evrizal-pratama-1413100114.docx

18
Evrizal Pratama (1413100114) DAFTAR ISI Daftar Isi..................................................... i DAFTAR TABEL.................................................. ii DAFTAR GAMBAR................................................ iii BAB I.......................................................... 4 Pendahuluan.................................................... 4 1.1 Tujuan................................................... 4 1.2 Dasar Teori.............................................. 4 BAB II......................................................... 8 Metodologi Percobaan...........................................8 2.1 Prosedur Percobaan.......................................8 2.2 Alat Percobaan........................................... 9 2.3 Bahan Percobaan.......................................... 9 2.4 Prinsip Kerja Alat Utama................................10 BAB III....................................................... 12 Analisis Percobaan dan Pembahasan.............................12 3.1 Hasil Percobaan.........................................12 3.2 Hasil Perhitungan.......................................12 Daftar Pustaka................................................ 14 i

Transcript of evrizal-pratama-1413100114.docx

Page 1: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

DAFTAR ISI

Daftar Isi...........................................................................................................................................i

DAFTAR TABEL............................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................4

Pendahuluan.....................................................................................................................................4

1.1 Tujuan...............................................................................................................................4

1.2 Dasar Teori........................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................8

Metodologi Percobaan.....................................................................................................................8

2.1 Prosedur Percobaan...........................................................................................................8

2.2 Alat Percobaan..................................................................................................................9

2.3 Bahan Percobaan...............................................................................................................9

2.4 Prinsip Kerja Alat Utama................................................................................................10

BAB III..........................................................................................................................................12

Analisis Percobaan dan Pembahasan.............................................................................................12

3.1 Hasil Percobaan...............................................................................................................12

3.2 Hasil Perhitungan............................................................................................................12

Daftar Pustaka................................................................................................................................14

i

Page 2: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 1 Titrasi Potensiometer..............................................................................................................12Tabel 3.2 1 Hasil Perhitungan Titrasi dengan Indikator..............................................................................12Tabel 3.2 2 Hasil Titrasi H3PO4 0,2 F dengan Cara Potensiometri...............................................................13

ii

Page 3: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 1 Metode-metode pengeplotan data titrasi potensiometrik...................................................6Gambar 2.4 1 pH mater.............................................................................................................................10

iii

Page 4: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

BAB I

4

Page 5: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Tujuan percobaan titrasi potensiometri ini adalah menentukan titik akhir netralisasi secara

indikator, menentukan titik akhir netralisasi secara potensiometri, menentukan titik akhir

netralisasi secara teoritis, dan membandingkan ketiga metode di atas.

1.2 Dasar Teori

Potensiometri merupakan salah satu cara pemeriksaan fisika kimia yang menggunakan

peralatan listrik untuk mengukur potensial elektrode indikator untuk mengukur besarnya

elektrode bergantung pada kepakatan ion-ion tertentu (Rivai, 1995)

Pengukuran potensiometri yakni reaksinya harus mampu penambahan atau pengurangan

beberapa ion yang sesuai dengan jenis elektrode. Potensial diukur setelah penambahan sejumlah

kecil volume titran secara berturut-turut atau secara kontinu (Khopkar, 1990)

Penentuan pH secara potensiometri merupakan cara yang tepat untuk mengukur pH, yakni

berdasarkan pengukuran tegangan gerak elektrik (tgl=emf, elektromotive force) suatu sel

elektrokimia yang mengandung larutan yang tidak diketahui pH-nya, pH larutan dengan yang

tidak diketahui itu dapat dibaca langsung dari skala.

Emf suatu sel elektrokimia dapat dianggap sebagai nilai mutlak perbedaan potensial

elektrode. Kedua elektroda yang diapakai untuk membentuk sel elektrokimia tersebut,

mempunyai peranan yang berbeda dalam pengukuran dan harus dipilih yang sesuai dalam satu

elektroda dinamakan elektroda indikator, mendapat potensial yang bergantung pada pH larutan.

Dilain pihak, elektroda yang kedua harus mempunyai potensial yang tetap tidak bergantung pada

pH larutan. Yang terhadapnya potensial elektroda indikator dapat dibandingkan dalam berbagai

larutan-larutan sebabnya elektroda kedua ini dinamakan elektroda pembanding referensi (Svehla,

1985)

Elektroda indikator untuk pengukuran potensiometri teridi atas dua jenis yakni elektrode

indikator logam dan elektrode indikator selaput. Elektrode indikator selaput disebut juga sebagai

elektroda selektif ion atau elektrode khas ion. Namun dalam praktikum, elektrode yang

digunakan gelas atau kaca (Rivai, 1995)

5

Page 6: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

Elektroda kaca memiliki kelebihan istimewa dibandingkan elektroda-elektroda lainnya.

