FAKULTAS SYARI’AHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/...Bank Syariah adalah bank yang...
Transcript of FAKULTAS SYARI’AHlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/136/...Bank Syariah adalah bank yang...
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA
TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH
PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN 2008-2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun Oleh :
ULFAH KHASANAH
072411003
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
iii
iv
ABSTRAK
Bank Syariah adalah bank yang kegiatan usahanya tidak menerapkan sistem
bunga seperti bank konvensional lainnya, melainkan sistem bagi hasil atau profit
sharing. Semakin berkembangnya perbankan syariah menunjukkan bahwa prinsip
bagi hasil menjadi daya tarik bagi investor untuk menggunakan jasa perbankan
syariah, khususnya untuk produk deposito. Masyarakat masih cenderung memilih
produk yang memberikan imbal hasil yang tinggi. Imbal hasil deposito berfluktuasi
antara 7,24% sampai dengan 9,11% (equivalent rate). Permasalahan yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah apakah terdapat Pengaruh Pendapatan Bank, DPK, dan
ROA terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri
tahun 2008-2011 secara parsial maupun secara simultan. Adapun tujuan dalam
penelitian ini: pertama, untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Bank terhadap profit
sharing deposito mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
Kedua, untuk mengetahui pengaruh DPK terhadap profit sharing deposito
mudharabah pada PT Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011. Ketiga Untuk
Mengetahui pengaruh ROA terhadap profit sharing deposito mudharabah pada PT
Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011. Keempat, untuk mengetahui pengaruh
Pendapatan Bank, DPK, dan ROA terhadap profit sharing deposito mudharabah pada
PT Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data sekunder yang berupa
laporan keuangan bulanan yang dipublikasikan oleh Bank Syariah Mandiri. Variabel
dalam penelitian ini yaitu: variabel bebas meliputi pendapatan bank, dana pihak
ketiga, roa. Sedangkan untuk variabel terikatnya yaitu profit sharing deposito
mudharabah. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda. Untuk memastikan data layak atau tidak diregresikan maka terlebih
dahulu dilakukan uji aumsi klasik. Dalam menguji hipotesis menggunakan uji parsial,
koefisien determinasi, dan uji F.
Hasil penelitian menunjukkan pertama, secara parsial Pendapatan Bank
berpengaruh signifikan terhadap profit sharing deposito mudharabah dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000. Kedua, secara parsial DPK berpengaruh signifikan
terhadap profit sharing deposito mudharabah dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000. Ketiga, secara parsial ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
profit sharing deposito mudharabah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,158>0,05.
Dan keempat, secara simultan Pendapatan Bank, DPK, dan ROA berpengaruh
signifikan terhadap profit sharing deposito mudharabah dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000.
v
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,
penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi
materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain
atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak
berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang
dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 11 Juni 2012
Deklarator,
Ulfah Khasanah
NIM. 072411003
vi
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah
kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu (An-Nisa:29)”
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini teruntuk
Orang-orang yang ku cinta yang selalu hadir mengiringi hari-hariku
Dalam menghadapi perjuangan hidup yang penuh cucuran keringat dan
air mata
Kupersembahkan bagi mereka yang tetap setia mendukung dan
mendoakanku
Disetiap ruang dan waktu dalam kehidupanku khususnya buat:
1. Ayah dan Bunda tercinta
Yang selalu mendoakan, mendukung baik moral maupun material
dan selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian dan memberikan
motivasi kepada ananda dalam segala hal. Semoga Allah SWT
selalu melindungi mereka berdua.
2. Kakak-kakakku tersayang
Yang senantiasa memberiku dukungan dan doa, yang selau
memberiku nasehat agar menjadi manusia yang lebih baik, dan
yang selalu memberiku semangat.
3. Adik-adikku tersayang (Abik, Risma, Dini, Ikhsan )
Yang selalu mendukung dan mendoakanku, selalu memberiku
semangat, memberi senyum saat ku sedih, membangunkanku saat
ku terjatuh dan memotivasi disaat ku rapuh.
viii
4. Kekasihku tersayang ( Mas Uki)
Yang senantiasa memberiku dukungan dan doa, memberi senyum
saat ku sedih, kesabaranmu yang tiada habisnya,
membangunkanku saat ku terjatuh dan memotivasi disaat ku
rapuh, terimakasih kasih telah mengisi hari-hari penulis menjadi
lebih berarti.
5. Sahabat-sahabatku (Lina, Lian, Iza, Erma, Yuli, Ida Ida, dan Duki)
Yang senantiasa memberiku dukungan dan doa, memberi senyum
saat ku sedih, membangunkanku saat ku terjatuh dan memotivasi
disaat ku rapuh, thanks for all.
6. Teman-teman EIA07 (Intan, Iqoh, Thorik, Maskun, Kholiq) dan
teman-teman seperjuangan angkatan 2007 yang tak dapat aku
sebutkan satu persatu. Terimakasih atas doa dan dukungan kalian
semua, kalian selau memberi motivasi dan selau mewarnai hari-
hariku dengan penuh canda dan tawa.
THANK’S FOR EVERYTHING
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya. Serta tidak lupa sholawat serta salam selalu terlimpah bagi junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di yaumul akhir. Sehingga
dengan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul :
“ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA
TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK
SYARIAH MANDIRI TAHUN 2008-2011”.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
Sangat sadari bahwa tulisan ini tak mungkin dapat diselesaikan tanpa bantuan
baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
bermaksud ingin menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Ibu Dr. Hj. Siti Mujibatun, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing I, serta
Bapak Drs. H.Wahab M.M. selaku pembimbing II, yang telah bersedia
x
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
4. Bapak Prof. DR. H. Ahmad Rofiq, M.Ag. selaku wali studi yang telah
banyak memberikan pengarahan kepada penulis.
5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan penulisan sekripsi ini.
6. Seluruh Keluarga Besar Penulis : Ayah dan ibu, kakak-kakakku tercinta
Mbak konik, mbak anif, adek-adekku tercinta risma, abik, ikhsan, dini
dan seluruh Keluarga Besar Penulis yang belum bisa disebutkan satu
persatu. Kalian semua adalah semangat bagi Penulis.
7. Untuk Sahabat-sahabat penulis : Iza, Erma, Lina, Berlian, dan Yuli terima
kasih kalian sudah menjadi sahabata-sahabat terbaik dan telah mengisi
bagian dalam hidup penulis. Terima kasih juga untuk suportnya selama
ini, semoga tali persahabatan ini takkan pernah terputus.
8. Untuk semua Teman-teman Penulis : Teman-teman di Paket EIA 2007,
Teman-teman KKN, dan Teman-teman semua, terima kasih kalian telah
menjadi teman-teman terbaik dan terima kasih untuk suportnya selama
ini.
9. Untuk Mas Uki yang selalu sabar menemani dan memberiku semangat.
10. Terima kasih juga untuk semuanya yang belum bisa penulis sebutkan satu
persatu. Terima kasih telah memberikan warna dalam kehidupan penulis.
xi
Semoga kebaikan, ketulusan dan pengorbanan dari berbagai pihak yang telah
diberikan kepada penulis akan mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah SWT.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan skripsi ini, namun
semuanya tak akan lepas dari kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran serta
masukan yang konstruktif selalu penulis tunggu sehingga sempurnanya penulisn
skripsi ini.
Semarang, 11 Juni 2012
Penulis,
Ulfah Khasanah
NIM. 072411003
xii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Persetujuan Pembimbing ii
Halaman Pengesahan iii
Halaman Abstrak iv
Halaman Deklarasi v
Halaman Motto vi
Halaman Persembahan vii
Halaman Kata Pengantar ix
Halaman Daftar Isi xii
Halaman Daftar Tabel xvi
Halaman Daftar Gambar xviii
Halaman Daftar Grafik xix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Perumusan Masalah 8
1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian 8
1.4 Sistematika Penulisan 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11
2.1. Bank Syariah 11
2.1.1. Pengertian Bank Syariah 11
2.1.2. Falsafah Operasional Bank Syariah 12
2.1.3. Prinsip Bank Syariah 12
2.1.4. Perbedaan Bank Syariah 13
xiii
2.2. Profit Sharing Deposito Mudharabah 14
2.2.1.Pengertian Bagi Hasil 14
2.2.2. Teori Bagi Hasil 15
2.2.3.Perbedaan Bunga Dan Bagi Hasi 15
2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil 16
2.2.5. Pengertian Deposito Mudharabah 18
2.2.6.Landasan Syariah 20
2.3. Pendapatan Bank 21
2.4. Dana Pihak Ketiga 23
2.5. ROA 25
2.6. Penelitian Terdahulu 26
2.7. Kerangka Pemikiran 27
2.8. Hipotesis Penelitian 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30
3.1. Jenis dan Sumber Data 30
3.2. Variabel penelitian dan pengukuran 31
3.3. Metode Pengumpulan Data 33
3.4. Metode Analisa Data 33
3.4.1. Analisis Diskriptif 34
3.4.2. Uji Asumsi Klasik 34
3.4.3. Uji Hipotesis 37
3.4.3.1. Analisis Regresi Berganda 37
3.4.3.2. Uji t 37
3.4.3.3. Koefisiensi Determinasi 38
3.4.3.4. Uji F atau Uji Simultan 39
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 40
4.1. Gambaran Umum Bank Syariah 40
4.1.1. Sejarah Singkat Bank syariah Mandiri 40
xiv
4.1.2. Produk Bank Syariah Mandiri 42
4.1.3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri 42
4.1.4. Profil Bank Syariah Mandiri 44
4.1.5. Struktur Bank Syariah Mandiri 45
4.2. Analisis Data 46
4.2.1. Hasil Statistik Deskriptif 46
4.2.1.1. Hasil Statistik Deskriptif Pendapatan Bank 46
4.2.1.2. Hasil Statistik Deskriptif DPK 48
4.2.1.3. Hasil Statistik Deskriptif ROA 49
4.2.1.4. Hasil Statistik Deskriptif Profit Sharing 51
4.2.2. Uji Asumsi Klasik 52
4.2.2.1. Uji Normalitas 52
4.2.2.2. Uji Multikolinieritas 54
4.2.2.3. Uji Autokorelasi 56
4.2.2.4. Uji Heteroskedastisitas 56
4.3. Uji Hipotesis 57
4.3.1. Analisis Regresi Berganda 57
4.3.2. Uji Parsial 59
4.3.3. Koefisien Determinasi 60
4.3.4. Uji F 62
4.4. Pembahasan 63
4.4.1. Pengaruh Pendapatan Bank Terhadap Profit Sharing Deposito
Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri 63
4.4.2. Pengaruh DPK Terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri 64
4.4.3. Pengaruh ROA Terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri 65
4.4.4. Pengaruh Pendapatan Bank, DPK dan ROA Terhadap Profit
Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri 66
xv
BAB V PENUTUP 67
5.1. Kesimpulan 67
5.2. Keterbatasan Penelitian 68
5.3. Saran 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Bank Syariah Indonesia 4
Tabel 1.2 Perkembangan Pendapatan Bank, DPK, dan ROA 6
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional 13
Tabel 2.2 Perbedaan Bunga Dan Bagi Hasil 16
Tabel 3.1 Ketentuan Uji DW 36
Tabel 4.1 Data Pendapatan Bank tahun 2008-2011 46
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Pendapatan Bank 47
Tabel 4.3 Data DPK tahun 2008-2011 48
Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif Variabel DPK 48
Tabel 4.5 Data ROA tahun 2008-2011 49
Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif Variabel ROA 50
Tabel 4.7 Data Profit Sharing Deposito Mudharabah tahun 2008-2011 51
Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Profit Sharing Deposito Mudharabah
51
Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Matrik Korelasi Variabel 54
Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas Nilai (FIV) dan Tolerance 55
Tabel 4.11 Uji Autokorelasi 56
Tabel 4.12 Analisis Regresi Berganda 58
Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial Variabel X1 (PendapatanBank) 60
xvii
Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial Variabel X1 (DPK) 60
Tabel 4.15 Hasil Uji Parsial Variabel X3 (ROA) 61
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi 62
Tabel 4.17 Hasil Uji F 62
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 28
Gambar 4.1 Struktur Bank Syariah Mandiri 45
xix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Histrogram 52
Grafik 4.2 Normal probility plots 52
Grafik 4.3 Scatterplot 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.1
Mengingat semakin berkembangnya zaman maka akan semakin beragam pula
kebutuhan masyarakat, sehingga kebutuhan jasa keuangan semakin meningkat dan
peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat.2
Dewasa ini ketertarikan masyarakat terhadap ekonomi Islam semakin
berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan mulai bermunculannya lembaga-
lembaga keuangan yang sistem operasinya berazas dan berlandaskan pada hukum
Islam. Salah satu lembaga keuangan yang sedang hangat dibicarakan karena
perkembangan dan pertumbuhannya adalah Bank Syariah. Lembaga yang
kegiatan usahanya tidak menerapkan sistem bunga seperti bank konvensional
lainnya, melainkan sistem bagi hasil atau profit sharing.3 Upaya awal penerapan
sistem profit and loss sharing tercatat di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun
1940-an, yaitu adanya upaya mengelola dana jamaah haji secara non
konvensional. Dari situlah kemudian muncul rintisan Institusional lainnya adalah
Islamic Rular Bank di Desa Mit Ghamr pada tahun 1963 di Kairo Mesir.4
1 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2009, hlm. 226 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya , cet ke-6, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003 hlm. 27. 3 Shofiniyah Ghufron,Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005,
hlm.12. 4 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001, hlm 18.
