EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

25
BALAI BALAI IRIGASI IRIGASI TAHUN KEGIATAN TAHUN KEGIATAN 2006-2014 2006-2014 TIM KEGIATAN TIM KEGIATAN Dadang Ridwan, ST Ir. Damar Susilowati, M.Sc. Ir. M. Muqorrobin Guntur Sapei, ST Maulana Rahim, BE Susi Hidayah, ST Indri S, ST dkk. PENGKAJIAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR IRIGASI AIR TANAH (IRIGASI MIKRO) Balai Irigasi Pusat Litbang Sumber Daya Air Badan Penelitian dan Pengembangan

Transcript of EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

Page 1: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

BALAIBALAI IRIGASIIRIGASITAHUN KEGIATANTAHUN KEGIATAN 2006-20142006-2014TIM KEGIATANTIM KEGIATAN Dadang Ridwan, ST

Ir. Damar Susilowati, M.Sc.Ir. M. MuqorrobinGuntur Sapei, STMaulana Rahim, BESusi Hidayah, STIndri S, STdkk.

PENGKAJIAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR IRIGASI AIR TANAH (IRIGASI MIKRO)

Balai Irigasi Pusat Litbang Sumber Daya Air

Badan Penelitian dan Pengembangan

Page 2: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

IDENTIFIKSI MASALAHIDENTIFIKSI MASALAH1. Keterbatasan air irigasi pada lahan kering menjadi permasalahan yang

sangat mendasar, air irigasi menjadi sangat langka dan mahal harganya.

2. Dalam pengelolaannya diperlukan suatu teknologi irigasi cukup maju, yang efektif dan efisien efisiensi penggunaan air irigasi; nilai besaran perkiraan hargan air tanah untuk keperluan irigasi.

3. Penerapan irigasi tetes masih jarang diterapkan, terutama penerapan skala hamparan petani, selama ini masih terbatas skala demplot dan skala usahatani swasta, yang mempunyai sifat pengelolaan yang berbeda.

4. Penelitian yang terbatas hanya pada satu lokasi dan satu musim tanam saja, belum dapat memberikan data dan informasi yang akurat dan komprehensif dalam penyusunan suatu RANCANGAN STANDAR. (Karakteristik lahan, iklim, pengelola dan tata cara pengelolaan irigasi) pada masing-masing lokasi merupakan bagian penting dalam memperkaya materi dapat mewakili karakteristik pada masing-masing daerah dan lahan.

Page 3: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

BATASAN MASALAHBATASAN MASALAH

Kajian sistim irigasi tetes skala on farm, dengan batasan :• Efisiensi penggunaan air irigasi, • Pola dasar OP dan usahatani, • Kajian nilai ekonomis air irigasi di lokasi

penelitian

LINGKUP KEGIATANLINGKUP KEGIATAN

1. Kegiatan Penelitian 2. Studi Evaluasi;3. Penyusunan bahan rancangan standar -Hasil kajian/penelitian -Hasil Studi Evaluasi pengelolaan O&P -Workshop4. Monitoring dan Evaluasi (pemanfaatan jaringan irigasi sprinkler tipe rotator di Kab.

Jepara)

Page 4: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

Kegiatan ini bertujuan untuk :1. melakukan kajian penerapan prototip jaringan irigasi tetes skala on

farm, 2. sekaligus menyiapkan materi rancangan standar, berupa Draft

pedoman teknis irigasi tetes, yang diharapkan dapat mendukung dalam optimalisasi JIAT, peningkatan produktivitas lahan kering dan peningkatan pendapatan petani.

TUJUANTUJUAN

Page 5: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

20062006 20072007 20082008 20092009 20102010Output:Output:Prototip jaringan Prototip jaringan irigasi alur & irigasi irigasi alur & irigasi sprinkler (Gorontalo)sprinkler (Gorontalo)

Prototip jaringan Prototip jaringan irigasi sprinkler (NTB)irigasi sprinkler (NTB)

Output :Output :Model sistem (lap. Model sistem (lap. Hasil kajian teknis Hasil kajian teknis & kinerja & kinerja jaringan irigasi jaringan irigasi alur & sprinkler di alur & sprinkler di Gorontalo)Gorontalo)

Naskah ilmiah Naskah ilmiah (bahan pedoman (bahan pedoman teknis irigasi teknis irigasi sprinkler)sprinkler)

