Kelompok 1. Stimulan: merangsang sistem saraf pusat

    2. Depresan: menekan sistem saraf pusat

    3. Halusinogen: mengacaukan sistem saraf pusat

    Risda_drug abuse Dec 14 12

  • Menimbulkan perasaan segar, bersemangat, tidak lelah, tidak lapar, rasa nikmat, bahagia, disorientasi mental, rasa cemas tinggi, mudah tersinggung, gugup, sulit tidur, mual-mual, merasa haus terus menerus, keringat dingin, hipertensi

    Amphetamine, Metamphetamine (Shabu), XTCEcstasy (3,4 methylenedioxy-N-Methylamphetamine), Kokain/Crack, Kafein, Alkohol*, marijuana*

    *) dalam jumlah sedikit

    STIMULAN

    Risda_drug abuse Dec 14 13

  • Efek mengantuk sampai tidur, menimbulkan perasaan nyaman dan tenang, mempengaruhi koordinasi gerakan, konsentrasi

    Opiat : heroin (PT), Barbiturat : hipnotik sedative, Marijuana Ganja, Oxycodon (oxyContin), Benzodiazepin, alkohol

    DEPRESAN

    Menyebabkan

    halusinasi, sangat

    dipengaruhi oleh

    perasaan saat itu, dapat

    menyebabkan perilaku

    yang memalukan atau

    membahayakan

    Jamur kotoran sapi,

    Bunga kaktus, Lem

    (Aica, Aibon)

    HALUSINASI

    Risda_drug abuse Dec 14 14

  • Risda_drug abuse Dec 14 15

    Bahan obat yang sering disalahgunakan

    UU Narkotika - UU Psikotropika

    Narkotika Psikotropika

    Menekan

    SSP

    merangsang

    SSP

    Menekan

    SSP

    merangsang

    SSP

    Candu

    morfin

    heroin

    Kokain

    Ganja (?)

    Kel Benzo diazepin

    Obat tidur

    Kel Amfe

    tamin

    Halusinogen

    (LSD)

  • Cara pakai: dihisap/hirup, dikunyah, ditelan,

    disuntikkan

    Bentuk: cair, padat, kristal, lem, kertas, bentuk-bentuk

    natural (daun, biji, bunga,

    getah)

    Bahan: natural dan sintetik

    Cara Pakai, Bentuk, dan Bahan dari NAPZA

    Risda_drug abuse Dec 14 16

  • Risda_drug abuse Dec 14 17

    Langkah-langkah ketergantungan obat

  • Risda_drug abuse Dec 14 18

    Coba-coba (hilangkan rasa susah, cari rasa nyaman-enak)

    Keinginan untuk mendapatkan lagi

    Ketergantungan secara psikis

    Tubuh menjadi terbiasa

    Dosis berangsur-angsur ditingkatkan (toleransi)

    Ketergantungan scr fisik

    Bila dihentikan tiba-tiba

    Gejala putus obat (withdrawl syndrome)

  • Risda_drug abuse Dec 14 19

  • Obat-obat yang disalahgunakan dan

    menimbulkan masalah ketergantungan:

    1. Opioid

    2. Nicotin (tembakau), Caffein (kopi)

    3. CNS depresant (alcohol & sedatives)

    4. Psychostimulant (amfetamin & cocain)

    5. Cannabinoids (ganja)

    6. Psychedelic

    7. Inhalant.

  • The main drug of abuse

  • Risda_drug abuse Dec 14 22

  • Risda_drug abuse Dec 14 23

    Opioid

  • Risda_drug abuse Dec 14 24

  • Risda_drug abuse Dec 14 25

    Opioid withdrawl

    Timbul 6 12 jam setelah dosis berakhir, short acting opioid, berlangsung 5 10 hari, intense

    Timbul 72 84 jam setelah dosis terakhir long acting opioid berlangsung lebih lama, tidak intense

    Tidak mematikan

  • Risda_drug abuse Dec 14 26

    Table 24-6

    Opioid Withdrawal

    SYMPTOMS SIGNS

    Regular Withdrawal

    Craving for opioids

    Restlessness, irritability

    Increased sensitivity to

    pain

    Nausea, cramps

    Muscle aches

    Dysphoric mood

    Insomnia, anxiety

    Protracted Withdrawal

    Anxiety

    Insomnia

    Drug craving

    Pupillary dilation

    Sweating

    Piloerection ("gooseflesh")