2
Perkembangan perbankan syariah di negara-negara muslim berpengaruh
terhadap perkembangan perbankan di Indonesia. Eksistensi bank syariah di
Indonesia secara formal telah dimulai sejak tahun 1992 dengan diberlakukannya
UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-Undang tersebut memberi
kebebasan kepada bank dalam menentukan imbalan yang akan diberikan kepada
nasabah, baik berupa bunga ataupun bagi hasil. Berdasarkan Undang-Undang
perbankan No.7 tahun 1992 tersebut, maka berdirilah Bank Muamalat Indonesia
sebagai bank syariah di Indonesia.5 Perkembangan bank syariah semakin pesat
tatkala dikeluarkannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan,
revisi dari Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 yang memungkinkan perbankan
menjalani dual banking sistem atau bank konvensional dapat mendirikan divisi
syariah.6 Sejak saat itulah perbankan syariah mulai tumbuh dimana-mana.
Faktor lain yang mendukung tumbuh dan berkembang pesatnya bank
syariah di dalam negeri adalah mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama
Islam. Semakin sadarnya masyarakat Indonesia untuk menjalankan prinsip
agamanya disegala aspek kehidupan khususnya dalam segi perekonomian
mendorong mereka untuk mulai mencari solusi pemenuhan kebutuhan mereka
baik dari segi investasi atau pemenuhan modal dengan cara yang halal atau
terbebas dari praktek bunga. Dengan kata lain, kehadiran Bank Syariah sebagai
salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank
dengan riba.7
5 Popy Turlina Sri Handayani dan Ahim Abdurahim, Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Tingkat Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah pada BSM dan BMI tahun
2006-2008, Jurnal Akuntansi Dan Investasi vol X No.2, 2009, hlm. 116-126 6 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2009, hlm.32 7 Muhammad , Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, hlm.14.
3
Riba atau bunga sangat diharamkan karena riba bermakna ziyadah atau
tambahan. Seperti yang di jelaskan pada Surat Al-Baqarah ayat 275 :
Artinya :
275. Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu,
adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka
baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil
riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.8(Al-Baqarah:275)
. Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan
industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang
memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi.9 Dengan
progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan
aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran
industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan
semakin signifikan. Tingginya kepercayaan masyarakat dan pemerintah kepada
industri perbankan syariah telah direspon dengan baik melalui peningkatan kinerja
8 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro,
2007, hlm.36 9 www.bi.go.id
4
dan layanan perbankan syariah yang semakin membaik. Perkembangan yang
menggembirakan mulai tercermin yaitu dengan bertambahnya jumlah kantor dan
jaringan kantor bank syariah. Data publikasi dari laporan perkembangan
perbankan syariah 2011 (LPPS) menggambarkan bahwa jumlah bank yang
melakukan kegiatan usaha syariah pada tahun 2011 meningkat seiring dengan
munculnya bank syariah baru baik dalam bentuk Bank Umum Syariah (BUS)
maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).10
Tabel 1.1.
Perkembangan Jaringan Kantor Bank Syariah
Kelompok Bank 2008 2009 2010 2011
Bank umum syariah 5 6 11 11
Unit usaha syariah 27 25 23 23
Jumlah kantor BUS dan UUS 953 998 1477 1688
Jumlah layanan syariah 1470 1929 1277 1277
BPRS 131 138 150 158
Sumber : Data Publikasi Bank Indonesia, 2011
diolah untuk penelitian
Peningkatan juga terjadi pada Total aset perbankan syariah (BUS dan
UUS) mencapai Rp127,19 triliun atau meningkat tajam sebesar 48,10%, jumlah
nilai simpanan masyarakat yang mencapai Rp 101,57 triliun pada Oktober 2011
atau meningkat 52,79% dan penyaluran dana masyarakat meningkat sebesar
46,43% menjadi Rp122,73 triliun.
Secara teknis mekanisme profit sharing berbeda dengan sistem bunga
pada perbankan konvensional. Keuntungan yang diberikan oleh bank
10
www.bi.go.id
5
konvensional bersifat pasti dan berusaha dipaksakan di depan sesuai dengan
tingkat bunga dari besarnya uang yang di tabung atau di investasikan oleh
nasabah. Sedangkan pada bank syariah tidak pasti karena merupakan share
keuntungan dari investasi yang dilakukan bank syariah.
Banyak faktor yang mempengaruhi profit sharing yang dilakukan oleh
bank syariah . Menurut Safi’i Antonio profit sharing dipengaruhi oleh investmen
rate, jumlah dana tersedia untuk di investasikan dan nisbah.11
Untuk dapat
menghasilkan profit bank harus melakukan pembiayaan yaitu pemberian fasilitas
penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan defisit unit. Dari pembiayaan itu
akan didapatkan keuntungan yang kemudian akan dibagikan kepada nasabah
sesuai proporsi yang telah disepakati. Harun dan Ahmad menemukan dalam
penelitiannya bahwa faktor utama yang mendorong masyarakat untuk
menginvestasikan dananya di bank syariah adalah faktor return bagi hasil.12
Dengan berasumsi bahwa nasabah adalah rasional, maka bank harus berupaya
untuk menetapkan yield yang cukup menarik bagi konsumennya dengan formula
yang menguntungkan nasabah dan juga bank.
Dari sekian banyak bank syariah dan seiring perkembangannya, bank yang
pernah mendapat predikat bank berkinerja sangat bagus selama 10 tahun berturut-
turut tahun 2010 dari majalah infobank dan predikat bank syariah terbaik tahun
2011 dari majalah investor adalah Bank Syariah Mandiri.13
11
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001, hlm 139
12 Muhammad Ghofur W, Potret Perbankan Syariah Indonesia terkini, Cet. Ke-1,
Yogyakarta :Biruni Press,2007,.hlm 78
13 www.mandirisyariah.com
6
Tabel 1.2
Perkembangan Pendapatan Bank, DPK, ROA, dan Hak Pihak Ketiga atas
Profit Sharing Deposito pada BSM ( dalam Miliar).
JENIS TAHUN
2008 2009 2010 2011
Pendapatan Bank 1,736 2,071 2,768 3,771
DPK 14.898 19,338 28,998 42,618
Giro 1,812 2,591 4,015 4,669
Tabungan 5,284 7,163 9,873 14,424
Deposito 7,802 9,584 15,110 23,525
ROA 1,83% 2,23% 2,21% 1,95%
Hak Pihak Ketiga atas
Profit Sharing Deposito 528 638 868 1,398
Sumber : Data Publikasi Laporan Keuangan BSM Diolah untuk penelitian
Seperti bank syariah lainnya Bank Syariah Mandiri (BSM) juga
menggunakan sistem profit sharing dengan kata lain juga melakukan distribusi
bagi hasil yang didapatnya untuk nasabahnya. Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan pertumbuhan pendapatan bank dari 1,736 miliar tahun 2008
menjadi 3,771 miliar pada tahun 2011. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
terdiri dari produk giro, tabungan dan deposito juga terus meningkat setiap
tahunnya dari 14,898 miliar tahun 2008 menjadi 42,618 miliar pada tahun 2011.
Deposito merupakan produk yang tingkat pertumbuhannya sangat tinggi
yaitu sekitar 7,802 miliar menjadi 23,525 miliar pada tahun 2011, dan selalu
diikuti oleh bertambahnya hak pihak ketiga atas bagi hasil deposito. Hal ini
disebabkan masyarakat masih cenderung memilih produk yang memberikan imbal
hasil yang tinggi. Imbal hasil deposito berfluktuasi antara 7,24% sampai dengan
9,11% (equivalent rate).
7
Sementara Return On Asset (ROA) yang merupakan ukuran kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan mengalami fluktuasi
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 ROA bank syariah 1,6 persen kemudian
meningkat mencapai 2,23 persen tetapi mengalami penurunan pada 2 tahun
berikutnya menjadi 1,95 persen. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank, sehingga kemungkinan bank dalam
kondisi bermasalah semakin kecil.
Beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi bagi
hasil telah banyak dilakukan diantaranya adalah Krisna Adikusumah
membuktikan bahwa pendapatan bank syariah berpengaruh terhadap bagi hasil,
Lukita berhasil membuktikan bahwa dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap profit sharing nasabah. Sementara penelitian yang dilakukan
oleh Popy Turlina Sri Handayani dan Ahim Abdurahim, membuktikan bahwa
ROA berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah..
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan dan dari para peneliti
terdahulu tentang bagi hasil bank syariah yang sama, maka penelitian ini
dimaksudkan untuk menguji kembali variabel-variabel yang telah dikemukakan
oleh peneliti terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profit sharing
perbankan syariah.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengambil judul : “ANALISIS
PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP
PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK
SYARIAH MANDIRI TAHUN 2008 - 2011”.
8
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah , maka perumusan masalahnya
adalah :
1. Apakah pendapatan bank berpengaruh terhadap profit sharing
Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011?
2. Apakah Total Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap profit sharing
Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-
2011?
3. Apakah ROA berpengaruh terhadap profit sharing Deposito
Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011 ?
4. Apakah secara simultan Pendapatan Bank, Dana Pihak Ketiga, dan
ROA berpengaruh terhadap profit sharing Deposito Mudharabah pada
Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011?
1.3 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Bank terhadap profit sharing
Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
2. Untuk mengetahui pengaruh total Dana Pihak Ketiga terhadap profit
sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun
2008-2011.
3. Untuk mengetahui pengaruh ROA terhadap profit sharing Deposito
Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
4. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Pendapatan Bank, Dana
Pihak Ketiga, dan ROA terhadap profit sharing Deposito Mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
9
Manfaat Penelitian
1. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi
perpustakaan. Dan sebagai rekomendasi penelitian yang dilakukan di
Indonesia di masa yang akan datang .
2. Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan
pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profit
sharing deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia
khususnya pada BSM. sehingga memberikan informasi tentang kinerja
keuangan bank syariah untuk menarik investor domestik maupun
investor asing.
