FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...
Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DALAM
MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI Periode 2006-2011)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh :
HAMDAN FADHILAH
NIM. 109082000096
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/ 2013 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Hamdan Fadhilah
2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Juni 1992
3. Alamat : Jl. Perindustrian No 2A RT 003/06 Kebon
Pala, Makasar, Jakarta Timur 13650
4. Telepon : 085694638479
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. MI Al-Fatimiyah 1997-2003
2. SMP Negeri 275 Jakarta 2003-2006
3. SMA Negeri 14 Jakarta 2006-2009
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009-2013
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Pengurus Harian OSIS SMP Negeri 275 Jakarta periode 2004-2005.
2. Pengurus Harian Tae Kwon Do Moners SMA Negeri 14 Jakarta
periode 2007-2008.
3. Forum Akuntansi BEM Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah,
periode 2010-2011.
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. ESQ Leadership Training oleh ESQ Leadership Center, 23-24 Februari
2008
2. Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK oleh BEMJ Akuntansi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.
3. Seminar Nasional oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif
Hidayatullah, “Peran Asuransi dalam Era Globalisasi”, 20 Mei 2010.
vii
4. Peserta Internal Accounting Competition dalam acara Accounting Fair
2011 oleh BEMJ Akuntansi Syarif Hidayatullah Jakarta, 20–22
Desember 2010.
5. Lead Talk oleh AIESEC UI, 16 Maret 2013
V. KEPANITIAAN
1. Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) tingkat nasional ke-7 oleh
LPPTKA BKPRMI sebagai Divisi Logistik, Juli 2008
2. Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) tingkat nasional ke-8 oleh
LPPTKA BKPRMI sebagai Divisi Logistik, September 2011
VI. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Ahmad Junaidy
2. Tempat tanggal Lahir : Jakarta, 19 Juni 1964
3. Ibu : Siti Hamdiah
4. Tempat tanggal Lahir : Tangerang, 25 Maret 1974
5. Alamat : Jl. Perindustrian No 2A RT 003/06 Kebon
Pala, Makasar, Jakarta Timur 13650
6. Telepon : (021) 83683862
7. Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
viii
ABSTRACT
Factors that Influence the Company to Change the Audit Firm
The research arranged to examine the factors that influence companies in
Indonesia Stock Exchange to change their audit firm. Variables that used in this
research are audit opinion, management changes, auditor’s reputation, financial
distress, growth rate of clients, changes of Return on assets, client’s size and
change of audit firms.
Population of samples are manufacture companies that listed in Indonesia
Stock Exchange from 2006-2011. Sampling determining is done by using
purposive sampling method. This research has 205 samples from 41 companies.
This research used logistic regression to test the hyphotesis.
The result of this research indicates that the changes of audit firm are
influenced by only audit opinion. Other variables that used in this research, like
management changes, auditor’s reputation, growth rate of clients, financial
distress, changes of ROA and client’s size have no effect to change of audit firm
by companies.
Key Words: change of audit firm, audit opinion, auditor’s reputation.
ix
ABSTRAK
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Dalam Melakukan
Pergantian Kantor Akuntan Publik
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi
perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia dalam melakukan pergantian
kantor akuntan publik. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah opini audit, pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan keuangan,
tingkat pertumbuhan klien, perubahan ROA, ukuran perusahaan klien, dan
pergantian KAP.
Populasi dari sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari periode 2006-2011. Sampel ditentukan dengan
menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini memiliki 205 sampel
dari 41 perusahaan. Dalam penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan
regresi logistik.
Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa pergantian kantor akuntan
publik dipengaruhi hanya oleh opini audit. Variabel-variabel lain yang
digunakan dalam penelitian ini, seperti pergantian manajemen, reputasi auditor,
kesulitan keuangan, tingkat pertumbuhan klien, perubahan ROA dan ukkuran
perusahaan klien tidak memiliki pengaruh terhadap pergantian kantor akuntan
publik yang dilakukan oleh perusahaan.
Kata kunci: pergantian KAP, opini audit, reputasi auditor.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan atas junjungan agung,
Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang telah telah menuntun umatnya
dengan penuh kesabaran menuju jalan yang diridhoi Allah SWT. Skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:
1. Kedua orang tuaku Bapak Ahmad Junaidy dan Ibu Siti Hamdiah yang selalu
memberikan dukungan, baik yang bersifat moriil maupun materiil.
2. Adik-adikku Siti Junaidah dan Hamid Maulana Fajar, serta keponakanku
tersayang Fitria Nurida yang selalu memberikan doa dan keceriaan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai Dosen Pembimbing
I yang telah memberikan kesempatan, mencurahkan perhatian dan
memberikan banyak masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Ibu Soliyah Wulandari SE,. M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan kesempatan, mencurahkan perhatian dan memberikan banyak
masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Rini, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Bapak Hepi Prayudiawan SE., Ak., MM. selaku sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Syarif Hidayatullah
7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
xi
8. Silvia Lailiyah yang telah mencurahkan perhatian, kasih sayang dan
memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Thank you so much.
9. Teman-teman seperjuangan saat ujian kompre dan sidang skripsi, Rachmat
Dwi Winardi, Dhika Harmawan, Annisa Ayu Fitria, dan Puspo Wardhani
yang semuanya sudah jadi sarjana ekonomi. Jangan lupakan kebersamaan
kita, kawan!
10. Teman-teman diskusi yang baik, Galih Ihsan, Adi Nugraha, Agus Sukoco,
Adis Al Khalifa.
11. Seluruh rekan Akuntansi C 2009 yang selalu memberikan semangat.
12. Kepada segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang ikut
membantu kelancaran pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Mei 2013
Hamdan Fadhilah
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi .............................................................................. ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ....................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .................................................... v
Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... vi
Abstract ............................................................................................................. viii
Abstrak ................................................................................................................ ix
Kata Pengantar .................................................................................................. x
Daftar Isi ........................................................................................................... xii
Daftar Tabel ..................................................................................................... xv
Daftar Gambar ................................................................................................ xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. LatarBelakang Penelitian .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7
1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 10
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ............... 10
1. Teori Agensi (Agency Theory) ............................................... 10
2. Pengertian Audit ...................................................................... 11
3. Pergantian KAP....................................................................... 13
4. Opini Audit ............................................................................. 14
5. Financial Distress ................................................................... 17
6. Tingkat Pertumbuhan Klien ..................................................... 18
7. Perubahan ROA ....................................................................... 19
B. Penelitian Sebelumnya .................................................................. 19
xiii
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 24
D. Perumusan Hipotesis .............................. ........... ......................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 32
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 32
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 32
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 33
D. Metode Analisis Data ................................................................... 34
1. Statistik Deskriptif ................................................................... 35
2. Uji Hipotesis .............................................................................. 35
a. Uji Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ......... 36
b. Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 36
c. Uji Kelayakan Model Regresi ............................................... 37
d. Uji Multikolinieritas .............................................................. 38
e. Model Regresi Logistik ......................................................... 38
E. OperasionalisasiVariabel Penelitian .............................................. 39
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 46
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 46
1. Deskripsi Objek Penelitian....................................................... 46
2. Deskripsi Sampel Penelitian ................................................... 48
B. Analisis dan Pembahasan ............................................................ 50
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 51
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................. 53
a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model .......................... 53
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................... 54
c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ..................................... 54
d. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................... 55
e. Hasil Matriks Klasifikasi ...................................................... 56
f. Hasil Uji Regresi Logistik ................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .............................................. 66
A. Kesimpulan ................................................................................. 66
B. Implikasi ...................................................................................... 69
xiv
C. Saran ............................................................................................. 71
Daftar Pustaka .................................................................................................... 73
Lampiran ............................................................................................................ 77
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................... 23
3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian ......................................................... 44
4.1. Tahapan Pemilihan Sampel ........................................................................ 47
4.2. Sub Sektor Industri Sampel Penelitian ...................................................... 49
4.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Subsektor Industri ................................... 50
4.4. Statistik Deskriptif .................................................................................... 51
4.5. Menilai Keseluruhan Model ...................................................................... 53
4.6 Koefisien Determinasi ............................................................................... 54
4.7. Menguji Kelayakan Model Regresi ........................................................... 55
4.8. Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................................ 55
4.9. Matriks Klasifikasi ..................................................................................... 56
4.10. Hasil Uji Regresi Logistik.......................................................................... 57
4.11. Ringkasan Hasil Penelitian ........................................................................ 65
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1. Skema Kerangka Pemikiran ....................................................................... 25
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1. Daftar Nama Perusahaan Sampel..................................................................77
2. Data sampel ..................................................................................................78
3. Hasil Output SPSS .......................................................................................88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Audit memainkan peran penting dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan
ekonomi (Boynton, et. al., 2001:3). Hal ini tercermin pada kebutuhan akan
kegiatan audit, yang dilakukan auditor independen, oleh berbagai macam
lembaga, baik berupa perusahaan, instansi pemerintah, instansi pendidikan
dan lainnya.
Perusahaan membutuhkan auditor independen, yang sering juga disebut
auditor eksternal, untuk mengaudit laporan keuangan mereka. Laporan
keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengomunikasikan
fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan
atau menilai posisi dan kegiatan keuangan dari suatu perusahaan. Banyak
pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan,
diantaranya pemilik perusahaan itu sendiri, kreditur, lembaga keuangan,
investor, pemerintah, masyarakat umum dan pihak-pihak lainnya.
Manajemen perusahaan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan
keuangan perusahaan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Laporan
keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan berpotensi dipengaruhi
oleh kepentingan pribadi, sementara pihak diluar entitas membutuhkan
informasi keuangan yang dapat diandalkan. Auditor sebagai pihak yang
2
menyediakan fungsi audit diharapkan mampu menjembatani kepentingan dari
pihak manajemen maupun pihak stakeholder.
Ketika melakukan audit, auditor diharuskan bersikap objektif.
Objektivitas ini dapat dilihat dari independensi auditor, dalam arti auditor
tidak terpengaruh oleh manajemen dalam pelaksanaan audit. Porter et. al.,
dalam Nasser et. al., (2006:1) menyatakan kemandirian/independensi auditor
ini sering disebut sebagai landasan profesi audit karena merupakan dasar
kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi. Pada umumnya, bentuk
independensi auditor terdiri atas :
1. Independence in fact, maksudnya agar auditor menyimpulkan opini
dalam laporan audit sebagai pengamat professional dan tidak berat
sebelah.
2. Independence in appearance, maksudnya auditor menjauhi keadaan yang
dapat membuat orang lain meragukan objektivitas pola pikiran auditor.
Hubungan yang lama antara auditor dan klien akan membuat mereka
merasa lebih akrab. Hal ini dapat mengancam independensi auditor dalam
mengaudit laporan keuangan klien tersebut. Berbagai kasus telah terjadi
terkait dengan lunturnya independensi auditor. Auditor mungkin saja tidak
dapat menemukan, bahkan mengabaikan kesalahan saji material, baik itu
berupa kecurangan maupun kekeliruan. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan
audit (audit failure), dimana auditor tidak dapat menemukan kesalahan salah
saji material dalam laporan keuangan sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
3
menentukan opini audit terhadap laporan keuangan. Kesalahan memberikan
opini audit ini dapat menimbulkan dampak negatif yang besar bagi klien.
Auditor mungkin saja dapat dituntut secara hukum, terlebih jika kesalahan
tersebut murni milik auditor.
Contoh kasus terbesar yang terkait dengan independensi auditor adalah
kasus runtuhnya perusahaan energi Enron yang melakukan kerjasama dengan
KAP Arthur Andersen dengan cara memanipulasi laba perusahaan. Laba
dalam laporan keuangan Enron dicatat overstated oleh staf akuntan Enron
yang merupakan mantan auditor di KAP Arthur Andersen, sementara KAP
Arthur Andersen menjadi auditor eksternal atas laporan keuangan tersebut.
Akibat dari peristiwa ini, Enron hancur dan KAP Arthur Andersen dicabut
izin operasinya oleh pemerintah AS (Hutabarat, 2012:1).
Selain Enron, di Indonesia juga terjadi kasus yang melibatkan auditor
eksternal dan kliennya. Kasus yang menimpa akuntan publik JAS yang
diindikasi melakukan kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT Great
River Internasional, Tbk menyebabkan munculnya keraguan atas opini audit
dan akibatnya masyarakat mengkritik profesi auditor. Kasus tersebut muncul
setelah adanya temuan auditor investigasi dari Bapepam yang menemukan
indikasi penggelembungan akun penjualan, piutang dan aset hingga ratusan
milyar rupiah pada laporan keuangan PT Great River, Tbk yang
mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan gagal
dalam membayar utang. Berdasarkan investigasi Bapepam menyatakan
bahwa akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan PT Great River,
4
Tbk ikut menjadi tersangka. Oleh karenanya, Menteri Keuangan RI terhitung
sejak tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin akuntan publik JAS
selama dua tahun karena terbukti melakukan pelanggaran terhadap Standar
Profesi Akuntan Publik (SPAP) berkaitan dengan laporan audit atas laporan
keuangan konsolidasi PT. Great River, Tbk tahun 2003 (Hutabarat, 2012:2).
Dengan alasan mencegah hilangnya independensi auditor, digagaslah
kewajiban mengganti auditor secara periodik, atau yang sering disebut rotasi
auditor. Rotasi atau pergantian auditor secara wajib (mandatory) ini adalah
peraturan perputaran auditor yang harus dilakukan oleh perusahaan, dengan
tujuan untuk menghasilkan kualitas dan menegakkan independensi auditor.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mewajibkan adanya
pergantian kantor akuntan dan mitra audit yang diberlakukan secara periodik
sesuai peraturan yang berlaku. Peraturan tersebut adalah Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik”.
Peraturan ini menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan
keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh kantor akuntan publik
(KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.
Peraturan ini kemudian direvisi dengan dikeluarkannya Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008, yang
memiliki perubahan sebagai berikut, pertama, pemberian jasa audit umum
menjadi enam tahun berturut-turut oleh kantor akuntan dan tiga tahun
berturut-turut oleh akuntan publik kepada satu klien yang sama (pasal 3 ayat
5
1). Kedua, akuntan publik dan kantor akuntan boleh menerima kembali
penugasan setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien
yang di atas (pasal 3 ayat 2 dan 3).
Selain pergantian secara wajib (mandatory), terdapat pula pergantian
auditor secara sukarela (voluntary). Pergantian kantor akuntan publik secara
voluntary ini terjadi karena adanya dua hal yaitu auditor mengundurkan diri
atau auditor dipecat oleh klien. Pengunduran diri yang dilakukan oleh auditor
atau pemecatan terhadap auditor ini menyebabkan klien melakukan
pergantian KAP secara voluntary.
Penelitian mengenai pergantian KAP sudah pernah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Schwartz dan Menon (1985) meneliti motivasi bagi
perusahaan yang gagal untuk mengganti auditor. Faktor-faktor yang diteliti
meliputi kualifikasi audit, pelaporan sengketa, perubahan manajemen, fee
audit, dan kebutuhan asuransi. Pada penelitian Mardiyah (2002), variabel
independen yang digunakan adalah auditor switching dan variabel dependen
yang digunakan adalah perubahan kontrak, keefektifan auditor, reputasi klien, fee
audit, faktor klien, faktor auditor. Kemudian, penelitian yang dilakukan
Damayanti dan Sudarma (2008) di Indonesia. Data yang digunakan dalam
penelitian ini selama 3 tahun (2003-2005). Variabel dependen yang digunakan
peneliti adalah perusahaan berpindah auditor dan variabel independen yang
digunakan peneliti adalah pergantian manajemen, opini akuntan, feeaudit,
kesulitan keuangan perusahaan, ukuran KAP, persentase perubahan ROA.
