EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS...

111
EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS BERKUALITAS (BARBEKU) DI YAYASAN IMDAD MUSTADH’AFIN (YASMIN) CIRENDEU Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Suryati NIM: 108054100009 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013 M

Transcript of EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS...

Page 1: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS BERKUALITAS (BARBEKU)

DI YAYASAN IMDAD MUSTADH’AFIN (YASMIN) CIRENDEU

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh : Suryati

NIM: 108054100009

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 2: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan
Page 3: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan
Page 4: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

ABSTRAK

Suryati Evaluasi Program Unit Usaha Bisnis Barang Bekas Berkualitas (Barbeku) di Yayasan Imdad Mustadh’afin (Yasmin) Cirendeu Mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan selalu menjadi keluhan masyarakat miskin khususnya di Indonesia. Tumbuhnya suburnya lembaga-lembaga sosial masyarakat (LSM) di Indonesia menjadi suatu jembatan tersendiri bagi kaum dhuafa untuk mendapatkan pemerataan kesejahteraan. Penggalangan dana yang dilakukan lembaga sosial masyarakat sangat beragam mulai dari penggalangan dana melalui Zakat, Infak, Shadaqah (ZIS), wakaf, hibah, dll. Yayasan Imdad Mustadh’afin (Yasmin) merupakan yayasan sosial yang melakukan penggalangan dana program melalui hibah barang bekas. Barang bekas yang didapatkan kemudian akan dijual melalui Toko Barang Bekas Berkualitas (Barbeku). Evaluasi program unit usaha bisnis barang bekas berkualitas (Barbeku) merupakan sebuah penilaian salah satu program Yasmin, dimana hasil hibah barang bekas yang terkumpul akan dijual di toko Barbeku unit Cirendeu. Adapun metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi dan wawancara.Penulis melakukan wawancara kepada 4 orang anggota dan 2 orang yang mewakili manajemen Yayasan. Dalam pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Dalam menguji keabsahan data penulis menggunakan triangulasi. Dari hasil penelitian yang saya lakukan, unit usaha bisnis barang bekas berkualitas (Barbeku) Yasmin merupakan salah satu program andalan Yasmin, dimana pendanan program-program sosialnya bergantung pada laba yang didapat bisnis Barbeku. Evaluasi program unit usaha bisnis Barbeku yaitu relevansi tentang tujuan program perbaikan kualitas pelayanan dan sumber barang yang dijual di Toko Barbeku. Efektifitas tingkat pencapaian target Toko Barbeku dalam mencukupi pendanaan program Yasmin. Efisiesi difokuskan pada program hibah barang bekas, kebudahan dalam akses berhibah, untuk memenuhi kebutuhan barang yang dijual. Kaji dampak kepuasan pelanggan, kenaikan angka penjualan dan tingkat kesadaran untuk memberi semakin besar. Berdasarkan kaji kesinambungan unit usaha bisnis barang bekas berkualitas dapat bertahan jika memfokuskan pada pelayanan toko Barbeku dan hibah barang sebagai sumber barang utama Toko Barbeku. Evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi seluruh pihak sehingga model usaha bisnis barang bekas berkualitas yang menjadi salah satu solusi pendanaan program sosial dapat lebih tumbuh dan berkembang pada masyarakat luas.

Page 5: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

KATA PENGANTAR

Bismillãhirrahmãnirrahĩm, dengan segala limpah rahmat Allah SWT, penulis

mengucapkan beribu syukur atas terselesaikannya skripsi yang berjudul “Evaluasi

Program Unit Usaha Bisnis Barang Bekas Berkualitas (Barbeku) di Yayasan Imdad

Mustadh’afin (Yasmin) Cirendeu”.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial jenjang

pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Syarif Hidayatulllah, Jakarta.

Penulis sadar tanpa adanya bantuan berbagai pihak, skripsi ini tidak akan

terselesaikan. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada segenap

pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran penulisan, khususnya kepada:

1. Bapak Dr.Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta Dekanat.

2. Bapak Drs.Mahmud Jalal, M.A selaku Ketua Sidang Munaqasyah dan Bapak

Ahmad Zaky, M.Si selaku Sekretaris merangkap Penguji II dalam Sidang

Munaqasyah.

3. Bapak M.Hudri, MA sebagai Penguji I dalam sidang Munaqasyah.

4. Bapak Ismet Firdaus, M.Si selaku Pembimbing penulis dalam penyusunan skripsi.

5. Para Dosen Pengajar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya Dosen Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

6. Terima kasih kepada kedua Orang Tua penulis, Bapak Muslim dan Ibu Nurcahya

yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap pendidikan penulis. Serta

dengan do’a mustajab mereka mengantarkan penulis menuju gerbang kesuksesan.

7. Kepada keempat kakak penulis Uni, Abang, Uda, dan Mba Inah yang selalu

memberi motivasi positif dalam hidup penulis dan merupakan Tim Sukses bagi

tercapainya gelar Sarjana (S1) yang penulis sandang. Terima kasih untuk segala

lelah yang kalian hadihkan untuk Yati.

8. Adik ku tersayang Rial trimakasih untuk dukungan semangatnya. Jangan takut

untuk bermimpi dan jangan pernah berhenti untuk wujudkan cita-cita.

9. Terima kasih untuk kakak ku Ali Rif’an, penyemangat penulis.

10. Sahabat seperjuangan penulis Wilda Karmila. Perjuangan kita belum usai cuy!

11. Keluarga besar Kessos VIII yang telah berjuang bersama-sama. Semoga kita masih

dapat bersilaturahim setelah ini.

Page 6: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

12. Keluarga besar Yayasan Imdad Mustadh’afin (Yasmin) yang telah mengizinkan

penulis melakukan penelitian. Khususnya kepada Bapak Bambang Iriyanto selaku

Manager Unit Usaha Bisnis Barbeku.

13. Tim Fundraising Yasmin, Mas Badrus, Kang Ade, Kang Dadang, Mas Ajiz, terima

kasih untuk dukungan dan semangatnya.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

mendukung baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam penulisan skripsi

ini.

Akhir kata, penulis hanya dapat mengirimkan do’a kepada seluruh pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi penulis. Semoga segala kebaikan tersebut dibalas

oleh Allah dengan limpahan rahmat serta dicatat sebagai amal kebaikan yang dapat dipetik

manisnya kelak diakhirat.

Penulis berharap, semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

setiap yang membacanya serta menambah wacana pemikiran bagi kita semua. Amiin.

Ciputat, 1 Februari 2013 Penulis, Suryati

Page 7: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 7

1. Pembatasan Masalah...................................................................... 7

2. Perumusan Masalah ....................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 7

1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

D. Metodelogi Penelitian .......................................................................... 8

1. Pendekatan .................................................................................... 8

2. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 10

3. Subjek Evaluasi dan Objek Penelitian ............................................ 10

4. Model Evaluasi .............................................................................. 12

5. Sumber Data .................................................................................. 12

6. Instrumen Penelitian ...................................................................... 12

7. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 13

8. Teknik Analisis Data ..................................................................... 13

9. Teknik Keabsahan Data ................................................................. 14

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 16

F. Sistematika Penelitian ......................................................................... 16

Page 8: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Evaluasi Program ................................................................................ 19

1. Pengertian Evaluasi Program ......................................................... 19

2. Model-Model Evaluasi .................................................................. 22

3. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi .................................................... 23

4. Pendekatan Evaluasi ...................................................................... 25

5. Desain Evaluasi ............................................................................. 26

6. Indikator Evaluasi .......................................................................... 28

B. Unit Usaha Bisnis ................................................................................ 30

C. Barbeku Yasmin .................................................................................. 31

BAB III PROFIL YASMIN

A. Sejarah Berdirinya Yasmin .................................................................. 35

B. Visi, Misi, dan Legalitas Yasmin ......................................................... 37

1. Visi Yasmin ................................................................................... 37

2. Misi Yasmin .................................................................................. 37

3. Legalitas Yasmin ........................................................................... 37

4. Program Sosial Yasmin ................................................................. 38

5. Kerjasama dan Jaringan ................................................................. 40

6. Prosedur Penanganan Klien ........................................................... 41

C. Struktur Organisasi dan Pengurus Yasmin ........................................... 42

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Relevansi Program Unit Usaha Barbeku .............................................. 43

B. Efektifitas Program Unit Usaha Barbeku ............................................. 48

C. Efesiensi Program Unit Usaha Barbeku ............................................... 48

D. Dampak Program Unit Usaha Barbeku ................................................ 55

E. Kesinambungan Program..................................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................. 58

Page 9: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

1. Pelaksanaan Program Unit Usaha Barbeku .................................... 57

7. Hasil Evaluasi Program Unit Usaha Barbeku ................................. 59

B. Saran ............................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 64

LAMPIRAN

Page 10: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Informan Penelitan ............................................................................. 11

2. Tabel 2 Anggaran Dana Program Yasmin....................................................... 49

3. Tabel 3 Presentase Pemasukan Unit Usaha Yasmin Tahun 2012 .......................49

4. Tabel 4 Data Pemasukan Hibah Perbulan ....................................................... 54

5. Tabel 5 Data Donator Hibah Bulan Januari-November 2012 ......................... 55

Page 11: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persoalan kemiskinan di Indonesia hingga saat ini masih menjadi masalah

serius dan tak kunjung terselesaikan. Berawal dari krisis moneter pada tahun

1997, krisis ekonomi pun mulai merebak di sejumlah lapisan masyarakat

Indonesia. Tak hanya di Indonesia, krisis ekonomi pun melanda negara-negara

bagian lainnya, tak kecuali negara berkembang. Bahkan di banyak negara

dunia ketiga, struktur sosial masing-masing lapisan masyarakat berkembang

kearah yang berlawanan. Hal ini mengakibatkan semakin lebarnya jurang kaya-

miskin. Fenomena ini disebut “enttwicklung der unterentwicklung”

(perkembangan negatif).1

Kemiskinan (poverty) lebih dari sekedar isu kemanusiaan atau isu keadilan

sosial. Kemiskinan merupakan kerugian sebuah negara, sebuah kehilangan

sumber daya manusia. Ambil satu contoh saja, dalam hal keterlambatan

pertumbuhan mental, dipastikan bahwa 75-90 persen dari individu-individu

yang pertumbuhan mentalnya terlambat mendapat cacat mental tersebut bukan

dari gen atau kerusakan otak yang traumatis, tetapi lebih dikarenakan oleh

faktor-faktor sosio-ekonomi. Penyebab utamanya adalah kekurangan gizi pada

masa bayi baik sebelum maupn sesudah kelahiran, termasuk kekurangan nutrisi

adanya subtansi-subtansi yang berbahaya dan kurangnya rangsangan

1 Rudolf H. Strahm, Kemiskinan Dunia Ketiga (Menelaah Kegagalan Pembangunan di

Negara Berkembang) (Jakarta: PT. Pustaka CIDESINDO, t.t), h.1.

1

Page 12: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

2

(stimulasi). Untuk memperhatikan orang-orang dengan mental terbelakang ini

telah menghabiskan miliaran dolar pertahun. Belum lagi kehilangan

produktifitas kerja mereka yang sangat besar. Ini baru satu bidang saja yang

harus dibayar mahal karena kemiskinan. Belum lagi masalah kriminalitas,

eksploitasi anak, narkoba, dan lain sebagainya. Dilihat dari perspektif negara

secara lebih luas lagi, kemiskinan merupakan cara termahal untuk menjalankan

sebuah negara.2

Keberhasilan ekonomi dalam suatu masyarakat dapat dicapai antara lain

melalui lembaga nirlaba, terutama dalam dunia modern. Sistem lembaga

nirlaba telah menjadi bagian dari kegiatan kehidupan ekonomi masyarakat.3

Dewasa ini sistem ekonomi nirlaba juga berperan dalam usaha-usaha

pengembangan ekonomi guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pada

masa modern ini lembaga telah mulai banyak berkembang dalam

meningkatkan ekonomi masyarakat yang kurang mampu dan membantu

mereka dari mulai bidang pendidikan, kesehatan, pinjaman untuk

pengembangan usaha kecil, dan lain sebagainya. Sebagaimana yang tertera

dalam surah Al-Ma’arij ayat 24-25 sebagai berikut:

“Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)” (Al-Ma’arij [70]: 24-25).

2 Sherraden Michael, Aset untuk Orang Miskin: Perspektif Baru Usaha Pengentasan

Kemiskinan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 18. 3 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keungan Syariah “Deskripsi dan Ilustrasi”

(Yokyakarta: EKONISIA, 2003), Edisi 2, h. 97.

Page 13: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

3

Dalam hal ini lembaga nirlaba sering kali terbentur dengan dana untuk

membiayai berbagai program lembaga. Peran masyarakat sangat dibutuhkan

untuk membantu mereka, dengan menyisihkan sebagian harta masyarakat yang

memang taraf kehidupannya lebih baik dari pada yang lain. Untuk menjalankan

program sosial yang ada pada lembaga nirlaba tersebut, penggalangan dana

dilakukan mulai dari menyadarkan masyarakat dengan menanamkan rasa

pentingnya membantu kepada yang kurang mampu.

Penggalangan dana yang dilakukan oleh lembaga- lembaga bervariasi,

mulai dari penggalangan dana yang unik sehingga minat masyarakat yang

awalnya segan untuk menyisihkan harta untuk membantu yang tidak mampu,

menjadi tertarik dan menyisihkan hartanya.

“Ambillah dari sebagian harta mereka sedekaha, dengan dedekah itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketemtraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. 9:103).

Usaha kesejahteraan sosial sendiri dilakukan oleh kelompok keagamaan.4

Usaha-usaha kesejahteraan sosial dilakukan melalui pelayanan sosial yang bersifat

amal (Charity). Usaha kesejahteraan sosial pada dasarnya berasal dari nilai-nilai

humanitarianisme yang percaya bahwa kondisi kemiskinan yang terjadi ditengah

masyarakat adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Kemudian muncul

kelompok-kelompok (relawan) yang mengusahakan pengembangan usaha

4 Adi Isbandi Rukminto, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial (Jakarta: UI Press, 2005), h.17.

Page 14: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

4

kesejahteraan social untuk memperbaiki kondisi tersebut. Usaha kesejahteraan

social yang dilakukan oleh relawan yang didasari semangat filantropis selanjutnya

berkembang menjadi lebih terarah dan terorganisir.5 Dalam UU No.11 Tahun

2011 tentang Kesejahteraan Sosial Bab I Pasal 1 menyebutkan, “Kesejahteraan

Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga

negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya”.6

Salah satu lembaga yang identik dengan “social enterprise” atau

kewirausahaan social adalah Yasmin. Dengan salah satu program

penghimpunan dananya melalui hibah barang bekas, yang bertujuan untuk

mendanai beberapa program-program sosial yang ada pada Lembaga Yasmin

tersebut. Melalui unit usaha ini, diharapkan kemandirian lembaga yasmin

dalam menyediakan dana dapat terpenuhi.

Toko Barang Bekas Berkualitas (Barbeku) merupakan unit usaha andalan.

Bukan tanpa alasan ketika yasmin menjatuhkan pilihan pada usaha barang

bekas. Tiga alasan utama yang mendasari adalah, pertama, potensi barang

bekas cukup besar. Kedua, belum ada lembaga nirlaba yang

mendayagunakannya. Ketiga, dukungan SDM yang berkompeten.

Pertimbangan lain usaha ini lebih banyak ditekuni oleh pelaku bisnis

perorangan sehingga yasmin memiliki potensi untuk bersaing. Apalagi misi

bahwa seluruh keuntungan akan dialokasikan untuk membiayai program social,

maka jadilah toko berbeku menjadi unit usaha yang memiliki prospek

menjanjikan. Hal strategis lain yang hendak dicapai adalah memunculkan

5 Ibid., h.10. 6 http://www.kemsos.go.id, diakes 5 Februari 2013

Page 15: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

5

paradigma baru bahwa menyumbang melalui lembaga nirlaba tidak harus

berupa uang, ada potensi lain yang dapat didayagunakan misalnya barang

bekas.

Maka Yasmin pun mengusung program Hibah Barang Bekas Untuk

Pendidikan Gratis. Melalui program ini yasmin menerima sumbangan barang

bekas yang memiliki nilai jual misalnya alat rumah tangga, pakaian, buku,

Koran, majalah dan sebagainya. Barang bekas ini akan dijual melalui toko

barbeku yang hasil penjualannya dialokasikan untuk membiayai program

social. Berkaitan dengan hal di atas ath-Thabrani meriwayatkan dalam Al-

Ausath dari Anas bin Malik, Rasullullah SAW bersabda :

ا في أموجركاة اتأكلها الزى التامتال اليو

“(Gunakanlah) harta anak yatim untuk perniagaan (agar berkembang), supaya zakat tidak memakannya (menjadi habis).” 7 Manajer program pendidikan Yasmin (Sulistiyo) mengatakan, mereka

menerima apapun barang bekas yang dihibahkan masyarakat tidak peduli

bagaimana kondisi barang tersebut. Barang bekas yang Yasmin terima sangat

beragam. Bahkan ada seseorang yang menghibahkan apartemen. Seizin

penghibah Apartemen tersebut dijual untuk membangun markas Yasmin.

Sulistiyo menjelaskan, ada prosedur yang harus dilakukan saat menerima

barang bekas. Yakni harus ada pernyataan resmi dari penghibah bahwa barang

yang diberikan adalah milik sendiri. Itu dilakukan untuk menegaskan bahwa

Yasmin bukan penadah barang curian.

7 Nashih’ulwan Abdullah, Panduan Lengkap & Praktis Zakat dalam Empat Madhzhab

(Jakarta: Gadika Pustaka, 2008), h.23.

