EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F....

169
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR. AGOESDJAM KETAPANG PERIODE JUNI 2008 - JUNI 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Emilda Putri Pratiwi NIM : 058114074 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 i

Transcript of EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F....

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK

PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR.

AGOESDJAM KETAPANG PERIODE JUNI 2008 - JUNI 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Emilda Putri Pratiwi

NIM : 058114074

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

i  

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK

PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR.

AGOESDJAM KETAPANG PERIODE JUNI 2008 - JUNI 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Emilda Putri Pratiwi

NIM : 058114074

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

ii  

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

THE EVALUATION OF THE UTILIZING ANTIBIOTIC AT TYPHOID

FEVER PATIENTS OF CHILDREN IN NURTURING INSTALLAION OF

DR. AGOESDJAM PUBLIC HOSPITAL IN PERIOD JUNE 2008 – JUNE 2009

SKRIPSI

Presented as Partitial Fulfilment of the Requirement to Obtain Sarjana Farmasi (S. Farm.)

In Faculty of Pharmacy

By:

Emilda Putri Pratiwi

NIM : 058114074

FACULTY OF PHARMACY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2010

iii  

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

Persetujuan Skripsi

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK

PENDERITA DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD DR.

AGOESDJAM KETAPANG PERIODE JUNI 2008 - JUNI 2009

Oleh :

Emilda Putri Pratiwi

NIM : 058114074

Skripsi ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

Drs. Mulyono, Apt. tanggal 18 Mei 2010

iv  

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid
Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saat itu……….

Masa yang sepertinya berulang namun berbeda

Berada dalam kelas dengan materi kuliah yang aku anggap baru

Tetapi aku merasa inilah saat pemenuhan janji atas kasih-Nya

yang aku rasa tak pernah kunjung datang

Perkataan-Nya bagai serasa nyata, ketika seorang dosen cantik

berdiri di depan kelas dengan semangat menyala

bertutur sebagai penutup akhir kuliah…………

“ Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah

mengeringkan tulang” (Ams 17 : 22)

Karena ketika ‘tulang itu terasa kering’ dan semangat itu lenyap

Dia tetap mampu dan sanggup berbuat sesuatu untukku

‘hati yang gembira’ ketika aku tahu

‘Aku mampu melakukan banyak hal’

Kupersembahkan karyaku yang sederhana ini untuk : Tuhan Yesus Kristus yang menjadi kekuatan & harapanku dalam segala hal, Bunda Maria yang selalu menyertai dan memberkati setiap langkahku, Bapak dan ibuku tersayang yang tak pernah berhenti memberikan semangat, dukungan, nasehat, kasih, perhatian dan doanya, Those who I cherish deeply in my heart, RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang & my future patients, All my lovely friends & Almamaterku

vi  

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas

segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Penderita Demam

Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni

2008 – Juni 2009” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi

pada program studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan semangat, motivasi, dorongan, kritik dan saran sampai terselesaikannya

skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen penguji atas segala arahan, kritik, saran

dan waktunya.

2. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing Akademik atas

arahan, saran dan bimbingannya selama ini.

3. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu serta memberikan bimbingan, saran, masukan, kritik dan motivasi kepada

penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen penguji atas segala arahan, kritik,

saran dan waktunya.

vii  

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

5. Para dosen di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan bekal kepada penulis untuk praktik kefarmasiannya kelak.

6. Bapak drg. Joko Hartono selaku Direktur RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

yang telah berkenan memberikan kesempatan, dukungan dan motivasi kepada

penulis selama penelitian.

7. Staff Rekam Medis RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang terutama Pak Iwan, Bu

Jus, Pak Jack dan Bang Berli, yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya

selama penulis melakukan pengambilan data penelitian.

8. Staff Jamkesnas dan Jamkesda RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melakukan

penelitian.

9. Bapak Yohanes Djadjah, B.A. dan ibu Chatarina Mudjiati, orang tua penulis

tercinta; atas semua doa, cinta, perhatian, motivasi dan dukungannya selama ini

yang telah mampu memberi suatu kebahagiaan, warna serta inspirasi.

10. Kakak-kakak penulis : dr. Emanuel Budhi Hartoko, M.Sc., Sp.PD, dr. Margaretha

Indah Wijilestari, MPH, Citra Dewi Mariana, S.T. dan Yakobus Agus Wiyono,

S.T. atas doa, cinta, saran, dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan

selama ini.

11. Adek dan keponakkan penulis : Blasius Panut Nusanjaya, Yulius Pandu

Nusanjaya dan Sonia Kartika Budhi Lestari yang telah memberikan doa dan

lelucon kecil yang menjadi motivasi tersendiri.

viii  

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

12. Keluarga Besar Komunitas Sant’ Egidio terutama teman-teman komunitas induk

Roma, Yogyakarta, Padang dan Jakarta atas doa, cinta, pengalaman iman,

kebersamaan pelayanan dan dukungan yang besar kepada penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi.

13. Keluarga Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Kalimantan Barat Yogyakarta dan

Bujang Dare Kayong Yogyakarta atas doa, dukungan, kebersamaan dan

pengalaman dalam berorganisasi, seni dan budaya yang menjadi motivasi penulis

selama ini.

14. Keluarga Besar Asrama Mahasiswi Syantikara khususnya Sr. Benedict selaku

kepala asrama, teman-teman Unit 5 (Mbak Lusi, Mbak Deta, † Mbak Ningnong,

Mbak Iin, Bina, Ikke, Trisna, Weny, Maya, Cocon, Yuni dan Nora), dan teman-

teman Unit Paviliun (Didi, Kak Vina, Weny, Ophy dan Tasya) atas kebersamaan

telah kita alami.

15. Teman-teman Lektor dan Team Persembahan Sendratari Malam Natal 2009

Kapel Maria Bintang Samudra yang telah memberikan doa dan dukungan serta

kisah yang tidak akan pernah terlupakan.

16. Teman-Teman KKN Angkatan XXXVII Kelompok 22, Dukuh Caben (Deta,

Diah, Sophie, Andre, Yaya, Ditya, Datia, Jimmy dan Yoyok) atas dukungan

selama persiapan dan penulisan skripsi ini.

17. Sahabat-sahabat penulis terutama Kaka, Deta dan Hesti untuk kisah yang telah

dilalui bersama.

ix  

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

x  

18. Teman-teman Angkatan 2005 terutama Kelas B dan FKK 2005 Fakultas Farmasi

Sanata Dharma Yogyakarta atas cerita suka duka yang telah kita alami bersama.

19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang juga telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua kebaikkan yang

telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai

pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan

dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, Mei 2010

Penulis

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Mei 2010

Penulis

Emilda Putri Pratiwi

xi  

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

INTISARI

Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri enterik Gram (-) yaitu Salmonella typhi. Gejala – gejala dari demam tifoid antara lain seperti demam, nyeri kepala, nyeri perut, muntah dan mual. Penyakit ini termasuk penyakit menular endemik yang dapat menyerang banyak orang terutama pada anak usia sekolah dan masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada penderita demam tifoid khususnya pasien anak selama rawat inap di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.

Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental, dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Tahap penelitian meliputi perencanaan, analisis situasi, pengumpulan data dan evaluasi, dengan instrument penelitian berupa lembar rekam medis pasien. Data diambil dan dianalisis berdasarkan karakteristik demografi pasien, outcome terapi, golongan dan jenis antibiotika, dan analisis drug related problems (DRPs) penggunaan antibiotika selama rawat inap.

Hasil yang diperoleh adalah 40 kasus. Persentase berdasarkan karakteristik demografi pasien yaitu distribusi jenis kelamin laki-laki (55%) dan perempuan (45%); distribusi umur ≤ 1 tahun (5%), 1-5 tahun (17%), dan > 5-12 tahun (78%); distribusi diagnosa penyakit demam tifoid tanpa penyakit lain (25%) dan diagnosa penyakit demam tifoid dengan penyakit lain (75%). Penggunaan antibiotika selama rawat inap yaitu golongan sefalosporin generasi I (2,9%), golongan sefalosporin generasi III (31,9%) dan golongan kloramfenikol (65,2%). Outcome terapi pasien, lama rawat inap terbanyak pada lama perawatan 1-3 hari (52,5%), keadaan pasien keluar rumah sakit sebanyak 39 kasus (97%) keluar rumah sakit dengan keadaan membaik dan sebanyak 1 kasus (3%) dengan keadaan sembuh. Identifikasi DRPs penggunaan antibiotika diperoleh 3 kasus, yang terdiri dari 4 dalam kasus dosis kurang (10%), 2 dalam kasus dosis berlebih (5%) dan 2 dalam kasus efek obat yang tidak diinginkan (5%).  Kata kunci : demam tifoid, antibiotika, drug related problems (DRPs)

xii  

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

ABSTRACT

Typhoid fever is a kind of infection disease caused by enteric bacteria Gram (-) called Salmonella typhi. Typhoid fevers indicate are fever, pain in the head and stomach, vomiting, and make people feel queasy. It is a kind of endemic spreading disease that infected a lot of people especially to the children in the school age. It is a healthy problem that happens in tropical area especially in the developing nations. The aim of this research is to evaluate the use of antibiotic that is given to the children who get the fever during nurturing at DR. AGOESDJAM public hospital period June 2008 to June 2009.

This research is a non-experimental research, and done with the evaluative descriptive design and the data were obtained by retrospective method. The steps of this research are planning, analysis of the situation, collecting data and evaluating, the instrument of this research is medical record of the patients. The data are take and analysis based on the patients’ demographic characteristic, therapy outcome, the kind and the classification of antibiotic and the analysis of drug related problems (DRPs) about the use of antibiotic while being nurturing in the hospital.

The research results 40 cases. Percentage of the patients’ demographic characteristic that boys distribution (55%) and girls distribution (45%); age distribution ≤ 1 year (5%), 1 to 5 year (17%) and > 5 to 12 year (78%); distribution of typhoid fever diagnose without other diseases (25%) and the distribution of typhoid fever diagnose with other diseases (75%). The use of antibiotic while being nurturing in the hospital are first generation of cephalosporin (2.9%), third generation of cephalosporin (31.9%) and chloramphenicol (65.2%). Patients’ therapy outcome, the most duration nurturing in nurturing period 1 to 3 days (52.5%), there are 39 cases (97%) where patients leave the hospital in better condition and meanwhile there is 1 case (3%) where patient recover from the disease. There are 3 types case of identified by DRPs in using antibiotic, 4 cases of dosage too low (10%), 2 cases of dosage too high (5%) and 2 cases of adverse drug reaction (5%). Key words : typhoid fever, antibiotic, drug related problems (DRPs)

xiii  

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PAGE TITLE .................................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi

PRAKATA ...................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... xi

INTISARI ....................................................................................................... xii

ABSTRACT ...................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xx

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxvi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xxviii

BAB I. PENGANTAR .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

xiv

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

1. Permasalahan ................................................................................. 3

2. Keaslian penelitian ........................................................................ 3

3. Manfaat penelitian ......................................................................... 4

a. Manfaat teoritis ......................................................................... 4

b. Manfaat praktis ......................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

1. Tujuan umum ................................................................................. 5

2. Tujuan khusus ................................................................................ 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................ 7

A. Demam Tifoid ................................................................................... 7

1. Epidemiologi ................................................................................. 7

2. Etiologi .......................................................................................... 7

3. Patogonesis .................................................................................... 8

4. Komplikasi .................................................................................... 8

a. Komplikasi intestinal ................................................................ 9

b. Komplikasi ekstra – intestinal ................................................... 9

5. Manifestasi klinik .......................................................................... 10

xv

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

a. Neonatus .................................................................................... 10

b. Balita ......................................................................................... 11

c. Anak usia sekolah ..................................................................... 11

6. Pencegahan .................................................................................... 12

7. Prognosis ....................................................................................... 12

8. Diagnosis ....................................................................................... 13

9. Penatalaksanaan terapi ................................................................... 14

a. Outcome .................................................................................... 14

b. Sasaran dan tujuan terapi .......................................................... 14

c. Strategi terapi ............................................................................ 14

B. Pengobatan pada Anak ...................................................................... 17

C. Antibiotika ........................................................................................ 18

D. Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 19

E. SOAP (Subjective Data, Objective Data, Assessment and Plan) ...... 21

1. Subjective Data (data subyektif) ................................................... 21

2. Objective Data (data obyektif) ...................................................... 22

3. Assessment ..................................................................................... 22

xvi

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

4. Plan ................................................................................................ 23

F. Lama Rawat Inap ............................................................................... 23

G. Keterangan Empiris ........................................................................... 23

BAB III. METODELOGI PENELITIAN ....................................................... 24

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................ 24

B. Definisi Operasional .......................................................................... 24

C. Subyek Uji ......................................................................................... 27

D. Bahan Penelitian ............................................................................... 27

E. Lokasi Penelitian ............................................................................... 27

F. Tata Cara Penelitian ........................................................................... 28

1. Persiapan ........................................................................................ 28

2. Pengumpulan data ......................................................................... 28

a. Penelusuran data ........................................................................ 28

b. Pengambilan data ...................................................................... 29

3. Penyelesaian data ........................................................................... 29

a. Pengolahan data ........................................................................ 29

b. Evaluasi data ............................................................................. 30

xvii

Page 18: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

4. Analisis hasil data .......................................................................... 30

G. Kesulitan Penelitian .......................................................................... 31

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 32

A. Karakteristik Demografi Pasien ........................................................ 33

1. Distribusi jenis kelamin ................................................................. 33

2. Distribusi umur .............................................................................. 34

3. Distribusi diagnosa penyakit ......................................................... 36

B. Profil Penggunaan Obat .................................................................... 37

1. Obat sistem gastrointestinal ........................................................... 38

2. Obat sistem pernafasan .................................................................. 38

3. Obat sistem saraf pusat .................................................................. 38

4. Hormon .......................................................................................... 39

5. Antiinfeksi ..................................................................................... 39

6. Vitamin dan mineral ...................................................................... 40

7. Nutrisi ............................................................................................ 40

8. Larutan intravena dan steril lain .................................................... 40

C. Profil Penggunaan Antibiotika .......................................................... 40

xviii

Page 19: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

xix

1. Golongan dan jenis antibiotika ...................................................... 40

2. Cara pemberian antibiotika ............................................................ 43

D. Outcome Terapi ................................................................................. 43

1. Lama Rawat Inap ........................................................................... 43

2. Keadaan pasien keluar ................................................................... 44

E. Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 45

1. Dosis kurang .................................................................................. 46

2. Dosis berlebih ................................................................................ 47

3. Efek obat yang tidak diinginkan .................................................... 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 50

A. Kesimpulan ....................................................................................... 50

B. Saran .................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 53

LAMPIRAN .................................................................................................... 56

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 141

Page 20: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel I Gejala – gejala Umum Penyakit Demam Tifoid ………….. 10

Tabel II Pengkategorian dan Rangkuman dari Penyebab Munculnya Drug Related Problems (DRPs) Menurut Cipolle, Strand, Morley (2004) ………………... 20

Tabel III Profil Penggunaan Obat pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………………………………………………… 37

Tabel IV Golongan Antibiotika Pengobatan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap

RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ………………………………………………… 41

Tabel V Golongan dan Jenis Antibiotika Pengobatan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ………………………………………………… 42

Tabel VI Jenis DRPs Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………………………………………………… 46

Tabel VII Kasus DRPs Dosis Kurang pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………………………………………………… 47

Tabel VIII Kasus DRPs Dosis Berlebih pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………………………………………………… 48

xx  

Page 21: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

Tabel IX Kasus DRPs Efek Obat yang Tidak Diinginkan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 49

Tabel X Kajian DRPs Kasus 1 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 56

Tabel XI Kajian DRPs Kasus 2 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 58

Tabel XII Kajian DRPs Kasus 3 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 60

Tabel XIII Kajian DRPs Kasus 4 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 62

Tabel XIV Kajian DRPs Kasus 5 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 64

Tabel XV Kajian DRPs Kasus 6 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 66

Tabel XVI Kajian DRPs Kasus 7 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 68

Tabel XVII Kajian DRPs Kasus 8 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 70

Tabel XVIII Kajian DRPs Kasus 9 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode

xxi  

Page 22: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 72

Tabel XIX Kajian DRPs Kasus 10 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 74

Tabel XX Kajian DRPs Kasus 11 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 76

Tabel XXI Kajian DRPs Kasus 12 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 78

Tabel XXII Kajian DRPs Kasus 13 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 80

Tabel XXIII Kajian DRPs Kasus 14 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 82

Tabel XXIV Kajian DRPs Kasus 15 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 84

Tabel XXV Kajian DRPs Kasus 16 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 86

Tabel XXVI Kajian DRPs Kasus 17 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 88

Tabel XXVII Kajian DRPs Kasus 18 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 90

Tabel XXVIII Kajian DRPs Kasus 19 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode

xxii  

Page 23: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 92

Tabel XXIX Kajian DRPs Kasus 20 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 94

Tabel XXX Kajian DRPs Kasus 21 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 96

Tabel XXXI Kajian DRPs Kasus 22 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 98

Tabel XXXII Kajian DRPs Kasus 23 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 100

Tabel XXXIII Kajian DRPs Kasus 24 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 102

Tabel XXXIV Kajian DRPs Kasus 25 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 104

Tabel XXXV Kajian DRPs Kasus 26 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 106

Tabel XXXVI Kajian DRPs Kasus 27 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 108

Tabel XXXVII Kajian DRPs Kasus 28 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 110

Tabel XXXVIII Kajian DRPs Kasus 29 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode

xxiii  

Page 24: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 112

Tabel XXXIX Kajian DRPs Kasus 30 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 114

Tabel XL Kajian DRPs Kasus 31 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 116

Tabel XLI Kajian DRPs Kasus 32 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 118

Tabel XLII Kajian DRPs Kasus 33 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 120

Tabel XLIII Kajian DRPs Kasus 34 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 122

Tabel XLIV Kajian DRPs Kasus 35 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 124

Tabel XLV Kajian DRPs Kasus 36 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 126

Tabel XLVI Kajian DRPs Kasus 37 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 128

Tabel XLVII Kajian DRPs Kasus 38 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 130

Tabel XLVIII Kajian DRPs Kasus 39 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode

xxiv  

Page 25: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

xxv  

Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 132

Tabel XLIX Kajian DRPs Kasus 40 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 …………………………………… 134

Page 26: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1 Distribusi Jenis Kelamin pada Pasien Anak

Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap

RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008

– Juni 2009 ………………………………………......... 33

Gambar 2 Distribusi Umur Kelamin pada Pasien Anak

Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap

RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008

– Juni 2009 ………………………………………......... 35

Gambar 3 Distribusi Diagnosa Penyakit pada Kelamin pada Pasien

Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap

RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Periode Juni 2008

– Juni 2009 ………………………………………......... 36

Gambar 4 Lama Perawatan Pasien Anak Penderita Demam

Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam

xxvi  

Page 27: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

xxvii  

Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 ……………… 44

Gambar 5 Keadaan Pasien Anak Penderita Demam Tifoid

Keluar di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Agoesdjam

Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 Berdasarkan

Outcame ……………………………………………….. 45

Page 28: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1 Analisis SOAP ………………………………………... 57

Lampiran 2 Golongan Obat yang Digunakan Pasien Selama

Rawat Inap ……………………………………………. 137

Lampiran 3 Surat Persetujuan Ijin Penelitian dari Pihak

RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang ………………… 141

xxviii  

Page 29: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang

disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara

berkembang yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini juga

merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena penyebarannya

berkaitan erat dengan urbanisasi, kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber

air, dan sanitasi yang buruk serta standar higiene industri pengelohan makanan yang

masih rendah (Widoyono, 2008).

Besarnya angka pasti kasus demam tifoid di dunia sangat sulit ditentukan

karena penyakit ini dikenal mempunyai gejala dengan spektrum klinis yang sangat

luas. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health

Organization (WHO) tahun 2003 memperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus

demam tifoid di seluruh dunia dengan insidensi 600.000 kasus kematian tiap tahun.

Di negara berkembang kasus demam tifoid dilaporkan sebagai penyakit endemis yang

sebenarnya adalah 15-25 kali lebih besar dari laporan rawat inap di rumah sakit. Di

Indonesia ditemukan 900.000 kasus demam tifoid dengan lebih dari 20.000 kasus

yang meninggal per tahun. Umur penderita yang terkena di Indonesia dilaporkan

antara 3-19 tahun pada 91% kasus dan angka kejadian dengan kultur darah positif

demam tifoid sekitar 1026/100.000 per tahun (Anonim, 2003).

1  

Page 30: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

2  

Penularan penyakit ini terjadi melalui saluran cerna dengan tertelannya

bakteri Salmonella typhi, kemudian bakteri berkolonisasi dan menembus epitel dan

menginfeksi folikel limfoid di usus halus (Peyeri Patches). Patogenitas tergantung

pada faktor jumlah kuman, keasaman lambung, dan virulensi dengan menyebarnya

bakteri melalui duktus torasikus ke sirkulasi sistemik (Chen dan Pohan, 2008).

Bahaya yang ditimbulkan dari penyakit ini dapat berupa perdarahan

akibat luka pada usus yang dapat menimbulkan syok dan kematian pada penderita.

Maka untuk mencegah kejadian yang berbahaya akibat penyakit tersebut dapat

dilakukan dengan pemberian antibiotika yang sesuai dan tepat (Musnelina, Afdhal,

Gani, Andayani, 2004).

