Farm a Kodi Namik

19
FARMAKODINAMIK FARMAKODINAMIK dr. Rizky Amalia dr. Rizky Amalia

Transcript of Farm a Kodi Namik

Page 1: Farm a Kodi Namik

FARMAKODINAMIKFARMAKODINAMIK

dr. Rizky Amalia dr. Rizky Amalia

Page 2: Farm a Kodi Namik

FARMAKODINAMIK

Adalah cabang ilmu yang mempelajari efek biokimia & fisiologi obat serta mekanisme kerjanya

Tujuan → mempelajari mekanisme kerja obat :

- meneliti efek utama obat

- mengetahui interaksi obat dengan sel

- mengetahui urutan peristiwa, spektrum efek & respon yang terjadi

DASAR TERAPI OBAT

Page 3: Farm a Kodi Namik

1. MEKANISME KERJA OBAT

Obat → berinteraksi dengan reseptor pada sel suatu organisme

Timbul efek obat Interaksi obat dengan reseptornya mencetuskan

perubahan biokimiawi & fisiologi yang merupakan respon khas untuk obat tersebut

Reseptor obat merupakan komponen makromolekul fungsional yang mencakup 2 konsep penting Obat dapat mengubah kecepatan kegiatan faal

tubuh Obat tidak menimbulkan fungsi baru tapi hanya

memodulasi fungsi yang ada

Page 4: Farm a Kodi Namik

Sekelompok reseptor obat tertentu bisa berperan sebagai reseptor untuk ligand endogen ( hormon neurotransmitor )

Agonis : substansi yang efeknya menyerupai senyawa endogen

Antagonis : senyawa yang tidak mempunyai aktivitas intrinsik tetapi menghambat secara kompetitif efek suatu agonis di tempat ikatan agonis (agonist banding site)

Page 5: Farm a Kodi Namik

Beberapa mekanisme kerja obat: Secara fisika : obat pencahar lambat diabsorbsi

usus & proses osmotik obat menarik air ke dalam usus

Secara Kimia : obat antasida menetralkan asam lambung

Secara Kompetisi antagonis : hormonal, obat-obat

penghambat – pemicu transmiter Mengganggu proses metabolisme kuman : Antibiotik

Page 6: Farm a Kodi Namik

2. RESEPTOR OBAT

Sifat Kimia : Komponen penting dalam reseptor obat Ikatan obat dengan reseptor bisa berupa :

ikatan ion, hidrogen, hidrofobik, Van der Walls atau kovalen.biasanya berupa campuran beberapa ikatan.ikatan kovalen : ikatan yang kuat sehingga lama kerja obat biasanya panjangikatan non kovalen yang afinitasnya tinggi juga dapat bersifat permanen

Page 7: Farm a Kodi Namik

Hubungan Struktur dengan aktivitas obat :Struktur kimia obat berhubungan erat dengan afinitasnya terhadap reseptor & aktivitas intrinsiknya, sehingga perubahan kecil molekul obat misalnya perubahan stereoisomer dapat menimbulkan perubahan besar dalam sifat farmakologinya

Page 8: Farm a Kodi Namik

Reseptor Fisiologisprotein seluler yang berfungsi sebagai reseptor fisiologik bagi ligand endogen misal : hormon, neurotransmiter & autakoid→ dapat secara langsung menimbulkan efek intrasel atau secara tidak langsung memulai sintesis maupun penglepasan molekul intrasel lain yang dikenal sebagai “second messenger”

Page 9: Farm a Kodi Namik

3. TRANSMISI SINYAL BIOLOGIS

Sistem hantaran ini dimulai dari transmitor menduduki reseptor yang terdapat di membran sel atau sitoplasma → kebanyakan messenger ini bersifat polar. Transmitor direseptor membran sel contohnya katekolamin, TRH, LH. Sedang yang di sitoplasma contohnya : steroid, tiroksin, vitamin D.