Page 16: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

6

Meskipun menganut pendidikan gratis, tidak berarti kulitas dinomor

duakan. Sulistiyo (Manager Program Yasmin) menjamin bahwa kualitas

pendidikan diseluruh lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan

Yasmin tidak mengecewakan. Yayasan yang didirikan Haidar Bagir, Rahmad

Riadi, Zaim Saidi, dan penerbit mizan pada 1998 itu sangat berhati-hati dalam

merekrut calon siswa dari keluarga miskin. Mereka harus memastikan bahwa

mereka benar-benar dari keluarga miskin. Karena itu ada tim survei khusus.8

Dalam mengukur keberhasilan dari suatu program perlu dilakukan sebuah

evaluasi sebagai tahapan pengembangan program selanjutnya. Evaluasi

program dibagi menjadi tiga yaitu evaluasi input, proses, dan output.

Berdasarkan fakta bahwa program unit usaha Barbeku (barang bekas

berkualitas) menjadi salah satu andalan utama dalam penggalangan dana untuk

membiayai berbagai program Yasmin tersebut, penulis sangat tertarik untuk

mengambil judul “Evaluasi Program Unit Usaha Bisnis Barang Bekas

Berkualitas (Barbeku) di Yayasan Imdad Mustadh’afin (Yasmin)

Cirendeu”

8 “Terima Koran Bekas hingga Dapat Hibah Apartemen,” Jawa Pos, 6 April 2012.

Page 17: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dengan melihat latar belakang di atas, penelitian ini dibatasi pada evaluasi

hasil program unit usaha bisnis Barbeku, sebagai sumber pendanaan

program-program Yasmin.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana pelaksanaan dan hasil program unit usaha bisnis Barbeku di

wilayah Cirendeu dalam pendanaan program Yasmin?

b. Bagaimana evaluasi hasil program unit usaha bisnis Barbeku Yasmin?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara Umum penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil program

unit usaha bisnis Barbeku dalam pendanaan program-program Yasmin

Cirendeu. Secara khusus penelitin ini bertujuan untuk menggambarkan:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan dan hasil program unit usaha bisnis

Barbeku di wilayah Cirendeu dalam pendanaan program Yasmin?

Page 18: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

8

b. Untuk mengetahui hasil evaluasi program unit usaha bisnis Barbeku

Yasmin dari aspek relevansi, efektifitas, efisiensi, dampak, dan

kesinambungan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mendapatkan

temuan tentang tingkat keberhasilan program unit usaha bisnis

Barbeku dalam membiayai program-program Yasmin.

2) Dapat dijadikan evaluasi tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan

bagi program unit usaha bisnis Barbeku terhadap pembiayaan

program-program Yasmin.

b. Manfaat Akademis

1) Dapat memperkaya pengalaman sekaligus menerapkan ilmu yang

didapat selama berada di bangku kuliah.

2) Menambah khazanah penelitian, khususnya dalam bidang

pendanaan program sosial.

D. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan

Page 19: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

9

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan karena beberapa pertimbangan

yaitu bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mengidentifikasikan

suatu konsep, serta memberikan kemungkinan bagi perubahan-perubahan

manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik, dan unik

bermakna di lapangan.9

Menurut Prof. Dr. Sugiono dalam Metode Penelitian Pendidikan

mendefinisikan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel

sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik

pengumpulan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif

(kualitatif), dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generalisasi.10

Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan

dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan

pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam

9 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003), h. 39. 10 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D

(Bandung: CV Alfabeta, 2010), h.15

Page 20: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

10

pengamatan, pengamatan harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu

itu.11

Dipihak lain kualitas menunjukan segi alamiah yang dipertentangkan

dengan kuantum atau jumlah tersebut. Atas dasar pertimbangan itulah

maka kemudian penelitian kualitatif tampaknya diartikan sebagai

penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.12

Penulis buku penelitian kualitatif (Denzim dan Lincoln 1987)

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang

terjadi dan dilakukan dengan jalan yang melibatkan berbagai metode yang

ada.13

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang

sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang

tampak.14

Dari kajian tentang definisi-definisi tersebut dapatlah disintesiskan

bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk

memahami fenomena tentang yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motifasi, tindakan, secara holistik, dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

11 Lexy J.Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2001), h.2. 12 Ibid, h.3. 13 Ibid, h.5. 14 Sugiono, Penelitian Kualitatif, h.3.

Page 21: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

11

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.

Pertimbangan penulis menggunakan pendekatan kualitatif, karena

penulis bermaksud menulis meneliti secara mendalam, menyajikan data

secara akurat, dan menggambarkan kondisi sebenarnya secara akurat.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di yayaan Imdad Mustadh’afin Graha mitra

Dhuafa Jl. Raya Purnawarman Blok A No.37 Bukit Cirendeu Ciputat.

Sedangkan waktu penelitiannya selama 3 bulan terhitung mulai bulan Juli,

Agustus, September 2012.

3. Subjek Evaluasi dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah program

usaha bisnis Barbeku Yasmin dan program-program yang didanai Yasmin

melalui Usaha tersebut. Objeknya adalah evaluasi program unit usaha

bisnis Barbeku di Yayasan Imdad Mustadh’afin (YASMIN) Cirendeu.

Dalam memilih subjek dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

pengambilan sempel berdasarkan tujuan (purposive sampling). dalam

tekhnik ini, pengambilan sempel diserahkan pada pertimbangan

pengumpulan data yang menurutnya sesuai dengan maksud dan tujuan

penelitian.15

15 Dr. Suhartono Irawan, Metode Penelitian Sosial, Suat Tekhnik Penelitian Bidang Kesos

dan Ilsos lainnya (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, t.t), h.63

Page 22: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

12

Berikut ini tabel informan dan objek yang terpilih dalam

pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian.

Tabel 1. Informan Penelitian

No. Nama Status Informan

Informasi Keterangan

1) Bambang Irianto

Manajer Toko Barbeku

Mengetahui keseluruhan Pelaksanaan program Toko Barbeku

2) M. Badruzzaman

Menejer Promosi Hibah Yasmin

Mengetahui program hibah barang

3) Ibu Lestari Pelanggan Barbeku Yasmin

Mengetahui pelaksanaan pelayanan Toko Barbeku

Mulai berlangganan thn 2012 & 5 kali mebeli barang Barbeku

4) Ibu Amnah Pelanggan Barbeku Yasmin

Mengetahui pelaksanaan pelayanan Toko Barbeku

Mulai berlangganan thn 2012 & 4 kali mebeli barang Barbeku

5) Bapak Dadang S

Pelanggan Barbeku Yasmin

Mengetahui pelaksanaan pelayanan Toko Barbeku

Mulai berlangganan thn 2010

6) Ibu Nur Jainah

Pelanggan Barbeku Yasmin

Mengetahui pelaksanaan pelayanan Toko Barbeku

Mulai berlangganan thn 2011

4. Model Evaluasi

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model evaluasi hasil,

dengan model evaluasi hasil ini penulis berasumsi mengetahui tujuan-

Page 23: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

13

tujuan manakah yang telah dicapai program unit usaha bisnis Barbeku

dalam mendanai program-program Yasmin di Cirendeu.

5. Sumber Data

Dalam melakukan penelitian ini, ada beberapa sumber data yang

didapat oleh penulis dalam menunjang data yang didapat sebelumnya,

sehingga peneliti mendapatkan data yang valid, diantaranya:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

subjek penelitian dan informan dalam hal ini adalah pengurus program

unit usaha bisnis Barbeku Cirendeu, pengurus Yayasan yang menjadi

subjek peneliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku dan

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam hal

ini data sekunder diperoleh dari laporan keuangan program unit usaha

bisnis Barbeku, Cirendeu, dan buletin Yasmin.

6. Instrumen Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi instrumen adalah penulis

sendiri. Penulis menjadi media yang membantu dalam pengelolaan

data dan penganalisisan data melalui wawancara, karena dalam

penelitian kualitatif sifatnya adalah penelitian yang mendalam.

Page 24: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

14

7. Teknik Pengumpualan Data

a. Pengamatan (observation)

Untuk memperoleh data, penulis melakukan pengamatan

dengan berperan serta (Participant Observer) terhadap objek

penelitian lapangan. Pengamatan berperan serta adalah proses

peneliti yang menpersyaratkan interaksi sosial antara peneliti

dengan tineliti dalam lingkungan tineliti sendiri16.

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

melakukan tanya jawab secara langsung antara dua orng atau lebih,

antara penulis dan responden terpilih.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data pendukung yang memperkuat

data primer yang di dapat dari sumber data yang berupa

dokumentasi dan laporan.

8. Teknik Analisis Data

Informasi dan keterangan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan tekhnis analisis taksonomi. Teknik analisis

taksonomi adalah tekhnik analisis yang berfokus pada domain-domain

tertentu, kemudian memilih domain tersebut menjadi sub-sub domain serta

16 MT. Felik Sitorus, Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan (Bogor: Kelompok

Dokumentasi Ilsos Bogor, 1998) h.42 .

Page 25: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

15

bagian-bagian yang lebih khusus dan terperinci yang umumnya merupakan

rumpun yang memiliki kesamaan17. Tekhnik taksonomi akan

menghasilkan analisis yang terbatas pada suatu domain, dalam hal ini

adalah evaluasi hasil. Tekhnis ini memiliki kelebihan karena memberikan

gambaran tentang sesuatu fenomena lebih rinci kemudian dianalisis sesuai

dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Selanjutnya penyusunan skripsi ini dilakukan dengan mengacu pada

buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan disertasi yang diterbitkan

oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

9. Teknik Keabsahan Data

Burhan Bungin dalam bukunya penelitian kualitatif mengatakan

bahwa dalam melakukan penelitian kualitatif seringkali menghadapi

persoalan dalam menguji keabsahan hasil penelitian, hal ini dikarenakan

banyak hal, yaitu karena; (1) subjektifitas peneliti merupakan hal yang

dominan dalam penelitian kualitatif, (2) alat penelitian yang diandalkan

adalah wawancara dan observasi (apapun bentuknya) mendukung banyak

kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol

dalam observasi partisipatif, (3) sumber data kualitatif yang kurang

credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian18. Oleh sebab itu,

hendaknya seperti yang telah dijelaskan oleh Lexy J.Moleong dalam

bukunya Metodelogi Kualitatif, dalam menentukan keabsahan data adalah

17 Nurul Hidayati, Metodelogi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatkan Kualitatif,

(Jakarta, UIN Jakarta Prees, t.t.), h.68. 18 Burhan Bungin, Penelitian Kuantitatif Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial

Lainnya (Jakarta: Kencana, 2009).

Page 26: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

16

dengan melakukan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu19.

Pendekatan serupa lebih dikembangkan oleh Burhan Bungin yang

menyatakan bahwa yang menjadi pembanding dalam melakukan

triangulasi data yang sedang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Triangulasi Kejujuran Peneliti

Perlu diketahui, sebagai manusia peneliti seringkali merusak

kejujurannya ketika pengumpulan data (wawancara) yang dilakukannya

secara sadar maupun tidak sadar. Terlalu melepas pendapat

subjektifitasnya tanpa kontrol bahkan melakukan rekaman yang salah

dalam lapangan. Ini jelas merusak atau mengurangi keabsahan data.

Oleh sebab itu perlu dilakukan triangulasi terhadap peneliti, yaitu

dengan wawancara ulang, merekam data yang sama di lapangan,

bahkan peneliti dapat meminta tolong kepada peneliti lain untuk

melakukan pengecekan langsung.

b. Triangulasi dengan Sumber Data

Menurut Burhan Bungin dalam bukunya yang sama mengutip

kepada Meleong menyatakan bahwa triangulasi dengan data adalah: (1)

membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2)

membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan

19 Molelong, Metode Penelitian Kualitatif, h.330.

Page 27: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

17

orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang

waktu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat orang lain seperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang yang berada dan orang

pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan suatu isu.20

E. Tinjauan Pustaka

Sepengetahuan penulis, belum ada penelitian mengenai evaluasi program

pada unit usaha bisnis Barbeku, tetapi untuk penelitian mengenai Evaluasi

Program dengan spesifikasi evaluasi hasil sudah ada, dilakukan oleh

mahasiswa yang terdahulu. Untuk mengetahui materi penelitiannya, berikut

penulis jelaskan. Judul skripsi, “Evaluasi Program Layanan Kesehatan Rumah

Bersalin Gratis (RBG) Bagi Orang Miskin di Jakarta Timur”, ditulis oleh Lidya

Melawati Mahasiswi jurusan Kesejahteraan Sosial. Berbeda dengan penelitian

tersebut, objek penelitian penulis membahas mengenai evaluasi program

sedangkan subjeknya adalah Rumah Bersalin Gratis (RBG) di Jakarta Timur.

F. Sistematika Penelitian

Sebagai suatu pembahasan ilmiah maka penulisan tersusun secara

sistematis. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui aturan konsistensi dan

20 Bungin, Penelitian Kualitatif Ekonomi, h.256-257.

Page 28: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

18

koherensi jalur pemikiran sehingga daya analisa, kemampuan syintesa, dan

potensi nalar mudh mencapai sasaran yang dituju.

Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang masing-masing memiliki sub-sub

bab dengan penyusunan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodelogi penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Teoritis

Pada bab ini Penulis mengutarakan tentang: kerangka teoritis mengenai

evaluasi program, pengertian evaluasi, model evaluasi, dan tujuan kegunaan

evaluasi program unit usaha bisnis Barbeku Yasmin, pengertian program unit

usaha bisnis Barbeku Yasmin, ruang lingkup atau bentuk program-rogram unit

usaha bisnis Barbeku Yasmin.

Bab III Gambaran Umum Yayasan Imdad Mustadh’afin (Yasmin)

Pada bab ini Penulis memuat tentang gambaran umum usaha bisnis

Barbeku Yasmin dan profil Yayasan Imdad Mustadh’afin, bagaimana latar

belakang sejarahnya, struktur organisasinya, tujuan yang tercantum dalam visi

dan misi, program yayasan Imdad Mustadh’afin.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Page 29: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

19

Pada bab ini Penulis memuat tentang: temuan dan analisis yang

mengandung secara garis besar mengenai evaluasi program Unit Usaha

Barbeku Yasmin Cirendeu, yang meliputi evaluasi pelaksanaan program,

evaluasi terhadap tolak ukur keberhasilan program.

Bab V Penutup

Pada bab ini penulis memuat tentang: kesimpulan dan saran. Di akhir

penulisan ini penulis memasukan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 30: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

19

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program

Secara bahasa, evaluasi artinya menentukan nilai.1 Menurut

Cronbach, Alkin dan Stufflebeam sebagaimana dikutip Djuju Sudjana

menjelaskan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan,

memperoleh, dan menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.

Popham, Provus, dan Rivlin seperti yang dikuti Djuju Sudjana

pmenjelaskan bahwa evaluasi adalah kegiatan membandingkan data

tentang penampilan orang-orang dengan standar yang telah diterima

umum. Malcolm dan Provus, sebagai pencetus gagasan discerepancy

Evaluation seperti yang dikutip Djuju Sudjana, menjelaskan bahwa

evaluasi adalah kegiatan untuk mengetahui perbedaan antara apa yang ada

dengan suatu standar yang telah ditetapkan serta bagaimana menyatakan

perbedaan antara keduanya. Scriven dan Glas mengemukakan seperti yang

dikutip Djuju Sudjana bahwa evaluasi adalah upaya untuk mengetahui

manfaat atau kegunaan suatu program, kegiatan, dan sebagainya. Eisne

mengemukakan seperti yang dikutip Djuju Sudjana bahwa evaluasi adalah

memutuskan suatu program secara kritis dengan menggunakn jasa

keahlian. Parlett dan Hamilton menyatakan seperti yang dikutip Djuju

1 Hoetomo M.A, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Mitra Pelajar Surabaya,

2005), h.151.

19

Page 31: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

20

Sudjana bahwa evaluasi adalah kegiatan menggambarkan dan

menginterprestasi konteks yang lebih luas dimana program berfungsi.2

Program dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rancangan

mengenai asas-asas serta dengan usaha-usaha dalam ketatanegaraan,

perekonomian dan sebagainya yang akan dijalankan.3 Program menurut

Joan L.Herman seperti yang dikutip oleh Farida Yusuf Tayibnapis ialah

segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan

mendapat hasil atau pengaruh.4

Paulson dalam bukunya “A Strategy for Evaluation Design”, yang

dikutip oleh Grotelueschen, mengemukakan bahwa “Evaluation as a

Prosess of examining certain objects or events in the light of specific value

standards for the purpose of making adaptive decisions”. Menurut

Paulson evaluasi program adalah proses pengujian berbagai objek atau

peristiwa tertentu dengan menggunakan ukuran-ukuran nilai khusus

dengan tujuan usntuk menentukan keputusan-keputusan yang sesuai.

Berdasarkan pengertian ini maka evaluasi program adalah kegiatan

pengujian terhadap suatu fakta atau kenyataan sebagai bahan untuk

pengambilan keputusan.

Mugiadi menjelaskan bahwa evaluasi program adalah upaya

pengumpulan informasi mengenai suatu program, kegiatan, atau proyek.

Informasi tersebut berguna bagi pengambilan keputusan, antara lain untuk

2 Prof. Djuju Sudjana, M. Ed., Ph.D, Evaluasi Program pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2006), h.19.

3 Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, h.151. 4 Dr. Farida Yusuf Tayibnapis, M.Pd, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk

Program Pendidikan dan Penelitan (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 9.

