Eyeseephotopage#2
-
Upload
hermawan-wicaksono -
Category
Art & Photos
-
view
540 -
download
0
Transcript of Eyeseephotopage#2
NO.2 MARET 2015www.eyeeephotopage.com
Review:Macro pada Pocket CameraLampu BohlamKreatif dengan Kursi
Hasselblad Master: Hengki KoentjoroQ&A fotografi
Tutorial: Filter Plastik
Portfolio:Arri Alkatiri
Gandhi FirmansyahJustin Hidayat Soputra
Dedy Handoyo
Fokus:Uky Risdiansyah
unduh gratis diwww.eyeseephotopage.com
atau www.slideshare.netdan bagikan gratis
1
EYESEEPHOTOPAGE
KONTEN
Fokus: Lucky Risdiansyah 10Portfolio 16Gandhi FirmansyahArri AlkatiriJustin Hidayat SoputraDeddy HandoyoHasselblad Master: Hengki Koentjoro 22Kreatif Dengan Kursi 28Tutorial: Filter Plastik 30Q&A 34Joe Joe Guevara 36Macro pada Pocket Camera40Rekomendasi 42Lampu Bohlam 44Brief 48
2
FO
TO
GR
AF
ER
: UK
Y R
ISD
IAN
SY
AH
3
August Sander a German portrait and documentary photographer has been described as ‘the most important German photographer of the twentieth century.’
source :petapixel.com
“In photography there are no shadows
that cannot be illuminated.”
August Sander1876 – 1964
FO
TO
GR
AF
ER
:LU
KY
RIS
DIA
NS
YA
H
REDAKSI
Founder/Concept/Editor Hermawan Wicaksono
Desain Grafis Hermawan Wicaksono
KontributorEyesee Photo Class
FinanceMeinar Amelia
PenerbitEyesee Studio
KontakEYESEESTUDIOKOMPLEK CIPTA GRAHA BLOK D.6GUNUNG BATU-BANDUNGPHONE/SMS/WA: 0815 713 6534EMAIL: [email protected]
DonasiHermawan WicaksonoBCA 233-240-1433BNI 0352-631-741Mandiri 132-00-1074541-3
EYESEEPHOTOPAGE menerima tulisan yang berhubungan dengan fotografi. Tulisan akan dimuatsetelah melalui proses editing tanpa mengurangimaksud tulisan.
Dilarang mereproduksi sebagian atau keseluruhan isimajalah ini untuk kepentingan komersil dalam segala bentuk tanpa izin penerbit.
Dilarang mengkomersialkan majalah ini. Bagikan secaracuma-cuma. Mari belajar bersama untuk karya fotografi yang lebih baik.
WHAT YOU GET IS NOTHINGWHAT YOU SHARE IS SOMETHING
Kata pertama yang saya keluarkan untuk membuka edisi ini adalah 'MAAF'. Permohonan maaf saya kepada para pembaca, contributor, atas keterlambatan penerbitan edisi kedua majalah ini. Untuk menebus kesalagan itu, saya akan memberikan halaman lebih, pada edisi ini dan selanjutnya. Maaf ya….
Edisi ini kita akan berkenalan dengan fotografer asal Bali, yang 'punya kecenderungan' memotret wanita berbikini, siapa dia?..adalah Uky dari Bali. Selain itu ada juga master Hasselblad yang kali ini orang Indonesia, Om Hengki. Dalam rubrik review kita akan membahas tentang fitur makro di kamera saku, lampu bohlam sebagai sumber cahaya, dan penggunaan kursi sebagai property. Liputan khusus akan membahas tentang 'perlukah mengedit foto?'. Masih banyak pembahasan menarik lainnya, so..langsung ke halaman berikut, berikutnya, berikutnya lagi dan lagi.
Kata terakhir yang saya keluarkan untuk menutup pembukaan ini adalah 'THANKS'. Terimakasih atas dukungan semua pihak dalam melihat dan membagi majalah ini. 1000 views dalam 1 minggu adalah jumlah yang menakjubkan bagi saya.
Tetaplah berbagi.
Hermawan Wicaksono
Dengan Nikon Coolpix 2000.Kamera saku 2 MP yang saya gunakanuntuk pemotretan komersial
4
ModelRia Ariani FotograferUky RisdiansyahWardrobeH&MLocationPantai Geger, Nusa Dua - Bali
5
Simply Photography INDOOR PORTRAIT SERIES by Hermawan Wicaksono
Menghitung biaya untuk menciptakan foto yang bagus memang tidak ada batasnya. Peralatan yang mahal, model dan make up yang profesional, kesemuanya itu menimbulkan kecenderungan untuk enggan berkenalan dengan fotografi.
Tidak semua foto yang bagus dihasilkan dengan peralatan yang mahal, buku ini memberikan gambaran tentang kesederhanaan dari fotografi yang berhubungan dengan konsep foto, peralatan foto, digital editing, dan property yang digunakan untuk menghasilkan sebuah foto. Kesederhanaan mencakup tiga aspek, yaitu: mudah didapat, murah harganya, dan mudah
digunakan/dioperasikan.
Buku ini menjelaskan secara rinci tentang sebuah konsep dasar foto, digital editing, serta pengembangan konsep dasar tersebut dan juga dilengkapi dengan diagram foto yang akan lebih memudahkan fotografer untuk langsung mencoba. Dalam buku ini
terdapat 21 konsep dasar foto, 21 konsep dasar editing, serta 70 foto hasil pengembangan konsep yang terbagi dalam tiga bagian, yaitu: Background, Foreground, dan Environment yang kesemuanya diambil di dalam ruangan (indoor) dan mengambil manusia
sebagai objek foto.
Setelah membaca buku ini, bisa dipastikan para fotografer mendapatkan pencerahan bahwa fotografi itu murah dan mudah.Mulailah memfoto dengan apa yang Anda punya dan berberpikirlah kreatif, jangan menunggu untuk mendapatkan apa yang tidak
Anda miliki. Mulailah memotret teman, sahabat atau orang-orang di sekeliling anda yang sudah penuh dengan keragaman dan keunikan. Fotografi itu harusnya mudah dan murah.
Simply Photography STILL LIFE SERIES by Hermawan Wicaksono
Buku ini memberikan gambaran tentang kesederhanaan dari fotografi yang berhubungan dengan konsep foto, peratan foto, digital editing, dan property yang digunakan untuk menghasilkan sebuah foto. Kesederhanaan mencakup empat aspek, yaitu: mudah
didapat, murah harganya, mudah digunakan/dioperasikan, dan tidak menyita waktu lama.
