Expose Pemekaran Wilayah

47
DISAMPAIKAN DALAM SEMINAR HASIL PENELITIAN BALITBANGDA Samarinda, 9 Januari 2008 usat Kajian, Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) I LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

description

Kajian kemampuan penyelenggaraan otonomi daerah di kabupaten baru (pemekaran)

Transcript of Expose Pemekaran Wilayah

Page 1: Expose Pemekaran Wilayah

DISAMPAIKAN DALAM SEMINAR HASIL PENELITIAN BALITBANGDASamarinda, 9 Januari 2008

Pusat Kajian, Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) IIILEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Page 2: Expose Pemekaran Wilayah

Isu-isu Aktual Desentralisasi dan Otonomi Daerah

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1

Jumlah

Pilkada

Pemekaran Wilayah

Pendidikan

Kesehatan

Pelayanan Publik

Terorisme

Good Governance

Kerjasama Antar Daerah

Sumber: Data diolah dari berbagai media massa (2005 – 2007)

Page 3: Expose Pemekaran Wilayah

Otonomi & Demokrasi

(UU Nomor 32 Tahun 2004)

Flexibility

Responsibility

Accountability

Innovation

Code of Ethic / Org. Culture

Creativity

Performance = Productivity +

Behavior

Public Services

Public Welfare

Transformasi Manajemen

SDM/HRD : ProfessionalSistem/Struktur: REEROKultur : Coopetition

InputsInputs Initial OutputsInitial Outputs ProcessProcess Final OutputsFinal Outputs Outcomes / Impact

Outcomes / Impact

Feed Back

REERO = Ramping (flat, lean), Effective, Efficient, Rational, Operational.Coopetiton = Cooperation + Competition.

Page 4: Expose Pemekaran Wilayah

UNDP … (2000: 60-61)

Decentralized governance, when carefully planned, effectively implemented, and appropriately managed, can lead to significant improvement in the welfare of people at the local level, the

cumulative effect of which can lead to enhanced human development. In addition, if decentralization involves real

devolution of power to local levels, the enabling environment for poverty reduction is likely to be stronger. On the contrary,

badly planned decentralization can worsen regional inequalities. Left to their own devices, richer regions are likely to develop faster than poor ones. And a system of matching

grants, intended by central government to motivate local government to raise funds, typically exacerbates regional

disparities.

Page 5: Expose Pemekaran Wilayah

Postulat:

Otonomi Daerah memiliki korelasi POSITIF terhadap peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

Jika pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat tidak semakin baik, berarti ada kesalahan dalam menafsirkan dan menjalankan Otonomi Daerah.

Otonomi Daerah perlu dikawal oleh seluruh pihak untuk menjamin tercapainya pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Page 6: Expose Pemekaran Wilayah

1. Decentralization can be a means of overcoming the severe limitations of centrally controlled national planning.

2. Decentralization can cut through the enormous amounts of red tape and the highly structured procedures.

3. Officials’ knowledge of and sensitivity to local problems and needs can be increased.

4. Decentralization can allow better political and administrative “penetration” of national government policies into areas remote from the national capital.

5. Decentralization might allow greater representation for various political, religious, ethnic, and tribal groups in development decision making that lead to greater equity in the allocation of resources.

6. Decentralization could expand local governments’ and private institutions’ capacity to take over functions that are not usually performed well by central ministries.

7. The efficiency of the central government could be increased.

Manfaat Desentralisasi (1)

Page 7: Expose Pemekaran Wilayah

Manfaat Desentralisasi (2)

8. Decentralization can provide a structure through which activities of various central government ministries and agencies could be coordinated more effectively.

9. Decentralization is needed to institutionalize participation of citizens in development planning and management.

10. Decentralization might offset the influence or control over development activities by entrenched local elites.

11. Decentralization can lead to more flexible, innovative, and creative administration.

12. Decentralization allows local leaders to locate services and facilities more effectively within communities.

13. Decentralization can increase political stability and national unity by giving groups the ability to participate more directly in development decision-making.

14. Decentralization can increase the number of public goods and services and the efficiency with which they are delivered at lower cost.

Page 8: Expose Pemekaran Wilayah

Manfaat Desentralisasi (3)

Desentralisasi meningkatkan level transparansi dan akuntabilitas serta berkembangnya praktek good governance.

Kebutuhan daerah akan terpenuhi secara lebih baik sebagai akibat diberikannya otonomi.

Para penguasa akan dapat diawasi secara langsung oleh masyarakat setempat.