Page 32: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

21

memperbaiki program, menyempurnakan kegiatan program lanjutan,

menghentikan suatu kegiatan, atau menyebar luaskan gagasan yang

mendasari suatu program atau kegiatan. Informasi yang dikumpulkan

harus memenuhi persyaratan ilmiah, praktis, tepat guna dan sesuai dengan

nilai yang mendasari dalam setiap pengambilan keputusan.

Berdasarkan berbagai pengertian sebagaimana dikemukakan di atas

maka evaluasi program dapat didefinisikan sebagai kegiatan sistematis

untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis dan menyajikan data

sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. Dalam Webster’s New

World Dictionary yang dikutip Purwadarminta pengertian data adalah

fakta, keterangan, atau informasi, yang darinya dapat ditarik generalisasi.

Batasan evaluasi program ini mengandung tiga unsur penting yaitu

kegiatan sistematis, data, dan pengambilan keputusan. Kegiatan sistematis

mengandung makna bahwa evaluasi program dilakukan melalui prosedur

yang tertib berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah. Data yang dikumpulkan,

sebagai fokus evaluasi program diperoleh melalui kegiatan pengumpulan,

pengelolaan, analisis, dan penyajian dengan menggunakan pendekatan,

model, metode dan teknik ilmiah. Pengambilan keputusan bermakna

bahwa data yang disajikan itu akan bernilai apabila menjadi masukan

berharga untuk proses pengambilan keputusan tentang alternatif yang akan

diambil terhadap program. Dengan demikian, evaluasi program merupakan

kegiatan yang teratur dan berkelanjutan dengan menggunakan prosedur

ilmiah untuk memperoleh data yang berguna bagi pengambilan keputusan.

Page 33: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

22

2. Model-model Evaluasi

a. Evaluasi input memfokuskan pada berbagai unsur yang masuk dalam

suatu pelaksanaan suatu program. Tiga unsur (variabel) utama yang

terkait dengan evaluasi input adalah klien, staf, dan program. Variabel

klien meliputi karakteristik demografi klien, seperti susunan (konstelasi)

keluarga dan beberapa anggota yang ditanggung. Variabel staf meliputi

aspek demografi dari staf, seperti latar belakang pendidikan staf, dan

pengalaman staf. Sedangakan variabel program meliputi aspek tertentu

seperti lamanya waktu yang diberikan, dan sumber-sumber rujukan yang

tersedia. Dalam kaitan dengan evaluasi input program, ada empat kriteria

yang dapat dikaji baik sendiri-sendiri maupun secara keseluruhan.

Kriteria tersebut adalah (1) tujuan dan objektif; (2) Penilaian terhadap

kebutuhan komunitas; (3) Standar dari suatu ‘praktek yang baik’; dan (4)

biaya per unit layanan.

b. Evaluasi proses memfokuskan diri pada aktifitas program yang

melibatkan interaksi langsung antara klien dengan staf “terdepan” (line

staf) yang merupakan pusat dari pencapaian tujuan (objektif) program.

Tipe evaluasi ini diawali dengan analisis dari sistem pemberian layanan

dari suatu program. Dalam upaya mengkaji nilai komponen pemberian

layanan, hasil analisis harus dikaji berdasarkan kriteria yang relevan

lembaga, tujuan proses (proses goals) dan kepuasan klien.

Page 34: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

23

c. Evaluasi hasil diarahkan pada evaluasi keseluruhan dampak (overall

impac) dari suatu program terhadap penerima layanan (recipients).

Pertanyaan utama yang muncul dari evaluasi ini adalah: bila suatu

program telah berhasil mencapai tujuannya, bagaimana penerima layanan

akan menjadi berbeda setelah ia menerima layanan tersebut? Berdasarkan

pertanyaan ini seorang evaluator akan mengkonstruksikan kriteria

keberhasilan dari suatu program. Kriteria keberhasilan ini akan dapat

dikembangkan sesuai dengan kemajuan suatu program (berorientasi pada

program = program oriented) ataupun pada terjadinya perubahan

perilaku dari klien (berorientasi pada klien = client oriented)5

3. Tujuan dan Pentingnya Evaluasi

Scriven orang yang pertama yang membedakan antara evaluasi

formatif dan evaluasi sumatif sebagai fungsi evaluasi yang utama.

Kemudian Stufflebeam juga membedakan sesuai di atas yaitu Proactive

evaluation Untuk melayani pemegang keputusan, dan Recroactive

evaluation untuk keperluan pertanggung jawaban. Evaluasi dapat

mempunyai dua fungsi yaitu fungsi formatif, evaluasi dipakai untuk

perbaikan dan mengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program,

orang, produk, dan sebagainya). Fungsi sumatif, efaluasi dipakai untuk

pertanggung jawaban, keterangan, seleksi, atau lanjutan. Jadi evaluasi

hendaknya membantu pengembangan implementasi, kebutuhan suatu

5 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis (Jakarta: FEUI Press, 2003) h.189-190.

Page 35: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

24

program, perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi,

menambah pengetahuan, dan dukungan dari mereka yang terlibat.

Evaluasi merupakan suatu yang penting dilakukan, dalam hal ini,

Feurstein menyatakan sepuluh alasan mengapa suatu evaluasi perlu

dilakukan:6

a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah dicapai.

b. Mengukur kemajuan. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objektif

program.

c. Meningkatkan pemantauan. Agar tercapai manajemen yang lebih

baik.

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat

memperkuat program itu sendiri.

e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna

melihat perbedaan apa yang terjadi setelah diterapkan suatu

program.

f. Biaya dan manfaat. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup

masuk akal.

g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengolah

kegiatan program secara lebih baik.

h. Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam

kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut

melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan

telah berhasil dengan baik.

6 Ibid., h. 188.

Page 36: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

25

i. Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang

lebih luas.

j. Memungkinkan perencanaan yang lebih baik. Karena memberikan

kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat,

komunitas fungsional dan komunitas lokal.

4. Pendekatan Evaluasi

Istilah pendekatan evaluasi ini diartikan sebagai beberapa pendapat

tentang apa tugas evaluasi dan bagaimana dilakukan, dengan kata lain

tujuan dan prosedur evaluasi.

Pendekatan Organisation for Economic Co-operation and

Development (OECD)7 mengembangkan evaluasi ini dengan logical

framework sebagai alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan

rancangan pelaksanaan program yang melibatkan pengidentifikasian

unsur-unsur strategis (masukan, keluaran, hasil, dampak) dan hubungan

sebab-akibat unsur-unsur strategis tersebut, berbagai indikator dan asumsi

atau risiko yang mungkin mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan.

Secara sederhana, evaluasi ini memuat lima kriteria evaluasi yaitu:

a. Relevansi (relevance) didefinisikan sebagai tingkat sejauh mana

(tujuan) suatu program sejalan dengan persyaratan penerima manfaat,

kebutuhan, prioritas, kebijakan mitra dan donor. Pada dasarnya

relevansi merupakan jawaban dari kebermanfaatan dan kedayagunaan.

b. Efektifitas (effectiveness) ialah jangkauan sejauh mana tujuan dan target

program tercapai, atau diharapkan tercapai, dengan mempertimbangkan

7 Udiutomo, dkk., Zakat & Empowering, Evaluasi dan Kaji Dampak, h. 70-71.

Page 37: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

26

arti penting relatifnya. Secara eksplisit, efektifitas adalah hubungan

antara output (produk dan jasa) dengan outcome (manfaat dan

diharapkan dari sasaran atau penerima manfaat).

c. Efisiensi (efficiency) adalah ukuran tentang bagaimana sumber

daya/masukan secara ekonomis (dana, keahlian, waktu dan sebagainya)

dikonversikan menjadi hasil. Secara sederhana, efisiensi dapat diukur

dengan membandingkan antara hasil (output) dengan asupan (input)

yang digunakan (waktu, SDM, alat, dan sebagainya).

d. Dampak (impact) merupakan efek primer dan sekunder dalam jangka

panjang, baik positif maupun negatif, yang dihasilkan sebuah program,

langsung atau tidak langsung, dikehendaki maupun tidak dikehendaki.

Dalam evaluasi dampak program, beberapa hal yang perlu ditanyakan

adalah perubahan apa yang terjadi sebagai hasil dari pelaksanaan

program, apa perubahan nyata yang dirasakan penerima manfaat dari

pelaksanaan program dan berapa banyak orang yang merasakan

pengaruhnya.

e. Kesinambungan (sustainnability) adalah kesinambungan manfaat dari

suatu program setelah bantuan program besar diselesaikan atau

kemungkinan berlanjutnya manfaat dalam jangka panjang. Atau

didefinisikan juga sebagai daya tahan manfaat bersih (netbenefit)

terhadap resiko sepanjang waktu.

5. Desain Evaluasi

Desain evaluasi program menurut Carol Tayler Fitz Gibbon &

Lynn Lyons Morris yang dikutip Farida Yusuf Tayibnapis suatu desain

Page 38: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

27

ialah rencana yang menunjukkan bila evaluasi akan dilakukan dan dari

siapa evaluasi atau informasi akan dikumpulkan selama proses evaluasi.

Alasan utama memakai desain yaitu untuk meyakinkan bahwa evaluasi

akan dilakukan menurut organisasi yang teratur dan menurut aturan

evaluasi yang baik. Semua orang yang terlibat dalam evaluasi adalah orang

yang tepat, dilakukan pada waktu yang tepat, dan ditempat yang tepat

seperti yang telah direncanakan.8

Pada dasarnya suatu desain ialah bagaimana mengumpulkan

informasi yang komparatif sehingga hasil program yang dievaluasi dapat

dipakai untuk menilai manfaat dan besarnya program apakah akan

diperlukan atau tidak.9

a. Desain dalam evaluasi sumatif

Biasanya desain dihubungkan dengan evaluasi sumatif,

evaluator sumatif diharapkan membuat kesimpulan umum,

menyingkat dan membuat laporan tentang keberhasilan program.

Karena laporan tersebut dapat mempengaruhi keputusan tentang

masa depan program atau nasib orang lain, maka evaluator perlu

mendukung penemuannya dengan data yang cukup terpercaya.

Biasanya desain dibuat sebagai metode untuk melakukan

eksperimen ilmiah, metode dimana orang dapat membuat dampak

secara logika pada hasil sesuatu perlakuan yang dibuatnya,

misalnya evaluasi pendidikan dan perlakuannya. Evaluasi sumatif

8 Tayibnapis, Evaluasi Program, h. 64. 9 Ibid., h. 64.

Page 39: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

28

sebaiknya memakai eksperimen apabila meneliti program yang

akan di evaluasi dengan hasil evaluasinya.

b. Desain dalam evaluasi formatif

Menggunakan desain formatif dalam program berarti

karyawan program akan berkesempatan melihat dengan seksama

keefektifan program dan komponen yang ada didalamnya. Hal ini

memungkinkan evaluator menjalankan fungsinya yang utama,

menganjurkan orang-orang program mengamati terus-menerus

dengan cermat kegiatan-kegiatan dalam program.

Dalam hal ini penulis menggunakan desain evaluasi sumatif

pada analisis program unit usaha bisni Barbeku (Barang Bekas

Berkualitas) untuk menilai keberhasilan program apakah keluaran

dan hasil bisa terealisasikan dan dapat dipertanggung jawabkan.

6. Indikator Evaluasi

Menurut Departemen Kesehatan (2001:10) sebagaimana dikutip

Edi Suharto bahwa secara umum, indikator dapat didefinisikan sebagai

suatu alat ukur untuk menunjukkan atau menggambarkan suatu keadaan

dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian indikator dapat menyangkut

suatu fenomena sosial, ekonomi, penelitian, proses suatu usaha

peningkatan kualitas. Indikator dapat berbentuk ukuran, angka, atribut atau

pendapat yang dapat menunjukkan suatu keadaan.10

lndikator sosial pada dasarnya menunjuk pada definisi operasional

10 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika Aditama, 2005) h. 126.

Page 40: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

29

atau bagian dari definisi operasional dari suatu konsep utama yang

memberikan gambaran sistem informasi tentang suatu sistem sosial.

Konsep-konsep pokok yang menggambarkan kedudukan indikator dalam

suatu sistem sosial dapat digolongkan sebagai berikut (Suharto, 1997):11

1. Komponen sistem yang terdiri atas subsistem yang saling berkaitan

dan membentuk struktur sistem. Untuk sub-sub sistem tersebut

diharapkan dapatdioperasionalkan dengan menggunakan istilah

terukur dalam bentuk indikator-indikator.

2. Tujuan sistem, yaitu suatu keadaan yang dikehendaki oleh anggota

– anggota sistem dengan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan

sistem.

3. Bidang-bidang masalah yang dioperasionalkan dalam bentuk data

pada suatu waktu tertentu dan segera memerlukan penanganan.

4. Tujuan kebijakan, yakni kondisi sosial yang dikehendaki oleh

pembuat kebijakan.

Sesuai dengan penggolongan tersebut, maka indikator sosial dalam

monev dapat digunakan menu rut fungsinya, yaitu:

1. lndikator informatif. lndikator yang digunakan untuk memberikan

gambaran tentang kondisi kesejahteraan masyarakat, sejauh mana

kesejahteraan masyarakat telah tercapai, dan kebutuhan apalagi

yang masih belum terpenuhi yang mungkin dapat dikembangkan

melalui program sosial yang diperlukan.

11 Ibid., h. 127.

Page 41: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

30

2. lndikator prediktif. lndikator yang digunakan untuk merancang

program apa saja yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan

tertentu.

3. lndikator yang berorientasi masalah. lndikator yang digunakan

untuk menggambarkan seberapa besar masalah yang masih

dihadapi dalam suatu masyarakat.

4. lndikator evaluasi kebijakan. lndikator yang digunakan untuk

mengevaluasi suatu kebijakan tertentu, sejauhmana tujuan tercapai,

sejauhmana suatu kebijakan itu efektif, dan sejauh mana

kebijakandi laksanakan secara efisien.

Selain itu, indikator juga bisa dikelompokkan ke dalam dua

kategori, yaitu indikator kinerja dan indikator hasil atau keluaran (Suharto,

2005d):12

1. lndikator Kinerja: mengindikasikan keadaan masukan dan proses

pelayanan sosial yang dilakukan oleh lembaga dan aktor-aktor yang

terkait.

2. lndikator Keluaran: menunjukkan hasillangsung (output) maupun

tidak langsung atau dampak (outcome) dari suatu kegiatan

pelayanan.

B. Unit Usaha Bisnis

12 Ibid., h. 128.

Page 42: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

31

Unit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna bagian terkecil dari

sesuatu yang dapat berdiri sendiri. Sedangkan usaha bisnis adalah usaha

komersial dalam dunia perdagangan.13

Derdapat dua pengertian pokok mengenai bisnis, pertama bisnis

merupakan kegiatan-kegiatan, kedua bisnis merupakan sebuah perusahaan.

Para ahli mendefinisikan bisnis secara berbeda. Definisi Raymond E.Glos

dalam bukunya “Business: its Nature Environment: An Introduction”, yang

dikutip oleh Husein Umar yaitu dianggap memiliki cakupan paling luas yaitu:

“Bisnis merupakan suatu kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang

berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang

dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta

kualitas hidup mereka”.14

C. Barbeku Yasmin

Barbeku merupakan bisnis barang bekas berkualitas yang merupakan

usaha andalan Yasmin. Bukan tanpa alasan ketika Yasmin menjatuhkan

pilihan pada usaha barang bekas. Tiga alasan utama yang mendasari adalah 1)

potensi barang bekas cukup besar, 2) Belum ada lembaga nirlaba yang

mendayagunakannya, serta 3) dukungan SDM yang kompeten. Pertimbangan

lain, usaha ini lebih banyak ditekuni oleh pelaku bisnis perorangan sehingga

Yasmin memiliki potensi untuk bersaing. Apalagi dengan misi bahwa seluruh

13 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa,

2008) h.1784 14 Husein Umar, Business An Introductin, (Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama, 2003,

cet.2, hal.3

Page 43: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

32

keuntungan akan dialokasikan untuk membiayai program sosial, maka jadilah

Toko Barbeku menjadi unit usaha yang memiliki prospek menjanjikan.

Hal strategis lain yang hendak Yasmin capai adalah memuculkan

paradigma baru bahwa menyumbang melalui lembaga nirlaba tidak harus

berupa uang, ada potensi yang dapat didayagunakan misalnya barang bekas.

Maka Yasmin pun mengusung program ‘Hibah Barang Bekas untuk

Pendidikan Gratis’melalui program ini Yasmin menerima sumbangan barang

bekas yang memiliki nilai jual misalnya alat rumah tangga, alat kantor,

furniture, elektronik, perhiasan, kendaraan, pakaian, buku, koran, majalah dan

sebagainya. Barang bekas ini akan dijual melalui Toko Barbeku yang hasil

penjualannya dialokasikan untuk membiayai program sosial.

Toko Barbeku adalah toko yang menjual barang-barang bekas

berkualitas dan barang hibah dari para donatur. Hasil keuntungan dari Toko

Barbeku dialokasikan untuk membiayai program-program sosial Yasmin

yaitu di bidang pendidikan dan kesehatan gratis untuk dhuafa. Toko Barbeku

merupakan salah satu unit usaha andalan karena dapat membiayai program-

program sosial Yasmin.

Adapun barang yang dijual antara lain furnitur, elektronik, peralatan

kantor dan sebagainya. Tidak hanya menjual, kami juga menerima sistem

titp-jual, yaitu pelanggan dapat menitip barang di Toko Barbeku, bahkan

tukar tambah juga bisa. Toko BarBeKu memiliki pelanggan yang fanatik dan

rata-rata berasal dari kalangan menengah-atas. Mereka rela mengantri untuk

memilih dan mendapatkan barang berkualitas dengan harga murah.