Buku ini menjelaskan secara rinci tentang sebuah konsep dasar foto, digital editing, serta pengembangan konsep dasar still life photography, dan juga dilengkap dengan diagram foto yang akan lebih memudahkan fotografer untuk langsung mencoba.
Di dalamnya terdapat 27 konsep dasar foto, 27 konsep dasar editing, serta 62 foto hasil pengembangan konsep dasar yang terbagi dalam lima bagian, yaitu: Liquid, Food, Fashion, Gear, Ride, dan Bahasa Visual.
Mulailah memfoto dengan apa yang Anda punya dan berpikirlah kreatif, jangan menunggu untuk mendapatkan apa yang tidak Anda miliki. Fotografi itu harusnya mudah dan murah.
PENERBIT ELEXMEDIA KOMPUTINDO-KOMPAS GRAMEDIA
DAPATKAN DI TOKO BUKUOFFLINE MAUPUN ONLINE
RP 74.800
6ISU
'Gampang tinggal edit' adalah kalimat yang sering saya
dengar dari fotografer, bahkan klien fotografer.
Proses menciptakan suatu karya seni (foto) biasanya dibagi
menjadi tiga tahapan besar. Pertama, pre production. Pada
tahap ini, fotografer mulai melakukan pemilihan ide,
konsep, tujuan karya dibuat. Dari penentuan lokasi, objek
foto, pencahayaan, yang biasanya ditulis dalam story board
atau diagram cahaya. Hal ini dilakukan agar karya foto bisa
tercipta secara efektif dan efisien. Beberapa fotografer tidak
melakukan tahap pre production, mereka lebih percaya diri
bekerja 'on the spot'. Untuk pemotretan jurnalis bisa saja
Era digital membawa perubahan besar
dalam segala aspek ehidupan. Segala
sesuatu menjadi lebih mudah, lebih murah,
lebih cepat. Tapi bagaimanakah dengan
kwalitasnya? Apakah yang mudah, murah,
cepat sudah pastu berkwalitas? Hal iin juga
terjadi di dunia fotografi. Fotografi digital,
dimana setiap orang bisa memotret dengan
berbagai kamera, mulai kamera hp sampai
kamera satelit. Semua cepat dilakukan,
mudah dan juga murah.
7
dilakukan, tetapi untuk pemotretan model, produk, yang
arahnya untuk komunikasi promosi post production harus
dilakukan. Hindarilah sampah digital dengan melakukan pre
production. Tahap kedua adalah production. Tahapan penerapan
konsep yang sudah dibuat sebelumnya. Jika ada hal yang tidak
sesuai dengan konsep maka di tahap inilah bisa dilakukan
penyesuaian. Misalnya, konsep yang tertulis di story board
adalah pemotretan siang hari, tetapi pada kenyataannya sore
hari baru dilakukan pemotretan yang secara langsung bebrbeda
dengan konsep awal. Dalam tahap ini fotografer bisa melakukan
penyesuaian dengan megatur cahaya, dan sebagainya. Proses
produksi harus berjalan dengan sempurna, hindari kesalahan
semaksimal mungkin. Karena momen tidak bisa terulang lagi.
Tahap berikut post production. Tahap ini adalah proses
penyempurnaan karya. Dalam tahap inilah diperlukan proses
editing.
Fotografi manual tetap melakukan proses editing di kamar
gelap. Editing yang dilakukan biasanya seputar level warna,
kontras, gelap, terang. Tetapi dalam fotografi digital semua bisa
dilakukan, termasuk manipulasi. Manipulasi adalah proses
pengubahan gambar yang menghasilkan gambar baru yang
berbeda dari gambar asal. Dalam beberapa kondisi hal ini sah-
sah saja. Tapi apa gunanya fotografi kalau semua bergantung
pada olah digitial?. Buat apa membeli lensa mahal dengan
bukaan besar kalau bisa melakukan proses 'blur' dengan program
di komputer?. Atau buat apa pergi jauh ke padang pasir kalau
bisa dilakukan 'green screen' dengan program komputer? Buat
apa membayar make up artist mahal kalau bisa melakukan
'pemolesan' dengan program computer?
Seperti sudah dibicarakan di awal bahwa teknologi, khususnya
editing bisa membuat segalanya lebih murah, mudah, dan cepat.
Tetapi sejauh manakah teknologi ini bisa diterapkan ke fotografi?
'Photographer not Photoshoper' adalah pernyataan yang muncul
dari beberapa fotografer di tengah maraknya digital edting, dan
kabar baiknya kedua profesi ini (photographer dan photoshoper)
mulai terlihat perbedaannya. Fotografer adalah mereka yang
memotret dan digital imaging artist adalah mereka yang
mengedit. Pertanyaan berikut, apa batasannya? Karena banyak
fotografer yang juga melakukan olah digital. Menurut saya
fotografer adalah mereka yang menggabungkan foto dan olah
digital secara wajar (burn, dodge, level gelap terang, crop),
sedangkan digital imaging artist adalah mereka yang melakukan
olah digital secara 'tidak wajar', seperti manipulasi objek.
Keduanya bisa saja digabungkan selama sesuai dengan tujuan
penciptaan karya.
Saat saya bergabung dengan agensi foto di New York, mereka
memberi syarat bahwa saya tidak diperbolehkan melakukan olah
8digital sedikitpun. Pada awalnya hal ini terasa berat karena
bertahun-tahun saya melakukan olah digitial bahkan dalam
fotografi manual sekalipun (scan roll). Saya khawatir bila tidak
melakukan olah digital maka karya saya akan berkurang nilainya
secara materi atau estetikanya. Dalam menghadapi 'keterbatasan'
ini saya mulai berpikir untuk mencitakan karya yang alami, se-alami
mungkin. Dan saya bisa melakukannya. Hal itu menjadikan saya
lebih menghargai setiap jepret, setiap objek, semua menjadi lebih
bernilai. Tidak sembarang jepret yang hanya menjadi sampah
digital.
Bagaimana bila tidak ada software olah digital? Apakah kita masih
tetap akan memotret? Berkarya hanya dengan kamera? Seperti
sudah dibicarakan di awal bahwa teknologi, khususnya editing bisa
membuat segalanya lebih murah, mudah, dan cepat. Karya seni
(fotografi) perlu proses editing, ini adalah tahapan akhir sehingga
karya yang dihasilkan sesuai bahkan lebih dari yang diharapkan.
