FARMAKOLOGI

9
KASUS RESEP OBAT 1. Identitas 2. Nama : Helen 3. Umur : 12 tahun 4. Jenis Kelamin : Perempuan 5. Alamat : Mancagar RT/RW 4/14 2. Diagnosa Skabies. 3. Prosedur Prosedur pelayanan pemberian obat, yaitu : 1. mengambil resep dan memberi no urut register apotek 2. mambaca resep 3. menyediakan obat 4. menentukan dosis sesuai yang tertera di resep 5. R/: Phenoxymethyl Penicilin 500mg No X 3 DD ½ Paracetamol 250mg No X 3 DD ½ Dexa 0,5mg No X 3 DD ½ CTM 4 mg No X 3 DD ½ Salep kulit Oxy Tetra 3% 6. resep telah selesai, lalu pengecekan kembali 7. memberikan resep pada pasien sesuai nama, dan alamat untuk menghindari tertukarnya obat. 8. memberikan penjelasan mengenai cara penggunaan obat. 9. kertas resep diarsipkan. i

description

Kegiatan Upaya Kesehatan Olahraga Di Puskesmas

Transcript of FARMAKOLOGI

KASUSRESEP OBAT

1. Identitas 2. Nama: Helen3. Umur: 12 tahun4. Jenis Kelamin: Perempuan5. Alamat: Mancagar RT/RW 4/14

2. DiagnosaSkabies.

3. Prosedur Prosedur pelayanan pemberian obat, yaitu :1. mengambil resep dan memberi no urut register apotek2. mambaca resep3. menyediakan obat4. menentukan dosis sesuai yang tertera di resep5. R/: Phenoxymethyl Penicilin 500mg No X3 DD Paracetamol 250mg No X3 DD Dexa 0,5mg No X3 DD CTM4 mg No X3 DD

Salep kulit Oxy Tetra 3%

6. resep telah selesai, lalu pengecekan kembali7. memberikan resep pada pasien sesuai nama, dan alamat untuk menghindari tertukarnya obat.8. memberikan penjelasan mengenai cara penggunaan obat.9. kertas resep diarsipkan.

TINJAUAN PUSTAKA

ParasetamolSIFAT FISIKOKIMIAWarna putih, serbuk kristal, agak pahitSUB KELAS TERAPIAnalgesik Non NarkotikKELAS TERAPIAnalgesik, Antipiretik, Antiinflamasi Non steroid, AntipiraiFARMAKOLOGIMemiliki aktifitas sebagai analgetik dan antipiretikSTABILITAS PENYIMPANANSediaan harus disimpan pada suhu 15-30 C. Sediaan bentuk larutan atau suspensi tidak boleh dibekukanKONTRA INDIKASIHipersensitivitasEFEK SAMPINGEfek samping dalam dosis terapi jarang; kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut pernah dilaporkan setelah penggunaan jangka panjangINTERAKSI OBATAlkohol, antikonvulsan, isoniazid : Meningkatkan resiko hepatotoksis, ;Antikoagulan oral : Dapat meningkatkan efek warfarin, ;Fenotiazin : Kemungkinan terjadi hipotermia parahPENGARUH ANAKKonsultasikan dengan dokter pada penggunaan obat > 5 hariPENGARUH HASIL LABMenyebabkan hasil positif palsu pada tes urin asam 5-hidroksiindoleasetik. Dapat mengganggu pengukuran glukosa darahPENGARUH KEHAMILANKategori B :;Aman jika digunakan dalam dosis terapi selama kehamilanPENGARUH MENYUSUIDiekskresikan dalam air susu ibu dalam konsentrasi rendahPARAMETER MONITORINGFungsi hatiBENTUK SEDIAANTablet, Sirup/Suspensi dan Sediaan RektalPERINGATANHati-hati pada pasien yang sudah berkurang fungsi hati & ginjal, dan ketergantungan pada alkohol ;Toksisitas parasetamol dapat disebabkan dari penggunaan dosis tunggal yang toksik, dari penggunaan berulang dosis yang besar, atau penggunan obat yang kronisINFORMASI PASIENJika nyeri atau demam sudah lebih dari 3 hari, hubungi dokterMEKANISME AKSIBekerja langsung pada pusat pengaturan panas di hipotalamus dan menghambat sintesa prostaglandin di sistem saraf pusat

Oxytetracycline SK

KomposisiTiap g mengandung dari:Oxytetracycline HCl setara dengan Oxytetracycline 30 mgDeskripsiOxytetracycline adalah bakteriostatik dan dalam konsentrasi tinggi adalah bacterisid. Tindakankelompok antibiotik tetrasiklin adalah dengan penghambatan protein mikroorganismeIndikasiInfeksi kulit permukaan yang sensitif terhadap OxytetracyclineEFEK SAMPINGreaksi alergi pada kulitKONTRA-INDIKASIhipersensitif terhadap oksitetrasiklinaDOSISoleskan 2 sampai 3 kali sehari pada kulit yang terkena infeksiterlebih dahulu bersihkan bagian yang akan diobatiChlorpheniramin maleat (CTM)Chlorpheniramin maleat atau lebih dikenal dengan CTM merupakan salah satu antihistaminika yang memiliki efeksedative(menimbulkan rasa kantuk). Namun, dalam penggunaannya di masyarakat lebih sering sebagai obat tidur dibanding antihistamin sendiri. Keberadaanya sebagai obat tunggal maupun campuran dalam obat sakit kepala maupun influenza lebih ditujukan untuk rasa kantuk yang ditimbulkan sehingga pengguna dapat beristirahat.Efek samping ini menguntungkan bagi pasien yang memerlukan istirahat namun dirasa menggangu bagi mereka yang dituntut melakukan pekerjaan dengan kewaspadaan tinggi. Oleh sebab itu, penggunaCTMatau obat yang mengandungCTMdilarang mengendarai kendaraan. Jadi sebenarnya rasa kantuk yang ditimbulkan setelah penggunaanCTMmerupakan efek samping dari obat tersebut. Sedangkan indikasiCTMadalahsebagai antihistamin yang menghambat pengikatan histamin pada resaptor histamin.