Inisiatif penduduk lokal dan kreativitas publik akan berkembang bebas karena mengendornya pengawasan Pusat yang terlalu kuat pada berbagai aspek kehidupan masyarakat

Hadiz (2003: 16)

Page 9: Expose Pemekaran Wilayah

1. Makin tingginya disparitas antar daerah

Bahaya Desentralisasi(Prud’Homme, 1985)

Potensi dan kemampuan setiap daerah berbeda-beda, terutama dalam pemilikan sumber daya, sementara desentralisasi berarti memberikan kewenangan yang luas kepada daerah dalam mengurusi aktivitasnya termasuk aktivitas ekonomi. Daerah bebas dalam mengolah sumber daya, menerapkan kebijakan fiskal. Karena potensi dan kemampuan daerah berbeda-beda, maka disparitas antar daerah akan semakin tinggi. Daerah yang kaya dan memiliki struktur ekonomi yang lebih seimbang akan melaju cepat, sementara itu Daerah yang miskin akan ketinggalan.

Page 10: Expose Pemekaran Wilayah

2. Inefisiensi produksi dan alokasi.

Bahaya Desentralisasi .. cont.

Daerah akan memaksakan diri dalam melakukan produksi suatu komoditas tertentu meskipun secara ekonomis tidak terlalu menguntungkan, sehingga secara nasional dapat dinilai sebagai inefisiensi dalam alokasi sumber daya. Sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk komoditas lain, karena motivasi kemandirian, akhirnya dialokasikan kepada komoditas tertentu yang kurang efisien.

Page 11: Expose Pemekaran Wilayah

3. Instabilitas yg berpangkal dari luasnya kewenangan daerah dalam kebijakan fiskal.

Bahaya Desentralisasi .. cont.

“Meskipun desentralisasi fiskal memberikan manfaat di beberapa negara seperti China, India, negara-negara Amerika Latin, serta negara-negara lain di belahan di dunia ini, namun di sisi lain memunculkan 3 masalah utama, yaitu: meningkatnya ketidakadilan (kesenjangan), instabilitas makroekonomi, dan adanya resiko kewenangan lokal yang dapat menyebabkan kesalahan dalam alokasi sumber daya” (World Development Report: The State in a Changing World, 1997).

Page 12: Expose Pemekaran Wilayah

Cross-country experiences

El Salvador: meningkatnya kemandirian masyarakat / aktor sekolah dan kualitas pembelajaran. Dengan meningkatnya partisipasi orang tua, setiap sekolah yang dikelola masyarakat (community-managed school) menunjukkan tingkat absensi (meninggalkan kewajiban) yang semakin rendah.

Nikaragua: dengan melakukan pengawasan terhadap latar belakang keluarga, murid-murid sekolah diberi hak membuat sendiri keputusan yang berhubungan dengan sekolah mereka. Hal ini ternyata berdampak pada raihan nilai yang lebih baik dalam setiap tes atau ujian.

McLean dan King (1999: 55)

Page 13: Expose Pemekaran Wilayah

Cross-country experiences

Manfaat di bidang kesehatan: More rational and unified health service that caters to local preferences. Improvement of health programs implementation. Lessened duplication of services as the target of populations is defined

more specifically. Reduction of inequalities between rural and urban areas. Cost containment from moving to streamlined, targeted programs. Greater community financing and involvement of local communities. Greater integration of activities of different public and private agencies. Improvement of inter-sectoral coordination, particularly in local

government and rural development activities.

Dampak negatif terjadi di Pilipina, Zambia, dan Papua Nugini.

Anne Mills (dalam Kolehmainen-Aitken, 1999: 57)

Page 14: Expose Pemekaran Wilayah

Cross-country experiences

Peningkatan layanan kesehatan di Belo Horizonte, Brazil; Peningkatan layanan perkotaan di Sinuapa, Honduras; Keberhasilan pelaksanaan berbagai proyek di Jamunia Tank

Gram Panchayat, India; Peningkatan layanan pendidikan di Ma’n dan Irbid, Jordan; Perbaikan kualitas pemukiman di Pakistan; Peningkatan layanan kesehatan dii 3 kota di Philipina; Menggerakkan pembangunan ekonomi lokal di 3 kota Polish; Peningkatan pendapatan rumah tangga di Ivory Park, South

Africa; Peningkatan jasa-jasa pasar melalui kemitraan dengan sektor

swasta di Jinja, Uganda.

Work (2002)

Page 15: Expose Pemekaran Wilayah

Cross-country experiences

Meningkatnya kepedulian dan penghargaan terhadap partisipasi masyarakat dalam proses politik di tingkat lokal.

Perangkat Pemda memiliki komitmen yang makin kuat dalam pemberian layanan serta merasakan adanya tekanan yang berat dari masyarakat agar mereka meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Pemerintah Kab/Kota dan antara Kab/Kota dengan Propinsi saling bekerjasama dan berbagi informasi untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi.