Pemilihan obat antibiotika atau obat alternatif lainnya oleh tenaga medis

merupakan basis terakhir dari mata rantai distribusi obat yang legal di masyarakat dan

merupakan pilihan terapi pada sebagian besar penyakit demam tifoid. Adanya

penggunaan antibiotika yang tidak rasional dapat menyebabkan resistensi pada pasien

terhadap salah satu atau lebih jenis antibiotika, yang sekarang dikenal dengan multi

drug resistance (MDR) Salmonella typhi. Penyebab terjadinya MDR Salmonella typhi

berkaitan dengan kasus drug related problems (DRPs) seperti pemakaian antibiotika

yang berlebih, penggunaan antibiotika yang salah dan pemberian antibiotika yang

kurang tepat (Hadinegoro, 1999).

Karena pentingnya terapi terutama pada ketepatan pemilihan obat

khususnya antibiotika pada anak–anak, maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak

  

Page 31: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

3  

penderita demam tifoid. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data dari rekam

medik periode Juni 2008 – Juni 2009 di Instalasi Rawat Inap RSUD DR.

AGOESDJAM Ketapang.

1. Permasalahan

a. Bagaimana karakteristik demografi pada pasien anak penderita demam tifoid

di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni

2008 – Juni 2009?

b. Bagaimana pola penggunaan antibiotika selama pengobatan pada pasien anak

penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009?

c. Bagaimana outcome terapi pada pasien anak penderita demam tifoid di

Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008

– Juni 2009?

d. Jenis kasus drug related problems (DRPs) apa saja yang teridentifikasi pada

penggunaan antibiotika pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat

Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009?

2. Keaslian penelitian

Berdasarkan studi pustaka penulis, penelitian tentang Evaluasi

Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi

Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

belum pernah dilakukan. Penelitian serupa mengenai demam tifoid pada anak yang

pernah dilakukan yaitu :

  

Page 32: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

4  

a) Kajian Penggunaan Obat Demam Tifoid Bagi Pasien Anak di Instalasi Rawat

Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari 2000 – Desember

2001 oleh Triana (2003) dengan pendekatan dari segi karakteristik pasien

berdasarkan jenis kelamin dan umur, jumlah obat, golongan dan jenis obat,

bentuk sediaan obat dan cara pemberian obat, efek samping obat, interaksi

obat, ketepatan indikasi dan lama perawatan.

b) Evaluasi DTP pada Pengobatan Kasus Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 – Juni 2008 oleh

Sari (2009). Penelitian kasus demam tifoid ini dilakukan untuk mengevaluasi

pengobatan yang digunakan selama perawatan dengan pendekatan evaluasi

menggunakan DTP.

c) Pola Pemberian Antibiotika Pengobatan Demam Tifoid Anak di Rumah Sakit

Fatmawati Jakarta Tahun 2001 – 2002 oleh Musnelina, Afdhal, Gani, dan

Andayani (2004). Pada penelitian ini untuk melihat bagaimana pola

pemberian antibiotika dan alternatif antibiotika yang menjanjikan pada

pengobatan demam tifoid anak digunakan seluruh pasien demam tifoid anak

di instalasi rawat inap dengan periode yang telah ditentukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan gambaran evaluasi

penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi

Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni

2009.

  

Page 33: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

5  

b. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan masukan kepada

RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang dalam penerapan pelayanan kefarmasian

khususnya pada upaya peningkatan kualitas peresepan untuk terapi pengobatan

antibiotika pasien anak penderita demam tifoid.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengevaluasi penggunaan

antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid di Intalasi Rawat Inap RSUD

DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.

2. Tujuan khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui karakteristik demografi pada pasien anak penderita demam tifoid

yang dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

periode Juni 2008 – Juni 2009.

b. Mengetahui pola penggunaan antibiotika selama pengobatan pada pasien anak

penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.

c. Mengetahui outcome terapi pada pasien anak penderita demam tifoid di

Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008

– Juni 2009.

  

Page 34: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

6  

  

d. Mengetahui jenis kasus drug related problems (DRPs) apa saja yang

teridentifikasi pada penggunaan antibiotika pasien anak penderita demam

tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode

Juni 2008 – Juni 2009.

Page 35: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Demam Tifoid

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan

kuman Salmonella typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada

saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Penyakit ini termasuk penyakit menular

endemik yang dapat menyerang banyak orang dan masih merupakan masalah

kesehatan di daerah tropis terutama di negara-negara berkembang (Musnelina,

Afdhal, Gani, Andayani, 2004).

1. Epidemiologi

Demam tifoid tersebar hampir di semua negara. Seperti penyakit menular

lainnya, tifoid banyak ditemukan di negara berkembang yang higiene pribadi dan

sanitasi lingkungannya kurang baik. Prevalensi kasus bervariasi tergantung dari

lokasi, kondisi lingkungan setempat dan perilaku masyarakat (Widoyono, 2008).

2. Etiologi

Penyebab demam tifoid adalah bakteri Salmonella typhi yang merupakan

bakteri Gram (-), tidak berkapsul, mempunyai flagela dan tidak membentuk spora.

Bakteri ini mempunyai tiga antigen yang penting untuk pemeriksaan laboratorium,

yaitu antigen O (somatik), antigen H (flagela) dan antigen K (selaput) (Widoyono,

2008).

 

7  

Page 36: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

8  

Salmonella mati dengan pemanasan sampai 54,4ºC selama 1 jam atau

60ºC selama 15 menit. Bakteri ini dapat hidup pada suhu kering atau suhu rendah

selama beberapa hari dan dapat bertahan hidup berminggu-minggu dalam sampah,

serta bahan makanan kering (Ashkenazi dan Thomas, 1999).

3. Patogenesis

Salmonella typhi masuk tubuh manusia melalui makanan dan air yang

tercemar. Sebagian bakteri dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk

ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plak Peyeri di ileum terminalis yang

hipertrofi. Bila terjadi komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal, bakteri

menembus lamina propia, masuk aliran limfe mencapai kelenjar limfe mesenterial,

dan masuk aliran darah melalui duktus torasikus. Salmonella typhi lain dapat

mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus. Salmonella typhi ini bersarang di

plak Peyeri, limpa, hati, dan bagian-bagian lain sistem retikuloendotelial (Mansjoer,

Triyanti, Savitri, Wardhani, Setiowulan, 1999).

Endotoksin Salmonella typhi berperan dalam proses inflamasi lokal pada

jaringan tempat bakteri tersebut berkembang biak. Endotoksin yang dilepaskan oleh

lekosit akan merangsang sintesis dan pelepasan zat pirogen sehingga terjadi demam

(Mansjoer, Triyanti, Savitri, Wardhani, Setiowulan,1999).

4. Komplikasi

Pada demam tifoid, komplikasi dapat dibagi dalam :

Page 37: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

9  

a. Komplikasi intestinal :

1) perdarahan usus

2) perforasi usus

3) ileus paralitik

b. Komplikasi ekstra-intestinal:

1) Komplikasi kardiovaskuler, meliputi kegagalan perifer (renjatan

sepsis), miokarditis, thrombosis dan tromboflebitis.

2) Komplikasi darah, meliputi anemia hemolitik, trombositopenia dan

atau disseminated intravascular coagulation (DIC) dan sindrom

uremia hemolitik.

3) Komplikasi paru, meliputi pneumonia, empiema dan pleuritis.

4) Komplikasi hepar dan kandung empedu, meliputi hepatitis dan

kolesistitis.

5) Komplikasi ginjal, meliputi glomerulonefritis, pielonefritis dan

perinefritis.

6) Komplikasi tulang, meliputi osteomielitis, periostitis, spondilitis dan

arthritis.

7) Komplikasi neuropsikiatrik, meliputi delirium, meningismus,

meningitis, polyneuritis perifer, sindrom Guillain-Barre, psikosis dan

sindrom katatonia.

(Noer, Waspadji, Nelwan, Setiawati, Darmojo, Setiawan, Zahir, 1996)

Page 38: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

10  

5. Manifestasi klinik

Masa inkubasi dapat berlangsung 7-14 hari tetapi dapat pula berkisar

antara 3-30 hari (Ashkenazi dan Thomas, 1999).

Tabel I. Gejala-gejala Umum Penyakit Demam Tifoid

Dalam minggu pertama Dalam minggu kedua

Keluhan dan gejala serupa dengan

penyakit infeksi akut pada umumnya,

yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri

otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi

atau diare, perasaan tidak enak di perut,

batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan

fisik hanya didapatkan peningkatan suhu

badan.

Gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa

demam, bradikardi relatif, lidah tifoid

(kotor ditengah, tepi dan ujung merah,

dan tremor), hepatomegali, splenomegali,

meteorismus, gangguan kesadaran dan

mental berupa somnolen, stupor, koma,

delirium atau psikosis dan roseolae

(namun jarang ditemukan pada orang

Indonesia).

(Mansjoer, Triyanti, Savitri, Wardhani, Setiowulan, 1999)

Manifestasi klinis demam enterik ini dapat ditinjau dari umur, yaitu

antara lain :

a. Neonatus

Gejala-gejala yang sering terjadi yaitu muntah, diare dan kembung. Suhu

badan dapat mencapai 40,5 C (105 F), selain itu dapat terjadi kejang-kejang,

hepatomegali, anoreksia dan kehilangan berat badan. Di samping itu pula dapat

Page 39: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

11  

menyebabkan aborsi dan persalinan prematur, demam tifoid dapat juga ditularkan

selama kehamilan (Ashkenazi dan Thomas, 1999).

b. Balita

Demam tifoid enterik relatif jarang terjadi pada kelompok ini. Pada awal

penyakit dapat terjadi sepsis yang sangat ringan sehingga sukar didiagnosis

(Ashkenazi dan Thomas, 1999).

c. Anak usia sekolah

Gejala awal dimulai dengan demam, malaise, anoreksia, mialgia, nyeri

kepala dan nyeri perut selama 2-3 hari. Pada awal perjalanan penyakit terjadi diare,

konstipasi kemudian menjadi gejala yang lebih mencolok. Jarang terjadi gejala mual

dan muntah serta memberi kesan komplikasi, terutama jika terjadi pada minggu

kedua dan ketiga. Pada beberapa anak dapat terjadi batuk, epistaksis dan kelesuan

berat. Demam yang terjadi secara bertingkat menjadi menetap dan tinggi dalam 1

minggu, suhu badan sering mencapai 40 C (Ashkenazi dan Thomas, 1999).

Selama minggu kedua penyakit, demam bertahan tinggi, malaise,

anoreksia, batuk dan gejala-gejala perut bertambah parah. Penderita tampak sangat

sakit, bingung, lesu, kadang mengigau dan pingsan. Tanda-tanda fisik meliputi

bradikardi, hepatomegali, splenomegali dan perut kembung. Apabila tidak terjadi

komplikasi, gejala dan tanda fisik sedikit demi sedikit sembuh dalam 2-4 minggu,

tetapi malaise dan kelesuan dapat menetap selama 1-2 bulan. Penderita mungkin

menjadi kurus pada akhir penyakit (Ashkenazi dan Thomas, 1999).

Page 40: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

12  

6. Pencegahan

Untuk dapat mencegah penyakit ini harus tahu terlebih dahulu cara

penularan dan faktor risikonya. Pada negara endemis seperti Indonesia, faktor

resikonya antara lain makan makanan yang tidak terjamin kebersihannya, minum air

yang terkontaminasi, kontak dengan penderita demam tifoid, sanitasi perumahan yang

buruk, higiene perorangan yang tidak baik dan penggunaan antibiotik yang tidak tepat

(Anonim, 2008).

Salmonella typhi dapat menular melalui jalur oro-fekal, di mana kuman ini

masuk melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh feses yang

mengandung Salmonella typhi. Maka kebersihan makanan dan minuman sangat

penting untuk mencegah demam tifoid. Merebus air minum sampai mendidih dan

memasak makanan sampai matang juga sangat membantu. Selain itu juga perlu

dilakukan sanitasi lingkungan termasuk membuang sampah di tempatnya dengan baik

dan pelaksanaan program imunisasi (Widoyono, 2008).

Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, saat ini juga tersedia

vaksin untuk tifoid. Ada 2 macam vaksin, yaitu vaksin hidup yang diberikan secara

oral (Ty21A) dan vaksin polisakarida Vi yang diberikan secara intramuskular

(disuntikan ke dalam otot) (Anonim, 2008).

7. Prognosis

Prognosis demam tifoid tergantung dari umur, keadaan umum, derajat

kekebalan tubuh, jumlah dan virulensi Salmonella typhi, serta cepat dan tepatnya

pengobatan (Noer, Waspadji, Nelwan, Setiawati, Darmojo, Setiawan, Zahir, 1996).

Page 41: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

13  

Di negara maju dengan terapi antibiotika yang tepat, angka mortalitas di bawah 1%

dan di negara yang sedang berkembang angka mortalitas lebih tinggi dari 10%

(Ashkenazi dan Thomas, 1999). Kejadian mortalitas demam tifoid pada anak lebih

rendah apabila dibandingkan dengan dewasa, di mana angka mortalitas pada anak-

anak hanya 2,6% dan pada orang dewasa 7,4% (Noer, Waspadji, Nelwan, Setiawati,

Darmojo, Setiawan, Zahir, 1996).

8. Diagnosis

Diagnosis demam tifoid ditegakan atas dasar riwayat penyakit, gambaran

klinik dan hasil pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan leukosit, SGOT dan

SGPT, biakan darah dan Uji Widal. Penegakkan diagnosis demam tifoid secara pasti

dapat dilakukan apabila ditemukan Salmonella typhi dalam darah, sumsum tulang,

tinja atau urin (Noer, Waspadji, Nelwan, Setiawati, Darmojo, Setiawan, Zahir, 1996).

Biakan tinja positif menyokong diagnosis klinis demam tifoid.

Peningkatan titer Uji Widal empat kali lipat selama 2 sampai 3 minggu memastikan

diagnosis demam tifoid. Reaksi Widal tunggal dengan titer antibodi O yaitu 1 : 320

atau titer antibodi H yaitu 1 : 640 menyokong diagnosis demam tifoid pada pasien

dengan gambaran klinis yang khas. Pada beberapa pasien Uji Widal tetap negatif

pada pemeriksaan ulang, walaupun biakan darah positif (Mansjoer, Triyanti, Savitri,

Wardhani, Setiowulan, 1999).

Page 42: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

14  

9. Penatalaksanaan terapi

a. Outcome

Outcome terapi kasus penyakit demam tifoid adalah mengurangi gejala

dan komplikasi.

b. Sasaran dan tujuan terapi

1) Menurunkan jumlah bakteri Salmonella typhi yang terdapat di tempat

infeksi dengan tujuan memberikan terapi kausatif.

2) Menurunkan suhu badan ke kondisi normal yaitu 36-37 C dengan tujuan

memberikan terapi simptomatis.

3) Mengurangi gejala klinik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi

sebagai pengobatan simptomatis.

4) Mengembalikan kondisi tubuh ke kondisi semula yaitu kondisi tubuh yang

sehat dengan tujuan memberikan terapi suportif.

c. Strategi terapi

Penderita demam tifoid dengan gejala klinik sebaiknya dirawat di rumah

sakit dengan harapan dapat mengoptimalkan terapi termasuk meminimalkan

komplikasi dan mencegah pencemaran atau kontaminasi. Terapi demam tifoid terdiri

dari :

1) Terapi non-farmakologi

a) Istirahat. Pasien harus tirah baring absolute sampai minimal 7 hari bebas

demam atau kurang lebih selama 14 hari. Maksud tirah baring adalah

Page 43: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

15  

untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi

usus. Mobilisasi pasien dilakukan secara bertahap, sesuai dengan

pulihnya kekuatan pasien (Noer, Waspadji, Nelwan, Setiawati, Darmojo,

Setiawan, Zahir, 1996).

b) Perawatan profesional. Pasien dengan kesadaran yang menurun, posisi

tubuhnya harus diubah-ubah pada waktu tertentu untuk menghindari

komplikasi pneumonia, hipostatik dan dekubitus. Defekasi dan buang air

kecil perlu diperhatikan karena kadang-kadang terjadi obstipasi dan

retensi urin (Noer, Waspadji, Nelwan, Setiawati, Darmojo, Setiawan,

Zahir, 1996).

c) Nutrisi. Pasien harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral

maupun parenteral. Cairan parenteral diindikasikan pada pasien sakit

berat, ada komplikasi dan penurunan kesadaran serta sulit makan. Cairan

harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Selain itu pasien

diharapkan diet dengan kandungan kalori dan protein yang cukup.

Sebaiknya rendah selulosa (rendah serat) untuk mencegah perdarahan

usus atau perforasi usus. Diet untuk penderita demam tifoid, biasanya

diklasifikasikan atas diet cair, bubur lunak, tim dan nasi biasa

(Hadinegoro, 2008).

Page 44: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

16  

2) Terapi farmakologi

a) Terapi simptomatis

Terapi simptomatis dapat diberikan dengan pertimbangan untuk

perbaikan keadaan umum penderita, yakni vitamin, antipiretik untuk

kenyamanan penderita terutama untuk anak dan antiemetik jika penderita

muntah (Hadinegoro, 2008).

b) Terapi antibiotika

Terapi antibiotika kloramfenikol masih merupakan pilihan pertama pada

pengobatan penderita demam tifoid. Dosis yang diberikan adalah 50-75

mg/kg BB/hari dapat diberikan setiap 6-8 jam untuk pemberian secara

p.o./i.v. (maksimal 4 g/hari) (Gennrich dan Chan, 2004). Ampisilin

memberikan respon perbaikan klinis yang kurang apabila dibandingkan

dengan kloramfenikol. Dosis yang dianjurkan adalah 200 mg/kg BB/hari

dibagi dalam 4 kali pemberian secara intravena. Amoksilin dengan dosis

100 mg/kg BB/hari dibagi dalam 4 kali pemberian per oral. Kombinasi

trimethoprim sulfametaksazol (TMP-SMZ) dengan dosis yang dianjurkan

adalah TMP 10 mg/kg/hari atau SMZ 50 mg/kg BB/hari dibagi dalam 2

dosis (Soedarmo, Garna, Hadinegoro, Satari, 2008). Pemberian

sefalosporin generasi ketiga seperti seftriakson 50-75 mg/kg BB/hari

dalam 1 atau 2 dosis (2-4 gram/hari untuk dosis dewasa) atau sefotaksim

40-80 mg/kg BB/hari dalam 2-3 dosis untuk pemberian secara i.v.

(Anonim, 2003). Cefadroxil dengan pemberian dosis secara p.o. sebesar

Page 45: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

17  

30 mg/kg BB/hari dalam 2 dosis (maksimal 2 g/hari) (Gennrich dan Chan,

2004). Thiamphenicol dengan dosis 30-100 mg/kg BB/hari (p.o.)

(Anonim, 2009b).

B. Pengobatan pada Anak

Pentingnya perhatian terhadap pengobatan pada anak karena anak

terutama neonatus mempunyai respon yang berbeda terhadap obat dibanding orang

dewasa. Perhatian khusus diberikan pada masa neonatal (umur 0-30 hari) karena

dosis harus selalu dihitung dengan cermat. Pada umur ini resiko toksisitas bertambah

karena filtrasi renal yang belum efisien, defisiensi relatif enzim, sensitifitas organ

sasaran yang berbeda dan belum adekuatnya sistem detoksifikasi yang menyebabkan

lambatnya ekskresi obat (Anonim, 2000b).

Perhitungan dosis untuk anak bisa dihitung dari dosis dewasa berdasarkan

umur, berat badan, luas permukaan badan atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

Sedangkan metode yang paling akurat adalah berdasarkan luas permukaan badan

(Anonim, 2000b) untuk dapat menentukan dosis obat disarankan beberapa

penggolongan untuk membagi masa anak-anak. Berikut ini adalah penggolongan

didasarkan pada saat terjadinya perubahan biologis (Anonim, 2000a) yaitu :

1. Neonatus : awal kelahiran - umur 1 bulan

2. Bayi : 1 bulan - 1 tahun

3. Anak : 1-12 tahun

4. Remaja : 13-17 tahun

Page 46: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

18  

5. Dewasa : > 18 tahun

C. Antibiotika

Antibiotika merupakan obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba

yang merugikan manusia dan antimikroba hanya terbatas pada jasad renik tidak

termasuk kelompok parasit (Setiabudy dan Gan, 1995). Antibiotika yang digunakan

untuk terapi infeksi Salmonella invasif (masuknya bakteri ke dalam jaringan tubuh)

adalah ampisilin, trimetoprim, sulfametoksazol, sefalosporin atau kloramfenikol

(Jawetz, Melnick, Adelberg, 1996).

Mekanisme kerja antibiotika dapat bersifat bakterisid bila membunuh

bakteri dan bakteriostatik bila menghambat pertumbuhan bakteri. Cara kerja

antibiotika adalah sebagai berikut menghambat metabolisme sel mikroba (contoh :

sulfonamida, trimetoprim dan sebagainya), menghambat sintesis dinding sel mikroba

(contoh : penisilin, sefalosporin, basitrasin, dan sikloserin), merusak keutuhan

membran sel mikroba (contoh : polimiksin), menghambat sintesis protein mikroba

(contoh : golongan aminoglikosida, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, dan

kloramfenikol) dan menghambat serta merusak sintesis asam nukleat mikroba (contoh

: rifampisin dan golongan kuinolon) (Setiabudy dan Gan, 1995).