Page 44: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

33

Yasmin yang mempelopori berdirinya Toko Barbeku pada tahun 1998.

Toko barang bekas ini merupakan cita-cita para pendiri yayasan agar Yasmin

dapat membiayai program-program sosialnya. Pada waktu itu Yasmin

memilih bisnis barang bekas karena peluang ini masih terbuka lebar. Dan

rata-rata yang menekuni bisnis ini masih dari kalangan perorangan sehingga

daya saing Toko Barbeku masih menjanjikan.

Banyak jalan yang dapat kita tempuh untuk menebar kebahagiaan.

Membantu saudara kita yang kurang mampu adalah salah satu diantaranya.

Pun banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membantu meringankan

beban saudara kita yang kurang mampu. Misalnya, jika di rumah atau kantor

ada barang-barang bekas yang tidak termanfaatkan dan masih memiliki nilai

jual, siapa pun dapat bergabung dalam Program Hibah Barang. Melalui

program ini, Yasmin menerima hibah barang bekas seperti : peralatan rumah

tangga, furnitur, elektronik, alat kantor, peralatan belajar, buku, benda-benda

seni, pakaian, majalah, koran dan sebagainya.

Toko Barang Bekas Berkualitas (Barbeku) yang semula hanya menjual

barang-barang yang dikumpulkan dari hibah mulai diperluas usahanya.toko

ini mulai dikembangkan untuk melakukan jual beli barang bekas secara

propesional. Untuk memperbanyak stok barangnya, pengelola memasang

iklan di beberapa surat kabar, salah satunya di Republika.

Dalam menjalankan aktivitas usahanya, toko Barbeku mengembangkan

tiga model usaha: penjualan barang hibah, titip jual barang dan jual beli

barang.penjualan barang hibah merupakan usaha awal yang dirintis Barbeku

Page 45: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

34

dengan menjual barang hibah yang berhasil dikumpulkan Yayasan.kegiatan

ini tetap dilakukanuntuk membantu program gerakan hibah barang yang

dilakukan Yayasan.

Sementara bentuk usaha titip julal ditujukan untuk memberi kemudahan

bagi masyarakat luas yang memerlukan dana sepontan. Mereka bisa

menitipkan barang pada Barbekuuntuk di jual, terutama barang-barang yang

secara ekonomis bisa segera di jual. Dari penjualan barang ini, Yayasan

mendapatkan keuntungan 10-20 persen dari harga barang yang di titipkan.

Sedangkan jual-beli barang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan

atas barang-barang yang diperjual belikan. Karena itulah, dalam menentukan

harga jual maupun harga beli, Yasmin dituntut mengambil keuntungan

sebesar 30-50 persen. Barang-barang yang dijul sebagian besar adalah

peralatan rumah tangga, mebel, dan alat elektronik.15

15 Zaim Saidi dkk, Strategi dan Pola Penggalangan Dana Sosial di Indonesia, (Jakarta:

Piramedia, 2003) Cet. 1, h.13.

Page 46: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

34

BAB III

PROFIL YASMIN

A. Sejarah Berdirinya Yasmin

Lembaga Yasmin (yayasan Imdad Mustadh’afin) yang berarti yayasan

yang menolong orang-orang yang lemah, termarjinalkan atau miskin. Awal

mulanya Lembaga ini bernama yayasan manusia Indonesia dan kemudian

berganti nama menjadi lembaga yasmin yang berdiri sejak tahun 1998 saat

krisis moneter. Karena pada saat itu banyak masyarakat Indonesia yang

berkerja di PHK dari pekerjaannya, banyak masyarakat menjadi miskin dan

termarjinalkan serta banyak anak-anak yang putus sekolah karena tidak

mempunyai biaya untuk bersekolah. Maka pada saat itu lembaga yasmin

memberikan beasiswa bagi anak-anak yang putus sekolah.1

Supaya anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pendidikan yang setinggi-

tingginya untuk menggapai cita-cita yang diinginkan dan untuk kehidupan

yang lebih baik. Lembaga yasmin diarahkan menjadi lembaga nirlaba yang

identk dengan social enterprise atau kewirausahaan social. Berbagai unit usaha

dibangun dengan tujuan memperoleh keuntungan untuk membiayai program-

program social. Melalui unit usaha ini, diharapkan kemandirian lembaga

yasmin dalam menyediakan dana dapat terpenuhi.

1 Sejarah Yasmin, diakses pada 20 November 2012 dari dokumen Yasmin

34

Page 47: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

35

Toko Barbeku (barang bekas berkualitas) merupakan unit usaha andalan.

Bukan tanpa alasan ketika Yasmin menjatuhkan pilihan pada usaha barang

bekas. Tiga alasan utama yang mendasari adalah:2

1) Potensi barang bekas cukup besar,

2) Belum ada lembaga nirlaba yang mendayagunakannya, serta

3) Dukungan SDM yang berkompeten.

Pertimbangan lain usaha ini lebih banyak ditekuni oleh pelaku bisnis

perorangan sehingga Yasmin memiliki potensi untuk bersaing. Apalagi misi

bahwa seluruh keuntungan akan dialokasikan untuk membiayai program social,

maka jadilah toko Berbeku menjadi unit usaha yang memiliki prospek

menjanjikan.

Hal strategis lain yang hendak dicapai adalah memunculkan paradigma

baru bahwa menyumbang melalui lembaga nirlaba tidak harus berupa uang,

ada potensi lain yang dapat didayagunakan misalnya barang bekas. Maka

yasmin pun mengusung program Hibah Barang Bekas Untuk Pendidikan

Gratis. Melalui program ini yasmin menerima sumbangan barang bekas yang

memiliki nilai jual misalnya alat rumah tangga, pakaian, buku, Koran, majalah

dan sebagainya. Barang bekas ini akan dijual melalui toko barbeku yang hasil

penjualannya dialokasikan untuk membiayai program social. Lembaga yasmin

didirikan oleh Haidar Bagir, Rahmad Riyadi, Zaim Saidi, Parni Hadi dan

Yayasan Penerbit Mizan.

2 Company Profile Yasmin, diakses pada 20 November 2012

Page 48: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

36

B. Visi, Misi, dan Legalitas Yasmin

1. Visi Yasmin

“Social Enterprise (kewirausahaan social) terkemuka di Indonesia untuk

pengembangan model pendidikan gratis berkualitas”

2. Misi Yasmin

a. Mengembangkan kemandirian organisasi dalam bentuk social

enterprise yang unik, yaitu toko barbeku (toko barang bekas

berkualitas) dan unit usaha lain sesuai core competence.

b. Menyelenggarakan berbagai model pendidikan alternative unggulan

bebas biaya, baik formal maupun nonformal khusus bagi anak-anak

dari keluarga tidak mampu.

c. Menyelenggarakan program pendampingan untuk peningkatan

kualitas madrasah dan sekolah-sekolah di lingkungan marjinal.

d. Memfasilitasi berbagai program training dan workshop pendidikan

bagi para guru atau pendidik dengan biaya terjangkau dan materi yang

relevan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

e. Menyelenggarakan berbagai model layanan kesehatan bebas biaya

bagi keluarga tidak mampu.

f. Membangun kualitas donatur sebagai salah satu penopang jalannya

organisasi melalui berbagai kegiatan pengembangan diri.

3. Legalitas Yasmin

Perubahan akte pendirian oleh Notaries Ny.ThilmaDjohan, SH.

No.6 tanggal 26 Juni 2002 dan EdyPriyono, SH. No.17, 10 Oktober 2006.

4. Program Sosial Yasmin

Page 49: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

37

1. Sekolah Gratis.

1 SMK Informatika dan 2 SMP yang merupakan sekolah gratis

yang khususnya bagi para siswa dari keluarga tidak mampu. Selama

masa pendidikan, para siswa dibebaskan dari seluruh biaya yang

meliputi uang gedung, uang SPP, praktikum, ujian, dan studi tour.

Bahkan seragam sekolah, buku pelajaran dan layanan kesehatan pun

disediakan secara Cuma-Cuma. Fasilitas kurikulum dan model

pembelajaran didesain sedemikian rupa sehingga mendekati indikator

sekolah berkualitas. Didukung oleh para guru berkompeten dan

memiliki dedikasi yang tinggi, sekolah ini menjadi harapan baru bagi

keluarga tidak mampu.

2. SMK Alternatif Cendikia.

Sebuah sekolah alternative gratis yang berfokus pada

pengembangan kearifan local. Kurikulum didesain berbasis keahlian

atau keterampilan, mengedepankan keaslian pertanian dan perikanan,

yang didukung oleh penguasaan teknologi informasi dan penguatan

bahasa inggris.

3. 2 Taman Kanak-kanak Ceria Gratis.

Usia balita ada adalah usia emas yang sangat menentukan

perkembangan seorang anak di masa mendatang. Dengan demikian

pola pengasuhan dan pendidikan pada usia dini memiliki nilai yang

strategis. Atas pertimbangan itulah program TK gratis ini

diselenggrakan.

4. Program Beasiswa.

Page 50: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

38

Program beasiswa diarahkan untuk membantu para siswa agar

dapat menuntaskan program wajib belajar 12 tahun. Dana beasiswa

didukung oleh para donator melalui program orang tua asuh.

Sementara penyaluran beasiswa, bekerjasama dengan sekolah anak

asuh.

5. Lembaga Pendidikan Alhikmah.

Akhlak mulia, keterampilan, penguasaan computer dan bahasa

asing merupakan kompetensi yang sangat dibutuhkan oleh para siswa

untuk meraih masa depan yang lebih baik. Bagi siswa yang tidak

mampu, penguasaan kompetensi ini kurang mendapat perhatian karena

keterbatasan biaya. Lembaga pendidikan alhikmah memberi solusi atas

kondisi ini. Para siswa diberikan materi, akhlak mulia, keterampilan,

motivasi, computer, bahasa inggris dan perpustakaan.

6. Training Guru Gratis.

Program training guru menjadi barang langka. Dalm rangka ini

yasmin menggagas training guru gratis bagi guru dari sekolah tidak

mampu. Materi yang diberikan terkait dengan visi pengembangan

sekolah, pengembangan kurikulum, keterampilan mengajar dan

penerapan pendekatan pembelajaran terkini.

7. Program Sekolah atau Madrasah Mitra.

Merupakan program pendampingan sekolah atau madrasah yang

tidak mampu. Untuk meningkatkan kualitas manajerial dan

pembelajaran. Salah satu model yang dilakukan adalah mensinergikan

sekolah atau madrasah yang tidak mampu dengan sekolah unggulan.

Page 51: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

39

8. Pusat Terapi Autis.

Pusat terapi autis yasmin didirikan dan dikhususkan bagi para

siswa dari keluarga tidak mampu. Secara teknis, pusat terapi ini

didukung oleh para sukarelawan yang berkompeten serta disupervisi

oleh pusat terapi pelangi lazuardi.

9. Klinik Kesehatan Gratis.

Klinik afiat yasmin melayani keluarga miskin dengan system

member. Saat ini mengelola dua klinik yang representative. Klinik ini

juga menangani program advokasi kesehatan dan layanan kesehatan

keliling di kantong-kantong kemiskinan).

5. Kerjasama dan Jaringan

Lembaga yasmin dalam mengembangkan program-program

kegiatannya bekerja sama dengan PLN, MIZAN (menjelajah semesta

hikmah), LAPIS (learning assistant for Islamic school), LAZUARDI,

PUSTAKA IMAN, ANTAM, ILUM UI (ikatan alumni Universitas

Indonesia), AMEC, KUMKUM DAN FIF (perusahaan pembiayaan astra).

6. Prosedur Penanganan Klien

a. Pelayanan Donatur

Pelayanan Donatur yasmin terdiri dari pelayanan Hibah Barang

Bekas dan ZIS (Zakat, Infak, Shadaqah). Prosedur Pelayanan Donatur

Hibah Barang Yaitu: Donatur menghubungi bagian hibah Yasmin

Page 52: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

40

untuk dilakukan pencatatan, penjadwalan kapan barang akan di

jemput, penjemputan barang sesuai jadwal.3

Prosedur pelayanan Donatur ZIS Yaitu: Donatur dapat

mengirimkan uang melalui berbagai cabang rekening Bank sebagai

berikut:4

Transfer rekening a/n Yasmin:

- BNI Syariah Cab.Jakarta Selatan Acc.173.41882.7

- Bank Muamalat Indonesia Cab.Fatmawati KCP Depok

Acc.3070000.310

- CMB Niaga Cab.Warung Buncit Jakarta Selatan

Acc.2120.100.126.007

Transfer Rekening a/n Yayasan Imdad Mustadh’afin

- BCA KCP Cinere Acc.267.301.6006

- Bank Mandiri Cab.Cinere Acc.101.0005755671

b. Pelayanan Penerima Program

Prosedur penanganan klien yang dilakukan oleh lembaga yasmin

yaitu terlebih dahulu melalui rekruitmen dan seleksi baik program

kesehatan Yasmin ataupun pendidikan Yasmin.

klinik afiat Yasmin misalnya, dalam mencari calon pasien bebas

biaya atau gratis terlebih dahulu meminta daftar masyarakat yang tidak

mampu ke kelurahan atau ke Rt dan Rw. Selanjutnya dari pihak klinik

3 SOP Alur Pengambilan Hibah, Dokumen Yasmin, diakses 3 Februaari 2013 4 Brosur Yasmin, diakses 3 Februari 2013

Page 53: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

41

yasmin melakukan survey dan seleksi calon pasien bebas biaya klinik

yasmin yang layak atau tidak untuk dibantu.

C. Pengurus Yasmin

KetuaBadanPendiri : Haidar Bagir

KetuaYayasan : Rahmad Riyadi

General Manager : Setiyo Iswoyo

Manajer Unit Usaha Barbeku : Bambang Irianto

Manajer Program Pendidikandan Program Sosial : Sulistiyo

ManajerPromosidan Fundraising : Mujtahidin

Kesekretariatan : Wilda Karmila

Page 54: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

42

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dalam hal ini peneliti mengacu pada lima kriteria evaluasi yaitu relevansi,

efektifitas, efesiensi, dampak dan kesinambungan. Pada penelitian ini akan

dibahas satu-persatu sebagai berikut:

A. Relevansi Program Unit Usaha Barbeku

Relevansi (relevance) didefinisikan sebagai tingkat sejauh mana (tujuan)

suatu program sejalan dengan persyaratan penerima manfaat, kebutuhan,

prioritas, kebijakan mitra dan donor. Pada dasarnya relevansi merupakan

jawaban dari kebermanfaatan dan kedayagunaan.1

Di sini akan dijelaskan mengenai konsistensi tujuan, kebijakan, dan

program Unit usaha Barbeku dalam pendanaan Yasmin.

1. Tujuan Berdirinya Unit Usaha Barbeku

Tujuan dari berdirinya Toko Barbeku adalah untuk menjual barang-

barang bekas berkualitas dan barang hibah dari para donatur. Hasil

keuntungan dari Toko Barbeku dialokasikan untuk membiayai program-

program sosial Yasmin yaitu di bidang pendidikan dan kesehatan gratis

untuk dhuafa.

“Keuntungan dari jual beli barang (JB) dipotong gaji karyawan dan oprasional 25 %. Pendapatan hibah barang 100 % di potong oprasional hibah. Dari penitipan barang keuntungan yang masuk ke kas Yasmin 15%.”2

1 Udiutomo, dkk, Zakat & Empowering Evaluasi dan Kaji Dampak, h.70 2 Wawancara Pribadi dengan Bambang Irianto Manajer Unit Usaha Bisnis Barbeku ,

Cirendeu,15 Oktober 2012

42

Page 55: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

43

Toko Barbeku Cirendeu merupakan salah satu unit usaha andalan

karena dapat membiayai program-program sosial Yasmin. Toko barbeku

sendiri terbagi menjadi beberapa cabang antara lain toko barbeku

pamulang, cinere gandul dan cirendeu.

Adapun barang yang dijual antara lain furnitur, elektronik, peralatan

kantor dan sebagainya. Tidak hanya menjual, Toko Barbeku juga

menerima sistem titp-jual, yaitu pelanggan dapat menitip barang di Toko

Barbeku, bahkan tukar tambah juga bisa. Toko Barbeku memiliki

pelanggan yang fanatik dan rata-rata berasal dari kalangan menengah-atas.

Mereka rela mengantri untuk memilih dan mendapatkan barang

berkualitas dengan harga murah.

Yasmin yang mempelopori berdirinya Toko Barbeku pada tahun 1998.

Toko barang bekas ini merupakan cita-cita para pendiri Yayasan agar

Yasmin dapat membiayai program-program sosialnya. Pada waktu itu

Yasmin memilih bisnis barang bekas karena peluang ini masih terbuka

lebar. Dan rata-rata yang menekuni bisnis ini masih dari kalangan

perorangan sehingga daya saing Toko Barbeku masih menjanjikan.3

2. Sumber Barang Unit Usaha Barbeku

Pada penghimpunan dana, unit usaha bisnis Barbeku Yasmin

melakukan beberapa cara untuk mendapatkan sumber barang yang akan

dijual.4 Penghimpunan barang tersebut melalui:

a. Melalui perseorangan, yaitu melalui 3 sumber:

1) Hibah barang bekas

3 www.yasmin.or.id, diakses pada 6 November 2012 4Wawancara Pribadi dengan Bambang Irianto Manajer Unit Usaha Toko Barbeku ,

Cirendeu,15 Oktober 2012

Page 56: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

44

Hibah barang bekas adalah barang yang diperoleh melalui

program hibah yasmin. Menyumbang melalui barang bekas

merupakan suatu trobosan baru Yasmin dalam penggalangan dana.