Jadikan setiap karya bernilai, and no more 'gampang, tinggal edit'.
Selamat berkarya dalam keterbatasan.
Foto asli sebelum diedit harus bagus dari komposisi vertical horizon, komposisi objek, dan juga pencahayaan. Editing yang dilakukan adalah dengan mengganti background, crop, burn, dan desaturate.Proses editing di sini adalah proses tambahan (penyempurnaan)karena keterbatan, dalam hal ini background yang tidak/belum bisa diganti secara permanen.
'Photographer not Photoshoper'
adalah pernyataan yang muncul dari beberapa fotografer di
tengah maraknya digital edting, dan
kabar baiknya kedua profesi ini
photographer dan photoshoper
mulai terlihat perbedaannya
BEFORE
AFTER
9
PENULIS: HERMAWAN WICAKSONOFOTO: HERMAWAN WICAKSONOFOURCORNERSFILM.CO.UK & GRANDSOCIAL.CA
Crop: Proses pemotongan gambar pada objek foto
dan membuang objek yang tidak diinginkan (Ctrl+C)
Burn: Proses penggelapan pada sebagian atau
seluruh objek foto (Ctrl+O)
Dodge: Proses penerangan pada sebagian atau
seluruh objek foto (Ctrl+O)
Level : Proses penggelapan atau penerangan
objek foto secara keseluruhan (Ctrl+L)
Balance: Proses penyeimbangan warna dengan
mode warna red, green blue cyan magenta yellow
yang bisa dipilih (Ctrl+B)
Hue/Saturation: Proses pengeditan warna dengan
acuan warna merah dan abu-abu (Ctrl+U)
Fotografer harus tahu proses editing ini (editing dengan photoshop cs 3). Semua proses ini bisa dilakukan secara manual maupun digital.Selamat mencoba.
CROP
DODGE BURN
-Kanisus Surya-FOTOGRAFER: KANISIUS SURYA
10FOKUS
Hai Uky,..apa kabar?Baik
Saya dari EYESEEPHOTOPAGE mau wawancara kamu soal fotografi, boleh ya?Silahkan om
Pertanyaan borongan nih..Sejak kapan motret? Apa yang membuat mau motret? Kamera pertama apa, dapatnya dari mana?Motret sejak 3 tahun lalu, awalnya hanya hobby trus lama kelamaan saya sangat menyukai fotografi karena kebetulan saya bekerja sebagai design grafis di sebuah perusahaan advertising di Bali jadi fotografi sangat menunjang pekerjaan saya ini. Awalnya saya hanya punya kamera Nikon D90 dan lensa kit saja dari hasil mengumpulkan gaji.
Wow,..nabung buat kamera, nice. Saya lihat portfoliomu banyak bikini, kenapa suka motret cewek bikini? Kasih tips buat kita dongAwalnya saya hanya hobby dan sambil mengasah skill.. lama kelamaan banyak yang
Bali, sebuah pulau yang identik dengan pantai.
Pantai identik gelombang, laut, surfing, pohon
kelapa, dan bikini..hihihi.
Fotogafer FOKUS edisi ini tinggal di Bali dan dia identik dengan bikini.
Uky Risdiansyah, saya mengenalnya lewat media
sosial, dan merupakan kebanggan buat saya buat
memperkenalkan Uky kepada kita semua.
Let’s be inspired by Uky
11
Pengalaman paling buruk
pada saat selesai photoshoot
model pingsan
12
melihat hasil foto-foto saya dan dari situlah saya mendapatkan tawaran job untuk foto produk,pakaian, bikini, dress dll
Pengalaman paling menyenangkan dari motret?Semua pengalaman sangat berkesan..karena sebagian besar dari job foto saya selalu di outdoor jadi pengalaman yang paling berkesan adalah moto dibawah terik matahari di siang bolong sampai kulit gosong. Dan ada beberapa pengalaman seperti, kita menuju lokasi yg lumayan jauh trus tiba tiba cuaca di sana tidak mendukung (hujan).
Seru juga ya,..but show must go on. Pengalaman paling buruk dari motret?Pengalaman paling buruk pada saat selesai photoshoot model pingsan, mungkin karena medan ke lokasi (pantai) yang mengharuskan kita berjalan kaki jauh, setelah itu photo session di bawah matahari yang terik.
Untung setelah selesai foto baru pingsan,..belajar motret gimana? terus siapa yg ajarin?Saya belajar dari teman dan komunitas photography pada awalnya, kemudian saya mengembangkan skill saya dengan selalu belajar sesuatu yang baru. Apalagi sekarang sudah banyak ada komunitas atau grup di media sosilal yang mau mengajarkan atau memberi ilmu dan tehnik foto tersebut.
Kamu kan sering motret model bikini, pasti beda an ‘hawa’nya dengan motret model dress. Seberapa penting sikap/membawa diri dlm motret cewek bikini?Sangatlah penting menjaga sikap dalam menjalin hubungan yang baik kepada model tersebut, saya selalu menjadikan mereka sahabat-sahabat saya, jadi suasana yang nyaman menunjang hasil photo tersebut. Karena sikap atau tingkah laku kita sangat penting pada saat photoshoot
Sedang ada project apa sekarang?Saya sedang mengerjakan photoshoot product pakaian dan bikini dari beberapa designer.
Bikini lagi ya,..wow. Kalau konsep/ide bisanya dari mana?Konsepnya dapat datang dari permintaan client sendiri, majalah-majalah dan pengembangan konsep sendiri disesuaikan dengan lokasi dan situasi.
13
Foto yang bagus itu terjadi karena
pemilihan make up, wardrobe, dan model
yang tepat
Pertanyaan teknis, apakah hasil bagus harus didukung dengan alat (camera, lampu, lensa) yang bagus?Alat dan perlengkapan lainnya menunjang untuk mewujudkan konsep photo tersebut, akan tetapi kemampuan fotografer dalam mengkomposisikan object dan kesigapan dalam membaca situasi di lokasi sangatlah penting
Apakah fotografer hanya tukang motret atau harus bisa jadi creative director (menentukan konsep foto, model, pakaian, lokasi, make up, dsb)?Betul sekali, fotografer juga dapat bertindak sebagai kreatif direktor melalui kesepakatan konsep dengan client. Karena fotografi adalah kerja sama team. seperti foto fashion. Foto yang bagus itu terjadi krn pemilihan make up, wardrobe, dan model yang tepat.
