Executive Summarry Pola Citanduy

60
EXECUTIVE SUMMARY Engineering Consultant Penyusunan Pola Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Citanduy 1/ 60 1. LATAR BELAKANG Proyek PWS Citanduy dibentuk pada tahun 1969 dan proyek PWS Citanduy Ciwulan dibentuk pada tahun 1994 oleh Derektorat Jenderal Pengairan, dengan wilayah kerja meliputi WS Citanduy dan WS Ciwulan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 39/PRT/1989 Wilayah Sungai Citanduy (02.07) terletak pada 2 (dua) Provinsi meliputi Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, dan berdasarkan pada Undang-Undang No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dinyatakan sebagai Wilayah Sungai Lintas Provinsi dengan kewenangan pengelolaan SDA berada pada Pemerintah (Pusat). Saat ini, ketersedian sumber daya air semakin terbatas dan cenderung semakin langka. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan, pencemaran, perubahan ekologi dan sebagainya. Di sisi lain, kebutuhan akan sumber daya air tidak dapat dicegah peningkatannya dari tahun ke tahun karena pertumbuhan penduduk dan pengembangan aktivitasnya. Dan apabila tidak diantisipasi, akan dapat menimbulkan ketegangan bahkan konflik benturan kepentingan antara permintaan (demand) dan pemenuhan (supply) ketersediaan Sumber Daya Air. Oleh karena itu perlu upaya secara seimbang antara pengembangan, pelestarian, pemanfaatan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air, baik dilihat dari aspek teknis maupun dari aspek legal. Untuk memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat diberbagai keperluan, diperlukan suatu perencanaan terpadu yang berbasis wilayah sungai dengan mengoptimalkan potensi pengembangan sumber daya air, melindungi/ melestarikan serta meningkatkan nilai SDA dan lahan. Wilayah Sungai Citanduy seluas 4.588 km 2 (Sumber Hasil Analisis Peta Citra Land Sat) bersumber dari gunung Cakrabuana (±1.720 MSL) di Kabupaten Tasikmalaya dengan panjang 175 Km dan bermuara di Laguna Segara Anakan di Kabupaten Cilacap. Bagian hilir sungai Citanduy sepanjang 60 Km merupakan batas provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Beberapa anak sungai Citanduy yang cukup besar yaitu sungai Cimuntur, Cijolang dan Cikawung terletak pada bagian kiri Citanduy dan sungai Ciseel terletak pada bagian kanan Citanduy. Potensi lahan kritis pada kawasan resapan air yang terbesar terletak pada sungai Cikawung dan Ciseel Pada tahun 1975, telah disiapkan Master Plan (Rencana Induk) pengembangan prasarana SDA WS Citanduy yang bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan lahan dan sumber air penduduk yang ada. Namun saat ini, karena adanya perubahan demografi dan fisik yang sangat cepat pada WS. Citanduy maka Master Plan tersebut tidak dapat digunakan lagi. Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Pasal 14 (b) menyebutkan bahwa pemerintah (dalam hal ini pemerintah pusat) mempunyai wewenang dan tanggung jawab menetapkan pola pengelolaan sumberdaya air pada wilayah sungai lintas Provinsi , wilayah sungai lintas Negara, dan wilayah sungai strategis nasional. Sesuai dengan pasal tersebut, maka kewenangan penetapan pola pengelolaan sumberdaya air wilayah sungai Citanduy yang merupakan wilayah sungai lintas Provinsi, berada di tangan Pemerintah. Dengan adanya perubahan kebijakan, penyelenggaraan pengelolaan SDA wilayah Sungai Citanduy ditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy yang wilayahnya sebagian besar berada di Provinsi Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, sebagian lagi berada di Provinsi Jawa Tengah meliputi Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas. Balai Besar tersebut berada dibawah pembinaan Direktorat Pekerjaan Umum. Dalam melakukan koordinasi pengelolaan SDA saat ini

description

Laporan Ringkas Pola Wilayah Sungai Citanduy

Transcript of Executive Summarry Pola Citanduy

Page 1: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 1/ 60

1. LATAR BELAKANGProyek PWS Citanduy dibentuk pada tahun 1969 dan proyek PWS Citanduy Ciwulan dibentuk padatahun 1994 oleh Derektorat Jenderal Pengairan, dengan wilayah kerja meliputi WS Citanduy dan WSCiwulan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 39/PRT/1989 Wilayah Sungai Citanduy(02.07) terletak pada 2 (dua) Provinsi meliputi Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, dan berdasarkanpada Undang-Undang No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dinyatakan sebagai Wilayah SungaiLintas Provinsi dengan kewenangan pengelolaan SDA berada pada Pemerintah (Pusat).

Saat ini, ketersedian sumber daya air semakin terbatas dan cenderung semakin langka. Hal initerutama disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan, pencemaran, perubahan ekologi dansebagainya. Di sisi lain, kebutuhan akan sumber daya air tidak dapat dicegah peningkatannya daritahun ke tahun karena pertumbuhan penduduk dan pengembangan aktivitasnya. Dan apabila tidakdiantisipasi, akan dapat menimbulkan ketegangan bahkan konflik benturan kepentingan antarapermintaan (demand) dan pemenuhan (supply) ketersediaan Sumber Daya Air. Oleh karena itu perluupaya secara seimbang antara pengembangan, pelestarian, pemanfaatan sumber daya air, sertapengendalian daya rusak air, baik dilihat dari aspek teknis maupun dari aspek legal. Untuk memenuhikebutuhan air yang terus meningkat diberbagai keperluan, diperlukan suatu perencanaan terpadu yangberbasis wilayah sungai dengan mengoptimalkan potensi pengembangan sumber daya air, melindungi/melestarikan serta meningkatkan nilai SDA dan lahan.

Wilayah Sungai Citanduy seluas 4.588 km2 (Sumber Hasil Analisis Peta Citra Land Sat) bersumber darigunung Cakrabuana (±1.720 MSL) di Kabupaten Tasikmalaya dengan panjang 175 Km dan bermuaradi Laguna Segara Anakan di Kabupaten Cilacap. Bagian hilir sungai Citanduy sepanjang 60 Kmmerupakan batas provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Beberapa anak sungai Citanduy yang cukupbesar yaitu sungai Cimuntur, Cijolang dan Cikawung terletak pada bagian kiri Citanduy dan sungaiCiseel terletak pada bagian kanan Citanduy. Potensi lahan kritis pada kawasan resapan air yangterbesar terletak pada sungai Cikawung dan Ciseel

Pada tahun 1975, telah disiapkan Master Plan (Rencana Induk) pengembangan prasarana SDA WSCitanduy yang bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan lahan dan sumber air penduduk yang ada.Namun saat ini, karena adanya perubahan demografi dan fisik yang sangat cepat pada WS. Citanduymaka Master Plan tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Undang-Undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Pasal 14 (b) menyebutkan bahwapemerintah (dalam hal ini pemerintah pusat) mempunyai wewenang dan tanggung jawab menetapkanpola pengelolaan sumberdaya air pada wilayah sungai lintas Provinsi, wilayah sungai lintas Negara, danwilayah sungai strategis nasional. Sesuai dengan pasal tersebut, maka kewenangan penetapan polapengelolaan sumberdaya air wilayah sungai Citanduy yang merupakan wilayah sungai lintas Provinsi,berada di tangan Pemerintah.

Dengan adanya perubahan kebijakan, penyelenggaraan pengelolaan SDA wilayah Sungai Citanduyditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy yang wilayahnya sebagian besar berada diProvinsi Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, KotaBanjar, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan, sebagian lagi berada di Provinsi JawaTengah meliputi Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas. Balai Besar tersebut berada dibawahpembinaan Direktorat Pekerjaan Umum. Dalam melakukan koordinasi pengelolaan SDA saat ini

Page 2: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 2/ 60

dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana Tata Pengaturan Air (PPTPA) yang dibantu oleh sekretariat tetap.Dimasa yang akan datang perlu dibentuk Dewan Sumber Daya Air (DSDA) wilayah sungai yang dibantusekretariat tetap DSDA.

2. MAKSUD DAN TUJUANMaksud disusunnya Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Citanduy, untuk membuat kerangka dasarpengelolaan Sumber Daya Air di Wilayah Sungai Citanduy.

Tujuan disusunnya Pola Pengelolaan Sumber Daya Air WS Citanduy secara umum adalah untukmenjamin terselenggaranya pengelolaan Sumber Daya Air yang dapat memberikan manfaat yangsebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dalam segala bidang kehidupan, sedangkan tujuanyang spesifik adalah untuk :

a. Memenuhi kepentingan dan kebijakan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengahdan kabupaten yang meliputi : Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis,Kota Banjar, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cilacap dan KabupatenBanyumas.

b. Memenuhi kebutuhan Sumber Daya Air bagi semua pemanfaatan di wilayah sungai Citanduy.

c. Mengupayakan Sumber Daya Air (air, sumber air dan daya air) yang terkonservasi, berdayaguna, dan terkendali daya rusaknya secara menyeluruh terintegrasi dalam satu kesatuansistem tata air wilayah sungai Citanduy.

d. Melakukan Pengelolaan Sumber Daya Air yang berkelanjutan dengan selalu memenuhi fungsilingkungan hidup, dan ekonomi secara selaras.

e. Menjaga keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan di wilayah sungai Citanduy.

3. VISI DAN MISIVisi Pengelolaan Sumber Daya Air WS. CitanduyTerwujudnya pemanfaatan SDA Sungai Citanduy yang lestari,berwawasan lingkungan danberkesinambungan secara kualitas dan kuantitas dan mampu menunjang pertumbuhan berbagai sektoruntuk kesejahteraan masyarakat di Wilayah Sungai Citanduy.

Misi Pengelolaan Sumber Daya Air WS. Citanduy1. Konservasi SDA yang berkelanjutan.2. Pendayagunaan Sumber Daya Air yang adil untuk berbagai kebutuhan masyarakat yang memenuhi

kualitas dan kuantitas3. Pengendalian Daya Rusak Air (termasuk kekeringan )4. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah5. Peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam pembangunan SDA

Page 3: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 3/ 60

Sasaran Pengelolaan Sumber Daya Air WS. Citanduy1. Tercapainya pola pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan berkelanjutan2. Terkendalinya potensi konflik air3. Terkendalinya pemanfaatan air tanah4. Meningkatnya kemampuan pemenuhan kebutuhan air bagi rumah tangga, permukiman, pertanian,

dan indutri dengan prioritas utama untuk kebutuhan pokok masyarakat dan pertanian rakyat5. Berkurangnya dampak bencana banjir dan kekeringan6. Terkendalinya pencemaran air7. Terlindunginya daerah pantai dari abrasi air laut terutama pada pulau-pulau kecil, daerah

perbatasan, dan wilayah strategis8. Meningkatnya partisipasi aktif masyarakat9. Meningkatnya kualitas koodinasi dan kerjasama antar instansi10. Terciptanya pola pembiayaan yang berkelanjutan11. Tersedianya data dan sistem informasi yang aktual, akurat, dan mudah diakses12. Pulihnya kondisi sumber-sumber air dan prasarana sumber daya air13. Ketersediaan air baku bagi masyarakat14. Pengendalian banjir terutama pada daerah perkotaan

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH SUNGAI CITANDUYLetak Geografis Dan Batas AdministrasiSecara geografis wilayah Sungai Citanduy berada pada posisi Bujur Timur (BT) 107° 30’ - 108° 45’dan Lintang Selatan 7°03’ - 7° 52’. Batas Wilayah Sungai Citanduy adalah :

Timur : Kabupaten Cilacap atau batas WS Serayu-Bogowonto.

Selatan : Samudera Hindia.

Barat : WS Ciwulan.

Utara : WS Citarum dan SWS Cimanuk – Cisanggarung.

Secara administrasi Pemerintahan, wilayah sungai Citanduy terdiri dari 6 (enam) kabupaten dan 2 (dua)kotamadya, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, KabupatenCilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kota Tasikmalaya. UntukKabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, terdapat wilayah yang masukdalam wilayah sungai Citanduy dan wilayah sungai Ciwulan.

Tabel 1. Luas Administrasi dan Jumlah Kecamatan/Desa yang termasuk WS. Citanduy

No Kabupaten/KotaWilayah Kabupeten / Kota Wilayah Sungai Citanduy

Luas(km2) Kecamatan Desa Luas (Km2) Kecamatan Desa %

1 Kab. Tasikmalaya 2,563.35 39* 314 409.21 11 232 15.96

Page 4: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 4/ 60

Gambar 1. Wilayah Sungai Citanduy dan Kabupaten/ Kota yang termasuk di dalamnya

2 Kab. Majalengka 1,204.24 23 318 18.52 1 13 1.543 Kab. Kuningan 1,117.95 32 375 82.23 2 14 7.364 Kab. Cilacap 2,138.50 24 269 1,768.14 17 181 82.685 Kota Tasikmalaya 161.56 8* 69 89.85 7 36 55.616 Kab. Banyumas 1,327.59 27 329 102.66 1 12 7.737 Kab. Ciamis 2,444.79 36* 345 1,722.18 29 276 70.448 Kota Banjar 114.31 4 22 114.31 4 22 100.00

Jumlah 11,072.29 193 2041 4,307.10 72 786 786Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2004-2005 ( * termasuk wilayah sungai Citanduy dan Ciwulan)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa luas wilayah Citanduy 4,307.10 km2 (45.45%) dari luaswilayah sungai Citanduy - Ciwulan.

Bila ditinjau dari jumlah Kabupaten dan Kecamatan dapat dirinci bahwa untuk wilayah sungai Citanduyterdapat 8 Kabupaten/ Kota dengan 72 kecamatan. Gambar 1 memperlihatkan peta batas administrasiwilayah Kabupaten /Kota terhadap WS. Citanduy.

TopografiTopografi wilayah WS Citanduy meliputi daerah pegunungan di Bagian Utara dan pendataran (pantai) diBagian Selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pada bagian tengah merupakan daerahperbukitan. Ketinggian topografi bervariasi ± 2675 m (Bagian Utara) – ± 1.0 (Pantai Selatan), dengankemiringan rata-rata lahan antara 0.20% sampai 14,11%.

Page 5: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 5/ 60

Sungai Citanduy merupakan sungai induk pada WS Citanduy yang panjangnya ± 175 Km, mempunyaibeberapa anak sungai yang besar yaitu S. Ciseel, S. Cikawung, S. Cijolang dan S. Cimuntur. Sesuaidengan keadaan topografinya, maka Sungai Citanduy dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian pokokyaitu : 1) di bagian hulu, sepanjang ± 40 Km mempunyai slope rata rata 0,035 (curam), 2) di bagiantengah, sepanjang ± 60 Km mempunyai slope rata rata 0,006 (sedang), 3) di bagian hilir, sepanjang ±80 Km mempunyai slope rata rata 0,0002 (landai).

Daerah dataran terletak pada alur Sungai Citanduy dari Tasikmalaya, Cikoneng, Ciamis, Banjar sampaike muara Segara Anakan.