Indonesia (IRDA, 2002: 10)

Page 16: Expose Pemekaran Wilayah

Cross-country experiences

Korupsi yang terdesentralisasi dan tersebar, Aturan yang dijalankan oleh pejabat yang berjiwa

“maling” (predatory local officials), Merebaknya money politics dan konsolidasi politik

gangster.

Indonesia (Hadiz, 2003: 16)

Uni Soviet Philipina

Para predator itu … Thailand Indonesia

Page 17: Expose Pemekaran Wilayah

Indikator Keberhasilan OTDA

EKONOMI pendapatan nasional perkapita. pengurangan jumlah penduduk miskin. tingkat pengangguran. gini ratio, luas daerah di bawah kurva lorenz, dll.

SOSIAL rasio guru terhadap murid. rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk, dll.

PRASARANA DASAR prasarana perhubungan. prasarana penerangan, dll.

Page 18: Expose Pemekaran Wilayah

Isu-isu Aktual Desentralisasi dan Otonomi Daerah

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1

Jumlah

Pilkada

Pemekaran Wilayah

Pendidikan

Kesehatan

Pelayanan Publik

Terorisme

Good Governance

Kerjasama Antar Daerah

Sumber: Data diolah dari berbagai media massa (2005 – 2007)

Page 19: Expose Pemekaran Wilayah

ISSU KRUSIAL PEMEKARANISSU KRUSIAL PEMEKARANISSU KRUSIAL PEMEKARANISSU KRUSIAL PEMEKARAN

Alasan pemekaranAlasan pemekaran: meningkatkan : meningkatkan pelayanan publik dan mendekatkan pelayanan publik dan mendekatkan Pemda.Pemda.

Implikasi PemekaranImplikasi Pemekaran:: Sumber daya keuangan makin terbatas.Sumber daya keuangan makin terbatas. Meningkatkan Meningkatkan overhead-costoverhead-cost.. Memperbanyak aktor (institusi) Pemda.Memperbanyak aktor (institusi) Pemda. Mendorong pembentukan lembaga vertikal: Mendorong pembentukan lembaga vertikal:

polisi, militer, kejaksaan, PN, dll.polisi, militer, kejaksaan, PN, dll.

Page 20: Expose Pemekaran Wilayah

APA YANG TERJADI ???APA YANG TERJADI ???APA YANG TERJADI ???APA YANG TERJADI ???

PPemekaran tanpa analisis komprehensif terhadap emekaran tanpa analisis komprehensif terhadap kelayakan teknis, adminkelayakan teknis, adminiistratif, politik dan potensi stratif, politik dan potensi daerahdaerah..

Fakta kesenjangan pembangunan dijawab dengan Fakta kesenjangan pembangunan dijawab dengan pemekaran tanpa menyelesaikan masalah pemekaran tanpa menyelesaikan masalah pokoknya.pokoknya.

Pemekaran justru melemahkan kemampuan fiskal Pemekaran justru melemahkan kemampuan fiskal daerah karena adanya pembagian sumber daya.daerah karena adanya pembagian sumber daya.

Ilustrasi pemekaran: sakit kepala diobati dengan Ilustrasi pemekaran: sakit kepala diobati dengan obat sakit perut.obat sakit perut.

Page 21: Expose Pemekaran Wilayah

Siapa KALAH Siapa MENANG ?Siapa KALAH Siapa MENANG ?Siapa KALAH Siapa MENANG ?Siapa KALAH Siapa MENANG ?

Penduduk setempatPenduduk setempat, karena pembangunan di , karena pembangunan di sekelilingnya: jalan, gedung-gedung baru, dll. sekelilingnya: jalan, gedung-gedung baru, dll. Daerah yg sepi menjadi lebih ramai.Daerah yg sepi menjadi lebih ramai.

PNSPNS, karena mendapat promosi di daerah yang , karena mendapat promosi di daerah yang baru.baru.

ParpolParpol, karena kadernya memiliki peluang untuk , karena kadernya memiliki peluang untuk menjadi anggota DPRD atau Kepala Daerah.menjadi anggota DPRD atau Kepala Daerah.

Yang Menang & Senang :

Page 22: Expose Pemekaran Wilayah

Siapa KALAH Siapa MENANG ?Siapa KALAH Siapa MENANG ?Siapa KALAH Siapa MENANG ?Siapa KALAH Siapa MENANG ?

Sumber penerimaan tergantung pada Pusat (94%), dan harus dibagi Sumber penerimaan tergantung pada Pusat (94%), dan harus dibagi menjadi dua. Akibatnya, kapasitas fiskal semakin melemah.menjadi dua. Akibatnya, kapasitas fiskal semakin melemah.

Menurunnya kapasitas fiskal akan berdampak menurunnya Menurunnya kapasitas fiskal akan berdampak menurunnya kemampuan pembiayaan pelayanan publik secara keseluruhan kemampuan pembiayaan pelayanan publik secara keseluruhan (secara parsial mungkin menguntungkan daerah baru).(secara parsial mungkin menguntungkan daerah baru).