6
Penelitian oleh Wijayani dan Januarti (2011) menggunakan variabel
dependen auditor switching dan variabel independen yang digunakan adalah
pergantian manajemen, ukuran KAP, opini audit, kesulitan keuangan perusahaan,
persentase perubahan ROA, dan ukuran klien. Chadegani, et. al. (2011)
melakukan penelitian mengenai hubungan antara variabel dependen
pergantian KAP dengan enam variabel independen, yaitu log of asset,
pergantian manajemen, ukuran klien, ukuran KAP, opini audit qualified, dan
kesulitan keuangan pada perusahaan-perusahaan di Teheran Stock Exchange
(TSE).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, banyak penelitian yang memberikan
hasil yang berbeda. Penelitian Mardiyah pada tahun 2002 membuktikan bahwa
perubahan kontrak, keefektifan auditor, reputasi auditor, fee audit, faktor
klien, faktor auditor, dan pergantian manajemen berpengaruh signifikan
terhadap auditor changes. Penelitian yang dilakukan Calderon dan Ofobike
pada tahun 2008 membuktikan bahwa hanya opini audit yang berpengaruh
terhadap pergantian KAP. Penelitian yang dilakukan Damayanti dan Sudarma
pada tahun 2008 memberikan hasil bahwa variabel fee audit dan ukuran KAP
yang mempunyai pengaruh terhadap perusahaan publik di Indonesia untuk
berpindah KAP. Penelitian yang dilakukan oleh Chadegani et. al. pada tahun
2011 memberikan hasil bahwa hanya ukuran KAP yang berhubungan dengan
auditor switching. Perbedaan hasil penelitian-penelitian ini yang mendorong
penulis untuk melakukan penelitian mengenai pergantian KAP yang dilakukan
oleh perusahaan.
7
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijayani dan
Januarti pada tahun 2011. Namun terdapat perbedaan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini dengan penelitian oleh Wijayani dan Januarti.
Penelitian ini menambahkan variabel independen pertumbuhan perusahaan
karena ketika perusahaan mengalami pertumbuhan dengan baik, mungkin saja
perusahaan mengganti auditor sebelumnya dengan auditor yang lebih bagus
demi menaikkan reputasi perusahaan di mata pihak eksternal. Variabel ini
juga merupakan rekomendasi dari penelitian Wijayani dan Januarti (2011),
sehingga variabel dependen yang digunakan penelitian ini adalah pergantian
KAP dan variabel independen yang digunakan adalah opini audit, pergantian
manajemen, reputasi auditor, tingkat pertumbuhan perusahaan klien, kesulitan
keuangan, persentase perubahan ROA, dan ukuran perusahaan klien.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan
diteliti adalah sebagai berikut:
1. Apakah faktor opini audit berpengaruh pada pergantian KAP?
2. Apakah faktor pergantian manajemen berpengaruh pada pergantian
KAP?
3. Apakah faktor reputasi auditor berpengaruh pada pergantian KAP?
4. Apakah faktor tingkat pertumbuhan klien berpengaruh pergantian KAP?
5. Apakah faktor financial distress berpengaruh pada pergantian KAP?
8
6. Apakah faktor perubahan ROA berpengaruh pada pergantian KAP?
7. Apakah faktor ukuran perusahaan klien berpengaruh pada pergantian
KAP?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis ingin menemukan bukti
empiris mengenai:
a. Pengaruh opini audit terhadap pergantian KAP.
b. Pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian KAP.
c. Pengaruh reputasi auditor terhadap pergantian KAP.
d. Pengaruh tingkat pertumbuhan klien terhadap pergantian KAP.
e. Pengaruh financial distress terhadap pergantian KAP.
f. Pengaruh perubahan ROA terhadap pergantian KAP.
g. Pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap pergantian KAP.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat menjadi informasi bagi perusahaan
mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam
melakukan pergantian KAP.
b. Profesi akuntan publik, penelitian ini dapat menjadi informasi untuk
akuntan publik tentang pergantian KAP yang dilakukan perusahaan.
c. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan dan
dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya di samping
9
memberikan pandangan dan wawasan terhadap pengembangan ilmu audit
khususnya mengenai pergantian KAP.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil
1. Teori Agensi
Jansen dan Meckling (1976:5) menyatakan hubungan keagenan adalah
suatu kontrak di mana satu atau lebih orang (principal) melibatkan orang lain
(agent) untuk melakukan beberapa layanan atas nama mereka dan kemudian
mendelegasikan sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen
tersebut. Dengan kata lain, para pemilik perusahaan atau pemegang saham
menunjuk manajemen yang dimaksudkan untuk mengelola perusahaan yang
dimilikinya.
Jensen dan Meckling (1976:6) juga menyatakan bahwa masalah agensi
disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan dan informasi asimetri antara
principal dan agent. Di satu pihak para pemegang saham menginginkan
investasi mereka menghasilkan return yang bagus, dengan hasil keuangan
yang bertambah, dalam hal ini pendapatan dividen yang besar. Namun di lain
pihak, manajemen menginginkan adanya tambahan kompensasi ataupun
bonus ketika mereka merasa melakukan tugasnya dengan baik sehingga dapat
menambah kepuasan mereka. Perbedaan tersebut menimbulkan konflik
kepentingan: (1) antara shareholders dan manajer, (2) antara shareholders
dan debtholders, dan (3) antara manajer, shareholders, dan debtholders.
11
Karena adanya konflik kepentingan antara manajer (agent) dan shareholder
(principal) itulah memicu terjadinya pergantian manajemen.
Pergantian manajemen yang dilakukan atas keputusan RUPS inilah
diharapkan dapat mendukung keinginan para shareholders. Manajemen yang
baru akan menerapkan kebijakan akuntansi yang berbeda dengan manajemen
yang lama. Oleh karena itu, manajemen yang baru juga mengharapkan kantor
akuntan publik yang menjadi partner perusahaannya dapat bekerjasama
sehingga menghasilkan opini yang diharapkan manajemen baru tersebut.
Apabila perusahaan memperoleh opini yang tidak diharapkan dari auditornya,
seperti opini adverse atau disclaimer, manajemen yang baru akan melakukan
pergantian KAP karena para stakeholder menganggap bahwa opini adverse
menunjukkan ada ketidakberesan di dalam perusahaan.
Di dalam teori agensi juga menyatakan bahwa setiap manusia akan
melakukan tindakan sesuai dengan kepentingannya (self interest).
Penggunaan auditor yang bereputasi merupakan salah satu cara manajemen
untuk dapat menjembatani kepentingan dari stakeholder dan pihak di dalam
perusahaan. Terdapatnya persepsi bahwa investor akan lebih cenderung
kepada data akuntansi yang dihasilkan oleh auditor yang bereputasi,
menambah kepercayaan perusahaan untuk tidak melakukan pergantian KAP
karena telah menggunakan auditor bereputasi.
2. Pengertian Audit
Pada prinsipnya audit merupakan sebuah proses sistematis yang
membandingkan kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditetapkan.
12
Kondisi yang dimaksud di sini merupakan keadaan yang seharusnya dapat
digunakan oleh auditor sebagai pedoman untuk mengevaluasi informasi
dalam lingkup akuntansi dan keuangan.
Pengertian audit menurut Boynton et. al., (2001:5) adalah proses
sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria
yang ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.
Sedangkan pengertian audit menurut Alvin A. Arens (2003:1) adalah
pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, auditing harus dilaksanakan oleh
seseorang yang kompeten dan independen.
Dari definisi diatas, dapat diketahui unsur-unsur penting dalam audit
yaitu audit merupakan suatu proses sistematik yang terdiri dari rangkaian
langkah atau prosedur yang logis, berkerangka, dan terorganisasi. Proses
sistematis tersebut ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari
pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk
mengevaluasi. Pernyataan adalah mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
disini adalah hasil proses akuntansi. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan
dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk
menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
13
ditetapkan. Penyampaian hasil audit dilakukan secara tertulis dalam bentuk
laporan audit (audit report). Pemakai yang berkepentingan terhadap laporan
audit adalah para pemakai informasi keuangan seperti pemegang saham,
manajemen, kreditur, calon investor, organisasi buruh dan kantor pelayanan
pajak,
3. Pergantian KAP
Pergantian KAP merupakan perpindahan kantor akuntan publik oleh
perusahaan klien. Pergantian KAP oleh perusahaan terjadi ketika lingkungan
perusahaan berubah, ketika ingin mendapatkan auditor yang lebih efektif atau
jasa yang berbeda, ketika ingin menaikkan image perusahaan, dan ketika
ingin mengurangi biaya audit. Selain itu, pergantian KAP juga timbul karena
pengaruh kompetisi pasar auditor.
Mautz dan Sharaf (1961) dalam Myers (2003:3) menyatakan bahwa
semakin luasnya hubungan relasi antara KAP dengan klien dapat mempunyai
pengaruh yang merugikan pada independensi KAP karena obyektifitas KAP
pada klien akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Untuk
meminimalisir adanya dampak dari independensi yang berkurang, salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pergantian KAP.
Pergantian KAP sendiri dapat bersifat mandatory maupun voluntary.
Dua dasar argumentasi rotasi yang bersifat mandatory umumnya
dikelompokkan menjadi dua hal: (1) kualitas dan kompetensi pekerjaan audit
cenderung menurun secara signifikan dari waktu ke waktu, (2) independensi
14
auditor dapat rusak oleh panjangnya hubungan dengan manajemen. (Hoyle,
1978:13)
Apabila suatu KAP diminta untuk mengaudit laporan keuangan sebuah
perusahaan, hal pertama yang harus dipahami KAP adalah mengenai
lingkungan bisnis perusahaan klien serta risiko audit klien. Pemahaman dua
faktor tersebut harus dilakukan oleh KAP yang baru dimana jika tidak
dilakukan maka konsekuensinya adalah meningkatnya kegagalan audit.
4. Opini Audit
Menurut standar profesional akuntan publik SA Seksi 110, tujuan audit
atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk
menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam semua hal yang material,
posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor
merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya atau apabila
keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat,
sebagai pihak yang independen, auditor tidak dibenarkan untuk memihak
kepentingan siapapun dan untuk tidak mudah dipengaruhi, serta harus bebas
dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak memiliki suatu kepentingan
dengan kliennya.
Pendapat auditor (opini audit) merupakan bagian dari laporan audit
yang merupakan informasi utama dari laporan audit. Opini audit diberikan
oleh auditor melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan
simpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang
15
diauditnya. Boynton et. al., (2001:73) mengemukakan bahwa laporan audit
adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan
kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan
yang diaudit. Dengan demikian, auditor dalam memberikan pendapat sudah
didasarkan pada keyakinan profesionalnya.
Opini audit tersebut dinyatakan dalam paragraf pendapat dalam laporan
audit. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan yang dimaksud
dalam standar pelaporan tersebut adalah meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan. Oleh karena itu, dalam standar pelaporan yang ketiga tersebut
diatas, auditor diharuskan menyampaikan kepada pemakai laporannya
mengenai informasi penting yang menurut auditor perlu diungkapkan.
Tujuan dalam standar pelaporan tersebut adalah untuk memungkinkan
pemegang saham, kreditur, pemerintah, karyawan, dan pihak lain yang
berkepentingan terhadap laporan keuangan menentukan seberapa jauh laporan
keuangan yang dilaporkan oleh auditor dalam laporan audit dapat dipercaya.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik, opini auditor terdiri atas
lima jenis opini yaitu:
a. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan
bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
16
b. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas
(Unqualified Opinion with Explanatory Language)
Dalam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf
penjelas (atau bahasa penjelas yang lain) dalam laporan audit, meskipun
tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan auditan. Paragraf penjelas dicantumkan setelah paragraf
pendapat.
c. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee
menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang
material sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia,
kecuali untuk hal hal yang dikecualikan.
d. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan
keuangan auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum.
e. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak
melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan
auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga
diberikan apabila ia dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya
dengan klien.
17
5. Financial Distress
Kondisi keuangan perusahaan merupakan gambaran atas kinerja dari
perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan klien mungkin memiliki implikasi
penting terhadap pengambilan keputusan dalam mempertahankan perusahaan
audit. Karena perusahaan klien yang bangkrut dan mengalami posisi
keuangan yang tidak sehat mungkin lebih mencari auditor yang memilik
independensi yang tinggi untuk meningkatkan kepercayaan para pemegang
saham dan kreditur serta mengurangi risiko litigasi daripada posisi keuangan
yang sehat.
Schwartz dan Soo (1995:2) menyatakan bahwa perusahaan yang
bangkrut lebih sering berpindah KAP daripada perusahaan yang tidak
bangkrut. Ketidakpastian dalam bisnis pada perusahaan-perusahaan yang
terancam bangkrut (mempunyai kesulitan keuangan) menimbulkan kondisi
yang mendorong perusahaan berpindah KAP. Sehingga kesulitan keuangan
signifikan mempengaruhi perusahaan terancam bangkrut untuk berpindah
KAP (Schwartz dan Menon, 1985:3).
Tingkat kesehatan suatu perusahan dapat dilihat dari kondisi keuangan
perusahaan yaitu jika kewajiban keuangan lebih besar daripada kekayaannya,
maka dapat dikatakan perusahaan berpotensi mengalami kebangkrutan dan
sebaliknya. Sehingga media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi
kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari arus kas dan
kewajiban jangka panjang.
18
6. Tingkat Pertumbuhan Klien
Tingkat pertumbuhan perusahaan merupakan ukuran seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya
maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Weston dan Copeland,
1992:196). Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan
tingkat penjualan perusahaan. Karena penjualan merupakan aktivitas utama
perusahaan.
Ketika pertumbuhan perusahaan tinggi, maka auditor akan cenderung
mempertahankan KAP daripada pertumbuhan perusahaan yang rendah. Hal
ini dikarenakan ketika bisnis terus bertumbuh, permintaan untuk
independensi yang lebih tinggi dan perusahaan audit yang berkualitas untuk
mengurangi biaya keagenan serta memberikan layanan non-audit yang
dibutuhkan untuk meningkatkan perluasan perusahaan. Altman (1968) dalam
Petronela (2004:3) mengemukakan bahwa perusahaan dengan negative
growth mengindikasikan kecendurungan yang lebih besar kearah
kebangkrutan sehingga perusahaan yang mengalami penurunan pada
penjualan maka akan terjadi penurunan pula pada labanya.
Pertumbuhan penjualan menunjukkan perusahaan untuk dapat bertahan
dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba
perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan penjualan
perusahaan merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan
untuk tetap survive. Perusahaan dengan rasio pertumbuhan penjualan negatif
19
berpotensi besar mengalami penurunan laba sehingga apabila manajemen
tidak segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan dimungkinkan tidak
akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
7. Perubahan ROA
ROA (Return on Assets) didefinisikan sebagai rentabilitas ekonomi
yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa
lalu, kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan
perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA diperoleh
dari total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan
dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. Menurut Damayanti dan
Sudarma (2008:11), persentase perubahan ROA (Return on Assets)
merupakan salah satu indikator keuangan perusahaan untuk melihat prospek
bisnis perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai persentase perubahan ROA
yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan aset yang dimiliki
perusahaan.
