FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/55902/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS …digilib.unila.ac.id/55902/3/SKRIPSI TANPA BAB...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA OJEK ONLINE
DI KOTA BANDAR LAMPUNG
(Studi Kasus Go-jek Kota Bandar Lampung)
(Skripsi)
Oleh
Harry Walfi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRACT
FACTORS THAT AFFECTING ONLINE TAXI BIKE LABOR
PRODUCTIVITY IN BANDAR LAMPUNG CITY
(Case Study Go-jek Of Bandar Lampung City)
By
Harry Walfi
The demand for high transportation services from the public makes companies
such as Go-jek absorb labor, and this company will expect its workforce to be
more productive in their work activities so that they can offset the demand. The
purpose of this study was to see the effect of age, gender, work experience,
working hours, education, family burden and incentives on labor productivity as
measured by studies on motorbike drivers in Bandar Lampung City. This research
is a type of quantitative research with descriptive methods in its explanation and
survey methods in data collection. The sample used in this study was purposive
sampling to 80 respondents based on Roscoe's formula. The analytical tool used in
this study is multiple linear regression analysis, classical assumption test, and
statistical test or hypothesis. The results of this study indicate that the independent
variables namely gender (JKEL), work experience (EXPR), working hours
(HOURS), education (EDUC), family burden (BT) and incentives (INSTF) have a
statistically significant and positive coefficient of variables bound namely labor
productivity (PRODV). Meanwhile, the age independent variable (AGE) has a
statistically insignificant influence but has a positive coefficient on labor
productivity in Go-jek drivers in Bandar Lampung City.
Keywords: Age, Education, Family Burden, Gender, Incentives, Labor
Productivity, Work Experience, Working Hours.
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA OJEK ONLINE
DI KOTA BANDAR LAMPUNG
(Studi Kasus Go-jek Kota Bandar Lampung)
Oleh
Harry Walfi
Permintaan akan jasa transportasi yang tinggi dari masyarakat membuat
perusahaan seperti Go-jek dapat menyerap tenaga kerja, dan perusahaan ini akan
mengharapkan tenaga kerjanya untuk semakin produktif dalam kegiatan kerjanya
sehingga dapat mengimbangi permintaan tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian
ini untuk melihat pengaruh dari usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja,
pendidikan, beban tanggungan dan insentif terhadap produktivitas tenaga kerja
yang diukur dengan studi pada pengemudi Go-jek motor di Kota Bandar
Lampung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode
deskriptif dalam penjelasannya serta metode survei dalam pengambilan datanya.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling kepada
80 responden berdasarkan rumus Roscoe. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, dan uji
statistik atau hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas
yaitu jenis kelamin (JKEL), pengalaman kerja (EXPR), jam kerja (HOURS),
pendidikan (EDUC), beban tanggungan (BT) dan insentif (INSTF) berpengaruh
signifikan secara statistik dan berkoefisien positif terhadap variabel terikat yaitu
produktivitas tenaga kerja (PRODV). Sedangkan, variabel bebas usia (AGE)
memiliki pengaruh tidak signifikan secara statistik tetapi berkoefisien positif
terhadap produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek di Kota Bandar
Lampung.
Kata kunci: Beban Tanggungan, Insentif, Jam Kerja, Jenis Kelamin, Pendidikan,
Pengalaman Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja, Usia.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA OJEK ONLINE
DI KOTA BANDAR LAMPUNG
(Studi Kasus Go-jek Kota Bandar Lampung)
Oleh
Harry Walfi
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
pada
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Harry Walfi yang lahir di Jambi pada tanggal 29 Mei 1995,
merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Warter Alfian
dan Ibu Banawati.
Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2000 di TK Al-Muthmainnah
Kota Baru, di Jambi yang diselesaikan pada tahun 2001. Penulis melanjutkan
sekolah di SD 64 Kota Baru, di Jambi hingga tahun 2004 penulis berpindah
domisili ke Kotabumi, Lampung dan melanjutkan sekolah di SD Xaverius
Kotabumi yang diselesaikan pada tahun 2007. Penulis melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Xaverius Kotabumi yang diselesaikan pada tahun 2010
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Kotabumi yang diselesaikan pada
tahun 2013.
Pada tahun 2013 penulis diterima di Universitas Lampung, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan melalui jalur SBMPTN. Selama masa
kuliah penulis juga telah mengikuti beberapa kegiatan organisasi internal dan
eksternal kampus, di antaranya organisasi internal kampus sebagai Brigadir Muda
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (BEM FEB) tahun
2013-2014, Kepala Bidang Perkaderan Himpunan Mahasiswa Ekonomi
Pembangunan (HIMEPA) tahun 2014-2015, Bendahara Umum HIMEPA tahun
2015-2016, Demisioner Pengurus HIMEPA tahun 2016-2017 dan menjadi
Pengurus BEM FEB tahun 2016-2017, serta Dewan Pembina HIMEPA tahun
2017-2018.
Pada tahun 2013, penulis juga terdaftar di organisasi eksternal kampus sebagai
anggota biasa Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Ekonomi Universitas
Lampung (HMI KOMEK UNILA) dan menjadi Kepala Departemen Kepemudaan
HMI KOMEK UNILA tahun 2016-2018. Pada tahun 2017, penulis diamanahkan
sebagai Kordinator Kecamatan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
di Desa Bina Karya Jaya Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah
selama 40 hari.
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan nikmat yang diberikan, ku persembahkan skripsi ini dengan segala ketulusan
dan kerendahan hati kepada:
Keluargaku tercinta Papi, Mami (Alm), Ayuk dan sekeluarga besar Penagan
dan Surakarta, yang penuh ketulusan selalu menyayangi, mengasihi, dan
memberikan motivasi untuk terus maju. Terima kasih untuk semua
perjuangan yang kalian berikan, untuk kesabaran, pengertian dan kepercayaan
yang begitu besar dalam mendukung semua pencapaian penulis, serta doa
yang tiada henti sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
Para dosen yang telah begitu berjasa memberikan bimbingan dan ilmu yang
sangat berharga bagi penulis.
Sahabat-sahabat tercinta yang selalu memberikan saran, motivasi, dan
semangat untuk penulis.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.
MOTO
“Betapa terhormatnya ilmu, bahwa orang yang tidak memilikinya mengatakan
bahwa dia memiliki ilmu. Betapa tidak terhormatnya kebodohan, bahwa orang
yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh.”
(Ali bin Abi Thalib)
“Yakinkan dengan IMAN, usahakan dengan ILMU, sampaikan dengan AMAL.
Dengan selalu senantiasa mengharap ridho Allah SWT Yakin Usaha Sampai”
(Himpunan Mahasiswa Islam)
“Cowards never start, The Weaks never finish, Winners never quit.”
(Tony Stark)
“With great power, comes great responsibility.”
(Professor Xavier)
“With every mistake, we must surely be learning.”
(The Beatles)
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan nikmat-Nya
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Pembangunan. Skripsi ini berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Ojek Online Di
Kota Bandar Lampung (Studi Kasus Go-jek Kota Bandar Lampung)”. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan
selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Dr. Ida Budiarty DA, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, saran dan
nasihat, hingga skripisi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Muhidin Sirat, S.E., M.P. selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan dan saran, hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
6. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan, motivasi, saran dan nasihat, hingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
7. Ibu Dr. Marselina, S.E., M.P.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan motivasi,
nasihat,dan bantuannya selama proses pendidikan penulis di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan
pelajaran yang bermanfaat selama perkuliahan.
9. Seluruh Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membantu
penulis selama penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
10. Kedua orang tuaku, Warter Alfian dan Banawati (Alm) yang dengan penuh
kasih sayang selalu memberikan motivasi, dukungan, doa, dan semangat
untuk penulis, serta menjadi pendorong bagi penulis untuk tidak menyerah
dalam mengejar cita-cita untuk membanggakan orang tua.
11. Saudariku Ghina Fakrika, yang telah memberikan dukungan, inspirasi dan
selalu dengan besar hati mendengarkan keluh kesah penulis.
12. Keluarga besar Penagan dan Surakarta, yang telah memberikan dorongan dan
penghiburan kepada penulis.
13. Sahabatku Geng Panjul, yang tidak pernah meninggalkan penulis disaat
senang maupun sedih.
14. Seluruh teman-teman Komunitas Teater 4 terima kasih atas segala dukungan
kepada penulis. Sukses untuk kita semua.
15. Seluruh teman-teman Karatedo Gojukai terima kasih atas segala dukungan
kepada penulis. Sukses untuk kita semua.
16. Seluruh teman-teman dari Jambi terima kasih atas segala dukungan kepada
penulis. Sukses untuk kita semua.
17. Seluruh teman-teman Alumni SD Xaverius Kotabumi Angkatan 2007 terima
kasih atas segala dukungan kepada penulis. Sukses untuk kita semua.