Daerah yg lemah secara ekonomi akan sulit membangun daerahnya Daerah yg lemah secara ekonomi akan sulit membangun daerahnya pada jangka panjang.pada jangka panjang.

Menciptakan kendala baru berupa kebutuhan pembiayaan birokrasi Menciptakan kendala baru berupa kebutuhan pembiayaan birokrasi (overhead-cost).(overhead-cost).

Masyarakat secara umum yg mendapat dampaknya. Kasus: Kaltim Masyarakat secara umum yg mendapat dampaknya. Kasus: Kaltim sbg Provinsi terbesar APBD-nya, namun jumlah penduduk miskinnya sbg Provinsi terbesar APBD-nya, namun jumlah penduduk miskinnya terbanyak se Kalimantan (2007).terbanyak se Kalimantan (2007).

Yang Kalah :

Page 23: Expose Pemekaran Wilayah

Jumlah Daerah Jumlah Daerah OtonomOtonom

Jumlah Daerah Jumlah Daerah OtonomOtonom

Sebelum 1999Sebelum 1999 27 Prov; 292 Kab/Kota27 Prov; 292 Kab/Kota

1999 – 2007 1999 – 2007 7 Prov; 173 Kab/Kota7 Prov; 173 Kab/Kota

TOTALTOTAL 33 Prov; 465 Kab/Kota33 Prov; 465 Kab/Kota

Sumber Sumber : Mendagri (Suara Pembaruan, 23 Okt 2007): Mendagri (Suara Pembaruan, 23 Okt 2007)

Page 24: Expose Pemekaran Wilayah

PEMBENTUKAN DAERAHPEMBENTUKAN DAERAHPEMBENTUKAN DAERAHPEMBENTUKAN DAERAH

MASING-MASINGMEMPUNYAI PEMERINTAHAN DAERAH. PASAL 2 AYAT (1)

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DIBAGI ATAS DAERAH-DAERAH:

PROVINSI

KABUPATEN DAN KOTA

DAERAH PROVINSI DIBAGI ATAS:

Page 25: Expose Pemekaran Wilayah

PEMEKARAN SETELAHMENCAPAI BATAS MINIMALUSIA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN {Psl 4 (4)}

SUBSTANSI UNDANG-UNDANG DIMAKSUD

MENCAKUP Psl {4 (2)} :

NAMA CAKUPAN WILAYAH BATAS IBUKOTA KEWENANGAN PENJABAT KEPALA DAERAH PENGISIAN DPRD PENGALIHAN KEPEGAWAIAN PENDANAAN PERALATAN DAN DOKUMEN PERANGKAT DAERAH

PEMBENTUKAN DAERAH DAPAT

BERUPA {Psl 4 (3)}:

PENGGABUNGAN BEBERAPA DAERAH

PENGGABUNGAN SEBAGIAN DAERAH YANG BERSANDINGAN

PEMEKARAN DARI SATU DAERAH MENJADI DUA DAERAH ATAU LEBIH

PEMBENTUKAN DAERAH: DITETAPKAN DGN UU

{Pasal 4 (1)}

PROVINSI: 10 TAHUN KABUPATEN/KOTA: 7 THN KECAMATAN: 5 TAHUN

Page 26: Expose Pemekaran Wilayah

..

ADMINISTRATIF

TEKNIS

FISIK KEWILAYAHAN

SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN

DAERAHPasal 5 Ayat (1)

Page 27: Expose Pemekaran Wilayah

SYARAT ADMINISTRATIF SYARAT ADMINISTRATIF A. PEMBENTUKAN PROVINSI

Pasal 5 Ayat (2)

1. Aspirasi masyarakat.2. Kep. DPRD Kab / Kota & persetujuan Bupati /

Walikota masing2 yg akan menjadi cakupan Prov.3. Kep. DPRD Prov. induk. 4. Rekomendasi Gubernur.5. Rekomendasi Menteri Dalam Negeri

1. ASPIRASI MASYARAKAT.2. KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN/KOTA.3. PERSETUJUAN BUPATI/WALIKOTA.4. KEPUTUSAN DPRD PROVINSI/INDUK. 5. REKOMENDASI GUBERNUR/INDUK.6. REKOMENDASI MENTERI DALAM NEGERI

B. PEMBENTUKAN KABUPATEN/KOTA Pasal 5 Ayat (3)

Page 28: Expose Pemekaran Wilayah

1. KEMAMPUAN EKONOMI2. POTENSI DAERAH3. SOSIAL BUDAYA4. SOSIAL POLITIK5. KEPENDUDUKAN6. LUAS DAERAH7. PERTAHANAN8. KEAMANAN dan9. FAKTOR LAIN YANG MEMUNGKINKAN TERSELENGGARANYA OTDA (KEMAMPUAN KEUANGAN, TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, RENTANG KENDALI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH)

