Exit Strategy

2
Exit Strategy Exit strategy pada dasarnya dapat dipahami sebagai sebuah pendekatan untuk penutupan sebuah proyek. Ada 2 (dua) alasan pokok mengapa exit strategy sangat dibutuhkan dalam sebuah proyek yaitu: 1. Proyek merupakan investasi; 2. Tuntutan dari penyandang dana. Dikatakan bahwa, “project must develop an exit strategy/sustainability plan as part of the overall project plan to plan what should happen to project outputs at the end of the project, and to explore which ones should be”. Exit strategi dapat memberikan jaminan akan hasil program yang lebih baik dan meningkatkan komitmen terhadap kelanggengan program. Dengan pandangan ini, dapat dikatakan bahwa Exit Strategy merupakan rencana yang menggambarkan bagaimana sebuah program bermaksud menarik sumber dayanya namun tetap menjamin pencapaian program tidak berkurang, dan perkembangan ke arah pencapaian tujuan tetap berlangsung. “The planning needed to complete the project and get the best value from the work that has been funded”. Sementara itu, Exit strategy memiliki tujuan menjamin kelanggengan (sustainability) pengaruh setelah program berhenti dilaksanakan. Sustainability is an assessment of which project outputs should be sustained after the project ends, how, and by whom. Ada 3 (tiga) pendekatan yang dikenal dalam exit strategy yaitu: 1. Phasing down. Phasing down adalah pengurangan kegiatan program secara bertahap. Pendekatan ini biasanya menggunakan organisasi lokal untuk melanggengkan manfaat program, sementara

Transcript of Exit Strategy

Exit StrategyExit strategy pada dasarnya dapat dipahami sebagai sebuah pendekatan untuk penutupan sebuah proyek. Ada 2 (dua) alasan pokok mengapa exit strategy sangat dibutuhkan dalam sebuah proyek yaitu: 1. Proyek merupakan investasi; 2. Tuntutan dari penyandang dana.Dikatakan bahwa, project must develop an exit strategy/sustainability plan as part of the overall project plan to plan what should happen to project outputs at the end of the project, and to explore which ones should be. Exit strategi dapat memberikan jaminan akan hasil program yang lebih baik dan meningkatkan komitmen terhadap kelanggengan program. Dengan pandangan ini, dapat dikatakan bahwa Exit Strategy merupakan rencana yang menggambarkan bagaimana sebuah program bermaksud menarik sumber dayanya namun tetap menjamin pencapaian program tidak berkurang, dan perkembangan ke arah pencapaian tujuan tetap berlangsung. The planning needed to complete the project and get the best value from the work that has been funded. Sementara itu, Exit strategy memiliki tujuan menjamin kelanggengan (sustainability) pengaruh setelah program berhenti dilaksanakan. Sustainability is an assessment of which project outputs should be sustained after the project ends, how, and by whom. Ada 3 (tiga) pendekatan yang dikenal dalam exit strategy yaitu:1. Phasing down.Phasing down adalah pengurangan kegiatan program secara bertahap. Pendekatan ini biasanya menggunakan organisasi lokal untuk melanggengkan manfaat program, sementara pemberi dana secara perlahan mengurangi sumber pendanaannya.2. Phasing out.Phasing out merupakan pendekatan exit strategi dimana pemberi dana menarik keterlibatannya dalam program, tanpa menyerahkannya ke lembaga lain untuk meneruskan pelaksanaannya.3. Phasing overPhasing over terjadi apabila pemberi dana menyerahkan kegiatan programnya ke lembaga lokal atau masyarakat.