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi profit sharing . Dan menguji pengetahuan yang telah
didapatkan ketika kuliah untuk dapat diaplikasikan dalam menyusun
penelitian dan mengolah data yang ada untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
1.4 Sistematik Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab Pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal mengenai latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan
penelitian, dan sitematika penulisan skripsi.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Hal yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka adalah pengertian
Bank Syariah, Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Pendapatan Bank, Dana
Pihak Ketiga, ROA, Penelitian Terdahulu, Kerangka pemikiran dan
hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang jenis penelitian dan sumber data,
variabel penelitian dan pengukuran, metode pengumpulan data, dan
metode analisis data.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL RISET
Gambaran umum tentang obyek penelitian, deskripsi data
penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bank Syariah
2.1.1 Pengertian Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2008, Bank Syariah adalah
Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.14
Bank Islam atau selanjutnya disebut Bank Syariah adalah bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga.15
Riba atau bunga sangat
diharamkan karena riba (bahasa arab) bermakna ziyadah atau tambahan. Syafi’i
Antonio menyatakan bahwa riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok
atau modal secara batil, dan sudah tertulis dalam firman Allah:
Surat An-Nisa ayat 29 bahwa:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.16
(An-Nisa:29).
14
Amir Machmud dan Rukman, Bank Syariah teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di
Indonesis, Jakarta; Erlangga, 2010, hlm. 182. 15 Muhamad, Tehnik Perhitungan Bagi Hasil Di Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press,
2004, hlm.1 16
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro,
2007, hlm.65
12
2.1.2. Falsafah Operasional bank syariah
Setiap lembaga keuangan syariah mempunyai falsafah mencari keridhoan
Allah SWT untuk memperoleh kebajikan di dunia maupun di akhirat. Oleh karena
itu, setiap kegiatan lembaga keuangan yang dikhawatirkan menyimpang dari
tuntunan agama, harus dihindari.
1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi
2. Tidak terlibat dalam transaksi bersifat spekulatif (gharar)
3. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan
keuntungan yang sah
4. Mengeluarkan zakat atas kekayaan
2.1.3. Prinsip Bank Syariah
Pada dasarnya prinsip bank syariah menghendaki semua dana yang
diperoleh dalam sistem perbankan syariah dikelola dengan integritas tinggi dan
sangat hati-hati. Nilai-nilai itu meliputi:17
a) Shiddiq
Memastikan bahwa pengelolaan bank syariah dilakukan dengan moralitas
yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Dengan nilai ini pengelolaan
diperkenankan (halal) serta menjauhi cara-cara yang meragukan (subhat) terlebih
lagi yang bersifat dilarang (haram).
b) Tabligh
Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat
mengenai prinsip-prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. Dalam melakukan
sosialisasi sebaiknya tidak hanya mengedepankan pemenuhan prinsip syariah
17
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2009, hlm.181
13
semata, tetapi juga harus mampu mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi
pengguna jasa perbankan syariah.
c) Amanah
menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola dana
yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa saling
percaya antara pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi (mudharib).
d) Fathanah
memastikan bahwa pegelolaan bank dilakukan secara profesional dan kompetitif
sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang
ditetapkan oleh bank. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh
dengan kecermatan dan kesantunan (ri’ayah) serta penuh rasa tanggung jawab
(mas’uliyah).
2.1.4. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional :18
Tabel 2.1.
Perbedaan antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Bank Syariah Bank Konvensional
1. Melakukan investasi – investasi
yang halal saja.
2. Berdasarkan prinsip bagi hasil,
jual beli, atau sewa.
3. Profit dan falah oriented .
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
kemitraan.
5. Penghimpunan dan penyaluran
dana harus sesuai dengan fatwa
Dewan Pengawas Syariah.
1. Melakukan Investasi-
investasi yang halal dan
haram.
2. Memakai perangkat bunga.
3. Profit oriented
4. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
debitur-kreditur.
5. Tidak terdapat dewan
sejenis
2.2. Profit Sharing Deposito Mudharabah
18
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Suatu pengenalan Umum, Jakarta;
Cendekia Institute, 1999, hlm 199
14
2.2.1. Pengertian Bagi Hasil
Sistem perekonomian Islam merupakan masalah yang berkaitan dengan
pembagian hasil usaha harus ditentukan pada awal terjadinya kontrak kerjasama
(akad), yang ditentukan adalah porsi masing-masing pihak, misalnya 40:60 yang
berarti bahwa hasil usaha yang diperoleh akan didistribusikan sebesar 40% bagi
pemilik dana (shahibul mal) dan 60% bagi pengelola dana ( mudharib).
Bagi hasil adalah bentuk return (perolehan kembaliannya) dari kontak
investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak tetap.19
Besar kecilnya
perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi. Bagi
hasil adalah suatu sistem yang meliputi pembagian hasil usaha antara pemodal
dan pengelola dana pembagian hasil usaha.20
Nisbah bagi hasil merupakan nisbah dimana para nasabah mendapatkan
hak atas laba yang disisihkan kepada simpanan mereka karena simpanan masing-
masing dipergunakan oleh bank dengan menguntungkan.21
Jadi pengertian bagi
hasil adalah suatu sistem yang digunakan dalam perbankan syariah dalam
menentukan porsi yang didapat masing-masing pihak.
2.2.2 Teori Bagi Hasil
Karena tidak beroperasi dengan sistem riba, maka bank syariah dalam
operasinya menggunakan prinsip profit and loss sharing atau lebih di kenal
dengan nama bagi hasil. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan
pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan: ”distribusi beberapa
bagian dari laba pada para pegawai dari suatu perusahaan”. Hal itu dapat berupa
19
Ibid , hlm.191 20
http//:www.Esharinomics.com/esharinomics/bag/2012 21 Muhammad Nejatulloh Siddiqi, Bank Islam, Bandung: Pustaka, Cet.ke-1, 1984,
hlm.140.
15
berbentuk bonus uang tunai tahunan yang didasarkan pada laba yang diperoleh
dari tahun-tahun sebelumnya, atau dapat berbentuk pembayaran mingguan atau
bulanan. Pada mekanisme lembaga keuangan syariah atau bagi hasil, pendapatan
bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baik penyertaan
menyeluruh maupun sebagian–sebagian, atau bentuk bisnis korporasi (kerjasama).
Pihak-pihak yang terlibat dalam kepentingan bisnis dan ideal. Sebab semua
pengeluaran dan pemasukan rutin yang berkaitan dengan bisnis penyertaan, bukan
kepentingan pribadi yang menjalankan proyek.22
2.2.3. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
Dalam Islam praktek bagi hasil lebih di tekankan dan mengharamkan riba.
Bila dilihat keduanya memang sama-sama memberi keuntungan bagi pemilik
dana. Tetapi keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata. Perbedaan itu
dapat dijelaskan dalam tabel berikut:23
Tabel 2.2.
Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
Bunga Bagi Hasil
a. Penentuan bunga dibuat pada
waktu akad dengan asumsi
harus selalu utang.
a. Penentuan besarnya rasio/nisbah
bagi hasil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi.
b.Besarnyapersentase berdasarkan
pada jumlah uang (modal) yang
di pinjamkan.
b. Besarnya rasio bagi hasil
berdasarkan pada jumlah
keuntungan yang diperoleh.
c. Pembayaran bunga tetap seperti
yang dijanjikan tanpa
c. Bagi hasil bergantung pada
keuntungan proyek yang
22
Muhamad, tehnik perhitungan bagi hasil di bank syariah, Yogyakarta: UII Press, 2001,
hlm.22 23
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syari’ah dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001, hlm 61
16
pertimbangan apakah proyek
yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
dijalankan. Bila usaha merugi,
kerugian akan di tanggung bersama
oleh kedua belah pihak.
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bagi Hasil
Bank syariah sangat identik dengan sistem bagi hasil, sehingga terkadang
masyarakat memahami bahwa bagi hasil adalah sistem perbankan syariah.
Dikarenakan pentingnya sistem bagi hasil dalam perbankan syariah , maka perlu
dianalisis hal-hal yang mempengaruhi bagi hasil tersebut.
Beberapa faktor yang mempengarui besar kecilnya bagi hasil di
kelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Faktor langsung
Faktor-faktor langsung yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah
investment rate, jumlah dana yang tersedia, dan nisbah bagi hasil (profit sharing
ratio). Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Investmen rate, merupakan persentasi aktual dana yang di investasikan
dari total dana . Jika bank menentukan investmen rate sebasar 80%, hal ini
berarti 20% dari total dana yang di himpun di alokasikan untuk memenuhi
likuiditas.
b. Jumlah dana yang tersedia untuk di investasikan merupakan jumlah dana
dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk di investasikan.
c. Nisbah (profit sharing ratio), Salah satu ciri utama mudharabah adalah
adanya nisbah yang harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian.
Nisbah antara satu bank dengan bank lain dapat berbeda. Nisbah juga
dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam satu bank dalam misalnya
deposito 1 bulan ,3 bulan, 6 bulan ,dan 12 bulan. Selain itu nisbah juga
17
bisa berbeda antara satu account dengan account yang lainnya , sesuai
dengan besarnya dana dan jatuh temponnya.24
2. Faktor tidak langsung.
Faktor tidak langsung yang mempengaruhi bagi hasil adalah:
a. Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah.
- Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya.
Pendapatan yang dibagi hasilkan merupakan pendapatan yang
diterima dikurangi biaya-biaya.
- Jika semua biaya ditanggung bank, maka hal ini disebut revenue
sharing
b. Kebijakan akunting ( prinsip dan metode akuntansi)
Bagi hasil secara tidak langsung di pengaruhi oleh berjalannya aktifitas
yang terapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan
biaya.
2.2.5 Pengertian Deposito Mudharabah
Deposito adalah simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank.25
Sedangkan deposito mudharabah adalah dana nasabah yang disimpan di
bank dimana pengambilannya berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan,
dengan bagi hasil keuntungan sesuai dengan nisbah atau presentase yang telah
disepakati bersama. Periode dalam deposito syariah sama dengan deposito pada
bank konvensional, yaitu berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12
bulan. Mekanisme penghimpunan dana oleh bank syariah melalui produk berupa
24 Muhammad , Manajemen Bank Syariah, Ed. revisi,Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
2005, hlm.110 25
Muhammad Firdaus, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Cet. ke-1, Jakarta:
Renaisan, ,2005 hlm.44
18
deposito biasanya didasarkan pada akad mudharabah mutlaqah, yaitu akad
mudharabah yang memberikan kebebasan kepada mudharib (bank) untuk
memproduktifkan dana yang ada yang meliputi jenis usaha dan ruang lingkupnya.
Deposito merupakan produk dalam bank yang memang ditujukan untuk
kepentingan investasi dalam bentuk surat-surat berharga, sehingga dalam
perbankan syariah akan memakai prinsip mudharabah. Berbeda dengan
perbankan konvensional yang memberikan imbalan berupa bunga bagi nasabah
deposan, maka dalam perbankan syariah imbalan yang diberikan kepada nasabah
deposan adalah bagi hasil (profit sharing) sebesar nisbah yang disepakati di awal
akad. 26
Bank dan nasabah masing-masing mendapatkan keuntungan. Keuntungan
bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang tersimpan
relatif lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relative
panjang dan frekuensi penarikan yang panjang. Oleh karena itu bank akan lebih
leluasa melempar dana tersebut untuk kegiatan yang produktif. Sedangkan
nasabah akan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil yang besarnya sesuai
dengan nisbah yang telah disepakati diawal perjanjian.
Berdasarkan pada Fatwa DSN-MUI ini deposito yang dibenarkan secara
syariah adalah yang berdasarkan prinsip mudharabah dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut.27
1) Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik
dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana.
26
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2009, hlm.71 27
Ibid, hlm.100
19
2) Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai
macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan
mengembangkannya, termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak
lain.
3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang.
4) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
5) Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6) Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan.
2.2.6. Landasan syariah
Secara umum landasan dasar mudharabah lebih mencerminkan anjuran
untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam penggalan ayat-ayat dan hadits
berikut ini:
1. Al-Qur’an Surat Al-Muzammil ayat 20:28
….. لِله…….