B. Penelitian Sebelumnya
Beberapa penelitian mengenai pergantian KAP telah dilakukan di
berbagai negara dengan kurun waktu dan variabel yang berbeda-beda.
Variabel apa saja yang diteliti pada tiap-tiap penelitian akan dibahas di bawah
ini.
Schwartz dan Menon melakukan penelitian pada tahun 1985 yang
meneliti motivasi bagi perusahaan yang gagal untuk mengganti auditor.
20
Faktor-faktor yang diteliti meliputi kualifikasi audit, pelaporan sengketa,
perubahan manajemen, fee audit, dan kebutuhan asuransi. Berdasarkan hasil
penelitian mereka, ditemukan bahwa perubahan manajemen dan kualifikasi
audit terkait dengan perpindahan auditor di perusahaan gagal. Ukuran
tampaknya tidak menjadi masalah yang berkaitan dengan perpindahan auditor
diantara perusahaan gagal. Schwartz dan Menon (1985:3) juga menyatakan
bahwa opini audit selain WTP akan membuat perusahaan kecewa dan
meninggalkan KAP tersebut sehingga terjadilah pergantian KAP.
Mardiyah melakukan penelitian pada tahun 2002. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan kontrak, keefektifan auditor,
reputasi klien, biaya audit, faktor klien, dan faktor auditor terhadap auditor
changes dengan analisis regresi dan model RPA (Recursive Partitioning
Algorithm). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perubahan kontrak,
keefektifan auditor, reputasi auditor, fee audit, faktor klien, faktor auditor, dan
pergantian manajemen berpengaruh signifikan terhadap auditor changes.
Penelitian Hudaib dan Cooke pada tahun 2005 yang dilakukan di
Inggris meneliti efek interaktif perubahan Managing Director/Chief Executive
Officer (MD) dan kesulitan keuangan bersama-sama dengan lima variabel
kontrol (jenis perusahaan audit, fee audit, gearing, waktu, dan ukuran
perusahaan) pada opini audit dan auditor switching. Hudaib dan Cooke
(2005:20) menemukan bahwa perusahaan yang tertekan secara finansial dan
mengubah MD paling mungkin untuk menerima laporan audit yang qualified,
ceteris paribus. Selain itu, Hudaib dan Cooke (2005:21) menemukan bukti
21
dari ancaman keakraban dan intimidasi dan bahwa probabilitas switching
meningkat dengan tingkat keparahan opini qualified.
Penelitian Nasser et al. pada tahun 2006 bertujuan untuk menguji aspek
hubungan auditor-klien, yaitu masa perikatan audit dan auditor switching, dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sampel yang digunakan adalah
perusahaan publik yang terdaftar di KLSE (Kuala Lumpur stock Exchange) pada
periode 1990-2000. Penelitian ini memberikan bukti tentang hubungan antara
auditor switching dan tiga variabel, yaitu ukuran klien, ukuran KAP, dan
financial distress. Sedangkan untuk variabel tingkat pertumbuhan klien tidak
berpengaruh terhadap auditor switching.
Penelitian yang dilakukan Damayanti dan Sudarma pada tahun 2008
memberikan hasil bahwa variabel fee audit dan ukuran KAP yang mempunyai
pengaruh terhadap perusahaan publik di Indonesia untuk berpindah KAP.
Variabel yang lain, yaitu pergantian manajemen, opini akuntan, kesulitan
keuangan perusahaan, dan persentase perubahan ROA tidak memiliki
pengaruh terhadap perusahaan publik di Indonesia untuk berpindah KAP.
Variabel yang paling signifikan adalah variabel ukuran KAP yang merupakan
salah satu proksi dari kualitas audit sehingga dapat disimpulkan bahwa
kualitas audit merupakan faktor penting yang mempengaruhi perusahaan
berpindah KAP. Selain itu, variabel fee audit juga merupakan variabel yang
signifikan sebagai faktor kesesuaian harga yang mempengaruhi keputusan
perusahaan untuk melakukan perpindahan KAP.
Chadegani, et. al. melakukan penelitian pada tahun 2011 mengenai
hubungan antara auditor switching dengan enam variabel independen, yaitu
22
log of asset, pergantian manajemen, ukuran klien, ukuran KAP, opini audit
qualified, dan kesulitan keuangan pada perusahaan-perusahaan di Teheran
Stock Exchange (TSE). Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa
hanya ukuran KAP yang berhubungan secara signifikan dengan pergantian
auditor dalam TSE. Lebih lanjut, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa
ada hubungan yang tidak signifikan antara penerimaan opini audit qualified
dengan pergantian auditor.
Wijayani dan Juniarti melakukan penelitian pada tahun 2011 mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan di Indonesia melakukan auditor
switching. Faktor-faktor tersebut adalah pergantian manajemen, opini audit,
financial distress, persentase perubahan ROA, ukuran KAP, dan ukuran
perusahaan klien. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian Wijayani dan Juniarti menyatakan
bahwa pergantian manajemen dan ukuran KAP berpengaruh secara signifikan
terhadap auditor switching. sementara variabel-variabel lain seperti opini
audit, financial distress, perubahan ROA dan ukuran klien tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap auditor switching.
23
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Sebelumnya
No Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Schwartz dan
Menon (1985)
kualifikasi audit, pelaporan sengketa,
perubahan manajemen, fee audit, dan
kebutuhan asuransi
perubahan manajemen dan
kualifikasi audit terkait dengan
perpindahan auditor di perusahaan
gagal
2 Mardiyah (2002) Perubahan kontrak, keefektifan auditor,
reputasi klien, fee audit, faktor klien,
faktor auditor
Perubahan kontrak, keefektifan
auditor, faktor klien, faktor
auditor, reputasi klien dan fee
audit berpengaruh.
3 Nasser et. al.
(2006)
Ukuran KAP, ukuran klien,
pertumbuhan klien, financial
distress, audit tenure.
Ukuran KAP, ukuran klien,
financial distress, dan audit
tenure berpengaruh terhadap
pergantian KAP.
4 Damayanti dan
Sudarma (2008)
Audit fee, ukuran KAP, opini akuntan,
pergantian manajemen, kesulitan
keuangan perusahaan, dan persentase
perubahan ROA.
Audit fee dan ukuran KAP yang
berpengaruh terhadap pergantian
KAP.
5 Calderon dan
Ofobike (2008)
Audit fee, ukuran KAP, ukuran klien,
audit opinion, going concern, control
environment, accounting disagreement,
financial estatement, manajemen risiko,
scope limitation.
Audit opinion yang berpengaruh
terhadap pergantian KAP
6 Chadegani et. al.
(2011)
Log of asset, perubahan manajemen,
ukuran KAP, audit fee, opini audit
qualified,financial distress.
Ukuran KAP yang berpengaruh
terhadap pergantian KAP
7 Wijayani dan
Juniarti (2011)
Opini audit, ukuran KAP, ukuran
klien, pergantian manajemen,
financial distress, perubahan
persentase ROA
Pergantian manajemen dan
ukuran KAP yang berpengaruh
terhadap pergantian KAP
Sumber : Hasil data olahan
24
C. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang
tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran
sistematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi
dari serangkaian masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat
disajikan dalam bentuk bagan, deskripsi kualitatif, dan atau gabungan
keduanya (Hamid, 2012:25).
Kerangka berpikir ini merupakan model yang menggambarkan
bagaimana teori yang telah ada berhubungan dengan faktor-faktor yang telah
diketahui sebagai masalah yang akan dipecahkan. Faktor-faktor yang terdapat
dalam penelitian ini adalah opini audit, pergantian manajemen, reputasi
auditor, financial distress, tingkat pertumbuhan klien, perubahan ROA, dan
ukuran perusahaan klien yang mempengaruhi perusahaan dalam melakukan
pergantian kantor akuntan publik. Berikut merupakan gambaran kerangka
pemikiran dari penelitian ini:
25
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Terdapat Kasus Mengenai Akuntan Publik yang Melakukan
Pelanggaran dan Skandal Audit
Variabel Independen Variabel Dependen
Teori yang Berkaitan dengan Masalah
Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 423/KMK.06/2002
tentang pembatasan praktik jasa akuntan publik yang diperbaharui
dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik
Metode Analisis : Regresi Logistik
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, dan Saran
Opini Audit
Ukuran
Perusahaan
Klien
Pergantian
Manajemen
Perubahan
ROA
Reputasi
Auditor
Kesulitan
Keuangan
Tingkat
Pertumbuhan
Perusahaan
Pergantian
KAP
26
D. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Opini Audit Terhadap Pergantian KAP
Laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dan tidak
memenuhi Prinsip Akuntansi Berterima Umum pada umumnya akan
memperoleh opini diluar opini wajar tanpa pengecualian. Sehingga
perusahaan akan berpindah KAP yang mungkin dapat memberikan opini
sesuai dengan yang diharapkan perusahaan (Tandirerung dalam
Damayanti 2010:10). Manajemen akan memberhentikan auditornya
sebagai suatu bentuk hukuman atas opini yang tidak diharapkan
perusahaan atas laporan keuangannya dan berharap untuk mendapatkan
auditor yang lebih mudah diatur (Carcello dan Neal, 2003:18) karena
manajemen ingin mencapai tujuannya yaitu menampilkan laporan
keuangan yang telah memenuhi standar dan aturan yang berlaku.
H1 : Terdapat pengaruh dari jenis opini audit terhadap pergantian KAP.
2. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Pergantian KAP
Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan
pelaporan akuntansinya (Nagy, 2005:4). Dengan melakukan pergantian
manajemen, manajemen yang baru akan menerapkan kebijakan akuntansi
yang berbeda dengan manajemen yang lama. Oleh karena itulah
manajemen yang baru mengharapkan KAP yang dipakai perusahaannya
dapat bekerjasama sehingga menghasilkan opini yang diharapkan
27
manajemen. Untuk alasan itulah perusahaan dengan manajemen baru
akan melakukan pergantian KAP agar mendapatkan KAP yang dapat
memberikan opini sesuai apa yang diinginkan manajemen.
H2 : Terdapat pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian KAP
3. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Pergantian KAP
Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu
self interest, maka kehadiran pihak ketiga sebagai mediator hubungan
keagenan diperlukan, dalam hal ini adalah auditor. Investor akan lebih
cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari auditor yang
bereputasi (Praptitorini dan Januarti, 2007:7). Perusahaan tidak akan
mengganti KAP jika KAP nya sudah bereputasi. Perusahaan yang sedang
melakukan aktivitas pendanaan atau melakukan new financing tentunya
berharap mendapatkan reaksi yang positif dari pergantian KAP yang
dilakukan. Dengan mengganti auditornya dengan auditor yang lebih
punya nama maka reputasi perusahaan juga akan terangkat dimata
investor (Eichenseher et al., 1989 dalam Kawijaya dan Juniarti, 2002:2).
Dalam hal ini auditor yang memiliki reputasi, diproksikan dengan
KAP Big Four. Dengan kata lain, KAP yang bereputasi ini akan
menambah kepercayaan diri sebuah perusahaan dalam menarik simpati b
para calon investor. Untuk itu jika perusahaan telah menggunakan KAP
yang bereputasi, perusahaan tidak akan melakukan pergantian KAP
28
karena KAP bereputasi ini mendukung perkembangan perusahaan ke
depannya.
H3 : Terdapat pengaruh reputasi auditor terhadap pergantian KAP
4. Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Klien Terhadap Pergantian KAP
Tingkat pertumbuhan perusahaan merupakan ukuran seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya
maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan (Weston dan
Copeland, 1992:196). Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan
diproksikan dengan tingkat penjualan perusahaan. Karena penjualan
merupakan aktivitas utama perusahaan.
Ketika pertumbuhan perusahaan tinggi, maka auditor akan
cenderung mempertahankan KAP daripada pertumbuhan perusahaan
yang rendah. Hal ini dikarenakan ketika bisnis terus bertumbuh,
permintaan untuk independensi yang lebih tinggi dan perusahaan audit
yang berkualitas untuk mengurangi biaya keagenan serta memberikan
layanan non-audit yang dibutuhkan untuk meningkatkan perluasan
perusahaan. Altman (1968) dalam Petronela (2004:3) mengemukakan
bahwa perusahaan dengan negative growth mengindikasikan
kecendurungan yang lebih besar kearah kebangkrutan sehingga
perusahaan yang mengalami penurunan pada penjualan maka akan terjadi
penurunan pula pada labanya. Apabila manajemen tidak segera
mengambil tindakan perbaikan, perusahaan dimungkinkan tidak akan
29
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan klien yang
mempunyai rasio pertumbuhan penjualan yang negatif akan cenderung
untuk berpindah auditor. Berdasarkan argumen diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan melakukan pergantian KAP bagi
klien yang pertumbuhannya besar lebih rendah dibandingkan dengan
klien yang pertumbuhannya kecil. Sehingga H4 dapat diyatakan sebagai
berikut:
H4 : Tingkat pertumbuhan perusahaan klien berpengaruh terhadap
pergantian KAP.
5. Pengaruh Financial Distress Terhadap Pergantian KAP
Kondisi keuangan perusahaan merupakan gambaran atas kinerja
dari perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan klien mungkin memiliki
implikasi penting terhadap pengambilan keputusan dalam
mempertahankan perusahaan audit. Karena perusahaan klien yang
bangkrut dan mengalami posisi keuangan yang tidak sehat mungkin lebih
mencari auditor yang memiliki independensi yang tinggi untuk
meningkatkan kepercayaan para pemegang saham dan kreditur serta
mengurangi risiko litigasi daripada posisi keuangan yang sehat (Francis
dan Wilson dalam Maharani dan Purnomosidhi, 2010:10).
Schwartz dan Soo (1995:2) menyatakan bahwa perusahaan yang
bangkrut lebih sering berpindah KAP daripada perusahaan yang tidak
bangkrut. Ketidakpastian dalam bisnis pada perusahaan-perusahaan yang
30
terancam bangkrut (mempunyai kesulitan keuangan) menimbulkan
kondisi yang mendorong perusahaan berpindah KAP. Sehingga kesulitan
keuangan signifikan mempengaruhi perusahaan terancam bangkrut untuk
berpindah KAP (Schwartz dan Menon, 1985:3). Berdasarkan argumen
tersebut dapat dikatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan yang sehat
memiliki kecendurungan untuk mempertahankan KAP daripada kondisi
keuangan perusahaan yang tidak sehat. Sehingga H4 dapat diyatakan
sebagai berikut:
H5 : Terdapat pengaruh financial distress terhadap pergantian KAP
6. Pengaruh perubahan ROA terhadap pergantian KAP.
Persentase perubahan ROA (Return on Asset) merupakan salah
satu proksi dari reputasi klien/client reputation (Mardiyah, 2002). Selain
itu perubahan ROA juga dapat digunakan sebagai indikator prospek
bisnis dari perusahaan tersebut.Semakin tinggi nilai ROA berarti semakin
efektif pengelolaan aktiva yang dimiliki perusahaan dan semakin baik
pula prospek bisnisnya (Damayanti dan Sudarma, 2008:11). Perusahaan
yang memiliki nilai ROA rendah cenderung mengganti auditornya karena
mengalami penurunan kinerja sehingga prospek bisnisnya menurun.
Ketika kondisi keuangan perusahaan menurun, manajemen cenderung
mencari auditor baru yang bisa menyembunyikan keadaan perusahaan
(Wijayanti dan Januarti, 2011:9).