Zat-zat yang tidak mudah teroksidasi dan tereduksi, tidak terinteferensi. Meskipun mereka

bereaksi dengan H2 atau dengan komponen-komponen quinadion. Karena pada umumnya

potensial tidak bergantung pada ukuran fisik elektroda-elektroda kaca volume bisa dibuat kecil

untuk disisipkan ke dalam volume larutan yang sangat kecil. Induk ada permukaan katalis yang

digunakan aktivitas oleh konsentrasi, sebagaimana yang mungkin terjadi pada elektoda hidrogen

(Underwood, 2002)

Pada dasarnya elektroda pembanding utama adalah elektroda hidrogen baku. Akan tetapi

elektroda ini mempunyai banyak kelemahan yang menyebabkannya tidak mudah dipakai dalam

pemeriksaan kimia yang sesungguhnya. Kelemahan ini antara lain potensial elektrodanya mudah

diganggu senyawa lain dan dapat bukannya gas hidrogen murni. Karena kedua kelemahan

elektroda tersebut. Maka dalam pemeriksaan kimia yang sesungguhnya biasanya digunakan

elektroda pembanding yang lain yakni elektroda kolomal jenuh (Rivai, 1995)

Elektroda kolomal adalah elektroda merkurium (raksa) yang potensial elektrodanya

bergantung semata-mata pada konsentrasi ion merkurium. Dalam larutan dengan mana ia

bersentuhan, konsentrasi ion merkurium (I) terjaga agar tetap dengan menambahkan endapan

Hg2Cl2, kolomal pada larutan dan konsentrasi ion klorida yang besar. Pada suhu konstan,

konsntrasi ion klorida adalah konstan. Ini berarti bahwa konsentrasinyapun tetap terjaga.

Potensial menjadi tetap konstan pula (Svehla, 1985)

Indikator yang digunakan pada percobaan ini adalah metil merah dengan rentang pH 4,2 –

6,2 dan fenolftalein (pp) dengan rentang pH 8,6 – 9,6. Jika mm dilarutkan dengan asam akan

merah sedangkan bila dalam larutan basa akan menjadi kuning (Svehla, 1985)

Setiap titrasi yaitu titrasi asam-basa, titrasi kompleks geometri, titrasi pengendapan dapat

diukur secara potensiometri dengan bantuan elektroda, indikator, dan elektroda pembanding

yang sesuai. Dengan demikian kurva titrasi yang dikawatkan dengan menggambarkan grafik

potensial terhadap volume larutan yang ditambahkan, mempunyai kenaikan yang tajam disekitar

titik kesetaraan atau ekivalensi. Dari grafik itu dapat diperkirakan titik akhir titrasi. Cara

potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir

titrasi (Rivai, 1995)

6

Page 7: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

Gambar 1.2 1Metode-metode pengeplotan data titrasi potensiometrik

7

Page 8: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

Gambar 1.2.1 (b) adalah plot dari kemiringan kurva titrasi terhadap volume titran. Tentu

saja kurva ini memiliki suatu titik maksimum pada suatu volume. Dimana kurva (a) merupakan

yang paling curam. Titik ujung-ujung ditentukan dari grafik ini akan lebih terlihat dari pada yang

diperoleh dengan hanya menggambar grafik (a). Grafik (b) dapat diperoleh secara percobaan

titrasi dengan cepat pada volumeya, memperoleh titik-titik ekivalen. Tambahkan serangkaian

kenaikan volume yang sama kecil, hitung ΔEΔV , tegangan tersebut berubah per kenaikan volume

titran (Underwood, 2002)

8

Page 9: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

BAB II

METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Prosedur Percobaan

a. Mengambil larutan H3PO4 0,2 F dengan pipet ukur, masukkan ke dalam erlenmeyer (4

buah) masing-masing sebanyak 10 mL.

b. Menambahkan indikator mm dan aquades 50 mL ke dalam 2 erlenmeyer pertama (1

dan 2), sedangkan erlenmeyer lain (3 dan 4) menambahkan indikator PP dan aquades

50 mL, mengocok hingga homogen.

c. Mengisi buret dengan larutan NaOH 0,5 F dan titrasi larutan dimana mencapai titik

ekivalen untuk 2 larutan pertama (1 dan 2) sampai warna merah tepat hilang

sedangkan 2 larutan kedua (3 dan 4) sampai tepat timbul warna merah. Mencatat

jumlah NaOH yang dibutuhkan.

d. Menghidupkan pH meter, dan setelah ± 15 menit, mengatur jarum penunjuk dengan

menggunakan larutan-larutan buffer pH = 4,01 dan pH = 6,86, sehingga jarum

penunjuk pembacaan skala pH tepat pada pH = 4,01 dan pH = 6,86. Mencatat pula

potensialnya.