Prinsip penggunaan antibiotika didasarkan pada dua pertimbangan utama

yaitu penyebab infeksi dan faktor pasien (Anonim, 2000b). Perlu pula beberapa

pertimbangan, yaitu spektrum antibiotik, efektivitas, sifat-sifat farmakokinetik,

Page 47: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

19  

keamanan, pengalaman klinik sebelumnya, kemungkinan terjadinya resistensi kuman,

super infeksi dan harga yang terjangkau (Anonim, 1992).

D. Drug Related Problems (DRPs)

Pengertian drug related problems (DRPs) yaitu kejadian-kejadian yang

tidak diinginkan yang dialami pasien yang diduga atau terlibat dalam terapi obat yang

menginginkan tercapainya tujuan terapi. Drug related problems (DRPs) merupakan

sebuah konsekuensi dari kebutuhan akan obat yang tidak tercapai (Cipolle, Strand,

Moley, 2004).

Salah satu tugas dan tanggung jawab farmasis dalam melakukan

pelayanan kefarmasian yaitu melakukan identifikasi, mengatasi dan mencegah

terjadinya DRPs. Untuk dapat mengidentifikasi, mengatasi dan mencegah DRPs,

farmasis harus dapat memahami bagaimana pasien dengan DRPs ada dalam

komunitas klinis. DRPs memiliki 3 komponen utama yaitu :

1. Kejadian atau risiko yang tidak diinginkan yang dialami pasien. Masalah

dapat berupa komplain medis, tanda, symptom, diagnosis, penyakit,

ketidakmampuan, nilai laboratorium yang tidak normal atau sindrom.

2. Terapi obat (produk dan atau aturan dosis) yang dilakukan.

3. Hubungan yang terjadi (atau diduga) antara kejadian pada pasien yang tidak

diinginkan dan terapi obat. Hubungannya dapat berupa :

a. konsekuensi terapi obat, hubungan langsung atau sebab akibat, atau

Page 48: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

20  

b. membutuhkan tambahan atau modifikasi terapi obat sebagai pemecahan

maupun pencegahannya.

Pencegahan DRPs dapat diatasi jika penyebabnya dapat diketahui secara pasti. Oleh

karena itu penting untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan DRPs serta penyebab

yang biasanya muncul. Berikut ini tabel I yang merupakan rangkuman dari penyebab

yang umumnya dapat menimbulkan DRPs (Cipolle, Strand, Moley, 2004).

Tabel II. Pengkategorian dan Rangkuman dari Penyebab Munculnya Drug Related Problems (DRPs) (Cipolle, Strand, Moley, 2004)

Drug Related Problems Penyebab Umum Terjadinya DRPs

1. Tidak perlu obat (Unnecesary drug Therapy)

a. Obat yang diberikan tidak ada indikasi pada saat itu. b. Pemberian obat kombinasi yang seharusnya cukup

dengan satu obat saja. c. Kondisi pasien yang lebih baik disembuhkan dengan

terapi non farmakologi. d. Pasien meminum obat untuk mencegah efek samping

yang seharusnya dapat dihindarkan. 2. Butuh obat

(Need for additional drug therapy)

a. Kondisi baru yang membutuhkan obat. b. Kondisi yang memiliki resiko kejadian efek samping

dan membutuhkan obat untuk mencegahnya. c. Kondisi yang membutuhkan kombinasi obat.

3. Obat tidak efektif (Ineffective drug)

a. Obat yang diberikan bukan yang paling efektif untuk mengatasi masalah pasien.

b. Kondisi pasien susah disembuhkan dengan obat yang diberikan.

c. Cara pemberian obat yang tidak sesuai. 4. Dosis kurang

(Dosage too low) a. Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk

menimbulkan respon. b. Interval pemberian kurang untuk menimbulkan respon

yang diinginkan. c. Interaksi obat mengurangi kadar obat aktif yang

tersedia. d. Durasi pemberian obat terlalu pendek untuk

menghasilkan respon yang diinginkan. 5. Dosis berlebih

(Dosage too high) a. Dosis yang digunakan pasien terlalu tinggi. b. Frekuensi pemberian obat terlalu pendek. c. Durasi terapi obat terlalu lama. d. Pemberian obat dilakukan terlalu cepat.

Page 49: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

21  

6. Efek obat yang tidak diinginkan (Adverse Drug Reaction)

a. Obat yang diberikan menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.

b. Dibutuhkan obat yang lebih aman karena ada faktor resiko.

c. Interaksi obat menghasilkan reaksi yang tidak diinginkan.

d. Regimen dosis yang diberikan atau diganti terlalu cepat.

e. Obat yang diberikan menimbulkan reaksi alergi. f. Obat yang diberikan kontraindikasi karena ada faktor

resiko. 7. Ketidaktaatan Pasien

(Uncompliance) a. Pasien tidak mengeri instruksi yang diberikan. b. Pasien lebih memilih tidak meminum obat. c. Pasien lupa meminum obat. d. Obat terlalu mahal bagi pasien. e. Pasien tidak dapat meminum atau menggunakan

sendiri obat dengan tepat. f. Obat tidak tersedia bagi pasien.

E. SOAP (Subjective Data, Objective Data, Assessment and Plan)

Dalam proses pengumpulan informasi yang diperoleh dari medical record

(rekam medis) maka untuk mempermudah proses ini dibutuhkan suatu sarana atau

metode yang telah lama digunakan yaitu SOAP (Subjective data, Objective data,

Assessment and Plan). Dengan informasi (rekam medis) yang telah terkumpul

tersebut maka dapat membantu untuk dalam penyelesaian masalah atau situasi yang

kompleks (Kimble dan Young, 2005).

1. Subjective data (data subyektif)

Data subyektif merupakan informasi yang dapat diketahui dari informasi

yang diberikan oleh pasien, anggota keluarga pasien, atau tenaga medis yang merawat

pasien. Informasi yang termasuk dalam data subyektif (Jones dan Rospond, 2003)

yaitu :

Page 50: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

22  

a. keluhan atau gejala yang dirasakan pasien

b. riwayat terkait gejala yang dirasakan

c. riwayat penyakit

d. riwayat pengobatan, termasuk kepatuhan dan efek samping

e. alergi

f. riwayat sosial atau keluarga

2. Objective data (data obyektif)

Data obyektif ini berisi berdasarkan informasi hasil observasi atau

pengukuran (Kimble and Young, 2005). Informasi yang termasuk dalam data

obyektif (Jones dan Rospond, 2003) yaitu :

a. data vital

b. pemeriksaan fisik

c. hasil tes laboratorium

d. konsentrasi obat dalam serum

e. hasil tes diagnosa

f. profil pengobatan

3. Assessment

Setelah data subyektif dan obyektif terkumpul, untuk langkah selanjutnya

adalah menegakan diagnosis pasien. Selain itu juga diperlukan pengidentifikasian

terhadap DRPs (Kimble dan Young, 2005).

Page 51: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

23  

4. Plan

Pada tahap selanjutnya dilakukan suatu perencanaan terhadap terapi yang

akan diberikan atau direkomendasikan terhadap kasus DRPs yang telah diidentifikasi.

Selain itu juga diperlukan pembelajaran kepada pasien mengenai masalah kesehatan

serta pengobatan yang dilakukan untuk dapat mencapai target penyembuhan penyakit

maupun pemeliharaan kondisi pasien (Kimble dan Young, 2005).

F. Lama Rawat Inap

Lama rawat inap didefinisikan sebagai lama satu episode perawatan

pasien di rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit mencatat hari dan tanggal saat

pasien masuk dan keluar, kemudian lama rawat inap tersebut dihitung dengan cara

tanggal kepulangan dikurangi tanggal pada saat pasien masuk ke rumah sakit (Ridge,

Hoffmann, Zimmerman, 1997).

G. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran evaluasi

penggunaan antibiotika pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap

RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.

Page 52: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pasien anak

penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM ini

merupakan jenis penelitian non-eksperimental (observatif) dengan rancangan

penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Penelitian ini dikatakan termasuk

penelitian noneksperimental karena peneliti tidak memberikan perlakuan terhadap

subyek uji dan hanya melakukan pengamatan atau observasi. Rancangan penelitian

deskriptif evaluatif karena penelitian ini dilakukan hanya bertujuan melakukan

eksplorasi deskriptif dari fenomena kesehatan yang terjadi dan kemudian

mengevaluasi data dari rekam medis. Penelitian bersifat retrospektif karena perolehan

data berasal dari lembar rekam medis pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi

Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.

B. Definisi Operasional

1. Lembar rekam medis (medical record) merupakan lembar catatan dokter dan

perawat yang berisi data klinis serta perkembangan kondisi pasien anak

penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.

2. Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella typhi.

24  

Page 53: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

25  

3. Pasien anak dalam penelitian ini adalah semua penderita demam tifoid yang

berumur kurang dari atau sama dengan 12 tahun tanpa penyakit penyerta yang

menjalani perawatan dengan pengobatan hingga dinyatakan sembuh oleh

dokter di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode

Juni 2008 – Juni 2009 dan masing-masing anak digolongkan berdasarkan

jenis kelamin. Masing-masing dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

a. Umur ≤ 1 tahun (neonatus)

b. Umur > 1-5 tahun (balita)

c. Umur > 5-12 tahun (anak sekolah)

4. Kelas perawatan pasien yang tercantum pada rekam medis, yaitu kelas I, II

dan III.

5. Lama rawat inap adalah lama waktu perawatan pasien anak penderita demam

tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode

Juni 2008 – Juni 2009 yang tercantum pada rekam medis pasien, dihitung

dari hari saat pasien masuk sampai hari pasien pulang.

6. Jenis obat antibiotika adalah berbagai obat antibiotika dalam golongan yang

diberikan kepada pasien anak penderita demam tifoid selama mendapat

perawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

periode Juni 2008 – Juni 2009. Obat antibiotika yang dibagi menjadi jenis

antibiotika tunggal dan kombinasi.

7. Drug related problems (DRPs) yaitu masalah-masalah yang timbul

sehubungan dengan pemberian antibiotika pasien anak penderita demam tifoid

Page 54: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

26  

di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni

2008 – Juni 2009.

8. Fokus penentuan DRPs pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat

Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009

meliputi :

a. Terapi obat yang tidak perlu yaitu DRPs yang terjadi jika pasien tidak

memiliki indikasi yang mendukung untuk mendapatkan terapi obat

antibiotika yang diberikan.

b. Membutuhkan obat tambahan yaitu DRPs yang terjadi jika pasien

memerlukan tambahan antibiotika lain atau dikombinasikan dengan

antibiotika yang sudah diterima pasien yang bertujuan untuk

menangani kemungkinan infeksi.

c. Salah obat yaitu DRPs yang terjadi jika pemilihan jenis dan rute

pemberian antibiotika yang digunakan pasien tidak sesuai dengan

disarankan untuk digunakan pada literatur pembanding.

d. Dosis terlalu rendah yaitu DRPs yang terjadi jika pasien menerima

dosis obat antibiotika yang terlalu rendah yaitu kurang dari kisaran

dosis yang normal atau waktu pemberian yang kurang tepat.

e. Adanya efek samping obat yaitu DRPs yang terjadi akibat penggunaan

obat antibiotika atau interaksi antara antibiotika yang digunakan

dengan obat-obat lain yang diterima pasien.

Page 55: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

27  

f. Dosis terlalu tinggi yaitu DRPs yang terjadi jika dosis antibiotika yang

diberikan ke pasien dosisnya terlalu tinggi atau melewati kisaran dosis

yang normal.

C. Subyek Uji

Subyek dalam penelitian ini adalah pasien umur ≤ 1-12 tahun dengan

diagnosis demam tifoid yang menjalani perawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD DR.

AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009. Jumlah kasus dalam

penelitian ini sebanyak 47 kasus.

D. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah rekam medis pasien

anak penderita demam tifoid yang di rawat di Instalasi Rawat Inap RSUD DR.

AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009.

E. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pasien anak

penderita demam tifoid dilakukan di instalasi catatan medik RSUD DR.

AGOESDJAM Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

Page 56: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

28  

F. Tata Cara Penelitian

Proses penyelesaian penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan,

yaitu :

1. Persiapan

Pada tahap ini dilakukan dengan penentuan dan penganalisisan masalah

yang akan dijadikan bahan penelitian. Selanjutnya survei terhadap jumlah pasien

demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode

Juni 2008 – Juni 2009. Kemudian dilakukan pembuatan proposal dan surat perijinan

untuk mendapatkan ijin melakukan penelitian di RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang.

2. Pengumpulan data

Proses pengambilan data meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

a. Penelusuran data

Dilakukan dengan cara melihat daftar data pasien dari instalasi catatan medis

RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang. Dari daftar data tersebut diketahui

jumlah kasus dan nomor rekam medis, selanjutnya data nomor rekam medis

tersebut digunakan untuk menelusuri lembar status pasien (lembar catatan

medis). Dari keseluruhan daftar data pasien yang mengalami demam tifoid

selama 1 tahun terakhir (periode Juni 2008 – Juni 2009) yang diperoleh, dipilih

hanya 47 kasus demam tifoid pada anak umur ≤ 1-12 tahun untuk pengambilan

data.

Page 57: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

29  

b. Pengambilan data

Lembar status pasien yang didapatkan dari hasil penelusuran seluruh data

pasien anak penderita demam tifoid sebanyak 47 kasus, selanjutnya data

masing-masing kasus ditulis kembali ke dalam lembar pencatatan. Data yang

dikumpulkan meliputi nomor rekam medik, jenis kelamin, umur, berat badan,

keluhan utama, diagnosa utama, utcome terapi yang terdiri dari lama perwatan

dan keadaan pasien keluar, data laboratorium, data tanda vital, terapi yang

diberikan dan perkembangan pasien selama menjalani perawatan.

3. Penyelesaian data

a. Pengolahan data

Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel atau gambar kemudian

dideskripsikan. Gambar berisi mengenai karakteristik demografi pasien yang

meliputi distribusi jenis kelamin, umur dan diagnosa penyakit; serta outcome

terapi yang meliputi lama rawat inap dan keadaan pasien keluar. Sedangkan

tabel data berisi profil penggunaan obat pasien selama rawat inap, pola

pemberian antibiotika selama rawat inap, dan kajian mengenai DRPs yang

dijabarkan menggunakan metode SOAP. Pada analisis kerasionalan dalam

penelitian ini parameter DRPs yang digunakan hanya 6 parameter tanpa

mengikutsertakan kepatuhan pasien, hal ini disebabkan karena adanya

keterbatasan dalam penelitian.

Page 58: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

30  

b. Evaluasi data

Evaluasi yang dilakukan berdasarkan kasus per kasus. Kerasionalan terapi

(DRPs) pemberian antibiotika selama rawat inap yang digunakan pada analisis

kasus berdasarkan pustaka acuan Background document: The Diagnosis,

treatment and prevention of typhoid fever, Communicable Disease

Surveillance and Response Vaccines and Biologicals (WHO), Informatorium

Obat Nasional Indonesia 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000,

Drug Information Handbook with International Trade Names Index Edisi 17,

PIO Indonesia, Pediatric Drug Reference 2004 Edition, MIMS Indonesia

Online.

4. Analisis hasil data

Untuk analaisis hasil dilakukan sebagai berikut :

a. Karakteristik demografi pasien digambarkan dalam persentase mengenai

distribusi jenis kelamin, umur, diagnosa penyakit dan outcome yang dihitung

dengan cara membagi antara jumlah kasus pada tiap kelompok dengan jumlah

keseluruhan kasus kemudian dikalikan 100%.

b. Pola penggunaan antibiotika yang meliputi golongan dan jenis antibiotika yang

digunakan, waktu dan cara pemberian antibiotika.

c. Kajian DRPs dijabarkan dengan metode SOAP. Pada bagian subjective

dijabarkan mengenai jenis kelamin, umur, berat badan, keluhan utama,

diagnosa utama dan keadaan pasien keluar. Bagian objective mengenai data

laboratorium, data tanda vital dan terapi yang diberikan selama perawatan.

Page 59: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

31  

Sedangkan pembahasan DRPs akan dijabarkan dalam assessment yang akan

diselesaikan atau dipecahkan melalui plan.

d. Semua kajian DRPs kemudian dirangkum dan dikelompokkan berdasarkan

kasus yang terjadi pada keenam parameter DRPs beserta jenis obat dan zat

aktifnya disertai penilaian dan rekomendasi terhadap adanya DRPs.

G. Kesulitan Penelitian

Kesulitan yang ditemui dalam penelitian ini, antara lain :

1. Waktu pengambilan data cukup singkat. Selain itu, pengambilan data tidak dapat

dilakukan setiap hari. Hal tersebut dapat sedikit teratasi dengan mempersiapkan

lembar pengumpul data yang berisi tabel-tabel mengenai data yang akan diambil

sehingga mempermudah dan mempercepat proses pencatatan ulang rekam medis. 

2. Kesulitan pada saat melakukan pencatatan ulang setiap lembar status pasien

karena terdapat tulisan yang yang tidak jelas pada lembar status pasien, seperti

diagnosa pasien, jenis dan dosis obat serta waktu pemberian obat yang tidak

selalu ditulis lengkap dalam lembar status pasien. Kesulitan ini dapat teratasi

dengan bertanya pada staf di Instalasi Rekam Medis dan apoteker di bagian

Instalasi Farmasi RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang.  

Page 60: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak

Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 dilakukan dengan penelusuran terhadap

kasus pasien anak (pediatri) yang dinyatakan terdiagnosis demam tifoid. Berdasarkan

data pasien anak yang telah dikelompokkan, diperoleh 47 kasus, akan tetapi dalam

proses analisis hanya digunakan data lembar status pasien sebanyak 40 kasus dengan

menghitung banyaknya kasus rawat inap yang terjadi selama periode Juni 2008 – Juni

2009 dan data yang dapat dianalisis. Adanya pengurangan jumlah kasus yang diteliti

dalam penelitian ini disebabkan karena umur pasien yang tidak termasuk dalam range

(≤ 1-12 tahun) yaitu 6 kasus dan 1 kasus dengan data yang tidak lengkap.

Hasil penelitian Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak

Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 dibagi menjadi karakteristik demografi

pasien, profil penggunaan obat secara kseluruhan selama pasien dirawat inap, profil

penggunaan antibiotika, outcome terapi dan kajian DRPs.

Karakteristik demografi pasien anak penderita demam tifoid meliputi

distribusi jenis kelamin, umur dan berat badan. Profil penggunaan obat selama pasien

dirawat inap meliputi semua golongan obat yang diberikan kepada pasien selama

rawat inap. Profil penggunaan antibiotika terbagi menjadi golongan dan jenis 

32  

Page 61: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

33  

a

k

l

y

1

R

d

antibiotika.

keluar. Seda

lampiran, ke

yang terjadi

antibiotika,

Untuk outc

angkan kajia

emudian pem

pada masing

indikasi dan

come terapi

an DRPs dija

masalahan ya

g-masing ka

n pilihan ter

meliputi la

abarkan deng

ang diperole

asus.

rapi antibioti

ama rawat

gan menggu

eh dibahas b

ika, dan wak

inap dan ke

unakan metod

berdasarkan k

ktu pemberi

eadaan pasi

de SOAP pa

kategori DR

ian

ien

ada

Ps

A. Karakteeristik Demmografi Pasieen

1. Distribu

RSUD DR.

dilihat pada

GambTif

usi jenis kela

Pengelompo

AGOESDJ

gambar 1 be

bar 1. Distrifoid di Insta

45%

amin

okan kasus

JAM Ketap

erikut ini.

busi Jenis Kalasi Rawat

Period

demam tifoi

pang berdasa

Kelamin padInap RSUD

de Juni 2008

id pada ana

arkan distrib

da Pasien AD DR. AGOE8 – Juni 200

 

55%

ak di Instala

busi jenis k

Anak PenderESDJAM K9

asi Rawat In

kelamin dap

rita DemamKetapang

1 Laki‐laki

2 Perempuan

nap

pat

m

 

Page 62: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

34  

Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa jenis kelamin laki-laki pada

pasien anak penderita demam tifoid sebanyak 22 pasien (55%) dan sisanya berjenis

kelamin perempuan yaitu sebanyak 18 pasien (45%). Dari distribusi jenis kelamin ini

dapat diketahui yakni secara statistik angka kejadian kasus demam tifoid antara

pasien anak laki-laki tidak berbeda jauh dibandingkan pada anak perempuan.

Meskipun jumlah persentase pasien anak berjenis kelamin laki-laki pada kasus

demam tifoid lebih banyak daripada anak perempuan, persentase ini tidak dapat

dijadikan ukuran bahwa prevalensi demam tifoid lebih banyak terjadi pada laki-laki.

Sebab demam tifoid dapat menyerang pada setiap orang tanpa melihat jenis kelamin.

Adanya persentase pasien anak laki-laki lebih banyak menderita demam

tifoid dibandingkan anak perempuan, karena anak laki-laki lebih sering melakukan

aktivitas di luar rumah. Hal ini memungkinkan anak laki-laki mendapatkan resiko

lebih besar terkena penyakit demam tifoid dibandingkan dengan anak perempuan.

2. Distribusi umur

Gambaran mengenai distribusi umur pasien anak penderita demam tifoid

di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang dapat dilihat pada

gambar 2 di bawah ini.