Kondisi Geologi & GeohidrologiBerdasarkan dari hasil pengamatan Peta Geologi Regional P3G Lembar Sindang Barang & BandarWaru, Garut & Pameungpeuk, Tasikmalaya, Karang Nunggal, Majenang, Pangandaran, Purwokerto &Tegal serta Lembar Banyumas (1986-1996) batuan penyusun terdiri dari batuan berumur Tersier danendapan Kuarter. Batuan penyusun berupa batuan sedimen dan batuan beku. Satuan batuan penyusunyang ada diantaranya Aluvium (lempung, lanau, pasir bongkah), Undak Sungai (kerakal, berangkal,tertanam dalam matriks pasir kelabu tua), Kipas Aluvial (kerakal andesit, kerikil, beberapa bongkah danpasir tufan; serta tanah andesit), Hasil Gunungapi Muda, Hasil Gunungapi Tua, Batuan Beku TakTeruraikan, Anggota Batu gamping Formasi Tapak, Formasi Tapak, Formasi Cijolang, Formasi Halang,Anggota Gunung Hurip Formasil Halang, Formasi Bentang, Formasi Kumbang, Formasi Rambatan,Batu gamping, Formasi Nusakambangan, dan Formasi Jampang.

Struktur Geologi. Sruktur geologi yang terdapat di wilayah WS Citanduy terdiri atas lipatan dan sesaryang berpengaruh terhadap batuan. Arah sesar pada umumnya mengarah barat laut – tenggara dantimur – barat. Sesar arah barat laut – tenggara pada umunya lebih panjang dari arah timur – barat.

Geohidrologi. Dilihat dari Peta GeohIdrologi DGTL Lembar Bandung (Soetrisno S.,1983) dan LembarPekalongan daerah WS Citanduy dapat dibagi menjadi 2 (dua) kawasan Geohidrologi yaitu Bagianhulu WS. Citanduy yang didominasi akuifer produktifitas sedang – tinggi dengan penyebaran luas danbanyak ditemukannya mata air dengan debit < 10 – 500 lt/dt, Bagian hilir WS Citanduy yang didominasioleh akuifer produktifitas rendah dan daerah langka air.

Kondisi Tata Guna LahanRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat (Sumber RTRW Prov Jabar 2003). RencanaTata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Barat diatur dan ditetapkan berdasarkan PerDa Propinsi Jawa BaratNo. 2 Tahun 2003. Pemanfaatan ruang meliputi program, kegiatan dan tahapan pelaksanaan untukmewujudkan pengembangan struktur tata ruang dan pola tata ruang. Dimensi waktu perencanaanRTRWP Jawa Barat ini adalah sampai dengan tahun 2010.

Dibidang Sumber Daya Air beberapa program pengembangan untuk Wilayah Sungai Citanduydiantaranya meliputi :

Page 6: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 6/ 60

Tabel 2. Program Pengembangan Prasarana Sumber Daya Air dan Irigasi

No Kegiatan Lokasi

1. Peningkatan pengelolaan situ-situ, embung, bendungdan waduk Tersebar

2. Pembangunan prasarana pengendali banjir Sungai Citanduy (KabupatenCiamis)

3. Optimalisasi pemanfaatan air yang tertampung padaKawah Galunggung dan Situ Gede Kabupaten / Kota Tasikmalaya

4. Pembangunan jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) tersebar

5. Rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) tersebarSumber : RTRW Propinsi Jawa Barat (Khusus wilayah sungai Citanduy – Ciwulan Cilaki)

Untuk mewujudkan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung Jawa Barat perlu dilakukan upayapemulihan dan konservasi, yang akan dilakukan berdasarkan pada kondisi DAS-DAS yang ada di JawaBarat. Hasil pemberian skor prioritas konservasi kawasan lindung per-DAS berdasarkan parametertingkat erosi tanah dan tingkat kekritisan lahan dan aliran air didapatkan prioritas konservasi kawasanlindung pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Prioritas Konservasi Kawasan Lindung Per Daerah Aliran Sungai

No DAS Skor Prioritas Prioritas Keterangan

1 Citanduy 150 1 WS. Citanduy

2 Cijulang 100 3 WS. CitanduySumber : Hasil Analisis (Bapeda Jawa Barat), 2002 Uraian Hanya Untuk WS Citanduy

Beberapa DAS yang diidentifikasi mempunyai laju kerusakan lahan yang tinggi, akibat kasuspenebangan liar atau perambahan hutan dan perkebunan, sehingga tingkat erosi dan kekeritisan lahanmeningkat tajam, atau akan memberi dampak berarti pada daerah hilirnya, akan memperoleh prioritaspenanganan utama dari skor prioritas yang terhitung.

Program Pengembangan Kawasan Budidaya. Kegiatan dari program pengembangan kawasanbudidaya adalah mempertahankan sawah (Paragraf 7, Pasal 17). Upaya pentahapan pengembanganlahan sawah tidak dilakukan, namun yang dilakukan adalah upaya mempertahankan keberadaan lahansawah yang memiliki jaringan irigasi dan jaminan ketersediaan air irigasi. Luas lahan sawah yangdipertahankan sampai tahun 2010 tersebut adalah sebesar 766.218,57 Ha.

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah (Sumber Rtrw Provinsi Jawa Tengah).Provinsi Jawa Tengah telah memiliki RTRWP yang tertuang dalam Perda No. 8 Tahun 1992, dan telahdilakukan evaluasi lima tahunan pertama pada tahun 1997. Mengingat waktu revisi dilakukansebelumnya UU No. 22 Tahun 1999 maka perlu dilakukan revisi melalui penyusunan kembali RTRWProvinsi Jawa Tengah dengan Peraturan Daerah yaitu Perda No. 21 Tahun 2003 tentang Rencana TataRuang Wilayah Propinsi Jawa Tengah. Jangka waktu RTRW Propinsi Jawa Tengah adalah 15(lima belas) tahun mulai tahun 2003-2018.

Pemanfaatan ruang meliputi Pola dan Struktur RTRW yang dikelompokan dalam 5 (lima) rencanasebagai berikut (Sumber: Perda No.21 Tahun 2003, Bab V, Pasal 14) : (1) Sistem Kota-kota,

Page 7: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 7/ 60

(2) Kawasan Lindung, (3) Kawasan Budidaya, (4) Pengembangan Sistem Sarana dan PrasaranaWilayah, (5) Pengembangan Kawasan Strategis dan Kawasan Prioritas.

Page 8: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 8/ 60

Gambar 2. Peta Rencana Tata Ruang Propinsi Jawa Barat (2010)

Page 9: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 9/ 60

Gambar 3. Peta Rencana Tata Ruang Propinsi Jawa Tengah

Page 10: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 10/ 60

Tata Guna Lahan Kabupaten/ KotaWilayah Sungai Citanduy 6 Kabupaten di Propinsi Jawa Barat dan 2 Kabupaten/ Kota di Propinsi JawaTengah.

1). Kota Banjar. Pemanfaatan ruang meliputi pola penggunaan lahan eksisting serta struktur kegiatankota di Kota Banjar.

Tabel 4. Pemanfaatan Lahan di Kota BanjarNo Jenis Penggunaan 2003

Luas (Ha) %1 Permukiman 2,588.22 19.612 Jasa 69.14 0.523 Industri 18.05 0.144 Sawah (Irigasi) 3,301.41 25.025 Sawah (tadah hujan) 507.11 3.846 Tegalan 133.36 1.017 Kebun Campuran 2,743.54 20.798 Perkebunan Rakyat 13.24 0.109 Perkebunan Besar 1,060.72 8.04

10 Hutan 1,196.16 9.0611 Penggunaan Khusus (tambak/kolam) 256.47 1.9412 Lain-lain 1,309.81 9.92

TOTAL 13,197.23 100.00Sumber: RTRW Kota Banjar 2004

2). Kabupaten Ciamis. Pemanfaatan ruang meliputi pola penggunaan lahan eksisting serta strukturkegiatan kota di kabupaten Ciamis sedangkan jenis penggunaan lahan secara menyeluruh dapat dilihatdalam Tabel di bawah ini.

Tabel 5. Penggunaan Lahan Kabupaten Ciamis Tahun 2001No Penggunaan Lahan Luas (Ha) Prosentase (%)I Lahan Persawahan 58.991,73 24,131 Irigasi Teknis 26.258,80 10,742 Irigasi Semi Teknis 16.203,83 6,633 Tadah Hujan 8.130,06 3,334 Irigasi sederhana 8.399.05 3,44II Lahan Kering 104.451,00 42,721 Pekarangan Tanah u Bangunan dan Halaman sekitar 39.926,00 16,332 Tegal/ Kebun/ Ladang/ Huma 62.676,00 25,643 Pengembalaan Padang Rumput 1.777,00 0,734 Lahan sementara tidak diusahakan 72,00 0,03III Perhutanan & Perkebunan 70.329,00 28,771 Hutan Rakyat 16.793,00 6,872 Hutan Negara 37,348.00 15,283 Perkebunan Negara & Swasta 16.188,00 6,62IV Lahan Basah 3.625,50 1,481 Rawa 1.100,50 0,452 Rawa yang ditanami 10,00 0,00

Page 11: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 11/ 60

3 Tambak 43,00 0,024 Kolam/ Tebet/ Empang 2.473,00 1,01V Lain-lain 7.080.,77 2,90

Jumlah 244.479,00 100,00Sumber : Evaluasi RTRW Kabupaten Ciamis, Tahun 2003

3). Kabupaten Cilacap. Pemanfaatan ruang di Kabupaten Cilacap meliputi struktur Tata Ruang sertaalokasi penggunaan ruang. Alokasi penggunaan ruang di Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut : 1)Kawasan Lindung, 2) Kawasan Budidaya, 3) Pengembangan Kawasan Strategis, 4) PengembanganKawasan Pemukiman, 5) Pengembangan Kawasan wisata.

Tabel 6. Penggunaan Lahan di Kabupaten Cilacap

No Jenis Penggunaan2002

Luas (Ha) %I Sawah 63,095.00 29.50II Lahan Kering 80,075.00 37.441 Pekarangan 34,952.00 16.342 Tegal/ Kebun 43,470.00 20.333 Ladang/ Huma 819.00 0.384 Penggembalaan/ Padang Rumput 30.00 0.015 Sementara Tidak Diusahakan 804.00 0.38III Perhutanan dan Perkebunan 56,829.00 26.571 Hutan Rakyat 8,476.00 3.962 Hutan Negara 37,845.00 17.703 Perkebunan 10,508.00 4.91IV Lahan Basah 780.00 0.361 Rawa-rawa 240.00 0.112 Tambak 81.00 0.043 Kolam/ Empang 459.00 0.21V Lain-lain 13,071.00 6.11

TOTAL 213,850.00 100.00Sumber: RTRW Kab. Cilacap 2004-2014Keterangan : Tidak termasuk Segara Anakan

4). Kabupaten Tasikmalaya. Pemanfaatan ruang meliputi pola penggunaan lahan eksisting sertastruktur kegiatan kota di kabupaten Tasikmalaya.

Tabel 7. Penggunaan Lahan di Kabupaten TasikmalayaNo Jenis Penggunaan 2004

Luas (Ha) %I Persawahan 49,658.00 18.591 Irigasi Teknis 4,331.00 1.622 Irigasi Semi Taknis 4,269.00 1.603 Irigasi Sederhana 5,254.00 1.974 Irigasi Non PU 22,192.00 8.315 Tadah Hujan 13,612.00 5.10II Lahan Kering 113,040.00 42.321 Pekarangan 16,543.00 6.192 Tegal/ Kebun 57,160.00 21.40

Page 12: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 12/ 60

3 Ladang/ Huma 25,139.00 9.414 Padang Rumput 10,003.00 3.755 Sementara Tidak Diusahakan 4,195.00 1.57III Perhutanan dan Perkebunan 93,953.00 38.431 Hutan rakyat 34,556.00 12.942 Hutan Negara 32,121.00 12.033 Perkebunan 27,276.00 10.21IV Lahan Basah 4,120.00 1.691 Rawa 5.00 0.002 Tambak 14.00 0.013 Kolam/ Tebat/ Empang 4,101.00 1.54V Lain-Lain 6,319.00 2.37

TOTAL 267,090.00 100.00Sumber : Kabupaten Tasikmalaya Dalam Angka, 2004

5). Kota Tasikmalaya. Pemanfaatan ruang meliputi pola penggunaan lahan eksisting serta strukturkegiatan kota di Kota Tasikmalaya. Pemanfaatan lahan di Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada tabelberikut ini.

Tabel 8. Pemanfaatan Lahan di Kota Tasikmalaya

No Jenis Penggunaan2003

Luas (Ha) %I Lahan Persawahan 6,422.00 2.631 Irigasi Teknis 3,304.00 1.352 Irigasi Semi Teknis 778.00 0.323 Irigasi Sederhana 188.00 0.084 Tadah Hujan 722.00 0.305 Irigasi Non PU 1,430.00 0.58II Lahan Kering 7,038.00 2.88

1 Pekarangan tanah untuk bangunanDan halaman sekitarnya 3,889.00 1.59

2 Tegal/ Kebun/ Ladang/ Huma 3,129.00 1.283 Penggembalaan Padang Rumput 0.00 0.004 Lahan Belum Diusahakan 20.00 0.01III Perhutanan dan Perkebunan 1,989.00 0.811 Hutan Rakyat 1,456.00 0.602 Hutan Negara 533.00 0.223 Perkebunan Negeri & Swasta 0 0.00IV Lahan Basah 644.00 0.261 Rawa 0.00 0.002 Rawa yang Ditanami 0.00 0.003 Tambak 0.00 0.004 Kolam/ Tebet/ Empang 644.00 0.26V Lain-Lain 1,148.00 0.47

TOTAL 17,241.00 100.00Sumber: Jawa Barat dalam Angka 2004/ 2005

Page 13: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 13/ 60

6). Segara Anakan. Ada 27 desa dan 7 kecamatan wilayah Kabupaten Cilacap yang termasuk SegaraAnakan. Berikut ini rencana pengelolaan Kawasan Segara Anakan di Kabupaten Cilacap. Kawasanyang sesuai sebagai kawasan konservasi bagi wilayah bawahanya di kawasan Segara Anakan iniadalah kawasan Laguna dan kawasan hutan Mangrove.

Tabel 9. Rencana Pengelolaan Zona Lindung Kawasan Segara AnakanNo Zonasi Luas (Ha) Letak1 Zona Lindung

Zona Lindung Mangrove 2.769,11 -Zona Lindung Non Magrove 9.939,30 P. Nusakambangan dan daerah Upland

Zona Lindung Perairan 718.80 Perairan Indralaya yang dibatasi oleh perairan lagunaSegara Anakan di sebelah utara P. Kambangan

Zona Sempadan Sungai dan Pantai 21.175.00 Sungai CitanduySumber : Penyempurnaan Management Plan Kawasan Segara Anakan RTRW Kawasan Segara Anakan Kabupaten

Cilacap 1999/2000-2009/2010

Kawasan PacangsanakKawasan Pacangsanak dibentuk dalam rangka penataan ruang Laguna Segara Anakan yangmencakup wilayah Kabupaten Ciamis dan Cilacap. Hal ini sehubungan dengan perlunya penyelamatankonservasi kawasan pesisir dan pantai Pacangsanak. Cakupan luas wilayah Pacangsanak adalah1,460.94 km2 dengan sebaran luas wilayah untuk wilayah Ciamis 736.44 km2 ( 7 kecamatan) danuntuk wilayah Cilacap 724.59 km2 (8 kecamatan).

Kawasan pacangsanak bertujuan untuk ;

a. Mewujudkan struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang kawasan konservasi Pacangsanak

b. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan kesimbangan perkembangan antar wilayah

c. Mewujudkan keterpaduan program.