Reseptor di membran sel bekerja dengan mengikat Ligand yang sesuai, kemudian meneruskan sinyalnya ke sel target secara langsung ke intraserl atau dengan cara memproduksi molekul pengatur lain ( second messenger ) di intrasel. Suatu reseptor juga memerlukan protein seluler tertentu untuk bisa berfungsi.

Ialah proses yang menyebabkan suatu substansi ekstrasel (extracellular chemical messenger) menimbulkan suatu respon seluler fisiologis yang spesifik.

Page 10: Farm a Kodi Namik

Contoh second messenger :1. Siklik AMP ( cAMP ) Dihasilkan melalui stimulasi adenil sikalase sebagai respon aktivasi bermacam-macama reseptor ( ex : reseptor adrenergik) bisa juga di stimulasi ion Ca, toksin kolera. CAMP berfungsi mangaktifkan protein kinase A yang mengaktifkan protein intrasel2. Ca SitoplasmaBerfungsi dalam aktivasi beberapa jenis enzim, menggiatkan aparat kontraktil sel otot, menentukan penglupasan histamin.3. Diasil gliserol (DAG) & knositol trifosfat (IP3)Sitem ini bisa berhubungan dengan sintesis prostaglandin.

Page 11: Farm a Kodi Namik

4. INTERAKSI OBAT RESEPTOR

Sebagian besar obat menunjukkan efek spesifik Sebagian besar obat menunjukkan efek spesifik karena di dalam tubuh terjadi interaksi/ikatan antar karena di dalam tubuh terjadi interaksi/ikatan antar obat dan reseptor, membran sel, sel atau mikro obat dan reseptor, membran sel, sel atau mikro organisme.organisme.

Reseptor spesifik merupakan struktur makro Reseptor spesifik merupakan struktur makro molekuler molekuler → → mengadakan ikatan dengan obat mengadakan ikatan dengan obat membentuk komplek obat-reseptor. Ikatan ini dapat membentuk komplek obat-reseptor. Ikatan ini dapat reversibel atau irreversibel.reversibel atau irreversibel.

Akibat terbentuk komplek, obat dapat menunjukkan:Akibat terbentuk komplek, obat dapat menunjukkan:a. Efek stimulasi/eksitasi a. Efek stimulasi/eksitasi → → agonisagonisb Efek inhibisi b Efek inhibisi → → antagonisantagonis

Page 12: Farm a Kodi Namik

Komplek obat reseptorObat + Reseptor → komplek obat – reseptor

↓Stimulus

↓Efek

Pada konsep obat-reseptor ada 2 sifat umum:1. Sifat afinitas (affinity) kekuatan/daya ikat obat pada reseptor :

- Ikatan kovalen → ikatan bertahan lama- Ikatan ionik → salah satu bentuk : ikatan

hidrogen- Ikatan dengan kekuatan Van den Waals -

London - Ikatan hidrofobik

2. Sifat aktivitas intrinsik (intrinsic activity) yang menentukan sifat efek obat

Page 13: Farm a Kodi Namik

5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PENDERITA TERHADAP OBAT

a. Kepekaan yang berlebihan (hypersusceptibility), pasien sangat peka terhadap obat tertentu sehingga reaksi atau efek obat dalam dosis terapi jauh melebihi keadaan umum.

b. Idiosyncrasi & alergi, suatu keadaan dimana obat menyebabkan efek yang berbeda dengan efek obat.

c. Umur & berat badan, pada umumnya pasien anak butuh dosis lebih rendah daripada pasien dewasa, demikian juga pada pasien tua untuk obat tertentu memelurkan dosis lebih rendah.

d. Permukaan tubuh

Page 14: Farm a Kodi Namik

e. Variasi biologif. Proses & perjalan penyakit & fungsi organg. Akumulasi obath. Tachyphylaxis & tolerance