  

Page 63: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

35  

u

a

t

s

m

d

k

j

t

Gamba

umur ≤ 1 tah

angka kejad

tahun yaitu

sebanyak 7

menunjukan

demam tifoi

kebiasaan m

jalan yang h

terjamin keb

ar 2. DistribInstalasi R

Pengelompo

hun, > 1-5 ta

dian demam

sebanyak 3

pasien (17%

n bahwa pad

id, karena pa

membeli mak

higienenya t

bersihannya

busi Umur pRawat Inap

Period

okan umur p

ahun dan > 5

tifoid bany

1 pasien (78

%) dan anak

da umur > 5-

ada umur ter

kanan dan m

tidak dapat

berperan bes

78%

 

pada Pasienp RSUD DRde Juni 2008

pasien dibag

5-12 tahun. P

yak diderita

8%), diikuti

umur ≤ 1 ta

-12 tahun m

rsebut adalah

minuman di l

dijamin. Ol

sar dalam pe

5%

n Anak Pend. AGOESDJ

8 – Juni 200

gi menjadi

Pada gambar

oleh anak p

anak pada r

ahun sebany

merupakan um

h usia sekola

ingkungan s

leh karena i

enyebaran Sa

17%

derita DemaJAM Ketap9

3 bagian ya

r 2 tersebut

pada rentang

rentang umu

yak 2 pasien

mur yang ra

ah dan merek

sekolah mau

itu lingkung

almonella typ

am Tifoid dpang

aitu kelomp

tampak bahw

g umur > 5-

ur > 1-5 tah

n (5%). Hal

awan terjang

ka mempuny

upun di pingg

gan yang tid

yphi.

≤ 1 th

> 1 ‐ 5 th

> 5 ‐ 12 th

di

pok

wa

-12

hun

ini

kit

yai

gir

dak

 

Page 64: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

36  

3

g

k

A

u

d

p

d

d

3. Distribu

gejala klinik

kasus dema

AGOESDJA

utama. Adap

dan demam

GamDemam

penyakit la

dibandingka

demam tifoi

usi diagnosa

Diagnosa pe

k yang ada d

am tifoid p

AM Ketapan

pun diagnos

tifoid denga

mbar 3. Distm Tifoid di I

Pada gamb

ain memilik

an diagnosa

id menyatak

75

a penyakit

enyakit dem

dan disertai

pada pasien

ng dilakukan

sa utama pad

an penyakit l

tribusi DiagInstalasi Ra

Period

ar 3 dapat

ki persentas

yang hanya

kan bahwa p

5%

mam tifoid da

hasil pemer

n anak di

n diagnosa

da kasus ini

lain.

gnosa Penyaawat Inap Rde Juni 2008

dilihat bah

se yang leb

a demam tif

pasien hany

 

25%

apat dilakuk

riksaan penu

Instalasi R

penyakit di

dibagi menj

akit pada PaRSUD DR. A8 – Juni 200

hwa diagno

bih tinggi

foid yaitu 25

a menderita

kan dengan m

unjang labor

Rawat Inap

nyatakan da

njadi 2 yaitu

asien Anak AGOESDJA

9

sa demam

yaitu 75%

5% (10 pasi

a demam tifo

Demam

Demampenyaki

melihat geja

ratorium. Pa

RSUD D

alam diagno

demam tifo

Penderita AM Ketapan

tifoid deng

% (30 pasie

ien). Diagno

foid saja tan

m tifoid

m tifoid denganit lain

la-

ada

DR.

osa

oid

ng

gan

en)

osa

npa

 

 

Page 65: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

37  

disertai penyakit lain. Sedangkan demam tifoid dengan penyakit lain yaitu pasien

tidak hanya menderita demam tifoid tetapi juga penyakit lain. Hal ini dapat

disebabkan karena pasien sebelumnya sudah terinfeksi mikroba, misalnya dalam

kasus ini adalah malaria yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium.

B. Profil Penggunaan Obat

Terapi pengobatan pada pasien anak penderita demam tifoid tanpa

penyakit lain maupun demam tifoid dengan penyakit lain ini terdiri dari 8 kelas

terapi.

Tabel III. Profil Penggunaan Obat pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

Periode Juni 2008 – Juni 2009

NO Penggolongan obat Jumlah kasus (n=40)

Persentase (%)

1 Sistem Gastrointestinal 37 92,5 2 Sistem Pernafasan 3 7,5 3 Sistem Saraf Pusat 38 95 4 Hormon 1 2,5 5 Antiinfeksi 40 100 6 Vitamin dan mineral 1 2,5 7 Nutrisi 38 95 8 Larutan intravena dan steril lain 8 20

Penggunaan obat terbanyak terdapat pada kelas terapi obat antiinfeksi.

Posisi kedua penggunaan obat terbanyak ditempati oleh kelas terapi nutrisi dengan

jumlah dalam kasus sebanyak 59 kasus dibandingkan dengan obat pada sistem saraf

  

Page 66: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

38  

pusat yang hanya 55 kasus. Hal tersebut sesuai dengan terapi pilihan untuk mencapai

tujuan pengobatan yang dilakukan pada subyek penelitian.

1. Obat sistem gastrointestinal

Gangguan saluran cerna yang dialami pasien yang menjalani perawatan

di rumah sakit dapat berupa penyakit yang sudah diderita pasien sebelumnya atau

karena gangguan pada saat perawatan di rumah sakit. Golongan obat yang bekerja di

sistem gastrointestinal digunakan untuk menurunkan atau mengurangi keasaman

lambung, mengurangi rasa mual dan muntah, mengatasi diare, serta perut kembung

(antiflatulen) yang diderita oleh pasien. Gejala gastrointestinal timbul karena bakteri

Salmonella typhi di dalam tubuh menempel pada usus sehingga menyebabkan

terjadinya luka pada usus (ulkus).

2. Obat sistem pernafasan

Obat saluran nafas digunakan untuk mengurangi gejala batuk yang

mungkin disebabkan karena adanya Salmonella typhi yang masuk ke paru atau

bronkhi. Pengobatan yang diberikan bersifat pengobatan simptomatis untuk

mengurangi gejala batuk, pada kasus ini diatasi dengan pemberian ekspektoran dan

mukolitik.

3. Obat sistem saraf pusat

Penggunaan obat sistem saraf pusat yang paling banyak digunakan adalah

golongan analgesik (non opiat) dan antipiretik. Golongan obat analgesik-antipiretik

digunakan dengan tujuan mengurangi gejala klinis yang muncul seperti sakit kepala

(pusing), panas maupun demam tinggi. Selain itu dapat juga digunakan golongan obat

  

Page 67: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

39  

OAINS untuk mengatasi rasa nyeri, sakit kepala dan demam, pada kasus ini OINS

yang digunakan yaitu diclofenac Na dan ibuprofen. Sebaiknya ibuprofen tidak

digunakan dalam jangka panjang terutama untuk anak-anak karena dapat

menyebabkan Reyes Syndrome. Gejala klinis demam tifoid pada anak juga timbul

gejala kejang oleh karena itu dalam kasus ini terdapat penggunaan diazepam selama

perawatan di rumah sakit.

4. Hormon

Obat hormonal yang digunakan adalah obat golongan kortikosteroid

terutama antiinflamasi sistemik. Jenis obat yang digunakan adalah dexamethasone.

Golongan kortikosteroid digunakan sebagai anti-inflamasi. Obat ini digunakan

sebagai anti radang atau anti alergi bila pasien mengalami peradangan atau alergi.

5. Antiinfeksi

Terapi dengan antiinfeksi terutama antibiotika merupakan strategi utama

dalam pengobatan penyakit demam tifoid. Penyakit demam tifoid disebabkan karena

bakteri Salmonella typhi yang berada dalam tubuh oleh karena itu pemberian

antibiotika bertujuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri

tersebut. Pada penelitian ini dari 40 kasus demam tifoid terdapat 30 kasus pasien

mengalami demam tifoid yang disertai malaria. Dalam pengatasan kasus ini maka

pemberian antimalaria akan sangat efektif untuk mengatasi penyakit malaria.

  

Page 68: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

40  

6. Vitamin dan mineral

Pemberian vitamin dan mineral sangat penting untuk pasien yang

menjalani perawatan di rumah sakit untuk menjaga kondisi tubuh pasien. Terutama

karena pasien yang lebih rentan terkena penyakit.

7. Nutrisi

Ketersediaan nutrisi diperlukan pada pasien yang menjalani perawatan di

rumah sakit. Pemberian nutrisi harus dapat diperhatikan untuk mencegah terjadinya

malnutrisi dan dehidrasi. Hampir semua pasien mendapatkan tambahan elektrolit

(natrium, kalium, klorida) untuk mengatasi dan mencegah terjadinya dehidrasi.

Suplemen dan penambah nafsu makan akan lebih memberikan manfaat ketahanan

sistem imun tubuh pasien dengan asupan makanan yang cukup.

8. Larutan intravena dan steril lain

Cairan intravena yang mengandung dekstrosa diberikan untuk menjaga

keseimbangan kondisi pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit dan tidak

cukup memenuhi asupan secara per oral.

C. Profil Penggunaan Antibiotika

Profil penggunaan antibiotika dalam penelitian ini dibagi menjadi

golongan dan jenis antibiotika, cara pemberian, dan waktu pemberian antibiotika.

1. Golongan dan jenis antibiotika

Golongan antibiotika dalam penelitian ini dibagi menjadi golongan

kloramfenikol, sefalosporin generasi I dan sefalosporin generasi III. Jumlah

  

Page 69: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

41  

penggunaan antibiotika golongan kloramfenikol terdapat 45 dalam kasus dengan

presentase 65,2%. Banyaknya jumlah penggunaan antibiotika golongan

kloramfenikol dibandingkan dengan antibiotika golongan sefalosporin generasi I

(2,9%) dan sefalosporin generasi III (31,9%) pada tabel IV menunjukkan bahwa

kloramfenikol merupakan antibiotika pilihan utama untuk demam tifoid pada pasien

anak di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008

– Juni 2009 karena keampuhan kloramfenikol yang masih diakui berdasarkan

efektivitasnya terhadap Salmonella typhi disamping obat tersebut relatif murah.

Tabel IV. Golongan Antibiotika Pengobatan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

Periode Juni 2008 – Juni 2009

NO Golongan obat Jumlah obat dalam kasus (n=69) Persentase (%) 1 Kloramfenikol 45 65,2 2 Sefalosporin generasi I 2 2,9 3 Sefalosporin generasi III 22 31,9

Antibiotika golongan kloramfenikol merupakan antibiotika yang bersifat

bakteriostatik terutama terhadap bakteri Gram (-). Kloramfenikol mengikat 50S

secara reversibel dan menghambat kerja dari peptidil transferase sehingga pengikat

asam amino ke peptida baru menjadi terhambat. Akibatnya sintesis protein menjadi

terhambat. Menurut WHO, angka relaps pada pengobatan demam tifoid dengan

menggunakan kloramfenikol berkisar 5-7% untuk penggunaan jangka panjang (14

hari). Jenis antibiotika golongan kloramfenikol yang banyak digunakan dalam

  

Page 70: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

42  

penelitian ini adalah Colsancetine® yang diberikan secara i.v. dengan jumlah dalam

kasus sebanyak 26 (37,7%).

Tabel V. Golongan dan Jenis Antibiotika Pengobatan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=69)

Persentase (%)

Kloramfenikol Chloramphenicol Na succinate

Colsancetine® larutan i.v

26 37,7

Chloramphenicol palmitate

sirup 1 1,4

Thiamphenicol Biothicol® kapsul 3 4,4 sirup kering

4 5,8

Thiamycin® sirup 2 2,9 sirup forte

3 4,4

kaplet 3 4,4 kapsul 2 2,9

Chloramphenicol Chloramex® serbuk i.v.

1 1,4

Sefalosporin generasi I

Cefadroxil monhydrate

Cefat® sirup kering

2 2,9

Sefalosporin generasi III

Cefotaxime Na Taxegram® serbuk i.v.

17 24,6

Ceftriaxone Terfacef® serbuk i.v.

5 7,2

Sedangkan golongan sefalosporin merupakan golongan antibiotika yang

bersifat bakterisid (pada fase pertumbuhan bakteri) terutama bakteri Gram negatif,

dengan menghambat sintesis peptidoglikan yang merupakan komponen penyusun

dinding sel bakteri. Jenis obat golongan sefalosporin yang digunakan untuk

pengobatan demam tifoid dalam penelitian ini terdiri atas 2 golongan dengan masing-

  

Page 71: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

43  

masing jenis obat, golongan sefalosporin generasi I yaitu Cefat® dengan presentase

2,9%, dan sefalosporin generasi III yaitu Taxegram® (24%) dan Terfacef® (7,2%).

2. Cara pemberian antibiotika

Cara pemberian obat antibiotika pada penelitian ini ada 2 macam yaitu

peroral dan parenteral. Kedua macam cara pemberian tersebut disesuaikan dengan

kondisi pasien. Pemberian secara parenteral paling banyak digunakan pada 49 dalam

kasus. Perkembangan kondisi pasien yang pada umumnya mengalami mual dan

muntah merupakan faktor pendukung yang menyebabkan antibiotika diberikan secara

parenteral. Pemberian secara parenteral juga memiliki keuntungan seperti dapat

mencapai efek yang cepat, kadar obat di dalam darah tetap sehingga efek obat yang

diharapkan lebih maksimal.

Pemberian antibiotika secara parenteral dapat dihentikan dan digantikan

dengan pemberian secara peroral pada saat kondisi pasien sudah tidak mengalami

mual dan muntah. Pada penelitian ini terdapat 20 dalam kasus untuk pemberian

antibiotika secara peroral.

D. Outcome Terapi

Outcome terapi dapat diketahui dari lama rawat inap dan keadaan pasien

saat keluar dari rumah sakit.

1. Lama Rawat Inap

Pasien demam tifoid pada anak yang dirawat di Instalasi Rawat Inap

RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009 mempunyai lama

  

Page 72: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

44  

r

k

t

d

k

d

s

rawat inap a

kasus (45%)

tersebut aga

diinginkan d

Gam

kemungkina

dan ada atau

selain demam

antara 1-3 h

). Hal ini dis

ar pasien te

dapat dihinda

mbar 4. LamInstalasi R

Selain itu

an disebabka

u tidaknya p

m tifoid.

2

d

2. Keadaan

dapat berupa

n pasien kel

Keadaan pa

a keadaan m

45%

hari sebanya

sebabkan ol

erbebas dari

ari.

ma PerawataRawat Inap

Period

terdapat pu

an oleh fakto

penyakit lain

luar

asien keluar

membaik/sem

%

3

ak 21 kasu

eh karena ke

i demam se

an Pasien Ap RSUD DRde Juni 2008

ula pasien y

or derajat pen

n seperti haln

 

r rumah sak

mbuh, keluar

3%

us (52,5%) d

eputusan ten

ehingga terj

Anak Pender. AGOESDJ

8 – Juni 200

yang dirawa

nyakit yang

nya dalam p

kit merupak

r atas permi

52%

dan 4-6 hari

naga medis d

adinya relap

rita DemamJAM Ketap9

at antara 7

berbeda-bed

penelitian ini

i sebanyak

di rumah sak

ps yang tid

m Tifoid di pang

-9 hari, ya

da pada pasi

i yaitu malar

1 ‐ 3 hari

4 ‐ 6 hari

kan keadaan

ntaan sendir

n pasien ya

ri, rawat jala

7 ‐ 9 hari

18

kit

dak

ang

ien

ria

ang

an,

 

Page 73: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

45  

k

p

k

k

r

p

keadaan sem

pasien kelua

kasus (97%)

keadaan sem

Gam

rawat jalan,

penelitian in

makin parah

ar dari rumah

) keluar rum

mbuh.

mbar 5. KeaInstalasi R

Periode

Sedangkan

keadaan me

ni.

h, atau meni

h sakit yang

mah sakit den

adaan PasieRawat Inape Juni 2008

keadaan lai

emburuk dan

bberkaitan d

Identifikasi

dengan peng

E. Drug R

DRPs dilak

ggunaan ant

3

inggal. Gam

g menjalani p

ngan keadaa

n Anak Penp RSUD DR

– Juni 2009

in seperti pa

n pasien me

 

Related Prob

kukan deng

tibiotika sel

97%

3%

mbar berikut

perawatan de

an membaik

nderita Dem. AGOESDJ9 Berdasark

asien pulang

eninggal dun

t ini menyaj

emam tifoid

dan 1 kasus

mam Tifoid KJAM Ketapkan Outcom

g atas permi

nia tidak dite

ajikan keada

d. Sebanyak

s (3%) deng

Keluar di pang

me

intaan sendi

emukan dala

blems (DRPs

an mengeva

lama rawat

s)

aluasi perma

inap pada

asalahan ya

a pasien an

Membaik

Sembuh

aan

39

gan

iri,

am

k

ang

nak

 

Page 74: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

46  

penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

periode Juni 2008 – Juni 2009. Dari 40 kasus demam tifoid pada pasien anak di

Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni

2009 diperoleh 3 kasus DRPs yaitu kasus dosis kurang, dosis berlebih dan efek obat

yang tidak diinginkan. DRPs yang diperoleh yaitu 4 dalam kasus dosis kurang, 2

dalam kasus berlebih dan 2 dalam kasus efek obat yang tidak diinginkan.

Tabel VI. Jenis DRPs Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

Periode Juni 2008 – Juni 2009

NO Jenis DRPs Jumlah dalam kasus (n=40)

Nomor kasus Persentase (%)

1 DRP dosis kurang 4 10, 21, 27, 29 10 2 DRP dosis berlebih 2 20, 25 5 3 DRP efek obat yang tidak

diinginkan 2 3, 27 5

1. Dosis kurang

Evaluasi DRP dosis kurang pada penggunaan antibiotika dalam

penelitian ini perlu melihat antara antibiotika yang digunakan, bentuk sediaan

antibiotika tersebut, dan waktu penggunaan antibiotika. Pada pengobatan kurangnya

dosis yang diberikan akan mempengaruhi efek terapi yang akan dicapai serta lamanya

masa perawatan.

Pada kasus nomor 10 dan 21 terjadi DRP dosis terlalu rendah, pasien

menerima thiamphenicol (Biothicol®) hanya 125 mg sebanyak 3 kali/hari dalam

bentuk sediaan sirup kering. Sedangkan pada penggunaan Thiamycin®, terjadi DRP

dosis terlalu rendah pada kasus nomor 27 dan 29 pasien menerima thiamphenicol

  

Page 75: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

47  

sebesar 125 mg sebanyak 3 kali/hari dalam bentuk sirup. Berdasarkan MIMS,

antibiotika golongan thiamphenicol dosis untuk pasien anak sebesar 30-100

mg/kg/hari dalam dosis terbagi.

Tabel VII. Kasus DRPs Dosis Kurang pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

Periode Juni 2008 – Juni 2009

Jenis Antibiotika Nomor Kasus Penilaian Rekomendasi Thiamphenicol 10, 21 Pada kasus dosis yang

diberikan terlalu rendah, thiamphenicol (Biothicol®) diberikan 125 mg x 3/hari.

Dosis antibiotika thiamphenicol (Biothicol®) dinaikan menjadi 2 sdt (250 mg) setiap 3 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi (Anonim, 2009b).

27 Pada kasus dosis yang diberikan terlalu rendah, thiamphenicol (Thiamycin®) diberikan 125 mg x 3/hari.

Dosis antibiotika thiamphenicol (Thiamycin®) dinaikan menjadi 2 sdt (250 mg) setiap 3 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi (Anonim, 2009b).

29 Dosis antibiotika thiamphenicol (Thiamycin®) dinaikan menjadi 2 sdt (250 mg) setiap 4 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi (Anonim, 2009b).

2. Dosis berlebih

DRP dosis terlalu tinggi yang ditemukan pada penelitian ini yaitu pada

pemberian antibiotika chloramphenicol, thiamphenicol dan ceftriaxone. Pemberian

dosis antibiotika pada pasien anak perlu pertimbangan secara khusus karena pada usia

anak fungsi absorbsi, distribusi dan eliminasi belum dapat bekerja sempurna. Hal ini

  

Page 76: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

48  

dapat berpengaruh pada kadar obat dalam darah dan risiko terjadinya resistan

terhadap antibiotika yang digunakan.

Pada tabel VIII menunjukkan bahwa pada kasus nomor 20 dan 25 terjadi

DRP dosis terlalu tinggi, pasien menerima thiamphenicol (Thiamycin®) secara p.o.

dalam bentuk sediaan kaplet dengan dosis yaitu 1000 mg setiap 8 jam/hari.

Berdasarkan MIMS, antibiotika golongan thiamphenicol dosis untuk pasien anak

sebesar 30-100 mg/kg/hari dalam dosis terbagi.

Tabel VIII. Kasus DRPs Dosis Berlebih pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

Periode Juni 2008 – Juni 2009

Jenis Antibiotika Nomor Kasus Penilaian Rekomendasi Thiamphenicol 20, 25 Pada kasus dosis yang

diberikan terlalu tinggi, thiamphenicol (Thiamycin®) diberikan 1 g x 3/hari.

Dosis antibiotika thiamphenicol (Thiamycin®) diturunkan menjadi 250 mg setiap 3 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi (Anonim, 2009b).