Output :Output :Model Model sistem(lap. Hasil sistem(lap. Hasil kajian teknis & kajian teknis & kinerja jaringan kinerja jaringan irigasi alur & irigasi alur & sprinkler di NTB)sprinkler di NTB)

Naskah Naskah ilmiah(bahan ilmiah(bahan pedoman teknis pedoman teknis irigasi sprinkler)irigasi sprinkler)

Output:Output:•Naskah ilmiah Naskah ilmiah (draft pedoman (draft pedoman teknis dan modul teknis dan modul gun sprinkler) gun sprinkler)

•Prototip jaringanPrototip jaringan Irigasi Tetes dan Irigasi Tetes dan RotatorRotator

•Model sistem, hasil Model sistem, hasil kajian teknis dan kajian teknis dan kinerja jaringan kinerja jaringan irigasi tetes dan irigasi tetes dan sprinkler rotatorsprinkler rotator

Output:Output:•R0-SPM (pedoman R0-SPM (pedoman teknis irigasi teknis irigasi sprinkler)sprinkler)

•Naskah ilmiah Naskah ilmiah (draft pedoman (draft pedoman teknis irigasi tetes )teknis irigasi tetes )

•Naskah ilmiah Naskah ilmiah (bahan pedoman (bahan pedoman teknis sprinkler teknis sprinkler rotator)rotator)

•Prototip jaringan Prototip jaringan irigasi tetes (hasil irigasi tetes (hasil rekayasa)rekayasa)

•Prototip head Prototip head sprinkler tipe GUN, sprinkler tipe GUN, BIR V.2 (hasil BIR V.2 (hasil rekayasa)rekayasa)

20112011 20122012 20132013 20142014Output:Output:R-0 SPMR-0 SPM (Pedoman teknis (Pedoman teknis irigasi tetes)irigasi tetes)

Output:Output:R-0 SPM (Pedoman R-0 SPM (Pedoman TeknisTeknis irigasi sprinkler irigasi sprinkler rotator)rotator)

- Prototip jaringan irigasi Prototip jaringan irigasi mikro skala on-farmmikro skala on-farm

- Naskah ilmiah berupa Naskah ilmiah berupa draft pedoman teknis draft pedoman teknis irigasi mikro lainnya.irigasi mikro lainnya.

- R0 Pedoman teknis - R0 Pedoman teknis irigasi mikroirigasi mikro

SASARAN OUTPUT PER TAHUN SASARAN OUTPUT PER TAHUN

Page 6: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

Output UtamaOutput Utama Komponen OutputKomponen Output Output LainnyaOutput Lainnya•PPrototip jaringan irigasi rototip jaringan irigasi mikro skala on farm di mikro skala on farm di Jawa Barat.Jawa Barat.

•Naskah Ilmiah Naskah Ilmiah draft draft pedoman irigasi tetes pedoman irigasi tetes (perencanaan teknis (perencanaan teknis dan O&P)dan O&P)

• LeafletLeaflet• PosterPoster

SASARAN OUTPUT 2011SASARAN OUTPUT 2011

Page 7: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

TAHAPAN KEGIATANTAHAPAN KEGIATAN

1.1. PersiapanPersiapan2.2. Survai dan Pengumpulan dataSurvai dan Pengumpulan data3.3. Desain dan pembuatan Prototip jaringan irigasi tetesDesain dan pembuatan Prototip jaringan irigasi tetes4.4. Kajian kinerja prototip jaringan irigasi tetesKajian kinerja prototip jaringan irigasi tetes5.5. Penelitian irigasi tetesPenelitian irigasi tetes6.6. Penyunan Rancangan Standar :Penyunan Rancangan Standar : - - Studi Evaluasi pengelolaan O&PStudi Evaluasi pengelolaan O&P -Workshop -Workshop 77. . Monitoring dan EvaluasiMonitoring dan Evaluasi8. Pelaporan8. Pelaporan

Page 8: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

Permasalahan yang paling utama pada lahan kering adalah keterbatasan air, air menjadi sangat mahal.

Dengan Perkiraan nilai ekonomis air irigasi akan lebih memudakan dalam mengukur efektivitas penerapan suatu system irigasi.

Pengelolaan irigasi tetes memerlukan kesiapan dari para pengelolanya, perlu dilakukan peningkatan kualitas SDM, sehingga perlu disiapkan pedoman teknis pengelolaan irigasi, baik dari segi perencanaan maupun O&P.