18. Seluruh teman-teman Alumni SMP Xaverius Kotabumi Angkatan 2010
terima kasih atas segala dukungan kepada penulis. Sukses untuk kita semua.
19. Seluruh teman-teman Alumni SMA Negeri 4 Kotabumi Angkatan 2013
terima kasih atas segala dukungan kepada penulis. Sukses untuk kita semua.
20. Seluruh teman-teman Ekonomi Pembangunan Angkatan 2013 terima kasih
atas segala dukungan kepada penulis. Sukses untuk kita semua.
21. Seluruh Brigadir Muda dan Presidium BEM FEB Unila 2013-2014. Terima
kasih atas pertemanannya.
22. Seluruh Presidium dan Anggota HIMEPA FEB Unila 2014-2015. Terima
kasih atas pembelajarannya.
23. Seluruh Presidium dan Anggota HIMEPA FEB Unila 2015-2016. Terima
kasih atas pengalamannya.
24. Seluruh Presidium dan Brigadir Muda BEM FEB Unila 2016-2017. Terima
kasih atas kebersamaannya.
25. Keluarga KKN Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah.
Terima kasih atas pembelajaran hidup selama 40 harinya.
26. Keluarga besar HMI KOMEK UNILA. Terima kasih atas segala proses dan
dukungan untuk penulis.
27. Best Partner, Aprilia Mutiara Sari. Terima kasih atas segala kesabaran dan
dukungan untuk penulis.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Bandar Lampung, 21 Januari 2019
Penulis,
Harry Walfi
NPM. 1311021039
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ......................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Teoritis ......................................................................................... 7
1. Industri Jasa ............................................................................................ 7
2. Kinerja Perusahaan ................................................................................. 8
3. Teori Nilai Produksi ............................................................................... 9
4. Produktivitas ......................................................................................... 11
5. Determinan Produktivitas Rata-Rata Tenaga Kerja ............................. 14
B. Tinjauan Empiris (Penelitian Terdahulu) .................................................. 18
C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 21
D. Hipotesis .................................................................................................... 22
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Sumber Data ............................................................. 24
B. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 24
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 24
D. Metode Penentuan Responden .................................................................. 25
E. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 27
F. Metode Analisis Data ................................................................................ 29
1. Model Penelitian ................................................................................... 29
2. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 31
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 33
1. Uji Normalitas........................................................................................... 33
2. Deteksi Multikolinieritas .......................................................................... 33
3. Uji Heterokedastisitas ............................................................................ 34
4. Uji Linearitas ........................................................................................... 35
4. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 35
1. Uji t .......................................................................................................... 35
2. Uji F .......................................................................................................... 37
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................................... 39
B. Karakteristik Responden ..................................................................................... 43
C. Hasil Regresi ....................................................................................................... 47
D. Hasil Uji Asumsi Klasik...................................................................................... 50
1. Hasil Uji Normalitas ...................................................................................... 50
2. Hasil Deteksi Multikolinieritas ...................................................................... 51
3. Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................................ 52
4. Hasil Uji Linearitas ...................................................................................... 52
E. Pengujian Hipotesis ............................................................................................. 53
1. Hasil Uji t ....................................................................................................... 53
2. Hasil Uji F ...................................................................................................... 55
F. Pembahasan ......................................................................................................... 56
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................................. 63
B. Saran.................................................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 18
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden ....................................... 43
3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ....................... 44
4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengalaman Kerja Responden ................. 44
5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jam Kerja Responden ............................. 45
6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden ........................... 46
7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Beban Tanggungan Responden .............. 46
8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Insentif Responden ................................. 47
9. Hasil Perhitungan Regresi Menggunakan Teknik Estimasi OLS ................. 48
10. Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... 50
11. Hasil Deteksi Multikolinieritas ...................................................................... 51
12. Hasil Uji Heterokedastisitas .......................................................................... 52
13. Hasil Uji Linearitas ....................................................................................... 53
14. Hasil Uji t ...................................................................................................... 54
15. Hasil Uji F ...................................................................................................... 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner Penelitian ..................................................................................... L1
2. Data Penelitian .............................................................................................. L3
3. Hasil Regresi ................................................................................................. L7
4. Hasil Uji Normalitas ..................................................................................... L8
5. Hasil Deteksi Multikolinieritas ...................................................................... L9
6. Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................................L10
7. Hasil Uji Linearitas .....................................................................................L11
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi internet telah mengubah gaya hidup masyarakat di
Indonesia menjadi berbasis teknologi. Hadirnya teknologi internet memudahkan
pekerjaan masyarakat Indonesia dalam banyak hal tak terkecuali mobilitas
perjalanan. Seiring dengan berkembangnya teknologi dalam mengakses internet
melalui smartphone di kalangan masyarakat, saat ini terdapat aplikasi yang
mengenalkan layanan pemesanan transportasi menggunakan teknologi akses
internet dan memakai standar pelayanan yang disebut transportasi online.
Transportasi online hadir sebagai layanan yang memudahkan masyarakat
Indonesia dalam melakukan mobilitas perjalanan. Perusahaan transportasi online
yang kini hadir di Indonesia termasuk ke dalam apa yang disebut sebagai
Transportation Network Companies (TNC). Di negara tempat dimana TNC itu
berawal yaitu Amerika, TNC menyediakan jasa transportasi mobil/taksi online.
Namun, di Indonesia layanan jasa transportasi online dibuat lebih bervariasi
dengan dimunculkannya layanan ojek online. Transportasi online adalah model
bisnis yang inovatif dan dianggap contoh dari apa yang disebut sebagai sharing
economy.
Menurut Syafrino (2017), prinsip sharing economy dalam transportasi online
mempertemukan konsumen yang memiliki sumber daya kendaraan pribadi atau
2
keterampilan mengemudi dengan konsumen yang membutuhkan pelayanan
transportasi dengan biaya transaksi yang wajar. Sama seperti sharing economy,
perusahaan transportasi online menerapkan konsep car sharing dan ride sharing
yang memungkinkan orang untuk berbagi barang dan jasa dengan menggunakan
akses internet dan aplikasi.
Dalam pengoperasiannya perusahaan transportasi online menggunakan teknologi
aplikasi di smartphone yang terhubung dengan internet untuk menghubungkan
konsumen dengan pengemudi yang tersedia dan dekat dengan posisi konsumen.
Pengemudi memberikan layanan transportasi menggunakan kendaraan pribadi
mereka sendiri. Konsumen dapat melihat profil beserta rating pengemudi sebelum
memilih melakukan transaksi perjalanan. Konsumen juga dapat melihat biaya
perjalanan sebelum melakukan transaksi perjalanan. Setelah konsumen
melakukan transaksi perjalanan, aplikasi transportasi online pada smartphone
akan mengarahkan pengemudi ke lokasi penjemputan konsumen. Setelah sampai
di tempat penurunan, konsumen dapat melakukan pembayaran secara tunai
ataupun dengan kartu kredit yang telah didaftarkan pada saat mengunduh aplikasi
dari perusahaan transportasi online pada smartphone.
Salah satu perusahaan transportasi online yang pertama hadir di Kota Bandar
Lampung adalah PT. Go-jek. PT. Go-jek merupakan perusahaan yang didirikan
oleh anak bangsa yang bernama Nadiem Makarim yang mengawali jasa
transportasi online di Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi pengangguran
di Indonesia. PT Go-Jek menyediakan jasa layanan selain ojek online dan taksi
online antara lain, Go-Massage yaitu jasa antar tukang pijat, Go-Clean yaitu jasa
antar pembantu, Go-Food yaitu jasa pemesanan makanan, Go-Send yaitu jasa
3
kurir pengiriman dan jasa lain-lainya. Potensi dan pertumbuhan PT. Go-jek yang
pesat turut mengundang investor asing untuk berinvestasi di dalamnya seperti
Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures,
Formation Group, Tencent (Syafrino, 2017).
Berdasarkan hasil riset Pusat Kajian Komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi
Universitas Indonesia (Puskakom UI, 2017), menunjukkan mayoritas pengemudi
Go-jek bekerja full time dengan persentase 97 persen, penghasilannya bisa di atas
rata-rata UMP Nasional bahkan lebih. Tak hanya mengantongi gaji di atas UMP
Nasional, menjadi pengemudi Go-jek ternyata juga mendorong pengemudi untuk
bisa memanfaatkan layanan perbankan dan juga memiliki asuransi. Pada awal
tahun 2018 PT. Go-jek kembali mendapatkan investasi baru sebesar Rp 16 triliun
dari investor baru yang terdiri dari Google, Temasek Holding, KKR&CO
dan platform online asal Tiongkok Meituan-Dianping. Sehingga, sampai saat ini
valuasi PT. Go-jek diperkirakan sebanyak USD 4 Miliar atau setara
dengan 53,3 triliun rupiah (CNN Indonesia & Kompas, 2018).