3. Efek obat yang tidak diinginkan

Interaksi obat yang menyebabkan reaksi merugikan tetapi tidak ada

hubungannya dengan dosis obat merupakan salah satu bentuk efek obat yang tidak

diinginkan. Pemilihan antibiotika selain melihat efektivitas terapi dan dosisnya juga

perlu melihat adanya potensi interaksi antara anibiotika dengan obat selain antibiotika

yang diberikan pasien pada saat itu. Sehingga dalam terapi pasien anak perlu

diperhatikan obat-obat yang diberikan kepada pasien yang memungkinkan terjadinya

interaksi dengan antibiotika.

  

Page 77: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

49  

  

Tabel IX. Kasus DRPs Efek Obat yang Tidak Diinginkan pada Pasien Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

Jenis Antibiotika Nomor kasus Penilaian Rekomendasi Biothicol® (Thiamphenicol) dan Taxegram® (Cefotaxime Na)

3 Kombinasi (penggunaan yang bersamaan dengan penyesuaian dosis) antibiotik bakterisid (cefotaxime) dan bakteriostatik (tiamphenicol) akan merugikan karena jenis bakteriostatik akan memperlemah efek bakterisid.

Pada kasus penggunaan antara Taxegram® dan Biothicol® sebaiknya dipilih salah satu yaitu : Taxegram®, karena mengingat kondisi pasien yang lemah maka lebih baik dipilih antibiotika yang bersifat bakterisid (Hidayat, 2009).

Thiamycin® (Thiamphenicol) dan Colsancetine® (Chloramphenicol Na succinate)

27 Colsancetine® dan Thiamycin® memiliki indikasi yang sama yaitu demam tifoid. Pada kasus, Colsancetine® dan Thiamycin® diberikan bersamaan.

Penggunaan Colsancetine® dan Thiamycin® sebaiknya dipilih salah satu (Anonim, 2009)

Page 78: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian mengenai Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien

Anak Penderita Demam Tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM

Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik demografi pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat

Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009, yaitu :

a. distribusi jenis kelamin : angka kejadian kasus demam tifoid antara pasien anak

laki-laki tidak berbeda jauh dibandingkan pada anak perempuan dengan

presentase pasien anak berjenis kelamin laki – laki sebesar 55% dan pasien anak

berjenis kelamin perempuan sebesar 45%.

b. distribusi umur : pada umur > 5-12 tahun merupakan umur yang rawan

terjangkit demam tifoid dengan presentase paling tinggi yaitu 78%, diikuti

pasien umur 1-5 tahun yaitu 17% dan umur ≤ 1 tahun yaitu 5%.

c. distribusi diagnosa penyakit : 75% kasus pasien terdiagnosa demam tifoid

dengan penyakit lain dan 25% kasus pasien dengan diagnosa demam tifoid

tanpa penyakit lain.

2. Pola penggunaan antibiotika selama pengobatan pada pasien anak penderita

demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode

Juni 2008 – Juni 2009, yaitu : golongan kloramfenikol adalah golongan antibiotika 

50  

Page 79: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

51  

yang paling banyak digunakan dengan presentase 65,2%, kemudian sefalosporin

generasi III sebesar 31,9% dan sefalosporin generasi I sebesar 2,9%.

3. Outcome terapi pasien anak penderita demam tifoid di Instalasi Rawat Inap RSUD

DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni 2008 – Juni 2009, yaitu :

a. lama rawat inap, kasus terbanyak pada lama perawatan 1-3 hari (52,5%).

b. keadaan pasien keluar rumah sakit, sebanyak 39 kasus (97%) dengan keadaan

membaik dan 1 kasus (3%) dengan keadaan sembuh.

4. DRPs penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid yang

dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang periode Juni

2008 – Juni 2009, yaitu :

a. sebanyak 4 dalam kasus (10%) dosis kurang

b. sebanyak 2 dalam kasus (5%) dosis berlebih

c. sebanyak 2 dalam kasus (5%) efek obat yang tidak diinginkan

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang :

a. perlu disusun standar operasional pelayanan kesehatan terkait penyakit demam

tifoid yang berhubungan dengan penggunaan antibiotika khususnya pada pasien

anak dan dilengkapi dengan jenis, golongan dan dosis antibiotika yang sesuai

untuk kasus tersebut di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang.

Page 80: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

52  

b. diharapkan agar penulisan rekam medis dilakukan secara lengkap dan jelas

sesuai tindakan medis dan pemberian terapi pada penderita demam tifoid

c. perlunya peran farmasis agar semakin berperan aktif dalam pelaksanaan dan

monitoring terapi penderita sehingga dapat menghindari masalah terkait obat

(Drug Related Problems)

2. Bagi penelitian selanjutnya dapat dilakukan :

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara prospektif agar dapat dilakukan

pengamatan DRPs lebih seksama.

Page 81: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

53

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000a, Handbook of Pediartic Drug Therapy, 2, Springhouse Corporation, USA

Anonim, 2000b, Informasi Obat Nasional Indonesia 2000, 12, 17-19, 199, 213, 214,

379, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Anonim, 2003, Background document: The diagnosis, treatment and prevention of

typhoid fever, www.who.int/vaccines-documents/, diakses tanggal 1 Juni 2009

Anonim, 2008, Demam Tifoid, http://www.sehatgroup.web.id/?p=144, diakses

tanggal 1 Juni 2009 Anonim, 2009a, Ranitidine,

http://www.mims.com/Page.aspx?menuid=InteractionSearch&DrugList=ranitidine&SearchTerm=ranitidine, diakses tanggal 4 Juni 2010

Anonim, 2009b, Thiamphenicol,

http://www.mims.com/Page.aspx?menuid=mng&name=thiamphenicol&CTRY=ID&brief=false#Dosage, diakses tanggal 11 Agustus 2010 

Ashkenazi, S. dan Thomas, G., 1999, Infeksi Salmonella, dalam Waldo E. Nelson,

Nelson Textbook of Pediatrics, diterjemahkan oleh Samik Wahab, edisi 15, 2, 970-973, Arvin Nelson EGC, Jakarta

Chen, K. dan Pohan, H.T., 2008, Penatalaksanaan Terkini Demam Tifoid,

http://medicineforthesoul.multiply.com/journal/item/8, diakses tanggal 1 Juni 2009

Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C., 2004, Pharmaceutical Care Practice,

First (1st) Ed, 178-179, Mc Graw-Hill Company, New York Gennrich, J.L, Chan, P.D, 2004, Pediatric Drug Reference,

www.ccspublishing.com/ccs/peddrug.htm., diakses pada tanggal 17 Juni 2010 Hadinegoro, S.R., 1999, Masalah Multi Drug Resistance Pada Demam Tifoid Anak,

Cermin Dunia Kedokteran, No. 124, 5-10 Hidayat, R., dkk, 2009, Kombinasi Antibiotik,

http://www.pioindonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&

Page 82: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

54

id=55:tentang-antibiotik&catid=25:obat-dan-kesehatan&Itemid=69, diakses tanggal 15 Juni 2009

Jawetz, E., Melnick, J., dan Adelberg, E., 1996, Medical Microbiology, edisi 20,

diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan R.F. Maulany, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Jones, R.M. and Rospond, R.M., 2003, Patient Assessment in Pharmacy Practice, 1-

6, Lippincott Williams and Wilkins Company, USA Kimble, M.A.K. and Young, L.Y., 2005, Applied Therapeutics, 8th edition, 1-1 s/d 1-

11, A Wolter Kluwer Company, USA Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L., 2008, Drug Information

Handbook with Trade Names Index, 17th Ed, 491, Lexy-Comp, Ohio Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, I.W., dan Setiowulan, W., 1999,

Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, jilid I, 421-425, Penerbit Media Aesculapius FKUI, Jakarta

Musnelina, L., Afdhal, A.F., Gani, A., Andayani, P., 2004, Pola Pemberian

Antibiotika Pengobatan Demam Tifoid Anak di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001-2002, Makara, Kesehatan, Vol. 8, No. 1, 27-31

Noer, H.M.S, Waspadji, S., Nelwan, R.H.H., Setiawati, A., Darmojo, B., Setiawan,

B., Zahir, S.S., 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 3, jilid I, 435-441, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Ridge, T., Hoffmann, F.D., and Zimmerman, D. L., 1997, Delivery Information by

Hospital in Cesarean Section Deliveries in Pennsylvania 1995, 8-30, Pennsylvania Health Care Cost Containment Council

Sari, M.L., 2009, Evaluasi DTP pada Pengobatan Kasus Tifoid di Instalasi Rawat

Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman Periode Juli 2007 – Juni 2008, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Setiabudy, R., dan Gan, V.H.S., 1995, Pengantar Antibiotika, dalam S.G. Ganiswara,

Farmakologi dan Terapi, edisi IV, 571-573, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Soedarmo, S.S.P., Garna, H., Hadinegoro, S.R.S., Satari, H.I., 2008, Buku Ajar

Infeksi dan Pediatri Tropis, edisi II, 344, Badan Penerbit IDAI, Jakarta

Page 83: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

55

Triana, M., 2003, Kajian Penggunaan Obat Demam Tifoid bagi Pasien Anak di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Januari 2000-Desember 2001, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Widoyono, 2008, Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, dan Pemberantasan,

34-36, Penerbit Erlangga, Jakarta  

Page 84: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

56  

Lampiran 1. Analisis SOAP

Tabel X. Kajian DRPs Kasus 1 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 015533

Dirawat pada tanggal 01/06/2008 – 07/06/2008 (LRI 6 hari) Subjective Pasien : PN, perempuan, 8 tahun. BB : 23 kg. Keluhan utama : demam, muntah, perut kembung, nafsu makan berkurang dan BAB cair (5x). Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Juni 2008) Nilai Normal 1 5

Hematologi Hemoglobin 12,4 10,09 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 20.300 ↑ 3.600 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 222.000 233.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 36,3 ↓ 30,1 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0 0-1 % • Eosinofil - 9 ↑ 1-3 % • Netrofil batang - 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen - 36 ↓ 50-70 % • Limfosit - 55 ↑ 20-40 % • Monosit - 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 - (-) • Titer AO 1/200 - (-) • Titer BO 1/400 - (-) • Titer CO 1/100 - (-) • Titer H 1/400 - (-) • Titer AH 1/100 - (-) • Titer BH 1/400 - (-) • Titer CH 1/100 - (-)

Page 85: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

57  

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Juni 2008) Nilai Normal 1 2 3 4 5 6 7

Tekanan Darah 90/70 ↓ 90/60 ↓ 110/70 ↓ 100/60 ↓ 90/65 ↓ 117/80 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 39,4 ↑ 37,2 36,9 37,5 ↑ 38,6 ↑ 36,5 36,8 36-37,4 0C Respirasi 36 ↑ 25 ↑ 19 ↓ 22 ↑ 36 ↑ 22 ↑ 32 ↑ 20X/ menit Nadi 140 ↑ 106 ↑ 111 ↑ 120 ↑ 114 ↑ 89 84 50-100X / menit

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 60 tts/mnt 1, 2, 3, 4 Infus KAEN 3B + Chloroquine (NaCl 0,9%) 1 amp 20 tts/mnt 5, 6 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 3 x 500 mg 1 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 1 vial 2, 3, 4, 5, 6 Injeksi Antrain® (Metamizole) 2 x 300 mg 1, 4 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x ½ amp 1, 2, 3, 4, 5, 6 Injeksi Piralen® (Metoclopramide) 3 x ½ amp 2, 3, 4, 5, 6 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 1 Elkana® 2 x 1 sdm / hari p.o. 1 Dexanta ® 3 x ½ sdt / hari p.o. 1 Sanmag® 2 x 1 sdt / hari p.o. 2, 3, 4, 5, 6 Pamol® (Paracetamol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 5

Agunaan chloroquine tidak dapat ditinjau kerasionalannya berdasarkan waktu

ssessment Pengpemberiannya, karena tidak tercantum jam pemberian chloroquine tersebut.

Plan -

Page 86: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

58  

Tabel XI. Kajian DRPs Kasus 2 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD

No. RM 015751

Dirawat pada tanggal 6/2008 (LRI 2 hari)

DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

17/06/2008 – 19/0Subjective

, laki-laki, 10 tahun. BB : 19,5 kg. Keluhan utama : demam, muntah, pusing dan nafsu Pasien : SEmakan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

Nilai Normal (Juni 2008) 17

Hematologi Hemoglobin 11,9 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ l 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µLeukosit 15.5 ↑ 00 5.000-10.000 /µl Trombosit 1 l 328.000 50.000-400.000 / µHematokrit ♂38,2 ↓ 40-48 %; ♀37-43 % LED 10 ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 5 50 0-70 %• Limfosit 50 ↑ 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Im logi unologi/seroTes Widal

• Titer O 1/320 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO 1 /200 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1 /400 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH 1 /100 (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

Nilai Normal (Juni 2008) 17 18

Tekanan Darah 90 ↓ 11 ↓ 120/80 mmHg /60 0/60Suhu 37,3 37 36-37,4 0C Respirasi 227 ↑ 4 ↑ 20X/ menit Nadi 65 80 50 it -100X / men

Page 87: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

59  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 40 tts/mnt 17, 18 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 3 x 500 mg 17, 18 Injeksi Antrain® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 17, 18 Injeksi Piralen® (Metoclopramide) 3 x ½ amp 17, 18

Assessment -

Plan -

Page 88: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

60  

Tabel XII. Kajian DRPs Kasus 3 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD

No. RM 016155 a

Dirawat pada tanggal 8/2008 (LRI 4 hari)

DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

18/08/2008 – 22/0Subjective

aki-laki, 7 tahun. BB : 25 kg. Keluhan utama : demam, lemah, menggigil, muntah, nyeri Pasien : RI, lpada ulu hati, BAB cair dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

Nilai Normal (Agustus 2008) 18

Hematologi Hemoglobin 13,3 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µlLeukosit 8.200 5.000-10.000 /µl Trombosit 1 15 l 97.000 0.000-400.000 / µHematokrit 42,3 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 5 77 ↑ 0-70 %• Limfosit 23 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Im logi unologi/seroTes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO 1 /100 (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH 1/200 (-) • Titer BH 1/400 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

Nilai Normal (Agustus 2008) 18 19 21 22 20

Tekanan Darah 10 ↓ 98/47 11 ↓ 11 ↓ 11 ↓ 120/80 mmHg 9/84 ↓ 1/77 0/74 3/69 Suhu 37.7 ↑ 38 ↑ 37.5 ↑ 37.5 ↑ 37,2 36-37,4 0C Respirasi 28 ↑ 22 ↑ 24 ↑ 28 ↑ 25 ↑ 20X/ menit Nadi 126 ↑ 88 84 86 99 50 it -100X / men

Page 89: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

61  

TNama Obat Dosis Tanggal Pemberian

erapi

Infus Ds 5% 20 tts/mnt 18, 19, 20, 21 Injeksi Piralen® (Metoclopramide) 3 x 1 amp 18, 19, 20 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 1 g 18, 19, 20 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x 1 amp 18, 19, 20 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 1 amp / 8 jam 18, 19 Biothicol® (Thiamphenicol) 3 x .o 1 250 mg / hari p 8, 19, 20Suldox® (Fansidar) 3 x 1 tab / hari p.o. 18, 19, 20 Curvit® 2 x 1 sdt / hari p.o. 21 Sanmag® 3 x 1 sdt / hari p.o. 21

A taxime (Taxegram®) termasuk dalam golongan sefalosporin bersifat bakterisid

ssessmentCefosedangkan thiamphenicol (Biothicol®) termasuk dalam golongan chloramphenicol bersifat bakteriostatik. Berdasarkan PIO Indonesia, kombinasi (penggunaan yang bersamaan dengan penyesuaian dosis) antibiotik bakterisid dan bakteriostatik akan merugikan karena jenis bakteriostatik akan memperlemah efek bakterisid. (DRPs : efek obat yang tidak diinginkan)

Plan Pada kasus penggunaan antara cefotaxime (Taxegram ) dan thiamphenicol (Biothicol ) ® ®

sebaiknya dipilih salah satu yaitu : cefotaxime (Taxegram®), karena mengingat kondisi pasien yang lemah maka lebih baik dipilih antibiotika yang bersifat bakterisid.

Page 90: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

62  

Tabel XIII. Kajian DRPs Kasus 4 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 017299

Dirawat pada tanggal 10/10/2008 – 14/10/2008 (LRI 4 hari) Subjective Pasien : RZ, laki-laki, 9 tahun. BB : 20 kg. Keluhan utama : demam, mual, muntah dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Oktober 2008) Nilai Normal 10 11

Hematologi Hemoglobin 11,8 ↓ - ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 5.100 - 5.000-10.000 /µl Trombosit 201.000 - 150.000-400.000 / µl Hematokrit 32,3 ↓ - ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - - 0-1 % • Eosinofil - - 1-3 % • Netrofil batang - - 2-5 % • Neutrofil segmen - - 50-70 % • Limfosit - - 20-40 % • Monosit - - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax - (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O - 1/400 (-) • Titer AO - (-) (-) • Titer BO - 1/400 (-) • Titer CO - (-) (-) • Titer H - 1/100 (-) • Titer AH - (-) (-) • Titer BH - 1/100 (-) • Titer CH - (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Oktober 2008) Nilai Normal 10 11 12 14

Tekanan Darah 110/60 ↓ 107/60 ↓ 112/72 ↓ 100/60 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,8 ↑ 37,5 ↑ 36,7 36,2 36-37,4 0C Respirasi 26 ↑ 36 ↑ 36 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 110 ↑ 130 ↑ 100 110 ↑ 50-100X / menit

Page 91: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

63  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 40 tts/mnt 10 Infus RL + Antrain® (Metamizole) 2 amp 60 tts/mnt 11, 12 Infus Ds 5% + Chloroquine 1 amp 40 tts/mnt 13 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 500 mg 11, 12

3 x 500 mg 10 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 1 cc / 8 jam 10 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 3 x ½ cc 10, 11, 12, 13 Injeksi Antrain® (Metamizole) 0,5 cc / 8 jam 13 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 13 Suldox® (Fansidar) 1 x 2 tab / hari p.o. 10 Malarex® (Chloroquine) 2 x 1 tab / hari p.o. 11, 12

Assessment Penggunaan chloroquine tidak dapat ditinjau kerasionalannya berdasarkan waktu pemberiannya, karena tidak tercantum jam pemberian chloroquine tersebut.

Plan -

Page 92: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

64  

Tabel XIV. Kajian DRPs Kasus 5 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 017393

Dirawat pada tanggal 18/10/2008 – 21/10/2008 (LRI 3 hari) Subjective Pasien : YD, laki-laki, 8 tahun. BB : 21 kg. Keluhan utama : demam, menggigil, mual, muntah, pusing dan BAB cair. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Oktober 2008) Nilai Normal 18

Hematologi Hemoglobin 13,6 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 6.500 5.000-10.000 /µl Trombosit 230.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 38,1 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 70 50-70 % • Limfosit 30 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (-) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/200 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Oktober 2008) Nilai Normal 18 19 20 21

Tekanan Darah 97/80 ↓ 109/77 ↓ 112/80 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,8 ↑ 37,6 ↑ 37,2 36,5 36-37,4 0C Respirasi 44 ↑ 36 ↑ 34 ↑ 28 ↑ 20X/ menit Nadi 164 ↑ 120 ↑ 103 ↑ 86 50-100X / menit

Page 93: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

65  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 30 tts/mnt 18, 19, 21 Infus RL + Antrain® (Metamizole) ½ amp 80 tts/mnt 20 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 18, 20 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 3 x 250 mg 19

½ amp / 8 jam 18 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 400 mg 19 Injeksi Piralen® (Metoclopramide) 3 x 0,5 cc 18

3 x 2 ml 19, 20 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 2 x 1 ml 18 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 18 Malarex® (Chloroquine) 2 x 1 tab / hari p.o. 20 Biothicol ® (Thiamphenicol) 3 x 250 mg / hari p.o. 21

Assessment 1. Berdasarkan Obat-obat penting, antibiotika thiamphenicol dosis untuk pasien anak penderita

demam tifoid 20-30 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi (BB = 21 kg, D = 420-630 mg/hari). Pada kasus dosis yang diberikan terlalu tinggi, thiamphenicol (Biothicol®) diberikan 250 mg x 3/hari (D = 750 mg/hari). (DRPs : dosis berlebih)

2. Penggunaan sulfadoxine (Suldox®) dan chloroquine (Malarex®) pada kasus tidak tepat karena pasien tidak mengalami malaria. (DRPs : tidak perlu obat)

Plan 1. Dosis antibiotika thiamphenicol (Biothicol®) diturunkan menjadi 2 sdt (250 mg) setiap 2 kali

pemberian/hari untuk mencapai efek terapi. 2. Penggunaan sulfadoxine (Suldox®) dan chloroquine (Malarex®) sebaiknya tidak diberikan.