    Tachycardia

    Vomiting, diarrhea

    Increased blood pressure

    Yawning

    Fever

    Cyclic changes in weight, pupil size,

    respiratory center sensitivity

    Sources: Goodman & Gilman 9th ed

  • Risda_drug abuse Dec 14 27

    Heroin

    Pemakaian : IV, smoked, snorted

    (nassaly)

    Menimbulkan : rasa hangat , nikmat, nyaman, diawang

    Mula kerja < 1 menit intense euphoria (45 detik s/d bbrp menit fase tenang & sedasi (1 jam)

    Efek berakhir 3 5 jam

    Pecandu menggunakan 2-4 x/hari

  • Risda_drug abuse Dec 14 28

    Substance Heroin

    Street names Horse, junk, H.brown, scat M, microdots, poppy,

    tar, black, smack

    Effects Analgesia, drowsiness (nod out), relaxation,

    constricted pupils, constipation, nausea, slurred

    speech, impaired judgement, decreased sexual

    and aggressive drives, hypertension, euphoria/

    detachment

    Length of

    Effects Onset: 20-30 minutes Duration: 4-8 hours

  • Risda_drug abuse Dec 14 29

    Heroin = Putaw

    Pemakai heroin = Pakaw

    Ketagihan heroin = junkies

    Sakit k/ ketagihan heroin =sakaw

  • Tobacco smoking

    Drug category : CNS stimulant

  • Tobacco smoking

    Nikotin adalah zat aktif farmakologi yang terdapat dalam tembakau, senyawa lain :

    carcinogenic tars dan CO

    Nikotin yang diabs dari setiap batang : 0.8-1.5 mg kadar plasma 100 -200 nmol/l ( tgt jenis rokok dan menghisap asap rokok)

  • Nicotine

    Absorpsi segera melalui kulit, membran

    mukosa dan paru

    Setelah mengisap efek pada SSP terlihat

    dalam 7 detik

    dopamin ekstrasel, merangsang pelepasan opioid endogen dan

    glukokortikoid

    Perokok merasa alert dan relaks

  • Farmakologi nikotin

    Cellular level : nikotin berikatan pada reseptor nicotinic acetylcholine

    receptor (tu/ pd subtipe 42) menyebabkan perangsangan ( neuronal exitation). Efek sentral ini dihambat oleh antagonis seperti mecamylamine.

    Behavioural level: nikotin menimbulkan efek penghambatan dan

    perangsangan

    Nikotin memperlihatkan sifat reinforcing, dihubkan dg aktivitas di mesolimbic dopaminergic pathway

  • Farmakologi nikotin

    Perubahan pd electroencephalography menunjukkan ada arousal response, dan subjek merasakan kewaspadaan disertai tekanan dan kecemasan

    Learning, tu/ pd keadaan ada stress , akan dipermudah oleh nikotin

    Efek perifer nikotin dihasilkan tu/ karena stimulasi ganglion takikardia, TD, m(-)i motilitas GI.

    (toleransi muncul dg cepat thd efek-efek ini)

  • Farmakologi nikotin

    Nikotin di MB tu/ di hati dlm 1-2 j. MBlit aktifnya (cotinin) mp wkt paruh > panjang biasanya digunakan u/ mukur kebiasaan merokok (smoking habits)

    Nikotin menimbulkan toleransi, ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologis (craving); sgt adiktif. Tkt keberhasilan dlm upaya u/ berhenti merokok jangka panjang hanya 20 %

    Nicotin replacement therapy (chewing gum a/ skin patch) bermanfaat dlm upaya berhenti merokok jika dikombinasi dg konseling secara aktif

  • Harmful effects of smoking

    Merokok menyebabkan 10 % kematian di dunia, terutama oleh Kanker, tu/ Ca paru ( 90% kasus smoking-related (o/

    Carcinogenic tars !!!)

    Ischemic heart disease (o/ nikotin & CO)

    Chronic bronchitis ( o/ tars )

    merokok pada kehamilan birth weight

    Retard childhood development

    aborsion rate & perinatal mortality o/ nikotin & kemungkinan CO

  • Table 24-5

    Nicotine Withdrawal Syndrome

    Irritability, impatience, hostility

    Anxiety

    Dysphoric or depressed mood

    Difficulty concentrating

    Restlessness

    Decreased heart rate

    Increased appetite or weight gain

    Sources: Goodman & Gilman 9th ed

  • Terapi

    Nicotine Replacement.