Sasaran Pacangsanak adalah :

a. Terkendalinya pembangunan di kawasan Pacangsanak baik yang dilakukan oleh Pemerintahmaupun oleh masyarakat

b. Terwujudnya keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan kepentingan konservasi dengankesejahteraan masyarakat di kawasan Pacangsanak

c. Terciptanya keserasian anatara kawasan lindung dan kawasan budidaya

d. Tersusunnya rencana dan keterpaduan program-program pembangunan di kawasanPacangsanak

e. Terkoordinasinya pembangunan antar wilayah dan antar sektor pembangunan.

Aspek Sosial EkonomiKependudukan. Wilayah Sungai Citanduy merupakan satu kesatuan yang meliputi beberapaKabupaten dan Kota antara lain Kabupaten Ciamis, Kuningan, Tasikmalaya, Majalengka, Cilacap,Banyumas, Kota Tasikmalaya dan Banjar. Hasil sensus tahun 2004 memperlihatkan Penduduk Provinsi

Page 14: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 14/ 60

Jawa Barat adalah sejumlah 38,472,138 jiwa dengan luas wilayah 29,276.92 km2 meliputi 16 (enambelas) Kabupaten dan 9 (sembilan) Kotamadya sedangkan untuk Provinsi Jawa Tengah adalah32,397,431 jiwa dengan luas wilayah 32,494.12 km2 meliputi 26 (dua puluh enam) Kabupaten dan 9(sembilan) Kotamadya.

Dari data tersebut diatas luas dan penduduk di wilayah sungai Citanduy yang merupakan bagian dariwilayah provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah adalah 4.588 km2 dengan jumlah penduduk 3,404,831jiwa dan kepadatan penduduk adalah 8.807 jiwa/km2.

Gambar 4. Komposisi Penduduk berdasarkan Wilayah Administrasi dan BatasanWilayah Sungai Citanduy

Mata Pencaharian Dan Pendapatan PendudukTabel 10. Mata pencaharian / Lapangan Kerja Kabupaten/ Kota di Wilayah Sungai Citanduy

Kabupaten/ KotaLapangan Pekerjaan Utama

Pertanian Tambang Industri Listrik, GasAir Minum

BangunanKonstruksi

Perdagangan,Hotel, Restoran Angkutan Bank Jasa-

Jasa Lain

Kab. Tasikmalaya 320,316 2,109 88,561 390 32,167 143,079 39,221 3,332 42,271 195Kab. Ciamis 297,336 - 106,708 388 40,912 124,764 56,584 2,836 55,284Kab. Kuningan 203,667 2,750 21,802 942 22,091 118,704 18,551 2,674 44,303Kab. Majalengka 184,288 7,216 93,824 440 24,176 117,792 26,976 2,256 38,760Kota Tasikmalaya 26,974 5,152 58,706 644 9,884 66,966 22,182 2,452 30,912Kota Banjar 20,668 620 5,794 - 4,950 12,262 4,704 540 9,180Kab. Cilacap 479,963 - 49,118 - 39,726 86,434 16,391 - 91,247 70,664Kab. Banyumas - - - - - - - - - -

Sumber BPS Jawa Barat, Jawa Tengah 2004.

Sektor PertanianSektor pertanian perupakan sektor yang cukup dominan pada wilayah ini mengingat pernahdicanangkannya swasembada pangan beberapa waktu lalu.

Komposisi Penduduk di WS Citanduy BerdasarkanBatasan Administratif

34.4%

12.5%10.1%

0.9%

0.5%

4.7%

35.6%

1.3%

Kab. Ciamis Kab. Tasikmalay a Kota Tasikmalay a Kab. KuninganKab. Majalengka Kota Banjar Kab. Cilacap Kab. Bany umas

Komposisi Penduduk WS Citanduy BerdasarkanBatasan Wilayah Sungai

24.4%

13.5%

7.4%17.3%

14.5%

22.9%

Citanduy Hulu Cimuntur CijolangCikaw ung Ciseel Segara Anakan

Page 15: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 15/ 60

Sub Sektor Tanaman Pangan. Sektor pertanian terbesar yang memberikan kontribusi terbesar adalahsub sektor tanaman pangan. Di sebagian besar kabupaten/kota, padi merupakan komoditas utamayang diusahakan. Seperti di Kabupaten Ciamis, produksi sawah mencapai 595,236 ton pada tahun2003 dan meningkat menjadi 609,066 ton pada tahun 2004. Ciamis sendiri telah mampu mensupplayberas ke luar daerahnya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Kabupaten-kabupaten lain yang cukup mendominasi produksi padi di Wilayah Sungai Citanduydiantaranya adalah Kabupaten Tasikmalaya sebesar 592.197 ton, Kabupaten Cilacap sebesar446.294 ton.

Sub Sektor Tanaman Perkebunan. Sub sektor tanaman perkebunan di Wilayah Sungai Citanduypaling besar di usahakan oleh penduduk di Kabupaten Ciamis dan juga Kabupaten Tasikmaya.

Tabel 11. Produksi Tanaman Perkebunan WS. CitanduyNo Kab/ Kota Produksi Perkebunan (ton)

Aren Cengkeh Kelapa Kopi Kakao Te h1 Kab. Tasikmalaya*) 877 1,296 26,713.18 439 - 3,658.342 Kota Tasikmalaya*) - - - - - -3 Kota Banjar 630.38 60.84 6,383.95 298.12 - -4 Kab. Majalengka 144 28.5 260,400 39 - 19.055 Kab. Kuningan 93.69 23.776 319.64 626.48 - -6 Kab. Ciamis*) 2,738.82 73,395.91 6,993.14 - 3,127.697 Kab. Banyumas - - - - - -8 Kab. Cilacap 1,231.15 179.06 979,200 68.89 12.57 -

Sumber: Kabupaten/ Kota dalam Angka 2004/2005 (* termasuk wilayah sungai Citanduy dan Ciwulan)

Sub Sektor Peternakan. Secara umum, produksi peternakan di kawasan Citanduy mengalamipeningkatan seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terutama pada saat menjelang HariRaya Idul Adha. Populasi ternak terbanyak berada di Kabupaten Ciamis yang didominasi oleh sapipotong dan ayam buras.

Tabel 12. Populasi Hewan Ternak Per Kabupaten – Kota di WS CitanduyNo Kab./ Kota Ternak Besar Ternak Kecil Unggas

Sapi Pot Sapi Perah Kerbau Kuda Domba Kambing Ayam Br Itik1 Kab. Tasikmalaya*) 299 1,092 895 71 19,456 1,799 178,114 27,3392 Kota Tasikmalaya*) 3,379 294 2,081 372 7,574 1,456 504,000 38,0673 Kota Banjar 372 - 48 24 7,323 10,033 235,561 3,2984 Kab. Majalengka 171 NA 162 8 7,301 125 31,685 2,2605 Kab. Kuningan 1,928 0 408 0 3,541 567 19,786 8536 Kab. Ciamis*) 9,373 2,884 59 119,516 79,064 1,715,517 81,6637 Kab. Banyumas NA - - - - - - -8 Kab. Cilacap 6,444 - 4,796 649 29,758 114,610 731,540 163,055

Jumlah 29,376 6,208 27,899 1,889 376,282 254,677 4,433,834 443,498Sumber: Kabupaten - Kota dalam Angka 2004/2005,*) termasuk wilayah sungai Citanduy dan Ciwulan

Page 16: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 16/ 60

I ndus tri K ec il96 .4%

Indus tri S edang-B es ar3 .6%

Sektor KehutananMenurut UU No 41 tahun 1999 pasal 8 ayat 2, luas penutupan lahan ideal berupa hutan, baik dalamkawasan hutan maupun di luar kawasan hutan minimal 30% dari luas DAS. Jika luas total WS Citanduydiasumsikan sama dengan luas DAS. Citanduy yaitu 446.000 ha, maka paling tidak luas total hutanNegara dan hutan rakyat yang terdapat pada kawasan ini adalah minimal 133.800 ha, suatu jumlahyang sangat besar dibandingkan luas hutan saat ini yang berjumlah 29.708,04 ha atau 5,92% dari totalluas DAS.

Tabel 13. Luas hutan per Kabupaten yang termasuk dalam WS. CitanduyNo Kabupaten Luas hutan (ha)

Saat ini Rencana1234567

CilacapBanyumasCiamis*)

Tasikmalaya*)

Kota BanjarMajalengkaKuningan

6.855,41-

18.134,7453.575,15

--

2.314,75

46.321,00-

54.141,0066.677,001.196,16

24.024,0030.418,00

Sumber : Analisis dari Peta Citra LandSat, 2005/2006*) Wilayah Kabupaten/ Kota yang termasuk WS Citanduy

Sektor IndustriSektor industri bukan merupakan sektor utama yang dikembangkan oleh sebagian besarKabupaten/Kota di WS. Citanduy. Kecuali kabupaten Cilacap yang memang dikenal sebagai kawasanindustri, kabupaten lain di WS Citanduy lebih mengembangkan sektor pertanian mengingat peruntukanlahan Jawa Barat di daerah WS Citanduy memang dikembangkan untuk sektor pertanian. Tercatat ada28 buah industri besar – sedang di kabupaten Cilacap mulai dari industri makanan, tekstil, pengolahankayu kimia hingga pengolahan bahan galian bukan logam. Sedangkan di kabupaten/kota lain sepertiTasikmalaya, Ciamis, Majalengka, Kuningan, dan Banjar, sektor industri yang dikembangkan adalahindustri manufaktur dan agroindustri.

Gambar 5.Diagram Prosentase Jumlah Industri Sedang-Besar Dan Kecil Di WS Citanduy

Sektor PariwisataKeberadaan tempat-tempat wisata di WS Citanduy merupakan salah satu sektor yang turut mendukungpendapatan daerah masing-masing Kabupaten. Tercatat ada beberapa lokasi tempat wisata yang

Page 17: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 17/ 60

tersebar di berbagai kabupaten. Sebagian obyek wisata tersebut terkait dengan perairan, baik laut,danau maupun sungai.

Di Ciamis, tercatat ada 20 tempat wisata diantaranya Pantai Pangandaran yang baru saja diterjangTsunami, Cagar Alam Pananjungan, Cukang Taneuh, Batuhiu, dan Batukaras adalah obyek-obyekwisata yang masih ramai dikunjungi. Lokasi lain seperti Kampung Naga, Gunung Galunggung,Pamijahan dan Wisata Pantai Selatan di Kabupaten Tasikmalaya.

Saat ini, tercatat sebanyak 325 buah hotel yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten/ kota denganjumlah wisatawan yang bervariasi.

Sektor Air BersihKebutuhan Air Bersih Untuk RKI Saat Ini. Penggunaan air bersih dari PDAM terbanyak diserap olehpengguna rumah tangga 19,12 juta m³. Walaupun masih tergolong cukup rendah karena masihbanyaknya masyarakat yang menggunakan air sumur, keberadaan PDAM dirasa sangat membantumengingat di WS Citanduy sering mengalami kekeringan di musim kemarau.

Pengadaan air bersih oleh PDAM sendiri biasanya mengambil dari sungai ataupun mata air dengantotal konsumsi air yang diserap di Wilayah Sungai Citanduy melalui PDAM pada tahun 2004 berjumlahsekitar 20 juta m³.

Tabel 14. Jumlah Konsumsi Air Minum (m3) per Kabupaten/Kota

No Kab/ KotaJumlah Konsumsi Air Minum (m³)

Rumah Tangga& Non Niaga

Hotel, Niaga& Industri Sosial Umum

1 Kab. Tasikmalaya*) 6,975,433 423,619 400,2262 Kota Tasikmalaya*) - - - -3 Kota Banjar 123,192 5,052 8,999 9484 Kab. Majalengka NA NA NA NA5 Kab. Kuningan NA NA NA NA6 Kab. Ciamis*) 3,722,727 148,467 246,291 58,6677 Kab. Banyumas - - - -8 Kab. Cilacap 5,431,080 372,415 - -Jumlah 19,125,865 1,094,570 655,737 59,615

Sumber Kabupaten/ Kota dalam Angka 2004/ 2005, *) Wilayah Kab/ Kota yang termasukWS Citanduy & Ciwulan

Tabel 15. Ekivalensi Layanan Penduduk Berdasarkan Kapasitas TerpasangPDAM

L/O/H(*)

Eqivalensi PendudukYg Mendapat Air PDAM

Tahun 2005, (Orang)

Tahun 2005

Kabupaten/Kota KapasitasL/det

TotalPenduduk(Orang)

PersentaseLayanan

1. Kab. Ciamis 242* 150 139,363* 1,522,928 9%2. Kab. Tasikmalaya 322* 150 185,374* 1,635,661 11%3. Kab.Cilacap 225 150 96,000 1,210,467 8%4. Kota. Banjar 60 125 41,472 166,858 25%Keterangan (*): Pemakaian air , L/O/H (* termasuk wilayah sungai Citanduy dan Ciwulan)

Page 18: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 18/ 60

Proyeksi Kebutuhan Air RKI. Data kebutuhan air rumah-tangga, perkotaan dan industri telahdielaborasi dan diproyeksikan untuk tahun 2011, 2016, 2021, dan 2026.

Tabel 16. Proyeksi Kebutuhan Air RKI di WS CitanduySub-DAS 2006 2011 2016 2021 2026Citanduy Hulu 2,490 2,736 3,029 3,322 3,670Cijolang 642 714 795 892 1,006Cikawung 1,770 1,955 2,178 2,402 2,670Ciseel 1,268 1,683 1,924 2,190 2,524Cimuntur 1,158 1,234 1,313 1,406 1,508Segara Anakan 2,349 2,619 2,942 3,273 3,667Jumlah 9,677 10,942 12,182 13,486 15,044

Sumber : Hasil Analisis Konsultan

Pertumbuhan Ekonomi Di Wilayah StudiProduk Domestik Regional Bruto di Propinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Propinsi Jawa Baratdan Jawa Tengah sebagai dua propinsi yang termasuk dalam WS. Citanduy, memiliki tingkatpendapatan yang cukup besar. Pada tahun 2003, Jawa Barat berhasil memperoleh pendapatansebesar Rp 163,09 triliun. Sedangkan pendapatan yang diperoleh propinsi Jawa Tengah sebesar Rp156,74 triliun. Kebanyakan pendapatan ini diperoleh dari sektor industri dan pertanian. Kontribusi yangdiberikan Jawa Barat bagi PDRB Indonesia di bidang industri sebesar 40,44% dan 13,5% untuk bidangpertanian. Sedangkan untuk propinsi Jawa Tengah, kontribusi yang diberikan sebesar 32,64% untukbidang industri dan 19,90% untuk bidang pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa propinsi Jawa Baratdan Jawa Tengah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan PDRB Indonesia.