Page 94: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

66  

Tabel XV. Kajian DRPs Kasus 6 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 017661

Dirawat pada tanggal 06/11/2008 – 10/11/2008 (LRI 4 hari) Subjective Pasien : DI, laki-laki, 7 tahun. BB : 16,5 kg. Keluhan utama : demam, menggigil, pusing, lemah, mual, muntah, batuk berdahak, BAB tidak lancar dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(November 2008) Nilai Normal 6

Hematologi Hemoglobin 12 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 24.000 ↑ 5.000-10.000 /µl Trombosit 290.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit - ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(November 2008) Nilai Normal 6 7 8 9 10

Tekanan Darah 100/60 ↓ 115/66 ↓ 111/54 ↓ 100/60 ↓ 110/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,8 ↑ 37,5 ↑ 36,8 37,2 37 36-37,4 0C Respirasi 26 ↑ 28 ↑ 20 28 ↑ 20 20X/ menit Nadi 80 94 76 100 108 ↑ 50-100X / menit

Page 95: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

67  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus Ds 5% 30 tts/mnt 6 Infus Ds 5% + Chloroquine 1 amp 60 tts/mnt 7, 8, 9 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 500 mg 6 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 7, 8, 9 Injeksi Antrain® (Metamizole) 0,4 cc / 6 jam 6 Suldox® (Fansidar) 1 x 1 tab / hari p.o. 6 Epexol® (Ambroxol) 3 x 1 sdt / hari p.o 6

Assessment Penggunaan chloroquine tidak dapat ditinjau kerasionalannya berdasarkan waktu pemberiannya, karena tidak tercantum jam pemberian chloroquine tersebut.

Plan -

Page 96: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

68  

Tabel XVI. Kajian DRPs Kasus 7 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 017971

Dirawat pada tanggal 26/11/2008 – 01/12/2008 (LRI 5 hari) Subjective Pasien : MU, laki-laki, 6 tahun. BB : 18 kg. Keluhan utama : demam, pusing, mual, muntah, perut kembung dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(November 2008) Nilai Normal 26

Hematologi Hemoglobin 13,6 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 3.700 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 348.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 41,4 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH 1/200 (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(November-Desember 2008) Nilai Normal 26 27 28 29 30 1

Tekanan Darah 80/60 ↓ 90/60 ↓ 102/70 ↓ 100/80 ↓ 110/70 ↓ 105/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38,2 ↑ 37,4 37 37 36,5 37 36-37,4 0C Respirasi 26 ↑ 36 ↑ 37 ↑ 36 ↑ 26 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 100 130 ↑ 100 110 ↑ 110 ↑ 98 50-100X / menit

Page 97: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

69  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus KAEN 3B 70 tts/mnt 28, 29, 30 Infus KAEN 3B + Chloroquine 1 amp 70 tts/mnt 26, 27 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 26, 27, 28, 29, 30 Injeksi Antrain® (Metamizole) 250 mg / 8 jam 26, 27, 28 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x 0,5 cc 26, 27, 28, 29, 30 Sanmag® 3 x 1 sdt / hari p.o. 26, 27, 28, 29, 30

Assessment Penggunaan chloroquine tidak dapat ditinjau kerasionalannya berdasarkan waktu pemberiannya, karena tidak tercantum jam pemberian chloroquine tersebut.

Plan -

Page 98: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

70  

Tabel XVII. Kajian DRPs Kasus 8 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 018264

Dirawat pada tanggal 18/12/2008 – 23/12/2008 (LRI 5 hari) Subjective Pasien : RD, laki-laki, 10 tahun, BB : 31 kg. Keluhan utama : demam, pusing, muntah, batuk berdahak dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Desember 2008) Nilai Normal 18

Hematologi Hemoglobin 13,8 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 20.600 ↑ 5.000-10.000 /µl Trombosit 365.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 42,4 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED 55 ↑ ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (-) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H (-) (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH 1/400 (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Desember 2008) Nilai Normal 18 19 20 21 22 23

Tekanan Darah 110/71 ↓ 106/54 ↓ 117/80 ↓ 114/72 ↓ 110/70 ↓ 112/60 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38 ↑ 37,6 ↑ 37,5 ↑ 37,2 37 36,8 36-37,4 0C Respirasi 36 ↑ 32 ↑ 39 ↑ 30 ↑ 24 ↑ 18 ↓ 20X/ menit Nadi 88 108 ↑ 112 ↑ 97 68 89 50-100X / menit

Page 99: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

71  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL + Piralen® (Metoclopramide) 1 amp 30 tts/mnt 18 Infus D5 + ¼NS + Antrain® (Metamizole) ½ amp 30 tts/mnt 22

2 amp 30 tts/mnt 19, 20, 21 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 19, 20, 21

3 x 1 g 18 Injeksi Antrain® (Metamizole) 1 amp / 8 jam 18 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x 1 cc 19, 20, 21, 22 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 1 x 1 cc 19, 20, 21, 22

2 x 1 amp 18 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 19, 20, 21, 22

Assessment -

Plan -

Page 100: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

72  

Tabel XVIII. Kajian DRPs Kasus 9 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 018265

Dirawat pada tanggal 18/12/2008 – 23/12/2008 (LRI 5 hari) Subjective Pasien : ZH, perempuan, 9 tahun. BB : 24 kg. Keluhan utama : demam, pusing, lemah dan muntah. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Desember 2008) Nilai Normal 18

Hematologi Hemoglobin 13,4 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 6.900 5.000-10.000 /µl Trombosit 235.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 40,3 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED 56 ↑ ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (-) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO 1/200 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H (-) (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Desember 2008) Nilai Normal 18 19 20 21 22 23

Tekanan Darah 100/60 ↓ 115/66 ↓ 111/54 ↓ 100/60 ↓ 110/70 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38,4 ↑ 37,6 ↑ 37,5 ↑ 37 37 36,5 36-37,4 0C Respirasi 38 ↑ 54 ↑ 52 ↑ 26 ↑ 28 ↑ 20 20X/ menit Nadi 110 ↑ 114 ↑ 80 94 76 100 50-100X / menit

Page 101: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

73  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus D5 + ¼NS 30 tts/mnt 18, 19, 20, 21, 22 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 18, 19, 20, 21, 22 Injeksi Antrain® (Metamizole) 0,8 cc / 8 jam 18, 19, 20, 21, 22 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 2 x 1 cc 18, 19, 20 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 21, 22

Assessment -

Plan -

Page 102: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

74  

Tabel XIX. Kajian DRPs Kasus 10 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 018346

Dirawat pada tanggal 23/12/2008 – 28/12/2008 (LRI 5 hari) Subjective Pasien : AM, perempuan, 8 tahun. BB : 22,5 kg. Keluhan utama : demam, pusing, lemah, muntah, perut terasa sakit dan nyeri pada tangan serta kaki. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Desember 2008) Nilai Normal 23

Hematologi Hemoglobin 11,3 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit 4,94 ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 9.400 5.000-10.000 /µl Trombosit 186.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 33,5 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 65 50-70 % • Limfosit 35 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO 1/400 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/100 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Desember 2008) Nilai Normal 23 24 25 26 27 28

Tekanan Darah 97/53 ↓ 96/43 ↓ 120/60 ↓ 109/67 ↓ 100/70 ↓ 110/80 ↓ 120/80 mmHg Suhu 39,4 ↑ 38,2 ↑ 37,8 ↑ 37,5 ↑ 37,6 ↑ 37 36-37,4 0C Respirasi 20 22 ↑ 28 ↑ 18 ↓ 20 22 ↑ 20X/ menit Nadi 110 ↑ 92 83 83 67 78 50-100X / menit

Page 103: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

75  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus Ds 5% + Chloroquine 1 amp 20 tts/mnt 23, 24, 25, 26, 27 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 23, 24, 25, 26 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 500 mg / 8 jam 23, 24, 25 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x 1 cc 23, 24, 25, 26 Injeksi Piralen® (Metoclopramde) 3 x 1 cc 25, 26, 27 Biothicol® (Thiamphenicol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 27 Sanmag® 3 x 1 sdt / hari p.o. 28 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 23, 24, 25, 26, 27 Curvit® 2 x 1 sdt / hari p.o. 27, 28 Flamar® (Diclofenac Na) 3 x oles / hari 26

Assessment Berdasarkan MIMS, antibiotika thiamphenicol dosis untuk pasien anak 30-100 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi (BB = 22,5 kg, D = 675-2250 mg/hari). Pada kasus dosis yang diberikan terlalu rendah, thiamphenicol (Biothicol ®) diberikan 125 mg x 3/hari (D = 375 mg/hari). (DRPs : dosis kurang) Penggunaan chloroquine tidak dapat ditinjau kerasionalannya berdasarkan waktu pemberiannya, karena tidak tercantum jam pemberian chloroquine tersebut.

Plan Dosis antibiotika thiamphenicol (Biothicol®) dinaikan menjadi 2 sdt (250 mg) setiap 3 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi.

Page 104: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

76  

Tabel XX. Kajian DRPs Kasus 11 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 000268

Dirawat pada tanggal 22/01/2009 – 26/01/2009 (LRI 4 hari) Subjective Pasien : SU, laki-laki, 12 tahun. BB : 25 kg. Keluhan utama : demam, menggigil, pusing, batuk berdahak dan muntah. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Januari 2009) Nilai Normal 22

Hematologi Hemoglobin 11,5 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 10.000 5.000-10.000 /µl Trombosit 243.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 37 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 81 ↑ 50-70 % • Limfosit 15 ↓ 20-40 % • Monosit 4 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Januari 2009) Nilai Normal 22 23 24 25 26

Tekanan Darah 108/60 ↓ 110/60 ↓ 110/70 ↓ 102/70 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,5 ↑ 37,7 ↑ 36,5 37,2 37 36-37,4 0C Respirasi 33 ↑ 32 ↑ 43 ↑ 30 ↑ 28 ↑ 20X/ menit Nadi 90 92 78 88 83 50-100X / menit

Page 105: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

77  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL + Antrain® (Metamizole) 1 amp 16 tts/mnt 22, 23, 24, 25 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 1 g 22, 23, 24, 25 Injeksi Novalgin® (Metamizole) ¾ amp / 8 jam 22 Injeksi Piralen® (Metoclopramide) 3 x ½ amp 22 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x ¾ amp 22 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 2 x 1 amp 23, 24, 25 Suldox® (Fansidar) 1 x 1 tab / hari p.o. 23 Malarex® (Chloroquine) 2-1-1 tab/hari p.o. 24, 25 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 22 Mucohexin® (Bromhexine) 3 x 1 sdt / hari p.o. 22

Assessment -

Plan -

Page 106: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

78  

Tabel XXI. Kajian DRPs Kasus 12 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 000466

Dirawat pada tanggal 01/02/2009 – 06/02/2009 (LRI 5 hari) Subjective Pasien : LU, perempuan, 11 tahun. BB : 24 kg. Keluhan utama : demam, menggigil, mual, BAB cair, nyeri pada abdomen dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : sembuh. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Februari 2009) Nilai Normal 1

Hematologi Hemoglobin 11,9 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 5.700 5.000-10.000 /µl Trombosit 180.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 31,7 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED 40 ↑ ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 70 50-70 % • Limfosit 30 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/200 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/100 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Februari 2009) Nilai Normal 1 2 3 4 5 6

Tekanan Darah 100/60 ↓ 115/66 ↓ 111/54 ↓ 100/60 ↓ 110/70 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 39 ↑ 38 ↑ 37,5 ↑ 37,6 ↑ 37 36,5 36-37,4 0C Respirasi 20 20 22 ↑ 20 28 ↑ 20 20X/ menit Nadi 64 109 ↑ 80 94 78 100 50-100X / menit

Page 107: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

79  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 10 tts/mnt 1, 2, 3, 4, 5 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 500 mg 1, 2, 3, 4 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 500 mg 5 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 500 mg / 8 jam 1 Injeksi Antrain® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 2, 4 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x 1 ml 1, 2, 3, 4 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 2 x ½ amp 2, 3, 4, 5 Biothicol® (Thiamphenicol) 3 x 250 mg / hari p.o. 6 Lapraz® (Lansoprazole) 3 x 1 kaps / hari p.o. 6 Bufect Forte® (Ibuprofen) 3 x 1 sdt / hari p.o. 6 Suldox® (Fansidar) 1 x 1 tab / hari p.o. 1 Malarex® (Chloramphenicol) 1½-1-1-1 tab/hari p.o. 3, 4

Assessment 1. Berdasarkan BNF, penggunaan lansoprazole (Lapraz®) tidak direkomendasikan untuk anak.

(DRPs : obat tidak efektif) 2. Pada kasus tanggal 6/02/2009, pasien tidak memerlukan ibuprofen (Bufect Forte®) karena

suhu tubuh pasien berada pada kondisi normal. (DRPs : tidak perlu obat) Plan

1. Penggunaan lansoprazole (Lapraz®) sebaiknya tidak diberikan. 2. Penggunaan ibuprofen (Bufect Forte®) pada kasus tanggal 6/02/2009 sebaiknya tidak

diberikan.

Page 108: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

80  

Tabel XXII. Kajian DRPs Kasus 13 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001390

Dirawat pada tanggal 28/03/2009 – 01/04/2009 (LRI 4 hari) Subjective Pasien : SR, perempuan, 10 tahun. BB : 22 kg. Keluhan utama : demam, pusing, lemah, muntah dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Maret 2009) Nilai Normal 28

Hematologi Hemoglobin 13,1 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 6.100 5.000-10.000 /µl Trombosit 135.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 40,5 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 70 50-70 % • Limfosit 30 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan (Maret-April 2009) Nilai Normal

28 29 30 31 1 Tekanan Darah 110/71 ↓ 106/54 ↓ 105/80 ↓ 117/80 ↓ 114/72 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38 ↑ 37,6 ↑ 37 37,3 37 36-37,4 0C Respirasi 26 ↑ 23 ↑ 21 ↑ 19 ↓ 20 20X/ menit Nadi 106 ↑ 96 86 64 98 50-100X / menit

Page 109: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

81  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 20 tts/mnt 30, 31 Infus Ds 5% + Chloroquine 1 amp 10 tts/mnt 28, 29 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x ½ amp 29, 30, 31 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 500 mg 28, 29, 30, 31 Injeksi Novalgin® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 28 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x ½ amp 29, 30, 31 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 3 x ½ amp 28 Malarex® (Chloroquine) 2-1-1 tab / hari p.o. 30, 31 Pamol® (Paracetamol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 29

Assessment Penggunaan chloroquine tidak dapat ditinjau kerasionalannya berdasarkan waktu pemberiannya, karena tidak tercantum jam pemberian chloroquine tersebut.

Plan -

Page 110: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

82  

Tabel XXIII. Kajian DRPs Kasus 14 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001509

Dirawat pada tanggal 03/04/2009 – 04/04/2009 (LRI 1 hari) Subjective Pasien : FR, laki-laki, 7 tahun. BB : 18 kg. Keluhan utama : demam, pusing, mual, muntah dan batuk berdahak. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 3

Hematologi Hemoglobin 12,3 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 7.000 5.000-10.000 /µl Trombosit 198.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 36,8 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 70 50-70 % • Limfosit 30 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria - (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H (-) (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 3 4

Tekanan Darah 90/60 ↓ 105/80 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38 ↑ 37,8 ↑ 36-37,4 0C Respirasi 28 ↑ 27 ↑ 20X/ menit Nadi 60 70 50-100X / menit

Page 111: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

83  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 24 tts/mnt 3, 4 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x ½ amp 3 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 500 mg / 8 jam 3 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x 1/3 amp 3 Biothicol® (Thiamphenicol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 4 Bufect® (Ibuprofen) 2 x 1 sdt / hari p.o. 4

Assessment -

Plan -

Page 112: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

84  

Tabel XXIV. Kajian DRPs Kasus 15 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001520

Dirawat pada tanggal 04/04/2009 – 06/04/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : TI, perempuan, 7 tahun. BB : 20 kg. Keluhan utama : demam, lemah, muntah, BAB cair (5x) dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 4

Hematologi Hemoglobin 12,6 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 6.300 5.000-10.000 /µl Trombosit 361.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 46,3 ↑ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 70 50-70 % • Limfosit 30 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/200 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH 1/400 (-) • Titer BH 1/400 (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 4 5 6

Tekanan Darah 100/60 ↓ 90/60 ↓ 112/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,8 ↑ 35,1 ↓ 36,2 36-37,4 0C Respirasi 37 ↑ 30 ↑ 26 ↑ 20X/ menit Nadi 110 ↑ 112 ↑ 98 50-100X / menit

Page 113: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

85  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus KAEN 3B 16 tts/mnt 4, 5 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 500 mg 4,5 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x 1/3 amp 4,5 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 5 Thiamycin® (Thiamphenicol) 3 x 1 sdt / hari p.o. (forte) 6

Assessment -

Plan -

Page 114: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

86  

Tabel XXV. Kajian DRPs Kasus 16 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001526

Dirawat pada tanggal 04/04/2009 – 11/04/2009 (LRI 7 hari) Subjective Pasien : DE, perempuan, 2 tahun. BB : 9 kg. Keluhan utama : demam, lemah, perut kembung, BAB cair dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 4 8

Hematologi Hemoglobin 9,4 ↓ 9,9 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 14.400 ↑ 5.400 5.000-10.000 /µl Trombosit 229.000 197.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 30 ↓ 31,5 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - 30 ↑ ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0 0-1 % • Eosinofil 6 ↑ 3 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 74 ↑ 81 ↑ 50-70 % • Limfosit 18 ↓ 15 ↓ 20-40 % • Monosit 2 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria - (+) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/100 - (-) • Titer AO - - (-) • Titer BO 1/100 - (-) • Titer CO - - (-) • Titer H 1/100 - (-) • Titer AH 1/200 - (-) • Titer BH 1/100 - (-) • Titer CH 1/100 - (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 4 5 6 7 8 9 10 11

Tekanan Darah 105/78↓

115/80↓

110/70↓

106/64↓

106/41↓

97/60 ↓

100/70↓

105/70↓ 120/80 mmHg

Suhu 39,5 ↑ 38 ↑ 37,5 ↑ 37,2 37,4 37 36,8 37,8 ↑ 36-37,4 0C Respirasi 35 ↑ 32 ↑ 30 ↑ 34 ↑ 22 ↑ 26 ↑ 22 ↑ 21 ↑ 20X/ menit Nadi 122 ↑ 116 ↑ 108 ↑ 95 87 66 73 79 50-100X / menit

Page 115: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

87  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus KAEN 3B 20 tts/mnt 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 250 mg 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Injeksi Antrain® (Metamizole) 0,3 cc / 6 jam 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Injeksi Cortidex® (Dexamethasone) 3 x ½ amp 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x ¼ amp 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Injeksi Dexa-M® (Dexamethasone) 2 x ½ amp 9 Suldox® (Fansidar) 1 x ½ tab / hari p.o. 5, 6 Dexanta® 3 x ½ sdt / hari p.o. 10 Pamol® (Paracetamol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 11 Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 1 sdt / hari p.o. 11

Assessment Pada kasus tanggal 7, 8, 9, 10/04/2009, pasien tidak membutuhkan metamizole (Antrain®) karena suhu tubuh pasien dalam kondisi normal. (DRPs : tidak perlu obat)

Plan Pada kasus tanggal 7, 8, 9, 10/04/2009, metamizole (Antrain®) tidak diberikan.

