modul-2 (2)
-
Upload
garnis-oktin -
Category
Documents
-
view
70 -
download
9
Transcript of modul-2 (2)
PENDAHULUAN
A. Diskripsi
Assalamu’alaikum Wr wb, senang sekali bisa bertemu lagi melalui modul
ini. Pertama kali, saya ucapkan selamat, Anda telah menyelesaikan modul
pertama, sekaligus selamat datang pada modul kedua. Pada modul ini saya
akan mengajak Anda untuk mempelajari sesuatu yang menarik, juga sangat
penting dalam perkembangan dan kemajuan Fisika. Menarik karena isi modul
dekat dengan pengalaman sehari-hari Anda, penting karena apa yang
dibicarakan dalam modul ini menjadi dasar dari perkembangan Fisika
selanjutnya.
Dalam modul ini, Anda akan mempelajari tentang besaran vektor. Sebagaian
besaran –besaran pada fisika adalah besaran vektor, atau diperolah dari operasi
vektor. Materi vektor adalah materi dasar yang akan menjadi prasyarat bagi
konsep – konsep Fisika yang lain seperti : Kinematika, Dinamika, listrik statis
dan lain – lain. Konsep vektor pada modul ini sebenarnya tidak berbeda pada
konsep vektor pada mata pelajaran Matematika. Konsep vektor yang kita
kenalkan pada modul ini meliputi : notasi vektor, penjumlahan dan
pengurangan vektor secara grafis dengan metode poligon da jajarangenjang,
resultan vektor segaris dan vektor yang membentuk sudut, dan bahan
pengayaan tentang operasi perkalian vektor.
transportasi seperti sepeda, mobil, pesawat udara bahkan roket.
Untuk menunjang pemahaman materi vektor anda dapat mengunjungi
beberapa situs belajar yang secara online menyediakan matri materi pelajaran yang
bisa di download. Pada modul ini juga disajikan kegiatan laboratorium untuk
menunjang pemahaman Anda akan materi yang diuraikan. Kegiatan praktikum bisa
dilakukan dengan bantuan guru anda atau dengan menggunakan praktikum virtual
yang tersedia pada jaringan internet di SMA Batik 1 Surakarta. Anda juga bisa
menambah pemahaman anda melalui jaringan internet yang ada disekolah semisal
www.sebarin.com, www.e-dukasi.net atau web-web penyedia materi dan latihan
soal Fisika.
1
Vektor
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
B. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajarilah peta konsep yang ada pada setiap modul dengan teliti.
2. pastikan bila Anda membuka modul ini, Anda siap mempelajarinya minimal
satu kegiatan hingga tuntas. Jangan terputus-putus atau berhenti di tengah-
tengah kegiatan.
3. Pahamilah tujuan pembelajaran yang ada pada setiap modul atau kegiatan
belajar dalam modul anda.
4. Bacalah materi pada modul dengan cermat dan berikan tanda pada setiap
kata kunci pada setiap konsep yang dijelaskan.
5. perhatikalah langakah – langkah atau alur dalam setiap contoh
penyelesaian soal.
6. Kerjakanlah latihan soal yang ada, jika mengalami kesulitan bertanyalah
kepada teman atau guru anda
7. kerjakan tes Uji kemampuan pada setiap kegaiatan belajar sesuai
kemampuan anda. Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban yang
tersedia pada modul dan jika perlu lakukan penghitungan skor hasil belajar
anda.
8. ulangi kegiatan 2 sampai dengan 6 pada setiap kegiatan belajar hingga
selesai.
9. kerjakanlah Soal – soal Evaluasi Akhir
2
Vektor
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
KEGIATAN BELAJAR 1
VEKTOR
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat :
1. membedakan besaran vektor dan skalar
2. menuliskan notasi vektor
3. melukiskan operasi vektor secara grafis.
4. meresultankan vektor secara poligon
5. meresultankan vektor secara jajaran genjang
6. menghitung kelajuan rata-rata suatu benda
7. menghitung kecepatan rata-rata suatu benda dan
8. menjelaskan percepatan rata-rata suatu benda
B. Uraian Materi
1. Besaran Vektor dan Skalar
Selain besaran pokok dan turunan, jenis besaran lain yaitu besaran vektor dan
skalar. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai dan arah,
sedangkan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja tidak
memiliki arah.