Tenaga kerja yang produktif sangat dibutuhkan agar perkembangan usaha terus
maksimal. Produktivitas tenaga kerja bagi suatu perusahaan sangatlah penting
sebagai salah satu alat ukur keberhasilan dalam menjalankan usaha, karena
semakin tinggi produktivitas tenaga kerja dalam perusahaan, semakin banyak
penghasilan dan keuntungan yang akan didapatkan. Dengan demikian
produktivitas tenaga kerja dapat direpresentasikan dengan penghasilan atau
keuntungan yang akan diperoleh individu tenaga kerja (Idris, 2016).
4
Menurut Simanjuntak (2001), produktivitas mengandung pengertian filosofis dan
definisi kerja. Secara filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan besok harus lebih
baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan
mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Untuk definisi kerja,
produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhan sumber daya (input) yang dipergunakan per satuan waktu. Dalam
penelitian ini ukuran produktivitas akan menggunakan tingkat pendapatan
individu tenaga kerja per jam kerja.
Banyaknya tenaga kerja harusnya bisa lebih dimaksimalkan produktivitasnya
sehingga dapat menyokong pendapatan perusahaan semaksimal mungkin dan
pada akhirnya berdampak positif pada pembangunan nasional. Secara makro
produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Menurut Idris (2016), peningkatan produktivitas manusia merupakan
sasaran strategis, karena peningkatan produktivitas faktor lain sangat tergantung
pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya. Oleh karena itu tenaga
kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas.
Produktivitas kerja seseorang dipengaruhi oleh kesadaran dari tiap-tiap individu
(seperti kedisiplinan, sikap, lingkungan) tingkat pendidikan dan latihan yang
sudah diterima serta kemampuan manajemen diri (Idris, 2016). Banyak hasil
penelitian yang juga memperlihatkan bahwa produktivitas kerja sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti knowledge, skills, abilities, attitudes,
5
dan behaviours dari para tenaga kerja yang ada di dalam organisasi, sehingga
banyak program peningkatan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai
asumsi-asumsi dasarnya. Selain itu ada faktor-faktor lain yang juga
mempengaruhi produktivitas kerja seseorang, berdasarkan penelitian sebelumnya
terkait produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, jam kerja
dan juga insentif (Suprayogaswar, 2017).
Untuk mencapai produktivitas tenaga kerja yang tinggi pada perusahaan yang
bergerak di bidang jasa seperti PT. Go-jek, perusahaan perlu memperhatikan
faktor yang akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja seperti usia, jenis
kelamin, pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan, beban tanggungan dan insentif.
Oleh karena itu, judul dari penelitian ini adalah “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Ojek Online di Kota Bandar
Lampung (Studi Kasus Go-jek Kota Bandar Lampung)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja,
pendidikan, beban tanggungan dan insentif secara parsial terhadap
produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek motor di Kota Bandar
Lampung?
2. Seberapa besar pengaruh usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja,
pendidikan, beban tanggungan dan insentif secara bersama-sama terhadap
6
produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek motor di Kota Bandar
Lampung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut di atas maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja,
pendidikan, beban tanggungan dan insentif secara parsial terhadap
produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek motor di Kota Bandar
Lampung.
2. Mengetahui pengaruh usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja,
pendidikan, beban tanggungan dan insentif secara bersama-sama terhadap
produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek motor di Kota Bandar
Lampung.
D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi,
serta dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran dalam penerapan ilmu yang
telah dipelajari di bidang ekonomi.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang masih berhubungan
dengan transportasi online di Indonesia khususnya di Kota Bandar Lampung.
3. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi
pemerintah untuk membuat regulasi transportasi online sehingga bisa lebih
memajukan sektor jasa transportasi.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
A. Tinjauan Teoritis
1. Industri Jasa
Industri jasa adalah industri yang melakukan kegiatan ekonomi dan menghasilkan
produk yang memberikan nilai tambah yang bersifat tidak berwujud dan produk
tersebut tidak dikonsumsi secara simultan (Zeithaml, 2007). Industri jasa
merupakan industri yang menghasilkan suatu bentuk produk yang bersifat tidak
berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu, ciri-ciri yang
membedakan indsutri jasa dan industri barang adalah intangibility, variability,
inseparability dan perisability (Kotler, 2008).
Sesuai namanya industri jasa merupakan jenis industri yang menghasilkan produk
akhir berupa pelayanan atau jasa yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang
kegiatan industri lain atau langsung dimanfaatkan oleh konsumen. Secara
sederhana kita dapat dengan mudah membedakan antara produk berupa barang
dan jasa, namun ada empat karakteristik yang menunjukan bahwa sebuah produk
adalah produk jasa.
Karateristik yang pertama, produk jasa adalah produk yang tidak berwujud karena
jasa hanya dapat dirasakan manfaatnya. Kedua, produk jasa bersifat heterogenitas,
dimana hasil atau manfaat yang dirasakan sangat bervariasi dan tidak ada ukuuran
8
pasti. Ketiga, produk jasa dihasilkan dan langsung dirasakan konsumen pada
waktu yang bersamaan. Keempat, produk jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan, hanya dirasakan bersamaan dengan saat dihasilkan.
Dalam ilmu ekonomi, jasa atau layanan adalah aktivitas ekonomi yang melibatkan
sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi
tidak menghasilkan transfer kepemilikan, salah satu contohnya adalah industri
jasa transportasi. Industri transportasi merupakan salah satu jenis industri jasa
yang sangat besar manfaatnya, tanpa pelayanan jasa transportasi akan sangat sulit
melakukan mobilitas perjalanan yang efektif dan efisien.
Perkembangan jaman yang semakin modern memicu banyaknya inovasi dalam
dunia industri jasa, salah satunya industri jasa transportasi online. Transportasi
online hadir sebagai layanan jasa yang memudahkan konsumen dalam melakukan
mobilitas perjalanan. Perusahaan jasa transportasi online menggunakan teknologi
aplikasi di smartphone yang terhubung dengan internet untuk menghubungkan
konsumen dengan pengemudi.
2. Kinerja Perusahaan
Menurut Menteri Kuangan RI berdasarkan Keputusan No. 740/KMK. 00/1989
tanggal 28 Juni 1989, kinerja perusahaan adalah prestasi yang dicapai oleh
perusahaan selama periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari
perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja perusahaan mempunyai tujuan untuk
mengukur kinerja bisnis dan manajemen dibandingkan dengan tujuan atas sasaran
perusahaan. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitablitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di
9
masa depan. Informasi fluktuasi kinerja ini adalah penting dalam hubungan ini.
Informasi tersebut berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas
perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Menurut Mulyadi (2006), penilaian kinerja perusahaan adalah penentuan secara
periodik efektivitas operasional suatu perusahaan, produktivitas kerja karyawan
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja
dimanfaatkan oleh manajemen untuk:
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
karyawan secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan,
seperti promosi, transfer dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka
menilai kinerja mereka.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan adalah
prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan yang menggambarkan tingkat
produktivitas perusahaan dengan tolak ukur berdasarkan sasaran, standar atau
kriteria tertentu pada periode tertentu.
3. Teori Nilai Produksi
Nilai produksi adalah nilai akhir dari keseluruhan barang dan jasa yang
merupakan hasil akhir proses produksi. Produksi adalah suatu kegiatan
10
memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. Produsen dalam
melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang di dalam teori
ekonomi disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang
menunjukan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang
digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan (Munir,
2006).
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q = f (K, L, R, T, E)
Q = f (Xi)
Dimana:
Q = jumlah hasil produksi (output)
Xi = Variabel input yang digunakan dalam proses produksi
K = Modal (kapital)
L = Tenaga kerja (labor)
R = Kekayaan alam (raw material)
T = Teknologi (Technology)
E = Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Nilai produksi dapat dicerminkan dari nilai produk total (TVP) yang berupa total
produk (output) yang telah dikalikan dengan harganya, sehingga jika TPP = y dan
harganya konstan p=p0 maka:
TVP = p0 . TPP = p
0 . y ⇾ TPP = y = f (Xi)
Sehingga total value product adalah fungsi dari:
TVP = f (p0 . Xi)
11
p0 diasumsikan konstan karena strukur pasar yang dihadapi adalah pasar
persaingan sempurna, maka:
TVP = f (Xi)
Nilai produk total
= MVPXi = f (Xi)
Produktivitas marginal (MVPXi)
= AVPXi = f (Xi)
Produktivitas rata-rata (AVPXi)
Dalam penelitian ini konsep produktivitas rata-rata yang akan digunakan untuk
menjelaskan pembentukan model fungsi produktivitas.
4. Produktivitas
Menurut Simanjuntak (2001), produktivitas mengandung pengertian filosofis dan
definisi kerja. Secara filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan
sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan
hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan mutu kehidupan besok harus lebih
baik dari hari ini. Pandangan hidup dan sikap mental yang demikian akan
mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Untuk definisi kerja,
produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan
keseluruhan sumber daya (input) yang dipergunakan per satuan waktu. Dalam
artian luas pengertian produktivitas meliputi hubungan antara keluaran (output)
dengan masukan (input) yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.