Melalui program ini yasmin menerima sumbangan barang bekas

yang memiliki nilai jual misalnya alat rumah tangga, pakaian,

buku, Koran, majalah dan sebagainya. Barang bekas ini akan dijual

melalui toko barbeku yang hasil penjualannya dialokasikan untuk

membiayai program social.

2) Jual beli barang

Jual beli barang yaitu apabila seseorang ingin menjual

barangnya pada toko Barbeku maka harus mengikuti prosedur

yaitu menghubungi Barbeku, kemudian akan dijadwalkan untuk

waktu survei barang tersebut. Jika barang tersebut layak dijual

maka akan dibeli dengan harga yang disepakati.

3) Penitipan barang

Penitipan barang yaitu seseorang yang sedang memerlukan

dana, dibantu Barbeku dengan memperbolehkannya untuk

menitipkan barangnya pada Yasmin. Keuntungannya akan dibagi

dua yaitu Barbeku mengambil 15% dari keuntungan yang didapat.

4) Melalui Lelang

- Lelang terbuaka

Lelang terbuka yaitu, tim Barbeku melakukan pembelian dibalai

lelang dengan melakukan pertarungan harga. Barang yang dibeli

Page 57: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

45

akan dijual kembali untuk mendapat keuntungan yang lebih

besar.

- Lelang tertutup

Lelang tertutup yaitu Barbeku membuat proposal yang diajukan

pada hotel, kantor, ataupun kedutaan untuk membeli barang-

barang bekas, yang masih layak jual.

5) Porix

Porix yaitu barang ekspor yang dikemblikan karena tidak sesuai

dengan pesanan pembeli, atau barang dari pengrajin yang

kelebihan membuat pesanan. Biasanya Barang tersebut dibeli pada

pengrajin di daerah Jepara, Jokja, dan solo.

3. Layanan Unit Usaha Barbeku

Dari segi pelayanan yang diberikan oleh toko Barbeku terhadap

pelanggan, dapat diketahui dari hasil wawancara penulis yaitu:

a. Tangible merupakan sarana dan prasarana serta fasilitas yang

disediakan Toko Barbeku yang dapat langsung dirasakkan oleh

konsumen Barbeku. Dari keempat pelanggan Barbeku yang

diwawancarai dapat disimpulkan, untuk kondisi ruangan dua

responden (Ibu Lestari dan Ibu Amnah) mengatakan ruangan

rapih, bersih, dan nyamann untuk berbelanja. Penataan rapi disertai

ruangan Toko Barbeku yang luas, memudahkan pembeli dalam

berbelanja. Penampilan petugas, keempat responden setuju bahwa

Pelayan Toko selalu terlihat rapi dengan pakaian yang seragam.

Begitu pula parkiran, sudah cukup luas dan bersih.

Page 58: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

46

“Kondisi ruangannya cukup baik. Lantainya bersih, barang-barang tertata rapi, itu sangat memudahkan pelangan dalam memilih barang-barang. Terdapat toilet dan mushola juga jadi saya tidak perlu terburu-buru pulang untuk beribadah.”5

Berbeda denga Ibu Nurjainah dan Bapak Samsul Bahri

menurut keduanya kerapian Toko Barbeku bersifat kondisional.

Menurut mereka ruangannya sering kurang tertata dengan baik.

Mungkin karena kebanyakan dari barang-barang adalah furniture

jadi sulit dirapikan. Apalagi saat bongkar barang-barang, pasi

sedikitnya menggangu pelanggan. Tapi sejauh ini dapat

dimaklumi, dan tidak begitu menggangu peroses pembelian.

“Kondisional, kadang rapi, kadang sedikit berantakan. Ya, namanya juga toko furniture tidak selalu tersusun rapi. Khususnya jika sedang ada penurunan barang, selain barang-barang berantakan, hampir seluruh karyawan Toko ikut menurunkan barang. Terkadang pelanggan sedikit terabaikan. Tapi kondisi tersebut tidak selalu terjadi, jadi masih dapat dimaklumi.”6

b. Responsiveness yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan

terhadap pelanggan dengan baik. Dari keempat pelanggan yang

diwawancarai setuju, pelayanan terhadap pelanggan sudah ramah,

telaten.

Dari observasi penulis karyawan toko memberikan

pelayanan maksimal pada pelanggan. Dari tiga orang pengunjung

yang datang, kesemuanya mendapatkan penjelasan dari karyawan.

Hanya saja, karyawan kurang mensosialisasikan program Toko

5Wawancara Pribadi dengan Ibu Lestari, Cirendeu, 10 Oktober 2012 6Wawancara Pribadi dengan Bapak Dadang Samsul Bahri, 11 Oktober 2012

Page 59: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

47

barbeku yaitu barang yang dibeli keuntungannya akan masuk ke

program sosial Yasmin.7

Selama ini, pelanggan mengetahui program Barbeku

(membeli berarti beramal) hanya melalui spanduk Yasmin, di

dinding Toko. Selain itu untuk pengantaran barang, pembeli kerap

harus mengantri untuk diantarkan barangnya, itu disebabkan karna

kurangnya armada pengantar.

“Menurut saya untuk pengantaran layanannya kurang memadai. Mungkin karena armada yang Barbeku punya dalam mengantar hanya satu buah mobil, jadi pembeli harus mengantri dalam pengantaran barang.”8

4. Kesimpulan Akhir

Dari pembahasan relevansi di atas maka penilaian yang

mengkategorikan progrm unit usaha Barbeku cukup relevan, walaupun

di beberapa aspek masih harus dilakukan perbaikan.

B. Efektifitas Program Unit Usaha Barbeku

Efektifitas (effectiveness) ialah jangkauan sejauh mana tujuan dan target

program tercapai, atau diharapkan tercapai, dengan mempertimbangkan arti

penting relatifnya. Secara eksplisit, efektifitas adalah hubungan antara output

(produk dan jasa) dengan outcome (manfaat dan diharapkan dari sasaran atau

penerima manfaat).

Berikut penjelasan efektifitas yang menggambarkan tingkat pencapaian

target Unit Usaha Barbeku:

7Observasi Penulis 13 November 2012 8Wawancara Penulis dengan Pelanggan Barbeku 1 November 2012

Page 60: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

48

1. Target Unit Usaha

Bisnis Barbeku

Berdasarkan wawancara dengan Manager Barbeku Yasmin, selama ini

tidak pernah ada target keuntungan perbulannya. Besarnya pemasukan

ditentukan sebagian besar oleh jumlah donatur hibah, nilai jual barang

hibah, dan minat pembeli barang sendiri.9

Menurut pengakuannya, omset dari keseluruhan barang yang dijual

Barbeku saat ini mencapai 250 juta perbulan. Namun dengan omset

perbulan yang cukup besar tersebut, tidak bersih masuk ke kas Yasmin,

tetapi ada pemotongan sana-sini yaitu untuk oprasional, gaji karyawan, dll.

Sehingga untuk pendanaan program sosial Yasmin, tidak murni dari

keuntungan yang diperoleh Barbeku saja akan tetapi di tunjang juga dari

pemasukan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS), dan pendapatan training Yasmin.

2. Anggaran Dana

Program Sosial Yasmin

Yayasan Imdad Mustadh’afin (Yasmin) mengelola program- program

sosial untuk kaum dhuafa Yaitu10:

a. Sekolah Gratis: 1

SMK Informatika dan 2 SMP

b. SMK Alternatif

Cendikia

c. Taman Kanak-kanak

d. Program Beasiswa

9Wawancara Pribadi Manajer Unit Usaha Bisnis Barbeku 15 Oktober 2012 10 Company Profile Yasmin

Page 61: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

49

e. Lembaga Pendidikan

Alhikmah

f. Training Guru Gratis

& Pendampingan Sekolah

g. Advokasi dan

Layanan Kesehatan

h. Pusat Trapi Autis

Gratis dan

i. Klinik Kesehatan

Gratis

Dari keseluruhan program sosial Yasmin tersebut, anggaran dana

program adalah sebagai berikut:

Tabel 2.

Anggaran Dana Program Yasmin

Penggunaan Dana Program

Biaya

SMP Utama 767.050.000 SMK Informatika Utama 514.000.000 Beasiswa 36.000.000 Sanggar Belajar Al-Hikmah 163.300.000 Pusat Terapi Autis 42.000.000 SMP & SMK Cendekia 169.000.000 Program Kesehatan 48.000.000 Promosi dan Lain-lain 227.600.000 Program Sosial 12.000.000

Total Penggunaan Dana 1.978.950.000

3. Sumber Pendanaan Yasmin Tahun 2012

Tabel.3 Presentase Pemasukan Unit Usaha Yasmin Tahun 2012

Page 62: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

50

No Unit Usaha Jumlah Rata-Rata Perbulan Persentase

1 Barbeku Rp 1,305,250,120.00 Rp 108,770,843.33 58.3%

2 ZIS Rp 816,367,320.00 Rp 68,030,610.00 36.4%

3 Training Rp 116,869,910.00 Rp 9,739,159.17 5.2%

Total Rp 2,238,487,350.00

Yasmin dalam mendanai program-program sosialnya menggalang

dana melalui Tiga cara yaitu melalui Toko Barbeku, ZIS (Zakat, Infak,

Shadaqah), dan Training. Dari Toko Barbeku dana yang diperoleh rata-

rata perbulan sekitar Rp.108,770,843.33 dan persentase yang diperoleh

58.3%.

Sedangkan ZIS (Zakat, Infak, Shadaqah) rata-rata perolehan

perbulannya Rp. 68,030,610.00 dengan persentase 36.4%. Dan dari

kegiatan Training terkumpul dana perbulan rata-rata Rp. 9,739,159.17 dan

persentasenya 4,5%.

Dari program-program penghimpunan dana Yasmin dapat

disimpulkan bahwa Unit usaha bisnis Barbeku memberikan kontribusi

cukup besar dalam pendanaan program-program sosial Yasmin.

4. Kesimpulan Akhir

Kesimpulan akhir dari pembahasan efektifitas di atas maka diperoleh

nilai yang mengkategorikan masih efektif. Walaupun perlu peningkatan dan

perluasan Toko Barbeku dan perluasan promosi hibah barang.

Page 63: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

51

C. Efesiensi Program Unit Usaha Barbeku

Efisiensi (efficiency) adalah ukuran tentang bagaimana sumber

daya/masukan secara ekonomis (dana, keahlian, waktu dan sebagainya)

dikonversikan menjadi hasil. Secara sederhana, efisiensi dapat diukur dengan

membandingkan antara hasil (output) dengan asupan (input) yang digunakan

(waktu, SDM, alat, dan sebagainya).

Dalam hal ini penulis memfokuskan pada program hibah barang yang

menjadi program utama dalam penggalangan dana program sosial Yasmin,

serta mendaji komoditas utama penjualan Toko Barbeku.

Proses Pengambilan Barang Hibah adalah sebagai berikut:

1. Pencatatan

Operator telepon atau penerima data mencatat nama donatur yang

akan menghibahkan barangnya kedalam buku donatur hibah. Hal-hal yang

perlu dicatat adalah:

a. Nama Donatur

b. Alamat Lengkap (Tempat barang hibah akan dimbil)

c. Nomor telepon

d. Barang yang akan dihibahkan

2. Penjadwalan untuk Pengembilan dan Jadwal Ulang

Penjadwalan pengambilan merupakan kordinasi antara tim

penjemput dengan staf hibah, jika sudah dapat ditentukan waktu

pengambilan, tim penjemputan akan berkordinasi dengan donatur, jika

dalam penjemputan terjadi ketidak tepatan waktu atau tertunda

Page 64: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

52

pengambilan karena ada hal-hal yang tidak dapat diprediksi sedari awal,

maka tim penjemput hibah harus menjadwalkan kembali serta

mengkomunikasikan kembali pada donatur.

Namun sering kali terjadi pengunduran waktu pengambilan

dikarenakan beberapa hal seperti tempat pengambilan yang jauh,

kurangnya armada dan petugas penjemput hibah, membuat proses

pengambilan barang hibah terhambat.

Dari hasil observasi penulis, dalam sehari pengambilan hibah dibatasi

hanya pada tiga tempat dengan daerah yang searah saja. Biasanya donatur

penelfon pertama dengan dengan domisili jauh seperti Bogor misalnya,

harus rela menglah dikarenakan tiga penelfon setelahnya bertempat tinggal

searah. Kejadian seperti itu membuat beberapa donatur yang kecewa, dan

bahkan diantaranya ada yang membatalkan berhibah.11

3. Penerbitan Surat Tanda Terimakasih Hibah

Surat tanda terimakasih diterbitkan oleh staf hibah dan akan

dibawa tim penjemput hibah untuk diserahkan pada donatur. Tanda terima

kasih berupa Company Profile Yasmin, Brosur Yasmin, serta buletin

bulanan Yasmin (Benderang), dan sertifikat hibah.

Benderang (Buletin Yasmin) yang di dalamnya berisi beberapa

informasi terbaru Yasmin dan data donatur hibah perbulan yang

difungsikan untuk penjalin komunikasi antara Yayasan dengan donatur

dan transparansi pendapatan hibah masih berkendala. Pencetkan yang

harusnya rutin perbulan, terkadang mengalami kemandekan seperti bulan

11Observasi Penulis 13 November 2012

Page 65: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

53

Oktober kemarin hingga memasuki bulan November tidak ada pencetakan

Benderang, sehingga Benderang edisi Agustus 2012 lah yang masih terus

diedarkan.12

4. Pengambilan Barang

Pengambilan barang dapat diambil menggunakan motor, mobil bak,

atau mobil grand max. Teknis pengambilan disesuaikan dengan

kebutuhan. Tidak menutup kemungkinan barang di ambil oleh Tim

Barbeku dengan pertimbangan efisiensi & efisien kerja.

Sering terjadi masalah pada pengambilan barang hibah. Kurangnya

armada dan tim pejemput hibah membuat kelancaran pengambilan hibah

terhambat. Sering kali tim hibah harus menyewa mobil tambahan untuk

menjemput barang hibah, namun terkadang lebih besar ongkos sewa

ketimbang barang harga barang yang dijemput.

5. Bukti Pengambilan & Barang Tersedia untuk Dijual

Bukti pengambilan barang hibah (tanda terima barang) di serahkan

pada staf hibah dan dilakukan pengecekan barang yang yang tertera pada

tanda terima, jika barang sudah lengkap tanda terima dijadikan arsip

sedangkan barang diserahkan pada Barbeku untuk di jual.

6. Pelaporan Penjualan

Laporan hasil penjualan harus dilakukan perbulannya kepada bagian

keuangan.

7. Kesimpulan Akhir

12 Observasi Penulis 12 November 2012

Page 66: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

54

Kesimpulan akhir dari pembahasan efisiensi di atas maka diperoleh

nilai yang mengkategorikan sudah efisien. Walaupun perlu peningkatan

dan perbaikan dalam kualitas pelayanan penjemputan hibah baik armada,

dan karyawan penjemput hibah.

“Untuk meningkatkan program hibah barang agar dapat berkembang lebih baik harus mengoptimalkan promosi dan juga SDM yang mumpuni”13

D. Dampak Program Unit Usaha Barbeku

Dampak yaitu pengaruh program Unit Usaha Barbeku (preventif dan

kuratif) terhadap pendanaan program sosial Yasmin. Dalam hal ini dampak

sebagai efek primer dan sekunder dalam jangka panjang, baik positif maupun

negatif, yang dihasilkan sebuah program, langsung atau tidak langsung,

dikehendaki maupun tidak dikehendaki. Dampak pelaksanaan program unit

usaha bisnis Barbeku terhadap pendanaan program sosial Yasmin sebagai efek

primer dan sekunder dalam jangka panjang. Berikut ini pembahasan dampak

pelaksanaan program unit usaha bisnis Barbekut:

1. Efek Primer

Efek Primer pelaksanaan program unit usaha Barbeku adalah pada

peningkatan pemasukan pada kas Yasmin, yang dapat mencukupi jumlah

pengeluaran dana program-program sosial Yasmin.

Tabel 4

Data Pemasukan Hibah Perbulan Tahun 2012

Bulan Pemasukan Januari Rp22,547,000.00

13 Wawancara Pribadi dengan Manager Promosi Hibah, Cirendeu, 14 Desember 2012

Page 67: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

55

Februari Rp27,197,000.00 Maret Rp39,476,000.00 April Rp25,658,000.00 Mei Rp27,121,000.00 Juni Rp25,918,000.00 Juli Rp33,464,000.00 Agustus Rp24,145,000.00 September Rp28,792,000.00 Oktober Rp36,367,000.00 November Rp.16,529,000.00 Desember Rp.25,768,000.00 Jumlah Rp 329,612,000.00

2. Efek Sekunder

Efek sekunder pelaksanaan program unit usaha Barbeku adalah

perubahan pola pikir masyarakat bahwa menyumbang itu mudah. dari

keempat responden yang saya wawancarai, keempatnya setuju bahwa

program unit usaha Barbeku ini unik, yaitu dengan membeli barang di

Toko Barbeku, pelanggan berati ikut andil dalam pendanaan program

sosial Yasmin.

Selain itu dengan hibah barang bekas sebagai salah satu sumber

barang yang dijual Barbeku, sangat mempermudah siapapun untuk

berbagi. Menurut Bambang Iriyanto selaku manajer toko Barbeku,

kalangan masyarakat menengah keatas, barang bekas seringkali menjadi

masalah yang meski kecil tetapi sulit dipecahkan. Dengan menghibahkan

barang tersebut, mereka bisa membantu masyarakat yang kurang mampu.