Contoh besaran vektor dan scalar
Besaran vektor Besaran skalar
Perpindahan
Kecepatan
Percepatan
Gaya
Rapat arus
listrik
Medan listrik
Medan magnet
Jarak
Kelajuan
Perlajuan
Tekanan
Arus listrik
Massa
Usaha
1. Penulisan Notasi Vektor
3Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang anak panah
menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor.
Notasi vektor dituliskan dengan cara :
a. Ditulis dengan huruf tebal, contoh vektor A ditulis A
b. Ditulis dengan huruf yang diatasnya diberi tanda panah contoh
Contoh cara melukiskan A (dibaca vektor A)
Nilai vektor
A
Titik tangkap arah vektor/ujung vektor
Vektor
Dua buah vektor dikatakan sama apabila nilai (panjang) dan arahnya sama
Contoh :
A maka vektor A sama dengan vektor B
B
Tetapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua vektor itu
berlawanan.
Contoh :
A Maka vektor A berlawanan dengan vektor
B atau A = - B (tanda (-) menunjukkan arah
vektor bukan nilai).
2. Operasi Vektor
a. Melukiskan Penjumlahan dan Pengurangan vektor.
Penjumlahan vektor tidak sama seperti penjumlahan bilangan biasa atau
penjumlahan besaran skalar karena arah vektor mempunyai pengaruh
dalam penjumlahan vektor. Nilai hasil penjumlahan vektor disebut resultan
vektor. Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada arah
dan kedudukan vektor. Secara grafis penjumlahandua buah vektor dapat
digambarkan sebagai berikut :
1). Lukislah vektor pertama sesuai niali dan arahnya.
2). Letakkan titik tangkap vektor kedua doujung vektor pertama sesuai
dengan nilai dan arahnya.
Contoh :
4Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
1) Penjumlah dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris.
Jika diketahuai vektor A, B da C sebagai berikut :
A B C
a). A + B A B
A + B
b). A + C C A
A+C
c). A – B -B A
A – B
Gambar 1.10 Penjumlah vector segaris
2) Penjumlahan dan Pengurangan Vektor dalam satu bidang datar
Hasil penjumlahan dan pengurangan vektor disebut resultan vektor.
Semisal kita memiliki vektor sebagai berikut :
F3
F1
F2
Untuk melukiskan penjumlahan sejumlah vektor diatas dapat
digunakan dua metode yaitu metode poligon dan metode jajaran
genjang.
a). Metode Poligon
Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon
adalah sebagi berikut :
5Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
Contoh
a. F1 + F2 c. F1 + F2 + F3
F2 F2
F1 F1
F1+F2 F3
b.. F1 - F2 =… F1 + F2 + F3
-F2
F1- F2 F1
Gambar1.11. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara poligon
b). Metode jajaran genjang
Cara melukiskan resultan vektor dengan metode jajaran genjang
adalah sebagai berikut :
- Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu
titik sesuai nilai dan arah masing –masing vektor.
- Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar
dengan vektor yang lain dan sebaliknya.
- Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor
sampai ke titik potong garis sejajar vektor tersebut.
Contoh :
1). F1 + F2
F1
F1+F2
F2
2). F1 - F2
F1
F1 – F2
-F2
3). F1 + F2 + F3 F1
6Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
F1+F2
F2
(F1+F2)+F3
F3
Gambar1.12. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara
jajaran genjang
b. Menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor
1) Penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor yang
membentuk sudut tertentu
Dua vektor F1 dan F2 yang saling mengapit sudut seperti pada
gambar maka besar resultan kedua vektor tersebuta adalah :
F1
R
(180-)
F2
Gambar 1.13. Penjumlahan dua vector dengan aturan cosinus
F1 + F2 = R
Secara metematis nilai Resultan ( R ) diselesaikan dengan rumus
aturan cosinus sebagai berikut :
2) Arah Vektor Resultan
C
R F1
(180-)
A B
7Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
F2
Gambar1.14. arah resultan dua vector dengan aturan sinus
Perhatikanlah segitigaa ABC diatas, dengan menggunakan rumus
aturan sinus maka diperoleh rumusan sebagai berikut :
dimana adalah sudut yang menunjukkan arah Vektor Resultan
contoh :
dua buah gaya F1 dan F2 masing – masing besarnya 50 N dan 30 N
saling mengapit sudut 600. tentukan arah dan resultan kedua
vektor tersebut ?
diketahui :
F1 = 50 N
F2 = 30 N
= 600
Ditanya : R dan ……?