Page 116: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

88  

Tabel XXVI. Kajian DRPs Kasus 17 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001682

Dirawat pada tanggal 14/04/2009 – 16/04/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : IN, laki-laki, 8 tahun. BB : 23 kg. Keluhan utama : demam, menggigil, linu pada sendi, tulang terasa sakit, mual dan muntah. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 14 15

Hematologi Hemoglobin 7,3 ↓ 10,2 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit 3,44 ↓ 4,63 ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 10.300 ↑ 9.400 5.000-10.000 /µl Trombosit 487.000 ↑ 525.000 ↑ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 24,9 ↓ 34,9 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED 80 ↑ - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 - 0-1 % • Eosinofil 4 ↑ - 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ - 2-5 % • Neutrofil segmen 27 ↓ - 50-70 % • Limfosit 27 - 20-40 % • Monosit 2 - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax - (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 - (-) • Titer AO 1/100 - (-) • Titer BO 1/100 - (-) • Titer CO 1/100 - (-) • Titer H 1/100 - (-) • Titer AH 1/100 - (-) • Titer BH 1/100 - (-) • Titer CH (-) - (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 14 15 16

Tekanan Darah 110/74 ↓ 102/60 ↓ 110/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,5 ↑ 37,2 36,5 36-37,4 0C Respirasi 32 ↑ 33 ↑ 28 ↑ 20X/ menit Nadi 74 68 88 50-100X / menit

Page 117: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

89  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 20 tts/mnt 14, 15, 16 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 2 x 500 mg 14, 15, 16 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 3 x 250 mg 14 Injeksi Acran® (Ranitidine) ½ amp / 12 jam 15

Assessment -

Plan -

Page 118: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

90  

Tabel XXVII. Kajian DRPs Kasus 18 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001707

Dirawat pada tanggal 16/04/2009 – 20/04/2009 (LRI 4 hari) Subjective Pasien : SA, perempuan, 2 tahun. BB : 28 kg. Keluhan utama : demam, menggigil, batuk berdahak, mual, muntah dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 16

Hematologi Hemoglobin 11,7 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 7.500 5.000-10.000 /µl Trombosit 216.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 44,1 ↑ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 79 ↑ 50-70 % • Limfosit 20 20-40 % • Monosit 1 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/100 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 16 17 18 19 20

Tekanan Darah 110/60 ↓ 108/60 ↓ 110/70 ↓ 100/70 ↓ 102/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,7 ↑ 37,5 ↑ 37,2 36,5 37 36-37,4 0C Respirasi 43 ↑ 30 ↑ 33 ↑ 32 ↑ 28 ↑ 20X/ menit Nadi 83 78 88 90 92 50-100X / menit

Page 119: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

91  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 16 tts/mnt 16, 17, 18, 19, 20 Injeksi Terfacef® (Ceftriaxone) 2 x 750 mg 16, 17, 18, 19 Injeksi Novalgin® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 16, 17 Injeksi Piralen® (Metoclopramide) 3 x ½ amp 16, 17, 18, 19 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x ½ amp 16, 17 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 16, 17, 18, 19 Dexanta® 3 x ½ sdt / hari p.o. 16, 17, 18, 19 Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 1 sdt / hari p.o. 20 OBH Berlico® 3 x 1 sdt / hari p.o. 16, 17, 18, 19

Assessment -

Plan -

Page 120: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

92  

Tabel XXVIII. Kajian DRPs Kasus 19 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001766

Dirawat pada tanggal 20/04/2009 – 21/04/2009 (LRI 1 hari) Subjective Pasien : RE, perempuan, 3 tahun. BB : 10 kg. Keluhan utama : demam, pusing, lemah dan BAB cair. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 20

Hematologi Hemoglobin 12,2 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 3.000 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 280.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit - ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 2 2-5 % • Neutrofil segmen 48 ↓ 50-70 % • Limfosit 50 ↑ 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH 1/200 (-) • Titer BH 1/400 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 20 21

Tekanan Darah 114/60 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38 ↑ 37,5 ↑ 36-37,4 0C Respirasi 26 ↑ 22 ↑ 20X/ menit Nadi 106 ↑ 100 50-100X / menit

Page 121: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

93  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 20 tts/mnt 20, 21 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 1 g 20 Injeksi Antrain® (Metamizole) 500 mg / 8 jam 20 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 2 x 1 amp 20 Malarex® (Chloroquine) 2-2-1 tab / hari p.o. 20

1-1-1 tab / hari p.o. 21 Sanmol® (Paracetamol) 3 x 1 tab / hari p.o. 21 Biothicol® (Thiamphenicol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 21 Sanmag® 3 x 1 sdt / hari p.o. 21 Dexanta® 3 x 2 sdt / hari p.o. 20

Assessment -

Plan -

Page 122: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

94  

Tabel XXIX. Kajian DRPs Kasus 20 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001800

Dirawat pada tanggal 21/04/2009 – 23/04/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : YU, laki-laki, 9 tahun. BB : 25 kg. Keluhan utama : demam, menggigil, lemah, muntah dan BAB cair. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 21

Hematologi Hemoglobin 12,1 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 3.200 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 137.000 ↓ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 37,9 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 1 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 67 50-70 % • Limfosit 30 20-40 % • Monosit 2 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p.vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 21 22 23

Tekanan Darah 100/60 ↓ 100/80 ↓ 110/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38 ↑ 37,5 ↑ 37 36-37,4 0C Respirasi 32 ↑ 28 ↑ 23 ↑ 20X/ menit Nadi 120 ↑ 46 96 50-100X / menit

Page 123: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

95  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 20 tts/mnt 21, 22, 23 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 500 mg 21, 22 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 1 amp / 8 jam 21, 22 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x ½ amp 21, 22 Imboost® 2 x 1 sdt / hari p.o. 21, 22 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 21, 22 Thiamycin® (Thiamphenicol) 3 x 1 kapl / hari p.o. 23 Bufect® (Ibuprofen) 3 x 1 sdt / hari p.o. 23

Assessment Berdasarkan MIMS, antibiotika thiamphenicol dosis untuk pasien anak 30-100 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi (BB = 25 kg, D = 750-2500 mg/hari). Pada kasus dosis yang diberikan terlalu tinggi, thiamphenicol (Thiamycin®) diberikan 1 g x 3/hari (D = 3000 mg/hari). (DRPs : dosis berlebih)

Plan Dosis antibiotika thiamphenicol (Thiamycin®) diturunkan menjadi 250 mg setiap 3 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi.

Page 124: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

96  

Tabel XXX. Kajian DRPs Kasus 21 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001816

Dirawat pada tanggal 24/04/2009 – 26/04/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : IA, perempuan, 12 tahun. BB : 21 kg. Keluhan utama : demam, lemah, kejang dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 22 23

Hematologi Hemoglobin 10,8 ↓ - ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 5.100 - 5.000-10.000 /µl Trombosit 112.000 ↓ - 150.000-400.000 / µl Hematokrit 33,4 ↓ - ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 - 0-1 % • Eosinofil 1 - 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ - 2-5 % • Neutrofil segmen 74 ↑ - 50-70 % • Limfosit 21 - 20-40 % • Monosit 4 - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax - (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O - 1/400 (-) • Titer AO - 1/100 (-) • Titer BO - 1/100 (-) • Titer CO - (-) (-) • Titer H - 1/200 (-) • Titer AH - 1/200 (-) • Titer BH - (-) (-) • Titer CH - (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 22 23 24 25 26

Tekanan Darah 65/40 ↓ 95/50 ↓ 100/80 ↓ 100/70 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37.8 ↑ 38 ↑ 37.6 ↑ 37 37.2 36-37,4 0C Respirasi 20 32 ↑ 28 ↑ 24 ↑ 20 20X/ menit Nadi 103 ↑ 86 94 100 100 50-100X / menit

Page 125: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

97  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 20 tts/mnt 22, 23, 24, 25, 26 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 500 mg 22 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 500 mg 23, 24 Injeksi Novalgin® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 22, 23, 24 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x ½ amp 23, 24 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 22 Biothicol® (Thiamphenicol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 25, 26 Stesolid® (Diazepam) 10 mg / 24 jam suppo 22

Assessment Berdasarkan MIMS, antibiotika thiamphenicol dosis untuk pasien anak 30-100 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi (BB = 21 kg, D = 630-2100 mg/hari). Pada kasus dosis yang diberikan terlalu rendah, thiamphenicol (Biothicol ®) diberikan 125 mg x 3/hari (D = 375 mg/hari). (DRPs : dosis kurang)

Plan Dosis antibiotika thiamphenicol (Biothicol®) dinaikan menjadi 2 sdt (250 mg) setiap 3 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi.

Page 126: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

98  

Tabel XXXI. Kajian DRPs Kasus 22 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001835

Dirawat pada tanggal 23/04/2009 – 25/04/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : DK, laki-laki, 3 tahun. BB : 26 kg. Keluhan utama : demam, lemah, mual, muntah dan pusing. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 23

Hematologi Hemoglobin 12,3 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 10.200 ↑ 5.000-10.000 /µl Trombosit 237.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 41,8 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 23 24 25

Tekanan Darah 110/74 ↓ 109/84 ↓ 110/69 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,8 ↑ 37,2 37 36-37,4 0C Respirasi 24 ↑ 34 ↑ 20 20X/ menit Nadi 98 98 65 50-100X / menit

Page 127: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

99  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 20 tts/mnt 23, 24 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 500 mg 23, 34, 25 Injeksi Novalgin® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 23, 24 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x ½ amp 23, 24 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x ½ amp 23 Suldox® (Fansidar) 1 x 1¾ tab / hari p.o. 23 Thiamycin® (Thiamphenicol) 3 x 250 mg (kaps) / hari p.o. 25 Sanmag® 2 x 1 sdt / hari p.o. 24, 25

Assessment -

Plan -

Page 128: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

100  

Tabel XXXII. Kajian DRPs Kasus 23 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001838

Dirawat pada tanggal 23/04/2009 – 24/04/2008 (LRI 1 hari) Subjective Pasien : AZ, perempuan, 3 tahun, BB : 11 kg. Keluhan utama : demam, lemah, mual, muntah dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 23

Hematologi Hemoglobin 14,2 ↑ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 3.200 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 60.000 ↓ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 41,8 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 17 ↓ 50-70 % • Limfosit 82 ↑ 20-40 % • Monosit 1 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (-) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan Nilai Normal 23 24 Tekanan Darah 110/70 ↓ 114/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,8 ↑ 37 36-37,4 0C Respirasi 26 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 116 ↑ 98 50-100X / menit

Page 129: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

101  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 20 tts/mnt 23,24 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 3 x ½ vial (500 mg) 23, 24 Injeksi Antrain® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 23, 24 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x ½ amp 23

Assessment -

Plan -

Page 130: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

102  

Tabel XXXIII. Kajian DRPs Kasus 24 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001859

Dirawat pada tanggal 24/04/2009 – 26/04/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : RO, perempuan, 6 tahun. BB : 18 kg. Keluhan utama : demam, lemah, mual, muntah dan pusing. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 24

Hematologi Hemoglobin 12 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 7.900 5.000-10.000 /µl Trombosit 268.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 37,3 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 3 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 85 ↑ 50-70 % • Limfosit 12 ↓ 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (-) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/400 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH 1/200 (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 24 25 26

Tekanan Darah 105/80 ↓ 110/60 ↓ 112/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 39,8 ↑ 37 36,5 36-37,4 0C Respirasi 18 ↓ 25 ↑ 20 20X/ menit Nadi 60 72 98 50-100X / menit

Page 131: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

103  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus KAEN 3B 16 tts/mnt 24,25,26 Injeksi Invomit® (Ondansetron) 3 x ½ amp 24,25 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 3 x 500 mg 24,25,26 Injeksi Antrain® (Metamizole) 0,5 cc /6 jam 24,25 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x ½ amp 24,25,26

Assessment -

Plan -

Page 132: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

104  

Tabel XXXIV. Kajian DRPs Kasus 25 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 001969

Dirawat pada tanggal 29/04/2009 – 04/05/2008 (LRI 5 hari) Subjective Pasien : EK, perempuan, 11 tahun. BB : 20 kg. Keluhan utama : demam, pusing, lemah, muntah dan nyeri pada ulu hati. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(April 2009) Nilai Normal 29

Hematologi Hemoglobin 12,8 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 24.300 ↑ 5.000-10.000 /µl Trombosit 438.000 ↑ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 39,5 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 3 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 65 50-70 % • Limfosit 25 20-40 % • Monosit 7 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO 1/400 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH 1/400 (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(April-Mei) Nilai Normal 29 30 1 2 3 4

Tekanan Darah 90/60 ↓ 100/60 ↓ 90/60 ↓ 95/70 ↓ 110/70 ↓ 110/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,8 ↑ 38 ↑ 37,5 ↑ 37 37,6 ↑ 36,7 36-37,4 0C Respirasi 29 ↑ 28 ↑ 28 ↑ 22 ↑ 24 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 90 85 88 80 80 84 50-100X / menit

Page 133: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

105  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 10 tts/mnt 29, 30, 1, 2, 3 Injeksi Chloramex® (Chloramphenicol) 4 x 500 mg 29, 30, 1, 2, 3 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x ½ amp 29, 30, 1 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 3 x 250 mg 29, 30, 1, 2 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x ¼ amp 29, 30, 1, 2, 3 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 29, 30, 1, 2, 3 Thiamycin® (Thiamphenicol) 3 x 1 kapl / hari p.o. 4 Imboost® 2 x 1 sdt / hari p.o. 4

Assessment Berdasarkan MIMS, antibiotika thiamphenicol dosis untuk pasien anak 30-100 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi (BB = 20 kg, D = 600-2000 mg/hari). Pada kasus dosis yang diberikan terlalu tinggi, thiamphenicol (Thiamycin®) diberikan 1 g x 3/hari (D = 3000 mg/hari). (DRPs : dosis berlebih)

Plan Dosis antibiotika thiamphenicol (Thiamycin®) diturunkan menjadi 250 mg setiap 3 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi.

Page 134: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

106  

Tabel XXXV. Kajian DRPs Kasus 26 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002029

Dirawat pada tanggal 02/05/2009 – 05/05/2009 (LRI 3 hari) Subjective Pasien : RA, perempuan, 8 tahun. BB : 14 kg. Keluhan utama : demam, pusing, batuk berdahak dan muntah. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2008) Nilai Normal 2

Hematologi Hemoglobin 11,5 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 13.700 ↑ 5.000-10.000 /µl Trombosit 433.000 ↑ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 36 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 2 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 73 ↑ 50-70 % • Limfosit 20 20-40 % • Monosit 5 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (-) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO 1/200 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/100 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2008) Nilai Normal 2 3 4 5

Tekanan Darah 100/60 ↓ 115/66 ↓ 111/54 ↓ 100/60 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,6 ↑ 37.4 37.6 ↑ 37,2 36-37,4 0C Respirasi 32 ↑ 32 ↑ 20 18 ↓ 20X/ menit Nadi 110 ↑ 90 71 65 50-100X / menit

Page 135: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

107  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 10 tts/mnt 2, 3, 4 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 2, 3, 4 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x ½ amp 4 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 200 mg / 8 jam 2, 3 Injeksi Ratan® (Ranitidine) ½ amp / 12 jam 2, 3 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) ½ amp / 8 jam 4

¼ amp / 8 jam 2, 3 Thiamycin ® (Thiamphenicol) 3 x ½ sdt / hari p.o.(forte) 5 Imboost® 2 x 1 sdt / hari p.o. 5

Assessment -

Plan -

Page 136: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

108  

Tabel XXXVI. Kajian DRPs Kasus 27 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002040

Dirawat pada tanggal 02/05/2009 – 05/05/2009 (LRI 3 hari) Subjective Pasien : AU, perempuan, 8 tahun. BB : 22 kg. Keluhan utama : demam, pusing, lemah dan mual. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 2

Hematologi Hemoglobin 11,6 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 4.700 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 123.000 ↓ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 37,9 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/200 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH 1/200 (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 2 3 4 5

Tekanan Darah 115/65 ↓ 110/50 ↓ 90/50 ↓ 101/61 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,6 ↑ 37 37,2 37,8 ↑ 36-37,4 0C Respirasi 22 ↑ 20 24 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 112 ↑ 120 ↑ 112 ↑ 100 50-100X / menit

Page 137: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

109  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus Ds 5% 10 tts/mnt 2, 3 Infus KAEN 3B 15 tts/mnt 4 Injeksi Terfacef® (Ceftriaxone) 2 x 500 mg 2, 3 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 500 mg 4 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x ½ amp 2, 3, 4 Injeksi Antrain® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 2, 3, 4 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x 0,4 cc 2, 3, 4 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 2, 3 Pamol® (Paracetamol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 5 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 2, 3 Thiamycin® (Thiamphenicol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 4 Curvit® 2 x 1 sdt / hari p.o. 4

Assessment 1. Berdasarkan MIMS, chloramphenicol (Colsancetine®) dan thiampenicol (Thiamycin®)

memiliki indikasi yang sama yaitu demam tifoid. Pada kasus, chloramphenicol (Colsancetine®) dan thiampenicol (Thiamycin®) diberikan bersamaan. (DRPs : obat tidak efektif)

2. Berdasarkan MIMS, antibiotika thiamphenicol dosis untuk pasien anak 30-100 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi (BB = 22 kg, D = 660-2200 mg/hari). Pada kasus dosis yang diberikan terlalu rendah, thiamphenicol (Thiamycin ®) diberikan 125 mg x 3/hari (D = 375 mg/hari). (DRPs : dosis kurang)

Plan 1. Penggunaan Colsancetine® dan Thiamycin® sebaiknya dipilih salah satu. 2. Dosis antibiotika thiamphenicol dalam Thiamycin® dinaikan menjadi 2 sdt (250 mg) setiap 3

kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi.

Page 138: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

110  

Tabel XXXVII. Kajian DRPs Kasus 28 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002129

Dirawat pada tanggal 06/05/2009 – 11/05/2009 (LRI 5 hari) Subjective Pasien : RK, laki-laki, 11 tahun. BB : 23 kg. Keluhan utama : demam, lemah, mual, muntah, pusing dan keluar darah dari hidung. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 5 6 11

Hematologi Hemoglobin 13,2 - 12,6 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit 5,39 - - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 2.600 ↓ - 5.600 5.000-10.000 /µl Trombosit 142.000 ↓ - 175.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 40,4 - 41,2 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - - - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 1 - - 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ - - 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ - - 2-5 % • Neutrofil segmen 69 - - 50-70 % • Limfosit 26 - - 20-40 % • Monosit 4 - - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax - - (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 - - (-) • Titer AO 1/100 - - (-) • Titer BO 1/400 - - (-) • Titer CO 1/100 - - (-) • Titer H 1/200 - - (-) • Titer AH 1/200 - - (-) • Titer BH 1/100 - - (-) • Titer CH 1/100 - - (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 6 7 8 9 10 11

Tekanan Darah 100/60 ↓ 90/60 ↓ 110/70 ↓ 100/80 ↓ 112/80 ↓ 110/80 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,5 ↑ 37 36,8 37,2 37 36,5 36-37,4 0C Respirasi 23 ↑ 26 ↑ 26 ↑ 25 ↑ 18 ↓ 21 ↑ 20X/ menit Nadi 100 130 ↑ 110 ↑ 100 110 ↑ 110 ↑ 50-100X / menit

Page 139: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

111  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus Ds 5% + Chloroquine 1 amp 20 tts/mnt 6 Infus RL 20 tts/mnt 7, 8, 9, 10 Injeksi Terfacef® (Ceftriaxone) 3 x 500 mg 7, 8, 9, 10

2 x 600 mg 6 Injeksi Novalgin® (Metamizole) ¾ amp / 8 jam 6, 7, 8, 9, 10 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x ¾ amp 6, 7, 8, 9 Injeksi Piralen® (Metoclopramide) 3 x ½ amp 6 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 10 Imboost Force® 3 x 1 sdt / hari p.o. 7, 8, 9, 10, 11

Assessment Penggunaan chloroquine tidak dapat ditinjau kerasionalannya berdasarkan waktu pemberiannya, karena tidak tercantum jam pemberian chloroquine tersebut.

Plan -

Page 140: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

112  

Tabel XXXVIII. Kajian DRPs Kasus 29 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002133

Dirawat pada tanggal 07/05/2009 – 09/05/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : HA, laki-laki, 10 tahun. BB : 30 kg. Keluhan utama : demam, mual, muntah, dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 7

Hematologi Hemoglobin 14,9 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 4.000 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 197.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 45,9 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 74 ↑ 50-70 % • Limfosit 23 20-40 % • Monosit 6 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 7 8 9

Tekanan Darah 100/40 ↓ 114/60 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,8 ↑ 36,8 36,5 36-37,4 0C Respirasi 36 ↑ 26 ↑ 22 ↑ 20X/ menit Nadi 67 88 100 50-100X / menit

Page 141: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

113  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus KAEN 3B 20 tts/mnt 7, 8 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 1 g 7, 8 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x 1 amp 7, 8 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 500 mg / 8 jam 7, 8 Injeksi Hexer® (Ranitidine) 2 x 1 amp 7, 8 Malarex® (Chloroquine) 3-2-2 tab / hari p.o. 7 Thiamycin® (Thiamphenicol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 9

Assessment Berdasarkan MIMS, antibiotika thiamphenicol dosis untuk pasien anak 30-100 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi (BB = 30 kg, D = 900-3000 mg/hari). Pada kasus dosis yang diberikan terlalu rendah, thiamphenicol (Thiamycin ®) diberikan 125 mg x 3/hari (D = 375 mg/hari). (DRPs : dosis kurang)

Plan Dosis antibiotika thiamphenicol (Thiamycin®) dinaikan menjadi 2 sdt (250 mg) setiap 4 kali pemberian/hari untuk mencapai efek terapi.