H6 : Terdapat pengaruh perubahan ROA terhadap pergantian KAP.
31
7. Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien terhadap Pergantian KAP
Ukuran perusahaan klien merupakan salah satu variabel yang
sering diuji pengaruhnya terhadap pergantian KAP. Abbott et al.
(2000:1) menunjukkan adanya hubungan yang positif antara ukuran klien
dengan pemilihan perusahaan audit yang memiliki kualitas yang tinggi.
Idealnya, ukuran perusahaan audit harus sesuai dengan ukuran
perusahaan klien dan jenis layanan yang dibutuhkan. Sebuah
ketidaksesuaian ukuran antara perusahaan klien yang besar diaudit oleh
perusahaan audit yang kecil dapat menyebabkan berakhirnya keterlibatan
audit (Hudaib dan Cooke, 2005:20), yaitu pergantian KAP.
H7 : Terdapat pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap pergantian KAP.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau
lebih (Indriantoro dan Supomo, 2002:27). Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh variabel independen, yaitu opini audit, pergantian
manajemen, reputasi auditor, tingkat pertumbuhan klien, financial distress,
perubahan ROA dan ukuran perusahaan klien terhadap variabel dependen,
yaitu pergantian KAP. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dalam
industri manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2006-2011.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya
akan diduga. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua
perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2006 sampai 2011.
Sampel adalah sebagian dari elemen populasi yang diteliti.
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat
diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi sebenarnya,
dengan kata lain sampel harus representative. Pemilihan sampel penelitian ini
33
dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan
untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang
ditentukan (Indriantoro dan Supomo, 2002:131). Adapun kriteria yang
digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang
terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut
dari tahun 2006-2011.
b. Perusahaan yang menyajikan informasi keuangan lengkap berupa
informasi nama CEO, opini audit yang diberikan auditor, total aset, total
hutang, total ekuitas, ROA (Return on Assets), dan nama KAP.
c. Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang
pelaporan.
d. Perusahaan yang melakukan kegiatan operasional penjualan selama
periode 2006-2011.
e. Perusahaan yang mengganti KAP selama periode 2006-2011.
C. Metode Pengumpulan Data
Seluruh data bersumber dari laporan keuangan auditan perusahaan
dalam industri manufaktur tahun 2006 sampai dengan 2011 yang telah
dipublikasikan secara lengkap di BEI. Data sekunder adalah sumber data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis
yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan
34
yang tidak dipublikasikan. Alasan menggunakan data sekunder dengan
pertimbangan data ini dapat diperoleh lebih mudah, lebih murah, dan
mempunyai rentang waktu dan ruang yang lebih luas. Data diperoleh dalam
bentuk data yang telah dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh pihak
lain yaitu Bursa Efek Indonesia berupa data melalui internet (www.idx.co.id)
dalam hal ini data keuangan dari tahun 2006-2011, Indonesia Capital Market
Directory (ICMD), annual report perusahaan dan media internet.
D. Metode Analisis Data
Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis
kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu
permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini,
analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data
penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
logistik. Model ini dipilih dengan alasan bahwa data yang digunakan dalam
penelitian ini bersifat non metrik pada variabel dependen, sedangkan variabel
independen merupakan campuran antara variabel kontinyu (data metrik) dan
katagorial (data non metrik). Campuran skala pada variabel bebas tersebut
menyebabkan asumsi multivariate normal distribution tidak dapat terpenuhi.
Dengan demikian bentuk fungsinya menjadi logistik dan tidak membutuhkan
asumsi normalitas data pada variabel independennya (Garson, 2012:10).
35
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data yang
dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation), dan
maksimum-minimum (Ghozali, 2011:19). Mean digunakan untuk
memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.
Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel.
Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan
maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran
keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat
untuk dijadikan sampel penelitian.
2. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis Penelitian dengan estimasi parameter menggunakan
Maximum Likehood Estimation (MLE).
Ho = b1 = b2 = b3 =….= bi = 0
Ho ¹ b1 ¹ b2 ¹ b3¹….¹ bi ¹ 0
Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak
mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan (dalam
populasi). Pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan a = 5%.
Kaidah pengambilan keputusan adalah:
1. Jika nilai probabilitas (sig.) < a = 5% maka hipotesis alternatif
didukung.
2. Jika nilai probabilitas (sig.) > a = 5% maka hipotesis alternatif tidak
didukung.
36
a. Uji Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data.
Beberaa test statistics diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk
menilai model fit adalah:
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol
agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada
fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa
model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji
hipotesis nol dan alternatif, L ditranformasikan menjadi -2LogL.
Penurunan likelihood (-2LogL) menunjukkan model regresi yang lebih
baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskam fit dengan data.
b. Koefisien Determinasi (Cox dan Snell’s R Square dan Nagelkerke R
Square)
Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba
meniru ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan
pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1
sehingga sulit diinterpretasikan. Untuk dapat mendapatkan koefisien
determinasi yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple
regression, maka digunakan Nagelkerke R Square.
Nagelkereke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and
Snell R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0
37
sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell
R Square dengan nilai maksimumnya (Garson, 2012:92). Nilai yang
kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam
menejelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
c. Uji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness
of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai
dengan model, dengan kata lain tidak ada perbedaan antara model
dengan data sehingga model dapat dikatakan fit (Garson, 2012:32).
Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan
atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada
perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga
Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi
nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness
of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak
dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat
dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data
observasinya.
38
d. Uji Multikolonieritas
Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala
korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini
menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat
besarnya korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol.
e. Model Regresi Logistik
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh opini
audit, pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan keuangan, dan
tingkat pertumbuhan klien terhadap variabel dependen, yaitu
pergantian KAP pada perusahaan manufaktur. Adapun model regresi
logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
PKAP = a + b1OA + b2PM + b3RA + b4 TPK + b5 FD + b6 ROA +
b7 LnTA + e.
Keterangan:
PKAP : Pergantian KAP
a : Konstanta
b1-b7 : Koefisien regresi
OA : Opini Audit
PM : Pergantian Manajemen
39
RA : Reputasi Auditor
TPK : Tingkat pertumbuhan klien
FD : Financial Distress
ROA : Perubahan ROA
Ln TA : Logaritma natural dari total aset klien.
e : Residual error
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini berisi tentang definisi operasional dari variabel-variabel
yang diteliti yaitu opini audit, pergantian manajemen, reputasi auditor,
financial distress, tingkat pertumbuhan klien dan pergantian KAP. Selain itu
juga berisi tentang cara pengukuran dari variabel-variabel tersebut. Adapun
operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang variabelitasnya diamati dan
diukur untuk menentukan besar kecilnya pengaruh yang disebabkan oleh
variabel bebas (Sarwono, 2013:6) Dalam penelitian ini variabel dependen
yang digunakan adalah pergantian KAP. Variabel ini merupakan variabel
dummy, jika perusahaan melakukan pergantian KAP maka diberi nilai 1
dan jika tidak maka diberi nilai 0.
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Sarwono, 2013:5).
40
Variabel independen dapat disebut sebagai variabel yang mendahului
(antecedent variable), atau juga dapat dinamakan variabel yang diduga
sebagai sebab (presumed cause variable). Variabel independen penelitian
ini adalah opini audit, pergantian manajemen, reputasi auditor, financial
distress, dan tingkat pertumbuhan klien.
a. Opini Audit
Variabel opini audit menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan
klien menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified)
maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien menerima
opini wajar tanpa pengecualian (unqualified), maka diberikan nilai 0
(Damayanti dan Sudarma, 2008:14).
b. Pergantian Manajemen
Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel dummy. Jika
perusahaan klien mengganti direksi atau CEO maka diberikan nilai
1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti direksi atau
CEO, maka diberikan nilai 0 (Damayanti dan Sudarma, 2008:14).
c. Reputasi Auditor
Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang
disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut.
Dalam penelitian ini reputasi auditor diproksikan dengan afiliasi
dengan The Big Four yang menggunakan variabel dummy. Jika KAP
termasuk dalam kategori The Big Four Auditors diberi nilai 1, jika
41
tidak diberi nilai 0 (Sinarwati, 2010:7). KAP di Indonesia yang
berafiliasi dengan The Big Four Auditors yaitu:
(1) KAP Purwantono, Suherman, Surja berafiliasi dengan
Ernst&Young,
(2) KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte
Touche Tohmatsu,
(3) KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja berafiliasi dengan KPMG
(4) KAP Tanudiredja, Wibisana dan rekan berafiliasi dengan
Pricewaterhouse Coopers.
d. Financial distress
Tirapat dan Nittayagasetwat (1999:21) mengatakan bahwa
perusahaan mengalami financial distress jika perusahaan
menghentikan operasinya dan perusahaan merencanakan untuk
melakukan restrukturisasi. Dalam penelitian ini financial distress
diproksikan dengan menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan
mendapat laba bersih negatif selama dua tahun berturut-turut, maka
akan diberi nilai 1. Sebaliknya jika tidak mendapat laba bersih
negatif selama dua tahun berturut-turut, akan mendapat nilai 0
(Elloumi dan Gueyie, 2001).
e. Tingkat Pertumbuhan Klien
Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan difokuskan pada rasio
pertumbuhan penjualan. Karena penjualan merupakan kegiatan
operasional utama perusahaan klien. Rasio pertumbuhan penjualan
42
mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan
ekonomi secara keseluruhan (Weston dan Copeland, 1992:196).
Semakin tinggi penjualan perusahaan klien maka semakin tinggi
pula pertumbuhan perusahaan klien akibatnya perusahaan klien
dapat mempertahankan auditor meskipun membutuhkan audit fee
yang tinggi. Hal ini berarti perusahaan yang pertumbuhannya tinggi
akan lebih rendah melakukan pergantian KAP. Variabel
pertumbuhan perusahaan klien dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan rasio pertumbuhan perusahaan klien yaitu penjualan
bersih sekarang dikurangi dengan penjualan bersih tahun, kemudian
dibagi dengan total aset.
Rasio pertumbuhan perusahaan klien dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Penjualan bersiht-penjualan bersiht-1
dS =
TA
Dimana:
dS = Rasio Pertumbuhan perusahaan klien.
TA = Total asset.
Penjualan Bersih t = Penjualan Bersih sekarang.
Penjualan bersih t-1 = Penjualan bersih tahun lalu.
43
f. Perubahan ROA
ROA adalah rasio mengenai jumlah laba bersih yang diperoleh
perusahaan dibandingkan dengan total aset yang dimiliki
perusahaan. ROA merupakan salah satu rasio yang paling sering
digunakan oleh investor untuk melihat kinerja perusahaan. Variabel
perubahan ROA dalam perusahaan ini diukur dengan rumus sebagai
berikut:
ROAt- ROAt-1
ROA =
ROAt-1
g. Ukuran Perusahaan Klien
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala di mana dapat
diklasifikasikan besar kecil perusahaan berdasarkan total aset.
Semakin besar total aset perusahaan menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan semakin besar. Akan tetapi, sebaliknya, semakin kecil
nilai total aset perusahaan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
semakin kecil. Perusahaan klien dikatakan besar salah satunya
karena kompleksitas usaha dan peningkatan pemisahan antara
manajemen dan kepemilikan, sehingga menimbulkan permintaan
yang sangat tinggi bagi perusahaan audit independen untuk
mengurangi biaya keagenan (Watts dan Zimmerman, 1986:324).
Variabel ukuran perusahaan klien dalam penelitian ini dihitung
dengan menggunakan rasio ukuran perusahaan klien yaitu logaritma
natural atas total asset perusahaan (Nasser et. al., 2006:6).
44
Variabel dan skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian
disajikan secara ringkas pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Jenis
Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
1 Pergantian KAP Dependen Variabel dummy, diberikan
nilai 1 jika perusahaan
melakukan pergantian KAP,
nilai 0 jika tidak melakukan
pergantian KAP
Nominal
2 Opini Audit Independen Variabel dummy, diberikan
nilai 1 jika mendapatkan
opini selain wajar tanpa
pengecualian, nilai 0 jika
mendapatkan opini wajar
tanpa pengecualian
Nominal
3 Pergantian
Manajemen
Independen Variabel dummy, diberikan
nilai 1 jika perusahaan
melakukan pergantian
manajemen, nilai 0 jika
tidak melakukan pergantian
manajemen
Nominal
4 Reputasi Auditor Independen Variabel dummy, jika
perusahaan diaudit oleh
KAP big four maka
diberikan nilai 1, jika
perusahaan diaudit oleh
KAP non big four maka
diberikan nilai 0
Nominal
5 Financial Distress Independen Variabel dummy, diberikan
nilai 1 jika perusahaan
mengalami laba negatif
selama dua tahun berturut-
turut, nilai 0 jika tidak
mengalami.
Nominal
45
Tabel 3.1 (Lanjutan)
6 Tingkat
Pertumbuhan Klien
Independen Net salest – NetSalest-1
dS=
Net Salest-1
Rasio
7 Perubahan ROA Independen ROAt – ROAt-1
ROA=
ROAt-1
Rasio
8 Ukuran Perusahaan
Klien
Independen Menggunakan logaritma
natural dari total aset
perusahaan
Rasio
Sumber: Hasil data olahan
46
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2006-2011.
Perusahaan-perusahaan tersebut telah terdaftar di BEI sebelum 1 Januari
2006 dan selama periode tersebut tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia
atau mengalami delisting. Industri manufaktur dipilih karena merupakan
industri yang memiliki jumlah perusahaan yang paling banyak terdaftar
di BEI dibandingkan jenis industri lain. Fokus penelitian ini adalah untuk
melihat pengaruh dari opini audit, pergantian manajemen, reputasi
auditor, financial distress, tingkat pertumbuhan perusahaan, perubahan
ROA, dan ukuran perusahaan klien terhadap pergantian KAP dalam
industri manufaktur.
Alasan peneliti menggunakan data dari laporan keuangan dan
laporan tahunan mulai dari tahun 2006-2011 adalah karena pada rentang
waktu 2006-2011, meskipun terjadi krisis ekonomi dunia, Indonesia tidak
terkena dampak langsung dari krisis tersebut. Sehingga perekonomian
Indonesia dapat dibilang cukup stabil dan tidak terjadi perubahan yang
ekstrem dalam perekonomian Indonesia, khususnya di bidang industri
manufaktur. Selain itu, pemilihan rentang waktu 2006-2011 juga
47
menyediakan data keuangan perusah`aan yang berkaitan dengan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
17/PMK.01/2008 yang merupakan revisi dari Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang “Jasa Akuntan
Publik”. Peraturan Menteri ini menyatakan bahwa pemberian jasa audit
umum menjadi enam tahun berturut-turut oleh kantor akuntan publik dan
tiga tahun berturut-turut oleh akuntan publik kepada satu klien yang
sama. Meskipun rentang waktu yang digunakan mulai dari tahun 2006,
namun data keuangan yang digunakan seluruhnya dalam penelitian ini
mulai dari tahun 2007 hingga 2011. Penggunaan data keuangan tahun
2006 hanya sebagai pelengkap saja, di mana pada beberapa variabel
dibutuhkan data yang berasal dari tahun t-1, seperti pertumbuhan
perusahaan klien dan perubahan ROA.