Artinya: “…. dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari
sebagian karunia Alloh SWT….” (Surat Al- Muzzammil :20)
2. Hadist
Artinya : Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW
bersabda:”tiga perkara didalamnya terdapat keberkatan(1)jual beli
secara tangguh (2)muqaradhah (nama lain dari mudharabah)
(3)mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah dan bukan
untuk dijual”.(HR.Ibn Majah).29
28 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung: CV Diponegoro,
2007, hlm. 459 29 Ibn majah, dikutip oleh Syafi'i Antonio, dalam bukunya Bank Syariah Dari Teori Ke
Praktek, hlm. 37
20
2.3 Pendapatan Bank
Pendapatan bank adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan
dalam leabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode tertentu.30
Pendapatan erat kaitannya dengan keuntungan bank, semakin tinggi pendapatan
maka keuntungan juga akan meningkat. Keuntungan bank adalah kenaikan bersih
dalam asset. Secara ringkas adalah keuntungan yang diperoleh dari operasional.
Bank syariah memperoleh pendapatannya dengan melalui penyaluran dana
yaitu:
1. Transaksi Jual Beli
a. Murabahah : Pembiayaan dengan menggunakan metode transaksi jual
beli biasa. Dalam skema murabahah, bank membeli barang dari produsen,
kemudian menjualnya kembali ke nasabah ditambahkan dengan
keuntungan yang disepakati oleh bank dan nasabah.31
b. Istishna’ : Akad jual beli barang pesanan (barang belum diproduksi atau
barang tidak tersedia di pasar. Spesifikasi barang yang dipesan harus
disepakati sejak awal dan harga barang yang dipesan bisa dibayar tunai
atau dicicil menurut termin.
c. Salam : Pembiayaan terkait jual beli yang pembayarannya dilakukan
bersamaan dengan pemesanan barang. Biasanya berlaku untuk jual beli
yang objeknya di bidang agrobisnis, seperti padi, gandum, tebu dan
semacamnya.
30
Ibid, hlm. 204. 31 Irma Devita Purnamasari, Akad Syariah, Cet.ke-1, Bandung: Kaifa, 2011, hlm. 38
21
2. Pembiayaan Bagi Hasil
a. Mudharabah : Kerja sama bagi hasil dua pihak antara bank syariah
sebagai penyedia dana 100% dan nasabah sebagai pelaksana kegiatan
usaha.
b. Musyarakah : Kerja sama bagi hasil antara dua pihak atau lebih antara
bank syariah sebagai investor dan pihak lain yang juga sebagi investor.
Keuntungan dan kerugian ditanggung kedua belah pihak sesuai dengan
nisbah yang telah disepakati.
3. Pendapatan dari Sewa
a. Ijarah Murni, konsepnya sama dengan perjanjian sewa menyewa biasa.
Namun pada konsep syariah, objek yang disewa tidak hanya barang, tapi
juga bisa berupa jasa. Contoh, ijarah atas jasa tenaga kerja.
b. Ijarah Muntahiyah bi al-Tamlik : sewa- menyewa dengan hak untuk
membeli pada akhir masa sewa.
4. Pendapatan lain
a. Rahn : Penguasaan barang milik peminjam oleh pemberi pinjaman sebagai
jaminan.
b. Qard : Pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak
peminjam untuk mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau
cicilan dalam jangka waktu tertentu.
c. Kafalah : Jaminan atau garansi yang diberikan oleh penjamin kepada
pihak ketiga atau pemberi pinjaman untuk memenuhi kewajiban pihak
kedua.
d. Hiwalah : Perpindahan utang atau piutang nasabah ke bank.
22
Dalam memperoleh pendapatan bank syariah juga memiliki batasan
tertentu yaitu melakukan transaksi secara halal secara akad maupun barang, baik
itu berupa jual beli atau sewa menyewa.
2.4 Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga adalah keseluruhan dana yang masuk ke bank yang
berasal dari masyarakat luas, selain pemodal maupun pinjaman.32
Sumber dana ini
merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari
sumber dana ini. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan
dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito. 33
1. Giro
Giro adalah simpanan nasabah pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau surat perintah pembayaran
atau dengan pemindah bukuan, termasuk penarikan melalui ATM.34
Dalam
perbankan syariah terdiri dari dua giro yaitu giro yang dijalankan berdasarkan
prinsip wadiah dan mudharabah.
Giro wadiah adalah giro yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni
titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Bank
syariah menerapkan prinsip wadiah yad dhamanah yakni nasabah bertindak
sebagai penitip yang memberikan hak kepada bank syariah untuk menggunakan
atau memanfaatkan uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah
32
Muhammad Ghofur W, Potret Perbankan Syariah Indonesia terkini, Cet. Ke-1,
Yogyakarta :Biruni Press,2007,.hlm 104 33 Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya ,ed revisi 10, Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada, 2010, hlm.69 34
Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, Cet pertama, PT Bumi Aksara, 2011,
Jakarta, Hlm.45
23
bertindak sebagai pihak yang dititipi yang disertai hak untuk mengelola dana
titipan dengan tanpa mempunyai kewajiban memberikan bagi hasil dan
keuntungan pengelolaan dana tersebut. Namun bank syariah diperkenankan
memberikan intensif berupa bonus dengan catatan tidak disyaratkan sebelumnya.
Sedangkan Giro mudharabah yaitu giro yang dijalankan berdasarkan akad
mudharabah, dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola
dana ) sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal (pemilik dana). Dalam
kapasitasnya sebagai mudharib bank dapat melakukan berbagai macam usaha
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya,
termasuk mudharabah dengan pihak lain.35
2. Tabungan
Tabungan adalah simpanan masyarakat pada bank, yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat melalui buku tabungan atau melalui ATM.36
Adapun
yang dimaksud dengan tabungan syariah adalah tabungan yang dijalankan
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Dewan Syariah Nasional telah mengeluarkan
Fatwa tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip
wadiah dan mudharabah.
3. Deposito
Deposito adalah simpanan masyarakat pada bank yang jangka waktunya,
jatuh temponya di tentukan oleh nasabah.37
Deposito ini hanya bisa diuangkan
kembali pada tanggal jatuh temponya. Sedangkan deposito syariah adalah
35 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,edisi keempat,
Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2010, hlm. 340 36
Opcit. hlm.46 37 Muhammad Firdaus, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Cet. ke-1, Jakarta:
Renaisan, ,2005 hlm.44
24
deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah, contohnya adalah deposito
mudharabah mutlaqoh. Periode dalam deposito mudharabah sama dengan
deposito pada bank konvensional, yaitu berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, atau 12 bulan.
Dalam deposito mudharabah mutlaqoh, pemilik dana tidak memberikan
batasan atau persyaratan tertentu kepada Bank Syariah dalam mengelola
investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya.
2.5 ROA
Return On Asset (ROA) yaitu rasio untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam menghasilkan laba. ROA digunakan untuk mengetahui
kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang
dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan.38
Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai oleh bank, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil. Sebaliknya semakin kecil rasio ini, mengidentifikasikan kurangnya
kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan
keuntungan dan atau menekan biaya.
Adapun kriteria penilaian ROA menurut Surat Edaran Bank Indonesia
No.9/24/DPbS tentang sistem penilaian tingkat kesehatan Bank Umum
berdasarkan Prinsip Syariah adalah sebagai berikut:39
Peringkat 1 (sangat baik) : ROA ≥ 1,5%
Peringkat 2 (baik) :1,25% ≤ ROA < 1,5%
38 Popy Turlina Sri Handayani, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Simpanan Mudharabah Bank Syariah pada PT Bank Muamalat Indonesia tahun , jurnal akuntansi
dan investasi, vol X No.2, 2009, hlm. 116-126 39
www.bi.go.id
25
Peringkat 3 (cukup baik) : 0,5% ≤ ROA < 1,25%
Peringkat 4 (kurang baik) : 0% ≤ ROA < 0,5%
Peringkat 5 (lemah) : ROA ≤ 0%
2.6 Penelitian Terdahulu
Pertama penelitian Kreshna Adikusumah (2005), Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat kesesuaian persepsi pengaruh pendapatan bank
syariah terhadap bagi hasil tabungan mudharabah yang signifikan pada bank
syariah “A”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
asosiatif dengan statistik non parametris menggunakan analisa korelasi metode
spearman rank (spearman rank correlation). Hasilnya terdapat kesesuaian persepsi
pengaruh pendapatan bank syariah terhadap bagi hasil tabungan mudharabah
yang signifikan pada Bank Syariah “A”. 40
Kedua penelitian Lukita Tri Prakasa, Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Bagi Hasil Nasabah Yang Menggunakan
Skim Mudharabah Muqayyadah. Penelitian yang dilakukan di Bank Muamalat
Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah regresi. Hasil uji hipotesa (uji-
t) menunjukkan bahwa DPK dan penyaluran pembiayaan berpengaruh secara
signifikan terhadap perolehan bagi hasil nasabah.41
Ketiga penelitian Popy Turlina Sri Handayani dan Ahim Abdurahim Yang
meneliti tentang pengaruh rasio keuangan terhadap tingkat bagi hasil simpanan
mudharabah bank syariah pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan PT Bank
40
Kreshna adikusumah, Analisa Persepsi Pengaruh Pendapatan Bank Syariah Terhadap
Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Pada Bank Syariah “A”, 2005, [email protected], Diakses
tanggal 20 juli 2009 dari PT. asuransi takaful keluarga. 41
Lukita Tri Prakasa, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan
Bagi Hasil Nasabah Yang Menggunakan Skim Mudharabah Muqayyadah ( Studi Kasus: BMI),
Jurnal Ekonomi Keuangan Dan Bisnis Islami Vol. 6 No.6, 2005: hlm. 41-58
26
Syariah Mega Indonesia periode 2006-2008” . Dalam penelitian ini menggunakan
variabel bebas yaitu rasio profitabilitas ROA dan ROE, rasio likuiditas FDR dan
DPK, rasio efisiensi BOPO dan NIM. Rasio kecukupan modal CAR. Metode
analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara slimultan terdapat pengaruh ROA, ROE, FDR, DPK,
BOPO, NIM, dan CAR terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah bank
syariah.42
2.7 Kerangka Pemikiran :
Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu Pendapatan Bank, Dana
Pihak Ketiga (DPK), Return On Asset(ROA) sedangkan variabel terikat yang
diipilih adalah Profit Sharing.
Variabel Pendapatan Bank dipilih karena semakin besar pendapatan yang
diperoleh oleh Bank Syariah maka bagi hasil yang akan diberikan kepada nasabah
juga akan meningkat. Yang kedua adalah Dana Pihak Ketiga, apabila semakin
meningkat akan memberikan peluang untuk meningkatkan investasi, bila investasi
meningkat maka diharapkan keuntungan juga meningkat sehingga ikut
mempengaruhi besarnya bagi hasil bagi nasabah. Kemudian Return On Asset
(ROA) apabila tingkat ROA naik maka akan semakin besar pula keuntungan
yang dihasilkan oleh bank dan kemudian akan berpengaruh positif terhadap
peningkatan bagi hasil yang terima nasabah.
Model konseptual didasarkan pada kajian pustaka dapat di gambarkan
sebagai berikut:
42
Popy Turlina Sri Handayani, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Simpanan Mudharabah Bank Syariah Pada PT Bank Muamalat Indonesia , Jurnal Akuntansi Dan
Investasi, Vol X No.2, 2009, hlm. 116-126
27
2.9 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang bersifat sementara atau
dugaan saja.43
Penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran obyektif tentang
pengaruh pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset terhadap profit
sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka teori maka hipotesis penelitian
di rumuskan sebagai berikut:
H1 : Pendapatan Bank berpengaruh terhadap profit sharing deposito
mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2011.
H2 : DPK berpengaruh terhadap profit sharing deposito mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2011.
H3 : ROA berpengaruh terhadap profit sharing deposito mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2011.
H4 : Pendapatan bank, DPK, dan ROA berpengaruh terhadap profit
sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Tahun
2008-2011.