e. Mengambil larutan Na3PO4 0,2 F dengan pipet ukur, memasukkan ke dalam beaker

glass (2 buah) masing-masing sebanyak 10 mL, menambahkan kepada masing-masing

beaker glass aquades mencapai 12 volume beaker glass, aduk hingga homogen.

f. Memasukkan kedua elektroda ke dalam larutan encer dan menentukan baik pH juga

potensial E.

g. Melalui buret manambahkan larutan NaOH 0,5 F sebanyak 1 mL ke dalam larutan

tersebut dan setelah beberapa menit mengukur pH dan E larutan. Mencatat pH dan E

larutan.

h. Melanjutkan pembacaan dan mencatat pH maupun E larutan pada setiap penambahan

larutan 0,5 F NaOH sebanyak 1 mL, sehingga akhir diperoleh pH larutan = ± 11,0 dan

E = ± 3,00

i. Mengerjakan larutan kedua.

9

Page 10: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

j. Dengan cara yang sama mengerjakan larutan kedua Na3PO4 0,2 F. Menitrasi dengan

HCl 0,5 F, untuk titrasi akhir ini sampai pH = ± 2,6 dan E = ± 2,25.

k. Setelah semua selesai, mematikan pH meter dan merendam elektroda dalam aquades.

2.2 Alat Percobaan

a. pH meter.

b. Buret 50 mL

c. Erlenmeyer 250 mL

d. Beaker glass 300 mL

e. Pipet ukur 10 mL

f. Spatula.

g. Pipet massa

2.3 Bahan Percobaan

a. Larutan H3PO4 0,2 F

b. Larutan Na3PO4 0,2 F

c. Larutan HCl 0,5 F

d. Larutan NaOH 0,5 F

e. Indikator MM

f. Indikator PP

g. Aquades

10

Page 11: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

2.4 Prinsip Kerja Alat Utama

Gambar 2.4 1 pH mater

11

Page 12: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

pH meter adalah suatu piranti pengukur voltase yang dirancang untuk digunakan dengan

sel-sel beresistansi tinggi. Ada dua tipe yang biasa tersedia di pasar, potensiometer dan

pembacaan langsung, yang pertama pada dasarnya adalah suatu potensiometer, namun karena

arus kesetimbangannya begitu kecil karena tingginya resistensi sel, arus itu digunakan secara

elektronik sehingga akan menggerakkan sebuah galvanometer atau mikrometer. Instrumen

pembacaan langsung adalah voltmeter elektronik dengan resistansi muatan yang sangat tinggi.

Rangkaian berbanding terhadap pH (Underwood, 2002)

12

Page 13: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

BAB III

ANALISIS PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil PercobaanTabel 3.1 1 Titrasi Potensiometer

Langkah Percobaan Pengamatan

1. Kalibrasi pH meter

2. H3PO4 + Aquades

3. Titrasi NaOH

4. Na3PO4 + Aquades

5. Titrasi HCl

pH = 4,85 dan pH = 6,86

pH = 1,63 E = 342 mV

pH = 11,54 E = 172 mV

pH = 12,43 E = 2,8

pH = 2,6 E = 302

3.2 Hasil PerhitunganTabel 3.2 1 Hasil Perhitungan Titrasi dengan Indikator

Larutan Titran Botol ke Volume Titran

H3PO4 0,2 F

H3PO4 0,2 F

H3PO4 0,2 F

H3PO4 0,2 F

Na3PO4 0,2 F

Na3PO4 0,2 F

Na3PO4 0,2 F

Na3PO4 0,2 F

NaOH 0,5 F

NaOH 0,5 F

NaOH 0,5 F

NaOH 0,5 F

HCl 0,5 F

HCl 0,5 F

HCl 0,5 F

HCl 0,5 F

1

2

3

4

1

2

3

4

4,3 mL

4 mL

7,9 mL

8,1 mL

9 mL

5,2 mL

11 mL

6,8 mL

13

Page 14: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

Tabel 3.2 2 Hasil Titrasi H3PO4 0,2 F dengan Cara Potensiometri

V NaOH pH E (mV) ∆F ∆V ΔEΔV

Δ 2❑E

ΔV 2❑

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1,63

1,72

1,88

2,18

4,378

6,2

6,85

7,4

9,54

11,54

342

337

329

3,9

200

105

79

43

-68

172

0

-8

2

-15

-119

-95

-31

-31

-111

240

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

0

-8

2

-15

-119

-95

-31

-31

-111

240

0

-8

10

-17

-49

9

64

0

-80

351

14

Page 15: evrizal-pratama-1413100114.docx

Evrizal Pratama (1413100114)

DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, S. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia.

Svehla, G. (1985). Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.

Underwood, A. (2002). Analisis Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

15