Tabel 4.1
Tahap Pemilihan Sampel
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2006-2011 125
Laporan keuangan yang tidak lengkap 23
Perusahaan tidak melakukan kegiatan penjualan dalam periode 2006-2011 1
Perusahaan memakai US Dollar sebagai mata uang pelaporan 4
Jumlah perusahaan yang tidak mengganti KAP 56
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 41
Tahun pengamatan 5
Jumlah sampel total penelitian 205
Sumber: Hasil data olahan
48
Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2006-2010 berjumlah 125 perusahaan.
Dari 125 perusahaan manufaktur tersebut terdapat 23 perusahaan yang
tidak menerbitkan laporan keuangan secara lengkap, 1 perusahaan yang
tidak melakukan kegiatan penjualan secara dua tahun berturut-turut,
empat perusahaan yang menggunakan US Dollar sebagai mata uang
pelaporan, dan 56 perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP
selama periode penelitian. Sehingga perusahaan manufaktur yang
dijadikan sampel adalah sebanyak 41 perusahaan. Sedangkan total
pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 205
pengamatan.
2. Deskripsi Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan metode purposive
sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Sampel dipilih dari perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini, seperti opini audit atas laporan keuangan, nilai
penjualan bersih yang dilakukan perusahaan, ROA yang dihasilkan oleh
perusahaan, total aset yang dimiliki perusahaan, dan nama KAP yang
mengaudit laporan keuangan perusahaan.
49
Ringkasan sampel penelitian disajikakan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.2
SubSektor Industri Sampel Penelitian
No Sub Sektor Industri Jumlah
1 Adhesive 1
2 Animal Feed 1
3 Apparel & Other Product 4
4 Automotive & Allied Product 3
5 Cables 1
6 Cement 1
7 Chemical & Allied Products 4
8 Food & Beverages 3
9 Fabricated Metal 1
10 Lumber & Wood Products 1
11 Metal & Allied Products 7
12 Paper & Allied Products 1
13 Plastics & Glass Products 3
14 Pharmaceuticals 5
15 Stone, Clay, and Concrete Products 1
16 Textile Mill 3
17 Tobacco Manufacturer 1
Jumlah Perusahaan 41
Jumlah Tahun Penelitian 5
Jumlah Seluruh Sampel 205
Sumber: Hasil data olahan
Pada tabel di bawah ini, dapat dilihat bahwa sampel yang terpilih
tersebar secara acak dan hampir merata pada 17 sub sektor industri.
Perusahaan yang paling banyak berasal dari Metal & Allied Products
yaitu sebanyak 7 perusahaan atau sekitar 17,07%.
50
Tabel 4.3
Distribusi Sampel Berdasarkan Sub Sektor Industri
Sumber: Hasil data olahan
B. Analisis dan Pembahasan
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi
logistik (logistic regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran
yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen (opini audit,
pergantian manajemen, reputasi auditor, financial distress, tingkat
pertumbuhan perusahaan, perubahan ROA, dan ukuran perusahaan klien)
terhadap variabel dependen yaitu pergantian KAP.
No Sub Sektor Industri Jumlah Persentase
1 Adhesive 1 2,44
2 Animal Feed 1 2,44
3 Apparel & Other Product 4 9,76
4 Automotive & Allied Product 3 7,32
5 Cables 1 2,44
6 Cement 1 2,44
7 Chemical & Allied Products 4 9,76
8 Food & Beverages 3 7,32
9 Fabricated Metal 1 2,44
10 Lumber & Wood Products 1 2,44
11 Metal & Allied Products 7 17,07
12 Paper & Allied Products 1 2,44
13 Plastics & Glass Products 3 7,32
14 Pharmaceuticals 5 12,20
15 Stone, Clay, and Concrete Products 1 2,44
16 Textile Mill 3 7,32
17 Tobacco Manufacturer 1 2,44
51
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, diperoleh data yang
merupakan hasil perkalian dari jumlah sampel perusahaan yang
berjumlah 41 perusahaan dengan jumlah periode tahun penelitian yang
berjumlah 5 tahun, sehingga menghasilkan data penelitian sebesar 205
data penelitian.
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif
T
t
a
T
T
Sumber: Hasil output SPSS
Tabel 4.4 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel
penelitian. Berdasarkan Tabel 4.4, hasil analisis dengan menggunakan
statistik deskriptif terhadap opini audit (OA) menunjukkan nilai
minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar
0,61 dan standar deviasi 0,491. Hasil analisis dengan menggunakan
statistik deskriptif terhadap pergantian manajemen (PM) menunjukkan
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
OA 205 0.00 1.00 0.61 0.4901
PM 205 0.00 1.00 0.14 0.3443
RA 205 0.00 1.00 0.23 0.4245
FD 205 0.00 1.00 0.09 0.2907
TPK 205 -3.91 1.90 0.08 0.4956
DROA 205 -35.30 96.25 0.66 7.9989
LnTA 205 23.30 30.61 27.10 1.2733
PKAP 205 0.00 1.00 0.32 0.4665
52
nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata
sebesar 0,14 dan standar deviasi 0,344.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
reputasi auditor (RA) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai
maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,23 dan standar deviasi
0,425. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
financial distress (FD) menunjukkan nilai minimum sebesar 0, nilai
maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar 0,09 dan standar deviasi
0,291.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
tingkat pertumbuhan perusahaan klien (TPK) menunjukkan nilai
minimum sebesar -3,915, nilai maksimum sebesar 1,90 dengan rata-rata
sebesar 0,076 dan standar deviasi 0,496. Hasil analisis dengan
menggunakan statistik deskriptif terhadap perubahan ROA (DROA)
menunjukkan nilai minimum sebesar -35,30, nilai maksimum sebesar
96,25 dengan rata-rata sebesar 0,662 dan standar deviasi 7,998.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
ukuran perusahaan klien (LnTA) menunjukkan nilai minimum sebesar
23,30, nilai maksimum sebesar 30,61 dengan rata-rata sebesar 27,099 dan
standar deviasi 1,273. Hasil analisis dengan menggunakan statistik
deskriptif terhadap pergantian KAP (PKAP) menunjukkan nilai
minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 1 dengan rata-rata sebesar
0,317 dan standar deviasi 0,466.
53
2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Karena menggunakan variabel dependen yang bersifat dummy
(melakukan pergantian KAP atau tidak melakukan pergantian KAP),
maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi
logistik. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi
logistik dapat dijelaskan dengan sebagai berikut:
a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log
Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2 Log
Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number=1). Nilai -2LL awal
adalah sebesar 256,104. Setelah dimasukkan keempat variabel
independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi
234,701. Penurunan Likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi
yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit
dengan data.
Tabel 4.5
Menilai Keseluruhan Model
Sumber: Hasil output SPSS
Iteration
-2 Log
likelihood
Coefficients
Constant OA PM RA FD TPK DROA LnTA
Step 1 1 236.621 -0.087 0.727 -0.157 -0.418 0.718 0.042 0.034 -0.039
2 234.815 -0.550 0.916 -0.215 -0.584 0.826 0.045 0.059 -0.029
3 234.701 -0.666 0.934 -0.227 -0.606 0.859 0.039 0.071 -0.025
4 234.701 -0.659 0.935 -0.227 -0.607 0.859 0.039 0.072 -0.026
5 234.701 -0.659 0.935 -0.227 -0.607 0.859 0.039 0.072 -0.026
54
b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square)
Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik
ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke
RSquare adalah sebesar 0,139 yang berarti variabilitas variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah
sebesar 13,9%, sedangkan sisanya sebesar 86,1% dijelaskan oleh
variabel-variabel lain di luar model penelitian, seperti biaya audit,
opini going concern, pergantian komite audit, dan lain-lain (Wijayani
dan Januarti, 2011:16).
Tabel 4.6
Koefisien Determinasi
Step
-2 Log
likelihood
Cox & Snell
R Square
Nagelkerke R
Square
1 234.701 0.099 0.139
Sumber: Hasil output SPSS
c. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Pengujian menunjukkan nilai Chi-
square sebesar 4,938 dengan signifikansi (p) sebesar 0,764.
Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 maka model dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai
observasinya.
55
Tabel 4.7
Menguji Kelayakan Model Regresi
Step Chi-square Df Sig.
1 4.938 8 0.764
Sumber: Hasil output SPSS
d. Hasil Uji Multikolonieritas
Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala
korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini
menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat
besarnya korelasi antar variabel independen.
Hasil tabel menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar
variabel yang nilainya lebih besar dari 0,8, maka tidak ada gejala
multikolonieritas yang serius antar variabel bebas (Damayanti dan
Sudarma, 2008:17).
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber: Hasil output SPSS
Constant OA PM RA FD TPK DROA LnTA
Constant 1.000 0.125 0.003 0.272 -0.234 0.086 -0.102 -0.997
OA 0.125 1.000 -0.066 0.160 -0.205 -0.027 -0.006 -0.189
PM 0.003 -0.066 1.000 -0.198 -0.189 -0.074 -0.045 -0.007
RA 0.272 0.160 -0.198 1.000 0.034 -0.100 -0.029 -0.297
FD -0.234 -0.205 -0.189 0.034 1.000 0.131 0.224 0.229
TPK 0.086 -0.027 -0.074 -0.100 0.131 1.000 -0.104 -0.088
DROA -0.102 -0.006 -0.045 -0.029 0.224 -0.104 1.000 0.096
LnTA -0.997 -0.189 -0.007 -0.297 0.229 -0.088 0.096 1.000
56
e. Hasil Matriks Klasifikasi
Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi
untuk memprediksi kemungkinan pergantian KAP yang dilakukan
oleh perusahaan.
Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi
kemungkinan perusahaan melakukan pergantian KAP adalah sebesar
20%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model
regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 13 sampel (20%) yang
diprediksi akan melakukan pergantian KAP dari total 65 sampel yang
melakukan pergantian KAP. Kekuatan prediksi model sampel yang
tidak melakukan pergantian KAP adalah sebesar 94,3%, yang berarti
bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 132
sampel (94,3%) yang diprediksi tidak melakukan pergantian KAP dari
total 140 sampel yang tidak melakukan pergantian KAP.
Tabel 4.9
Matriks Klasifikasi
Observed
Predicted
AuditChanges Percentage
Correct No Changes Changes
Step 1 AuditChanges No
Changes
132 8 94.3
Changes 52 13 20.0
Overall Percentage 70.7
Sumber: Hasil output SPSS
57
f. Hasil Uji Regresi Logistik
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Logistik
Sumber : Hasil output SPSS
Berdasarkan model regresi yang terbentuk pada tabel di atas,
mendapatkan hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan
model berikut ini:
PKAP = -0,659 + 0,935OA – 0,227PM – 0,607RA + 0,859FD +
0,039TPK + 0,072DROA – 0,026 LnTA.
Berdasarkan hasil uji regresi logistik di atas, maka terdapat beberapa
bagian interpretasi hasil yang disajikan.
1. Pengaruh opini audit terhadap pergantian KAP.
Variabel opini menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,935
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,010, kurang dari α = 0,05.
Karena tingkat signifikansi kurang dari α = 0,05, maka hipotesis ke-1
berhasil didukung. Penelitian ini membuktikan bahwa opini audit
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
OA 0.935 0.361 6.698 1 0.010 2.547
PM -0.227 0.497 0.210 1 0.647 0.797
RA -0.607 0.455 1.778 1 0.182 0.545
FD 0.859 0.567 2.300 1 0.129 2.362
TPK 0.039 0.350 0.012 1 0.912 1.039
DROA 0.072 0.042 2.976 1 0.085 1.075
LnTA -0.026 0.139 0.034 1 0.855 0.975
Constant -0.659 3.727 0.031 1 0.860 0.518
58
berpengaruh terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Calderon dan
Ofobike (2008) dan Divianto (2011), namun tidak mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Mardiyah (2002), Nasser et. al (2006),
Damayanti dan Sudarma (2010), serta Wijayani dan Januarti (2011).
Opini audit merupakan cerminan dari laporan keuangan yang
dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
menginginkan opini audit wajar tanpa pengecualian terhadap laporan
keuangannya. Ketika perusahaan mendapat opini selain wajar tanpa
pengecualian, hal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
oleh pihak eksternal, seperti investor yang enggan membeli saham di
perusahaan yang mendapat opini audit qualified, bahkan adverse dan
disclaimer.
Perusahaan cenderung mengganti KAP ketika diberi opini selain
wajar tanpa pengecualian oleh KAP yang mengaudit laporan
keuangan (Tandirerung 2006, dalam Damayanti 2010:10). Hal ini
dilakukan perusahaan dengan harapan KAP yang baru akan lebih
lunak dan memberikan opini audit sesuai keinginan perusahaan
(Carcello dan Neal, 2003:18). Dengan mendapat opini audit wajar
tanpa pengecualian, citra perusahaan akan lebih baik di mata pihak
eksternal. Sehingga perusahaan dapat lebih mudah untuk melakukan
aktivitas bisnis yang memerlukan laporan keuangan yang telah diaudit
dan beropini wajar tanpa pengecualian.
59
2. Pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian KAP.
Variabel pergantian manajemen menunjukkan koefisien regresi
negatif sebesar 0,227 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,647, lebih
besar dari α = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α =
0,05, maka hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak
berhasil membuktikan bahwa pergantian manajemen berpengaruh
terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian dari Damayanti dan Sudarma (2008) dan Chadegani et. al.,
(2011). Namun tidak mendukung hasil penelitian Wijayani dan
Juniarti (2011).
Pergantian manajemen mungkin dilakukan perusahaan karena
hasil evaluasi atas kinerja manajemen yang buruk atau ada pergantian
kepemilikan perusahaan. Namun, ketika terjadi pergantian
manajemen, hal ini tidak selalu diikuti dengan pergantian KAP yang
digunakan oleh manajemen sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kebijakan dan pelaporan akuntansi KAP lama tetap dapat
diselaraskan dengan kebijakan manajemen baru dengan cara
melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak. Adanya fenomena
seperti ini erat kaitannya dengan keadaan perusahaan publik di
Indonesia yang mayoritas dikuasai dan dijalankan bersama oleh
orang-orang dalam satu keluarga (Damayanti dan Sudarma, 2008:19) .
Selain itu, manajemen yang baru merasa tidak perlu untuk
mengganti KAP yang lama dengan menunjuk KAP baru jika kinerja
60
KAP yang ditunjuk oleh manajemen lama dianggap memiliki kinerja
yang baik dan memuaskan manajemen yang baru.
3. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap pergantian KAP
Variabel reputasi auditor menunjukkan koefisien regresi negatif
sebesar 0,607 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,182, lebih besar
dari α = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05,
maka hipotesis ke-3 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak
berhasil membuktikan bahwa reputasi auditor berpengaruh terhadap
pergantian KAP. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
Sinarwati (2010).
KAP big-4 termasuk KAP yang memiliki reputasi baik di dunia
internasional. Mereka memiliki reputasi yang baik karena jaringannya
tersebar luas di seluruh dunia, serta memiliki auditor yang kompeten
dan berpengalaman banyak. Oleh karena hal itu, investor akan lebih
cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan oleh auditor yang
bereputasi (Praptitorini dan Januarti, 2007:7). Meskipun demikian,
tidak berarti KAP selain big-4 bukan KAP yang bagus.