SYARAT TEKNISPasal 5 Ayat (4)

FAKTOR DASARPEMBENTUKAN DAERAH

Page 29: Expose Pemekaran Wilayah

SYARAT FISIKSYARAT FISIKPasal 5 Ayat (5)Pasal 5 Ayat (5)

KOTA

PROVINSI

KABUPATEN

PALING SEDIKIT 4 KECAMATANSARANA DAN PRASARANA PEMERINTAHAN

PALING SEDIKIT 5 KECAMATANLOKASI CALON IBUKOTASARANA DAN PRASARANA PEMERINTAHAN

PALING SEDIKIT 5 KABUPATEN/KOTALOKASI CALON IBUKOTASARANA DAN PRASARANA PEMERINTAHAN

Page 30: Expose Pemekaran Wilayah

Tentang JUMLAH Tentang JUMLAH PENDUDUKPENDUDUK

Raymond G. Gettel: No definite limit can be fixed for the number of persons necessary to form a state.

Gilchrist: It is impossible to fix a definite number of men for a state.

“semua orang yang pada suatu waktu bertempat tinggal mendiami (menetap) di wilayah daerah atau negara tertentu”

RRC : 1,1 milyarIndia : 800 jutaTuvalu dan Nauru: 10 ribu.

Page 31: Expose Pemekaran Wilayah

Tentang LUAS WILAYAHTentang LUAS WILAYAH

“daerah teritorial tertentu sebagai tempat kedudukan suatu daerah atau negara, dalam mana kekuasaan daerah atau negara berlaku atas seluruh penduduk

yang bertempat tinggal menetap didalam daerah teritorial tersebut”

RRC : 9.561.000 km2 India : 3.275.198 km2 Tuvalu dan Nauru: 26 km2 dan 21 km2

Page 32: Expose Pemekaran Wilayah

Size and Democracy: Case for DecentralizationSize and Democracy: Case for Decentralization (Larry Diamond & Svetlana Tsalik, 1999):(Larry Diamond & Svetlana Tsalik, 1999):

1998 1998 hampir 75% negara berpenduduk dibawah 1 juta jiwa hampir 75% negara berpenduduk dibawah 1 juta jiwa merupakan negara demokratis; kurang dari 60% negara dengan merupakan negara demokratis; kurang dari 60% negara dengan populasi > 1 juta jiwa diikategorikan populasi > 1 juta jiwa diikategorikan demokratisdemokratis. .

5 dari 6 negara berpenduduk < setengah juta (5 dari 6 negara berpenduduk < setengah juta (microstatemicrostate) ) adalah demokratis, dan lebih dari tiga perempatnya menerapkan adalah demokratis, dan lebih dari tiga perempatnya menerapkan demokrasi liberal. demokrasi liberal.

KesimpulanKesimpulan: jika menginginkan suatu negara / daerah : jika menginginkan suatu negara / daerah demokratis, maka harus diupayakan agar jumlah penduduk tidak demokratis, maka harus diupayakan agar jumlah penduduk tidak berkembang secara dramatis.berkembang secara dramatis.

PemekaranWilayah

“Microstate”Pemerintahan

Demokratis

Page 33: Expose Pemekaran Wilayah

Benarkah LOGIKA Benarkah LOGIKA Diatas?Diatas?

Jepang memiliki 47 propinsi (Jepang memiliki 47 propinsi (prefectureprefecture) dan 3.232 ) dan 3.232 daerah otonom setingkat kabupaten / kota (daerah otonom setingkat kabupaten / kota (Shi Cho Shi Cho SonSon). ).

Di Thailand terdapat 75 propinsi dengan 1.130 Di Thailand terdapat 75 propinsi dengan 1.130 daerah otonom setingkat kabupaten / kota. daerah otonom setingkat kabupaten / kota.

INDONESIA ??INDONESIA ??

BENAR, dengan argumen:

Page 34: Expose Pemekaran Wilayah

Benarkah LOGIKA Diatas?Benarkah LOGIKA Diatas? … … (2)(2)

Demokrasi tidak hanya dilakukan dengan pemekaran, tapi bisa juga Demokrasi tidak hanya dilakukan dengan pemekaran, tapi bisa juga dengan dengan devolusi kekuasaandevolusi kekuasaan (baik dengan sistem federalisme (baik dengan sistem federalisme maupun otonomi luas). maupun otonomi luas).