Dan fotografer yang tepat pastinya. Fotografi di Bali seperti apa?
14
Melalui photography kami berkarir dan
mempromosikan negeri yang kita cintai ini
dalam bidang pariwisata alam dan budaya
15 Fotografi di Bali sangat pesat perkembangannya. Berbagai jenis photography sangat diminati di Bali baik hobi maupun profesi. Kerena Bali merupakan tujuan wisata, jadi antusias fotografer bali sangat besar. Contohnya bilamana ada event tentang foto pasti banyak fotografer yang menghadiri acara tersebut
Harapan buat fotografi di Bali dan Indonesia?Harapan saya photographer di Indonesia bisa bersaing di dalam negri dan di luar negri, karena kemampuan kita tidak kalah dengan photographer manca negara. Selain itu saya juga berharap kepada pemerintah agar pengelolaan lokasi foto ditingkatkan, tarif foto sewajarnya tanpa pungutan liar dan membebaskan foto di ruang publik. Melalui photography kami berkarir dan mempromosikan negeri yang kita cintai ini dalam bidang pariwisata alam dan budaya
WAWANCARA: HERMAWAN WICAKSONOFOTO: UKY RISDIANSYAH
Lucky Risdiansyah BalianaDenpasar Bali
Design grafis & photographerEmail
Uky RisdiansyahIG
Uky_RisdiansyahGear
Body Nikon D750, D700. Lensa 24-70 mm 2,8. Afs-85mm 1,8. Afs-50mm 1,8. 35mm f 2
Flash sb910 (2pcs). Sb 800. Sb 700
16PORTFOLIO
Halaman berikut akan menampilkanbeberapa karya terbaik dariteman-teman fotografer. Mereka adalah:
selamat menikmati
Gandhi FirmansyahArri AlkatiriJustin Hidayat SoputraDeddy Handoyo
20
Deddy Handoyo
dedy.deehan
21
EYESEEPHOTOCLASSFOTOGRAFI SEDERHANA ADALAH KONSEP DASAR MATERI PENGAJARAN EYESEE PHOTO CLASS. KESEDERHANAAN
TERSEBUT DILIHAT DARI 4 SUDUT; MURAH, MUDAH DIGUNAKAN, MUDAH DIDAPAT, DAN TIDAK MENYITA WAKTU. MENCIPTAKAN
KARYA FOTOGRAFI DENGAN MEMAKSIMALKAN PERALATAN ATAU OBJEK YANG ADA ADALAH TUJUAN DARI KELAS INI.
EYESEE PHOTO CLASS BERDIRI SEJAK TAHUN 2013 DI BANDUNG. DIMULAI DARI PENGAJARAN SECARA ONLINE HINGGA AKHIRNYA
PADA AWAL 2014 MULAI MEMBAGIKAN MATERI FOTOGRAFI SECARA OFFLINE BAIK ITU DI STUDIO INDOOR MAUPUN
OUTDOOR. MATERI YANG DIBERIKAN MULAI DARI KOMPOSISI SENI RUPA DASAR, TEKNIS PERALATAN FOTOGRAFI, MEMANDU
OBJEK FOTO DAN LAIN SEBAGAINYA.
KELAS INI TERBUKA UNTUK UMUM TANPA DIPUNGUT BIAYA. UNTUK JADWAL KELAS DAN INFORMASI LEBIH JAUH
BISA MENGIKUTI PAGE FACEBOOKEYESEE PHOTO CLASS
EYESEE PHOTO CLASS
22
MASTERHASSELBLAD
Mungkin ada yang bertanya-tanya ‘apa itu
Hasselblad Master?’. Hasselblad adalah kamera
medium format terbaik di dunia. Kamera ini diproduksi
di Swedia sejak tahun 1841. Hanya fotografer terbaik yang
menggunakan kamera ini. Untuk itu dalam kolom ini
saya akan menampilkan para fotografer terbaik di
dunia yang bisa menginspirasi kita semua.
Kali ini Hasselblad master yang kita bahas adalah Hengki Koentjoro, dari Indonesia. Sekali lagi,...dari Indonesia
#1 Please introduce yourself
My name is Hengki Koentjoro, a fine art photographer base in Jakarta, Indonesia. I graduated from Brooks Institute of Photography in 1991 majoring in Film/video production and minor in Black and White photography. At the moment I’m working as a video cameraman for a production house in Jakarta and we do mostly corporate profile and TV commercials. For now photography is mainly a serious hobby during spare time.
#2 How did you get interested in photography?
My parents gave me a Kodak pocket camera for a birthday present. The loves of capturing moments in the family as well as the ability to freeze moments were the starting point of my love affair with photography. Letter on the work of Ansel Adam really set my eyes on Black and White photography. His ability to control the tonality to create moods and atmosphere captivated me and the passion starts from there and never look back.
#3 Do you have an artistic/photographic background?
Not at all, photography has always been the tool of expression.
#4 Which artist/photographer inspired your art?
Ansel Adam and Michael Kenna.
#5 How much preparation do you put into taking a photograph? Are you planning every step or is it always spontaneous?
Almost everything is spontaneous because I love to get lost in a place and explore the beauty of the nature that is full mystery and the unexpected; it’s always fresh. I never go for high expectation, just take whatever nature has to over and most of the time she hardly disappoint.
#6 What fascinates you in places that you shoot?
The love of the ocean is the main drive to express one self. The calm and the vast area is the inspiration and at the same time a place to replenish your mind. I’m lucky to live in Indonesia because she is dubbed as the biggest archipelago nation on earth with more than 13,000 islands. We also have many highlands and active volcanoes spreading over 3275 miles from East to West. This abode of the god is also known for it’s mysterious mist and fog that accentuate the thick feeling of mysticism.
#7 We can see your photographs mainly in black and white, why have you chosen to present them in this form?
23
24
The ability to play around with tones and create an atmospheric photograph is the
reason to choose monochrome. It is more pliable therefore more freedom in expressing
your idea. With the Zone System by Ansel Adam, you are in practice of seeing thing
around you in monochrome or learning to see in black and white. This will help a lot in
choosing your proper subject matter and forecasting how it’ll look letter on
postproduction.
#8 Could you please tell us something about your technique and creating process?
Now I mainly shoot with DSLR camera. For the ocean I normally use the long exposure
technique with double ND filters of 18 stops to allow shooting on the broad daylight for more
than 5 minutes. Post processing is done digitally to convert to black and white. And the
software of choice is Adobe Lightroom. For printing, Hahnemuhle Rag Baryta paper is the favorite specially when paired with HP printer.