Untuk keperluan penyusunan rancangan standar, diperlukan data-data yang lebih lengkap dan komprehensif, yang tidak hanya terbatas pada satu lokasi penelitian saja namun lebih mewakili seluruh tipe lokasi lahan kering di Indonesia.

FORMULASI KEGIATANFORMULASI KEGIATAN

Page 9: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

Penerapan teknologi irigasi mikro (irigasi tetes), diharapkan mampu :1.mengoptimalkan pemanfaatan air tanah dan JIAT, 2.meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi yang lebih besar, dan3.peningkatan produktivitas lahan kering serta peningkatan pendapatan petani.

HIPOTESISHIPOTESIS

Page 10: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

LOKASI KEGIATANLOKASI KEGIATANBlok Rancaganggang Desa Tanjung Kerta Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat

- Luas lahan potensial untuk hortikultura=+15 Ha- Status lahan milik desa, digarap oleh 25 petani (kel.tani maju jaya)- Tersedia JIAT Q= 15 lt/det- Tanaman unggulan Cabe merah- Ada rencana kontrak dengan perusahaan sauce ABC

Page 11: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

METODOLOGI (1)METODOLOGI (1)1. Penelitian ini merupakan percobaan lapangan menggunakan metode eksperimental

skala on farm, dengan perlakuan pemberian air menggunakan sistim grafitasi. 2. Sumber air diambil langsung dari sumur air tanah dengan pompa melalui JIAT. 3. Luas prototip (+ 2 Ha) dilakukan dalam 2 tahap bertahap, lahan penelitian dibagi

menjadi beberapa blok irigasi sesuai dengan kepemilikan lahan.4. Penyiraman dilakukan hanya untuk mengairi zone perakaran sedalam sesuai dengan

periode pertumbuhan tanaman. 5. Setelah pengairan diberikan atau kejadian hujan, kadar lengas tanah di uji di

laboratorium dan diamati dengan tensionmer mulai dari saat tanam sampai tanaman tidak memerlukan air lagi.

6. Irigasi berikutnya diberikan setelah kadar lengas tanah menurun mencapai 50-70% dari kadar lengas kapasitas lapangan dan titik layu permanen. Pengairan dilakukan sampai setinggi-tingginya mencapai titik kritis atas (setengah antara kapasitas lapang dan titik jenuh).

7. Pengamatan kadar lengas tanah pada profil tanah 0 - 40 cm dilakukan pada 2 titik pengamatan setiap plot dan diamati setiap periode pengairan, tergantung tingkat pertumbuhan tanaman. Kebutuhan air tanaman untuk setiap periode pertumbuhan tanaman dihitung menggunakan formula neraca keseimbangan air (water balance).

CH+IR = ΔSm + Dr + ET+Ro + Sp RF = jumlah curah hujan (mm)

Ir = pemberian air irigasi (mm)ΔSm = perubahan kadar lengas tanah antar periode tertentu (mm) Dr = air yang keluar melalui drainase dalam (mm)=0ET = Kebutuhan air tanamanRo = jumlah aliran permukaan =0Sp = Aliran ke samping =0

Page 12: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

METODOLOGI (2)METODOLOGI (2)8. Untuk mendapatkan estimasi nilai ekonomis air irigasi, digunakan

metode volumetric pricing dimana volume penggunaan diprediksi dari durasi pemompaan.

9. Harga air irigasi diperhitungkan dengan asumsi bahwa untuk menghasilkan suatu produk (P), dipergunakan masukan modal (K), tenaga kerja (L), masukan lain (R) dan air irigasi (W) atau fungsi produk :Y= ƒ ( K, L, R, W ).

10.Materi pedoman teknis disusun berdasrakan studi literatur,hasil penelitian,hasil studi evaluasi, pengalaman para pakar irigasi khususnya irigasi mikro, praktisi, akademisi dan berbagai pihak terkait.

11.Penjaringan masukan tersebut dikemas dalam acara diskusi,konsultasi serta workshop.