Definisi

Klorfeniramin maleat adalah turunan alkilamin yang merupakan antihistamin dengan indeks terapetik (batas keamanan) cukup besar dengan efek samping dan toksisitas yang relatif rendah. Klorfeniramin maleat merupakan obat golongan antihistamin penghambat reseptor H1(AH1).Pemasukan gugus klor pada posisi para cincin aromatik feniramin maleat akan meningkatkan aktifitas antihistamin.

Berdasarkan struktur molekulnya, memiliki gugus kromofor berupa cincin pirimidin, cincin benzen, dan ikatan C=C- yang mengandung elektron pi () terkonjugasi yang dapat mengabsorpsi sinar pada panjang gelombang tertentu di daerah UV (200-400 nm), sehingga dapat memberikan nilai serapan.

Mekanisme Kerja Obat

MenurutDinamika Obat(ITB,1991),CTM merupakan salah satu antihistaminika H1(AH1) yang mampu mengusir histamin secara kompetitif dari reseptornya (reseptor H1) dan dengan demikian mampu meniadakan kerja histamin.

Di dalam tubuh adanya stimulasi reseptor H1dapat menimbulkan vasokontriksi pembuluh-pembuluh yang lebih besar, kontraksi otot (bronkus, usus, uterus), kontraksi sel-sel endotel dan kenaikan aliran limfe. Jika histamin mencapai kulit misal pada gigitan serangga, maka terjadi pemerahan disertai rasa nyeri akibat pelebaran kapiler atau terjadi pembengkakan yang gatal akibat kenaikan tekanan pada kapiler. Histamin memegang peran utama pada proses peradangan dan pada system imun.CTM sebagai AH1menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos. AH1juga bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas dan keadaan lain yang disertai pelepasan histamin endogen berlebih. DalamFarmakologi dan Terapiedisi IV(FK-UI,1995) disebutkan bahwa histamin endogen bersumber dari daging dan bakteri dalam lumen usus atau kolon yang membentuk histamin dari histidin.

Indikasi:Pengobatan pada gejala-gejala alergis, seperti: bersin, rinorrhea, urticaria, pruritis, dll.

KontraIndikasi:Dapat memperburuk asma bronkial, retensi urin, glaukoma

Sediaan:- Tablet Chlorpheniramini maleas 4 mg

Efek Samping:Efek samping yang sering terjadi adalah sedatif ( rasa ngantuk), gangguan saluran cerna, mulut kering, dan kesukaran miksi.TakaranPemakaian:Dewasa:3-4kali sehari 0.5-1 tablet.Anak-anak6-12tahun: 0.5dosis dewasa.Anak-anak1-6tahun: 0.25dosisd ewasa

Perhatian:Selama minumobatini, jangan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin. obat inimemiliki interaksi dengan alkohol, depresan syaraf pusat, anti kolinergikDEXAMETHASONEKOMPOSISIDexamethasone 0,5 mg :Setiap tablet mengandung deksametason 0,5 mg.Dexamethasone 0,75 mg :Setiap tablet mengandung deksametason 0,75 mg.FARMAKOLOGI Dexamethason (deksametason) adalah obat antiinflamasi dan antialergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat sebagai berikut : cortisone 25 mg, hydrocortisone 20 mg, prednisone 5 mg, dan prednisolone 5 mg. Deksametason tidak mempunyai aktivitas mineral kortikosteroid dari cortisone atau hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocortical tidak berguna.INDIKASIObat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya untuk : Antiinflamasi, Pengobatan rematik arthritis, dan penyakit kolagen lainnya, Alergi dermatitis, Penyakit kulit, Penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana glucocorticoid berguna lebih menguntungkan seperti penyakit leukemia tertentu dan limfoma dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolitik.KONTRAINDIKASI Penderita yang hipersensitif terhadap deksametason. Penderita infeksi jamur sistemik. Jangan diberikan kepada penderita herpes simpleks pada mata, tuberkulosis aktif, peptik ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita. Jangan diberikan kepada wanita hamil karena akan terjadi hipoadrenalisme pada bayi yang dikandungnya, atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.PERINGATAN DAN PERHATIAN Kekurangan adrenocortical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap. Ada penambahan efek kortikosteroid pada penderita dengan hipotiroidisme dan sirosis.EFEK SAMPING Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis, dan penghambatan pertumbuhan anak. Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan glucocorticoid lainnya. Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.INTERAKSI OBAT Insulin, hipoglikemik oral : menurunkan efek hipoglikemik. Fenitoin, fenobarbital, dan efedrin : meningkatkan clearance metabolik dari deksametason, menurunkan kadar steroid dalam darah dan aktifitas fisiologis. Antikoagulan oral : meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin. Diuretik yang mendepresi kalium : meningkatkan risiko hipokalemia. Glikosida kardiak : meningkatkan risiko aritmia atau toksisitas digitalis sekunder terhadap hipokalemia. Antigen untuk tes kulit : menurunkan reaksivitas. Imunisasi : menurunkan respon antibodi.DOSIS DAN ATURAN PAKAI Dewasa :0,5 mg 10 mg per hari. Anak-anak :0,08 mg 0,3 mg/kg berat badan per hari dibagi dalam 3 atau 4 dosis

i