#9 Could you tell our readers how to reach such excellent results in photography?
Enjoy life. Be thankful that you got passion to express your self. Relax and don’t push to hard. Just don’t stop, sooner or letter it will
come to you and be ready to embrace it.
#10 What do you do in your life besides photography?
To do nothing at all and stay home with family.
#11 What future plans do you have? What projects would you like to accomplish?
Keep on shooting and hopefully finding your trademark along the way.
Photography is not just a way of expressing his most inner soul but also creating a window to the world where through his pictures the unseen and the unspoken can be grasped. Driven by the desire to explore the mystical beauty of nature, he develops his sense and sensibility through the elements of fine art photography. His freedom of expression is more reflected in the elaboration and exploration of black and white.
25
Photography can never be separated from the aspects of making the common things unusual,
welcoming the unexpected, indulging and embracing ourselves with the joy of
photography as well as believing that anything is possible.
Born in Semarang, Central Java, Indonesia, on March 24, 1963. He is a graduate of the Brooks
Institute of Photography, Santa Barbara, California, where he majored in video
production and minored in the fine art of photography.
Hengki returned to Indonesia to become a freelance videographer/editor, specializing in nature documentaries and corporate profiles,
and now lives in Jakarta. Hengki is a part time practitioner of the art of black and white
photography, which he believes to be his true purpose in life’s journey of expression.
26
interviewed by www.ndmagazine.nettext fromwww.koentjoro.com pictures from www.koentjoro.com and www.nlwirth.com
27
AWARD
1. 2'nd place in Nature Pro category in 2008 PX3 annual photo competition.
2. Honorable Mentions PX3 2008 Photo Competition.
3. Nominees 2008 Black And White Spider Award in Silhouette Category.
4. Merit Award in 2008 Single Image Contest Awards , Black And White Magazine Issue # 56 February 2008, page 189.
5. 2'nd in the Asia Without Borders Photography Competition 2009 in the Faces Of The Earth category
6. Art Limited Winner of the February 2009 contest.
7. Merit award 2009, Indonesian Heritage Society Art And Photography Exhibition
8. PX3 Honorable Mention Recipients of 2009 Water Competition
9. Black & White Single Image Contest 2013, for a Spotlight Award.
10. Black and White Spider Awards 20132nd place – Merit of Excellent in Silhouette Category
11. Black and White Spider Awards 20131st place – Outstanding Achievement in Nature Category
12. Worldwide Photography Gala Awards – WPGA 2013 1st place in Seascape/Underwater Category
13. Paris PX3 2013 – 3rd place in Fine Art Category
14. Kontinent Awards 2013 – Official Selection in Fine Art Projects
15. Hasselblad Master 2014 1st Place Winner in Landscapes/ Nature category
EXHIBITION
1. 7 – 17 March 2009 Art & Photography Exhibition, “ Images Of Indonesia”,
by Indonesian Heritage Society, Plaza Senayan, Jakarta – Indonesia.
2. 24 Oct – 15 Nov 2009 Photography Contemporer , “Urbantopia”, North Art Space,
Pasar Seni Ancol, Jakarta – Indonesia.
3. 9 – 21 Nov 2009 “Asia Without Borders” by Asian Geographic Magazine ,
Gallery The Arts House, Singapore.
4. 22 June 2010 Santa Lucia, Mostra Benefica di Fotografia,
by Loredana Guinicelli, Italy
5. 23 Oct – 6 Nov 2011 “Beyond Photography 2011, by Ciputra Groups,
Ciputra Artpreneur Center, Jakarta - Indonesia
6. May 9 – 20 2012 Vernissage International Photographic Exhibition
“SmallGarden" - Galleria d'Arte Moderna –Villa Reale, Milan – Italy
7. 15 September 2012 Tobin Ohashi Gallery Exhibition, Tokyo – Japan
8. 22 November 2013 Taiwan Photo Fair 2013
9. 28 March 2014 ART | WINE | WATER – Tobin Ohashi Gallery - Japan
10. 16 September 2014 Photokina 2014 - Cologne, Germany.
Exhibition & Launching of Hasselblad Master Book # 4
11. 14 November 2014 Fotofever Paris 2014 – Vevais Galerie Collections
12. 27 November 2014 Taiwan Photo Fair 2014
28REVIEW
Bukan Sekedar Kursi Tempat DudukTEKS & FOTO: HERMAWAN WICAKSONO
29
1
3
4
Sebelum memotret kita harus mengetahui tujuan
foto yang kita hasilkan. Ada pesan yang akan
kita sampaikan, dan pesan-pesan itu akan
lebih mudah sampai jika kita bisa menggunakan
property foto dengan baik
Dalam menciptakan sebuah karya foto setidaknya diperlukan tiga
komponen pendukung, yaitu: perekam cahaya (kamera),
sumber cahaya (buatan atau cahaya alam), property
(pendukung objek utama). Objek pendukung tidak boleh
lebih utama, hanya sebatas mendukung sehingga objek
utama lebih dominan, seperti peran pembantu dalam film.
Objek pendukung lebih dikenal dengan sebutan 'property'.
Contoh dalam membuat foto 'rocker', maka objek pendukung
bisa berupa alat musik, pakaian, background, dan sebagainya
sehingga konsep 'rocker' dapat diterima dan dimengerti.
Kali ini kita akan membahas satu property yang mudah kita jumpai,
murah harganya, dan mudah penggunaannya, kursi. Kursi
adalah 'L' yang diberi kaki. Kursi adalah tempat duduk berbentuk apapun. Kursi adalah….macam-
macam pengertian yang bisa kita dapat dari kursi. Di samping ada 4
foto yang menggunakan kursi sebagai property, mari kita bahas
foto tersebut secara singkat.
1. Sekretaris
Foto ini menceritakan seorang sekretaris
yang sedang suntuk dengan pekerjaannya.
Kursi yang digunakan adalah kursi kerja
sehingga kesan ‘kantor’ dapat dimunculkan.
2. Anak Kecil
Pemotretan ini dilakukan di rumah. Kursi yang
digunakan adalah kursi ruang tamu yang
digunakan untuk menopang si anak.