- tolerance adalah kedaan dimana besar efek obat berkurang pada pemberian terus menerus- tachyphylaxis adalah tolerance yang terjadinya cepat

i. Faktor genetikj. Interaksi obat

Page 15: Farm a Kodi Namik

Interaksi obat dapat terjadi pada pemberian dua Interaksi obat dapat terjadi pada pemberian dua atau lebih macam obat secara bersamaan, dapat atau lebih macam obat secara bersamaan, dapat terjadi berbagai keadaan:terjadi berbagai keadaan:1. Summasi 1. Summasi a + b = aba + b = ab2. Synergisme2. Synergisme a + b > aba + b > ab3. An3. Anttagagoonismenisme a + b < ab, a berlawanan a + b < ab, a berlawanan dengan bdengan b4. Potensiasi4. Potensiasi a + b > b, dimana a sendiri a + b > b, dimana a sendiri secara sendiri tidak punya efeksecara sendiri tidak punya efek

Page 16: Farm a Kodi Namik

TOKSISITAS OBAT

Kadar obat dalam darah yang mulai Kadar obat dalam darah yang mulai menunjukkan timbulnya gejala awal menunjukkan timbulnya gejala awal toksisitas disebut kadar toksin obat dalam toksisitas disebut kadar toksin obat dalam darah daerah antara kadar efektifitas & darah daerah antara kadar efektifitas & kadar toksi obat dalam darah merupakan kadar toksi obat dalam darah merupakan btas keamanan pemilikan dosis obat.btas keamanan pemilikan dosis obat.

Salah satu bentuk efek obat yang Salah satu bentuk efek obat yang merupakan efek tidak diinginkan adalah merupakan efek tidak diinginkan adalah efek toksik. Ini terjadi pada penggunaan efek toksik. Ini terjadi pada penggunaan obat dengan dosis melebihi dosis obat dengan dosis melebihi dosis terapeutic atau pada penggunaan bahan terapeutic atau pada penggunaan bahan toksik/racun yang tidak digunakan untuk toksik/racun yang tidak digunakan untuk pengobatan.pengobatan.

Page 17: Farm a Kodi Namik

6. ANTAGONISME FARMAKODINAMIKA

a. Antagonisme fisiologisTerjadi pada organ yang sama tetapi pada sistem reseptor berlainan.Contoh : efek bronko konstriksi histamin pada brokus lewat reseptor histamin dapat dilawan pemberian adrenalin yang bekerja pada adrenoseptor β.

b. Antagonisme reseptorTerjadi melalui sistem reseptor yang sama artinya antagonis megikat reseptor ditempat ikatan agonis sehingga terjadi antagonisme antara agonis & antagonisnyaAgonis : obat yang bisa menduduki reseptor menimbulkan efek farmakologi secara intrinsik.Antagonis : obatnya menduduki reseptor yang sama tapi secara intrinsik tidak mampu menimbulkan efek farmakologi.Antagonisme pada reseptor bisa bersifat kompetitif atau non kompetitif.

Page 18: Farm a Kodi Namik

7. KERJA OBAT YANG TIDAK DIPERANTARAI RESEPTOR

a. Efek non spesifik & gangguan pada membran: - perubahan sifat osmotik→diuretik osmotik,ex : meningkatkan osmolaritas filtrat glomurulus, sehingga mengurangi reabsorpsi tubuli ginjal →efek diuretik

- perusakan non spesifik → antiseptik dan desinfektan

- gangguan fungsi membran→anestetik umum yang mudah menguap,bekerja dengan melarut dalam lemak membran sel di SSP

- perubahan asam basab. Interaksi dengan molekul kecil/ionc. Masuk ke dalam komponen sel

Obat bisa menimbulkan efek tanpa berikatan dengan reseptor. Obat-obat ini mengubah sifat cairan tubuh, berinteraksi dengan ion molekul kecil atau masuk ke komponen sel.

Page 19: Farm a Kodi Namik

TERIMA KASIHTERIMA KASIH