Page 13: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

TIPE JARINGAN IRIGASI TETES YANG TIPE JARINGAN IRIGASI TETES YANG AKAN DITERAPKANAKAN DITERAPKANSumber Air- Pompa JIAT- Primary Filter- Sumber Air- Pompa JIAT- Primary Filter- Fertilizer Tank- Main Valve- Main Pipa-Fertilizer Tank- Main Valve- Main Pipa-Submain Pipa- Submain Valve- Lateral Submain Pipa- Submain Valve- Lateral Pipa- Drip Pipe (Emiter)Pipa- Drip Pipe (Emiter)

Drip pipe PE 16 mm

Emiter

Emiter

Sumur JIAT

Pompa JIAT

Fertilizer Tank

Primary Filter

Secondary Filter

Main Valve

Sub main valve

Alternatif layout jaringan

Page 14: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

MULAI

PERSIAPAN & STUDI PUSTAKA

DESAIN JARINGAN & PENENTUAN PARAMETER

RANCANGAN

UJI TEKNIS & KINERJA

CEK PERSAYARATAN?

ya

TidakPERBAIKAN

PENYUSUNAN (WORKSHO)Draft Pedoman Teknis perencanaan dan

O&P irigasi Tetes

SELESAI

PENELITIAN :Efisiensi Penggunaan air irigasi

Pola dasar OPUsahatani

Nilai Ekonomis Air Tanah untuk Irigasi

STUDI EVALUASIDemplot yang disiapkan oleh Direktorat

Irigasi

MONEVIrigasi Sprinkler tipe Rotator di Jepara

KERANGKA PEMIKIRANKERANGKA PEMIKIRAN

Page 15: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

NO

KEGIATAN BULAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan2. Survai dan pengumpulan data3. Desain dan pembuatan

prototip jaringan irigasi tetes 4. Pengkajian kinerja prototip

jaringan irigasi mikro5. Penelitian irigasi tetes6. Penyusunan Naskah Ilmiah

-Studi Evaluasi-Workshop

7. Monitoring dan Evaluasi8. Penyusunan Laporan

JADWAL PELAKSANAANJADWAL PELAKSANAAN

Page 16: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

TEMPAT YANG DI SURVAICIWIDEY LEMBANG INDRAMAYU DIY

Sumber air Mata air pegunungan

Mata air pegunungan

Sumur JIAT Irigasi Pantai (Re-use)

Tenaga Penggerak

Gravitasi Pompa Gravitasi Gravitasi

Varietas Unggulan

Strowbery Strowbery, Paprika Cabe Melon, Semangka

Kesiapan & Respon Petani

Cukup Maju & baik

Cukup Maju & baij Belum maju & baik Cukup Maju

Kelembagaan Poktan,Gapoktan Poktan,Gapoktan P3A Poktan,GapoktanPemasaran Pasar,

supermarket, perusahaan

Pasar, supermarket, perusahaan

Pasar, Pasar, supermarket, perusahaan

Keterangan -- Tidak ada JIAT-- Status petani rata-rata penggarap -- lahan pertanian tidak skala hamparan masih spot-spot-- sumber air digunakan untuk konsumsi RT dan irigasi, sering berebut

- Tidak ada JIAT-- Status petani rata-rata penggarap -- lahan pertanian tidak skala hamparan masih spot-spot-- sudah ada yang menerapkan irigasi tetes, namun tidak skala hamparan

- Status lahan milik desa-Status petani penggarap

- Direncanakan lahan irigasi digunakan daerah tambang pasir hitam, lap. Udara lantamal surabaya.- Kondisi masyarakat kurang kondusif karena nuansa politik.-Kurang dukungan dari dinas pertanian setempat dan PT(UGM)-- Lahan milik kesultanan

GAMBARAN LOKASI SURVAI UNTUK CALON LOKASI PENELITIANGAMBARAN LOKASI SURVAI UNTUK CALON LOKASI PENELITIAN

Page 17: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

GAMBARAN LOKASIGAMBARAN LOKASICIWIDEYCIWIDEY

Page 18: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

KELEMBAGAAN KELEMBAGAAN DAN USAHATANIDAN USAHATANI

CIWIDEYCIWIDEY

Page 19: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

GAMBARAN LOKASIGAMBARAN LOKASILEMBANGLEMBANG

Page 20: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

Sumber air

(Saluran drainase)Pompa

Laut

Tanggul Angin

(Wind barrier)

Bak Penampung air (Reservoir) Pembagi

Bak Penampung air (Reservoir) Induk

Sumur renteng

GAMBARAN LOKASIGAMBARAN LOKASIIRIGASI PANTAI DIYIRIGASI PANTAI DIY

Page 21: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

RESPON TERHADAP TEKNOLOGI DAN USAHATANIRESPON TERHADAP TEKNOLOGI DAN USAHATANI

Page 22: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

TIPE JARINGAN TIPE JARINGAN Sumber Air (Mata air pegunungan)- Reservoir- Primary Filter- Fertilizer Sumber Air (Mata air pegunungan)- Reservoir- Primary Filter- Fertilizer