3. Father and Son
4. Ibu dan Anak
Kursi yang digunakan adalah kursi ukiran
berwarna hijau untuk menyesuaiakan dengan
warna kostum, karpet, dan juga lukisan. Foto
ini menceritakan keakraban antara ayah dan
anak. Pemotretan dilakukan di rumah
Dalam pemotretan ini, si anak masih terllau
kecil, belum bisa duduk sendiri, untuk itu si ibu
dilibatkan memangku anaknya. Kursi yang
digunakan adalah kursi tamu panjang.
Untuk pengembangan konsep, kursi bukan
hanya untuk diduduki tetapi bisa sebagai alat
bersandar, seperti foto nomor 3. Bisa juga
berdiri di atas kursi.
Lebih jauh lagi, kursi bukan hanya tempat duduk, tetapi apa saja yang bisa diduduki. Bisa kotak kayu, ampli gitar, speaker, anak tangga, dan lain-lain
2
30TUTORIAL
FilterPlastikTEKS & FOTO: HERMAWAN WICAKSONO
31
Efek diperlukan agar penyampaian pesan dari foto yang dihasilkan bisa lebih tepat.
Kolom tutorial kali ini membahas tentang filter plastik. Mungkin ada yang sudah mencobanya, mungkin juga ada yang bertanya-tanya 'plasik buat filter?'.
Tujuan penggunaan plastik sebagai filter adalah untuk mendapatkan efek kabut dan flare cahaya. Kita tidak perlu pergi ke tempat berkabut, motret dalam cuaca dingin, tidak perlu juga motret di tempat panas terik berhadapan dengan matahari.
Mari kita mulai. Siapkan plastik. Plastik seukuran lebih besar sedikit dari lensa. Lubangi plastik di belakangnya sehingga bisa membungkus lensa. Atur posisi plastik sedemikian rupa sedikit menutupi lensa. Letakkan titik fokus ke objek utama, jika sulit bisa dengan fokus manual, mengingat lensa terhalang dengan plastik. Kecepatan usahakan tinggi sehingga tidak terjadi shaking.
Mulailah mencoba cara sederhana ini, mudah, murah, cepat. Selamat mencoba.
32
1
Keterangan:1. Background pohon2. Model3. Flasg dengan receiver4. Kamera dengan trigger5. Lensa dengan fllter plastik
EXIF:F 1,8, 1/250 sec, ISO 100
2
4
3
5
Foto di atas menggunakan filter plastik. Lensa yang digunakan bukaan 1.8, semakin besar bukaan lensa maka efek kabut akan semakin redup (fade). Pencahayaan dengan lampu flash eksternal dengan wireless trigger. Untuk editing dilakukan dengan menaikkan level hue 5, dan saturasi 25 untuk menaikkan warna merah.
5
25
0
33
1
Keterangan:1. Background pohon2. Model3. Flasg dengan receiver4. Kamera dengan trigger5. Lensa dengan fllter plastik
EXIF:F 4,5, 1/50 sec, ISO 200
2
4
3
5
Foto di atas menggunakan filter plastik. Lensa yang digunakan bukaan 4.5, semakin kecil bukaan lensa maka efek kabut akan semakin jelas. Pencahayaan dengan lampu flash eksternal dilapisi mika merah dengan wireless trigger. Untuk editing dilakukan dengan menurunkan level saturasi 50 untuk menurunkan warna merah.
0
-50
0
Q: Apakah salah motret dengan mode auto?
A: Untuk dapat mereka cahaya, maka sebuah kamera harus memiliki fitur ISO (mengatur kepekaan cahaya), speed ( mengatur kecepatan penerimaan cahaya), difragma (mengatur besar kecil bukaan rekaman cahaya). Ketiga fitur ini bisa diatur secara manual, bisa juga secara otomatis. Secara manual artinya fotografer harus bisa mengkombinasikan ketiga (ISO, speed, diafragma) elemen tadi sehinga bisa menghasilkan gambar yang diinginkan. Secara otomatis artinya kamera sendiri yang menyesuaikan ketiga elemen tadi ditambah elemen berikut seperti penentuan titik fokus, atau penggunaan flash internal (jika kamera mendeteksi titik fokus kurang cahaya). Tidak ada yang salah dengan mode auto, hanya saja foto yang dihasilkan secara teknis adalah hasil ‘kemampuan’ kamera bukan si fotografer. Jangan terus terpaku ke mode auto, mulailah belajar kombinasi manual agar bisa berkarya lebih luas.
Q: Bagaimana cara memotret objek cepat dalam gelap?
A: Gelap artinya sedikit cahaya atau tidak ada cahaya sama sekali. Untuk memotret objek dalam kondisi gelap (tidak ada cahaya sama sekali) bisa menggunakan kamera yang infra red, contohnya memotret binatang (objek bergerak cepat) di malam, sedangkan dalam kondisi ada sedikit cahaya, maka bisa mengkombinasikan tiga elemen yang sudah dibahas di atas, dengan tambahan cahaya bantuan (flash). Jika objek diam, maka bisa gunakan kecepatan rendah, bukaan kecil, penyesuaian ISO, dan tripod untuk membuat kamera ‘still’.
Q: Bolehkah saya bangga dengan alat foto yang mahal?
A: Boleh saja, karena kamera dan perlengkapan foto harganya tidak murah, dan perlu usaha ekstra untuk mendapatkannya, ada yang menabung, menyicil, dan setelah mendapatkan peralatan itu dengan segala usaha, wajar saja kalau bangga. Tapi kebangaan itu akan lebih bagus kalau sejalan dengan kebanggaan berkarya. Lebih jauh lagi kebanggaan berbagi karya.
Q: Salahkan mencontek karya orang lain?
A: Tidak ada yang asli di dunia ini. Sadar atau tidak sadar, semua karya terbentuk dari inspirasi karya orang lain. Apa yang indera kita rasakan akan tercermin dari apa yang kita keluarkan (karya). Kata yang tepat sepertinya bukan ‘mencontek’ tapi ‘terinspirasi. Mencontek bisa
pertanyaan bisa dikirimkan melaui e-mail ke [email protected]
Q&A 34
diartikan mengambil karya orang lain tanpa ijin, dan mengakui itu sebagai karyanya. Hal itu jelas berlawanan dengan hukum. Tapi terinspirasi dengan orang lain tidak ada salahnya, dan biasakan cantumkan sumber inspirasi kita. Kita tidak akan bisa menjadi orang lain, dan orang lain juga tidak akan bisa menjadi seperti kita. Teruslah terinspirasi sampai kita menemukan jati diri kita sendiri dalam berkarya, dan membuat orang lain terinspirasi.