    Pengobatan luas dapat dg diresepkan a/ tdk

    Sediaan : patches (pgn pd kulit), gum chewed, nasal sprays.

    Digunakan u/ pengobatan a/ pencegahan timbulnya gejala2 fisik k/ putus nikotin

    Idealnya, nicotine replacement treatments diturunkan scr bertahap bbrp minggu-bulan, biasanya dapat ditoleransi dg baik, tp/ dpt timbul mual tu/ pd pasien tdk benar2 berhenti merokok.

    Nicotine replacement targetnya ad/ me(-)i cravings, tp ini tdk efektif jk monoterapi

  • Bupropion

    s/ antidepresan sebagai treatment for smoking cessation (FDA approved)

    Mekanisme kerja tidak jelas, tetapi mgkn bekerja pd sistem dopamine dan a/NE

    Sediaan : sustained-release (SR) bupropion dosis 150 mg/hari slm 3 hari, kmd di sampai dpt diterima (150 mg 2 dd)

    Hrs digunakan slm 12 minggu dan dpt digunakan setelah nicotine replacement.

    Pasien hrs diberitahu u/ berhenti merokok setelah 1 minggu pengobatan dg bupropion.

    ES: gg pd lambung , resiko kejang pd pasien rentan terhadap kejang.

  • Nortriptyline

    Sama dg bupropion efektif u/ treatment of smoking cessation.

    Nortriptyline tdk bermakna dlm menimbulkan efek aktivitas dopamine reuptake tp/ tersedianya NE

    Spt bupropion, nortriptyline m(-)i gejala fisik k/ putus nikotin

  • Ethanol

    CNS Depressant

  • Ethanol

    Dosis kecil : mhbt sistem phbtn di otak

    Pemakai mengunakan untuk mengurangi

    kecemasan dan depresi

    Gejala withdrawl timbul 12-72 jam setelah

    penghentian alkohol atau kadar darah menurun

    cukup hebat ( 70 %)

    kadar alkohol dlm darah kegelisahan

    Bukan pecandu, kadar 80 mg % mabuk jelas

  • Farmakokinetika:

    ethanol mol kecil, larut dlm air, cepat diabs mll GIT

    Abs dihbt o/ makanan (menunda pengosongan lambung

    Distribusi cepat Pada dosis yg sama Cmaks wanita > tinggi

    pria ( K/ wanita kandungan cairan total lebih rendah dr pria)

    Kadar alkohol di otak cepat meningkat Sbg besar (90 %) dimetabolisme (oksidasi) di

    hati, sisanya dieksr mll urin dan paru2

  • BAC

    (mg/dL)

    Efek klinis

    50 100 100 200 200 300 300 400 > 500

    Sedasi, secara subjektivhigh, meningkatnya waktu reaksi

    Gangguan fungsi motor, bicara

    gagap, ataksia

    Muntah, stupor

    Koma

    Depresi napas, kematian

    Tabel : konsentrasi alkohol dlm darah ( blood alcohol

    concentration (BAC) dan efek klinis pd individu

    yang tidak mengalami toleransi

  • PENGGUNAAN KRONIS

    A. Hati dan GIT:

    Hati, Alkohol menyebabkan glutation (penangkal radikal

    bebas), pd pecandu alkohol yg kekurangan gizi mdh tjd kerusakan pada hati

    GIT, alkohol sekresi lambung & pankreas mdh tjd

    gastritis dan pankreatitis (pd gastritis mdh tjd anemia dan malnutrisi protein)

    kerusakan pd usus kecil (reversibel) diare, BB dan defisiensi beberapa vitamin

  • B. Sistem saraf

    1. toleransi dan ketergantungan fisik Penggunaan lama toleransi dan ketergantungan

    fisik & psikis

    peminum alkohol kronis, berhenti mendadak sindroma putus obat ( k/ ketergantungan fisik)