Tabel 17. Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat 2003 s.d. 2005NO INDIKATOR TAHUN

2003 2004 20051 IPM **) 67,87 68,36 69,35

2Indeks Pendidikan 78,40 79,02 79,59Angka M elek Huruf (%) 93,60 93,96 94,52

Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,20 7,37 7,46

3 Indeks Kesehatan 66,57 67,23 69,28Angka Harapan Hidup (tahun) 64,94 65,34 66,57

4 Indeks Daya Beli 58,63 58,83 59,18Purchasing Power Parity (Rp) 553.699,00 554.570,00 556.100,00

5 Laju Pertumbuhan Penduduk(%) 2,25 2,64 2,106 Penduduk Miskin 27,81 27,51 28,297 Pengangguran (%) 12,69 12,25 11,918 Laju Pertumbuhan Ekonomi(%) 4,39 5,08 5,319 Jumlah Investasi (Trilyun Rp) 36,51 40,52 61,44

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, diolah Bapeda Provinsi Jawa BaratKeterangan : **) Angka Regional Jawa Barat (tidak dapat dibandingkan dengan Provinsi lain, karena asumsi Purchasing

Power Parity yang berbeda)

Page 19: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 19/ 60

Gambar 6.Kontribusi per sektor terhadap pendapatan daerah di WS. Citanduy tahun 2003

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten/kota yang terkait dengan WS. Citanduy. Nilai PDRBdiperoleh dari sembilan sektor yaitu sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industripengolahan; listrik dan air minum; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; angkutan dankomunikasi; keuangan, persewaan dan jasa; serta jasa-jasa lainnya. Perolehan PDRB tiapkabupaten/kota yang terletak pada WS. Citanduy disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 18. PDRB Kabupaten / Kota yang terkait dengan WS Citanduy ( Non Migas )No Kabupaten / Kota PDRB Berdasarkan Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)

2002 20031 Kabupaten Ciamis 6.282.587 6.889.9352 Kabupaten Kuningan NA 2.130.4503 Kabupaten Majalengka 3.422.175 3.699.3744 Kabupaten Tasikmalaya 4.453.895 4.982.8635 Kota Tasikmalaya n.a 1.785.0006 Kota Banjar 613.621 695.7837 Kabupaten Cilacap 8.344.623 9.055.5148 Kabupaten Banyumas NA 1.971.796

Sumber : BPS Jawa Barat, Jawa Tengah 2004

HidrologiData Hujan. Pos hujan yang digunakan dalam perhitungan areal rainfall di masing-masing sub-DASpada WS Citanduy adalah sebagai berikut :

a. Sub-DAS Citanduy Hulu: Pos BMG P230, P223, P 231 dan P223Bb. Sub-DAS Cimuntur: Pos Panawangan, Kawali, Ciamis, dan Rancahc. Sub-DAS Cikawung: Pos Ujung Barang, Majenang dan Cimanggud. Sub-DAS Cijolang: Pos Rancah, Wanareja, Danaluhur, dan Kantor Proyek Citanduye. Sub-DAS Ciseel: Pos Cineam, Gunung Putri, dan Padaherangf. DAS Segara Anakan: Pos Sidareja, Lumbir dan Gunung Manggu

Elaborasi data dan pengisian missing data ini dilakukan dengan paket program Hymos. Hujan rata-ratadi WS Citanduy sebesar 2.734 mm/tahun atau 7.467 mm/hari.

18.63%2.91%

4.20%

26.27%0.55%

8.15%35.31%

0.64%

3.35%

Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri PengolahanListrik dan Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel dan RestoranAngkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Jasa-jasa

Page 20: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 20/ 60

Klimatologi Sta. Pameungpeuk

102.8 106.8 96.1 110.4 180.7 104.5 96.4146.8125.5 168.7 184.8114.1

26.59 26.78 26.62 26.67 26.8126.13

25.5625.15

25.95 25.95

26.89 27.04

0

50

100

150

200

250

300

350

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov DesBulan

Kel

emb

aban

ud

ara

(%),

Pen

yin

aran

mat

ahar

i (%

),K

ecep

atan

an

gin

(m

ill/

har

i)

15

17

19

21

23

25

27

29

Tem

pera

tur

(oC

)

Kec. angin (mil/hari) Temperatur (oC) Kelembaban udara (%) Penyinaran mthr (%)

Klimatologi Sta. Tasikmalaya

98.90 105.38 102.87 105.38 105.38 112.91105.3897.85 99.36 105.38 108.10 100.360

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov DesBulan

Ke

lem

ba

ba

n u

da

ra (

%),

Pe

ny

ina

ran

ma

tah

ari

(%

),K

ece

pa

tan

an

gin

(m

ill/

ha

ri)

0

5

10

15

20

25

30

Te

mp

era

tur

(oC

)

Kec. angin (mil/hari) Kelembaban udara (%) Penyinaran mthr (%) Temperatur (oC)

Tabel 19. Hujan Kawasan di Wilayah Sungai CitanduyDAS/Sub-DAS Luas (km2) Hujan Rata-rata Hujan Andalan P80%

mm/tahun mm/hari mm/tahun mm/hariCitanduy Hulu 686.14 3,036 8.32 765 2.10Cimuntur 621.74 2,940 8.06 773 2.12Cijolang 524.83 2,870 7.86 785 2.15Cikawung 699.74 2,690 7.37 564 1.55Ciseel 997.02 2,506 6.87 749 2.05Segara Anakan 923.24 2,307 6.32 618 1.69WS Citanduy 4,452.70 2,725 7.47 709 1.94

Sumber : hasil analisis

Data Klimatologi. Data-data klimatologi yang berhasil dikumpulkan untuk studi ini yang dapat mewakilikondisi iklim di wilayah sungai Citanduy dan mempunyai periode pencatatan yang cukup panjang, yaitusekitar 10 tahun. Untuk data rinci dalam bentuk histogram dapat di lihat pada gambar berikut ini.

Gambar 7. Klimatologi Stasiun Tasikmalaya

Gambar 8. Klimatologi Stasiun Pameungpeuk

Page 21: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 21/ 60

Klimatologi Sta. Cilacap

88.93 98.13 124.20 162.53 214.67 209.76 204.24 74.52107.6488.93 95.07 168.360

50

100

150

200

250

300

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov DesBulan

Ke

lem

ba

ba

n u

da

ra (

%),

Pe

ny

ina

ran

ma

tah

ari

(%

),K

ece

pa

tan

an

gin

(m

ill/

ha

ri)

0

5

10

15

20

25

30

Te

mp

era

tur

(oC

)

Kec. angin (mil/hari) Kelembaban udara (%) Penyinaran mthr (%) Temperatur (oC)

Gambar 9. Klimatologi Stasiun Cilacap

Erosi Dan SedimentasiErosi. Tabel berikut ini menyajikan luas areal berdasarkan hasil perhitungan erosi aktual (A) besertakelas erosi yang dirinci berdasarkan luasan DAS yang tercakup dalam wilayah studi

Tabel 20. Luas Areal berdasarkan Kelas Erosi yang dihitung dari nilai Erosi Aktual (A) padasetiap Sub-DAS dalam WS Citanduy

Sub-Daerah AliranSungai

Luas Areal (Ha)SangatRingan Ringan Sedang Berat Sangat Berat

Citanduy Hulu a) 11.274 29.060 25.719 8.794 -Cimuntur b) 13.340 11.527 35.374 259 -Cijolang c) 21.546 21.954 4.150 355 25

Cikawung d) 32.349 25.683 11.938 2.024 256Ciseel e) 41.718 31.335 19.376 4.072 -

Segara Anakanf) 73.421 21.689 11.667 2.895 328TOTAL 193.648 141.248 108.224 18.399 609

Sumber: a) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cimanuk Citanduy, 2004b) Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, DAS Citanduy-Cisanggarung, 1999c) Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Cimanuk Citanduy, 2000d) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cimanuk Citanduy, 2002e) Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, DAS Citanduy-Cisanggarung, 1999f) Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, DAS Citanduy-Cisanggarung, 1993

Sedimen. Sedimentasi merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam mengelolasumberdaya tanah dan air. Pengendalian sedimentasi merupakan hal penting untuk mempertahankanproduktivitas lahan pertanian dan kehutanan.

Page 22: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 22/ 60

Tabel 21. Prediksi nilai sedimentasi rata-rata berdasarkan fungsi kawasan pada setiapSub-DAS dalam Wilayah Sungai Citanduy

Sub-Daerah AliranSungai

Sedimentasi (mm/th)

KawasanLindung

KawasanPenyangga

Kawasanbudidayatahunan

Kawasanbudidayasemusim Pemukiman

Citanduy Hulu a) 1,62 1,32 0,43 0,27 0,25Cimuntur b) 0,29 - 0,30 0,73 0,20Cijolang c) 0,63 0,16 0,13 0,03 -

Cikawung d) 0,68 0,58 0,23 0,13 0,25Ciseel e) 1,28 0,40 0,13 0,03 -

Segara Anakanf) 2.41 0,61 0,10 0,09 0,18Sumber: a) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cimanuk Citanduy, 2004

b) Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, DAS Citanduy-Cisanggarung, 1999c) Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Cimanuk Citanduy, 2000d) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cimanuk Citanduy, 2002e) Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, DAS Citanduy-Cisanggarung, 1999f) Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, DAS Citanduy-Cisanggarung, 1993

Prediksi Erosi. Pada dasarnya, prediksi besarnya erosi di masa yang akan datang merupakan aspekpenting dalam perencanaan konservasi Daerah Aliran Sungai. Sungguhpun demikian, jarang sekaliada penelitian erosi yang berkelanjutan pada satu DAS sehingga menyebabkan data time series erosimenjadi tidak tersedia.

Oleh karena itu dalam prediksi ini digunakan skenario pasimis sebesar 5% dari nilai erosi saat ini untukjangka waktu 10 tahun.

Dengan demikian diasumsikan bahwa peningkatan nilai erosi setiap tahun adalah 0,5%. Berdasarkanskenario tersebut, maka prediksi peningkatan erosi per tahun untuk setiap sub DAS dapat dilihat padatabel berikut.

Tabel 22. Prediksi Erosi Tahun 2016 dan 2026 di Sub DAS dalam WS CitanduyNo Sub DAS Luas (ha) Hasil hitungan 2006 Prediksi Tahun 2016 Prediksi Tahun 2026

Erosi Boboterosi

Erosi Boboterosi

Erosi Boboterosi(t/ha/th) (t/ha/th) (t/ha/th)

123456

Citanduy HuluCimunturCijolangCiseelCikawungSegara Anakan

74.80060.50048.03096.50072.250

110.000

131,2488,55

408,2473,95

268,36181,88

SedangSedang

BeratSedang

BeratBerat

137,8492,95

428,6477,65

281,76190,98

SedangSedang

Sgt BeratSedang

BeratBerat

144,4497,35

449,0481,35

295,16200,08

sedangSedang

Sgt BeratSedang

BeratBerat

Sumber : Hasil Analisis Konsultan

Tabel berikut ini menyajikan total erosi untuk setiap Sub DAS yang tercakup dalam WS Citanduy.

Tabel 23. Prediksi Erosi Total di setiap Sub DAS tahun 2006, 2016, dan 2026 dalamWS Citanduy

No Sub DAS Luas (ha)Hasil hitungan 2006 Prediksi Tahun 2016 Prediksi Tahun 2026

Erosi Erosi Total Erosi Erosi Total Erosi Erosi Total(t/ha/th) (t/km2) (t/ha/th) (t/km2) (t/ha/th) (t/km2)

123

Citanduy HuluCimunturCijolang

74.80060.50048.030

131,2488,55

408,24

981,6535,7

1.960,8

137,8492,95

428,64

1.031,04562,35

2.058,76

144,4497,35

449,04

1.080,41588,97

2.156,74

Page 23: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 23/ 60

456

CiseelCikawungSegara Anakan

96.50072.250

110.000

73,95268,36181,88

713,71.938,92.000,7

77,65281,76190,98

749,322.035,722.100,78

81,35295,16200,08

785,032.132,532.200,88

Sumber : Hasil Analisis Konsultan

Tabel berikut menyajikan hasil prediksi sedimentasi untuk tahun 2016 dan 2026 di setiap Sub DAS yangtercakup dalam WS Citanduy.

Tabel 24. Nilai Prediksi Sedimen setiap Sub DAS dalam WS Citanduy

No Sub DAS Luas (ha)Hasil hitungan 2006 Prediksi Tahun 2016 Prediksi Tahun 2026

Erosi Sedimen Erosi Sedimen Erosi Sedimen(t/ha/th) (t/ha/th)) (t/ha/th) (t/ha/th)) (t/ha/th) (t/ha/th)

123456

Citanduy HuluCimunturCijolangCiseelCikawungSegara Anakan

74.80060.50048.03096.50072.250

110.000

131,2488,55

408,2473,95

268,36181,88

16,8010,9258,56

8,8036,9624,00

137,8492,95

428,6477,65

281,76190,98

17,7611,5261,80

9,4839,0025,44

144,4497,35

449,0481,35

295,16200,08

18,7212,1265,04

9,9641,0426,76

Sumber : Hasil Analisis Konsultan

Adapun besarnya nilai prediksi sedimen total untuk setiap sub DAS dalam WS Citanduy dapat dilihatpada tabel berikut.

Tabel 25. Nilai Prediksi Sedimen Total untuk setiap Sub DAS dalam WS Citanduy

No Sub DAS Luas (ha)Hasil hitungan 2006 Prediksi Tahun 2016 Prediksi Tahun 2026

sedimen SedimenTotal

Sedimen Sedimentotal

sedimen Sedimentotal

(t/ha/th) (t/km2) (t/ha/th) (t/km2) (t/ha/th) (t/km2)123456

Citanduy HuluCimunturCijolangCiseelCikawungSegara Anakan

74.80060.50048.03096.50072.250

110.000

16,8010,9258,56

8,8036,9624,00

125,766,1

281,384,9

267,0264,0

17,7611,5261,80

9,4839,0025,44

132,8469,70

296,8291,48

281,77279,84

18,7212,1265,04

9,9641,0426,76

140,0273,33

312,3996,11

296,51294,36

Sumber : Hasil Analisis Konsultan

5. GAMBARAN SISTEM PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CITANDUYBangunan pengendalian DRA yang ada sekarang adalah penanganan banjir daerah hilir yangumumnya merupakan penanganan banjir jangka pendek secara struktural dengan sistem tanggul yaitu:

1. Tanggul S.Citanduy & anak sungainya : 328.55 km

2. Cross Connection Ciseel – Citanduy sepanjang 1,83 km, termasuk di dalamnya bangunanperlintasan yang meliputi 1 buah jembatan, 1 buah syphon irigasi dan 1 buah syphon drainasi(syphon Cilisung).

3. Bangunan pelimpah banjir sebanyak 7 buah terdiri dari :

Pelimpah Nusawuluh sebanyak : 1 buah

Pelimpah Wanareja I s/d VI, sebanyak : 6 buah

4. Bangunan drain-inlet, yang terdiri dari jenis pintu geser dan pintu klep otomatis sebanyak 87buah yang terletak di kiri - kanan sungai Citanduy dan anak anak sungainya.

Page 24: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 24/ 60

5. Bangunan pengendali Pasang surut.

Bangunan tidal levee : 66,67 km.

Bangunan tidal gate : 23 lokasi

6. Penyalur banjir Nusawuluh : 13.5 km

7. Penanganan pengaturan sungai,meliputi pekerjaan pekerjaan:

Short cut (tratasan) sungai citanduy dan anak sungainya : 30 lokasi

Perkuatan tebing dari Bronjong : 10.84 km

Perkuatan tebing dari pasangan batu : 6.17 km

Krib dari beton dan kayu : 178 buah

Perkuatan tebing dengan dumping stone : 4.298 m

8. Retarding Basin Wanareja : 1 lokasi ( 1000 ha)

9. Konservasi Daerah Hulu/pengendalian erosi lahan

Panawangan : 366 ha

Karangpucung : 79 ha

10. Penanggulangan bencana alam Gunung Galunggung

Pembuatan tanggul kantong lahar : 4600 m

Pembuatan bendung penahan sediment : 24 buah

Normalisasi alur : 2000 m

Pembuatan terowongan Gunung Galunggung : 722 m

11. Bangunan Pengamanan Pantai Pangandaran : 975 m

12. Bangunan Checkdam : 23 unit

Kondisi dari sistem pengendalian banjir yang dilaksanakan sejak tahun 1976, telah menurun. Darirencana pengurangan luas areal genangan dari 20.700 ha menjadi 2.000 ha, ternyata setelahberkembangnya sosial dan ekonomi pada WS Citanduy menyebabkan genangan berubah menjadi11.695 ha (data 1996).