12
Produktivitas merupakan sekumpulan atau rasio antara hasil dari suatu kegiatan
(output) dan segala masukan untuk mewujudkan hasil tertentu (input)
(Kusriyanto, 1984). Pada hakekatnya produktivitas akan banyak dipengaruhi oleh
dua faktor (Wignjosoebroto, 2003):
1. Faktor teknis, yaitu berhubungan dengan pemakaian dan penerapan fasilitas
produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih efektif serta
efisien dan penggunaan input yang lebih ekonomis.
2. Faktor manusia, yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-usaha
yang dilakukan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya. Di sini hal pokok penentu adalah motivasi kerja yang
memerlukan pendorong ke arah kemajuan dan peningkatan prestasi kerja
seseorang.
Sumber daya masukan dapat terdiri dari beberapa faktor produksi, seperti tanah,
gedung, mesin, peralatan, bahan mentah dan sumber daya manusia itu sendiri.
Produktivitas masing-masing faktor produksi tersebut dapat dilakukan baik secara
bersama-sama maupun secara berdiri sendiri. Produktivitas tenaga kerja adalah
salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu menghasilkan
output secara maksimal dengan menggunakan input yang tersedia. Dalam hal ini
peningkatan produktivitas manusia merupakan sasaran strategis karena
peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan
tenaga manusia yang memanfaatkannya (Siagian, 2002). Oleh karena itu tenaga
kerja merupakan faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini
disebabkan oleh dua hal, antara lain pertama, karena besarnya biaya yang
dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk
13
pengadaan produk atau jasa, kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain
bergantung pada tenaga kerja yang menggunakannya (Kusriyanto, 1984).
Menurut Mulyadi (2006), tingkat produktivitas tenaga kerja dapat digambarkan
dari kemampuan pekerja dalam menghasilkan output yang bisa diukur dengan
pendapatan. Semakin tinggi output yang dihasilkan oleh seorang pekerja,
menunjukkan semakin tinggi tingkat produktivitas pekerja tersebut. Oleh karena
itu, produktivitas tenaga kerja dapat diukur dari penerimaan individu.
Menurut Wignjosoebroto (2003), produktivitas tenaga kerja secara umum dapat
diformulasikan sebagai berikut:
Produktivitas = Output/input (measurable) + input (invisible)
Invisible input adalah masukan yang tidak dapat diukur dari dalam diri tenaga
kerja seperti tingkat pengetahuan, kemampuan, sikap, metodologi kerja dan
pengaturan organisasi, dan motivasi kerja. Untuk mengukur produktivitas kerja
dari tenaga kerja manusia, maka formulasi berikut bisa dipakai untuk maksud ini,
yaitu:
Produktivitas = total keluaran yang dihasilkan / satuan waktu
Disini produktivitas dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah
keluaran yang dihasilkan per total jam kerja tenaga kerja (man-hours), yaitu jam
kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Dalam kaitannya dengan tenaga kerja jasa transportasi online, hasil (output
measurable) dapat diartikan sebagai jumlah upah yang didapat dalam satu hari,
dan masukan yang dapat diukur (input measurable) dapat diartikan sebagai total
14
jam kerja yang dijalani dalam satu hari, sedangkan masukan yang tidak dapat
diukur (input measurable) dapat diartikan sebagai faktor yang mempengaruhi
tingkat produktivitas tenaga kerja.
5. Determinan Produktivitas Rata-Rata Tenaga Kerja
Menurut Idris (2016), produktivitas kerja seseorang dipengaruhi oleh kesadaran
dari tiap-tiap individu (seperti kedisiplinan, sikap, lingkungan), tingkat
pendidikan dan latihan yang sudah diterima serta kemampuan manajemen diri.
Orang yang berpendidikan dan latihan yang lebih tinggi pada dasarnya
mempunyai produktivitas kerja yang lebih tinggi juga. Dalam hal ini peningkatan
produktivitas manusia merupakan sasaran strategis, karena peningkatan
produktivitas faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang
memanfaatkannya.
Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti knowledge, skills, abilities, attitudes,
dan behaviours dari para tenaga kerja yang ada di dalam organisasi, sehingga
banyak program peningkatan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai
asumsi-asumsi dasarnya. Dalam hal peningkatan produktivitas pengemudi Go-jek
motor, Berdasarkan dengan teori dan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan
beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja antara lain:
1. Usia menggambarkan kondisi fisik dari tenaga kerja, semakin matangnya usia
tenaga kerja maka akan menggambarkan kondisi fisik yang cukup kuat untuk
tenaga kerja tersebut melakukan kegiatan kerja, dan menjadi tolok ukur dari
produktivitas (Simanjuntak, 2001). Usia tenaga kerja cukup menentukan
15
keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan, baik sifatnya fisik maupun non
fisik. Pada umumnya, tenaga kerja yang berumur tua mempunyai tenaga fisik
yang lemah dan terbatas, sebaliknya tenaga kerja yang berumur muda
mempunyai kemampuan fisik yang kuat. Menurut Badan Pusat Statistik
penduduk yang berpotensi sebagai modal dalam pembangunan yaitu penduduk
usia produktif atau yang berusia 15-64 tahun.
2. Jenis kelamin dapat menunjukkan tingkat produktivitas seseorang. Secara
universal, tingkat produktivitas laki–laki lebih tinggi dari perempuan. Hal
tersebut dipengaruhi oleh faktor–faktor yang dimiliki oleh perempuan seperti
fisik yang kurang kuat, dalam bekerja cenderung menggunakan perasaan atau
faktor biologis seperti harus cuti ketika melahirkan. Namun dalam keadaan
tertentu terkadang produktivitas perempuan lebih tinggi dibanding laki–laki,
misalnya pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran
(Suprayogaswar, 2017).
3. Pengalaman kerja tercermin dari pekerja yang memiliki kemampuan bekerja
pada tempat lain sebelumnya. Saat seorang pekerja memiliki pekerjaan sesuai
dengan keahliannya, pekerja tersebut dapat memaksimalkan pengetahuan dan
skillnya sehingga meningkatkan input dan produktivitasnya (Amron, 2009).
Dengan pengalaman kerja yang banyak, maka tingkat produktivitas yang
dihasilkanpun juga akan semakin tinggi. Sedangkan menurut istilah umum
ketenagakerjaan, pengalaman kerja adalah pengetahuan atau kemampuan
tenaga kerja yang terserap oleh seorang pekerja karena melakukan pekerjaan
dalam kurun waktu tertentu.
16
4. Jam kerja adalah waktu yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melakukan
kegiatan pekerjaan. Jam kerja digunakan sebagai salah satu faktor peningkatan
produktivitas dilihat dari seberapa banyak waktu yang digunakan oleh tenaga
kerja dalam kegiatan kerjanya (Bellante dan Jackson, 2000). Jam kerja juga
digunakan untuk mengukur peningkatan produktivitas tenaga kerja menurut
pelaksanaannya (Sinungan, 2009). Jam kerja akan mempengaruhi produktivitas
karena semakin tingginya jam kerja yang digunakan maka semakin besar
produktivitas yang dihasilkan. Dalam kaitannya dengan tenaga kerja jasa
transportasi online, jam kerja yang digunakan bersifat fleksibel dengan
memberikan kebebasan waktu kepada tenaga kerja untuk melakukan kegiatan
kerja untuk menunjukkan adanya usaha mandiri, dan hal tersebut akan
berpengaruh terhadap seberapa besar produktivitas tenaga kerja yang dapat
dihasilkan.
5. Menurut Simanjuntak (2001), pendidikan tidak saja memberikan pengetahuan
yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kerja, tetapi juga landasan untuk
mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, dan kemampuan
memanfaatkan sarana yang ada sebagai bagian dari kualitas tenaga kerja yang
akan meningkatkan produktivitas. Dalam kaitannya dengan tenaga kerja jasa
transportasi online, pendidikan tidak menjadi faktor penentu pada kegiatan
kerjanya karena perusahaan Go-jek menetapkan untuk merekrut tenaga kerja
tidak berdasarkan tingginya pendidikan yang ditempuh agar tercipta
kesempatan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja yang tergolong
berpendidikan rendah untuk menonjolkan adanya usaha mandiri .
17
6. Beban tanggungan yang dimaksud pada konteks pembahasan ini, adalah
anggota keluarga yang menjadi tanggungan pekerja. Aspek upah pada dasarnya
oleh pekerja dijadikan sebagai sumber penghasilan utama menunjang
kebutuhan hidupnya sendiri dan pihak yang menjadi tanggungannya. Semakin
banyak jumlah beban tanggungan hidup seorang tenaga kerja, maka akan
semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhinya. Menurut
Simanjuntak (2001), jaminan penghasilan yang lebih baik dari sekedar
memenuhi KFM (Kebutuhan Fisik Minimum) sangat penting bukan saja dalam
rangka kemanusiaan, akan tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas kerja
pegawai dan demi kelangsungan hidup perusahaan. Dengan adanya
tanggungan keluarga maka membuat semangat bekerja lebih giat dan
meningkatkan produktivitas.