43
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam : pendekatan kuantitatif, Jakarta :
Rajawali Press, 2008, hlm. 70
Pendapatan Bank
Dana Pihak Ketiga Profit Sharing
Deposito Mudharabah
Return On Asset
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Dilihat dari segi bentuk data dalam penelitian ada dua jenis data, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.44
Dan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif. Karena memandang bahwa realitas atau fenomena dapat
diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala
bersifat sebab-akibat.45
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara). Sedangkan data sekunder merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder, dan data sekunder yang peneliti pakai adalah
data sekunder runtun waktu 2008-2011. Kemudian dalam penelitian ini
menggunakan data keuangan yang diambil dari laporan keuangan bulanan Bank
Syariah Mandiri tahun 2008-2011 yang diambil dari www.syariah mandiri.co.id
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Bulanan Pendapatan Bank Mandiri Syariah dari tahun 2008-2011.
2. Data Bulanan DPK pada Bank Mandiri Syariah dari tahun 2008-2011.
44 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005, hlm. 118.
45, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kiantitatif, Kualitatif, Dan
R&D, Bandung: Alfabeta, Cet Ke-10, 2010, hlm. 14
29
3. Data Bulanan ROA pada Bank Mandiri Syariah dari tahun 2008-2011.
4. Data Bulanan Hak Pihak Ketiga atas profit sharing deposito
mudharabah pada Bank Mandiri Syariah dari tahun 2008-2011.
3.2 Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel penelitian merupakan variabel yang berupa indikator-indikator
penelitian yang akan diukur dalam penelitian. Adapun variabelnya adalah :
1. Variabel Dependen (Terikat)
2. Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Profit
Sharing Deposito Mudharabah (Y).
3. Variabel Independen (Bebas)
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen yang hendak diuji
dalam penelitian ini meliputi :
a. Pendapatan Bank (X1)
b. Dana Pihak Ketiga (X2)
c. Return On Asset (X3)
Pada dasarnya penentuan variabel penelitian merupakan operasional
konstrak supaya dapat di ukur. Dalam penelitian ini operasional variabel
penelitian sebagai berikut:
a. Pendapatan Bank
30
Pendapatan bank adalah kenaikan kotor dalam asset atau
penurunan dalam leabilitas atau gabungan antara keduanya selama
periode tertentu.46
b. Dana Kihak Ketiga
Dana Pihak Ketiga adalah keseluruhan dana bank yang
bersumber dari dana masyarakat.47
Yang terdiri dari giro wadiah,
tabungan wadiah dan mudharabah dan deposito mudharabah. Yang
diambil dari laporan keuangan bulanan BSM tahun 2008-2011.
c. ROA
ROA digunakan untuk mengetahui kemampuan bank untuk
memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari
rata-rata total aset bank yang bersangkutan.48
Yang diambil dari
laporan keuangan bulanan BSM tahun 2008-2011.
d. Profit Sharing Deposito mudharabah
Profit Sharing Deposito mudharabah adalah pembagian
keuntungan yang diberikan bank kepada nasabah atas investasi yang
dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil dimana pengambilannya
berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan. Yang diambil dari
laporan keuangan bulanan BSM tahun 2008-2011.
46 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syari’ah dari teori ke praktek,Jakarta Gema Insani
Press,2001, hlm.204 47 Muhammad Ghofur W, Potret Perbankan Syariah Indonesia terkini,cetakan pertama,
Yogyakarta :Biruni Press,2007,.hlm 104 48 Popy Turlina Sri Handayani, Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi Hasil
Simpanan Mudharabah Bank Syariah pada PT Bank Muamalat Indonesia tahun , jurnal akuntansi
dan investasi, vol X No.2, 2009, hlm. 116-126
31
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.49
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah menelaah maupun mengutip lagsung dari
sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dapat
di gunakan sebagai landasan teorinya. Atau dengan menggunakan
fasilitas atau sarana perpustakaan untuk melengkapi data yang sudah
ada.
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah
hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dengan melihat kerangka
pemikiran teoritis, maka teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan alat analisis regresi berganda.
3.4.1. Analisis Deskriptif
Analisis diskriptif merupakan analisis yang tidak berbentuk angka atau
tidak dapat diukur ataupun dapat berbentuk kasus sehungga perlu penjabaran lebih
luas. Statistik diskriptif adalah penyajian data secara numerik.
49 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Kuantitatif Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, hlm.129.
32
3.4.2. Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian dari regresi berganda variabel-variabel
penelitian di uji apakah memenuhi asumsi klasik persamaan regresi berganda
yaitu memenuhi asumsi normalitas, tidak adanya heterokedastisitas, autokorelasi,
dan multikolinieritas, Apabila hal tersebut tidak ditemukan maka asumsi klasik
regresi telah terpenuhi.
3.4.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
antara variabel bebas terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada
prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusannya adalah :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Dalam penelitian ini uji normalitas secara statistik menggunakan alat
analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov. Pedoman yang digunakan dalam
pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 : maka distribusi data normal.
2. Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 : maka distribusi data tidak normal.
33
3.4.2.2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat adanya keterkaitan antara
variabel independen atau dengan kata lain setiap variabel independen dijelaskan
oleh variabel independen lainya. jika terjadi korelasi maka terdapat problem
multikolinieritas. Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas menurut
perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS dapat diketahui dengan
berpedoman besaran VIF yang kurang dari 10 dan tidak ada nilai tolerance yang
kurang dari 0.1 menandakan tidak terjadi multikolinieritas.50
3.4.2.3. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data
time series dengan n-sampel item seperti perusahaan, orang, wilayah, dan lain
sebagainya.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi
yaitu didaerah no autocorelasi (du<dw<4-du). Untuk mendeteksi adanya
autokorelasi dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin–Watson
(uji DW).51
Dengan ketentuan sebagai berikut :
50 Imam Ghozali, Apilkasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang:
Undip,2006, hlm.96
51 Ibid. hlm.100
34
Table 3.1
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decetion dl≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negative No decetion 4 – du 4≤ d ≤ – dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau
negative Tidak ditolak du< d < 4 – du
3.4.2.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Model
regresi yang baik adalah jika tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Dasar analisis adalah :
a. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.
b. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.4.3. Uji Hipotesis
3.4.3.1. Analisis regresi berganda
Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan alat analisis
regresi berganda. Dalam analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis yang
telah diajukan, dan untuk mengolah dan membahas data yang diperoleh.
Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
35
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan: Y = profit sharing
a = konstanta
b1 = koefisien regresi untuk X1
b2 = koefisien regresi untuk X2
b3 = koefisien regresi untuk X3
X1 = pendapatan bank
X2 = dana pihak ketiga
X3 = return on asset
e = standar eror
3.4.3.2. Uji Parsial (uji t)
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara sendiri-
sendiri atau parsial antara variabel pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return
on asset terhadap profit sharing deposito mudharabah yaitu hipotesis antara
pertama, kedua, dan ketiga.
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis
2. Menentukan tingkat signifikansi yaitu 0,05 atau 5 %
3. Menentukan keputusan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Apabila t hitung < t tabel atau signifikan α > 0,05, sehingga Ha
ditolak yang berarti tidak ada pengaruh signifikan antara pendapatan
bank,dana pihak ketiga dan return on asset terhadap bagi hasil.
36
b. Apabila t hitung > t tabel atau signifikan α < 0,05, sehingga Ha
diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara
pendapatan bank,dana pihak ketiga dan return on asset terhadap bagi
hasil.
3.4.3.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dipergunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah nol dan satu. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel
dependet sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dengan rumus:
R2 = adjusted R square x100%
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias
terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukan ke dalam model. Setiap
tambahan satu variabel independen, maka R squer pasti meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai adjusted R square,nilai adjusted R squeare dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan kedalam model.52
3.4.3.4. Pengujian secara bersama-sama atau simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
bebas, yaitu pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset secara
52 Ibid. hlm.87
37
bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen profit sharing
deposito mudharabah. Dalam pengujian ini akan dilihat arah dan signifikansi
pengaruhnya, dengan cara sebagai berikut :
1. Pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return on asset dikatakan
berpengaruh positif atau negatif dilihat dari koefisien beta-nya.
2. Signifikansi pengaruh akan dilihat dari P-Value pada tingkat signifikansi
(α) = 0.05 dengan kriteria berikut.
a. Jika P-Value < 0.05 maka pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return
on asset berpengaruh signifikan terhadap bagi hasil deposito
mudharabah.
b. Jika P-Value > 0.05 maka pendapatan bank, dana pihak ketiga dan return
on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap bagi hasil deposito
mudharabah.
38
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri
4.1.1. Sejarah singkat Bank Syariah Mandiri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas
telah tertanam kuat pada segenap insan Bank syariah Mandiri (BSM) sejak awal
pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998.
Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul
dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah
menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi
kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut,
industri perbankan nasional yang di dominasi oleh bank-bank konvensional
mengalami krisis yang luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan
dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang
memiliki Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan
PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari
situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)
menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
39
1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah
dikelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU
No.10 Tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan
UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT.
Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,
Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera menpersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional
menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT. Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris : Sutjipto, SH, No.23
tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.1/24/ KEP.BI/1999,
25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia No.1/1/ KEP.DGS/ 1999, Bi menyetujui perubahan nama menjadi
PT. Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,
PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25
Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
40
PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani
inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun
Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
4.1.2. Produk Bank Syariah Mandiri
Produk Bank Syariah Mandiri pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu
produk bagi penyimpanan dana atau biasa disebut pendanaan dan produk bagi
pengelola dana atau biasa disebut produk pembiayaan. Pada penelitian ini produk
yang digunakan adalah produk pendanaan khususnya produk simpanan yaitu
deposito.
Deposito BSM adalah produk investasi berjangka waktu tertentu dalam
mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
Karakteristik:
Jangka waktu yang fleksibel antara 1, 3, 6 dan 12 bulan
Deposito tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo
Fasilitas Automatic Roll Over
Bagi hasil dapat menambah pokok deposito, ditransfer, atau
dipindahbukukan ke rekening tabungan atau giro.
Manfaat:
Dana aman dan terjamin, sesuai penjaminan pemerintah
Mendapatkan bagi hasil yang kompetitif
Dapat dijadikan jaminan dana talangan/pembiayaan.
41
Peruntukkan:
1. Individu/Perorangan
2. Badan Usaha/Badan hukum.
4.1.3. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
Visi
Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha.
Misi
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.
2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumerdan penyaluran pembiayaan
pada segmen UMKM.
3. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan
kerja yang sehat.
4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.
5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.53
4.1.4. Profil Bank Syariah Mandiri
Nama : PT Bank Syariah Mandiri
Alamat : Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 –
Indonesia.
Telepon :(62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting).
Faksimili :(62-21) 3983 2989.
Homepage :www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri :25 Oktober 1999
Mulai Beroperasi :Sejak 1 November 1999
Modal Dasar :Rp2.500.000.000.000 ,-
Modal Disetor :Rp1.158.243.565.000,-
53
www.syariahmandiri.co.id
42
Ekuitas :Rp3.073.264.468.871,-
Kantor Layanan :669 kantor layanan di seluruh Indonesia
Jaringan ATM :Total ATM sebanyak 65.118 jaringan meliputi:
ATM Syariah Mandiri,
ATM Mandiri unit,
ATM Bersama,
ATM Prima, dan
Malaysia Electronic Payment System (MEPS).
Jumlah Pegawai :11.788 orang
Pemeringkatan :AA+ (idn), Fitch Rating 2011
4.1.5. Struktur Bank Syariah Mandiri
Gambar 1.1
43
4.2. Analisis Data
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,
minimum. Berikut ini hasil stastistik deskriptif penelitian.