Penyebab dari penurunan fungsi ini antara lain adalah :

Perubahan fungsi Retarding Basin Wanareja, berubah menjadi daerah pemukiman danpertanian

Ditutupnya 4 dari 6 pelimpah banjir Wanareja oleh masyarakat

Penurunan dari fungsi konstruksi karena umur fasilitas.

Menurunnya kapasitas dari sungai sungai / drainasi karena sedimentasi

Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai atau drain mengakibatkan bangunandrain inlet sering tersumbat.

Page 25: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 25/ 60

D E B IT M U A R A S .C IJ O L A N GH U L U = 1 .5 5 0H IL IR = 1 .9 0 0

Q H U L U = 1 .7 0 0Q H IL IR = 1 . 5 5 0

S . C IJ O L A N G

S . C IK A W U N G

S . C IS E E L

D E B IT M U A R A S .C IK A W U N GH U L U = 1 .0 0 0H IL IR = 1 .3 0 0

K A P A S I T A S D E B ITJ E M B . K A 1 4 5 2 = 1 .3 0 0

Q H U L U = 1 .4 8 5Q H IL IR = 1 . 3 3 5

Q H U L U = 1 .3 3 5Q H IL IR = 1 . 2 1 0

Q H U L U = 1 .1 5 0Q H IL IR = 1 . 0 0 0

Q H U L U = 6 2 0Q H IL IR = 5 2 0

Q H U L U = 4 0 0Q H IL IR = 3 0 0

S. C

ISE

EL

LA

MA

S . CIP U T R A H A J I

Q = 6 0 0 m 3 /d e t

D E B IT d iH U L U = 1 .9 2 0H IL IR = 1 .3 2 0

D E B IT d i C R O S S C O N N E C T IO NH U L U = 1 .3 0 0H IL IR = 1 .9 5 0

S. C

IBE

UR

EU

M

S U N G A I C IT A N D U Y

K le p

P E L IM P A H N U S A W U L U H

S I S T I M P E N G E N D A L I A N B A N J I RM A S T E R P L A N T A H U N 1 9 7 5

D E B IT J E M B . B A N J A R1 .7 5 0

J E M B . P A T A R U M A N

D E B ITB E N D .P A T A R U M A N

H U L U = 1 .6 6 5H IL IR = 1 .6 6 5

D a e r a h R e t e n s iB a n ji r W a n a r e ja

Prilaku masyarakat yang kurang memperhatikan fungsi dari sungai dan prasarana banjir yangdibangun.

Pendangkalan di Segara Anakan yang menjadi muara S. Citanduy akibat sedimentasi.

Gambar 10. Sistem Pengendali Banjir Berdasarkan Master Plan Tahun 1975

Page 26: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 26/ 60

D E B ITB E N D .P A T AR U M AN

H U L U = 1 .6 6 5H IL IR = 1 .6 6 5

D E B IT J E M B . B AN J A R1 .7 5 0

J E M B . P AT A R U M AN

D E B IT M U AR A S .C IJ O L A N GH U L U = 1 .5 5 0H IL IR = 1 .9 0 0

Q H U L U = 1 .7 0 0Q H IL IR = 1 .5 5 0

S . C IJO L AN G

S . C IK AW U N G

S . C IS E E L

D a e ra h R e te n s iB a n jir W a n a re ja

D a e ra h R e te n s iT id a k b e rfu n g s i

D E B IT M U AR A S .C IK AW U N GH U L U = 1 .6 0 0H IL IR = 2 .1 0 0

K A P AS IT AS D E B ITJ E M B . K A 1 4 5 2 = 1 .3 0 0

P e lim p a h d itu tu po le h m a s ya ra k a tQ H U L U = 1 .4 8 5

Q H IL IR = 1 .4 8 5

Q H U L U = 1 .5 1 0Q H IL IR = 1 .5 1 0

Q H U L U = 1 .6 0 0Q H IL IR = 1 .6 0 0

Q H U L U = 6 2 0Q H IL IR = 6 2 0

Q H U L U = 5 0 0Q H IL IR = 5 0 0

S. C

ISE

EL

LA

MA

S . CIP U TR A H AJ I

Q = 600 m 3 /d e t

D E B IT d i P E L IM P AH N U S AW U L U HH U L U = 2 .7 5 0H IL IR = 2 .1 5 0

D E B IT d i C R O S S C O N N E C T IO NH U L U = 2 .1 0 0H IL IR = 2 .7 5 0

S. C

IBE

UR

EU

M

K le p

S IS T IM P E N G E N D A L IA N B A N JIR S A A T IN I

S Y P H O NC IL IS U N G

S U N G A I C IT A N D U Y

Gambar 11.Sistem Pengendalia Banjir Saat Ini

Page 27: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 27/ 60

Gam

bar No. 6

KETERANGAN :

JALAN PROPINSI

JALAN KABUPATEN

BANJAR

JALAN KERETA API

TANGGUL

SUNGAIDAERAH GENANGAN BANJIR

LUMBIR

KE YOGYAKARTA

KR. PUCUNG

MAJENANG

S. CILE

UM

EU

H

S. CIL

OPA

DA

NG

S. CIJA

LU

CUKANGLEULEUS

WANAREJA

S. CILACA

S. CIB

AGANJING

S. CIJOLANG

BD. B. HEULANG

BD. PATARUMAN

KE BANDUNG

KR. KAMULYAN

S. CIKEMBANG

S. C

IPU

TRA

HA

JI

S. C

ISEEL

BANJARSARI

PADAHERANG

S. C

IKA

SO

S. C

IKA

WA

SE

N

S. CISEEL( LAMA )

S. CITANDUY

BD. MANGANTI

SIDAREJA

KUNCI

S. CIBEUREUM

SEGARA ANAKAN

NUSAWULUH

KALIPUCANG PANGANDARAN

U

S. CIT

ALA

HA

B

PETA LOKASI KRITIS, RAWAN BANJIR DAN GENANGAN BANJIRPROYEK PWS CITANDUY-CIWULAN

DAERAH JAWA TENGAH

CILACAP

A.W.R.L

BINANGUN

CIKAWUNG

MUARA CISEEL

LOKASI KRITIS

DAERAH RAWAN BANJIR

S. CIKAWUNG

S. C

IKA

WU

NG

S. C

IKU

YA

S. C

IRA

JA

S. D

AR

MA

JI

S. C

IAU

R

S. C

IME

NE

NG

I

S.J

AG

AD

EN

DA

S.K

AW

UN

GA

NT

EN

1

220

34

5 6 78

9

10 11

1213

14

15

16

171749

47

46

45 54

5352

55

5144

43

4241

40

39

50

34

22

24

25, 26

27

28

29

30

3231

3533

36

37

38

Bumireja( 136 Ha )

Bulupayung

( 800 Ha )

19

Cilopadang

( 81 Ha )

Cilanggir( 800 Ha )

Wanareja( 91 Ha )

Cilaca( 790 Ha )

Cikaronjok( 387 Ha )

Pahonjehan( 692 Ha )

Sidasari( 210 Ha )

Karangreja( 113,7 Ha )

Kertajaya( 110 Ha )

Lumbir( 2,5 Ha )

Karangpucung(5 Ha )

Genteng( 5 Ha )

Bantarpanjang( 153 Ha )

Ciloning( 10 Ha )

Ciawitali( 15 Ha )

Cidurian( 50 Ha )

Bantar( 70 Ha )

Patimuan

( 2.200 Ha )

Karangbawang

(1.321) Ha )

18

23

21

LOKASI KRITIS (Paket CT-

B)

Gambar 12. Lokasi Tebing Kriti, Rawan Banjir dan Genangan Banjir di WS Citanduy

Gambar 13. Foto Bangunan Klep Wanareja Iv

Page 28: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 28/ 60

Kondisi Laguna Segara AnakanKondisi segara anakan di Kabupaten cilacap,Jawa tengah,yang berbatasan dengan Kabupaten Ciamisselatan,Jawa barat, sudah sangat mengkhawatirkan akibat pendangkalan/sedimentasi lumpur yangdibawa sungai Citanduy, Cibereum, Cimeneng, Cikonde,dan sungai lainnya yang bermuara di LagunaSegara Anakan.

Akibat pendangkalan disegara anakan menimbulkan terjadinya agradasi pada sungai sungai yangbermuara di Laguna Segara Anakan hal ini akan berakibat meningkatkan banjir didaerah hilir sungaisungai yang bermuara di Segara Anakan

Tabel 26. Penyusutan Segara Anakan dari Tahun 1900 – 2004

Tahun Luas ArealSA (ha)

PenyusutanSA (ha)

PenyusutanSA (ha/thn)

Sedimentasidi SA (juta m3/thn

1900 64801903 6450 30 10 0.201924 6240 210 10 0.201939 6060 390 11 0.221940 6048 12 12 0.241946 5715 333 49 0.981961 4890 825 55 1.101971 4290 600 60 1.201978 3856 434 62 1.241980 3720 136 68 1.361982 3560 160 80 1.601983 3420 120 120 2.401984 3270 150 150 3.001992 1800 1470 184 3.682004 600 1200 100 2.00

Page 29: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 29/ 60

Gambar 14. Pengurangan Luas Laguna Segara Anakan 1984 - 2003

6. PERMASALAHAN DI WS. CITANDUYSecara umum permasalahan yang di hadapi WS Citanduy sebagai berikut: Permasalahan SDA dari Sisi Pasokan / Ketersediaan Air

a. Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)b. Kerusakan Sumber Airc. Terbatasnya Prasarana Penyedia/ Pengendali Pasokan Aird. Tingginya Kebocoran Air di Saluran Irigasie. Rendahnya (tidak memadainya) alokasi dana untuk O& P prasarana SDA.f. Krisis Airg. Pencemaran Air

Masalah Sumber Daya Air dari Sisi Permintaan ( penggunaan)a. Dampak Pertumbuhan Pendudukb. Dampak Pertumbuhan Ekonomic. Ketahanan Pangan Memerlukan Air dan Lahand. Daerah Irigasi Beralih Fungsi Menjadi Daerah Permukiman dan Industrie. Perilaku Boros Air, Tidak Peduli dan Tidak Ramah Lingkungan

Masalah Manajemen Sumber Daya Aira. Penanganan Yang Terfragmentasib. Kelemahan Koordinasi

1995

1.400 Ha

1998

1.250 Ha

2001

1.126 Ha

2002

900 Ha

2003

600 Ha

Page 30: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 30/ 60

c. Konsep dan Perangkat Desentralisasi Pengelolaan SDA belum mantapd. User Pays Principle & Polluters Pays Principlee. Mekanisme perijinan belum memadaif. Organisasi Masyarakat Pemakai Air Belum Mandirig. Keterbatasan Investasi Dari Pemerintah dan Swastah. Penerapan Prinsip Good Governancei. Akuntabilitas Publik Pengelolaan SDAj. Lemahnya Lembaga Pengelola SDA Wilayah Sungaik. Tidak Efektifnya Pemeliharaan Jaringan Irigasil. Lemahnya Management Information System (MIS) Sumber Daya Air

Masalah Dan Isu Pokok Segara AnakanDengan tidak tuntasnya pelaksanaan konservasi dan pengembangan Segara Anakan maka KondisiSegara Anakan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang berbatasan dengan Kabupaten CiamisSelatan, Jawa Barat, sudah sangat mengkhawatirkan akibat pendangkalan/ sedimentasi lumpur terusberlanjut yang dibawa sungai Citanduy, Cibereum, Cimeneng, Cikonde dan sungai lainnya yangbermuara di Laguna Segara Anakan.

Endapan lumpur yang terus meninggi setiap tahunnya mengakibatkan Segara Anakan penuh sedimenyang menghambat air sungai masuk ke laut. Sedimentasi itu juga mengakibatkan tidak berfungsi segaraanakan sebagai tempat berkembangnya pemijahan udang dan ikan laut lainnya, terganggunyakehidupan flora dan fauna, jalur transportasi dan wisata air.

Dampak kerusakan lingkungan Segara Anakan antara lain:o Ekosistem unik terancam punaho Penyusutan hutan mangroveo Terganggunya alur transportasi airo Meluasnya wilayah banjiro Penurunan hasil penangkapan ikan di Pangandaran, Cilacap dan Kebumeno Terhambatnya pengembangan ekowisata/wisata bahari dan lab. Alamo Penguasaan lahan oleh penduduk

Page 31: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 31/ 60

0

10

20

30

40

50

60

70

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des

Bulan

Deb

it (

m3/

dt)

Citanduy Hulu CimunturCijolang CikawungCiseel Segara Anakan

7. POTENSI SDA WS. CITANDUYBeberapa potensi SDA yang dapat dimaksimalkan di WS. Citanduy diantaranya:

a. Potensi Ketersediaan Air

Tabel 27. Potensi ketersediaan air di WS CitanduyNo. Nama DAS Luas Tebal Aliran (mm/hari) Potensi Air (juta 3/tahun)

(km2) Rata2 Q 80% Q 90% Rata2 Q 80% Q 90%

1. Citanduy Hulu 720 5.17 2.60 1.51 1,295 651 3772. Cimuntur 580 4.91 2.23 1.39 1,115 505 3153. Cijolang 470 4.71 2.22 1.29 902 426 2464. Cikawung 570 4.32 1.77 1.11 1,102 451 2845. Ciseel 890 3.79 1.67 0.94 1,377 607 3436. Segara Anakan 960 3.27 1.34 0.82 1,102 451 278

Total 4190 26.17 11.83 7.06 6,893 3,091 1,843Sumber : Hasil perhitungan

Gambar 15. Debit andalan (Q-80%) di WS. Citanduy

b. Potensi SDA di WS. Citanduy. Potensi SDA di WS. Citanduy terdiri dari sumber-sumber air berupasitu, embung dan juga potensi waduk yang tersebar di beberapa wilayah.

c. Potensi Irigasi Tadah Hujan WS. Citanduy. Beberapa areal irigasi tadah hujan yang berpotensiuntuk dikembangkan di Wilayah Sungai Citanduy di beberapa Kabupaten.

Lokasi potensi-potensi SDA di wilayah sungai Citanduy dapat dilihat pada gambar-gambar berikut.