Tank- Main Valve- Main Pipa-Submain Pipa- Submain Valve- Lateral Pipa- Tank- Main Valve- Main Pipa-Submain Pipa- Submain Valve- Lateral Pipa- Drip Pipe (Emiter)Drip Pipe (Emiter)

Drip pipe PE 16 mm

Emiter

Emiter

Fertilizer Tank

Primary Filter

Secondary Filter

Main Valve

Sub main valve

Fertilizer Tank

R

Page 23: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

PERMASALAHAN YANG PERLU DIANTISIPASIPERMASALAHAN YANG PERLU DIANTISIPASI

Susah mendapatkan lokasi penelitian yang ideal karena sulutnya mendapatkan CPCL (Calon Petani Calon Lahan) dalam skala luas (yang bersifat hamparan).

Petani lebih cenderung : - memilih sistim irigasi yang praktis, mudah dalam operasi dan pemeliharaan - Mempertimbangkan biaya investasi dan biaya operasi - memperhatikan efisiensi penggunaan air. - Yakin setelah ada bukti

Dibeberapa lahan petani yang pernah diterapkan irigasi tetes (Dit PLA Deptan), kurang optimal, karena pertimbangan kemudahan dan biaya operasi & pemeliharaan

Di beberapa daerah yang sudah cukup maju seperti Bali, petani cenderung untuk dalam menerapkan irigasi tetes memilih INDOOR (dalam screen house), karena pertimbangan mudah mengendalikan hama.

“Cuaca ekstrim” sering mengakibatkan gagal panen, diprediksikan sd bulan April

Page 24: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

TERIMATERIMA KASIHKASIH

Page 25: EXPOSE+KAK+Irigasi+Mikro_25+Jan+2011.ppt

Balai Irigasi, 2009, Balai Irigasi, 2009, Akhir Interm Penelitian Jaringan Irigasi Non Padi (JINP)Akhir Interm Penelitian Jaringan Irigasi Non Padi (JINP), Bekasi., Bekasi. Bresler, E., J. Heller, N. Diner, I. Ben-Asher, A. Brandt and D. Goldberg, 1971, Infiltration Bresler, E., J. Heller, N. Diner, I. Ben-Asher, A. Brandt and D. Goldberg, 1971, Infiltration from a trickle from a trickle

source. II. Eksperimental data and theoretical predictionssource. II. Eksperimental data and theoretical predictions, soil Sci. Soc. Am.J., 35:683-689., soil Sci. Soc. Am.J., 35:683-689. Bucks, D.A., F.S. Nakayama and A.W Warrick., 1982, Bucks, D.A., F.S. Nakayama and A.W Warrick., 1982, Principles, practices and potentialities of trickle (drip) Principles, practices and potentialities of trickle (drip)

irrigation in Hillel, D. (ed),. irrigation in Hillel, D. (ed),. Advances in irrigation, vol. 1. Academic Press, New York.Advances in irrigation, vol. 1. Academic Press, New York. Bucks, D.A. and S. Davis, 1986, Bucks, D.A. and S. Davis, 1986, Historical development of trickle irrigation in Nakayama, F.S. and Bucks Historical development of trickle irrigation in Nakayama, F.S. and Bucks

(ed), Trickle irrigation for crop production: Development in agricultural engineering 9(ed), Trickle irrigation for crop production: Development in agricultural engineering 9. Elsevier, Amsterdam.. Elsevier, Amsterdam. Chalmers. D.J., 1988, Chalmers. D.J., 1988, Manipulating of plant growth by regulating plant water deficit and limiting the wetted Manipulating of plant growth by regulating plant water deficit and limiting the wetted

zone.zone. Proceeding Fourth international Micro Irrigation Congress, Vol. 1. Albury-Wodonga, Australia. October Proceeding Fourth international Micro Irrigation Congress, Vol. 1. Albury-Wodonga, Australia. October 23 23 –– 28, 1988. 28, 1988.