Q: Berapa lama untuk jadi fotografer hebat?
A: Apa yang membuat seorang fotografer bisa dikatakan ‘hebat’? Apakah bayarannya? Karyanya? Punya sekolah foto? Sering buat workshop/seminar? Punya buku yang dipublikasi internasional? Banyak penghargaan? Banyak kliennya? Serng beramal? Masuk rubrik inspirasi? Parameter ‘hebat’ di sini banyak sekali. Menurut saya fotografer yang hebat adalah mereka yang mau membagi ilmunya, karena tidak banyak fotografer yang melakukan itu. Seorang fotografer yang baru satu hair pegang kamera dan berbagi ilmunya, lebih hebat dari seorang fotografer ternama dengan puluhan tahun pengalaman tapi tidak pernah berbagi ilmu.
Q: Apakah fotografi harus mahal?
A: Peralatan fotografi profesional memang mahal bila tidak generate money. Menjadikan fotografi sebagai hobby akan mengeluarkan uang yang cukup banyak, dan seringkali hobby ini hanya berkisar ke koleksi alat daripada koleksi karya. Tetapi fotografi tidak harus mahal, karena saat ini sudah banyak peralatan dengan harga terjangkau. Mulailah memotret dengan alat yang ada, kemahalan bukan pada peralatan tapi karya itu sendiri yang mahal, dimulai dari pencarian ide, eksekusi, finisihing, hingga tercipta karya yang bisa dinikmati.
Q: Perlukah mengambil sekolah/kursus foto?
A: Ada banyak tujuan sekolah/kursus foto, antara lain untuk memperluas ruang lingkup kita sebagai fotografer, mendapat ilmu fotografi secara formal, mendapat pengakuan yang sah (jika sekolah/kursus terdaftar resmi di departeme pendidikan). Secara formal pengajaran yang diberikan di sekolah/kursus dibagi dalam tingkat pemula sampai mahir, dengan materi dari dasar-dasar seni rupa hingga bagaimana mendapatkan klien. Ada pentingnya mengambil jalur formal karena banyak hal yang tidak dapat dipelajari secara otodidak.
Q: Bagaimana caranya agar kamera tidak cepat rusak?
A: Kamera termasuk barang yang sensitif. Harga yang mahal mewajibkan kita untuk menjaganya. Simpan kamera di tempat kering, untuk menghidari jamur. Dan yang terpenting dengan mengurangi sampah digital, konsep foto dengan baik, baru press shutter. Semakin sering kamera digunakan, akan cepat rusak. Yang menyedihkan banyaknya foto yang diambil tidak sebanding dengan banyaknya karya bagus yang dihasilkan.
KOMPLEK CIPTA GRAHA BLOK D.6GUNUNG BATU-BANDUNGPH: 08157136534
EYESEE STUDIO
35
PORTRAITWEDDINGPRODUCTBUILDINGCOMPANYCONCEPTUAL
Our latest projectconcepting, taking picturesgraphic designing, andprinting for UNAI
36KENALAN
KONSEP & FOTO: HERMAWAN WICAKSONOWARDROBE & MAKE UP: JOEJOELOKASI: EYESEE STUDIO BANDUNG
Joejoe Guevara
37
NAMAJULI APRIANTO ASHARI a.k.a JOEJOE GUEVARA
TEMPAT/TANGGAL LAHIRKOTA AGUNG, 10 JULI 1989
KEGIATANPEKERJA SWASTA, MENYANYI, MENARI, MODELLING
MUSIKPOP, R N B, INSTRUMENTALIA
TEMPAT NONGKRONGCAFÉ,LOUNGE, MALL, PANTAI
DISUKAINGEMIL, NGOPI, NONTON, RENANG
FACEBOOK joejoeguevaraTWITTER @JoeJoeGuevaraIG JOEJOE_GUEVARA
38
Be yourself
No matterwhat they
say
39
PHOTOGRAPHY TUTORIAL BY HERMAWAN WICAKSONOSIMPLY PHOTOGRAPHY
AVAILABLE NOW ON GOOGLE PLAYFREE DOWNLOAD & FREELY SHARE
40REVIEW
Fitur MacroTEKS & FOTO: HERMAWAN WICAKSONO
Pada Kamera Saku
Tahun 2000 saya mulai belajar fotografi digital dengan
kamera saku. Waktu itu kamera saku masih sangat
sederhana. Kemampuan penyimpanannya kecil, batere
boros, tetapi sudah ada fitur macronya. Kamera saku
hanya sebagai 'pelengkap' pada waktu itu, karena saya
lebih sering motret dengan SLR (film).
Tahun 2004 saya menggunakan kamera saku 2 mega pixel
sebagai kamera utama saya untuk motret di studio. Hasilnya
bisa dilihat di halaman ini. Ada bertanya 'kok bisa ya?',
jawaban saya 'pake macro biar maksimal'.
Fitur macro di kamera saku tidak bisa disamakan dengan fitur
macro di kamera SLR atau mirrorless. Macro di kamera saku
bisa dikatakan sebagai pelengkap, karena pada dasarnya
kamera ini dibuat untuk foto instant, fun, nothing serious. Saat
ini dengan uang di bawah 1 juta, kita bisa mendapatkan
41 kamera saku dan mari kita belajar
membuat kamera 'nothing serious' ini
menjadi sangat serius.
Fitur macro dalam kamera saku
memampukan kamera untuk memotret
objek dengan jarak sangat dekat. Kamera
masih mampu merekam objek dengan
detil, seperti rambut, guratan wajah
(untuk foto portrait) atau detil produk
(untuk foto produk.
Pilihlah menu macro pada kamera
sebelum memotret. Beberpa kamera
tertentu memiliki kemampuan macro
secara auto, jadi kita tidak perlu memilih
mode macro lagi.
Tips & Trik memotret dengan mode
macro pada kamera saku
1. Kenali karakteristik kamera, ujilah
dengan mencoba memotret denganjarak
paling dekat dengan objek, lihat hasil
secara detil (zoom) untuk memastikan
apakah detil objek masih bisa terekam
kamera atau tidak.
2. Matikan flash, agar gambar tidak over
exposure. Karena memotret objek
dengan jarak dekat menggunaan flash
akan membuat pantulan flash yang kuat
ke kamera.
3. Usahakan objek diam, dan dalam
memotret tidak shaking. Gunakan tripod
jika perlu, karena kamera saku tidak
dirancang untuk memotret dengan
kecepatan tinggi.