Kasus Indonesia Kasus Indonesia kesenjangan antar wilayahkesenjangan antar wilayah: Jawa saja yg “layak” : Jawa saja yg “layak” dimekarkan dan menjadi demokratis, sedang luar Jawa sulit dimekarkan dan menjadi demokratis, sedang luar Jawa sulit dimekarkan karena sedikitnya jumlah penduduk.dimekarkan karena sedikitnya jumlah penduduk.

Pemekaran membuat Pemekaran membuat rentang kendali semakin panjangrentang kendali semakin panjang, shg , shg mempersulit mekanisme koordinasi, pengawasan & pembinaan oleh mempersulit mekanisme koordinasi, pengawasan & pembinaan oleh Pusat terhadap Daerah.Pusat terhadap Daerah.

Pemekaran berimplikasi terhadap Pemekaran berimplikasi terhadap berkurangnya jumlah dan berkurangnya jumlah dan kemampuan anggarankemampuan anggaran (fiscal capacity)(fiscal capacity) baik bagi daerah baru hasil baik bagi daerah baru hasil pemekaran maupun daerah induknya.pemekaran maupun daerah induknya.

Pemekaran memicu Pemekaran memicu orientasi menggali PADorientasi menggali PAD melalui penetapan melalui penetapan Perda retribusi yang Perda retribusi yang menjadikan iklim usaha kurang kondusifmenjadikan iklim usaha kurang kondusif..

SALAH, dengan argumen:

Page 35: Expose Pemekaran Wilayah

Itulah Sebabnya …Itulah Sebabnya …

Di Jepang, 47 propinsi yang ada saat ini secara administratif Di Jepang, 47 propinsi yang ada saat ini secara administratif dikelompokkan menjadi 12 wilayah saja. Sedang pada level dikelompokkan menjadi 12 wilayah saja. Sedang pada level kedua, amalgamasi dilakukan dengan target pengurangan kedua, amalgamasi dilakukan dengan target pengurangan municipalities municipalities dari 3.232 menjadi hanya 257 (Masahisa Hayashi, dari 3.232 menjadi hanya 257 (Masahisa Hayashi, 2002). 2002).

Thailand menciutkan jumlah daerah otonom tingkat III yg disebut Thailand menciutkan jumlah daerah otonom tingkat III yg disebut TAO (Tambol Administrative Organization, di Indonesia TAO (Tambol Administrative Organization, di Indonesia setingkat Kecamatan) dari 7.498 menjadi hanya 5.000 (setingkat Kecamatan) dari 7.498 menjadi hanya 5.000 (Bangkok Bangkok PostPost, 3/11/02). , 3/11/02).

Di Swedia, unit pemda berkurang dari 1.006 pada 1960-an Di Swedia, unit pemda berkurang dari 1.006 pada 1960-an menjadi 284 pada 1980-an. Pada periode yang sama, Belgia menjadi 284 pada 1980-an. Pada periode yang sama, Belgia berkurang dari 2.663 menjadi 589; Denmark dari 1.387 menjadi berkurang dari 2.663 menjadi 589; Denmark dari 1.387 menjadi 275; Jerman dari 24.282 menjadi 8.426; & Inggris dari 1.288 275; Jerman dari 24.282 menjadi 8.426; & Inggris dari 1.288 menjadi 457 (Hubert Allen, 1990). menjadi 457 (Hubert Allen, 1990).

Pemekaran tidak lagi menjadi opsi yg disukai:

Page 36: Expose Pemekaran Wilayah

Presiden ttg Pemekaran(Pidato di depan DPD-RI tg 23 Agustus 2007)

Jika pemekaran daerah tidak berangkat dari tujuan yang benar, Jika pemekaran daerah tidak berangkat dari tujuan yang benar, serta tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan serta tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan beban kepada keuangan negarabeban kepada keuangan negara, serta memberikan dampak , serta memberikan dampak penurunan anggaran terhadap seluruh pemerintah daerahpenurunan anggaran terhadap seluruh pemerintah daerah lain, karena akan menurunkan alokasi DAU secara proporsional lain, karena akan menurunkan alokasi DAU secara proporsional bagi daerah lain di seluruh tanah air. bagi daerah lain di seluruh tanah air.

Pemekaran juga mempengaruhi Pemekaran juga mempengaruhi penyediaan DAK Bidang penyediaan DAK Bidang Prasarana PemerintahanPrasarana Pemerintahan (sarana dan prasarana gedung (sarana dan prasarana gedung kantor instansi vertikal, belanja pegawai, dan belanja kantor instansi vertikal, belanja pegawai, dan belanja operasional lainnya), serta untuk mendanai urusan-urusan yang operasional lainnya), serta untuk mendanai urusan-urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

““Kita harus tegas dan berani Kita harus tegas dan berani menolak tuntutan pemekaranmenolak tuntutan pemekaran, , yang sama sekali tidak memiliki urgensi dan tidak memberikan yang sama sekali tidak memiliki urgensi dan tidak memberikan manfaat nyata bagi rakyat di daerah itu”.manfaat nyata bagi rakyat di daerah itu”.