4.2.1.1 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Pendapatan Bank
Data Pendapatan Bank Selama Januari 2008 Sampai Desember 2011
Tabel : 4.1
Bulan Tahun
2008 2009 2010 2011
Januari 354.248 189,319 234,253 343,046
Februari 518.057 368,388 467,919 687,205
Maret 680.726 558,820 719,657 1,059,482
April 844.199 759,813 973,715 1,450,745
Mei 810.382 947,252 1,250,956 1,821,347
Juni 981.597 1,143,829 1,511,713 2,194,157
Juli 1.168.959 1,357,540 1,798,240 2,593,406
Agustus 1.354.833 1,571,777 2,070,295 3,024,825
september 1.531.964 1,731,730 2,379,624 3,434,402
Oktober 1.718.103 2,012,893 2,686,238 3,870,024
November 1.900.677 2,229,793 3,003,503 4,330,950
Desember 2.098.398 2,477,636 3,391,563 4,994,412
Sumber: data sekunder diolah untuk penelitian
44
Tabel : 4.2
Descriptive Statistics
N
Minimu
m
Maximu
m Mean
Std.
Deviation Skewness Kurtosis
Statist
ic Statistic Statistic Statistic Statistic
Statist
ic
Std.
Error
Statist
ic
Std.
Error
X1 48 189319 4994412 1658387.7
1
1113226.8
60
1.012 .343 .815 .674
Valid N
(listwis
e)
48
Sumber: Data sekunder diolah
Keterangan :
Jika output nilai skewness dan kurtosis diantara ± 1,96 maka terdistribusi
secara normal.54
Jika output nilai skewness dan kurtosis tidak diantara ± 1,96 maka tidak terdistribusi secara normal.
Berdasarkan tabel 4.2 di atas bahwa dari periode Januari 2008 sampai
Desember 2011 diperoleh hasil rata-rata pendapatan bank pada Bank Syariah
Mandiri sebesar 1658387,71 Miliar. Sedangkan pencapaian tertinggi sebesar
4994412 Miliar yang terjadi pada bulan Desember 2011dan pencapaian terendah
dari pendapatan bank sebesar 189319 Miliar yang terjadi pada bulan januari 2009.
Hal ini diakibatkan krisis keuangan global. Dan untuk standar deviasi Bank
Syariah Mandiri sebesar 1113226,86.
Hasil tampilan output SPSS memberikan nilai skewness dan kurtosis
masing-masing 1.012 dan 0.815 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
pendapatan terdistribusi secara normal.
54
Imam Ghozali, Apilkasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang:
Undip,2006, hlm.28
45
4.2.1.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Dana Pihak Ketiga
Data DPK Selama Januari 2008 Sampai Desember 2011
Tabel: 4.3
Bulan Tahun
2008 2009 2010 2011
Januari 11,304,992 14,803,472 20,021,637 28,965,773
Februari 11,786,704 15,112,573 20,556,744 28,542,543
Maret 12,245,787 15,357,254 20,885,571 31,877,266
April 13,133,224 15,421,399 21,200,059 30,709,199
Mei 13,415,407 15,716,104 21,547,052 31,601,977
Juni 14,189,879 16,240,690 23,091,575 33,549,058
Juli 14,149,055 15,665,738 23,441,851 34,879,642
Agustus 13,512,903 16,145,285 23,532,336 35,479,441
september 13,786,760 16,987,344 24,564,246 37,823,467
Oktober 14,062,091 17,277,671 24,894,027 38,237,606
November 14,288,466 17,435,737 25,811,815 39,782,021
Desember 14,796,479 19,168,005 28,671,278 4,994,412
Tabel 4.4
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Std.
Error Statistic
Std.
Error
X2 48 11304992 42133653 21829226.17 8595405.38
0
.801 .343 -.508 .674
Valid N
(listwise)
48
Sumber: Data sekunder diolah
Keterangan : Jika output nilai skewness dan kurtosis diantara ± 1,96
maka terdistribusi secara normal.55
55
Ibid, hlm.28
46
Berdasarkan tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari periode Januari 2008
sampai Desember 2011 diperoleh hasil rata-rata DPK pada Bank Syariah Mandiri
sebesar 21829226.17 Miliar. Sedangkan nilai terendah sebesar 11304992 Miliar
yang terjadi pada bulan januari 2008, menurunnya jumlah dana pihak ketiga
dikarenakan dampak dari krisis keuangan global yang berpengaruh kuat terhadap
pendapatan dan daya beli masyarakat. Dan pencapaian tertinggi dana pihak ketiga
sebesar 42133653 Miliar yang terjadi pada bulan Desember 2011. Sedangkan
standar deviasi sebesar 8595405.38. Hasil tampilan output SPSS memberikan
nilai skewness dan kurtosis masing-masing 0.801 dan -0.508 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data DPK terdistribusi secara normal.
4.2.1.3 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Tingkat ROA
Data ROA Selama Januari 2008 Sampai Desember 2011
Tabel : 4.5
Bulan Tahun
2008 2009 2010 2011
Januari 2.02% 2.10% 1,85% 2,43%
Februari 2.05% 2.00% 1,85% 2,07%
Maret 2.05% 2.08% 2,04% 2,22%
April 1.94% 2.06% 2,11% 2,24%
Mei 1.88% 2.05% 2,11% 2,22%
Juni 1.94% 2,00% 2,22% 2,12%
Juli 1.97% 2,07% 2,31% 2,15%
Agustus 1.99% 1,96% 2,28% 2,10%
september 1.91% 2,11% 2,30% 2,03%
Oktober 1.88% 2,22% 2.30% 2,02%
November 1.86% 2,25% 2,25% 2.00%
Desember 1.83% 2,23% 2,21% 1,95%
47
Tabel 4.6
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic
Statis
tic Statistic
Statist
ic
Std.
Error
Statist
ic
Std.
Error
X3 48 1.8300 2.4300 2.082
708
.1423472 .192 .343 -.513 .674
Valid N
(listwise)
48
Keterangan :
Jika output nilai skewness dan kurtosis diantara ± 1,96 maka terdistribusi secara normal.
56
Jika output nilai skewness dan kurtosis tidak diantara ± 1,96 maka tidak
terdistribusi secara normal.
Berdasarkan tabel 4.6 di atas diperoleh hasil bahwa rata-rata ROA pada
Bank Syariah Mandiri yang diteliti dari periode Januari 2008 sampai Desember
2011 sebesar 2,08 % sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata PT Bank syariah
mandiri telah memiliki kemampuan yang baik dalam menghasilkan income dan
mengendalikan biayanya. Adapun nilai tertinggi ROA sebesar 2.43% yang terjadi
pada bulan Januari 2011. Sedangkan nilai terendah dengan 1.83% yang terjadi
pada bulan Desember 2008, hal ini diakibatkan semakin banyak biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh bank. Dan standar deviasi 0,14 %.
Hasil tampilan output SPSS memberikan nilai skewness dan kurtosis
masing-masing 0.192 dan -0.513 sehingga dapat disimpulkan bahwa data ROA
terdistribusi secara normal.
56
Ibid, hlm.28
48
4.2.1.4 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Data profit sharing Deposito Mudharabah Selama Januari 2008 Sampai
Desember 2011
Tabel : 4.7
Bulan Tahun
2008 2009 2010 2011
Januari 35,490 58,503 57,308 81,025
Februari 68,075 115,933 111,387 180,985
Maret 105,244 169,731 173,817 274,195
April 140,169 220,989 242,765 391,076
Mei 178,388 263,184 315,339 499,409
Juni 216,065 322,033 381,454 602,640
Juli 256,553 364,971 446,599 714,607
Agustus 466,999 417,836 516,339 849,098
september 340,167 470,920 597,914 959,858
Oktober 392,070 524,005 680,261 1,095,498
November 446,705 576,305 760,655 1,232,269
Desember 509,073 629,271 848,727 1,367,853
Tabel 4.8
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Y 48 35490 1367853 430263.42 312254.324 1.124 .343 1.138 .674
Valid N
(listwise)
48
Keterangan :
Jika output nilai skewness dan kurtosis diantara ± 1,96 maka terdistribusi secara normal.
57
Jika output nilai skewness dan kurtosis tidak diantara ± 1,96 maka tidak
terdistribusi secara normal.
57
Ibid, hlm.28
49
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh hasil rata-rata profit sharing deposito
mudharabah pada Bank Syariah Mandiri dari periode Januari 2008 sampai
Desamber 2011 sebesar 430263.42 miliar. Sedangkan nilai terendah terjadi pada
bulan januari dengan 35490 Milliar. Dan pencapaian tertinggi terjadi pada bulan
Desember 2011 dengan 1367853 Milliar dan standar deviasi 312254.32 Miliar.
Hasil tampilan output SPSS memberikan nilai skewness dan kurtosis masing-
masing 1.124 dan 1.138 sehingga dapat disimpulkan bahwa data profit sharing
deposito mudharabah tidak terdistribusi secara normal.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik. Model regresi yang baik adalah model yang dapat
memenuhi asumsi klasik yang disyaratkan. Adapun pengujian terhadap asumsi
klasik dengan program SPSS 17 yang dilakukan pada penelitian ini meliputi :
4.2.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.58
Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan analisis grafik Histogram dan Normal P-P Plot
Of Regressions Standardized Residual.
58
Ibid, hlm. 147.
50
Grafik 4.1
Grafik 4.2
Dari grafik histrogram atau grafik normal terlihat bahwa residual
terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke
kiri. Pada grafik normal probility plots titik-titik terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun bawah angka 0 pada sumbu y.
51
4.2.2.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antar
variabel independen (bebas) dalam suatu model regresi. Model regresi yang baik
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
a) Matrik Korelasi Variabel - Variabel Independen
Tabel 4.9
Coefficient Correlationsa
Model X3 X1 X2
1 Correlations X3 1.000 .101 -.355
X1 .101 1.000 -.687
X2 -.355 -.687 1.000
Covariances X3 1.545E9 25.729 -12.428
X1 25.729 4.178E-5 -3.953E-6
X2 -12.428 -3.953E-6 7.935E-7
a. Dependent Variable: Y
Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya
diatas 0,9), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.59
Korelasi
yang terjadi antara variabel independen yang cukup tinggi hanya variabel
pendapatan bank (X1) dengan tingkat korelasi sebesar 0,68 atau 68%. Oleh karena
korelasi ini masih di bawah 95%, maka dapat dikatakan tidak tidak terjadi
multikolonieritas yang serius.
59 Ibid ,hlm.95
52
b) Nilai Variance Inflasition Factor (FIV) dan Tolerance
Tabel 4.10
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Consta
nt)
33315.768 77351.908
.431 .669
X1 .262 .006 .935 40.581 .000 .505 1.978
X2 .003 .001 .089 3.626 .001 .446 2.240
X3 -52110.278 39310.828 -.024 -1.326 .192 .836 1.197
a. Dependent Variable: Y
Nilai cutoff yang umum dipakai dalam menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10.
Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir.60
Dasar hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen yang nilainya 95%. Hasil perhitungan nilai VIF
untuk variabel pendapatan bank (X1), dana pihak ketiga (X2), ROA (X3) sangat
jauh dari 10. Jadi dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas antar variabel
independen dalam regresi.
60
Ibid, hlm.96
53
4.2.2.3. Uji Autokorelasi
Uji Autukorelasi dilakukan untuk menguji apakah ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode
t-1 (sebelumnya) yang biasa muncul dalam penelitian time series. Pengujian
adanya autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW test).
Tabel 4.11
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .994a .988 .987 35069.689 1.341
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Nilai DW sebesar 0,134 nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel
dengan menggunakan nilai signifikan5%, jumlah sampel 48 (n) dan jumlah
variabel independen 3(K=3), maka dalam DW akan didapat D1= 1,421 dan
Du=1,674. Berdasarkan tabel keputusan autokorelasi bisa diambil kesimpulan
bahwa tidak ada autokorelasi positif, karena 0 ≤ d ≤ dl atau 0 ≤ 1,341 ≤ 1,421.
4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Model
regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dasar analisis adalah :
a. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka telah terjadi heteroskedastisitas.