Penjualan barang melalui toko Barbeku, memberi kesempatan kepada

Page 68: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

56

masyarakat kurang mampu untuk membeli dengan harga yang terjangkau,

yang hasil penjualannya akan disalurkan untuk anak-anak kaum dhuafa.14

Tabel 5

Data Donatur Hibah Bulan Januari-November 2012

3. Kesimpulan Akhir

Kesimpulan akhir dari pembahasan dampak di atas maka diperoleh

efek primer dan efek sekunder yang mengkategorikan nilai positif baik

dari dampak maupun keluaran.

E. Kesinambungan Program

Kesinambungan merupakan analisa keberlanjutan program unit usaha

Barbeku dari berbagai aspek. Keberlanjutan adalah kesinambungan manfaat

dari suatu program setelah program dilaksanakan dan berlanjut manfaatnya

dalam jangka panjang terhadap risiko sepanjang waktu.

Berikut ini pembahasan tentang kesinambungan program unit usaha

barang bekas berkualitas (Barbeku) Yasmin:

14Zaim Saidi, dkk, Startegi dan Pola penggalangan Dana (Jakarta: Piramedia dengan

dukungan Ford Fondation, 2003,), h.10 .

Bulan Jumlah Donatur Januari 58 Februari 68 Maret 67 April 61 Mei 91 Juni 67 Agustus 78 September 98 Oktober 73 November 51

Page 69: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

57

1. Sumber Daya Manusia

Dalam hal sumber daya manusia di Unit program Usaha Barbeku

Yasmin diperlukan penambahan karyawan khususnya untuk tim penjemput

hibah. Selain itu diperlukan penambahan armada baik untuk penjemput

hibah dan mengantar barang pelanggan Barbeku.

2. Peluang Program Unit Usaha Barbeku

a. Potensi barang bekas cukup besar

Potensi barang bekas sangatlah besar. Disetiap rumah dapat

dipastikan terdapat barang bekas. Bagi kalangan menengah keatas barang

bekas sering kali hanya ditumpuk digudang. Dengan menghibahkan

barang yang sudah tidak terpakai tersebut kepada Yasmin, artinya

mereka ikut membantu kaum dhuafa. Saat ini donatur hibah sudah

mencapai 2069 orang.

b. Belum banyak lembaga sosial yang menghimpun dana dari barang bekas.

c. Dukungan SDM yang kompeten

Karyawan Barbeku umumnya adalah orang yang berkompeten

dalam menilai dan membeli barang bekas untuk dijual kembali.

Pertimbangan lain, Pertimbangan lain, usaha ini lebih banyak ditekuni

oleh pelaku bisnis perorangan sehingga Yasmin memiliki potensi untuk

bersaing. Apalagi dengan misi bahwa seluruh keuntungan akan

dialokasikan untuk membiayai program sosial, maka jadilah Toko

BarBeKu menjadi unit usaha yang memiliki prospek menjanjikan.

3. Kesimpulan Akhir

Page 70: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

58

Melalui lima kriteria evaluasi di atas (relevansi, efektifitas, efisiensi,

dampak, dan kesinambungan) penulis simpulkan Program Unit Usaha

Barbeku dapat terus berlanjut dan berkesinambungan. Seluruh pihak harus

terus berusaha untuk memperbaiki kualitas dan mutu pelayanan serta

mengembangkan promosi program agar program ini lebih dikenal

masyarakat luas.

Page 71: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan Program Unit Usaha Barbeku

Toko Barang Bekas Berkualitas (Barbeku) merupakan unit usaha

di bawah Yayasan Imdad Mustadh’afin (Yasmin). Bukan tanpa alasan

Yasmin menjatuhkan pilihan pada usaha barang bekas. Terdapat tiga

alasan utama yang mendasarinya. Pertama, potensi barang bekas cukup

besar. Kedua, belum ada lembaga nirlaba yang mendayagunakannya.

Ketiga, dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten.

Pertimbangan lain kenapa usaha ini dijalankan adalah karena

selama ini usaha barang bekas lebih banyak ditekuni oleh pelaku bisnis

perorangan. Karena itu Barbeku yang didirikan Yasmin memiliki potensi

untuk bersaing dan memiliki peluang besar. Dengan misi bahwa seluruh

keuntungan akan dialokasikan untuk membiayai program sosial, maka

toko Berbeku menjadi unit usaha yang memiliki prospek menjanjikan.

Dalam pelaksanaannya, melalui program ini Yasmin menerima

sumbangan barang bekas yang memiliki nilai jual misalnya alat rumah

tangga, pakaian, buku, koran, majalah dan sebagainya. Barang bekas ini

akan dijual melalui toko Barbeku yang hasil penjualannya dialokasikan

untuk membiayai program sosial.

57

Page 72: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

58

2. Hasil Evaluasi Program Unit Usaha Barbeku

Pada penelitian ini telah dievaluasi program unit usaha Barbeku

dari aspek relevansi, efektivitas, efisiensi, dampak, dan kesinambungan.

Hasilnya berupa analisa deskriptif yang dibuat melalui jenis penelitian

kualitatif evaluatif. Berdasarkan data di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

a. Relevansi

Relevansi yang menggambarkan konsistensi tujuan, kebijakan,

layanan dan program terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat akan

pelayanan program unit usaha Barbeku. Dari keempat pelanggan

Barbeku yang penulis wawancarai, dapat disimpulkan bawah untuk

kondisi ruangan dua responden (Ibu Lestari dan Ibu Amnah)

mengatakan ruangan rapih, bersih, dan nyamann untuk berbelanja.

Penataan rapi disertai ruangan Toko Barbeku yang luas, memudahkan

pembeli dalam berbelanja. Penampilan petugas, keempat responden

setuju bahwa Pelayan Toko selalu terlihat rapi dengan pakaian yang

seragam. Begitu pula parkiran, sudah cukup luas dan bersih.

Berbeda denga Ibu Nurjainah dan Bapak Samsul Bahri yang

mengatakan bahwa menurut keduanya kerapian Toko Barbeku bersifat

kondisional. Menurut mereka ruangannya sering kurang tertata dengan

baik, apalagi saat bongkar barang-barang, Tapi sejauh ini, menurut

mereka dapat dimaklumi dan tidak begitu menggangu peroses

Page 73: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

59

pembelian. Karena itu, dari aspek relevansi kesimpulannya cukup

relevan, walaupun masih harus yang harus dilakukan perbaikan.

b. Efektifitas

Berdasarkan wawancara dengan Manager Barbeku Yasmin,

selama ini tidak pernah ada target keuntungan perbulannya. Besarnya

pemasukan ditentukan sebagian besar oleh jumlah donatur hibah, nilai

jual barang hibah, dan minat pembeli barang sendiri.

Menurut pengakuannya, omset dari keseluruhan barang yang

dijual Barbeku saat ini mencapai 250 juta perbulan. Namun dengan

omset perbulan yang cukup besar tersebut, tidak bersih masuk ke kas

Yasmin, tetapi ada pemotongan sana-sini yaitu untuk oprasional, gaji

karyawan, dll. Sehingga untuk pendanaan program sosial Yasmin,

tidak murni dari keuntungan yang diperoleh Barbeku saja akan tetapi

ditunjang juga dari pemasukan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS), dan

pendapatan training Yasmin. Kesimpulan efektifitas masih efektif,

walaupun masih perlu peningkatan.

c. Efisiensi

Efisiensi yang diperlihatkan perbandingan output dengan input.

Dalam hal ini penulis memfokuskan pada program hibah barang yang

menjadi program utama dalam penggalangan dana program sosial

Yasmin, serta mendaji komoditas utama penjualan Toko Barbeku.

Proses pengambilan barang hibah meliputi, pertama, pencatatan, yakni

operator telepon atau penerima data mencatat nama donatur yang akan

Page 74: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

60

menghibahkan barangnya kedalam buku donatur hibah. Kedua,

penjadwalan untuk pengembilan dan jadwal ulang.

Ketiga, penerbitan surat tanda terimakasih hibah, yakini surat

tanda terimakasih diterbitkan oleh staf hibah dan akan dibawa tim

penjemput hibah untuk diserahkan pada donatur. Keempat,

pengambilan barang, yakini pengambilan barang dapat diambil

menggunakan motor, mobil bak, atau mobil grand max. Teknis

pengambilan disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak menutup

kemungkinan barang di ambil oleh Tim Barbeku dengan pertimbangan

efisiensi & efisien kerja.

Kelima, bukti pengambilan & barang tersedia untuk dijual, yakni

bukti pengambilan barang hibah (tanda terima barang) di serahkan

pada staf hibah dan dilakukan pengecekan barang yang yang tertera

pada tanda terima, jika barang sudah lengkap tanda terima dijadikan

arsip sedangkan barang diserahkan pada Barbeku untuk di jual.

Keenam, pelaporan penjualan, yakni laporan hasil penjualan harus

dilakukan perbulannya kepada bagian keuangan. Kesimpulan akhir

dari pembahasan efisiensi di atas maka diperoleh nilai yang

mengkategorikan sudah efisien, walaupun perlu peningkatan dan

perbaikan. .

d. Dampak

Dampak yaitu pengaruh program Unit Usaha Barbeku (preventif

dan kuratif) terhadap pendanaan program sosial Yasmin. Dalam hal

ini, dampak sebagai efek primer dan sekunder dalam jangka panjang,

Page 75: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

61

baik positif maupun negatif, yang dihasilkan sebuah program,

langsung atau tidak langsung, dikehendaki maupun tidak dikehendaki.

Efek Primer pelaksanaan program unit usaha Barbeku adalah pada

peningkatan pemasukan pada kas Yasmin, yang dapat mencukupi

jumlah pengeluaran dana program-program sosial Yasmin. Sementara

efek sekunder pelaksanaan program unit usaha Barbeku adalah

perubahan pola pikir masyarakat bahwa menyumbang itu mudah.

Kesimpulan akhir dari pembahasan dampak di atas maka diperoleh

efek primer dan efek sekunder yang mengkategorikan nilai positif baik

dari dampak maupun keluaran.

e. Kesinambungan

Kesinambungan merupakan analisa keberlanjutan program unit

usaha Barbeku. Keberlanjutan adalah kesinambungan manfaat dari

suatu program setelah program dilaksanakan dan berlanjut manfaatnya

dalam jangka panjang terhadap risiko sepanjang waktu.

Jika dilihat dalam hal sumber daya manusianya, unit program

usaha Barbeku Yasmin sudah cukup meskipun kadang diperlukan

penambahan karyawan khususnya untuk tim penjemput hibah.

Sementara jika dilihat dari peluang program unit usaha Barbeku,

potensi barang bekas sangatlah besar. Sebab, di setiap rumah dapat

dipastikan terdapat barang bekas. Bagi kalangan menengah keatas

barang bekas sering kali hanya ditumpuk digudang. Selain itu, belum

banyak lembaga sosial yang menghimpun dana dari barang bekas.

Melalui lima kriteria evaluasi di atas (relevansi, efektifitas, efisiensi,

Page 76: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

62

dampak, dan kesinambungan) penulis simpulkan Program Unit Usaha

Barbeku dapat terus berlanjut dan berkesinambungan.

B. Saran

Untuk perbaikan pelaksanaan program unit usaha Barbeku, penulis

menyarankan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu: Relevansi perlu

menyusun target terukur yang sesuai dengan tujuan program dan

terkait dengan sasaran, melakukan sosialisasi dan internalisasi tujuan

program unit usaha Barbeku ke segenap stakeholder. Efektifitas

perlunya evaluasi berkala terhadap pencapaian target sehingga

perbaikan berkesinambungan dapat terus berjalan, perlu

mengupayakan peningkatan kinerja karyawan dan penghargaan

diberikan untuk memotivasi.

Sedangkan dampak perlu ada upaya penyebaran informasi

lebih, tidak sebatas mulut ke mulut, selain optimalisasi layanan dalam

gedung, peningkatan layanan luar gedung nampaknya dapat menjadi

alternatif untuk peningkatan kebermanfaatan. Kesinambungan

keunggulan kompetitif program unit usaha Barbeku harus

dipertahankan bahkan ditingkatkan supaya target visi dan misi

didirikannya Yayasan Imdad Mustadh’afin (Yasmin) sebagai atap dari

program unit usaha Barbeku dapat tercapai.

Page 77: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Nashih’ulwan. Panduan Lengkap & Praktis Zakat dalam Empat

Madhzhab. Jakarta: Gadika Pustaka, 2008

Bungin, Burhan. Penelitian Kuantitatif Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2009

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003

Hidayati, Nurul. Metodelogi Penelitian Dakwah Dengan Pendekatkan Kualitatif.

Jakarta: UIN Jakarta Prees, t,t

Hoetomo. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar Surabaya,

2005

Irawan, Suhartono. Metode Penelitian Sosial, Suat Tekhnik Penelitian Bidang

Kesos dan Ilsos lainnya. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

J.Moleong, Lexy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2001

Michael, Sherraden. Aset untuk Orang Miskin: Perspektif Baru Usaha

Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006

Rukminto, Adi Isbandi. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Jakarta:

UI Press, 2005

Rukminto, Adi Isbandi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunias Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis.

Jakarta: FEUI Perss, 2003

Saidi Zaim, dkk. Strategi dan Pola Penggalangan Dana Sosial di Indonesia.

Jakarta:Piramedia, 2003

Sitorus, MT. Felik. Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan. Bogor: Kelompok

Dokumentasi Ilsos Bogor, 1998

63

Page 78: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

64

Strahm, Rudolf H. Kemiskinan Dunia Ketiga (Menelaah Kegagalan

Pembangunan di Negara Berkembang) Jakarta: Pustaka CIDESINDO, t,t

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keungan Syariah “Deskripsi dan Ilustrasi”.

Yokyakarta: EKONISIA, 2003

Sudjana, Djuju. Evaluasi Program pendidikan Luar Sekolah. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2006

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif, dan

R&D. Bandung: CV Alfabeta, 2010

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT Refika

Aditama, 2005.

Tayibnapis, Farida Yusuf. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk

Program Pendidikan dan Penelitan. Jakarta: Rineka Cipta, 2008

“Terima Koran Bekas hingga Dapat Hibah Apartemen,” Jawa Pos, 6 April 2012

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat

Bahasa, 2008

Umar Husein, Business An Introductin. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,

2003

Udiutomo, Purwa. dkk. Zakat & Empowering, Evaluasi dan Kajian Dampak

Program Layanan Kesehatan Cuma-Cuma. Jurnal Pemikiran dan

Gagasan, vol.2, Juni 2009

SKRIPSI

Melawati, Lidya. “Evaluasi Program Layanan Kesehatan Rumah Bersalin Gratis

(RBG) Bagi Orang Miskin Di Jakarta Timur.” Skripsi S1Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2003

Page 79: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

65

WAWANCARA

Wawancara Pribadi dengan Manajer Unit Usaha Bisnis Barbeku, Cirendeu,15

Oktober 2012

Wawancara Pribadi dengan Manager Promosi Hibah, Cirendeu, 14 Desember

2012

Wawancara pribadi dengan Ibu Amnah, Cirendeu, 11 Oktober 2012

Wawancara pribadi dengan Bapak Dadang S, Cirendeu, 11 Oktober 2012

Wawancara Pribadi dengan Ibu Lestari, Cirendeu, 10 Oktober 2012

Wawancara pribadi dengan Ibu Nurjainah, Cirendeu, 1 November 2012

Page 80: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

LAMPIRAN

Page 81: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

OBSERVASI PENELITIAN UNIT USAHA BARBEKU YASMIN

Hari : Kamis

Tanggal : 4 Oktober 2012

Jam : 09.00 – 17.00

A. Kegiatan Tenaga Kerja Barbeku Yasmin Cirendeu

Unit Usaha Bisnis Barang Bekas Berkualitas (Barbeku) Cirendeui ini

beralamat di Graha Mitra Dhuafa Jl.Purnawarman Blok A No.37 Bukit Cirendeu,

Pondok Cabe, Ciputat, Tanggerang. Toko Barbeku beroprasi dari pukul 09.00 – 21.00

WIB.

Karyawan Yasmin Masuk Kantor pukul 08.30 WIb. Pegawai Barbeku dan tim

hibah menggunakan seragam rapih. Sedangkan karyawan lain, dibebaskan berpakain,

asalkan sopan. Perbedaan ini karena pegawai Barbeku dan tim hibah sangat dekat

dengan pelayanan.

Pukul 09.00, tradisi di Yasmin yaitu sebelum melaksanakan tugas masing-

masing, semua karyawan diwajibkan untuk berdo’a bersama. Setelah itu masing-

masing karyawan kembali bekerja sesuai divisi masing-masing.

*Foto Karyawan Yasmin sedang Berdo’a

Page 82: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

Untuk hibah barang, tim penyemput hibah bersiap-siap untuk menjemput

barang hibah di rumah donatur. Sebelumnya, donatur yang akan berhibah

mengabarkan ke pada Yasmin untuk mengambil barang hibah ditempat yang telah

diberitahukan. Sesudah dijadwalkan dan sudah ada kesepakatan, baik penentuan hari,

jam, dan tujuan, barulah penjemputan dilaksanakan.

*Proses penyerahan barang hibah oleh donatur

Saat ini jumlah donatur Yasmin sudah mencapai kurang lebih dua ribu orang.

Setiap bulan, lebih dari lima puluh donatur yang berhibah. Barang-barang yang dihibahkan

beragam seperti alat-alat elektronik, buku-buku, pakaian, perabotan rumah, kendaraan,

hingga koran.