Page 37: Expose Pemekaran Wilayah

Ironisnya …Ironisnya …Ada sebuah dagelan politik tingkat tinggi, Ada sebuah dagelan politik tingkat tinggi, dimana dimana imbauan Presiden pada sidang imbauan Presiden pada sidang

paripurna DPD RI 23 Agustus 2007 untuk paripurna DPD RI 23 Agustus 2007 untuk moratorium pemekaran justru dibalas politisi moratorium pemekaran justru dibalas politisi

DPR dengan menetapkan 8 UU pemekaran DPR dengan menetapkan 8 UU pemekaran yang baruyang baru. .

Ada apa dengan hubungan Eksekutif – Legislatif Ada apa dengan hubungan Eksekutif – Legislatif di Indonesia?di Indonesia?

Page 38: Expose Pemekaran Wilayah

MASALAHMASALAH22 PEMEKARAN WIL. PEMEKARAN WIL.MASALAHMASALAH22 PEMEKARAN WIL. PEMEKARAN WIL. 76 % daerah hasil pemekaran mengalami kemunduran dari 76 % daerah hasil pemekaran mengalami kemunduran dari

sebelumnya, dengan indikator jumlah masyarakat miskin sebelumnya, dengan indikator jumlah masyarakat miskin meningkat (Priyo Budi Santoso, Suara Pembaruan: 10-4-2007).meningkat (Priyo Budi Santoso, Suara Pembaruan: 10-4-2007).

Laporan Depdagri 2006: dari 148 daerah otonom baru yang Laporan Depdagri 2006: dari 148 daerah otonom baru yang dievaluasi, sekitar 80 % masuk kategori bermasalah dan gagal. dievaluasi, sekitar 80 % masuk kategori bermasalah dan gagal. Data Dep. Keuangan 2007: mayoritas daerah pemekaran Data Dep. Keuangan 2007: mayoritas daerah pemekaran tergolong berkemampuan keuangan rendah. BPK juga tergolong berkemampuan keuangan rendah. BPK juga menyebutkan, pemekaran berdampak negatif pada perekonomian, menyebutkan, pemekaran berdampak negatif pada perekonomian, sebab membebani keuangan negara (Kompas, 31-5-2007 ).sebab membebani keuangan negara (Kompas, 31-5-2007 ).

Pemekaran yang tidak terencana menyulitkan Pemekaran yang tidak terencana menyulitkan penentuan daerah penentuan daerah pemilihan untuk Pemilu 2009 (Mendagri, Kompas, 9-3-2007).pemilihan untuk Pemilu 2009 (Mendagri, Kompas, 9-3-2007).

Daerah otonom baru belum mampu meningkatkan kesejahteraan Daerah otonom baru belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan (Mendagri, Kompas, 23-10-2007). masyarakat secara signifikan (Mendagri, Kompas, 23-10-2007).

"Bukan rahasia lagi, lebih dari 90 % APBD daerah otonom baru "Bukan rahasia lagi, lebih dari 90 % APBD daerah otonom baru disubsidi dari APBN” (Ryaas Rasyid, Kompas, 23-10-2007).disubsidi dari APBN” (Ryaas Rasyid, Kompas, 23-10-2007).

Page 39: Expose Pemekaran Wilayah

MASALAHMASALAH22 PEMEKARAN WIL. PEMEKARAN WIL.MASALAHMASALAH22 PEMEKARAN WIL. PEMEKARAN WIL. Letak daerah yang jauh dari pusat pemerintah bukanlah Letak daerah yang jauh dari pusat pemerintah bukanlah

masalah yang harus diatasi dengan pemekaran. Akibatnya, masalah yang harus diatasi dengan pemekaran. Akibatnya, banyak daerah baru hasil pemekaran justru menjadi beban banyak daerah baru hasil pemekaran justru menjadi beban pemerintah (Taliziduhu Ndraha, Kompas, 13-3-2007).pemerintah (Taliziduhu Ndraha, Kompas, 13-3-2007).

Pemekaran belum menyentuh kesejahteraan publik terutama Pemekaran belum menyentuh kesejahteraan publik terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan layanan umum. dalam bidang pendidikan, kesehatan dan layanan umum. Pemekaran lebih banyak memberikan keuntungan bagi Pemekaran lebih banyak memberikan keuntungan bagi segelintir elite dan kelompok birokrasi maupun pengusaha saja segelintir elite dan kelompok birokrasi maupun pengusaha saja (Suara Karya, 21-5-2007). (Suara Karya, 21-5-2007).