Perusahaan tidak akan mengganti KAP yang digunakannya jika
telah memiliki reputasi yang baik (Sinarwati, 2010:15). Hal ini
dilakukan agar investor tetap menganggap laporan keuangan
perusahaan, yang telah diaudit oleh auditor bereputasi, baik dan telah
bebas dari salah saji material. Selain itu, jika perusahaan mengganti
61
KAP yang mengauditnya, butuh waktu beberapa tahun bagi auditor
yang baru untuk memahami perusahaan sepenuhnya (Brazel dan
Bradford, 2011:2).
4. Pengaruh financial distress terhadap pergantian KAP
Variabel financial distress menunjukkan koefisien regresi positif
sebesar 0,859 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,129, lebih besar
dari α = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05,
maka hipotesis ke-4 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak
berhasil membuktikan bahwa financial distress berpengaruh terhadap
pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari
Damayanti dan Sudarma (2008), Wijayanti (2010), Chadegani et. al.,
(2011), dan Wijayani dan Juniarti (2011). Namun tidak mendukung
hasil penelitian dari Nasser et. al., (2006).
Kondisi keuangan perusahaan merupakan gambaran atas kinerja
dari perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan klien mungkin
memiliki implikasi penting terhadap pengambilan keputusan dalam
mempertahankan perusahaan audit. Saat perusahaan mengalami
kesulitan keuangan atau financial distress, akan ada kemungkinan
perusahaan mengganti KAP yang lama dan menggantinya dengan
KAP yang berbiaya lebih rendah untuk menekan biaya audit.
Namun berdasarkan hasil penelitian ini, ketika perusahaan
mengalami financial distress, perusahaan tidak akan mengganti KAP
62
karena untuk menunjukkan bahwa semua hal yang terjadi di dalam
perusahaan berjalan dengan baik. Perusahaan juga tidak mengganti
KAP untuk menghindari anggapan negatif dari pihak eksternal ketika
mengganti KAP karena kesulitan keuangan yang dialami perusahaan
(Wijayani dan Januarti, 2011:18).
5. Pengaruh tingkat pertumbuhan perusahaan klien terhadap pergantian
KAP
Variabel tingkat pertumbuhan perusahaan klien menunjukkan
koefisien regresi positif sebesar 0,039 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,912, lebih besar dari α = 0,05. Karena tingkat signifikansi
lebih besar dari α = 0,05, maka hipotesis ke-5 tidak berhasil didukung.
Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa tingkat pertumbuhan
perusahaan klien berpengaruh terhadap pergantian KAP. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Nasser et. al., (2006)
dan Nuryanti (2012).
Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, idealnya klien
mengganti auditornya dengan auditor yang lebih bagus agar dapat
meningkatkan citra perusahaan yang lebih baik di mata pihak
eksternal. Dengan bertumbuhnya perusahaan klien, diharapkan klien
dapat membayar biaya audit yang lebih tinggi agar kualitas auditnya
meningkat.
63
Namun, berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan perusahaan klien tidak berpengaruh terhadap pergantian
KAP. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan manajemen untuk
mempertahankan reputasi perusahaannya dengan tidak mengganti
KAP yang mengaudit laporan keuangan perusahaan (Nuryanti,
2012:17).
6. Pengaruh perubahan ROA terhadap pergantian KAP
Variabel perubahan ROA menunjukkan koefisien regresi positif
sebesar 0,072 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,085, lebih besar
dari α = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α = 0,05,
maka hipotesis ke-6 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak
berhasil membuktikan bahwa perubahan ROA berpengaruh terhadap
pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari
Damayanti dan Sudarma (2008) dan Wijayani dan Juniarti (2011).
ROA (return of asset) merupakan salah satu rasio yang paling
sering dilihat investor sebagai acuan untuk melihat baik atau tidaknya
perusahaan dalam beroperasi. Ketika terjadi perubahan ROA, baik itu
berupa penurunan ataupun kenaikan, hal tersebut mungkin akan
berpengaruh terhadap investor. Akan tetapi, perubahan ROA tidak
mempengaruhi hubungan perusahaan dengan perusahaan klien karena
perubahan ROA tidak ada hubungannya dengan pekerjaan auditor.
64
Sehingga saat terjadi perubahan ROA, klien tidak langsung
mengganti KAP yang bertugas mengaudit laporan keuangan
perusahaannya. Perusahaan justru akan mengganti akuntannya jika
terjadi penurunan ROA untuk menutupi kinerja perusahaan yang tidak
bagus (Wijayani dan Januarti, 2011:19).
7. Pengaruh ukuran perusahaan klien terhadap pergantian KAP
Variabel ukuran perusahaan klien menunjukkan koefisien regresi
negatif sebesar 0,026 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,855, lebih
besar dari α = 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari α =
0,05, maka hipotesis ke-7 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak
berhasil membuktikan bahwa ukuran perusahaan klien berpengaruh
terhadap pergantian KAP. Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian dari Calderon dan Ofobike (2008), Chadegani et. al. (2011),
dan Wijayani dan Juniarti (2011). Namun hasi penelitian ini tidak
mendukung hasil penelitian Nasser, et. al. (2006) serta Suparlan dan
Andayani (2010).
Perusahaan dengan total aset besar tetap menggunakan jasa KAP
big four untuk mengaudit laporan keuangannya. Sedangkan
perusahaan dengan total aset kecil cenderung berpindah ke KAP non
big four. Hal ini mencerminkan kesesuaian ukuran antara KAP dengan
kliennya (Afriansyah dan Siregar, 2007:11). KAP kecil akan kesulitan
dalam mengaudit kliennya jika ukuran perusahaan klien terlalu besar,
65
sedangkan KAP besar akan kehilangan reputasinya jika menerima
klien dengan ukuran yang kecil.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, ukuran perusahaan klien tidak
mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian KAP. Hal ini
mungkin disebabkan oleh telah digunakannya KAP big four oleh klien
dengan ukuran perusahaan yang besar, dan klien dengan ukuran
perusahaan yang kecil pun telah menggunakan KAP non big four.
Meskipun terjadi pergantian auditor, perusahaan dengan total aset
kecil akan mengganti KAP sebelumnya dengan KAP non big four
lainnya.
Ringkasan hasil penelitian disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.11
Ringkasan Hasil Penelitian
Variabel Independen Variabel Dependen
Pergantian KAP
Opini Audit Berpengaruh
Pergantian Manajemen Tidak Berpengaruh
Reputasi auditor Tidak Berpengaruh
Financial Distress Tidak Berpengaruh
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Tidak Berpengaruh
Perubahan ROA Tidak Berpengaruh
Ukuran Perusahaan Klien Tidak Berpengaruh
66
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh opini audit, pergantian
manajemen, reputasi klien, financial distress, tingkat pertumbuhan
perusahaan klien, perubahan ROA, dan ukuran perusahaan klien terhadap
pergantian KAP. Data sampel perusahaan sebanyak 205 pengamatan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI)
selama periode 2006-2011.
Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat
diringkas sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini audit berpengaruh
terhadap pergantian KAP selama lima tahun pengamatan (2007-
2011). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Calderon dan Ofobike (2008) dan Divianto (2011),
namun tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
Mardiyah (2002), Nasser et. al. (2006), Damayanti dan Sudarma
(2010), serta Wijayani dan Januarti (2011).
Perusahaan akan mengganti KAP yang mereka tugaskan sebelumnya
jika mendapat opini selain yang diinginkan perusahaan, yaitu wajar
tanpa pengecualian. Hal ini dilakukan perusahaan demi mendapatkan
opini audit wajar tanpa pengecualian dari KAP yang baru.
67
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergantian manajemen
berpengaruh terhadap pergantian KAP selama lima tahun
pengamatan (2007-2011). Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian dari Damayanti dan Sudarma (2008) dan Chadegani et.
al. (2011). Namun tidak mendukung hasil penelitian Wijayani dan
Juniarti (2011).
Meskipun terjadi pergantian manajemen, perusahaan tidak akan
mengganti KAP yang ditugaskannya karena manajemen yang baru
dapat menyelaraskan kebijakan akuntansi perusahaannya dengan
KAP tersebut.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi auditor tidak
berpengaruh terhadap pergantian KAP selama lima tahun
pengamatan (2007-2011). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Sinarwati (2010).
Perusahaan tidak mengganti KAP meskipun KAP tersebut bukan
merupakan KAP yang bereputasi seperti KAP big four. Perusahaan
berpendapat bahwa semua KAP akan tetap bersikap profesional dan
menjaga independensinya meskipun KAP tersebut bukan merupakan
KAP yang bereputasi.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress tidak
berpengaruh terhadap pergantian KAP selama lima tahun
pengamatan (2007-2011). Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian dari Damayanti dan Sudarma (2008), Wijayanti (2010),
68
Chadegani et. al. (2011), dan Wijayani dan Juniarti (2011). Namun
tidak mendukung hasil penelitian dari Nasser et. al. (2006).
Kesulitan keuangan yang dialami perusahaan tidak akan membuat
perusahaan tersebut mengganti KAP. Hal ini dilakukan oleh
perusahaan untuk menunjukkan bahwa semua hal yang terjadi dalam
perusahaan berjalan dengan baik.
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan
perusahaan klien tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP
selama lima tahun pengamatan (2007-2011). Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian dari Nasser et. al., (2006) dan Nuryanti
(2012).
Pertumbuhan yang dialami perusahaan tidak akan menyebabkan
perusahaan mengganti KAP. Hal ini didasarkan pertimbangan
perusahaan yang ingin menjaga reputasinya dengan tidak mengganti
KAP.
6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan ROA tidak
berpengaruh terhadap pergantian KAP selama lima tahun
pengamatan (2007-2011). Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian dari Damayanti dan Sudarma (2008) dan Wijayani dan
Juniarti (2011).
Perubahan ROA yang terjadi dalam perusahaan tidak akan
mempengaruhi auditor dalam melaksanakan tugasnya mengaudit
69
laporan keuangan. Sehingga hal ini tidak menyebabkan perusahaan
mengganti KAP.
7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan klien tidak
berpengaruh terhadap pergantian KAP selama lima tahun
pengamatan (2007-2011). Hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian dari Calderon dan Ofobike (2008), Chadegani et. al.,
(2011), dan Wijayani dan Juniarti (2011). Namun hasi penelitian ini
tidak mendukung hasil penelitian Nasser, et. al., (2006) serta
Suparlan dan Andayani (2010).
Ukuran perusahaan klien tidak mempengaruhi perusahaan untuk
mengganti KAP. Hal ini disebabkan karena telah adanya kesesuaian
antara ukuran perusahaan dengan KAP yang dipilihnya untuk
mengaudit laporan keuangan perusahaan.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan kontribusi
terhadap perkembangan ilmu audit, khususnya yang membahas mengenai
perkembangan perilaku perusahaan dalam melakukan pergantian KAP.
Serta memberikan informasi tambahan mengenai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi perusahaan dalam keputusannya untuk melakukan
pergantian KAP. Hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi bagi
perusahaan, auditor dan akademisi.
70
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis uraikan sebelumnya,
maka dapat dikemukakan implikasi yang dapat bermanfaat sebagai
berikut:
1. Bagi perusahaan
Diharapkan hasil dari penelitian ini membantu perusahaan dalam
mempertimbangkan untuk mengganti KAP yang sedang mereka
tugaskan. Berdasarkan hasil penelitian, opini audit merupakan
faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam mengganti KAP-nya.
Sebaiknya perusahaan tidak mengganti KAP yang sedang
digunakan jasanya ketika auditor dari KAP tersebut memberikan
opini atas laporan keuangan selain wajar tanpa pengecualian. Opini
tersebut merupakan representasi dari laporan keuangan yang dibuat
oleh perusahaan. Sehingga untuk mendapat opini audit yang
diinginkan, perusahaan harus membuat laporan keuangan dengan
lebih baik.
2. Bagi auditor
Dalam mengaudit suatu perusahaan, tentunya auditor melakukan
tugasnya sesuai dengan standar profesional yang telah ditetapkan
oleh IAPI. Dengan demikian, opini audit yang terdapat dalam
laporan auditor merupakan representasi yang sesungguhnya dari
laporan keuangan. Ketika klien meminta opini wajar tanpa
pengecualian kepada auditor padahal opini yang seharusnya
71
diberikan adalah bukan opini wajar tanpa pengecualian, auditor
harus memegang teguh independensinya dan menolak permintaan
klien tersebut dengan tetap memberikan opini sesuai dengan
sebagaimana mestinya.
3. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
dan referensi untuk penelitian selanjutnya dan diharapkan untuk
dapat melanjutkan penelitian yang berkaitan mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam melakukan
pergantian kantor akuntan publik sehingga bermanfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.
C. Saran
Penelitian mengenai pergantian KAP selanjutnya diharapkan mampu
memberikan hasil yang lebih baik dan berkualitas, dengan
mempertimbangkan saran berikut ini:
1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat mempertimbangkan untuk
menggunakan atau sektor industri yang lain sebagai populasi
penelitian.
2. Variabel financial distress yang digunakan pada penelitian selanjutnya
hendaknya diukur dengan lebih akurat, tidak dengan melihat rugi
72
bersih yang dialami perusahaan selama dua tahun berturut-turut.
Peneliti berikutnya mungkin dapat menggunakan Altman Z-Score.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel independen
penelitian agar mampu menjelaskan masalah pergantian KAP dengan
lebih baik lagi. Variabel independen yang dapat digunakan seperti
audit fee, pergantian komite audit, opini going concern, pergantian
dewan komisaris, dan lain-lain.
73
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, Zef dan Sylvia Siregar. “Konsentrasi Pasar Audit di Indonesia”,
Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 2010.
Arens, Alvin A. dan Loebbecke. “Auditing”, Salemba Empat, Jakarta, 2003.
Abbott Lawrence J, Young Park, Susan Parker. 2000. “The Effects of Audit
Committee Activity and Independence on Corporate Fraud” Managerial
Finance: Vol. 26, Iss. 11; pg. 55-68.
Barton, Jan. “Who Cares about Auditor Reputation?”, Contemporary Accounting
Research, Vol. 22, Issue 3, 2005.
Boynton, William C. Johnson., Raymond N. and Kell, Walter G. “Modern
Auditing”, edisi ketujuh, jilid 2, Erlangga, Jakarta. 2001.
Brazel, Joseph F. dan Marianne Bradford, CPA. “Shedding New Light on Auditor
Switching”. Strategic Finance pp. 49-53, 2011.
Carcello, J.V. dan Neal, T.L. “Audit Committee Characteristis and auditor
Dismissals Following “New” Going-Concern Reports”, The Accounting
Review, Vol. 78, No. 1, pp. 95-117, 2003.
Chadegani, AA., Zakiah MM., Azam Jari. “The Determinant Factors of Auditor
switch among Companies Listed on Tehran Stock Exchange”,
International Conference on Sociality and Economics Development
IPEDR vol.10, 2011.
Chow, C.W, dan S.J. Rice, “Qualified Audit Opinions and Auditor Switching”,
The Accounting Review, Vol. LVII, No.2, pp. 326-335, 1982.
Damayanti, S. dan M. Sudarma. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
Berpindah Kantor Akuntan Publik”, Simposium Nasional Akuntansi XI,
Pontianak, 2008.
74
Divianto. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perusahaan dalam Melakukan
Auditor Switching”, Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi vol 1 no 2,
2011.
Elloumi, F. and Gueyie´, J.P. „„Financial distress and corporate governance: an
empirical analysis’‟, Vol. 1 No. 1, pp. 15-23 Corporate Governance: The
International Journal of Business in Society, 2001.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19”,
Edisi 5 Cetakan V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,
2011.