Selamat mencoba.
Foto ini diambil dengan kamera saku Nikon Coolpix 2 mega pixel menggunakan mode macro, pencahayaan dengan neon ring, editingauto level dan glow di photoshop.
42REKOMENDASI
www.modelmayhem.com
Web ini dibuat untuk mempertemuan para pelaku diindustri model, mulai dari model, fotografer, make upartist, dan fashion designer dari seluruh dunia. Kita bisa membuat akun secara gratis dan mengembangkan portfolio kita. Sebagai fotografer kita bisa menjalinkerjasama dengan kompensasi TFCD (Trade For CD),TFP (Trade For Print), atau meminta bayaran. Tulis profilsecara lengkap agar bisa menjalin kerjasama dengan baik.
www.antonismael.com
Anton Ismael adalah fotografer profesional dari Indonesia.Belajar foto secara formal di MIT Australia. Anton banyakmengerjakan foto komersil, dan juga membuat musikvideo di Indonesia. Tidak hanya itu Anton juga membukakelas foto gratis, dinamai Kelas Pagi yang sudah berjalandi Jakarta dan Yogyakarta.
www.hasselblad.com
Website resmi dari kamera terbaik di dunia, yang diisidengan karya para fotografer terbaik di dunia. Banyak karya internasional terbaik yang bisa menginspirasi kita.Kita bisa berlangganan berita terbaru Hasselblad denganmenuliskan email kita di kolom ‘subscribe’.
www.flickr.com
Seorang teman berkata kepada saya, ‘every photographermust have a flickr account’. Saat itu saya belum memilikiakun flickr. Flickr adalah jejaring sosial khusus fotografer,di sini kita bisa memuat portfolio yang bisa digunakan untukmendaftar di agensi foto internasional (jika kita tidak punya website probadi). Flicker akan mengidentiifkasiperalatan foto apa yang kita gunakan dan data exif saatkita membuat foto.
43
DEKKE
44REVIEW
Lampu BohlamTEKS & FOTO: HERMAWAN WICAKSONO
Foto tanpa cahaya adalah mati
karena foto adalah hasil dari
perpaduan cahaya gelap dan terang.
Sumber cahaya ada yang alami,
seperti cahaya matahari, ada juga
cahaya buatan seperti lampu, lilin.
Kesempatan ini kita akan membahas sumber cahaya buatan
yang berasal dari bohlam. Bohlam yang kita gunakan adalah
bohlan susu berdaya 100 watt.
Awal saya membuka studio foto bermodal kamera SLR,
kamera saku dan lampu bohlam. Saya tidak punya cukup uang
untuk membeli lampu ‘beneran’. Jadi saya putuskan untuk
menggunakan bohlam 100 watt sebagai lampu utama saya.
Lampu bohlam yang saya gunakan jenis susu, agar cahaya
yang dihasilkan lebih menyebar. Bohlam ini menghasilkan
warna coklat muda, saya lebih suka menyebutnya dengan
warna teh muda. Fungsinya sebagai continous light. Saya
hanya menggunakan satu lampu yang tinggal saya geser
sesuai dengan kebutuhan foto apa yang akan saya
buat. Tidak hanya untuk foto portrait, bohlam bisa
digunakan untuk memotret produk.
Tips & Trik menggunakan lampu bohlam
sebagai sumber cahaya utama
1. Kenali karakteristik cahayanya dari seberapa kuat
cahaya yang dihasilkan. Cobalah di ruangan kecil,
ruangan sedang, dan ruangan yang besar.
2. Gunakan hanya satu lampu untuk meciptakan
dimensi gelap-terang dari foto.
3. Lampu tidak harus diarahan tepat ke objek, bisa di
samping, belakang, atas, bawah sesuai dengan
kebutuhan.
4. Usahakan cepat dalam memotret, karena 100 watt
akan menghasilkan panas yang tinggi, bisa membuat
fotografer dan objek (manusia) tidak nyaman.
Lihat sekeliling, kumpulkan sumber daya apapun,
jangan menunggu ‘ada dulu baru motret’. Karena
sumber cahaya bisa banyak kita temukan asal kita
mau menjadi kreatif.
45
Foto ini diambil dengan kamera saku Nikon Coolpix 2 mega pixel menggunakan mode macro,pencahayaan dengan bohlam, editingauto level dan glow di photoshop.
46
Saya tidak punya cukup uang untuk membeli
lampu ‘beneran’. Jadi saya putuskan untuk menggunakan
bohlam 100 watt sebagai lampu utama saya
www.wickedsolo.com
47
Kolom ini menampilkan karya-karya yang masuk di page facebook EYESEE PHOTO CLASS yang juga
diikutsertakan dalam lomba dwi-mingguan kelas.Tema kali ini adalah ‘air’. Juri dari lomba ini adalah seorang
fotografer dari Peru bernama Magdalena Ladron de Guavara a.k.a Magu. Untuk lebih mengenal Magu, kita
bisa mengunjungi www.maguimages.com
Foto-foto yang ditampilkan di kolom inimengambil tema JUMP
48BRIEF
Christian LukmanJolly Jumpers
Syarif SyahabJump
Gandhi FirmansyahJump !! Behind The Sunset
49
Safiq BdgLompatan Pesorak
Onyon Ruciragati SagrahaRope Jump
Asep NdogWe Power Ranger's
Raymond MaulanyJump
Jay Idoan SihotangArisan On Air
50
Siapapun bisa ikut kelas ini, baik online maupun offline. Daftar gratis, ikutan kelas gratis. Belajar bersama, bertumbuh bersama, dan bagikan ilmu ke sesama
EYESEE PHOTO CLASS
Kanisius R SuryaJump Under The Blue Sky
Andhika PutraI'm Skater
Gazlow SongThe Moslem Fighter
51
NEXT
edisi berikut kitamasih akan membahastopik utama, mereviewperalatan & property,mengenal fotografer kelas dunia, berkenalandengan model, belajartehnik di tutorial, mengenal fotografer lokal, tanya jawab, danyang pasti tetap gratis
salam damai
52
53
unduh edisi 1 diwww.eyeseephotopage.com
atau www.slideshare.net
unduh gratis dan bagikan gratis
saran, kritik, pertanyaanide, apapun untuk kemajuan bersamasilahkan email ke:
unduh gratis diwww.eyeseephotopage.com
dan bagikan gratis
FO
TO
GR
AF
ER
: UK
Y R
ISD
IAN
SY
AH