54
b. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Grafik 4.3
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
baik diatas maupun bawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.3. Uji Hipotesis
4.3.1. Analisis Regresi Berganda
Analisis data dan penyajian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan
dengan menggunakan model regresi linear berganda, dimana dalam analisis
regresi tersebut akan menguji pengaruh pendapatan bank, dana pihak ketiga, dan
roa terhadap bagi hasil deposito mudharabah. Pengolahan data menggunakan
bantuan program komputer SPSS versi 17.00 berdasarkan data-data yang
diperoleh dari laporan keuangan.
Tabel 4.12
55
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 33315.768 77351.908 .431 .669
X1 .262 .006 .935 40.581 .000
X2 .003 .001 .089 3.626 .001
X3 -52110.278 39310.828 -.024 -1.326 .192
a. Dependent Variable: Y
Hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien untuk variabel bebas
X1 = 0.262, X2 = 0.003, dan X3 = -52110.278 dengan konstanta 33315.768
sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah :
Y = 33315.768 + 0.262 X1 + 0.003 X2 - 52110.278 X3
Dimana:
Y = Profit sharing deposito mudharabah
X1 = Pendapatan bank
X2 = DPK
X3 = ROA
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda diatas, maka dapat di
interprestasikan sebagai berikut:
Nilai Konstanta sebesar 33315.768 menyatakan bahwa jika variabel
independen dianggap konstan, maka rata-rata Profit sharing deposito
mudharabah 33315.768.
56
Koefisien regresi X1 ( pendapatan bank) dari perhitungan linier berganda
dapat dilihat 0.262, hal ini berarti setiap ada peningkatan satu persen maka
Profit sharing deposito mudharabah akan naik sebesar 0.262 persen. Jadi
Pendapatan bank mempunyai pengaruh positif terhadap Profit sharing
deposito mudharabah.
Koefisien regresi X2 (DPK) sebesar 0.003, hal ini berarti setiap ada
peningkatan satu persen maka Profit sharing deposito mudharabah akan
naik sebesar 0.003 persen. Jadi Dana Pihak Ketiga (DPK) mempunyai
pengaruh positif terhadap Profit sharing deposito mudharabah.
Koefisien regresi X3 (ROA) dari perhitungan linier berganda dapat dilihat
- 52110.278, hal ini berarti setiap ada peningkatan satu persen maka Profit
sharing deposito mudharabah akan turun sebesar 52110.278 persen. Jadi
dapat disimpulkan ROA mempunyai pengaruh negative terhadap Profit
sharing deposito mudharabah.
4.3.2. Uji Parsial
Uji t (uji parsial) statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh satu
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.
Uji ini menandai bahwa variabel independen adalah Pendapatan Bank, DPK, dan
ROA. Sedangkan variabel dependen adalah profit sharing deposito mudharabah.
Dalam model ini apakah Pendapatan Bank, DPK, dan ROA berpengaruh terhadap
Profit Sharing Deposito Mudharabah.
57
Tabel 4.13
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constan
t)
-31324.640 10197.018
-3.072 .004
X1 .278 .005 .992 54.343 .000
a. Dependent Variable: Y
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS ver. 17.00 dapat
diketahui bahwa uji parsial untuk variabel X1 (pendapatan bank) diperoleh t hitung
sebesar 54.343 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil 0,05
( 0,000 ≤ 0,05 ) maka diperoleh t tabel dengan df = 44 adalah sebesar 1,6802. Maka
diperoleh t hitung (54.343) > t tabel (1,6802) sehingga Ha diterima dan menolak HO .
maka pendapatan bank berpengaruh signifikan terhadap Profit sharing deposito
mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
Tabel 4.14
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -151518.841 85272.731 -1.777 .082
X2 .027 .004 .734 7.322 .000
a. Dependent Variable: Y
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS ver. 17.00 dapat
diketahui bahwa uji parsial untuk variabel X2 (DPK) diperoleh t hitung sebesar
7.322 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 ( 0,000 ≤
0,05 ). Maka diperoleh t tabel dengan df = 44 adalah sebesar 1,6802. Maka
58
diperoleh t hitung (7.322) > t tabel (1,6802) sehingga Ha diterima dan menolak HO.
Maka DPK berpengaruh signifikan terhadap Profit sharing deposito mudharabah
pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
Tabel 4.15
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -516387.569 660497.185 -.782 .438
X3 454528.832 316410.980 .207 1.437 .158
a. Dependent Variable: Y
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS ver. 17.00 dapat
diketahui bahwa uji parsial untuk variabel X3 (ROA) diperoleh t hitung sebesar
1.437 dengan signifikansi 0,158. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,158 >
0,05 ) maka diperoleh t tabel dengan df = 44 adalah sebesar 1,6802.
Maka diperoleh t hitung (1,437) < t tabel (1,6802) sehingga HO diterima dan
menolak Ha . maka ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Profit
Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
4.3.3 Koefisien Determinasi
Koefisisen determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
prosentase kontribusi variabel bebas Pendapatan Bank, DPK, dan ROA
berpengaruh terhadap profit sharing deposito mudharabah. Dari hasil perhitungan
didapatkan nilai koefisisen determinasi sebagai berikut:
Tabel 4.16
Model Summaryb
59
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .994a .988 .987 35069.689 1.341
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model
regresi. Dari tampilan output SPSS menunjukkan besarnya adjusted R2
adalah
0.987, hal ini berarti profit sharing deposito mudharabah dapat dijelaskan oleh
variabel pendapatan bank, DPK, dan ROA sebesar 98,7% sedangkan sisanya
(100% - 98,7% = 1,3% ) dijelaskan oleh variabel lain.
4.3.4 UJI F
Uji hipotesis secara simultan (Uji F) antara variabel bebas dalam hal ini
Pendapatan bank, DPK, dan ROA dan variabel teerikatnya adalah terhadap profit
sharing deposito mudharabah. Hasil analisis uji F dapat dilihat tabel berikut ini:
Tabel 4.17
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.529E12 3 1.510E12 1227.357 .000a
Residual 5.411E10 44 1.230E9
Total 4.583E12 47
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Uji F menghasilkan F hitung sebesar 1227.357 dengan nilai signifikan 0,000,
maka Ha diterima dan menolak HO. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
dan signifikan antara variabel pendapatan bank, DPK, dan ROA secara bersama-
60
sama terhadap profit sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri
tahun 2008-2011.
4.4. Pembahasan
4.4.1. Pengaruh Pendapatan Bank terhadap Profit Sharing Deposito
Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri
Pendapatan Bank menunjukan berpengaruh signifikan terhadap Profit
Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri. Hal ini dapat dilihat
pada hasil uji parsial variabel X1 (pendapatan bank) diperoleh t hitung sebesar
54.343 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil 0,05 ( 0,000 ≤
0,05 ) maka diperoleh t tabel dengan df = 44 adalah sebesar 1,6802. Maka diperoleh
t hitung (54.343) > t tabel (1,6802) sehingga Ha diterima dan menolak HO.
Maka Pendapatan Bank berpengaruh signifikan terhadap Profit Sharing
Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kreshna (2005) yang berhasil
membuktikan bahwa pendapatan bank berpengaruh signifikan positif terhadap
bagi hasil simpanan mudharabah. Maka dari itu dari model ini dapat ditarik
kesimpulan selama tahun 2008-2011 pendapatan bank merupakan acuan ketika
akan memberikan share pada nasabah. Yang berarti tidak dapat dipungkiri bank
dalam menentukan besaran profit sharing atau bagi hasil melihat dan berdasar dari
besaran pendapatan yang diperoleh bank tersebut.
4.4.2 Pengaruh DPK terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada
Bank Syariah Mandiri
DPK menunjukan berpengaruh signifikan terhadap Profit Sharing
Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011. Hal ini
61
dapat dilihat pada hasil uji parsial variabel X2 (DPK) diperoleh diperoleh t hitung
sebesar 7.322 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil 0,05
( 0,000 ≤ 0,05 ) maka diperoleh t tabel dengan df = 44 adalah sebesar 1,6802. Maka
diperoleh t hitung (7.322) > t tabel (1,6802) sehingga Ha diterima dan menolak HO.
dan nilai koefisien regresi variabel 0,262.
Nilai koefisien regresi dari hasil perhitungan regresi berganda mempunyai
tanda positif, artinya jika DPK naik maka Profit Sharing Deposito Mudharabah
juga naik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa DPK merupakan salah satu
komponen yang mempengaruhi besarnya Profit Sharing Deposito Mudharabah
dikarenakan besarnya DPK berpengaruh pada besaran dana yang akan
diinvestasikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Lukita (2005) yang berhasil membuktikan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh
signifikan positif terhadap bagi hasil simpanan mudharabah. Maka dari itu dari
model ini dapat ditarik kesimpulan selama tahun 2008-2011 total dana pihak
ketiga merupakan acuan ketika akan memberikan share pada nasabah. Hal ini
berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa dana pihak ketiga merupakan salah satu
komponen yang mempengaruhi besarnya profit sharing atau bagi hasil
dikarenakan besaran dana pihak ketiga berpengaruh pada besaran dana yang akan
diinvestasikan.
4.4.3 Pengaruh ROA terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada
Bank Syariah Mandiri
Pada uraian berikut ini akan dibahas hasil perhitungan pada tabel 4.15
yang menyatakan bahwa nilai signifikansi variabel ROA sebesar 0,158 signifikan
pada tingkat kepercayaan 0,05, sedangkan besar koefisien regresi variabel ROA -
62
52110.278. Dan t hitung sebesar 1,437 < t tabel sebesar 1,6802, maka HO diterima
dan menolak Ha. Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh
negative dan tidak signifikan terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah.
Tanda parameter negatif pada variabel tingkat ROA, yang berarti bahwa jika
tingkat ROA naik maka akan terjadi penurunan pada Profit Sharing Deposito
Mudharabah. Justifikasinya karena Bank lebih cenderung menggunakan dana
yang bersumber dari masyarakat dan dari pendapatan bank sebagai mudharib
untuk memberikan imbal hasil kepada nasabah daripada menggunakan ROA. Hal
ini Akibat dampak dari adanya krisis keuangan global yang imbasnya sampai ke
Indonesia yang meruntuhkan beberapa institusi keuangan besar.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Popy Turlina Sri Handayani dan Ahim Abdurahim (2009) yang memperoleh
kesimpulan dari penelitiannya, bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap bagi
hasil simpanan mudharabah.
Maka dari itu dari model ini dapat ditarik kesimpulan selama tahun 2008-
2011 ROA bukan merupakan acuan Bank Syariah Mandiri ketika akan
memberikan share pada nasabah. Hal ini berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa
ROA bukan merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi besarnya profit
sharing deposito mudharabah.
4.4.4 Pengaruh Pendapatan Bank, DPK, dan ROA Terhadap Profit Sharing
Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri
Berdasarkan uji F secara bersama-sama variabel Pendapatan Bank, DPK,
dan ROA Terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah
Mandiri berpengaruh signifikan dengan F hitung sebesar 1227.357 dengan nilai
63
signifikan 0,000. F tabel dengan α = 5% ; F tabel = f αdf ( n-k); ( K-1); F tabel = (0,05;
44; 1) = 4,06 nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 F hitung >. F tabel (1227.357
> 4,06 ). Hasil ini menunjukkan bahwa informasi mengenai pendapatan bank,
DPK, dan ROA dapat dipergunakan memprediksi profit sharing deposito
mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan pembahasan pada Bab
IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Ada pengaruh yang signifikan antara pendapatan bank dengan profit
sharing deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri. Dengan
perolehan hasil variabel X1 (pendapatan bank) diperoleh t hitung sebesar
54.343 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil 0,05 (
0,000 ≤ 0,05 ) maka diperoleh t tabel dengan df = 44 adalah sebesar 1,6802.