Giri, Efraim Ferdinan. “Pengaruh Tenur Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi
KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia”.
Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-26, 2010.
Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011.
Hudaib, M, dan T.E Cooke. “The Impact of Managing Director Changes and
Financial Distress on Audit Qualification and Auditor Switching”, Journal
of Business Finance & Accounting, Vol.32, No.9-10, Pp.1703-39, 2005.
Hutabarat, Goodman. “Pengaruh Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika
Auditor terhadap Kualitas Audit”, Jurnal Ilmiah ESAI Volume 6, Nomor 1,
2012
Indra, Bastian. “Akuntansi Sektor Publik Di Indonesia”, BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta, 2001.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis”, BPFE-
Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.
Jensen, Michael C. dan Meckling W.H. “Theory of The Firm: Managerial
Behaviour, Agency Cost and ownership Structure”, Journal of financial
Economics, Vol. 3, h. 305-360, 1976.
75
Kawijaya, N. dan Juniarti. “Faktor-faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor
(Auditor Switch) pada Perusahaan-perusahaan di Surabaya dan
Sidoarjo”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 4, No. 2, November
2002:93-105, 2002.
Maharani, Bunga dan Bambang Purnomosidhi. “Pergantian Auditor: Pengujian
Teori yang Menghubungkan Biaya Agensi dengan Diferensiasi Kualitas
Auditor”, Tesis Universitas Brawijaya, Malang, 2010.
Mardiyah, A.A. “Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor Terhadap Auditor
Changes: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontijensi RPA (Recursive
Model Algorithm)”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi,
Vol.3, No.2, pp.133-154, 2002.
Menteri Keuangan. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 jo
359/KMK.06/2003 tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta, 2003.
Menteri Keuangan. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
17/PMK.01/2008 pasal 3 tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta, 2008.
Mulyadi. “Auditing”, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Myers, J.N., Myers, L.A., dan Omer, T.C. “Exploring The Term of The Auditor-
Client Relationship and The Quality of Earnings: A Case for Mandatory
Auditor Rotation?”. The Accounting Review, Vol. 78, No. 3, pp. 779-799,
2003.
Nagy, Albert L. “Mandatory audit firm turnover, financial reporting quality, and
client bargaining power: The case of Arthur Andersen.” Accounting
Horizons. Vol. 19(2): 51–68, 2005.
Nasser, et.al. “Auditor-Client Relationship: The Case of Audit tenure and Auditor
Switching in Malaysia”. Managerial Auditing Journal, Vol. 21, No. 7, pp.
724-737. 2006.
Petronela, Thio A. “Pertimbangan Going Concern Perusahaan Dalam Pemberian
Opini Audit”. Jurnal Balance pp. 46-55, 2004.
76
Schwartz, K.B. dan B.S. Soo. “An Analysis of Firm 8–K Disclousure of Auditor
Changes by Firms Approaching Bankruptcy”, Auditing: A Journal of
Practice Theory, Vol. 14. No. 1, Spring 1995, 125-135, 1995.
Schwartz, K.B, dan K. Menon. “Auditor switches by failing firm”. The
Accounting Review, Vol. LX, No. 2, pp 248-261. 1985.
Sinarwati, Ni Kadek.”Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?”. Simposium Nasional
Akuntansi XIII, Purwokerto, 2010.
Sinason, D.H., J.P. Jones, dan S.W. Shelton. “An Investigation of Auditor and
Client Tenure”. Mid-American Journal of Business, Vol. 16, No. 2, pp. 31-
40, 2001.
Suparlan dan Andayani, Wuryan. “Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan
Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit”. Simposium Nasional
Akuntansi XIII, Purwokerto, hal. 1-25, 2010.
Sukrisno Agoes. “Auditing”, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, Jakarta, 2004.
Tirapat, S., and A. Nittayagasetwat. ”An Investigation of Thai Listed Firms
Financial Distress Using Macro and Micro Variables”. Multinational
Finance Journal 3, 103-126, 1999.
Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. “Faktor-Faktor Determinasi Kualitas Audit-
Suatu Studi dengan Pendekatan Earning Surprise Benchmark”,
Simposium nasional Akuntansi XII, Palembang, hal. 1-34, 2009.
Wijayani, Evi Dwi dan Indira Januarti. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching.”
Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh, 2011.
Weston, John Fred dan Thomas E. Copeland. “Managerial Finance”.
Pennsylvania. Dryden Press, 1992.
77
Lampiran 1
Daftar Nama Perusahaan
No Kode Nama Perusahaan
1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk.
2 ALKA PT. Alakasa Industrindo Tbk.
3 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk.
4 AUTO PT Astra Otoparts Tbk.
5 BIMA PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
6 BRAM PT Indo Kordsa Tbk.
7 BRNA PT Berlina Tbk.
8 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk.
9 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk.
10 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk.
11 CLPI PT Colorpak Indonesia Tbk.
12 DPNS PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
13 EKAD PT Ekadharma International Tbk.
14 HDTX PT Panasia Indo Resources Tbk.
15 IKAI PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk.
16 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk.
17 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk.
18 JKSW PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk.
19 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk.
20 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
21 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk.
22 LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk.
23 PAFI PT Panasia Filament Inti Tbk.
24 PBRX PT Pan Brothers Tex Tbk.
25 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk.
26 POLY PT Asia Pacific Fibers Tbk.
27 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk.
28 RMBA PT Bentoel Internasional Investama Tbk.
29 SAIP PT Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk.
30 SCPI PT Merck Sharp & Dohme Indonesia Tbk.
31 SIMM PT Surya Intrindo Makmur Tbk.
32 SIPD PT Sierad Produce Tbk.
33 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
34 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk.
35 SQBI PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.
36 STTP PT Siantar Top Tbk.
37 TIRA PT Tira Austenite Tbk.
38 TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
39 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk.
40 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk.
41 VOKS PT Voksel Electric Tbk.
78
Tabel Lampiran 2
NO Kode
Perusahaan
2007
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan D ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
1 ADES 1 0 KPMG 1 -0,020 0,60 25,91 0
2 ALKA 1 0 GT 0 -1,915 -0,20 25,74 0
3 AMFG 1 0 ERNST&YOUNG 0 0,205 9,10 28,22 0
4 AUTO 1 1 PWC 0 0,235 0,40 28,87 1
5 BIMA 1 1 AFR 0 1,603 1,20 25,30 0
6 BRAM 0 1 PWC 0 0,024 1,10 28,07 0
7 BRNA 0 1 DELOITTE 0 0,179 4,00 26,68 0
8 BTON 0 0 DELOITTE 0 1,247 6,80 24,56 0
9 BUDI 1 0 JOHAN 0 0,188 0,40 28,03 0
10 CEKA 0 1 ERNST&YOUNG 0 0,675 -0,30 27,16 1
11 CLPI 0 0 KANAKA 0 0,540 0,13 25,84 0
12 DPNS 0 0 HMR 0 0,101 2,50 25,77 0
13 EKAD 0 0 KTF&D 0 0,433 -0,40 25,17 0
14 HDTX 0 0 YANUAR 0 0,103 2,55 27,85 1
15 IKAI 1 0 KOSASIH 0 -0,044 3,00 27,37 0
16 INAF 1 1 HLB 0 0,244 -0,50 27,64 0
17 INAI 1 0 RSM AAJ 0 -0,090 -1,00 26,90 0
18 JKSW 1 0 SOFWAN 0 0,019 -6,50 26,39 0
19 JPRS 0 0 DELOITTE 0 0,344 0,10 26,32 0
20 KAEF 0 1 RANDALL 0 0,127 0,10 27,96 0
79
Tabel Lampiran 2 (Lanjutan)
NO Kode
Perusahaan
2007
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
21 KICI 1 0 PKF 0 -0,079 -0,90 25,11 1
22 LMPI 0 0 ERNST&YOUNG 0 0,061 2,30 27 0
23 PAFI 1 1 DARMENTA 1 0,055 -0,40 27,13 0
24 PBRX 1 0 PKF 0 0,236 0,70 27,45 1
25 PICO 0 0 BAYUDI 0 0,192 1,70 26,84 0
26 POLY 1 0 GT 1 0,106 -35,30 29,33 0
27 RICY 1 0 GT 0 0,014 -0,03 27,08 0
28 RMBA 0 0 DELOITTE 0 0,412 0,10 28,98 0
29 SAIP 1 0 YANSEN 0 0,088 7,00 28,61 1
30 SCPI 0 0 DELOITTE 0 0,362 1,70 25,58 0
31 SIMM 1 0 SUBYAKTO 1 -0,047 0,46 25,49 1
32 SIPD 1 0 RSM AAJ 0 0,402 -0,60 27,89 0
33 SMGR 1 0 ERNST&YOUNG 0 0,103 0,20 29,77 1
34 SMSM 1 0 TERAMIHARDJA 0 0,220 0,10 27,44 0
35 SQBI 0 1 DELOITTE 0 0,075 0,10 26,15 0
36 STTP 0 0 ADI 0 0,087 -0,02 26,97 0
37 TIRA 0 0 JIMMY 0 0,089 -0,59 26,20 1
38 TIRT 1 0 KTF&D 0 0,125 -5,00 27,04 1
39 TSPC 0 0 BDO 0 0,142 -0,10 28,65 1
40 UNIT 1 0 RATIM 0 0,146 4,80 26,39 1
41 VOKS 1 0 GT 0 0,545 -0,10 27,41 0
80
Tabel Lampiran 3
NO Kode
Perusahaan
2008
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
1 ADES 1 1 GT 1 -0,011 0,91 25,94 1
2 ALKA 0 0 GT 0 -0,771 -0,41 25,79 0
3 AMFG 1 0 KPMG 0 0,163 0,33 28,32 1
4 AUTO 1 0 PWC 0 0,275 0,08 29,01 0
5 BIMA 1 0 AFR 0 0,444 -2,91 25,40 0
6 BRAM 1 0 PWC 0 0,054 1,25 28,15 0
7 BRNA 0 0 GT 0 0,241 0,33 26,79 1
8 BTON 0 0 DELOITTE 0 0,811 0,56 24,98 0
9 BUDI 1 0 JOHAN 0 0,119 -0,39 28,16 0
10 CEKA 1 0 ERNST&YOUNG 0 1,90 0,16 27,13 0
11 CLPI 0 0 MORISON 0 0,473 0,67 26,28 1
12 DPNS 0 0 HMR 0 0,086 -7,59 25,68 0
13 EKAD 0 0 KTF&D 0 0,254 -0,34 25,67 1
14 HDTX 0 1 BISMAR 0 0,245 -83,05 27,86 1
15 IKAI 1 0 KOSASIH 0 0,053 -0,74 27,39 0
16 INAF 1 0 HLB 0 0,213 -0,53 27,59 0
17 INAI 1 0 PKF 0 0,206 1,29 27,16 1
18 JKSW 1 0 ARH&J 1 0,196 0,12 26,43 1
19 JPRS 0 0 DELOITTE 0 1,116 -0,20 26,71 0
20 KAEF 0 0 RANDALL 0 0,235 0,55 28,00 0
81
Tabel Lampiran 3 (Lanjutan)
NO Kode
Perusahaan
2008
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
21 KICI 1 0 PKF 0 0,338 1,18 25,18 0
22 LMPI 1 0 ADI 0 0,041 -0,78 27,05 1
23 PAFI 1 0 FERDINAND 1 -0,104 -1,71 27,09 1
24 PBRX 0 0 PKF 0 0,141 -2,46 27,59 0
25 PICO 1 0 DBS&D 0 0,449 0,18 27,1 1
26 POLY 1 0 GT 1 0,082 -1,97 29,22 0
27 RICY 1 0 GT 0 0,101 -1,20 27,19 0
28 RMBA 0 0 DELOITTE 0 0,304 -0,27 29,13 0
29 SAIP 1 0 DFK 0 -0,008 -3,13 28,56 1
30 SCPI 0 0 DELOITTE 0 0,169 0,50 26,02 0
31 SIMM 1 0 SUBYAKTO 1 -1,071 -17,48 25,11 0
32 SIPD 0 0 RSM AAJ 0 0,504 0,20 27,96 0
33 SMGR 1 0 ERNST&YOUNG 0 0,246 0,14 29,99 0
34 SMSM 1 0 MORISON 0 0,311 0,00 27,56 1
35 SQBI 0 1 DELOITTE 0 0,335 0,39 26,41 0
36 STTP 0 0 ADI 0 0,038 -0,74 27,16 0
37 TIRA 0 1 JIMMY 0 0,139 -0,45 26,16 0
38 TIRT 1 0 NGURAH 0 -0,220 -120,00 27,06 1
39 TSPC 0 0 BDO 0 0,172 0,08 28,72 0
40 UNIT 0 0 RATIM 0 0,139 -0,35 26,39 0
41 VOKS 1 0 GT 0 0,780 -0,94 27,78 0
82
Tabel Lampiran 4
NO Kode
Perusahaan
2009
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan D ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
1 ADES 1 0 GT 0 0,033 -2,13 25,91 0
2 ALKA 0 0 GT 0 -3,915 0,91 25,63 0
3 AMFG 1 1 KPMG 0 -0,163 -0,70 28,31 0
4 AUTO 1 1 PWC 0 -0,003 0,16 29,17 0
5 BIMA 1 0 SSS 0 -0,441 1,64 25,28 1
6 BRAM 0 0 PWC 0 -0,102 -0,06 27,93 0
7 BRNA 1 0 GT 0 0,113 0,00 26,95 0
8 BTON 0 0 RSMAAJ 0 -0,563 -0,54 24,97 1
9 BUDI 1 0 JOHAN 0 0,144 3,84 28,10 0
10 CEKA 0 0 ERNST&YOUNG 0 -1,353 0,89 27,07 0
11 CLPI 0 0 MORISON 0 -0,259 0,21 26,11 0
12 DPNS 0 0 PKF 0 -0,136 1,78 25,68 1
13 EKAD 0 0 MORISON 0 0,137 2,05 25,83 0
14 HDTX 0 0 DBS&D 0 -0,245 1,01 27,72 1
15 IKAI 1 0 KOSASIH 0 -0,026 -12,07 27,36 0
16 INAF 1 0 HMR 0 -0,486 -0,44 27,31 1
17 INAI 1 0 PKF 0 -0,364 -18,06 26,88 0
18 JKSW 1 0 ARH&J 0 0,058 1,23 26,33 0
19 JPRS 1 0 RSM AAJ 0 -1,214 -0,96 26,59 1
20 KAEF 0 0 RANDALL 0 0,096 -0,32 28,08 0
83
Tabel Lampiran 4 (Lanjutan)
NO Kode
Perusahaan
2009
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan D ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