Pemekaran menimbulkan ketidakefisienan secara ekonomi. Ini Pemekaran menimbulkan ketidakefisienan secara ekonomi. Ini terlihat dari munculnya banyak perda yang berbeda di tiap terlihat dari munculnya banyak perda yang berbeda di tiap daerahdaerah (Kompas, 24-4-2007). (Kompas, 24-4-2007).

Syarat kewilayahan yang diatur PP No. 129/2000 berbeda Syarat kewilayahan yang diatur PP No. 129/2000 berbeda dengan yang diatur UU No. 32/2004. Bagaimana dengan dengan yang diatur UU No. 32/2004. Bagaimana dengan daerah yang terlanjur terbentuk? Digabung lagi?daerah yang terlanjur terbentuk? Digabung lagi?

Page 40: Expose Pemekaran Wilayah

Pilihan SolusiPilihan SolusiPilihan SolusiPilihan Solusi Moratorium, sambil lakukan evaluasi.Moratorium, sambil lakukan evaluasi. Percepat PP pengganti PP No. 129/2000, dengan memperketat Percepat PP pengganti PP No. 129/2000, dengan memperketat

usulan-usulan pemekaran daerah, yang benar-benar sesuai usulan-usulan pemekaran daerah, yang benar-benar sesuai kebutuhan (bukan karena desakan / motif politik).kebutuhan (bukan karena desakan / motif politik).

Insentif bagi daerah yg mau menggabungkan diri.Insentif bagi daerah yg mau menggabungkan diri. Pengetatan pembentukan Perda yg tidak ramah pasar (Pengetatan pembentukan Perda yg tidak ramah pasar (pro-pro-

investmentinvestment).). Pembentukan daerah baru harus seiring dengan kebijakan di Pembentukan daerah baru harus seiring dengan kebijakan di

bidang lain, misalnya tentang Pemilu (misal: pembentukan bidang lain, misalnya tentang Pemilu (misal: pembentukan KPUD).KPUD).

TreatmentTreatment khusus bagi daerah yang sudah terlanjur khusus bagi daerah yang sudah terlanjur dimekarkan, misalnya dengan mengembangkan kecamatan dimekarkan, misalnya dengan mengembangkan kecamatan (bagi kab/kota), atau kab/kota (bagi provinsi).(bagi kab/kota), atau kab/kota (bagi provinsi).

Susun Susun Grand DesignGrand Design (RIP) Pemekaran Wilayah. (RIP) Pemekaran Wilayah. Pemberdayaan Kec & Kelurahan (Desentralisasi Tahap II).Pemberdayaan Kec & Kelurahan (Desentralisasi Tahap II).

Page 41: Expose Pemekaran Wilayah

Pengetatan Pengetatan PersyaratanPersyaratanPengetatan Pengetatan PersyaratanPersyaratan

Syarat wilayah bagi provinsi sedikitnya terdiri atas 5 Syarat wilayah bagi provinsi sedikitnya terdiri atas 5 kabupaten/kota. Syarat wilayah kabupaten minimal kabupaten/kota. Syarat wilayah kabupaten minimal terdiri atas 5 kecamatan dan kota minimal terdiri atas 4 terdiri atas 5 kecamatan dan kota minimal terdiri atas 4 kecamatan. kecamatan.

Soal batas usia, daerah otonom baru bisa dimekarkan Soal batas usia, daerah otonom baru bisa dimekarkan kembali jika telah berusia 10 tahun untuk provinsi dan kembali jika telah berusia 10 tahun untuk provinsi dan 7 tahun untuk kabupaten/kota.7 tahun untuk kabupaten/kota.

Penambahan kriteria pengukuran kelayakan Penambahan kriteria pengukuran kelayakan pemekaran wilayah dari 7 kriteria (PP 129/2000) pemekaran wilayah dari 7 kriteria (PP 129/2000) menjadi 11 kriteria pada RPP terbaru.menjadi 11 kriteria pada RPP terbaru.

Page 42: Expose Pemekaran Wilayah
Page 43: Expose Pemekaran Wilayah

Kinerja Bidang Sosial - 1Kinerja Bidang Sosial - 1

28.87 31.2

na

44.27

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

(%)

2002 2003 2004 2005

Nb : Data Tahun 2004 na

Rasio Penduduk Miskin Kabupaten PPU Tahun 2002-2005

Page 44: Expose Pemekaran Wilayah

Kinerja Bidang Sosial - 2Kinerja Bidang Sosial - 2

Pertumbuhan Penduduk Miskin Kab. PPU Tahun 2002-2005

-10

0

10

20

30

40

50

60

70

2002 2003 2004 2005Nb : Data Tahun 2004 Na

Page 45: Expose Pemekaran Wilayah
Page 46: Expose Pemekaran Wilayah
Page 47: Expose Pemekaran Wilayah