Constable, G.A., I.J. Rochester and A.S. Hodgson, 1990. Constable, G.A., I.J. Rochester and A.S. Hodgson, 1990. A Comparison of drip and furrow irrigated cotton on A Comparison of drip and furrow irrigated cotton on a cracking clay soil : I. Growth and nitrogen uptakea cracking clay soil : I. Growth and nitrogen uptake. irrigation sci., 11: 137-147.. irrigation sci., 11: 137-147.

Doorenbos, J. dan W. O. Pruitt, 1977. Doorenbos, J. dan W. O. Pruitt, 1977. Guidelinis for Predicting Crop Water Requirement. Book 24. FAO, Guidelinis for Predicting Crop Water Requirement. Book 24. FAO, Rome, 144 p.Rome, 144 p.

Grieve A.M., 1988, Grieve A.M., 1988, Water use efficiency of micro irrigated citrus. Water use efficiency of micro irrigated citrus. Proceeding Fourth international Micro Proceeding Fourth international Micro Irrigation Congress, Vol. 1. Albury-Wodonga, Australia. October 23 Irrigation Congress, Vol. 1. Albury-Wodonga, Australia. October 23 –– 28, 1988. 28, 1988.

Koth Roten,.L., 1974, Koth Roten,.L., 1974, Soil Moisture distribution and wetting pattern from a point sourceSoil Moisture distribution and wetting pattern from a point source. In Proc. Of 2nd int. . In Proc. Of 2nd int. Drip irrigation congress, 1974. San Diego, California.Drip irrigation congress, 1974. San Diego, California.

Menzel, S.W.O., 1988, Menzel, S.W.O., 1988, Micro irrigation on a watershed: past, present and futureMicro irrigation on a watershed: past, present and future. Proceedings Fourth . Proceedings Fourth International Micro Irrigation Congress,International Micro Irrigation Congress, Vol.1. Albury-Wodonga, Australia. October 23 Vol.1. Albury-Wodonga, Australia. October 23 –– 28, 1988.; 28, 1988.;

Merit, N., 1987, Merit, N., 1987, The effect of Watter Stress on the Growth of Lettuce.The effect of Watter Stress on the Growth of Lettuce. M. Agr. Thesis (un published), The M. Agr. Thesis (un published), The Univercity of Sydney Australia. Univercity of Sydney Australia.

Merit, Merit, Nakayama, F.S. and D.A. Bucks (eds), 1986, Nakayama, F.S. and D.A. Bucks (eds), 1986, Trickle irrigation for crop production. Development in Trickle irrigation for crop production. Development in agricultural engineering 9agricultural engineering 9. Elsevier, Amsterdam. Eddition. Cambridge University Press.. Elsevier, Amsterdam. Eddition. Cambridge University Press.

Phocaides A., Phocaides A., Technical Handbook on Pressurized Irrigation Techniques, FAO ConsultantTechnical Handbook on Pressurized Irrigation Techniques, FAO Consultant. . Sapei A., 2000, Sapei A., 2000, Irigasi Tetes (Drip/ Trickle Irrigation),Irigasi Tetes (Drip/ Trickle Irrigation), Fateta, IPB. Bogor. Fateta, IPB. Bogor. Sukorahardjo dan Suwardji, 2006, Sukorahardjo dan Suwardji, 2006, Evaluasi potensi lahan di Kecamatan Bayan untuk pengembangan Evaluasi potensi lahan di Kecamatan Bayan untuk pengembangan

pertanian lahan keringpertanian lahan kering. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian UNRAM.. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian UNRAM. Von Bernuth, R.D. and K.H. Solomon, 1986, Von Bernuth, R.D. and K.H. Solomon, 1986, Design principles, In: Nakayama, F.S. and Bucks (eds). 1986. Design principles, In: Nakayama, F.S. and Bucks (eds). 1986.

Trickle irrigation for crop production development in agriculturalTrickle irrigation for crop production development in agricultural. Eng 9. Elsevier, Amsterdam.. Eng 9. Elsevier, Amsterdam. Warrick, A.W., 1986, Warrick, A.W., 1986, Design principles soil water distribution. In Nakayama F.S. and Bucks (eds)Design principles soil water distribution. In Nakayama F.S. and Bucks (eds). . Trickle Trickle

irrigation for crop production development in agriculturalirrigation for crop production development in agricultural. Eng. Elsevier, Amsterdam.. Eng. Elsevier, Amsterdam.

REFERENSI YANG DIGUNAKANREFERENSI YANG DIGUNAKAN