21 KICI 1 0 PKF 0 -0,121 -2,74 25,16 0
22 LMPI 1 0 HLB 0 0,102 1,20 27,02 1
23 PAFI 1 0 DBS&D 1 -0,174 0,88 26,86 1
24 PBRX 0 0 PKF 0 -0,201 1,94 27,43 0
25 PICO 0 0 DBS&D 0 0,013 0,05 27,02 0
26 POLY 1 0 GT 0 -0,050 1,60 29,15 0
27 RICY 1 0 JSA 0 0,029 1,42 27,12 1
28 RMBA 1 0 DELOITTE 0 0,269 -1,55 29,22 0
29 SAIP 1 0 DFK 0 -0,083 1,82 28,51 0
30 SCPI 1 0 PWC 0 1,282 0,67 26,05 1
31 SIMM 1 0 SUBYAKTO 1 -0,691 0,81 24,82 0
32 SIPD 1 0 RSM AAJ 0 0,555 0,16 28,13 0
33 SMGR 1 0 ERNST&YOUNG 0 0,168 0,08 30,19 0
34 SMSM 1 0 MORISON 0 0,022 0,40 27,57 0
35 SQBI 0 1 DELOITTE 0 0,191 0,29 26,49 0
36 STTP 1 0 RSM AAJ 0 0,005 8,73 27,03 1
37 TIRA 0 0 MAZARS 0 -0,082 0,88 26,03 1
38 TIRT 1 0 JSA 0 -0,041 1,17 27,17 1
39 TSPC 0 0 BDO 0 0,421 0,02 28,81 0
40 UNIT 1 0 SOEGIJADI 0 0,137 -0,07 26,46 1
41 VOKS 1 0 GT 0 0,435 9,75 27,84 0
84
Tabel Lampiran 5
NO Kode
Perusahaan
2010
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan D ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
1 ADES 0 0 JOHAN 0 0,260 0,11 26,51 1
2 ALKA 0 0 GT 0 0,530 -0,52 25,79 0
3 AMFG 1 0 KPMG 0 0,216 3,09 28,50 0
4 AUTO 1 0 PWC 0 0,177 0,24 29,35 0
5 BIMA 1 0 SSS 0 0,908 -0,19 25,19 0
6 BRAM 0 1 DELOITTE 0 0,204 0,68 28,03 1
7 BRNA 1 1 GT 0 0,057 0,50 27,03 0
8 BTON 0 0 RSMAAJ 0 -0,058 -0,29 25,22 0
9 BUDI 1 0 MOORE 0 0,174 -0,75 28,31 1
10 CEKA 1 0 ERNST&YOUNG 0 -0,560 -0,60 27,47 0
11 CLPI 0 0 MORISON 0 0,249 -0,21 26,34 0
12 DPNS 1 0 PKF 0 0,026 0,87 25,89 0
13 EKAD 0 0 MORISON 0 0,234 0,20 26,04 0
14 HDTX 0 0 DBS&D 0 -0,272 1,28 27,65 0
15 IKAI 1 0 GRISELDA 1 0,005 -0,31 27,19 1
16 INAF 0 0 HMR 0 -0,105 4,90 27,32 0
17 INAI 0 0 PKF 0 -0,024 2,50 26,69 0
18 JKSW 1 0 ARH&J 0 -0,084 0,004 26,39 0
19 JPRS 0 0 RSM AAJ 0 0,304 11,81 26,74 0
20 KAEF 0 0 GT 0 0,199 1,10 28,14 1
85
Tabel Lampiran 5 (Lanjutan)
NO Kode
Perusahaan
2010
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan D ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
21 KICI 0 0 PKF 0 -0,026 1,61 25,18 0
22 LMPI 0 0 HLB 0 0,034 -0,55 27,13 0
23 PAFI 1 1 AFRACHMAN 1 -0,624 -7,75 26,59 1
24 PBRX 0 1 PKF 0 -0,187 -0,01 27,51 0
25 PICO 1 0 DBS&D 0 -0,037 -0,09 27,07 0
26 POLY 1 0 GT 0 0,237 -0,68 29,01 0
27 RICY 0 0 JSA 0 0,118 1,93 27,14 0
28 RMBA 1 1 PWC 0 0,336 2,41 29,22 1
29 SAIP 1 0 DFK 0 -0,039 -0,71 28,42 0
30 SCPI 0 1 PWC 0 -0,105 -1,60 26,18 0
31 SIMM 1 1 BASRI 1 -0,098 0,21 24,77 1
32 SIPD 1 0 BDO 0 0,195 0,32 28,35 1
33 SMGR 0 0 ERNST&YOUNG 0 -0,003 -0,09 30,38 0
34 SMSM 0 0 MORISON 0 0,175 0,00 27,70 0
35 SQBI 0 0 PWC 0 -0,358 -0,30 26,49 1
36 STTP 1 0 RSM AAJ 0 0,209 -0,12 27,20 0
37 TIRA 0 1 MAZARS 0 0,142 1,14 26,11 0
38 TIRT 0 0 JSA 0 -0,008 -1,85 27,08 0
39 TSPC 0 0 BDO 0 0,177 0,23 28,91 0
40 UNIT 1 0 SOFWAN 0 -0,037 -0,36 26,46 1
41 VOKS 1 0 GT 0 -0,372 -0,79 27,75 0
86
Tabel Lampiran 6
NO Kode
Perusahaan
2011
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan D ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
1 ADES 0 0 JOHAN 0 0,255 -0,20 26,48 0
2 ALKA 1 0 JP 0 0,108 0,48 26,28 1
3 AMFG 0 0 KPMG 0 0,632 -0,10 28,62 0
4 AUTO 1 0 PWC 0 0,159 -0,29 29,57 0
5 BIMA 1 0 SSS 0 -1,498 -0,75 25,24 0
6 BRAM 0 0 DELOITTE 0 0,057 -0,55 28,14 0
7 BRNA 1 0 KRESTON 0 0,172 0,00 27,19 1
8 BTON 0 0 RSMAAJ 0 0,217 0,70 25,50 0
9 BUDI 0 0 MOORE 0 0,179 0,22 28,38 0
10 CEKA 0 0 ERNST&YOUNG 0 0,632 2,36 27,44 0
11 CLPI 0 0 ERNST&YOUNG 0 0,289 -0,67 26,65 1
12 DPNS 1 0 PKF 0 0,139 -0,73 25,87 0
13 EKAD 0 0 RODL 0 0,312 -0,07 26,19 1
14 HDTX 1 0 DBS&D 0 0,350 13,53 27,64 0
15 IKAI 1 0 HLB 1 -0,032 -0,51 27,03 1
16 INAF 1 1 HMR 0 0,14 0,94 27,74 0
17 INAI 1 0 PKF 0 0,174 0,18 27,02 0
18 JKSW 1 0 SOFWAN 0 -0,136 -1,37 26,38 1
19 JPRS 0 0 RSM AAJ 0 0,497 0,24 26,81 0
20 KAEF 1 0 KRESTON 0 -0,197 0,14 28,22 1
87
Tabel Lampiran 6 (Lanjutan)
NO Kode
Perusahaan
2011
Opini
Audit
Pergantian
Manajemen KAP
Financial
Distress
Tingkat
Pertumbuhan D ROA
Ukuran
Perusahaan
Pergantian
KAP
21 KICI 1 0 PKF 0 0,077 -0,89 25,19 0
22 LMPI 0 0 HLB 0 0,147 0,60 27,25 0
23 PAFI 1 1 AFRACHMAN 1 0,206 0,25 26,41 0
24 PBRX 1 0 DBS&D 0 0,490 0,19 28,04 1
25 PICO 0 0 ARH&J 0 -0,062 0,04 27,05 1
26 POLY 1 0 KRESTON 0 0,305 0,98 28,93 1
27 RICY 1 0 JSA 0 0,056 0,08 27,19 0
28 RMBA 1 1 PWC 0 0,184 0,22 29,48 0
29 SAIP 1 1 DFK 0 -0,004 2,00 28,36 0
30 SCPI 0 0 PWC 1 0,042 -1,67 26,47 0
31 SIMM 1 0 SSS 1 0,099 -0,51 24,48 1
32 SIPD 1 0 BDO 0 0,146 -0,72 28,60 0
33 SMGR 1 0 ERNST&YOUNG 0 0,104 -0,14 30,61 0
34 SMSM 1 0 RODL 0 0,217 0,29 27,76 1
35 SQBI 0 0 PWC 0 0,101 0,15 26,61 0
36 STTP 0 0 HLB 0 0,284 -0,31 27,56 1
37 TIRA 1 0 MAZARS 0 0,125 0,43 26,13 0
38 TIRT 0 0 JSA 0 -0,060 1,35 27,26 0
39 TSPC 1 0 BDO 0 0,152 -0,02 29,08 0
40 UNIT 0 0 ARH&J 0 -0,033 -0,07 26,44 1
41 VOKS 1 1 RSM AAJ 0 0,448 6,78 28,08 1
88
LAMPIRAN : OUTPUT SPSS
DESCRIPTIVES VARIABLES=Opinion ManChanges Reputation Distress Growth DROA LnTA AuditChanges /STATISTICS=MEAN
STDDEV VARIANCE MIN MAX. p{color:0;font-family:Monospaced;font-size:14pt;font-style:normal;font-weight:normal;text-
decoration:none}
DESCRIPTIVES VARIABLES=Opinion ManChanges Reputation Distress Growth DROA LnTA AuditChanges /STATISTICS=MEAN
STDDEV MIN MAX.
Descriptives
Notes
Output Created 27-Apr-2013 19:00:45
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 205
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as
missing.
Cases Used All non-missing data are used.
Syntax DESCRIPTIVES VARIABLES=Opinion
ManChanges Reputation Distress Growth
DROA LnTA AuditChanges
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Resources Processor Time 0:00:00.000
89
Notes
Output Created 27-Apr-2013 19:00:45
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 205
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as
missing.
Cases Used All non-missing data are used.
Syntax DESCRIPTIVES VARIABLES=Opinion
ManChanges Reputation Distress Growth
DROA LnTA AuditChanges
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Resources Processor Time 0:00:00.000
Elapsed Time 0:00:00.000
[DataSet1]
90
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Opinion 205 .00 1.00 .6049 .49007
ManChanges 205 .00 1.00 .1366 .34425
Reputation 205 .00 1.00 .2341 .42450
Distress 205 .00 1.00 .0927 .29070
Growth 205 -3.915 1.900 .07587 .495641
DROA 205 -35.30 96.25 .6615 7.99892
LnTA 205 23.30 30.61 27.0990 1.27331
AuditChanges 205 .00 1.00 .3171 .46648
Valid N (listwise) 205
SAVE OUTFILE='D:\proposal skripsi\data fix banget.sav' /COMPRESSED. DATASET ACTIVATE DataSet0. DATASET CLOSE
DataSet1.
91
LOGISTIC REGRESSION VARIABLES AuditChanges /METHOD=ENTER Opinion ManChanges Reputation Distress Growth DROA LnTA
/CLASSPLOT /CASEWISE OUTLIER(2) /PRINT=GOODFIT CORR ITER(1) CI(95) /CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20)
CUT(0.5).
Logistic Regression
[DataSet1]
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases Included in Analysis 205 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 205 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 205 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
No Changes 0
Changes 1
92
Block 0: Beginning Block
Iteration Historya,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant
Step 0 1 256.160 -.732
2 256.104 -.767
3 256.104 -.767
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 256,104
c. Estimation terminated at iteration number 3 because
parameter estimates changed by less than ,001.
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
AuditChanges
Percentage Correct No Changes Changes
Step 0 AuditChanges No Changes 140 0 100.0
Changes 65 0 .0
Overall Percentage 68.3
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
93
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant -.767 .150 26.132 1 .000 .464
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables Opinion 10.757 1 .001
ManChanges .147 1 .701
Reputation 4.860 1 .027
Distress 4.234 1 .040
Growth .040 1 .841
DROA 3.741 1 .053
LnTA .816 1 .366
Overall Statistics 19.805 7 .006
94
Block 1: Method = Enter
Iteration Historya,b,c,d
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients
Constant Opinion ManChanges Reputation Distress Growth DROA LnTA
Step 1 1 236.621 -.087 .727 -.157 -.418 .718 .042 .034 -.039
2 234.815 -.550 .916 -.215 -.584 .826 .045 .059 -.029
3 234.701 -.666 .934 -.227 -.606 .859 .039 .071 -.025
4 234.701 -.659 .935 -.227 -.607 .859 .039 .072 -.026
5 234.701 -.659 .935 -.227 -.607 .859 .039 .072 -.026
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 256,104
d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 21.403 7 .003
Block 21.403 7 .003
Model 21.403 7 .003
95
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 234.701a .099 .139
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter
estimates changed by less than ,001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 4.938 8 .764
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
AuditChanges = No Changes AuditChanges = Changes
Total Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 19 18.507 2 2.493 21
2 19 17.303 2 3.697 21
3 16 16.653 5 4.347 21
4 14 16.358 7 4.642 21
5 15 15.613 6 5.387 21
6 16 13.353 5 7.647 21
96
7 13 12.738 8 8.262 21
8 11 12.494 10 8.506 21
9 12 11.283 9 9.717 21
10 5 5.698 11 10.302 16
Classification Tablea
Observed
Predicted
AuditChanges
Percentage Correct No Changes Changes
Step 1 AuditChanges No Changes 132 8 94.3
Changes 52 13 20.0
Overall Percentage 70.7
a. The cut value is ,500
97
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a Opinion .935 .361 6.698 1 .010 2.547 1.255 5.172
ManChanges -.227 .497 .210 1 .647 .797 .301 2.108
Reputation -.607 .455 1.778 1 .182 .545 .224 1.330
Distress .859 .567 2.300 1 .129 2.362 .778 7.171
Growth .039 .350 .012 1 .912 1.039 .523 2.065
DROA .072 .042 2.976 1 .085 1.075 .990 1.167
LnTA -.026 .139 .034 1 .855 .975 .742 1.281
Constant -.659 3.727 .031 1 .860 .518
a. Variable(s) entered on step 1: Opinion, ManChanges, Reputation, Distress, Growth, DROA, LnTA.
Correlation Matrix
Constant Opinion ManChanges Reputation Distress Growth DROA LnTA
Step 1 Constant 1.000 .125 .003 .272 -.234 .086 -.102 -.997
Opinion .125 1.000 -.066 .160 -.205 -.027 -.006 -.189
ManChanges .003 -.066 1.000 -.198 -.189 -.074 -.045 -.007
Reputation .272 .160 -.198 1.000 .034 -.100 -.029 -.297
98
Distress -.234 -.205 -.189 .034 1.000 .131 .224 .229
Growth .086 -.027 -.074 -.100 .131 1.000 -.104 -.088
DROA -.102 -.006 -.045 -.029 .224 -.104 1.000 .096
LnTA -.997 -.189 -.007 -.297 .229 -.088 .096 1.000
Step number: 1
Observed Groups and Predicted Probabilities
20 + +
| |
| C C |
F | C C |
R 15 + C C +
E | CC CC |
Q | NC CC |
U | NN CNC |
E 10 + NN CNC +
N | NN CNC |
C | N CNNCN C CNNCC |
Y | N CNNCN C NNNNC |
5 + NN NNNCN N NNNNCC +
| CNNNN NNNCNCN NNNNNN C |
| NNNNN NNNNNNNNNNN C C NNNNNNNNCN NC CCCN |
| NNNNNNNNNNNNNNNNNN NNNC N NNNNNNNNNNCN C C NCNN NCNN C C|
Predicted ---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+----------
Prob: 0 ,1 ,2 ,3 ,4 ,5 ,6 ,7 ,8 ,9 1
Group: NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC
99
Predicted Probability is of Membership for Changes
The Cut Value is ,50
Symbols: N - No Changes
C - Changes
Each Symbol Represents 1,25 Cases.
Casewise Listb
Case Selected Statusa
Observed
Predicted Predicted Group
Temporary Variable
AuditChanges Resid ZResid
47 S C** .104 N .896 2.932
76 S C** .122 N .878 2.688
a. S = Selected, U = Unselected cases, and ** = Misclassified cases.
b. Cases with studentized residuals greater than 2,000 are listed.