B. Pelayanan Toko Barbeku

Penampilan rapi, sapa ramah, dan sigap melayani pengunjung Toko Barbku

sudah menjadi ciri khas karyawan Barbeku. Beberapa pelanggan yang datang dilayani

dengan baik. Karyawan Barbeku Cirendeu bekerja dengan maksimal, sudah barang

tentu memperkecil kendala dalam memberikan pelayanan pada setiap pelanggan.

Pelanggan yang datang perharinya tidak dapat diprediksi. Seperti hari ini

sudah empat orang pengunjung yang datang. Setiap tamu dilayani oleh satu karyawan

Barbeku. Ini ditujukan agar pelanggan dapat dengan leluasa melakukan tawar-

Page 83: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

menawar dengan nyaman. Kebanyakan dari mereka mencari alat rumah tangga seperti

lemari, kursi, meja, dll.

Meski hari ini ada barang jualan masuk, yang mengharuskan beberapa

karyawan menurunkan serta merapikan barang tersebut, namun tidak mengurangi

ketelatenan mereka dalam menyambut pelanggan. Jual belipun dapat berlangsung

dengan baik.

Pengelola toko Brbeku ini ditangani oleh Bambang Irianto yang dibantu enam

orang staf.mereka terdiri dari kepala toko, pensurvei, kasir, pramuniaga, teknisi, dan

administrasi gudang.

C. Penataan Barang

Barang yang di jual di Toko Barbeku Cirendeu kebanyakan adalah furniture

berupa lemari, Sofa, Rak Buku, Aquarium dan aneka macam perabotan rumah tangga

lainnya. Barang-barang tersebut, disusun dengan rapih sehingga memudahkan

pembeli dalam memilih.

Barang yang di jual di Barbeku berasal dari beberapa sumber yaitu dari hibah

barang yang diberikan donatur, pelelangan, pengrajin di Solo, dan titip barang.

*Tata Barang Barbeku

Page 84: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

PEDOMAN WAWANCARA LEMBAGA

1. Sejak kapan BarbekuYasmin mulai berdiri sebagai sumber pendanaan program

Yasmin?

2. Apa yang menjadi dasar (melatar belakangi) berdirinya Barbeku Yasmin?

3. Apa visi dan misi Yasmin?

4. Dari mana sajakah sumber barang yang dijual Barbeku?

5. Dari setiap sumber barang yang dijual di Toko Barbeku, berapa persen pemasukan

untuk kas Yasmin?

6. Kendala atau masalah apa saja yang ditemui Barbeku dalam penghimpunan hibah

barang bekas?

7. Siapa saja konsumen barang bekas yang dijual Barbeku?

8. Apa saja kriteria yang disebut sebagai barang bekas berkualitas?

9. Promosi hibah barang bekas dilakukan melalui media apa saja?

10. Untuk program Jual beli barang bekas seperti apa prosesnya?

11. Bagaimana proses pengambilan hibah barang bekas?

12. Hasil dari penjualan hibah barang bekas digunakan untuk program apa saja?

13. Berapa jumlah karyawan barBeku Yasmin Cirendeu?

14. Berapa jumlah armada oprasional penjembut barang hibah dan berapa karyawan

penjemputnya?

15. Apa yang dilakukan pada barang hibah yang tidak terjual?

16. Seperti apa anggaran dana program Yasmin?

17. Apa saja persyaratan perekrutan dhuafa pada program-program Yasmin baik

kesehatan, pendidikan, dan training gratis?

18. Apakah terdapat perjanjian tertentu dari penerima layanan Yasmin, setelah berhasil

misalnya, akan memberi kontribusi timbal-balik kepada Yayasan?

Page 85: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

HASIL WAWANCARA

PENULIS DENGAN PIHAK YASMIN

1. Sejak kapan BarbekuYasmin mulai berdiri sebagai sumber pendanaan program

Yasmin?

Yasmin yang mempelopori berdirinya Toko Barbeku pada tahun 1998. Toko

barang bekas ini merupakan cita-cita para pendiri yayasan agar Yasmin dapat

membiayai program-program sosialnya. Pada waktu itu Yasmin memilih bisnis

barang bekas karena peluang ini masih terbuka lebar. Dan rata-rata yang

menekuni bisnis ini masih dari kalangan perorangan sehingga daya saing Toko

BarBeKu masih menjanjikan.

2. Apa yang menjadi dasar (melatar belakangi) berdirinya Barbeku Yasmin?

Tiga alasan utama yang mendasari berdirinya Toko Barbeku Yasmin yaitu:

Pertama, potensi barang bekas cukup besar. Kedua, belum ada lembaga

nirlaba yang mendayagunakannya. Dan ketiga, dukungan SDM yang

kompeten.

Pertimbangan lain, usaha ini lebih banyak ditekuni oleh pelaku bisnis

perseorangan sehingga Yasmin memiliki potensi untuk bersaing. Apalagi

dengan misi bahwa seluruh keuntungan akan di alokasikan untuk program

social, maka jadilah Toko Barbeku menjadi unit bisnis yang memiliki prospek

menjanjikan.

3. Apa visi dan misi Yasmin?

Visi

Social Enterprise terkemuka di Indonesia untuk pengembangan model

pendidikan gratis berkualitas.

Misi

1. Mengembangkan kemandirian organisasi dalam bentuk social enterprise

yang unik, yaitu toko barbeku (toko barang bekas berkualitas) dan unit

usaha lain sesuai core competence.

2. Menyelenggarakan berbagai model pendidikan alternatif unggulan bebas

biaya, baik formal maupun nonformal yang berpihak pada keluarga tidak

mampu.

Page 86: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

3. Menyelenggarakan program pendampingan untuk peningkatan kualitas

madrasah dan sekolah-sekolah di lingkungan marjinal.

4. Memfasilitasi berbagai program training dan workshop pendidikan bagi

para guru atau pendidik dengan biaya terjangkau dan materi yang relevan

untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

5. Menyelenggarakan berbagai model layanan kesehatan bebas biaya bagi

keluarga tidak mampu.

6. Membangun komunitas donatur sebagai salah satu penopang jalannya

organisasi melalui berbagai kegiatan pengembangan diri.

4. Dari mana sajakah sumber barang yang dijual Barbeku?

Barang yang dijual Barbeku bersumber tiga sumber utama. Pertama, dari

perseorangan yaitu hibah barang bekas, jual beli barang, dan penitipan

barang. Kedua, barang lelang. Terdapat dua jenis lelang lelang terbuka dan

lelang tertutup. Ketiga, porix yaitu barang ekspor yang dikemblikan karena

tidak sesuai dengan pesanan pembeli, atau barang dari pengrajin yang

kelebihan membuat pesanan. Biasanya Barangbarang tersebut dibeli pada

pengrajin di daerah Jepara, Jokja, dan solo.

5. Dari setiap sumber barang yang dijual di Toko Barbeku, berapa persen pemasukan

untuk kas Yasmin?

Keuntungan dari jual beli barang (JB) dipotong gaji karyawan dan oprasional

25 %. Pendapatan hibah barang 100 % di potong oprasional hibah. Dari

penitipan barang keuntungan yang masuk ke kas Yasmin 15%.

6. Kendala atau masalah apa saja yang ditemui Barbeku dalam penghimpunan hibah

barang bekas?

Kendala yang sangat dirasakan yaitu dalam penjemputan barang hibah.

Armada kami sangat terbatas, sedangkan permintaan penjemputan

perminggunya cukup banyak. Sebab itu penjemputan hibah donatur sering

tidak tepat waktu. Armada penjemput hibah Yasmin yaitu 1 Buah mobil bak

terbuka dan dua buah motor. Selain itu terkadang biaya oprasional yang

dikeluarkan Yasmin lebih besar dari pada harga barang hibah yang masuk.

7. Siapa saja konsumen barang bekas yang dijual Barbeku?

Page 87: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

Toko Barbeku memiliki pelanggan yang datang dari beragam kalangan.

Mereka rela mengantri untuk memilih dan mendapatkan barang berkualitas

dengan harga murah.

8. Apa saja kriteria yang disebut sebagai barang bekas berkualitas?

Barang bekas berkualitas adalah barang yang masih layak pakai dan masih

memiliki nilai jual. Dibeli dengan murah dan dapat dijual dengan harga tinggi.

9. Promosi hibah barang bekas dilakukan melalui media apa saja?

Promosi hibah dilakukan melalui banyak media seperti melalui twitter,

Facebook, sebar brosur, surat, pemasangan spanduk, direct Mail.

10. Untuk program Jual beli barang bekas seperti apa prosesnya?

Prosedur jual beli barang yaitu tim survei datang langsung ketempat si penjual

barang. Kemudian terjadilah tawar-menawar. Jika harga disepakati barulah

barang dibeli. Karena jual beli dilakukan untuk mendapatkan keuntungan,

dalam menentukan harga jual ataupun harga beli Yasmin dituntut mengambil

keuntungan sekitar 30-20 persen.

11. Bagaimana proses pengambilan hibah barang bekas?

Proses pengambilan barang bekas dimulai dari konfirmasi penghibah melalui

telepon, sms, Twitter, atu facebook Yasmin untuk mengambil barang hibah di

rumahnya. Setelah itu masuk pada tahap penjadwalan pengambilan. Dan pada

hari yang ditentukan barang hibah akan diambil ketujuan.

12. Hasil dari penjualan hibah barang bekas digunakan untuk program apa saja?

Hasil penjualan barang bekas akan digunakan untuk program-program social

Yasmin sebagai berikut.

1. Taman kanak-kanak gratis bagi keluarga kurang mampu.

2. SMP Unggulan gratis bagi keluarga kurang mampu (SMP 'Utama' Cinere).

3. SMP Keterampilan, Ciseeng - Bogor.

4. Beasiswa bagi 206 anak usia SD - SMA.

5. Sanggar belajar gratis bagi sekitar 400 siswa kurang mampu, dengan

materi pelajaran komputer, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, bimbingan

belajar, keterampilan, kesenian dan perpustakaan.

Page 88: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

6. Training peningkatan kualitas guru, gratis bagi gurudari sekolah yang

kurang mampu.

7. Program pendampingan untuk peningkatan kualitas sekolah yang kurang

mampu.

8. Klinik bersubsidi atau gratis bagi pasien kurang mampu.

9. Pusat terapi autis dan ganguan perkembangan lainnya, gratis bagi siswa

kurang mampu.

13. Berapa jumlah karyawan barBeku Yasmin Cirendeu?

Terdapat 10 orang karyawan.

14. Berapa jumlah armada oprasional penjembut barang hibah dan berapa karyawan

penjemputnya?

Armada oprasional hibah berjumlah 1 unit mobil bak terbuka, dan dua buah

motor. Karyawan penjemput hibah terdiri dari 3 orang yang mengoprasikan

menjemputan hibah mobil. Dan 2 orang karyawan penjemput hibah

menggunakan motor.

15. Apa yang dilakukan pada barang yang tidak terjual?

Semua barang yang masuk ke Barbeku Yasmin, pasti di usahakan untuk

terjual semua. Jika ada barang yang sudah lama tidak terjual maka akan dijual

dengan harga murah. Barang-barang hibah yang nilai jualnya sangat rendah

seperti buku-buku bekas, elektronik rusak, koran-koran akan dijual kepada

pengusaha barang ronsok.

16. Seperti apa anggaran dana program Yasmin?

Penggunaan Dana Program Biaya SMP Utama 767.050.000 SMK Informatika Utama 514.000.000 Beasiswa 36.000.000 Sanggar Belajar Al-Hikmah 163.300.000 Pusat Terapi Autis 42.000.000 SMp & SMk Cendekia 169.000.000 Program Kesehatan 48.000.000 Promosi dan Lain-lain 227.600.000 Program Sosial 12.000.000

Total Penggunaan Dana 1.978.950.000

Page 89: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

17. Apa saja persyaratan perekrutan dhuafa pada program-program Yasmin baik

kesehatan, pendidikan, dan training gratis?

Rekrutmen Klinik Afiat: Yasmin dalam mencari calon pasien bebas biaya atau

gratis terlebih dahulu meminta daftar masyarakat yang tidak mampu ke

kelurahan atau ke Rt dan Rw. Selanjutnya setelah mendapatkan daftar nama

masyarakat yang tidak kemudian dari pihak klinik yasmin melakukan survey

dan seleksi calon pasien bebas biaya klinik yasmin yang layak atau tidak untuk

dibantu. Setelah itu penilaian dan klasifikasi bagi calon pasien bebas biaya

klinik afiat yasmin yaitu dengan memberikan angket kepada msyarakat yang

terdaftar menjadi calon pasien bebas biaya klinik yasmin untuk di isi.

18. Apakah terdapat perjanjian tertentu dari penerima layanan Yasmin, setelah berhasil

misalnya, akan memberi kontribusi timbale-balik kepada Yayasan?

Tidak ada.

Page 90: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

PEDOMAN WAWANCARA INFORMAN

A. Indikator konsumen BarBeku Yasmin Cirendeu.

1. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri dari:

a. Nama Konsumen

b. Alamat rumah/tempat tinggal

2. Wawancara kepada Informan secara langsung.

B. Indikator Evaluasi Program Unit Usaha Bisnis Barbeku (Barang Bekas Berkualitas)

Yasmin.

1. Indikator Input/Masukan

a. Bagaimana menurut anda kondisi ruangan Barbeku Yasmin?

b. Apakah menurut anda pelayanan terhadap pengunjung sudah cukup

memuaskan?

c. Bagaiman penataan ruangan Barbeku menurut anda sudah nyaman?

d. Bagaimana menurut anda tempat parkir di BarBeku Yasmin Cirendeu?

e. Menurut anda apakah barang-barang yang disediakan BarBeku sudah

cukup lengkap dan kualitasnya baik?

f. Menurut anda apakah penampilan petugas BarBeku dalam berpakaian cukup

Rapi?

g. Sudah berapa lama menjadi pelanggan BarBeku Yasmin?

h. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai Toko BarBeku?

i. Apakah karyawan Barbeku selalu cepat dan telaten dalam melayani?

2. Indikator Proses Efisiensi

a. Berapa sering anda berbelanja di toko Barbeku?

Page 91: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

b. Apakah menurut anda prosedur layanan toko barbeku (pengantaran

barang, pelayanan) sudah memadai?

c. Bagaimana prosedur pembelian dan pengantaran barang saat anda

berbelanja?

d. Apa yang membedakan toko barbeku dengan toko lainnya?

e. Barang-barang yang disediakan barbeku apakah cukup baik dan

kualitasnya bagus?

3. Indikator Out Put/Keluaran

a. Saat anda berbelanja di Barbeku apakah anda diberitahukan tentang

kegunaan barang yang akan dibeli dan cara perawatannya?

b. Setelah membeli, berapa lama barang akan diantarkan ketempat tujuan

anda?

c. Menurut Anda kelebihan apa yang dimiliki toko Barbeku Yasmin?

d. Apakah menurut anda layanan di Barbeku Yasmin sudah memuaskan?

e. Program hibah barang bekas berkualitas apakah efektif menurut anda?

4. Indikator Inpact/Dampak

a. Setelah anda tahu Barang yang dijual Barbeku Yasmin sebagaian

merupakan barang bekas hasil dari hibah, apakah anda akan tetap

membeli?

Page 92: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

WAWANCARA PELANGGAN BARBEKU

Hari/tanggal : 10 Oktober 2012

Tempat Wawancara : Toko Barbeku, Cirendeu

Informan : Ibu Lestari

Identitas Pelanggan

Nama : Lestari

Alamat : Jl.Taruna III Rt 05/02 No.42 Jatiwaringin, Pondok Gede

Hasil Wawancara

1. Indikator Input/Masukan

a. Bagaimana menurut anda kondisi ruangan Barbeku Yasmin?

Kondisi ruangannya cukup baik. Lantainya bersih, barang-barang

tertata rapi, itu sangat memudahkan pelangan dalam memilih barang-

barang. Terdapat toilet dan moshola juga jadi saya tidak perlu

terburu-buru pulang untuk beribadah.

b. Apakah menurut anda pelayanan terhadap pengunjung sudah cukup

memuaskan?

Pelayanan baik ya. Ramah, interaksinya bagus dengan konsumen.

c. Bagaiman penataan ruangan Barbeku menurut anda sudah nyaman?

Penataan barang-barangnya cuku baik, sangat memudahkan saya

mencari barang-barang yang saya inginkan.

d. Bagaimana menurut anda tempat parkir di BarBeku Yasmin Cirendeu?

Tempat parkirnya cukup luas

e. Menurut anda apakah barang-barang yang disediakan BarBeku sudah

cukup lengkap dan kualitasnya baik?

Page 93: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

Oh iya. Kualitas barang yang dijual sudah baik dan cukup beragam.

f. Menurut anda apakah penampilan petugas BarBeku dalam berpakaian

cukup Rapi?

Dengan seragam yang mereka pakai, saya rasa sudah cukup rapi.

g. Sudah berapa lama menjadi pelanggan BarBeku Yasmin?

Saya jadi pelangan Barbeku sudah sekitar 3 tahunan ya.

h. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai Toko BarBeku?

Waktu itu saya mendapatkan informasi dari Trans TV. Sangat

menarik programnya, dengan membeli barang di Barbeku kita ikut

menyumbang untuk sekolah gratis Yasmin.

i. Apakah karyawan Barbeku selalu cepat dan telaten dalam melayani?

Iya cukup baik.

2. Indikator Proses Efisiensi

a. Berapa sering anda berbelanja di toko Barbeku?

Kalau sering sih tidak. Biasanya kalau ada barang yang dibutuhkan

saja.

b. Apakah menurut anda prosedur layanan toko barbeku (pengantaran

barang, pelayanan) sudah memadai?