7. Selain pemberian upah tetap, diperlukan juga adanya dorongan yang dilakukan
pimpinan suatu perusahaan terhadap para pekerjanya agar lebih produktif. Cara
yang digunakan adalah dengan pemberian upah insentif. Diharapkan dengan
pemberian insentif, produktivitas pekerja dapat meningkat. Menurut Sarwoto
(dalam Sujatmoko, 2007), insentif merupakan salah satu bentuk rangsangan
atau motivasi yang sengaja diberikan kepada karyawan untuk mendorong
semangat kerja karyawan supaya bekerja lebih produktif dan meningkatkan
prestasinya dalam mencapai tujuan perusahaan. Adanya pemberian insentif
terhadap pekerja akan memberi pengaruh positif pada peningkatan
produktivitas tenaga kerja.
18
B. Tinjauan Empiris (Penelitian Terdahulu)
Penelitian-penelitian terdahulu diperoleh dari beberapa sumber sebagai referensi
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian-penelitian terdahulu
dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 1. Penelitian terdahulu.
No Peneliti / Tahun /
Jurnal
Data dan
Ukuran Variabel
Alat Analisis dan
Model Analisis
Kesimpulan
1. Muhammad Teza
Risky Ramadhan
(2017)
Pengaruh
produktivitas
tenaga kerja jasa
transportasi daring
terhadap
kesejahteraan
tenaga kerja (studi
pada tenaga kerja
pengemudi go-jek
di dki jakarta)
Jurnal ilmiah
IE FEB
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
2017
Vol, 6 No 1 2017
Data:
Cross Section
Variabel terikat:
produktivitas
tenaga kerja (Y)
diukur dengan
Pendapatan per
hari / Order
Variabel bebas:
Jam kerja (X I)
Pendidikan (X2)
Usia (X3)
Alat Analisis:
Regresi linear
berganda,
Uji asumsi klasik,
Uji statistik
hipotesis.
Model Analisis:
Y = β0 + β1 X1 +
β2 X2 + β3 X3 +
e
variabel bebas Jam
Kerja (X1) dan Usia
(X3) berpengaruh
secara signifikan
positif terhadap
variabel terikat
Produktivitas
Tenaga Kerja (Y).
Sedangkan, variabel
bebas Pendidikan
(X2) memiliki
pengaruh tidak
signifikan tetapi
berkoefisien positif
terhadap
Produktivitas
Tenaga Kerja pada
tenaga kerja.
2. Dolfi
Suprayogaswar
(2017)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
produktivitas
tenaga kerja gojek
di kota malang
Jurnal ilmiah
IE FEB
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
2017
Vol, 6 No 1 2017
Data:
Cross Section
Variabel terikat:
produktivitas
tenaga kerja (Y)
diukur dengan
Order per hari /
Jam kerja
Variabel bebas:
usia(X1)
Jenis
kelamin(X2)
Upah (X3)
Insentif (X4)
Alat Analisis:
Regresi linier
berganda,
Uji statistik
hipotesis.
Model Analisis:
Y = β0 + β1 X1 +
β2 X2 + β3 X3 +
β4 X4 + e
usia, jenis kelamin,
tingkat upah, dan
insentif berpengaruh
positif terhadap
produktivitas.
Variabel insentif
yang paling dominan
terhadap
produktivitas tenaga
kerja yang
ditunjukkan dengan
nilai standardized
coefficients sebesar
0,412 dimana paling
besar di antara
variabel lainnya
19
3. Nur Herawati
Hadi sasana
(2013)
Analisis
pengaruh
pendidikan, upah
Pengalaman
kerja, jenis
kelamin dan
umur terhadap
produktivitas
tenaga kerja
Industri
shutllecock
Kota tegal
Diponegoro
journal of
economics
volume 2, nomor
4, tahun 2013,
halaman 1-8
Data:
Cross Section
Variabel terikat:
produktivitas
tenaga kerja (Y)
diukur dengan
Pendapatan per
hari / Jam Kerja
Variabel bebas:
Pendidikan (X1)
Upah(X2)
Pengalaman
(X3)Jenis
Kelamin (X4)
Umur (X5)
Alat Analisis:
Regresi linier
berganda,
Uji Aumsi Klasik,
Uji statistik
hipotesis.
Model Analisis:
Y = β0 + β1 X1 +
β2 X2 + β3 X3 +
β4 X4 + β5 X5 +
e
variabel upah,
pengalaman kerja,
jenis kelamin dan
jumlah tanggungan
berpengaruh positif
terhadap
produktivitas kerja
industri shuttlecock
Tegal. Sedangkan
variabel pendidikan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
produktivitas tenaga
kerja di industri
shuttlecock Tegal
4. Aga Putra DE
(2013)
Analisis faktor-
faktor yang
menentukan
produktivitas
tenaga kerja
(kasus pada
tenaga kerja
giling bagian
produksi pr
djagung prima
malang)
Jurnal ilmiah
IE FEB
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
2013
Data:
Cross Section
Variabel terikat:
produktivitas
tenaga kerja (Y)
diukur dengan
Produksi /
Tenaga Kerja
Variabel bebas:
Usia (X1)
Pengalaman
Kerja (X2)
Beban
tanggungan
(X3)
Alat Analisis:
Regresi linier
berganda, asumsi
klasik,
Uji statistik
hipotesis.
Model Analisis:
Y = β0 + β1 X1 +
β2 X2 + β3 X3 +
e
Berdasarkan hasil
pengujian yang
dilakukan,adapun
besarnya pengaruh
ditunjukkan oleh
koefisien
determinasi sebesar
63,7% dipengaruhi
oleh Usia,
Pengalaman Kerja,
Beban Tanggungan
dengan variabel
terikat Produktivitas.
Variabel yang paling
dominan adalah
variabel Pengalaman
Kerja dengan
koefisien regresi
paling besar yaitu
129,76. Oleh
karenanya dapat
disimpulkan bahwa
variabel Pengalaman
Kerja (X2)
berpengaruh
dominan terhadap
produktivitas tenaga
kerja
20
5. Wanda Ekki
Himawan
(2015)
Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
produktivitas
tenaga kerja pada
kud sumberrejo
unit skt (sigaret
kretek tangan)
sukorejo (studi
kasus pada bagian
pengelinting rokok
kud Sumberrejo
unit skt sukorejo)
Jurnal ilmiah
IE FEB
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
2015
Data:
Cross Section
Variabel terikat:
produktivitas
tenaga kerja (Y)
diukur dengan
Produksi /
Tenaga Kerja
Variabel bebas:
upah (X1)
masa kerja (X2),
usia (X3)
pendidikan (X4)
beban
tanggungan(X5)
Alat Analisis:
Regresi linier
berganda,
Uji statistik
hipotesis.
Model Analisis:
Y = β0 + β1 X1 +
β2 X2 + β3 X3 +
β4 X4 + β5 X5 +
e
Variabel yang
digunakan dalam
penelitian ini yaitu
upah, masa kerja,
usia, pendidikan, dan
beban tanggungan
secara simultan
mempunyai
pengaruh terhadap
produktivitas tenaga
kerja.
Variabel upah
merupakan variabel
yang berpengaruh
dominan terhadap
produktivitas tenaga
kerja.
Hanya variabel
pendidikan saja yang
tidak berpengaruh
secara signifikan
dalam penelitian ini.
6. Vellina Tambunan
(2012)
Analisis pengaruh
pendidikan, upah,
insentif, jaminan
sosial dan
pengalaman kerja
terhadap
produktivitas
tenaga kerja di
kota semarang
(studi kasus kec.
Banyumanik dan
kec. Gunungpati )
Diponegoro
journal of
economics
volume 3, nomor
3, tahun 2012
Data:
Cross Section
Variabel terikat:
produktivitas
tenaga kerja (Y)
diukur dengan
Pendapatan per
hari / Tenaga
Kerja
Variabel bebas:
Pendidikan (X1)
Upah (X2)
Insentif (X3)
jaminan social
(X4)
pengalaman
kerja (X5)
Alat Analisis:
Regresi linier
berganda, asumsi
klasik,
Uji statistik
hipotesis.
Model Analisis:
Y= β0 + β1 X1 + β2
X2 + β3 X3
+ β4 X4
+ β5 X5 + µ
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
hanya tiga variabel
yang berpengaruh
secara signifikan
terhadap
produktivitas tenaga
kerja yaitu upah,
insentif dan
pengalaman kerja,
sedangkan yang
tidak signifikan
adalah pendidikan
dan jaminan sosial.