Maka diperoleh t hitung (54.343) > t tabel (1,6802) sehingga Ha diterima dan
menolak HO. Maka Pendapatan Bank berpengaruh signifikan terhadap
Profit Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun
2008-2011.
b. Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel 4.12, bahwa DPK berpengaruh
signifikan terhadap Profit Sharing Deposito Mudharabah pada Bank
Syariah Mandiri. Dengan perolehan hasil variabel X2 (DPK) diperoleh t
hitung sebesar 7.322 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi lebih
kecil 0,05 ( 0,000 ≤ 0,05 ) maka diperoleh t tabel dengan df = 44 adalah
sebesar 1,6802. Maka diperoleh t hitung (7.322) > t tabel (1,6802) sehingga
Ha diterima dan menolak HO. Maka DPK berpengaruh signifikan terhadap
Profit Sharing Deposito Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun
2008-2011.
65
c. ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Profit sharing
deposito mudharabah pada Bank Syariah Mandiri. Hasil uji parsial untuk
variabel ROA diperoleh t hitung sebesar 1.437 dengan signifikansi 0,158.
Nilai signifikansi lebih besar 0,05 (0,158 > 0,05 ) maka diperoleh t tabel
dengan df = 44 adalah sebesar 1,6802. Maka diperoleh t hitung (1,437) < t
tabel (1,6802) sehingga HO diterima dan menolak Ha. Maka ROA
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Profit Sharing Deposito
Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011.
d. Secara bersama-sama (simultan) Pendapatan Bank, DPK, dan ROA
berpengaruh secara signifikan terhadap Profit sharing deposito
mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2011. Dengan
ditunjukkan dari hasil F hitung sebesar 1227.357 > 4,06 dan nilai signifikan
0,000 lebih kecil dari 0,05.
5.2. Keterbatasan Penelitian
a. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
sehingga peneliti tidak bisa mengendalikan dan mengawasi
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan.
b. Keterbatasan pada obyek penelitian hanya mengambil pada PT
Bank Syariah Mandiri .
c. Penelitian ini hanya menggunakan profit sharing deposito
mudharabah sebagai indikator sejauh mana BSM untuk menarik
para deposan.
d. Pelitian ini hanya menggunakan variabel pendapatan bank, DPK,
dan ROA.
66
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
a. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan obyek yang
lainnya.
b. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan profit
sharing deposito mudharabah tapi juga menggunakan profit sharing
produk funding lainnya.
c. Sebaiknya pada penelitian selanjutnya perlu menambah variabel lain yang
mempengaruhi profit sharing.
DAFTAR PUSTAKA
Machmud Amir dan Rukman, Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris
di Indonesia, Erlangga Jakarta: 2010.
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Cendekia
Institute, Jakarta: 1999.
------------------------------------, Bank Syari’ah dari teori ke praktek, Gema Insani
Press, Jakarta: 2001.
Anshori, Abdul Ghofur, Perbankan Syariah Indonesia, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta: 2009.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Kuantitatif Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Darmawi, Herman, Manajemen Perbankan, Cet.ke-1, PT Bumi Aksara, Jakarta,
2011.
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, CV Diponegoro,
Bandung: 2007.
Devita Purnamasari, Irma, Akad Syariah, Cet.ke-1, Kaifa, Bandung: 2011.
Fauzi, Muchammad, Metode Penelitian Kuantitatif Suatu Pengantar, Walisongo
Press, Semarang: 2009.
Firdaus, Muhammad, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Cet. ke-1,
Renaisan, Jakarta: 2005.
Ghofur W, Muhammad, Potret Perbankan Syariah Indonesia terkini, Cet. Ke-1,
Biruni Press, Yogyakarta, 2007
Ghozali, Imam, Apilkasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Undip,
Semarang: 2006.
Ghufron, Shofiniyah, Konsep dan Implementasi Bank Syariah, Renaisan, Jakarta:
2005.
Handayani, Popy Turlina Sri, “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Bagi
Hasil Simpanan Mudharabah Bank Syariah pada PT Bank Muamalat
Indonesia tahun” , jurnal akuntansi dan investasi, vol X No.2, 2009.
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan,edisi ke-4, PT
Raja GrafindoPersada Jakarta: 2010.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, cet ke-6, PT Raja Grafindo
Persada Jakarta:, 2003.
Adikusumah, Kreshna, Analisa Persepsi Pengaruh Pendapatan Bank Syariah
Terhadap Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Pada Bank Syariah “A”, 2005,
[email protected], Diakses tanggal 20 juli 2009 dari PT. Asuransi
Takaful Keluarga.
Tri Prakasa, Lukita, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Pendapatan Bagi Hasil Nasabah Yang Menggunakan Skim Mudharabah
Muqayyadah ( Studi Kasus: BMI), Jurnal Ekonomi Keuangan Dan Bisnis
Islami Vol. 6 No.6, 2005.
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: pendekatan kuantitatif,
Rajawali Press, Jakarta: 2008.
Muhammad , Manajemen Bank Syariah, UPP AMP YKPN,Yogyakarta: 2005
Muhamad, Tehnik Perhitungan Bagi Hasil Di Bank Syariah, UII Press,
Yogyakarta: 2004.
Sambas Ali Muhammad dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi,
dan Jalur dalam Penelitian, CV Pustaka Setia, Bandung, 2009.
Siddiqi, Muhammad Nejatulloh , Bank Islam, , Cet.ke-1, Pustaka, Bandung 1984.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kiantitatif, Kualitatif, Dan
R&D, Cet Ke-10, Alfabeta, Bandung: 2010.
www.bi.go.id
www.Esharinomics.com/esharinomics/bag/2012
www.mandirisyariah.com
.
Statistik Deskriptif
1. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Pendapatan Bank
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Std.
Error Statistic
Std.
Error
X1 48 189319 4994412 1658387.71 1113226.860 1.012 .343 .815 .674
Valid N
(listwise
)
48
Sumber: Data sekunder diolah
2. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Dana Pihak Ketiga
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Skewness Kurtosis
Statisti
c Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Std.
Error
Statisti
c
Std.
Error
X2 48 11304992 42133653 21829226.1
7
8595405.38
0
.801 .343 -.508 .674
Valid N
(listwise)
48
Sumber: Data sekunder diolah
3. Hasil Statistik Deskriptif Variabel ROA
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
X3 48 1.8300 2.4300 2.082708 .1423472 .192 .343 -.513 .674
Valid N
(listwise)
48
4. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Bagi Hasil Deposito Mudharabah
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Y 48 35490 1367853 430263.42 312254.324 1.124 .343 1.138 .674
Valid N
(listwise)
48
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Coefficient Correlationsa
Model X3 X1 X2
1 Correlations X3 1.000 .101 -.355
X1 .101 1.000 -.687
X2 -.355 -.687 1.000
Covariances X3 1.545E9 25.729 -12.428
X1 25.729 4.178E-5 -3.953E-6
X2 -12.428 -3.953E-6 7.935E-7
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder
2. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .994a .988 .987 35069.689 1.341
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder
3. Uji Normalitas
4. Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.10
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 33315.768 77351.908 .431 .669
X1 .262 .006 .935 40.581 .000
X2 .003 .001 .089 3.626 .001
X3 -52110.278 39310.828 -.024 -1.326 .192
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil pengolahan data sekunder
Uji Parsial
a. Uji Parsial Untuk Variabel X1 (PENDAPATAN BANK)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -31324.640 10197.018 -3.072 .004
X1 .278 .005 .992 54.343 .000
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder
b. Uji Parsial Untuk Variabel X2 (DPK)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -151518.841 85272.731 -1.777 .082
X2 .027 .004 .734 7.322 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder
c. Uji Parsial Untuk Variabel X3 (ROA)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -516387.569 660497.185 -.782 .438
X3 454528.832 316410.980 .207 1.437 .158
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil pengolahan data sekunder
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .994a .988 .987 35069.689 1.341
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil pengolahan data sekunder
UJI F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.529E12 3 1.510E12 1227.357 .000a
Residual 5.411E10 44 1.230E9
Total 4.583E12 47
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil pengolahan data sekunder
DATA PENELITIAN 2008-2011 (Miliar)
TAHUN BULAN Pendapatan Bank DPK ROA
PROFIT
SHARING
DEPOSITO
2008
JANUARI 354,248 11,304,992 2.02% 35,490
FEBRUARI 518,057 11,786,704 2.05% 68,075
MARET 680,726 12,245,787 2.05% 105,244
APRIL 844,199 13,133,224 1.94% 140,169
MEI 810,382 13,415,407 1.88% 178,388
JUNI 981,597 14,189,879 1.94% 216,065
JULI 1,168,959 14,149,055 1.97% 256,553
AGUSTUS 1,354,833 13,512,903 1.99% 466,999
SEPTEMBER 1,531,964 13,786,760 1.91% 340,167
OKTOBER 1,718,103 14,062,091 1.88% 392,070
NOVEMBER 1,900,677 14,288,466 1.86% 446,705
DESEMBER 2,098,398 14,796,479 1.83% 509,073
2009
JANUARI 189,319 14,803,472 2.10% 58,503
FEBRUARI 368,388 15,112,573 2.00% 115,933
MARET 558,820 15,357,254 2.08% 169,731
APRIL 759,813 15,421,399 2.06% 220,989
MEI 947,252 15,716,104 2.05% 263,184
JUNI 1,143,829 16,240,690 2.00% 322,033
JULI 1,357,540 15,665,738 2.07% 364,971
AGUSTUS 1,571,777 16,145,285 1.96% 417,836
SEPTEMBER 1,731,730 16,987,344 2.11% 453,807
OKTOBER 2,012,893 17,277,671 2.22% 524,005
NOVEMBER 2,229,793 17,435,737 2.25% 576,305
DESEMBER 2,477,636 19,168,005 2.23% 629,271
2010
JANUARI 234,253 20,021,637 1.85% 57,308
FEBRUARI 467,919 20,556,744 1.85% 111,387
MARET 719,657 20,885,571 2.04% 173,817
APRIL 973,715 21,200,059 2.11% 242,765
MEI 1,250,956 21,547,052 2.11% 315,339
JUNI 1,511,713 23,091,575 2.22% 381,454
JULI 1,798,240 23,441,851 2.31% 446,599
AGUSTUS 2,070,295 23,532,336 2.28% 516,339
SEPTEMBER 2,379,624 24,564,246 2.30% 597,914
OKTOBER 2,686,238 24,894,027 2.30% 680,261
NOVEMBER 3,003,503 25,811,815 2.25% 760,655
DESEMBER 3,391,563 28,671,278 2.21% 848,727
2011
JANUARI 343,046 28,965,773 2.43% 81,025
FEBRUARI 687,205 28,542,543 2.07% 180,985
MARET 1,059,482 31,877,266 2.22% 274,195
APRIL 1,450,745 30,709,199 2.24% 391,076
MEI 1,821,347 31,601,977 2.22% 499,409
JUNI 2,194,157 33,549,058 2.12% 602,640
JULI 2,593,406 34,879,642 2.15% 714,607
AGUSTUS 3,024,825 35,479,441 2.10% 849,098
SEPTEMBER 3,434,402 37,823,467 2.03% 959,858
OKTOBER 3,870,024 38,237,606 2.02% 1,095,498
NOVEMBER 4,330,950 39,782,021 2.00% 1,232,269
DESEMBER 4,994,412 42,133,653 1,95% 1,367,853
BIODATA MAHASISWI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Ulfah Khasanah
TTL : Semarang, 23 Juli 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jln. Dempel Kidul RT 01/RW 16, Muktiharjo Kidul,
Pedurungan, Semarang 50197
Telp : 085 640 287 187
Nama Orang Tua :
Ayah : Abdul Kholiq
Pekerjaan : Wiraswasta
Ibu : Parti
Pekerjaan : -
Alamat Ortu : Jln. Dempel Kidul RT 01/RW 16, Muktiharjo Kidul,
Pedurungan, Semarang 50197
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Semarang, 11 Juni 2012
Penulis,
Ulfah Khasanah
Nim. 072411003