Page 32: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 32/ 60

Gambar 16. Potensi SDA Di Wilayah Sungai Citanduy

Page 33: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 33/ 60

Gambar 17. Potensi Irigasi Tadah Hujan WS. Citanduy

Page 34: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 34/ 60

Gambar 18. Potensi Irigasi Tadah Hujan WS. Citanduy

Page 35: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 35/ 60

Tabel 28. Potensi Waduk di WS Citanduy

Nama Lokasi Sungai

ElevasiPuncak

Tinggi MercuBendung Areal Tampungan

TotalTampungan

Aktif Keterangan(MSL) (m) ha Juta m3 Juta m3

Matenggeng Cijolang 150 150 533 120 100 Sudah ada Studikelayakan

Manonjaya Citanduy 265 80 470 120 55 Potensi listrikkecil

Ciamis Citanduy 180 100 440 160 78 Potensi listrikkecil

Banjar Citanduy 80 60 1620 460 290 Dampak sosio-ekonomi

Binangun 1 Ciseel 55 33 1330 270 154 Perlu dikaji

Binangun 2 Cisel 48 28 3050 485 220 Dampak sosio-ekonomi

Cikembang Citanduy 180 70 150 35 18 Potensi listrikkecil

8. RENCANA PENGELOLAAN SDA WS. CITANDUYProyeksi Penduduk (2006-20026)Untuk mengetahui kebutuhan akan SDA di masa yang akan datang maka harus diketahui pula proyeksipenduduk di Wilayah Sungai Citanduy pada tahun-tahun mendatang. Perhitungan proyeksi jumlahpenduduk dilakukan untuk tahun 2006, 2011, 2016, 2021 dan 2026 yang dibagi berdasarkan wilayahadministrasi dan wilayah sungai.

Tabel 29. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk WS. Citanduy berdasarkan Wilayah AdministratifNo Kabupaten / Kota Proyeksi Jumlah Penduduk

2006 2011 2016 2021 20261 Kab. Tasikmalaya 435,419 457,630 480,974 505,509 531,2952 Kab. Majalengka*) 17,736 18,696 19,708 20,775 21,9004 Kab. Kuningan*) 32,015 34,831 37,894 41,226 44,8525 Kab. Cilacap*) 1,238,223 1,310,429 1,386,846 1,467,720 1,553,3096 Kota Tasikmalaya 350,124 368,530 387,905 408,297 429,7627 Kab. Banyumas*) 47,660 55,763 65,243 76,334 89,3128 Kab. Ciamis 1,172,956 1,178,833 1,184,739 1,190,674 1,196,6409 Kota Banjar 164,335 173,488 183,152 193,354 204,124

Jumlah 3,458,469 3,598,201 3,746,461 3,903,889 4,071,192Rata-rata 432,309 449,775 468,308 487,986 508,899

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2004, dan Analisis Konsultan ) wilayah Kabupaten / Kota yang masuk ke WS. Citanduy

Page 36: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 36/ 60

Tabel 30. Pertumbuhan penduduk di WS Citanduy berdasarkan Wilayah SungaiNo DAS / Sub DAS Tahun

2006 2011 2016 2021 20261 Citanduy Hulu 840,935 866,806 893,868 922,186 951,8462 Cimuntur 462,343 466,486 470,871 475,510 480,4203 Cijolang 256,603 269,924 284,059 299,070 315,0204 Cikawung 596,104 613,531 631,742 650,786 670,7185 Ciseel 506,752 542,342 580,685 622,018 666,6056 Segara Anakan 795,732 839,109 885,236 934,319 986,584

Jumlah 3,458,469 3,598,211 3,746,461 3,903,889 4,071,192Rata-rata 576,411 599,700 624,410 650,648 678,532

Sumber : Analisis Konsultan

Tabel 31. Proyeksi pertumbuhan penduduk di WS Citanduy berdasarkan Wilayah Administratif

No Kabupaten / KotaProyeksi Jumlah Penduduk

2006 2011 2016 2021 20261 Kab. Tasikmalaya 435,419 457,630 480,974 505,509 531,2953 Kab. Majalengka*) 17,736 18,696 19,708 20,775 21,9005 Kab. Kuningan*) 32,015 34,831 37,894 41,226 44,8526 Kab. Cilacap*) 1,238,223 1,310,429 1,386,846 1,467,720 1,553,3097 Kota Tasikmalaya 350,124 368,530 387,905 408,297 429,7629 Kab. Banyumas*) 47,660 55,763 65,243 76,334 89,312

10 Kab. Ciamis 1,172,956 1,178,833 1,184,739 1,190,674 1,196,64011 Kota Banjar 164,335 173,488 183,152 193,354 204,124

Jumlah 3,458,469 3,598,201 3,746,461 3,903,889 4,071,192Rata-rata 432,309 449,775 468,308 487,986 508,899

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2004, dan Analisis Konsultan* ) wilayah Kabupaten / Kota yang masuk ke WS. Citanduy dan WS Ciwulan

Gambar 19. Proyeksi penduduk di WS. Citanduy berdasarkan batasan administratif

Proyeksi penduduk di WS. Citanduy berdasarkan batasan administratif

0

500

1,000

1,500

2006 2011 2016 2021 2026tahun

Jum

lah P

endu

duk (

dalam

ribu

an)

Kab. Tasikmalay a Kab. Majalengka Kab. Kuningan Kab. Cilacap Kota Tasikmalay a Kab. Bany umas Kab. Ciamis Kota Banjar

Page 37: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 37/ 60

Gambar 20.Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan WS Sungai

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Wilayah StudiTingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari pendapatan daerah yang bersangkutan.Pendapatan suatu daerah merupakan indikator kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut denganmelihat pendapatan perkapita rata-ratanya. Untuk mengukur perkembangan ekonomi tersebut salahsatunya yang dapat dipakai PDRB (Pendapatan Daerah Regional Bruto) harga konstan.

Tabel 32. Proyeksi PDRB di WS CitanduyNo Sektor Proyeksi Pertumbuhan PDRB 2004 – 2026 (dalam jutaan)

2006 2011 2016 2021 20261 Pertanian 11,346 12,475 13,717 15,083 16,5852 Pertambangan dan Penggalian 179 197 217 238 2623 Industri Pengolahan 6,192 6,808 7,486 8,231 9,0514 Listrik dan Air Minum 205 225 248 272 2995 Bangunan 935 1,028 1,130 1,242 1,3666 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,656 9,517 10,465 11,507 12,6537 Angkutan dan Komunikasi 1,364 1,499 1,649 1,813 1,9938 Keuangan, Persewaan dan Jasa 1,100 1,209 1,330 1,462 1,6089 Jasa-jasa 2,613 2,873 3,159 3,473 3,819

PDRB 32,587 35,832 39,399 43,322 47,635Sumber: Analisa Konsultan

Proyeksi Sektor PertanianProyeksi Kebutuhan Pangan. Proyeksi kebutuhan pangan WS. Citanduy dihitung berdasarkanproyeksi jumlah penduduk dan asumsi kebutuhan beras per orang tiap tahunnya. Asumsi inidiperkirakan akan mengalami perubahan dari tahun ke tahun.

Proyeksi penduduk di WS. Citanduy berdasarkan batasan wilayah sungai

0

500

1,000

2006 2011 2016 2021 2026tahun

Jum

lah P

endu

duk (

dalam

ribu

an)

Citanduy Hulu Cimuntur Cijolang Cikaw ung Ciseel Segara Anakan

Page 38: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 38/ 60

Tabel 33. Proyeksi Kebutuhan Beras tahun 2006-2026 di WS. Citanduy

NoKabupaten / Kota

DalamWilayah Sungai

Proyeksi Kebutuhan Beras (ton/tahun)

2006 2011 2016 2021 20261 Kab. Tasikmalaya*) 52,250 57,204 62,527 73,299 69,0682 Kab. Majalengka 2,128 2,337 2,562 3,012 2,8473 Kab. Kuningan 3,842 4,354 4,926 5,978 5,8314 Kota Tasikmalaya*) 42,015 46,066 50,428 59,203 55,8695 Kab. Ciamis*) 140,755 147,354 154,016 172,648 155,5636 Kota Banjar 19,720 21,686 23,810 28,036 26,5367 Kab. Banyumas 5,719 6,970 8,482 11,068 11,6118 Kab. Cilacap 148,587 163,804 180,290 212,819 201,930

Jumlah 415,016 449,775 487,040 566,064 529,255Sumber : Kabupaten/ Kota Dalam Angka dan Hasil Analisi Konsultan,*) Kabupatenyang wilayahnya termasuk termasuk WS Citanduy dan WS Ciwulan

Neraca Pangan. Wilayah Sungai Citanduy mempunyai areal irigasi teknis seluas 87,689 ha denganjumlah daerah irigasi (DI) sebanyak 808 buah dan jumlah areal irigasi non teknis (irigasi desa dan tadahhujan) di Citanduy 39,027 ha.

Dari perhitungan proyeksi neraca pangan (beras) di WS. Citanduy dengan asumsi luasan sawah tetap,secara umum luas lahan di daerah studi masih mampu menghasilkan surplus beras pada tahun 2006,sedangkan pada tahun 2011 terjadi defisit pangan sebesar 85,528 ton.

Gambar 21. Neraca Pangan (Beras) di WS. CitanduyJadi dengan upaya peningkatan jaringan irigasi non teknis seluas 66,059 ha menjadi irigasi teknisproduksi beras sampai 2021 apalagi 2026 sangat aman. Namun konsekuensinya biaya yang harustersedia adalah 66,059 x Rp. 35.000.000 = Rp. 2.312.065,000,000,- (dua trilyun tiga ratus dua belasmilyar enam puluh lima juta rupiah) dalam periode 15 tahun. Untuk itu dapat dipilih alternatif

Defisit

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

2006 2011 2016 2021 2026

Tahun

Ton/Thn

Ketersediaan Beras Rerata Proyeksi Kebutuhan Beras

Page 39: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 39/ 60

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

Jumlah 3,417 3,434 3,477 3,522 3,570 3,621

Industri Sedang-Besar 122 128 145 163 184 208

Industri Kecil 3,295 3,306 3,332 3,359 3,386 3,413

2004 2006 2011 2016 2021 2026

merehabilitasi jaringan teknis yang ada seluas 87,689 ha di WS Citanduy serta jaringan irigasi nonteknis di WS Citanduy seluas 39,027.

Proyeksi IndustriKontribusi terbesar kedua secara makro setelah sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi diwilayah studi adalah sektor industri terutama industri pengolahan. Di Propinsi Jawa Barat industripengolahan hampir 60% dari total industri pengolahan di Indonesia sehingga secara langsungperekonomian nasional sangat dipengaruhi oleh kinerja industri di daerah ini

Proyeksi peningkatan jumlah industri tahun 2006 – 2026 dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 22. Grafik Proyeksi Jumlah Industri 2006-2026 WS Citanduy

Proyeksi Sektor WisataSalah satu sektor yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan daerah adalah sektor pariwisata.Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Jawa Barat memiliki banyak tempat-tempat wisata yangcukup potensial. Jumlah kunjungan wisata ke obyek-obyek wisata di Jawa Barat pada tahun 2004tercatat sebanyak 6.192.847 yang terdiri dari 209.299 (3.38 %) wisatawan mancanegara dan 5.983.592(96.62 %) wisatawan domestik.

Perkiraan kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 40: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 40/ 60

0

5 0 0 ,0 0 0

1,0 0 0 ,0 0 0

1,5 0 0 ,0 0 0

2 ,0 0 0 ,0 0 0

2 ,5 0 0 ,0 0 0

3 ,0 0 0 ,0 0 0

3 ,5 0 0 ,0 0 0

4 ,0 0 0 ,0 0 0

J u m l a h 2 ,9 8 5 ,14 0 3 ,0 4 0 ,9 2 3 ,18 4 ,9 7 9 3 ,3 3 5 ,8 6 1 3 ,4 9 3 ,8 9 3 ,6 5 9 ,4 0

M a n c a n e g a r a 3 3 ,6 3 7 3 4 ,2 6 6 3 5 ,8 8 9 3 7 ,5 8 9 3 9 ,3 7 0 4 1,2 3 5

D o m e s t i k 2 ,9 5 1,5 0 3 3 ,0 0 6 ,6 5 3 ,14 9 ,0 9 3 ,2 9 8 ,2 7 3 ,4 5 4 ,5 2 1 3 ,6 18 ,17 2

2 0 0 4 2 0 0 6 2 0 11 2 0 16 2 0 2 1 2 0 2 6

Gambar 23. Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Wisatawan WS. Citanduy

Analisis HidrologiDebit Banjir Rencana. Masalah banjir di wilayah Wilayah Sungai Citanduy merupakan salah satumasalah pokok yang terjadi hampir setiap tahun. Kapasitas tampungan sungai Citanduy, pada saatmusim hujan tidak dapat menampung debit yang ada sehingga hal ini mengakibatkan genangan banjiryang merusak daerah sekitar alur sungai Citanduy

Tabel 34. Debit Banjir Rancangan (m3/dt)No. Sungai - Lokasi

Kala Ulang (tahun)Keterangan

5 10 25 501. Citanduy - Pataruman 1066 1425 1962 2425 Log Pearson2. Ciseel – Ciilisung 344 566 978 1403 Log Pearson3. Cijalu - Ciawitali 381 519 734 927 Log Pearson4. Cijolang - Cikadu 460 560 740 850 Gumbel5. Cijolang - Bebedahan 650 800 1050 1200 Gumbel6. Cikawung – Cukang Leuleus 260 310 410 470 Gumbel

Sumber : BBV, Balai PSDA Jabar dan hasil analisa konsultan

Page 41: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 41/ 60

200

700

1 .200

1 .700

2 .200

2 .700

5 10 25 50K a la U la ng

De

bit

(m

3/

dt)

C itanduy - Pa ta rum an C isee l - C iilis ung

C ija lu - C iawita li C ijo lang - C ikadu

C ijo lang - B ebedahan C ikawung - Cukang Leuleus

Gambar 24. Debit Banjir Rancangan Dengan Berbagai Kala Ulang Di WS. Citanduy

Hasil Perhitungan Debit Banjir Rancangan. Hasil perhitungan debit banjir rancangan denganberbagai kala ulang, baik dengan memakai analisa frekuensi untuk daerah yang mempunyai datapengamatan debit yang cukup panjang dan lengkap sedangkan untuk mengetahui hidrograf banjir jam-jaman dipakai hidrograf satuan sintesis (HSS Nakayasu).

Tabel 35. Debit Banjir Rancangan dengan berbagai kala ulang

Sumber : Hasil Perhitungan

No. Sungai - LokasiDebit (m3/dt)

5 - th 25 - th 100 - thAn Frek Nakayasu An Frek Nakayasu An Frek Nakayasu

1. Citanduy - Pataruman 1315.7 1,250 2038.9 1,869 2676.5 2,688

2. Cijolang - Bebedahan 681.7 649 968.1 1,001 1189.0 1,310

3. Ciseel - Ciawitali 366.1 244 440.0 382 482.1 506

4. Cikawung – Cukang Leleus 240.4 253 300.9 346 347.4 423

Page 42: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 42/ 60

9. RENCANA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIRSimulasi Rencana Alokasi AirData Hidrologi. Masukan utama dari simulasi wilayah sungai adalah kondisi hidrologi. Sebagaimanapada umumnya simulasi wilayah sungai, maka pada simulasi ini juga diasumsikan bahwa hidrologi akanberulang, artinya kondisi banjir dan kekeringan yang pernah terjadi, pada suatu ketika nanti pasti akanterjadi lagi. Atas dasar ini maka seperti yang telah lazim dilaksanakan pada Basin Water ResourcesPlanning dalam Pedoman Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai, maka digunakan datahidrologi bulanan sepanjang mungkin yang tersedia, yaitu dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2003,yang untuk semua sub-DAS telah dihasilkan dari program Hymos.