Nilai koefisien
determinasi sebesar
0,876 yang artinya
produktivitas tenaga
kerja dapat
dijelaskan oleh
faktor variabel upah,
insentif dan
pengalaman kerja
sebesar 87,6 persen.
Sedangkan sisanya
sebesar 12,4 persen
dijelaskan oleh
variabel lain.
21
C. Kerangka Pemikiran
Produktivitas tenaga kerja merupakan suatu ukuran sampai sejauh mana manusia
atau angkatan kerja dipergunakan dengan baik dalam suatu proses produksi untuk
mewujudkan hasil (output) yang diinginkan. Sumber daya manusia merupakan
elemen yang paling strategis dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh
manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh
manusia (Siagian, 2002). Dalam hal ini peningkatan produktivitas manusia
merupakan sasaran strategis karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain
sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya.
Menurut Idris (2016), produktivitas kerja seseorang dipengaruhi oleh kesadaran
dari tiap-tiap individu (seperti kedisiplinan, sikap, lingkungan), tingkat
pendidikan dan latihan yang sudah diterima serta kemampuan manajemen diri.
Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti knowledge, skills, abilities, attitudes,
dan behaviours dari para tenaga kerja yang ada di dalam organisasi, sehingga
banyak program peningkatan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai
asumsi-asumsi dasarnya.
Berdasarkan dengan teori dan penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini
diasumsikan bahwa produktivitas tenaga kerja Go-jek di Kota Bandar Lampung
dipengaruhi oleh variabel eksternal yaitu, variabel usia, jenis kelamin,
pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan, beban tanggungan, dan insentif.
Maka dalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa variabel-variabel yang
mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek di Kota Bandar
22
Pendidikan (EDUC) (+/-)
Lampung dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam
kerja, pendidikan, beban tanggungan, dan insentif, maka dapat disusun suatu
kerangka pemikiran sebagaimana pada gambar di bawah ini:
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atas permasalahan yang akan dibahas dalam
sebuah penelitian. Oleh karena itu, dugaan yang diberikan baru berdasarkan teori-
teori yang relevan dan hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang masih
berkaitan dan belum berdasarkan fakta yang diperoleh melalui penelitian dan
pengumpulan data. Maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Diduga variabel usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan,
beban tanggungan dan insentif secara parsial berpengaruh terhadap variabel
produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek motor di Kota Bandar
Lampung.
Produktivitas Tenaga
Kerja (PRODV)
Usia (AGE) (+/-)
Jenis Kelamin (JKEL) (+/-)
Pengalaman Kerja (EXPR) (+/-)
Jam Kerja (HOURS) (+/-)
Beban Tanggungan (BT) (+/-)
((+/-)
Insentif (INSTF) (+/-)
23
2. Diduga variabel usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan,
beban tanggungan dan insentif secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek motor di Kota
Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Sumber Data
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif bertujuan untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan
dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu, sekaligus untuk menjawab
pertanyaan terkait sesuatu pada saat berlangsungnya proses riset (Umar, 2005).
Dalam penyusunan penelitian ini jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah
data primer. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan
responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) (Saifudin, 2004).
B. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini meneliti pengaruh usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja,
pendidikan, beban tanggungan dan insentif terhadap produktivitas tenaga kerja
pengemudi Go-jek motor di Kota Bandar Lampung.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Survei
Metode Survei adalah metode menggunakan angket/kuesioner yaitu sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
25
(Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini peneliti memberikan angket atau kuesioner
untuk diisi responden yaitu pengemudi Go-jek motor di Kota Bandar Lampung.
2. Observasi
Observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
menggunakan panca indera. Dengan demikian dapat dikatakan observasi adalah
pengamatan secara langsung (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini peneliti
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa pengemudi Go-jek motor di
Kota Bandar Lampung secara acak dan menanyakan hal terkait faktor-faktor yang
memotivasi peningkatan produktivitas.
D. Metode Penentuan Responden
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Pada
penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah pengemudi Go-jek motor yang
bekerja di Kota Bandar Lampung. Pemilihan lokasi populasi penelitian di Kota
Bandar Lampung dikarenakan pada wilayah lain di Provinsi Lampung Go-jek
belum efektif beroperasi.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2005). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
termasuk dalam kategori nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi
26
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling, yaitu dengan mempertimbangkan ciri dan
karakteristik tertentu yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Ukuran
sampel yang ditentukan dalam penelitian ini menggunakan rumus Roscoe (1975)
yang dikutip dari Sekaran (2006) yang memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel yaitu:
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran
sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang
ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
antara 10 sampai dengan 20
Berdasarkan poin ke tiga yaitu dalam penelitian multivariate ukuran sampel
sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian, maka sampel
penelitian ini adalah 80 responden yang di dapat dari 10 kali jumlah variabel
yang digunakan yaitu 7 variabel independen (X) dan 1 variabel dependen (Y).
Penentuan jumlah sampel ini juga didasarkan pada pendapat Roscoe yang
menyatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 pada
sebagian besar penelitian dianggap sudah mewakili populasi (Roscoe dalam
Sugiyono, 2016).
27
Pada penelitian ini, sebanyak 80 responden yang digunakan adalah pengemudi
Go-jek motor yang bekerja di Kota Bandar Lampung khususnya daerah Labuhan
Ratu dan Tanjung Karang Pusat. Pemilihan lokasi pengambilan sampel
penelitian di daerah Labuhan Ratu dikarenakan pangkalan Go-jek terbesar
berada di daerah yang sama dan pemilihan lokasi pengambilan sampel penelitian
di daerah Tanjung Karang Pusat dikarenakan pada wilayah tersebut terdapat
kantor Go-jek cabang Bandar Lampung sehingga mempermudah pengambilan
sampel.
E. Definisi Operasional Variabel
Suatu penelitian memerlukan indikator variabel, baik itu variabel terikat yang
bersifat ditentukan (dependen) ataupun variabel bebas yang bersifat menentukan
(independen). Indikator variabel ini akan digunakan sebagai acuan untuk
membahas permasalahan yang ada. Untuk memperjelas dan memudahkan
pemahaman terhadap variable-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini,
maka perlu dirumuskan definisi operasional sebagai berikut.
Variabel bebas:
1. Usia (AGE)
Usia dalam penelitian ini merupakan variabel yang menyatakan usia responden
dalam tahun, yang diukur dengan data satuan angka dalam tahun.
2. Jenis Kelamin (JKEL)
Jenis kelamin dalam penelitian ini merupakan variabel yang menyatakan jenis
kelamin responden, yang diukur dalam skala 1 = jika jenis kelamin laki-laki, dan
0 = jika jenis kelamin perempuan
28
3. Pengalaman Kerja (EXPR)
Pengalaman kerja dalam penelitian ini merupakan variabel yang menyatakan ada
atau tidak adanya pengalaman kerja responden di bidang transportasi sebelum
menjadi pengemudi Go-jek motor yang diukur dalam skala 0 = Jika tidak ada
pengalaman dan 1 = Jika ada pengalaman
4. Jam Kerja (HOURS)
Jam kerja dalam penelitian ini merupakan variabel yang menyatakan total jam
kerja aktif responden dalam sehari, yang diukur dengan data satuan angka dalam
jam.
5. Pendidikan (EDUC)
Pendidikan dalam penelitian ini merupakan variabel yang menyatakan lama tahun
pendidikan yang sudah ditempuh responden hingga pendidikan terakhir sebelum
menjadi pengemudi Go-jek motor, yang diukur dengan data satuan angka dalam
tahun.
6. Beban Tanggungan (BT)
Beban tanggungan dalam penelitian ini merupakan variabel yang menyatakan
jumlah anggota keluarga dalam satu rumah yang menjadi tanggungan responden,
yang diukur dengan data satuan orang.
7. Insentif (INSTF)
Insentif dalam penelitian ini merupakan variabel yang menyatakan bonus atau
penghargaan yang diberikan perusahaan dalam satu hari di luar dari upah normal
responden atas pencapaian yang telah dilakukan, yang diukur dengan data satuan
angka dalam rupiah.
29
Variabel terikat:
8. Produktivitas Tenaga Kerja (PRODV)
Produktivitas tenaga kerja dalam penelitian ini merupakan pendapatan tenaga
kerja pada pengemudi Go-jek motor yang diperoleh dari perhitungan:
Nilai produktivitas tenaga kerja pada penelitian ini diukur dari total pendapatan
responden dalam satu hari dibagi dengan jumlah total jam kerja aktif responden
dalam satu hari, yang diukur dengan data satuan angka dalam rupiah.
F. Metode Analisis Data
1. Model Penelitian
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
didasarkan pada konsep pendapatan rata-rata individu per jam kerja yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal tenaga kerja. Model ini merupakan kombinasi
dari beberapa penelititan tentang produktivitas tenaga kerja sebelumnya oleh
Suprayogaswar (2017), Herawati (2013), DE (2013), Tambunan (2012), dan
Himawan (2015). Produktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai
pendapatan per jam kerja individu yang dapat dihasilkan oleh seorang pengemudi
Go-jek.