    Ketergantungan psikologik:

    convulsiv desire (= keinginan berulang mdptkan efek-efek yg menyenangkan)

    bagi peminum pemula keinginan u/ mhindarkan gej fisik yang tdk menyenangkan

  • 2. neurotoksisitas

    k/ konsumsi dlm jml banyak & jangka panjang kerusakan neurologis ataksia demensia

    sindroma Wernicke-Korsakoff (= paralisis (kelumpuhan) otot2 mata, ataksia dan bingung) bkaitan dg deff vit B1

    g3 ketajaman visual

    C. Darah

    pd peminum kronis ada gangguan hematologi berupa anemia ringan (k/ defisiensi as folat a/ pendarah GIT)

  • D. Sistem endokrin dan keseimbangan elektrolit

    pemakaian alkohol kronis keseimbangan cairan dan elektrolit terganggu

    pecandu dg gangguan hati gangguan keseimbangan kortikosteroid ginekomasti & atrofi testis

    gangguan keseimbangan cairan & elit asites, edema

  • E. Sindrom alkohol pd janin ( Fetal Alcohol

    Syndrom)

    pgn alkohol kronis pd ibu hamil efek teratogenik abnormalitas, ditandai : keterbelakangan pertumbuhan

    mikrosefali (ukuran kepala kecil, biasanya disertai dg gangguan mental)

    koordinasi yg buruk

    kurang berkembang bagian tengah wajah ( wajah tampak datar)

    anomali sendi yg ringan

  • F. Sistem kekebalan

    konsumsi alkohol terus menerus merusak sistem kekebalan (faktor utama terjadi kanker)

    pecandu alk tingkat infeksi yg tinggi, terutama terhadap infeksi sal nafas , mis :

    pneumonia dan TBC

    G. meningkatnya resiko kanker

    pemakaian kronis resiko kanker mulut, faring, laring, esofagus dan hati

  • PENGELOLAAN SINDROMA REAKSI

    PUTUS ALKOHOL

  • Goodman & Gilman's The Pharmacologic Basis of Therapeutics - 11th Ed. (2006)

    Alcohol craving Tremor, irritability Nausea Sleep disturbance Tachycardia Hypertension Sweating Perceptual distortion Seizures (6 to 48 hours

    after last drink) Nausea, diarrhea Dilated pupils

    Visual (and occasionally auditory or tactile)

    hallucinations (12 to 48

    hours after last drink)

    Delirium tremens (48 to 96 hours after last drink;

    rare in uncomplicated

    withdrawal)

    Severe agitation Confusion Fever, profuse sweating Tachycardia

    Table 23-4. Alcohol Withdrawal Syndrome

  • Tuj pengobatan:

    mceg seizure, delirium, aritmia

    mpbaiki keseimbangan K+, Mg+2, PO4-, u/ konsistensi ginjal

    pbr vit B1 (u/ semua kasus)

    detoksifikasi u/ kasus yg berat: substitusi dg hipnotik-sedatif long acting, (dosis diturunkan scr bthp,tappering )

    benzodiazepine (klordiazepoksid, klorazepat, diazepam), long acting k>an pbr tdk tll sering, k(-) eliminasi lambat

    obat kerja singkat (lorazepam, oxazepam), k>an: cepat diubah mjd Mblit yang tdk aktif, bermanfaat u/ ps

    dg peny hati

  • FARMAKOTERAPI ALKOHOLISME

    setelah detoks dilakukan th/ psikososial u/ rehabilitasi, tp sekitar 50 % pecandu akan

    kambuh lagi dalam th pertama, Oki perlu diberi

    terapi dg obat (u/ menimbulkan rx yg tdk menyenangkan thd alkohol dg cr mhbt proses

    MBnya, yi dg menggunakan obat:

    DISULFIRAM (u/ m(-)i keinginan u/ minum

    NALTREXON ( tersedia sed oral, u/ menurunkan tingkat kekambuhan dan m(-)i keinginan minum alk

  • Benzodiazepin

    Pilihan abuser : diazepam dan alprazolam

    k/ mula kerja cepat u/ mpo/ perasaan high

    Toleransi diazepam terhadap sedasi :

    1000 mg/hari (abusers)

  • Table 24-4

    Benzodiazepine Withdrawal Symptoms

    Following moderate dose usage

    Anxiety, agitation

    Increased sensitivity to light and sound

    Paresthesias, strange sensations

    Muscle cramps

    Myoclonic jerks

    Sleep disturbance

    Dizziness

    Following high-dose usage

    Seizures

    Delirium

    Sources: Goodman & Gilman 9th ed

  • Marijuana

    Bahan aktif tetrahidrokanabinol (THC)