Saya rasa prosedurnya sudah baik. Untuk pengantaran biasanya

dijadwalkan oleh pihak toko.

c. Apa yang membedakan toko barbeku dengan toko lainnya?

Barang-barangnya lebih Variatif

d. Barang-barang yang disediakan barbeku apakah cukup baik dan

kualitasnya bagus?

Cukup baik. Untuk kualitas barang sebenarnya sebisanya kita milih

aja sih.

Page 94: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

3. Indikator Out Put/Keluaran

a. Saat anda berbelanja di Barbeku apakah anda diberitahukan tentang

kegunaan barang yang akan dibeli dan cara perawatannya?

Oh iya. Ada beberapa barang yang kadang saya tidak tahu

kegunaanya. Biasanya dijelaskan oleh pelayannya.

b. Setelah membeli, berapa lama barang akan diantarkan ketempat tujuan

anda?

Kalau itu sih dijadwalkan pihak toko. Kalau tidak salah mobil

pengantarnya cuma satu, jadi harus ngantri.

c. Menurut Anda kelebihan apa yang dimiliki toko Barbeku Yasmin?

Selain barang yang disediakan beragam, Toko Barbeku Yasmin

memberikan ruang bagi pembeli untuk berbagi dengan sesama.

d. Apakah menurut anda layanan di Barbeku Yasmin sudah memuaskan?

Cukup memuaskan.

e. Program hibah barang bekas berkualitas apakah efektif menurut anda?

Sangat efektif. Saya rasa ide ini sangat kreatif. Untuk

menyumbangkan barang bekas saya rasa tidak berat lah untuk si

penyumbang.

4. Indikator Impact/Dampak

a. Setelah anda tahu Barang yang dijual Barbeku Yasmin sebagaian

merupakan barang bekas hasil dari hibah, apakah anda akan tetap

membeli?

Oh iya. Kalau barangnya masih layak pakai dan saya membutuhkan,

saya beli. Pakaian yang warna dan modelnya cocok dengan selera

saya misalnya, beberapa kali pernah saya beli.

Page 95: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

WAWANCARA PELANGGAN BARBEKU

Hari/tanggal : 11 Oktober 2012

Tempat Wawancara : Toko Barbeku

Informan : Ibu Amnah

Identitas Pelanggan

Nama : Amnah

Alamat : Komp.Diamond Residence, Pondok Cabe, Cirendeu

Hasil Wawancara

1. Indikator Input/Masukan

a. Bagaimana menurut anda kondisi ruangan Barbeku Yasmin?

Ruangannya luas, penataannya rapi dan memudahkan pembeli untuk

membeli barang.

b. Apakah menurut anda pelayanan terhadap pengunjung sudah cukup

memuaskan?

Sudah cukup Biak.

c. Bagaiman penataan ruangan Barbeku menurut anda sudah nyaman?

Sudah baik dan nyaman.

d. Bagaimana menurut anda tempat parkir di BarBeku Yasmin Cirendeu?

Rumah saya dekat, jadi saya tidak membawa kendaraan. Tapi kalau

dilihat cukup luas.

e. Menurut anda apakah barang-barang yang disediakan BarBeku sudah

cukup lengkap dan kualitasnya baik?

Page 96: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

Barang yang disediakan bermacam-macam ya. Kalau kualitas sih cukup

lah.

f. Menurut anda apakah penampilan petugas BarBeku dalam berpakaian cukup

Rapi?

sudah cukup rapi.

g. Sudah berapa lama menjadi pelanggan BarBeku Yasmin?

Saya jadi pelangan Barbeku sudah sekitar 1tahun.

h. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai Toko BarBeku?

Kebetualan saya lewat di depan Toko Barbeku dan mampir. Letak

barbeku di depan jalan raya, memudahkan orang berkunjung.

i. Apakah karyawan Barbeku selalu cepat dan telaten dalam melayani?

Sudah baik. Pembeli dilayani dengan sopan.

2. Indikator Proses Efisiensi

a. Berapa sering anda berbelanja di toko Barbeku?

Tida sering sih mba, belanja disini, kalau ada kebutuhan aja.

b. Apakah menurut anda prosedur layanan toko barbeku (pengantaran

barang, pelayanan) sudah memadai?

Ya sudah memadai kok. Pengantaran sudah sesuai jadwal pengiriman.

c. Apa yang membedakan toko barbeku dengan toko lainnya?

Bedanya harganya lebih “miring” dari toko lain. Kualitasnya sih ada

beberapa yang kurang bagus sih mba, tapi ya sesuai dengan harganya

lah.

d. Barang-barang yang disediakan barbeku apakah cukup baik dan

kualitasnya bagus?

Cukup baik.

Page 97: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

3. Indikator Out Put/Keluaran

a. Saat anda berbelanja di Barbeku apakah anda diberitahukan tentang

kegunaan barang yang akan dibeli dan cara perawatannya?

Iya mba kalau saya tidak tahu kegunaan suatu barang yang ingin saya

beli, pasti dijelaskan oleh penjaganya.

b. Setelah membeli, berapa lama barang akan diantarkan ketempat tujuan

anda?

Tergantung penjadwalannya sih.

c. Menurut Anda kelebihan apa yang dimiliki toko Barbeku Yasmin?

Kelebihannya jika kita membeli barang di Toko Barbeku berarti kita

ikut menyumbang bagi dhuafa’.

d. Apakah menurut anda layanan di Barbeku Yasmin sudah memuaskan?

sudah memuaskan.

e. Program hibah barang bekas berkualitas apakah efektif menurut anda?

Program hibah barang sangat bagus sekali mba. Dengan program

tersebut, menyumbang lebih mudah dilakukan.

4. Indikator Inpact/Dampak

a. Setelah anda tahu Barang yang dijual Barbeku Yasmin sebagaian

merupakan barang bekas hasil dari hibah, apakah anda akan tetap

membeli?

Pasti masih lah mba. Sesuai kebutuhan saja sih sebenarnya.

Page 98: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

WAWANCARA PELANGGAN BARBEKU

Hari/tanggal : 11 Oktober 2012

Tempat Wawancara : Toko Barbeku

Informan : Bapak Dadang Samsul Bahri

Identitas Pelanggan

Nama : Dadang Samsul Bahri

Alamat : Jl.Tomat Cirendeu, Pondok Cabe I

Hasil Wawancara

1. Indikator Input/Masukan

a. Bagaimana menurut anda kondisi ruangan Barbeku Yasmin?

Kondisional, kadang rapi, kadang sedikit berantakan. Ya, namanya juga

toko furniture tidak selalu tersusun rapi. Khususnya jika sedang ada

penurunan barang, selain barang-barang berantakan, hampir seluruh

karyawan Toko ikut menurunkan barang. Terkadang pelanggan sedikit

terabaikan. Tapi kondisi tersebut tidak selalu terjadi, jadi masih dapat

dimaklumi.

b. Apakah menurut anda pelayanan terhadap pengunjung sudah cukup

memuaskan?

Sudah cukup Baik. Saya rasa setiap asaya berkunjung pelqyan Toko

selalu siap melayani dengan baik.

c. Bagaimana menurut anda tempat parkir di BarBeku Yasmin Cirendeu?

Parkirannya cukup luas, halaman parkir bersih.

d. Menurut anda apakah barang-barang yang disediakan BarBeku sudah

Page 99: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

cukup lengkap dan kualitasnya baik?

Untuk toko furniture saya rasa sudah cukup lengkap.

e. Menurut anda apakah penampilan petugas BarBeku dalam berpakaian cukup

Rapi?

Dengan seragam yang dipakai pelayan sudah cukup rapi.

f. Sudah berapa lama menjadi pelanggan BarBeku Yasmin?

Saya jadi pelangan Barbeku sudah sekitar 2 tahun.

g. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai Toko BarBeku?

Informasi dari tetangga saya.

h. Apakah karyawan Barbeku selalu cepat dan telaten dalam melayani?

Cukup baik.

2. Indikator Proses Efisiensi

a. Berapa sering anda berbelanja di toko Barbeku?

Tidak begitu sering, ya, sesuai kebutuhan saja.

b. Apakah menurut anda prosedur layanan toko barbeku (pengantaran

barang, pelayanan) sudah memadai?

Ya sudah. Biasanya dari hari pembelian sudah diberikan hari

penjadwalkan penjemputan. Kita dapat men DP pembayarannya dahulu

hingga jadwal penjemputan tiba.

c. Apa yang membedakan toko barbeku dengan toko lainnya?

Harganya lebih murah.

d. Barang-barang yang disediakan barbeku apakah cukup baik dan

kualitasnya bagus?

Saya kira cukup baik.

Page 100: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

3. Indikator Out Put/Keluaran

a. Saat anda berbelanja di Barbeku apakah anda diberitahukan tentang

kegunaan barang yang akan dibeli dan cara perawatannya?

Fleksibel, kalau saya bertanya pasti dijawab. Tapi biasanya saya sudah

merencanakan barang apa yang akan saya beli, sehingga tidak perlu

bertanya.

b. Setelah membeli, berapa lama barang akan diantarkan ketempat tujuan

anda?

Tergantung penjadwalan.

c. Menurut Anda kelebihan apa yang dimiliki toko Barbeku Yasmin?

Di toko Barbeku dengan membeli berarti sudah ikut berpartisipasi

dalam pembiayaan pendidikan dhuafa, dimana hasil penjualan ditujukan

untuk pembiayaan program pendidikan gratis.

d. Apakah menurut anda layanan di Barbeku Yasmin sudah memuaskan?

sudah memuaskan.

e. Program hibah barang bekas berkualitas apakah efektif menurut anda?

Sangat efektif dan kreatif. Sudah banyak lembaga social yang

pendanaan programnya dari ZIS misalnya, sumbangan berupa barang

saya kira lebih inovatif.

4. Indikator Inpact/Dampak

a. Setelah anda tahu Barang yang dijual Barbeku Yasmin sebagaian

merupakan barang bekas hasil dari hibah, apakah anda akan tetap

membeli?

Ya saya akan tetap membeli, pastinya sesuai kebutuhan. Beberapa kali

saya beri barang bekas di Barbeku.

Page 101: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

WAWANCARA PELANGGAN BARBEKU

Hari/tanggal : 1 November 2012

Tempat Wawancara : Toko Barbeku

Informan : Ibu Nurjainah

Identitas Pelanggan

Nama : Ibu Nurjainah

Alamat : Jl. Raya Ciracas Rt 04/03 Ciracas, Jakarta Timur

Nomor Tlp : 08151627342

Hasil Wawancara

1. Indikator Input/Masukan

a. Bagaimana menurut anda kondisi ruangan Barbeku Yasmin?

Menurut saya ruangya kurang tertata dengan baik. Mungkin karena

kebanyakan dari barang-barang adalah furniture jadi sulit dirapikan.

Apalagi saat bongkar barang-barang, pasi sedikitnya menggangu

pelanggan. Tapi ya, dapat dimaklumi.

b. Apakah menurut anda pelayanan terhadap pengunjung sudah cukup

memuaskan?

Cukup memuaskan. Seringnya sih, pengunjung diberi kebebasan untuk

memilih barang-barang. Jika ada yang cocok barulah terjadi tawar-

menawar harga. Tapi sejauh ini saya belum pernah diabaikan.

c. Bagaimana menurut anda tempat parkir di BarBeku Yasmin Cirendeu?

Tempat parkirnya cukup luas. Yang saya lihat tidak ada pelanggan yang

enggak kebagian tempat parkir.

Page 102: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

d. Menurut anda apakah penampilan petugas BarBeku dalam berpakaian cukup

Rapi?

Penampilannya cukup rapi. Saya sering melihat mereka memakai

seragam.

e. Sudah berapa lama menjadi pelanggan BarBeku Yasmin?

Saya tahu Yasmin sudah lima tahun yang lalu. Tidak bis dibilang rutin

juga dalam membeli barang-barang. Cuma kalau lagi butuh saja.

f. Darimana anda mendapatkan informasi mengenai Toko BarBeku?

Dari Website Yasmin. Dan kebetulan teman-teman saya juga sering

berbelanja di Barbeku Yasmin.

2. Indikator Proses Efisiensi

a. Berapa sering anda berbelanja di toko Barbeku?

Tidak sering. Cuma jika ada keperluan yang ingin dibeli saja.

b. Apakah menurut anda prosedur layanan toko barbeku (pengantaran barang,

pelayanan) sudah memadai?

Menurut saya untuk pengantaran layanannya kurang memadai.

Mungkin karena armada yang Barbeku punya dalam mengantar hanya

satu buah mobil, jadi pembeli harus mengantri dalam pengantaran

barang.

c. Apa yang membedakan toko barbeku dengan toko lainnya?

Bedanya Toko Barbeku dengan toko lainnya. Karna barang-barangnya

kebanyakan seken, jadi harganya relatif lebih murah. Yang lebih unik,

dengan membeli barang di Toko Barbeku, pelanggan berati ikut andil

dalam pendanaan program sosial Yasmin.

Page 103: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

g. Indikator Out Put/Keluaran

a. Saat anda berbelanja di Barbeku apakah anda diberitahukan tentang

kegunaan barang yang akan dibeli dan cara perawatannya?

Biasanya untuk barang yang saya tidak tahu fungsinya apa, akan saya

tanyakan pada pelayannnya.

b. Setelah membeli, berapa lama barang akan diantarkan ketempat tujuan

anda?

Tergantung, biasanya dijadwalkan oleh Barbeku.

c. Apakah karyawan Barbeku dalam melayani memberi tahu bahwa barang

yang dijual keuntungannya sekian persen untuk dana prog sosial Yasmin?

Tidak. Saya cuma tahu bahwa barang-barang yang dijual

keuntungannya akan digunakan untuk program sosial dari sepanduk

besar yang dipasang di dinding Toko.

h. Indikator Impact/Dampak

a. Setelah anda tahu Barang yang dijual Barbeku Yasmin sebagaian

merupakan barang bekas hasil dari hibah, apakah anda akan tetap

membeli?

Sudah pasti. Seama saya membutuhkannya dan barangnya cocok

dengan keinginan. Tidak masalah sih.

b. Menurut anda sendiri, apakah program pengumpulan dana dengan cara

yang di tempuh Yasmin dengan mendirikan Toko Barbeku dan program

hibah barang ini efektif?

Menurut saya sangat efektif. Pelanggan yang tahu dengan program

Barbeku “membeli berarti beramal”, tidak akan menawar terlalu

rendah.

Page 104: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan
Page 105: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

SOP Pengambilan hibah Page 1

STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSES PENGAMBILAN HIBAH

I. TUJUAN

Untuk memberikan petunjuk dalam proses pengambilan hibah barang

II. RUANG LINGKUP Mengatur proses dalam pengambilan hibah barang sampai dengan tersedia untuk dijual

III. REFERENSI Divisi hibah dan staf pengambilan barang

IV. DOKUMEN TERKAIT Buku donatur hibah Surat tanda terima kasih hibah Tanda terima hibah

V. DEFINISI

Buku donatur hibah adalah buku yang digunakan untuk mencatatat data donator hibah yang berisi, nama donator, alamat, no telpon, dan barang yang akan di hibahkan.

Surat tanda terimakasih hibah adalah surat (piagam) ucapan terima kasih dari pihak yayasan yang didalamnya tertera nama donatur, no telpon , alamat dan barang yang akan di hibahkan. Surat ini juga berfungsi sebagai petunjuk pengambilan pada bagian pengiriman.

Tanda terima hibah adalah tanda bukti penerimaan barang hibah yang diterima yayasan dari donatur hibah.

Page 106: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

SOP Pengambilan hibah Page 2

STANDARD OPERATING PROCEDURE ALUR PENGAMBILAN HIBAH

Operator telpon Penanggung jawab Tim pengambilan Doc

Yes

No

Pencatatan Oleh penerima

Buku donator hibah

Penjadwalan

Barang tersedia untuk di jual (BarBeKu)

Tanda terima hibah

Pengisian tanda terima hibah

End

PENGAMBILAN BARANG HIBAH

Surat tanda terima kasih hibah

Penerbitan surat tanda terima kasih hibah

Penjadwalan ulang

Donatur

Setelah sampai di kantor surat tanda terima hibah diserahkan ke Sdri. Asti

Page 107: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan
Page 108: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan
Page 109: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan

Presentase Pemasukan Unit Usaha Yasmin Tahun 2012

No Unit Usaha Jumlah Rata-Rata Perbulan Persentase

1 Barbeku Rp 1,305,250,120.00 Rp 108,770,843.33 58.3%

2 ZIS Rp 816,367,320.00 Rp 68,030,610.00 36.4%

3 Training Rp 116,869,910.00 Rp 9,739,159.17 5.2%

Total Rp 2,238,487,350.00

Yasmin dalam mendanai program-program sosialnya menggalang dana melalui Tiga

cara yaitu melalui Toko Barbeku, ZIS (Zakat, Infak, Shadaqah), dan Training. Dari Toko

Barbeku dana yang diperoleh rata-rata perbulan sekitar Rp.108,770,843.33 dan persentase

yang diperoleh 58.3%.

Sedangkan ZIS (Zakat, Infak, Shadaqah) rata-rata perolehan perbulannya Rp.

68,030,610.00 dengan persentase 36.4%. Dan dari kegiatan Training terkumpul dana

perbulan rata-rata Rp. 9,739,159.17 dan persentasenya 4,5%.

Dari program-program penghimpunan dana Yasmin dapat disimpulkan bahwa Unit

usaha bisnis Barbeku memberikan kontribusi cukup besar dalam pendanaan program-

program sosial Yasmin.

Page 110: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan
Page 111: EVALUASI PROGRAM UNIT USAHA BISNIS BARANG BEKAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44139/1/SURYATI...Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, ... tentang tujuan