Dalam penelitian ini konsep produktivitas rata-rata akan digunakan untuk
menjelaskan pembentukan model fungsi produktivitas. Produktivitas rata-rata
dalam penelitian ini diukur dari nilai produksi yang dihasilkan seorang tenaga per
30
jam kerja tenaga kerja tersebut, yang dipengaruhi faktor produksi yang secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
AVPXi = f (Xi)
AVPXi = f (K, L, R, T, E)
AVPXi = f (L, E)
Dimana:
Xi = Variabel input yang digunakan dalam proses produksi
K = Modal (Kapital)
L = Tenaga kerja (Labor)
R = Kekayaan alam (Raw material)
T = Teknologi (Technology)
E = Kewiraushaan (Entrepreneurship)
Berdasarkan pemaparan di atas, pembentukan model fungsi tersebut digunakan
untuk pengukuran produktivitas rata-rata tenaga kerja menggunakan faktor
produksi tenaga kerja (kualitas dan kuantitas) dan kewirausahaan (motivasi kerja
dan kreatifitas).
AVPXi = f (L, E)
Sub variabel faktor produksi tenaga kerja (L) adalah:
1. Kualitas tenaga kerja yang dapat diindikasikan melalui Usia, jenis kelamin,
pengalaman kerja, dan pendidikan tenaga kerja.
2. Kuantitas penggunaan tenaga kerja yang dapat diindikasikan dari jam kerja
tenaga kerja.
Sub variabel faktor produksi kewirausahaan (E) adalah:
31
1. Motivasi kerja yang dapat diindikasikan oleh beban tanggungan keluarga
tenaga kerja.
2. Kreatifitas yang dapat diindikasikan oleh insentif kerja tenaga kerja.
Maka pembentukan model fungsi pada penelitian ini secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut:
AVPXi = f (Xi)
AVPXi = f (AGE, JKEL, EXPR, HOURS, EDUC, BT, INSTF)
Dimana:
AGE = Usia
JKEL = Jenis kelamin
EXPR = Pengalaman kerja
HOURS = Jam kerja
EDUC = Pendidikan
BT = Beban Tanggungan
INSTF = Insentif
Berdasarkan pada teori dan penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini
diasumsikan bahwa produktivitas rata-rata tenaga kerja dipengaruhi oleh variabel
usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan, beban tanggungan,
dan insentif.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, digunakan model
ekonometrika sebagai analisis kuantitatif dari fenomena sebenarnya didasarkan
32
pada pengembangan yang bersamaan dengan teori dan pengamatan dengan
metode yang sesuai (Gujarati, 2012).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan ada atau
tidaknya hubungan sebab-akibat antara variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y) dengan menggunakan model analisis linear berganda dengan metode
Ordinary Least Square (OLS) untuk meminimalkan penyimpangan hasil
perhitungan regresi (Gujarati, 2012).
Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan besaran pengaruh
antara usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan, beban
tanggungan dan insentif terhadap produktivitas tenaga kerja pada pengemudi
Go-jek motor di Kota Bandar Lampung. Hubungan sebab-akibat dari variabel-
variabel tersebut dapat dibentuk dan dianalisis dengan persamaan model sebagai
berikut:
PRODV = β0 + β1 AGE + β2 JKEL + β3 EXPR + β4 HOURS + β5 EDUC + β6 BT+
β7 INSTF + et
Yang mana keterangan untuk masing-masing variabel dalam model persamaan
fungsi model tersebut adalah:
PRODV = Produktivitas tenaga kerja (dalam rupiah)
AGE = Usia (dalam tahun)
JKEL = Jenis kelamin (dummy)
EXPR = Pengalaman kerja (dummy)
HOURS = Jam kerja (dalam jam)
EDUC = Pendidikan (dalam tahun)
33
BT = Beban tanggungan (dalam satuan orang)
INSTF = Insentif (dalam rupiah)
β0 = Konstanta
β1, β2, β3, β4, β5, β6, β7 = Koefisien regresi parsial
et = Error term
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis
regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian
terbebas dari penyimpangan asumsi klasik. Tahap-tahap dalam pengujian asumsi
klasik meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas menurut Gujarati (2012) adalah untuk mengetahui apakah residual
terdistribusi secara normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan
menggunakan metode Jarque-Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi
normal jika nilai Jarque Bera>Tabel Chi-square (Gujarati, 2012).
Kriteria pengujiannya adalah:
a. Jika Jarque Bera stat < Tabel Chi-square maka residual berdistribusi dengan
normal.
b. Jika Jarque Bera stat > Tabel Chi-square maka residual tidak berdistribusi
dengan normal.
2. Deteksi Multikolinearitas
Multikolinearitas menurut Gujarati (2012) adalah hubungan linier yang terjadi
diantara variabel-variabel independen, meskipun terjadinya multikolinearitas tetap
34
menghasilkan estimator yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Pengujian
terhadap gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menghitung Variance
Inflation Factor (VIF) dari hasil estimasi.
Jika VIF < 10 maka antara variabel independen tidak terjadi hubungan yang linier
atau tidak ada multikolinearitas. VIF menunjukkan bagaimana varians dari sebuah
estimator ditingkatkan oleh keberadaan multikolinearitas. Seiring dengan
mendekati 1, VIF mendekati tidak terhingga. Hal tersebut menunjukkan
sebagaimana jangkauan kolinearitas meningkat, varians dari sebuah estimator juga
meningkat, dan pada suatu nilai batas dapat menjadi tidak terhingga. Dalam hal
ini, kriteria pengujiannya adalah:
a. Jika VIF > 10 maka terdapat multikolinearitas antar variabel bebas
b. Jika VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas antar variabel bebas
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Gujarati (2012), heteroskedastisitas adalah varian dari residual model
regresi yang digunakan dalam penelitian tidak homokedastis atau dengan kata lain
tidak konstan. Data yang diambil dari pengamatan satu ke lain atau data yang
diambil dari observasi satu ke yang lain tidak memiliki residual yang konstan atau
tetap. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas maka dapat digunakan
metode uji White. Uji keberadaan heteroskedastisitas dilakukan dengan menguji
residual hasil estimasi menggunakan metode White Heteroskedasticity Test (No
Cross Term) dengan membandingkan nilai Obs*R-square dengan nilai Chisquare.
Jika Obs*R-square (χ2
-hitung) > Tabel Chi-square (χ2–tabel), berarti terdapat
masalah heteroskedastisitas didalam model. Dan jika Obs*R-square (χ2hitung) <
35
Chi-square (χ2–tabel), berarti tidak ada masalah heteroskedastisitas. Dalam hal ini
kriteria pengujiannya adalah:
a. Jika Obs*R-square (χ2
-hitung) > Tabel Chi-square (χ2–tabel) maka model
mengalami masalah heteroskedastisitas.
b. Jika Obs*R square (χ2
-hitung) < Tabel Chi-square (χ2–tabel) maka model
terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
4. Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan asumsi yang ada dalam model regresi linier. Uji
linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variable mempunyai hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian ini melihat bagaimana variable
(X) mempengaruhi variable (Y), baik itu pengaruh berbanding lurus maupun
berbanding terbalik. Untuk regresi linier berganda pengujian terhadap linearitas
dapat menggunakan Ramsey Reset Test. Pedoman yang digunakan yaitu apabila
nilai Prob. F hitung lebih besar dari tingkat α = 0,05 (5%) maka model regresi
memenuhi asumsi linearitas dan sebaliknya, apabila nilai Prob. F hitung lebih
kecil dari tingkat α = 0,05 (5%) maka model tidak memenuhi asumsi linearitas.
4. Pengujian Hipotesis
1. Uji t
Uji t statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variabel bebas secara
individual terhadap variabel terikat (Gujarati, 2012). Uji t merupakan cara untuk
menguji apakah rata-rata suatu populasi sama dengan suatu harga tertentu atau
apakah rata-rata dua populasi sama atau berbeda secara signifikan.
36
Pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan uji t,
pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan
2,5% dengan df = (n-k-1).
Rumusan Hipotesis per variabel:
a. H0 : β1 = 0 artinya variabel usia tidak berpengaruh terhadap produktivitas
tenaga kerja.
Ha : β1 ≠ 0 artinya variabel usia berpengaruh terhadap produktivitas tenaga
kerja.
b. H0 : β2 = 0 artinya variabel jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja.
Ha : β2 ≠ 0 artinya variabel jenis kelamin berpengaruh terhadap produktivitas
tenaga kerja.
c. H0 : β3 = 0 artinya variabel pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja.
Ha : β3 ≠ 0 artinya variabel pengalaman kerja berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja.
d. H0 : β4 = 0 artinya variabel jam kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas
tenaga kerja.
Ha : β4 ≠ 0 artinya variabel jam kerja berpengaruh terhadap produktivitas
tenaga kerja.
e. H0 : β5 = 0 artinya variabel pendidikan tidak berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja.