Jawab :
arah vektor resultan adalah
8Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
jadi resultanyaa 70 N ke arah 38,20 terhadap F2.
c. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor
a. Menguraikan Vektor
Jika dua buah vektor atau lebih dapat diresultan menjadi satu
buah vektor resultan maka berlaku juga sebaliknya. Sebauh vektor
dapat diuraikankembali menjadi dua buah vektor yang disebut vektor
komponen. Vektor dapat diproueksikan pada sumbu koordinat X, Y
atau kartesian. Uraian vektor pada sumbu Y di sebut komponen Vektor
sumbu Y demikian halnya dengan sumbu X, vektor komponennya
disebut komponen vektor sumbu X.
Perhatikanlah cara menguraikan sebauh vektor atau lebih pada
sumbu X dan sumbu Y berikut :
Y
Fy F
Fx X
Gambar1.15. penguraian sebuah vector pada bidang XY
Fx = komponen vektor F pada sumbu X
Fy = komponen vektor F pada sumbuY
= suduat antara F dan Fx
maka dapat diruliskan besar komponen vektornya adalah:
Fx = F. cos
9Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
Fy = F. sin
b. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor.
Sejumlah vektor yang terletak membentuk sudut tertentu terhadap bidang
horinsontal (sumbu X) atau vertical (sumbu Y) akan lebih mudah jika
seluruh vektor omponen dijumlahkan pada sumbu masing masing
dibanding dengan mengunakan cara grafis. Metode ini dikenal dengan
cara analitis. Untuk lebih jelasnya perhatikan langkah – langkah berikut :
1). Lukislah uraian vektor komponen X dan Y dari masing-masing vektor.
y
F2 F2y
F1y F1
F2x F1x x
F3
Gambar1.16. Penjumlahan dua vector atau lebih pada sumbu X dan Y
dengan cara analisis
2). Carilah nilai vektor komponen X dan Y lalu masukan ke tabel beriut :
Vektor Vektor Komponen
Sumbu X
Vektor Komponen
Sumbu Y
F1
F2
F3
F1x= F1cos =….
F2x= -F2cos = …
F3x= -F3cos 90 =….
F1y= F1sin =….
F2y= F2sin = …
F3x= -F3sin 90 =….
Fx=……………. Fy=…………….
Tanda (-) menunjukkan sumbu X atau Y (-)
10Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
3). Hitunglah resultan dengan rumus berikut :
untuk menentukan arah vektor resultan digunakan nilai tangen
vektor komponen X dan Y :
= sudut vektor resultan terhadap sumbu X
contoh :
Tiga buah vektor F1, F2 dan F3 masing – masing besarnya adalah 10 N, 20
N dan 5 N terletak seperti pada gambar 1.17. Tentukan resultan dan arah
ketiga vektor tersebut.
y
F2 = 30 N
F1 = 20 N
530 370
x
F3 = 10 N
Gambar 1.17.
jawab
11Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
F2 F2y= F2 sin 530
F1y = F1sin 37
F1
530 370
F2x=F2cos530 F1x=F1cos370 x
F3
Gambar 1.18.
Vektor komponen Gaya pada sumbu X dan Y adalah :
Vektor Vektor Komponen
Sumbu X
Vektor Komponen
Sumbu Y
F1
F2
F3
20 cos 37 = 20.0.8 = 16
N
- 30cos53 = 30.0,6 = -
18N
-8 cos 90 = 0
10 sin 37 = 10. 0,6 = 12
N
30 sin 53 = 30.0,8 = 24
N
-10 sin 90 = -10.1 = -10
N
Fx= - 2 N Fy= 2 N
jadi resultan Vektornya adalah :
sedangkan arah vektor komponennya adalah:
= 1350 terhadap sumbu X (+) atau 450 terhadap sumbu X (-).
Soal latihan
1). Sebuah gaya sebesar 20 N membentuk sudut 60o terhadap sumbu x
positif. Tentukan vektor komponen sumbu x dan y.