    Bekerja pada reseptor kanabinoid di otak

    Pemakaian dihisap (smoked ) dan oral

    Pemakai merasa di awang nyaman selama 2 jam , tetapi juga disertai gangguan fungsi kognitif, belajar dan mengingat sert sindrom hilangnya motivasi, kenikmatan sex

    Reaksi yang tdk menyenangkan : mabuk lapar, cemas

  • Table 24-8

    Marijuana Withdrawal Syndrome

    Restlessness

    Irritability

    Mild agitation

    Isomnia

    Sleep EEG disturbance

    Nausea, cramping

    Sources: Goodman & Gilman 9th ed

  • Psychostimulants

    Kokain , amfetamin( ekstasi, shabu-shabu)

    Pemakaian :

    smoked- snorted-IV (kokain)

    Me dopamin, NE dan serotonin

    Pemakai merasa lebih percaya diri, lebih sehat, lebih sejahtera, lebih waspada

    Pada dosis lebih tinggi euforia

    Gejala wihtdrawl melemah secara bertahap dalam 1-3 minggu

  • Crack cocaine is very similar to cocaine but is processed with baking soda or ammonia and water and formed into rocks or chunks of cocaine. Crack is usually cheaper to buy than cocaine and is most often smoked from a pipe. Crack produces a type of high when smoked that feels like euphoria to the user

  • Table 24-7

    Cocaine Withdrawal Symptoms and Signs

    Dysphoria, depression

    Sleepiness, fatigue

    Cocaine craving

    Bradycardia

    Sources: Goodman & Gilman 9th ed

  • Psychedelic agent

    Obat yang terutama berpengaruh

    terhdp persepsi pemikiran a/

    perasaan tetapi punya efek minimal

    thdp ingatan & orientasi pd dosis kecil

    Disebut juga sebagai hallucinogenic drugs

    Bekerja pada reseptor 5-HT2

  • Senyawa terdiri dari

    Indolamin :

    LSD ( lysergic acid dietylamid)

    DMT (dimetil amin)

    Psylosibin

    Phenetylamin

    MDA (metilene dioksi amphetamin)

    MDMA (metilene dioksi methamphenamin)

    DOM (dimethosi metil amphetamin)

    Mescalin

  • LSD

    Efek halusinogenik bervariasi, bahkan thdp orang

    yg sama waktu berbeda suasana hati berbeda

    Pupil dilatasi, TD , nadi , wajah merah, salivasi, lakrimasi, hiperrefleksi, kecemasan

    hebat, pikiran bunuh diri

    Jarang terjadi berulang

    Mula kerja 40 menit, puncak 2 4 jam, berakhir 8 jam

  • MDMA & MDA

    perasaan & pengenalan diri (testimonial)

    Pernah digunakan untuk th/ psikologi

    Efek tgt dosis (takikardi, mulut kering, sakit otot, rahang terkatup, halusinasi vidual, agitasi, hipertensi, panic attack)

    Degenerasi saraf serotoninergik (tikus)

  • PCP (Phenecyclidine)

    Dissociative anestesi penderita sadar dg tatapan membelalak, wajah datar, otot kaku.

    Drug abuse : oral, smoked

    Dosis berlebih halusinasi, rasa bermusuh, perilaku menyerang

    Afinitas tinggi di korteks serebri & limbik

    Mblok NMDA ( n methyl d aspartic acid), s/ glutamat

  • Inhalant

    C/ :toluen kerosen, gasolin, CCl4, amil nitrit, nitrous oxide

    Pgunaan kronik menimbulkan aritmia jantung, depresi sumsum tlg, degenerasi

    otot, kerusakan ginjal, kerusakan hati dan

    kerusakan saraf perifer

  • Derivat lain dari morfin :

    Desomorphine

    (dihydrodesoxymorphine),

    Brand name: Permonid

    street name : krokodil

    PK:

    fast onset & short duration

    of action

    PD:

    relatively little nausea, or respiratory depression compared

    to equivalent doses of morphine.

    Dose-by-dose it is eight to ten times more potent than morphine.

    Risda_drug abuse Dec 14 71

  • Risda_drug abuse Dec 14 72

  • Risda_drug abuse Dec 14 73

    Terima kasih