Gambar 28 : Hidrograf Debit Banjir RencanaCukang Leleus – S. Cikawung

0

5 0 0

1 , 0 0 0

1 , 5 0 0

2 , 0 0 0

2 , 5 0 0

3 , 0 0 0

0 2 0 4 0 6 0W a k t u ( j a m )

De

bit

(

m3

/d

et

)

1 0 0 - t h 2 5 - t h 5 - t h

F l o o d A n a l y s i sP a t a r u m a n - C i t a n d u y

0

2 0 0

4 0 0

6 0 0

8 0 0

1 , 0 0 0

1 , 2 0 0

1 , 4 0 0

0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0

W a k t u ( j a m )

De

bit

(

m3

/d

et

)

1 0 0 - t h 2 5 - t h 5 - t h

F l o o d A n a l y s i sB e b e d a h a n - C i j o l a n g

0

1 0 0

2 0 0

3 0 0

4 0 0

5 0 0

6 0 0

0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0

W a k t u ( j a m )

De

bit

(m

3/

de

t)

1 0 0 - th 2 5 - th 5 - th

F lo o d A n a ly s i sC ia w it a l i - C is e e l

0

5 0

1 0 0

1 5 0

2 0 0

2 5 0

3 0 0

3 5 0

4 0 0

4 5 0

0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0

W a k t u ( j a m )

De

bit

(

m3

/d

et

)

1 0 0 - t h 2 5 - t h 5 - t h

F l o o d A n a l y s i sC u k a n g L e l e u s - C i k a w u n g

Gambar 25 : Hidrograf Debit Banjir RencanaPataruman – S. Citanduy

Gambar 26 : Hidrograf Debit Banjir RencanaBebedahan – S. Cijolang

Gambar 27 : Hidrograf Debit Banjir RencanaCiawitali – S. Ciseel

Page 43: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 43/ 60

Gambar 29. Sub-DAS (Water District) di WS Citanduy

Data Kebutuhan Air. Data kebutuhan air rumah-tangga, perkotaan dan industri telah dielaborasi dandiproyeksikan untuk tahun 2011, 2016, 2021, dan 2026.

Tabel 36. Proyeksi Kebutuhan Air RKI di WS CitanduySub-DAS 2006 2011 2016 2021 2026Citanduy Hulu 2,490 2,736 3,029 3,322 3,670Cijolang 642 714 795 892 1,006Cikawung 1,770 1,955 2,178 2,402 2,670Ciseel 1,268 1,683 1,924 2,190 2,524Cimuntur 1,158 1,234 1,313 1,406 1,508Segara Anakan 2,349 2,619 2,942 3,273 3,667Jumlah 9,677 10,942 12,182 13,486 15,044

Dalam DSS-Ribasim kebutuhan air rumah-tangga perkotaan dan industri ini dinyatakan dalam simpul-simpul kebutuhan air, yang dalam kenyataannya di lapangan berupa pengambilan (intake) dari air baku(termasuk pengambilan oleh PDAM yang pada saat ini sudah ada).

Untuk Sub-DAS Citanduy Hulu yang merupakan kebutuhan air Kota dan Kabupaten Tasikmalayadiasumsikan dipenuhi dari intake di Tasikmalaya. Sub-DAS Cimuntur dipenuhi dari intake di Ciamis.Kota Banjar memasok kebutuhan air di sub-DAS Cijolang. Sub-DAS Ciseel dipenuhi dari intake

Page 44: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 44/ 60

eksisting di Banjarsari. Pemenuhan kebutuhan air dari sub-DAS Cikawung yang saat ini masih belumada diasumsikan diperoleh dari Water District Cikawung Hulu.

Tahap Simulasi. Sesuai dengan Pedoman Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (DitjenSumber Daya Air, 2004) maka simulasi wilayah sungai dilakukan dalam beberapa tahap sebagaiberikut :

1) Run Present Base Case (Kasus Dasar Masa Kini) 2006, sebagai kalibrasi apakah model telahmenghasilkan output sesuai dengan kenyataan di lapangan.

2) Run Future Base Case (Kasus Dasar Masa Mendatang) 2026, yang merupakan Base Case2006 dengan peningkatan kebutuhan air untuk berbagai penggunaan. Jika pada Base CaseMendatang ini terjadi kekurangan air, maka run berikutnya adalah untuk mengevaluasi upaya-upaya pengembangan.

3) Run berbagai upaya-upaya pengembangan, untuk mengevaluasi upaya-upaya pengembangansumber daya air.

Simulasi Kasus Dasar Masa Kini 2006Present Base Case (Kasus Dasar Masa Kini) 2006, adalah sebagai kalibrasi apakah model telahmenghasilkan output sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Karakteristik dari kondisi saat ini adalah dengan kondisi infrastruktur sumber daya air saat ini dankebutuhan air tahun 2006 yang merupakan proyeksi dari kebutuhan air yang berdasarkan jumlahpenduduk pada tahun terakhir, yaitu tahun 2005.

Kinerja RKI. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dari ketersediaan air alami, tidak ada kekurangan airuntuk rumah-tangga, perkotaan dan industri (semua sukses diatas 90%). Akan tetapi kenyataan dilapangan pasokan air baku dan PDAM belum mencapai kapasitas yang dibutuhkan. Untuk itu perludisusun program penyediaan air baku untuk memenuhi jumlah air yang dibutuhkan.

Tabel 37. 14 Hasil Run DSS-Ribasim : Kinerja Air Bersih 2006

Page 45: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 45/ 60

Kinerja Daerah Irigasi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa terdapat beberapa daerah irigasi yangkekurangan air (semua lokasi di hulu), yaitu:

- D.I Cikalong, sukses 46,6 %- D.I Cibatukurung, sukses 45,8 %- D.I Ciloganti, sukses 77,0 %- D.I Cimarongmong, sukses 59,3 %- D.I Cilaca, sukses 77,7 %

Sedangkan Daerah Irigasi lainnya tidak mengalami masalah (sukses diatas 80%)

Tabel 38. Hasil Run DSS-Ribasim : Kinerja Irigasi 2006

Page 46: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 46/ 60

Neraca AirTabel 39. Ketersediaan Air di Wilayah Sungai Citanduy

Ketersediaan air Juta m3/tahun m3/s PersenDari water district 7,600 241.01 92.92%Return flow Irigasi 352 11.18 4.31%Return flow RKI 226 7.17 2.76%Jumlah air tersedia 8,179 259.36 100.00%

Tabel 40. Pemanfaatan Air di Wilayah Sungai CitanduyPemanfaatan Air Juta m3/tahun m3/detik Persen

Irigasi 1,006 31.91 12.30%RKI 302 9.56 3.69%Terbuang ke laut 6,871 217.88 84.01%Jumlah Pemanfaatan 8,179 259.35 100.00%

Simulasi Kasus Dasar Mendatang 2026Kinerja RKI. Kebutuhan air untuk rumah-tangga, perkotaan dan industri di sub-DAS Cikawung ternyatahanya sukses 89,2 % dari waktu. Sedangkan kebutuhan air RKI lainnya sukses diatas 90%.

Tabel 41. Hasil DSS-Ribasim: Kinerja Air Bersih 2026

Untuk menanggulangi kekurangan pasokan air baku sub-DAS Cikawung ini, maka perlu tambahanintake dari Cikawung Hilir atau seluruh pengambilan air baku dilakukan di Cikawung bagian hilir.

Page 47: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 47/ 60

Gambar 30. Pengambilan Air Baku di Sub-DAS Cikawung

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Untuk RKI. Proyeksi kebutuhan air bersih rumah tangga dan industri(RKI) untuk WS Citanduy Ciwulan dari setiap Sub DAS setiap tahapan perencanaan ditunjukkan padaTabel dibawah ini dihitung berdasarkan jumlah proyeksi penduduk yang ada di WS Citanduy Ciwulanberdasarkan wilayah administratif kecamatan yang dilaluinya.

Proyeksi kebutuhan air bersih rumah tangga perkotaan dan industri di WS Citanduy untuk tahun2006, 2011, 2021 dan 2026 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 42. Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Perkotaan dan Industri WS CitanduyTahun 2006

No DAS/Sub DASJml

OrangTahun2006

Air Rumah TanggaPerkotaan Air Industri

Kebutuhan Air RumahTangga Perkotaan

&Industri (RKI)KriteriaL/O/H

KebutuhanL/H

KriteriaL/O/H

KebutuhanL/H (L/H) (L/det)

1 Citanduy Hulu 840,935 230 190,334,890 30 24,826,290 215,161,180 2,4902 Cijolang 256,603 191 47,953,988 30 7,532,040 55,486,028 6423 Cikawung 596,104 230 135,297,040 30 17,647,440 152,944,480 1,7704 Ciseel 506,752 191 94,699,901 30 14,874,330 109,574,231 1,2685 Cimuntur 462,343 191 86,432,848 30 13,575,840 100,008,688 1,1586 Segara Anakan 795,732 230 179,538,460 30 23,418,060 202,956,520 2,349

Total WS CitanduyTh.2006 3,458,469 - 734,257,127 - 101,874,000 836,131,127 9,677

Sumber : Hasil Analisis

Page 48: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 48/ 60

Tabel 43. Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Perkotaan dan Industri WS CitanduyTahun 2011

No DAS/Sub DASJml

OrangTahun2011

Air Rumah TanggaPerkotaan Air Industri

Kebutuhan Air RumahTangga Perkotaan

&Industri (RKI)Kriteria Kebutuhan Kriteria Kebutuhan (L/H) (L/det)L/O/H L/H L/O/H L/H

1 Citanduy Hulu 866,806 241 207,894,071 33 28,466,823 236,360,894 2,7362 Cijolang 269,924 201 53,021,589 33 8,705,037 61,726,626 7143 Cikawung 613,531 241 148,605,420 33 20,348,460 168,953,880 1,9554 Ciseel 542,342 241 127,906,171 33 17,514,123 145,420,294 1,6835 Cimuntur 466,486 201 91,602,333 33 15,039,189 106,641,522 1,2346 Segara Anakan 839,109 241 199,015,631 33 27,251,103 226,266,734 2,619Total WS Citanduy

Th. 2011 3,598,211 - 828,045,215 - 117,324,735 945,369,950 10,942

Sumber : Hasil Analisis

Tabel 44. Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Perkotaan dan Industri WS Citanduy 2016

No DAS/Sub DASJml

OrangTahun2016

Air Rumah TanggaPerkotaan Air Industri

Kebutuhan Air RumahTangga Perkotaan

&Industri (RKI)Kriteria Kebutuhan Kriteria Kebutuhan (L/H) (L/det)L/O/H L/H L/O/H L/H

1 Citanduy Hulu 893,868 255 229,357,710 36 32,379,912 261,737,622 3,0292 Cijolang 284,059 211 58,674,247 36 10,010,772 68,685,019 7953 Cikawung 631,742 255 164,887,335 36 23,278,212 188,165,547 2,1784 Ciseel 580,685 255 145,650,135 36 20,562,372 166,212,507 1,9245 Cimuntur 470,871 211 96,938,886 36 16,539,336 113,478,222 1,3136 Segara Anakan 885,236 255 222,772,845 36 31,450,284 254,223,129 2,942Total WS Citanduy

Th.2016 3,746,461 - 918,281,158 - 134,220,888 1,052,502,046 12,182

Sumber : Hasil Analisis

Tabel 45. Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Perkotaan dan Industri WS Citanduy 2021

No DAS/Sub DASJml

OrangTahun2021

Air Rumah TanggaPerkotaan Air Industri

Kebutuhan Air RumahTangga Perkotaan &

Industri (RKI)Kriteria Kebutuhan Kriteria Kebutuhan (L/H) (L/det)L/O/H L/H L/O/H L/H

1 Citanduy Hulu 922,186 266 249,525,024 40 37,522,560 287,047,584 3,3222 Cijolang 299,070 222 65,313,732 40 11,768,240 77,081,972 8923 Cikawung 650,786 266 180,436,844 40 27,133,360 207,570,204 2,4024 Ciseel 622,018 266 164,447,318 40 24,728,920 189,176,238 2,1905 Cimuntur 475,510 222 102,944,508 40 18,548,560 121,493,068 1,4066 Segara Anakan 934,319 266 245,848,372 40 36,969,680 282,818,052 3,273Total WS Citanduy

Th.2021 3,903,889 - 1,008,515,798 - 156,671,320 1,165,187,118 13,486

Sumber : Hasil Analisi

Page 49: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 49/ 60

Tabel 46. Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Perkotaan dan Industri WS Citanduy 2026

No DAS/Sub DASJml

OrangTahun2026

Air Rumah TanggaPerkotaan Air Industri

Kebutuhan Air RumahTangga Perkotaan &

Industri (RKI)Kriteria Kebutuhan Kriteria Kebutuhan (L/H) (L/det)L/O/H L/H L/O/H L/H

1 Citanduy Hulu 951,846 280 274,004,920 44 43,057,916 317,062,836 3,6702 Cijolang 315,020 234 73,126,404 44 13,750,264 86,876,668 1,0063 Cikawung 670,718 280 199,323,600 44 31,322,280 230,645,880 2,6704 Ciseel 666,605 280 188,489,560 44 29,619,788 218,109,348 2,5245 Cimuntur 480,420 234 109,683,288 44 20,624,208 130,307,496 1,5086 Segara Anakan 986,584 280 273,791,000 44 43,024,300 316,815,300 3,667Total WS Citanduy

Th.2026 4,071,192 - 1,118,418,772 - 181,398,756 1,299,817,53 15,044

Sumber : Hasil Analisi

Kinerja Daerah Irigasi. Irigasi yang kekurangan air tetap sama dengan kondisi pada tahun 2006,yaitu : (semua lokasi di hulu)

DI Cikalong sukses 46,6 %

DI Cibatukurung sukses 45,8 %

DI Ciloganti sukses 77,0 %

DI Cimarongmong sukses 59,3 %

DI Cilaca sukses 77,7 %

Sedangkan pemenuhan kebutuhan air irigasi yang lainnya tidak ada masalah (sukses diatas 80%).

Page 50: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 50/ 60

Tabel 47. Hasil DSS-Ribasim : Kinerja Irigasi 2026

Page 51: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 51/ 60

Simulasi menunjukkan tidak ada kekurangan air baku sampai dengan tahun 2026. Pembangunanbangunan penyedia air baku dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 31. Penyediaan Air RKI Tasikmalaya

Gambar 32. Penyediaan Air RKI Kabupaten Ciamis

RKI Kabupaten Ciamis

0.242

1.250

1.350

1.450

1.600

0.000

0.200

0.400

0.600

0.800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2006 2011 2016 2021 2026

Tahun

Deb

it (m

3/s)

Ketersediaan Air RKI Ciamis

Eksisting intakePDAM di S.Cimuntur

Penambahan intake dariS. Citanduy, secarabertahap

RKI Tasikmalaya

0.322

2.800

3.100

3.400

3.700

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

2006 2011 2016 2021 2026

Tahun

Deb

it (m

3/s)

Ketersediaan Air RKI Tasikmalaya

Eksisting PDAMdari mata air

Intake dari S. Citanduysecara bertahap

Page 52: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 52/ 60

Gambar 33. Pemenuhan Air RKI Banjar

Gambar 34. Pemenuhan Air RKI Cikawung

RKI Sub-DAS Cikawung

0.000

2.000

2.200

2.500

2.700

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

2006 2011 2016 2021 2026

Tahun

Deb

it (m

3/s)

Ketersediaan Air Q90% RKI Sub-DAS Cikawung

Tahun 2026Perlu ditambah denganintake dari Cikawung Hilir

Eksisting belum ada

Intake dari S. CikawungHulu secara bertahap2006 s/d 2021

RKI Banjar

0.060

0.7500.800

0.900

1.100

0.000

0.200

0.400

0.600

0.800

1.000

1.200

2006 2011 2016 2021 2026

Tahun

Deb

it (m

3/s)

Ketersediaan Air Q90% RKI Banjar

Eksisting PDAM

Intake dari S. Citanduysecara bertahap

Page 53: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 53/ 60

Gambar 35. Sistem Tata Air WS Citanduy

Page 54: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 54/ 60

Gambar 36. Debit Rata-rata (m3/s) di Sub-DAS Citanduy Hulu, Cimuntur dan Cijolang

Page 55: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 55/ 60

Gambar 37. Neraca air di Bendung Manganti

Gambar 38. Neraca Air di Bendung Pataruman

Page 56: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 56/ 60

10. RANCANGAN POLA PENGELOLAAN SDAStrategiStrategi pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) WS. Citanduy disusun berdasarkan arah kebijakannasional pengelolaan SDA, permasalahan sumber daya air yang ada di WS. Citanduy, masukan danusulan dari Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) I, dan analisis konsultan yang didasarkan analisaSWOT dan rasionalisasi program (analisis Hymos dan Ribasin) serta penentuan prioritas programberdasarkan pada kebutuhan mendesak.