2). Dua vektor kecepatan v1 dan v2 masing masing besarnya 20 ms-1 dan
30 ms-1 memiliki arah seperti pada gambar dibawah. Tentulah resultan
vektor komponen pada sumb x dan y
12Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
y
v1 v2
30o 30o x
3). tiga buah gaya F1, F2, dan F3 masing – masing besarnya 20 N, 20 N
dan 40 N membntuk sudut masing-masing 45o, 135 dan 270 terhadap
sumbu x positif. Tentukan
a. vektor Komponen masing –
masing sumbu
b. arah dan resultan ketiga vektor
tersebut
13Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
EVALUASI
1. y
F2 = 3N
F1 = 4N x
Resultan gaya F1 pada sumbu x dengan gaya F2 sumbu y, besar dan
arahnya ….
a. R = 5 N; = 53o
b. R = 5 N; = 37o
c. R = 7 N; = 37o
d. R = 7 N; = 53o
e. R = 5 N; = 60o
2. Dua gaya F1 dan F2 saling tegak lurus, resultan gayanya R = 40 N dan
bersudut 370 terhadap F1, maka dari pernyataan berikut :
(1) F1 = 12 N (3) F2 = 16 N
(2) F1 = 16 N (4) F2 = 12 N
yang benar ….
a. 1, 2, 3 d. 4
b. 1, 3 e. 1, 2, 3, 4
c. 2, 4
3. Dua vektor sama besar, bersudut satu terhadap lainnya. Ternyata
resultannya sama besar dengan kedua vektor tersebut. Sudut itu sama
dengan ….
a. 30o d. 120o
b. 60o e. 150o
c. 90o
4. ABCD sebuah bujur sangkar yang panjang sisinya = 20 cm dimana 1 cm = 1
N. Jika ujung F1 tengah-tengah BC, maka resultan F1 dan F2 adalah …. N.
D C
F2
=
F1
14Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
=
A B
a. 25 d. 125
b. 50 e. 100
c. 75
5. Sebuah vektor pada bidang xoy, bersudut 600 terhadap sb x dengan
pangkalnya berada di O, maka komponen vektor v = 8 ms -1 pada sumbu x
dan y adalah ……. ms-1.
a. 4 dan 4 d. 4 dan 5
b. 4 dan 4 e. 3 dan 4
c. 4 dan 3
6. y+ F1 = 12 N
F2 = 7N 30o
x+
30o
F3 = 12 N
Resultan ke-3 vektor gaya di atas adalah … N.
a. 19 N, searah sb x+
b. 19 N, searah sb x-
c. 5 N, searah sb x-
d. 5 N, searah sb x+
e. 17 N, searah sb x+
7. Dua buah vektor gaya yang besarnya sama mempunyai perbandingan antara
selisih dan jumlah kedua vektor tersebut adalah , maka sudut apit kedua
vektor tersebut adalah. ….
a. 30o d. 900
b. 450 e.120
15Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
Essay
1. Tentukan banyaknya angka penting data hasil
pengukuran dibawah ini dan tulislah menjadi bilangan dengan 3 angka
penting:
a. 0,0023 kg
b. 250,00 m
c. 250,00 m
d. 25000 m
e. 2,5000 cm
2. sawah pak toni berukuran 325,25 m kali 500,125 m,
dengan menggunakan aturan angka penting hitunglah Keliling dan Luas
sawah pak toni
3. lima buah vekor gaya masing , masing 6 N, 4 N, 8 N,
4 N dan 4 N membentuk sudut terhadap sumbu X berurutan 300, 600,
2100,2400,dan 3300, tentukan besar Resultan dan arah kelima vektor tersebut
Rangkuman
1. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai
dan arah dan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja
tidak memiliki arah. Besaran vektr contohnya Perpindahan, Kecepatan,
Percepatan, Rapat arus listrik, Medan listrik dan besarab sklara Jarak Kelajuan,
Perlajuan, Tekanan, Arus listrik, Massa, Usaha.
2. Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang
anak panah menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan
arah vektor. Notasi vektor dituliskan dengan cara Ditulis dengan huruf tebal,
diberi tanda panah contoh .
3. Penjumlahan vektor Ada beberapa metode penjumlahan
vektor tergantung pada arah dan kedudukan vektor. Untuk melukiskan
penjumlahan sejumlah vektor digunakan dua metode yaitu metode poligon
dan metode jajaran genjang.
4. untuk menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor
Penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor (F1 dan F2) yang membentuk
sudut diselesaikan dengan rumus : dan
16Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
dengan arah Vektor Resultan : dimana adalah sudut yang
menunjukkan arah Vektor Resultan
5. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor.
Y
Fy F
Fx X
6. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis
vektor. vektor komponen X dan Y dari masing-masing vektor.
y
F2 F2y
F1y F1
F2x F1x x
F3
besar komponen vektornya adalah:Fx = F. cos Fy = F. sin Fx = komponen vektor F pada sumbu XFy = komponen vektor F pada sumbuY = suduat
antara F dan Fx
Resultan vektornya
arah vektor resultan :
= sudut vektor resultan terhadap sumbu X
17Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor
18Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd
Vektor