37
Ha : β5 ≠ 0 artinya variabel pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas
tenaga kerja.
f. H0 : β6 = 0 artinya variabel beban tanggungan tidak berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja.
Ha : β6 ≠ 0 artinya variabel beban tanggungan berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja.
g. H0 : β7 = 0 artinya variabel insentif tidak berpengaruh terhadap produktivitas
tenaga kerja.
Ha : β7 ≠ 0 artinya variabel insentif berpengaruh terhadap produktivitas tenaga
kerja.
Kriteria pengujiannya adalah:
a. Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat.
b. Jika t-hitung < t-tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas
tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
2. Uji F
Menurut Gujarati (2012) bahwa pengujian ini kan memperlihatkan hubungan atau
pengaruh antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah variable independen secara
bersama-sama mempengaruhi variable dependen secara signifikan. Pengujian ini
dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan
analisis (α) = 5%.
Hipotesis yang digunakan:
38
H0 : βi = 0 artinya variabel usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja,
pendidikan, beban tanggungan dan insentif secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja.
Ha : βi ≠ 0 artinya variabel usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja,
pendidikan, beban tanggungan dan insentif bersama-sama berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja.
Menentukan nilai probabilitas (sig) pada nilai α sebesar 0,05 (5%), Kriteria
pengujian dilakukan dengan cara:
a. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel usia,
jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan, beban tanggungan dan
insentif secara bersama sama tidak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga
kerja.
b. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan, beban
tanggungan dan insentif secara bersama sama berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel beban tanggungan memiliki pengaruh relatif paling besar terhadap
produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek di Kota Bandar Lampung
dibandingkan dengan variabel lain.
2. Variabel pengalaman kerja merupakan variabel kedua yang memiliki pengaruh
relatif besar terhadap produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek di
Kota Bandar Lampung dibandingkan variabel lain
3. Variabel insentif merupakan variabel terakhir yang memiliki pengaruh relatif
paling kecil terhadap produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek di
Kota Bandar Lampung dibandingkan variabel lain.
4. Variabel jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja dan pendidikan turut
berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek di
Kota Bandar Lampung.
5. Variabel usia ditemukan tidak signifikan, namun arah pengaruhnya positif
terhadap produktivitas tenaga kerja pada pengemudi Go-jek di Kota Bandar
Lampung.
64
6. Variabel usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, jam kerja, pendidikan, beban
tanggungan dan insentif secara bersama-sama berpengaruh positif dan
signifikan secara statistik terhadap produktivitas tenaga kerja pada pengemudi
Go-jek di Kota Bandar Lampung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat penulis
berikan sebagai berikut :
1. Beban tanggungan memiliki pengaruh yang relatif paling besar, ini berarti
motivasi diri berperan penting sebagai faktor yang mempengaruhi
peningkatan produktivitas tenaga kerja.
2. Pengalaman kerja memiliki pengaruh yang relatif besar dan dapat dijadikan
fokus pertimbangan dalam strategi peningkatan produktivitas tenaga kerja
pada pengemudi Go-jek, dengan lebih meningkatkan upaya dalam
memperoleh order untuk mencapai batas maksimal bonus harian yang
diberikan perusahaan, seperti aktif mencari order dengan cara mengitari
daerah sekolah, pusat belanja atau perkantoran di jam-jam padat.
DAFTAR PUSTAKA
Amron. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Produktivitas
Tenaga kerja Outlet Telekomunikasi Seluler Kota Makassar. Jurnal
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bellante, Don dan Mark Jackson. 2000. Ekonomi Ketenagakerjaan. Edisi
Terjemahan. Jakarta: FE UI
Boediono. 1982. Ekonomi Makro. Yogyakarta: Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada.
CNNIndonesia, Google Suntik Dana Segar Rp16 Triliun untuk Gojek, 18 Januari
2018, https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180118145516-185-
269890/google-suntik-dana-segar-rp16-triliun-untuk-gojek/ [diakses 10
februari 2018].
Dumairy, 2001. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Erlangga
Gomes, Faustino Cardoso. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Andi. Offset.
Gujarati, Damodar N, dan Dawn C. Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika.
Jakarta: Salemba Empat.
Herawati, Nur, Sasana, Hadi. 2013. Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah,
Pengalaman Kerja, Jenis Kelamin, dan Umur terhadap Produktivitas
Tenaga Kerja Industri Shuttlecock Kota Tegal. Diponegoro Journal of
Economics. Volume 2, Nomor 4, halaman 1-8.
Himawan, Wanda Ekki. 2015. Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Pada
Kud Sumberrejo Unit Skt (Sigaret Kretek Tangan) Sukorejo (Studi Kasus
Pada Bagian Pengelinting Rokok Kud Sumberrejo Unit Skt Sukorejo).
Jurnal Ilmiah. IE FEB UNBRAW MALANG.
Idris, Amiruddin. 2016. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Ed.1. Cet.1.
Yogyakarta.
66
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 740/ KMK.00/1989 (1989, 28 Juni) tentang
Peningkatan efisiensi dan produktivitas BUMN dan Keputusan Menteri
Keuangan RI No.826/KMK.013/1992 tentang perubahan Keputusan
Menteri Keuangan RI No. 740/ KMK.00/1989 (1989, 28 Juni).
Kompas, Go-Jek Dilaporkan Dapat Suntikan Dana dari Google, 18 Januari 2018,
https://tekno.kompas.com/read/2018/01/18/15350527/go-jek-dilaporkan-
dapat-suntikan-dana-dari-google/ [diakses 10 ferbruari 2018]
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12
Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kusriyanto, Bambang. 1984. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta:
Gramedia
Mankiw N, Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempat. Alih Bahasa:
Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga
Mulyadi. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Munir, Sahibul. 2006. Pengantar Ilmu Ekonomi. Surabaya. Pusat Pengembangan
Bahan Ajar UMB.
Primaldhi, Alfindra. Puskakomui. 2017. Hasil Riset Manfaat Sosial Aplikasi On-
Demand: Studi Kasus Gojek-Indonesia. Jurnal Ilmiah. Universitas
Indonesia.
Putra, Aga DE. 2013. Analisis Faktor – Faktor YangMenentukan Produktivitas
Tenaga Kerja(Kasus Pada Tenaga Kerja Giling Bagian Produksi
PrDjagung Prima Malang. Jurnal Ilmiah. IE FEB UNBRAW MALANG
Ramadhan, Muhammad Teza Risky. 2017. Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja
Jasa Transportasi Daring terhadap Kesejahteraan Tenaga Kerja (Studi
pada Tenaga Kerja Pengemudi GO-JEK di DKI Jakarta). Jurnal Ilmiah.
IE FEB UNBRAW MALANG.
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Saifuddin, Azwar. 2004. Metode Penelitian. Cetakan V Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Bumi.
Aksara.
Simanjuntak, Payaman J. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: LP – FE UI.
Sinungan, Muchdarsyah. 2009. Produktivitas: Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi
Aksara.
67
Solow, Robert. 1956. A Contribution to The Theory of Economic Growth.
Quarterly Journal of Economics (The MIT Press) 70 (1): 65–94.
Sudarsono. 1990. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. LP3S. Jakarta.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CY.Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujatmoko, K. 2007. Pengaruh Insentif Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja
Karyawan. Karya Ilmiah. Sumatra Utara
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia Dan
Ketenagakerjaan. Yogjakarta : Graha Ilmu.
Suprayogaswar, Dolfi. 2017. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas tenaga kerja gojek di kota malang. Jurnal Ilmiah. IE FEB
UNBRAW MALANG.
Swan, Trevor W. 1956. Economic Growth and Capital Accumulation. Economic
Record (John Wiley & Sons) 32 (2): 334–361.
Syafrino, Aprima. 2017. Efisiensi Dan Dampak Ojek Online Terhadap
Kesempatan Kerja Dan Kesejahteraan. Jurnal Ilmiah. DIE FEM IPB.
Tambunan, Vellina. 2012. Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Insentif,
Jaminan Sosial, dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga
Kerja di Kota Semarang (Studi Kasus Kecamatan Banyumanik dan
Kecamatan Gunung pati). Diponegoro Journal of Economics.
Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Vercherand, jean. 2014. Labour A Heterodox Approach. Australia Economic
Book.
Widarjono, Agus. 2016. Ekonometerika: Pengantar dan Aplikasinya. UPP STIM
YKPN, Yogyakarta. 382hlm.
Widodo, Umar Wahyu. 1989. Produktivitas Tenaga Kerja. Lintasan Ekonomi
Volume 6. No. 2.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Pengantar Teknik Dan Manajemen Industri.
Surabaya: Guna Widya.
Zeithaml, V. Parasuraman. 2007. “Problems and Strategies in Services
Marketing”. Jurnal of Marketing Vol. 49. (Spring).