Arah kebijakan pengelolaan SDA WS. Citanduy mengacu pada arah kebijakan nasional yang telahdiatur dalam Undang Undang no 7 tahun 2004 tentang SDA yang meliputi: Konservasi SDA,Pendayagunaan SDA dan Pengendalian Daya Rusak Air

Langkah langkah dalam Perumusan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air ditetapkan sebagai berikut :

1. Tinjauan Atas Lingkup Kebijakan Nasional dan Propinsi serta Kebijakan Pengelolaan WilayahSungai Citanduy

2. Kajian Strategi Yang Diusulkan dengan Prioritas yang sesuai dengan Kondisi Wilayah SungaiCitanduy

3. Analisa Kecenderungan Masa Lalu, Sekarang dan Mendatang, dalam Aspek Sumber Daya Air(Mencakup Sosial Ekonomi, Kelembagaan, Fisik DAS, Wilayah Sungai, Ketersediaan danKebutuhan Air) dan Sektor Terkait

4. Tinjauan Atas Permasalahan yang di-Identifikasi dalam Potensi dan Tantangan UntukMenjamin bahwa Strategi yang dirumuskan, tanggap terhadap berbagai permasalahan tersebut

5. Perumusan Strategi dan Komponennya yang mengacu pada Isu Pokok

Rancangan Pola Pengelolaan SDARancangan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ctanduy disusun berdasarkan 2 (dua)kerangka waktu, yaitu Jangka Pendek dan Jangka Panjang. Rancangan Jangka Pendek merupakanstrategi yang dilaksanakan pada 5 tahun pertama setelah Pola Pengelolaan Sumber Daya Air iniditetapkan. Rancangan Jangka Panjang merupakan strategi yang dilaksanakan sampai dengan rentangwaktu 20 tahun ke depan.

Dalam implementasinya nanti berbagai rancangan strategi tersebut akan dijabarkan kedalam berbagaiprogram kegiatan yang disusun sesuai dengan kebutuhan nyata dan kondisi nyata yang dituangkandalam matrik pola pengelolaan SDA.

Rancangan /strategi Jangka Pendek (5 Tahun). Strategi Jangka Pendek dalam Pola PengelolaanSDA WS. Citanduy adalah sebagai berikut :

1 Mensinergiskan kegiatan Institusi pengelola SDA dengan kegiatan yang positip dariMasyarakat, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi, dan LSM dalam pendayagunaan SDA.

2 Melibatkan perguruan tinggi dan LSM dalam program penguatan (capacity building) institusiPSDA.

Page 57: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 57/ 60

3 Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah menyusun kesepakatanmengenai peningkatan kapasitas Institusi Pengelola SDA Wilayah Sungai Citanduy, utamanyaagar fungsi pemantauan dan pengendalian yang dapat mencakup seluruh Wilayah SungaiCitanduy dapat berjalan, untuk diusulkan kepada Pemerintah.

4 Meningkatkan koordinasi unsur-unsur perencanaan PSDA dengan Institusi PerencanaPembangunan (Bapeda) Provinsi, Kabupaten dan Kota.

5 Meningkatkan penyelenggaraan sosialisasi UU no. 7 di lingkungan stakeholders.

6 Pengembangan sistem operasional pengelolaan SDA melalui penetapan Zona pemanfaatansumber air dan peruntukan air pada sumber air, dengan memperhatikan aspek hidrologis dantopografis serta melibatkan stakeholder di Wilayah Sungai Citanduy.

7 Sosialisasi/Diseminasi mengenai ancaman yang dapat timbul sebagai akibat dari alih fungsilahan terhadap kondisi lahan kepada unsur perencana pembangunan Pemerintah Daerah diWilayah Sungai Citanduy

8 Meningkatkan kerjasama antara dengan perencana wilayah yang terkait dengan PSDA untukmendorong tersusunnya SK Gub mengenai Baku Mutu Peruntukan Air Sungai pada semuasungai di Wilayah Sungai Citanduy.

9 Meningkatkan koordinasi dan memperkuat posisi institusi PSDA di lingkungan institusiperencana pembangunan Pemerintah Daerah.

10 Meningkatkan koordinasi diantara pengelola SDA baik di tingkat perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan dalam rangka mengantisipasi meningkatnya aktivitas penggunaan air untukberbagai kepentingan.

11 Menyusun peta potensi sumber daya air yang dapat mendukung pembuatan sonasi (zoning).

12 Menyusun Program perbaikan fungsi sarana dan prasarana SDA dengan melibatkanperanserta masyarakat.

13 Melakukan kajian ulang rencana pelestarian Segara Anakan dengan tidak dilanjutkannyasudetan Citanduy.

Usulan strategi kebijakan pada periode 5 tahun pertama ini sebagian besar lebih merupakan strategiyang ditujukan untuk penguatan institusi pengelolaan SDA WS. Citanduy. Secara logis strategi yangmenempatkan penguatan kelembagaan di awal ini akan sangat berguna untuk memantapkan jalannyapengelolaan SDA di masa depan.

Rancangan / Strategi Jangka Panjang (20 Tahun Ke Depan). Strategi Jangka Panjang dalam PolaPengelolaan SDA WS. Citanduy adalah sebagai berikut :

1 Mensinergiskan Kegiatan Institusi pengelola SDA dengan Kegiatan yang positip dariMasyarakat, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi, dan LSM dalam pendayagunaan SDA.

2 Sosialisasi/Diseminasi persoalan (key issues) mengenai Konservasi, pendayagunaan danpengendalian daya rusak air kepada unsur perencana pembangunan Pemerintah Daerah diWilayah Sungai Citanduy

Page 58: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 58/ 60

3 Memasukkan unsur Lokal Inflow yang cukup signifikan besarnya dalam perhitunganketersediaan air sehingga dapat mengurangi dampak dari tingginya fluktuasi aliran sungaiantara musim kemarau dengan musim hujan.

4 Mengembangkan Sistem Database (untuk wadah dari hasil inventarisasi potensi internaldan ancaman external) untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan SDA dengan baik.

5 Memberikan masukan sebanyak-banyaknya kepada unsur perencana pembangunandaerah agar perubahan tata guna lahan/ RTRW memperhatikan arah kebijakan konservasisumber daya air.

6 Mendorong segera munculnya perda mengenai SDA yang dapat mengantisipasipelanggaran pemanfaatan SDA (Perda Sungai, Perda Irigasi, dst) dengan melibatkanperanserta masyarakat.

7 Meningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi dalam pengembangan kapasitas sumberdaya manusia yang dimiliki instansi PSDA.

8 Mengarahkan alokasi dana dari PAD untuk keperluan operasional dengan selalumengadakan alokasi untuk peningkatan SDM di lingkungan Institusi pengelola SDA,sementara untuk kebutuhan lainnya diupayakan dari sumber lain (APBN, BLN atau dariStakeholders)

9 Meningkatkan fungsi sarana dan prasarana SDA dengan melibatkan peransertamasyarakat.

10 Melengkapi dan mengintegrasikan penyusunan profil SDA Wilayah Sungai Citanduy denganmelibatkan perencana pembangunan Pemerintah Daerah

11 Meningkatkan koordinasi diantara pengelola SDA baik di tingkat perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan dalam rangka mengantisipasi meningkatnya aktivitas penggunaan airuntuk berbagai kepentingan.

12 Peningkatan monitoring penggunaan air untuk berbagai kepentingan usaha dan ataukegiatan, kolam ikan, dan aktivitas non pertanian.

13 Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional maupun lembaga donor lainnyayang concern dengan pengelolaan SDA untuk mendapatkan grant/hibah/softloan yangdapat digunakan untuk mendukung pengelolaan SDA wilayah sungai Citanduy dengan baik.

14 Menyusun penataan sistem pengelolaan yang dapat mendukung terealisasikannyapenggalangan dana dari potensi yang ada, yang sangat diperlukan untuk keperluanpembiayaan pengelolaan sumber daya air.

15 Menyusun regulasi yang mengatur kegiatan masyarakat yang terkait dengan pelaksanaanpengelolaan SDA khususnya kegiatan konservasi agar tidak terjadi hal-hal yang negatip.

16 Peningkatan kapasitas SDM dengan memanfaatkan kerjasama dengan perguruan tinggi,Asosiasi, maupun lembaga lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Page 59: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 59/ 60

17 Mengembangkan Sistem Informasi SDA dengan melibatkan Institusi Pengusahaan danPemanfaat SDA.

18 Membuat Warning System untuk banjir dengan partisipasi masyarakat, perguruan tinggi,dan lembaga lain yang terkait dengan PSDA

19 Menyusun regulasi yang dapat mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut mendanaikebutuhan pengelolaan SDA, termasuk OP.

20 Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui pengembangan sewerage system

Terlampir Rancangan Pola yang disusun secara Matriks yang memperlihatan kegiatan Operasionalyang akan dilaksanakan.

Penjelasan MatrikKonservasi SDA.

No.A 1. Luas rehabilitasi hutan dan lahan kritis sesuai dengan data lahan kritis pada masingmasing kabupaten dalam WS. Citanduy

No A 3.2. Penantuan jumlah sumur resepan, jumlah checkdam dan luas teras bangku hanyaberdasarkan perkiraan saja, mengenai jumlah sebenarnya sesuai yang dibutuhkan perlu dikajilebih lanjut dalam studi lanjutan (Masterplan)

No.B 1.1. Jumlah rencana embung yang tercantum dalam metrik didasarkan atas hasilidentifikasi studi yang yang lalu seperti Rencana Pola Tata Air WS. Citanduy – Ciwulan olehPT. Pratama Krida, studi identifikasi potensi air baku di wilayah Citanduy – Ciwulan oleh PT.Citra Lahan Utama dll. Untuk mengetahui seberapa besar potensi embung yang ada dalamWS. Citanduy perlu di identifikasi lagi dalam studi lanjutan (Masterplan)

No.B 1.2. Rencana pengembangan Waduk Ciamis dan Waduk Cikembang dalam konservasiSDA, dimaksudkan untuk pengawetan SDA Sungai Citanduy. Kedua waduk ini dapatmenampung air sebanyak ± 200 juta m3, berdasarkan hasil identifikasi oleh konsultan ECI.Tingkat studi yang telah dilaksanakan oleh ECI baru pada tahap Reconainsance.

Pendayagunaan SDA No.1.5 Potensi waduk Pasir Angin terletak didaerah Cilamaya dekat dengan kota Tasikmalaya.

Berdasarkan hasil study oleh ECI, waduk ini mempunyai kapasitas daya tampung sebesar 170juta m3 dan dapat menghasilkan tenaga listrik sebesar 25.000 KVA serta dapat menyediakanair irigasi untuk daerah sekitarnya seluas 8.600 ha dan penyediaan air baku guna memenuhikebutuhan air baku sistem regional Tasikmalaya dan BNA Ciamis serta kota kota kecamatandisekitarnya hingga tahun 2026.Tingkat studi yang telah dilaksanakan oleh ECI baru padatahap Reconainsance.

No.3.1 Potensi Waduk Matenggeng terletak di Sungai Cijolang perbatasan Propinsi JawaTengah dan Jawa Barat tepatnya di desa Matenggeng kecamatan Dayeuhluhur kabupaten

Page 60: Executive Summarry Pola Citanduy

EXECUTIVE SUMMARYEngineering Consultant

Penyusunan Pola Pengelolaan SDAWilayah Sungai Citanduy 60/ 60

Cilacap dan Kecamatan Tambaksari kabupaten Ciamis. Tingkat study yang telah dilaksanakanoleh konsultant ECI pada tingkat study kelayakan pada tahun 1975 dan di updating pada tahun1985 juga oleh konsultant ECI. Study Amdal Waduk Matenggeng juga pernah dilaksanakan.Berdasarkan hasil study tersebut Waduk Matenggeng layak untuk dilaksanakan baik segiteknis, ekonomis dan lingkungan. Volume tampung Waduk Matenggeng pada kondisi lowerDam sebesar 500 juta m3 dan pada kondisi higher dam dapat menampung air sebesar 900 jutam3, sedangkan potensi listrik yang dapat dihasilkan sebesar 100 MW serta dapat mensupplyair irigasi seluas 28.000 ha, potensi lainnya adalah pariwisata, perikanan dll.

No.4.1 dan 4.2 Luas areal irigasi untuk pengembangan palawija maupun untuk pembangunanirigasi baru hanya berdasarkan perkiraan saja,volume tersebut sewaktu waktu dapat berubahuntuk lebih detailnya berapa luas yang tepat untuk pengembangan palawija maupunpembangunan irigasi baru perlu di studi lebih lanjut dalan studi Masterplan.

Pengendalian Daya Rusak Air No.3.2.6. Jumlah rencana embung yang tercantum dalam metrik untuk menahan air di bagian

hulu didasarkan atas hasil identifikasi studi yang yang lalu seperti Rencana Pola Tata Air WS.Citanduy – Ciwulan oleh PT. Pratama Krida, studi identifikasi potensi air baku di wilayahCitanduy – Ciwulan oleh PT. Citra Lahan Utama dll. Untuk mengetahui seberapa besar potensiembung yang ada dalam WS. Citanduy perlu di identifikasi lagi dalam studi lanjutan(Masterplan)

No.3.4.3 Penentuan jumlah checkdam hanya berdasarkan perkiraan saja, mengenai jumlahsebenarnya sesuai yang dibutuhkan perlu dikaji lebih lanjut dalam studi lanjutan (Masterplan)

Zero delta Q Policy maksudnya adalah suatu kebijakan untuk mempertahankan besarnya debitbanjir pada kala ulang tertentu tidak berubah atau tidak mengalami kenaikan dimasa yang akandatang pada kala ulang yang sama atau dengan kata lain kenaikan debit banjir hingga 20 tahunkedepan pada kala ulang yang sama nol. Berdasarkan hasil perhitungan kenaikan debit banjirSungai Citanduy di Pataruman cukup besar pada kurun waktu 30 tahun yaitu Q25 pada tahun1975 sebesar 1750 m3/dt dan pada tahun 2006 pada kala ulang yang sama besarnya 1900m3/dt