Page 142: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

114  

Tabel XXXIX. Kajian DRPs Kasus 30 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002400

Dirawat pada tanggal 21/05/2009 – 25/05/2009 (LRI 4 hari) Subjective Pasien : MQ, laki-laki, 12 tahun. BB : 32 kg. Keluhan utama : demam, pusing, lemah, mual, muntah dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 21

Hematologi Hemoglobin 12,9 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 3.900 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 178.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 40,7 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 2 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 79 ↑ 50-70 % • Limfosit 16 ↓ 20-40 % • Monosit 3 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/100 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/100 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 21 22 23 24 25

Tekanan Darah 97/70 ↓ 110/59 ↓ 110/60 ↓ 100/60 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 39 ↑ 38 ↑ 37,6 ↑ 37,4 37 36-37,4 0C Respirasi 52 ↑ 20 24 ↑ 24 ↑ 22 ↑ 20X/ menit Nadi 132 ↑ 131 ↑ 100 100 94 50-100X / menit

Page 143: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

115  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 12 tts/mnt 21, 22, 23, 24 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 3 x 500 mg 21 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 1 g 22, 23, 24 Injeksi Novalgin® (Metamizole) ½ amp / 8 jam 22, 23

500 mg / 8 jam 21 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 2 x ½ amp 21, 22, 23, 24 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x ½ amp 21, 22, 23, 24 Malarex® (Chloroquine) 2-1-1 tab / hari p.o. 22, 23, 24 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 25 Thiamycin® (Thiamphenicol) 3 x 1 sdt / hari p.o. (forte) 25 Imboost® 2 x 1 sdt / hari p.o. 25

Assessment -

Plan -

Page 144: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

116  

Tabel XL. Kajian DRPs Kasus 31 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002407

Dirawat pada tanggal 22/05/2009 – 25/05/2009 (LRI 3 hari) Subjective Pasien : SP, laki-laki, 12 tahun. BB : 25 kg. Keluhan utama : demam, lemah dan nyeri di ulu hati. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 22

Hematologi Hemoglobin 11,1 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 11.900 ↑ 5.000-10.000 /µl Trombosit 367.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit - ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 3 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 70 50-70 % • Limfosit 26 20-40 % • Monosit 1 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 22 23 24 25

Tekanan Darah 114/72 ↓ 117/80 ↓ 110/70 ↓ 107/60 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,6 ↑ 36 36 36.7 36-37,4 0C Respirasi 24 ↑ 36 ↑ 28 ↑ 22 ↑ 20X/ menit Nadi 83 78 88 90 50-100X / menit

Page 145: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

117  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 20 tts/mnt 22, 23, 24 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 22, 23, 24 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 500 mg / 8 jam 22, 23 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 2 x ½ amp 22, 23, 24 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 2 x ½ amp 22, 23, 24 Suldox® (Fansidar) 1 x 2 tab / hari p.o. 22 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 22, 23, 24

Assessment -

Plan -

Page 146: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

118  

Tabel XLI. Kajian DRPs Kasus 32 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002477

Dirawat pada tanggal 25/05/2009 – 28/05/2009 (LRI 3 hari) Subjective Pasien : NI, perempuan, 1 tahun. BB : 10 kg. Keluhan utama : demam, muntah dan BAB cair. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 25

Hematologi Hemoglobin 12,6 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 4.500 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 125.000 ↓ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 23,6 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 2 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 60 50-70 % • Limfosit 35 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (-) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/100 (-) • Titer AO 1/200 (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 25 26 27 28

Tekanan Darah 90/50 ↓ 110/60 ↓ 100/70 ↓ 114/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38 ↑ 37,8 ↑ 37,6 ↑ 37 36-37,4 0C Respirasi 28 ↑ 34 ↑ 36 ↑ 22 ↑ 20X/ menit Nadi 86 92 97 100 50-100X / menit

Page 147: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

119  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 10 tts/mnt 25, 26, 27, 28 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 25, 26, 27 Thiamycin® (Thiamphenicol) 2 x 125 mg / hari p.o. 28 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 25

Assessment -

Plan -

Page 148: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

120  

Tabel XLII. Kajian DRPs Kasus 33 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002492

Dirawat pada tanggal 25/05/2009 – 27/05/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : EA, laki-laki, 9 tahun. BB : 20 kg. Keluhan utama : demam dan pusing. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 25

Hematologi Hemoglobin 11,2 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 7.300 5.000-10.000 /µl Trombosit 144.000 ↓ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 34,3 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 25 26 27

Tekanan Darah 98/47 ↓ 110/74 ↓ 109/84 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38 ↑ 37,5 ↑ 36 36-37,4 0C Respirasi 32 ↑ 28 ↑ 20 20X/ menit Nadi 88 90 92 50-100X / menit

Page 149: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

121  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 10 tts/mnt 25, 26, 27 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 500 mg 26 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 400 mg 25 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 400 mg / 8 jam 25, 26 Injeksi Ratan® (Ranitidine) 2 x 1 cc 25, 26, 27 Thiamycin® (Thiamphenicol) 2 x 250 mg (kaps) / hari p.o. 27 Malarex® (Chloroquine) 2-1-1 tab / hari 25, 26 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 25 Imboost® 2 x 1 sdt / hari p.o. 27

Assessment -

Plan -

Page 150: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

122  

Tabel XLIII. Kajian DRPs Kasus 34 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002512

Dirawat pada tanggal 26/05/2009 – 01/06/2009 (LRI 6 hari) Subjective Pasien : PU, laki-laki, 11 tahun. BB : 21 kg. Keluhan utama : demam, lemah dan muntah. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 26

Hematologi Hemoglobin 11,4 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 8.000 5.000-10.000 /µl Trombosit 451.000 ↑ 150.000-400.000 / µl Hematokrit 38,9 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 60 50-70 % • Limfosit 40 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO 1/200 (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 26 27 28 29 30 1

Tekanan Darah 100/70 ↓ 90/60 ↓ 100/70 ↓ 110/70 ↓ 110/80 ↓ 100/60 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37.7 ↑ 38 ↑ 37.5 ↑ 37.5 ↑ 37.5 ↑ 36,8 36-37,4 0C Respirasi 28 ↑ 21 ↑ 19 ↓ 18 ↓ 22 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 88 96 65 92 100 86 50-100X / menit

Page 151: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

123  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 15 tts/mnt 26, 27, 28, 29, 30 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 3 x 250 mg 26, 27, 28 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 500 mg 26, 27 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 3 x 500 mg 28, 29, 30 Suldox® (Fansidar) 1 x 2 tab / hari p.o. 26, 27, 28

Assessment -

Plan -

Page 152: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

124  

Tabel XLIV. Kajian DRPs Kasus 35 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002514

Dirawat pada tanggal 26/05/2009 – 28/05/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : SI, laki-laki, 1 tahun. BB : 12,5 kg. Keluhan utama : demam, lemah, mual, muntah, kejang dan batuk berdahak. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 26

Hematologi Hemoglobin 11,8 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 8.500 5.000-10.000 /µl Trombosit 277.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 36,6 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 70 50-70 % • Limfosit 30 20-40 % • Monosit 0 ↓ 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/200 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/100 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 26 27 28

Tekanan Darah 110/70 ↓ 100/60 ↓ 106/80 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38,2 ↑ 37,8 ↑ 37 36-37,4 0C Respirasi 23 ↑ 28 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 74 88 96 50-100X / menit

Page 153: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

125  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 40 tts/mnt 26, 27, 28 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 3 x 150 mg 26 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 300 mg 26 Neo Kaolana® (Koalin) 3 x 1 sdt / hari p.o. 26, 28 Mucopect® (Ambroxol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 26 Imboost® 2 x 1 sdt / hari p.o. 27 Vomerin® (Domperidone) 2 x 1 sdt / hari p.o. 27 Thiamycin® (Thiamphenicol) 2 x 1 sdt / hari p.o. 27, 28 Stesolid® (Diazepam) 5 mg / 24 jam rektal 26 Suldox® (Fansidar) 1 x 2 tab / hari p.o. 26, 27

Assessment -

Plan -

Page 154: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

126  

Tabel XLV. Kajian DRPs Kasus 36 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002532

Dirawat pada tanggal 27/05/2009 – 02/06/2009 (LRI 6 hari) Subjective Pasien : WA, laki-laki, 5 tahun. BB : 18 kg. Keluhan utama : demam, batuk rejan, pusing, muntah, BAB cair, dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 27

Hematologi Hemoglobin 11,5 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit 4,76 ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 5.200 5.000-10.000 /µl Trombosit 168.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 34,3 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/200 (-) • Titer BO 1/400 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei-Juni 2009) Nilai Normal 27 28 29 30 31 1

Tekanan Darah 100/80 ↓ 100/60 ↓ 110/70 ↓ 112/60 ↓ 100/70 ↓ 100/60 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38,5 ↑ 37,6 ↑ 37,5 ↑ 37,3 36 36,5 36-37,4 0C Respirasi 28 ↑ 32 ↑ 32 ↑ 28 ↑ 28 ↑ 26 ↑ 20X/ menit Nadi 110 ↑ 120 ↑ 46 96 92 100 50-100X / menit

Page 155: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

127  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus Ds 5% + Chloroquine 1 amp 10 tts/mnt 27, 28, 29, 30, 31, 1 Injeksi Colsancetine® (Chloramphenicol) 4 x 400 mg 27

3 x 500 mg 28, 29, 30, 31, 1 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 3 x 200 mg 28, 29

2 x 300 mg 27 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x 0,5 cc 27

2 x 1/3 amp 28, 29, 30 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x 1/3 amp 31 Mucopect® (Ambroxol) 3 x 1 sdt / hari p.o. 27 Neo Kaolana® (Koalin) 3 x 1 sdt / hari p.o. 27, 28 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 31, 1 Prome® 3 x 1 sdt / hari p.o. 28, 29, 30, 31, 1

Assessment Penggunaan chloroquine tidak dapat ditinjau kerasionalannya berdasarkan waktu pemberiannya, karena tidak tercantum jam pemberian chloroquine tersebut.

Plan -

Page 156: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

128  

Tabel XLVI. Kajian DRPs Kasus 37 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002535

Dirawat pada tanggal 26/05/2009 – 01/06/2009 (LRI 6 hari) Subjective Pasien : DA, laki-laki, 2 tahun. BB : 10 kg. Keluhan utama : demam dan batuk berdahak. Diagnosa utama : demam tifoid. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Mei 2009) Nilai Normal 27

Hematologi Hemoglobin 12,6 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 13.300 ↑ 5.000-10.000 /µl Trombosit 232.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 38,9 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 1 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 66 50-70 % • Limfosit 29 20-40 % • Monosit 4 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (-) (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Mei-Juni 2009) Nilai Normal 26 27 28 29 30 1

Tekanan Darah 90/60 ↓ 97/60 ↓ 105/70 ↓ 110/70↓ 112/80 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 39,5 ↑ 38,2 ↑ 37,8 ↑ 37,6 ↑ 37 36,5 36-37,4 0C Respirasi 36 ↑ 32 ↑ 28 ↑ 27 ↑ 20 24 ↑ 20X/ menit Nadi 108 ↑ 116 ↑ 99 97 84 88 50-100X / menit

Page 157: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

129  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus KAEN 3B 40 tts/mnt 26, 27, 28, 29, 30 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 3 x 250 mg 26, 27, 28, 29, 30 Injeksi Antrain® (Metamizole) 0,4 cc / 8 jam 26, 27, 28 Imboost® 2 x 1 sdt / hari p.o. 29, 30, 1

Assessment -

Plan -

Page 158: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

130  

Tabel XLVII. Kajian DRPs Kasus 38 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002634

Dirawat pada tanggal 01/06/2009 – 04/06/2009 (LRI 3 hari) Subjective Pasien : MI, perempuan, 10 tahun. BB : 24 kg. Keluhan utama : demam, pusing, mual, muntah, susah BAB, lemah, kesadaran menurun, perut terasa sakit dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Juni 2009) Nilai Normal 1

Hematologi Hemoglobin 11,8 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit 4,44 ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 4.000 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 157.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 48 ↑ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil - 0-1 % • Eosinofil - 1-3 % • Netrofil batang - 2-5 % • Neutrofil segmen - 50-70 % • Limfosit - 20-40 % • Monosit - 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/400 (-) • Titer AO (-) (-) • Titer BO (-) (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/400 (-) • Titer AH (-) (-) • Titer BH (-) (-) • Titer CH (-) (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Juni 2009) Nilai Normal 1 2 3 4

Tekanan Darah 110/80 ↓ 105/70 ↓ 100/70 ↓ 100/80 ↓ 120/80 mmHg Suhu 38,4 ↓ 37,5 ↓ 37,6 ↓ 37 36-37,4 0C Respirasi 28 ↑ 34 ↑ 27 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 94 68 89 100 50-100X / menit

Page 159: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

131  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus RL 10 tts/mnt 1, 2, 3, 4 Injeksi Taxegram® (Cefotaxime) 2 x 500 mg 1

3 x 500 mg 2, 3 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x 1 cc 1 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 1 cc / 8 jam 1

500 mg / 8 jam 2, 3 Injeksi Vomceran® (Ondansetron) 3 x ½ amp 2, 3 Dexanta® 3 x 1 sdt / hari p.o. 2 Cefat® (Cefadroxil) 2 x 1,5 sdt / hari p.o. 4 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 2, 3, 4

Assessment -

Plan -

Page 160: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

132  

Tabel XLVIII. Kajian DRPs Kasus 39 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002641

Dirawat pada tanggal 02/06/2009 – 04/06/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : WH, perempuan, 6 tahun. BB : 22 kg. Keluhan utama : demam, pusing, mual, muntah, perut terasa sakit dan nafsu makan berkurang. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Juni 2009) Nilai Normal 2

Hematologi Hemoglobin 12,2 ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 4.100 ↓ 5.000-10.000 /µl Trombosit 147.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 39,5 ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED - ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 0 ↓ 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 57 50-70 % • Limfosit 40 20-40 % • Monosit 3 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/400 (-) • Titer CO 1/100 (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/200 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Juni 2009) Nilai Normal 2 3 4

Tekanan Darah 100/80 ↓ 110/70 ↓ 105/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 37,6 ↑ 37 36,5 36-37,4 0C Respirasi 32 ↑ 27 ↑ 23 ↑ 20X/ menit Nadi 68 70 87 50-100X / menit

Page 161: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

133  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus KAEN 3B 16 tts/mnt 2, 3 Injeksi Terfacef® (Ceftriaxone) 2 x 750 mg 2

1 x 1 g 3 Injeksi Antrain® (Metamizole) 3 x 0,5 cc 2, 3 Injeksi Invomit® (Ondansetron) 2 x ½ amp 2, 3 Injeksi Acran® (Ranitidine) 2 x ½ amp 2, 3 Cefat® (Cefadroxil) 2 x 1,5 sdt / hari p.o. 4 Imboost® 2 x 1 sdt / hari p.o. 4 Suldox® (Fansidar) 1 x 1½ tab / hari p.o. 2, 3

Assessment -

Plan -

Page 162: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

134  

Tabel XLIX. Kajian DRPs Kasus 40 Demam Tifoid pada Pasien Anak di RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang Periode Juni 2008 – Juni 2009

No. RM 002976

Dirawat pada tanggal 23/06/2009 – 25/06/2009 (LRI 2 hari) Subjective Pasien : HI, laki-laki, 6 tahun. BB : 18 kg. Keluhan utama : demam, lemah, muntah dan nyeri perut. Diagnosa utama : demam tifoid dan malaria. Keadaan pasien keluar : membaik. Objective

Parameter Tanggal Pemeriksaan

(Juni 2009) Nilai Normal 23

Hematologi Hemoglobin 11,7 ↓ ♂ 13-16 g/dl; ♀ 12-14 g/dl Eritrosit - ♂ 4,5-5,5juta/µl; ♀ 4-5 juta/µl Leukosit 6.500 5.000-10.000 /µl Trombosit 173.000 150.000-400.000 / µl Hematokrit 35,7 ↓ ♂ 40-48 %; ♀37-43 % LED 22 ↑ ♂ < 10 mm; ♀ < 15 mm Hitung jenis leukosit

• Basofil 0 0-1 % • Eosinofil 1 1-3 % • Netrofil batang 0 ↓ 2-5 % • Neutrofil segmen 74 ↑ 50-70 % • Limfosit 23 20-40 % • Monosit 2 2-8 %

Mikrobiologi Malaria (+) p. vivax (-)

Imunologi/serologi Tes Widal

• Titer O 1/200 (-) • Titer AO 1/100 (-) • Titer BO 1/100 (-) • Titer CO (-) (-) • Titer H 1/200 (-) • Titer AH 1/100 (-) • Titer BH 1/100 (-) • Titer CH 1/100 (-)

Tanda Vital Tanggal Pemeriksaan

(Juni 2009) Nilai Normal 23 24 25

Tekanan Darah 110/90 ↓ 110/80 ↓ 100/70 ↓ 120/80 mmHg Suhu 39 ↑ 37,5 ↑ 36,7 36-37,4 0C Respirasi 26 ↑ 24 ↑ 24 ↑ 20X/ menit Nadi 90 77 88 50-100X / menit

Page 163: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

135  

Terapi Nama Obat Dosis Tanggal Pemberian

Infus KAEN 3B 20 tts/mnt 23, 24 Injeksi Terfacef® (Ceftriaxone) 2 x 750 mg 23, 24 Injeksi Novalgin® (Metamizole) 3 x 0,5 cc 23 Injeksi Invomit® (Ondansetron) 3 x ½ amp 23 Injeksi Acran® (Ranitidine) ½ amp / 12 jam 23, 24 Imboost Force® 2 x 1 sdt / hari p.o. 23, 24 Suldox® (Fansidar) 1x1½ tab / hari p.o. 23, 24

Assessment -

Plan -

Page 164: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

136  

Lampiran 2. Golongan Obat yang Digunakan Pasien Selama Rawat Inap

1. Sistem Gastrointestinal

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=87)

Persentase (%)

Antasid, antirefluks, dan antiulserasi

Ranitidine HCl Acran® larutan IV

15 17,2

Hexer® larutan IV

9 10,3

Ranitidine Ratan® larutan IV

11 12,6

Koloidal Al(OH)3, Mg(OH)2, Simethicone

Dexanta® suspensi 16 18,4

Lansoprazole Lapraz® kapsul 1 1,2 Regulator GIT, antiflatulen, dan antiinflamasi

Metoclopramide HCl

Piralen® larutan IV

9 10,3

Mg trisilicate, Koloidal Al(OH)3, Simethicone

Sanmag® suspensi 6 6,9

Domperidone Vomerin® suspensi 1 1,2 Antidiare Kaolin, Pectin Neo Kaolana® suspensi 2 2,3 Antiemetik Ondansetron Vomceran® larutan

IV 14 16,1

Ondansetron HCl dihydrate

Invomit® larutan IV

3 3,4

2. Sistem Pernafasan

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=6)

Persentase (%)

Batuk dan pilek

Ambroxol HCl Epexol® sirup 1 16,7 Ambroxol HCl Mucopect® eliksir 2 33,3 Bromhexine HCl Mucohexin® eliksir 1 16,7 Succus liquiritiae, Ammon Cl, Anise oil, Peppermint oil, Lemon lime flavor,

OBH Berlico® sirup 1 16,7

Page 165: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

137  

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=6)

Persentase (%)

Ethanol 96% Promethazine HCl, Ekatripecac, Sulfoguaiacolate, Na citrate, Menthol

Prome® sirup 1 16,7

3. Sistem Saraf Pusat

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=55)

Persentase (%)

Ansiolitik Diazepam Stesolid® suppositoria

2 3,6

Analgesik (non opiat) dan antipiretik

Metamizole Na Antrain® larutan IV

19 34,5

Novalgin® larutan IV

25 45,4

Paracetamol Pamol® sirup 4 7,3 Sanmol® tablet 1 1,8

Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)

Diclofenac Na Flamar® emulgel 1 1,8 Ibuprofen Bufect® suspensi 2 3,6

Bufect Forte® 1 1,8

4. Hormon

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=2)

Persentase (%)

Kortikosteroid Dexamethasone Cortidex® larutan IV

1 50

Dexamethasone Na phosphate

Dexa-M® larutan IV

1 50

5. Antiinfeksi (sistemik)

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=102)

Persentase (%)

Kloramfenikol Chloramphenicol Colsancetine® serbuk 26 25,5

Page 166: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

138  

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=102)

Persentase (%)

Na succinate i.v. Chloramphenicol palmitate

sirup 1 1

Chloramphenicol Chloramex® serbuk i.v.

1 1

Thiamphenicol Biothicol® kapsul 3 2,9 sirup kering

4 3,9

Thiamycin® sirup 2 2 sirup forte

3 2,9

kaplet 3 2,9 kapsul 2 2

Sefalosporin Cefotaxime Na Taxegram® serbuk i.v.

17 16,7

Ceftriaxone Terfacef® serbuk i.v.

5 4,9

Cefadroxil monhydrate

Cefat® sirup kering

2 2

Antibiotika lain

Metronidazole Nidazole® tablet 1 1

Antimalaria Chloroquine disulphate

Chloroquine larutan i.v.

8 7,8

Pyrimethamine, Sulfadoxine

Suldox® tablet 15 14,7

Chloroquine diphosphate

Malarex® tablet 9 8,8

6. Vitamin dan mineral

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=1)

Persentase (%)

Vitamin dan / atau mineral

Vit A, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Vit C, Vit D, Nicotinamide, Ca pantothenate, Choline, Inositol, Ca gluconate, Ca hypophosphite, Na hypophosphite, Ilysine

Elkana® sirup 1 100

Page 167: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

139  

7. Nutrisi

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=50)

Persentase (%)

Elektrolit  

NaCl, KCl, CaCl2, Na lactate, water for injection

Infus RL larutan infus

26 52

NaCl, water for injection

Infus D5+¼NS larutan infus

2 4

Na, K, Cl, Lactate, Glucose

Infus KA-EN 3B larutan infus

9 18

Perangsang nafsu makan

Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, β-carotene, Dexpanthenol, Curcuminoid, Ca gluconate

Curvit® sirup 3 6

Suplemen dan terapi penunjang

Echinacea, Zn picolinate

Imboost® sirup

8 16

Echinacea purpurea, Black elderberry extr, Zn picolinate

Imboost Force® 2 4

8. Larutan Intravena dan steril lain

Golongan obat Zat aktif Jenis obat Bentuk sediaan

Jumlah obat dalam kasus

(n=8)

Persentase (%)

- Dextrose monohydrate

Infus Ds 5% larutan infus

8 100

Page 168: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

140  

Lampiran 3. Surat Persetujuan Ijin Penelitian dari Pihak RSUD DR. AGOESDJAM Ketapang

Page 169: EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN ANAK PENDERITA ... PDF/F. Farmasi/Farmasi/058114074_full.pdf · evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien anak penderita demam tifoid

141  

BIOGRAFI PENULIS

Emilda Putri Pratiwi, lahir di Ketapang pada tanggal 18

Januari 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari

pasangan Yohanes Djadjah, B.A. dan Chatarina

Mudjiati. Penulis telah menempuh pendidikan di Taman

Kanak-kanak Persit Candra Kirana Ketapang pada tahun

1992-1993. Kemudian melanjutkan di Sekolah Dasar

Pangudi Luhur Santo Yosef Ketapang pada tahun 1993-

1999. Pada tahun 1999-2002, penulis menempuh Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Pangudi Luhur Santo Albertus Ketapang. Penulis kemudian melanjutkan studi di

Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang pada tahun 2002-

2005 dan melanjutkan ke jenjang perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta pada tahun 2005.